Upload
hoangminh
View
244
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
THE INTEGRATED LIFE
KEHIDUPAN KRISTIANI YANG
SEUTUHNYAzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
SebuahzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBAFestschrift bagi Yakub dan Esther Susabda
editor
Panitia Festschrift Susabda STTRII
Yogyakarta
PBMR AND I, 2006
ISBN: 979-763-458-2
© PBMR ANDI, 2006
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang menerbitkan ulang,
memperbanyak, dan menyebarluaskan seIuruh atau sebagian isi buku ini
dengan cara dan bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit.
Diterbitkan dan dicetak oleh:
Penerbit ANDI (Penerbit Buku dan Majalah Rohani)VUTPMKJIHDA
J1. Beo 38-40, Demangan
Yogyakarta 55281
INDONESIA
Ph. +62-274-561881
Fax. +62-274-588282
Editor: PanitiazyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBAFestschrift Susabda STIRIl
Pembaca naskah: Ramayanti Budi Santoso dan James Pantou
Desainer sampul dan isi: Andreas Santoso
Typesetter: Solanny Atmaja
Perpustakaan NasionaI: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
The integrated life: kehidupan kristiani yang seutuhnya: sebuah festschrift
bagi Yakub dan Esther Susabda/ed. Panitia Festschrift Susabda STIRII -
Yogyakarta: PBMR ANDl, 2006. 550 + xii hIm.; 16 x 24,5 cm.
Cetakan Pertama: 2006
Scripture quotations marked (NIV) are taken from the HOLY BIBLE, NEW INTERNATIONAL
VERSrON®. NIV®. Copyright© 1973, 1978, 1984 by International Bible Society. Used by
permission of Zondervan. All rights reserved.
Scripture quotations marked (ESV) are from The Holy Bible, English Standard Version, copyright
© 2001 by Crossway Bibles, a division of Good News Publishers. Used by permission. All
rights reserved.
Scripture quotations marked (NRSV) are taken from The Holy Bible: New Revised Standard
Version/Division of Christian Education of the National Council of Churches of Christ in
the United States of America.-Nashville: Thomas Nelson Publishers, © 1989. Used by
permission. All rights reserved.
Scripture quotations marked (NASB) are taken from the NEW AMERICAN STANDARD BIBLE®,
Copyright © 1960, 1962, 1963, 1968, 1971, 1972, 1973, 1975, 1977, 1995 by The Lockman
Foundation. Used by permission.
Scripture quotations marked (NKJV) are taken from the New King James Version. Copyright ©
1982 by Thomas Nelson, Inc. Used by permission. All rights reserved.
Scripture quotations marked (REB) are taken from the Revised English Bible. Copyright © Oxford
University Press and Cambridge University Press, 1989. Reprinted by permission.
Scripture quotations marked (NJB) are taken from the New Jerusalem Bible, published and
copyright 1985 by Darton, LongmanutpomkihedbaVUTRNMLKJIHGFEDA& Todd Ltd. and Les Editions du Cerf, and used by
permission of the publishers. -
Kutipan-kutipan Alkitab dalam bahasa Indonesia diambil dari ALKITAB Terjemahan Baru (TB)
© LA! 1974; ALKITAB Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) © LA! 1985.
DAFTAR lSIzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
Testimoniu mzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAIX
Pendahuluan
Emil Salim
1
The Integrated Life 21
Yakub dan Esther SusabdaVUTPMKJIHDA
I.The Biblical Life
Hikmat Membuat Hidup Utuh
Yonky Karman
29
Bila Pengampunan Tidak Ada: Matius 18:23-35
Armand Barus
49
The Way of Forgiveness in the Gospel according to Matthew
Knox Chamblin
71
Sahabat di Tengah Malam (Lukas 11:5-8)
Kornelius A. Setiawan
95
"By Faith Joseph" (Heb. 11:22)
SimonutpomkihedbaVUTRNMLKJIHGFEDAJ. Kistemaker
107
The Use of the Word 'Amen' 119
R. Dean Anderson
II. The Doctrinal Life
God's Immutability in the Westminster Confession of Faith:
A Critique of Open Theists' Portrayal of Classical Theism 131
Yuzo Adhinarta
Teologi Sistematika yang Misiologis:
Integrasi Teologi Sistematika dengan MisiologizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Stevri Indra Lumintang
145
Ooktrin Peinbenaran oleh [man menurui Albrecht Ritschl
Yonathan Lo Wijaya
173
Fragmentation and Integration:
A Thought on Bases for Artistic Expressions
Shinichi Tagami
185yutsrponmlkihgfedcbaYVUTSRPNMLKIHGFEDBA
III. The Psychological Life
Integration and Beyond: Principled, Professional, and Personal
Siang-Yang Tan
201
Profil Seorang Konselor Pastoral: Krisis atau Tantongan
DeborautpomkihedbaVUTRNMLKJIHGFEDAK. Malik
217
Contemporary Pioneers: Christian Counseling and the Integrated Life ..... 231
Gary R. Collins
Ciri Konselor yang Efektif
Paul Gunadi
243
Gangguan Depresi pada Anak dan Reinaja:
Telaah Epidemiologi, Gambaran Klinis, dan Peluang Psikoterapi
Dwidjo Saputro
253
IV. The Spiritual Life
Kerajaan yang Tidak Terguncangkan:
Sebuah Homili Tbr. 12:27-29 269
Stephen Tong
Menjadi Religius dan Spiritual
Hendra G. Mulia
285
Ibadah Keluarga 303
Timotius Witarsa "
Bersama-Nya dari Padang Berumpui Hijau
Sampai ke Lembah Maut: Sebuah Homili Mazmur 23
Yohan Candawasa
317
V. The Ecclesiastical LifezyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
Dinamika Krisiiani Bergereja dalam Zaman GlobalisasizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Caleb Tong , _
333
Pemimpin dan Perubahan
Henry Efferin
339
Kejatuhan Pemimpin Gereja dan Cara Pencegahannua
Sen Sendjaya
349
The Integrated Life of a Leader - The Heart, Mind and Action
Jimmy Oentoro
363
Membangul1 Pengajaran Pencerahan Umat 381
Kemas A. M. Jusufroni
Reformed Ecumeniciiu and the Economy of the Church
Gerrit Riemer
393
Penginjilan dalam Kisah Para Rasul
Yakob Tomatala
407
VI. The Societal Life
Gereja dan Mahasiswa Kristiani
J. E. Sahetapy
419
Pandangan Muslim Indonesia Teniang Kekristenan
dan Bagaimana Membangun Hubungan dengan Mereka
Bambang Ruseno
427
Capacity Building and the Success Function
of Sustainable Sanitation Development 437
Suriptono
Living an Integrated Life as a Businessman
John Ing
449
Berpikir Integratif dalam Dunia Bisnis: Sebuah Refleksi Singkat
Mochtar Riady
453
VII. The Scientific and Philosophical LifezyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
E-Christianity:zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBASebuah Eksplorasi Kerangka Jntegrasi
Than Martoyo
461
Light Spectroscopy for Biomedical Sensing
Eddy Kuwana
487
On Being Loved: Motion and the Unmoved Mover
in Aristotle's Metaphysics A 497
Emil Salim
The Storied Self 519
Kelly James Clark
VIII. The Testimonial Life
Or. Yakub Susabda: An Integrated Life
Larry Wanaselja
531
The Miraculous Blessings: God Blesses the Susabdas to Bless Us
Suriptono
533
The Integrated Life of Our Parents
Arlene Ing dan Agnes Kuwana
537
Dajiar Penulis 541
Panitia Festschrift Susabda 549
.-,
HIKMAT
MEMBUAT HIDUP UTUHzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Yonky Karman
Salah satu ganjalan dalam teoJogi Perjanjian Lama adalah posisi
teologis kitab-kitab hikmat (Pengkhotbah, Arnsal, Ayub). Ganjalan itu
ada karena kurangnya apresiasi gereja terhadap pengalaman universal
manusia.VUTPMKJIHDA
I. MAR]INALISASI HIKMAT
Dalam sejarah penafsiran Alkitab, mula-mula berlaku prinsip Perjanjian
BaruzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBAsolus Christus, segal a sesuatu benar jika bisa dihubungkan dengan
Kristus. Dari situ tidak sulit pergeseran kepada prinsip sola ecclesia, segal a
sesuatu yang dikatakan gereja adalah benar, seperti yang berlangsung
selama Abad Pertengahan. Kemudian, secara revolusioner muncuJ prinsip
Reformasi sola scriptura ("yang benar diukur hanya dari Alkitab") dan sola
fide ("yang benar diukur hanya dari iman"), yang meruntuhkan legitimasi
otoritas gereja. Namun, kemudian gereja-gereja Protestan asyik dalam
konfesi-konfesi dan terjebak dalam konfesionalisme. Yang berlaku dalam
tafsir Alkitab adalah prinsip sola dogma, yang benar diukur hanya dari
dogma. Teks Alkitab hanya berfungsi mendukung dogma gereja (dicta
probantia, proof-texts) atau, lebih rendah lagi, konfesi suatu gereja.
