23

Tugas Kelompok Manajemen Agroindustri

  • Upload
    onan

  • View
    155

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Kelompok Manajemen Agroindustri. ANGGOTA KELOMPOK. Blog.ub.ac.id/ istighfaroh Blog.ub.ac.id/ encynuc Blog.ub.ac.id/ adindawardhani Blog.ub.ac.id/ sitikarimah * Tugas diupload di : Blog.ub.ac.id/ sitikarimah. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Tugas Kelompok Manajemen  Agroindustri
Page 2: Tugas Kelompok Manajemen  Agroindustri

NAMA NIM

Istighfaroh 135100300111005

Nur Uswatun Chasanah 135100300111035

Adinda R Wardhani 135100300111077

Siti Karimah 135100300111091

Fajriyatun Nihamiyah 135100301111094

• Blog.ub.ac.id/istighfaroh

• Blog.ub.ac.id/encynuc

• Blog.ub.ac.id/adindawardhani

• Blog.ub.ac.id/sitikarimah

*Tugas diupload di :

Blog.ub.ac.id/sitikarimah

Page 3: Tugas Kelompok Manajemen  Agroindustri
Page 4: Tugas Kelompok Manajemen  Agroindustri

TUJUAN/VISI

MISI

STRATEGIATURAN KEBIJAKAN

PROSEDUR

Page 5: Tugas Kelompok Manajemen  Agroindustri
Page 6: Tugas Kelompok Manajemen  Agroindustri

Bagan organisasi disamping termasuk dalam tipe organisasi lini dan staff. Dilihat dari strukturnya, setiap pimpinan mempunyai staffnya masing-masing. Dan juga setiap vice presiden mempunyai manajer masing- masing dalam setiap bidang yang sesuai dengan keahliaanya.

Page 7: Tugas Kelompok Manajemen  Agroindustri

Bagan organisasi disamping

termasuk dalam tipe

organisasi fungsional.

Dibuktikan dengan adanya

pembagian tugas yang jelas

sesuai dengan spesialisasi

pekerjaannya masing-

masing. Misalnya, pada FM

masih dibagi lagi menjadi 4

tugas yaitu production spv,

technical manajer, werecush

manajer, dan PPIC spv dan

setiap tugas itu masih dibagi

menjadi beberapa lagi

Page 8: Tugas Kelompok Manajemen  Agroindustri

Struktur organisasi disamping ini

masuk dalam tipe organisasi

Commite/Divisi. Dikarenakan

Pembagiannya berdasarkan pada

product yang dihasilkan oleh

masing masing divisi , dan juga

dibagi berdasarkan

fungtionalnya. Hal ini

dibukttikan dari struktur dibawah

ini, dibawah presiden direktur

dibagi lagi menjadi beberapa

divisi seperti director food,

directoe ice cream, dll. Dan juga

pada masing-masing divisi masih

dibagi lagi menjadi beberapa

Page 9: Tugas Kelompok Manajemen  Agroindustri
Page 10: Tugas Kelompok Manajemen  Agroindustri

CV

PT

Persekutuan Firma

CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya.

(+)

Modal yang dikumpulkan lebih besar

Lebih mudah menerima dana suntikan karena badan usaha persekutuan komanditer sudah cukup popular di Indonesia

Kemampuan Manajemennya lebih besar

Pendiriannya relatif lebih mudah dibanding PT

(-)

Sebagian anggota memiliki pertanggungjawaban tidak terbatas

Kelangsungan hidup tidak menentu

Sulit menarik lagi modal yang sudah ditanam

Page 11: Tugas Kelompok Manajemen  Agroindustri

Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya

(+)

Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap utang-utang perusahaan

Kelangsungan perusahaan sebagai badan hokum lebih terjamin sebab tidak tergantung pada pemilik

Mudah memindahkan hak milik

Mudah memperoleh tambahan modal

Memungkinkan pengelolaan manajemen secara efisien

(-)

PT merupakan subyek pajak tersendiri

Pendiriannya cenderung lebih sulit

Biaya pembentukan lebih tinggi

Terlalu transparan terhadap pemegang saham

CV

PT

Persekutuan Firma

Page 12: Tugas Kelompok Manajemen  Agroindustri

Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya.

(+)Lebih mudah memperluas usahanyaSemua keputusan diambil bersamaPendirian lebih mudahLebih mudah memperoleh kredit

(-)Tanggungjawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaanKelangsungan perusahaan tidak menentuKkerugian satu orang akan berdampak pada yang lain

CV

PT

Persekutuan Firma

Page 13: Tugas Kelompok Manajemen  Agroindustri
Page 14: Tugas Kelompok Manajemen  Agroindustri

Apa itu Staffing?

