52
MAKALAH ANGGARAN KOMPREHENSIF, ANGGARAN BAHAN BAKU, ANGGARAN BIAYA PENJUALAN, DAN ANGGARAN KAS Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Anggaran Pada Jurusan Akuntansi Oleh : 1. Nama : Amalia Sukma Pratiwi NIM : 0613 3050 0373 2. Nama : Merly Arizka NIM : 0613 3050 0376 3. Nama : Prily Mustika Yana NIM : 0613 3050 0380 4. Nama : Zil Hifzahita NIM : 0613 3050 0384 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG 2015

TUGAS ANGGARAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cicicicicii

Citation preview

Page 1: TUGAS ANGGARAN

MAKALAH ANGGARAN KOMPREHENSIF, ANGGARAN BAHAN BAKU, ANGGARAN BIAYA PENJUALAN, DAN ANGGARAN KAS

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugasMata Kuliah AnggaranPada Jurusan Akuntansi

Oleh :

1. Nama : Amalia Sukma PratiwiNIM : 0613 3050 0373

2. Nama : Merly ArizkaNIM : 0613 3050 0376

3. Nama : Prily Mustika YanaNIM : 0613 3050 0380

4. Nama : Zil HifzahitaNIM : 0613 3050 0384

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYAPALEMBANG

2015

Page 2: TUGAS ANGGARAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberikan berkah dan karunia-Nya yang melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah iniguna memenuhi tugas mata kuliah Anggaran pada Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Sriwijaya. Adapun judul makalah ini adalah MAKALAH ANGGARAN KOMPREHENSIF, ANGGARAN BAHAN BAKU, ANGGARAN BIAYA PENJUALAN, DAN ANGGARAN KAS.

Penulis berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, mahasiswa, masyarakat dan pihak-pihak terkait. Segala bentuk kekurangan yang mungkin ada mudah-mudahan dapat direvisi dalam kesempatan berikutnya.

10 Oktober 2015

Penulis

Page 3: TUGAS ANGGARAN

ANGGARAN KOMPREHENSIF

Dalam penyusunan anggaran perusahaan ada 2 macam cara yakni dengan partial budgeting dan comprehensive budgeting. comprehensive budgeting adalah penyusunan anggaran secara keseluruhan ataumenyeluruh. Sedangkan partial budgeting artinya penyusunan anggaran dengan cara sebagian demi sebagian.Beberapa alasan perusahaan menyusun anggaran secara partial, diantaranya:

1. Perusahaan tidak mempunyai kemampuan untuk membuat anggaran secara keseluruhan karena terbatasnya skill yang dimiliki sehingga anggaran dibuat sebagian yang diperlukan saja.

2. Tidak tersedianya data yang lengkap tentang keseluruhan bagian dalam perusahaan. Penyusunan anggaran perusahaan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan tersedia atau tidaknya data serta ketepatan data.

3. Kekurangan biaya untuk membuat anggaran yang lengkap sehingga disusun anggaran yang perlu saja.

Isitilah “Comprehensive” dalam penganggaran dapat dapat diartikan sebagai berikut:a. Pemakaian secara lebih luas konsep-konsep penganggaran dalam setiap kegiatan.b. Pemakaian total system approach dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari.

Dalam penyusunan anggaran komprehensif ada beberapa pedoman yang perlu diperhatikan, diantaranya:

1. Mengadakan spesifikasi terhadap tujuan yang luas oleh perusahaan .2. Mempersiapkan rencana-rencana pendahuluan secara keseluruhan.3. Menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek.

Pada dasarnya anggaran komprehensif dapat diuraikan menjadi komponen substantive plan dan financial plan. Substantive plan adalah rencana yang mencerminkan apa yang akan ingin dicapai oleh suatu perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, strategi yang dipakai serta asumsinya. Sedangkan financial plan adalah penjabaran segala hal yang direncanakan tersebutmenjadi suatu anggaran yangmemiliki prespektive financial, dengan kata lain financial plan merupakan usaha untuk mengkuantifisir segala tujuan, rencana dan kebijaksanaan perusahaan.Financial plan merupakan penyajian secara lebih terperinci semua tujuan, rencana, strategi tersebut untuk periode waktu tertentu. Sehingga dengan berdasarkan pada jangka waktunya maka financial plan dikelompokkan menjadi: a. anggaran jangka panjang (strategic plan); b. anggaran tahunan (tactical plan).

Page 4: TUGAS ANGGARAN

Anggaran Jangka Panjang, anggaran jangka panjang merupakan suatu perencanaan perusahaan untuk jangka waktu yang lama, yakni lebih dari satu tahun bahkan lebih dari lima atau sepuluh tahun. Seperti:

a. penjualan, biaya dan labab. penentuan besarnya modalc. penentuan tambahan modald. perkiraan arus danae. perkiraan kebutuhan tenaga kerja

Anggaran Tahunan, anggaran tahunan merupakan perencanaan kegiatan-kegiatan tahunan suatu perusahaan perusahaan.Anggaran tahunan dikelompokkan menjadi :

a. Anggaran operasionalb. Anggaran keuangan

A. Anggaran OperasionalAnggatan operasional merupakan rencana seluruh kegiatan-kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuannya yakni memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Anggaran operasional dibagi menjadi 2 :

1. Anggaran pryeksi rugi/laba, dalam anggaran ini dihitung atau ditaksir besarnya laba, baik menurut bagian , menurut jenis produk maupun laba yang merupakan keseluruhan.

2. Anggaran pembantu rugi/laba (income statement supporting budget). Anggaran ini melipiputi seluruh anggaran kegiatan-kegiatan yang menyokong penyusunan suatu laporan rugi/laba (income statement) yakni:

a. Angaran penjualanb. Anggaran produksic. Anggaran biaya distribusid. Anggaran biaya umum dan administrasie. Anggaran type appropriasi

Anggaran penjualanAnggaran ini meliputi data jenis produk yang dijual, volume produk yang dijual, harga produk persatuan , wilayah pemasaran.

Page 5: TUGAS ANGGARAN

Anggaran produksiAnggaran ini disusun dengan memperhatian segala kegiatan produksi, yang diperlukan untuk menunjang anggaran penjualan yang telah disusun. Anggaran produksi ini terdiri dari beberapa sub anggaran (sub budget) yakni:a. Anggaran jumlah yang harus diproduksi

b. Anggaran bahan mentah, yang terdiri dari: anggaran kebutuhan bahan mentah (dalam unit) anggaran pembelian bahan mentah (dalam unit dan harga). Anggaran biaya bahan mentah yang habis digunakan dalam produksi (dalam harga)

c. Anggaran tenaga kerja langsung

d. Anggaran biaya overhead pabrik yakni anggaran semua jenis biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk, selain biaya materi dan biaya tenaga kerja langsung.

Anggaran biaya distribusiAnggaran ini mencakup semua biaya-biaya yag akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam hubungannya denga kegiatan memasarkan produk, diantaranya adalah : biaya untuk salesman, supervisor dan tenaga-tenaga penjual lainya, ongkos pengangkutan dan lain sebagainya.

