Tetanus n, Difteri, Parotitis (Group)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tetanus n, Difteri, Parotitis (Group)

Citation preview

PowerPoint Presentation

BY :GROUP VI (SIX)

TETANUS NEONATORUM DIFTERI EPIDEMIC PAROTITISMATA KULIAH TROPICAL DISEASETETANUS NEONATORUM

1A. DEFINISIB. ETIOLOGYF. EXECUTIVE ACTION C. CLASIFICATION & CLINIS MANIFESTATIONE. DIAGNOSTIC TESTD. PHATOPHISIOLOGYAbdul Bari Saifuddin, 2000Tetanus neonatorum peny. tetanus yg terjadi pada neonatus yang disebabkan oleh Clostridium tetani kuman yg mengeluarkan toksin (racun) yg menyerang sistem saraf pusatWHO, 1989Tetanus Neo. Peny. tetanus pd BBL dngn tanda klinik yg khas, setelah 2 hari pertama bayi hidup, menangis & menyusu secara normal, pd hari ke-3/lebih timbul kekakuan seluruh tubuh yg ditandai dngn kesulitan membuka mulut dan menetek, disusul dngn kejang-kejang

A. PENGERTIAN TETANUS N.Newman Dorlan-Kamus Kedokteran Dorland Edisi 31, 2010 hal. 2220Tetanus neonatorum suatu bentuk tetanus infeksius yg berat & terjadi selama beberapa day pertama setelah lahir, akibat kontaminasi ujung tali pusar that caused by faktor seperti tindakan perawatan sisa tali pusar yg un-hygiens or kekurangan imunisasi maternal.SUMMARY Tetanus neonatorum (Yunani Tetanos berarti peregangan) suatu penyakit akut yg terjadi pd neonatus (bayi berusia < 1 bulan) yg menyerang sistem saraf pusat.

A. PENGERTIAN TETANUS N. (Contd)Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) pada ibu hamil tidak dilakukan, atau tidak lengkap, atau tidak sesuai dengan ketentuan programPemotongan tali pusat tidak using alat-alat yg steril, as like : alat sederhana seperti bilah bambu atau pisau/gunting yg tidak disteril Perawatan tali pusat yang menggunakan obat tradiasional seperti abu dan kapur sirih, daun-daunan, etc.

B. ETIOLOGI TETANUS N.Clostridium tetani

C. KLASIFIKASI & MANIFESTASI KLINISKategoriTetanus Neonatorum SedangTetanus Neonatorum BeratUmur bayi> 7 hari0 7 hariFrekuensi kejangKadang-kadangseringBentuk kejangMulut mencucu,Trismus kadang,Kejang rangsang (+)Mulut mencucu,Trismus terus-menerus,Kejang rangsang (+)Posisi badanOpistotonus kadangSelalu opistotonusKesadaranMasih sadarMasih sadarTanda-tanda infeksiTali pusat kotor,Lubang telinga kotor/bersihTali pusat kotor,Lubang telinga kotor/bersihMenurut kejadiannya :

D. PATOFISOLOGI TETANUS N.

Glukosa Darah : Hipoglikemia merupakan predisposisi kejang (N < 200 mq/dl)BUN : BUN mempunyai potensi kejangElektrolit : Ketidakseimbangan elektrolit (K, Na) merupakan predisposisi kejang- Kalium ( N 3,80 5,00 meq/dl) Natrium ( N 135 144 meq/dl)Skull Ray : Untuk mengidentifikasi adanya proses desak ruang dan adanya lesiEEG : Teknik untuk menekan aktivitas listrik otak melalui tengkorak yg utuh untuk mengetahui fokus aktivitas kejang, hasil biasanya normal.

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKPerawatan Bayi sebaiknya dirawat oleh perawat yang cakap & berpengalamanSaluran pernapasan dijaga supaya selalu bersih. Pemasangan spatel lidah yg dibungkus kain for mencegah lidah tergigit Perawatan adekuat (kebutuhan oksigen, makanan, keseimbangan cairan & elektrolit)Pasang NGT bila perluKalau pemberian makanan per os tidak mungkin, maka diberi makanan atau cairan intravena.

F. PENATALAKSANAAN TETANUS N.Mengatasi kejangKejang dapat diatasi dngn mengurangi rangsangan Pemberian obat anti kejangNote : kombinasi Fenobarbital dan Largaktil Fenobarbital dapat diberikan mula-mula 30 60 mg parenteral, kemudian dilanjutkan per os dengan dosis maksimum 10 mg/hariLargaktil dapat diberikan bersama Luminal mula-mula 7,5 mg parenteral, kemudian diteruskan dengan dosis 6x2,5 mg setiap hariKombinasi yang lain adalah Luminal dan Diazepam dengan dosis mg/kg BB.Obat anti kejang yang lain ialah Kloralhidrat yg diberikan lewat rektum

F. PENATALAKSANAAN TETANUS N. (Contd)Pemberian antitoksinUntuk mengikat toksin yang masih bebas dapat diberi ATS (AntiTetanus Serum) dengan dosis 10.000 satuan setiap hari selama 2 hari.Pemberian antibiotik Untuk mengatasi infeksi dapat digunakan Penisilin 200.000 satuan setiap hari dan diteruskan sampai 3 hari sesudah panas turun.

