Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RatnaWijayanti,WiwikSetyaningsih,AviMarlina/JurnalSENTHONG2019
713
TIPOLOGIPOLARUANGSHOPHOUSESSTUDIKASUSDILASEM
RatnaWijayanti,WiwikSetyaningsih,AviMarlina
ProdiMagisterArsitekturFakultasTeknikUniversitasSebelasMaretSurakartawijayanti.ratna@student.uns.ac.id
AbstrakShophouses merupakan rumah deret beratap pelana yang sambung menyambung dengan
tetangganya.FenomenaShophousesditemukandikawasanPecinan,yang terdapatdikota-kotapantaiAsiaTenggara,termasukdi Indonesia.SejauhinikeberadaanshophousesdiLasemperludikaji lebihlanjutkarenamemilikikarakteristikyangberbedadenganshopshousesyangberadadiIndonesia
Penelitian ini akanmenggunakanmetode studi kasusganda (4objek) Yinuntukmelihat bagaimanatipologi shophouses yang berada di Lasem, apakah terdapat keseragaman dan keragaman pola ruangshophousesyangberadadiLasem.Pendekatanpeneitiandenganmenggunakantipologi,yangbertujuanuntukmengidentifikasi shophouses padapenggunaan ruang komersil sekaligus huniannya.Hasil dari penelitian iniditemukankeragamanpolaruangshophousesdiLasemdenganpenggunaanfungsiruanghuniandankomersilyangfleksibel.
Katakunci:ArsitekturJawaPesisir,ArsitekturCina,Lasem,Shophouses,Pecinan,TipologiBangunan
1.PENDAHULUANShophousesmerupakanbangunanciri khasPecinanyang terdapatdikota-kotapantaiAsia
Tenggara. Alain Viaro (1992) meragukan shophouses berasal dari Cina, namun merupakanpercampuran arsitektur akibat perdagangan disepanjang kota-kota pantai antara Cina dan AsiaTenggaraolehorangBarat,Cinadanpenduduksetempat.
PecinandiKota-KotabesarpantaiutaraJawaseperti Jakarta,SemarangdanSurabayasaatini, sulit ditemui keberadaannya karena perubahan morpologi kotanya yang sangat cepat.SedangkanpadaKota-Kota yang lebih kecil seperti Lasem,PasuruandanProbolinggomasihdapatdiamatikeberadaannyahinggasaatini.
LasemmerupakanKota kecil yang secara administrasi termasukdalamwilayahKabupatenRembang,JawaTengah.Terletakdi jalurpesisirutaraJawaantaraSemarangdanSurabaya,kuranglebih12kmsebelahtimurKotaRembang(Unjiya,2014).
Sejarahmasa laluLasemsebagaisalahsatupusatpenampungandanperlawananterhadappemerintah Belanda pada akhir peristiwa pembunuhan orang Tionghoa secara besar-besar diBatavia pada tahun 1740-an, membuat lingkungan perumahannya menjadi sangat tertutup.Disamping itu Lasem juga sangat tertinggal (pada akhir abad ke-19) dalam hal perkembanganekonomi dibanding dengan kota-kota pesisir lainnya di pantai Utara Jawa seperti Surabaya,Pasuruan, Probolinggo dan sebagainya. Akibatnya rumah-rumah orang Tionghoa di Lasem jugahampirtidakmengalamiperubahandalamperancangannya.(Handinoto,2009)
RumahtinggalLasemtersebutselainberfungsisebagaitempattinggal,jugamemilikifungsilain. Menurut Antariksa (2016) secara umum bangunan kuno di Kawasan Pecinan Kota Lasemberfungsi sebagai rumah tinggal sebanyak 46%. Namun bangunan rumah tinggal tersebut jugamemilikifungsilainnya,yaitusebagaiperdagangansebanyak31,22%,jasa7,17%,perkantoran2,95%,peribadatan3,37%,pendidikan2,95%,perusahanbatik3,37%dansarangwalet8,43%.
