Upload
deka
View
232
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ILMU BUDAYA DASAR
Citation preview
ILMU BUDAYA DASAR
PERANAN PENDIDIKAN AGAMA DALAM
KEHIDUPAN MANUSIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan anugrah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Peranan Pendidikan Agama
dalam Kehidupan Manusia” dapat diselesaikan dengan baik.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan
untuk memperoleh nilai dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Penyusunan makalah ini telah banyak mendapatkan bimbingan, bantuan
moril maupun materil dari berbagai pihak. Untuk itu diucapkan terimakasih
kepada :
1. Bapak Drs, I.B Astika Pidada, M.Si
2. Kedua Orang Tua. Keluarga besar penulis yang selalu mendorong penulis
dalam penyelesaian makalah ini.
3. Teman-teman serta seluruh pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu
persatu atas dukungan, masukan, motivasi dalam membantu penyelesaian
makalah ini.
Disadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang
bersifat membangun dalam penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata sekali lagi diucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu, semoga Tuhan memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua.
Denpasar, September 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................
1.3 Tujuan .........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan.................................................................
2.2 Pengertian Agama Secara Umum................................................
2.3 Peran, Fungsi, dan Nilai Agama Dalam Kehidupan....................
BAB III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan.................................................................................
3.2 Saran ...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Secara umum, ilmu sosial budaya dasar bertujuan untuk
mengembangkan kepribadian manusia dalam masyarakat dan agama,
sehingga mampu menghadapi masalah dalam bermasyarakat. Manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang dibekali akal dan
nafsu perlu membekali diri dengan agama supaya menjadi manusia yang
lebih baik bagi sesama manusia berkelompok atau bermasyarakat .
Manusia sebagai makhluk sosial atau bermasyarakat butuh individu
atau manusia lain karna manusia tidak akan mampu hidup sendiri ia butuh
orang lain .manusia perlu bermasyarakat dan saling berhubungan atau
berinteraksi satu sama lain dalam kelompok sosial maupun masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan hidup nya dan untuk berkembang.
Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman
dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang
luhur. Memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan bangsa (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, 1997:8).
Pendidikan nasional harus mampu menumbuhkan dan memperdalam
rasa cinta kepada tanah air dan mempertebal semangat dan rasa
kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan hal tersebut perkembangan iklim
belajar dan mengajar harus mampu menumbuhkan rasa percaya diri, sikap
dan prilaku yang inovatif dan kreatif, sehingga pendidikan nasional mampu
mewujudkan manusia-manusia pembangunan masa depan yang dapat
membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab kepada
pembangunan bangsa dan negara. Titik berat pembangunan dikenakan pada
peningkatan mutu jenjang pendidikan khususnya pendidikan agama karena
sangat perlu diperdalam, karena pendidikan agama merupakan dasar untuk
melangkah pada pendidikan selanjutnya.
Pada dasarnya pendidikan merupakan tanggung jawab bersama
antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Dalam hal ini dapat diartikan
bahwa penyelenggaraan pendidikan tidak dapat dipandang sebagai suatu
lembaga yang berdiri sendiri tanpa keterlibatan unsur-unsur penting lainnya.
Jadi hormat-menghormati dalam kehidupan dunia pendidikan penting untuk
diterapkan, dikembangkan dan dimantapkan melalui pembinaan sehari-hari
disekolah. (Departemen Pendidikan dan kebudayan 1995:4).
1.2 Rumusan masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang peran dan fungsi agama
dalam kehidupan manusia, maka diperlukan subpokok bahasan yang saling
berhubungan, sehingga penyusun membuat rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana pengertian pendidikan secara umum?
2. Bagaimana pengertian agama secara umum?
3. Bagaimana peran, fungsi, dan nilai agama dalam kehidupan?
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pendidikan secara umum.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan agama secara umum.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan peran, fungsi, dan nilai
agama dalam kehidupan.
1.5 Manfaat penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan penyusun dan pembaca tentang peran dan fungsi agama dalam
kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan
Para ahli banyak yang mengungkapkan pendapatnya masing-masing
mengenai definisi pendidikan. Pendapat dari para ahli ini terlihat saling
melengkapi dan memiliki satu garis besar yang sama. Langeveld
Berpendapat bawha pendidikan merupakan suatu usaha serta upaya yang
dilakukan oleh manusia yang sudah dewasa dalam membimbing manusia
yang masih belum dewasa ke arah kedewasaan. Bimbingan disini dalam arti
luas, yaitu memberikan pengetahuan serta pemahaman kepada anak-anak
bagaimana dia harus bertanggung jawab menyelesaikan tugas-tugasnya,
mengajarkan kemandirian, saling menghormati, rasa tanggung jawab, serta
bimbingan lainnya. Sementara Frederick J. Mc Donald berpendapat bahwa
pendidikan merupakan proses yang arah serta tujuannya adalah untuk
merubah tabiat manusia.