Pada periode Pencerahan, muncuJ kesadaran di antara para teolog
1zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAJohann Philip Gabler, "An Oration on the Proper Distinction between Biblical and Dog-
matic Theology and the Specific Objectives of Each",zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBAThe Flowering of Old Testament T/reology: A
Reader ill Twentiet/r-Century Old Testament T/reology, 1930-1990, Sources for Biblical and Theological
Study J, ed. Ben C. Ollenburger, E. A Martens, dan G. F. Hasel (Winona Lake: Eisenbrauns, 1992),
493-502.
30 I THE INTEGRATED LIFE
Kristen di Eropa untuk tidak memperlakukan Alkitab hanya sebagai
teks-teks pendukung dogmatik. Mereka sadar, tanpa mendukung
doktrin gereja, dalam dirinya sendiri teks-teks Alkitab sudah berwibawa.
Keinginan lepas dari kungkungan dominasi dogmatik atas teks-teks
Alkitab ditandai dengan pidato Johann Philip Gabler (1753-1826) tanggaI
30 Maret 1787 ketika dilantik sebagai profesor teologi di Universitas
Altdorf. Pidatonya berjudul "Orasi tentang Distingsi yang Tepat antara
Teologi Biblika dan Dogmatik serta Tujuan Spesifik Masing-Masing'".
Tanggal itu juga boleh dikatakan menjadi hari lahir teologi biblika
sebagai sebuah disiplin teologi. Sebagai anak zaman rasionalisme, Gabler
melihat teologi biblika sebagai sebuah disiplin ilmu yang historis, kontras
dengan dogmatik yang ahistoris. Dalam pandangan Gabler, kebcnaran-
kebenaran dalam teologi biblika terkondisi waktu. Penekanan berlebihan
pada what the text meant (arti teks pada masa ditulisnya dulu) melahirkan
prinsip tafsir sola historia. Demikianlah, tafsir Alkitab pada masa modern
menekankan objektivitas makna teks dan pad a saat yang sarna semakin
meninggalkan tafsir Alkitab sebagai sebuah disiplin teologi. Tafsir Alkitab
semakin terlepas dari konfesi gereja.
Sepanjang sejarah penafsiran Alkitab, boleh dikatakan kitab-kitab
hikmat amat kurang diperhatikan. Bahkan fenomena itu berlangsung
sampai sekarang. Khotbah-khotbah di gereja mengabaikan teks-
teks hikmat. Ironisnya, pada saat yang sarna pengkhotbah sering
mengambil hikmat dari sumber-surnber di luar Alkitab. Tidak sulit untuk
membuktikan hal ini. Untuk menjawab pertanyaan "Kapan Anda terakhir
kali mendengar khotbah dari Amsal?" umumnya orang Kristen sulit
menyebut sebuah waktu. Terlalu jarang dikhotbahkan. Atau, sudah lama
sekali pernah dikhotbahkan. Sebuah pertanda pengabaian.
Fenomena itu bukan sekadar problem homiletik. Meneruskan per-
kembangan dogmatik yang cenderung kristosentris dan memarjinalkan
kitab-kitab hikmat, teologi perjanjian lama (PL) yang berkembang juga
mempunyai kecenderungan sarna. Umumnya inti teologi-teologi PL yang
ada berpusat pad a pengakuan iman (kredo) Israel yang terkait peristiwa-
peristiwa keselamatan. Peristiwa-peristiwa keselamatan yang dimaksud
adalah pemilihan Israel sebagai umat, eksodus Israel dari perbudakan di
Mesir, dan pemberian Hukum Taurat di Gunung Sinai. Padahal, dasar-
dasar teologis kitab-kitab hikmat adalah dunia ciptaan, bukan sejarah
Hikmat Membuat Hidup Utuh I 31zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
keselamatan, perjanjian, atau Taurat.' Peristiwa-peristiwa keselamatan
itu tak disinggung dalam kitab-kitab hikmat. Karena itu, hikmat tidak
termasuk dalam wacana teologi PL. Gerhard von Rad (1901-1971),
mungkin teolog PL terbesar abad ke-20, menganggap kitab-kitab hikmat
hanya sebagai respons umat dan bukan bagian penting dari teologi Israel.
Karena itu, ia memisahkan pembahasan hikmat dalam buku terpisah.'
bukan sebagai bagian dari teologi Pl.vnya.'VUTPMKJIHDA
II. MENDEFINISlKAN HIKMAT
Patut disyukuri, minat studi tentang hikmat dalam PL sernakin besar
dalam beberapa dekade terakhir. Hikmat tidak hanya dipahami sebagai
kebijaksanaan, tetapi sebagai tatanan dunia ciptaan yang menjamin
kelangsungan hidup manusia jika tatanan itu tidak dilanggar. Yang
melanggar tatanan itu dengan sendirinya akan susah dan menerima
konsekuensi buruk.
Tatanan universal itu mirip dengan prinsip harmoni. Menurut Hans
H. Schmid, di seluruh Timur Dekat kuno termasuk Israel, tatanan dunia
mencakup hukum-hukum alam, moral, dan politik yang saling terkait
satu sarna lain." Pelanggaran tatanan moral universal itu dipulihkan lewat
hukuman, yang dalam hal ini bisa berupa bencana alam (kekeringan,
kemarau) atau politik (ancaman musuh).
A. Tatanan Universal
Hikmat merupakan cara memandang realitas hidup dalam kaitannya
dengan kebenaran-kebenaran yang bersifat urnurn dan universal.
Kebenaran-kebenaran yang diungkapkan pada hikmat berakar dalam
pengalaman keseharian man usia.
Menurut von Rad," hikmat adalah pengetahuan praktis tentang
hukum-hukum kehidupan yang diperoleh lewat pengalaman sehari-hari.
Claus Westermann dalam bukunya tentang hikmat Israel dalam bentuk
2 Sebagai pcngejawantahan Hukum Taurat, sebenarnya hikmat dalam PL tak perlu disen-
dirikan. Jika perintah-perintah dalam Taurat singkat dan umumnya tanpa pcnjclasan mengenai
mengapanya, penjelasan dan penjabarannya diberikan dalam tcks hikmat. Scbagai contoh,
perintah "jangan berzinah" (Kel. 20:14) dijelaskan dengan amat baik dalam AmsaI6:20-7:27 (bdk.
Ams.5:1-23).
