23
34 Roda Mandala Asia Makmur Trass 2.5 35 Rumpin Satria Bangun Trass 1.3 36 Sirtu Pratama Usaha Andesit 1.8 37 Sumber Alfa Prolindo Pasir 4 38 Tarabatuh Manunggal Andesit 16 39 Wiguna Karya – II Trass 2.5 Jumlah 329.26 Sumber : Dinas Energi Sumberdaya dan Mineral kabupaten Bogor, 2012 IX. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisi finansial bertujuan untuk melihat sejauh mana kelayakan sebuah usaha dari segi keuntungan. Analisis finansial dilakukan dengan menggunakan kriteria-kriteria penilaian investasi seperti Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio), Internal Rate Return (IRR), Payback Period (PP). Analisis kriteria tersebut menggunakan arus kas untuk mengetahui besarnya manfaat dan biaya yang dikeluarkan selama periode waktu tertentu. Sebelum membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan dan melakukan analisis terhadap inflow dan outflow. 9.1 Asumsi-Asumsi Dasar dalam Analisis Finansial Usaha Pertambangan Asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam analisis finansial penelitian ini yaitu: 1. Modal yang digunakan berasal dari pinjaman 2. Umur proyek sekitar 18 tahun atau sesuai dengan lamanya ijin usaha yang diberikan oleh pemerintah 3. Modal investasi dapat digunakan untuk jangka panjang dan dapat digunakan berulang-ulang, biasanya umurnya lebih dari satu tahun

Trass 1 - repository.ipb.ac.id · membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan dan melakukan analisis terhadap . inflow . ... Dana jaminan reklamasi dibayarkan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Trass 1 - repository.ipb.ac.id · membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan dan melakukan analisis terhadap . inflow . ... Dana jaminan reklamasi dibayarkan

34 Roda Mandala Asia Makmur Trass 2.5 35 Rumpin Satria Bangun Trass 1.3 36 Sirtu Pratama Usaha Andesit 1.8 37 Sumber Alfa Prolindo Pasir 4 38 Tarabatuh Manunggal Andesit 16 39 Wiguna Karya – II Trass 2.5

Jumlah 329.26 Sumber : Dinas Energi Sumberdaya dan Mineral kabupaten Bogor, 2012

IX. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Analisi finansial bertujuan untuk melihat sejauh mana kelayakan sebuah

usaha dari segi keuntungan. Analisis finansial dilakukan dengan menggunakan

kriteria-kriteria penilaian investasi seperti Net Present Value (NPV), Net Benefit

Cost Ratio (Net B/C Ratio), Internal Rate Return (IRR), Payback Period (PP).

Analisis kriteria tersebut menggunakan arus kas untuk mengetahui besarnya

manfaat dan biaya yang dikeluarkan selama periode waktu tertentu. Sebelum

membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan

dan melakukan analisis terhadap inflow dan outflow.

9.1 Asumsi-Asumsi Dasar dalam Analisis Finansial Usaha Pertambangan

Asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam analisis finansial penelitian

ini yaitu:

1. Modal yang digunakan berasal dari pinjaman

2. Umur proyek sekitar 18 tahun atau sesuai dengan lamanya ijin usaha yang

diberikan oleh pemerintah

3. Modal investasi dapat digunakan untuk jangka panjang dan dapat digunakan

berulang-ulang, biasanya umurnya lebih dari satu tahun

Page 2: Trass 1 - repository.ipb.ac.id · membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan dan melakukan analisis terhadap . inflow . ... Dana jaminan reklamasi dibayarkan

4. Investasi dapat terdiri dari tanah, bangunan, mesin-mesin, peralatan, dan

kendaraan

5. Biaya perawatan ditanggung oleh pihak pusat perusahaan

6. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap

terdiri dari komponen-komponen biaya manajemen kantor. Sedangkan biaya

variabel terdiri dari biaya upah tenaga kerja dan seluruh kegiatan berkala

perusahaan

7. Dana jaminan reklamasi dibayarkan oleh pihak pusat perusahaan sehingga

tidak mempengaruhi arus uang masuk dan keluar pada perusahaan tersebut

8. Peralatan yang dipergunakan seluruh kegiatan perusahaan adalah milik

perusahaan

9.2 Analisis Finansial Usaha Pertambangan

Pembahasan dalam analisis ini terdiri dari pembahasan terhadap arus

penerimaan, arus pengeluaran, dan analisis terhadap kriteria kelayakan investasi.

9.2.1 Arus Penerimaan

Arus penerimaan pada unit usaha pertambangan terdiri atas penerimaan

yang diperoleh dari penjualan kayu hutan, produksi split, produksi abu, produksi

screening, dan nilai sisa dari investasi di akhir proyek. Penerimaan seluruh hasil

produksi andesit diperoleh tiap tahun mulai dari tahun pertama hingga akhir tahun

proyek. Penelitian ini mengasumsikan akhir tahun proyek merupakan tahun

terakhir ijin kegiatan pertambangan yang diberikan pemerintah terkait berlaku.

