27
Manajemen Waktu Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Nursing Management Kelompok 7 : Nurul Khaira 220110100006 Novi Lisnawati 220110100018 Nur Putri Indrayani 220110100030 Riska Arisman 220110100042 Azmi Priyanda 220110100056 Redita Christy 220110100066 Dinny Ria Pertiwi 220110100078 Dwi Jayanti Meiana Dewi 220110100090 Fabianus Tegar 220110100102 Tian Pradiani 220110100114 Putri Sarah Gamarsyah 220110100126 Nabilah 220110100138 FAKULTAS KEPERAWATAN

Manajemen Waktu kelompok 10

Embed Size (px)

Citation preview

Manajemen WaktuDiajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Nursing Management

Kelompok 7 :Nurul Khaira220110100006Novi Lisnawati220110100018Nur Putri Indrayani220110100030Riska Arisman220110100042Azmi Priyanda220110100056Redita Christy220110100066Dinny Ria Pertiwi220110100078Dwi Jayanti Meiana Dewi220110100090Fabianus Tegar220110100102Tian Pradiani220110100114Putri Sarah Gamarsyah220110100126Nabilah220110100138

FAKULTAS KEPERAWATANUNIVERSITAS PADJADJARAN2013

PENDAHULUAN

Waktu merupakan satu-satunya sumber daya yang sangat penting yang dimiliki oleh setiap individu, organisasi, maupun lembaga. Semua orang memiliki waktu yang sama. Waktu tidak bisa diubah, tidak bisa ditabung dan tidak bisa di ulang sehingga setiap individu harus menggunakan waktunya dengan efektif, baik dalam kehidupan sehari-harinya maupun dalam kehidupan organisasinya.Tanpa kita sadari, sebenarnya begitu banyak kewajiban yang harus kita pikul. Sebagai mahasiswa misalnya, kita dituntut dengan begitu banyak tugas, praktikum, dan tutorial. Belum lagi, banyak mahasiswa yang menjalani kehidupan yang bukan hanya sebagai mahasiswa pada umumnya, banyak dari mereka yang juga mengikuti kegatan kemahasiswaan atau organisasi di kampusnya. Hal itu tentu saja menuntut banyak kewajiban untuk dipenuhi, sayangnya tanpa kita sadari pula waktu yang kita miliki selalu tak cukup untuk memenuhi kewajiban tersebut sehingga ada saja yang kita lewatkan atau abaikan. Seperti Hasan Al-Banna katakan, Kewajiban kita lebih banyak daripada waktu yang tersedia. Dengan keadaan di atas, solusi yang tepat haruslah kita miliki untuk mengatasinya. Salah satunya dengan manajemen waktu yang baik. Dengan manajemen waktu yang baik, kewajiban-kewajiban yang kadang kita abaikan dapat kita kelola dengan sebaik-baiknya.

Manajemen Waktu

Pengertian Manajemen WaktuMenurut James A. F. Stoner, dkk. (1996), manajemen adalah proses merencanakan, mengorganiasikan, memimpin, dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi serta menggunakan semua sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanSedangkan waktu menurut choan-seng song (2008) adalah suatu ruang yang di dalam nya mereka melakukan segala usaha yang memperluasnya agar dapat memenuhi nya dengan sebanyak mungkin hal.Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu. Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja. Sumber daya yang mesti dikelola secara efektif dan efisien. Efektifitas terlihat dari tercapainya tujuan menggunakan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan efisien tidak lain mengandung dua makna, yaitu: makna pengurangan waktu yang ditentukan, dan makna investasi waktu menggunakan waktu yang ada. Manajemen waktu bertujuan kepada produktifitas yang berarti rasio output dengan input. Tampak dan dirasakan seperti membuang-buang waktu dengan mengikuti fungsi manajemen dalam mengelola waktu. Merencanakan terlebih dahulu penggunaan waktu bukanlah suatu pemborosan melainkan memberikan pedoman dan arah bahkan pengawasan terhadap waktu.Kualitas manajamen waktu berpedoman kepada empat indikator,yaitu: tetap merencanakan, tetap mengorganisasikan, tetap menggerakkan, dan tetap melakukan pengawasan. Empat prinsip tersebut, applikabel dalam semua pekerjaan. Variasi terjadi dalam kerumitan dan kecepatan setiap tahap dilakukan. Perencaaan jangka panjang jelas lebih rumit dan relatif lama dari perencanaan jangka pendek, bahkan karena begitu pendeknya dimungkinkan perencanaan begitu singkat yang berlangsung dalam hitungan detik.Commited to time.

