24
ABSTRACT THE EFFECT OF PARTICIPATIVE BUDGETING ON EMPLOYEES’ PERFORMANCE THROUGH LOCUS OF CONTROL Ahmad Gilang Renaldi/NPM: 0741031005/089611891832/[email protected] Pembimbing 1: Yuliansyah, S.E., M.S.A., Ph.D., Akt. Pembimbing 2: Yenni Agustina, SE., M.Sc., Akt. The purpose of this study is to measure the effect of participative budgeting on employees and locus of control can moderate the effect of participative budgeting through employees’ performance. Collecting data in this riset is by using questionnaire survey. Questionnaires are given to the employees/managers who work in 17 service sector company listed in Indonesian Stock Exchange and have branch offices in Bandar Lampung. This study use purposive sampling method. The data are analyzed by SmartPLS. The result of this riset shows that participative budgeting gives positive impact but it is not too significant through employees’ performance. Furthermore, locus of control gives negative impact and it is not significant through participative budgeting on employees’ performance Key Word:Participative Budgeting, Locus of Control, Employees’ performance, Service Sector

THE EFFECT OF PARTICIPATIVE BUDGETING ON …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/0741031005-19052014.pdf · berkenaan dengan skripsi ini adalah : 1. ... anggaran akan terjadi jika

Embed Size (px)

Citation preview

ABSTRACT

THE EFFECT OF PARTICIPATIVE BUDGETING ON EMPLOYEES’

PERFORMANCE THROUGH LOCUS OF CONTROL

Ahmad Gilang Renaldi/NPM:

0741031005/089611891832/[email protected]

Pembimbing 1: Yuliansyah, S.E., M.S.A., Ph.D., Akt.

Pembimbing 2: Yenni Agustina, SE., M.Sc., Akt.

The purpose of this study is to measure the effect of participative budgeting on

employees and locus of control can moderate the effect of participative budgeting

through employees’ performance. Collecting data in this riset is by using

questionnaire survey. Questionnaires are given to the employees/managers who

work in 17 service sector company listed in Indonesian Stock Exchange and have

branch offices in Bandar Lampung. This study use purposive sampling method.

The data are analyzed by SmartPLS. The result of this riset shows that

participative budgeting gives positive impact but it is not too significant through

employees’ performance. Furthermore, locus of control gives negative impact and

it is not significant through participative budgeting on employees’ performance

Key Word:Participative Budgeting, Locus of Control, Employees’ performance,

Service Sector

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Partisipasi anggaran memberikan kesempatan kepada para bawahan untuk terlibat

dalam penyusunan anggaran. Kinerja para karyawan akan meningkat apabila

mereka terlibat secara aktif dalam proses penyusunan anggaran pada unit

organisasi tempat mereka bekerja (Safitri, 2006). Dengan adanya partisipasi

dalam proses penyusunan anggaran, bawahan akan terlibat secara emosional yang

pada akhirnya memunculkan rasa tanggung jawab yang lebih tinggi dalam

pelaksanaan penyusunan anggaran.

Kinerja sebagai hasil dari usaha seseorang yang dicapai dengan adanya

kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu. Kinerja karyawan yang tinggi

akan menghasilkan kinerja perusahaan yang tinggi pula. Untuk itu, merupakan

suatu keharusan bagi sebuah perusahaan untuk memiliki karyawan yang produktif

dan inovatif. Proses rekruitmen yang ketat tidak menjamin karyawan berkinerja

sesuai keinginan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus selalu melakukan

pengukuran kinerja secara periodik untuk menilai kinerja karyawan dan

menemukan solusi untuk meningkatkan kinerja tersebut (Matolla, 2011).

Green halgh dan Rosen blatt (1984) dalam Mantolla (2011) mendefinisikan Locus

of Contro lsebagai keyakinan dari masing-masing individu bisa mempengaruhi

kejadian yang berkaitan dengan diri karyawan tersebut dan pekerjaannya.Rotter

(1966) mengatakan bahwa Locus of control mencerminkan tingkatan seseorang

yang umumnya merasakan suatu peristiwa yang terjadi di bawah kesadaran

pengendalian dari dalam dirinya.Oleh karena itu locus of control dapat

mempengaruhi karyawan yang telah berpartisipasi dalam penyusunan anggaran

untuk bisa berkinerja lebih baik, karena dengan berpartisipasi karyawan merasa

dilibatkan dan lebih dipercaya oleh perusahaan dan diakui kemampuannya. Hal

ini akan meningkatkan kepercayaan diri karyawan pada potensi yang mereka

miliki. Untuk itu kinerja karyawan akan meningkat sebagai akibat dari semangat

dan motivasi karena keterlibatan, pengakuan dan rasa percaya diri ini.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul

“PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA

KARYAWAN MELALUI LOCUS OF CONTROL”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan dalam latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang

berkenaan dengan skripsi ini adalah :

1. Apakah partisipasi dalam menyusun anggaran berpengaruh positif terhadap

kinerja karyawan yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran?

2. Apakah partisipasi dalam menyusun anggaran dapat meningkatkan kinerja

karyawan denganlocus of controlsebagai variable moderasi?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah yang ditentukan oleh penulis agar penelitian memiliki ruang

lingkup dan arah yang jelas adalah :

1. Perusahaan yang ditelitiadalahperusahaanjasa yang telahterdaftar di Bursa Efek

Indonesia danmemilikicabang di Bandar Lampung. Perusahaan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia dipilihkarenaperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia sudahpastibesardanmaju.

2. Individu yang ditelitiadalahkaryawanperusahaanjasa yang telahterdaftar di

Bursa Efek Indonesia danmemilikicabang di Bandar Lampung yang

telahbekerjaselama minimal 3 tahun.

