31
i PENGARUH CURRENT RATIO, RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, TOTAL ASSET TURNOVER DAN PRICE TO EARNING RATIO TERHADAP RETURN SAHAM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN 2013-2017 DENGAN NILAI TUKAR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S2 Program Magister Akuntansi ALPIN DARU PRAMADANI 121700555 PROGRAM PASCASARJANA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA YOGYAKARTA 2019

TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

i

PENGARUH CURRENT RATIO, RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY

RATIO, TOTAL ASSET TURNOVER DAN PRICE TO EARNING RATIO

TERHADAP RETURN SAHAM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI

JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN 2013-2017 DENGAN NILAI TUKAR

SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S2

Program Magister Akuntansi

ALPIN DARU PRAMADANI

121700555

PROGRAM PASCASARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA

YOGYAKARTA

2019

Page 2: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

1

PENGARUH CURRENT RATIO, RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, TOTAL ASSET TURNOVER DAN PRICE TO EARNING RATIO

TERHADAP RETURN SAHAM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN 2013-2017 DENGAN NILAI TUKAR

SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

ALPIN DARU PRAMADANI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YKPN YOGYAKARTA Jalan Seturan Yogyakarta 55281 e-mail: [email protected]

ABSTRACT

The first objective of this research was to examine the effect of Current Ratio (CR), Return On Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turn Over (TATO) and Price Earning Ratio (PER) to the company's return. Second, this research aims to determine the exchange rate in moderating Current Ratio (CR), Return On Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turn Over (TATO) and Price Earning Ratio (PER) to stock returns. The sample in this research used a purposive sampling method. The sample consisted of 15 companies listed in the Jakarta Islamic Index in the period 2013-2017. The analytical method in this research used PLS SEM.

The conclusions of this research include: Current Ratio (CR), Return On Assets (ROA), and Price Earning Ratio (PER) have a positive and significant effect on stock returns. While Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turn Over (TATO) does not affect the company's return. The exchange rate is able to moderate the influence of Current Ratio (CR), Return On Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER) and Total Asset Turn Over (TATO) on stock returns. While the exchange rate does not moderate the effect of Price Earning Ratio (PER) on stock returns.

Keywords: Current Ratio, Return On Assets, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turn Over, Price Earning Ratio, Exchange Rate and Stock Return.

PENDAHULUAN

Berdasarkan hasil sensus penduduk yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia pada tahun 2010 mencatat bahwa penduduk Indonesia sebanyak 207.176.162 jiwa atau 87,18% merupakan pemeluk agama Islam. Dari jumlah tersebut dapat dikatakan bahwa mayoritas penduduk di Indonesia beragama Islam. Dengan demikian potensi peran serta kaum muslim untuk perekonomian di Indonesia sangatlah besar.

Halal Life Style atau disebut juga gaya hidup halal saat ini telah menjadi tren global. Begitu pula pada umat muslim di Indonesia, mereka semakin manyadari pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya dalam pelaksanaan perekonomian halal yang sesuai prinsip-prinsip syariah

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 3: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

2

dan tidak melanggar larangan-larangan dalam agama. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem ekonomi campuran dan sistem ekonomi Islam merupakan salah satu sistem ekonomi yang ada di Indonesia. Sistem ekonomi Islam dapat membantu Indonesia dalam mencapai tujuannya dalam memperbaiki perekonomian Indonesia untuk menyejahterakan rakyatnya. Eksistensi perekonomian Islam di Indonesia ditandai dengan berkembangnya berbagai lembaga keuangan bank dan non bank.

Salah satu lembaga keuangan non bank adalah pasar modal. Pasar modal merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai sarana bagi investor untuk menginvestasikan dana yang dimilikinya. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang, saham, reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya (www.idx.co.id). Pasar modal memiliki peran yang penting bagi perekonomian suatu negara. Pasar modal menjalankan fungsinya sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrumen. Perkembangan pasar modal di Indonesia menunjukkan baiknya kepercayaan para pemodal (investor) untuk menginvestasikan dana yang dimilikinya (Chuzaimah & Amalina, 2014).

Pasar modal syariah merupakan pasar instrumen jangka panjang yang dalam pelaksanaannya menerapkan prinsip-prinsip syariah. Pasar modal syariah di Indonesia dimulai dengan diterbitkannya Reksa Dana Syariah oleh PT. Danareksa Investment Management pada 3 Juli 1997 dan diikuti dengan diterbitkannya daftar perusahaan yang tercantum dalam bursa yang sesuai dengan syariah Islam oleh Bursa Efek Indonesia yang berkerjasama dengan PT. Danareksa Investment Management dengan meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII) pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan untuk memandu investor yang ingin menginvestasikan dananya secara syariah. Dengan hadirnya indeks tersebut, maka para pemodal telah disediakan saham-saham yang dapat dijadikan sarana berinvestasi sesuai dengan prinsip syariah.

Pada dasarnya perbedaan pasar modal syariah dengan pasar modal konvensional adalah dari segi produknya. Terus bertumbuhnya produk-produk dalam pasar modal syariah menjadi suatu tanda terus berkembangnya pasar modal ini. Dalam Peraturan POJK Nomor 15/POJK.04/2015 Pasal 1 Nomor 3 tentang Efek Syariah disebutkan bahwa Efek Syariah adalah Efek sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya yang akad, cara, dan kegiatan usaha yang menjadi landasan pelaksanaannya tidak bertentangan dengan prinsip - prinsip syariah di Pasar Modal. Sampai dengan saat ini, Efek Syariah yang telah diterbitkan di pasar modal Indonesia meliputi Saham Syariah, Sukuk dan Unit Penyertaan dari Reksa Dana Syariah.