Page 3: Trass 1 - repository.ipb.ac.id · membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan dan melakukan analisis terhadap . inflow . ... Dana jaminan reklamasi dibayarkan

Arus penerimaan dalam penelitian ini terdiri dari lima jenis, penjelasan lima jenis

sumber pemasukan adalah sebagai berikut:

1. Nilai Penjualan Kayu Hutan

Penjualan kayu hutan hanya dilakukan pada tahun ke-2. Dari total lahan

seluas 49.48 ha seluruhnya diasumsikan ditebang pada tahun ke-2. Setiap

hektarnya diperkirakan berisi 1100 pohon yang dapat dijual. Harga per pohon

dinilai seharga Rp 3 500 000 karena umur pohon tua dan telah mencapai

diameter yang besar. Pada tahun ke-2 pemasukan perusahaan dari penjualan kayu

hutan adalah sebanyak Rp 190 498 000 000.

2. Nilai Penjualan Produksi Split

Split merupakan salah satu jenis bahan galian C yang diperoleh dari

ekstraksi sumberdaya alam. Split diproduksi mulai tahun pertama, yaitu pada

tahun 2001. Setiap harinya, perusahaan tambang skala besar dalam penelitian ini

mampu memproduksi 2 800 kg split. Jumlah produksi split setiap harinya

diasumsikan sama dan stabil dari awal hingga akhir proyek. Harga split yang

dijual oleh perusahaan tersebut sekitar 65 000 per kg. Harga split per kilogram

juga diasumsikan sama dan stabil setiap harinya hingga tahun ke-18. Bila

dikalkulasikan dan diasumsikan dalam satu tahun perusahaan berproduksi selama

300 hari maka akan diperoleh sebesar Rp 54 600 000 000 sebagai pemasukan

perusahaan setiap tahunnya dari hanya memproduksi split.

3. Nilai Penjualan Produksi Abu

Abu merupakan salah satu jenis hasil produksi perusahaan tambang galian

C. Sama seperti split, abu juga diproduksi dari awal proyek hingga akhir proyek

tahun 2018. Jumlah produksi abu per hari lebih kecil dari jumlah produksi split,

Page 4: Trass 1 - repository.ipb.ac.id · membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan dan melakukan analisis terhadap . inflow . ... Dana jaminan reklamasi dibayarkan

yaitu sekitar 2 100 kg. Harga abu per kg sebesar Rp 45 000. Penelitian ini

mengasumsikan perusahaan berproduksi selama 300 hari dalam satu tahun serta

jumlah produksi dan harga tetap. Setelah melalui perhitungan sederhana,

pemasukan yang didapatkan oleh perusahaan tersebut sebesar Rp 28 350 000 000.

4. Nilai Penjualan Produksi Screening

Jenis andesit lain yang diproduksi yaitu screening. Produksi screening

dilakukan setiap hari sepanjang tahun. Screening setiap hari diproduksi sebanyak

2 100 kg. Harga screening lebih mahal dari harga abu. Setiap kilogram screening

dijual seharga Rp 60 000. Diasumsikan perusahaan berproduksi 300 hari per

tahun, tingkat produksi konstan, dan harga jual konstan. Setelah dikalkulasikan

dengan asumsi-asumsi tersebut, maka diperoleh pemasukan perusahaan setiap

tahunnya dari produksi screening adalah sebesar Rp 37 800 000 000.

5. Nilai sisa

Nilai sisa adalah taksiran nilai aktiva tetap setelah masa taksiran umur

ekonomis selesai. Nilai sisa dalam penelitian ini bila ditotal jumlahnya mencapai

Rp 13 198 5. N3 248. Nilai sisa tersebut berasal dari :

a. Excavator sebanyak dua unit yang masih memiliki sisa umur ekonomi

sebanyak satu tahun. Per unit memiliki nilai sisa Rp 72 000 000, sehingga

nilai sisa dua unit excavator bernilai Rp 144 000 000.

b. Dump Truck sebanyak dua unit juga memiliki sisa umur ekonomi

sebanyak satu tahun hingga tahun terakhir proyek. Per unit memiliki nilai

Page 5: Trass 1 - repository.ipb.ac.id · membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan dan melakukan analisis terhadap . inflow . ... Dana jaminan reklamasi dibayarkan

sisa Rp 36 000 000 per tahun. Sedangkan jika dikonversi dalam dua unit,

nilai sisa dump truck menjadi sebesar Rp 72 000 000.

c. Stone Crusher memiliki nilai sisa satu tahun dari seluruh umur

ekonomisnya. Nilai sisa dua unit crusher sebesar Rp 700 000 000.

d. Grader di perusahaan tersebut memiliki sisa umur ekonomi dua tahun.

Sehingga total nilai sisa dari grader adalah Rp 26 000 000.

e. Loader sebanyak dua unit masih memiliki sisa umur ekonomi satu tahun.

Untuk dua unit, nilai sisa loader sebesar Rp 136 000 000.

f. Drum dari umur ekonominya sebanyak sepuluh tahun memiliki nilai sisa

sebanyak dua tahun. Total nilai sisa dari satu unit drum adalah sebesar Rp

28 000.

g. Trolley memiliki umur ekonomi selama sebelas tahun. Hingga akhir

proyek, sisa umur ekonomi yang dimiliki sekitar lima tahun. Setelah dikali

lima tahun, nilai sisa trolly adalah sebesar Rp 1 636 364.

h. Cangkul sebanyak lima unit memiliki nilai sisa sebanyak Rp 87 500.

i. Bangunan seluas lima hektar diperkirakan memiliki umur ekonomi selama

dua puluh tahun. Hingga akhir tahun proyek, bangunan tersebut masih

memiliki sisa umur ekonomi selama dua tahun. Nilai sisa bangunan

tersebut sebesar Rp 7 500 000 000.

j. Mesin fotokopi sebanyak satu unit memiliki umur ekonomi sebanyak

sembilan tahun. Setelah itu, perusahaan akan membeli mesin fotokopi

kembali. Pada akhir proyek, mesin fotokopi masih memiliki sisa umur

delapan tahun. Nilai sisa mesin fotokopi adalah sebesar Rp 9 777 778.