3. Individu yang diteliti adalah karyawan perusahaan jasa yang

pernahberpartisipasidan terlibat dalampembuatananggaran,

karenakaryawantersebutdinilailebihberpengalamandanmengetahuipotensiperus

ahaan.

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan

Adapun tujuan penelitian dalam menyusun skripsi ini adalah :

1. Mengujidampakpartisipasidalammenyusunanggaranterhadap kinerja

karyawan.

2. Menguji apakah locus of control dapat meningkatkan hubungan antara

partisipasi dalam penyusunan anggaran dan kinerja karyawan.

1.4.2 Kontribusi

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

a. Bagi Akademik

Penelitian ini diharapkan menjadi dokumen akademik yang berguna menjadi

bahan acuan civitas akademika untuk penelitian lebih lanjut di masa

mendatang.

b. Bagi Praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi informasi dan sebagai bahan

pertimbangan untuk mengevaluasi dan mengmbil keputusan terhadap

kebijakan perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Grand Theory

2.1.1 Teori Motivasi

Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan

atau mencapai suatu tujuan. Motivasi sebagai sebuah proses untuk tercapainya

suatu tujuan. Menurut Herzberg dalam Miner (2005), ada dua jenis faktor yang

mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan diri. Dua faktor itu

disebutnya faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik memotivasi

seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah

achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dan sebagainya, sedangkan

faktor ekstrinsik memotivasi seseorang dari luar untuk mencapai kepuasan,

termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi

lingkungan, dan sebagainya.

2.1.2 Expextancy Theory

Expectancy theory dipopulerkan dalam akuntansi oleh Ronen dan Living stone

dalam Hapsari (2010). Inti dari teori ini adalah bahwa perilaku individu

dipengaruhi oleh berbagai factor internal dan eksternal. Keutamaan teori ini

adalah usaha menghubungkan jarak yang besar antara kedua hal tersebut sehingga

dapat di terapkan dalam berbagai kondisi yang berbeda. Ekspektansi adalah

kemungkinan subjektif yang ditetapkan oleh masing-masing individu. Expectancy

theory dapat menjembatani perbedaan yang besar antara kedua sisi dan

menunjukkan hubungan timbale balik. Teori tersebut mendemonstrasikan dengan

jelas bahwa tujuan yang ditentukan dalam tingkatan yang dapat dicapai, sangat

penting apabila tujuannya untuk memotivasi. Teori tersebut juga menunjukkan

bahwa terdapat aspek utama motivasi yang tidak dapat dipengaruhi secara

langsung oleh perusahaan karena mendasar bagi individu. Bagi beberapa individu,

hal mendasar ini mendominasi semua bagian dan penghargaanhanya berperan

kecil. Manajemen perusahaan perlu memiliki pengetahuan yang memadai atas

staf- stafnya untuk dapat memotivasi mereka secara efektif.

2.1.3 Partisipasi Anggaran

Partisipasi merupakan suatu proses yang melibatkan individu-individu secara

langsung di dalamnya dan mempunyai pengaruh terhadap penyusunan tujuan

anggaran (Brownell, 1981). Partisipasi tersebut menunjukkan adanya interaksi

antara para karyawan dengan atasannya dalam menyusun langkah serta membuat

keputusan mengenai tujuan operasi organisasi. Argyris (1952) dalam

Winadara(2003) menjelaskan bahwa kontribusi terbesar dalam proses penyusunan

anggaran akan terjadi jika bawahan dilibatkan untuk berpartisipasi dalam

penyusunan anggaran. Partisipasi anggaran juga sebagai sarana bagi bawahan

untuk mengajukan ide-ide atau masukan anggaran sehingga target yang dibuat

tidak terlalu membebankan parapelaksan aanggaran yang mengetahui potensi dan

hambatan di perusahaan sehari-hari.

2.1.4 Locus of Control

Rotter (1966) menyatakan bahwa locus of control adalah istilah dalam psikologi

yang mengacu pada keyakinan seseorang tentang apa yang menyebabkan hasil

yang baik atau buruk dalam hidupnya, baik secara umum atau di daerah tertentu

seperti kesehatan atau akademik. Locus of control mencerminkan tingkatan

seseorang yang umumnya merasakan suatu peristiwa yang terjadi di bawah

kesadaran pengendalian (pengendalian diri dari dalam/internal).

2.2 Hipotesis Penelitian

2.2.1 Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Kinerja Karyawan

Partisipasi karyawan dalam membuat anggaran dan keputusan akan memicu rasa

memiliki pada perusahaan dan pengakuan identitas diri sebagai bagian dari

organisasi (Nouri, 1998). Partisipasi anggaran dapat mendekatkan karyawan untuk

peduli terhadap hasil kinerja (Chenhall et al, 1988) karena apabila karyawan

berpartisipasi dalam penyusunan anggaran, karyawan akan lebih semangat dan

peduli pada keberhasilan anggaran. Mereka merasa memiliki tanggungjawab

pribadi karena di dalamnya mengandung ide-ide mereka (Cherrington, 1979).

