24
TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II 5 OBYEK ARSITEKTUR YANG MENGANDUNG BAHASAN TENTANG SAINS ARSITEKTUR” Di susun oleh : Di Susun Oleh : MAULANA MALIK (0951010017) Dosen : HERU SUBIYANTORO ST. MT. UPN “VETERAN” JAWA TIMUR FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN DAN SIPIL JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR TAHUN AJARAN 2011/2012

TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II - E- · PDF fileperkembangan arsitektur era ini, ... Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan pendekatan yang lebih environmental friendly

  • Upload
    vanmien

  • View
    236

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II - E- · PDF fileperkembangan arsitektur era ini, ... Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan pendekatan yang lebih environmental friendly

TUGAS II

SAINS ARSITEKTUR II

“ 5 OBYEK ARSITEKTUR YANG MENGANDUNG BAHASAN

TENTANG SAINS ARSITEKTUR”

Di susun oleh :

Di Susun Oleh :

MAULANA MALIK (0951010017)

Dosen :

HERU SUBIYANTORO ST. MT.

UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN DAN SIPIL

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

TAHUN AJARAN 2011/2012

Page 2: TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II - E- · PDF fileperkembangan arsitektur era ini, ... Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan pendekatan yang lebih environmental friendly

OBYEK 1

Sayembara Desain Arsitektur ITB

Pemberi Tugas: ITB

Lokasi: Bandung - Jawa Barat Luas Lantai: 11000 m2

Pekerjaan: Arsitektur Tahun: 2010

Abstraksi

Era green living, green architecture dll mulai menjadi suatu trend positif dalam

perkembangan arsitektur era ini, sebuah arsitektur yang lebih bertanggung

jawab terhadap lingkungannya. Trend positif ini memunculkan sayembara-

sayembara green design yang salah satunya sayembara desain arsitektur

ITB.

Secara garis besar kami menerapkan desain-desain yang aplikatif dan fokus

pada dasar-dasar arsitektur hijau seperti penggunaan matahari, angin dan air

sebagai sumber hidup bangunan, sehingga bangunan ini mampu

“menghidupi” dirinya sendiri.

Page 3: TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II - E- · PDF fileperkembangan arsitektur era ini, ... Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan pendekatan yang lebih environmental friendly

Konsep Bentuk dan Tampilan Bangunan

Secara keseluruhan gedung CIBE didesain dengan menampilkan karakter

bangunan yang bertema modern. Hal ini disesuaikan dengan karakter bahwa

ITB merupakan salah satu institusi riset dan pengembangan terdepan di

Indonesia, serta menampilkan aspirasi dan inovasi ITB di masa depan.

Bentuk dasar struktur dan denah bangunan berbentuk persegi, agar diperoleh

pola dan besaran ruang yang efektif.

Secara vertikal bangunan ini juga terbelah dengan sistem void yang berfungsi

sebagai ruang penghubung dan jalur sirkulasi udara. Karakter kolom dan

balok yang menonjol memberikan kesan kekuatan/ kekokohan sesuai dengan

fungsi/ fasilitas yang akan diwadahi dalam bangunan ini, yakni Fakultas

Teknik Sipil dan Lingkungan.

Konsep fasad bangunan mengambil analogi titik-titik air yang menempel di

kaca jendela ketika hujan. Sebuah ekspresi dari karakter bangunan yang

berwawasan lingkungan. Selain sebagai elemen estetis, fasad ini juga

memiliki fungsi utama yaitu sebagai penangkap air hujan yang selanjutnya

akan ditampung dan diolah. Di sisi lain terdapat juga balok-balok yang

menonjol yang berfungsi sebagai wadah tanaman.

Page 4: TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II - E- · PDF fileperkembangan arsitektur era ini, ... Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan pendekatan yang lebih environmental friendly

Konsep arsitektur hijau

Dalam perancangan gedung CIBE ini banyak pendekatan-pendekatan desain

yang dilakukan untuk mendapatkan desain bangunan yang ramah

lingkungan, yakni dengan memperbanyak area hijau, analisa pencahayaan

dan penghawaan alami, hemat energi, pengolahan air, efektivitas dan

efisiensi dalam operasional dan perawatan, serta pemakaian material dari

daerah setempat dan dapat didaur ulang.

