24
TUBERKULOSIS PARU Disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis TB PENYAKIT MENULAR

TUBERKULOSIS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penjelasan tentang penyakit TBC (tuberkulosis) terutama dalam bidan kefarmasian

Citation preview

TUBERKULOSIS PARU

Disebabkan oleh

Mycobacterium tuberculosis

TB à PENYAKIT MENULAR

GEJALA-GEJALA PENYAKIT TB

DEWASA: •  nm

•  Berkeringat pada malam hari (tanpa aktivitas)

•  Tidak enak badan •  Tidak nafsu makan à BB↓  

•  Demam / meriang ≥ 1 bulan

ANAK: •  BB anak ↓ àbadan terlihat

kurus

•  Batuk ≥ 3 minggu •  Pembesaran di bagian leher,

sendi, lutut / panggul  

CURIGAI ANAK TERKENA à

ADA PENDERITA TB DISEKITAR ANAK

•  Demam ≥ 2 minggu

PENGOBATAN TBC

-  Kategori I -  Kategori II -  Kategori III -  Kasus Kronik (IV)

Setiap kategori diberikan dalam 2 tahapan pengobatan:

Tahap intensif dan Tahap lanjutan

HARUS DIMINUM SECARA TERATUR à SEMBUH

KATEGORI I

§  Pasien baru dengan hasil dahak (+) §  Pasien baru dengan hasil dahak (–)

namun hasil röntgen (+) TB berat §  Pasien TB ekstra paru berat §  Pasien TB dengan penyakit HIV

KATEGORI I

Tahap intensif à (rifampisin 150mg, isoniazid 75mg, pirazinamid 400mg, etambutol 275) KDT à diminum 1 x sehari pada pagi hari sebelum sarapan selama 2 bulan

Tahap lanjutan à (rifampisin 150mg, isoniazid 150mg) KDT à diminum 3 x seminggu pada pagi hari sebelum sarapan selama 4 bulan

JUMLAH TABLET YANG DIMINUM BERDASARKAN

BERAT BADAN PASIEN

Dosis :

Jumlah tablet yang di minum diberikan berdasarkan berat badan pasien, yaitu: � BB 30-37 kg à 2 tablet � BB 38-54 kg à 3 tablet � BB 55-70 kg à 4 tablet � ≥ 71 kg à 5 tablet Obat diminum sekaligus sekali minum sesuai BB pada pagi hari sebelum sarapan

KATEGORI II

Diberikan pada pasien dengan hasil dahak (+) yang sebelumnya pernah diobati namun : - Kambuh - Pengobatan gagal - Tidak teratur minum obat (Putus

berobat)

KATEGORI II

JUMLAH TABLET & SUNTIKAN YANG

DIBERIKAN BERDASARKAN BERAT

BADAN PASIEN

Tahap intensif à (rifampisin 150mg, isoniazid 150mg, pirazinamid 400mg, etambutol 275mg) KDT + Injeksi streptomisin sulfat à 1 x sehari selama 3 bulan, injeksi hanya diberikan 60 hari pertama

Tahap lanjutan à (rifampisin 150mg, isoniazid 150mg) dalam bentuk KDT + Etambutol 275mg à 3 x seminggu selama 5 bulan

KATEGORI III

- Pasien baru dengan hasil dahak (–) namun à röntgen (+) TB - Pasien TB ekstra paru ringan Pengobatan yang diberikan pada

pasien = KATEGORI 1

KASUS KRONIK (IV) � Belum ada pengobatan bentuk KDT � Pasien TB kasus kronik à pasien telah

menggunakan pengobatan kategori II namun hasil dahak tetap (+) pada bulan ke 7 pengobatan

� Pengobatan yang diterima harus dibuat khusus untuk dirinya sendiri

KEADAAN INI MUNGKIN DISEBABKAN KARENA PASIEN TIDAK TERATUR MEMINUM PENGOBATAN

à RESISTENSI

�  Kategori pengobatan = TB dewasa

�  Diberikan pada pasien anak (< 15 tahun)

�  Bentuk obat sedikit berbeda (KOMBIPAK)à

agar perhitungan dosis pemberian yang disesuaikan

dengan berat badan anak menjadi lebih mudah.