Page 6: Trass 1 - repository.ipb.ac.id · membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan dan melakukan analisis terhadap . inflow . ... Dana jaminan reklamasi dibayarkan

k. Komputer yang ada di perusahaan sebanyak sepuluh unit diperkirakan

memiliki umur ekonomi sekitar tujuh tahun. Pada akhir tahun proyek, nilai

sisa ekonomi dua tahun komputer adalah sebesar Rp 10 000 000.

l. Tanah seluas 49.48 ha setelah kegiatan tambang selesai, akan menjadi

lahan yang tidak subur. Selain itu, tanah tersebut juga sebagian besar

sudah tidah dapat dijadikan lahan pertambangan bahan bahan galian C.

9.2.2 Arus Pengeluaran

Arus pengeluaran pada usaha pertambangan dibagi menjadi dua, yaitu

biaya investasi dan biaya operasional. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap

dan biaya variabel.

1. Biaya Investasi

Biaya investasi yang dikeluarkan perusahaan tambang dikeluarkan pada

awal kegiatan dan dapat dikeluarkan pada beberapa tahun setelah proyek berjalan

untuk memperoleh manfaat kemudian. Biaya investasi terdiri dari empat

komponen. Biaya investasi yang pada umumnya dikeluarkan oleh suatu usaha

dapat dilihat pada Tabel 16. Proyek pertambangan yang diteliti, memiliki

beberapa benda investasi. Investasi yang dimiliki yaitu excavator, dump truck,

crusher, pompa air, grader, loader, sekop, drum, trolley, cangkul, bangunan, meja,

kursi, lampu, mesin fotokopi, komputer, sofa, meja besar, AC, tanah. Total

seluruh investasi sebesar Rp 148 838 045 816.

Tabel 12. Komponen Biaya Investasi No. Komponen Struktur/Jenis Biaya 1 Tanah Pembelian tanah dan land clearing, Sewa lahan

dibayarkan sekaligus di tahun awal (HGU) 2 Gedung dan

prasarana Pembangunan gedung, kantor atau sewa tempat/gedung yang dibayarkan sekaligus di tahun

Page 7: Trass 1 - repository.ipb.ac.id · membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan dan melakukan analisis terhadap . inflow . ... Dana jaminan reklamasi dibayarkan

awal 3 Mesin dan

peralatan Pembelian mesin dan peralatan utama 4 Peralatan

kantor Komputer, alat elektronik, dan meubel

2. Biaya Operasional

Biaya operasional termasuk semua biaya produksi, pemeliharaan, dan

lainnya yang menggambarkan pengeluaran untuk menghasilkan produksi yang

digunakan bagi setiap proses produksi dalam satu periode kegiatan produksi.

Biaya operasional terdiri dari dua komponen utama yakni, biaya variabel dan

biaya tetap.

a. Biaya variabel

Biaya variabel yaitu biaya yang besar kecilnya selaras dengan perkembangan

produksi atau penjualan setiap tahun (satu satuan waktu). Contoh biaya variabel

yaitu:

1. Bahan baku : bahan mentah atau bahan setengah jadi yang diperlukan

untuk diproses menjadi barang jadi sebagai produk akhir dari bisnis. Dalam

penelitian ini, bahan baku tidak termasuk biaya operasional.

2. Sarana produksi : sarana pendukung kegiatan produksi yang dipakai yaitu,

bahan peledak.

3. Bahan pembantu : berbagai bahan atau barang yang diperlukan untuk

memperlancar proses produksi, seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam

hal ini solar.

4. Upah tenaga kerja: upah untuk tenaga kera tidak tetap dalam proses produksi.

Upah tenaga kerja yang ada terbagi menjadi dua yaitu upah pegawai tetap

dan upah pegawai kontrak.

Page 8: Trass 1 - repository.ipb.ac.id · membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan dan melakukan analisis terhadap . inflow . ... Dana jaminan reklamasi dibayarkan

b. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak terpengaruh oleh

perkembangan jumlah produksi atau penjualan dalam satu tahun (satu satuan

waktu). Contoh biaya tetap proyek dalam penelitian ini yaitu, listrik,

pembabatan lahan, penyiraman jalan sekitar tambang, dan kegiatan CSR.