Anggaran biaya umum dan administrasiYaitu anggaran yang berisi semua biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk direksi dan stafnya, bagian keuangan dan bagian administrasi.

Anggaran type apropriasiAnggaran ini merupakan anggaran biaya yang tidak dapat dikategorikan sebagai bagian dari anggaran-anggaran sebelumnya, seperti:

Ø Anggaran pemeliharaanØ Anggaran penelitianØ Angaran iklan dan promosi

B. Anggaran Kueuangan (Financial budget)Anggaran ini disusun sebagai akibat terjadinya perubahan kekayaan, utang dan piutang perusahaan. Anggaran keuangan ini meliputi:

1. Anggaran Proyeksi Neraca Anggaran proyeksi neraca yaitu aktiva dan pasiva yang dimiliki perusahaa pada akhir suatu periode produksi

2. Anggaran Pembantu Proyeksi Neraca Anggaran ini merinci masing-masing pos yang ada dalam neraca, terutama pospos yang berhubungan dengan masalah likuiditas perusahaan, pos-pos tersebut antara lain:

Page 6: TUGAS ANGGARAN

1. Anggaran kas2. Anggaran piutang3. Anggaran utang4. Anggaran penambahan modal5. Anggaran penyusutan aktiva6. Anggaran persediaan7. Anggaran biaya finansial Anggaran operasional dan anggaran financial adalah bagian dari planning atau forecasting budget, selain forecasting maka selanjutnya dalam angaran comprehensive anggaran dikenal pula:· Anggaran variable untuk berbagai biaya/pengeluaran (variable expenses budget)· Data statistic pembantu (supplementary statistic)· Laporan anggaran kepada manajemen tentang pelaksanaan anggaran (internal report)

CONTOH SOAL:

PT. Indocipta memproduksi Baju merk Judas dan Mentas. Barang tersebut di jual di daerah Sukabumi dan Bogor. Bahan yang digunakan adalah Kain, Benang, dan Cat Sablon . Rencana produksi kebutuhan barang disusun sebagai berikut :

1. Rencana penjualan Baju merk judas di kota Sukabumi 15.000 unit dan di kota Bogor 8000 unit, sedangkan merk mentas rencana penjualan di kota Sukabumi sebesar 30.000 unit dan di kota Bogor 15.000 unit. Harga masing – masing Baju merk judas Rp. 17.500 dan merk mentas Rp. 10.000

2. Persediaan BahanPersediaan Awal

Harga Persediaan Akhir

Harga

Kain 600 Bal Rp. 1500 2000 Bal Rp. 1500Benang 3000 Rol Rp. 750 4000 Roll Rp. 750Cat Sablon 3000 Galon Rp. 500 4000 Galon Rp. 500Produk jadi Judas 200 unit Rp. 11.000 500 unit Rp. 13.000Produk jadi Mentas 500 unit Rp. 8000 400 unit Rp. 9000

Penilaian persediaan menggunakan FIFO3. Keperluan bahan tiap unit barang yang di produksi ( Standard Usage Rate / SUR )

Merk Judas membutuhkan bahan Kain = 1, Benang = 2Merk Mentas membutuhkan bahan benang = 2 dan Cat = 2

4. Taksiran biaya bahan Kain = Rp. 1500, Benang Rp. 750 dan Cat Rp. 5005. Taksiran biaya kerja perunit

Merk Judas Merk MentasDepartemen Pemotongan Rp. 4000 Rp. 3000Departemen finishing Rp. 5000 Rp. 3000

6. Budget biaya overhead yang telah dibuat menunjukan tarif overhead per unitMerk Judas Merk Mentas

Page 7: TUGAS ANGGARAN

Departemen Pemotongan Rp. 2000 Rp. 1000Departemen finishing Rp. 1750 Rp. 750

7. Biaya – biayaDistrubusi Rp. 50.000.000 (termasuk biaya non cash Rp. 10.000.000)Administrasi Rp. 30.000.000 (termasuk biaya non cash Rp. 5.000.000). Kelebihan biaya lain – lain di atas pendapatan lain – lain Rp. 2.825.000. rata – rata tarif pajak penghasilan 30 %

8. Saldo awal laba di tahan Rp. 110.000.0009. Deviden yang direncanakan akan di bayar selama tahun depan Rp. 30.000.00010. Rencana penerimaan kas

Penjualan Tunai Rp. 475.000.000Penerimaan piutang Rp. 225.000.000Pendapatan lain – lain Rp. 175.000Pinjaman dari bank Rp. 10.000.000Penjualan saham treasury Rp. 15.000.000

11. Rencana pengeluaran kasa. Utang (dianggap semua bahan dibeli dengan kredit Rp. 105.000.000 penambahan kapital Rp. 40.000.000b. Hal – hal yang actual yang ditangguhkan (dianggap tidak ada gaji yang belum di bayar Rp. 15.000.000c. Biaya lain – lain Rp. 3.000.000d. Taksiran pembayaran pajak penghasilan sepanjang tahun Rp. 23.932.500e. Pembayaran wesel jangka panjang Rp. 50.000.00012. Saldo awal kas Rp. 360.000.00013. Biaya non kas dalam budget biaya overhead Rp. 10.380.000

Diminta :Buatlah budget berikut dengan menggunakan informasi diatas :

1. Budget penjualan menurut produk dan daerah2. Budget produksi menurut produk3. Budget bahan langsung dalam unit menurut bahan dan produk4. Budget pembelian menurut bahan5. Budget harga pokok bahan baku6. Skedul persediaan awal dan akhir7. Budget tenaga kerja langsung menurut produk dan departemen8. Ringkasan biaya overhead yang dibebankan menurut produk dan departemen9. Ringkasan harga pokok produksi dan penjualan10. Ringkasan laba rugi

1. Budget Penjualan menurut

Page 8: TUGAS ANGGARAN

produk dan daerah

Daerah Baju Merk Judas Baju Merk MentasTotalPenjualan Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah

Sukabumi 15000 17.500.-

262.500.000- 30000

10,000.-

300,000,000.-

562,500,000.-

Bogor 8000 17.500.-

140.000.000.- 15000

10,000.-

150,000,000.-

290,000,000.-

23000 402.500.000.- 45000

450,000,000.-

852,500,000.-

2 Budget produksi menurut produk

Keterangan Judas Mentas

Rencana Penjualan15000 30000

Persediaan Akhir (+) 500 400

Jumlah15500 30400

Persediaan Awal (-) 200 500

Rencana Produksi15300 29900

3 Budget Kebutuhan bahan baku langsung dalam unit menurut bahan dan produksi

Barang ProduksiKain Benang CatSUR Kebutuhan SUR Kebutuhan SUR Kebutuhan

Judas 15300 1 15300 2 30600Mentas 29900 2 59800 2 59800

15300 90400 59800

Page 9: TUGAS ANGGARAN

4 Budget pembelian bahan baku menurut bahan

Keterangan Kain Benang Cat

Keperluan 15,300.00

90,400.00

59,800.00

Persediaan Akhir (+) 2,000.00

4,000.00

4,000.00

Bahan yang tersedia 17,300.00

94,400.00

63,800.00

Persediaan Awal (-) 600.00

3,000.00

3,000.00

Rencana Pembelian 16,700.00

91,400.00

60,800.00

Harga Per Unit 1,500.00

750.00

500.00

Nilai Pembelian 25,500,000.00

68,550,000.00

30,400,000.00

5 Budget Harga Pokok Bahan Baku

BahanMerk Judas Merk Mentas TotalQ P Total Q P Total Q Rp

Kain15,300

1,500.-

22,950,000.- 15,300 22,950,000.-

Benang30,600

750.-

22,950,000.- 59.800

750.00

44,850,000.- 90,400 67,800,000.-

Cat 59.800 500.00

29,900,000,- 59800 29,900,000.-

45,900

45,900,000.-

119600

74,750,000,-

167,500

120,650,000.-

6 Skedul persediaan awal dan akhir

Elemen Persediaan Awal Persediaan AkhirBahan Q P Total Q P Total

Kain 600 1,500.00

900,000.00

2000

1,500.00

3,000,000.00

Benang3000

750.00

2,250,000.00

4000

750.00

3,000,000.00

Cat3000

500.00

1,500,000.00

4000

500.00

2,000,000.00

Page 10: TUGAS ANGGARAN

Sub Total 4,650,000.00

8,000,000.00

Produksi Dlm ProsesProduksi Jadi

Merk Judas 200 11,000.00

2,200,000.00 500

13,000.-

6,500,000.00

Merk Mentas 500 8000.00 4,000,000.00 400

9,000.00

3,600,000.00

Sub Total 6,200,000.00

10,100,000.00

Total 10,850,000.00

18,100,000.00

7. Budget Tenaga Kerja Langsung menurut Produk dan Departemen

Sepatu Produksi

Departemen Pemotongan Departemen Finishing

JumlahTarif Total Tarif Total

Judas 15.300 4,000.- 61,200,000.-

5,000.00

76,500,000.- 138,700,000.-

Mentas 29.900 3,000.- 89,700,000.-

3,000.00

89,700,000.- 179,400,000.-

150,900,000.-

166,200,000.- 317,100,000.-

8. Ringkasan biaya overhead yang dibebankan menurut produk dan departemen

Sepatu Produksi

Departemen Pemotongan Departemen Finishing

JumlahTarif Total Tarif Total

Judas 15.300 2,000.00

30,600,000.00

1,000.00

15,300,000.00

45,900,000.00

Mentas 29.900 1,000.00

29,900,000.00

750.00

22,425,000.00

52,325,000.00

60,500,000.00

37,725,000.00 98,800,000.00

Page 11: TUGAS ANGGARAN

9. Ringkasan harga pokok produksi dan penjualan

Keterangan Merk Judas Merk Mentas JumlahHarga Pokok ProduksiBahan

Kain 22,950,000.00

22,950,000.00

Benang 22,950,000.00 44,850,000.00

67,300,000.00

Cat 29,900,000.00 29,900,000.00

Sub Total 45,900,000.00 74,750,000.00

123,650,000.00

Tenaga kerja langsung

Dep. Pemotongan 61,200,000.00 89,700,000.00

154,900,000.00

Dep. Finishing 89,700,000.00 89,700,000.00

171,200,000.00

Sub Total 146,700,000.00 179,400,000.00

326,100,000.00

Biaya Overhead Pabrik

Dep. Pemotongan 32,600,000.00 29,900,000.00

62,500,000.00

Dep. Finishing 16,300,000.00 22,425,000.00

38,725,000.00

Sub Total 48,900,000.00 52,325,000.00

101,225,000.00

Total harga Pokok Produksi 244,500,000.00 306,475,000.00

550,975,000.00

Persediaan Awal (+) 2,200,000.00 4,000,000.00

6,200,000.00

Produck Available for Sale 246,700,000.00 310,475,000.00

557,175,000.00

Persediaan Akhir (-) 13,000,000.00 9,000,000.00

22,000,000.00

Harga Pokok Penjualan 233,700,000.00 301,475,000.00

535,175,000.00

Page 12: TUGAS ANGGARAN

10. Ringkasan Laba rugi

Keterangan Jumlah Merk Judas Merk MentasPenjualan

Daerah Sukabumi 562,500,000.00 262,500,000.00

300,000,000.00

Daerah Bogor 290,000,000.00 140,000,000.00

150,000,000.00

Sub Total 852,500,000.00 402,500,000.00

450,000,000.00

Harga Pokok Penjualan 535,175,000.00 233,700,000.00

301,475,000.00

Laba Kotor 317,325,000.00 168,800,000.00

148,525,000.00

Biaya - biayaBiaya Administrasi Rp. 30.000.000Biaya Distribusi Rp. 50.000.000Lain - lain Rp. 2.825.000

Total Biaya Operasi 82,825,000.00

Laba Perusahaan Sebelum Pajak

234,500,000.00

Pajak Penghasilan 30 % 70,350,000.00

Laba setelah Pajak 164,150,000.00

Page 13: TUGAS ANGGARAN

ANGGARAN BAHAN BAKU

PENGERTIAN

Penjabaran lebih lanjut dari anggaran produksi adalah anggaran baku yang mencakup lebih rinci mengenai jumlah dan jenis baku yang digunakan dalam proses produki.

Bahan baku yang digunakan untuk proses produksi terdiri dari dua macam,yaitu bhan baku langsung (direct material) dan bahan baku tidak langsung (indirect material).Bahan baku langsung adalah bahan baku yang secara langsung berperan dalam proses produksi dan mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah produk yang dihasilkan.Bahan Baku tidak langsung adalah bahan baku yang secara tidak langsung ikut berperan dalam proses produksi.

Anggaran bahan baku merencanakan kebutuhan dan penggunaan bahan baku langsung, sedangkan kebutuhan bahan baku tidak langsung akan direncanakan dalam anggaran biaya overhead pabrik.

Berdasarkan uraian diatas, dapat digaris bawahi bahwa anggaran bahan baku adalah semua anggaran yang berhubungan dengan perencanaan secara lebih terperinci mengenai penggunaan bahan baku untuk proses produksi selama periode yang aka datang.

TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU

Penyusunan anggaran bahan baku sangat membantu manajemen dalam mengambil langkah kebijakan yang berkaitan dengan:

a. Perkiraan jumlah kebutuhan bahan bakub. Perkiraan jumlah pembelian bahan baku yang diperlukanc. Dasar perkiraan kebutuhan dana dalam pembeliaan bahan bakud. Dasar penentuan komponen harga pokok produk karena pemakaian bahan baku unutk

proses produksie. Dasar pengawasan bahan baku

4.3 ELEMEN-ELEMEN ANGGARAN BAHAN BAKU

Anggaran bahan baku meliputi empat sub anggaran yaitu, anggaran kebutuhsn bahan baku,anggaran pembelian bahan baku, anggaran persediaan bahan baku, dan anggaran biaya pemakaian bahan baku.