'Gerhard von Rad,zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBAWisdom in Israel, terj.]. D. Martin (Rcpr., London: SCM, 1993 [1972)).
'Gerhard von Rad, Old Testament Theology, 2 vol., terj, W. G. Stalker (New York: Harper &
Row,1965).
5 Hans H. Schmid, "Creation, Righteousness, and Salvation: 'Creation Theology' as the Broad
Horizon of Biblical Theology", Creation in the Old Testament, Issues in Religion and Theology 6, ed.
Bernhard W. Anderson (Philadelphia: Fortress, 1984): 102-17.
·von Rad, Old Testament Theology, 1:418.
32 I THE INTEGRATED LIFEzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
awalnya mendefinisikan hikmat sebagai sebuah kapasitas inheren dalam
diri manusia sebagai person, sesuai kodratnya, sebuah unsur keterciptaan.'
Meski orang tidak otomatis berhikmat karena diciptakan, manusia tercipts
bersama potensi berpikir, berbicara, dan bertindak dengan arif. Kapasitas
ini tak dapat disangkal siapa pun, sebab binatang saja bisa berperilaku
bijak (Ams. 30:24-28). ltu sebabnya Westermann mengutip disertasi A.
A. Sitompul (1967) di Mainz, Jerman, yang membandingkan wejangan-
wejangan hikmat orang Batak dengan yang ada dalam Arnsal."
Karena ditemukan di antara bangsa-bangsa dan berlaku secara
universal, hikmat pad a dasarnya tidak eksklusif milik suatu bangsa.
Jika agama-agama satu sarna lain terpisah karena perbedaan doktrin,
tidak demikian dengan hikmat. Bukannya memisahkan, hikmat justru
menyatukan orang-orang yang berbeda suku, ras, agama, atau latar sosial.
Westermann menegaskan, perang bernuansa agama dipicu perbedaan
doktrinal, namun tak pernah gara-gara hikrnat.? Karena itu, tema-tema
dalam kitab-kitab hikmat sebenarnya bisa menjadi jembatan dialog
antaragama." Orang bisa menolak Yesus, namun kebenaran dalam Amsal
tak bisa disangkal. Orang bisa menutup telinga dari pemberitaan ten tang
Yesus, tetapi tak ada alasan untuk berbuat demikian terhadap hikmat.
Untuk hidup, semua orang membutuhkan hikmat. Mungkin itu salah
satu alasan mengapa kata fbranizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBAhokma untuk hikmat juga menunjuk
kepada pelbagai keterampilan, mulai dari keterampilan berperang (Yes.
10:13 "skill," TNK), keterampilan pelaut untuk mengatasi angin badai
(Mzm. 107:27 "skill," TNK), sampai kepada keterampilan mengerjakan
apa saja yang terkait dengan Kemah Suci, seperti pertukangan, karya seni
dari logam, hal menenun dan menjahit (Kel. 35:26, 35). Yang menarik,
beberapa kali ditegaskan bahwa keahlian-keahlian itu diberikan langsung
oleh Allah (Kel. 28:3; 31:3,6; 35:31; 36:1, 2).
Persis dalam hal ini Amsal menuntut orang untuk menuntut ilmu
kehidupan.!' Allah lewat prinsip-prinsip yang sudah ditanamkan-
Nya dalam alam semesta mengatur dan menguasai dunia. Prinsip-
prinsip rasional itu berlaku bagi alam maupun manusia. Bagi manusia,
prinsip-prinsip tersembunyi yang menopang eksistensi kosmos juga
mengamankan kelangsungan hidup. Perilaku orang antara menguatkan
7 Claus Westermann, Roots of Wisdom: The Oldest Proverbs of Israel and Other Peoples, terj. J.
Daryl Charles (Louisville: Westminster John Knox, 1990), 1.
8 Ibid., 148-9.
"Ibid., 1.
10 V. Indra S. Tanureja, "Kebijaksanaan llahi Menyegarkan Kebijaksanaan Manusiawi?",
Orientasi Bartl 13 (2000): 166-83.
11 James L. Crenshaw, Old Testament Wisdom: An introduction (Atlanta: John Knox, 1981),
66-99.
Hikmat Membuat Hidup Utuh I 33zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
tatanan universal itu atau memberi kontribusi kepada khaos yang
mengancam kelangsungan ))idupnya. Sebagai karunia Allah kepada
manusia gambar-Nya sendiri, hikmat merupakan tanda kebaikan Allah
dalam memelihara kelangsungan hidup.
Kendati demikian, tidak ada independensi hikmat dari Allah sebagai
sumbemya. Daripada mendukung deisme, teologi hikmat menegaskan
bahwa prinsip-prinsip yang mengatur alam semesta tunduk kepada
kehendak Allah. Kata akhir untuk segala peristiwa tetap di tangan Tuhan
sebagai penguasa tertinggi alam semesta. Tuhan tidak terikat pad a
hukum-hukum yang ditetapkan-Nya sendiri. la bisa melakukan intervensi
dan membuat suatu peristiwa terjadi di luar kebiasaan atau melampaui
hukum-hukum alamo Bahasa agama menyebut peristiwa itu mukjizat.
Kendati demikian, Tuhan tidak akan sembarangan atau dengan mudah
memakai hak veto-Nya itu. ltu sebabnya orang bisa memiliki kepastian
dalam menemukan hikmat.
B. Hubungan dengan Teologi Penciptaan
Umat Israel beriman kepada Tuhan yang terlibat dalam perkara-perkara
luar biasa maupun biasa,zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA"To suggest that Israel encou ntered God in other ways
than her historical grounding is not in any way to disparage or minimize that sacred
history. It is only to recognize that Israel's resources for her theological reflection
on life as created and redeemed were wider than is sometimes recognized. "12
Dalam refleksi teologis umat Israel, kehidupan yang ditebus lebih
luas dari sekadar kehidupan rohani. Ada hubungan erat antara teologi
hikmat dan teologi penciptaan. Teologi penciptaan dan pemeliharaan
Allah (providentia I1ahi) sebagai penegasan korelatifnya berada di pusat
pemahaman orang bijak ten tang Allah, dunia, dan manusia." Horizon
hikmat PL adalah dunia ciptaan.
Teologi penciptaan mengandaikan di balik realitas yang beraneka
ragam ada tatanan-tatanan tetap yang berlaku secara universal. Itulah
hikmat yang ditetapkan Allah saat dunia diciptakan. Hikmat hadir tersem-
bunyi di dalam dunia, bukan dalam bentuk formula hukum-hukum alam.
Oi dalam Amsal ditegaskan, "Dengan hikmat TUHAN telah meletakkan
dasar bumi, dengan pengertian ditetapkan-Nya langit" (3:19). Pemazmur
juga memuji Tuhan yang menciptakan tatanan dunia, "Be tapa banyak
perbuatan-Mu, ya TUHAN, sekaliannya Kaujadikan dengan hikmat,
"Robert K. Johnston, "Images for Today: Learning from Old Testament Wisdom", Studies
ill Old Testament Theology: Historical and Contemporary [mages of God and God's People, ed. Robert L.
Hubbard et al. (Waco: Word, 1992), 225.
13LeoC. Perdue, Wisdolll and Creation: The TheologJJofWisdolll Literature (Nashville: Abingdon,
1994).
34 I THE INTEGRATED LIFEzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
bumi penuh dengan ciptaan-Mu" (104:24).Jika diperhatikan, bentuk verba
dalam mazmur itu didominasi partisipel dan imperfek, dengan pengertian
keadaan terus-rnenerus (kecuali bentuk perfek dalam ay. 5 "yang telah
mendasarkan bumi" dan ay. 19 "yang telah membuat bulan").