Investasi adalah penundaan aset atau dana untuk mendapatkan tingkat pengembalian atau return yang akan didapatkan di masa yang akan datang (Tandelilin, 2010). Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang sangat popular. Instrumen investasi ini yang banyak dipilih oleh investor karena kemampuannya dalam memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Alasan bagi

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 4: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

3

investor untuk berinvestasi di pasar modal khususnya pasar modal syariah dengan pilihan produk berupa saham syariah, salah satunya adalah untuk menghindari riba. Di sisi lain, investasi saham dianggap memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi. Investor tidak dapat mengetahui secara pasti risiko apa saja yang akan dialami. Untuk mengetahui tingkat risiko dari investasi dan menentukan perusahaan mana yang akan dipilih dalam berinvestasi maka dibutuhkan beberapa infomasi mengenai kinerja perusahaan. Dalam melakukan investasi pada saham syariah, investor akan menilai dari berbagai aspek untuk membuat keputusan investasi. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat oleh para investor untuk membuat keputusan investasi. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang telah disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu entitas ekonomi. Bagi perusahaan, menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan adalah salah satu cara agar tetap eksis dan diminati oleh para pemodal.

Investor yang ingin mempertahankan investasinya harus memiliki perencanaan investasi yang efektif. Ekspektasi investor terhadap investasinya adalah memperoleh tingkat return tertiggi pada tingkat risiko tertentu atau memperoleh tingkat return tertentu dengan tingkat risiko terendah. Menurut Jogiyanto (2003) terdapat dua jenis return yaitun return realisasi dan return ekspektasi. Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperolah para investor di masa yang akan datang dan bersifat tidak pasti. Return realisasi merupakan return yang telah terjadi dan berdasarkan data historis. Return realisasi inilah yang menjadi dasar dalam menentukan return di masa yang akan datang dan digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Selain itu, investor yang lebih memahami aktivitas investasinya akan berkesempatan mendapatkan return yang lebih optimal.

Return saham yang menjadi tujuan investor dalam berinvestasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor ini dapat dilihat dari segi kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiaban jangka pendek (likuiditas), kemampuan menghasilkan keuntungan (profitabilitas), kemampuan membayar hutang (solvabilitas), tingkat efisiensi dan efektivitas dalam mengelola kekayaan (aktivitas) dan kondisi atau keadaan prestasi perusahaan di pasar modal (nilai pasar).

Kinerja saham syariah biasanya dibawah kinerja saham konvensional (McGown & Junaina, 2010). Penelitian yang dilakukan oleh Chiadmi dan Ghaiti (2012) mendukung pandangan dari Mc Gowan dan Junaina (2010) dengan menunjukan bahwa kinerja saham syariah tidak stabil dan di bawah saham konvensional di beberapa kondisi. Saat ini kinerja indeks saham syariah di Indonesia masih dibawah kinerja index saham konvensional. Return yang dihasilkan pada indeks saham syariah masih cukup jauh dibawah return yang dihasilkan pada indeks saham konvensional. Tabel 1.1 menunjukkan perbandingan antara kinerja indeks saham syariah dengan beberapa indeks saham konvensional pada 30 Desember 2016 sampai 21 Desember 2017:

Tabel 1.1 Kinerja Indeks Saham Syariah dan Konvensional

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 5: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

4

Indeks Saham Return Annualized Risk

Korelasi Beta

SRI-KEHATI 22,60% 11,54% 91,35% 1,25 BISNIS27 20,99% 11,95% 93,50% 1,32 IDX30 20,20% 11,52% 95,64% 1,30 LQ45 18,10% 11,15% 97,13% 1,28 IHSG 16,74% 8,46% 100,00% 1,00 KOMPAS100 16,60% 10,46% 98,64% 1,22 JII 6,34% 11,59% 88,08% 1,21

Sumber: infovesta.com Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa kinerja saham syariah pada

Jakarta Islamic Index masih lebih rendah dibandingkan dengan kinerja indeks saham konvensional. Return pada Jakarta Islamic Index sebesar 6,34% sedangkan return pada enam indeks saham konvensional diatas 15,00%. Dengan kondisi tersebut maka dapat memunculkan pandangan buruk dan keraguan dari investor pada indeks saham syariah. Padahal umat muslim di Indonesia memiliki peran yang cukup besar dalam perekonomian. Maka perlu dilakukan penelitian-penelitian untuk membuktikan kinerja perusahaan yang termasuk dalam pasar modal syariah untuk meyakinkan para investor untuk berinvestasi pada pasar modal syariah.

Untuk menilai kinerja suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisis rasio keuangan perusahaan. Dengan analisis rasio keuangan dapat dilakukan pengamatan dan penilaian kondisi-kondisi yang mendasari pergerakan harga suatu aset. Informasi mengenai rasio keuangan perusahaan dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang merupakan salah satu alat ukur kinerja suatu perusahaan (Ardi & Harjito, 2017). Penelitian ini menganalisis rasio keuangan yang akan bermanfaat pada pada tujuan jangka panjang (investasi) dan tidak menggunakan analisis yang hanya berfokus pada tujuan jangka pendek (trading) seperti analisis teknikal.

