3
Nama : Oriza Stepanus || NIM : 1122006 || MK : Patologi - BIO2107 UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA Jl. Kolonel Masturi, no 288 Parongpong, Bandung Barat - 40559 Pertanyaan 1. Carilah komponen-komponen sistem imun tubuh manusia 2. Apa itu Clot Retraction? Jelaskan! 3. Apa itu Clot Dissolution? Jelaskan! Jawab 1. Secara garis besar sistem kekebalan tubuh manusia dibagi 2 jenis yaitu : a. Kekebalan tubuh yang tidak spesifik, Disebut tidak spesifik karena sistem kekebalan tubuh ini ditujukan untuk menangkal masuknya segala macam zat dari luar yang asing bagi tubuh yang dapat menimbulkan kerusakan tubuh/ penyakit seperti berbagai macam bakteri, virus, parasit atau zat-zat yang berbahaya bagi tubuh. Misalnya kulit yang luka, gangguan keasaman lambung, gangguan gerakan usus atau gangguan proses penelanan kuman/ zat asing oleh sel darah putih (sel leukosit). b. Kekebalan tubuh spesifik, Bila masuknya kuman/zat asing tidak dapat ditangkal oleh daya tahan tubuh yang tidak spesifik seperti yang telah dijelaskan di atas, maka diperlukan sistem kekebalan tubuh dengan tingkat yang lebih tinggi atau spesifik untuk mencegah masuknya kuman- kuman tertentu yang lolos dari pertahanan tubuh yang tidak spesifik. Secara garis besar komponen sistem kekebalan tubuh terdiri atas:

Tugas Patologi 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Komponen sistem imun

Citation preview

Page 1: Tugas Patologi 2

Nama : Oriza Stepanus || NIM : 1122006 || MK : Patologi - BIO2107

UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA Jl. Kolonel Masturi, no 288 Parongpong, Bandung Barat - 40559

Pertanyaan

1. Carilah komponen-komponen sistem imun tubuh manusia2. Apa itu Clot Retraction? Jelaskan!3. Apa itu Clot Dissolution? Jelaskan!

Jawab

1. Secara garis besar sistem kekebalan tubuh manusia dibagi 2 jenis yaitu :

a. Kekebalan tubuh yang tidak spesifik, Disebut tidak spesifik karena sistem kekebalan

tubuh ini ditujukan untuk menangkal masuknya segala macam zat dari luar yang asing

bagi tubuh yang dapat menimbulkan kerusakan tubuh/ penyakit seperti  berbagai

macam bakteri, virus,  parasit atau zat-zat yang berbahaya bagi tubuh. Misalnya kulit

yang luka, gangguan keasaman lambung, gangguan gerakan usus atau gangguan proses

penelanan kuman/ zat asing oleh sel darah putih (sel leukosit).

b. Kekebalan tubuh spesifik, Bila masuknya kuman/zat asing tidak dapat ditangkal oleh

daya tahan tubuh  yang tidak spesifik seperti yang telah dijelaskan di atas, maka

diperlukan sistem kekebalan tubuh dengan tingkat yang lebih tinggi atau spesifik untuk

mencegah masuknya kuman- kuman tertentu yang lolos dari pertahanan tubuh yang

tidak spesifik.

Secara garis besar komponen sistem kekebalan tubuh terdiri atas:

a. Sistem kekebalan humoral, Sistem kekebalan ini terdiri dari 5 jenis antibodi

(imunoglobulin) yaitu  imunoglobulin  M, G,A, E dan  D.

b. Imunoglobulin M: Antibodi ini berperan pada reaksi kekebalan awal misalnya

terhadap penyakit infeksi tahap awal. Antibodi ini tidak dapat ditransfer dari ibu ke

janin melalui plasenta (ari-ari).

c. Imunoglobulin G : Berperan pada reaksi kekebalan sekunder (lanjutan).

d. Imunoglobulin A :Terdapat pada permukaan selaput lendir misalnya saluran cerna

atau saluran napas.

e. Imunoglobulin E :Imunoglobulin ini menempel pada sel mast yang bila berikatan

dengan zat asing akan menyebabkan pecahnya sel mast, yang mempunyai fungsi

Page 2: Tugas Patologi 2

untuk menimbulkan reaksi peradangan yang bertujuan untuk memusnahkan kuman

atau zat berbahaya dari luar.

f. Imunoglobulin D : Kadarnya sangat kecil dan fungsinya belum jelas.

g. Sistem kekebalan selular (Imunitas selular), diperankan oleh sel limfosit T dan sel

monosit/makrofag. Untuk melaksanakan fungsinya, sel kekebalan akan berhubungan

satu sama lain (kontak antar sel) melalui zat yang disebut sitokin yang diproduksi oleh

sel terkait.

2. Clot Retraction atau Retraksi Bekuan (darah) adalah suatu proses yang terjadi karena trombo protein yang dapat mengerut dan disebut aktomiosin  dan trombositein.

Trombosit memperbaiki lubang pada pembuluh vascular berdasarkan pada beberapa fungsi penting trombosit itu sendiri. Bila trombosit bersentuhan dengan permukaan vascular yang rusak, seperti serabut-serabut kolagen dalam dinding vascular. Mereka mulai membengkak, mengambil  bentuk tak teratur dengan sejumlah penonjolan keluar dari permukaannya; menjadi lengket sehingga melekat pada serbut-serabut kolagen lalu mensekresi ADP dalam jumlah besar dan enzim-enzim yang menyebabkan pembentukan tromboksan A dalam darah. ADP dan tromboksan bekerja pada trombosit yang berdekatan untuk mengaktifkan trombosit dan memperlengket pada trombosit lain yang semula mengaktifkannya. Terjadilah proses pengaktifan lingkaran yang berturut-turut meningkatkan jumlah trombosit membentuk sumbat trombosit. Jika celah ada pada pembuluh darah kecil maka sumbat trombosit dapat menghentikan perdarahan. Jika terdapat celah besar diperlukan bekuan darah selain sumbat trombosit untuk menghentikan perdarahan.

3. Pelarutan bekuan atau clot dissolution merupakan suatu proses setelah koagulasi yang telah menyebabkan pembentukan bekuan (darah) tubuh secara alami akan memulai suatu proses yang disebut fibrinolisis, yang menyebabkan Plasmin enzim untuk hidrolisis (memecah) bekuan fibrin.

Referensi

http://en.wikipedia.org/wiki/Fibrinolysis [diunduh: 15 Juni 2014]

http://www.emergencymedicalparamedic.com/clot-dissolution/ [diunduh: 18 Juni 2014]

Setiabudy,Rahajuningsi,SH.1992 Jakarta:Hemostasis dan trombosit.Balai Penerbit FKUI.

Kresno,Boedina.1998 Jakarta:Pengantar hematology dan ilmunohematologi.Balai Penerbit

FKUI.

Widman,K.Frances.1989.Tinjauan klinis atas hasil pemeriksaan

Laboratorium.Jakarta:Penerbit Buku kedokteran EGC.