Upload
gabriella-olga-lia-damara
View
226
Download
1
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Business Execution
Citation preview
UJIAN AKHIR SEMESTER
BUSINESS EXECUTION
Maria Natalia Deasy S.
10112208
Nama Dosen : Christina Yanita Setyawati, S.E
Internatinal Business Management
Universitas Ciputra
Surabaya
2014
BAB I
1.1 Company Profile
1. Nama Usaha : Sweet Journey Cakes
2. Tahun berdiri : 2009
3. Lokasi : Surabaya Barat
4. No. tlp : 081232502889
5. Email : [email protected]
6. Lingkup Usaha : Surabaya
7. Target Market : Semua umur dan semua kalangan
8. Keunggulan : Unik dan harga murah
9. Cara Pemensanan : Add line, tlp, kirim email.. pesan bentuk sperti apa, berapa pcs
Pada mulanya usaha ini dimulai ketika Cicil masih mengduduki bangku SMA, bermula ingin
coba – coba dan suka membuat kue, maka ia mencoba untuk menjajalkan kue – kue yang dibuat
handmade kepada teman – temannya. Dan ternyata tanggapan dari teman – teman SMA nya juga
positif, mereka mau membeli kue yang dibuat oleh Cicil. Kue – kue itu snediri dibuat
dirumahnya sendiri tanpa bantuan dari pegawai. Dan membuat packaging yang semenarik
mungkin untuk menarik hati para calon customer.selain itu target market dari usahanya
mencangkup semua umur dan semua kalangan Karena kue – kue yang dibuat bisa dikonsumsi
kapan saja dan dalam berbagai macam event, seperti ulang tahun dan yang lainnya. Cara
pemesanannya pun mudah , yaitu bisa melalui line pribadi si pemilik, atau kirim email dan
telepon.
1.2 Profile Entrepreneur
1. Nama : Cicilia Anggraeny W.
2. Tempat tanggal lahir : Surabaya, 13 Januari 1994
3. Anak ke : 3 dari 4 bersaudara
4. No. Tlp : 081232502889
5. Alamat : Wisata Bukit mAs 2 F4 no. 8
6. Pendidikan : Semester 5
7. Jurusan : Culinary Business di Universitas Ciputra
8. Pengalaman kerja : Ketua PD (SMP)
Ketua Hima CB
Koor Divisi O-week 2014
9. Hobby : Tidur dan membuat kue
Cicil adalah salah satu mahasiswi dari kampus Universitas Ciputra, dan sekarang ia sedang
menjalani semester ke 5 di jurusan yang sesuai dengan passionnya yaitu memasak. Ia masuk ke
jurusan Culinary Business untuk mengembangkan passionnya dalam bidang baking.
Pengalamannya dalam bekerja dan berkoordinasi dalam suatu organisasi juga cukup banyak. Hal
itu pula yang membuat ia makin yakin menjalankan bisnisnya hingga sekarang ini. Selain itu
walaupun hobbi dari cicil adalah tidur dia juga mengesampingkan waktunya untuk
mengembangkan bakatnya menjadi sebuah peluang bisnis untuk menambah uang sakunya
sendiri.
BAB II
2.1 Kendala
Pada awal mula menjalankan bisnis ini , Cicil kesulitan dalam memroduksi kue – kue dalam
jumlah yang cukup besar, karena keterbatasan pengetahuan dan pengetahuannya tentang baking.
Cukup kewalahan ketika Cicil mendapatkan pesanan yang cukup besar karena tenaga yang
digunakan juga tenaganya sendiri.
Selain itu belum ada pengalaman dalam memasarkan kue – kuenya. Sedangkan teman – teman
yang lainnya hanya focus dalam belajar dan bermain selayaknya murid SMA yang lainnya,
sedangkan Cicil harus berfokus dalam memulai usahanya. Maluu adalah masalah yang kedua
yang ia hadapai dalam mengenalkan kue – kuenya ke teman – temannya.
Ada juga sebelum merekam wawancara Cicil sempat mengatakan bahwa ada juga yang menjadi
kendalanya sekarang, sekarang ini sudah banyak competitor lain yang sudah bermunculan yang
menjual produk yang sama dengannya. Selain itu varian yang diberikan competitor juga
berbagaimacam dan lebih banyak dibandingkan dengan miliknya. Hal itu mneyulitkan ia untuk
mengembangkan usahanya ketingkat yang lebih besar lagi.
2.2 Strategi Bisnis
Dengan pengetahuan yang minim tentang baking kue dan penghiasan kue, Cicil membekali
dirinya dengan belajar dari orang tua nya dan kakak – kakaknya yang juga bergerak dalam
bidang food and baverage. Untuk pemesanan dalam jumlah besar pertama kalinya ia dibantu oleh
orang tua nya, bagaimana cara memanage kuota penjualan dan jadwal memproduksinya agar
tidak terjadi penumpukan dan pembengkakan jumlah produksi. Dengan kata lain Cicil sudah
mulai memyusun jadwal pemesanan yang merupakan komponen utama agar kegiatan produksi
berjalan dengan lancar.