Tatanan dalam dunia ciptaan mempakan sebuah kesaksian penting
bahwa Allah tidak menjadikan dunia secara sembarangan. Dunia bersifat
rasional. Ada hubungan erat antara tatanan dunia ciptaan dengan apa
yang hams dilakukan manusia. Sebagai contoh, keharusan orang untuk
bersikap baik kepada orang miskin terkait dengan eksistensi keduanya
sebagai sesama makhluk ciptaan Allah (17:5; 22:2).
Bahkan, dalam Kitab Pengkhotbah yang tidak menjadikan motif
tatanan dan khaos sebagai fokusnya, teologi penciptaan tetap menjadi
horizon kitab itu." Meski Pengkhotbah mulai dengan pernyataan yang
amat pesimistis tentang hidup, "Kesia-siaan belaka, segal a sesuatu
adalah sia-sia" (1:2), hidup tidak dipandang hanya dari sisi buruk dan
ketidaksempurnaan. Dunia diciptakan Tuhandengan baik (12:1)danindah
(3:11). Manusia dijadikan sebagai makhluk yang jujur (7:29). Kemudian,
Pengkhotbah mengakui pengetahuannya yang terbatas tentang apa yang
terjadi di dalam dunia. Bemlang kali ia melontarkan pertanyaan retorik
"siapakah yang mengetahui?" atau "siapakah yang dapat mengatakan?"
yang mengandaikan jawaban negatif (2:19; 3:21; 6:12; 8:1; bdk. 3:11; 7:14,
24, 27-29; 8:17). Ada kejadian-kejadian di bawah matahari yang absurd,
sulit dipahami (3:16; 6:2; 7:15; 8:14, bdk. 8:10).
C. Tiada Dikotomi Kesalehan
Kebenaran dalam kitab-kitab hikmat pada dasarnya menyangkut hidup
yang baik dan seimbang. Hikmat menolong orang untuk hidup dengan
baik tanpa perlu tersandung hal-hal yang sebenarnya bisa dihindari.
Allah telah menempatkan hukum-hukurn universal untuk beroperasi
dalam hidup manusia. Demi kebaikan manusia, hukum-hukum itu
hams diperhatikan, termasuk hukum-hukum kehidupan. Dalam Amsal,
hikmat dilandasi kepercayaan bahwa pada dasarnya ada kesamaan pola
hubungan yang teratur dalam pergaulan manusia. Keteraturan yang
menopang kehidupan itu dapat diandalkan. Untuk menjalani kehidupan
yang baik, hikmat hams diperhatikan.
Dalam penghayatan iman PL, tak ada __dikotomi antara yang sakral
dan sekular atau antara pengalaman rohani dan biasa. Jika sesuatu
dikhususkan untuk Allah, sesuatu itu menjadi sakral. Tetapi, semua
14 Philip P.Chia, "Wisdom, Yahwisrn, Creation: In Quest of Qoheleth's Theological Thought",zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA[ian Dao 3 (1995): 1-32.
Hikmat Membuat Hidup Utuh I 35zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
berasal dari Tuhan yang sarna. Sumber semua pengalaman baik manusia
adalah satu, yakni Tuhan Pencipta Jangit dan bumi. Kendati demikian,
kesamaan sumber segal a sesuatu itu tidak bersifat panteistis. Tuhan
tidak identik dengan dunia ciptaan. Karena itu, ungkapan yang lebih
tepat untuk menghindari dikotomi dua bidang kehidupan itu bukan
"terpisah", tetapizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA"bisa dibedakan". Manusia saja yang membedakan
antara yang rohani dan tidak rohani, yang rohani dan sekular, yang rohani
dan biasa. Padahal, Tuhan menjumpai manusia di dalam dunia, di dalam
kesehariannya. Yang sakral ditemui dalam dunia sekular.
Pembaca kitab-kitab hikmat diajak untuk bergumul dengan masalah
keseharian dan mewujudkan imannya dalam kehidupan sehari-hari.
Golnya adalah orang beriman secara dewasa dengan hidup yang ber-
integritas." Dengan demikian, manifestasi iman sarna pentingnya dengan
keyakinan iman. Seharusnya, beragama tidak mengisolasi iman dari
kehidupan sehari-hari. Dalam kitab-kitab hikmat, tak ada dikotomi antara
beriman dan terlibat dengan dunia. Profil yang ditampilkan adalah orang
beriman yang terlibat dengan dunia.
Dapat dimengerti salah satu sebab praksis gereja miskin kesalehan
sosiaJ. Gereja mengabaikan teks-teks hikmat. Menjadi Kristen identik
dengan hubungan vertikal (dengan Tuhan) dan kesejahteraan diri sendiri.
Ketika dimensi kristologis keselamatan ditekankan secara ekstrem,
manusia hanya dipandang sebagai makhluk individual yang berdosa
dan membutuhkan keselamatan. Gol kehidupan beragama menjadi soal
masuk surga. Ihwal dunia sedang berjalan menuju kehancuran bukan
tanggung jawab gereja.yutsrponmlkihgfedcbaYVUTSRPNMLKIHGFEDBA
Ill. TEMA HIKMAT
Kitab-kitab hikmat dalam PL merupakan paduan antara tema-tema
tertentu dan bentuk sastra yang juga tertentu." Ada dua tema hikmat
yang menonjol, menyangkut hidup yang baik dan misteri hidup.
A. Hidup yang Baik
Hikmat menyediakan pengetahuan yang jelas dengan sendirinya ten tang
15 Walter Brueggemann, In Man We Trust: The Neglected Side of Biblical Faith (Atlanta: John
Knox,1972), 13.
16 Crenshaw, Old Testament wisdom, 19. Sebagai catatan, ada teks-teks yang mengandung
kosakata, tema, atau cara memandang realitas yang biasa ditemui dalam kitab-kitab hikmat,
namun genre sastra teks-teks itu bukan hikmat. Teks-teks seperti itu terscbar dalam Kitab
Ulangan, Amos, Yesaya, dan Ester, secara khusus bisa disebut perikop-perikop tcrtentu (Kej. 2-3;
Kcj 37-50-Narasi Yusuf; 1Raj. 1-2-Narasi Suksesi Daud).
menjalani hidup yang baik. Dalam pengertian itu, hikmat berfungsi
mengontrol hidup agar baik sekaligus mengajarkan seni menjalani hidup
yang baik. [ika hikmat dilanggar, orang hidup susah. Dernikianlah,
ditemukan wejangan hikmat untuk menjauhkan diri dari minuman keras
atau untuk tidak bertutur kata buruk.
Amsal menegaskan, siapa saja yang memperoleh hikmat mern-
peroleh kehidupan (8:35), apakah itu dalam bentuk umur panjang,
kekayaan, atau kehormatan (3:16). Lebih konkretnya, ada hikmat tentang
hidup lahir-batin yang sehat (14:30; 17:22; 18:14), tentang kekuasaan dan
pemerintahan (8:15-16; 11:10, 11; 28:16; 29:2; bdk. Pkh. 10:16-17), tentang
warisan kekayaan (13:22), tentang persahabatan (17:17; 18:24; 22:11),
tentang hubungan antara kekayaan dan persahabatan (14:20; 19:4, 6),
tentang istri (12:4; 21:19), tentang pendidikan anak (13:24; 15:20; 17:25;
19:18; 20:30), tentang pekerjaan (12: 9, 11, 24; 24:27).
