28
ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARD TERHADAP EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2009 2012) Tiya Marsela (1011031083) 085664703507/ [email protected] Pembimbing I : Dr. Lindrianasari, S.E., M.Si., Akt. Pembimbing II : Lego Waspodo S.E., M.Si., Akt Penelitian ini dilakukan untuk menguji secara empiris apakah adopsi International Financial Reporting Standard berpengaruh terhadap Earnings Response Coefficient, dengan menggunakan Earnings Response Coefficient sebagai variabel dependen dan adopsi International Financial Reporting Standard sebagai variabel independen, serta struktur modal, risiko sistematik, ukuran perusahaan dan Market to Book Value Ratio sebagai variabel kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, dan diperoleh 43 perusahaan yang memenuhi kriteria dalam penelitian.Periode yang digunakan dalam penelitian yaitu tahun 20092012, sehingga data observasi keseluruhan berjumlah 172 data.Pengujian dilakukan dengan analisis regresi linear berganda, dimana sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik untuk menguji kelayakan dari data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel adopsi International Financial Reporting Standard berpengaruh secara positif signifikan terhadap Earnings Response Coefficient. Variabel kontrol struktur modal berpengaruh negatif terhadap Earnings Response Coefficient, ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap Earnings Response Coefficient sedangkan risiko sistematik dan Market to Book Value Ratio tidak berpengaruh terhadap Earnings Response Coefficient. Kata kunci : Earnings Response Coefficient, adopsi International Financial Reporting Standard, struktur modal, risiko sistematik, ukuran perusahaan dan Market to Book Value Ratio.

ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

ABSTRAK

PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING

STANDARD TERHADAP EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2009 – 2012)

Tiya Marsela (1011031083)

085664703507/ [email protected]

Pembimbing I : Dr. Lindrianasari, S.E., M.Si., Akt.

Pembimbing II : Lego Waspodo S.E., M.Si., Akt

Penelitian ini dilakukan untuk menguji secara empiris apakah adopsi International

Financial Reporting Standard berpengaruh terhadap Earnings Response

Coefficient, dengan menggunakan Earnings Response Coefficient sebagai variabel

dependen dan adopsi International Financial Reporting Standard sebagai variabel

independen, serta struktur modal, risiko sistematik, ukuran perusahaan dan Market

to Book Value Ratio sebagai variabel kontrol.

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, dan diperoleh

43 perusahaan yang memenuhi kriteria dalam penelitian.Periode yang digunakan

dalam penelitian yaitu tahun 2009– 2012, sehingga data observasi keseluruhan

berjumlah 172 data.Pengujian dilakukan dengan analisis regresi linear berganda,

dimana sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik untuk menguji kelayakan dari

data penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel adopsi International Financial

Reporting Standard berpengaruh secara positif signifikan terhadap Earnings

Response Coefficient. Variabel kontrol struktur modal berpengaruh negatif

terhadap Earnings Response Coefficient, ukuran perusahaan berpengaruh positif

terhadap Earnings Response Coefficient sedangkan risiko sistematik dan Market

to Book Value Ratio tidak berpengaruh terhadap Earnings Response Coefficient.

Kata kunci : Earnings Response Coefficient, adopsi International Financial

Reporting Standard, struktur modal, risiko sistematik, ukuran

perusahaan dan Market to Book Value Ratio.

Page 2: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

PENDAHULUAN

Kebutuhan standar akuntansi yang berlaku secara internasional sangatlah

diperlukan terutama pada saat ini dimana perusahaan – perusahaan multinasional

mulai berkembang luas di berbagai negara, standar akuntansi yang berbeda pada

setiap negara menjadi kendala bagi calon investor dan calon kreditor dalam

memahami laporan keuangan yang disajikan dan hal tersebut mendorong

timbulnya standar akuntansi yang berlaku secara internasional yaitu IFRS.

International Financial Reporting Standard (IFRS) merupakan standar yang

dibuat oleh International Accounting Standards Boards (IASB) dengan tujuan

memberikan kumpulan standar penyusunan laporan keuangan perusahaan di

seluruh dunia sehingga meningkatkan daya banding laporan keuangan dan

memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional,

menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan

dalam ketentuan pelaporan keuangan sehingga memudahkan investor dalam

pengambilan keputusan.

Laporan keuangan yang berkualitas merupakan sumber informasi akuntansi yang

sangat dibutuhkan terutama oleh pihak eksternal yaitu investor dan kreditor,

terutama laporan laba rugi. Proksi yang sering digunakan untuk melihat hubungan

antara informasi laba dengan bagaimana investor merespon informasi laba

tersebut adalah Earnings Response Coefficient (ERC), koefisien ini menunjukkan

besarnya pengaruh laba terhadap return saham. Beaver (1989) dalam Wardhani

(2009) menyatakan bahwa perubahan harga saham dapat diasumsikan sebagai

respons terhadap perubahan laba selama kurun waktu tertentu. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai koefisien respon laba maka berarti laba

semakin mencerminkan nilai ekonomisnya dan kualitas laba tersebut semakin

baik.

Shoorvarzy dan Tuzandehjani (2011) membuktikan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara penetapan standar akuntansi dengan Earnings Respons

Coefficient. Standar IFRS yang berbasis prinsip, lebih condong pada penggunaan

Page 3: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

nilai wajar, dan pengungkapan yang lebih banyak dan rinci yang diharapkan dapat

mengurangi manajemen laba pada laporan keuangan (Cahyati, 2011), sehingga

kualitas laba dapat menjadi lebih baik. Kip (2009) menyatakan bahwa akuntansi

nilai wajar mempengaruhi koefisien respon laba yaitu peningkatan koefisien

respon laba terlihat di hampir semua industri. Barth (2008) dalam Darmawan

(2012) menjelaskan bahwa Earnings quality (kualitas laba) merupakan salah satu

faktor yang dapat mempengaruhi ERC, sedangkan kualitas laba itu sendiri

ditentukan oleh relevansi dari laba serta rendahnya earnings management. Lin,

Riccardi, dan Wang (2012) menyatakan bahwa penggunaan IFRS menurunkan

tingkat relevansi nilai, dan berdasarkan penelitian Indahsari (2008) menyebutkan

bahwa ERC pada saat penerapan IFRS lebih kecil dibanding pada saat

menerapkan GAAP. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

wardhani (2009) dan Darmawan (2012) yang menyatakan bahwa relevansi

informasi laba yang diukur menggunakan ERC lebih tinggi setelah adopsi IFRS.

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh adopsi IFRS terhadap Earnings

Response Coefficient. Penelitian ini mereplikasi dari penelitian Darmawan (2012)

dengan menggunakan sampel yang berbeda yaitu perusahaan manufaktur di

Indonesia, hal ini dilakukan dengan alasan bahwa perusahaan manufaktur

merupakan kelompok yang dominan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI), serta perusahaan manufaktur cukup sensitif terhadap setiap

kejadian terutama dengan adanya konvergensi standar PSAK dengan IFRS

dimana pengguna laporan keuangan memiliki kepentingan untuk prngambilan

keputusan.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini mengambil judul sebagai

berikut : “Pengaruh Adopsi International Financial Reporting Standard terhadap

Earnings Response Coefficient (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2009 – 2012)”.

