Upload
vantram
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT
(KUR) PADA BRI UNIT SEMANGGI KANCA SOLO
SLAMET RIYADI
Tugas akhir
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Untuk Mencapai Derajat Sarjana Ahli Madya
Program Studi D3 Akuntansi
Oleh:
HARIS SUPRIYANTO
F3309055
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT
(KUR) PADA BRI UNIT SEMANGGI KANCA SOLO
SLAMET RIYADI
HARIS SUPRIYANTO
F3309055
BRI Unit semanggi merupakan salah satu lembaga keuangan yang
kegiatan utamanya adalah menghimpuna dana dari masyarakat dalam
bentuk tabungan dan simpanan berjangka, serta menyalurkan dana kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau pinjaman.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengevaluasi sistem pemberian kredit yang ada pada BRI Unit Semanggi,
apakah telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
menilai kelebihan dan kelemahan dari sitem pemberian kredit yang sudah
ada. Dalam mengevaluasi sistem pemberian kredit pada BRI Unit Semanggi
penulis melakukan penelitian dengan mengamati dan membandingkan teori
yang ada dengan sistem yang digunakan perusahaan.
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui kelebihan di
BRI Unit Semanggi adalah terdapat pemisahan fungsi, dokumen yang
digunakan sudah cukup baik untuk merekam semua kegiatan yang ada,
catatan yang digunakan menggunkan sistem komputerisasi, kemudian
adanya pengawasan yang bertugas mengecek kegiatan yang ada serta
adanya perputaran jabatan dan penempatan kerja untuk masing-masing BRI
Unit. sedangkan untuk kelemahan pada sistem ini adalah surat pengakuan
hutang hanya dibuat satu rangkap yang hanya diarsip bank.
Dapat disimpulkan bahwa BRI Unit semanggi dalam menerapkan
sistem pemberian kredit secara keseluruhan sudah baik, hal ini dapat
diketahui dari beberapa prosedur yang harus dilakukan dan prosedur
tersebut lazim digunakan oleh bank. Sedangkan saran yang dapat diberikan
oleh penulis adalah BRI Unit Semanggi sebaiknya dalam membuat surat
pengakuan hutang rangkap dua agar mempermudah cross check saat terjadi
masalah.
Kata kunci : Kredit, Sistem Pemberian Kredit, BRI Unit Semanggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
ABSTRACT
EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT
(KUR) PADA BRI UNIT SEMANGGI KANCA SOLO
SLAMET RIYADI
HARIS SUPRIYANTO
F3309055
Semanggi Unit of BRI is one of financial institutions the main activity of
which is to collect fund from people in the form of saving and deposit, as well as to
distribute the fund to the form of credit or loan.
The objective of research is to evaluate the loan issuance system in
Semanggi Unit of BRI, whether or not it has been implemented according to the
provisions enacted and to evaluate the strength and weakness of the existing loan
issuance system. In evaluating the loan issuance system in Semanggi Unit of BRI,
the writer conducts a research by observing and comparing the existing theory and
the system used by the company.
From the research conducted, it could be found the strength of Semanggi
Unit of BRI including function separation, sufficiently good document used to
record all activities existing, computerized document used, and supervision in
charge of checking the activity existing as well as the presence of work and post
rotation for each unit of BRI. and liability recognition made in one copy for bank
archive only.
It could be concluded that Semanggi Unit of BRI in applying the loan
issuance system has been good overall, it could be seen from several procedures
that should be done and those procedure were commonly used by the bank, while
for the recommendation that could be given for Semanggi Unit of BRI was that it
should make the liability recognition in two copies to facilitate crosschecking when
the problems occurred.
Keywords: Loan, Loan Issuance System, Semanggi Unit of BRI.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tugas Akhir dengan judul:
“EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)
PADA BRI UNIT SEMANGGI KANCA SOLO SLAMET RIYADI”
telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diujikan guna mencapai derajat
Ahli Madya Program Studi DIII Akuntansi FE UNS
Surakarta, Juni 2012
Disetujui dan diterima oleh
Pembimbing
Anas Wibawa, SE.,M.Si.,Ak
NIP. 19730215 200012 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Tugas Akhir Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-
syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Akuntansi.
Nama : Haris Supriyanto
NIM : F3309055
Judul Tugas Akhir : Evaluasi Sistem Pemberian Kredit Usaha Rakyat
(KUR) Pada Bri Unit Semanggi Kanca Solo Slamet
Riyadi
Surakarta, Juni 2012
Tim Penguji Tugas Akhir
1. ( )
NIP. Penguji
2. Anas Wibawa, SE.,M.Si.,Ak ( )
NIP. 19730215 200012 1 001 Pembimbing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Kita hendaknya menyebut asma Allah dalam setiap memulai pekerjaaan
(Q.S. AL Fatihah : 1)
Lelaki harus bisa mengandalkan dirinya sendiri
Di dunia, orang dikenal dari keluarganya. Tetapi di akhirat, hanya
perbuatan baiklah yang diketahui
Jangan menunda-nunda pekerjaan yang bisa kamu kerjakan sekarang
Saat kita gagal mendapatkan sesuatu bukan berarti tuhan tidak sayang
terhadap kita namun pada saat itu lah kita dihindarkan dari suatu ke
gagalan yang lebih besar
Tiada langkah tanpa keberanian, tiada hasil tanpa di iringi perjuangan,
tiada suka tanpa pengorbanan, dan tiada nyata tanpa kehendakNya
Penulis mempersembahkan karya tulis ini kepada
mereka yang telah memberi semangat dan
memberi arti dalam hidupku.
1. Allah SWT atas karunia dan petunjukNya
2. Bapak, Ibu, adik serta keluarga besar tercinta
3. Teman-teman Universitas Sebelas Maret
Surakarta
4. Kekasihku
5. Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah Subbhanahu Wa Taalla, Rabb
semesta alam yang tidak pernah menyia-nyiakan siapapun yang
mengharapkan keridhaan-Nya. Segala puji bagi-Nya, yang dengan segala
taufiq dan pertolongan-Nya semata, hanya kebesaran, kuasa dan kasih
sayang-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini untuk
memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program
Studi Diploma III Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Tugas Akhir ini yang berjudul “EVALUASI SISTEM
PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BRI UNIT
SEMANGGI KANCA SOLO SLAMET RIYADI” dapat tersusun dengan
baik berkat bantuan doa, bimbingan serta petunjuk dari berbagai pihak yang
tulus dan sepenuh hati membantu penulis. Untuk itu, dengan segala
kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Drs. Wisnu Untoro, M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Agus Budiatmanto, M.Si, Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3. Drs. Hanung Triatmoko., Msi, Ak. Selaku pembimbing akademik.
4. Anas Wibawa, S.E, M.Si, Ak., Selaku Pembimbing Tugas Akhir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
5. Bapak maupun Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu praktik dan teori
selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
6. Seluruh tenaga administrasi (kepala bagian tata usaha, bagian pendidikan,
bagian kemahasiswaan, bagian keuangan dan kepegawaian serta bagian
umum dan perlengkapan) Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
7. Bapak Waryanto Hadi Susilo selaku Pemimpin Cabang yang memberikan
ijin untuk melakukan magang kerja di Kanca BRI Solo Slamet Riyadi BRI
Unit Semanggi.
8. Bapak Agus Sriyanto selaku Kepala BRI Unit Semanggi yang
memberikan ijin dan bimbingan untuk melakukan magang kerja di BRI
Unit Semanggi.
9. Bapak Rustam Aji, mas Prambudi, mbak Mariana Puspa Rini dan mbak
FItri yunia utami selaku Mantri yang telah membimbing serta memberikan
ilmu di BRI Unit Semanggi.
10. Mas Burhan Adi Kusuma, mbak Prita meika, mbak Hapsari wido wati, dan
mbak Charisma selaku Customer Service yang telah membimbing serta
memberikan ilmu di BRI Unit Semanggi.
11. Mas Putut Heri P selaku Teller yang telah membimbing serta memberikan
ilmu di BRI Unit Semanggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
12. Mbak Kurniawati serta Mbak Sukma Jayanti selaku Teller dan customer
service di Teras BRI yang telah membimbing serta memberikan ilmunya
13. Seluruh Karyawan di BRI Unit Semanggi yang bersedia meluangkan
waktu serta memberikan informasi yang penulis butuhkan selama magang
kerja.
14. Bapak dan Ibu tercinta, terima kasih untuk segenap doa, kasih sayang dan
segala-galanya yang telah diberikan, Semoga aku bisa membanggakan
Kalian.
15. Adik-adikku yang bawel tapi selalu membuat ku tersenyum.
16. Teman-teman seperjuangan Akuntansi 2009 A,B,C (Ambar,Bayu A, Boy,
Bintara, Damar, Dianita, Fanda, Faza, Galih, Gunawan, Iqbal, Keong,
Khakim, Kiki, Leon, Pina, Rizky M, Saif, Widya) terima kasih atas
dorongan semangat dan masukan-masukannya, sehingga karya ini dapat
terselesaikan.
17. Sahabat pertamaku Heru, Ipan, Mona, Juli, Yoan, Bibah yang meski udah
bubar, tapi berharap kalian bisa menjadi sahabatku selamanya.
18. Cintaku Duwi Ratna Aji, untuk pengertian, kesetiaan dan dukungannya.
Kau membuat hari-hariku lebih indah dan berwarna, makasih Beiby. Love
you muach muach.
19. Sahabat-sahabatku kuceng, trimbel, mbedut, bedong, doni, zaka yang
selalu ada dikala susah maupun senang, ayo ndang tobat cahhh ora gur
acara teruss hahaha.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
20. Tuk Lusiana yang selalu memberi semangat dan do’anya dalam penyusunan
karya tulis ini, makasih buat semuanya.
21. Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas akhir ini masih
jauh dari sempurna, namun penulis berusaha menyajikan Tugas Akhir ini
dengan sebaik baiknya. Dengan demikian semoga Tugas Akhir ini
memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca.
