6
TUGAS SAINS ARSITEKTUR II Desain Gaya Arsitektur Bangunan yang Tanggap Terhadap Lingkungan BeriklimTropis oleh: MUHAMAD ABDUL FARIK 0851010008 DOSEN : HERU SUBIYANTORO, ST. MT. M. PRANOTO S, ST. MT. JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN" JAWA TIMUR 2012

TUGAS SAINS ARSITEKTUR II Desain Gaya Arsitektur … · mewujudkan arsitektur yang maju harus dipertimbangkan iklim yang palingutama, bila ditelaah lebih dalam, bangunan ... idiom

  • Upload
    letuyen

  • View
    218

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TUGAS SAINS ARSITEKTUR II Desain Gaya Arsitektur … · mewujudkan arsitektur yang maju harus dipertimbangkan iklim yang palingutama, bila ditelaah lebih dalam, bangunan ... idiom

TUGAS SAINS ARSITEKTUR II

Desain Gaya Arsitektur Bangunan yang Tanggap Terhadap Lingkungan Beriklim Tropis

oleh:

MUHAMAD ABDUL FARIK 0851010008

DOSEN :

HERU SUBIYANTORO, ST. MT.

M. PRANOTO S, ST. MT.

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

"VETERAN" JAWA TIMUR

2012

Page 2: TUGAS SAINS ARSITEKTUR II Desain Gaya Arsitektur … · mewujudkan arsitektur yang maju harus dipertimbangkan iklim yang palingutama, bila ditelaah lebih dalam, bangunan ... idiom

Desain Gaya Arsitektur Bangunan yang Tanggap Terhadap Lingkungan Beriklim Tropis

Abstraksi

Perubahan suhu yang saat in terjadi secara global mengakibatkan perubahan pola hidupmanusia termasuk pula

di bidang arsitektur perancangan, berkembang pesatnya material bangunan memiliki kecenderungan

semakin hari semakin tidak ramah terhadap lingkungan.Pola kehidupan manusia mulai berubah dengan

sendirinya, begitupula dengan gaya berarsitektur masyarakat saat ini, di Negara seperti Indonesia ini,

iklim merupakan salah satuhal yang paling harus dipertimbangkan untuk melaksanakan sesuatu, dalam

pemilihan bahan bangunan tentu saja iklim sangat berpengaruh. Berbeda dengan Negara-negara

Eropa yangmerupakan negara tidak beriklim tropis, perbedaan sangat signifikan terjadi manakala penerapan gaya

bangunan berlainan iklim diterapkan pada sebuah negara yang berlawananiklimnya. Indonesia

beriklim tropis yang memiliki curah hujan yang sangat tinggi, hujan terjadidi negara ini bisa sangat lebatnya dengan angin

yang kencang.

Berbeda dengan negara Eropa yang merupakan negara beriklim sub tropis meiliki curah hujan yang cukup

kecil, dalam halgaya arsitektur negara-negara ini memiliki pandangan tersendiri untuk menyesuaikan denganiklim

mereka, maka munculah aliran-aliran arsitektur dengan gaya mereka, dengan pengaruhnegara Eropa yang sangat kuat

terhadap negara lainnya maka teori-teori tentang arsitektur cara barat tersebar dengan mudah. Negara Tropis

seperti di Indonesia sebagian besar masyarakatnyaadalah orang-orang yang paham akan teknologi dan

selalu ingin mencoba hal-hal yang baru,dalam hal ini adalah gaya arsitektur.

Banyaknya literatur dari barat tidak mengindikasikan gayaarsitektur mereka beberapa sangat tidak cocok jika

diterapkan di kawasan tropis. Maka yangt erjadi adalah banyak bangunan-bangunan di negara tropis justru bangunan

yang sebenarnya paling layak jika di bangun di kawasan sub tropis, akibatnya adalah

penyesuaian-penyesuaian banyak dilakukan pada bangunan tersebut. Hendaknya dalam

mewujudkan arsitektur yang maju harus dipertimbangkan iklim yang palingutama, bila ditelaah lebih dalam, bangunan

tradisional Indonesia adalah bangunan yang palingcocok di kawasan tropis ini, selain hemat energi, bahan bangunannya

tidak merusak lingkungandan tidak menimbulkan efek yang merugikan bagi kawasan sekitarnya dalam kata lain

sebagai bangunan yang ramah terhadap lingkungan, jika ini diterapkan pada skala yang lebih

besar maka akan terwujud kawasan yang ramah lingkungan.