Page 15: Tugas Kelompok Manajemen  Agroindustri

Ruang Lingkup Staffing

Page 16: Tugas Kelompok Manajemen  Agroindustri
Page 17: Tugas Kelompok Manajemen  Agroindustri

Jepang memiliki budaya kerja yang disebut Kaizen. Budaya ini menekankan pada disiplin, perubahan, dan kesamaan.

Mereka disiplin pada hal-hal kecil sekalipun, karena prinsip mereka, perubah kecil dapat membawa perubahan yang besar apabila ada konsistensi dan semua lapisan turut mematuhi aturan.

Prinsip kesamaan juga memungkinkan seluruh lapisan menuju jenjang karir yang lebih baik. Hal ini menyebabkan karyawan termotivasi untuk meningkatkan produktivitas mereka.

Page 18: Tugas Kelompok Manajemen  Agroindustri
Page 19: Tugas Kelompok Manajemen  Agroindustri

AHP(Analytical Hierarchy

Process)

SSOP(Sanitation Standard Operating Procedure)

HACCP(Hazard Analysis

Critical Control Point)

GMP(Good Manufacturing

Practices)

Good Manufacturing Practices (GMP)

Good Manufacturing Practices (GMP) adalah suatu pedoman cara berproduksi makanan yang bertujuan agar produsen memenuhi persyaratanpersyaratan yang telah ditentukan untuk menghasilkan produk makanan bermutu, baik dan aman secara konsisten. GMP adalah persyaratan minimal sanitasi dan pengolahan yang harus diaplikasikan oleh produksi pangan. GMP merupakan titik awal untuk mengendalikan resiko keamanan pangan.

Page 20: Tugas Kelompok Manajemen  Agroindustri

Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP)

Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP) adalah prosedur tertulis yang harus digunakan oleh pemroses pangan untuk memenuhi kondisi dan praktek sanitasi. SSOP merupakan bagian penting dari program prasyarat untuk sistem Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). Program prasyarat perusahaan yang lain seperti penanganan keluhan konsumen dan program producet recall Juga dapat dimasukan. SSOP didasarkan pada Current Good Manufacturing Practice (CGMP) yang bersifat wajib untuk perusahaan pangan dan importer di bawah yurisdiksi Food and Drugs Administration (FDA)

AHP(Analytical Hierarchy

Process)

SSOP(Sanitation Standard Operating Procedure)

HACCP(Hazard Analysis

Critical Control Point)

GMP(Good Manufacturing

Practices)

Page 21: Tugas Kelompok Manajemen  Agroindustri

Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah suatu pendekatan produksi pangan yang higienis dengan pencegahan masalah. Proses produksi dievaluasi terhadap bahaya dan resiko yang terkait (Hayes dan Forsythie, 2001). Gaspersz (2002) mendefenisikan HACCP sebagai suatu sistem manajemen mutu yang secara efektif dan efesien menjamin keamanan hasil-hasil pertanian sampai menjadi makanan siap santap yang focus pada pencegahan masalah untuk menjamin produksi produk-produk pangan yang aman untuk dikonsumsi. Hal ini di dasarkan pada penerapan common-sense dari prinsip-prinsip teknis dan ilmu pengetahuan.

AHP(Analytical Hierarchy

Process)

SSOP(Sanitation Standard Operating Procedure)

HACCP(Hazard Analysis

Critical Control Point)

GMP(Good Manufacturing

Practices)

Page 22: Tugas Kelompok Manajemen  Agroindustri

Analitycal Hierarchy Process (AHP)

Analitycal Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam pengambilan suatu keputusan pada sebuah hirarki funfsional dengan imput utamanya adalah persepsi manusia. Dalam mempergunakan prinsip ini, AHP memasukkan baik aspek kualitatif maupun kuantitatif pikiran manusia, aspek kualitatif untuk mendefenisikan persoalan dan hirarkinya sedangkan aspek kuantitatif untuk mengekspresikan penilaian dan preferensi secara ringkas dan padat.

AHP(Analytical Hierarchy

Process)

SSOP(Sanitation Standard Operating Procedure)

HACCP(Hazard Analysis

Critical Control Point)

GMP(Good Manufacturing

Practices)

Page 23: Tugas Kelompok Manajemen  Agroindustri