67
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA NGRAMBE KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : LUWIS MEGAWATI NIM. B09.092 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

  • Upload
    hakhanh

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

DI DESA NGRAMBE KECAMATAN NGRAMBE

KABUPATEN NGAWI

TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

LUWIS MEGAWATI

NIM. B09.092

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF
Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF
Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang ASI

Eksklusif di Desa Ngrambe Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi”. Karya Tulis

Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu

syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.ST, selaku Ketua Prodi D III Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Annisaul Khoiriyah, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Ibu Sulasmi, S.Pd, selaku Kepala Desa Ngrambe yang telah memberikan ijin

kepada penulis untuk melakukan penelitian di Desa Ngrambe.

5. Ibu Gusrina Dewi, Amd. Keb, selaku Bidan Desa Ngrambe yang telah

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

6. Seluruh Dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

7. Seluruh responden di Desa Ngrambe yang telah bersedia dan membantu

diambil datanya dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, 6 Juli 2012

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012

Luwis Megawati

B09.092

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

DI DESA NGRAMBE KECAMATAN NGRAMBE

KABUPATEN NGAWI

TAHUN 2012

xiii + 53 halaman + 14 lampiran + 4 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : ASI eksklusif yang diberikan sampai bayi berusia 6 bulan

sangat penting untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) kita di masa yang

akan datang dan kecerdasan yang optimal. Bagi ibu dan bayi ASI Eksklusif

menyebabkan mudahnya terjalin ikatan kasih sayang yang mesra antara ibu dan

bayi baru lahir. Kemampuan ibu untuk menyusui harus dipelajari karena tidak

secara refleks. Para ibu harus menerima banyak informasi secara benar mengenai

ASI untuk mencapai keberhasilan menyusui, berarti mereka perlu pengetahuan

lebih awal.

Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ASI eksklusif

di Desa Ngrambe Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi pada tingkat baik, cukup, dan kurang.

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, dilakukan di Desa Ngrambe Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi

pada bulan Juni 2012. Jumlah sampel sebanyak 41 ibu hamil, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian ini adalah

kuesioner, sedangkan untuk analisis data dilakukan dengan analisis univariat. Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ASI Eksklusif di Desa

Ngrambe Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi dapat dikategorikan

pengetahuan baik sebanyak 4 responden (9,8%), pengetahuan cukup sebanyak 29

responden (70,7%) dan pengetahuan kurang sebanyak 8 responden (19,5%).

Kesimpulan : Jadi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ASI Eksklusif di Desa

Ngrambe Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi dapat dikategorikan dalam

pengetahuan cukup yaitu sebanyak 29 responden (70,7%), yang dipengaruhi oleh

informasi yang didapat baik dari media cetak maupun media elektronik,

pengalaman ibu yang sudah pernah menyusui, serta pendidikan kesehatan dari

bidan maupun tenaga kesehatan.

Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil, ASI Eksklusif

Kepustakaan : 29 literatur (tahun 2005 – 2012)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Kemarin kenangan, Hari ini kenyataan, Besok masih dalam Genggaman

Tuhan

Jangan awali hari ini dengan pemyesalan hari kemarin, karena akan

menggganggu hebatnya hari ini dan akan merusak indahnya hari esok

Percayalah hari ini akan lebih indah dari pada kemarin jika kita

mengawalinya dengan doa, senyuman, dan berpikiran positif

Kita bisa menjalani hari ini dengan habagia.

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, karya tulis

ilmiah ini penulis persembahkan :

Ibu dan Bapak tercinta, terimakasih

atas doa restunya dan cinta kasih

sayang selama ini.

Kakak dan adikku tercinta yang selalu

memberikan support.

Teman-teman kost Al Hidayah yang

selalu memberikan semanngat.

dr. Pitono yang selalu membimbing

dan menjadi semangat dalam segala

hal, terima kasih.

Mz Ddo @koplak.com atas smua

bantuannya.

Almamater tercinta.

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

CURICULUM VITAE

Identitas

Nama : Luwis Megawati

Tempat / Tanggal Lahir : Ngawi / 12 Mei 1991

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Ngrambe 005/005 Kec. Ngrambe Kab. Ngawi,

Jawa Timur

Riwayat Pendidikan

1. SD N 03 Ngrambe, Ngawi Lulus Tahun 2003

2. MTs. Darul Hikmah Ngompak Ngrambe, Ngawi Lulus Tahun 2006

3. SMA N 1 Ngawi Lulus Tahun 2009

4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angkatan Tahun 2009 / 2010

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................. iv

ABSTRAK ................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. vii

CURICULUM VITAE ............................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 4

E. Keaslian Penelitian .................................................................... 5

F. Sistematika Penulisan ................................................................ 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori dari Masalah yang Diteliti ............................................... 7

1. Pengetahuan ......................................................................... 7

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

2. Konsep Dasar Kehamilan .................................................... 17

3. ASI Eksklusif ...................................................................... 21

B. Kerangka Teori ......................................................................... 36

C. Kerangka Konsep ..................................................................... 36

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................ 37

B. Lokasi dan waktu Penelitian ..................................................... 37

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................... 37

D. Instrumen Penelitian ................................................................. 38

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 41

F. Variabel Penelitian ................................................................... 43

G. Definisi Operasional ................................................................. 42

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ...................................... 43

I. Etika Penelitian ......................................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Penelitian .................................................... 47

B. Hasil Penelitian ....................................................................... 47

C. Pembahasan ............................................................................. 48

D. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 51

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 52

B. Saran ....................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ..................................................................... 36

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ................................................................. 36

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner ..................................................................... 39

Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi ......................................................... 47

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

tentang ASI Eksklusif di Desa Ngrambe Kecamatan Ngrambe

Kabupaten Ngawi ....................................................................... 48

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Data Awal

Lampiran 3. Surat Balasan Permohonan Data Awal

Lampiran 4. Permohonan ijin Validitas

Lampiran 5. Surat Balasan dari Lahan Uji Validitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 7. Surat Balasan dari Lahan

Lampiran 8. Surat Permohonan menjadi Responden

Lampiran 9. Lembar Kesediaan Menjadi Responden

Lampiran 10. Koesioner Penelitian

Lampiran 11. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 12. Data Hasil Penelitian

Lampiran 13. Distribusi Frekuensi

Lampiran 14. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

BAB I

PENDAHULUAN

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

A. Latar Belakang

Data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan

penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 35 menjadi 34 per 1.000

kelahiran hidup pada tahun 2007, namun masih jauh lebih tinggi dari target

AKB dalam MDGs pada tahun 2015 sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup.

Sementara itu, angka kematian neonatal menurun sedikit dari 20 menjadi 19

per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Salah satu penyebab kematian

neonatus adalah disebabkan oleh masalah gangguan pemberian Air Susu Ibu

(ASI) (Depkes RI dalam Sapriyudi, 2009).