9.2.3 Biaya Pemilikan dan Operasi Alat Besar

Secara umum, biaya pemilikan dan operasi suatu alat besar dapat

digambarkan sebagai berikut:

Biaya Pemilikan

Fuel (Bahan Bakar)

Lubricant/ Grease/ Filter

Ban

Perbaikan/ Reparasi

Upah Operator

Depresiasi (Penyusutan)

Bunga Modal/Pajak dan Asuransi

Biaya Operasi

Biaya Pemilikan dan Operasi

Page 9: Trass 1 - repository.ipb.ac.id · membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan dan melakukan analisis terhadap . inflow . ... Dana jaminan reklamasi dibayarkan

Tinggi rendahnya biaya pemilikan suatu alat tidak hanya tergantung dari

harga alat tersebut, tetapi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

Hal-hal Khusus

Gambar 10. Biaya Pemilikan dan Operasi Alat Besar

1. Kondisi medan kerja

2. Tipe Pekerjaan

3. Harga lokal dari bahan-bahan dan minyak pelumas

4. Tingkat bunga

5. Pajak dan asuransi

6. Biaya rupa-rupa

9.2.3.1 Biaya Pemilikan

Biaya pemilikan adalah biaya yang menunjukkan jumlah antara

penyusutan (depresiasi) alat, bunga ddan asuransi alat.

1. Biaya Penyusutan (Depresiasi)

Penyusutan adalah harga modal yang hilang pada suatu peralatan yang

disebabkan oleh umur pemakaian. Guna menghitung besarnya penyusutan

perlu diketahui terlebih dahulu umur kegunaan dari alat yang bersangkutan

dan nilai sisa alat pada batas akhir umur kegunaannya. Terdapat banyak

cara yang digunakan adalah straight line method yaituturunnya nilai modal

Page 10: Trass 1 - repository.ipb.ac.id · membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan dan melakukan analisis terhadap . inflow . ... Dana jaminan reklamasi dibayarkan

dilakukan dengan pengurangan nilai penyusutan yang sama besarnya

sepanjang umur kegunaan dari alat tersebut, sebagai berikut:

Depresiasi H M – H B H SU K

* Untuk alat-alat yang menggunakan crawler, harga ban tidak ada.

2. Bunga Modal, Pajak, dan Asuransi

Bunga modal tidak hanya berlaku bagi peralatan yang dibeli dengan

sistem kredit, tetapi dapat juga dari uang sendiri yang dianggap sebagai

pinjaman. Jangka waktu peminjaman jarang yang lebih dari dua tahun

pada saat ini. Besar kecilnya nilai asuransi tergantung pada baru tidaknya

peralatan, kondisi medan,kerja, dan tipe pekerjaan yang ditangani.

Perhitungan bunga modal, pajak, dan asuransi dapat disatukan dengan

menggunakan rumus:

Bunga Modal Pajak Asuransi F H M B /J P /

Dimana:

Faktor1 1 1

2

n = Umur ekonomi/life time alat (Tahun)

r = Nilai sisa alat (%)

Page 11: Trass 1 - repository.ipb.ac.id · membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan dan melakukan analisis terhadap . inflow . ... Dana jaminan reklamasi dibayarkan

9.2.3.2 Biaya Operasi

Biaya operasi peralatan adalah biaya yang hanya dikeluarkan

apabila alat tersebut dioperasikan. Biaya ini terdiri atas:

1. Bahan Bakar

Kebutuhan bahan bakar dan pelumas per jam berbeda untuk setiap alat

atau merk dari mesin. Data-data ini biasanya dapat diperoleh dari

produsen alat atau dealer alat yang bersangkutan atau dari data

lapangan. Pemakaian bahan bakar dan pelumas per jam akan

bertambah bila mesin bekerja berat dan berkurang bila bekerja ringan.

Biaya bahan bakar dapat dihitung dengan rumus:

Biaya Fuel = (Kebutuhan fuel/jam) x (Harga Bahan Bakar/liter)

2. Bahan Pelumas, Gemuk, Saringan(Filter)

Untuk kebutuhan bahan-bahan tersebut, seperti pada kebutuhan

bahan bakar, masing-masing alat besar dalam kebutuhan per berbeda

sesuai dengan kondisi pekerjaan, bahan pelumas yang terdiri atas: oli

mesin, oli transmisi, oli hidrolis, oli final drive, dan gemuk.

Biaya Bahan Pelumas = Kebutuhan Bahan Pelumas x Harga Pelumas

Sedangkan biaya filter biasanya diambil dari 50% dari jumlah

pelumas di luar bahan bakar atau dalam rumus hitungan:

Biaya /jamJumlah x Harga

Lama Penggantian jam

3. Ban

Page 12: Trass 1 - repository.ipb.ac.id · membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan dan melakukan analisis terhadap . inflow . ... Dana jaminan reklamasi dibayarkan

Umur ban terdiri dari alat sangat dipengaruhi oleh medan kerjanya

disamping kecepatan dan tekanan angin. Selain itukualitas ban yang

digunakan juga berpengaruh. Umur ban biasanya diperkirakan sesuai

kondisi medan kerjanya.

BanHarga Ban

Umur Kegunaan

4. Perbaikan (Reparasi)

Biaya perbaikan ini merupakan biaya perbaikan dan perawatan alat

sesuai dengan kondisi operasinya. Makin keras alat bekerja per jam

makin besar pula biaya operasinya. Biaya perbaikan alat dapat

ditentukan dengan menggunakan formula berikut:

Biaya Reparasifaktor Perbaikan x Harga Mesin Harga Ban

Umur Kegunaan Alat

5. Hal-hal Khusus

Beberapa parts yang kehausannya lebih cepat dibanding parts

lainnya tidak termasuk dalam biaya perbaikan, tetapi diamsukkan

dalam hal-hal khusus.