Untuk mengatasi dirinya yang kurang percaya diri dalam memasarkan produk, maka ia
menyempatkan dirinya untuk membuat beberapa tester kepada teman –temannya, untuk
mengetahui bagaimana respon pasar akan produknya. Dan ternyata hal itu membuahkan hasil
yang bagsu, karena dengan masukan dan saran yang diberikan oleh teman – temannya membuat
kualitas kue nya pun jadi maksimal dan disukai oleh para pembelinya.
Selain itu setelah usahanya berkembang ia tetap menjaga cita rasa yang ada, tidak tertular oleh
komponen lain yang sedang trend, selain itu ia juga tetap mengembangkan kreasi dan bentuk
yang unik untuk kue – kuenya dengan harga yang murah namun kualitas tidak kalah
dibandingkan dengan kompetitor yang lain.
BAB III
3.1 Peranan Karakter dalam Eksekusi Bisnis
Jika dihubungkan dalam karakter Cicil yang tipe orangnnya adalah pemalu dan kurang
percaya diri, maka tindakan yang dilakukannya sudah sangat tepat, ia membuat sebuah
pemikiran di mana ketika menjual percayalah dengan barang yang anda jual sendiri , percaya
bahwa barang yang anda jual itu bersih dan aman bagi para konsumen. Selain itu dia jug a
menanamkan pemikiran bahwa menjual bukanlah suatu kegiatan yang memalukan, karena
tanpa disadari, semua orang melakukan kegiatan menjual. Di mana ketika anda
mempromosikan diri sebagai anggota kelas atau apapun itu termasuk kegiatan yang menjual.
Maksudnya menjual dalam arti bukan untuk dibeli namun untuk dipercayakan oleh pihak
lain. Sekali dipercaya maka akan terus dipercaya oleh pelanggan yang sudah pernah mencoba
sebelumnya dan mengenal produk yang dibuatnya.
Dalam menjalankan bisnis karakter emilik bisnis sangat berperan kedalam jalannya usaha
nya, apa kah usahanya akan dapat berkembang atau malah akan membuat usahanya kan
mengalami kemunduran. Karajter yang Cicil bangun adalah seseorang yang pantang
menyerah dan mau mencoba dan mempelajari hal yang baru. Sehingga ia dapat
mengembangkan dirinya menjadi yang lebih baik lagi. Hal itu membuat bisnisnya juga
semakin dikenal masyarakat yang lebih luas jangkauannya. Karena tidak semua orang dapat
percaya akan kemampuan diri sendiri dalam menjalankan bisnis nya pertama kali dan
percaya akan hasil yang dimiliki. Serta membuat kepercayaan para customer yang terus
dipertahankan agar tidak meningglkan produknya dan menjaga kualitas yang baik untuk
kematangan produknya.
BAB IV
4.1 Refleksi dan Inspiring Point
Dalam memulai sebuah bisnis baru sebaiknya kita jangan malu akan hal baru yang akan kita
kenalkan kepada masyarakat, kita harus berani untuk mengetahui bagaimana respon
masyarakat terhadapat produk yang kita buat apakah akan diterima dengan baik atau malah
tidak dibutuhkan. Dalam setiap mengambil sebuah keputusan pun kita juga sebaiknya
memperhitungkan secara matang – matang sekiranya risiko apa yang akan kita hadapi jika
kita menjalankan sebuah strategi, dan kita juga harus menyiapkan rencana lain dalam
menanggapi respon pasar yang ada. Tidak semua apa yang kita pikirkan akan sama dengan
apa yang dipikirkan orang lain terhadap produk kita, maka dari itu kita harus mampu
membuka pikiran untuk menerima segala saran dan kritik untuk membangun produk kita
menjadi yang lebih baik. Selain itu pengendallian diri juga sangatt penting untuk bisnis kita
karena jika kita terkalahkan oleh emosi yang kita miliki maka kita tidak akan pernah maju
dan akan terus tetap seperti itu dan tak berkembang. Juga kita harus percaya terhadap apa
yang kita berikan ke orang lain adalah hal yang terbaik yang kita berikan, agar orang atau
pelanggan tersebut puas akan pelayanan atau pun porduk kita.
Selaini itu juga jangan pantang menyerah terhadap segala kondisi dan situasi yang ada, jika
memang sudah mulai banyakpesaing yang muncul, mulai lah mencari inovasi baru dan
mengertilah apa yang diinginkan oleh masyarakat terhadap produk anda. Jika anada
mendapat kritikan, buatlah itu menjadi sebuah dorongan dan masukan agar kita mengetahui
apa yang diinginkan oleh pasar pada saat itu. Hal itu diperlukan dalam semua produk entah
itu dalam bidang food and baverage atau pun manufacturing, kita harus mampu mengatur
jadwal sedemikian rupa agar tidak terjadi penumpukan order. Bedanya dengan Indokraft
adalah end user nya, jika CIcil ini adalah konsumen langsung indokraft memberikan
kebutuhan yang diperlukan pihak perantara dalam memaksimalkan produk akhirnya.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Dalam setiap pengembangan bisnis pasti ada kalanya kita kurang percaya akan prduk
yang kita miliki dan kurang percaya dalam memasarkan produk kita. Namun tidak ada
salahnya untuk mencoaba, karena apa yangkita pikirkan akan terjawab ketika kita sudah
terjun kedalam lingkungan masyarakat yang memberikan putusan atas produk kita.