Page 4: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

TINJAUAN PUSTAKA

Teori Signal

Wolk et al. (2004) mengungkapkan bahwa sinyal yang diungkapkan perusahaan

dalam laporan keuangan nantinya akan memengaruhi investor dalam mengambil

keputusan. Informasi keuangan yang positif dan dapat dipercaya akan mengurangi

ketidakpastian mengenai prospek perusahaan di masa yang akan datang sehingga

dapat meningkatkan kredibilitas dan kesuksesan perusahaan. Informasi laba yang

dilaporkan manajemen merupakan sinyal mengenai laba di masa yang akan

datang, jika informasi laba tersebut relevan bagi para pelaku pasar modal, maka

informasi akan digunakan untuk menganalisis dan menginterpretasikan nilai

saham perusahaan yang bersangkutan sehingga akan terjadi respon atau reaksi

pasar berupa perubahan harga saham perusahaan yang bersangkutan ke harga

ekuilibrium yang baru. Harga ekuilibrium ini akan bertahan sampai ada informasi

baru lainnya yang akan merubah harga saham kembali ke harga ekuilibrium yang

baru (Jogiyanto, 2000) dalam (wahyuningsih, 2007). Teori sinyal mengemukakan

tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada

pengguna laporan keuangan. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui

pengungkapan penggunaan standar akuntansi IFRS yang lebih memertimbangkan

konsekuensi ekonomi dan nilai wajar

Konvergensi International Financial Reporting Standard

Ball (2006) dalam Darmawan (2012) menyatakan bahwa adopsi IFRS akan

memberikan kegunaan bagi investor yaitu:

1. IFRS akan memberikan informasi akuntansi yang lebih akurat, lebih

komprehensif dan lebih tepat waktu.

2. IFRS akan mengurangi biaya yang digunakan untuk mengolah informasi

akuntansi karena dapat diperbandingkan secara internasional.

3. Pasar akan menjadi lebih efiesien sebab biaya yang digunakan untuk

menganalisis laporan keuangan menjadi lebih rendah.

4. IFRS menghilangkan perbedaan standar akuntansi, yang secara langsung

membuka peluang untuk terjadinya transaksi ekuitas antar negara.

Page 5: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

5. Dengan adopsi IFRS dapat menurunkan risiko yang disebabkan oleh asimetri

informasi sebagai akibat dari meningkatnya kualitas informasi akuntansi.

Adapun berdasarkan IAI terdapat tiga tahapan konvergensi IFRS di Indonesia

yaitu sebagai berikut (Wirahardja, 2010):

1. Tahap adopsi (2008‐2010), dalam tahap ini dilakukan adopsi seluruh IFRS ke

PSAK, persiapan infrastruktur yang diperlukan, serta mengevaluasi dan

mengelola dampak adopsi terhadap PSAK yang berlaku.

2. Tahap persiapan akhir (2011), yaitu menyelesaian persiapan Infrastruktur yang

diperlukan dan penerapan secara bertahap beberapa PSAK berbasis IFRS

secara bertahap.

3. Tahap Implementasi (2012), penerapan PSAK berbasis IFRS dan evaluasi

dampak penerapan PSAK secara komprehensif

Selain itu, program konvergensi IFRS tersebut memiliki dampak yang signifikan

terhadap dunia bisnis, antara lain sebagai berikut (Cintokowati, 2011):

1. Meningkatnya daya banding laporan keuangan memberikan kemudahan dalam

mengakses pasar modal secara global.

2. Nilai wajar yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan akan

meningkatkan relevansi laporan keuangan.

3. Laporan laba rugi akan menjadi lebih fluktuatif mengikuti perubahan harga

pasar.

4. Sulit dilakukan income smoothing karena menggunakan pendekatan neraca dan

nilai pasar.

5. IFRS menekankan pada principle base yang sangat bergantung pada

interpretasi dan professional judgment sehingga daya bandingnya akan sedikit

turun apabila terdapat kepentingan untuk mengatur laba (earning

management).

6. Membatasi penggunaan off- balance sheet

Adanya kebijakan ini pihak yang paling diuntungkan adalah investor terutama

untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi, karena dengan

Page 6: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

meningkatnya daya banding investor akan lebih mudah dalam membandingkan

informasi akuntansi antar-perusahaan sehingga dengan adanya adopsi IFRS

diharapkan akan lebih banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi. Perubahan

standar akan membuat laporan keuangan semakin baik sehingga laba yang

hasilkan dari laporan keuangan tersebut semakin berkualitas dan diharapkan

investor semakin memberikan respon terhadap perubahan tersebut dalam

menetapkan harga saham.

Earnings Response Coefficient (ERC)

Scott (2000) dalam Januar dan Suryono (2007) menyatakan bahwa ERC

mengukur seberapa besar return saham dalam merespon komponen kejutan dari

laba yang dilaporkan oleh perusahaan, dengan kata lain ERC menunjukkan

keinformatifan laba suatu perusahaan atau menunjukkan seberapa besar laba

mampu menerangkan variasi harga saham (return saham) sehingga ERC

merupakan koefisien sensitivitas laba akuntansi atau sensitivitas perubahan harga

saham tehadap perubahan laba akuntansi. Dengan demikian ERC juga merupakan

koefisien yang menunjukkan seberapa besar respon investor yang tercermin dalam

perubahan return saham terhadap informasi laba yang terdapat dalam laporan

keuangan.

Berdasarkan aspek empiris, Cho dan Jung (1991) mengklasifikasikan penelitian

ERC dalam dua kelompok, yaitu :

1. Penelitian tentang determinan ERC, penelitian ini biasanya mengukur ERC

sebagai suatu hubungan laba akuntasi dengan return saham menggunakan

jendela perioda panjang dengan fokus utama untuk mengidentifikasi

determinan atau faktor – faktor yang mempengaruhi ERC tanpa

mengaitkannya dengan peristiwa tertentu.

2. Penelitian tentang keinformatifan laba akuntansi atau kandungan informasi

laba akuntansi, penelitian ini diarahkan untuk menguji pengaruh suatu

peristiwa tertentu terhadap perubahan ERC dengan menggunakan jendela

dengan periode yang pendek.

Page 7: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

Terdapat determinan – determinan yang terbukti secara empiris memengaruhi

Earnings Response Coefficient, dalam penelitian ini faktor – faktor tersebut

digunakan sebagai variabel kontrol, berikut penjelasan masing – masing faktor:

Struktur Modal

Struktur modal suatu perusahaan sangat beragam bergantung pada kebijakan

manajemen dengan mempertimbangkan sumber pendanaan yang paling efektif.

Perusahaan yang tingkat leverage-nya tinggi berarti memiliki hutang yang lebih

besar dibandingkan modal, dengan demikian jika terjadi peningkatan laba maka

yang diuntungkan adalah debtholders, sehingga semakin baik kondisi laba

perusahaan maka semakin negatif respon pemegang saham, karena pemegang

saham beranggapan bahwa laba tersebut hanya menguntungkan kreditur.