1. Anggaran Kebutuhan Bahan BakuAnggaran ini disususn sebagai perencanaan jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk keperluan produksi pada periode mendatang ini harus merinci:a. Jenis barang jadi yang dihasilakanb. Jenis bahan baku yang digunakanc. Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi

Page 14: TUGAS ANGGARAN

d. Standar penggunaan bahan baku (standard usage rate/SUR) e. Waktu penggunaan bahan bakuf. Jumlah masing-masing jenis barang jadi

2. Anggaran Pembelian Bahan BakuAnggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan baku yang harus dibeli pada periode mendatang. Anggaran ink harus merinci:a. Jenis barang baku yang digunakan dalam proses produksib. Jumlah yang harus dibelic. Harga per Satuan (unit) bahan baku

Adapun fakto-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran pembeliaan bahan baku, adalah:

a. Anggaran unit kebutuhan bahan bakub. Biaya pengadaan(setup cost)c. Biaya-biaya penyimpanan dan resiko penyimpanand. Fluktuasi harga bahan bakue. Tersediannya bahan baku di pasarf. Modal kerja yang tersediag. Kebijakan perusahaan terhadap persediaan bahan baku yang pada umumnya

dipengaruhi oleh: fliktuasi produksi,fasilitas tempat penyimpanan, resiko kerugian,biaya-biaya penyimpanan, tingkat perputaran persediaan bahan baku, lead-time dan modal kerja yang dimiliki.

Dalam penyusunan pembeliaan bahan baku, hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah jumlah pembelian yang paling ekonomis(Economical Order Quantity), dimana untuk menghitungnya biasanya dipertimbangkan dua jenis biaya yang bersifat variabel yaitu:

1. Biaya pemesanan(Ordering Cost) yang selalu berubah-ubah sesuai dengan frekuensi pemesanan.

2. Biaya penyimpanan (Carrying Cost) yang berubah-ubah sesuai dengan jumlah bahan baku yang disimpan.

Jumlah pembelian yang paling ekonomis(EOQ) dapat diformulasikan sebagai berikut:

EOQ=√ 2. R . SP . I

Dalam hal ini :

R = Jumlah bahan baku yang akan waktu tertentu

S = Biaya Pemesanan

P = Harga per unit bahan baku

Page 15: TUGAS ANGGARAN

I = Biaya penyimpanan (persentase dari persediaan rata-rata)

Atau dapat juga dihitung dengan rumus:

EOQ = √ 2.R . SC / perunit

Dalam hal ini :

C = Biaya Penyimpanan setiap unit bahan mentah

Dalam menerapkan konsep ini perlu diperhatiakan asumsi yang mendasarinya yaitu permintaan barang dimasa yang akan datang dapat diketahui dengan pasti dan konstan dari waktu ke waktu.

Model dasar EOQ menganggap bahwa penjualan dapat diramalkan, pemakaian sepanjang tahun tetap, dan persediaan bisa segera diperoleh. Agar kegiatan penjualan tidak terganggu perusahaan harus memiliki persediaan selama tenggang waktu. Selanjutnya demi menjaga kelancaran proses produksi, tidak cukup hanya menentukan jumlah bahan baku yang dibeli saja, Namun harus ditentukan pula waktu pemesanan bahan baku agar dapat datang tepat pada waktu dibutuhkan, karena bahan baku yang terlambat kadang-kadang harus dicarikan bahan penggantinya agar proses produksi tidak berhenti.

3. Anggaran PERSEDIAAN Bahan BakuAnggaran persediaan bahan baku disusun sebagai suatu perencanaan yang terperinci atas kuantitas bahan baku yang disimpan sebagai persediaan, yang meliputi:a. Jenis bahan baku yang digunakanb. Jumlah masing-masing bahan baku yang tersisa sebagai persediaan c. Harga per unit masing-masing jenis bahan bakud. Nilai bahan baku yang disimpan sebagai peralatanAdapun besarnya bahan baku yang harus tersedia untuk kelancaran proses produksi tergantung pada beberapa faktor, seperti:

a. Volume produksi selama satu periode waktu tertentub. Volume bahan baku minimal (safety stock)c. Besarnya pembeliaan yang ekonomisd. Estimasi tentang naik turunya harga bahan baku pada waktu-waktu mendatange. Biaya-biaya penyimpanan dan pemeliharaan bahan bakuf. Tingkat kecepatan bahan baku menjadi rusak

4. Anggaran BIAYA PEMAKAIAN Bahan BakuBahan baku yang dibeli oleh perusahaan terdiri dari bahan baku yang digunakan dalam proses produksi dan bahan baku yang tersimpan digudang sebagai persediaan.Anggaran biaya pemakaian bahan baku akan merencanakan nilai bahan baku yang digunakan dan dihitung dalam satuan moneter. Manfaat disusunya anggaran ini adalah sebagai perhitungan harga pokok produksi yang dihasilkan, dan sebagai pengawasan penggunaan bahan baku.

Page 16: TUGAS ANGGARAN

Dengan demikian dalam anggaran biaya bahan baku yang habis pakai harus diperinci mengenai:a. Jenis bahan baku yang digunakanb. Jumlah masing-masing jenis bahan baku yang habis pakai untuk proses produksic. Harga per unit masing-masing jenis bahan bakud. Nilai masing-masing bahan baku yang habis digunakan untuk proses produksi e. Jenis produk yang dihasilkanf. Waktu penggunaan bahan baku

Page 17: TUGAS ANGGARAN

CONTOH SOAL:PT. MAJU merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi Barang X. Untuk memproduksinya, perusahaan membutuhkan 2 jenis bahan baku, yaitu Bahan Baku A dan Bahan Baku B. Di bawah ini tersedia data yang diperlukan untuk menyusun anggaran bahan baku.** Perkiraan Penjualan

Skala waktu

(Quarter)

Penjualan (unit)

Price (unit

)Q1 9000 unit 2500Q2 9500 unit 2500Q3 10000 unit 2500Q4 10500 unit 2500

Jika diketahui persediaan tahun 2003 : Persediaan awal : 2000 Unit Persediaan Akhir : 2500 Unit

Untuk tahun 2004, manajemen perusahaan menginginkan adanya persediaan akhir sebanyak 3000 Unit.** Jumlah persediaan masing-masing bahan baku

Jenis Bahan baku Persediaan awal Persediaan akhir

A B

4500

1500

5000

2000

Page 18: TUGAS ANGGARAN

** Perkiraan harga bahan baku

Jenis Bahan baku Harga

A B

Rp. 200/unit Rp.250/unit

** Data pendukung lainnya:

KETERANGAN Bahan baku A Bahan Baku BStandar kebutuhan bahan baku/unit 2 1

Biaya pemesanan /order Rp 1000,- Rp 1100,-

Biaya penyimpanan/unit Rp 25,- Rp 75,-

Stock out cost/unit Rp 75,- Rp 100,-

Safety stock 5000 unit 3000 unit

Keterangan Lead Time ( Tenggang Waktu Menunggu) diterimanya bahan baku tersebut sejak tanggal pemesanan dan tingkat probabilitas adalah sbb:

LEAD TIME

Probabilitas

4 Hari 15%

5 Hari 30%

6 Hari 25%

7 Hari 30%

1 tahun = 360 hari

Berdasarkan data diatas, susunlah :

1. Anggaran produksi

2. Anggaran kebutuhan bahan baku

3. Anggaran pembelian bahan baku

4. Anggaran Biaya pemakaian bahan baku yang habis digunakan.

5. Jumlah pemesanan bahan baku yang paling ekonomis (EOQ)

Page 19: TUGAS ANGGARAN

6. Lead time yang paling ekonomis dengan menentukan besarnya penyimpanan tambahan (ECC0 dan biaya kekurangan bahan (SOC) yang dapat terjadi untuk keperluan pemesanan.