Prinsip Dasar Manajemen WaktuUntuk dapat mengelola waktu dengan tepat, maka diperlukan pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar manajemen waktu agar lebih berhasil dan berdaya guna. Berikut ini prinsip dasar manajemen waktu yang penting diperhatikan :1. Sediakan waktu untuk perencanaan dan menetapkan prioritas2. Selesaikan tugas berprioritas tinggi sesegera mungkin dan tuntaskan tugas sebelum mulai tugas yang lain.3. Prioritaskan kembali tugas yang tersisa berdasarkan informasi baru yang terkait.Kategori Prioritas WaktuNOKategori Prioritas Waktu

KategoriKarakteristik

1.Jangan Dikerjakan Masalah dapat hilang tanpa diatasi Sudah kedaluarsa Dapat dikerjakan oleh orang lain

2.Dikerjakan Nanti Tidak disertai jatuh tempo Dapat ditunda Dapat diperlambatAlasan penundaan tugas : Tidak ingin memulai Tidak tahu dari mana memulai Tidak tahu dari mana memulai meskipun ingin memulai

3.Dikerjakan Sekarang Kebutuhan unit operasional harian Kegiatan-kegiatan yang telah ditunda, misal : Kebutuhan staf, Kebutuhan peralatan, dan rapat

Prioritas WaktuInti dari manajemen waktu adalah kemampuan menetapkan skala prioritas. Tanpa skala prioritas, perencanaan waktu yang telah kita buat akan sia-sia. Bahkan, berhasil atau tidaknya suatu programsangat dipengaruhi oleh pengambulan prioritas yang kita lakukan. Penentuan prioritas dilakukan saat kita hendak mengambil keputusan antara hal-hal yang penting dan kurang penting. Yang perlu diingat saat melakukan prioritas adalah kita tidak bisa mengerjakan semua aktivitas sekaligus. Segalanya harus dilakukan setahap demi setahap. Terlalu banyak prioritas justru akan melemahkan kemampuan manajemen waktu kita. Ada beberapa hal yang perlu dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan skala prioritas, yaitu antara lain sebagai berikut :

1. Tingkat UrgensiHal yang pertama yaitu tingkat urgensinya, yaitu bagaimana didalam menentukan pilihan, mana yang harus didahulukan harus perlu dipertimbangkan seberapa jauh tingkat kepentingan hal tersebut.2. Kesempatan yang DimilikiYang kedua adalah apabila sustu kebutuhan hanya dibutuhkan pada saat itu saja, maka perlu didahulukan. Misalkan dalam suatu kondisi darurat, keselamatan atau kesehatan merupakan hal yang paling diutamakan. Demi kesembuhan dan kesehatan maka perawatan dan obat yang diresepkan merupakan kebutuhan nomor satu dan yang paling utama untuk didahulukan dibandingkan hal lainnya yang bisa ditunda dan dikesampingkan terlebih dahulu.3. Pertimbangan Masa DepanYang ketiga adalah bagaimana jika dalam menghadapai pilihan yang sulit, maka faktor masa depan juga perlu dipertimbangkan.Sebagai contoh : Ada berbagai pilihan bidang les yang ingin kita ikuti, namun karena keterbatasan suatu hal maka kita harus menentukan salah satu dan tidak bisa memilih keduanya, manakah yang harus kita pilih? Dalam hal ini kita harus mempertimbangkan mana yang paling bermanfaat bagi masa depan kita? Bahasa Jepang atau Bahasa Inggris? Kedua hal tersebut semuanya penting, namun mengutamakan Bahasa Inggris merupakan pilihan yang paling tepat, sebab kegunaan Bahasa Inggris dimda depan yang akan datang lebih luas dibandingkan dengan Bahasa Jepang. Ini adalah salah satu pilihan yang didasarkan dengan kebutuhan untuk masa depan.4. Kemampuan DiriHal terakhir yang bisa menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan skala prioritas adalah berawal dari sifat manusia yang mempunyai banyak keinginan dan selalu merasa tidak puas, namun ada hambatan karena keterbatasan kemampuan, baik dari segi ekonomi maupun yang lain. Maka perlu dipertimbangkan pula berdasarkan kemampuan yang dimiliki, baik dari segi materi maupun non materi agar pilihan yang diambil bisa tepat sesuai kemampuan.Sebagai contoh : Di era jaman sekarang ini, persaingan hidup dikota besar sangatlah ketat dan memaksa manusia untuk saling berlomba agar tidak tertinggal dengan yang lain. Dalam kondisi kesemrawutan ini, kadang muncul persaingan yang tidak sehat, berusaha memaksakan diri agar bisa sama dengan orang lain tanpa mempertimbangkan kemampuan diri, akibatnya belum tentu akan bertahan lama, bisa saja malah semakin menderita dikarenakan keterbatasan yang dimiliki.