RatnaWijayanti,WiwikSetyaningsih,AviMarlina/JurnalSENTHONG2019
714
Penelitian ini mengamati bagaimana tipologi bangunan shophouses yang ditemui diKecamatanLasem,untukmendapatkanbentukanpolaruangshophouse.
2.METODEPENELITIAN
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif dengan caramendeskripsikankembalisecaratertulisdarihasilsurveylapangantentangkondisiobjekpenelitian.Menurut Nazir dalam Prastowo (2012), metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakanuntuk meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran,ataupunsuatukelasperistiwapadamasasekarang.
SedangkanmetodeyangdigunakandalampenelitianadalahmetodestudikasusYin(1994),untuk menelusuri tipologi dan pola ruang pada shophouses di Desa Babagan, Sumbergirang danKarangturi.Studikasusadalahsebuaheksplorasidari“suatukasus/beragamkasus”.
Yin (1994)mengungkapkan bahwa terdapat enam bentuk pengumpulan data dalam studikasus yaitu: dokumentasi, rekamanarsip,wawancara yangbiasanyabertipeopenended, observasilangsung,observasipartisipandanperangkatfisikataukultural.
Kemudian,dalamanalisisdataterdapatempatbentukanalisisdatabeserta interpretasinyadalam penelitian studi kasus, yaitu: Pengumpulan kategori; Interpretasi langsung; Penelitimembentuk pola dan mencari kesepadanan antara dua atau lebih kategori; Penelitimengembangkangeneralisasinaturalistikmelaluianalisadata.
Penentuankasusstudiinidipilihberdasarkan:(a) Rumah kasus studi merupakan rumah tinggal yang sekaligus sebagai tempat produksi
batik,(b)Rumahmasihasliyangbelumbanyakperubahanyangsignifikan.
3.HASILDANPEMBAHASAN
LokasipenelitianyangakandiambilberadadiKecamatanLasem,yangmenyimpanbanyakpotensishophousesantaralaindibidangperdagangandanjasa,industrikecil/batik,sertakulinernya.Potensi yang paling popular di Lasem adalah banyaknya home industri batik tulis terutama dikawasan Babagan yang diresmikan sebagai Desa Wisata Batik Tulis Lasem. Batik Lasem sendirimemilikikekhasanmotifdanwarnatersendiriyangmerupakanperpaduanantarabudayaCinadanJawa.
Khol (1984) yang banyak mengunjungi kota-kota pelabuhan di propinsi Guangdong danFujian serta daerah Pecinan di kota-kota pantai Asia Tenggara, mengatakan bahwa shophousesmerupakan“landmark”dikota-kotatersebut,karenaorangCinabiasanyabekerjasebagaipedagangyangmenggunakanrumahtinggalnyasekaligussebagaitempatusaha.HunianmasyarakatTionghoainimemilikifungsilainyaitusebagaipusatperdagangandanekonomi.
MenurutJ.DBenyamin(1996)“Rumahtokoadalahbangunanyangdigunakanuntuktempatberusaha (berdagang) barang dan jasa, dan juga sebagai tempat tinggal pemilik toko tersebut”.Sehingga dapat disimpulkan bahwa shophouses adalah rumah yang memiliki dwifungsi, sebagairumahtempattinggaldanrumahtempatusaha.
Di Indonesia, terdapat beberapa pecinan yang masing-masingnya memiliki ciri khasshophousestersendiri.Rancanganshophousesdi Indonesiabiasanyaberupadenahpersegipanjangyangpanjangdansempit,tetapitepat-gunadalammemanfaatkanlahanyangterbatas(Dewi,2005).SedangkanmenurutSudarwani(2015)shophouseataurumahtokomerupakanrumahderetberatap
RatnaWijayanti,WiwikSetyaningsih,AviMarlina/JurnalSENTHONG2019
715
pelana yang sambung menyambung dengan tetangganya. Bagian depan atau lantai bawahdidominasi ruanguntukusaha,sedangkanbagianbelakangatau lantaiatasbiasanyauntuktempattinggal.