Ada juga genre hikmat berbentuk refleksi moral. Ada dua genre
hikmat yang mirip autobiografi, yakni kisah contoh dan refleksi. Kunci
untuk menafsir kisah contoh maupun refleksi adalah menentukan
komponen-komponen yang mendukung kesimpulan moral. Dalam kisah
contoh, penulis mengisahkan pengalaman pribadinya atau sebuah ilustrasi
yang darinya ia menyimpulkan sebuah kebenaran penting. Biasanya
kisah contoh mulai dengan formula seperti "aku melalui .../1, kemudian
formula "aku memandangnya .../1 yang merupakan kisah, dan akhirnya
ditutup dengan suatu ajaran moral. Ajaran moral merupakan bagian
terpenting yang lewatnya dinyatakan maksud tuturan yang panjang-
lebar: pendahuluan (24:30 "aku melalui .../1), kisah contoh (24:31-32utpomkihedbaVUTRNMLKJIHGFEDA/I •••
aku memandangnya .../1), dan kesimpulan moral (24:33-34).
Berbeda dari kisah contoh, refleksi mengandung perenungan dan
kesimpulan pribadi tentang sebuah kebenaran. Penulis juga sering
mengutip pengamatan langsung, kisah contoh, atau pemikiran yang
panjang. Secara garis besar sebuah refleksi dimulai dengan formula
pembukaan ("aku melihat/mempertimbangkan/melalui .../1), kemudian
cuplikan amsal (pertanyaan retorik, cuplikan kisah contoh), dan penutup
dalam bentuk kesimpulan moral. Hikmat reflektif mendominasi Kitab
Pengkhotbah (1:12-2:26) meski strukturnya tak persis sarna dengan yang
baru dituturkan di atas. Bagian demi bagian mulai dengan ungkapan "aku
telah melihat .../1 (1:14; 3:16; 4:1; 5:13; 6:1). Untuk mencari jawab apa yang
terpenting dalam hidup, kitab itu menggabungkan bentuk prosa dengan
puisi kontemplatif, kisah contoh, dan kutipan-kutipan amsal. Kadang-
kadang dalam suatu kesimpulan, ditarik ajaran moral yang diambil
dari pengamatan pribadi (2:24-25; 3:22; 5:18-20). Dalam refleksi tentang
36 I THE INTEGRATED LIFE
1
Hikmat Membuat Hidup Utuh I 37zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
berharganya ternan bersekutu (4:7-12), cuplikan kisah contoh diambil dari
seorang kaya yang hidup sendiri (ay. 8), disusul dengan tuturan panjang-, .
lebar yang intinya adalah hidup lebih baik dijalani berdua daripada
sendirian. Akhirnya, refleksi ditutup dengan sebuah kesimpulan moral.
Penerapan teks secara keseluruhan berpedoman pada kesimpulan
moral. Orang didorong untuk memupuk persahabatan karib sebab Allah
membuat hidup lebih baik lewat persahabatan.
B. Misteri Hidup
Tema kedua yang tak kalah menarik perhatian adalah tentang misteri dan
problem hidup. Mengapa orang baik menderita? Bagaimana menjalani
hidup yang terbatas karena kematian? Bagaimana menemukan kebenaran
tersembunyi dalam tatanan dunia ciptaan? Respons atas pertanyaan
mengapa orang baik menderita adalah genre sastra tutu ran perbantahan.
Membaca tuturan perbantahan perlu identifikasi masalah yang menjadi
sumber perbantahan.
Kitab Ayub didominasi tuturan perbantahan yang diapit kerangka
narasi (ps. 1-2; 42:7-17). Kerangka narasi menggambarkan Ayub sebagai
orang yang paling saleh pada zamannya. Narasi penutup kitab itu
menjadi petunjuk penting bagi seluruh kitab. Allah berpihak pada Ayub
dan melawan teman-ternannya (42:7-9). Ia memulihkan nama baik Ayub
dengan memulihkan dua kali lipat kerugiannya (42:10-17). Sekaligus
Allah juga mengkritik kesombongan teman-temannya.
Ayub terlibat perbantahan dengan ketiga temannya tentang sebab-
musabab penderitaannya. Ayub memohon dilepaskan dari penderitaan
namun Allah diam saja (16:7, 16-17). Meski Ayub menuntut keadilan dari
Allah dalam pengadilan surgawi (16:18-21), ia sadar Allah terlalu kuat
baginya (9:4, 14-20). Namun, Ayub tetap menggugat ketidakadilan yang
dideritanya sebab Allah tidak juga menjawab atau memberi pertolongan.
Ia merasa dibayang-bayangi kematian dan ia menjadi putus asa (17:13,
15; 30:1-31). Perbantahan itu diakhiri dengan intervensi Allah. Dengan
rendah hati, Ayub menyetujui perkataan Allah (42:1-6).
Kitab Ayub mendorong pembaca untuk tetap memercayai Allah
dalam situasi di mana kita sebenarnya tidak harus menderita. Perhatikan
bagaimana Ayub membela diri dan nasihat teman-temannya meski seper-
tinya benar secara teologis, namun akhirnya tidak dibenarkan Allah.
Kadang-kadang ada genre sastra lain dari khazanah ibadah Israel
yang mendukung perbantahan itu. Perlu dipelajari mengapa genre-
genre lain dipakai dan apa sumbangannya bagi perbantahan yang
Dalam tiap jerih payah ada keuntungan,
tetapi kaia-kaia belaka mendaiangkan kekurangan saja. (Ams. 14:23)utpomkihedbaVUTRNMLKJIHGFEDA
38 I THE INTEGRATED LIFEzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
sedang berlangsung. Genre ratapan dipakai untuk menggugat Tuhan.
Ayub menganggap Allah sebagai lawan sebab ia merasa diperlakukan
sewenang-wenang. Dalam pembelaannya, Ayub menegaskan dirinya tak
bersalah. Dalam genre pengakuan diri tak bersalah, Ayub menegaskan
dirinya tak bersalah dan siap menerima segala konsekuensi buruk jika
ia berdusta. Demikianlah, Ayub mengakhiri solilokuinya yang berapi-
api dengan pengakuan diri tak bersalah (31:5, 8, 17, 19, 21-22). Perhatikan
formula kalimat bersyarat ("jikalau aku ...") disusul dengan kesalahan
yang dimaksud dan akhirnya suatu konsekuensi serius jika yang
disyaratkan betuI. Pengakuan diri tak bersalah itu bertujuan agar Ayub
dibenarkan Allah. Allah diminta memulihkan reputasinya. Dari solilokui
Allah dan jawaban Ayub (38:1-42:6) harus diputuskan apakah sebenarnya
Ayub bersalah. Penegasan Ayub bahwa dirinya tak bersalah (ps. 31)
adalah petunjuk penting bagi seluruh kitab itu. Ayub menyangkal, dosa
pribadinya menjadi sumber penderitaannya. Bagi Ayub, penderitaannya
tetap sebuah misteri.
Genre lain adalah himne yang menguraikan panjang lebar hal-hal
yang dilakukan Allah secara konsisten. Dalam bahasa Ibrani, verba yang
dipakai berbentuk partisipel (5:9-16; 9:5, 8-10; 11:7-12; 12:13-25; 25:2-
6; 26:5-14). Genre himne muncul bukan karena di sela-sela perdebatan,
orang tiba-tiba menyanyi. Kalau kita perhatikan konteksnya, himne itu
mendukung pernyataan ayat 4 tentang kekuatan Allah yang tak dapat
dilawan dan kekuatan itu melumat siapa saja yang coba-coba berdebat
dengan Allah.VUTPMKJIHDA
IV KALlMAT AMSAL
Amsal adalah kebenaran tentang hidup yang intinya diambil dari
pengalaman umum manusia. Umumnya isi amsal singkat dan mudah
diingat. Yang menjadi perhatian amsal adalah pola-pola laku yang
umum. Kendati demikian, detail konteks kehidupan amsal bisa berbeda
dari konteks kehidupan masa kini. Sebagai contoh, standar sukses dalam
amsal digambarkan dalam rupa rumah kecil dan cukup makanan. Standar
hidup sukses itu bisa berbeda dari yang sekarang. Sukses kini mungkin
dilihat dari memiliki rumah besar, memiliki beberapa mobil, atau sering
pergi ke luar negeri.