ASI eksklusif sangat penting untuk peningkatan Sumber Daya

Manusia (SDM) kita di masa yang akan datang, terutama dari segi kecukupan

gizi sejak dini. Memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan

akan menjamin tercapainya pengembangan potensial kecerdasan anak secara

optimal. Hal ini karena selain sebagai nutrisi yang ideal dengan komposisi

yang tepat serta disesuaikan dengan kebutuhan bayi, ASI juga mengandung

nutrisi-nutrisi khusus yang diperlukan otak bayi agar tumbuh optimal. Bagi ibu

dan bayi ASI Eksklusif menyebabkan mudahnya terjalin ikatan kasih sayang

yang mesra antara ibu dan bayi baru lahir. Hal ini merupakan awal dari

keuntungan menyusui secara eksklusif (Arini, 2012).

Banyaknya orang tua yang telah menyadari pentingnya memberikan

ASI kepada bayinya makin meningkat, tetapi berbagai kendala masih

ditemukan di masyarakat. Salah satunya adalah ketidakberhasilan ibu

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

menyusui anaknya sampai usia enam bulan. Berbagai alasan yang diungkapkan

sebenarnya hanya satu masalah yaitu ibu belum memahami sepenuhnya cara

menyusui yang benar termasuk teknik dan cara memperoleh ASI terutama saat

mereka bekerja (Roesli, 2008).

Kemampuan ibu untuk menyusui harus dipelajari karena tidak secara

refleks. Para ibu harus menerima banyak informasi secara benar mengenai ASI

untuk mencapai keberhasilan menyusui, berarti mereka perlu pengetahuan

lebih awal (Suharti, 2009). Mengingat manfaat ASI pada bayi sangat besar,

maka perlu serangkaian upaya yang dilakukan secara terus-menerus dalam

peningkatan pemberian ASI eksklusif melalui media cetak, media elektronik,

maupun penyuluhan-penyuluhan langsung petugas yang berkompeten kepada

masyarakat (Suri, 2010).

Para bidan dituntut berperan menggalakkan ASI eksklusif, hal itu

sesuai dengan peran dan wewenang bidan yang mengacu pada Keputusan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 900 / SK / VII / 2002 tentang

Registrasi dan Praktik Bidan. Dalam keputusan tersebut, diharapkan semua

bidan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya

para ibu hamil, melahirkan dan menyusui, senantiasa berupaya memberikan

penyuluhan mengenai pemberian ASI eksklusif sejak pemeriksaan kehamilan.

Fenomena kurangnya pemberian ASI eksklusif disebabkan oleh

beberapa faktor, diantaranya pengetahuan ibu yang kurang memadai tentang

ASI eksklusif, beredarnya mitos pemberian ASI yang kurang baik misalnya

menyusui akan mengurangi keindahan payudara, serta kesibukan ibu bekerja

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

dan singkatnya cuti melahirkan (Roesli, 2004). Berdasarkan Survey Demografi

dan Kesehatan Indonesia tahun 1997 – 2003, diketahui bahwa angka

pemberian ASI eksklusif turun dari 49% menjadi 39%, sedangkan penggunaan

susu formula meningkat 3 kali lipat (Prasetyono, 2009).

Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan di Desa Ngrambe

dengan jumlah ibu hamil sebanyak 73 orang pada bulan Maret, setelah peneliti

melakukan wawancara terhadap 10 ibu hamil tentang ASI Eksklusif hanya 4

ibu hamil yang mengetahui tentang pengertian, manfaat dan cara pemberian

ASI Eksklusif, sedangkan 6 ibu hamil hanya mengetahui tentang pengertian

sedangkan manfaat dan cara pemberian ASI Eksklusif ibu belum mengetahui.

Mengingat pentingnya ASI Eksklusif serta suatu upaya secara dini

untuk mempersiapkan ibu memberikan ASI secara Eksklusif dan ibu hamil di

Desa Ngrambe yang belum mengetahui secara benar tentang ASI Eksklusif,

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Tingkat

Pengetahuan Ibu Hamil tentang ASI Eksklusif di Desa Ngrambe Kecamatan

Ngrambe Kabupaten Ngawi”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah : “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang

ASI Eksklusif di Desa Ngrambe Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi?”

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ASI

eksklusif di Desa Ngrambe Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ASI eksklusif pada

tingkat baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ASI eksklusif pada

tingkat cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ASI eksklusif pada

tingkat kurang.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Ilmu Pengetahuan

Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam perkembangan

pengetahuan dan penelitian selanjutnya.

2. Diri Sendiri

Menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan dan menambah

wawasan serta pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian,

khususnya ASI Eksklusif.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

3. Institusi Pendidikan

Dapat digunakan sebagai sumber bacaan untuk penelitian selanjutnya

atau dijadikan referensi untuk peningkatan kualitas pendidikan kebidanan

khususnya tentang ASI Eksklusif.

4. Ibu Hamil atau Masyarakat

Sebagai bahan masukan untuk mempersiapkan ibu hamil atau

masyarakat dalam upaya memberikan ASI eksklusif.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian lain yang serupa pernah dilakukan, oleh Halina Julia

(2008) dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif di

Puskesmas Padang Bulan Medan” Metode penelitian bersifat deskriptif dengan

pendekatan potong lintang. Hasil penelitian pengetahuan ibu tentang ASI

eksklusif di Puskesmas Padang Bulan, ibu yang berpengetahuan baik terdapat

79 responden (81,4%). Distribusi berdasarkan umur mayoritas umur 20-30

tahun sebanyak 63 responden (64,9%). Distribusi berdasarkan pendidikan

mayoritas SMA sebanyak 50 responden (51,1%).

Persamaan dengan penelitian ini yaitu judul dan variabel tunggal.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak dari jenis dan

rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, serta populasi dan sampel.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, sitematika penulisan

Karya Tulis Ilmiah yaitu :

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan isi proposal karya tulis secara singkat meliputi

latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tinjauan teori medis tentang pengetahuan, kehamilan, ASI

Eksklusif, kerangka teori dan kerangka konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan

waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,

instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian,

definisi operasional, metode pengolahan data dan analisa data serta

etika penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang hasil penelitian, pembahasan hasil

penelitian serta keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori dari Masalah yang Diteliti

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

1. Pengetahuan

a. Definisi pengetahuan

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang

sekedar menjawab pertanyaan “what” (Notoatmodjo, 2010).

Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil

pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik

atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha

manusia untuk tahu (Nashrulloh, 2009).

Pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia

terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami

suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik

lewat indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh

manusia berbentuk ideal atau yang bersangkutan dengan masalah

kejiwaan (Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat pengetahuan yang

dicapai dalam domain kognitif yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini

merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk

mengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari antara

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan. menyatakan dan

sebagainya

2) Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya,

aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan

hukum-hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam

konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam

suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu

sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan

kata kerja dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan

dan seperti sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk

mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.

5) Sintesa (Syntesis)

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

Sintesa dalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan

yang, baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya

dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapat

menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian

itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau

menggunakan kriteria yang telah ada.

c. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara tradisional

atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern

atau cara ilmiah yakni melalui proses penelitian. Lebih jelasnya dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:

a) Cara coba – salah (Trial and Error)

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,

bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang

menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya

dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan

dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam

memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut

dapat terpecahkan.

b) Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak

disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara kekuasaan atau otoritas

Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan

dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran

apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan

seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja,

melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini

seolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak.

Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin

masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama,

pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain,

pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang

otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik

tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun

ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.

d) Berdasarkan pengalaman sendiri

Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah.

Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan

suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh

sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

e) Cara akal sehat (common sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah

dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak

orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.

f) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang

diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus

diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan,

terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak.

Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai

wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan

manusia.

g) Kebenaran secara intuitif

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat

sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses

penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui

intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan

cara yang rasional dan yang sistematis.

h) Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan perkembangan kebudayaan

umat manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini

manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh

pengetahuan. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara

melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-

pernyataan yang dikemukan. Apabila proses pembuatan

kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan yang khusus

kepada yang umum dinamakan induksi sedangkan deduksi

adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum

ke khusus.

i) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai

dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat

umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan

kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman

empiris yang ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan ke

dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk

memahami suatu gejala.

j) Deduksi

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-

pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi

berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada

kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua persitiwa

yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.

2) Cara ilmiah atau modern

Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa

ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode

penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research metodology).

Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkan

metode berpikir induktif kemudian dikembangkan oleh Deobold van

Dallen yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan

dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat

pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan

objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok :

a) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul

pada saat dilakukan pengamatan.

b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak

muncul pada saat dilakukan pengamatan.

c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala

yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

Menurut Cahyono (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang, yaitu :

1) Pendidikan.

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan

berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk

menerima informasi. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan

pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi,

maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.

Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan

formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.

2) Media masa/ informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun

non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate

impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan

pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media

masa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain

mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan

kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas

pokoknya, media masa membawa pula pesan-pesan yang berisi

sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

3) Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan

demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak

melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,

sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan

seseorang.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan

berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam

individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi

karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan

direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang

kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah

yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang

dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan

professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat

mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan

manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang

bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

6) Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan

lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta

lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya

menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan

lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca.

Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal

dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.

e. Cara Pengukuran Pengetahuan

Arikunto (2006) menyebutkan bahwa pengukuran pengetahuan

dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan

tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek pendidikan atau

responden.

Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan

sebagai berikut:

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD � x � mean + 1 SD

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

2. Konsep Dasar Kehamilan

a. Pengertian

Kehamilan adalah masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya

janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7

hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2002).

b. Tanda-tanda Kehamilan

Menurut Manuaba (2010), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi

3 yaitu :

1) Tanda dugaan kehamilan

a) Amenore

Amenore adalah terlambat datang bulan, karena adanya

konsepsi dan nidasi yang menyebabkan tidak terjadi

pembentukan folikel de graff dan ovulasi.

b) Mual dan mutah (emesis)

Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan

pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah

terutama pada pagi hari disebut morning sickness.

c) Ngidam

Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu.

d) Sinkope (pingsan)

Hal ini terjadi karena gangguan sirkulasi ke daerah kepala

(sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang

setelah usia kehamilan 16 minggu.

e) Payudara tegang

Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotrofin

menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara.

Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan

menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.

f) Sering miksi

Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih

cepat terasa penuh dan sering miksi, pada triwulan kedua gejala

ini sudah menghilang.

g) Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus

sehingga menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.

h) Pigmentasi kulit

Keluarnya melanphore stimulating hormone dari hipofisis

anterior menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi (kloasma

gravidarum), pada dinding perut (striae livide, striae nigra,

linea alba makin hitam) dan sekitar payudara (hiperpigmentasi

areola mamae, puting susu semakin menonjol).

2) Tanda kemungkinan hamil

a) Perut membesar

b) Uterus membesar

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

c) Tanda hegar (hipertropi ismust, menjadi panjang dan lunak)

d) Tanda chadwick (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,

tampak lebih merah dan kelam)

e) Tanda piscaseck (uterus membesar ke salah satu jurusan).

f) Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks.

g) Teraba ballotement

h) Reaksi kehamilan positif (pemeriksaan urin positif)

3) Tanda pasti kehamilan

a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat

diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin

dapat diraba pada kehamilan lebih tua.

b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar memakai Doppler

pada umur kehamilan 9 – 10 minggu dan stetoskop Leannec -

umur kehamilan 17 – 22 minggu.

c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya pada

usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16

minggu.

d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgent kerangka

janin dapat dilihat.

c. Klasifikasi kehamilan

Menurut Manuaba (2010), kehamilan dibagi menjadi tiga

triwulan:

1) Kehamilan trimester 1 : umur kehamilan 0 sampai 12 minggu

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

2) Kehamilan trimester II : umur kehamilan 13 sampai 28 minggu

3) Kehamilan trimester III : umur kehamilan 29 sampai 40 minggu

d. Asuhan pada ibu hamil

Menurut Saryono (2010), pelayanan antenatal adalah pelayanan

kesehatan oleh tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter

umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama

masa kehamilannya, sesuai kebijakan program pelayanan asuhan

antenatal harus sesuai standar yaitu “14 T”, meliputi :

1) Timbang berat badan

2) Ukur tekanan darah

3) Ukur tinggi fundus uteri

4) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan

5) Pemberian imunisasi TT

6) Pemeriksaan Hb

7) Pemeriksaan VDRL

8) Perawatan payudara

9) Senam payudara dan pijat tekan payudara

10) Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil

11) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

12) Pemeriksaan protein urine atas indikasi

13) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi

14) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok dan

pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria.

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

Apabila suatu daerah tidak bisa melaksanakan 14T sesuai

kebijakan dapat dilakukan standar minimal pelayanan ANC yaitu 7 T,

yang meliputi:

1) Timbang berat badan

2) Ukur tekanan darah

3) Ukur tinggi fundus uteri

4) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan

5) Pemberian imunisasi TT

6) Pemeriksaan Hb

7) Perawatan payudara

Pelayanan asuhan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga

kesehatan profesional dan tidak diberikan oleh dukun bayi

(Wiknjosastro, 2005).