Hwee (2014) menyatakan bahwa ruko merupakan bangunan yang mampu beradaptasidenganfleksibeluntukdikonfigurasikankeberbagaitipefungsisesuaidenganpenggunanya.
Keempatobjekyangakanditelitilebihlanjutadalah:
1. RumahbatikSekarKencanayangberfungsisebagairumahtinggal,rumahproduksibatikdan showroom. Pemiliknya merupakan seorang Tionghoa Muslim, Bapak SigitWitjaksono(90tahun)yangmerupakanpenerusgenerasikedua.
2. Rumah batik Lumintu yang berfungsi sebagai rumah tinggal, rumah produksi batiksekaligus showroom. Pemiliknyamerupakan seorang Tionghoa, Ibu Ekawatiningsih (50tahun), yangpada2015melanjutkanusaha Engkongnya yangberhenti produksi tahun1977.
3. Rumah batik Kidang Mas berfungsi sebagai rumah tinggal, rumah produksi batik danshowroom. Pemiliknya seorang Tionghoa bernama Bapak Rudi Siswanto merupakangenerasikeenamBatikKidangMas.
4. BatikNyahKiokmerupakanrumahtinggalsekaligusrumahproduksibatik,tidakmemilikishowroom namun dipasarkan keluar Kota, biasanya batiknya dikerjakan berdasarkanpemesanan.Pemiliknya seorangTionghoabernama IbuKiok. Setelahbeliaumeninggaldilanjutkan oleh putrinya yang tinggal di Surabaya dan keponakan beliau BapakHartonoyangtinggaldiSemarang.
Keempat shophouses yang terpilih merupakan rumah produksi batikMenurut Johan Silas(2000) dalam Fitriyani (2015), pola tata ruang rumah produktif batik dapat dibedakanmenjadi 3(tiga)kelompok,yaitu:
• TipeCampuran:fungsirumahsebagaitempattinggalbercampurdenganruangkerja.Ruangkerjabersifat fleksibel dan dinamis. Bertempat tinggal masih menjadi fungsi yang dominan. Tipecampuran mempunyai akses yang sama antara hunian dan tempat kerja,dimanatempatkerjamerupakanbagiandaritempathuni.
• Tipe Berimbang: rumah sangat dipisahkan dengan tempat kerja pada bangunan yang sama.Tempat tinggal dan ruangusaha/ kerjamemiliki sifat kepentingan yang sama, akses ke tempatkerja terkadang dipertegas dan dipisahkan. Tipe berimbang mempunyai akses yang berbedaantarahuniandantempatkerjatetapiterletakpadalahanyangsama.
• TipeTerpisah:padatipeinitempatusaha/kerjamendominasisebagianbesardaritotalruangan.Kadangtempattinggaldiletakkandibagianbelakangataudepantempatkerjayangdigabungkandengan kegiatan kerja. Kadang pemilik usaha tinggal pada tempat lain terpisah dari ruangusahanya.Tipeterpisahmempunyaiaksesyangberbedaantarahuniandantempatkerja,bahkanantaratempathunidantempatkerjaterletakpadalahanyangberbeda.
Hasildanpembahasandisajikandalambentuktabelmeliputianalisishasilpengamatanawalyangditemukandilapangan.
RatnaWijayanti,WiwikSetyaningsih,AviMarlina/JurnalSENTHONG2019
716
TABEL1
LOKASI,TYPEDANSITUASIBANGUNANSHOPHOUSESDILASEMYANGAKANDIAMATILEBIHLANJUT
BATIK
SEKARKENCANA
BATIK
LUMINTU
BATIK
KIDANGMAS
BATIK
NYAHKIOK
LOKASI Jl.Babagan
GangIVNo.4
Jl.Sumbergirang
Gg.IINo.6
JalanBabaganGangVNo.1
JalanKarangturiGangVINo.24.
SITUASI
JACKSONdalamPRATIWO(2010)
Terletakdijalansekunderkuranglebih200mdarijalanprimer.
Lebarjalanlebihdari5m,cukupmudahdilalui2mobil.