Karena sifatnya yang umum itu, ap.!ikasi kebenaran dalam amsal tak
berlaku untuk semua keadaan. Selalu ada kekecualian.
Hikmat Membuat Hidup Utuh I 39zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Contoh di atas berbicara tentang kerja keras dan hasil positifnya.
Orang yang tidak bekerja kera~ akan hidup kekurangan. Namun, orang
yang hidup kekurangan tidak selalu karena malas. Orang menjadi miskin
bisa karena faktor-faktor lain, seperti ditipu orang lain, dagang merugi,
tertimpa musibah, atau miskin karena strukturnya tidak adil (kemiskinan
struktural). Tidak adanya kebenaran umum yang absolut merupakan
gambaran dari keadaan dunia kita yang terce mar dosa dan sekaligus
kesempumaan selalu terhalang. Untuk tidak jatuh ke dalam generalisasi
dan memberi tempat pada kekecualian, kadang-kadang sebuah amsal
perlu dibandingkan dengan amsal lain atau disorot dari ajaran lain.
Menurut bentuk kalimatnya, amsal dalam PL bisa berupa kalimat
berita dan kalimat perintah (preskriptif). Jika bentuknya kalimat berita,
amsal bersifat deskriptif; jika kalimat perintah, amsalnya preskriptif.
A.yutsrponmlkihgfedcbaYVUTSRPNMLKIHGFEDBADeskriptif
Amsal deskriptif umum ditemui. Kebenaran dalam amsal itu berdasar
pengamatan sederhana atas hidup, tanpa mempertimbangkan penge-
cualian dan tanpa menuntut penerapan.
Amsal berikut melukiskan sebuah kenyataan hidup.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
Ada yang menyebar haria ietapi bertambah kaya,
ada yang menghemat secara luar biasa namun selalu berkekurangan.
(11:24)
Ada orang yang membagi-bagi hartanya namun hidupnya tidak kurang,
malah bertambah kaya. Sebaliknya, ada orang yang berhemat setengah
mati namun hidupnya selalu kurang. Amsal deskriptif tidak dimaksud
sebagai kebenaran absolut bahwa orang harus membagi-bagi harta agar
bertambah kaya.
Dalamdua contoh amsal beriku t, digambarkan orang bijak mengetahui
kapan harus berkata-kata dan kapan berdiam diri.
Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya,
dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya! (15:23)
Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya,
orang yang berpengertian berkepala dingin.
Juga orang bodoh akan disangka biiak kalau ia berdiam diri
dan disangka berpengertian kalau ia mengatupkan bibirnya. (17:27-28)
Kedua amsal ini tidak dimaksudkan agar orang menjadi bijak dengan
cara sedikit bicara.
Dalam amsal berikut, digambarkan be tapa bijaknya orang yang
40 I THE INTEGRATED LIFEzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
mengerti pengaruh pemberian kepada orang-orang besar.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
Hadiah memberi keiuasan kepada orang,
membawa dia menghadap orang-orang besar. (18:16)
Amsal ini tidak dimaksudkan agar orang membawa hadiah setiap kali
menjumpai pembesar.
B. Preskriptif
Kebenaran dalam amsal preskriptif menuntut penerapan. Biasanya
perintah terdiri atas kalimat larangan ("jangan ...") disusul dengan anak
kalimat yang memberi alasan mengapa orang hams menuruti perintah
itu (" sebab ...").
Janganlah merugikan orang miskin, hanya karena ia lemah; dan di sidang
pengadilan [anganlah memperkosa hak orang yang tak berdaya. Sebab,
TUHAN akan mentbela perkara mereka dan tnencabut nyawa orang yang
menindas mereka. (22:22-23, 81S)
Bentuk perintah yang Iebih panjang ditemukan dalam kelompok
Amsal 1-9. Di situ guru hikmat mendesak "anaknya" dengan panjang-
Iebar untuk menuruti jalan kebijaksanaan (1:8; 2:1; 4:1; 7:1). Yang tidak
biasa dalam bagian itu adalah munculnya subgenre yang unik disebut
tuturan hikmat di mana hikmat memperoleh personifikasi sebagai
perempuan yang menyampaikan pesannya di tempat terbuka seperti
jalan dan lapangan (1:20-33; 8:1-36; 9:1-6; bdk. perempuan bebal dalam
9:13-17,28).
Tujuan amsal preskriptif adalah agar pembaca menjadi bijak dan
hidupnya baik, "Oengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak;
janganlah mengabaikannya" (8:33; bdk. 22:17-24:22). Perintah dalam amsal
tidak untuk ditimbang-timbang, tetapi untuk dilakukan dan itu menuntut
ketaatan. Amsal jenis ini hams ditanggapi dengan serius. Kadang-kadang
nasihat dari amsal preskriptif digambarkan seperti seorang wanita yang
memohon-mohon orang yang lalu-lalang untuk mengikuti nasihatnya,
memperlihatkan betapa seriusnya nasihat dalam hikmat itu. Yang taat
akan hidup baik, tetapi yang tak taat akan hidup buruk. Untuk mencari
pesan dari hikmat berbentuk perintah, perhatikanlah apa yang amsal
ingin kita lakukan.
Takut akan TUHAN adalan didikan yang mendaiangkan hikmat,
dan kerendahan haii mendahului kehormatan. (15:33)
Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh,
tetapi orang yang bijaksana, bersabar. (14:17)
Hikmot Membuot Hidup Utuh I 41zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Dalam kedua contoh di atas, takut akan Tuhan dan bersabar termasuk
kewajiban moral '.'
Amsal preskriptif bisa merupakan eksplisitasi kebenaran moral yang
secara tersirat dituntut dalam amsal deskriptif. Dalam amsal deskriptif
tertulis, "Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan
berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN" (16:20). Bentuk
perintah amsal ini berbunyi, "Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN,
maka terlaksanalah segala rencanamu" (16:3),
Ada juga amsal yang tak tegas bentuk perintahnya namun maksud-
nya ke sana, seperti contoh dalam nasihat untuk memerhatikan orang
miskin.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
Siapa menindas orang yang lemah, menghina Pencipianua,
tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan
Dia. (14:31)
Menolong orang miskin sama seperti memberi pinjaman kepada TUHAN;
nanti TUHAN juga yang akan membalasnua. (19:17, BIS)
Janganlah engkau bcrkata kepada sesamamu, "Pergilah dan kembalilah;
besok akan kuberi," sedangkan yang diminia adaurpnmedaIpadamu, (3:28)
V POETIKAMSAL
Ada tiga poetik amsal yang menonjol, yakni perbandingan, formula x!
x+I, dan antitesis.
A. Perbandingan
Perbandingan adalah sesuatu yang jelas dengan sendirinya ketika sebuah
keadaan disandingkan dengan keadaan lain, masing-masing dari dua
dunia berbeda. ltu jelas dengan sendirinya sebab gambaran yang diambil
dari realitas sebagaimana dilihat dan dialami orang banyak tak sulit
untuk dibayangkan. Karena itu juga fungsi perbandingan pertama-tama
adalah membuat lebih jelas dan kemudian bisa juga menegaskan.
Berbeda dari etika yang menilai perilaku dengan terminologi abstrak,
perbandingan dalam amsal diambil dari realitas yang dialami sehari-hari.