7. Titik pemesanan kembali bahan baku (ROP).

Jawab :

Page 20: TUGAS ANGGARAN

** Anggaran Produksi

Keterangan Quarter 1 Quarter 2 Quarter 3 Quarter 4 Total

Penjualan Pesediaan Akhir

9000

2625

9500

2750

10000

2875

10500

3000

39000

3000Kebutuhan Persediaan Awal

11625

2500

12250

2625

12875

2750

13500

2875

42000

2500Produksi 9125 9625 10125 10625 39500

** Anggaran Kebutuhan bahan baku

Skala waktu Bahan Baku Produksi SUR Kebutuhan

Quarter 1 A B

9125

9125

2

1

18250

9125

Quarter 2 A B

9625

9625

2

1

19250

9625

Quarter 3 A B

10125

10125

2

1

20250

10125

Quarter 4 A B

10625

10625

2

1

21250

10625

Total A B

39500

39500

2

1

79000

39500

Page 21: TUGAS ANGGARAN

**Anggaran Pembelian Bahan baku

Keterangan Q1 Q2 Q3 Q4 Total

A B A B A B A B A B

Kebutuhan Persed akhir

18.250

5000

9125

2000

19250

5000

9625

2000

20250

5000

10125

2000

21250

5000

10625

2000

79000

5000

39500

2000Jml keb Persed awal

23250

4500

1125

1500

24250

5000

11625

2000

25250

5000

12125

2000

26250

5000

12625

2000

84000

4500

41500

1500Pembelian Harga(satuan)

18750

200

9625

250

19250

200

9625

250

20250

200

10125

250

21250

200

10625

250

79500

200

40000

250Nilai pembelian

3750

000

2406

250

3850

000

2406

250

4050

000

2531

250

4250

000

2656

250

15900

000

10000

000

Page 22: TUGAS ANGGARAN

** Anggaran Biaya Bahan Baku Yang Habis Digunakan

Bahan Baku

Barang X

Kebutuhan ( unit) Harga Jumlah

A B

79.000 unit 39500 unit

Rp 200

Rp 250

Rp 158.000.000

Rp 9.875.000

** Economic Order Point

Bahan Baku A Bahan Baku B

EOQ = √ 2.R.S EOQ = √ 2. R. S

C / unit C / unit

= √ 2(79500)(Rp1000) = √ 2(40000)(Rp1100)

Rp25 Rp75= √ 159000000 =√88.00000

25 75= √ 6.360.000 = √ 1.173.333.34

Page 23: TUGAS ANGGARAN

EOQ = 2.521,9 unit EOQ = 1.083.2 unit

Frekwensi pemesana = R / EOQ Frekwensi pemesana = R / EOQ

= 79500/2.521.9 = 40.000/ 1.083.2

= 31.52 = 36.92

**Extra Caryring Cost Bahan Baku A ** Extra carrying Cost Bahan baku B

Biaya penyimpanan per hari per order: Biaya penyimpanan perhari perOrder

ECC = EOQ x C = 2.521.9 x 25 = 175.14 ECC = EOQ x C = 1.083.2 x 75 = 225.63 360 360 360 360

a). Bila Lead Time 4 hari a) Bila Lead Time 4 hari ECC = Rp 0,- ECC = Rp 0,-

b).Bila Lead Time 5 Hari b) Bila Lead Time 5 Hari ECC=1(0.15).(Rp175,14)=Rp26,271 ECC=1.(0.15).(Rp225,63)=Rp33,84

c).Bila Lead Time 6 Hari c) Bila Lead Time 5 Hari ECC=[2.(0.150+1.(0.30).(Rp175,14)] ECC=[2.(0.15)+1.(0.30).(Rp225,63)]

ECC=Rp105,08 ECC=Rp 135,38

d).Bila Lead Time 7 hari d). Bila Lead Time 7 hari

e). ECC=[3(0.15)+2(0.30)+1(0.25).(Rp175,14)] ECC=[3(0.15)+2(0.30)+1(0.25)(Rp225,14)] ECC=Rp227,68 ECC=Rp 292,68

** Stok Out Cost Bahan Baku A ** Stock Out Cost Bahan Baku B

Page 24: TUGAS ANGGARAN

Kebutuhan bahan baku per hari Kebutuhan bahan Baku per hari

79500 = 220,83 ~ 221 Unit 40.000 = 111,11 ~111 Unit

360 360

a). Bila Lead Time 4 hari a). Bila Lead Time 4 hari SOC=[1(0.30)+2(0.25)+3(0.30).(75).(221)] SOC=[1(0.30)+2(0.25)+3(0.30).(100).(111)]SOC =Rp28.177,5 SOC= Rp 18.870

b). Bila Lead Time 5 hari b). Bila Lead Time 5 Hari SOC=[1(0.25)+2(0.30).(75).(221)] SOC=[1(0.25)+2(0.30).(100).(111)]

SOC= Rp 14.088,75 SOC= Rp9435

c). Bila Lead Time 6 hari c). Bila Lead Time 6 hari SOC=[1(0.30).(75).(221)] SOC=[1(0.30).(100).(111)]

SOC=Rp4.972,5 SOC= Rp 3330

d). Bila Lead Time 7 hari d). Bila Lead Time 7 hari SOC= 0 SOC=0

Page 25: TUGAS ANGGARAN

ANGGARAN BIAYA PENJUALAN

A. PengertianAnggaran Biaya Penjualan merupakan anggaran yang merencanakan secara rinci

biaya-biaya penjualan yang akan dikeluarkan pada satu periode yang akan datang. Biaya Penjualan sering juga disebut biaya distribusi adalah semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka menyampaikan barang kepada konsumen.

B. Pendekatan Penentuan Anggaran Biaya PenjualanUntuk menentukan berapa besarnya anggaran biaya penjualan pada suatu periode

dapat digunakan beberapa pendekatan :

1. Persentase Tertentu dari PenjualanDalam pendekatan ini besarnya biaya penjualan ditentukan berdasarkan persentase

tertentu dari total penjualan. Penentuan besarnya persentase tersebut sangat tergantung pada keputusan Manajemen, kas yang tersedia, dan biaya penjualan pada periode sebelumnya.

Misalnya pada tahun 2011 manajemen sudah menetapkan besarnya biaya penjualan sebesar 30% dan persentase tersebut sudah dijadikan dasar untuk menetapkan harga jual.

