Upload
leliamedia
View
220
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
EFEK meniran
Citation preview
Peran Hepatoprotektif Phyllantus niruri Terhadap Sirosis Hepar yang
Terjadi Pada Tikus yang Diinduksi Thioacetamide
Organ terbesar pada tubuh manusia adalah hepar . Hepar berfungsi
sebagai organ yang mendetoksifikasi zat sisa tubuh, hormon, obat ataupun zat
asing yang masuk ke dalam tubuh.
Masalah utama kesehatan yang saat ini sedang dihadapi adalah kerusakan
hepar akibat induksi obat. Sebagian besar kegagalan fungsi hepar akut disebabkan
oleh hepatotoksisitas akibat penggunaan asetaminofen atau parasetamol yang
berlebihan. Kerusakan hepar ini diawali dengan diaktivasinya asetaminofen
menjadi molekul-molekul reaktif sehingga menyebabkan stres oksidatif
Antioksidan dapat mendeaktivasi radikal bebas sehingga mencegah
terjadinya proses stres oksidatif. Meniran (Phyllantus niruri) banyak tumbuh di
negara-negara dengan iklim subtropis maupun tropis, seperti Indonesia. Ekstrak
daun meniran (Phyllantus niruri) mengandung senyawa antioksidan yang dapat
melindungi organ, seperti hepar, dari infeksi ataupun kerusakan akibat induksi
toksin atau obat-obatan. Senyawa antioksidan yang terdapat pada meniran di
antaranya adalah flavonoid berupa rutin, quercetin, dan quercitrin.
Sebuah studi praklinis dilakukan untuk menentukan apakah ekstrak dari
Phyllanthus niruri (PN) memiliki peran protektif terhadap sirosis hati yang
disebabkan oleh Thioacetamide (TAA) yang diinduksi pada tikus. Awalnya,
dilakukan pengujian terhadap daya toksisitas yang bersifat akut dan hasilnya
menunjukkan bahwa ekstrak tersebut dapat memberikan makna yang positif bila
diterapkan pada tikus yang sehat. Berikutnya, efek terapi dari ekstrak diselidiki
menggunakan lima kelompok tikus kontrol, TAA, silymarin, dan PN (Phyllanthus
niruri) dosis tinggi dan kelompok dosis rendah. Perbedaan yang signifikan yang
diamati antara kelompok TAA dan kelompok lainnya sesuai dengan berat badan
dan berat hepar, parameter biokimia, kapasitas antioksidan total, lipidperoxidasi,
dan kadar oksidatif stress enzim.
Visualisasi yang didapat memperlihatkan adanya butiran kasar pada
permukaan hepar tikus yang mengalami hepatotoksik, berbeda dengan gambaran
permukaan halus di hepar dari tikus yang diberi perlakuan dengan silymarin dan
PN (Phyllanthus niruri). Analisis Histopathologi mengungkapkan adanya
nekrosis, infiltrasi limfosit di sekitar daerah lobular hepar, dan proliferasi jaringan
ikat fibrosa di hepar dari tikus yang mengalami hepatotoksik. Pada hepar tikus
yang diberi perlakuan dengan mengguanakan PN (Phyllantus niruri) memiliki
peradangan yang relatif minim dan gambaran lobus hepar yang tampak normal.