Sistem blok massa

Bangunan dibagi secara vertikal menjadi 3 blok massa dengan masing-

masing blok terdiri dari 3-4 lantai. Hal ini bertujuan untuk lebih

memaksimalkan penggunaan tangga, di mana tingkat kenyamanan manusia

untuk menaiki tangga adalah maksimal 4 lantai. Dengan demikian akan

didapat penghematan dari pengurangan beban lift.

Blok-blok massa tersebut dipisahkan oleh area hijau/ taman. Selain sebagai

ruang komunal area ini merupakan strategi desain yang memposisikan area

hijau ini sebagai area istirahat apabila ingin naik ke lantai selanjutnya

menggunakan tangga, juga berfungsi sebagai jalur sirkulasi udara yang

mendinginkan bangunan.

Page 5: TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II - E- · PDF fileperkembangan arsitektur era ini, ... Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan pendekatan yang lebih environmental friendly

Matahari

Pada sisi Timur-Barat bangunan digunakan selubung yang melindungi

bangunan dari sinar matahari langsung .Bukaan cenderung banyak terdapat

di sisi Utara-Selatan bangunan.Dengan banyaknya bukaan tersebut ditambah

sistem void, bangunan akan mendapat pencahayaan alami yang melimpah

sehingga akan lebih menghemat penggunaan lampu.

Bangunan ini juga menggunakan sistem double fasade dan dinding bernafas

yang berguna untuk mereduksi panas akibat sinar matahari. Digunakan juga

panel-panel tenaga surya untuk menyokong kebutuhan energi.

Angin

Sistem penghawaan alami dapat dimaksimalkan dengan menggunakan void

yang membelah bangunan. Area terbuka hijau di antara blok-blok massa

memudahkan angin masuk secara leluasa. Ditambah penggunaan dinding

bernafas pada bangunan membuat sirkulasi udara semakin lancar dan

mendinginkan suhu dalam bangunan. Penggunaan AC dibatasi pada ruang-

ruang tertentu dengan sistem timer.

Air

Mengingat Kota Bandung merupakan daerah dengan curah hujan yang cukup

tinggi, maka pada fasad bangunan terdapat kantong-kantong yang berfungsi

menangkap air hujan yang langsung disalurkan ke tandon-tandon di beberapa

titik. Kemudian air ini ditreatment agar dapat memenuhi kebutuhan bangunan

itu sendiri, selain juga memanfaatkan grey water (seperti air dari wastafel)

untuk menyiram tanaman pada bangunan.

Page 6: TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II - E- · PDF fileperkembangan arsitektur era ini, ... Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan pendekatan yang lebih environmental friendly

OBYEK 2

Sustainable Urban Development Competition

Pemberi Tugas: Departemen Pekerjaan Umum, IAI

Lokasi: Bantaran Tukad Badung

Luas Lahan: 1 Ha (percontohan)

Pekerjaan: Arsitektur & Lansekap

Tahun: 2009

Latar belakang

isu tentang bantaran sungai merupakan sebuah permasalahan pelik yang

dihadapi kota-kota besar. Seiring dengan pembangunan kota, seringkali

bantaran sungai menjadi daerah yang terpinggirkan, disorganisasi

permukiman menjebak masyarakat pada kesemrawutan hidup.

Ruang-ruang antar permukiman yang sempit tidak memungkinkan suatu

komunitas untuk berkembang, sedangkan ruang-ruang “sisa” yang ada

terbentur oleh dimensi-dimensi dan infrastruktur.

Dibutuhkan sebuah desain yang selain mampu mewadahi aktifitas juga

mampu menjadi sebuah generator kawasan/lingkungan.