Hasil dari penelitian Chenhall et al (1988) menunjukan bahwa hubungan langsung

antara pastisipasi anggaran dan kinerja karyawan positif signifikan. Sedangkan

penelitian (Nouri, 1998) memperoleh hasil negatif. Untuk membuktikan kedua

hasil tersebut, maka hipotesis yang diambil dalam penelitian ini adalah

H1 :Terdapat pengaruh positif antara partisipasi anggaran dan kinerja karyawan

2.2.2 Partisipasi Anggaran Yang Tinggi Akan Berpengaruh Positif

Terahadap Kinerja Karyawan Ketika Locus Of Control Dalam Keadaan

Tinggi

Locus of control juga diidentifikasi sebagai factor penguat dalam hubungan antara

partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Partisipasi

dalam penyusunan anggaran dihubungkan dengan sumber control karena pada

saat muncul, partisipasidalam penyusunan anggaran mengizinkan manajer

mempengaruhi penyusunan tujuan kinerja, dan itulah yang menciptakan internal

locus of control. Menurut Howell dan Avolio (1993) yang mendapati bahwa

internal locus of control secara signifikan dan positif mempengaruhi kinerja,

dimungkinkan bahwa salah satu cara manajer transformasional meningkatkan

kinerja manajerial adalah dengan menekankan strategi yang kreatif dan

menyertakan resiko. Brownell (1981,1982) menjelaskan bahwa manajer dengan

orientasi internal bekerja lebih baik dengan adanya partisipasi dalam penyusunan

anggaran tetapi manajer dengan orientasi external bekerja lebih baik tanpa adanya

partisipasi dalam penyusunan anggaran.

H2 : Adanya pengaruh positif locus of control dan partisipasi anggaran terhadap

kinerja karyawan

2.3 Desain Penelitian

Locus of Control sebagai Variabel Moderasi

H1

H2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian

3.1.1 Populasi Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada

perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesian memiliki cabang di

Bandar Lampung. Penulis tertarik mengambil perusahaan jasa karena perusahaan

seperti ini memberikan produk berupa barang yang tidak dapat dilihat namun bias

dirasakan oleh pelanggan sehingga dibutuhkan karyawan yang berkepribadian

baik untuk dapat memuaskan pelanggan.Selain itu, perusahaan jasa yang dipilih

adalah yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia karena dengan asumsi bahwa

perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia merupakan perusahaan

yang sudah maju dan besar.

3.1.2 Sampel Penelitian

Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling,

yaitu pemilihan anggota sampel yang didasarkan pada kriteria-kriteria atau ciri-

ciri tertentu yang dimiliki oleh sampel. :

1. Perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia danmemilikicabang di

Bandar Lampung.

2. Karyawantingkatlowsampaimiddlemanajer yang telahbekerjaselama minimal

3 tahunpadaperusahaantersebut.

3. Karyawan yang pernahberpartisipasidalam proses penyusunananggaran.

Partisipasi

Anggaran

Kinerja

Karyawan

Locus of

Control

Berdasarkan criteria sempel yang ada, makadari 39 perusahaan jasa yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Bandar Lampung, terdapat 17

perusahaan jasa yang dapat dijadikan sempel penelitian karenahanya 17

perusahaan yang memenuhi criteria untuk dijadikan sempel. Berikut ini adalah

nama-nama perusahaan tersebut:

Tabel 3.1

Sampelpenelitian

No Perusahaan JumlahKuisioner

1 PT AdhiKarya (Persero) Tbk 4

2 PT Bank Mega SyariahTbk 2

3 PT Bank MayapadaInternasionalTbk 1

4 PT Bank MandirisekuritasTbk 2

5 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 5

6 PT AdiraDinamika Multi Finance Tbk 2

7 PT SmartfrenTelcomTbk 1

8 PT Bank BNI SyariahTbk 2

9 PT Asuransi Ramayana Tbk 2

10 PT Buana Finance Tbk 1

11 PT XL AxiataTbk 3

12 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 4

13 PT Bank SyariahMandiriTbk 4

14 PT INDOSAT Tbk 3

15 PT Bank Pundi Indonesia Tbk 3

16 PT Bank Mega Tbk 2

17 PT Bank BRI Agro Tbk 1

Totalkuisioner yang dijadikansempel 42

3.2 Proses Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Pengumpulan data

primer menggunakan metode survey kuesioner. Survey kuesioner merupakan

metode survey dengan menggunakan satu set pertanyaan yang disusun secara

sistematis dan standard sehingga setia prespon dan mendapat pertanyaan yang

sama untuk dijawab oleh masing-masing responden. Jawaban dari kuesioner yang

dibagikan kepada responden ini nantinya akan diolah dan dianalisis.

Kuesioner partisipasi anggaran, locus of control, dan kinerja karyawan diperoleh

dari penelitian terdahulu dan merupakan kuesioner yang paling sering digunakan

dalam penelitian sebelumnya khususnya dalam penelitian yang terdapat dalam

Simposium Nasional Akuntansi (WasistodanSolihin (2004), Yusfaningrum dan

Ghozali (2005), Mardiyah dan Listianingsih (2005), Sari (2006), Irfan (2010)).

Kuesioner penelitian ini diserahkan langsung kepada karyawan yang

berpartisipasi dalam penyusunan anggaran atau meminta bantuan salah satu

pegawai untuk mengkoordinir penyebaran dan pengumpulan kuesioner tersebut.

Sebelum menyerahkan kuesioner kepada responden atau pun salah satu pegawai,

penulis menanyakan terlebih dahulu apakah di perusahaan tersebut terdapat

partisipasi anggaran agar kuesioner ditujukan kepada orang yang tepat dan dapat

bermanfaat bagi penelitian.

3.3 Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu :

1. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel yang menjadi perhatian utama peneliti yaitu kinerja karyawan.

2. Variabel bebas (independent variable)

Variabel yang mempengaruhi variable lain baik secara positif maupun negative

dalam penelitian ini yaitu partisipasi anggaran.

3. Variabel moderasi(moderating variable)

Variabel yang mempengaruhi partisipasi anggaran dan kinerja karyawan.

Pemoderasi dalam penelitian ini adalah locus of control.