Kesamaan dari hal-hal yang dibandingkan dalam amsal dimungkinkan
sebab manusia dan realitas keseharian sama-sama termasuk dunia ciptaan
Allah. Perbandingan secara implisit merupakan evaluasi positif atas dunia
ciptaan (IIB. "Hubungan dengan Teologi Penciptaan"). Dengan dernikian,
perbandingan ditujukan bagi pendengar yang tingkat akal sehatnya
cukup, yang mampu menilai realitas dunia sehari-hari, seorang dewasa
42 IyutsrponmlkihgfedcbaYVUTSRPNMLKIHGFEDBATHE INTEGRATED LIFEzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
yang mampu mengambil keputusan pribadi yang bertanggung jawab.
Oiperhadapkan dengan perbandingan yang mengandung kebenaran,
pendengar diminta untuk setuju atau menolak. Jika pendengar menerima
identifikasi itu dan bertindak seperti yang dianjurkan atau dilarang, ia
tergolong orang bijak. Jika tidak, ia tergolong bebal.
Oua contoh perbandingan yang menonjol dalam amsal adalah
metafora dan simile. Oalam metafora, sebuah kata atau frasa sekaligus
memiliki dua arti: harfiah (dari wilayah konkret) dan simbolis (dari
wilayah abstrak atau rohani). Oi sini, A adalah B meski A hanya kiasan
berdasar keserupaan. Kendati keserupaan yang ada, arti simbolis itu
bukan kesinambungan langsung arti harfiah.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
Ajaran orang bijak adalah sumber kehidupan,
sehingga orang ierhindar dari jerat-jerai maui. (13:14)
Oalam amsal ini, perkataan yang bersumber dari ajaran orang bijak
membuat orang terhindar dari jerat maut dan itu dibandingkan dengan
mata air kehidupan. Perkataan seperti itu menjadi "surnber kehidupan".
Selanjutnya, perkataan yang baik tidak cukup hanya benar isinya, tetapi
juga tepat konteksnya, dengan siapa dan dalam situasi apa diucapkan.
Siapa memberi [auiaban yang tepat mengecup bibir. (24:26)
Memberi jawaban yang tepat dibandingkan dengan mengecup bibir.
Kegeraman raja adalan bentara maui, tetapi orang bijak memadamkannua.
(16:14, BIS)
Kemarahan raja seperti berita hukuman mati, tetapi orang bijak berusaha
meredakannya.
Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya,
tetapi yang menjadi kebinasaan bagi orang melarat iolah kemiskinan.
(10:15)
Arti harta bagi orang kaya dibandingkan sebagai "kota yang kuat"
sehingga orang miskin binasa karena kemiskinannya.
Seperti pemabuk mengeluarkan duri dari tangannya,
begitulah orang bodon yang mengucapkan petuah. (26:9, BIS)
Di mulut orang bebal, perkataan bijak seperti duri yang menusuk tangan
pemabuk.
Simile berbeda dari metafora sebab dari kata atau frasa yang sarna
tidak muncul dua arti berbeda (harfiah dan simbolis). Simile adalah
kiasan pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki
Hikmat Membuat Hidup Utuh I 43zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
berbeda, namun dianggap "lengandung segi-segi serupa, dan keserupaan
itu dinyatakan dengan kata-kata "seperti", "bagai(kan)", atau "laksana".
A seperti B. Demikianlah, makna kehadiran partikel Ibrani sepertizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBAke (dan
variannya kemo), masal, atau rangkaian ke ... ken.
Murka raja bagaikan auman singa;
orang yang membangkitkan kemarahannua berarti mencelakakan diri
sendiri. (20:2, BIS)
Karena kuatnya un sur perbandingan dalam amsal, ada jenis amsal
perbandingan yang menegaskan keunggulan suatu karakter atau
tindakan dibandingkan karakter atau tindakan lain.
Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi inemperoleh emas,
dan mendapat pengeriian [auh lebih berharga daripada mendapai perak.
(16:16)
B. Formula xlx+ 1
Amsal dengan formula x/x+ 1 umum dijumpai dalam sastra Ibrani
maupun Timur Dekat kuno. Dalam Yesus bin Sirakh 25-26 ada beberapa
contoh. Disebutkan ada sembi Ian orang yang dipandang berbahagia,
namun yang kesepuluh melampaui semuanya, yakni orang yang takut
akan Tuhan (25:7-11). Disebutkan ada tiga hal yang ditakuti, namun hal
yang keempat paling ditakuti, yakni ihwal seorang perempuan yang
cemburu terhadap perempuan lain (26:5-6). Disebutkan ada dua hal yang
membuat sedih, namun hal yang ketiga membuat marah, yakni orang
yang berbalik kembali kepada dosa (26:28).
Ada beberapa kali pemakaian formula x/x+1, "tiga ... empat ..."
(30:15-16, 18-19, 21-23, 29-31). Dalam formula itu, rincian bilangan
sesuai dengan jumlah referensi. Cara membacanya adalah dengan
memerhatikan angka kedua (x+I), sebab angka itulah yang sebenarnya
tujuan formula. Sebagai contoh, Amsal 30:18-19 menyinggung empat
hal yang mengherankan orang bijak, namun yang terakhir disebut betul-
betul mengherankannya. Ketiga hal sebelumnya cuma untuk menambah
kepentingan dari keheranannya tentang yang keempat. Perihal "jalan
seorang laki-laki dengan seorang gadis" tidak hanya berbeda dari ketiga
hal sebelumnya, unsur mengherankannya melebihi ketiga yang lain."
Namun, AmsaI6:16-19 harus dibaca sedikit berbeda. Di sini angka 6
dan 7 merupakan paralelisme bilangan yang berarti hampir namun tak
identik. Intinya tentang kekejian di mata Tuhan, sesuatu yang berlawanan
17 Formula x/x+l dalam Amos 1:3-4I)erbeJa karena tanpa rincian sesuai jumlah angka. For-
mula ini mau mengatakan ada banyak hal (juga Am. 1:6.9, 13; 2:4; Mi. 5:5/4; Pkh. 11:2).
C.yutsrponmlkihgfedcbaYVUTSRPNMLKIHGFEDBAAntitesisutpomkihedbaVUTRNMLKJIHGFEDA
44 I THE INTEGRATED LIFE
dengan agama sejati. Lima kejahatan pertama dikaitkan dengan 5 organ
tubuh (mata, lidah, tangan, hati, kaki). Perubahan menjadi kalimat verbal
dalam ayat 19 memutuskan hubungan sintaktis dengan sebelumnya,
sekaligus kejahatan yang disebut dalam ayat itu (yang ke-6 dan ke-7)
mungkin menggarisbawahi posisinya sebagai klimaks rangkaian kekejian
di mata Tuhan." Sifat-sifat jelek yang disebutkan itu merupakan sebuah
kesatuan sifat dari orang yang suka memanipulasi dan melakukan
kekerasan, pada dasarnya orang jahat. Seorang yang bertindak jahat
memuncak dengan tindakan yang menimbulkan pertengkaran di antara
saudara-saudara. Ayat terakhir kembali kepada organ bicara dalam
bentuk saksi dusta, sekaligus menekankan pentingnya kata-kata sebagai
ekspresi manusia.
Bentuk amsal yang paling umum adalah antitesis sebagaimana ditemukan
mendominasi kelompok Amsal 10-15. Dalam amsal antitesis, sebuah
tindakan bijak secara kontras dihargai dalam perbandingan dengan suatu
kebodohan sebagai hal yang sama sekali tidak menarik. Fokus amsal
adalah kontras itu. Maka, pertama-tama perlu dibuat jelas kedua ciri
atau jenis orang yang dikontraskan. Dari kedua hal yang berJawanan itu
kemudian ditentukan yang dihargai dan mengapa itu dihargai.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
SiurpnmedaIpemaran membangkiikan periengkaran,
tetapi orting yang sabar memadamkan perbaniahan. (15:18)
Ayat itu mempertentangkan pemarah dengan orang sabar. Orang sabar
lebih dihargai karena tidak membangkitkan pertengkaran, sebaIiknya,
memberikan ketenangan.