Jadwal pemeriksaan usia kehamilan dari hari pertama haid terakhir

sampai 28 minggu yaitu 4 minggu sekali. Pada umur kehamilan 28 - 36

minggu jadwal pemeriksaannya 2 minggu sekali dan umur kehamilan

di atas 36 minggu jadwal pemeriksaannya 1 minggu sekali. Jika

ditemukan kelainan / faktor risiko yang memerlukan penatalaksanaan

medik lain, pemeriksaan harus lebih sering dan intensif (Saifudin,

2005).

3. ASI Eksklusif

a. Pengertian

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan

sampai sekitar 6 bulan. Selama itu bayi tidak diharapkan mendapat

tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, air teh , madu, air

putih. Pada pemberian ASI eksklusif bayi juga tidak diberikan

makanan tambahan seperti pisang, biskuit, bubur susu, tim dan

sebagainya (Suradi, 2004).

Untuk mencapai ASI eksklusif, WHO dan UNICEF

merekomendasikan metode tiga langkah. Langkah pertama adalah

menyusui segera setelah melahirkan. Langkah kedua tidak

memberikan makanan tambahan apapun pada bayi. Langkah ketiga

menyusui sesering dan sebanyak yang diinginkan bayi. Melalui tiga

langkah tersebut, diharapkan tujuan menyusui secara eksklusif dapat

tercapai (Suryoprajogo, 2009).

b. Manfaat Pemberian ASI

Menurut Suradi (2004), manfaat pemberian ASI, meliputi:

1) Manfaat ASI untuk Ibu

a) Aspek Kesehatan Ibu

Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya

oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu involusi

uterus dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan.

Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca

persalinan mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi.

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

Kejadian karsinoma mammae pada ibu yang menyusui lebih

rendah dibandingkan yang tidak menyusui.

b) Aspek Keluarga Berencana

Menyusui secara murni (eksklusif) dapat membantu

menjarangkan kehamilan. Ditemukan rerata jarak kelahiran

ibu yang menyusui adalah 24 bulan, sedangkan yang tidak

menyusui 11 bulan. Hormon yang mempertahankan laktasi

bekerja menekan hormon ovulasi, sehingga dapat menunda

kembalinya kesuburan. Ibu yang sering hamil kecuali menjadi

beban bagi ibu sendiri, juga merupakan risiko tersendiri bagi

ibu untuk mendapatkan penyakit seperti anemia, risiko

kesakitan dan kematian akibat persalinan.

c) Aspek Psikologis

Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi,

tetapi juga untuk ibu. Ibu akan merasa bangga dan diperlukan

oleh bayinya serta akan meningkatkan jalinan kasih sayang

ibu dan bayi.

2) Manfaat ASI untuk Keluarga

a) Aspek Ekonomi

ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya

digunakan untuk membeli susu formula dapat digunakan

untuk keperluan lain. Kecuali itu, penghematan juga

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

disebabkan karena bayi yang mendapat ASI lebih jarang sakit

sehingga mengurangi biaya berobat.

b) Aspek Psikologis

Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran lebih

jarang, sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapat

mendekatkan hubungan bagi dengan keluarga.

c) Aspek Kemudahan

Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana

saja dan kapan saja. Keluarga tidak perlu repot menyiapkan

air masak, botol dan dot yang harus selalu dibersihkan. Tidak

perlu minta pertolongan orang lain

3) Manfaat ASI untuk Negara

a) Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi.

Adanya faktor protektif dan nutrisi yang sesuai dalam

ASI menjamin satus gizi bayi serta kesakitan dan kematian

anak menurun. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan

bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi,

misalnya diare, otitis media, dan infeksi saluran pernafasan

akut bagian bawah.

b) Mengurangi subsidi untuk rumah sakit

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

Subsidi untuk rumah sakit berkurang, karena rawat gabung

akan memperpendek lama rawat ibu dan bayi, mengurangi

komplikasi persalinan dan infeksi nosokomial serta mengurangi

biaya yang diperlukan untuk perawatan anak sakit. Anak yang

mendapat ASI lebih jarang dirawat di rumah sakit

dibandingkan anak yang mendapatkan susu formula.

c) Menghemat devisa negara.

ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika

semua ibu menyusui diperkirakan dapat menghemat devisa

sebesar Rp. 8,6 milyar yang seharusnya dipakai untuk membeli

susu formula.

d) Peningkatan kualitas generasi penerus.

Anak yang mendapat ASI dapat tumbuh kembang secara

optimal sehingga kualitas generasi penerus bangsa akan

terjamin.

Menurut Roesli (2008), keuntungan menyusui meningkat

seiring lama menyusu eksklusif hingga enam bulan. Setelah itu,

dengan tambahan makanan pendamping ASI pada usia enam bulan,

keuntungan menyusui meningkat seiring dengan meningkatnya

lama pemberian ASI sampai dua tahun atau lebih.

4) Manfaat ASI untuk bayi

Manfaat ASI untuk bayi menurut Roesli (2008), yaitu :

a) ASI sebagai nutrisi

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan

komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan

pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan bayi yang paling

sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya.

b) ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat

immunoglobulin dari ibunya melalui plasenta. Namun, kadar zat

ini akan cepat sekali menurun segera setelah bayi lahir. Pada

saat kadar zat kekebalan bawaan menurun, sedangkan yang

dibentuk oleh badan bayi belum mencukupi maka akan terjadi

kesenjangan zat kekebalan pada bayi. Kesenjangan akan hilang

atau berkurang apabila bayi diberi ASI, karena ASI adalah

cairan yang mengandung zat kekebalan yang akan melindungi

bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit dan

jamur.

Bayi ASI eksklusif ternyata akan lebih sehat dan lebih

jarang sakit dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapat

ASI eksklusif. Anak yang sehat tentu akan lebih berkembang

kepandaiannya dibading anak yang sering sakit terutama bila

sakitnya berat.

c) ASI eksklusif meningkatkan kecerdasan

Faktor terpenting dalam proses pertumbuhan termasuk

pertumbuhan otak adalah nutrisi yang diberikan. Faktor-faktor

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas nutrisi secara

langsung juga dapat mempengaruhi pertumbuhan, termasuk

pertumbuhan otak. Memberikan ASI secara eksklusif sampai

bayi berusia 6 bulan akan menjamin tercapainya pengembangan

potensi kecerdasan anak secara optimal.