Pada tahun 2011 penjualan TW I 25%, TW II 20%, TW III 35% dan TW IV 20% dengan total penjualan Rp. 100.000.000,00. Sedangkan besarnya setiap biaya proporsinya ditetapkan sama dengan tahun sebelumnya, yaitu :

Tabel IBiaya Penjualan Tahun 2010

Biaya - biaya ProporsiPromosiKomisi

Gaji PegawaiTransportasi

Lain-lain

40%10%15%20%15%

Jawab :

Page 26: TUGAS ANGGARAN

1) Anggaran Biaya Penjualan = 30% x Rp. 100.000.000,00= Rp. 30.000.000,00

2) Anggaran Biaya Penjualan per TriwulanTW I : 25% x Rp. 30.000.000,00 = Rp. 7.500.000,00TW II : 20% x Rp. 30.000.000,00 = Rp. 6.000.000,00TW III : 35% x Rp. 30.000.000,00 = Rp 10.500.000,00TW IV : 20% x Rp. 30.000.000,00 = Rp 6.000.000,00

3) Rincian Anggaran Triwulan Ia. Promosi : 40% x Rp. 7.500.000,00 = Rp. 3.000.000,00b. Komisi : 10% x Rp. 7.500.000,00 = Rp. 750.000,00c. Gaji Pegawai : 15% x Rp. 7.500.000,00 = Rp. 1.125.000,00d. Transportasi: 20% x Rp. 7.500.000,00 = Rp. 1.500.000,00e. Lain-lain : 15% x Rp. 7.500.000,00 = Rp. 1.125.000,00

Tabel 2Anggaran Biaya Penjualan Tahun 2011

No. Biaya-biaya TW I TW II TW III TW IV Jumlah1.2.3.4.5.

PromosiKomisiGaji PegawaiTransportasiLain-lain

3.000.000750.000

1.125.0001.500.0001.125.000

2.400.000600.000900.000

1.200.000900.000

4.200.0001.050.0001.575.0002.100.0001.575.000

2.400.000600.000900.000

1.200.000900.000

12.000.0003.000.0004.500.0006.000.0004.500.000

Jumlah 7.500.000 6.000.000 10.500.000 6.000.000 30.000.000

2. Jumlah Tertentu Untuk Setiap Unit PenjualanDalam pendekatan ini setiap produk dibebani sejunlah tertentu yang jumlahnya

tidak sama untuk produk yang berbeda.

Page 27: TUGAS ANGGARAN

Misalnya pada tahun 2011 perusahaan memproduksi dan menjual 2 macam produk yakni produk merah dan produk hijau. Anggaran penjualan kedua produk adalah :

Tabel 3 Anggaran Penjualan

Triwulan Produk Merah (Rp) Produk Hijau (Rp)TW ITW IITW IIITW IV

10.000.00020.000.00035.000.00040.000.000

15.000.00025.000.00030.000.00050.000.000

Jumlah 105.000.000 120.000.000

Kedua produk tersebut masing-masing dijual dengan harga Rp. 10.000,00 untuk produk merah dan Rp. 20.000,00 untuk produk hijau. Pada harga tersebut sudah diperhitungkan biaya penjualan sebesar Rp. 1.500,00 untuk produk merah dan Rp. 2.000,00 untuk produk hijau.

Anggaran biaya penjualan tahun 2011 dapat disusun sebagai berikut :(Komposisi biaya sebagaimana contoh sebelumnya).

Jawab :1) Produk Merah

TW I Penjualan = 1.000 unitBiaya Penjualan = 1.000 x 1.500 = 1.500.000

TW II Penjualan = 2.000 unitBiaya Penjualan = 2.000 x 1.500 = 3.000.000

TW III Penjualan = 3.500 unitBiaya Penjualan = 3.500 x 1.500 = 5.250.000

TW IV Penjualan = 4.000 unitBiaya Penjualan = 4.000 x 1.500 = 6.000.000

2) Produk HijauTW I Penjualan = 750 unit

Biaya Penjualan = 750 x 2.000 = 1.500.000TW II Penjualan = 1.250 unit

Page 28: TUGAS ANGGARAN

Biaya Penjualan = 1.250 x 2.000 = 2.500.000TW III Penjualan = 1.500 unit

Biaya Penjualan = 1.500 x 2.000 = 3.000.000TW IV Penjualan = 2.500 unit

Biaya Penjualan = 2.500 x 2.000 = 5.000.000

3) Biaya Penjualan tahun 2011 untuk kedua produk sebagai berikut :TW I = 1.500.000 + 1.500.000 = 3.000.000TW II = 3.000.000 + 2.500.000 = 5.500.000TW III = 5.250.000 + 3.000.000 = 8.250.000TW IV = 6.000.000 + 5.000.000 = 11.000.000

4) Rincian Anggaran Triwulan Ia. Promosi : 40% x Rp. 3.000.000,00 = Rp. 1.200.000,00b. Komisi : 10% x Rp. 3.000.000,00 = Rp. 300.000,00c. Gaji Pegawai : 15% x Rp. 3.000.000,00 = Rp 450.000,00d. Transportasi : 20% x Rp. 3.000.000,00 = Rp. 600.000,00e. Lain-lain : 15% x Rp. 3.000.000,00 = Rp. 450.000,00

Tabel 4 Anggaran Biaya Penjualan

No. Biaya-biaya TW I TW II TW III TW IV Jumlah1.2.3.4.5.

PromosiKomisiGaji PegawaiTransportasiLain-lain

1.200.000300.000450.000600.000450.000

2.200.000550.000825.000

1.100.000825.000

3.300.000825.000

1.237.5001.650.0001.237.500

4.400.0001.100.0001.650.0002.200.0001.650.000

11.100.0002.775.0004.162.5005.550.0004.162.500

Jumlah 3.000.000 5.500.000 8.250.000 11.000.000 27.750.000

3. Berdasarkan Keuntungan Periode SebelumnyaBesarnya anggaran biaya penjualan periode yad tergantung pada keuntungan yang

diperoleh pada periode sebelumnya. 

 

Page 29: TUGAS ANGGARAN

4. Berdasarkan Return On Investment (ROI)ROI adalah suatu tingkat pengembalian investasi yakni seberapa besar keuntungan

yang diperoleh dari penanaman investasi tertentu. Laba

ROI = ---------------- Investasi

Bila ROI periode sebelumnya lebih besar maka biaya penjualan yang dianggarkan relative besar.

5. Berdasarkan Tingkat Persaingan Bila persaingan usaha dirasa relatif ketat, maka biaya penjualan pada periode yad

akan dianggarkan lebih besar.

Page 30: TUGAS ANGGARAN

ANGGARAN KAS

A. Pengertian Anggaran KasSebelum menyusun cash budget maka terlebih dahulu diketahui pengertian dari cash

budget. Berikut beberapa pendapat tentang pengertian cash budget. Bambang Riyanto (1996 : 97) menyatakan bahwa cash budget adalah estimasi

terhadap posisi kas untuk periode tertentu yang akan datang.Sedangkan menurut Erich a. Helfert (1997 : 128 ) menyatakan bahwa anggaran kas

adalah sarana perencanaan bulan demi bulan atau minggu demi minggu yang sangat spesifik, biasanya disusun oleh staf keuangan suatu perusahaan.