Untuk menjadi seorang pembisnis tidak perlu menunggu usia yang cukup tua, namun
dapat di mulai dari usia kapan pun. Karena usia tidak membatasi seseorang untuk mulai
berkarya dan berbisnis. Mencari peluang yang ada dan apa yang diinginkan dan
dibutuhkan masyarakat saat ini.
Transcript Wawancara
Deasy : Halo.. Aku Deasy dari Universitas Ciputra jurusan IBM, ehm, boleh tau nama kamu
siapa?
Cicilia : Emm iya, nama aku Cicil dari jrusan CB, Culinary Business – nya Universitas Ciputra
juga
Deasy : Eh.. aku denger – denger sih kamu udah punya usaha dari dulu.. usaha apa ya itu?
Cicilia : Iya bener, aku dulu , mulanya dari SMA aku jualan kue, usaha bisnis kue kecil – kecilan
Deasy : Ehmmm..boleh tau ga kog kamu milih usaha jualan kue kayak gitu?
Cicilia : Eeehm.. soalnya ya awalnya memang karena aku suka bikin – bikin kue gitu
Deasy : Ooooh.. terus apa sih yang buat usaha kamu beda dari usaha – usaha yang lain?
Cicilia : Hmmm.. ya yang pertamanya kan karena aku kan mulainya waktu SMA jadi ditengah –
tengah semuanya belum memikirkan usaha bisnis untuk jualan dan aku jualan, jadinya
eeemm.. akhirnya yang lainnya kayak ikut – ikut..ehhmm…laku gitu loh, karena yang
lainnya nggak ada yang jualan
Deasy : Oohh.. terus keunggualan dari produk kamu sendiri itu apa?
Cicilia : Ehmmm..yang pertama sebenernya pertamanya itu kan jualannya kue – kuenya yang
biasa , tapi… ehhmm..gimana ngemasnya itu yang bikin beda, jadi aku dulu bikinnya
kayak dianeh – anehin gitu loh jadi akhirnya bisa diterima sama yang lain.
Deasy : Oooohh..jadi gitu, nah, gimana sih tolong ceritain pertama kali kamu buat bisnis kayak
ini kendala –kendala apa terus kalau udah jalan selama ini kendala apa sih yang sudah
kamu alami?
Cicilia : Ehh.. kendala ya? Kalau dulu waktu SMA karena aku hmm.belum terlalu tahu passion
ku di mana jadi sedikit kesulitan waktu produksi kue nya, soalnya kan aku nggak ada
basic sebenarnya, kayak gitu, terus, kendalanya apa lagi ya? Ya itu , menjualin kue ke
temen – temen sendiri itu ya kendalanya ya itu malu, jadi malu untuk jualan di depan
teman – teman.
Deasy : Sampai sekarang masih malu?
Cicilia : Hmm..nggak sih.. kalau sekarang sudah bakat..
Deasy : Terus dulu waktu nangani rasa malu itu terus gimana cara kamu ngembanginnya usaha
itu gimana?
Cicilia : Yaaa..mungkin waktu itu aku beruntung sih punya temen – temen yang bisa
mendukung aku, jadi pas lagi mau, eh, pas lagi bikin – bikin itu dicobain ke temen –
temen akhirnya banyak temen – temen yang mau beli mau beli mau beli, terus akhirnya
ya dari situ kayak “oh, iya, berarti yang aku kerjain itu bener, dan bukan sesuatu yang
harus dimaluin gitu loo”
Deasy : Jadi menurut kamu apa yang kamu lakuin itu sudah bener semua ya sesuai yang kamu
prediksi sebelumnya?
Cicilia : Eehh..Iya
Deasy : Hmmm.. menurut kamu ya, aku mau tanya nih, karakter apa sih yang harus dimiliki
seorang entrepreneur sendiri ?
Cicilia : Eehhh… yang yang tadi aku bilang itu sih,awal mulanya itu harus berani , harus nggak
punya malu, jadi kalau missal nawarin sesuatu itu percayalah kalau produk yang kamu
jual itu baik dan tidak merugikan orang yang akan beli..
Deasy : Selain itu ada lagi kira – kira? Atau masukan – masukan lain untuk entrepreneur –
entrepreneur yang lain?
Cicilia : Nggak sih, ya cuma itu aja, ya pokoknya nggak boleh malu aja..
Deasy : Okee.. anyway buat waktunya untuk wawancara hari ini
Cicilia : Iya, sama – sama..
LAMPIRAN
Company Name
Product
With the owner