Nutrisi-nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan otak

bayi seperti taurin, laktosa, DHA, AA, omega 3 dan omega 6,

tidak ada atau sedikit sekali terdapat pada susu sapi. Mengingat

hal-hal tersebut, dapat dimengerti kiranya bahwa pertumbuhan

otak bayi yang diberi ASI secara eksklusif selama 6 bulan akan

optimal dengan kualitas yang optimal pula.

d) ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang

Bayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena

menyusu akan merasakan kasih sayang ibunya. Ia juga akan

merasa aman dan tentram, terutama karena masih dapat

mendengar detak jantung ibunya yang telah ia kenal sejak

dalam kandungan. Perasaan terlindung dan disayangi inilah

yang akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi dan

membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar spiritual

yang baik (Roesli, 2005).

e) Menyebabkan pertumbuhan yang baik

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

Bayi yang mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat

badan yang baik setelah lahir, dan mengurangi kemungkinan

obesitas. Frekuensi menyusui yang sering (tidak dibatasi) akan

menyebabkan volume ASI yang dihasilkan lebih banyak.

f) Mengurangi kejadian karies dentis

Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat ASI akan

lebih sedikit dan bahkan tidak ada dibandingkan dengan

pemberian susu dengan menggunakan botol dan dot, karena

kebiasaan menyusui dengan botol dan dot terutama pada waktu

akan tidur menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan sisa

susu formula dan menyebabkan asam yang terbentuk akan

merusak gigi.

g) Mengurangi kejadian maloklusi

Telah dibuktikan bahwa salah satu penyebab maloklusi

rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat

menyusu dengan botol dan dot.

c. Komposisi ASI

ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi

seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI

adalah makanan bayi yang paling sempurna baik kualitas maupun

kuantitasnya. Dengan memberikan ASI secara eksklusif sampai 6

bulan akan menjamin tercapainya pengembangan potensi kecerdasan

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

anak secara optimal. Menurut Arini (2012), komposisi yang

terkandung dalam ASI, yaitu :

1) Lemak

Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak. Kadar lemak

dalam ASI antara 3,5% - 4,5%. Walaupun kadar lemak dalam ASI

tinggi, tetapi mudah diserap oleh bayi karena trigliserida dalam ASI

lebih dulu dipecahkan menjadi asam lemak dan gliserol oleh enzim

lipase yang terdapat dalam ASI.

2) Karbohidrat

Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa yang kadarnya

paling tinggi dibanding susu mamalia lain (7%). Laktosa mudah

dipecah menjadi glukosa dan galaktrose dengan bantuan enzim

laktosa sejak lahir. Lakstosa mempunyai manfaat lain yang

mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan

lactobacilus bifidus.

3) Protein

Protein dalam ASI adalah kasein dan whey. Kadar protein ASI

sebesar 0,9% sampai 60% diantaranya adalah whey yang lebih

mudah dicerna dibanding kasein (protein utama susu sapi). Selain

mudah di cenan, dalam ASI terdapat dua macam asam amino yang

tidak terdapat dalam susu sapi yaitu sistin dan taurin. Sistin

diperlukan untuk pertumbuhan somatik, sedangkan taurin untuk

pertumbuhan otak.

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

4) Garam dan mineral

Ginjal neonatus dapat mengonsentrasikan air kemih dengan baik

sehingga diperlukan susu dengan kadar garam dari mineral yang

rendah. ASI mengandung garam dan mineral lebih rendah

dibanding susu sapi. Bayi yang mendapat susu sapi atau susu

formula yang tidak dimodifikasi dapat menderita tetani karena

hipokalsemia. Kadar kalsium dalam susu sapi lebih tinggi dibanding

ASI. ASI mengandung mineral yang lengkap. Walaupun kadarnya

relatif rendah, tetapi cukup untuk bayi sampai berumur 6 bulan.

5) Vitamin

ASI mengandung vitamin yang diperlukan bayi. Vitamin K yang

befungsi sebagai katalisator pada proses pembekuan darah terdapat

dalam ASI dengan jumlah cukup dan mudah diserap. Dalam ASI

juga terdapat vitamin D dan E terutama dalam kolostrum.

d. Cara pemberian ASI

Menurut Suradi (2004), menyusui adalah proses belajar. Oleh

sebab itu ibu-ibu perlu mengetahui cara menyusui dengan baik dan

benar agar berhasil terutama dapat menyusui secara eksklusif, yaitu

bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai bayi berumur 6 bulan.

Cara menyusui yang baik dan benar menurut, yaitu :

1) Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan

pada puting dan sekitar areola. Cara ini bermanfaat sebagai

desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

2) Bayi diposisikan menghadap perut dan payudara ibu.

3) Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih baik

menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak

menggantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.

4) Bayi dipegang pada bagian belakang bahu dengan satu lengan,

kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu, kepala bayi tidak

boleh menengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak

tangan.

5) Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan satu

tangan di depan.

6) Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap

payudara.

7) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.

8) Ibu menatap bayi dengan penuh kasih sayang.

9) Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain

menopang di bawah. Jangan hanya menekan puting susu dan

areola.

10) Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut dengan cara

menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh sisi mulut

bayi.

11) Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi

didekatkan ke payudara ibu dan puting serta areolanya

dimasukkan ke mulut bayi, sehingga puting susu berada di

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

bawah langit-langit dan lidah bayi menekan agar ASI keluar dari

tempat penampungan ASI yang terletak di bawah areola. Setelah

bayi mulai menghisap payudara dengan irama perlahan namun

kuat, maka payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi.

12) Bila satu payudara sudah terasa kosong, jangan biarkan bayi

terus menghisap, sebab udara akan masuk. Lepaskan isapan dan

ganti dengan payudara yang lain, dengan cara memasukkan jari

kelingking ibu ke mulut bayi melalui sudut atau dagu bayi

ditekan ke bawah.

13) Setelah menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan

pada putting susu. Lalu bayi disendawakan dengan tujuan

mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak gumoh

setelah menyusu. Caranya bayi digendong tegak dengan

bersandar pada pundak ibu, kemudian punggungnya ditepuk

perlahan-lahan atau bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu

kemudian ditepuk perlahan-lahan.

Semua ibu harus memberikan ASI eksklusif, meskipun

diketahui bahwa ibu bekerja. Adapun cara pemberian ASI pada ibu

pekerja menurut Prasetyono (2012), dengan cara sebagai berikut :

1) Jika memungkinkan bayi bisa dibawa ke tempat ibu bekerja, namun

tindakan ini sangat sulit dilaksanakan bila tempat kerja atau

sekitarnya tidak tersedia sarana penitipan bayi atau pojok laktasi.

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

2) Ibu harus segera belajar memeras payudara demi memperoleh ASI

setelah bayi lahir. Sebelum pergi bekerja ibu menitipkan ASI

perasan kepada pengasuh bayi untuk diberikan kepada bayi saat ibu

bekerja

3) Ketika ibu berada di tempat kerja hendaknya ibu memeras payudara

atau memompa setiap 3- 4 jam sekali secara teratur. Selanjutnya

ibu menampung ASI perasan di cangkir atau gelas yang bersih.