FASE INTENSIF FASE LANJUTAN

JUMLAH TABLET YANG DIMINUM BERDASARKAN BERAT BADAN PASIEN ANAK

Dosis Kombipak : Pemberiaan obat pada anak juga berdasarkan berat badan pasien anak : �  BB anak < 10 kg à setengah bungkus (tablet INH

di belah dua, kapsul rifampisin 1 kapsul, tablet pirazinamid 1 tablet)

�  BB anak 10-19 kg à satu bungkus seluruhnya di minumkan pada pasien

�  BB anak 20 – 32 kg à dua bungkus seluruhnya diminumkan pada pasien

Jika terdapat pasien anak dibawah 15 tahun yang memiliki berat badan diatas 32 kg, diberikan dosis pasien dewasa namun tercatat sebagai pasien anak.

�  RINGAN (paling sering terjadi): -  Tidak napsu makan, mual, sakit perut àobat diminum malam

sebelum tidur -  Warna kemerahan pada air seni à tidak perlu dikhawatirkan -  Nyeri sendi à laporkan pada petugas àdiberikan aspirin -  Kesemutan sampai rasa terbakar pada kulit à laporkan pada

petugas à diberikan vitamin B6 100 mg/hari

OBAT TB HARUS TETAP DIMINUM TERATUR TIDAK BOLEH PUTUS

�  BERAT (jarang terjadi): - Gatal & kemerahan - Gangguan pendengaran & keseimbangan à Streptomisin - Warna kuning pada kulit/mata kemudian berkembang

menjadi muntah-muntah dan bingung - Gangguan penglihatan à Etambutol -  Bercak kemerahan sampai kebiruan pada bagian dalam

kulit à Rifampisin

OBAT TB HARUS TETAP DIMINUM TERATUR TIDAK BOLEH PUTUS

� Rifampisin à mempercepat metabolisme obat lain

�  Isoniazid à menghambat metabolisme obat lain

INFORMASIKAN OBAT LAIN YANG DKONSUMSI KEPADA DOKTER

� Pengobatan panjang dan kompleks � Keadaan membaik drastis setelah

pengobatan awal selama 2 bulan

� Efek samping yang terasa sangat berat pada bulan-bulan pertama pengobatan

SANGAT BERBAHAYA JIKA TERJADI KETIDAKPATUHAN...

MENGAPA SANGAT PENTING MEMINUM

OBAT SECARA TERATUR ???

Penyakit menjadi lebih parah

Dapat menular pada orang-orang terdekat

Pengobatan harus diulang dari awal atau berpindah kategori

Bagaimana pasien dapat menjaga kepatuhan penggunaan obat ?

Pasien harus memiliki PMO

Pengawas Menelan Obat à seseorang yang

mengawasi dan menjamin pasien agar benar-benar menelan obat secara teratur sesuai petunjuk hingga waktu pengobatan tuntas

PERSYARATAN DAN TUGAS PMO

PERSYARATAN -  Dikenal, dipercaya,

dihormati dan disegani pasien

-  Tinggal dekat -  Bersedia membantu

dengan sukarela

TUGAS -  Mengawasi menelan obat

secara teratur hingga tuntas

-  Memberi dorongan dan motifasi berobat teratur

-  Mengingatkan pasien untuk periksa ulang dahak sesuai waktu yang ditentukan

Tips bagi PMO untuk menjaga pasien tetap patuh meminum obat...

1. Ingatkan meminum obat pada waktu yang sama setiap harinya àkebiasaan 2. Obat selalu terlihat à selalu diingat oleh pasien dan PMO 3. Tuliskan “JANGAN LUPA MINUM OBAT HARI INI” di tempat yang terlihat pasien dan PMO 4. Tandai tanggal kalender tepat setelah pasien meminum obat