Tugas 1 UTS

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/11/2019 Tugas 1 UTS

    1/6

    TUGAS PL-3141 Pembiayaan Pembangunan Tugas ke-1

    Widya Hapsari 15012101 1

    Kasus:

    Daerah Leuwipanjang dan Gedebage akan dibuat sistem TOD ( Transit Oriented Development ),

    siapakah yang akan membiayai pembangunan tersebut?

    Analisis:

    Pihak yang Bertanggung Jawab terhadap Pembiayaan Pembangunan

    Pembangunan kota dan wilayah hanya dapat berjalan apabila ada yang membiayai. Siapa yang

    membiayai hal tersebut? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, hal yang pertama-tama

    harus dilakukan adalah menganalisis jenis bangunan apa yang dibangun. Apabila bangunan

    tersebut merupakan public goods maka yang harus membayar adalah tax-payer . Hal ini

    berbeda dengan bangunan yang dimiliki oleh swasta, apabila bangunan tersebut merupakan

    milik swasta ( private ) maka yang harus membayar adalah pihak swasta ( private ) itu sendiri

    Sedangkan untuk bangunan publicly provided goods seperti air dan listrik maka yang harus

    membayar adalah user . Barang-barang publicly provided goods merupakan barang-barang

    yang vital untuk kehidupan, oleh karena itu pemerintah pun menyediakan barang-barang ini

    secara publik namun tidak dibiayai oleh pemerintah, melainkan oleh user yang menggunakan.

    Bagaimana dengan user yang tidak mampu membayar (miskin)? Tax payers akan

    membayarkan konsumsi masyarakat miskin terhadap publicly provided goods melalui subsidi.Subsidi ini ada karena keinginan untuk memaksimalkan utilitas dari suatu barang (konsep

    utilitarian ).

    Analisis kondisi dan kebutuhan pada bagian ini sangat penting karena tidak boleh ada

    kesalahan dalam hal siapa yang akan membiayai pembangunan ini nantinya. Suatu bangunan

    yang dimiliki oleh swasta tidak boleh dibiayai oleh pemerintah karena itu menyalahgunakan

    uang rakyat sebab seharusnya uang rakyat hanya boleh dinikmati oleh rakyat itu sendiri, bukan

    oleh sekelompok orang saja. Hal demikian juga berlaku untuk sebaliknya. Namun, ada suatukondisi dimana barang publik dapat biayai oleh swasta, yaitu pada skema CSR ( Corporate

    Social Responsibility ). CSR merupakan suatu komitmen oleh dunia usaha untuk memberikan

    kontribusi kepada pengembangan ekonomi dan komunitas setempat ataupun masyarakat luas

    bersamaan dengan peningkatan taraf hidup perkerjanya. Sebagai contoh, suatu perusahaan di

    awal tahun sudah mengalokasikan 10% dari keuntungan yang diperoleh untuk diberikan

    kepada publik. Uang tersebut dapat digunakan untuk membantu pembangunan yang sedang

    dijalankan oleh pemerintah tanpa ada syarat apapun. Mengapa swasta berkeinginan untuk

  • 8/11/2019 Tugas 1 UTS

    2/6

    TUGAS PL-3141 Pembiayaan Pembangunan Tugas ke-1

    Widya Hapsari 15012101 2

    melakukan hal ini? CSR digunakan oleh swasta sebagai ajang untuk mendekatkan diri ke

    masyarakat sekitar dan konsumen untuk menghindari konflik dan memperkuat brand

    perusahaan mereka sehingga kondisi finansial perusahaan mereka akan menjadi lebih baik lagi

    ke depannya.

    Selain CSR, ada juga PPP ( Public Private Partnership ) yang merupakan kerjasama antara pihak

    swasta dan pihak pemerintah dalam membiayai suatu pembangunan pemerintah dengan

    perjanjian yang telah disepakati bersama. Mengapa pemerintah perlu bekerja sama dengan

    pihak swasta untuk melakukan suatu pembangunanan? Pembangunan suatu public goods

    biasanya memerlukan biaya yang sangat banyak, oleh karena itu pemerintah perlu bantuan

    pihak swasta untuk membiayainya karena pendapatan pemerintah terbatas. Berikut ini adalah

    sumber pemasukan pemerintah:

    1. Tax revenues

    a. Income Tax

    b. Sales Tax

    c. Excise Tax

    d. Property Tax

    2. Borrowing

    Pemerintah melakukan hal ini dengan cara mengeluarkan surat obligasi. Pinjaman

    inipun kemudian akan dibayar oleh future tax payer .