Current Ratio merupakan salah satu rasio likuiditas yang digunakan untuk menilai kecukupan kas perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Prihantini (2009) dan Varaulizza (2019), Current Ratio memiliki pengaruh terhadap return saham, berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyuning dan Sudiyatno (2012) yang menyatakan bahwa Current Ratio tidak berpengaruh terhadap return saham. Current Ratio penting untuk diperhatikan oleh investor dalam membuat keputusan investasi.

Return on Asset merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Tujuan utama investor dalam berinvestasi adalah untuk mendapatkan return saham yang tinggi. Perusahaan yang dapat menghasilkan laba yang tinggi maka dapat menaikkan kepercayaan investor dan menaikkan harga saham. Dengan demikian return saham perusahaan juga akan meningkat. Return on Asset berpengaruh terhadap return saham (Mayuni & Suarjaya, 2018). Namun penelitian yang dilakukan oleh

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 6: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

5

Sudarsono dan Sudiyatno (2016) menyatakan bahwa Return on Asset tidak memiliki pengaruh terhadap return saham.

Rasio solvabilitas salah satunya adalah Debt to Equity Ratio yang merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya. Debt to Equity Ratio yang semakin tinggi justru akan menghasilkan return yang lebih rendah (Prihantini, 2009). Namun berbeda dengan hasil penelitian oleh Sudarsono dan Sudiyatno (2016) yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio yang semakin tinggi dapat memberikan tingkat return yang semakin tinggi pula. Dengan melihat tingkat DER sebelum membuat keputusan investasi, investor dapat melihat besarnya utang perusahaan dibandingkan dengan modalnya, sehingga dapat menilai risiko yang akan dihadapi dalam investasinya.

Total Asset Turnover merupakan bagian dari rasio aktivitas. Rasio ini memperilihatkan aset perusahaan yang dioperasikan untuk mendukung penjualan perusahaan (Sitanggang, 2014). TATO dapat dihitung dengan membagikan penjualan dengan total aset. Sebagai bagian dari rasio aktivitas, TATO digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas seluruh aset perusahaan yang digunakan perusahaan untuk mengingkatkan penjualan. Tingkat perputaran aset yang tinggi dapat menghasilkan penjualan yang tinggi pula, sehingga dapat meningkatkan return yang akan diterima oleh investor.

Price to Earning Ratio merupakan rasio pasar yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di masa yang akan datang (Ginting & Edward, 2013). Harga saham yang semakin tinggi akan memberikan tingkat return yang semakin tinggi pula untuk investor. PER berpengaruh terhadap return saham (Ginting & Edward, 2013). Namun, penelitian yang dilakukan oleh Mayuni dan Suarjaya (2018) dan Varaulizza (2019) menunjukkan bahwa PER tidak berpengaruh terhadap return saham.

Selain rasio keuangan, yang dapat mempengaruhi return saham adalah permasalahan ekonomi secara luas. Permasalahan ekonomi suatu negara diantaranya adalah inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang, pendapatan masyarakat dan lain-lain. Penelitian yang dilakukan Sudarsono dan Sudiyatno (2016) dan Dirga, Siregar dan Sinaga (2016) mengenai pengaruh nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS terhadap return saham. Penelitian tersebut memberikan hasil bahwa nilai tukar berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. Penelitian ini menggunakan nilai tukar sebagai variabel pemoderasi. Nilai tukar dapat mempengaruhi kecenderungan investor dalam menentukan keputusan investasinya, baik di pasar modal maupun pasar uang. Pada pasar modal, nilai tukar yang menguat dapat menjadi penyelamat laju index bursa saham di Indonesia di tengah sentimen negatif koreksi bursa saham global dan kinerja emiten yang tak sesuai harapan. Seperti yang disebutkan dalam Dream.co.id pada hari Kamis, 25 Oktober 2018 Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), ditutup menguat 1,319 poin (0,77%) ke level 172,255. ISSI memulai perdagangan dengan menguat ke level 168,742 dan baru menembus level tertingginya di sesi penutupan. Penguatan juga dialami indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII) yang merangkak 7,281 poin (1,16%) ke level 636,475. Sentimen penguatan kurs rupiah terhadap dollar AS juga memacu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk naik ke zona hijau.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 7: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

6

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio keuangan perusahaan yaitu dengan rasio likuiditas (proksi: CR), rasio profitabilitas (proksi: ROA), rasio Solvabilitas (proksi: DER), rasio aktivitas (proksi: TATO) dan rasio pasar (proksi: PER) dengan menggunakan nilai tukar sebagai variabel pemoderasi pada return saham yang berfokus pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2013-2017. Penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan metode SEM PLS. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Current Ratio (CR), Return on Aset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Total Aset Turnover (TATO) dan Price Earning Ratio (PER). Variabel dependen adalah return saham, sedangkan nilai tukar merupakan variabel pemoderasi.

Penelitian ini mengambil periode pengamatan pada tahun 2013 hingga tahun 2017. Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII) dengan pengambilan sampel dengan metode purposive sampling yaitu perusahaan yang tidak keluar masuk dalam daftar index Jakarta Islamic Index (JII) dan memiliki laporan keuangan tahunan yang lengkap pada tahun pengamatan.