Pengelolaan waktuWaktu merupakan sumberdaya langka. Sehari kita cuma punya waktu 24 jam.Tidak bisa diganti atau diperbaharui. Kita tidak bisa menghentikan bekerjanya jam yang kita miliki untuk menunda waktu. Mustahil! Yang ada bagaimana mengoptimumkan penggunaan waktu dengan perencanaan dan pengorganisasian yang baik. Namun di sisi lain mengapa kita suka mengabaikan waktu, dan bahkan menyalahgunakan waktu. Ranjit Singh dalam bukunya Enhancing Personal Quality (2004) mengungkapkan kebanyakan orang menghamburkan waktu dengan percuma paling kurang dua jam seharinya. Yang jelas beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan para karyawan banyak yang termasuk underutilised. Dengan kata lain alokasi efektif ternyata di bawah 35-40 jam kerja perminggu. Selebihnya banyak waktu yang digunakan bukan untuk pekerjaan pokoknya. Ada pengangguran terselubung. Kelompok karyawan seperti itu termasuk penghambur waktu percuma atau ekstrimnya sebagai perampok waktu. Mereka tidak menghargai waktu. Kadarnya beragam dari satu individu ke individu lainnya.Penghambur waktu percuma (PWP) dapat digolongkan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah PWP internal atau dari dirinya sendiri. Contohnya seperti mereka yang kurang memiliki tugas jelas, disiplin diri yang kurang, sosialisasi yang tidak penting, tidak mampu mengatakan tidak pada orang lain, tidak ada tujuan dan skla prioritas kegiatan. Kelompok kedua adalah PWP eksternal atau dari luar pribadinya. Contohnya adalah seringnya interupsi telepon, terlalu banyak rapat namun perannya relatif kecil, pengelolaan waktu hanya berdasarkan kondisikrisis, tidak jelasnya tanggung jawab dan otoritas, dan informasi yang tidak lengkap.Mengelola waktu dengan sukses akan meningkatkan produktifitas, tercapainya tujuan kegiatan, mengarahkan kehidupan yang seimbang, dan mengurangi stres kerja. Untuk itu pokok-pokok yang perlu diterapkan dalam mengelola waktu yang optimum menurut Ranjit Singh meliputi:1. Pengelolaan waktu sebenarnya merupakan kegiatan manajemen diri. Termasuk manajemen diri dalam mengoptimumkan waktu yang dimilikinya.2. Dalam mengelola waktu dengan sukses,yang perlu dibutuhkan adalah fokus pada kegiatan mengerjakan sesuatu yang benar atau efektif. Kontribusinya adalah pencapaian tujuan tertentu. Terkait dengan itu adalah melakukan kegiatan dengan benar atau efisien;misalnya meraih tujuan tertentu dengan waktu yang relatif sedikit.3. Esensi pengelolaan waktu adalah penentuan tujuan dan prioritas. Bagaimana memaksimumkan waktu untuk mencapai tujuan yang sangat berharga dapat dicapai. Artinya kegiatan keseharian seseorang seharusnya taatasas dengan tujuannya.4. Persoalan utama seseorang adalah bukan karena kekurangan waktu tetapi bagaimana memanfaatkan waktu terbaiknya untuk mencapai sesuatu yang penting dalam hidupnya. Dengan kata lain selalu ada waktu untuk mengerjakan sesuatu yang penting.5. Untuk mengelola waktu secara optimum maka seseorang harus mengadop kebiasaan yang baik.6. Pemanfaatan waktu yang berhasil merupakan penjumlahan dari kegiatan perencanaan waktu yang sistematik plus kegiatan positif atau tidak melakukan pengamburan waktu percumaWaktu