Dhaliwal, Lee dan Farger (1991) dalam Murwaningsari (2008), Setiati dan

Kusuma (2004), murwaningsari (2008) membuktikan bahwa struktur modal

(leverage) berpengaruh negatif terhadap koefisien respon laba (ERC).

Risiko Sistematik

Tinggi rendahnya risiko suatu perusahaan dapat diukur dengan menggunakan

estimasi nilai beta. Beta adalah salah satu proksi dari risiko yang merupakan suatu

pengukur volatilitas (volatility) return suatu sekuritas atau return portofolio

terhadap return pasar. Dalam arti, beta merupakan pengukur risiko sistematik

(systematic risk) dari suatu sekuritas atau portofolio relatif terhadap risiko pasar

(Jogiyanto, 1998 dalam Yuarta, 2005). Collins dan Kothari, Easton dan Zmijewski

(1989) dalam Setiati dan Kusuma (2004), Setiati dan Kusuma (2004), Delvira dan

Nelvirita (2013) membuktikan bahwa risiko sistematik mempunyai hubungan

negatif dengan koefisien respon laba, semakin berisiko perusahaan (expected rate

of return) maka ERC akan rendah.

Ukuran perusahaan

Sedikitnya informasi yang dapat diperoleh di pasar membuat pasar kurang mampu

memprediksikan laba yang akan dilaporkan perusahaan kecil. Sehingga akibatnya,

laba perusahaan kecil mengandung kejutan laba yang lebih besar dibanding

Page 8: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

perusahaan besar. Perusahaan besar dianggap mempunyai informasi yang lebih

banyak dibandingkan perusahaan kecil. Oleh karena itu, jika terdapat inovasi baru

maka inovasi tersebut besar pengaruhnya terhadap laba perusahaan berskala kecil

dibanding pada perusahaan besar. (Barth et al 1998, Collins dan Kothari, 1989)

dalam Naimah dan Utama (2006), Murwaningsari (2008) membuktikan bahwa

ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap koefisien respon laba (ERC).

Namun, hasil tersebut berlawanan dengan Chaney dan Jeter (1992) dalam Naimah

dan Utama (2006), Setiati dan Kusuma (2004), Naimah dan Utama (2006) yang

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan antara Earnings

Response Coefficient dan ukuran perusahaan.

Market to Book Value Ratio

Market to Book Value Ratio merupakan rasio yang digunakan sebagai indikator

untuk mengukur kinerja saham melalui harga pasarnya Jika nilai Market To Book

Value Ratio semakin besar berarti pasar menilai ekuitas perusahaan lebih besar

dibanding nilai bukunya hal ini mengindikasikan bahwa pasar percaya akan

prospek perusahaan tersebut pada masa mendatang dan perusahaan diharapkan

memberikan manfaat yang tinggi terhadap investor di masa yang akan datang

sehingga implikasinya adalah harga saham perusahaan akan naik, demikian juga

sebaliknya. Collins dan Kothari (1989) dalam Murwaningsari (2008),

Murwaningsari (2008), Mulyani, Asyik dan Andayani (2007), membuktikan

bahwa Market to Book Ratio berpengaruh positif terhadap koefisien respon laba

(ERC).

Studi Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan Adopsi IFRS dan Earnings

Response Coefficient dapat disajikan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Hasil

1. Steve Lin,

William

Riccardi,

Changjiang

Wang

Does accounting quality

change following a switch

from U.S.

GAAP to IFRS? Evidence

from Germany

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

berdasarkan IFRS manajemen laba

meningkat, pengakuan kerugian lebih

tepat waktu, dan menurunnya

relevansi nilai yang diproksikan

Page 9: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

(2012) dengan ERC dibandingkan US GAAP.

2. Arif

Darmawan

(2012)

Pengaruh Adopsi IFRS

terhadap

Earnings Response

Coefficient.

Adopsi IFRS dapat meningkatkan

kualitas informasi akuntansi dan

direspon secara positif oleh para

investor. Selain itu terbukti pula

bahwa informasi laba dinilai lebih

tinggi setelah adopsi IFRS

dibandingkan sebelum adopsi IFRS.

3. Ilha Refyal

dan Dwi

Martani

(2012)

Pengaruh Adopsi PSAK

24 terhadap Earnings

Response Coefficient

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

dengan adanya adopsi revisi PSAK 24,

menyebabkan respon investor terhadap

pelaporan earnings meningkat.

4. Mohammad

Reza

Shoorvarzy

and

Masoomeh

Tuzandehja

ni (2011)

The Impact of Accounting

Standard Setting on

Earning Response

Coefficient (ERC):

Evidence from Iran

Studi ini mengkaji dampak dari

penetapan standar selama sepuluh

tahun terakhir pada ERC. ERC sebagai

proksi untuk penilaian kualitas laba.

Hasil penelitian menunjukkan

hubungan yang signifikan antara

penetapan standar akuntansi dengan

ERC .

5. André Kip

(2009)

The Effect Of Fair Value

Accounting on the

Earnings Response

Coefficient

Penelitian ini menunjukkan bahwa

akuntansi nilai wajar mempengaruhi

koefisien respon laba. Peningkatan

koefisien respon laba terlihat di

hampir semua industri tetapi sangat

besar bagi industri keuangan, asuransi

dan real estate. ERC yang lebih tinggi

akan menunjukkan informasi yang

lebih banyak kepada investor dan akan

dianggap bahwa laba lebih presisten.

6. Wiranda

Indahsari

(2008)

IFRS, Earnings Volatility,

And Earnings Response

Coefficient: An Empirical

Study Among European

Banks

Penelitian ini membuktikan bahwa

ERC atas laba berdasarkan IFRS

signifikan lebih kecil dibanding

dengan ERC atas laba berdasarkan

GAAP.

Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian yang menunjukkan hubungan antara variabel penelitian

dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Hipotesis (Regresi Berganda)

(+) Adopsi IFRS

Earnings Response

Coefficient Variabel Kontrol

1. Struktur modal (LEV),

2. Risiko Sistematik (RISK)

3. Ukuran perusahaan (SIZE)

4. Market to Book Value Ratio (MBV)

Page 10: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

Hipotesis Penelitian

Pengaruh Adopsi IFRS terhadap Earnings Response Coefficient

Shoorvarzy dan Tuzandehjani (2011) mengkaji dampak dari penetapan standar

selama sepuluh tahun terakhir pada ERC sebagai kriteria proksi untuk penilaian

kualitas laba. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara

penetapan standar akuntansi dengan ERC . Kip (2009) menjelaskan bahwa

akuntansi nilai wajar mempengaruhi koefisien respon laba, peningkatan koefisien

respon laba terlihat di hampir semua industri tetapi sangat besar bagi industri

keuangan, asuransi dan real estate. ERC yang lebih tinggi akan menunjukkan

lebih banyak informasi kepada investor dan akan dianggap bahwa laba perusahaan

bersifat lebih presisten. Dan Armstrong et al. (2010) dalam Darmawan (2012)

menjelaskan bahwa pasar merespon positif atas peristiwa adopsi IFRS di Uni

Eropa, sebab pasar menilai dengan diadopsinya IFRS dapat meningkatkan kualitas

informasi akuntansi, dan menurunkan asimetri informasi.