Ahmad D. Marimba sendiri berpendapat bahwa pendidikan
merupakan proses bimbingan yang dilakukan secara sadar oleh pendidik
terhadap proses perkembangan jasmani dan rohani peserta didik, dengan
tujuan supaya terbentuk kepribadian yang unggul. Kepribadian yang unggul
ini memiliki makna yang cukup dalam, yaitu pribadi yang bukan hanya
pintar secara akademis tapi juga baik secara karakter.
a. Fungsi Pendidikan Menurut Para Ahli
Prof. Dr. Hasan Langgulung berpendapat bahwa secara garis
besar fungsi pendidikan itu ada 3. Pertama, menyiapkan generasi muda
untuk memiliki kemampuan agar bisa memegang peranan-peranan pada
masa yang akan datang di tengah kehidupan bermasyarakat. Kedua,
memindahkan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan peranan-
peranan di atas dari generasi tua ke ke genarasi muda. Ketiga,
Memindahkan nilai-nilai dari generasi tua ke generasi muda dengan
tujuan agar keutuhan dan kesatuan masyarakat terpelihara, sebagai
syarat utama berlangsungnya kehidupan suatu masyarakat dan juga
peradaban.
Sementara Broom berpendapat bahwa fungsi pendidikan adalah
agar terjadi proses tansmisi budaya, selain itu juga untuk
mengembangkan kepribadian, mengingkatkan persatuan atau integrasi
sosial masyarakat, serta mengadakan seleksi dan alokasi tenaga kerja.
Semua fungsi menurut Broom tersebut memang suatu proses yang
sangat penting agar kehidupan bermasyarakat terus bertahan dan
berkembanag menjadi jauh lebih baik lagi.
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian dan fungsi
pendidikan dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan itu merupakan
suatu proses yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan
manusia. Pendidikan ini harus terus berjalan untuk menjaga
keberlangsungan hidup manusia, karena tanpa pendidikan tidak akan
ada perpindahan ilmu pengetahuan serta nila-nilai dan norma sosial dari
generasi tua ke generasi muda.
2.2 Pengertian Agama Secara Umum
Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti
"tradisi" atau "A" berarti tidak; "GAMA" berarti kacau. Sehingga agama
berarti tidak kacau. Dapat juga diartikan suatu peraturan yang bertujuan
untuk mencapai kehidupan manusia ke arah dan tujuan tertentu. Dilihat dari
sudut pandang kebudayaan, agama dapat berarti sebagai hasil dari suatu
kebudayaan, dengan kata lain agama diciptakan oleh manusia dengan akal
budinya serta dengan adanya kemajuan dan perkembangan budaya tersebut
serta peradabanya. Bentuk penyembahan Tuhan terhadap umatnya seperti
pujian, tarian, mantra, nyanyian dan yang lainya, itu termasuk unsur
kebudayaan. . Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah
religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-
ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi,
seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Pengertian dan definisi agama menurut para ahli. Agama menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata
kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta
lingkungannya.
Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang
terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan
hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha
untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah,
mencapai rohani yang sempurna kesuciannya.Sedangkan menurut Bahrun
Rangkuti, seorang muslim cendekiawan sekaligus seorang linguis,
mengatakan bahwa definisi dan pengertian agama berasal dari bahasa
Sansekerta; a-ga-ma. A (panjang) artinya adalah cara, jalan, The Way, dan
gama adalah bahasa Indo Germania; bahasa Inggris Togo artinya jalan, cara-
cara berjalan, cara-cara sampai kepada keridhaan kepada Tuhan.
Selain definisi dan pengertian agama berasal dari bahasa Sansekerta,
agama dalam bahasa Latin disebut Religion, dalam bahasa-bahasa barat
sekarang bisa disebut Religion dan Religious, dan dalam bahasa Arab
disebut Din.Harun Nasution mengatakan bahwa agama dilihat dari sudut
muatan atau isi yang terkandung di dalamnya merupakan suatu kumpulan
tentang tata cara mengabdi kepada Tuhan yang terhimpun dalam suatu
kitab, selain itu beliau mengatakan bahwa agama merupakan suatu ikatan
yang harus dipegang dan dipatuhi.