Suasanaproduksitidaknampakdariluarkarenatertutupdindingkuranglebih2.5m.
Suasanajalannampaktenang,lengangdansepi.
Terletakdijalansekunder,tepatnyadibelakangalun-alunkotayangtelahberubahfungsimenjadipasar.
Suasanaproduksitidaknampakdariluarkarenatertutupdindingkuranglebih2.5mdanberbatasanlangsungdenganpasar.
Suasanajalansekitarnampakramaidancrowdedpadapagihinggasorehariolehaktifitaspasar.
Terletakdijalantersier.
Lebarjalanlebihdari5m,cukupmudahdilalui2mobil.
Suasanaproduksitidaknampakdariluarkarenatertutupdindingkuranglebih2.5m.
Suasanajalannampaktenang,lengangdansepi.
Terletakdijalantersier.
Lebarjalanlebihdari5m,cukupmudahdilalui2mobil.
Suasanaproduksitidaknampakdariluarkarenatertutupdindingkuranglebih2.5m.
Suasanajalannampaktenang,lengangdansepi.
TYPE
BANGUNAN
JacksondalamPratiwo(2010)
Sudarwani(2015)
GladakdenganatapNgangShan
GladakdenganatapNgangShan
GladakdenganatapNgangShan
GladakdenganatapNgangShan
RatnaWijayanti,WiwikSetyaningsih,AviMarlina/JurnalSENTHONG2019
717
Menurut Jackson (dalam Pratiwo, 2010), ada beberapa karakteristik pecinan di AsiaTenggara,diantaranyabatas-batasdaerahnyayang jelasyaknidipusatKotadengankarakteryangberbeda dengan lingkungan sekitarnya, memiliki kepadatan penduduk tertinggi dibandingkandengandaerahlaindiKotayangsama,terdiriataskelompokpendudukTionghoayangsangatsoliddantidakadaetnislainyangtinggaldidalamnya.HampirsemuapecinandiAsiaTenggaramemilikipola jalangridyang teraturdangarisbangunan rukoyangmenerus,merupakanbagianKotayangmanapolahidupdanbermukimterfokuspadatradisimasyarakatTionghoasehinggamenjadiduniatersendiridiKota.
Pada keempat objek yang diamati terletak di jalan sekunder dan tersier yang relatif sepi.Dengan kepadatan penduduk yang rendah. Etnis yang tinggal disekitar juga nampak beragam.Keramaian suasana nampak pada batik lumintu di pagi hingga sore hari terjadi karena adanyaaktifitasdipasar.
Tidak seperti pecinan pada umumnya yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi,rumah- rumahdi Lasemnampak lengangdenganpekarangandepandanbelakang yang luas. Polajalan gridnampak teratur dengan tembokpembatas yang tinggi.Namunpola shophousesdenganatapmenerus tidak ditemui pada keempat objek yang diamati. Dari 4 objek yang diamati, dapatterlihatshophouseyangberadadiLasemberbedadenganshophousesyangditemuidiKotalain.
Type bangunan berupa Arsitektur Gladak yaitu tipe rumah panggung yangmemiliki ruangkosongsebagai lubanganginyangberfungsisebagaisistempenghawaan.DenganatapNgangShankhasarsitekturCina.
TABEL2POLARUANGSHOPHOUSES
BATIK
SEKARKENCANA
BATIK
LUMINTU
BATIK
KIDANGMAS
BATIK
NYAHKIOK
KETERANGAN
ZONAUSAHADANHUNIAN
J.DBenyamin(1996)
TATARUANGINDUSTRIBATIK
JohanSilas(2000)dalamFitriyani(2015)
Prosesmembatikdarimemolahinggapenjemurandilakukandiareabelakangdansisisampingkirirumah.Terasbelakangdimanfaatkanuntukshowroomsehinggapembelidapat
Terasdepandimanfaatkanuntukshowroomdanmenerimatamu.Aktifitasmembatikdiletakkanpadaareadepansetelahpintumasuk.Sedangkanaktifitasmelorothinggamenjemurdiletakkanpada
Terasdepansebagaitempatmenerimatamusekaligusmeggambarpola.Bagianbelakangmerupakanbangunantambahanyangdimanfaatkanuntukmembatikhinggaprosespenjemuran.