yaitu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja. Waktu harus mempunyai pengelolaan yang baik secara efektif dan efisien. Efektifitas waktu terlihat dari tercapainya tujuan menggunakan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan efisien tidak lain mengandung dua makna,yaitu: makna pengurangan waktu yang ditentukan, dan makna investasi waktu menggunakan waktu yang ada.Manajemen waktu yang ditawarkan Mark dan Trapper ini berbasis aktivitas. Intinya, pilihlah aktivitas dengan prioritas tinggi, catat dengan baik, kelola dengan baik, jalankan dengan baik, dan fokuslah dengan tepat. Dalam Bahasa Inggrisnya: choosing activities, tracking activities, arranging activities, flexicuting activities, and focusing on activities.Choosing activities. Tentukan dulu hasil yang mau dicapai, setelah itu baru jalankan tahapan-tahapannya. Contohnya, Anda ingin memiliki rumah seharga Rp300 juta dalam 3 tahun, maka hitunglah berapa yang perlu Anda tabung dalam setiap tahun. Bagilah dalam 12 bulan, sehingga Anda mendapatkan jumlah bulanannya, mingguan, dan harian. Demikian pula jika Anda ingin membentuk six-pack abs dalam 90 hari, maka hitunglah berapa sit-up yang perlu Anda lakukan per hari.Tracking activities. Gunakan jurnal dalam bentuk kertas maupun elektronik. Buatlah list of things to do setiap hari. Gunakan warna yang berbeda untuk prioritas yang berbeda. Ada kegiatan bulanan, ada kegiatan mingguan, dan ada kegiatan harian. Kegiatan tahunan misalnya medical check-up juga perlu dituliskan di dalam jurnal kegiatan.Arranging activities. Fase ini bisa juga disebut sebagai fase perencanaan aktivitas. Namun dibandingkan dengan merencanakan, arranging lebih tepat di terjemahkan sebagai mengelola aktivitas. Tandai jam-jam di mana Anda merasa paling kreatif. Kesempatan ini bisa ditemui untuk diskusi dengan tim, atau mengisolasi diri dari orang lain supaya bisa fokus untuk hal-hal yang butuh konsentrasi tinggi.Juga jangan lupa untuk mengalokasikan waktu paling tidak 30 sampai 60 menit per hari untuk berolah raga, menjernihkan pikiran, meditasi, atau mengisi jurnal perencanaan hari berikutnya.Flexicuting activities. Flexicuting berasal dari dua kata yang digabungkan flexible dan executing atau flexible execution. Dalam eksekusi, tidak perlu terlalu kaku mengikuti perencanaan yang telah ditulis di jurnal. Namun usahakan supaya tidak ada interupsi maupun distraksi yang mengganggu kelancaran aktivitas.Jalankan aktivitas dari yang berprioritas tertinggi, satu per satu sehingga selesai secepatnya dengan minimal revisi.Focusing on activities. Belajarlah untuk menolak hal-hal yang di luar prioritas Anda pada hari ini, minggu ini, bulan ini atau bahkan tahun ini. Namun interupsi yang membangun aktivitas yang telah direncanakan tentu saja boleh dipertimbangkan.Intinya adalah fokus pada aktivitas namun membuka diri terhadap hal-hal membangun dan menutup diri terhadap hal-hal yang membebani aktivitas maupun memperlemah hasil akhir yang diharapkan. Internet surfing, misalnya bisa menjadi faktor akselerasi aktivitas apabila digunakan untuk riset. Namun ia bisa menjadi faktor yang memperlemah hasil akhir apabila ternyata digunakan untuk hal-hal yang menghambat aktifitas.