Selain itu, Wardhani (2009) membuktikan bahwa berdasarkan dimensi tingkat

informasi dari laba, semakin konvergen GAAP lokal di suatu negara dengan IFRS

maka semakin tinggi tingkat respons laba yang dihasilkan oleh pelaporan

keuangan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa laporan keuangan yang

dihasilkan memberikan nilai relevansi yang semakin tinggi. Sedangkan

berdasarkan penelitian Indahsari (2008) membuktikan bahwa ERC pada laba

berdasarkan IFRS signifikan lebih kecil dibanding dengan ERC pada laba

berdasarkan GAAP.

Berdasarkan penelitian Lin, Riccardi, dan Wang (2012) menjelaskan bahwa angka

akuntansi berdasarkan IFRS menunjukkan manajemen laba yang meningkat,

pengakuan kerugian lebih tepat waktu, dan menurunnya relevansi nilai yang

diproksikan dengan ERC dibandingkan dengan standar US GAAP sehingga secara

keseluruhan, penelitian menunjukkan bahwa standar US GAAP umumnya

menghasilkan kualitas akuntansi yang lebih tinggi dari penerapan IFRS.

Page 11: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

Adopsi IFRS dapat meningkatkan kualitas informasi akuntansi dan direspon

secara positif oleh para investor. Selain itu terbukti pula bahwa informasi laba

dinilai lebih tinggi setelah adopsi IFRS dibandingkan sebelum adopsi IFRS dan

hasil ini terbukti untuk data gabungan (Uni Eropa dan Australia) dan data Uni

Eropa saja, namun tidak untuk data Australia (Darmawan, 2012). Selain itu

menurut Refyal dan Martani (2012) dengan adanya adopsi revisi standar akuntansi

keuangan, menyebabkan respon investor terhadap pelaporan earnings meningkat.

Perubahan standar merupakan informasi baru, dan diharapkan dengan diadopsinya

IFRS kualitas informasi akuntansi dapat meningkat sehingga akan direspon

investor dengan menetapkan harga berdasarkan informasi tersebut dimana dengan

adanya informasi baru dimungkinkan akan meningkatkan respon pasar.

Berdasarkan hal tersebut dan penelitian terdahulu, maka hipotesis penelitian ini

adalah :

Ha: Adopsi International Financial Reporting Standard berpengaruh positif

terhadap Earnings Response Coefficient

METODOLOGI PENELITIAN

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar Bursa Efek

Indonesia . Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive random

sampling, adapun kriterianya sebagai berikut:

1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2009 – 2012 dan

mempublikasikan laporan keuangan secara lengkap.

2) Perusahaan yang sahamnya aktif diperdagangkan sesuai dengan Surat Edaran

PT BEJ No. SE-03/BEJ II-1/I/1994 selama tahun 2009 – 2012 dan tidak

delisting selama tahun penelitian tersebut.

3) Perusahaan yang memiliki laporan keuangan tahunan yang berakhir pada

tanggal 31 Desember dan menggunakan mata uang rupiah selama tahun 2009

– 2012.

4) Perusahaan yang memiliki saldo laba positif selama tahun 2009 – 2010.

Page 12: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

5) Perusahaan tidak mengalami peristiwa yang nilai ekonomisnya sulit

ditentukan dan dapat memengaruhi reaksi pasar, seperti merger, akuisisi, dan

pengambilalihan/ takeover.

Dengan menggunakan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka

diperoleh sebanyak 43 perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria selama

tahun 2009 – 2012 dan memiliki data yang dibutuhkan penulis.

Data Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Sumber data

yang digunakan yaitu dari website http://finance.yahoo.com, Indonesian Capital

Market Directory (ICMD), web site BEI yaitu www.idx.co.id. Adapun jenis data

dalam penelitian ini adalah:

1. Return saham harian dan bulanan, dimana return saham harian untuk masing-

masing sampel penelitian selama periode jendela yaitu 5 hari sebelum sampai 5

hari sesudah tanggal publikasi laporan keuangan tahunan.

2. Data tanggal publikasi laporan keuangan perusahaan.

3. Harga penutupan saham gabungan (IHSG) harian dan bulanan untuk

menghitung return pasar selama periode jendela.

4. Data Earnings, total hutang, dan total aset.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi dan teknik studi

pustaka.

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Dependen

Penelitian ini menggunakan Earnings Response Coefficient (ERC) sebagai

variabel dependen. ERC dapat diukur dengan beberapa kali tahapan perhitungan.

Tahap pertama melakukan perhitungan cumulative abnormal return (CAR) dan

tahap yang kedua menghitung unexpected earnings (UE).

Page 13: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

CAR (Cumulative Abnormal Return)

Cumulative Abnormal Return merupakan proksi dari harga saham atau reaksi

pasar. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data closing price

untuk saham dengan periode selama pelaporan.

Keterangan:

ARit = Abnormal return perusahaan i pada hari t

CARit(-5,+5) = Cumulative abnormal return perusahaan i pada waktu jendela

peristiwa (event window) pada hari t-5 sampai t+5

Return saham dan return pasar perusahaan dihitung dengan menggunakan waktu

pengamatan selama 11 hari perdagangan saham yaitu dari t-5 sampai dengan t+5,

tanggal untuk menentukan t0 adalah tanggal pada saat publikasi laporan keuangan

karena harga saham cenderung berfluktuasi pada beberapa hari sebelum dan

sesudah pengumuman laba.

Dalam penelitian ini abnormal return dihitung menggunakan model sesuaian

pasar, Soewardjono (2005). Abnormal Return diperoleh dari :

ARit = Rit - Rmt

Keterangan:

ARit = Abnormal return perusahaan i pada periode ke- t

Rit = Return perusahaan pada periode ke- t

Rmt = Return pasar pada periode ke- t

Untuk memperoleh data abnormal return tersebut, terlebih dahulu harus mencari

return saham harian dan return pasar harian.