3.4 Pengukuran Insrument

3.4.1 Partisipasi Anggaran

Penggunaan pengukuran partisipasi anggaran diukur menggunakan 7 point

skalalikert. Pengukuran variabel ini menggunakan 6 pertanyaan dari instrument

dikembangkan oleh Milani (1975).Kuesioner ini merupakan kuesioner yang

paling sering digunakan dalam penelitian, khususny apenelitian yang terdapat di

Simposium Nasional Akuntansi. Kuesioner pengukuran partisipasi anggaran dapat

dilihat pada koloml ampiran 1 Responden ditanya seberapa besar pendapat

mereka atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menggunakan skalalikert 1-7.

3.4.2 Locus of Control

Penggunaan pengukuran locus of control diukur menggunakan 7 poin tskala

likert. Penelitian ini menggunakan 6 pertanyaan dari instrument yang

dikembangkan oleh (Rotter 1996). Kuesioner ini merupakan kuesioner yang

paling sering digunakan pada penelitian sebelumnya khususnya penelitian yang

terdapat pada Simposium Nasional Akuntansi. Responden ditanya seberapa besar

pendapat mereka atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menggunakan

skalalikert 1-7.

3.4.3 Kinerja Karyawan

Penggunaan pengukuran partisipasi anggaran diukur menggunakan 7 point

skalalikert. Pengukuran variabel ini menggunakan 5 pertanyaan dari instrument

dikembangkan oleh Milani (1975). Kuesioner ini merupakan kuesioner yang

paling sering digunakan dalam penelitian, khususnya penelitian yang terdapat di

Simposium Nasional Akuntansi. Responden ditanya seberapa besar pendapat

mereka atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menggunakan skalalikert 1-7.

3.5 Analisis Data

Pada penelitian ini data yang dianalisis menggunakan Struktural Equation

Modeling (SEM). Menurut Smith & Langfield-smith (2004) keuntungan

menggunakan SEM adalah:

1. SEM memungkinkan berbagai hubungan antara variabel yang akan diakui

dalam analisis dibandingkan dengan analisis regresi berganda, dan hubungan

dapat rekursif, atau non-rekursif. Dengan demikian, SEM menyediakan peneliti

dengan kesempatan untuk mengadopsi pendekatan yang lebih holistik untuk

membangun model.

2. Kemampuan untuk menjelaskan efek dari kesalahan pengukuran estimasi

variabel laten adalah perbedaan utama antara SEM dan kedua analisis jalur dan

analisis regresi berganda.

3. SEM dapat mengatasi beberapa masalah dan keterbatasan yang melekat dalam

analisis regresi ganda.

3.5.1 UjiKualitas Data

Kualitas data dalam suatu pengujian hipotesis akan mempengaruhi hasil ketepatan uji

hipotesis. Dalam penelitian ini, kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan

instrument dievaluasi dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan uji reliabilitas digunakan

untuk mengukur konsistensi alat ukur dalam mengukur suatu konsep atau dapat

juga digunakan untuk mengukur konsistensi responden dalam menjawab item

pertanyaan dalam kuesioner atau instrument penelitian (Jogiyanto, 1999).

3.5.1.1UjiValiditas

Pengujian validitas menggunakan PLS dengan menguji validitas konvergen dan

diskriminan. Validitas konvergen dihitung dengan melihat skor Average Variance

Extracted (AVE). Nilai validitas konvergen sangat baik apabila skor AVE di atas

0.5 (Hulland, 1999).

Untuk menguji validitas discriminant dapat dilakukan dengan dua metode yaitu

metode Fornell-Larcker dan metode cross-loading.Metode Fornell-Larcker di

lakukan dengan membandingkan square roots atas AVE dengan korelasi vertical

laten, metode selanjutya metode cross-loading yang menyatakan bahwa semua

item harus lebih besar dari konstruk lainnya (Al-Gahtani, Hubona, & Wang,

2007).

3.5.1.2 UjiReliabilitas

Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang berarti

keterpercayaan, keterandalan, konsistensi dan sebagainya (Azwar 2001 dalam

Sujianto, 2009). Pengujian reliabilitas dilakukan dengan Partial Least Square

(PLS) untuk menganalisis Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability. Sesuai

dengan aturan yang lazim dipakai bahwa Cronbach’s alpha dan Composite

Reliability lebih dari 0.7 menunjukkan tingkat reliabilitas yang cukup baik

(Hulland, 1999)

3.6 PengujianHipotesis

Pengujian hipotesis atas partisipasi anggaran, locus of control dan kinerja

karyawan dilakukan dengan membandingkan hasil path coefficient dengan t-tabel.

Hipotesis dikatakan sangat signifikan apabila T hitung> T tabel pada derajat

kebebasan 1%. Hipotesis dikatakan signifikan apabila T hitung> T tabel pada

derajat kebebasan 5%, dan hipotesis dikatakan lemah apabila T hitung> T tabel

pada derajat kebebasan 10%. Sedangkan hipotesis dikatakan tidak signifikan atau

ditolak apabila T hitung< T tabel pada derajat kebebasan 10%.

3.7 AnalisisJalur

Uji jalur dilakukan untuk menemukan jalur mana yang paling tepat dan singkat

suatu variabel independen menuju variable dependen yang terakhir (Sugiyono,

2008). Uji jalur dilakukan apabila seluruh hipotesis baik pengaruh langsung

maupun tidak langsung menunjukan nilai positif.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui kuesioner.

Kuesioner yang disebar sebanyak 124 ke 39 perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia dan memiliki cabang di Bandar Lampung, terdapat 92 kuesioner yang

kembali. Dari 92 kuisioner yang disebar hanya 42 kuisioner yang memenuhi kriteria,

karena hanya 42 karyawan yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran sehingga

dapat dijadikan sampel dan dianalisis, sedangkan 50 kuesioner lain tidak memenuhi

kriteria karena karyawan tersebut tidak berpartisipasi dalam penyusunan anggaran.