Surakarta, Juni 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i
ABSTRAK ..........................................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...................................... 1
1. Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia ................................. 1
2. Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia ..................................... 3
3. Aspek Kegiatan Bank Rakyat Indonesia ................................. 4
4. Produk dan Jasa Bank BRI Unit .............................................. 5
5. Struktur Organisasi Bank BRI Unit Semanggi Kanca Solo
Slamet Riyadi ......................................................................... .7
6. Deskripsi Jabatan .................................................................... 9
B. LATAR BELAKANG MASALAH .............................................. 13
C. PERUMUSAN MASALAH .......................................................... 15
D. TUJUAN PENELITIAN ................................................................ 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
E. MANFAAT PENELITIAN ........................................................... 16
F. METODE PENELITIAN .............................................................. 17
BAB II. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka ...................................................................................18
1. Pengertian Perbankan .......................................................................18
2. Pengertian Sistem dan Prosedur .......................................................18
3. Pengertian Kredit..............................................................................19
4. Unsur-unsur Kredit ...........................................................................20
5. Tujuan dan Fungsi Kredit .................................................................21
6. Jenis-jenis Kredit ..............................................................................22
7. Prinsip-prinsip Kredit .......................................................................24
8. Manfaat Perkreditan .........................................................................27
9. Prosedur Kredit ................................................................................31
10. Kredit Usaha Rakyat ........................................................................33
11. Sistem Pengendalian Intern ..............................................................35
12. Unsur-unsur Pengendalian Intern .....................................................37
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. Penjelasan KUR dan KUPEDES .....................................................42
2. Persyaratan Administratif bagi Calon Debitur .................................43
3. Fungsi yang Terkait ..........................................................................44
4. Dokumen yang Digunakan ...............................................................45
5. Catatan Akuntansi yang Digunakan .................................................46
6. Prosedur Pelaksanaan Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) ......47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
7. Sistem Pengendalian Intern ..............................................................59
BAB III. TEMUAN
A. Kelebihan .......................................................................................62
B. Kekurangan ....................................................................................63
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................64
B. Saran ..............................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
1.1 Struktur Organisasi Bank Bank Bri Unit Semanggi Kanca Solo
Slamet Riyadi ......................................................................................... 8
2.1 Bagan alir Prosedur Permohonan Kredit ................................................ 49
2.2 Bagan alir Prosedur Penelitiann Kredit .................................................. 50
2.3 Bagan alir Prosedur Pencairan Kredit .................................................... 54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan Tugas Akhir
2. Surat Keterangan telah melakukan kegiatan magang
3. Daftar bunga pinjaman Kredit Usaha Rakyat
4. Surat Keterangan Usaha
5. Slip Penyetoran
6. Kwitansi Pinjaman
7. Form K5 KUR
8. Surat Pernyataan Penyerahan Agunan
9. Surat Pengakuan Hutang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT
(KUR) PADA BRI UNIT SEMANGGI KANCA SOLO
SLAMET RIYADI
HARIS SUPRIYANTO
F3309055
BRI Unit semanggi merupakan salah satu lembaga keuangan yang
kegiatan utamanya adalah menghimpuna dana dari masyarakat dalam
bentuk tabungan dan simpanan berjangka, serta menyalurkan dana kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau pinjaman.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengevaluasi sistem pemberian kredit yang ada pada BRI Unit Semanggi,
apakah telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
menilai kelebihan dan kelemahan dari sitem pemberian kredit yang sudah
ada. Dalam mengevaluasi sistem pemberian kredit pada BRI Unit Semanggi
penulis melakukan penelitian dengan mengamati dan membandingkan teori
yang ada dengan sistem yang digunakan perusahaan.
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui kelebihan di
BRI Unit Semanggi adalah terdapat pemisahan fungsi, dokumen yang
digunakan sudah cukup baik untuk merekam semua kegiatan yang ada,
catatan yang digunakan menggunkan sistem komputerisasi, kemudian
adanya pengawasan yang bertugas mengecek kegiatan yang ada serta
adanya perputaran jabatan dan penempatan kerja untuk masing-masing BRI
Unit. sedangkan untuk kelemahan pada sistem ini adalah surat pengakuan
hutang hanya dibuat satu rangkap yang hanya diarsip bank.
Dapat disimpulkan bahwa BRI Unit semanggi dalam menerapkan
sistem pemberian kredit secara keseluruhan sudah baik, hal ini dapat
diketahui dari beberapa prosedur yang harus dilakukan dan prosedur
tersebut lazim digunakan oleh bank. Sedangkan saran yang dapat diberikan
oleh penulis adalah BRI Unit Semanggi sebaiknya dalam membuat surat
pengakuan hutang rangkap dua agar mempermudah cross check saat terjadi
masalah.
Kata kunci : Kredit, Sistem Pemberian Kredit, BRI Unit Semanggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
ABSTRACT
EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT
(KUR) PADA BRI UNIT SEMANGGI KANCA SOLO
SLAMET RIYADI
HARIS SUPRIYANTO
F3309055
Semanggi Unit of BRI is one of financial institutions the main activity of
which is to collect fund from people in the form of saving and deposit, as well as to
distribute the fund to the form of credit or loan.
The objective of research is to evaluate the loan issuance system in
Semanggi Unit of BRI, whether or not it has been implemented according to the
provisions enacted and to evaluate the strength and weakness of the existing loan
issuance system. In evaluating the loan issuance system in Semanggi Unit of BRI,
the writer conducts a research by observing and comparing the existing theory and
the system used by the company.
From the research conducted, it could be found the strength of Semanggi
Unit of BRI including function separation, sufficiently good document used to
record all activities existing, computerized document used, and supervision in
charge of checking the activity existing as well as the presence of work and post
rotation for each unit of BRI. and liability recognition made in one copy for bank
archive only.
It could be concluded that Semanggi Unit of BRI in applying the loan
issuance system has been good overall, it could be seen from several procedures
that should be done and those procedure were commonly used by the bank, while
for the recommendation that could be given for Semanggi Unit of BRI was that it
should make the liability recognition in two copies to facilitate crosschecking when
the problems occurred.
Keywords: Loan, Loan Issuance System, Semanggi Unit of BRI.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”, “Bank”, atau
“Perseroan”) merupakan salah satu bank terbesar dan tertua di indonesia yang
berdiri sejak 16 desember 1895. saat ini, BRI berkantor pusat di gedung
BRI i, Jl. Jenderal Sudirman kav. 44- 46, Jakarta 10210, Indonesia.
Perjalanan Waktu
1895
Berawal dari sebuah badan pengelola dana masjid di Purwokerto yang
bertugas mengelola dan menyalurkan dana kepada masyarakat dengan skema
yang sederhana. Raden Aria Wiriatmaja pada tanggal 16 Desember 1895,
mendirikan De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche
Hoofden. Lembaga ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi
perekonomian masyarakat.
1895-1945
Mengalami beberapa kali perubahan nama, seperti menjadi Hulp-en
Spaarbank der Inlandshe Bestuurs Ambtenareen (1895), De Poerwokertosche
Hulp Spaar-en Landbouw Credietbank atau Volksbank (1912). Kembali
mengalami perubahan nama menjadi Centrale Kas Voor Volkscredietwezen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Algemene (1912) dan berubah menjadi Algemene Volkscredietbank atau
dikenal juga sebagai AVB (1934). Pada masa pendudukan Jepang di
Indonesia, AVB berganti namanya menjadi Syomin Ginko (1942-1945).
1946
Melalui Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946, pada tanggal 22 Februari
1946 Pemerintah Indonesia mengubah nama Syomin Ginko menjadi Bank
Rakyat Indonesia (BRI). Saat itu BRI, sebagai bank Pemerintah, menjadi
ujung tombak dalam pembangunan perekonomian nasional.
1960
Nama BRI kemudian diubah lagi oleh Pemerintah menjadi Bank Koperasi
Tani Nelayan (BKTN).
1968
Berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 1968, Pemerintah kembali
menetapkan nama Bank Rakyat Indonesia sebagai bank umum.
1992
Berubah status badan hukumnya menjadi PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) berdasarkan Undang- Undang Perbankan No.7 Tahun 1992.
2003
Menjadi Perseroan Terbuka pada tanggal 10 November 2003 dan
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, kini Bursa Efek Indonesia
(BEI), dengan kode “BBRI”. Saham BRI sampai saat ini tergabung dalam
indeks saham LQ-45 dan menjadi salah satu saham unggulan (blue chip) di
BEI.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
2007
Mengakuisisi Bank Jasa Artha yang kemudian dikonversi menjadi PT Bank
BRISyariah.
2009
Berhasil mengoneksikan seluruh jaringan kerja yang saat itu berjumlah
6.480 unit kerja, secara real-time on line.
2010
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa BRI pada 24 November 2010
telah memberikan persetujuan untuk melakukan akuisisi saham PT Bank
Agroniaga Tbk. dan persetujuan pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham
(stock split) dengan rasio 1:2.
Sejak tanggal 11 Januari 2011, transaksi saham BRI di BEI telah
menggunakan nilai nominal baru.
Pada tanggal 3 Maret 2011, BRI secara efektif telah menjadi Pemegang
Saham Pengendali PT Bank Agroniaga Tbk. (http://www.bri.co.id,
23/01/2012, 15.50)
2. Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia
a. Visi Bank Rakyat Indonesia
Menjadi Bank Komersil terkemuka yang selalu mengutamakan
kepuasan nasabah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
b. Misi Bank Rakyat Indonesia
1) Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan
mengutamakan pelayanan pada usaha mikro, kecil dan
menengah untuk menunjang peningkatan perekonomian
masyarakat.
2) Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan
kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya
manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek Good
Corporate Govermance.
3) Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
3. Aspek Kegiatan Bank Rakyat Indonesia
BRI unit adalah Bank yang melaksanakan fungsi menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak, yang bertanggungjawab kepada
Kantor BRI yang bersangkutan dengan alamat tempat usaha yang jelas dimana
Kantor Unit tersebut melakukan tugasnya. Dalam menjalankan usahanya, unit
kerja Bank BRI berada dibawah supervise Kantor Cabang yang merupakan
profit center selayaknya suatu unit usaha.