Aktifitasmembatikdilakukanditerasbelakang.Terasbelakangmerupakanruangbersamayangsekaligusdigunakansebagairuangmakandanruangkeluarga.Sisibelakangdimanfaatkan
Darikeempatobjekyangdiamatisemuanyamerupakanfungsicampurandimanafungsirumahsebagaitempattinggalbercampurdenganruangkerja.Ruangkerjabersifatfleksibeldan
RatnaWijayanti,WiwikSetyaningsih,AviMarlina/JurnalSENTHONG2019
718
melihatlangsungprosespembuatanbatik.Areadepanjugasetelahpintumasukjugadigunakanuntukmembatik.
belakangrumah.
Showroomterletakterpisah,didepanrumahproduksibatik.
untukprosesmelorothinggamenjemur.Sedangkanpenjulandilakukandenganpemesanan.
dinamis.
Meskipunfungsiruangusahadanhunianbercampurnamunsemuanyamemilikiareaprivatdibagiantengah(ndalem).
ZONAPERUANGAN
JOGLO
Dewi(2005)
Cahyandari
(2007)
PembagianruangsepertinampakpadapembagianruangpadaArsitekturtradisionaljawa(joglo),terdapat:
-Terasdepanyangmirippendhapadibagiandepanuntukmenerimatamu.
-Terdapatareayangmiripdenganpringgitansebelumdalemyangditandaidenganbukaantanpadaunpintudisisisampingkiridankanansebelummenujudalem.
PembagianruangsepertinampakpadapembagianruangpadaArsitekturtradisionaljawa(joglo),terdapat:
-Terasdepanyangmirippendhapadibagiandepanuntukmenerimatamusekaligusshowroombatik.
-Terdapatareayangmiripdenganpringgitansebelumdalemyangditandaidenganbukaantanpadaunpintudisisisampingkiridankanansebelummenujudalem.
PembagianruangsepertinampakpadapembagianruangpadaArsitekturtradisionaljawa(joglo),terdapat:
-Terasdepanyangmirippendhapadibagiandepanuntukmenerimatamusekaligusuntukmemolabatik.
-Terdapatareayangmiripdenganpringgitansebelumdalemyangditandaidengandaunpintudisisisampingkiridankanansebelummenujudalem.
PembagianruangsepertinampakpadapembagianruangpadaArsitekturtradisionaljawa(joglo),terdapat:
-Terasdepanyangmirippendhapadibagiandepanuntukmenerimatamu.
-Terdapatareayangmiripdenganpringgitansebelumdalemyangditandaidenganbukaantanpadaunpintudisisisampingkiridankanansebelummenujudalem.
Darikeempatobjek,kesemuanyamemilikipembagianruangmengikutipolarumahjawa.
RatnaWijayanti,WiwikSetyaningsih,AviMarlina/JurnalSENTHONG2019
719
-Dalemdibagioleh2kamarpadasisisampingkiridankanan.
-Padaareatengah(pusat)dalemtredapataltar/areasakraluntuksembahyang.
-Terdapatterasbelakangsebagairuangkeluargasekaligusshowroom.
-Gandokkanan-kiridepandigunakanuntukkamartidur.
-Areabelakangsebagaiareaservicesekaligustempatproduksibatik.
-Dalemdibagioleh2kamarpadasisisampingkiridankanan.
-Padaareatengah(pusat)dalemtredapataltar/areasakraluntuksembahyang.
-Terdapatterasbelakangsebagairuangkeluarga.
-Gandokkanan-kiridepandigunakanuntukkamartidur.
-Areabelakangsebagaiareaservicesekaligustempatproduksibatik.
-Dalemdibagioleh2kamarpadasisisampingkiridankanan.
-Padaareatengah(pusat)dalemtredapataltar/areasakraluntuksembahyang.