Page 7: TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II - E- · PDF fileperkembangan arsitektur era ini, ... Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan pendekatan yang lebih environmental friendly

Urban issues

Makro

Bali merupakan sebuah daerah yang mengedepankan pariwisata

namun kondisi bantaran sungainya selalu kalah prioritas dengan

pantai.

Mikro

Bantaran sungai cenderung menjadi ‘slump’ area yang kemudian

menjadi daerah kedua / yg terpinggirkan. Rendahnya kesadaran akan

peran penting sungai juga menjadi poin sentral dalam permasalahan

yang kompleks pada bantaran. Infrastruktur kebersihan membuat

penduduk sekitar mengotori sungai walaupun sebenarnya bisa diakali

jika terdapat kesadaran yang tinggi pada masyarakat.

Partisipatorik approach

Dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat sekitar sehingga

menumbuhkan sense of belonging pada daerah bantaran. Pada tahap

selanjutnya diharapkan masyarakat memelihara objek rancangan sehingga

akan terus tumbuh dan berkembang sesuai kebutuhan.

Page 8: TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II - E- · PDF fileperkembangan arsitektur era ini, ... Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan pendekatan yang lebih environmental friendly

Site terpilih

Bantaran sungai/tukad badung di JL.Taman Pancing Kepaon, Desa Pemogan

Kec. Denpasar Selatan.

Karakteristik:

- kondisi bantaran didominasi oleh perkerasan dan grass blok yg tidak

terawat serta kurang vegetasi peneduh sehingga menimbulkan

ketidaknyaman visual bagi masyarakat sekitar dan para pengguna

jalan

- bantaran sebagai open space bagi masyarakat sekitar yang sebagian

besar merupakan masyarakat menengah ke bawah

- keragaman latarbelakang masyarakat yang tinggal di bantaran sungai

memberikan sebuah karakter budaya dan kehidupan sosial

masyarakat dengan masing-masing aktifitasnya

Sungai / Tukad Badung merupakan sungai yg membelah kota denpasar

dengan kondisi eksisting di pusat kota yang sangat tercemar. Dilain pihak di

daerah pinggiran kota sudah mulai padat. Bantaran sebagai tempat aktifitas

masyarakat perlu kehadiran ruang publik yang berkualitas.

“Optimalisasi bantaran sungai sebagai ruang publik yang berkualitas”

Ide

perpaduan akan kebutuhan warga dengan aktifitasnya, kearifan lokal dengan

akulturasi budaya asli dan pendatang, sustainable design dengan

penggunaan material daur ulang (reuse,reduce,recycle) melebur kedalam

sebuah tema desain Tukad Badung Green Riverside.

Page 9: TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II - E- · PDF fileperkembangan arsitektur era ini, ... Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan pendekatan yang lebih environmental friendly

Konsep desain

Desain mencoba menaungi dan memaksimalkan ketiga aspek yang

ditekankan. Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan

pendekatan yang lebih environmental friendly. Banyaknya item yang perlu

“dipayungi” menghasilkan titik-titik wadah yang dibutuhkan.

Desain terbentuk oleh spot-spot yang mewadahi aktifitas yang didesain

dengan keterlibatan warga sekitar bantaran. Spot-spot tersebut terbagi

menjadi:

- pedestrian

- jogging track

- garden plaza

- wantilan

- play ground

- green wall

Page 10: TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II - E- · PDF fileperkembangan arsitektur era ini, ... Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan pendekatan yang lebih environmental friendly

Tukad Badung green riverside mampu menjadi sebuah generator kawasan.

Desain ini merupakan sebuah percontohan yang dapat diaplikasikan pada

bantaran lainnya baik sepanjang Tukad Badung maupun pada bantaran

sungai di daerah lain. Pola dan karakter dapat beragam sesuai dengan

kearifan lokal daerah setempat.