6. Upah Operator

Salah satu cara untuk m lah: enghitung upah operator per jam ada

Upah OperatorUpah Operator Pembantu/bulan

Jam Operasi/bulan

9.2.4 Analisis Kelayakan Usaha Sebelum Adanya Kompensasi

Page 13: Trass 1 - repository.ipb.ac.id · membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan dan melakukan analisis terhadap . inflow . ... Dana jaminan reklamasi dibayarkan

Kriteria investasi yang digunakan dalam menilai kelayakan finansial ini

terdiri dari Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit

Cost Ratio (Net B/C), Payback Period (PP). Untuk menentukan layak atau

tidaknya proyek tersebut berjalan, perlu diperhitungkan pada perubahan nilai

uangterhadap waktu atau faktor diskonto. Hal ini dikarenakan proyeksi arus uang

yang dilakukan untuk menghitung kriteria kelayakan usaha tersebut diproyeksikan

hingga jangka waktu yang panjang. Selama umur proyek tersebut, nilai uang akan

terus berubah sehingga perlu digunkan metode yang dapat memperhitungkan

perubahan nilai uang terhadap waktu tersebut. Dengan teknik tersebut, nilai

manfaat dan biaya pada masa mendatang dturunkan menjadi nilai manfaat dan

biaya pada masa sekarang.

a. Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return, Net Benefit Cost Ratio,

Payback Period

Net Present Value (NPV) adalah perbedaan antara nilai sekarang dari

manfaat dan biaya suatu proyek. Untuk memperhitungkan perubahan nilai

uang terhadap waktu, digunakan tingkat diskonto (discount rate) 12.51% yang

merupakan tingkat suku bunga pinjaman rata-rata pada Bulan April. Internal

Rate of Return atau tingkat pengembalian internal merupakan tingkat

kemampuan proyek untuk menghasilkan keuntungan dan dapat dinyatakan

sebagai tingkat diskonto, dalam hal ini suku bunga (pinjaman bank) yang

menghasilkan nilai NPV sama dengan nol. Net Benefit Cost Ratio merupakan

perbandingan antara net benefit yang telah di discount positif dengan net

benefit yang telah di discount negatif. Net B/C digunakan untuk ukuran

tentang efisiensi penggunaan modal. Payback Period adalah jangka waktu

Page 14: Trass 1 - repository.ipb.ac.id · membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan dan melakukan analisis terhadap . inflow . ... Dana jaminan reklamasi dibayarkan

tertentu yang menunjukan terjadinya arus penerimaan secara kumulatif sama

dengan jumlah investasi dalam bentuk present value atau nilai sekarang.

Analisis PP ini akan menunjukkan berapa lama waktu yang diperlukan usaha

tambang bahan galian C yang dikerjakan untuk dapat mengembalikan nilai

investasi.

Tingkat diskonto 12.51%, NPV diperoleh pada usaha pertambangan

andesit bernilai positif dengan nilai Rp 43 161 757 772. berdasarkan kriteria

investasi, maka usaha tersebut dinyatakan layak karena memiliki nilai NPV>0.

Menurut perhitungan, Net B/C bernilai 1.10. nilai Net B/C tersebut yang lebih

besar dari nol menunjukkan bahwa NPV = 0, maka proyek pertambangan

tersebut dapat dinilai menguntungkan. Nilai IRR yang diperoleh adalah

sebesar 17%. nilai tersebut mencerminkan tingkat suku bunga maksimal yang

dapat dibayar oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan oleh perusahaan

tersebut adalah sebesar 17%.

Nilai payback period yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah

sebesar 4.90. Payback period merupakan salah satu metode dalam menilai

kelayakan suatu usaha yang digunakan untuk mengukur periode jangka waktu

pengembalian modal. Semakin cepat modal itu kembali dapat dipakai untuk

membiayai kegiatan lain (Husnan dan Suwarsono 2000). Nilai PP sebesar 4.90

dalam perhitungan menunjukkan bahwa modal perusahaan tambang yang

diteliti hanya perlu menjalankan usaha selama 4.90 tahun atau selama 4 tahun

dan 11 bulan untuk mendapat pengembalian modal usaha. Dari semua kriteria

kelayakan usaha, perusahaan tambang skala tersebut dapat dinilai baik untuk

dijalankan jika melihat pada keuntungan yang diperoleh.

Page 15: Trass 1 - repository.ipb.ac.id · membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan dan melakukan analisis terhadap . inflow . ... Dana jaminan reklamasi dibayarkan

Berdasarkan hasil cashflow, hanya pada tahun ke-1 perusahaan

mengalami kerugian sedangkan pada tahun berikutnya hingga akhir tahun

proyek, perusahaan mendapatkan keuntungan yang relatif besar.

b. Kriteria Kelayakan Usaha

Kriteria kelayakan usaha pada perusahaan tambang bahan galian C ini

terdiri dari empat, yaitu penilaian terhadap NPV, IRR, Net B/C, dan PP.

Setelah melakukan perhitungan pada arus uang masuk dan arus uang keluar

selama umur proyek, diperoleh hasil bahwa selisih arus masuk dengan arus

keluar bernilai negatif ketika tahun ke-1. Hal tersebut dikarenakan perusahaan

banyak mengeluarkan uang untuk membeli investasi dalam jumlah yang besar

sedangkan produksi belum berjalan sehingga pemasukan minim. Tetapi

setelah tahun pertama hingga akhir tahun proyek, perusahaan terus

mendapatkan laba positif dengan nilai yang tinggi. Laba yang tinggi tersebut

membuat perusahaan tambang bahan galian C tersebut layak secara finansial

untuk dijalankan. Perhitungan nilai kriteria kelayakan investasi tersebut dapat

dilihat pada proyeksi arus kas usaha tambang di Lampiran 5.