1. Menghitung return saham harian dengan rumus:

Rit = (Pit – Pit-1)

Pit-1

Keterangan :

Rit = Return saham perusahaan i pada hari ke t

Page 14: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

Pit = Harga penutupan saham i pada hari ke t

Pit-1 = Harga penutupan saham i pada hari ke t-1

2. Menghitung return pasar harian:

Rmt = (IHSGt – IHSGt-1)

IHSGt-1

Keterangan:

Rmt = Return pasar harian

IHSGt = Indeks harga saham gabungan pada hari t

IHSGt-1 = Indeks harga saham gabungan pada hari t-1

UE (Unexpected Earnings)

Pengukuran Unexpected Earnings menggunakan model random walk (Suaryana,

2004 dalam Darmawan, 2012), yakni dengan rumus sebagai berikut:

UEit = AEit – AEit-1

AEit-1

Keterangan:

Ueit = Unexpected earning perusahaan i pada periode t

AEit = Laba setelah pajak perusahaan i pada periode t

AEit-1 = Laba setelah pajak perusahaan i pada periode t-1

Earnings response coefficient (ERC)

Merupakan koefisien (β) yang diperoleh dari regresi antara cummulative abnormal

return (CAR) dan unexpected earnings (UE) sebagaimana dinyatakan dalam

model empiris Arfan dan Antasari (2008), yaitu:

CAR = α + β (UE) + e

Keterangan:

CAR = Cumulative abnormal return

UE = Unexpected earnings

β = Koefisien hasil regresi (ERC)

e = Komponen error

Page 15: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

Variabel Independen

Variabel independen penelitian ini yaitu adopsi IFRS. Pengukuran variabel ini

menggunakan variabel dummy yaitu 1 untuk periode adopsi IFRS tahun 2011 –

2012 karena pada tahun tersebut PSAK berbasis IFRS sudah mulai diterapkan

secara bertahap dan nilai 0 pada periode sebelum adopsi IFRS yaitu tahun 2009 –

2010.

Variabel Kontrol

Struktur Modal (LEV)

Variabel ini sesuai dengan Dhaliwal et al. (1991) dalam Darmawan (2012)

LEVit =

Keterangan:

Lev : Struktur Modal

TUit : Total utang perusahaan i pada tahun t

TAit : Total aset perusahaan i pada tahun t

Risiko Sistematik (RISK)

Risiko diukur menggunakan risiko sistematik (beta) dengan menggunakan market

model (Hartono, 2003) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Rit = α i + βit Rmt + eit

Keterangan:

Rit : Return perusahaan i tahun t

Rmt : Return pasar pada perusahaan i tahun t

βit : Risiko sistematik (beta)

Ukuran Perusahaan (SIZE)

Ukuran perusahaan adalah variabel yang diukur dari log natural total asset

perusahaan (Collins dan Kothari, 1989) dalam (Darmawan, 2012).

SIZEit = Ln TAit

Keterangan:

Sizeit : Ukuran perusahaan

Page 16: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

Ln TAit : Nilai logaritma natural dari total aktiva perusahaan i pada tahun t.

Market to Book Value Ratio

Market to Book Value Ratio dihitung degan rumus yang digunakan Collins dan

Kothari (1989) dalam Yuarta (2005):

Market to Book Ratio =

Keterangan:

Market to Book Ratio : Rasio nilai pasar ekuitas terhadap nilai bukunya

MVE : Closing price x jumlah saham beredar

BVE : Total ekuitas

Metode Analisis Data

Statistik deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang memberikan gambaran atau deskripsi

suatu data yang dilihat dari nilai rata – rata, standar deviasi, maksimum, minimum

(Ghozali, 2011). Statistik deskriptif mendeskripsikan data menjadi sebuah

informasi yang lebih jelas dan mudah dipahami.

Uji Regresi Linear

Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan alat analisis statistik

yaitu analisis regresi linear sederhana dan berganda menggunakan bantuan

program SPSS 17.0 for windows. Hasil penelitian berupa analisis statistik

deskriptif dan teknik pengujian hipotesis. Pengujian terhadap hipotesis pada

penelitian ini menggunakan persamaan regresi yang meregresikan variabel ERC

dengan variabel dummy (1 untuk tahun adopsi IFRS dan 0 untuk tahun tidak

adopsi IFRS) yang dikontrol dengan variabel struktur modal, risiko sistematik,

dan ukuran perusahaan. Adapun model pengujian pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

ERCit = α + β0IFRS + β1LEVit + β2RISK + β3SIZEit + β4MBVit e

Keterangan:

ERC : Earnings Response Coefficient i pada periode t

Page 17: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

α : Konstanta

IFRS : Dummy variabel dimana 1 adalah periode penerapan IFRS dan 0

periode sebelum penerapan IFRS

LEVit : Struktur modal perusahaan i pada periode t

RISK : Risiko sistematik (beta) perusahaan i pada periode t

SIZEit : Ukuran Perusahaan i pada periode t

MBV : Market to Book Value Ratio perusahaan i pada periode t

β0, β1, β2, β3 : Koefisien regresi

e : Faktor lain yang mempengaruhi variabel Y

Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model estimasi telah

memenuhi kriteria ekonometrika, dalam arti tidak terjadi penyimpangan yang

cukup serius dari asumsi - asumsi yang harus dipenuhi dalam metode Ordinary

Least Square (OLS). Jika terdapat penyimpangan asumsi klasik atas model linier

yang diusulkan (negatif) maka hasil estimasi tidak dapat dipertanggungjawabkan

atau tidak reliable. Menurut Ghozali (2011), untuk mendeteksi adanya

penyimpangan asumsi klasik maka dilakukan uji normalitas, multikolonieritas,

heteroskedastisitas, dan autokorelasi.

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh

variabel independen (prediktor) terhadap perubahan variabel dependen. Dari sini

akan diketahui seberapa besar variabel dependen akan mampu dijelaskan oleh

variabel independennya, sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain di

luar model. Nilai yang mendekati satu berarti variabel – variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi

adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam

model, sehingga banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai

adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik (Ghozali, 2011).

Page 18: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

Uji Kelayakan Model (Uji Signifikansi F)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi dapat menjelaskan

pengaruh variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji F (pengujian signifikansi secara

simultan). Langkah – langkah yang ditempuh dalam pengujian adalah:

Menyusun hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha)

H0 : variabel independen secara bersama – sama tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

Ha : variabel independen secara bersama – sama berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

Dengan kriteria pengujian yaitu, jika signifikansi lebih besar dari α = 5% maka H0

ditolak, dan jika signifikansi lebih kecil dari α = 5% maka H0 diterima

Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan secara parsial bertujuan untuk mengetahui

pengaruh dan signifikansi dari masing – masing variabel independen terhadap

variabel dependen. Pengujian hipotesis terhadap koefisien regresi dilakukan

dengan menggunakan uji-t pada tingkat keyakinan 95% dengan tingkat kesalahan

analisis (α) 5%. Dengan kriteria sebagai berikut, jika Sig. < 5% maka Ha diterima

dan jika Sig. > 5% maka Ha ditolak.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata – rata (mean), dan standar deviasi dari

masing – masing variabel penelitian. Analisis ini bertujuan untuk menjelaskan

nilai rata – rata (mean) dan standar deviasi antara variabel – variabel independen,

yaitu: IFRS, struktur modal, risiko sistematik, dan ukuran perusahaan terhadap

variabel dependen yaitu Earnings Response Coefficient (ERC).