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Teori Sinyal Teori sinyal menjelaskan tentang penyebab perusahaan memberikan informasi kepada pihak eksternal. Ross (1977) menyatakan bahwa pihak eksekutif perusahaan mempunyai informasi yang lebih baik dibanding pihak eksternal perusahaan atau calon investor, dengan demikian pihak eksekutif perusahaan akan terdorong untuk menyampaikan informasi perusahaan agar harga sahamnya meningkat. Pada saat pihak eksternal tidak memiliki informasi yang memadai mengenai perusahaan maka akan menimbulkan persepsi yang rendah terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan yang sebenarnya mempunyai nilai perusahaan yang tinggi namun pihak eksternal menganggap nilai perusahaan rendah. Teori sinyal dapat mengurangi asimetri informasi antara agen dan prinsipal.

Sinyal dapat berupa informasi tentang upaya-upaya manajemen dalam merealisasi keinginan para investor. Salah satu informasi yang diungkapkan adalah laporan keuangan perusahaan. Kualitas keputusan investasi dipengaruhi oleh kualitas informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan perusahaan (Restuti, 2006). Laporan keuangan yang baik merupakan sinyal atau pertanda bahwa operasi perusahaan berjalan dengan baik pula. Keadaan makroekonomi dalam suatu negara juga dapat menjadi sinyal bagi investor yang dapat digunakan untuk membuat keputusan investasi.

Informasi yang dipublikasikan akan memberikan sinyal untuk mengambil keputusan investasi oleh investor (Jogiyanto, 2000). Informasi yang telah diterima oleh pelaku pasar akan diintepretasikan dan dianalisis sebagai sinyal yang baik atau sinyal yang buruk. Informasi-informasi fundamental perusahaan yang diukur dengan rasio keuangan sering dianggap sebagai sinyal untuk menilai baik buruknya kinerja perusahaan.

Pasar Modal Syariah Sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 tahun 1995 (UUMP), pasar modal adalah

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 8: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

7

kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal syariah merupakan kegiatan dalam pasar modal sebagaimana di atur dalam UUMP namun memiliki kriteria khusus pasar modal syariah. Dalam pasar modal syariah produk dan mekanisme transaksi tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah yang bersumber dari Al Quran dan Al Hadits. Pasar modal syariah dikembangkan dengan basis ilmu fiqih muamalah (hubungan antara sesama manusia terkait perniagaan).

Fatwa DSN-MUI No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan prinsip syariah di bidang pasar modal menentukan jenis transaksi harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian dan tidak diperbolehkan melaukan spekulasi yang mengandung dharar, gharar, maysir, dan zhulm, serta kriteria produk investasi yang sesuai ajaran Islam.

Saham Syariah Saham berupa selembar kertas atau tanda bukti kepemilikan modal atau dana pada suatu perusahaan yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama institusi yang disertai hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegangnya (Fahmi, 2012). Suatu saham dapat dikategorikan sebagai saham syariah jika saham tersebut diterbitkan oleh:

a. Emiten dan Perusahaan Publik yang secara jelas menyatakan dalam anggaran dasarnya bahwa kegiatan usaha Emiten dan Perusahaan Publik tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah.

b. Emiten dan Perusahaan Publik yang tidak menyatakan dalam anggaran dasarnya bahwa kegiatan usaha Emiten dan Perusahaan Publik tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah, namun memenuhi kriteria yaitu kegiatan usaha tidak bertentangan dengan prinsip syariah sebagaimana diatur dalam peraturan IX.A.13, rasio total hutang berbasis bunga dibandingkan total ekuitas tidak lebih dari 82%, dan rasio total pendapatan bunga dan total pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan total pendapatan usaha dan total pendapatan lainnya tidak lebih dari 10%.

Return Saham Return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukan (Ang, 1997). Tujuan investor dalam berinvestasi adalah untuk mendapatkan keuntungan atau pengembalian atas investasinya. Menurut Ang (1997), komponen suatu return terdiri dari dua jenis yaitu: 1. Current Income Adalah keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen dan sebagainya. 2. Capital Gain Adalah keuntungan yang diterima karena adanya selisih antara harga jual dan harga beli suatu investasi. Penghitungan return saham:

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 9: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

8

1. Return realisasi (actual return) Actual return merupakan return yang telah terjadi dengan cara menghitung selisih harga saham pada periode berjalan dengan periode sebelumnya. Actual return yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝑅𝑅𝑖𝑖𝑖𝑖 =(𝑃𝑃𝑖𝑖𝑖𝑖 − 𝑃𝑃𝑖𝑖𝑖𝑖−1)

(𝑃𝑃𝑖𝑖𝑖𝑖−1)

Rit= tingkat keuntungan saham i pada periode t Pit= harga pentupan saham i pada periode t Pit-1= harga pentupan saham i pada periode sebelumnya 2. Return ekspektasi (expected return) Expected return merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang. Expected return dirumuskan sebagai berikut:

Rit = 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 Keterangan: E(Rit): tingkat keuntungan saham yang diharapkan pada hari ke t Rmt: tingkat keuntungan pasar pada periode t Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya. Untuk mengukur rasio likuiditas, salah satu alat ukur yang dapat digunakan adalah Current Ratio (CR). Rasio ini mengukur seberapa jauh aktiva lancar perusahaan dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban lancarnya.

Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan aktiva perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Return on Assets (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva dalam perusahaan. ROA memberikan ukuran keseluruhan keefektifan manajemen dalam menghasilan laba dengan aktiva yang tersedia. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan cerminan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang ditunjukkan oleh modal atau ekuitas yang digunakan untuk membayar utang (Prihantini, 2009). Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total hutang (jangka pendek maupun jangka panjang) semakin besar dibanding total ekuitas, sehinnga akan berdampak pada besarnya beban perusahaan terhadap kreditur. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas adalah rasio yang menunjukkan keefektivan perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini merupakan ukuran yang

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 10: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

9

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. TATO merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi aktivitas perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh keuntungan. Jika nilai dari TATO tinggi maka menunjukkan aktivitas manajemen yang baik.

Rasio Pasar Alat ukur rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Price to Earning Ratio (PER). PER merupakan perbandingan antara harga pasar saham dengan Earing Per Share (EPS) dari saham yang bersangkutan. Rasio ini digunakan oleh para investor dalam memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (earning) di masa yang akan datang. PER digunakan para investor sebagai pedoman dalam memperkirakan nilai saham dan sebagai ukuran dalam memperkirakan tingkat pengembalian (return) yang diharapkan. Pengembangan hipotesis

Pengaruh Current Ratio terhadap Return Saham Current Ratio adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current Ratio dikatakan baik apabila suatu perusahaan dapat mencukupi utang jangka pendeknya dan terhindar dari masalah likuiditas. Nilai perusahaan akan semakin meningkat seiring semakin baiknya kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Nilai perusahaan yang baik akan memberikan pandangan kepada investor bahwa perusahaan dapat memberikan return yang tinggi bagi investor. Beberapa peneliti sebelumnya telah melakukan penelitian mengenai pengaruh Current Ratio terhadap return saham. Penelitian yang dilakukan oleh Chuzaimah dan Amalina (2014) menunjukkan bahwa Current Ratio tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Lulukiyyah (2010) mengenai pengaruh Current Ratio terhadap return saham syariah juga menunjukkan tidak ada pengaruh signifikan. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1: Current Ratio berpengaruh positif signifikan terhadap return saham

Pengaruh Return on Asset terhadap Return Saham Return on Asset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih atas aktiva yang tersedia dalam perusahaan. Return on Asset yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan telah menggunakan aktivanya secara efisien untuk memperoleh laba. Semakin tinggi Return on Asset maka kinerja perusahaan juga semakin baik. Penelitian mengenai pengaruh Return on Asset terhadap return saham yang telah dilakukan oleh Varaulizza (2018) menunjukkan bahwa Return on Asset memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Mayuni dan Suarjaya (2018) dalam penelitiannya dalam perusahaan manufaktur menunjukkan bahwa Return on Asset berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. Sedangkan penelitian ang dilakukan oleh Sudarsono dan Sudiyatno (2016) menunjukkan bahwa Return on Asset berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap return saham. Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 11: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

10

H2: Return on Asset berpengaruh positif signifikan terhadap return saham.

Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham Debt to Equity merupakan perbandingan antara total utang dengan total ekuitas. Semakin tinggi rasio Debt to Equity maka semakin tinggi risiko keuangan dalam perusahaan karena total utang lebih besar dibandingkan dengan total ekuitas. Debt to Equity akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan apresiasi harga saham. Debt to Equity yang tinggi memiliki dampak buruk terhadap kinerja perusahaan (Ang, 1997). Dengan demikian, investor akan menghindari berinvestasi pada perusahaan yang memiliki tingkat Debt to Equity yang tinggi. Penelitian mengenai pengaruh Debt to Equity terhadap return saham pernah dilakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian yang dilakukan oleh Prihantini (2009) menunjukkan bahwa Debt to Equity berpengaruh negatif siginifikan terhadap returnsaham. Chuzaimah dan Amalina (2014) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa Debt to Equity berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sudarsono dan Sudiyatno (2016) menunjukkan hasil Debt to Equity yang berpengaruh positif tidak signifikan terhadap return saham. Berdasarkan uraian di atas, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: H3: Debt to Equity berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham.

Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Return Saham Rasio Total Asset Turnover menunjukkan perputaran aset pada periode waktu tertentu. Total Asset Turnover mengukur sejauh mana perusahaan dapat mengoptimalkan aktivanya untuk menunjang kegiatan penjualan (Kasmir, 2014). Semakin tinggi rasio Total Asset Turnover, perusahaan semakin efisien dalam menggunakan aktivanya untuk meningkatkan penjualan. Peningkatan penjualan akan mempengaruhi laba yang diperoleh. Semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan maka investor semakin tertarik untuk berinvestasi karena perusahaan dapat memberikan return yang tinggi pula atas investasinya. Ariyanti dan Wulansari (2016) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa Total Asset Turnover berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham. Penelitian yang dilakukan oleh Chuzaimah dan Amalina (2014) menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari Total Asset Turnover terhadap return saham. Sedangkan penelitian Nuryana (2013) menunjukkan bahwa Total Asset Turnover berpengaruh positif terhadap return saham. Berdasarkan uraian di atas, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: H4: Total Asset Turnover berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham. Pengaruh Price to Earning Ratio terhadap Return Saham Price to Earning Ratio adalah rasio yang membandingkan antara harga saham dengan pendapatan setiap lembar saham. Semakin tinggi nilai Price to Earning Ratio berarti semakin mahal harga saham terhadap pendapatan per lembar sahamnya. Semakin tinggi Price to Earning Ratio menunjukkan prospek harga saham yang semakin baik dan peluang pertumbuhan yang semakin baik. Hal inilah yang akan menarik investor untuk menginvestasikan dananya. Peningkatan harga saham akan direspon positif oleh investor karena mempengaruhi capital gain yang akan didapatkannya. Hal ini yang mengindikasikan bahwa Price to Earning Ratio

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 12: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

11

akan berpengaruh positif terhadap return saham. Penelitian yang sebelumnya dilakukan menunjukan hasil yang beragam. Devaki (2017) dan Farkhan dan Ika (2013) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa Price to Earning Ratio berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. Namun penelitian yang dilakukan oleh Mayuni dan Suarjaya (2018) hasilnya menunjukkan bahwa Price to Earning Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Berdasarkan uaraian di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: H5: Price to Earning Ratio berpengaruh positif signifikan terhadap return saham.