Walau jumlahnya hanya sedikit, ASI perasan tetap bermanfaat bagi

bayi.

e. Cara Memeras ASI

Cara memeras ASI menurut Rosita (2008), bisa dilakukan

dengan dua cara yaitu:

1) Menggunakan Pompa

Cara menabung ASI perah yang paling baik dan efektif

adalah dengan menggunakan alat pompa ASI Elektrik. Sayangnya

di Indonesia harga alat ini masih lumayan mahal dan sulit didapat,

sehingga jarang menjadi pilihan para ibu. Jenis lain adalah pompa

piston. Prinsip kerja alat ini mirip suntikan, hingga memiliki

keunggulan yaitu setiap jaringan pompa mudah sekali dibersihkan

dan tekanannya bisa diatur.

2) Menggunakan Jari

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

Memeras ASI menggunakan alat apapun yang paling murah

adalah memerah menggunakan jari. Sebenarnya bukan hanya

murah, melainkan juga praktis, karena hanya memerlukan tangan

dan tahu teknik memeras.

Pedoman memeras ASI menurut Rosita (2008), yaitu meliputi:

a) Memeras/memompa ASI setiap 3 – 4 jam sekali secara teratur,

ini perlu dilakukan agar produksi ASI tetap terjaga dan

payudara terhindar dari bengkak.

b) Memilih waktu di mana payudara dalam keadaan yang paling

penuh terisi, pada umumnya terjadi pada pagi hari.

c) Semua peralatan yang akan digunakan telah disterilkan terlebih

dahulu, misalnya breast pump, botol ASI, piring kecil/wadah

tempat ASI dan sebagainya.

d) Memilih tempat yang tenang dan nyaman pada saat memeras

susu.

e) Cuci tangan dengan sabun sedangkan payudara dibersihkan

dengan air.

f) Sebelum memulai, minumlah segelas air atau cairan lain

misalnya susu, jus, teh.

g) Saat memerah ASI ibu harus dalam kondisi yang santai

(relaks). Kondisi psikologis ibu menyusui sangat menentukan

keberhasilan ASI eksklusif.

f. Cara Penyimpanan ASI

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

Cara penyimpanan ASI menurut Cadwell (2011), yaitu:

1) Wadah

Gelas pastik pakai-ulang dan wadah yang memiliki sisi yang

keras dianggap sebagai penyimpan ASI terbaik. Setiap wadah harus

memiliki penutup yang pas dengan wadah. Kantong plastik yang

telah dirancang khusus oleh pabrik juga tersedia untuk

pengumpulan dan menyimpan ASI. Beberapa kantong plastik ini

dengan wadah tempat ASI dipompa ke sistem pemompaan dan

kantong juga pas dengan botol susu bayi. Kantong mudah

terkontaminasi saat penanganan.

Tiap wadah ASI harus diberi label, minimal tanggal

penggunaan. Saat bayi prematur atau dirawat inap karena alasan

apapun, rumah sakit akan memberikan label untuk ASInya ibu,

yaitu tanggal pemompaan, nomor identitas pasien, unit dan lain-

lain. Jika ASI akan diberikan di penitipan anak, nama bayi harus

jelas dibaca dan ditulis dengan tinta anti air dan anti gosok.

2) ASI dapat disimpan di suhu ruang, di lemari pendingin atau freezer.

a) Penyimpanan ASI di suhu ruang atau udara bebas 360

bertahan

selama 6-8 jam

b) Penyimpanan ASI di lemari pendingin (40

C) selama 24 jam,

akan tetapi simpan ASI di dalam freezer sesegera mungkin jika

akan membekukannya.

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

c) ASI dapat disimpan hingga 3 bulan di dalam freezer dan 6 bulan

dalam suhu -70 C atau kurang.

d) Selama seharian ASI pompa dalam jumlah sedikit yang

didinginkan dapat ditambah ke dalam penyimpanan ASI di

lemari pendingin.

e) Selalu simpan ASI di dalam bagian terdingin lemari pendingin

atau freezer.

B. Kerangka Teori

Pengetahuan ASI Eksklusif

1. Pengertian

2. Manfaat Pemberian ASI

3. Komposisi ASI 4. Cara Pemberian ASI

5. Cara Memeras ASI 6. Cara Penyimpanan ASI

Peras

Ibu Hamil

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber: Modifikasi Notoatmodjo (2010), Manuaba (2010) dan Prasetyono (2009)

C. Kerangka Konsep Penelitian

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

BAB III

METODE PENELITIAN

Baik

Cukup

Kurang

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Media masa/informasi

3. Sosial budaya dan ekonomi

4. Lingkungan 5. Pengalaman

6. Usia

Pengetahuan Ibu

Hamil tentang ASI Eksklusif

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu

merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau

menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat yang

berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2007).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data

selama kasus berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di

Desa Ngrambe Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk

memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Penelitian

ini dilaksanakan pada tanggal 8-16 Juni 2012.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Hidayat, 2010 ). Populasi yang diteliti adalah ibu hamil di Desa Ngrambe

Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi yang berjumlah 41 ibu hamil.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005).

Jumlah sampel yang diambil, jika populasi kurang dari 100 lebih baik

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15%

atau 20% - 25% atau lebih (Arikunto, 2006). Jadi, sampel yang digunakan

sebanyak 41 ibu hamil.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan

dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan

mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2010). Dalam penelitian

ini teknik sampling dengan menggunakan sampling jenuh yaitu cara

pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota populasi menjadi

anggota sampel (Hidayat, 2010).

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010).

Kuisioner yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan ibu adalah

kuesioner tertutup di mana sudah disediakan jawabannya sehingga responden

tinggal memilih (Arikunto, 2010). Pernyataan disusun berdasarkan kisi-kisi

yang diambil dari sumber teori tentang ASI Eksklusif. Penyataan terdiri

pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negatif (unfavorable) dengan

pilihan jawaban benar dan salah. Penilaian pernyataan positif (favorable) jika

benar dengan skor 1 dan jika salah dengan skor 0. Pernyataan negatif

(unfavorable) jika benar dengan skor 0 dan jika salah dengan skor 1. Pengisian

kuisioner tersebut dengan memberi tanda centang (�) pada jawaban yang

dianggap benar.