Adapun kegiatan yang dilakukan Bank BRI Unit adalah:
a. Melayani produk dana dan jasa Bank BRI seperti Giro, Deposito,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Tabungan, Transfer dan jasa lainnya yang sesuai dengan ketentuan
yang berlakau.
b. Melayani pinjaman sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c. Melayani permohonan dan memutus pinjaman sesuai wewenang
(pendelegasian wewenang untuk memutus kredit) yang diberikan.
d. Melakukan kegiatan administrasi lainnya termasuk pembukuan,
nota pembukuan, bukti pembukauan dan pelaporan unit kerja.
e. Melakukan kegiatan pengimputan data nasabah secara on-line
melalui sistem BRINETS, agar data nasabah dapat diakses secara
langsung dan ditransit ke host (kantor pusat).
f. Melakukan taransaksi tunai, pemindahbukauan, dan kliring.
Adapun produk dan jasa Bank BRI merupakan sumber-sumber dana Bank
BRI. Dimana pengertian sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam
menghimpun dana dan untuk membiayai operasinya, dan hal itu sesuai dengan
fungsi bank. Produk dan jasa Bank BRI Unit adalah giro, deposito, tabungan,
transfer, pinjaman (kredit yang diberikan).
4. Produk dan Jasa Bank BRI Unit
a. Deposito
1) Deposito BRI Rupiah adalah Deposito BRI memberikan
kenyamanan dan keamanan dalam investasi dana.
2) Deposit On Call (DOC) adalah Deposit on Call (DOC) BRI
merupakan produk deposito yang menawarkan investment
gain yang tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
b. Tabungan
1) Britama adalah salah satu jenis produk tabungan yang
dikeluarkan oleh BRI dengan tujuan untuk memobilisasi dana
masyarakat dengan memberikan imabalan berupa layanan real
time online. Yang dimaksud layanan real time online adalah
layanan didalam bertransaksi baik penyetoran maupun
penarikan Britama dapat dilakukan secara online di unit kerja
BRI diseluruh Indonesia.
2) Simpedes adalah Simpanan masyarakat dalam bentuk tabungan
dengan mata uang rupiah, yang dapat dilayani di Kantor Cabang
Khusus BRI / Kantor Cabang BRI / KCP BRI / BRI Unit / Teras
BRI, yang jumlah penyetoran dan pengambilannya tidak
diabatasi baik frekuensi maupun jumlahnya, sepanjang
memenuhi ketentuan yang berlaku.
3) Tabungan Haji adalah Bila wukuf di Arafah merupakan niat suci
anda, Insya Allah niat tersebut akan terwujud melalui Tabungan
Haji dari Bank BRI yang kami persembahkan khusus bagi
pemenuhan biaya perjalanan Haji.
4) BritAma Junio merupakan Produk Tabungan BRI yang secara
khusus dilengkapi fasilitas dan fitur yang menarik untuk
segment pasar anak sampai dengan remaja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
c. Transfer
1) Fitur Transfer Antar Rekening BRI (Intrabank Fund Transfer)
2) Fitur Transfer Antara rekening BRI dan rekening Bank (Interbank
Fund Transfer)
d. Pinjaman (Kredit yang Diberikan)
1) KUR mikro BRI adalah kredit modal kerja dan atau investasi
dengan plafond kredit secara total eksposure sampai dengan RP
20 juta yang diberikan kepada usaha mikro perorangan yang
memiliki usaha produktif yang dilayani oleh BRI unit yang
dimintakan penjaminan kepada peminjam.
2) Kupedes adalah Kredit dengan bunga bersaing yang bersifat
umum untuk semua sektor ekonomi, ditujukan untuk individual
(badan usaha maupun perorangan) yang memenuhi persyaratan
dan dilayani di seluruh BRI Unit dan Teras BRI.
5. Stuktur Organisasi Bank BRI Unit Semanggi Kanca Solo Slamet Riyadi
Stuktur organisasi merupakan kerangka kerja yang meggambarkan
hubungan wewenang dan tanggungjawab bagi setiap jenjang yang berada pada
ruang lingkup. Bank merupakan suatu badan usaha yang bergerak dalam
bidang ekonomi. Untuk mencapai tujuannya diperlukan struktur organisasi
agar terjadi keterpaduan atau koordinasi yang baik, dan memberikan kejelasan
dalam memberikan tugas yang telah ditetapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Adapun struktur organisai dalam perusahaan BRI Unit adalah Kepala Unit,
Mantri (Account Officer), Customer Service, dan Teller.
Gambar 1.1
Struktur Organisasi
Bank Rakyat Indonesia Unit Semanggi Kanca Solo Slamet Riyadi
TELLER
Kurniawati
CS
Sukma J
MANTRI
Prambudi
Rustam Aji
Mariana Puspa
Fitri Yuniati
TELLER
Putut Heri P
CS
Burhan adi K
Prita Meika S
Hapsari W
Charisma
TERAS BRI
BRI UNIT
KEPALA UNIT
Agus Sriyanto
KANTOR CABANG
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
6. DESKRIPSI JABATAN
a. Kepala BRI Unit
Tugas dan tanggungjawab:
1) Bertanggungjawab atas semua opersional di BRI Unit.
2) Sebagai pengawas penuh terhadap operasional BRI Unit.
3) Pemegang pasword BRI Unit.
4) Bertanggungjawab atas proses data di BRI Unit.
5) Bertanggungjawab atas pekerja BRI Unit itu sendiri.
6) Mengembangkan, memonitor dan mengevaluasi bisnis BRI Unit
diwilayah kerjanya untuk mencapai target.
7) Melaksanakan pembinaan nasabah BRI Unit baik pinjaman
maupun simpanan.
Wewenang :
1) Memutus permintaan KUR, Kupedes, dan BRInet sesuai dengan
kewenangan yang diberikan.
2) Memutus /memfiat biaya promosi.
3) Memfiat pencairan/ penarikan simpanan.
4) Melakukan fiat bayar pinjaman yang telah diputus.
b. Mantri (Account Officer)
Tugas dan tanggungjawab:
1) Melaksanakan pemasaran produk BRI Unit (pinjaman, simpanan
dan jasa bank lainnya)
2) Bertanggungjawab terhadap proses pinjaman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
3) Bertanggungjawab terhadap jaminan.
4) Melakukan prakarsa usulan putusan pinjaman BRI Unit sesuai
ketentuan yang berlaku agar pinjaman yang diberikan layak.
5) Melaksanakan pembinaan, penagihan, dan pengawasan
pinjaman mulai dari pinjaman dicairkan sampai lunas.
6) Bertanggungjawab terhadap tunggakan-tunggakan yang terjadi
akibat keterlambatan nasabah membayar pinjaman.
7) Bertanggungjawab terhadap keaslian pinjaman dan pengecekan
jaminan.
Wewenang :
1) Memprakarsai permintaan pinjaman
2) Memproses dan mengusulkan permintaan pinjaman.
c. Customer Service
Tugas dan tanggungjawab:
1) Memberikan informasi kepada nasabah / calon nasabah
mengenai produk BRI guna menunjang pemasaran produk BRI.
2) Memberikan informasi saldo pinjaman, transfer maupun
pinjaman bagi nasabah yang memerlukan guna memberikan
pelayanan yang memuaskan kepada nasabah.
3) Melayani permintaan salinan Rekening Koran bagi nasabah
yang memerlukan (diluar pengiriman secara rutin setiap awal
bulan) guna memberikan pelayana yang memuaskan nasbah.
4) Memberikan pelayanan khusus kepada nasabah inti yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
memerlukan (seperti mengantarkan atau menjemput uang ke
tempat tinggal / usaha nasabah) guna memberikan pelayanan
yang memuaskan nasabah.
5) Membantu nasabah yang memerlukan pengisian aplikasi dana
maupun jasa BRI guna memberikan pelayanan yang memuaskan
nasabah.
6) Menerima dan menginventarisasi keluhan-keluhan nasabah
untuk diteruskan kepada pejabat yang berwenag guna
memberikan pelayanan yang memuaskan nasabah.
7) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan
atasan dalam rangka menunjang kepentingan bisnis dan
operasional BRI Unit.
Wewenang :
1) Memberikan informasi saldo simpanan maupun pinjaman bagi
nasabah yang memerlukan.
d. Teller
Tugas dan tanggungjawab:
1) Melakukan tambahan kas agar kelancaran pelayanan kepada
nasabah dapat berjalan dengan baik dan memuaskan.
2) Menerima uang setoran dari nasabah dan mencocokkan dengan
tanda setoran guna memastikan kebenaran transaksi dan keaslian
uang yang diterima.
3) Memastikan membayar uang kepada nasabah yang berhak untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
menghindari kesalahan yang merugikan.
4) Meneliti keabsahan bukti kas yang diterima guna memastikan
kebenaran keamanan transaksi.
5) Mengelola dan menyetorkan fisik kas kepada Supervisior /
AMO baik selama jam pelayanan kas maupun akhir hari agar
keamanan kas dapat terjaga.
6) Melakukan pergeseran kas antar kas Teller yang memerlukan
demi kelancaran pelayanan.
7) Membayar biaya-biaya utang, realisasi kredit dan transaksi
lainya, yang kuitansinya telah disahkan oleh pejabat yang
berwenag guna kelancaran operasional.
8) Melayani ternsaksi jual beli Bank Note (uang kertas asing) agar
pelayanan kepada nasabah berjalan dengan baik.
Wewenang:
1) Melaksanakan fungsi Checker atas transaksi diatas
kewenangannya.
2) Mengesahkan dalam sistem dan menadatangani bukti kas atas
transaksi pembayaran tunai yang ada dalam batas
wewenangnya.
3) Melakukan entry pembukuan Open Branch kedalam sistem
Memelihara sarana/prasarana yang berkaitan dengan bidang
tugasnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu
bentuk alternatif strategi untuk mendukung pengembangan perekonomian
Indonesia. Peranan UMKM terhadap pemerataan dan kesempatan kerja
bagi masyarakat terbukti dapat membantu Pemerintah dalam
mensukseskan program pengentasan kemiskinan dan menekan angka
pengangguran. Selain menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, usaha
mikro kecil dan menengah terbukti tahan menghadapi krisis ekonomi yang
pernah melanda Indonesia namun karena keterbatasan modal sendiri,
UMKM perlu mempertimbangkan untuk menambah modal dari lembaga
keuangan baik dari Perbankan, koperasi, maupun BPR.
