6
Tiroiditis pada umumnya ditandai oleh pembesaran, peradangan dan disfungsi kelenjar tiroid. Ada beberapa tipe tiroiditis dan telah dikenal sebagai klasifikasi. Yang paling sederhana diantara klasifikasi tersebut ialah pembagian tiroiditis menjadi : 1. Akut (supuratif) 2. Subakut 3. Menahun : a. Limfositik (Hashimoto) b. Non-spesifik c. Fibrous-invasive (Riedel) a. TIROIDITIS SUBAKUT Nama yang umum dipakai untuk tiroiditis sub akut ialah tiroiditis De Quervain dengan banyak sinonim antara lain non-infectious thyroiditis, granulamatous, giant cell thyroiditis. Kelainan itu terutama mengenai wanita paling banyak pada umur antara 31 – 50 tahun. Inflamasi tiroid biasanya terjadi 2 – 4 minggu sesudah infeksi saluran cerna atas. Etiologi Yang jelas sampai sekarang tidak diketahui, pada umumnya diduga oleh virus. Pada beberapa kasus dijumpai antibody autoimun. Perjalan penyakitnya khas yaitu pada permulaan penyakit, pasien mengeluh nyeri dileher bagian depan menjalar ke telinga, demam, malaise, disertai gejala hipertiroidisme ringa atau sedang. Kadar

TIROIDITIS

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TIROIDITIS

Tiroiditis pada umumnya ditandai oleh pembesaran, peradangan dan disfungsi kelenjar tiroid.

Ada beberapa tipe tiroiditis dan telah dikenal sebagai klasifikasi. Yang paling sederhana diantara

klasifikasi tersebut ialah pembagian tiroiditis menjadi :

1. Akut (supuratif)

2. Subakut

3. Menahun :

a. Limfositik (Hashimoto)

b. Non-spesifik

c. Fibrous-invasive (Riedel)

a. TIROIDITIS SUBAKUT

Nama yang umum dipakai untuk tiroiditis sub akut ialah tiroiditis De Quervain dengan banyak

sinonim antara lain non-infectious thyroiditis, granulamatous, giant cell thyroiditis.

Kelainan itu terutama mengenai wanita paling banyak pada umur antara 31 – 50 tahun. Inflamasi

tiroid biasanya terjadi 2 – 4 minggu sesudah infeksi saluran cerna atas.

Etiologi

Yang jelas sampai sekarang tidak diketahui, pada umumnya diduga oleh virus. Pada beberapa

kasus dijumpai antibody autoimun.

Perjalan penyakitnya khas yaitu pada permulaan penyakit, pasien mengeluh nyeri dileher bagian

depan menjalar ke telinga, demam, malaise, disertai gejala hipertiroidisme ringa atau sedang.

Kadar tiroksin serum tinggi tetapi ambilan I 131 rendah. Pada ± 25 % kasus tidak disertai nyeri.

Pemeriksaan fisik

Pada pemeriksaan fisis ditemukan tiroid yang membesar, nyeri tekan, biasanya disertai

takikardia, berkeringat, demam, tremor dan tanda – tanda lain hipertiroidisme. Pemeriksaan

laboratorium sering dijumpai tanpa leukositosis, lanju endap darah (LED) yang meninggi. Pada

2/3 kasus, kadar hormone tiroid meninggi karena pelepasan hormone tiroid yang berlebih akibat

destruksi kelenjar tiroid oleh proses inflamasi. Hal ini pula yang menyebabkan rendahnya

Page 2: TIROIDITIS

ambilan I 131. Antibody antitiroid  biasanya tidak ada atau terdapat sepintas (transient) dengan

titer sangat rendah. Kelainan histopatologis yang khas ialah adanya sel – sel raksasa.

Keadaan tersebut kemudian diikuti periode hipotiroidisme selama 2 – 4 minggu. Kadar tiroksin

rendah atau normal, ambialan I 131 masih tetap rendah. TSH normal atau sedikit meninggi.

Perbaikan fungsi tiroid terjadi dalam waktu 2 – 4 bulan, kadang – kadang lebih lama.

Penyembuhan biasanya sejajar dengan perbaikan uji tangkap iodium.

Diagnosa banding

Diagnosa banding tiroiditis subakut adalah :

Perdarahan akut kedalam nodul tiroid.

Tiroiditis piogenik yang akut

Pada yang pertama, nyeri biasanya lebih terlokalisasi, tidak ditemukan gejala sistemik. Pada

keadaan kedua, perlu dipikirkan apabila selain ditemukan tanda – tanda sistemik peradangan,

juga terdapat fluktuasi pada perabaan kelenjar tiroid, serta tidak dapat menghasilkan perbaikan

pada pemberian glukokortikoid.

Pengobatan

Penyakit ini biasaya sembuh sendiri, sehingga pengobatan yang diberikan hanya bersifat

simtomatis. Pada umumnya dapat diberikan asetosal untuk mengurangi rasa nyeri.