Page 11: TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II - E- · PDF fileperkembangan arsitektur era ini, ... Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan pendekatan yang lebih environmental friendly

OBYEK 3

Sayembara Taman Awi Panglipuran - Juara 1

Pemberi Tugas: Kota Baru Parahyangan dan Green Design Community -

Majalah Asri

Lokasi: Bandung - Jawa Barat

Luas Lahan: 3,26 Ha

Pekerjaan: Lansekap

Tahun: 2009

Latar Belakang

Sudah sejak lama alam dan budaya sunda dikenal oleh masyarakat

Indonesia.Keterpaduan alam dan budaya merupakan cerminan lingkungan

pedesaan sebagai warisan dan kearifan lokal masyarakat sunda. Masyarakat

sunda sangat menghargai alam dan memahami potensi alam. Oleh sebab itu

didalam membangun lingkungan binaannya selalu selaras dengan alam.

Kota Baru Parahyangan sebagai salah satu kawasan yang dikembangkan

untuk perumahan sangat memperhatikan lingkungan alam dimana

perumahan tersebut dibangun. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas

Page 12: TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II - E- · PDF fileperkembangan arsitektur era ini, ... Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan pendekatan yang lebih environmental friendly

lingkungan perumahan adalah prakarsa untuk membangun ”Bale Pare Nature

Park” seluas 15,66 ha. Area ini berfungsi sebagai daerah konservasi,

pendidikan maupun rekreasi warga.

Alam parahyangan sangat terkenal dengan kekayaan alam (keanekaragaman

flora) terutama berbagai jenis/species tanaman bambu. Oleh karena itu

sebagian area akan dikembangkan sebagai Taman Bambu atau Taman Awi

(Bamboo Park) seluas 3,25 ha. Untuk mendapatkan disain yang berkualitas,

maka area Taman Bambu atau Taman Awi (”Bamboo Park Resort”) tersebut

akan disayembarakan.

Page 13: TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II - E- · PDF fileperkembangan arsitektur era ini, ... Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan pendekatan yang lebih environmental friendly

Abstraksi

Kebutuhan akan area terbuka hijau dan konservasi lingkungan melatar

belakangi perubahan era lingkungan terbangun di Indonesia, perubahan

menuju lingkungan yang lebih bersahabat. Taman awi panglipuran

merupakan salah satu kesempatan untuk menguatkan perubahan yang lebih

baik bagi alam, budaya dan manusia.

Bambu merupakan elemen alam maupun budaya yang identik dengan

kehidupan masyarakat sunda sekaligus sebagai sarana untuk menciptakan

lingkungan yang lebih baik. Konservasi bambu mampu menghadirkan sebuah

solusi yang menarik dengan menawarkan sebuah suasana pedesaan bambu

sekaligus konservasi lingkungan sebagai sebuah desain keberpihakan kita

terhadap lingkungan.

Desain diejawantahkan sebagai Bamboo sequence, yaitu menghadirkan

pengalaman ruang yang berbeda, terbagi menjadi beberapa bagian (framing

sequences) untuk membentuk sebuah imaji ruang secara keseluruhan.

ide

“cerita merupakan esensi yang vital dalam desain, disini kami mencoba

bercerita mengenai sudut pandang kami dalam desain taman bambu”..

Page 14: TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II - E- · PDF fileperkembangan arsitektur era ini, ... Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan pendekatan yang lebih environmental friendly

cerita terdiri dari halaman-halaman yang membentuk suatu karakter

didalamnya, Taman bambu didefinisikan sebagai cerita yang terbentuk dari

karakter-kartakter berbeda yang kami tuangkan dalam beberapa

frame.Taman Bambu kami tuangkan kedalam 4 bab cerita

Page 15: TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II - E- · PDF fileperkembangan arsitektur era ini, ... Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan pendekatan yang lebih environmental friendly

-Bamboo Forest

-Bamboo in Open Space

-Bamboo in Architecture

-Bamboo Handicraft

Page 16: TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II - E- · PDF fileperkembangan arsitektur era ini, ... Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan pendekatan yang lebih environmental friendly

OBYEK 4

THE LAST PARADISE

eVolo skycraper competition 2010

Desain proposal bangunan pencakar langit setinggi 900 meter ini, berlokasi di

persimpangan Tomang berdekatan dengan kompleks apartemen/mall Taman

Anggrek, Jakarta Barat. Lokasi ini bisa dikatakan sebagai pintu gerbang kota

Jakarta yang bisa diakses dari bandara internasional Soekarno-Hatta dan

pelabuhan Tanjung Priok—juga dikenal sebagai persimpangan teramai di

Jakarta.