F. PENATALAKSANAAN TETANUS N. (Contd)DIFTERI

2A. DEFINISIB. ETIOLOGYF. EXECUTIVE ACTION C. CLASIFICATION & CLINIS MANIFESTATIONE. DIAGNOSTIC TESTD. PHATOPHISIOLOGY

Nuzirwan Acang, 1996 hal. 463Difteri suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh Corynebacterium diphtheriae, ditandai oleh terbentuknya eksudat yang berbentuk membran pada tempat infeksi, dan diikuti oleh gejala umum karena eksotoksin yang diroduksi basil ini. Ngastiyah, perwtn anak sakit, edisi 2 Hal. 41Difteri suatu infeksi, akut yg mudah menular & yg sering diserang adalah saluran pernafasam atas dngn tanda khas timbulnya pseudomembran.A. PENGERTIAN DIFTERI

Sumber penularan penyakit difteri ini adalah manusia (melalui pernafasan atau droplet infection), baik sebagai penderita maupun sebagai carier. Cara penularannya yaitu melalui kontak dengan penderita pd masa inkubasi atau kontak dengan carier. Penyakit ini dijumpai pada daerah padat penduduk dengan tingkat sanitasi rendah. B. ETIOLOGI DIFTERICorynebacterium diphtheriae

C. KLASIFIKASI & MANIFESTASI KLINISBeach, dkk.(1950) berdasarkan berat ringannya peny. :Infeksi ringan Infeksi sedang Infeksi berat Karakteristik Pseudomembran terbatas pd mukosa hidung atau fausial dengan gejala hanya nyeri menelan.Pseudomembran menyebar lebih luas sampai ke dinding posterior faring dengan edema ringan laring yang dapat diatasi dengan pegobatan konservatif.Di sertai gejala sumbatan jalan nafas yang berat,yang hanya dapat diatasi dengan trakeastomi.juga gejala komplikasi miokarditis, paralisis ataupun nefritis dapat menyertainya.

Corynebacterium diphteriae Kontak dengan orang atau barang yang terkontaminasi

Masuk lewat saluran pencernaan atau saluran pernafasan

Aliran sistemik

Masa inkubasi 2 5 hari

Mengeluarkan toksin (eksotoksin)

Nasal Tonsil/faringeal Laring

Peradangan mukosa Tenggorokan sakit, demam, hidung (flu, secret anorexia, lemah. MembraneHidung serosa). Berwarna putih atau abu-abu Toxemia, syok septic. D.

PATOFISIOLOGI

Demam, suara serak, batuk obstruksi sal. napas, sesak nafas, Linfadenitis, (bulls neck), sianosis.Keperawatan Anak (Askep Difteri)June 13, 2010Whenny Yusvita S. Kep, Ns17Bakteriologik. Preparat apusan kuman difteri dari bahan apusan mukosa hidung dan tenggorok (nasofaringeal swab)Darah rutin : Hb, leukosit, hitung jenis, eritrosit, albuminUrin lengkap : aspek, protein dan sedimenUreum dan kreatinin (bila dicurigai ada komplikasi ginjal)EKG secara berkala for mendeteksi toksin basil menyerang sel otot jantung dilakukan sejak hari 1 perawatan lalu minimal 1x seminggu, kecuali bila ada indikasi biasa dilakukan 2-3x/mingguE. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Tes schickpemeriksaan ini untuk mengetahui apakah seseorang telah mengandung antitoksin. Dengan titer antitoksin 0,03ml satuan per millimeter darah cukup dpt menahan infeksi difteria. Pemeriksan ini digunakan dosis 1/50 MLD yg diberikan intrakutan dam bentuk larutan yg telah diencerkan sebanyak 0.1 ml. pd seseorang yg tidak mengandung antitoksin, akn timbul vesikel pd bekas suntikan & hilang setelah some minggu. Pd yg mengandung antitoksin rendah, uji Schick dpt positif, pd bekas suntikan timbul warna merah kecoklatan dlm 24 jam.E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK (Contd)