Perbankan merupakan salah satu sektor dalam dunia usaha yang
tidak luput dari sasaran pemerintah dalam memberikan kemudahan-
kemudahan dalam pemberian modal usaha bagi UMKM. Namun karena
kemudahan mendirikan bank-bank baru ataupun membuka cabang-cabang
di daerah-daerah serta perubahan status dari bank pemerintahan menjadi
bentuk perusahaan perseroan, Karena hal inilah menimbulkan persaingan
antar bank.
Apabila sebuah bank tidak dapat bersaing maka bank tersebut akan
mengalami kemuduran yang berujung pada likuidasi atau kebangkrutan,
untuk menghindari terjadinya likuidasi maka bank harus dapat menarik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
perhatian para calon nasabah salah satu cara yang digunakan adalah
mengeluarkan program-program andalan tujuanya agar para calon nasabah
mau menyimpan uang mereka dalam bank tersebut. Sehingga bank dapat
menggunakan dana tersebut untuk investasi atau meminjamkan dana
tersebut kepada masyarakat yang sering disebut dengan kredit.
Saat ini masyarakat baik individu maupun dalam bentuk usaha
mikro, kecil dan menengah banyak yang meminjam dana ke bank untuk
memenuhi kebutuhannya. Baik untuk kebutuhan konsumtif ataupun modal
usaha. Hal itu sangat menguntungkan bagi pihak bank karena pemberian
kredit usaha rakyat (KUR) merupakan sumber utama penghasilan bank.
Walaupun kredit merupakan penghasilan terbesar bank tetapi kredit
merupakan sumber risiko bisnis terbesar. Untuk meminimalkan risiko
kerugian dari pemberian kredit, maka bank dalam melaksanakan
kegiatannya harus selalu berpedoman pada kebijakan dan prosedur
management yang telah ditetapkan.
Selain itu sistem pemberian kredit usaha rakyat (KUR) yang
dilakukan secara baik dan benar merupakan salah satu faktor yang penting
dari terhindarnya resiko kredit macet atau kredit bermasalah. Dalam
melayani pemberian kredit kepada para nasabah diperlukan adanya suatu
sistem kerja yang berdasarkan sistem pengendalian inter (SPI). Sistem
pengendalian intern (internal control) yang diterapkan dalam sistem
informasi akuntansi sangat berguna untuk tujuan mencegah atau menjaga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan dan mampu melacak bila terjadi
kesalahan-kesalahan sehingga dapat dikoreksi.
Evaluasi terhadap sistem pemberian kredit memungkinkan untuk
diketahuinya kelemahan serta kelebihan dari sistem pemberian kredit
tersebut. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk
mengambil judul : “EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT
USAHA RAKYAT (KUR) PADA BRI UNIT SEMANGGI KANCA
SOLO SLAMET RIYADI”
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang terdapat diatas, dalam tugas akhir ini
penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan sistem pemberian kredit usaha rakyat (KUR)
pada BRI Unit Semanggi Cabang Surakarta?
2. Apa saja kelemahan dan kelebihan dari sistem dan prosedur
pemberian kredit usaha rakyat (KUR) pada BRI Unit Semanggi
Cabang Surakarta?
D. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui penerapan sistem pemberian kredit usaha rakyat
(KUR) pada BRI Unit Semanggi Kanca Solo Slamet riyadi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
2. Mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari sistem dan prosedur
pemberian kredit usaha rakyat (KUR) pada BRI Unit Semanggi
Kanca Solo Slamet riyadi.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Penulis
a. Sebagai salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa D3 fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
b. Hasil penelitian dapat memberikan sumbangan pemikiran dan
sebagai bahan perbandingan, untuk melakukan penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan sistem pemberian kredit
usaha rakyat (KUR) pada unit-unit bank BRI lainya.
2. Bagi Perusahaan
Hasil evaluasi dapat digunakan sebagai pertimbangan dan masukan
bagi perusahaan dalam penyempurnaan sistem pemberian kredit
usaha rakyat (KUR).
3. Bagi pembaca
Dapat digunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang sistem pemberian kredit usaha rakyat (KUR). serta dapat
digunakan sebagai bahan referensi penyusunan tugas akhir dimasa
yang akan datang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
F. METODE PENELITIAN
1. Observasi
Yaitu metode dimana penulis mengumpulkan data dengan cara
melihat dan meneliti langsung bagaimana kegiatan operasional
yang ada di Bank BRI Unit Semanggi Kanca Solo Slamet Riyadi.
2. Praktik
Yaitu Metode dimana penulis ikut terjun secara langsung dalam
kegiatan yang digunakan oleh BRI Unit Semanggi Kanca Solo
Slamet Riyadi. Keunggulan dari metode ini adalah pengalaman
nyata yang diperoleh bisa langsung dirasakan, sehingga penulis
dapat memahami dan mengerti bagaimana proses pengajuan
sampai pencairan kredit secara langsung.
3. Wawancara
Yaitu Suatu metode dengan melakukan dialog atau wawancara
langsung kepada Customer Servise maupun kepala unit pada BRI
Unit Semanggi Kanca Solo Slamet Riyadi. Metode ini dilakukan
untuk memperoleh pemahaman atas apa yang belum dimengerti
saat melakukan metoda observasi dan praktik.
4. Metode Studi Pustaka
Yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari catatan, laporan, serta
tulisan ilmiah dan unsur-unsur lainya yang dapat digunakan untuk
melengkapi data yang diperlukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian perbankan
Menurut Undang-undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan
sebagaimana telah diubah dengan undang-undang No. 10 tahun 1998,
pengertian bank adalah sebagai berikut:
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup orang banyak.
2. Pengertian Sistem dan Prosedur
Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang
saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
(Romney dan Paul, 2003: 2). Sistem merupakan suatu kerangka suatu
kegiatan dan prosedur-prosedur yang paling berhubungan yang disusun
sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu
kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan. (Baridwan, 2002: 1)
Dari definisi di atas sistem merupakan jaringan prosedur yang erat
berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk
menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi
berulang-ulang (Mulyadi, 2001 : 3). Kegiatan klerikal merupakan kegiatan
yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal, dan
buku besar.
3. Pengertian Kredit
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara bank dengan
pihak lain dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan bunga yang telah ditentukan.
(Muljono, 1994 : 10)
Dalam arti luas kredit diartikan sebagai kepercayaan, dalam bahasa latin
kredit berarti ”credere” artinya percaya. Maksud dari percaya dari si
pemberi kredit adalah ia percaya pada si pemberi kredit bahwa kredit yang
disalurkan pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi
penerima kredit merupakan penerimaan kepercayaan sehingga
mempunyaikewajiban untuk membayar sesuai dengan jangka waktu
tertentu. (Kasmir, 2002:101)
Sedangkan kredit menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992
sebagaiman telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998
tentang perbankan :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara pihak bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah
jangka waktu dengan pemberian bunga”.
4. Unsur-Unsur Kredit
Berbagai macam pendapat tentang pengertian kredit yang berbeda-beda
pada dasarnya mengandung kesamaan bila kita lihat dari unsurnya. Menurut
Kasmir (2002 : 103-104) adalah sebagai berikut:
a. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari pemberi kredit bahwa kredit
yang diberikan berupa uang, barasng, atau jasa akan benar-benar
diterima kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan
datang.
b. Kesepakatan, kesepakatan dituangkan dalam suatu perjanjian
dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajiban
masing-masing. Kesepakatan penyaluran kredit dituangkan dalam
akad kredit yang dituangkan dalam akad kredit yang ditangani oleh
kedua pihak yaitu pihak bank dan pihak nasabah.
c. Jangka waktu, yaitu masa pengembalian kredit yang telah
disepakati yang bisa berbentuk jangka pendek, menengah, atau
jangka panjang.
d. Resiko, yaitu akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian
kredit akan memungkinkan suatu resiko tidak tertagihnya atau
macet suatu pemberian kredit. Semakin panjang suatu jangka
waktu kredit, maka semakin besar resikonya, demikian pula
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
sebaliknya. Faktor resiko kerugian dapat diakibatkan dua hal yaitu
resiko kerugian yang diakibatkan dua hal yaitu resiko kerugian
yang diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kreditnya
padahal mampu dan resiko kerugian yang diakibatkan karena
nasabah tidak sengaja seperti terkena bencana alam.
e. Balas jasa, yaitu bagi bank balas jasa merupakan keuntungan atau
pendapatan atas pemberian suatu kredit. Dalam bank, balas jasa
kita kenal dengan nama bunga. Disamping balas jasa dalam bentuk
bunga bank juga membebankan kepada nasabah biaya administrasi
kredit yang juga merupakan keuntungan bagi bank.
5. Tujuan dan Fungsi Kredit
Tujuan kredit yang diberikan oleh bank menurut Suyatno dkk. (2003 :
15) adalah sebagai berikut :
a. Turut menyukseskan program pemerintah dibidang ekonomi dan
pembangunan.
b. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan
fungsinya guna terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin,
dan dapat memperluas usahanya.
Fungsi kredit dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan menurut
Suyatno dkk. (2003: 16-17) antara lain sebagai berikut :
a. Meningkatkan daya guna uang.
b. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
c. Meningkatkan daya guna dan peredaran barang.
d. Sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi.
e. Meningkatkan kegairahan berusaha.
f. Meningkatkan pemerataan pendapatan.
g. Sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional.
6. Jenis-jenis Kredit
Jenis kredit yang diberikan oleh bank sangat bervariasi. Menurut Suyatno
dkk. (2003: 25-27) secara umum jenis-jenis kredit perbankan untuk
masyarakat adalah sebagai berikut :
a. Kredit dilihat dari sudut tujuannya
1) Kredit konsumtif
Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar
jalannya proses konsumtif.
2) Kredit produktif
Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk mempelancar
jalannya proses produksi.
3) Kredit perdagangan
Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk mempelancar
jalannya untuk membeli barang-barang untuk dijual kembali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
b. Dari sudut jangka waktunya
1) Kredit jangka pendek
Kredit yang berjangka waktu maksimum satu tahun, namun
termasuk kredit tanaman musiman yang berjangka waktu lebih
dari satu tahun.