Page 19: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

Berdasarkan data deskripsi variabel penelitian yang disajikan dalam tabel jumlah

pengamatan pada perusahaan manufaktur dalam penelitian ini berjumlah 172,

yang terdiri dari 43 perusahaan dengan empat tahun pengamatan yaitu 2009 –

2012. Rata – rata (mean) variabel dependen (Earnings Response Coeficient)

selama tahun pengamatan pada perusahaan manufaktur adalah 0,0042 dengan

nilai minimum -2,46 dan nilai maksimum 2,65 serta standar deviasi 0,55374.

IFRS merupakan variabel dummy, nilai 0 digunakan untuk periode sebelum

adopsi IFRS dan nilai 1 digunakan untuk periode pengadopsian IFRS. 86 sampel

memperoleh angka 0 pada tahun 2009 – 2010 ketika penerapan IFRS belum

diberlakukan dan 86 sampel memperoleh angka 1 pada tahun 2011 – 2012 ketika

penerapan IFRS sudah diberlakukan. Sehingga nilai minimum variabel IFRS

adalah 0 dan nilai maksimum nya adalah 1 , adapun nilai rata – rata dari IFRS

yaitu 0,50 dengan standar deviasi 0,501. Rata – rata (mean) variabel kontrol

struktur modal (leverage) selama tahun pengamatan pada perusahaan manufaktur

adalah 0,3898 dengan nilai minimum 0,07 dan nilai maksimum 0,87 serta standar

deviasi 0,16098. Rata – rata (mean) variabel kontrol risiko sistematik selama

tahun pengamatan pada perusahaan manufaktur adalah 1,0051 dengan nilai

minimum -3,58 dan nilai maksimum 4,15 serta standar deviasi 0,92643. Rata –

rata (mean) variabel kontrol ukuran perusahaan (SIZE) selama tahun pengamatan

pada perusahaan manufaktur adalah 28,2605 dengan nilai minimum 24,97 dan

nilai maksimum 32,84 serta standar deviasi 1,67553. Rata – rata (mean) variabel

kontrol ukuran Market to Book Value Ratio (MBV) selama tahun pengamatan

pada perusahaan manufaktur adalah 1,8212 dengan nilai minimum 0,03 dan nilai

maksimum 7,02 serta standar deviasi 1,56727.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas Data

Pengujian asumsi ini menggunakan uji Kolmogrov Smirnov dengan menggunakan

α 0,05. Uji statistik dengan Kolmogrov Smirnov dilakukan dengan membuat

hipotesis

Ho : apabila Asymp. Sig. > 0,05 maka Ho diterima, data berdistribusi normal

H1 : apanila Asymp. Sig. < 0,05 maka Ho ditolak, data tidak berdistribusi normal

Page 20: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

Hasil pengujian normalitas dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-

Smirnov berdasarkan data analisis statistik menunjukkan bahwa besarnya nilai

Kolmogorov-Smirnov adalah 0,737 denga Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,648

(Sig. > 0,05). Hal ini berarti Ho diterima dan data residual berdistribusi normal.

Uji Multikolinearitas

Dari hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen

masing – masing memiliki nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10 hal ini

menunjukkan bahwa variabel independen pada model regresi tidak mempunyai

masalah multikolinearitas.

Uji Autokorelasi

Dari hasil uji autokorelasi diperoleh bahwa DW sebesar 1,943 dari jumlah sampel

(n) sebanyak 172 dan jumlah variabel independen (k) sebanyak 5 dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,05. Berdasarkan data tersebut maka batas dL = 1,6912 dan

batas dU = 1,8107. Berdasarkan klasifikasi nilai interpretasi Durbin Watson, maka

dapat dilihat hasil uji autokorelasi dengan nilai Durbin Watson sebesar 1,943.

Nilai d berada pada daerah lebih dari 1,6912 dan kurang dari 2,1893. Hal ini

berarti bahwa hasil pengujian tidak terjadi autokorelasi.

Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil output Uji Glejser tampak bahwa masing – masing variabel

memiliki nilai sig. > 0.05, yang berarti masing – masing tingkat signifikansi tidak

signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masing – masing variabel

independen yakni adopsi IFRS, struktur modal, risiko sistematik, ukuran

perusahaan Market to Book Value Ratio di dalam model regresi tersebut tidak

menunjukkan adanya gejala heteroskedasitas.

Koefisien Determinasi

Nilai Adjusted R2 yang diperoleh dari pengujian regresi yang telah dilakukan

sebesar 0,107 yang menunjukkan bahwa model regresi dalam penelitian ini

mampu menjelaskan variabel dependen Earnings Response Coefficient (ERC)

Page 21: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

sebesar 10,7% sedangkan sisanya sebesar 89,3% dijelaskan atau dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak termasuk dalam model regresi ini. Standar Error of

Estimates (SEE) sebesar 0,64330.

Signifikansi Model Regresi

Dari hasil uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar 5,114 dengan

tingkat signifikansi 0,000. Karena signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka model

regresi dapat digunakan untuk memprediksi Earnings Response Coefficient atau

dapat dikatakan bahwa IFRS, leverage, risiko sistematik, ukuran perusahaan dan

Market to Book Value Ratio secara bersama – sama berpengaruh terhadap

Earnings Response Coefficient.

Regresi Linear Berganda

Tabel 4.9 Hasil Uji Reresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -3.505 .848 -4.135 .000

IFRS .210 .101 .154 2.076 .039

LEV -.865 .311 -.205 -2.781 .006

RISK -.020 .054 -.028 -.380 .704

SIZE .099 .030 .243 3.318 .001

MBV .028 .126 .017 .223 .824

a. Dependent Variable: ERC

Pengolahan data pada tabel 4.9 tersebut menghasilkan suatu model regresi

berganda yaitu sebagai berikut:

ERCit = -3,505 + 0,210 IFRS – 0,865 LEVit - 0,020 RISK + 0,099 SIZEit +

0,028 MBVit + e

Pengujian Hipotesis

Dari hasil perhitungan dan berdasarkan tabel 4.9 Secara statistik menunjukkan

bahwa variabel adopsi International Financial Reporting Standard memiliki

koefisien 0,210 dengan tingkat signifikansi 0,039 (p<0,05). Dari hasil tersebut

Page 22: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

dapat disimpulkan bahwa adopsi International Financial Reporting Standard

berpengaruh signifikan terhadap Earnings Response Coefficient. Hal ini berarti

hipotesis yang menyatakan bahwa adopsi International Financial Reporting

Standard berpengaruh signifikan positif terhadap Earnings Response Coefficient

terdukung. Hal tersebut berarti bahwa reaksi investor terhadap informasi laba

suatu perusahaan akan naik dengan adanya pengadopsian International Financial

Reporting Standard.

Pembahasan

Pengaruh Adopsi International Financial Reporting Standard terhadap

Earnings Response Coefficient.