Perawatan Perawatan yang baik,mutlak ditempat tidur, isolasi penderita dari pengawasan yg ketat atas kemungkinan timbulnya komplikasi antara lain pemeriksaan EKG setiap minggu.Medis Anti diphtheria serum(ADS) diberikan 20.000 U/hari selama 2 hari berturutAntibiotika.di bagian ilmu kesehatan anak FKUI-RSCM jakarta diberikan penisilin prokain 50.000 U/kgbb/hari sampai 3 hari bebas panasKortikostiroid (prednison 2 mg/kgbb/hari,selama 3 minggu) untuk mencegah timbulnya komplikasi miokarditisF. PENATALAKSANAAN DIFTERI

EPIDEMIC PAROTITIS/BEGUK/GONDONG/MUMPS

3A. DEFINISIB. ETIOLOGYG. EXECUTIVE ACTION C. CLASIFICATIONF. DIAGNOSTIC TESTE. PHATOPHISIOLOGY

D. CLINIC MANIFESTATIONParotitis epidemika ( Gondong, Mumps ) penyakit virus menyeluruh, akut, yang kelenjar ludahnya membesar nyeri, terutama kelenjar parotis yang terletak di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah.Newman Dorlan-Kamus Kedokteran Dorland Edisi 31, 2010 hal. 1383Mumps suatu penyakit akut menular yang disebabkan oleh paramixovirus, ditularkan melalui kontak langsung, percikan ludah di udara, benda yg terkontaminasi oleh air liur yg infeksius, dan (mungkin) urine.

A. PENGERTIAN EPIDEMIC PAROTITIS

B. ETIOLOGI EPIDEMIC PAROTITIS

kelompok ParamyxovirusPercikan ludahKontak langsung dngn penderitaMuntahanurineMelalui hidung atau mulutParotitis Kambuhan (sebelumnya anak telah terinfeksi virus kemudian kambuh lagi). Anak-anak mudah terkena parotitis kambuhan yg timbul pd usia antara 1 bulan hingga akhir masaParotitis Akut ditandai dngan rasa sakit yg mendadak, kemerahan & pembengkakan pd daerah parotis. Dapat timbul sebagai akibat pasca-bedah yg dilakukan pd penderita terbelakang mental & penderita lansia, khususnya apabila penggunaan anestesi umum lama & adanya gangguan dehidrasi.C. KLASIFIKASI EPIDEMIC PAROTITIS

Tahap awal (1-2 hari) timbul gejala : demam (suhu badan 38,5 40 C), headache, nyeri otot, nafsu makan , nyeri rahang bagian belakang saat mengunyah & adakalanya disertai kaku rahang (sulit membuka mulut).Terjadi pembengkakan kelenjar di bawah telinga (parotis) yg diawali dengan pembengkakan salah satu sisi kelenjar kemudian kedua kelenjarPembengkakan biasanya berlangsung sekitar 3 hari kemudian berangsur mengempisKadang terjadi pd kelenjar bawah rahang (submandibula) & kelenjar bawah lidah (sublingual)

Note : Pada pria dewasa adalanya terjadi pembengkakan testis karena penyebaran melalui darahD. MANIFESTASI KLINIS

Virus masuk tubuh mungkin via hidung/mulut; proliferasi terjadi diparotis/epitel traktus respiratorius kemudian terjadi viremia dan selanjutnya virus berdiam di jaringan kelenjar/saraf & yg paling sering terkena ialah glandula parotis. Pd manusia selama fase akut, virus mumps dpt diisoler dari saliva, darah, air seni dan liquor.Bila testis terkena infeksi maka terdapat perdarahan kecil & nekrosis sel epitel tubuli seminiferus. Pd pankreas kadang-kadang terdapat degenerasi dan nekrosis jaringan

E. PATOFISIOLOGI

Tes serologi : IgM & IgGIsolasi virus penyebab : ditemukan 2 minggu setelah onset penyakitAmylase serum : minggu ke-1 mencapai puncak dan pd minggu ke-2Hapusan nasofaring/cairan serebrospinal

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Keperawatan Istirahat yg cukup, di berikan kompresPemberian diet lunak & cairan yg cukupKompres hangat dingin bergantianMedis Analgetik-antipiretik bila perluMetampiron : anak > 6 bulan 250 500 mg/hari maksimum 2 g/hariParasetamol : 7,5 10 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis

G. PENATALAKSANAANNote : Parotitis merupakan penyakit yang bersifat self-limited (sembuh/hilang sendiri) yg berlangsung kurang lebih dlm 1 minggu

ANY QUESTIONS FROM OTHER GROUP, UP YOUR HAND MY FRIENDS PLEASEEEE

Referensi :PAPDI. 1996. Buku Ajar Ilmu penyakit Dalam Edisi III. Jakarta : Balai Penerbit FKUIWolter Kluwer & Lippincot. 2011. memahami Berbagai Macam Penyakit. Jakarta : INDEKSNewman Dorlan. 2012. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 31