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

Jenis pengukuran data menggunakan skala Guttman, yaitu skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti

jawaban dari pertanyaan atau pernyataan ya dan tidak, positif dan negatif,

setuju dan tidak setuju, benar dan salah (Hidayat, 2010)

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner

Variabel Indikator Sub Indikator Pernyataan

Favorable Unfavorable

Jumlah

Soal

Pengetahuan

ibu hamil

tentang ASI

Eksklusif

1. Pengertian Pengertian ASI

Eksklusif

1 1

2. Manfaat

Pemberian ASI

Manfaat untuk Ibu

Manfaat untuk Keluarga

Manfaat untuk Negara

Manfaat untuk Bayi

2, 5, 7, 8,

10,

3, 4, 6, 9, 2

1

3

3

3. Komposisi ASI Komposisi yang terdapat

dalam ASI

11, 13, 12, 14, 15, 5

4. Cara

Pemberian

Cara menyusui yang

benar

Cara pemberian ASI pada ibu bekerja

16, 18, 17, 19, 4

1

5. Cara Memerah Memerah dengan pompa memerah dengan jari

20, 21, 22, 23,

1 2

6. Cara Penyimpanan

ASI Perahan

Tempat ASI Tempat penyimpan

Jangka lama waktu penyimpanan

24, 28, 29 25, 26, 27, 3 2

1

Total Soal 29

Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu harus dilakukan uji validitas

dan reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian

dengan jumlah minimal 30 (Riwidikdo, 2009). Uji Validitas dan reliabilitas

dilakukan di Desa Walikukun Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi,

dengan jumlah responden 30 orang.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006). Sebuah

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya

hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus

product moment, yaitu:

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment

X : Skor pertanyaan

Y : Skor total

XY : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Instrument dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel (Notoatmodjo, 2010).

Berdasarkan uji validitas yang dilakukan dari 35 pernyataan didapatkan

hasil yang valid sebanyak 29 pernyataan dan yang tidak valid sebanyak 6

pernyataan, pada nomor pernyataan 1, 5, 6, 10, 19, 23 dengan taraf

signifikansi 5%, untuk selanjutnya nomor pernyataan yang tidak valid tidak

digunakan dalam penelitian. Hasil dapat dilihat di lampiran 11.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban

tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,

maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha

Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows versi 16.

Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

( ) ( ) }Y - Y {N }X X {

YX. - XY . N

222 2ΣΣΣ−Σ

ΣΣΣ=

Nrxy

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

��

���

� Σ−�

���

−=

t

b

k

kr

2

2

11 11 σ

σ

Keterangan:

r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

��b2 = Jumlah varian butir

�t2

= Varians total

Intrumen dikatakan reliabel bila nilai r hitung > rkriteria (0,60)

(Ghozali, 2005). Berdasarkan uji coba reliabilitas didapatkan nilai Alpha

Chronbach 0,818. Nilai ini > 0,60, sehingga instrumen dikatakan reliabel.

E. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pernyataan persetujuan (informed consent) dan membagikan kuesioner pada

sampel ibu hamil yang memenuh kriteria inklusi dan eksklusi di Desa

Ngrambe Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, kemudian menjelaskan

tentang cara pengisiannya. Responden diminta mengisi kuesioner dengan selsai

dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Jenis data yang

diperoleh terdiri dari:

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek

penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2009). Data

primer dalam penelitian ini adalah identitas responden dan pengetahuan ibu

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

hamil tentang ASI Eksklusif di Desa Ngrambe Kecamatan Ngrambe,

Kabupaten Ngawi. Didapat dari pengisian kuesioner yang diisi Ibu hamil

tersebut.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

objek penelitian (Riwidikdo, 2009). Data sekunder pada penelitian ini

adalah jumlah ibu hamil di Desa Ngrambe yang diperoleh dari bidan Desa

Ngrambe Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi.

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam

penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu

hamil tentang ASI Eksklusif.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup

atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti

(Notoatmodjo, 2010).

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

Definisi operasional dari pengetahuan ibu hamil tentang ASI Eksklusif,

yaitu:

1. Definisi operasional : hasil tahu dari ibu hamil sekedar menjawab

pertanyaan tentang ASI Eksklusif meliputi pengertian, manfaat pemberian

ASI, komposisi ASI, cara pemberian ASI, cara memerah ASI dan cara

menyimpan ASI perah.

2. Hasil ukur :

a. Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

b. Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD � x � mean + 1 SD

c. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

3. Skala : Ordinal

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya

adalah pengolahan data. Sebelum melaksanakan analisis data beberapa

tahapan harus dilakukan terlebih dahulu guna mendapatkan data yang valid

sehingga saat menganalisis data tidak mendapat kendala. Menurut

Notoatmodjo (2010), tahapan tersebut terdiri dari:

a. Editing

Tahapan ini dilakukan untuk pengecekan dan perbaikan isian

formulir atau kuesioner.

b. Coding

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

Tahapan ini mengubah data berbentuk kalimat atau huruf

menjadi data angka atau bilangan.

c. Memasukkan Data Entry atau Processing

Data Entry, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing

responden yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan

ke dalam program atau “software” komputer.

d. Pembersihan Data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden

selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan

sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat. Analisis

univariat yaitu menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian

untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel

(Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini hanya mendeskripsikan Tingkat

Pengetahuan ibu hamil tentang ASI Eksklusif.

Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan sebagai

berikut:

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD � x � mean + 1 SD

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

Menurut Riwidikdo (2009), rumus mean yaitu:

Rumus : X = n

x�

Keterangan :

X : Rata-rata ( mean )

� x : Jumlah seluruh jawaban responden

n : Jumlah maksimal yang harus diperoleh responden

Menurut Riwidikdo (2009), Simpangan baku (standard deviation)

adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran

nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya.

Rumus :

SD = 1

)(2

2

Σ−Σ

n

n

xx i

i

Keterangan:

SD : Simpangan baku (Standard deviation)

xi : Nilai responden

n : Jumlah responden

Dalam penelitian ini menggunakan SPSS for Windows versi 16.

Untuk menentukan prosentase frekuensi pengetahuan responden digunakan

prorgam SPSS distribusi deskriptive statisitik frequencies.

I. Etika Penelitian

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian

dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2010), meliputi :

1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden)

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian,

peneliti menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan

serta manfaat dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan,

lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek

penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar

persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan, maka peneliti tidak akan

memaksa dan tetap menghormati haknya dan penelitian terhadap subyek

tersebut tidak dapat dilakukan.

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak

mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan

inisial dan memberi nomor atau kode pada masing–masing lembar tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh dari subyek penelitian

dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan

disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

A. Gambaran Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Ngrambe Kecamatan Ngrambe,

Kabupaten Ngawi pada tanggal 8 - 16 Juni 2012 dengan responden ibu hamil

sebanyak 41 orang. Desa Ngrambe terletak di Kecamatan Ngrambe Kabupaten

Ngawi Propinsi Jawa Timur. Secara geografis Desa Ngrambe terletak di

daerah pegunungan pada 290 20’ – 70 30’ 55” Lintang Selatan dan 1110 12’ 49’

– 1110 14’ 39’ Bujur Timur. Letak geografis Desa Ngrambe berbatasan dengan

sebelah Utara desa Pucangan, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa

Tawangrejo, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sidomulyo dan sebelah

Timur berbatasan dengan Desa Babadan. Desa Ngrambe terdapat 1 pelayanan

kesehatan yaitu Puskesmas Ngrambe yang melayani rawat inap.