Sehingga tingkat pengembalian (response rate) mencapai 33%.

Tabel 1. Deskriptif data

Variabel N Nilai teori Nilai sebenarnya

Minimal Maksimal Minimal Maksimal

Partisipasi Anggaran 42 1 7 1 7

Locus of Control 42 1 7 1 7

Kinerja Karyawan 42 1 7 1 7

Berdasarkan Tabel 1 tentang deskriptif data diketahui bahwa jumlah sampel yang

dapat diolah sebanyak 42 sampel dan menggunakan 7 point skala likert, poin 1

untuk sangat tidak setuju hingga poin 7 untuk sangat setuju. Dari ketiga variabel

di atas terlihat bahwa rata-rata responden memilih nilai sebenarnya yaitu minimal

1 dan maksimal 7.

Tabel 2. Deskriptif Responden

n Komulatif %

Komulatif

%

Jenis Kelamin Pria 34 34 81% 81%

Wanita 8 42 19% 100%

Usia

< 30 21 21 50% 50%

31-40 15 36 36% 86%

41-50 6 42 14% 100%

Pendidikan

Terakhir

SMA/Diploma 15 15 36% 37%

Sarjana/S1 23 38 55% 92%

S2/S3 3 42 7% 99%

Jabatan Middle Manajer 28 28 67% 67%

Upper Manajer 13 42 31% 98%

Divisi Kerja

Akuntansi 13 13 31% 31%

Marketing 7 20 17% 48%

Personalia 3 23 7% 55%

Produksi 10 33 24% 79%

Lain lain 9 42 21% 100%

Lama Bekerja < 3 tahun 10 10 24% 24%

> 3 tahun 32 42 76% 100%

Sumber: kuesioner, data diolah 2013

Berdasarkan tabel 2 tentang deskriptif responden diketahui bahwa responden pada

penelitian ini didominasi oleh pria yaitu dari total 42 responden, sebanyak 34

responden adalah pria atau sebesar 81%, sedangkan wanita hanya 8 orang atau

19%. Hal ini menggambarkan bahwa manajer perusahaan jasa cabang Bandar

Lampung yang sudah terdaftar di BEI lebih banyak ditempati oleh pria. Dilihat

dari usia, mayoritas responden berusia kurang dari 30 tahun yaitu 21 responden

atau 50%. Responden lain berusia antara 31 – 40 sebanyak 15 responden atau

36%, usia 41 – 50 sebanyak 6 orang atau 14%. Jika dilihat dari pendidikan

terakhir, kebanyakan responden memiliki pendidikan terakhir Sarjana/S1 yaitu 23

responden atau 55%. Di urutan kedua, responden dengan pendidikan terakhir

SMA/D3 sebanyak 15 responden atau 36%, paling sedikit adalah responden

berpendidikan terakhir S2/S3 yaitu hanya 3 responden atau 7% dari total

keseluruhan. Dari tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa responden pada

penelitian ini 28 orang berada pada posisi middle manager atau 67% dan 13 orang

berada pada posisi upper manager atau 31 %. Dari divisi kerja, sebanyak 13

responden atau 31% berada pada divisi akuntansi, 10 responden atau 24% pada

divisi produksi, 7 responden atau 17% pada divisi marketing dan 3 responden atau

7% pada divisi personalia, sedangkan 9 responden atau 21% berada pada divisi

selain yang telah disebutkan di atas. Responden yang telah bekerja pada

perusahaan tersebut selama kurang dari 3 tahun sebanyak 10 orang atau 24% dan

sisanya 31 orang atau 76% telah bekerja selama lebih dari 3 tahun pada

perusahaan tersebut. Dipastikan bahwa seluruh responden yang berjumlah 41

tersebut pernah berpartisipasi dalam penyusunan anggaran, karena data responden

yang memberi keterangan bahwa dirinya tidak pernah berpartisipasi dalam

pembuatan anggaran tidak diolah oleh penulis.

4.2 Analisis Faktor

4.2.1 Partisipasi Anggaran

Berdasarkan komponen matriks berikut, variabel partisipasi anggaran

mengelompok menjad satu faktor.

Tabel 3. Komponen Matrik Partisipasi Anggaran

Component Matrixa

Component

1 2

PA1 ,849 -,279

PA2 ,515 ,771

PA3 ,750 ,282

PA4 ,870 -,385

PA5 ,896 -,238

PA6 ,785 ,225

Sumber : Output SPSS, data diolah

4.2.2 Locus of Control

Berdasarkan tabel 4 komponen matrik masing-masing loading factor locus of

control mengelompok menjadi satu faktor, yaitu pertanyaan 1, 5, dan 6.

Tabel 4. Komponen Matrik Locus of Control

Component Matrixa

Component

1 2

LOC1 ,829 -,220

LOC2 ,511 ,618

LOC3 ,336 ,761

LOC4 ,493 ,209

LOC5 ,897 -,282

LOC6 ,914 -,262

Sumber : Output SPSS, data diolah

4.2.3 Kinerja Karyawan

Berdasarkan komponen matrik berikut, variabel kinerja karyawan mengelompok

pada satu faktor, masing-masing loading faktor di atas 0,5.

