2
Nama : Ridwan Arief Pramono NIM : 10/301409/PT/05859 Tugas Ilmu Ternak Perah Soal : Kemana susu sapi yang tidak habis diperah? Jawab : Susu akan disekresikan oleh arteri ambing. Turunnya susu dipengaruhi oleh beberapa hormon diantaranya prolaktin dan oxytocin. Namun, hormon hormon tersebut tidak dapat selalu turun dalam waktu terus menerus. Hormon tersebut hanya disekresikan ketika ada rangsangan pada puting sapi. Rangsangan tersebut akan mempengaruhi kelenjar hipofisis untuk mengeluarkan releasing hormon yang menjadi prekursor untuk penyekresian hormon prolaktin dan oxytocin. Di Indonesia rata-rata pengyekresian hormon prolaktin dan oxytocin hanya 8-12 menit dengan produksi susu antara 15-20 liter. Dengan metode pemerahan konvensional dengan menggunakan tangan akan cukup sulit untuk memerah selurh susu yang telah dihasilkan di ambing. Pada kasus ini tidak semua susu yang dihasilkan di ambing dapat diperah sehingga terdapat susu sisa yang tidak terperah dalam ambing sapi. Susu yang tidak habis diperah ini tidak akan kembali ke darah untuk mengalami reabsorbsi karena susu tidak dapat masuk ke pembuluh darah yang kecil, tetapi susu akan tetap berada di ambing sapi hingga proses pemerahan berikutnya. Susu ini akan menempati kelenjar penampung yang ada di ambing sapi yang juga merupakan tempat penampungan sementara susu saat sapi tidak sedang diperah. Susu ini akan

Tugas Perah

  • Upload
    sim-v

  • View
    218

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ok

Citation preview

Nama: Ridwan Arief PramonoNIM: 10/301409/PT/05859

Tugas Ilmu Ternak Perah

Soal : Kemana susu sapi yang tidak habis diperah?Jawab :Susu akan disekresikan oleh arteri ambing. Turunnya susu dipengaruhi oleh beberapa hormon diantaranya prolaktin dan oxytocin. Namun, hormon hormon tersebut tidak dapat selalu turun dalam waktu terus menerus. Hormon tersebut hanya disekresikan ketika ada rangsangan pada puting sapi. Rangsangan tersebut akan mempengaruhi kelenjar hipofisis untuk mengeluarkan releasing hormon yang menjadi prekursor untuk penyekresian hormon prolaktin dan oxytocin. Di Indonesia rata-rata pengyekresian hormon prolaktin dan oxytocin hanya 8-12 menit dengan produksi susu antara 15-20 liter. Dengan metode pemerahan konvensional dengan menggunakan tangan akan cukup sulit untuk memerah selurh susu yang telah dihasilkan di ambing. Pada kasus ini tidak semua susu yang dihasilkan di ambing dapat diperah sehingga terdapat susu sisa yang tidak terperah dalam ambing sapi. Susu yang tidak habis diperah ini tidak akan kembali ke darah untuk mengalami reabsorbsi karena susu tidak dapat masuk ke pembuluh darah yang kecil, tetapi susu akan tetap berada di ambing sapi hingga proses pemerahan berikutnya. Susu ini akan menempati kelenjar penampung yang ada di ambing sapi yang juga merupakan tempat penampungan sementara susu saat sapi tidak sedang diperah. Susu ini akan terawat selama puting tidak terbuka yang dapat mengakibatkan masuknya mikoroorganisme. Sapi juga tidak dapat menyekresikan susu lagi secara penuh meskipun ada rangsangan, karena masih terdapat susu pada kelenjar penyimpanan, susu baru akan disekresikan lagi secara penuh apabila kelenjar penyimpanan tersebut dalam keadaan kosong.