B. Hasil Penelitian

Hasil penelitian diketahui nilai mean dan Standar Deviasi seperti

dalam tabel berikut ini :

Tabel. 4.1 Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

tentang ASI Eksklusif

18,9

4,2

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang ASI

Eksklusif di Desa Ngrambe Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi

No Pengetahuan Jumlah Presentase

(%)

1

2

Baik

Cukup

4

29

9,8

70,7

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

3 Kurang 8 19,5

Total 41 100

Sumber: Data Primer, 2012 Menggunakan SPSS for Windows versi 16.

Berdasarkan tabel diatas, diketahui tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang ASI Eksklusif di Desa Ngrambe Kecamatan Ngrambe Kabupaten

Ngawi dapat dikategorikan dalam pengetahuan baik sebanyak 4 responden

(9,8%), pengetahuan cukup sebanyak 29 responden (70,7%) dan

pengetahuan kurang sebanyak 8 responden (19,5%). Jadi tingkat

pengetahuan ibu hamil tentang ASI Eksklusif di Desa Ngrambe Kecamatan

Ngrambe Kabupaten Ngawi dapat dikategorikan dalam pengetahuan cukup

yaitu sebanyak 29 responden (70,7%).

C. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang ASI Eksklusif di Desa Ngrambe Kecamatan Ngrambe Kabupaten

Ngawi dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 4

responden (9,8%), pengetahuan cukup sebanyak 29 responden (70,7%) dan

pengetahuan kurang sebanyak 8 responden (19,5%). Jadi pengetahuan ibu

hamil tentang ASI Eksklusif paling banyak pada kategori cukup.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan

responden dengan kategori baik, responden sudah mengerti tentang

pengertian, manfaat pemberian ASI, komposisi ASI, cara pemberian ASI, cara

memeras ASI dan cara menyimpan ASI peras. Hal ini dikarenakan responden

sering mendapatkan informasi baik dari media cetak, media elektronik,

informasi dari bidan desa dan pengalaman. Pada responden dengan tingkat

Page 63: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

pengetahuan cukup, responden sudah mengerti tentang pengertian, manfaat

pemberian ASI, komposisi ASI, cara memeras, tetapi kurang mengetahui

tentang cara pemberian ASI dan cara penyimpanannya.�Sedangkan responden

dengan tingkat pengetahuan kurang, responden kurang mengerti tentang ASI

Eksklusif. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan atau informasi yang

didapatkan oleh responden.

Menurut Nashrulloh (2009), pengetahuan (knowledge) adalah hasil

tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”. Menurut

Notoatmodjo (2010), pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia

atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik

atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia

untuk tahu. Pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia

terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek

tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik lewat indera

maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh manusia berbentuk

ideal atau yang bersangkutan dengan masalah kejiwaan. Faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan menurut Cahyonoputra (2009), yaitu pendidikan,

media masa / informasi, sosial budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman,

dan usia.

Menurut Suradi (2004), ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak

bayi dilahirkan sampai sekitar 6 bulan. Selama itu bayi tidak diharapkan

mendapat tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, air teh , madu,

air putih. Pada pemberian ASI eksklusif bayi juga tidak diberikan makanan

tambahan seperti pisang, biskuit, bubur susu, tim dan sebagainya.

Page 64: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

Menurut Suradi (2004), manfaat pemberian ASI meliputi aspek

kesehatan ibu yaitu isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya

oksitosin oleh kelenjar hipofisis, oksitosin membantu involusi uterus dan

mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan. Aspek Keluarga Berencana

yang artinya menyusui secara murni (eksklusif) dapat membantu

menjarangkan kehamilan. Aspek Psikologis, ibu akan merasa bangga dan

diperlukan oleh bayinya serta akan meningkatkan jalinan kasih sayanng ibu

dan bayi.

Selanjutnya menurut Suradi (2004), manfaat ASI untuk Keluarga

bermanfaat bagi Aspek Ekonomi, Aspek Psikologis, dan Aspek Kemudahan.

Manfaat ASI untuk Negara yaitu menurunkan angka kesakitan dan kematian

bayi, mengurangi subsidi untuk rumah sakit, mengemat devisa negara dan

peningkatan kualitas generasi penerus.

Menurut Roesli (2008), manfaat ASI untuk bayi antara lain ASI

sebagai nutrisi, ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi, ASI Eksklusif

meningkatkan kecerdasan, ASI Eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang,

menyebabkan pertumbuhan yang baik, mengurangi kejadian karies dentis, dan

mengurangi kejadian maloklusi.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan

ibu hamil tentang ASI Eksklusif dipengaruhi dari informasi yang didapat

baik dari media cetak maupun dari media elektronik, pengalaman ibu yang

sudah pernah menyusui, serta pendidikan kesehatan dari bidan maupun

tenaga kesehatan.

Page 65: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

D. Keterbatasan Penelitian

1. Kendala penelitian

Tidak bisa mengumpulkan responden dalam satu waktu, sehingga

membutuhkan waktu yang lebih lama.

2. Kelemahan / Keterbatasan

a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ASI

Eksklusif saja.

b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab ya atau tidak dan

jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara

mendalam.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Page 66: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ASI Eksklusif di Desa Ngrambe

Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi dalam kategori baik sebanyak 4

responden (9,8%).

2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ASI Eksklusif di Desa Ngrambe

Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi dalam kategori cukup sebanyak 29

responden (70,7%).

3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ASI Eksklusif di Desa Ngrambe

Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi dalam kategori kurang sebanyak 8

responden (19,5%).

B. Saran

5. Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat menambah atau melengkapi sumber bacaan

khususnya tentang ASI Eksklusif.

6. Tenaga Kesehatan (Bidan)

Diharapkan meningkatkan penyuluhan tentang ASI Eksklusif secara

dini sehingga ibu hamil dapat mempersiapkan pemberian ASI Esklusif

setelah bersalin.

7. Ibu Hamil atau Masyarakat

Diharapkan menambah informasi melalui media cetak maupun

elektronik dan menerapkan ASI Eksklusif setelah persalinan nantinya.

8. Peneliti selanjutnya

Page 67: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-luwismegaw... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF

Diharapkan peneliti selanjutnya mengadakan penelitian dengan

mengembangkan variabel penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Arief, M. 2009. Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu Kesehatan.

Surakarta: UNS Press.

Arini, H. 2012. Mengapa Seorang Ibu Harus Menyusui?. Yogyakarta: Flashbook