    3. Non tax revenues/ user charges

    Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) merupakan pendapatan negara yang

    diperoleh dari:

    a. Penerimaan yang bersumber dari pengelolaan dana Pemerintah

    b. Penerimaan dari pemanfaatan sumber daya alam

    c. Penerimaan dari hasil-hasil pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan

    d. Penerimaan dari kegiatan pelayanan yang dilaksanakan Pemerintah

    e. Penerimaan berdasarkan putusan pengadilan dan yang berasal dari pengenaan

    denda administrasi

    f. Penerimaan lainnya yang diatur dalam Undang-undang tersendiri

    4. Miscellaneous

    a. Contributions

    b. Intergovermental Transfers (transfer biaya dari daerah lain)

    c. Fines (denda)

  • 8/11/2019 Tugas 1 UTS

    3/6

    TUGAS PL-3141 Pembiayaan Pembangunan Tugas ke-1

    Widya Hapsari 15012101 3

    d. Forfeiture (sitaan)

    TOD

    TOD (Transit Oriented Development ) adalah sebuah konsep untuk mengembangkan suatuwilayah yang berorientasi terhadap kemudahan akses untuk memperoleh transportasi publik.

    Wilayah yang dikembangkan berdasarkan prinsip TOD memiliki konsep pemanfaatan ruang

    berupa campuran antara wilayah residensial dan komersial ( mixed used ). Kegiatan yang

    dikembangkan disekitar titik TOD paling sedikit meliputi komersial, hunian, pelayanan umum,

    ruuang terbuka hijau, dll. TOD akan membuat mobilitas masyarakat semakin cepat dan efisien

    karena pemanfaatan transportasi publik yang maksimal. Pada umumnya wilayah dengan

    konsep TOD memiliki radius 600 m sampai 800 m dari pusat TOD yang merupakan stasiun

    transportasi umum. Dengan demikian, suatu wilayah dengan konsep TOD ini sangat baik

    dikembangkan, dan daerah tersebut berpotensi untuk berkembang dengan sangat pesat.

    Berikut ini adalah manfaat TOD dari berbagai aspek:

    Aspek ekonomi :

    1. Meningkatkan mobilitas dalam kawasan

    2. Menciptakan kawasan yang lebih baik untuk tempat tinggal, bekerja dan bermain

    3. Meningkatkan usia hidup

    4. Mengurangi stress

    5. Menghemat biaya perjalanan.

    Aspek lingkungan

    1. Mengurangi konsumsi energi, karena sebagian pergerakan berada di dalam kawasan

    dan tidak menggunakan kendaraan bermotor

    2. Mengurangi polusi udara

    3. Meningkatkan kualitas udara.

    Aspek transportasi

    1. Mengurangi kemacetan lalu lintas dan menurunkan waktu perjalanan

    Konsep ini harus didukung dengan park & ride dan pembangunan gedung-gedung parkir di

    pusat kegiatan kota. Semua pusat pelayanan kota harus dilayani angkutan umum massal. Di

    setiap TOD disediakan tempat parkir angkutan pribadi, baik mobil atau kendaraan roda dua.

  • 8/11/2019 Tugas 1 UTS

    4/6

    TUGAS PL-3141 Pembiayaan Pembangunan Tugas ke-1

    Widya Hapsari 15012101 4

    Pembiayaan TOD di Gedebage-Leuwipanjang

    Pemerintah Kota Bandung sebagai pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan atas

    wilayah Gedebage yang akan menggunakan konsep pengembangan TOD harus

    memperhatikan sumber pembiayaan yang akan digunakan untuk mewujudkan rencana

    tersebut. Bagi Pemerintah Kota Bandung terdapat beberapa alternatif yang dapat digunakan

    agar wilayah Gedebage yang berkonsep TOD tersebut dapat terwujud. Alternatif pembiayaan

    tersebut dapat dibagi menjadi pembiayaan secara langsung yang dilakukan oleh Pemerintah

    Kota Bandung dan juga dapat berupa pemberian insentif bagi swasta agar mau turut serta

    mewujudkan kawasan TOD yang berkonsep TOD tersebut. Pembiayaan secara langsung oleh

    Pemerintah Kota Bandung tentu saja akan digunakan untuk membangun infrastruktur

    penunjang dan pelengkap dalam wilayah Gedebage tersebut yang merupakan fasilitas

    umum/publik ( public goods ) seperti stasiun kereta, jalan raya, saluran air, taman, dan lainnya.

    Pembiayaan langsung oleh Pemerintah Kota Bandung ini dapat menggunakan dana dari APBD,

    hibah, Public Private Partnership (PPP), atau Corporate Social Responsibility (CSR) dari pihak

    swasta. Sementara itu, pemberian insentif kepada swasta dapat berupa kemudahan

    pengurusan izin serta pengurangan pajak bagi pemilik bangunan yang akan dibangun pada

    wilayah Gedebage, dengan syarat bangunan tersebut telah sesuai dengan Rencana Tata Ruang

    Wilayah yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Bandung.

    Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa pembangunan wilayah dengan konsep TOD

    ini membutuhkan dana dari pemerintah yang dialokasikan oleh APBD. APBD ini bersumber dari

    local tax payer masyarakat Bandung karena pembangunan ini merupakan pembangunan yang

    masuk ke dalam tanggung jawab Pemerintah Kota Bandung. Pembiayaan pembangunan TOD

    pada daerah Gedebage tidak boleh menggunakan APBN karena sumber dana APBN adalah

    national tax payers . Uang yang bersumber dari national tax payer tidak boleh digunakan untuk

    membangun suatu daerah yang bukan merupakan wewenang atau tanggung jawab

    pemerintah pusat. Apabila dana yang digunakan adalah dari APBN, maka harus dibuat

    perjanjian Intergovermental Transfers sehingga tidak ada kesalahpahaman dan menghindari

    tuduhan penyelewengan uang.