M. Munandar (2001 : 311) mengemukakan bahwa cash budget adalah budget yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu kewaktu selama periode yang akan dating, baik perubahan yang berupa pengeluaran kas, maupun yang berupa penerimaan kas.

Dari ketiga pendapat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa cash budget adalah suatu perencanaan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas untuk mengetahui kapan akan terjadi surplus dan deficit untuk suatu periode yang akan datang.

Anggaran kas adalah Anggaran yang merencanakan secara lebih terperincitentang kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu-kewaktu selama periodeyang datang, baik perubahan yang berupa penerimaan kas, maupun perubahan yangberupa pengeluaran kas. Penyusunan anggaran kas bagi suatu perusahaan sangatlahpenting artinya bagi penjagaan likuiditasnya.

Dengan menyusun anggaran kas akan dapat diketahui kapan perusahaan dalam keadaan defisit kas atau surplus kaskarena operasi perusahaan. Dengan mengetahui adanya defisit kas jauhsebelumnya, maka dapatlah direncanakan sebelumnya penentuan sumber dana yangakan digunakan untuk menutupi defisit tersebut. Karena masih cukupnya waktumaka terdapat lebih banyak alternatif sumber dana, dan rnakin banyaknya alternatif sumber dana berarti, kita dapat mengadakan pemilihan sumber dana yang biayanyapaling rendah. Sebaliknya dengan mengetahui jauh sebelumnya bahwa akanterdapat surplus kas yang besar, maka jauh sebelumnya sudah dapat direncanakanbagaimana menggunakan kelebihan dana secara efisien.

Page 31: TUGAS ANGGARAN

B. Tujuan utama budget kas adalah untuk :a. Memberikan taksiran posisi kas akhir setiap periode sebagai akibat darioperasional

perusahaan.b. Mengetahui kelebihan atau kekurangan kas pada waktunya, sekaligus untukmenentukan

kebutuhan pembiayaan atas kelebihan kas mengangsur untukinvestasi.c. Menyelaraskan kas dengan total modal kerja, pendapatan penjualan, biaya, danutang.d. Dapat pakai sebagai alat pemantau posisi kas secara terus-meneru

C. Manfaat Budget KasMenurut Riyanto (1982:89), manfaat anggaran kas adalah sebagai berikut:1. kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasi perusahaan2. kemungkinan adanya surplus atau defisit karena rencana operasi perusahaan.3. besarnya dana beserta saat-saat kapan dana itu dibutuhkan untuk menutup defisit kas.4. kapan saat kredit itu dibayar kembali.

Dari pernyataan tersebut diatas dapat kita simpulkan bahwa kegunaan dari anggaran kas adalah untuk menyeimbangkan arus kas masuk dan arus kas keluar dalam suatu periode tertentu dalam menjalankan operasi kegiatan suatu perusahaan.

D. Penyusunan Anggaran KasPenyusunan anggaran ini mencakup dua sektor yaitu :- . Sektor Penerimaan kas yang pada umumnya berasal dari:

a. Penjualan tunai barang jadi yang diproduksib. Penagihan Piutangc. Penjualan Aktiva tetapd.Penerimaan lain-lain (Non Operating), seperti misalnya penghasilan

bunga,penghasilan sewa, penghasilan dividend, dan sebagainya.- . Sektor pengeluaran kas yang pada umumnya bempa pengeluaran untuk beaya-

beaya, baik beaya-beayautama (operating), maupun beaya-beaya bukan utama (non Operating), sepertimisalnya :a. Pembelian tunai bahan mentahb. Pembayaran utangc. Pembayaran upah tenaga kerja langsungd. Pembayaran beaya pabrik tidak langsunge. Pembayaran beaya administrasif. f. Pembayaran beaya penjualan

Page 32: TUGAS ANGGARAN

g. Pembelian aktiva tetaph. Pembayaran lain-lain (non Opearting), seperti misalnya pembayaran beaya

bunga,pembayaran beaya sewa, dan sebagainya.

Menurut Riyanto (1980:90), tahap-tahap dalam penyusunan anggaran kas adalah sebagai berikut:

1. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasional perusahaan, transaksi-transaksi disini merupakan operasi (operation transaction) pada tahun ini dapat diketahui adanya defisit/surplus karena rencana operasi perusahaan.

2. Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-sumber dana lainnya yang operasi perusahaan juga disusun estimasi pembayaran bunga kredit tersebut beserta waktu pembayaran kembali, transaksi-transaksi di sini merupakan transaksi finansial (financial transactions)

3. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi finansial, dan anggaran kas yang final merupakan gabungan dari transaksi operasional dan transaksi finansial yang menggambarkan estimasi penerimaan dan pengeluaran kas secara keseluruhan.

Dengan demikian dapat diambil suatu kesimpulan bahwa apabila di dalam menyusun transaksi operasi terjadi defisit maka untuk menutup defisit tersebut diperlukan suatu transaksi keuangan.

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi Penyusunan Anggaran Kas1) Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun anggaran kas adalah:a. Anggaran penjualan, khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan jumlah(kuantitas)

barang yang akan dijual dari waktu-kewaktu selama periode yangakan datang. Semakin besar jumlah penjualan akan memperbesar penerimaan kas.

b. Keadaan persaingan di pasar. Persaingan yang lebih keras akan memperkecil pulapenerimaan kas. Persaingan yang lebih lunak akan memungkinkan perusahaanmemperbesar pula penerimaan kas

Page 33: TUGAS ANGGARAN

c. Posisi perusahaan dalam persaingan cukup kuat akan memperbesar penerimaan Syarat pembayaran (term of payment) yang ditawarkan perusahaan.

d. Kebijaksanaan perusahaan dalam penagihan piutang. Penagihan piutang yanglebih aktif akan mempercepat penerimaan kas. Sedangkan sebaliknya, penagihanpiutang yang kurang aktif akan memperlambat penerimaan kas

e. Budget perubahan aktiva tetap, khususnya rencana tentang pengurangan(penjualan) aktiva tetap.

f. Rencana-rencana perusahaan tentang penerimaan-penerimaan kas dari sumberlain-kin (Non Operating), seperti misalnya penghasilan bunga, penghasilan sewa,penghasilan dividend, dan sebagainya.

2) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Kas antara laina. Budget pembelian bahan mentah, khususnya rencana tentang jenis (Kualitas)dan

jumlah (kuntitas) bahan mentah yang akan dibeli dari waktu-kewaktuselama Periode yang akan datang.

b. Keadaan persaingan para supplier bahan mentah di pasar persaingan yang lebihkeras akan memperkecil pengeluaran kas.

c. Posisi perusahaan terhadap pihak supplier bahan mentah. Bilamana posisi sahaancukup kuat, maka perusahaan lebih dapat "memaksakan" pembelian secarakredit, sehingga akan memperkecil pengeluaran kas.

d. Syarat pembayaran (tenn of payment) yang ditawarkan oleh supplier bahanmentah.

e. Budget upah tenaga kerja langsung. Semakin besar upah tenaga kerja langsungyang akan dibayar, akan semakin besar pula pengeluaran kas yang akandilakukan.

f. Budget beaya pabrik tidak langsung. Semakin besar beaya pabrik tidak langsungyang harus dibayar, akan semakin besar pula pengeluaran kas yang akandilakukan.

g. Budget beaya administrasi. Semakin besar beaya administrasi yang harusdibayar, akan semakin besar pula pengeluaran kas yang akan dilakukan.

h. Budget perusahaan aktiva tetap, khususnya rencana tentang penambahan aktivatetap. Penambahan aktiva tetap memperbesar pengeluaran kas.i. Rencana-rencana perusahaan tentang pengeluaran-pengeluaran kas untukkeperluan lain-

Page 34: TUGAS ANGGARAN

lain (Non perating), seperti misalnya untuk beaya bunga, beayasewa, dan sebagainya

F. Bentuk Anggaran KasBentuk standard yang harus dipergunakan masing-masing perusahaan mempunyai kebebasan untuk menentukan bentuk serta formatnya. Oleh karena budget kas mencakup dua sektor, yaitu sektor penerimaan kas dan sector pengeluaran kas, maka sebelum disusun budget kas, terlebih dahulu perlu disusun skedul tentang penerimaan kas (Cash Inflow Schedule) dan skedul tentang pengeluaran kas (Cash Outflow Schedule) tersebut.

Contoh soal Perhitungan Anggaran Kas1. Saldo piutang tanggal 1 juli 2008 = 0 Saldo kas tanggal 1 Juli 2008 Rp. 200.000 Saldo Kas minimun di tetapkan Rp. 180.0002. Penjualan Juli Rp. 1000.000

Agustus Rp. 1.200.000September Rp. 1.400.000Oktober Rp. 1.200.000November Rp. 1.400.000Desember Rp. 1.000.000

Dengan pola sebagai berikut :60 % dari padanya adalah penjualan tunai, sedangkan sisanya penjualan kredit dengan cara 40 % diterima pada bulan terjadinya penjualan40 % diterima satu bulan sesuadahnya20 % diterima dua bulan sesuadhnya

3. 10 % dari penjualan kredit di cadangkan untuk piutang yang diduga tidak dapat di tagih

4. Bulan Penerimaan yang lainnya Pengeluaran kas Juli Rp. 56.000 Rp. 350.000Agustus Rp. 202.000 Rp. 400.000September Rp. 192.000 Rp. 500.000Oktober Rp. 58.000 Rp. 800.000November Rp. 164.400 Rp. 950.000Desember Rp. 168.000 Rp. 1.900.000

Page 35: TUGAS ANGGARAN

Diminta :a. Susunlah anggaran pengumpulan piutang periode juli sampai dengan Desember 2008b. Susunlah anggaran kas periode juli sampai dengan Desember 2008c. Bagaimana nampaknya pada neraca per 1 Juli 2008 dan pada neraca 31 desember 2008 mengenai kas dan piutangd. Jika kelebihan kas apa yang saudara usulkan kepada pimpinan perusahaan uraikanlah setiap bulannya (berapa kelebihan kas dan lain – lain

Jawaban

a. Anggaran pengumpulan piutang periode juli sampai dengan Desember 2008

Perhitungan

Juli AgustusSeptember Oktober

November

Desember

Penjualan100000

0120000

0 1400000120000

0 1400000 1000000Penj. Tunai 60 % 600000 720000 840000 720000 840000 600000Penjualan Kredit 400000 480000 560000 480000 560000 400000Penyusutan Piutang 10 % 40000 48000 56000 48000 56000 40000Piutang Netto 360000 432000 504000 432000 504000 360000

Pola PelunasanJuli 40 % x 360.000 = 144.000 Oktober 40 % x 432.000 = 172.800Agustus 40 % x 360.000 = 144.000 November 40 % x 432.000 = 172.800 September 20 % x 360.000 = 72.000 Desember 20 % x 432.000 = 86.400

Agustus 40 % x 432.000 = 172.800 November 40 % x 504.000 = 201.600September 40 % x 432.000 = 172.800 Desember 40 % x 504.000 = 201.600 Oktober 20 % x 432.000 = 86.400 Januari 20 % x 432.000 = 100.800

September 40 % x 504.000 = 201.600 Desember 40 % x 360.000 = 144.000Oktober 40 % x 504.000 = 201.600 Januari 40 % x 360.000 = 144.000 November 20 % x 504.000 = 100.800 Pebruari 20 % x 360.000 = 72.000

Page 36: TUGAS ANGGARAN

Daftar Penerimaan Dari Piutang

Bulan Piutang Juli Agustus Sept Okt Nov Des ThnPenjualan Netto YadJuli 360000 144000 144000 72000

Agustus 432000 172000 172000 86400

September 504000 201600 201600

100800

Oktober 432000 172800

172800 86400

November 504000

201600 201600 100800

Desember 360000 144000 216000

Jumlah 2592000 144000 316000 445600 460800

475200 432000 316800

b. Susunlah Anggaran Kas periode Juli sampai Dengan Desember 2008Juli Agust Sept Okt Nov Des

Saldo Awal 200.000 650.0001.488.80

02.467.20

02.906.00

03.435.60

0Penjualan Tunai 600.000 720.000 840.000 720.000 840.000 600.000Piutang 144.000 316.800 446.400 460.800 475.200 432.000Penerimaan Lain 56.000 202.000 192.000 58.000 164.400 168.000

Tersedia1000.00

01.888.80

02.967.20

03.706.00

04.385.60

04.635.60

0Pengeluaran Lain 350.000 400.000 500.000 800.000 950.000

1.900.000

Saldo Akhir 650.0001.488.80

02.467.20

02.906.00

03.435.60

02.735.60

0

Page 37: TUGAS ANGGARAN

c. Nampak pada neraca per 1 Juli 2008 dan pada neraca 31 Desember 2008 mengenai kas dan piutang

Neraca Awal 1 Juli Neraca Akhir 31 Desember Kas 200.000 Kas 2.735.600Piutang - Piutang 352.000

Penyisihan 35.200Piutang Netto 316.800

d. Jika ada kelebihan kas apa yang akan saudara usulkan kepada pimpinan perusahaan

Kelebihan uang kas ialah selisih antara saldo akhir kas dengan kas minimum (misalkan kas minimun untuk akhir juli 650.000 – 180.000 = Rp. 470.000 ) sebaiknya ditanamkan dalam investasi sementara berupa ,arkeatble securities

Page 38: TUGAS ANGGARAN

DAFTAR PUSTAKA

http://exurchin.blogspot.com/2010/12/anggaran-komprehensif.html

https://paknurcahyo.wordpress.com/2010/11/19/pengertian-dan-penyusunan-anggaran-komprehensif/

http://blogs.unpad.ac.id/ratnakomara11/files/2012/02/Anggaran-BIAYA-BAHAN-BAKU.pdf

http://manabisnis.blogspot.com/2013/05/anggaran-biaya-penjualan_14.html