Pada keadaan berat dapat diberikan glukortikoid misalnya prednisone dengan dosis awal 50

mg/hari. Respon terapeutik biasanya tampak setelah 24 jam. Selanjutnya dosis diturunkan

bertahap dalam waktu 1 – 4 minggu kemudian dihentikan.

Glukortikoid selain mengurangi gejala, juga mempercepat terjadinya remisi yang selanjutnya

dapat menetap. Pada masa hipotiroidisme dapat diberikan L-tiroksin 0,05 – 0,1 mg/hari yang

kalau perlu dapat dinaikan dosisnya dengan 0,05 mg tiap 3 – 5 minggu sampe eutiroidisme

tercapai.

Page 3: TIROIDITIS

TIROIDITIS AKUT SUPURATIF

Istilah lain dari tiroidis akut supuratif adalah anfective thyroiditis dan ini menunjukan tiroiditis

bukan oleh virus, tetapi oleh bakteri atau jamur. Infeksi ini dapat memberikan gambaran akut,

subakut dan menahun. Tetapi bentuk yang khas infeksi bakteri ini ialah tiroiditis septic akut.

Kejadian tiroiditis ini sangat jarang. Dalam 18 tahun, seorang peneliti hanya menemukan 15

kasus.

Etiologi

Kuman penyebab biasanya stafhylococcus aureus, stafhylocaccus hemolyticus dan

pneumococcus. Infeksi dapat terjadi melalui aliran darah, penyebaran langsung dari jaringan

sekitarnya, saluran getah bening, trauma langsung dan duktuk tiroglosus yang persisten, kelainan

yang terjadi dapat disertai terbentuknya abses atau tanpa abses. Abses ini dapat menjurus ke

mediastinum, bahkan dapat pecah ke trakea dan esophagus.

Gejala klinis

Gejala klinis berupa nyeri leher mendadak, malaise, demam, menggigil dan takikardia. Nyeri

bertambah pada pergerakan leher dan gerakan menelan. Daerah tiroid membengkak dengan

tanda – tanda peradangan lain dan sangat nyeri tekan. Pemeriksaan laboratorium menunjukan

leukositosis, LED meninggi, sidikan tiroid memperlihatkan daerah nodul dingin.

Pengobatan

Tanpa pengobatan penyakit ini dapat menjadi hebat yaitu dengan terbentuknya abses yang

kemudian mudah pecah. Kadang – kadang ada juga yang sembuh spontan.

Pengobatan utama ialah menggunakan antibiotic. Coccus gram positif biasanya dapat diatasi

dengan penisilin dan derivatnya, tetrasiklin, kloramfenikol. Kadang – kadang diperlukan

tindakan lanjutan yaitu bila terbentuk abses. Kalau jelas hal ini menyangkut satu lobus, perlu

lobektomi (dengan lindungan antibiotic). Bila infeksi sudah menyebar melalui satu kapsul dan

mencapai jaringan sekitarnya, perlu insisi dan drainage.

Page 4: TIROIDITIS

TIROIDITIS HASHIMOTO

Merupakan suatu tiroiditis autoimun. Nama lainya adalah struma limfomatosa, tiroiditis

autoimun. Yang terserang umumnya wanita berumur 30 – 50 tahun.

Pada keadaan ini, kelenjar tiroid biasanya membesar secara lambat, tidak terlalu besar, simetris,

regular dan padat. Kadang – kadang ada nyeri spontan dan nyeri tekan. Pasien bisa eutiroid atau

hipotiroid dan jarang hipertiroid.titer antibody biasanya tinggi dan ada imunitas yang cell

mediated terhadap antigen tiroid.

Kelainan histopatologisnya dapat bermacam – macam yaitu antara lain infiltrasi limfosit yan

difus, obliterasi folikel tiroid dan fibrosis. Diagnosis hanya dapat ditegakan dengan pasti secara

histopatologis melalui biopsy. Sayangnya hasil biopsy sering tidak dapat dipercaya. Diagnosis

presumtif dapat dibuat atas dasar gambaran klinis dan tingginya titer antibody yaitu lebih dari

1/32 untuk antibody mikrosomal atau 1/100 untuk antibody tiroglobulin.

Pengobatan

Biasanya tidak diperlukan pengobatan karena strumanya kecil dan asimtomatik. Bila kelenjar

tiroid sangat besar mungkin diperlukan tindakan pengangkatan, sebaiknya operasi ini ditunda

karena kelenjar tiroid tersebut dapat mengecil sejalan dengan waktu. Pemberian tiroksin dapat

mempercepat hal tersebut. Disamping itu tiroksin juga dapat diberikan pada keadaan

hipotiroidisme. Hipotiroidisme dapat terjadi pada beberapa pasien tetapi prosesnya lambat. Bila

terjadi hipertiroidisme dapat diberikan obat antitiroid. Pemberian glukokortikoid dapat

menyebabkan regresi struma dan mengurangi titer antibody. Tetapi mengingat efek samping dan

kenyataan bahwa aktivitas penyakit dapat kambuh kembali sesudah pengobatan dihentikan,

maka pemakaian obat golongan ini tidak dianjurkan pada keadaan biasa.