Walaupun perusahaan tersebut layak secara finansial, belum tentu

perusahaan tersebut layak secara ekonomi. Kelayakan ekonomi dipengaruhi

perhitungan dari kondisi kerusakan lingkungan sekitar proyek yang terjadi.

Jika nilai ganti rugi kerusakan jalan dimasukkan dalam perhitungan pada akhir

tahun proyek, perusahaan tersebut masih dapat dikatakan layak secara

ekonomi. Hal tersebut karena pada akhir tahun, perusahaan masih memiliki

nilai laba positif.

Page 16: Trass 1 - repository.ipb.ac.id · membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan dan melakukan analisis terhadap . inflow . ... Dana jaminan reklamasi dibayarkan

Seharusnya karena perusahaan tersebut dapat dikatakan layak, maka

perusahaan mau memberi kompensasi dalam hal perbaikan jalan kecamatan.

Terlebih lagi, pada dasarnya nilai perbaikan jalan tersebut seharusnya

dilakukan oleh puluhan perusahaan tambang yang ada di Kecamatan Rumpin.

Selain perusahaan, pemerintahpun seharusnya ikut serta dalam perbaikan

jalan, karena perusahaan tambang tersebut telah membayarkan pajak kepada

pemerintah.

c. Kelayakan Usaha pada Tiga Skenario

Selain dengan menggunakan tingkat suku bunga pinjaman sebesar

12.52%, dalam tiga skenario ini juga menggunakan BI rate, dan suku bunga

deposito.

Tabel 13. Kriteria Kelayakan Usaha Sebelum Adanya Kompensasi Suku

Bunga

Kriteria

Kelayakan

Finansial

12.51% 5.75% 5.42%

NPV (Rp) 43 161 757 772 151 202 593 620 156 812 979 984

Net B/C 1.10 1.63 1.68

IRR 17% 25% 25%

Payback Period 4.90 6.50 6.55

Sumber : Olahan Peneliti (2012)

Tiga skenario ini dibedakan dari tingkat suku bunga. Hasil kelayakan

usaha dengan dipengaruhi tiga suku bunga terlihat pada Tabel 17. Pada Tabel

Page 17: Trass 1 - repository.ipb.ac.id · membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan dan melakukan analisis terhadap . inflow . ... Dana jaminan reklamasi dibayarkan

17. dengan suku bunga deposito dan suku bunga Bank Indonesia, perusahaan

masih dapat dikatakan layak secara finansial. Jika menggunakan tingkat suku

bunga BI sebesar 5.75%, NPV diperoleh pada usaha pertambangan andesit

bernilai positif dengan nilai Rp 151 202 593 620. berdasarkan kriteria

investasi, maka usaha tersebut dinyatakan layak karena memiliki nilai NPV>0.

Menurut perhitungan, Net B/C bernilai 1.63. nilai Net B/C tersebut yang lebih

besar dari nol menunjukkan bahwa NPV = 0, maka proyek pertambangan

tersebut dapat dinilai menguntungkan. Nilai IRR yang diperoleh adalah

sebesar 25%. nilai tersebut mencerminkan tingkat suku bunga maksimal yang

dapat dibayar oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan oleh perusahaan

tersebut adalah sebesar 25%.

Nilai payback period yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah

sebesar 6.50. Payback period merupakan salah satu metode dalam menilai

kelayakan suatu usaha yang digunakan untuk mengukur periode jangka waktu

pengembalian modal. Semakin cepat modal itu kembali dapat dipakai untuk

membiayai kegiatan lain (Husnan dan Suwarsono 2000). Nilai PP sebesar 6.50

dalam perhitungan menunjukkan bahwa modal perusahaan tambang yang

diteliti hanya perlu menjalankan usaha selama 6.50 tahun atau selama 6 tahun

dan 6 bulan untuk mendapat pengembalian modal usaha.

Jika menggunakan tingkat suku bunga deposito sebesar 5.42%, NPV

diperoleh pada usaha pertambangan andesit bernilai positif dengan nilai Rp

156 812 979 984. berdasarkan kriteria investasi, maka usaha tersebut

dinyatakan layak karena memiliki nilai NPV>0. Menurut perhitungan, Net

B/C bernilai 1.68. nilai Net B/C tersebut yang lebih besar dari nol

Page 18: Trass 1 - repository.ipb.ac.id · membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan dan melakukan analisis terhadap . inflow . ... Dana jaminan reklamasi dibayarkan

menunjukkan bahwa NPV = 0, maka proyek pertambangan tersebut dapat

dinilai menguntungkan. Nilai IRR yang diperoleh adalah sebesar 25%. nilai

tersebut mencerminkan tingkat suku bunga maksimal yang dapat dibayar oleh

proyek untuk sumberdaya yang digunakan oleh perusahaan tersebut adalah

sebesar 25%.