2) Jangka menengah
Kredit yang berjangka waktu antara satu sampai tiga tahun,
kecuali kredit untuk tanaman musiman.
3) Jangka panjang
Kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun.
c. Dari sudut jaminannya
1) Kredit tanpa jaminan
Keyakinan bank atas kesanggupan debitur untuk melunasi kredit
sesuai dengan yang diperjanjikan. Jaminan pemberian kredit
diperoleh bank melalui penilaian yang seksama terhadap watak,
kemampuan, modal, agunan, dan prospek usaha debitur.
2) Kredit dengan agunan
Agunan yang diberikan untuk suatu kredit adalah barang, agunan
pribadi yaitu suatu perjanjian dimana satu pihak menyanggupi
pihak lainnya bahwa ia menjamin pembayarannya suatu utang
apabila si terutang tidak menepati janjinya, agunan efek-efek
saham, obligasi, dan sertifikat yang didaftarkan di bursa efek-efek.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
d. Dari sudut penggunaannya
1) Kredit eksploitasi
Kredit berjangka waktu pendek yang diberikan oleh suatu bank
kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja
perusahaan sehingga dapat berjalan dengan lancar.
2) Kredit investasi
Kredit jangka panjang atau menengah yang diberikan oleh suatu
bank kepada perusahaan untuk melekukan investasi atau
penanaman modal.
7. Prinsip-prinsip Kredit
Kriteria penilaian yang harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan
nasabah yang benar-benar menguntungkan dilakukan dengan analisis 5C
dan 7P.(Kasmir, 2008 : 117-120)
Adapun untuk analisis dengan 5C kredit adalah sebagai berikut:
a. Charakter (watak, krepibadian)
Suatu kewajiban bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan
diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
b. Capacity (kemampuan)
Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis
yang dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga
diukur kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan
pemerintah.
c. Capital (modal)
Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan
keuangan( neraca dan laporan laba rugi) dengan menggunakan
pengukuran seperti dari segi likuiditas,solvabilitas,rentabilitas, dan
ukuran lain.
d. Collateral (jaminan)
Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat
fisik dan non fisik.
e. Conditioan (kondisi).
Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan
politik sekarang dan masa yang akan datang sesuai dengan sektor
masingmasing, serta prospek usaha dari sektor yang ia jalankan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Penilaian kredit dengan menggunakan metode analisis 7P adalah sebagai
berikut:
a. Personality (perseorangan)
Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah laku
nasabah sehari-hari maupun masa lalunya.
b. Party (golongan)
Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau
golongan-golongan tertentu berdasarkan loyalitas, modal dan
karakternya.
c. Purpose (tujuan)
Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit,
termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah.
d. Prospect (kemungkinan)
Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang
menguntungkan atau tidak menguntungkan.
e. Payment (sumber pembayaran)
Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit
yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk
pengembalian kredit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
f. Profitability (kemampuan mendapat keuntungan)
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari
laba.
g. Protection (perlindungan)
Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan
mendapatkan perlindungan.
8. Manfaat Perkreditan
Menurut Muljono (1994 : 58) ada berbagai pihak yang berkepentingan
secara langsung dan secara tidak langsung terhadap fasilitas perkreditan
yang dipasarkan oleh bank-bank komersiil, yaitu:
a. Manfaat perkreditan ditinjau dari sudut kepentinga debitur
1) Relative mudah diperoleh apabila usahanya memang benar-
benar feasible.
2) Telah ada lembaga yang kuat di masyarakat perbankan yang
menawarkan jasanya di bidang penyediaan dana (kredit).
3) Biaya untuk memperoleh kredit (bunga, administrasi expense)
dapat diperkirakan dengan tepat hingga memudahkan para
pengusaha dalam menyusun rencana kerjanyauntuk masa-masa
yang akan datang.
4) Terdapat berbagai jenis kredit, berbagai bentuk penawaran
modal (dana) hingga dapat dipilih dana yang paling cocok untuk
kebutuhan modal perusahaan yang bersangkutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
5) Dengan memperoleh kredit dari Bank, debitur sekaligus juga
akan memperoleh berbagai manfaat yang lain, yaitu :
a) Fasilitas perbankan yang lebih murah dalam transfer,
clearing, pembukaan L/C impor, Bank Garansi, dan
lain-lain.
b) Bank juga menyediakan fasilitas-fasilitas konsultasi
pasar, manajemen, keuangan, teknis, yuridis (dengan
gratis) pula kepada para debiturnya.
6) Rahasia keuangan debitur akan lebih terlindungi karena adanya
ketentuan mengenai Rahasia Bank dalam Undang-Undang
Pokok Perbankan.
7) Dengan fasilitas kredit memungkinkan para debitur untuk
memperluas dan mengembangkan usahanya dengan lebih
leluasa.
8) Lembaga perkreditan yang dimiliki perbankan telah mempunyai
ketentuan-ketentuan yuridis yang jelas sehingga memperkecil
kemungkinan-kemungkinan suatu resiko sengketa dikemudian
hari antara nasabah dengan bank sebagai penyedia dana.
9) Jangka waktu kredit dapat disesuaikan dengan kebutuhan dana
debitur, untuk kredit investasi dapat disesuaikan dengan rencana
pelunasan yang sesuai dengan kapasitas perusahaan yang
bersangkutan, untuk kredit modal kerja dapat diperpanjang
berulang-ulang dan lain-lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
b. Manfaat perkreditan ditinjau dari sudut kepentingan perbankan
1) Memperoleh pendapatan bunga kredit yaitu selisih antara bunga
kredit yang diterimanya dari para debitur, dikurangi dengan
biaya untuk memperoleh dana dari masyarakatdan dikurangi lagi
dengan biaya-biaya overhead dalam mengelola kredit tersebut.
2) Untuk menjaga solvabilitas usahanya.
3) Dengan memberikan kredit yang akan membantu memasarkan
jasa-jasa perbankan yang lain.
4) Pemberian kredit untuk mempertahankan dan mengembangkan
usahanya.
5) Pemberian kredit untuk merebut pasar (market share) dalam
industri perbankan.
6) Dengan pemberian kredit akan memungkinkan perbankan untuk
mendidik para stafnya untuk mengenal kegiatan-kegiatan yang
lain secara mendetail.
c. Manfaat perkreditan ditinjau dari sudut kepentingan pemerintah
1) Perkreditan dapat digunakan sebagai alat untuk memacu
pertumbuhan ekonomi baik secara umum maupun untuk
pertumbuhan sektor-sektor ekonomi tertentu.
2) Sebagai alat untuk mengendalikan kegiatan moneter.
3) Perkreditan sebagai alat untuk menciptakan lapangan
usaha/kegiatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
4) Pemberian kredit sebagai alat peningkatan dan pemerataan
paendapatan masyarakat.
5) Perkreditan sebagai sumber pendaptan Negara.
6) Penciptaan pasar.
7) Dan lain-lain.
d. Manfaat perkreditan ditinjau dari kepentingan masyarakat luas,
yaitu:
1. Dengan adanya kelancaran dari proses perkreditan diharapkan
akan diperoleh adanya pertumbuhan ekonomi yang pesat,
membuka lapangan usaha, lapangan kerja baru, sehingga akan
menimbulkan kenaikan tingkat pendapatan dan pemerataan
pendapatan di masyarakat.
2. Untuk beberapa golongan profesional seperti konsultan, akuntan
publik, notaris, asset appraisal dan lain-lain akan banyak
menikmati manfaat dalam proses pemberian kredit oleh bank
kepada nasabahnya, karena mereka ikut terlibat di dalamnya.
3. Para pemilik dana yang disimpan di bank berharap agar dana
yang dimilikinya dapat diterima kembali secara utuh beserta
bunganya.
4. Dari masyarakat pengusaha akan sangat berkepentingan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi dengan cara/prosedur yang
mudah dan cepat serta dengan biaya yang relative murah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
5. Bagi pengelola pasar modal maka kebijaksanaa perkreditan
terutama kebijaksanaan tentang suku bunga kredit akan sangat
bermanfaat dalam penyusunan perencanaan kegiatannya karena
produk (=jasa) substitusi satu sama lainnya.
6. Bagi para supplier baran-bahan baku/barang jadi untuk para
relasi usahanya akan merasa lebih terjamin pembayarannya
karena bank menyediakan “non cash loan” yang berupa “bank
garansi”, “Letter of Credit” dan lain-lain.
7. Dengan semakin banyaknya proyek dan perusahaan yang dibuka
karena memperoleh fasilitas kredit sudah tentu akna menyerap
banyak tenaga kerja baru.
8. Dengan dibukanya atau didirikannya perusahaan baru akan
menimbulkan tumbuhnya usaha-usaha lain yang mempunyai
kaitan erat dengan perusahaan tersebut antara lain para supplier,
para distributor, rumah penginapan untuk para pekerja, warung-
warung makan dan perusahaan.
9. Prosedur Kredit
Prosedur pemberian kredit dan penilaian kredit oleh dunia perbankan
secara umum antar bank yang satu dengan yang lain tidak jauh berbeda.
Yang menjadi perbedaan mungkin hanya terletak dari bagaimana
tujuan bank serta persyaratan yang ditetapkan dengan pertimbangan masing-
masing. secara umum dapat di jelaskan sebagai berikut. (kasmir, 2002:124)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
a. Pengajuan berkas-berkas
Pengajuan proposal kredit yang dilampiri dengan berkas-
berkas yang telah dipersyaratkan.
b. Penyelidikan berkas pinjaman
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas
pinjaman yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan
sudah benar. Jika menurut pihak perbankan belum lengkap nasabah
diminta untuk segera melengkapinya dan apabila sampai batas
waktu tertentu nasabah tidak sanggup melengkapi kekurangan,
sebaiknya permohonan kredit dibatalkan.
c. Wawancara I
Merupakan penyelidikan kepada calon peminjam dengan
langsung berhadapan dengan calon peminjam.
d. On the Spot
Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan
meninjau berbagai obyek yang akan dijadikan usaha atau jaminan.
hasilnya dicocokan dengan hasil wawancara I.
e. Wawancara II
Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada
kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
f. Keputusan Kredit
Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah
kredit akan diberikan atau ditolak, jika diterima, maka dipersiapkan
administrasinya.
g. Penandatangan akad kredit/perjanjian lainnya
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya
kredit, maka sebelum kredit dicairkan maka terlebih dahulu calon
nasabah menandatangani akad kredit.
h. Realisasi kredit
Diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang
diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank
yang bersangkutan.
i. Penyaluran/penarikan
Penyaluran atau penarikan adalah pencairan atau
pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian
kredit dan dapat di ambil sesuai ketentuan dan tujuan kredit.