Hal-hal PenyitaWaktua.Eksternal :TeleponSosialisasiRapat-rapatKurang informasiKomunikasi terbatasKurang umpan balikKurang adekuat penjelasan kebijakan/posedureBawahan tidak kompetenSistem penyimpanan informasi jelekKertas kerja dan membacab. Intenal :Sifat menundaPerencanaan kurang baikGagal menetapkan tujuan dan sasaranTidak mampu mendelegasikanTidak mampu mengatakan tidakTerlalu banyak krisisTerburu-buruRagu ragu atau tidak pastiKebijakan pintu terbuka

Teknik- Teknik Mengelola Waktu1.Komitmen pribadi untuk perbaikan2.Memutuskan apa yang tidak perlu dilakukan3.Belajar mengatakn tidak4.Mencatat bagaimana waktu digunakan5.Merencanakan penggunaan waktu6.Kenali waktu utama dari diri sendiri7.Buatprogran blok waktu8.Mengatur ruang kerja9.Memo-itis10.Menghihdari penyita waktu

Cara MenetapkanBatas-Batas Dalam Manajemen Waktu1. KatakanTidaka.tugas tidak prioritasb.tingkat assertivenessc.tugas atasan dapat dinegosiasi2. Mengrangi pekerjaan yang tidak perlua.pilih rapat yang penting sajab.pekerjaan tumpang tindihc.mengobrol di jalan,kafetaria3. Tetapkan tujuan realistic4. Delegasi tugas :a.delegasi bukan menghindari pekerjaanb.pilih tingkat pendelegasian dengan supervise ketat dengan supervise minimal tanpa supervasi5. Hindari penundaan tugasBuat log waktuKurangi interupsiHindari krisis berulangKategorisasi pekerjaanGunakan waktu tercepatOtomatisasitugas berulang.6.Faktor Penghambat Manajemen Waktu Efektif1.Prokrastinasi (menunda pekerjaan)a. Menulis laporan ( sulit ) >< membuka email (mudah)b. Deadline membuat prustasi dan mencegah penyelesaian tugas >< deadline menolong menyusun rencana dan prioritas daftar yang akan dikerjakan.c. Bekerja baik didalam tekanan waktu >< banyak waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.2.Perfeksionisa.Diduga ditimbulkan sejak sekolah sekolah keperawatantidak boleh membuat kesalahan kepada klienb.Dapat mengarah ke prokrastinasi- takut salah- mengerjakan berulang-ulangc.Dapat dicegah dengan adanya standar kerja

3.Tidak mampu memprioritaskan :a. Tidak bisa memboboti pekerjaan :- Lima waktu-Urgensi : segera-nanti-berat-ringan pekerjaanb.Tidak bisa menyusun berbagai pekerjaan secara sistematisc.Dapat diminimalisir dengan cara menetapkan kategori pekerjaan :- penting dan urgen- tidak penting tapi urgen- tidak penting dan tidak urgen- penting tapi tidak urgen10.Gaya Manajemen Waktu1.Monokronika.Berorientasi waktub.Eropa utarac.Satu pekerjaan untuk satu waktud.Menentukan deadlinee.Tidak suka interupsif.Mengutamakan personal space2.Polikronika.Latar belakang budaya meditarian,Amerika latin,Afro Amerika,Arabb.Mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligusc.Mudah didistraksid.Toleransi terhadap interupsie.Deadline merupakan tujuan,tapi tidak absolutef.Mudah mengubah rencanag.Mengutamakan hubungan daripada tugah.Membina hubungan jangka panjang.

Agar aktifitas kita tidak mubadzir dan berada dalam rel yang benar, Covey (1997) memberikan prinsip pengelolaan waktu. Menurut Covey, terdapat 4 (empat) kuadran pengelolaan waktu.