Pengujian terhadap hipotesis bertujuan untuk membuktikan pengaruh dari adopsi

International Financial Reporting Standard terhadap Earnings Response

Coefficient yang diperoleh dari regresi antara Cumulative Abnormal Return

(CAR) dan Unexpected Earnings (UE) pada perusahaan – perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI. Dapat dilihat pada tabel 4.9 diperoleh nilai signifikansi

0,039 yaitu nilainya lebih kecil dari tingkat signifikansinya 0,05, maka secara

statistik Ha didukung, yang artinya variabel adopsi International Financial

Reporting Standard berpengaruh signifikan terhadap Earnings Response

Coefficient. Selain itu dapat diketahui bahwa adopsi International Financial

Reporting Standard mempunyai koefisien yang positif terhadap Earnings

Response Coefficient yaitu 0,210. Hal tersebut berarti bahwa ketika perusahan

telah menerapkan adopsi International Financial Reporting Standard maka

respon investor terhadap informasi laba akan meningkat sebesar 0,210.

Adanya pengaruh positif antara adopsi International Financial Reporting

Standard terhadap Earnings Response Coefficient disebabkan oleh perilaku

investor yang menganggap bahwa informasi dalam laporan keuangan setelah

pengadopsian International Financial Reporting Standard menjadi lebih baik

terutama pada informasi laba yang menjadi lebih berkualitas sehingga para

investor kemudian menggunakan informasi tersebut dalam pengambilan

keputusan investasi. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Darmawan (2012)

Page 23: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

bahwa adopsi International Financial Reporting Standard dapat meningkat

kualitas informasi terutama informasi laba yang direspon secara positif oleh

investor.

Pengujian terhadap variabel kontrol struktur modal (leverage) terhadap Earnings

Response Coefficient pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

memperoleh nilai signifikansi 0,006 dan menunjukkan pengaruh negatif 0,865.

Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari tingkat signifikansinya 0,05, maka dapat

disimpulkan secara statistik bahwa variabel struktur modal berpengaruh negatif

signifikan terhadap Earnings Response Coefficient. Hasil analisis tersebut sesuai

dengan hasil penelitian Murwaningsari (2008) yaitu hasil penelitian menunjukkan

bahwa besar atau kecil struktur modal memengaruhi reaksi pasar atas suatu

informasi laba yang tercermin dalam Earnings Response Coefficient, yaitu jika

struktur modal mengalami kenaikan 1% maka hal tersebut akan menurunkan

reaksi investor terhadap informasi laba perusahaan sebesar 0,865. Hal tersebut

disebabkan karena perilaku investor yang cenderung berhati – hati dalam

mengambil keputusan berinvestasi.

Hasil pengujian variabel kontrol risiko sistematik terhadap Earnings Response

Coefficient memperoleh nilai signifikansi 0,704. Nilai signifikansi tersebut lebih

besar dari tingkat signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan secara statistik bahwa

variabel risiko sistematik tidak berpengaruh terhadap Earnings Response

Coefficient. Hasil analisis tersebut tidak sesuai dengan hasil penelitian Delvira dan

Nelvirita (2013). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besar kecilnya risiko

sistematik tidak memengaruhi reaksi investor atas informasi laba perusahaan yang

tercermin dalam Earnings Response Coefficient, hal ini disebabkan karena

investor indonesia lebih banyak mempertimbangkan isu yang sedang berkembang

dibandingkan informasi yang terkandung dalam laporan.

Hasil pengujian variabel kontrol ukuran perusahaan terhadap Earnings Response

Coefficient memperoleh nilai signifikansi 0,001 dan menunjukkan pengaruh

positif 0,099. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dibandingkan dengan tingkat

Page 24: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan secara statistik bahwa variabel ukuran

perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap Earnings Response Coefficient

yaitu jika ukuran perusahaan mengalami kenaikan 1% maka hal tersebut akan

menaikkan reaksi investor terhadap informasi laba perusahaan sebesar 0,099.

Hasil analisis tersebut sesuai dengan hasil penelitian Naimah dan Utama (2006)

hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besar kecilnya ukuran perusahaan

mempengaruhi secara positif reaksi investor atas informasi laba perusahaan yang

tercermin dalam Earnings Response Coefficient. Informasi yang tersedia

sepanjang tahun pada perusahaan besar memungkinkan pelaku pasar untuk

menginterpretasikan informasi yang terdapat pada laporan keuangan dengan lebih

sempurna.

Hasil pengujian variabel kontrol Market to Book Value Ratio terhadap Earnings

Response Coefficient memperoleh nilai signifikansi 0,824. Nilai signifikansi

tersebut lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan secara

statistik bahwa variabel Market to Book Value Ratio tidak berpengaruh terhadap

Earnings Response Coefficient. Hasil analisis tersebut tidak sesuai dengan hasil

penelitian Murwaningsari (2008), hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besar

kecilnya Market to Book Value Ratio tidak memengaruhi reaksi investor atas

informasi laba perusahaan yang tercermin dalam Earnings Response Coefficient,

hal ini disebabkan karena investor hanya membeli saham dalam jangka waktu

yang pendek, hanya untuk diperjualbelikan dimana saham tersebut tidak ditahan

oleh investor dalam jangka waktu yang panjang.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel independen yang diuji yaitu

International Financial Reporting Standard berupa variabel dummy

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Earnings Response Coefficient.

Page 25: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

Hal ini berarti bahwa respon investor terhadap informasi laba meningkat

dengan adanya pengadopsian International Financial Reporting Standard.

2. Hasil pengujian atas pengaruh variabel kontrol leverage, risiko sistematik,

ukuran perusahaan dan Market to Book Value Ratio terhadap Earnings

Response Coefficient menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh negatif

signifikan terhadap Earnings Response Coefficient, sedangkan risiko sistematik

dan Market to Book Value Ratio tidak berpengaruh terhadap Earnings

Response Coefficient, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan

terhadap Earnings Response Coefficient

Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasab yaitu sebagai berikut:

1. Sampel penelitian yang digunakan hanya perusahaan – perusahaan manufaktur

yang menerbitkan laporan keuangannya secara berturut – turut selama empat

tahun yaitu tahun 2009 – 2012, sehingga sampel yang didapat kurang

menggambarkan populasi secara keseluruhan.

2. Masih banyak faktor – faktor lain yang dapat memengaruhi Earnings Response

Coefficient yang tidak digunakan dalam penelitian ini.

3. Variabel independen adopsi International Financial Reporting Standard,

leverage, risiko sistematik, dan ukuran perusahaan belum dapat menjelaskan

variabel dependen Earnings Response Coefficient secara keseluruhan.

Sehingga, masih banyak variabel – variabel di luar model yang mungkin dapat

memengaruhi Earnings Response Coefficient.

Saran

Berdasarkan pada keterbasan penelitian, maka peneliti menyampaikan beberapa

saran yaitu:

1. Peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan sampel penelitian dari berbagai

jenis perusahaan atau industri, karena dengan tidak terfokus pada satu jenis

perusahaan atau industri diharapkan dapat memeroleh Earnings Response

Coefficient yang mencerminkn reaksi pasar modal terhadap informasi laba

secara keseluruhan.

Page 26: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

2. Peneliti selanjutnya diharapkan memperpanjang periode amatan penelitiannya

sehingga diharapkan dapat memperoleh estimasi Earnings Response

Coefficient yang lebih baik selain itu adopsi IFRS ini masih baru berlaku di

Indonesia, kemungkinan belum sepenuhnya dapat diterapkan secara

keseluruhan dan efektif sehingga perlu memperpanjang periode amatan.