10. Kredit Usaha Rakyat
3) KUR Mikro adalah kredit modal kerja dan atau investasi dengan
plafond kredit secara total eksposure sampai dengan RP 20 juta
yang diberikan kepada usaha mikro perorangan yang memiliki
usaha produktif yang dilayani oleh BRI unit yang dimintakan
penjaminan kepada penjamin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
4) Debitur KUR Mikro: adalah usaha mikro yang menerima KUR
dari penerima jaminan (BRI) berdasarkan perjanjian kredit, yaitu
usaha mikro yang termasuk dalam usaha produktif yang layak
namun belum bankable.
5) Besar kredit
Besar kredit yang dapat diberikan sampai dengan maksimal Rp 20
juta.
6) Besarnya maksimal prosentase penjaminan atas kredit yang
disalurkan oleh BRI yang dapat dijamin oleh penjamin, yaitu
sebesar:
1) 80% dari plafond kredit untuk sektor khusus (sektor pertanian,
kelautan dan perikanan, kehutanan, dan industri kecil).
2) 70% dari plafond kredit untuk sektor lainnya
e. Perijinan Calon Debitur
Ijin usaha seperti TDP, SIUP, dan SITU dapat digantikan dengan
surat keterangan ijin usaha dari Lurah/ Kepala Desa atau otoritas
lain yang berwenang misalnya: Surat Keterangan Usaha dari
Kepala Pasar untuk permohonan pedagang pasar. Apabila
berdasarkan pertimbangan biaya, permasalahan akses memperoleh
Surat Keterangan Usaha dan hal-hal lainnya sesuai dengan
pertimbangan resiko bisnis pejabat kredit lini (PKL) menganggap
tidak diperlukan Surat Keterangan Usaha, maka dapat diajukan ijin
prinsip kepada Pinca.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
7) Jenis kredit dan jangka waktu
KUR Mikro ini dapat diberikan untuk keperluan modal kerja atau
investasi dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Kredit modal kerja, jangka waktu maksimal 3 tahun
2) Kredit investasi, jangka waktu maksimal 5 tahun. Khusus untuk
usaha perkebunan tanaman keras dapat diberikan secara
langsung maksimal 13 tahun dan tidak dapat diperpanjang.
Ketentuan mengenai standar perhitungan pemberian KUR untuk
usaha perkebunan tanaman keras akan diatur dalam ketentuan
tersendiri.
11. Sistem Pengendalian Intern
Sistem Pengendalian Intern meliputi struktur organisasi, metode dan
ukuran yang dikoordinasi untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2001:163).
Tujuan sistem pengendalian intern menurut definisi tersebut adalah:
a. Menjaga kekayaan organisasi. Harta fisik perusahaan dapat dicuri,
disalah gunakan. Sistem pengendalian intern dibentuk guna
mencegah ataupun menemukan harta yang hilang.
b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Manajemen
harus memiliki data akuntansi yang dapat diuji ketepatannya untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
melaksanakan operasi perusahaan, berbagai macam data yang
digunakan untuk mengambil keputusan yang penting.
c. Mendorong efisiensi usaha. pengendalian dalam suatu perusahaan
juga dimaksud untuk menghindari pekerjaan-pekerjaan berganda
yang tidak perlu, mencegah pemborosan terhadap semua aspek
usaha termasuk pencegahan terhadap penggunaan sumber-sumber
dana yang efisien.
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Manajemen
menyusun prosedur dan peraturan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Sistem pengendalian intern memberikan jaminan akan
ditaatinya prosedur dan peraturan tersebut oleh perusahaan.
Menurut tujuannya, sistem pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua
macam (Mulyadi, 2001:163-164):
a. Pengendalian intern akuntansi yang meliputi struktur organisasi
metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasi terutama untuk
menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan
keandalan data akuntansi.
b. Pengendalian intern administratif meliputi struktur organisasi,
metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama
mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
12. Unsur-unsur Pengendalian Intern
Mulyadi (2001: 164-171) secara umum menyebutkan empat unsur
pengendalian intern yang melekat dalam berbagai sistem akuntansi yang
dirancang manajemen adalah sebagai berikut:
a. Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung Jawab
Fungsional secara Tegas.
Struktur organisasi merupaka rerangka (framework) pembagian
tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang
dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.
Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi atau
perusahaan didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini:
1) Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari
fungsi akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki
wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan (misalnya
pembelian). Setiap kegiatan dalam perusahaan memerlukan
otorisasi dari manajer fungsi yang memiliki wewenang utuk
melaksanakan kegiatan tersebut. Fungsi penyimpanan adalah
fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan aktiva
perusahaan. Fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki
wewenang untuk mencatat peristiwa keuangan perusahaan.
2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk
melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
b. Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan yang Memberikan
Perlindungan yang cukup terhadap Kekayaan, Utang,
Pendapatan, dan Biaya.
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi
dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya
transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat
sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas
terlaksananya setiap transaksi.
c. Praktek yang Sehat dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsi
Setiap Unit Organisasi.
Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan
prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana
dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik
yang sehat dalam pelaksanaannya. Adapun cara-cara yang
umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik
yang sehat adalah:
1) Penggunaan formulir bernomor cetak yang pemakaiannya harus
dipertangungjawabkan oleh yang berwenang. Karena formulir
merupakan alat untuk memberikan otorisasi terlaksananya
transaksi, maka pengendalian pemakaiannya dengan
menggunakan nomor urut tercetak, akan dapat menetapkan
pertanggungjawaban terlaksananya transaksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit). Pemeriksaan
mendadak dilaksanakan tanpa pemberitahuan lebih dahulu
kepada pihak yang diperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur.
Jika dalam suatu organisasi dilaksanakan pemeriksaan
mendadak terhadap kegiatan-kegiatan pokoknya, hal ini akan
mendorong karyawan melaksanakan tugasnya sesuai dengan
aturan yang telah ditetapkan.
3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir
oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur
tangan dari orang atau unit organisasi lain. Karena setiap
transaksi dilaksanakan dengan campur tangan pihak lain,
sehingga terjadi internal check terhadap pelaksanaan tugas
setiap unit organisasi yang terkait, maka setiap unit organisasi
akan melaksanakan praktik yang sehat dalam pelaksanaan
tugasnya.
4) Perputaran jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang
diadakan secara rutin akan dapat menjaga independensi pejabat
dalam melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan
diantara mereka dapat dihindari.
5) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.
Karyawan kunci perusahaan diwajibkan mengmbil cuti yang
menjadi haknya. Selama cuti, jabatan karyawan yang
bersangkutan digantikan untuk sementara oleh pejabat lain,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
sehingga seandainya terjadi kecurangan dalam departemen yang
bersangkutan, diharapkan dapat diungkapkan oleh pejabat yang
menggantikan untuk sementara tersebut.
6) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan
catatan. Untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek
ketelitian dan keandalan catatan akutansinya, secara periodik
harus diadakan pencocokan dan rekonsiliasi antara kekayaan
secara fisik dengan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan
kekayaan tersebut.
7) Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek
efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang lain.
Unit organisasi ini disebut satuan pengawas intern atau
pemeriksa intern. Agar efektif dalam menjalankan tugasnya,
satuan pengawas intern ini harus tidak melaksanakan fungsi
operasi, fungsi penyimpanan, dan fungsi akuntansi, serta harus
bertanggung jawab langsung kepada manajemen puncak
(direktur utama). Adanya satuan pengawas inten dalam
perusahaan akan menjamin efektivitas unsur-unsur sistem
pengendalian intern, sehingga kekayaan perusahaan akan
terjamin keamanannya dan data akuntansi akan terjamin
ketelitian dan keandalannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
d. Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya.
Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur,
unsur pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas
minimum, dan perusahaan tetap mampu menghasilkan
pertanggungjawaban keuangan yang dapat diandalkan. Karyawan
yang jujur dan ahli dalam bidang yang menjadi tanggung jawabnya
akan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan efektif dan efisien,
meskipun hanya sedikit unsur pengendalian intern yang
mendukungnya. Tetapi jika dilaksanakan oleh karyawan yang tidak
kompeten dan tidak jujur, maka empat tujuan sistem pengendalian
intern tidak akan tercapai. Untuk mendapatkan karyawan yang
kompeten dan dapat dipercaya, berbagai cara berikut ini dapat
ditempuh:
1) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut
oleh pekerjaannya. Untuk memperoleh karyawan yang
mempunyai kecakapan yang sesuai dengan tuntutan tanggung
jawab yang akan dipikulnya, manajemen harus mengadakan
analisis jabatan yang ada dalam perusahaan dan menetukan
syarat-syarat yang dipenuhi oleh calon karyawan yang memiliki
kompetensi seperti yang dituntut oleh jabatan yang akan
ditempatinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
2) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan
perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan
pekerjaannya.