Matrik Pengeloaan WaktuGentingTidak Genting

PentingKuadran I Kuadran II

Tidak PentingKuadran III Kuadran IV

Kuadran I adalah aktifitas mendesak dan penting. Aktifitas ini juga disebut aktifitas genting dan penting. Disebut genting karena aktifitas itu harus sekarang juga seperti pergi ke dokter ketika anak sakit dan pekerjaan lainnya yang sangat urgen dan segera. Penting adalah aktifitas visi dan misi hidup kita. Bila aktifitas kita sehari-hari waktunya dihabiskan hanya atau sebagain besar untuk hal-hal genting, maka hal-hal yang penting, yang sesuai dengan visi dan misi hidup kita, hanya akan mendapat porsi yang sangat sedikit. Manusia menjadi mesin produksi, dikejar-kejar terus nyaris tidak ada istirahat, sehingga tidak ada waktu lagi untuk mengembangkan potensi diri sesuai dengan panggilan hidupnya.Kuadran II, adalah aktifitas tidak mendesak dan penting, atau tidak genting tapi penting. Pada kuadran ini waktu berada ditangan kita, atau di bawah kontrol kita. Pada kuadran ini kita bisa menggunakan waktu yang penting yaitu yang sesuai dengan visi dan misi hidup kita. Sementra hal-hal yang genting kita eliminir, kemudian kita isi dengan hal-hal penting. Contoh, di tengah kesibukannya saya (genting) sebagai lower manager, sebagai ayah yang harus menemani anak-anak mengerjakan PR, dan aktifitas genting lainnya, saya tidak mau semuanya itu menyita alokasi waktu untuk belajar dan menulis. Begitu pula bila Anda seorang mahasiswa, sesibuk apa pun dengan kegiatan esxtra kurikuler dan kegiatan lainnya, kegiatan belajar harus dialokasikan waktu yang cukup. Karena aktiftas yang terakhir itu adalah suatu aktifitas yang sesuai dengan visi dan misi saya. Singkatnya, pada kuadran ini segenting apa pun aktifitas saya, saya tetap mengalokasikan waktu untuk hal-hal yang penting. Malahan, saya harus lebih banyak mengalokasikan waktu untuk hal-hal yang penting.Kuadran III, adalah aktifitas genting dan tidak penting. Bila kita terjebak pada kuadran ini, kita seperti diburu waktu, detik demi detik habis hanya untuk menyelesaikan hal-hal yang genting. Satu masalah selesai, masalah yang lain muncul dan harus segera diselesaikan. Kita sepertinya sibuk bukan main, tetapi kesibukan itu boleh jadi adalah aktifitas yang tidak penting, kegiatan remeh-temeh tapi dijadikan hal yang genting/mendesak. Kita menjadi budak waktu seperti bunglon. Dengan kata lain banyak aksi tanpa visi.Kuadran IV, adalah aktifitas tidak genting dan tidak juga penting. Bila kita berada dalam kuadran ini, aktifitas yang dilakukan adalah hal-hal yang sepele dan pada umumnya hal-hal yang menyenangkan tapi bisa menyesatkan. Kuadran ini adalah kuadrannya orang-orang yang suka menghindar tanggung jawab, pecundang, dan mau cari enaknya saja.Dari empat kuadran tersebut di atas, kuadran II (kedua) adalah kuadran waktu yang paling tepat untuk pengembangan potensi diri sesuai visi dan misi hidup kita. Kita boleh sibuk setiap hari, tetapi kesibukan itu harus dalam rangka memenuhi misi dan mencapai visi hidup. Kalau tidak, hidup kita tidak lebihnya adalah budak waktu, dikendalikan oleh waktu, seperti bunglon layaknya. Hidup akan lebih bermakna manakala kita bisa menikmati waktu sesuai dengan panggilan jiwa kita.Manfaat pengelolaan dan perencanaan yang efektif, yakni :1. Pengembangan diri dengan melakukan perencanaan yang efektif, maka seseorang akan mampu menyisakan waktu luang yang berharga untuk menyusun pengembangan diri guna peningkatan kinerjanya.2. Pekerjaan tuntas dan selesai tepat waktu sehingga pekerjaan tidak menumpuk; dan tidak mesti melakukan lembur guna menuntaskan pekerjaan.3. Pekerjaan dapat ditata dengan rapi, dan akan memudahkan proses mengorganisasikan dan mengendalikan pekerjaan lainnya.