Kata kunci: Tropis, Sub Tropis, Gaya Arsitektur, Ramah lingkungan

Page 3: TUGAS SAINS ARSITEKTUR II Desain Gaya Arsitektur … · mewujudkan arsitektur yang maju harus dipertimbangkan iklim yang palingutama, bila ditelaah lebih dalam, bangunan ... idiom

Pembahasan

Dewasa ini bangunan tradisional Indonesia mulai ditinggalkan oleh masyarakatnya sendiri, beragam gaya

arsitektur mewabah di bumi Indonesia, dan semua adalah asli produk dari bangsaBarat. Istilah

”global architecture destroyed the regional environment” merupakan salahsatu halyang patut dicermati, masyarakat

bangsa-bangsa timur saat ini lebih condong dengan arsitektur barat yang pada hakekatnya malah

menghancurkan khasanah arsitektur timur yang unik dan berasal dari tempat-tempat aslinya.

Hal yang paling penting untuk dijadikan parameter kebutuhan desain arsitektur adalah iklim,cuaca atau keadaan

suhu disuatu tempat. Secara global adalah iklim di wilayah dunia bagiantimur adalah tropis, tropis meliputi beberapa

bagian bumi, meliputi sabuk yang lebar di sekitar pertengahan bumi, luasnya kira-kira 23,50 tingkat

kearah kedua kutup dari katulistiwa dan berisi hampir 40% total permukaan daratan bumi,

dengan curah hujan yang relatif tinggi, suhuudara yang cukup tinggi, pada siang hari mampu mencapai 350

C yang harus ditoleransi oleh masyarakat tropis, banyaknya hujan yang sering terjadi pada kawasan tropis memiliki

tingkatkelebatan yang tinggi. Dari segi positif keadaan ini adalah tropis memiliki hutan-hutan yanglebat, pohon-pohon

mudah untuk tumbuh, sehingga tercipta keseimbangan antara cuaca yangekstrim dengan pengendalinya yaitu

pepohonan.Masyarakat tradisional kawasan timur sudah sejak lama mengakomodasikan alam ini, belajar dari alam lalu

menyesuaikan dengan alam untuk dapat beradaptasi dengan baik, namunkeadaan mulai berubah manakala dominasi

barat mengalami penguatan dalam segala hal, pada bidang arsitektur dimulai pada abad ke-20 arsitektur

telah menjadi sekedar fungsional,rasionalisme, standarisasi dan ekonomi, kesemuanya ini adalah kehidupan

yang dibuat-buatyang membosankan.

Maka muncul penerapan-penerapan desain baru yang bukan sekedar hal-hal diatas, kreatifitas, gaya hidup, dan

perubahan pola pikir masyarakat mempengaruhiapresiasi desain arsitektur.Hegemoni barat mengakar kuat sejak dahulu

mengakibatkan masyarakat timur mulai tercuciotaknya dengan adanya teori-teori negara barat, idiom bahwa negara barat

adalah negara yangmaju (walaupun kenyataannya memang demikian) mengakibatkan masyarakat negara

timur menjadikan negara barat sebagai acuan dalam segala bidang. Dalam ranah arsitektur begitukentara dengan

pemakaian teori-teori barat untuk literatur desain, disebutkan sebagai teori-teoriyang pakem namun jika diaplikasikan di

kawasan ini dibutuhkan beberapa penyesuaian.

Banyak faktor yang mengakibatkan masyarakat tropis memilih teori-teori, langgam-langgamarsitektur barat,

diantaranya adalah faktor ekonomi, walaupun bukan sebagai faktor utama,faktor ekonomi memberikan dampak yang

cukup signifikan, saat ini banyaknya masyarakatdengan ekonomi berlebih menjadikan prestise sebagai kiblatnya, dalam

bidang arsitektur diIndonesia khususnya ukuran keberhasilan seseorang adalah memiliki rumah yang mewah,megah, dan

mengikuti gaya arsitektur barat yang sedang tenar. Jika disinkronkan dengan bidang arsitektur biasanya

masyarakat ini lebih memilih desain bangunannya yang tidak adaduanya di kawasan tersebut dan

disesuaikan dengan trend terbaru pada waktu itu, atau dengandesain-desain karya luar negeri, tidak memikirkan faktor

iklim, lingkungan atau keseragamankawasan, mereka lebih cenderung memperlihatkan perbedaan secara ekstrim.Faktor

Page 4: TUGAS SAINS ARSITEKTUR II Desain Gaya Arsitektur … · mewujudkan arsitektur yang maju harus dipertimbangkan iklim yang palingutama, bila ditelaah lebih dalam, bangunan ... idiom

lainnya yang berpengaruh adalah pola pikir masyarakat yang cenderung mentasbihkannegara barat sebagai pusat dari

segala-galanya. Perkembangan jaman yang begitu pesat, perkembangan teknologi yang kian meningkat

menjadikan hidup semakin dipermudah denganteknologi, segalanya saat ini menjadi serba instan, mudah

diakses, dan tidak perlu membebani pikiran. Dalam bidang arsitektur pola pemikiran ini berlaku,

dengan munculnya desain-desaindengan gaya arsitektur yang beragam, kesemuanya itu menindaklanjuti

paradigma pemikiranmanusia yang semakin maju dan berkembang.