Spesifikasi:

Nama eVolo, Skycraper Competition 2010

Lokasi Fly Over Tomang, Jakarta Barat

Fungsi Mix-used building, Hunian, perkantoran, perdagangan, pendidikan,

rumah sakit, dan rekreasi

Tinggi 900 meter, 150 lantai

Arsitek Cosmas Damianus Gozali & Team

Page 17: TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II - E- · PDF fileperkembangan arsitektur era ini, ... Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan pendekatan yang lebih environmental friendly

Gedung pencakar langit ini dirancang setinggi 150 lantai. Menjulang tinggi

melampaui Tomang’s Fly Over. Kehadirannya mampu menciptakan suatu

ruang besar. Arsitek memberi landmark baru Jakarta ini dengan tema “The

Last Paradise.”

Kelima unsur energi menurut filosofi Asia yaitu api, air, logam, kayu dan

tanah, menjadi komposisi dasar bangunan ini. Bentuk bangunan dibuat dari

efek dinamis benturan energi yang memiliki pancaran vertikal, menciptakan

komposisi dinamis sebagai bentuk massanya. Energi yang datang dari segala

arah dipersonifikasi sebagai lima unsur alam, sehingga berubah menjadi

proporsi bangunan yang seimbang.

Page 18: TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II - E- · PDF fileperkembangan arsitektur era ini, ... Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan pendekatan yang lebih environmental friendly

Terkait dengan tren green architecture dan konsep berkesinambungan

(sustainable architecture), energi untuk mengoperasikan bangunan diperoleh

dari gedung itu sendiri. Gedung ini menggunakan sumber energi yang dapat

diperbaharui, seperti energi matahari dan angin untuk listriknya. Bukan hanya

itu, bangunan ini juga bisa berfungsi sebagai pendaur ulang, dimana air hujan

dan air limbah sehari-hari dapat diolah dan bisa dipergunakan kembali.

Lokasi dan struktur

Ketinggian gedung melampaui fly over yang sudah ada untuk meminimalisir

penggunaan tanah yang sebenarnya bisa digunakan untuk area hijau.

Sehubungan dengan kondisi geologis Indonesia yang rawan gempa, struktur

utama (core) menggunakan filosofi bambu yang membagi cabang-cabangnya

dengan struktur sambung (joint structure) untuk menjaga fleksibilitas dan

kelenturannya. Kaki-kaki strukturnya juga dipasang sambungan lentur,

sehingga dapat meminimalisir resiko patah karena ketinggian bangunan.

Page 19: TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II - E- · PDF fileperkembangan arsitektur era ini, ... Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan pendekatan yang lebih environmental friendly

Material

Panel listrik tenaga surya yang transparan menonjol hampir di semua bagian

membran lapisan luar, terutama di bagian timur dan barat, sehingga sinar

matahari masih bisa menembus masuk ke dalam bangunan. Sedangkan

sisanya, menggunakan plastik dengan prinsip nanotechnology yang lebih

ringan, transparan, namun sekuat baja. Penggunaan material transparan

dapat mengoptimalkan sistem penerangan alami. Material lokal seperti

serat/fiber digunakan untuk mengurangi sinar panas matahari.