Tajdab,dkk (1994:37) menyatakan bahwa agama berasala dari kata a,
berate tidak dan gama, berarti kacau, kocar-kacir. Jadi, agama artinya tidak
kacau, tidak kocar-kacir, dan/atau teratur. Maka, istilah agama merupakan
suatu kepercayaan yang mendatangkan kehidupan yang teratur dan tidak
kacau serta mendatangkan kesejahteraan dan keselamatan hidup manusia.
Jadi, agama adalah jalan hidup yang harus ditempuh oleh manusia
dalam kehidupannya di dunia ini supaya lebih teratur dan mendatangkan
kesejahteraan dan keselamatan. Setelah agama Nasrani masuk ke Indonesia,
muncul istilah baru yang diidentikkan dengam istilah agama, yaitu
“religion” (bhs Inggris) yang berasal dari bahasa Latin yaitu dari kata
“relegere” yang artinya berpegang kepada norma-norma. Dalam bahasa
Indonesia kata religion dikenal dengan sebutan “religi” dibaca reliji. Istilah
ini erat kaitannya dengan sistem dan ruang lingkup agama Nasrani yang
menunjukkan hubungan tetap antara manusia dengan Tuhan saja. Dalam
Islam kata agama merupakan arti dari kata “ad- diin” yang berarti
pengaturan hubungan manusia dengan Tuhan (vertikal) dan hubungan
manusia dengan manusia, termasuk dengan dirinya sendiri dan alam
lingkungan hidupnya (horisontal).
Menurut A.M. saefuddin (1987), menyatakan bahwa agama
merupakan kebutuhan manusia yang paling esensial yang besifat universal.
Karena itu, agama merupakan kesadaran spiritual yang di dalamnya ada satu
kenyataan di luar kenyataan yang namfak ini, yaitu bahwa manusia selalu
mengharap belas kasihan-Nya, bimbingan-Nya, serta belaian-Nya, yang
secara ontologis tidak bisa diingkari, walaupun oleh manusia yang
mengingkari agama (komunis) sekalipun.
Menurut Sutan Takdir Alisyahbana (1992), agama adalah suatu
system kelakuan dan perhubungan manusia yang pokok pada perhubungan
manusia dengan rahasia kekuasaan dan kegaiban yang tiada terhingga
luasnya, dan dengan demikian member arti kepada hidupnya dan kepada
alam semesta yang mengelilinginya.
Menurut Sidi Gazalba (1975), menyatakan bahwa religi (agama)
adalah kecendrungan rohani manusia, yang berhubungan dengan alam
semesta, nilai yang meliputi segalanya, makna yang terakhir, hakekat dari
semuanya itu.
Dari ketiga pendapat tersebut, kalau diteliti lebih mendalam,
memiliki titik persamaan. Semua menyakini bahwa agama merupakan :
1) Kebutuhan manusia yang paling esensial.
2) Adanya kesadaran di luar diri manusia yang tidak dapat dijangkau
olehnya.
3) Adanya kesabaran dalam diri manusia, bahwa ada sesuatu yang dapat
membimbing, mengarahkan, dan mengasihi di luar jangkauannya.
2.3 Peran, Fungsi, dan Nilai Agama Dalam Kehidupan
A. Peran agama bagi individu
Peran agama bagi individu adalah sebagai berikut:
1. Menjawab pertanyaan yang tak mampu dijawab oleh logika manusia.
2. Memberi paradigma kepada manusia tentang Tuhan.
3. Membedakan antara yang hak dan kewajiban.
4. Fungsi kreatif, mendorong manusia untuk bekerja, beramal, dan
kerja kreatif.
5. Pedoman penyempurnaan akhlak.
6. Fitrah manusia yang membutuhkan agama, adanya kekuatan
adikodrati di luar kemampuan manusia.
7. Membangun dan membimbing dalam pembentukan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
B. Fungsi agama bagi individu
Fungsi agama bagi individu adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sistem nilai yang membuat norma-norma tertentu.
2. Norma-norma tersebut menjadi kerangka acuan dalam bersikap dan
bertingkah laku agar sejalan degan keyakinan agama yang dianutnya.
3. Agama memberikan kemantapan batin, rasa bahagia, rasa
terlindungi, rasa sukses dan rasa puas.
4. Agama dapat mendorong individu melakukan sesuatu aktivitas,
karena perbuatan yang dilatar belakangi keyakinan agama dinilai
memiliki unsur kesucian dan ketaatan.
C. Peran agama bagi masyarakat
Peran agama bagi masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Agama memiliki fungsi yang vital, yakni sebagai salah satu sumber
hukum atau dijadikan sebagai norma.
2. Agama mengatur bagaimana gambaran kehidupan sosial yang ideal,
yang sesuai dengan fitrah manusia.