Manajemen Waktu dalam Keperawatan1. Pengertian Manajemen Waktu Dalam KeperawatanManajemen waktu dalam keperawatan adalah bagaimanakah seorang perawat bisa menggunakan waktu seefektif dan seefisien mungkin dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan untuk merencanakan, mengorganisir, mengarahkan serta mengawasi sumber sumber yang ada baik sumber daya maupun sumber dana sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang efektif dan efisien kepada individu, keluarga dan masyarakat.Waktu adalah salah satu prinsip yang paling dapat mempermudah orang membangun dan mengatur prioritas dalam kehidupan mereka, sertauntuk menampilkan secara simbolis (Zerubavel 1981). Kemampuan untuk memprioritaskan merupakan prasyarat untuk kinerja kerja yang efektif dan merupakan strategi yang diharapkan.Asumsinya adalah bahwa prioritas dapat ditentukan, dan keputusan dibuat untuk apa yang paling penting, dan bahwa ini bisa diikuti dengan tepat tindakan keperawatan.2. Tujuan Manajemen Waktu dalam Pelayanan KeperawatanEfektifitas pelayanan keperawatan sangat ditentukan oleh kemampuan seorang manajer dalam melakukan pengelolaan yang tepat tentang penggunaan waktu kerja. Adapun tujuan manajemen waktu dalam pelayanan keperawatan adalah melakukan perencanaan dan pengorganisasian waktu secara efektif yang memungkinkan terselenggaranya asuhan keperawatan langsung kepada klien (meliputi : pengkajian, keperawatan, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi asuhan), pendokumentasian, konsultasi dan kolaborasi, proses transasksi, transportasi, administrasi, pelayanan departemen lain, dan lain-lain.

Contoh Penggunaan Waktu yang efektif menurut Russel Swanburg1. Eksekutif perawat kepala membuat suatu jadwal pertemuan yang berhubungan dengan rencana manajemen. Jadwal ini diikuti pada seluruh aktivitas-pengaturan pertemua, pertemuan divisi, pertemuan profesi, perjalanan, ronde, pertemuan individu dan sebagainya.2. Perawat kepala dari lembaga pelayanan perawatan di rumah mempunyai rencana pertemuan staf yang dimulai dan diakhiri pada setiap minggu. Jadwal individual perawat ditinjau ulang pada setiap pertemuan dan dibandingkan dengan tujuan produktivitas yang seimbang dengan anggaran.3. Perawat kesehatan di rumah meninjau kembali jadwal setiap hari. Ini harus tepat sehingga lima menit sebelum mengunungi pasien dapat ditambahkan selama 40 jam kerja setiap minggu. Dengan cara ini jasa pelayanan meningkat bukan berupa materi.

Current Issue I manajemen waktuPada zaman modern ini, teknologipun mempunyai peranan penting dalam membantu kita memanajemen waktu. Seperti PC, berbagai gadget dan lain sebagainya. Kita ambil contoh dalam android. Disana tersedia berbagai aplikasi yang memudahkan kita untuk membuat jadwal kegiatan beserta pengingatnya sehingga kita tidak memerlukan schedule board yang biasanya menghabiskan kertas ataupun tinta. Akan tetapi, dengan adanya teknologi canggih ini dapat menyita waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk kegiatan lain yang bermanfaat. Contohnya kini banyak orang orang yang menghabiskan waktu dengan membuka media social dan bermain game di teknologi cangggih tersebut. Kita ambil contoh lain dalam dunia pendidikan. Sistem KBK yang diterapkan di Fakultas Keperawatan UNPAD membuat mahasiswa lebih dituntut memanajemen waktunya untuk belajar, mempersiapkan segala kebutuhan untuk presentasi, group discussion, resume dibandingkan dengan sistem pembelajaran sebelumnya yang membuat mahasiswa memiliki waktu luang yang lebih banyak. Dalam dunia kerja sekarang, semakin banyak tuntutan yang harus dipenuhi, semakin banyak pula waktu yang digunakan untuk bekerja. Hal itu menyebabkan banyak orang yang tidak memanajemen watunya, sehingga banyak orang yang mementingkan pekerjaannya dan mengorbankan waktu bersama keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

Paeru, Rudi. H. Tanpa Tahun. Kuliah Kelar Bisnis Lancar. Penebar Plus.Swansburg, Russel C. 2000. Pengantar dan Manajemen Keperawatan. Jakarta : EGCNursalam. 2002. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam praktik Keperawatan Professional. Jakarta: Salemba Medika