-Terdapatterasbelakangsebagairuangmakan.
-Gandokdanareabelakangsebagaiareaservicesekaligustempatproduksibatik.
-Areabelakangsebagaiareaservicesekaligustempatproduksibatik.
-Dalemdibagioleh2kamarpadasisisampingkiridankanan.
-Padaareatengah(pusat)dalemtredapataltar/areasakraluntuksembahyang.
-Terdapatterasbelakangsebagairuangkeluarga,ruangmakansekaligustempatmembatik.
-Gandokkanan-kiridepandigunakanuntukkamartidur.Sisikananuntukanak-anaksisikiriuntukpenjaga.
-Areabelakangsebagaiareaservicesekaligustempatproduksibatik.
Meskipun dari 4 objek diamati terdapat perbedaan waktu dalam memulai usaha batik,namun pola penggunaan ruang nya sangatmirip antara satu dengan yang lain. Yaitu peggunaanareaprivatdansakralditengahdanareausahadanservicedisampingdanbelakanghunian.
RatnaWijayanti,WiwikSetyaningsih,AviMarlina/JurnalSENTHONG2019
720
Pola peruangnya mengikuti pola peruangan pada Arsitektur Jawa tradisional meskipunatapnya bergaya Cina. Pola peruangan ini sangat jauh berbeda dengan shophouses di pecinanlainnya yangbiasanyaberupadenahpersegi panjang yangpanjangdan sempit, dan efisiendalammemanfaatkanlahanyangterbatas.
Ndalemsebagairuangsakraldanhunianyangbersifatprivatterletakdibagiantengah,danditengahNdalemterdapatruangtengahyangbersifatlebihsakralyaitumejaaltar,meskipunsaatinimereka sudahmenganut agama islam dan nasrani, namun keberadaanmeja altar tersebutmasihdapatterlihatkeberadaannya.
TABEL3
TERITORIBANGUNANSHOPHOUSES
Warga Lasem membuat pemukiman berdasarkan kosmologi yang diajarkan secara turun
temurun. Tembok kokoh yang dibangun mengelilingi bangunan selain merupakan representasikekuatan, jugabermanfaat agar unggul dalampersainganbisnis batik, untukmenghindari pesaingyangmungkinmeniruteknikpembuatanbatik.Sehinggatiaprumahproduksibatiktersebutmemilikimotifunggulantersendiriyangberbedadarirumahproduksibatikyanglain.
4.KESIMPULANDANSARANKesimpulandarihasilpengamatanawaldananalisidiatasadalahsebagaiberikut:
• Emigrasi warga Tionghoa ke Indonesia menyebabkan sebagian besar memenuhikebutuhan hidupnya dengan cara berdagang. Hal itu menyebabkan huniannyadimanfaatkansekaligussebagaitempatusaha(Shophouses).
• Terdapat perbedaan wujud dan pola ruang antara shophouses di Lasem denganshophouses yang umum dijumpai di kawasan pecinan seperti di Kota Semarang,Yogyakarta,SurakartadanCirebon.
• BerbedadaribangunanShophouses padakawasanpecinan lainyangberupaderet,danberatap pelana, tidak berpagar dan tidak memiliki pekarangan, shophouses di Lasemterdiri dari beberapa masa bangunan, dengan pekarangan yang cukup luas. Bentuk
RatnaWijayanti,WiwikSetyaningsih,AviMarlina/JurnalSENTHONG2019
721
bangunannya dipengaruhi oleh budaya Cina dan Jawa, dengan penggunaan atap danornamencinayangdominan,sertamenggunakantembokyangkokohsebagaipagar.
• Berdasarkan pengamatan dari objek-objek penelitian yang diambil, semua bangunanutama (ndalem) terletak ditengahdengandenahbentukpersegi, dimanfaatkan sebagaihunian privat. Sedangkan bangunan sisi kiri dan kanan umumnya digunakan sebagairuangservis.
• Penggunaanruangcenderungfleksibeluntukdigunakansebagaiusahadanhunian.