Kekhawatiran dalam hati membungkukkan orang,
tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia. (12:25)
Kini kekhawatiran dikontraskan dengan perkataan yang baik. Perkataan
yang baik merupakan obat penawar bagi kekhawatiran, menenangkan
hati yang kacau.
Sebuah variasi amsal antitesis adalah amsal yang dimulai dengan
frasa "lebih baik" dan karenanya populer dengan sebutan "wejangan
lebih baik" (better saying). Amsal-amsal seperti itu sering disebut sebagai
amsal perbandingan. Akan tetapi, amsal yang mulai dengan "lebih baik"
itu tidak menentukan mana yang lebih baik, melainkan sebuah realitas
diletakkan sarna sekali berlawanan di mana yang satu baik dan yang lain
18 Richard]. Clifford, Proverbs, 011.. (Louisville: Weshninster John Knox, ]999), 77.
Hikmat Membuat Hidup Utuh I 45zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
jelek. Makan daging sapi dengan kebencian bukan cuma kurang baik
dibandingkan dengan makan sepiring sayur dengan kasih, tetapi yang
satu jelek dan yang lain baik (15:17). Demikian juga, banyak harta dengan
kecernasan, penghasilan banyak tanpa keadilan, membagi rampasan
dengan orang congkak, atau makan daging dengan orang serumah
disertai cekcok, semua itu jelek (15:16; 16:8, 19; 17:1; 21:9). Karena itu,
James L. Crenshaw rnengoreksi label amsal perbandingan rnenjadi amsal
yang mengecualikanzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA(excluding prouerbi,"VUTPMKJIHDA
VI. HIDUP BERSAMAyutsrponmlkihgfedcbaYVUTSRPNMLKIHGFEDBAHIKMAT
Karena sifat universalnya, hikmat terbuka untuk siapa saja dan berlaku
untuk sernua orang tanpa kecuali. Sebuah kenyataan yang tidak enak
adalah seorang Kristen tidak mesti berhikmat dan, sebaliknya, seorang
bukan Kristen bisa berhikmat.
Hikrnat bisa diperoleh lewat pengalaman sehari-hari dan karenanya
juga bisa dipelajari. Hikmat pada dasarnya mudah ditemukan dalam
dunia manusia, seperti dalam keluarga dan kehidupan sehari-hari.
Kendati demikian, untuk memperoJehnya dibutuhkan keseriusan dan
kesabaran (8:17, 34; bdk. Yer. 29:13). Salah satu bentuk keseriusan itu
adalah sikap hormat kepada Tuhan. Takut kepada TUHAN "senantiasa"
(23:17).Itu adalah hidup yang "berpegang pada perintah-perintah-Nya",
sebuah terna yang rnenonjol dalam Taurat (Pkh. 12:13). Takut kepada
TUHAN adalah "sumber kehidupan" (14:27) atau "mendatangkan
hidup" (19:23). Takut kepada TUHAN adaJah "permulaan pengetahuan"
(1:7), "permulaan hikmat" (9:10), Jangkah pertama untuk memperoleh
hikmat (15:33). Takut kepada TUHAN "memperpanjang umur" (10:27),
memberi "ketenteraman yang besar" (14:26; bdk. 15:16), "kekayaan,
kehormatan, dan kehidupan" (22:4).
Hikmat lebih merupakan hukum kehidupan daripada hukum alam
yang berada di luar penggunanya dan baru dipakai bila diperlukan.
Orang tidak dikatakan sebagai pengguna hikmat tetapi ia menyatu
dengannya. Bahagia tidaknya hidup seseorang di dunia tergantung
hubungannya dengan hikmat. Kendati demikian, ada juga kesamaan
hikmat dengan hukum alamo Sebagai contoh, kehadiran hukum gaya
tarik bumi (gravitasi) di daJam diri kita membuat kita dengan refleks
tetap tegak tidak jatuh. Demikian juga, hikmat membimbing dari dalam
diri agar kita terlindung dari kejahatan dan kemalangan (6:21-24; 7:1-5).
Hikmat memiliki kekuatan untuk menyelamatkan manusia dari jalan
19 Crenshaw, Old Testament Wisdom, 69.
46 I THE INTEGRATED LIFEzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
yang jahat dan dari tipu muslihat (2:12).
ltu sebabnya Amsal menggambarkan personifikasi hikmat sebagai
suara yang memanggil-manggiI, yang berupaya membimbing manusia di
jalan hidup yang benar dan tidak bernasib seperti orang bebal (1:21; 8:30-
31; 9:5-6). Hikmat ditampilkan bukan sebagai aturan mati yang dingin,
tetapi seperti wanita yang mengundang orang ':lntuk mendekatinya.
Hikmat menuntut respons pribadi. Personifikasi hikmat seperti itu juga
membedakan antara hikmat orang Israel dan hikmat orang Mesir kuno
yang impersonal sifatnyazyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA(Maat).
Untuk memperlihatkan betapa pentingnya hikmat dalam hidup,
tulisan ini ditutup dengan dialog imajiner seorang yang sedang bermimpi
meng-interview Tuhan.
"Engkau mau meng-interview-Ku?"
"Jika Engkau punya waktu."
"Waktu-Ku adalah kekekalan," jawab Tuhan sambil tersenyum.
"Apa yang biasanya paling membuat-Mu terheran-heran tentang
manusia?"
"Bahwa mereka bosan dengan masa kecil, mereka ingin buru-buru
menjadi dewasa, dan kemudian ingin menjadi anak kecil kembali.
"Bahwa mereka sampai mengorbankan kesehatan demi mencari
uang dan kemudian menghabiskan uang mereka untuk memulihkan
kesehatan mereka.
"Bahwa dengan mencemaskan masa depan, mereka melupakan
masa kini, sampai-sampai mereka tidak hidup dalam masa kini maupun
masa depan.
"Bahwa mereka hidup seolah-olah mereka tidak akan pernah mati
dan mereka mati seolah-olah mereka tidak hidup sebelumnya."
Allah memegang tanganku dan kami diam sejenak. Kemudian aku
bertanya, "Sebagai orang tua, Engkau mau anak-anak-Mu belajar hidup
seperti apa?"
"Mereka harus belajar, mereka tidak dapat membuat orang lain
mengasihi mereka, tetapi mereka dapat membiarkan diri mereka
dikasihi.
"Mereka harus belajar, tidak baik membanding-bandingkan diri
sendiri dengan orang lain.
"Mereka harus belajar mengampunidengan cara mempraktikkan
pengampunan.
"Mereka harus belajar, hanya periu waktu sebentar untuk membuka
luka yang dalam di dalam diri orang yang mereka kasihi, tetapi waktu
Hikmat Membuat Hidup Utuh I 47zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
yang lama untuk menyembuhkannya.
"Mereka harus belajar, orang kaya bukan orang yang memiliki yang
paling banyak, melainkan orang yang membutuhkan paling sedikit.
"Mereka harus belajar, ada orang-orang yang tulus mengasihi
mereka, namun tidak tahu bagaimana mengungkapkan perasaan
mereka.
"Mereka harus belajar, dua orang dapat melihat hal yang sarna
dengan pemahaman berbeda.
"Mereka harus belajar, tak cukup mengampuni satu sarna lain, tetapi
juga hams bisa mengampuni diri sendiri."
"Terima kasih untuk waktu-Mu," kataku dengan rendah hati.
"Apakah ada hal lain yang Engkau mau anak-anak-Mu tahu?"
Allah tersenyum dan berkata, "Ketahuilah, Aku di sini ... selalu."urpnmedaI
.I