3. Peneliti selanjutnya dapat menambah atau mengganti variabel determinan

Earnings Response Coefficient serta menambah atau mengganti proksi dari

variabel – variabel yang digunakan dengan proksi yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Arfan, Muhammad dan Ira Antasari. 2008. Pengaruh Ukuran, Pertumbuhan, dan

Profitabilitas Perusahaan terhadap Koefisien Respon Laba pada Emiten

Manufaktur di BEJ. Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi Vol. 1 No. 1 Hal. 50

-64

Cahyati, Ari Dewi. 2011. Peluang Manajemen Laba Pasca Konvergensi IFRS:

Sebuah Tinjauan Teoritis dan Empiris. Jurnal Akuntansi Keuangan Vol.2

No.1 Hal. 1-7.

Cintokowati. 2011. “Teori Akuntansi: International Accounting”,

http://cintokowati.wordpress.com/2011/01/03/teori-akuntansi-international-

accounting/, diakses tanggal 30 November 2013.

Cho, J.Y and K. Jung. 1991. Earnings Response Coefficient: A Sythesis of Theory

and Empirical Evidence. Journal of Accounting Literature. Vol.10 (1991)

Hal. 85-116.

Darmawan, Arif. 2012. Pengaruh Adopsi IFRS terhadap Earnings Response

Coefficient. Rangkuman Tesis, Program Magister Sains dan Doktor Fakultas

Ekonomika dan Bisnis Unversitas Gadjah Mada.

Delvira, Maisil dan Nelvirita. 2013. Pengaruh Risiko Sistematik, Leverage dan

Persistensi Laba terhadap Earnings Response Coefficient (ERC). Journal

Warwick Research Archives, Vol. 1, No. 1 Hal 129 – 153.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IMB

SPSS19. Edisi Kelima. Semarang: BP UNDIP.

Hartono, Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, edisi 3,

Yogyakarta: BPFE

Indahsari, Wiranda. 2008. IFRS, Earnings Volatility, And Earnings Response

Coefficient: An Empirical Study Among European Banks. Master Thesis

Page 27: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

Accountancy & Control, Faculteit Economie en Bedrijfskunde, University

of Amsterdam Business School

Indayani dan Dewi Mutia. 2013. Pengaruh Informasi Asimetri dan Voluntary

Disclosure terhadap Cost of Capital pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Reviu Akuntansi Keuangan Vol.3

No. 1,Hal. 373 – 392.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo.2002, Metodelogi Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta : BPFE

Januar, Eko dan Bambang Suryono. 2007. Pengaruh Perataan Laba terhadap

Respon Pasar dengan Kualitas Auditor sebagai Variabel Pemoderasi pada

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi,

Manajemen Bisnis dan Sektor Publik Vol. 3 No. 2 Hal. 169 – 190.

Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman –

Pengalaman, Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE

Kip, André. 2009. The Effect of Fair Value Accounting on the Earnings Response

Coefficient, Master Thesis. Master Accountancy Faculty Economics and

Business University of Amsterdam.

Lestari, Yona Octiani. 2011. Konvergensi International Financial Reporting

Standards (IFRS) dan Manajemen Laba di Indonesia. Jurnal Akuntansi El-

Muhasaba Vol.2 No.2 Hal 1-12.

Lin, Steve., Willian Riccardi dan Changjian. 2012. Does Accounting Quality

Change Following a Switch from U.S. GAAP to IFRS? Evidence from

Germany. Journal Accounting Public Policy 31 (2012) 641 – 657.

Mulyani, Sri dan Nur Fadjrih Asyik, Andayani. 2007, Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Earnings Response Coefficient pada Perusahaan yang

Terdaftar di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia

Vol. 11 No. 1, 35–45.

Murwaningsari, Etty. 2008. Pengujian Simultan Beberapa Faktor yang

Mempengaruhi Earning Response Coefficient (ERC). Jurnal Simposium

Nasional Akuntansi XI Pontianak.

Naimah, Zahroh dan Siddharta Utama. 2006. Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Pertumbuhan, dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Koefisien Respon

Laba dan Koefisien Respon Nilai Buku Ekuitas, Simposium Nasional

Akuntansi IX, Padang.

Refyal , Ilha dan Dwi Martani. 2012. Pengaruh Adopsi PSAK No.24 Terhadap

Earnings Response Coefficient. Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 8 No.

2: 97-189.

Page 28: ABSTRAK PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/Jurnal_Tiya Marsela.pdf... menyatakan bahwa akuntansi nilai wajar mempengaruhi ... jika informasi laba

Santy, Prima., Tawakkal, dan Grace T. Pontoh. Pengaruh Adopsi IFRS terhadap

Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia.

Jurnal Akuntansi Keuangan Universitas Hasanuddin Vol._, No._, Hal.___.

Scott, W.R. Financial Accounting Theory. 2009. Prentice_Hall Inc. Upper Saddle

River. New Jersey

Setiati, Fita dan Indra Wijaya Kusuma. 2004. Faktor – faktor yang mempengaruhi

koefisien respon laba pada perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh .

Simposium Nasional Akuntansi VII.

Shoorvarzy, Mohammad Reza dan Masoomeh Tuzandehjani. 2011. The Impact of

Accounting Standard Setting on Earning Response Coefficient (ERC):

Evidence from Iran. World Applied Sciences Journal 14 (9): 1369-1373.

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ke

Tiga, Yogyakarta : BPFE

Wahyuningsih, Dwi Retno. 2007. Hubungan Praktik Manajemen Laba Dengan

Reaksi Pasar Atas Pengumuman Informasi Laba Perusahaan Manufaktur Di

Bursa Efek Jakarta, Tesis, Universitas Diponegoro.

Wardhani, Ratna. 2009. Pengaruh Proteksi Bagi Investor, Konvergensi Standar

Akuntansi, Implementasi Corporate Governance, dan Kualitas Audit

terhadap Kualitas Laba: Analisis Lintas Negara di Asia. Disertasi, Fakultas

Ekonomi Program Pasca Sarjana Ilmu Akuntansi. UI.

Wirahardja, Roy Iman. 2010. Adopsi IAS 41 dalam Rangkaian Konvergensi IFRS

diIndonesia,http://www.iaiglobal.or.id/prinsip_akuntansi/seminar_ias41/1-

Adopsi IAS 41 dalam Rangkaian Konvergensi IFRS di Indonesia- Roy Iman

W.pdf, diakses tanggal 15 Desember 2013.

Wolk et. al. 2004. Accounting Theory: A Conceptual Institusional Approach. Fifth

Edition. South-Western College Publishing.

www.finance.yahoo.com

www.idx.co.id

Yuarta, Firent. 2005. Pengaruh Praktik Perataan Laba terhadap Earnings Response

Coefficient : Studi Kasus Perusahaan Manufaktur yang Listed di Bursa Efek

Jakarta (BEJ). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Katolik

Soegijapranata Semarang.