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. Penjelasan Mengenai Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Umum
Pedesaan (KUPEDES)
a. Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit modal kerja dan atau
investasi dengan plafond kredit sampai dengan RP 20 juta yang
diberikan kepada usaha mikro yang memiliki usaha produktif yang
layak namun belum bankable, dan dilayani oleh BRI unit yang
dimintakan penjaminan berupa BPKB. Untuk BPKB motor besar
plafond yang di dapat kurang lebih Rp 5.000.000 tergantung pada
prospek usaha nasabah. Sedangkan untuk BPKB mobil maksimal
plafond yang diperoleh sebesar Rp 20.000.000.
b. Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) adalah kredit BRI dengan
plafon pinjaman sampai dengan Rp100 juta yang dilayani BRI Unit
dan Teras BRI. Pengalaman berusaha minimal 1 tahun untuk
plafond >Rp5 juta s/d Rp50 juta dan minimal 2 tahun untuk
plafond >Rp50 juta s/d Rp100 juta. Untuk pemberian Kupedes
Rp100 juta calon debitur harus mempunyai NPWP. Dan
diwajibkan menyerahkan agunan berupa sertifikat tanah ataupun
bangunan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
2. Persyaratan Administratif Bagi Calon Debitur adalah:
a. Menyerahkan fotocopy KTP atau kartu identitas lainnya dan
fotocopy kartu keluarga (KK) yang masih berlaku, serta harus
dicocokkan dengan aslinya.
b. Pejabat kredit lini (PKL) wajib memastikan kebenaran alamat calon
debitur.
c. Fotocopy atau kartu identitas lainnya tersebut harus di beri paraf
oleh Mantri atau Kaunit sebagai bukti bahwa alamat calon nasabah
pada fotocopy KTP tersebut benar dan cocok dengan aslinya.
d. Menyerahkan ijin usaha atau penggantinya misalnya surat
keterangan ijin usaha dari Lurah/ Kepala Desa atau otoritas lain
yang berwenang misalnya: Surat Keterangan Usaha dari Kepala
Pasar untuk permohonan pedagang pasar.
e. Menyerahkan jaminan aguanan berupa BPKB kendaraan.
f. Mengingat karakteristik yang beragam diberbagai wilayah, maka
perlu ditegaskan kembali bahwa persyaratan diatas adalah syarat
minimal, artinya dengan memenuhi syarat tersebut diatas kepada
calon debitur sudah dapat dilayani KUR Mikro.
g. Terhadap dokumen kredit cukup dilakukan dibawah tangan, tidak
perlu dilegalisasi atau warmerking.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
3. Fungsi yang Terkait
a. Customer Service
1) Memberikan pelayanan kepada nasabah mengenai pengajuan
kredit.
2) Menerima dokumen persyaratan pengajuan kredit.
3) Melakukan wawancara dengan calon nasabah.
4) Mencatat hasil wawancara di lembar analisa kredit.
5) Menyiapkan surat pengetahuan hutang dan kwitansi pinjaman
bila pengajuan disetujui.
b. Mantri KUR
1) Memproses permohonan kredit calon debitur ke dalam SID.
(Sistem Informasi Debitur)
2) Melakukan survey ke tempat usaha calon nasabah.
3) Melakukan foto tempat usaha nasabah.
4) Membuat laporan hasil survey.
5) Memberikan rekomendasi atas hasil survey dan analisa kredit.
6) Memproses data nasabah kedalam suatu program komputer yang
disebut LAS. (Loan Approval System)
7) Melaporkan secara online pencairan kredit atas nama nasabah ke
Bank Indonesia.
8) Menyimpan berkas-berkas nasabah ke dalam arsip.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
c. Kepala unit (kaunit)
1) Memberikan rekomendasi ulang dan melakukan persetujuan
kredit sebagai keputusan akhir atas permohonan kredit nasabah.
2) Memberikan otorisasi pada surat pengetahuan hutang dan
kwitansi pinjaman.
d. Teller
1) Memberi cap pada kwitansi pinjaman.
2) Menyiapkan uang sejumlah kredit yang cair.
3) Menjurnal dan memposting kwitansi pinjaman secara
komputerisasi.
4. Dokumen yang Digunakan
Dokumen atau formulir yang digunakan dalam melaksanakan sistem
pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro pada PT Bank rakyat
Indonesia Unit Semanggi Kanca Solo Slamet Riyadi adalah:
a. Form K5 KUR: formulir data nasabah yang mengajukan
permohonan pinjaman.
b. DS: dokumen syarat berupa fotocopy KTP ,KK ,SIUP dan
menyertakan jaminan berupa BPKB kendaraan.
c. Kwitansi pinjaman: bukti realisasi pinjaman, yang menyatakan
jumlah pinjaman yang disetujui serta perhitungan pokok dan
bunga yang harus dibayar per bulannya.
d. Surat Pengetahuan Hutang (SPH): surat perjanjian hutang antara
debitur dengan bank.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
e. LHS: lembar hasil survey yang akan di isi oleh mantra KUR.
f. FTU: foto tempat usaha sebagai bukti bahwa usaha nasabah
memang bebar-benar ada.
g. SPPA: Surat Pernyataan Penyerahan Agunan
5. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Dalam sistem pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro pada PT
Bank rakyat Indonesia Unit Semanggi Kanca Solo Slamet Riyadi
menggunakan sistem pencatatan akuntansi secara online, yaitu
menggunakan sistem IBS (Integrated Banking System). Catatan akuntansi
yang digunakan dalam sistem pemberian Kredit Usaha Rakyat.
6. Prosedur Pelaksanaan Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro
Prosedur permohonan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro pada PT
Bank rakyat Indonesia Unit Semanggi Kanca Solo Slamet Riyadi adalah
sebagai berikut:
a. Nasabah datang dengan membawa persyaratan administratif
pengajuan pinjaman seperti yang telah disebutkan diatas.
b. Nasabah dilayani oleh Customer Service melakukan pemeriksaan
persyaratan yang dibawa oleh calon debitur, bila dianggap
memenuhi persyaratan, maka pengajuan calon debitur dapat
dilayani.
c. Calon debitur mengisi Form K5, yaitu formulir permohonan KUR
setelah mengisi calon debitur dipersilahkan pulang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
d. Persyaratan calon debitur diserahkan kepada Mantri KUR untuk di
lakukan analisis.
e. Mantri KUR memberi nomor register dan memproses Data debitur
melalui SID (Sistem Informasi Debitur) dengan Bank Indonesia
(BI) Checking untuk memastikan calon debitur sedang tidak terikat
dengan kredit konsumsi program pemerintah lainnya. Mengacu
pada Peraturan Menteri Keuangan No. 135/PMK.05/2008
ketentuan nasabah yang mengajukan KUR Mikro merupakan usaha
mikro yang produktif, dan belum pernah menikmati
kredit/pembiayaan dari perbankan.
f. Bila permohonan kredit tersebut ditolak maka dokumen syarat
dikembalikan kepada nasabah, sedangkan dokumen-dokumen yang
lain diarsip oleh Mantri KUR.
g. Bila permohonan disetujui Mantri melakukan survey ketempat
usaha calon debitur sebagai upaya penerapan prudential banking
untuk memastikan data dan keterangan debitur adalah benar,
h. Setehah hasil survey diputuskan, Mantri KUR menyatakan data
dan hasil survey benar, selanjutnya data nasabah diproses kedalam
suatu program komputer yang disebut LAS. (Loan Approval
System),
i. Selanjutnya berkas diserahkan kepada Kaunit yang berwenang
memutuskan pemberian kredit dengan melakukan approve atau
persetujuan pada LAS untuk melakukan putusan kredit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
j. Setelah Kaunit memberi putusan kredit, Mantri KUR kembali
memverifikasi putusan Kaunit pada LAS.
k. Customer Service KUR menghubungi calon debitur yang telah
mendapat putusan pencairan kredit untuk melakukan realisasi
kredit.
l. Calon debitur datang ke bank dan melakukan wawancara dengan
Customer Service dan malakukan pembukaan rekening pinjaman,
penandatanganan Surat Perjanjian Hutang (SPH) oleh kedua calon
debitur (bila suami-istri) di meja Customer Service KUR.
m. Calon debitur mengisi dan menandatangani surat peryataan
penyeraha agunan.
n. Kwitansi pinjaman dan SPH ditandatangani oleh Customer Service
KUR dan di fiat oleh Kaunit.
o. Debitur melakukan pengambilan uang senilai pinjaman yang
disetujui di Teller.
untuk debitur yang memiliki reputasi baik pihak bank tidak
perlu melakukan survey sehingga proses realisasinya dapat
berlangsung lebih cepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Bagan alir dokumen sistem pemberian kredit
Customer Service
Gambar 2.1 Bagan Alir Prosedur Permohonan Kredit.
Nasabah datang
membawa syarat-syarat
pengajuan kredit
Menerima dan
memeriksa dokumen
syarat dari nasabah
mulai
Nasabah di nilai
memenuhi syarat
Menyiapkan
form K5 KUR
K5 KUR
DS
DS
Wawancara
dengan
nasabah
Diisi oleh nasabah
K5 KUR
DS
1
Nasabah
dipersilahkan
pulang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
DS : Dokumen Syarat
K5 KUR : Formulir data Nasabah
Mantri KUR
Gambar 2.2 Bagan Alir Prosedur Penelitian Kredit
1
K5 KUR
DS
Memberi
nomor
register
Memproses
data
BI Checking
Hasil BI
Checking
Positif Negatif
K5 KUR
DS
K5 KUR
DS
T
Nasabah
Selesai
Menganalisa
data
K5 KUR
DS
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Mantri KUR
Gambar 2.2 Bagan Alir Prosedur Penelitian Kredit
2
K5 KUR
DS
Melakukan survei
lapangan, foto tempat
usaha, dan membuat LHS
LHS
FTU
K5 KUR
DS
Datang ke rumah nasabah
Memproses data
melalui program
LAS
LAS File
Nasabah
Memberikan
rekomendasi
LHS
FTU
K5 KUR
DS
3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
LHS : Lembar Hasil Survey
LAS : Loan Approval System
FTU : Foto Tempat Usaha
Kepala Unit
3
LHS
FTU
K5 KUR
DS
Memberikan
persetujuan kredit
Hasil
persetujuan
kredit
Positif Negatif
LHS
FTU
K5 KUR
DS
LHS
FTU
K5 KUR
DS
Approve
pada LAS
File
Nasabah
LHS
FTU
K5 KUR
DS
Persiapan
realisasi
4
Gambar 2.2 Bagan Alir Prosedur Penelitian Kredit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Mantri KUR
Gambar 2.2 Bagan Alir Prosedur Penelitian Kredit
4
LHS
FTU
K5 KUR
DS
Hasil
persetujuan
kredit
Positif Negatif
LHS
FTU
K5 KUR
DS
Verifikasi
pada LAS
File
Nasabah
LHS
FTU
K5 KUR
DS
Persiapan
realisasi
5
LHS
FTU
K5 KUR
DS
N
Nasabah
Selesai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
SPH
RP
SPH
SPPA
LHS
FTU
SPPA
Customer Service
Gambar 2.3 Bagan Alir Prosedur Pencairan Kredit
5
LHS
FTU
K5 KUR
DS
6
6
LHS
FTU
K5 KUR
DS
Menghubungi nasabah
Menyiapkan
SPH ,SPPA dan
RP
Nasabah datang ke bank
Ditandatangani
Kaunit dan nasabah
Membacakan
isi SPH
7
K5 KUR
RP
LHS
FTU
K5 KUR
DS
DS
SPH : Surat Pengakuan Hutang
SPPA : Surat Pernyataan Penyerahan Agunan
RP : Rekening Pinjaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
RP
3
2
KP 1
RP
3
2
KP 1
RP
Customer Service
7
SPH
SPPA
LHS
FTU
K5 KUR
Komputerisasi Daftar
Pinjaman
Pencairan
kredit
DS
10
SPH
SPPA
LHS
FTU
K5 KUR
DS
SPH
SPPA
LHS
FTU
K5 KUR
DS
Menyiapkan
KP
8
Gambar 2.3 Bagan Alir Prosedur Pencairan Kredit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Teller
Gambar 2.3 Bagan Alir Prosedur Pencairan Kredit
KP : Kwitansi Pinjaman
8
3
2
KP 1
Memberi cap pada
kwitansi pinjaman
dan menyiapkan
uang (kredit) yang
disetujui
3
2
KP 1
Nasabah
Diserahkan bersama dengan
uang (kredit) yang disetujui
9
RP
RP
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Teller
Gambar 2.3 Bagan Alir Prosedur Pencairan Kredit
9
3
KP 2
Menjurnal
kwitansi pinjaman
Komputerisasi
(IBS)
Jurnal
Umum
Menyimpan
kwitansi pinjaman
3
KP 2
N
10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
KP 3
Mantri KUR
KP 3
10
SPH
SPPA
LHS
FTU
K5 KUR
Komputerisasi File
Nasabah BRI
Menyimpan
dokumen
Melaporkan ke BI
DS
Selesai
SPH
SPPA
LHS
FTU
K5 KUR
DS
N
Gambar 2.3 Bagan Alir Prosedur Pencairan Kredit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
6. Sistem pengendalian intern
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas
Struktur organisasi merupakan rerangka pembagian
tanggungjawab fungsional kepada fungsi-fungsi terkait yang
dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.