Tabel 5. Komponen Matrik Kinerja Karyawan

Component Matrixa

Component

1

KK1 ,904

KK2 ,922

KK3 ,850

KK4 ,866

KK5 ,787

Sumber : Output SPSS, data diolah

4.3 Analisis Data

4.3.1 Model Pengukuran

Tabel 6. Parameter Model Pengukuran Data Menggunakan PLS

No Tipe Model Pengukuran Tipe Pengukuran Kriteria

1 Reliabilitas Konsistensi internal Cronbach's Alpha > 0,7

2 Validitas

Validitas konvergen AVE > 0,5

Validitas diskriminan Fornell-Larcker

Cross Loading

4.3.1.1 Uji Reliabilitas

Pemeriksaan reliabilitas konstruk adalah dengan melihat cronbach’s alpha

cronbach’s alpha atau output composite reliability lebih dari 0,7. Pada Tabel 7

menunjukan reliabilitas konstrak yang dilihat dari nilai cronbach’s alpha dan

composite reliability.

Tabel 7. Quality Criteria (Composite Reliability, Cronbach’s Alpha)

AVE Composite

Reliability

R Square Cronbachs Alpha

PA 0,695 0,918 0,892

LOC 0,852 0,945 0,112 0,912

KK 0,749 0,937 0,164 0,916

Sumber : Output PLS, data diolah

Dari tabel di atas terlihat konstrak partisipasi anggaran memiliki nilai cronbach’s

alpha 0,892 serta composite reliability 0,918. Kedua nilai ini lebih dari 0,70 maka

konstruk partisipasi anggaran dikatakan reliabel. Konstrak locus of control dan

kinerja karyawan juga telah memenuhi syarat kriteria untuk dikatakan reliabel

karena memiliki nilai di atas 0,70.

4.3.1.2 Uji Validitas

A. Uji Validitas Konvergen

Pengujian validitas diskriminan dengan melihat nilai AVE (average variance

extracted). Uji validitas diskriminan dikatakan baik jika memiliki nilai AVE lebih

dari 0,50. Berdasarkan tabel 8 terlihat konstrak partisipasi anggaran memiliki nilai

0,695 dan serta konstrak lainnya memenuhi kriteria validitas konvergen karena di

atas 0,5. Hal ini dapat diartikan bahwa konstrak memiliki nilai validitas

konvergen baik.

Tabel 8. Quality Criteria (AVE)

AVE

Partisipasi Anggaran 0,695

Locus of control 0,852

Kinerja Karyawan 0,749

Sumber: Output PLS, data olahan

B. Uji Validitas Diskriminan

Pengujian validitas diskriminan diukur dengan melihat nilai cross loading dan

fornell-larcker.

Tabel 9. Cross Loading

PA LOC KK

PA 1 0,898 -0,325 0,161

PA 3 0,699 -0,185 0,147

PA 4 0,924 -0,335 0,091

PA 5 0,924 -0,331 0,154

PA 6 0,685 -0,065 0,070

LOC 1 -0,338 0,884 0,274

LOC 5 -0,263 0,934 0,285

LOC 6 -0,319 0,949 0,272

KK 1 0,073 0,309 0,915

KK 2 0,202 0,271 0,932

KK 3 0,023 0,386 0,871

KK 4 0,210 0,137 0,842

KK 5 0,197 0,134 0,756

Sumber : Output PLS, data olahan

Pengukuran validitas diskriminan menggunakan cross loading berasumsi bahwa

faktor loading tiap item harus lebih tinggi daripada variabel lain. Pada Tabel 9

terlihat hubungan PA1 0,898, PA3 0,699, PA4 0,924, PA5 0,924 dan PA6 0,685

maka nilai korelasi konstrak PA lebih tinggi daripada nilai korelasi konstrak

lainnya. Indikator lainnya berkorelasi lebih tinggi dengan konstraknya masing-

masing dibandingkan dengan lainnya, hal ini berarti bahwa memiliki validitas

diskriminan yang baik.

Selain itu, untuk melihat validitas diskriminan yang baik adalah dengan

membandingkan antara nilai kuadrat korelasi antara konstrak dengan nilai AVE

atau korelasi antara konstrak dengan akar AVE.

Tabel 10. Laten Variabel Korelasi

PA LOC KK

PA 0,833

LOC -0,335 0,923

KK 0,155 0,300 0,865

Sumber : Output PLS, data diolah

Pada Tabel 11 di atas terlihat korelasi maksimal konstrak partisipasi anggaran

dengan konstrak lainnya adalah 0,833 korelasi konstrak lainnya yaitu, LOC dan

KK memiliki nilai akar AVE lebih tinggi dari korelasi antar konstrak. Sehingga

data ini memiliki validitas diskriminan yang baik.

4.3.1.3. Pengukuran Model Struktur

Pengukuran model stuktur diukur dengan melihat R2 variabel dependen dan uji

koefisien jalur. Hubungan antar konstruk dikatakan kuat apabila koefisien jalur

lebih besar dari 0,100 dan hubungan antar variabel dikatakan cukup signifikan

jika lebih dari 0,050 (Urbach & Ahlemann, 2010). Pengujian koefisien jalur

dilakukan menggunakan prosedur bootstrap dengan 500 pengganti.

Tabel 11. Koefisien Jalur Variabel Moderating

KK

PA 1,793

1,709**

PA*LOC -1,850

1,612*

Sumber: Output PLS, data olahan

Keterangan:

**** Signifikan pada 1 %

*** Signifikan pada 5 %

** Signifikan pada 10 %

* Tidak Signifikan

4.4 Pengujian Hipotesis

4.4.1 Hipotesis 1

H1 : Terdapat pengaruh positif antara partisipasi anggaran dan kinerja karyawan.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, partisipasi anggaran berpengaruh positif

terhadap kinerja karyawan dan nilai yang dihasilkan kurang signifikan (β = 1,793;

t = 1,709 p < 0,1), tabel 12 menunjukkan bahwa nilai t-statistik tersebut berada di

atas nilai kritis yakni 1,682, sehingga hipotesis pertama terdukung. Dalam

penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh langsung antara partisipasi

anggaran dan kinerja karyawan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Winadarta (2003),

Safitri (2006) dan Hafiz (2007) yang menyatakan bahwa partispasi anggaran

berpengaruh positif terhadap kinerja. Hal ini terjadi karena dengan terlibat

langsung dalam proses penyusunan anggaran, para karyawan diberikan

kesempatan untuk mengaktualisasikan diri mereka yang pada gilirannya

mengeksplor kemampuan mereka dalam menentukan tujuan dan sasaran yang

tercermin dalam anggaran. Partisipasi karyawan dalam membuat anggaran dan

keputusan akan memicu rasa memiliki pada perusahaan dan pengakuan identitas

diri sebagai bagian dari organisasi (Nouri, 1998).