3. Agama memberikan contoh yang konkret mengenai kisah-kisah
kehidupan sosio-kultural manusia pada masa silam, yang dapat
dijadikan contoh yang sangat baik bagi kehidupan bermasyarakat di
masa sekarang.
4. Kita dapat mengambil hikmah dari dalamnya. Meskipun tidak ada
relevansinya dengan kehidupan masyarakat zaman sekarang
sekalipun, setidaknya itu dapat dijadikan pelajaran yang berharga,
misalnya agar tidak terjadi tragedi yang sama di masa yang akan
datang.
D. Fungsi agama bagi masyarakat
Fungsi agama bagi masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Edukatif; ajaran agama yang mereka anut memberikan
ajaran-ajaran yang harus dipatuhi; ajaran agama berfungsi menyuruh
dan melarang. Dan karena unsur suruhan dan larangan ini telah
membimbing pribadi penganutnya menjadi baik dan terbiasa dengan
baik menurut ajaran agama masing-masing;
2. Fungsi Penyelamat; keselamatan yang diberikan mencakup dua
alam, yakni dunia dan akhirat.
3. Fungsi Pendamaian; melalui tuntunan agama orang yang bersalah
atau berdosa dapat mencapai kedamaian batin, misalnya dengan
cara bertobat, pencucian atau penebusan dosa;
4. Fungsi Social Control; ajaran agama yang berfungsi sebagai norma
dapat menjadi pengawasan sosial secara individu maupun kelompok;
5. Fungsi Pemupuk Rasa Solidaritas; secara psikologis penganut
agama yang sama akan merasa memiliki kesamaan dan satu
kesatuan; hal ini akan membina rasa solidaritas yang bahkan dapat
mengalahkan rasa kebangsaan;
6. Fungsi Transformatif, ajaran agama dapat merubah
seseorang/kelompok menjadi kehidupan baru sesuai dengan ajaran
agama yang dianutnya;
7. Fungsi Kreatif; ajaran agama mendorong seseorang/kelompok untuk
bekerja produktif bukan saja untuk kepentingan pribadi maupun
orang lain, melakukan inovasi dan penemuan baru;
8. Fungsi Sublimatif; ajaran agama mengkusudkan segala usaha
manusia, selama tidak bertentangan dgn norma agama, bila
dilakukan dengan tulis lillahi ta’ala maka termasuk ibadahan
E. Nilai dalam agama
Nilai dalam agama adalah sebagai berikut:
1. Nilai spiritual yang tetap menjaga agar masyarakat tetap konsisten
dalam menjaga stabilitas lingkungan .
2. Nilai kemanusiaan yang mengajarkan manusia agar dapat saling
mengerti satu sama lain, dan dapat saling bertenggang rasa.
2.4
BAB III
KESIMPULAN
Pendidikan merupakan suatu usaha serta upaya yang dilakukan oleh
manusia yang sudah dewasa dalam membimbing manusia yang masih belum
dewasa ke arah kedewasaan. Pendidikan itu merupakan suatu proses yang sangat
penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Pendidikan ini harus terus
berjalan untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia, karena tanpa pendidikan
tidak akan ada perpindahan ilmu pengetahuan serta nila-nilai dan norma sosial
dari generasi tua ke generasi muda.
Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Peran dan fungsi agama bagi manusia sangatlah berpengaruh terhadap
kehidupannya,karena agama adalah suatu pedoman hidup seseorang untuk
mencapai kebahagiaan dunia maupun akhiratnya
Salah satu tujuan agama adalah membentuk jiwa nya ber-budipekerti
dengan adab yang sempurna baik dengan tuhan-nya maupun lingkungan
masyarakat.semua agama sudah sangat sempurna dikarnakan dapat menuntun
umat-nya bersikap dengan baik dan benar serta dibenarkan. keburukan cara ber-
sikap dan penyampaian si pemeluk agama dikarnakan ketidakpahaman tujuan
daripada agama-nya. memburukan serta membandingkan agama satu dengan yang
lain adalah cerminan kebodohan si pemeluk agama.
DAFTAR PUSTAKA
http://ariantiyoulie.blogspot.co.id/2013/11/peran-dan-fungsi-agama-dalam-
masyarakat.html
http://maulanabdulaziz.blogspot.co.id/2012/12/peran-agama-dalam-kehidupan-
manusia.html
http://suartawanindra.blogspot.co.id/2014/01/proposal-penelitian-peran-tri-
guru.html
Mubaroq, Zulfi. 2010. Sosiologi Agama. Malang: UIN Maliki Press.
Kahmad, Dadang. 2009. Sosiologi Agama. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ishomuddin. 2002. Pengantar Sosiologi Agama. Jakarta Selatan: Ghalia Indonesia.
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.