Energi angin

Bagian luar dibuat dari material yang tipis dan fleksibel sehingga bisa

digerakkan oleh hembusan angin. Ada pipa-pipa sekunder (kecil) yang

menghubungkan kulit bagian luar dengan pipa primer (lebih besar) yang

berdiri tegak di tengah bangunan. Angin dari semua arah melewati pipa-pipa

kecil, dan saat mencapai pipa besar vertikal, maka angin akan mengalir lebih

kencang ke atas, melalui turbin angin untuk menghasilkan listrik. Proses ini

juga digunakan untuk sistem ventilasi alami sebagai sistem pendingin di

dalam gedung. Konsep ini juga bermanfaat untuk mendinginkan area dalam

bangunan, sehingga lebih ramah terhadap lingkungan.

Page 20: TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II - E- · PDF fileperkembangan arsitektur era ini, ... Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan pendekatan yang lebih environmental friendly

Air hujan

Sama seperti sistem energi angin, air hujan mengalir ke bawah dan

tertampung di tanki penampungan dan pengolahan air di bawah gedung. Kita

dapat menggunakan energi gravitasi air untuk memutar turbin dan

menghasilkan listrik. Selain itu, air itu dapat digunakan sebagai sumber

kehidupan lainnya, seperti untuk air minum, air untuk menyiram tanaman, dan

keperluan lainnya.

Page 21: TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II - E- · PDF fileperkembangan arsitektur era ini, ... Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan pendekatan yang lebih environmental friendly

Bangunan pencakar langit ini merupakan mix-used building yang difungsikan

untuk hunian, perkantoran, perdagangan, pendidikan, rumah sakit dan

rekreasi. Bangunan ini juga merupakan bangunan hemat energi dengan

konsep padat/compact yang menjadi sebuah “KOTA MANDIRI” yang tak

pernah tidur.

Page 22: TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II - E- · PDF fileperkembangan arsitektur era ini, ... Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan pendekatan yang lebih environmental friendly

OBYEK 5

Wind Tower; Konsep Terowongan Angin Penghasil Energi Listrik Zena

System

Meski beberapa waktu lalu, ilmuwan NASA menyatakan bahwa di masa

depan energi angin bisa dimanfaatkan lebih optimal jika turbin angin mampu

''terbang'' di ketinggian tertentu, ilmuwan-ilmuan di ZENA System justru

mencoba melakukan pendekatan yang berbeda. ZENA System

memperkenalkan konsep gedung pencakar langit setinggi 50 meter dengan

bentuk penampang hexagonal berdiameter 27 meter yang difungsikan

sebagai terowongan angin (wind tunnel) untuk memanen energi angin yang

datang dari berbagai arah.

Konsep yang dibawa ZENA System tersebut --ZENA menamakannya Wind

Tower-- memang terbilang inovatif. Prinsip kerja sistem penangkap angin dan

wind tunnel-nya menggunakan teori aerodinamika konvensional dan Betz

Limit Value yang dikembangkannya untuk memaksimalkan energi yang

dihasilkan.

Page 23: TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II - E- · PDF fileperkembangan arsitektur era ini, ... Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan pendekatan yang lebih environmental friendly

Panel penangkap angin (wind capturing panel) digunakan untuk menangkap

dan mengalirkan angin menuju wind tunnel. Berkat sistem kompresi tiga titik

yang dikembangkan ZENA System, maka massa angin diperbesar dan

kecepatannya ditambah ketika berada di dalam wind tunnel.

Di ujung wind tunnel, angin bergerak keluar melalui sebuah saluran khusus

yang dilengkapi dengan pengatur tekanan udara. Hasilnya massa angin

menjadi jauh lebih besar yang kemudian digunakan untuk menghasilkan

energi angin yang besar untuk memutar turbin yang berada di bagian bawah

Wind Tower. Sayangnya, informasi tentang besar energi yang bisa

Page 24: TUGAS II SAINS ARSITEKTUR II - E- · PDF fileperkembangan arsitektur era ini, ... Menaungi berbagai kegiatan, akulturasi dengan melakukan pendekatan yang lebih environmental friendly

dihasilkan dan efisiensi dari Wind Tower masih belum diberikan oleh ZENA

System.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.planethijau.com

http://buildingindonesia.biz