Nilai payback period yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah

sebesar 6.55. Payback period merupakan salah satu metode dalam menilai

kelayakan suatu usaha yang digunakan untuk mengukur periode jangka waktu

pengembalian modal. Semakin cepat modal itu kembali dapat dipakai untuk

membiayai kegiatan lain (Husnan dan Suwarsono 2000). Nilai PP sebesar 6.55

dalam perhitungan menunjukkan bahwa modal perusahaan tambang yang

diteliti hanya perlu menjalankan usaha selama 6.55 tahun atau selama 6 tahun

dan 7 bulan untuk mendapat pengembalian modal usaha.

9.2.5 Analisis Kelayakan Usaha Setelah Adanya Kompensasi

Jika kompensasi untuk masyarakat dianggap tidak ada karena rata-rata

keuntungan yang diperoleh setiap kepala keluarga lebih besar dari kerugian rata-

rata yang harus ditanggung masyarakat. Walaupun begitu, responden yang

merasakan manfaat dari pertambangan tidak sampai setengah dari responden.

Sebagian besar responden yang merasakan manfaat kegiatan pertambangan adalah

hanya warga yang tinggal di pinggir jalan, di sekitar perusahaan-perusahaan

tambang. Faktanya, lebih banyak warga yang tempat tinggalnya tinggal di dalam

gang kecil, bukan di pinggir jalan.

Page 19: Trass 1 - repository.ipb.ac.id · membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan dan melakukan analisis terhadap . inflow . ... Dana jaminan reklamasi dibayarkan

Biaya kompensasi kerusakan jalan untuk kecamatan sebesar Rp 90 000

000 000. Biaya tersebut merupakan tota biaya yang harus dikeluarkan oleh

seluruh pelaku tambang bahan galian C di Kecamatan Rumpin. Jumlah seluruh

pelaku tambang di Kecamatan Rumpin adalah 39. Bila dibagi dengan angka

tersebut, maka biaya kompensasi yang harus dikeluarkan setiap perusahaan adalah

sebesar Rp 2 307 692 307.69. Seharusnya perusahaan dengan skala berbeda,

membayar kompensasi dengan jumlah yang berbeda. Akan tetapi, karena skala

produksi perusahaan tidak diketahui (skala produksi diasumsikan sama), maka

besarnya biaya kompensasi yang harus dikeluarkan perusahaan diasumsikan sama.

Bila besaran kompensasi tersebut dimasukkan dalam perhitungan kelayak usaha

dengan menggunakan tiga skenario, maka didapatkan hasil kelayakan usaha

seperti pada tabel 18. Selain kompensasi, perusahaan juga harus membayar biaya

reklamasi sebesar Rp 323 330 594 selama 14 tahun waktu reklamasi.

Tabel 14. Kriteria Kelayakan Usaha Setelah Adanya Kompensasi Suku Bunga Kriteria Kelayakan Finansial

12.51% 5.75% 5.42%

NPV (Rp) 14 776 162 685

120 098 734 934 125 297 324 561

Net B/C 1.03 1.50 1.54

IRR 14% 21% 22%

Payback Period 5.20 7.07 7.13

Sumber : Olahan Peneliti (2012)

Tingkat diskonto 12.51%, NPV diperoleh pada usaha pertambangan

andesit bernilai positif dengan nilai Rp 14 776 162 685. berdasarkan kriteria

investasi, maka usaha tersebut dinyatakan layak karena memiliki nilai NPV>0.

Menurut perhitungan, Net B/C bernilai 1.03. nilai Net B/C tersebut yang lebih

Page 20: Trass 1 - repository.ipb.ac.id · membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan dan melakukan analisis terhadap . inflow . ... Dana jaminan reklamasi dibayarkan

besar dari nol menunjukkan bahwa NPV = 0, maka proyek pertambangan tersebut

dapat dinilai menguntungkan. Nilai IRR yang diperoleh adalah sebesar 14%. nilai

tersebut mencerminkan tingkat suku bunga maksimal yang dapat dibayar oleh

proyek untuk sumberdaya yang digunakan oleh perusahaan tersebut adalah

sebesar 14%.

Nilai payback period yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah sebesar

5.20. Payback period merupakan salah satu metode dalam menilai kelayakan

suatu usaha yang digunakan untuk mengukur periode jangka waktu pengembalian

modal. Semakin cepat modal itu kembali dapat dipakai untuk membiayai kegiatan

lain (Husnan dan Suwarsono 2000). Nilai PP sebesar 5.20 dalam perhitungan

menunjukkan bahwa modal perusahaan tambang yang diteliti hanya perlu

menjalankan usaha selama 5.20 tahun atau selama 5 tahun 3 bulan untuk

mendapat pengembalian modal usaha.

Jika menggunakan suku bunga deposito dan suku bunga Bank Indonesia,

perusahaan masih dapat dikatakan layak secara finansial. Jika menggunakan

tingkat suku bunga BI sebesar 5.75%, NPV diperoleh pada usaha pertambangan

andesit bernilai positif dengan nilai Rp 120 098 734 934. berdasarkan kriteria

investasi, maka usaha tersebut dinyatakan layak karena memiliki nilai NPV>0.

Menurut perhitungan, Net B/C bernilai 1.50. Nilai Net B/C tersebut yang lebih

besar dari nol menunjukkan bahwa NPV = 0, maka proyek pertambangan tersebut

dapat dinilai menguntungkan. Nilai IRR yang diperoleh adalah sebesar 21%. nilai

tersebut mencerminkan tingkat suku bunga maksimal yang dapat dibayar oleh

proyek untuk sumberdaya yang digunakan oleh perusahaan tersebut adalah

sebesar 21%.