Sebuah rumah dengan gaya arsitektur mediterania yang disesuaikan dengan iklim tropis

Page 5: TUGAS SAINS ARSITEKTUR II Desain Gaya Arsitektur … · mewujudkan arsitektur yang maju harus dipertimbangkan iklim yang palingutama, bila ditelaah lebih dalam, bangunan ... idiom

Pemilihan gaya arsitektur yang dipengaruhi oleh gaya arsitektur barat sering diaplikasikan pada perumahan

di kawasan tropis, sekedar untuk mengejar keuntungan ekonomi saja ataumengapresiasi keinginan

masyarakat modern.Konsekuensinya adalah dengan penambahan-penambahan bahan guna

mengantisipasikekurangsesuaian gaya arsitektur barat pada iklim tropis.Dari gambar diatas mengindikasikan bahwa perlu

penyesuaian terhadap bangunan-bangunandengan desain yang kurang akrab dengan kondisi iklim tropis. Permasalahan

yang didapatadalah jatuhnya air hujan yang berlimpah sehingga mengakibatkan teras rumah menjaditergenang, terjadi

rembesan-rembesan air pada sekitar jendela dan pintu depan. Seharusnya dalam menentukan pemilihan gaya bangunan

perlu diperhatikan beberapa aspek yang penting, beberapa kriteria tersebut adalah kondisi klimat yang terdapat pada

wilayah tersebut, dengan memperhatikan:suhu maksimum, minimum dan rata-rata.

- Curah hujan.

- Radiasi matahari.

- Arah dan kecepatan angin.

Pemahaman seperti ini memang seharunya diberikan oleh arsitek untuk meyakinkan

klien bahwa penyesuaian gaya arsitektur pada iklim nantinya sangat perlu, akan berkaitan

dengan daya tahan bangunan, kenyamanan penghuni, dan kesatuan lingkungan serta dampak ekologiyang akan

timbul.

Salah satu aplikasi bangunan yang diharapkan sesuai dengan lingkungan dengan iklim tropis adalah Menara

Mesiniaga Malaysia, dengan konsep arsitektur bioklimatik.

Page 6: TUGAS SAINS ARSITEKTUR II Desain Gaya Arsitektur … · mewujudkan arsitektur yang maju harus dipertimbangkan iklim yang palingutama, bila ditelaah lebih dalam, bangunan ... idiom

Salah satu hal yang dipikirkan pada bangunan ini adalah memanfaatkan energi mataharisehingga hemat pada

beberapa komponen bangunan.Iklim tropis memiliki cahaya matahari yang menerangi sepanjang 12jam,

sehingga pemanfaatannya dapat berguna untuk bangunan, tentunya dengan beberapa teknik

penggunaan,seperti penggunaaan sun shading untuk mengatur seberapa banyak pancahayaan yang masuk.Selain itu

diterapkan pula pengolahan lansekap, berupa taman berbentuk spiral yang melilit dari bawah sampai atas

bangunan.

Lansekap vertikal ini berfungsi sebagai pendingin evaporatif supaya didapat kenyamanan

termal (lingkungan disekitar bangunan menjadi tidak terlalu panas), pengaplikasian vegetasi pada strategi

lansekap ini disamping menyediakan pembayangan terhadap area-area bagian dalam dan

dinding bagian diluar, juga akanmeminimalkan pemantulan panas dan sinar matahari. Selain itu lansekap

vertikal dapat meningkatkan iklim mikro pada bangunan dan dapat menyerap polusi karbondioksida danmonoksida pada

bangunan.Jika penerapan-penerapan ini diaplikasikan pada bangunan-bangunan tropis maka diharapkanmenjadi

bangunan-bangunan yang tanggap terhadap lingkungan, sesua dengan ikim tropis dantidak merugikan bangunan atau

lingkungan disekitarnya. Dibutuhkan pemahaman akan gaya berarsitektur baik secara mikro tentang

bangunan maupun secara global tentang lingkunganyang harus menjadi pertimbangan.

Kesimpulan

Seringkali seseorang terpancang dengan modernitas pemikiran gaya arsitektur yang berkembang pada

saat ini, hal ini didukung dengan pengetahuan instan tentang arsitektur yangmulai marak di dapat

pada buku-buku arsitektur, seharusnya pemikiran arsitektur harusdiimbangi dengan seorang arsitek yang menerangkan

akan kelebihan dan kekeurangan bahankonsumsi instan tersebut. Diharapkan pada masa selanjutnya adalah pemahaman

akanarsitektur lebih baik bila disesuaikan dengan kondisi kehidupan di kawasan ini, baik dilihat darifaktor iklim, atau

faktor-faktor yang lainnya.“Arsitektur hijau adalah mendesain untuk menyatukan apa yang akan kita bangun (yaitu

semuayang akan kita buat seperti gedung, jalan, mobil, pendingin, mainan, makanan, dll) denganlingkungan alami di

sekitarnya secara terpadu dan berkelanjutan.