REFERENSI
AndieWicaksono,Andie.2007.RagamDesainRuko.Jakarta:SwadayaBinta, Izazaya.Pemanfaatan Fungsi Bangunan Pusaka Pada Kawasan Pelestarian Kampung Cina
Bengkulu. Seminar Nasional “Kearifan Lokal dalam Keberagaman untuk PembangunanIndonesia“
Binta, Izazaya.2018.Tipologi Elemen Arsitektur pada Fasad Bangunan Shophouse Kampung Cina
Bengkulu.JurnalLingkunganBinaanIndonesia7(1),16-23Cahyandari, G. O. I. 2007. Tata Ruang dan Elemen Arsitektur pada Rumah Jawa di Yogyakarta
sebagaiWujudKategoriPolaAktivitasdalamRumahTangga.LaporanPenelitianDiktiKajianWanita.
Dakung, S. 1981/1982. Arsitektur Tradi- sional Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta:
DepartemenPendidikandanKebudayaan,ProyekInventarisasidanDokumentasiKebudayaanDaerah.
Fitriyani, Irma.2015. Penggunaan Ruang Pada Usaha Batik Tulis Di Kampung Batik Jetis Sidoarjo:
JurnalRUAS,Volume13No2,Desember2015Knapp,RonaldG.1989.China’sVernacular.Hawaii:ArchitectureUniversityofHawaiiPressKhol,DavidG.(1984),ChineseArchitectureinTheStraitsSettlementsandWesternMalaya:Temples
KongsisandHouses,HeinemanAsia,KualaLumpurHandinoto. 2009. Perkembangan Bangunan Etnis Tionghoa di Indonesia. Surabaya: Universitas
KristenPetraSurabayaHandinoto.2010.ArsitekturdanKota-kotadiJawaPadaMasaKolonial.Yogyakarta:GrahaIlmuHandinoto.2015.LasemKotaTuaBernuansaCinadiJawaTengah.Yogyakarta:GrahaIlmuKrier,Rob.2001.KomposisiArsitektur.Jakarta:ErlanggaM.AkromUnjiya.2014.LasemNegeriDampoawang.Yogyakarta:SalmaidePratiwo.2010.ArsitekturTradisionalTionghoaDanPerkembanganKota.Yogyakarta:OmbakRapoport,Amos.1969.House,FormandCulture.NewJersey:Prentice-Hall,Inc.EnglewoodCliffs
RatnaWijayanti,WiwikSetyaningsih,AviMarlina/JurnalSENTHONG2019
722
Ronald,A.1988.ManusiadanRumahJawa.Yogyakarta:PenerbitJUTAUGM.Ronald, Arya. 2005. Nilai-nilai Arsitektur Rumah Tradisional Jawa. Yogyakarta: Gadjah Mada
UniversityPerssSidharta&Budiharjo,E.1989.Konservasi LingkungandanBangunanKunoBersejarahdi Surakarta.
Yogyakarta:GajahMadaUniversityPressSilas, Johan dan rekan. 2000 .Rumah Produktif, Dalam Dimensi Tradisional Dan
Pemberdayaan.Surabaya:UPTITS-SurabayaSetyaningsih,Wiwik.2015.MetodologiPenelitianTipologi.Surakarta:SebelasMaretUniversityPress SurakartaSintia DewiWulanningrum.2017.Identifikasi Kelayakan Kawasan Pecinan Lasem sebagai Kawasan
Konservasi.JurnalMuarailmuSosial,HumoriadanSenivol.1,No.1.Triska, Daniel.2018. Adaptasi Bentuk Atap Arsitektur Cina Pada Bangunan Etnis Tionghoa-
Indonesia.UniversitasSumatraUtaraViaro,A.1992.IsTheChineseShophouseChinese?(DraftEnglishtranslationfrom“Le CompartimentChinoisest-ilChinois?”)Marseille:ParenthesesYin,RobertK.1994.CaseStudyResearch.ThousandOaks,London,NewDelhi:SAGEPublications