Page 21: Trass 1 - repository.ipb.ac.id · membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan dan melakukan analisis terhadap . inflow . ... Dana jaminan reklamasi dibayarkan

Nilai payback period yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah sebesar

7.07. Payback period merupakan salah satu metode dalam menilai kelayakan

suatu usaha yang digunakan untuk mengukur periode jangka waktu pengembalian

modal. Semakin cepat modal itu kembali dapat dipakai untuk membiayai kegiatan

lain (Husnan dan Suwarsono 2000). Nilai PP sebesar 7.07 dalam perhitungan

menunjukkan bahwa modal perusahaan tambang yang diteliti hanya perlu

menjalankan usaha selama 7.07 tahun atau selama 7 tahun 1 bulan untuk

mendapat pengembalian modal usaha.

Jika menggunakan tingkat suku bunga deposito sebesar 5.42%, NPV

diperoleh pada usaha pertambangan andesit bernilai positif dengan nilai Rp 125

297 324 561. berdasarkan kriteria investasi, maka usaha tersebut dinyatakan layak

karena memiliki nilai NPV>0. Menurut perhitungan, Net B/C bernilai 1.54. nilai

Net B/C tersebut yang lebih besar dari nol menunjukkan bahwa NPV = 0, maka

proyek pertambangan tersebut dapat dinilai menguntungkan. Nilai IRR yang

diperoleh adalah sebesar 22%. Nilai tersebut mencerminkan tingkat suku bunga

maksimal yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan oleh

perusahaan tersebut adalah sebesar 22%.

Nilai payback period yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah sebesar

7.13. Payback period merupakan salah satu metode dalam menilai kelayakan

suatu usaha yang digunakan untuk mengukur periode jangka waktu pengembalian

modal. Semakin cepat modal itu kembali dapat dipakai untuk membiayai kegiatan

lain (Husnan dan Suwarsono 2000). Nilai PP sebesar 7.13 dalam perhitungan

menunjukkan bahwa modal perusahaan tambang yang diteliti hanya perlu

Page 22: Trass 1 - repository.ipb.ac.id · membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan dan melakukan analisis terhadap . inflow . ... Dana jaminan reklamasi dibayarkan

menjalankan usaha selama 7.13 tahun atau selama 7 tahun dan 2 bulan untuk

mendapat pengembalian modal usaha.

9.2.6 Perbandingan Analisis Kelayakan Usaha Sebelum dan Setelah

Adanya Kompensasi

Hasil analisis kelayakan usaha pertambangan bahan galian C dalam

penelitian ini ketika sebelum dimasukkannya biaya kompensasi kerusakan jalan,

dapat dikatakan layak secara finansial. Kelayakan secara finansial tersebut juga

masih berlaku ketika perusahaan sudah mengeluarkan sebagian keuntungan

bersihnya untuk kompensasi kerusakan jalan. Hal tersebut dikarenakan

keuntungan bersih perusahaan tambang yang sangat besar setiap tahunnya,

sehingga biaya kompensasi atas rusaknya jalan Kecamatan Rumpin tidak

mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian dan dikatakan tidak layak secara

finansial.

Bila tabel hasil analisis kelayakan usaha pertambangan bahan galian C

dalam penelitian ini dibandingkan, akan terlihat bahwa keduanya memiliki nilai

yang sama. Hanya sebagian kecil hasil perhitungan yang menunjukkan adanya

perbedaan antara sebelum dan setelah pembayaran kompensasi kerusakan jalan.

Perbedaan hasil tersebut hanya terlihat dalam skenario satu, pada tingkat suku

bunga sebesar 12.51%. Sebelum biaya kompensasi dimasukkan, NPV sebesar Rp

43 161 757 772. Sedangkan ketika setelah biaya kompensai dimasukkan NPV

menjadi Rp 14 776 162 685. Dari hasil tersebut, terlihat bahwa biaya kompensasi

yang dibayarkan tidak mengakibatkan perusahaan tambang tidak layak secara

finansial.

Page 23: Trass 1 - repository.ipb.ac.id · membuat arus kas, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi yang digunakan dan melakukan analisis terhadap . inflow . ... Dana jaminan reklamasi dibayarkan

Nilai IRR sebelum adanya biaya kompensasi yaitu 17%, sedangkan ketika

setelah adanya biaya kompensasi kerusakan jalan berkurang menjadi sebesar 14%.

Pada payback period, sebelum dikenakan biaya kompensasi hasilnya sebesar 4.90.

Setelah ditambahkannya biaya kompensasi, nilai payback period menjadi 5.20.

Payback period setelah ditambah biaya kompensasi menjadi lebih besar, karena

biaya yang seharusnya dapat digunakan sebagai pengganti biaya investasi

digunakan untuk kompensasi. Net B/C sebelum adanya kompensasi adalah

sebesar 1.1. Net B/C setelah adanya biaya kompensasi menjadi sebesar 1.03.

Keempat kriteria kelayakan finansial menunjukan perusahaan tambang tersebut

dapat dikatakan layak secara finansial sebelum dan setelah adanya biaya

kompensasi dan restorasi.