Partisipasi anggaran dapat mendekatkan karyawan untuk peduli terhadap hasil

kinerja (Chenhall et al, 1988) karena apabila karyawan berpartisipasi dalam

penyusunan anggaran, karyawan akan lebih semangat dan peduli pada

keberhasilan anggaran. Mereka merasa memiliki tanggung jawab pribadi karena

di dalamnya mengandung ide-ide mereka sehingga akan meningkatkan

kinerjanya. (Cherrington, 1979).

4.4.2 Hipotesis 2

H2 : Partisipasi anggaran yang tinggi akan berpengaruh positif terahadap kinerja

karyawan ketika locus of control dalam keadaan tinggi

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, dapat dilihat bahwa locus of control

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap hubungan antara partisipasi

anggaran dan kinerja karyawan (β = -1,850; t = 1,612 p < 0,1), karena nilai t-

statistik tersebut berada di bawah nilai kritis yakni 1,682, sehingga hipotesis

kedua tidak terdukung. Hal ini menunjukkan bahwa locus of control tidak

mempengaruhi hubungan antara partisipasi anngaran dan kinerja karyawan.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa interaksi antara partisipasi anggaran

dengan locus of control tidak mempengaruhi kinerja karyawan. Hal ini terjadi

karena locus of control yang dimiliki karyawan rendah. Ini dimungkinkan karena

saat mengisi kuisioner responden kurang serius dalam menjawab setiap

pertanyaan yang ada dalam kuisioner tersebut. Selain itu, ini juga dimungkinkan

karena karyawan yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran kurang

memiliki pengalaman yang cukup, sehingga hal ini yang menyebabkan locus of

control dalam penelitan ini rendah.

Berdasarkan penjelasan di atas, hasil dari keseluruhan hipotesis adalah sebagai

berikut:

Table 12. Rangkuman Hasil Hipotesis

Hipotesis Deskripsi Hasil

1 Terdapat pengaruh positif antara

partisipasi anggaran dan kinerja

karyawan.

(β = 1,793; t = 1,709 p < 0,1)

Terdukung

2 Partisipasi anggaran yang tinggi akan

berpengaruh positif terahadap kinerja

karyawan ketika locus of control

dalam keadaan tinggi.

(β = -1,850; t = 1,612 p < 0,1)

Tidak terdukung

4.5 Analisis Jalur

Analisis jalur dilakukan untuk menentukan jalur yang tepat antara locus of control

yang memoderasi hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja karyawan, dan

pengaruh langsung antara partisipasi anggaran dan kinerja karyawan. Analisis

jalur dilakukan apabila semua hipotesis terdukung. Dalam penelitian ini locos of

control tidak menjadi pemoderasi hubungan antara partisipasi anggaran dan

kinerja karyawan, sehingga tidak perlu dilakukan analisis jalur dalam penelitian

ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dampak partisipasi anggaran terhadap

kinerja karyawan melalui locus of control sebagai variable moderasi. Untuk

menjawab tujuan di atas, penulis melakukan survey kuesioner atas perusahaan

jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia di Bandar Lampung. Penelitian ini

dihitung berdasarkan data dari 42 manajer yang berkerja di perusahaan jasa yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), setelah itu data tersebut dianalisis

dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM), khususnya

SmartPLS.

Penulis menemukan hasil pada hipotesis pertama menunjukkan bahwa partisipasi

anggaran berpengaruh positif dan secara statistic kurang signifikan terhadap

kinerja karyawan. Hal ini menunjukan partisipasi anggaran mempunyai hubungan

yang kuat terhadap kinerja karyawan dan mempunyai pengaruh terhadap kinerja

karyawan, sehingga hipotesis pertama terdukung. Pada hipotesi kedua

menunjukkan hasil bahwa locus of control berpengaruh negatif dan kurang

signifikan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja karyawan,

Hal ini menunjukkan bawha locus of control tidak memperkuat pengaruh

hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja karyawan. Oleh karna itu efek

locus of control sebagai pemoderasi tidak terbukti, sehingga hipotesis kedua tidak

terdukung.

Dari hasil analisa di atas dapat disimpulkan bahwa direct effect pada model

penelitian ini lebih berpengaruh dibandingkan dengan locus of control sebagai

pemoderasi. Dimana partrisipasi anggaran memiliki pengaruh positif terhadap

kinerja karyawan, sedangkan locus of control berpengaruh negatif dan tidak

mampu menjadi pemoderasi hubungan antara partisiapsi anggaran dan kinerja

karyawan.

Berdasarkan hasil diatas, perusahaan sebaiknya mengikutsertakan karyawan

dalam partisipasi anggaran sebagai sarana untuk mengutarakan ide, pendapat,

serta aspirasi dalam mengambil keputusan, karena biasanya karyawan lebih tahu

kondisi di lapangan. Dengan adanya partisipasi anggaran, karyawan juga merasa

lebih dihargai sehingga kinerja mereka dalam melakukan pekerjaan yang

diberikan lebih baik.