Dalam hal ini proses pemberian kredit pada BRI Unit Semanggi
Kanca Solo Slamet Riyadi telah dilakukan pemisahan fungsi yaitu :
1) Bagian kredit terpisah dari bagian akuntansi.
2) Petugas analisis kredit yang menganalisa permohonan kredit
lebih dari satu orang.
3) Transaksi pencairan uang dilaksanakan oleh Teller. Tidak ada
suatu bagian yang menangani satu transaksi secara lengkap.
b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Otorisasi membatasi aktivitas transaksi atau kinerja-kinerja
hanya pada orang-orang terpilih. Otorisasi mencegah terjadinya
transaksi dan aktivitas-aktivitas yang tidak diotorisasi. pada BRI
Unit Semanggi Kanca Solo Slamet Riyadi mengotorisasi dokumen-
dokumen yang digunakan dalam setiap transaksi prmberian kredit.
1) Formulir permohonan kredit diotorisasi oleh mantri dan kepala
unit setelah dianalisa oleh petugas analisis.
2) Perjanjian kredit diotorisasi oleh Kepala Unit dengan
membubuhkan tanda tangan otorisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
3) Pencatatan jumlah kas yang dikeluarkan bagian teller harus
berdasarkan dokumen yang telah mendapat otorisasi dari bagian
Customer Service dan kepala unit.
c. Praktik yang Sehat
Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang
dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan
terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk
menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaanya. Cara-cara yang
umumnya ditempuh BRI Unit Semanggi Kanca Solo Slamet Riyadi
agar menciptakan praktik yang sehat sebagai berikut :
1) Seluruh transaksi keuangan yang terjadi dicatat secara periodik
setiap hari.
2) Teller dilengkapi dengan alat pendeteksi uang palsu dan
brankas untuk mengamankan kas.
3) Perputaran jabatan dan penempatan kerja. Perputaran jabatan
dan penempatan kerja diadakan secara rutin untuk dapat
menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya,
sehingga persekongkolan diantara mereka dapat dihindari
4) Secara periodik dilakukan pengawasan dari atasan terhadap
pekerjaan bawahannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
d. Mutu Karyawan yang sesuai tanggung jawabnya
Bagaimanapun baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi, dan
prosedur pencatatan, serta praktik yang sehat, semuanya sangat
tergantung kepada manusia yang melaksanakannya. Jika
perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsur
pengendalian intern yang lain dapat dikurangi sampai batas
minimum.
Dalam setiap menjaring karyawan baru pada BRI Unit
Semanggi Kanca Solo Slamet Riyadi harus melalui seleksi dengan
latar belakang pendidikan yang dibutuhkan dan latar belakang para
calon karyawan. Dengan adanya seleksi seperti ini maka
diharapkan kualitas karyawan bias diandalkan dan bekerja sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
BAB III
TEMUAN
Dari hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka
penulis menyimpulkan kelebihan dan kelemahan mengenai sistem pemberian
Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diterapkan pada BRI Unit Semanggi Kanca
Solo Slamet Riyadi, diantaranya sebagai berikut :
A. Kelebihan
1. Dalam proses pemberian kredit sudah diterapkan prinsip analisis kredit 5C
dan melakukan survei lapangan untuk menilai kelayakan kredit.
2. Terdapat pemisahan fungsi yang cukup tegas antara fungsi operasi (fungsi
permohonan dan fungsi analisa kredit), fungsi penyimpanan (fungsi
pencairan kredit), dan fungsi pencatatan (fungsi pencatatan). Selain itu,
dalam setiap fungsi tersebut terdiri dari beberapa bagian yang menjalankan
setiap prosedur yang ada.
3. Jumlah kredit yang disetujui tidak semata-mata berdasarkan permohonan
nasabah saja, namun juga berdasarkan nilai jaminan, hasil survey, dan
rekomendasi surveyor.
4. Dokumen yang digunakan sudah cukup memadai dan dapat merekam
setiap terjadinya sebuah transaksi sistem pemberian kredit
5. Setiap permohonan kredit yang akan dicairkan dicatat dalam Daftar
Pinjaman, sedangkan transaksi pencairan kredit yang terjadi dicatat dalam
Jurnal Kas Keluar dan transaksi penerimaan biaya pencairan kredit dicatat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
dalam Jurnal Kas Masuk, lalu dilakukan posting ke Buku Besar.
Pencatatan tersebut sudah dilakukan secara komputerisasi.
6. Prosedur yang digunakan dalam sistem pemberian Kredit Usaha Rakyat
(KUR) sudah baik yaitu dengan adanya otorisasi dari pejabat yang
berwenang atas pemberian kredit.
B. Kekurangan
1. Dokumen Surat pengakuan hutang hanya dibuat satu lembar, sehingga
nasabah tidak mempunyai salinannya. Hal tersebut menyebabkan nasabah
tidak mengetahui secara pasti hak dan kewajibannya, walaupun telah
dibacakan dihadapan nasabah sebelum ditandatangani.
2. Adanya perangkapan fungsi bagian Survey dan bagian analisis kredit yang
dilakukan oleh Mantri KUR sehingga bisa saja terjadi persekongkolan
dengan para calon nasabah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan yang dibahas pada bab sebelumnya, penulis
menyimpulkan bahwa BRI Unit Semanggi Kanca Solo Slamet Riyadi telah
melaksanakan sistem pemberian Kredit Usaha Rakyat dengan baik, prosedur-
prosedur telah diterapkan dan dilaksanakan oleh Bank BRI dilaksanakan
dengan baik, walaupun masih terdapat beberapa kelemahan.
Fungsi yang terkait dalam pelaksanaan sistem pemberian Kredit Usaha
Rakyat telah menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik. Namun
pada kenyataanya masih terdapat fungsi ganda, yaitu Mantri KUR yang
melakukan penelitian atau analisis kredit juga melakukan survey lapangan.
Hal ini terjadi karena kurangnya karyawan yang menyebabkan tugas dan
tanggungjawab kedua fungsi tersebut menjadi banyak dan kurang jelas,
sehingga dapat menimbulkan kesalahan dan terjadi kecurangan dalam
pemberian pinjaman.
Dalam proses pemberian kredit, Bank BRI terlebih dahulu melakukan
analisis kredit dengan menerapkan prinsip 5C. Analisis kredit diperoleh dari
peninjauan lokasi sekaligus wawancara untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya.Terkadang calon debitur tidak memberikan keterangan yang
sebenanya sehingga Bank BRI kesulitan dalam melakukan analisis yang
berpengaruh terhadap lambatnya persetujuan kredit yang mengakibatkan
permohonan kredit ditolak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Selain itu, otorisasi dokumen-dokumen permohonan kredit telah
memadai dan berlapis. Praktik yang sehat juga telah dilaksanakan dengan baik
hal ini terbukti dengan adanya pengawasan oleh atasan dan dengan adanya
perputaran jabatan yang disertai dengan perputaran penempatan kerja.
Meskipun demikian, masih terdapat beberapa kelemahan yaitu, surat
pengakuan hutang yang digunakan untuk mengikat nasabah tidak dibuat
rangkap sehingga nasabah tidak mempunyai salinannya dan kurang
mengetahui hak dan kewajibannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
B. Saran
Pada akhir penulisan tugas akhir ini penulis ingin memberikan saran-saran
pada BRI Unit Semanggi Kanca Solo Slamet Riyadi untuk mencapai sistem
pemberian kredit yang lebih baik. Adapun saran-saran yang ingin penulis
sampaikan adalah sebagai berikut:.
1. Sebaiknya ditunjuk petugas khusus yang melakukan survey lapangan
dan analisis kredit sehingga kedua bagian ini terpisah untuk
menghindari adanya persekongkolan dengan calon nasabah.
2. Dokumen Surat Pengakuan hutang seharusnya dibuat rangkap untuk
diserahkan pada nasabah, sehingga nasabah juga mempunyai
salinannya dan nasabah dapat lebih memahami tentang hak dan
kewajibannya.