    Selain dari APBD, sumber dana yang dapat digunakan adalah dari bantuan pihak swasta dalam

    bentuk PPP atau CSR. Mengapa keberadaan swasta sangat diperlukan? Keberadaan pihak

    swasta sangat menentukan kesuksesan konsep TOD ini karena dapat mempercepat

    pembangunan di wilayah tersebut. Apabila dana yang digunakan hanya bersumber dari

  • 8/11/2019 Tugas 1 UTS

    5/6

    TUGAS PL-3141 Pembiayaan Pembangunan Tugas ke-1

    Widya Hapsari 15012101 5

    pemerintah, maka pembangunan wilayah Gedebage akan memakan waktu yang lama akibat

    minimnya dana yang dimiliki. Pemerintah hanya perlu mempersiapkan rencana tata ruang

    wilayah kota yang baik dan tegas sehingga pihak swasta yang ingin membangun suatu

    bangunan di wilayah tersebut hanya tinggal mengikuti regulasi tersebut.

    Contohnya adalah dalam pembangunan wilayah Alam Sutera, hanya saja disini Alam Sutera

    merupakan pihak swasta. Pada daerah Alam Sutera, tim pengelola dan perencana Alam Sutera

    sudah menyediakan lahan dengan peruntukan yang berbeda-beda, misal wilayah A untuk ruko,

    wilayah B untuk apartemen, dan seterusnya. Wilayah A dan wilayah B ini boleh diisi oleh pihak

    swasta lain dan pihak Alam Sutera hanya menjadi regulator dan penyedia lahan. Jadi, apabila

    pihak swasta lain ingin membangun di wilayah A, bangunan yang harus dibuat adalah ruko dan

    begitu pula untuk wilayah lainnya. Kemudahan mengurus izin pembangunan juga merupakan

    daya tarik yang besar bagi pihak swasta lain untuk melakukan pembangunan di wilayah Alam

    Sutera. Dengan adanya pihak lain yang membuat bangunan di wilayah Alam Sutera, wilayah

    Alam Sutera akan semakin berkembang dan hal ini merupakan keuntungan yang sangat baik

    untuk pihak Alam Sutera karena wilayahnya menjadi lebih berkembang tanpa harus

    mengeluarkan biaya yang terlalu banyak, bahkan pendapatan Alam Sutera pun meningkat

    karena adanya penjualan lahan.

    Pada pengembangan wilayah gedebage dengan konsep TOD, pemerintah dapat berperan

    sebagaimana pengelola Alam Sutera. Perbedaannya adalah wilayah Gedebage merupakan

    wilayah yang sudah jadi, bukan hanya lahan kosong. Banyak bangunan yang sudah berdiri

    kokoh di wilayah Gedebage sehingga sulit untuk membuat perubahan pada wilayah tersebut.

    Hal yang dapat dilakukan adalah dengan cara memberikan insentif terhadap pihak swasta

    sehingga pihak swasta tertarik untuk membangun di wilayah Gedebage. Contoh insentif yang

    dapat diberikan adalah sebagai berikut ini. Misalkan pada suatu wilayah yang berada di

    Gedebage, wilayah tersebut diperuntukan untuk ruko, namun di wilayah tersebut ada gedung

    perkantoran sehingga gedung tersebut harus dirobohkan. Namun, pemkot Bandung tidak

    mempunyai uang untuk merobohkan bangunan tersebut sehingga pemerintah dapat

    memberikan suatu insentif kepada pemilik gedung agar owner mau merobohkan bangunannya

    sendiri. Insentif tersebut dapat berupa kemudahan untuk membangun suatu bangunan baru di

    wilayah lain dengan konsep yang diinginkan oleh owner (misal: membangun gedung 100

    lantai) namun fungsi bangunan tersebut harus sesuai dengan fungsi lahan tersebut.

    Pemerintah harus bekerja sama dengan pihak swasta agar pengembangan wilayah dengan

    konsep TOD di wilayah Gedebage dapat berjalan dengan baik.

  • 8/11/2019 Tugas 1 UTS

    6/6

    TUGAS PL-3141 Pembiayaan Pembangunan Tugas ke-1

    Widya Hapsari 15012101 6

    Referensi:

    http://bandung.go.id/images/Materi_Teknis_RTRW_2011-2031/Bab_2_Tujuan_&_Jakstra.pdf . Diakses pada 10/11/2014 pukul 21.22

    http://bandung.go.id/images/Materi_Teknis_RTRW_2011-2031/Bab_2_Tujuan_&_Jakstra.pdfhttp://bandung.go.id/images/Materi_Teknis_RTRW_2011-2031/Bab_2_Tujuan_&_Jakstra.pdfhttp://bandung.go.id/images/Materi_Teknis_RTRW_2011-2031/Bab_2_Tujuan_&_Jakstra.pdf