5.2 Keterbatasan dan Saran

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain sampel penelitian

sedikit. Hal ini terjadi karena perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia dan memiliki cabang di Bandar Lampung tidak banyak yang membuat

anggaran sendiri di kantor cabang, melainkan anggaran disusun di kantor pusat,

sehingga kantor cabang hanya menjalankan anggaran saja. Selain itu sampel

penelitian ini hanya satu sektor yaitu sektor jasa. Jadi penelitian ini tidak dapat

digeneralisasi pada industri yang berbeda.

Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya memperluas sektor yang diteliti

sehingga sampel yang diperoleh bisa lebih banyak. Untuk itu, penelitian

selanjutnya diharapkan mengembangkan konstruk ini lebih lanjut di tempat yang

berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2006. Pengaruh Budaya Organisasi, Locus of Control dan Kepuasan

Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Kantor Pelayanan Pajak Semarang

Barat. Tesis. Program pasca Sarjana, Universitas Diponegoro. Semarang.

Ayudiati, S.E. 2010. Analisis Pengaruh Locus of Control Terhadap Kinerja

Dengan Etika Kerja Islam Sebagai Variabel Moderating. Skripsi. Fakultas

Ekonomi, Universitas Diponegoro. Semarang..

Brownell, P. 1981. “Participation in Budgeting Process, Locus of Control and

Organizational Effectiveness”. The Accounting Review.

Brownell, P. 1982. “A field study examination of budgetary

participation and locusof control”, The Accounting Review, pp.766-777

Brownell, P. and McInnes, M. 1986. “Budgetary Participation, motivation, and

ManajeriaL Performance”. The Accounting Review, Vol. 61, No. 4

Cherrington, David J & Cherrington, J. Owen. “Approciate Reinforcement

Contingencies in Budgeting Process”

Dakhli, Annisa. 2009. “Budgetary Participation, Locus of Control and Job

Satisfication in Tunisia”

Fruchot, V,. dan Shearon, W., T. 1991. “Budgetary Participation, Locus of

Control, and Mexican Managerial Performance and Job Satisfaction”. The

Accounting Review, Vol. 66, No. 1. pp. 80-99.

Ghozali, I dan Yusfaningrum, K. 2005. “Analisis Pengaruh Partisipasi Anggaran

Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Komitmen Tujuan Anggaran Dan Job

Relevant Information (JRI) Sebagai Variabel Intervening” SNA VIII. Solo.

Hafiz, Wihisfina Frisilia. 2007. “Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja

Manajerial pada PT Cakra Compact Aluminium Industries”. Skripsi.

Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara. Medan.

Hapsari, Nanda. 2010. “Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja

Manajerial dengan Komitmen Organisasi dan Locus of Control Sebagai

Variabel Moderating”. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Dipenogoro.

Semarang.

Hulland, John. 1999. Use of Partial Least Square (PLS) in Strategic Management

Research: A Review of Four Recent Studies

Irfan, Andi. 2010. “Pengaruh Locus Of Control Terhadap Hubungan Antara

Justice Dan Tingkat Eskalasi Komitmen Dalam Penganggaran Modal” SNA

XIII . Purwokerto

Judiyanto; Abdillah, Willy. 1999.”Konsep dan Apilikasi PLS (Partial Least

Square) untuk Penelitian Empiris. Yogyakarta: BPFE

Listianingsih, Mardiyah, A. A. 2005. “Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja,

Sistem Reward, Dan Profit Center Terhadap Hubungan Antara Total

Quality Management Dengan Kinerja Manajerial” SNA VIII. Solo.

Milani, K. 1975. “The Relationship of Participation in Budget-Setting to

Industrial Supervisor Performance and Attitudes : A Field Study”. The

Accounting Review 50, April.

Miner, S. Ane. 2001. “Organizational Improvisation and Learning: A Field

Study”. University of Wisconsin. Madison

Matola, Ridwan. 2011. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Dengan

Locus Of Control Sebagai Variabel Moderating. Skripsi. Fakultas Ekonomi,

Jurusan Akuntansi, Universitas Hasanuddin. Makasar.

Rotter J. B. (1966) “Generalized expectancies for internal versus external control

ofreinforcement”, Psychological Monographs 80: General and Applied,

pp.1-28

Safitri, Niken. 2006. Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran Terhadap

Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan : Job Relevant Information (Jri)

Sebagai Varibel Antara (Studi Pada PT. Merapi Utama Pharma Cabang

Yogyakarta). Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia.

Yogyakarta.

Sari, Permata Shinta. 2006. “Pengaruh Kapasitas Individu Yang Diinteraksikan

Dengan Locus Of Control Terhadap Budgetary Slack” SNA 9. Padang

Sholihin, M danWasisto A.

2004.“PeranPartisipasiPenganggarandalamHubunganantaraKeadilanProsedu

raldenganKinerjaManajerialdanKepuasanKerja” SNA VII.Yogyakarta.

Smith,D., and Langfield-Smith,K.2004 Structural Equation Modeling in

Management Accounting Research: Critical Analysis and Opportunity.

Journal of Accounting literature, 23: 49-89

Winadarta,Nitya.2003.AnalisisPengaruh PartisipasiPenyusunanAnggaran

TerhadapKinerja ManajerialdenganKulturOrganisasidanLocusof

ControlsebagaiModerating.Tesis. Program Pasca Sarjana, Universitas

Diponegoro.Semarang

Wong-on Wing, Bernard; Guo Lan; Lui Gladie. 2010. “Intristic and Extrinsic

Motivation and Participation in Bugeting: Antencendents and

Consecuences”. Behavioral Research in Accounting Vol 22, No 2 pp 133-

153. American Accounting Association.