Pengaruh Current Ratio terhadap Return Saham dengan Nilai Tukar sebagai Variabel Moderasi Current ratio merupakan ratioyang dihitung dengan membandingkan aset lancar dengan kewajiban lancar. Jika nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, khususnya Dollar maka akan meningkatkan nilai Current ratio. Nilai tukar Rupiah yang menguat akan menurunkan nilai kewajiban lancar yang menggunakan mata uang asing dalam pembayarannya.

Sudarsono dan Sudiyatno (2016) menguji pengaruh nilai tukar terhadap return saham pada perusahaan property dan realestate. Hasil pengujiannya menunjukkan bahwa nilai tukar berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. Sarofah (2018) menguji pengaruh inflasi dan nilai tukar terhadap kinerja keuangan. Dalam penelitiannya, kinerja keuangan salah satunya diproksikan dengan current ratio. Hasil menunjukkan bahwa nilai tukar mempengaruhi current ratio. Berdasarkan uraian di atas, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: H6: Nilai tukar memoderasi pengaruh current ratio terhadap return saham.

Pengaruh Return on Assetterhadap Return Saham dengan Nilai Tukar sebagai Variabel Moderasi Nilai tukar Rupiah yang menguat akan menyebabkan biaya impor bahan baku turun, sehingga berakibat pada penurunan biaya produksi dan dapat meningkatnya profitabilitas perusahaan. Sebaliknya penurunan nilai tukar akan menyebabkan biaya impor bahan baku naik dan berakibat pada kenaikan biaya produksi. Kenaikan biaya produksi ini akan menurunkan pendapatan dan profitabilitas perusahaan. Semakin besar rasio Return on Asset semakin baik karena perusahaan dianggap mampu dalam menggunakan aset yang dimilikinya secara efektif untuk menghasilkan laba sehingga dapat meningkatkan return saham investor perusahaan tersebut.

Dirga et al. (2016) yang menunjukkan hasil bahwa nilai tukar berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. Namun berbeda dengan penelitian Suwandy (2014) yang menunjukkan pengaruh negatif signifikan dari nilai tukar terhadap return saham. Hasibuan (2014) menguji pengaruh nilai tukar terhadap kinerja keuangan perusahaan yang terdiri dari Return On Asset, Return On Equity dan Net Interest Margin. Penelitian ini menunjukkan hasih bahwa nilai tukar berpengaruh terhadap ketiga pengukuran kinerja keuangan tersebut. Berdasarkan uraian di atas, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: H7: Nilai tukar memoderasi pengaruh return on asset terhadap return saham.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 13: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

12

Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham dengan Nilai Tukar sebagai Variabel Moderasi Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing khususnya Dollar AS akan memberikan dampak yang negatif terhadap pasar modal. Di mata investor, pada saat Rupiah melemah pasar modal tidak memiliki daya tarik dan prospek perekonomian Indonesia menjadi suram. Pada saat Rupiah melemah, maka nilai kewajiban perusahaan akan meningkat. Kewajiban yang meningkat juga akan meningkatkan bunga atas kewajiban tersebut. Dengan demikian laba yang diperolah perusahaan akan mengalami penurunan dan return saham untuk investor juga menurun. Berdasarkan uraian di atas, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: H8: Nilai tukar memoderasi pengaruh debt to equity terhadap return saham.

Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Return Saham dengan Nilai Tukar sebagai Variabel Moderasi Nilai tukar Rupiah yang menguat akan menurunkan harga bahan baku. Kemudahan dalam memenuhi kebutuhan bahan baku produksi akan memperlancar aktivitas operasi perusahaan sehingga perputaran aset perusahaan akan semakin cepat. Sebaliknya, jika harga bahan baku mahal dan perusahaan kesulitan dalam memperoleh bahan baku akan berakibat pada melambatnya perputaran aset perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: H9: Nilai tukar memoderasi pengaruh total asset turnover terhadap return saham.

Pengaruh Price to Earning Ratioterhadap Return Saham dengan Nilai Tukar sebagai Variabel Moderasi Sebelum menentukan keputusan investasi, investor akan memperhatikan informasi-informasi mengenai perusahaan yang disajikan dalam laporan keuangan. Price to Earning Ratiodapat digunakan oleh investor untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di masa yang akan datang. Pada saat Rupiah melemah akan memberikan dampak negatif terhadap pasar modal Indonesia. Untuk menghindari risiko, pada saat nilai tukar Rupiah melemah investor akan menjual sahamnya. Hal ini akan menyebabkan turunnya return indeks harga saham. Berdasarkan uraian di atas, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: H10: Nilai tukar memoderasi pengaruh price earning ratio terhadap return saham METODOLOGI PENELITIAN

Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII) selama periode 2013-2017. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling untuk mendapatkan sampek yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah:

1. Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index pada tahun 2013-2017 2. Perusahaan yang keluar masuk dalam index akan dikeluarkan dari sampel

penelitian

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 14: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

13

3. Perusahaan mempublikasi data laporan keuangan secara konsisten selama tahun 2013-2017

Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return saham. Return saham adalah imbalan atas sejumlah dana yang telah diinvestasikan dalam bentuk saham. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah return total. Return total merupakan return keseluruhan yang diperolah dari investasi pada periode tertentu. Secara sistematis, actual return dirumuskan sebagai berikut:

𝑅𝑅𝑖𝑖𝑖𝑖 =(𝑃𝑃𝑖𝑖𝑖𝑖 − 𝑃𝑃𝑖𝑖𝑖𝑖−1)

(𝑃𝑃𝑖𝑖𝑖𝑖−1)

Rit= tingkat keuntungan saham i pada periode t Pit= harga pentupan saham i pada periode t Pit-1= harga pentupan saham i pada periode sebelumnya

Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau penyebab timbunya perubahan variabel terikat (dependen). Dalam penelitian ini, yang menjadi item variabel independen adalah Current Ratio (CR), Returnonasset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO) dan Price Earning Ratio (PER). 1. Current Ratio (CR) Rasio likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Current Ratio (CR). Current Ratio merupakan rasio yang mengukur seberapa jauh aktiva lancar perusahaan dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Current Ratio (CR) dapat diperoleh dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar.

𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝑅𝑅 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 =Aktiva Lancar

Kewajiban Lancar

2. Return on Asset (ROA) Penelitian ini menggunakan Return on Assets (ROA) untuk menguji pengaruh profitabilitas terhadap return saham. Return on Assets (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva dalam perusahaan. ROA memberikan ukuran keseluruhan keefektifan manajemen dalam menghasilan laba dengan aktiva yang tersedia. Menurut Harahap (2010 : 305), semakin besar rasionya semakin bagus karena perusahaan dianggap mampu dalam menggunakan aset yang dimilikinya secara efektif untuk menghasilkan laba. Return on Assets dihitung dengan menggunakan rumus:

𝑅𝑅𝐶𝐶𝑅𝑅𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶 𝑅𝑅𝐶𝐶 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐶𝐶𝑅𝑅𝐴𝐴 =𝑁𝑁𝐶𝐶𝑅𝑅 𝑃𝑃𝐶𝐶𝑅𝑅𝑃𝑃𝑅𝑅𝑅𝑅 𝑅𝑅𝑃𝑃𝑅𝑅𝐶𝐶𝐶𝐶 𝑇𝑇𝑅𝑅𝑇𝑇

𝑇𝑇𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑇𝑇 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐶𝐶𝑅𝑅𝐴𝐴 3. Debt to Equity Ratio (DER)

Rasio solvabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER). DER merupakan cerminan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang ditunjukkan oleh modal atau ekuitas yang digunakan untuk membayar utang (Prihantini, 2009). Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total hutang (jangka pendek maupun jangka panjang) semakin besar dibanding total ekuitas, sehinnga akan berdampak pada besarnya beban perusahaan terhadap

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 15: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

14

kreditur. Dengan demikian harapan pada tingkat pengembalian (return) para pemegang saham semakin kecil. Debt to Equity Ratio (DER) dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝐷𝐷𝐶𝐶𝐷𝐷𝑅𝑅 𝑅𝑅𝑅𝑅 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐶𝐶𝑅𝑅𝑅𝑅𝐸𝐸 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 =𝑇𝑇𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑇𝑇 𝐷𝐷𝐶𝐶𝐷𝐷𝑅𝑅

𝑇𝑇𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑇𝑇 𝑆𝑆ℎ𝑅𝑅𝐶𝐶𝐶𝐶ℎ𝑅𝑅𝑇𝑇𝑜𝑜𝐶𝐶𝐶𝐶′𝐴𝐴 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐶𝐶𝑅𝑅𝑅𝑅𝐸𝐸

4. Total Asset Turnover (TATO) TATO merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi aktivitas perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh keuntungan.

𝑇𝑇𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑇𝑇 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐶𝐶𝑅𝑅 𝑇𝑇𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝑅𝑅𝑇𝑇𝐶𝐶𝐶𝐶 =PenjualanTotalAset

5. Price Earning Ratio (PER)

Alat ukur rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Price to Earning Ratio (PER). PER merupakan perbandingan antara harga pasar saham dengan Earing Per Share (EPS) dari saham yang bersangkutan. Rasio ini menunjukkan bahwa pasar bersedia membayar lebih terhadap pendapatan atau laba perusahaan. PER dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝑃𝑃𝐶𝐶𝑅𝑅𝑃𝑃𝐶𝐶 𝐸𝐸𝑅𝑅𝐶𝐶𝐶𝐶𝑅𝑅𝐶𝐶𝐸𝐸 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 =Harga saham

Laba per saham

Variabel Moderasi Variabel moderasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai tukar. Nilai tukar adalah perbandingan harga mata uang suatu negara dengan negara lain. Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS dalam penelitian ini menggunakan kurs tengah pada 31 Desember pada setiap tahun 2013 sampai 2017.

Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode analisis Stuctural Equation Modeling (SEM) dan dengan alat analisis PLS. Program aplikasi PLS merupakan bagian dari SEM yang merupakan suatu teknik analisis multivariat dalam ilmu sosial. Dalam penelitian ini, alat pengujian statistik dengan program aplikasi komputer bernama WarpPLS.

Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi model dan menganalisis hubungan antara variabel endogen dan variabel eksogen berbasis SEM PLS (Ghazali & Latan, 2014). Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis yang menggunakan metode SEM PLS adalah sebagai berikut: 1. Merancang model struktural (inner model) Pada perancangan model struktural (inner model), semua variabel dihubungkan satu dengan yang lain berdasarkan teori dan hasil penelitian empiris sebelumnya. 2. Rancangan model pengukuran (outer model) Penelitian ini tidak menggunakan indikator yang menggambarkan variabel latennya, karena seluruh variabel dalam penelitian ini merupakan variabel terukur.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 16: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

15

3. Membuat diagram jalur Diagram jalur merupakan pola hubungan antara variabel laten dengan indikatornya. 4. Melakukan estimasi Proses perhitungan dilakukan dengan cara iterasi. Iterasi akan berhenti jika telah tercapai kondisi konvergen. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Hasil Pemilihan Sampel

Keterangan Jumlah Jumlah perusahaan yang tercatat dalam Jakarta Islamic Index (JII).

30

Perusahaan yang tidak konsisten termasuk dalam Jakarta Islamic Index (JII) selama periode penelitian tahun 2013-2017.

(15)

Total perusahaan yang memenuhi kriteria sampel 15 Total tahun penelitian 5 Total amatan yang digunakan selama lima periode penelitian

75

Sumber: Pengolahan Data Statistik Deskriptif

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif

N Minimum Maksimum Mean Std. Deviasi

CR 75 ,329 6,913 2,160 1,312 ROA 75 ,015 ,402 ,110 ,086 DER 75 ,196 2,655 ,851 ,535

TATO 75 ,170 2,417 ,828 ,525 PER 75 4,357 60,893 22,220 12,736

NILAI TUKAR 75 12189 13795 13081,6 646,265 RETURN SAHAM 75 -,543 2,291 ,693 ,365 Valid N (listwise) 75

Sumber: Output SPSS Dari hasil uji statistika deskriptif pada tabel 4.2 didapatkan informasi sebagai berikut:

1. Nilai minimum current ratio (CR) sebesar 0,329, nilai maksimum sebesar 6,913, dan nilai rata-rata sebesar 2,160. Nilai rata-rata CR lebih dari satu menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan sampel memiliki aset lancar lebih besar dibandingkan dengan utang lancar.

2. Nilai minimum return on asset (ROA) sebesar 0,015, nilai maksimum sebesar 0,402, dan nilai rata-rata 0,110. Nilai minimum ROA menunjukkan nilai negatif, hal ini menunjukkan bahwa dalam perusahaan sampel terdapat

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 17: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

16

perusahaan yang mengalami kerugian. Nilai rata-rata ROE menunjukkan nilai positif, hal ini menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan sampel memperoleh laba.

3. Nilai minimum debt to equity ratio (DER) sebesar 0,196, nilai maksimum sebesar 2,655, dan nilai rata-rata sebesar 0,851. Nilai rata-rata DER sebesar (0,9452) cenderung lebih mendekati nilai minimum (0,196) dibandingkan dengan nilai maksimum (2,655). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sampel lebih banyak memiliki tingkat DER rendah yang berarti sebagian besar perusahaan sampel memiliki total utang yang lebih kecil dibanding dengan total ekuitas.

4. Nilai minimum total asset turnover (TATO) sebesar 0,170, nilai maksimum sebesar 2,417, dan nilai rata-rata sebesar 22,220. Nilai rata-rata tersebut menunjukkan bahwa perputaran aset rata-rata perusahaan sampel untuk menghasilkan laba adalah sebesar 0,828 pada periode penelitian.

5. Nilai minimum price to earning ratio (PER) sebesar 4,357, nilai maksimum sebesar 60,893, dan nilai rata-rata sebesar 22,220. Nilai minimum PER menunjukkan bahwa perusahaan sampel yang memiliki EPS terkecil adalah sebesar -174,67. Sedangkan nilai maksimum EPS sebesar 2203,61 menunjukkan bahwa perusahaan sampel yang memiliki EPS terbesar adalah sebesar 2203,61.

6. Variabel nilai tukar memiliki nilai minimum sebesar 12189, artinya bahwa tingkat nilai tukar terkuat selama periode penelitian adalah 12189. Nilai maksimum nilai tukar sebesar 13795, hasil ini menunjukkan bahwa nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS paling lemah pada nilai 13795. Sedangkan nilai rata-rata 13081,6 menunjukkan bahwa rata-rata nilai tukar selama periode penelitian lebih mendekati pada nilai maksimum nilai tukar yaitu 13795.

7. Variabel return saham memiliki nilai minimum -0,543 yang menunjukkan bahwa perusahaan sampel ada yang mengalami kerugian dengan tingkat return -0,543. Sedangkan nilai maksimum 2,291 menunjukkan bahwa terdapat perusahaan sampel yang memberikan return saham kepada investornya di tingkat 2,291. Sedangkan nilai rata-rata return saham perusahaan sampel adalah 0,693.

Penelitian Inner Model

Tabel 4.3 Hasil Inner Model (R-Square)

Variable R square CR - ROA - DER - TATO - PER - Nilai Tukar - Return saham 0.16

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 18: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

17

Sumber: Output WarpPLS Goodness of fit inner model pada analisis PLS menggunakan ukuran Stone-Geisser Q-Square test yang berupa nilai Q-square predictive relevance. Nilai tersebut dihitung berdasarkan R2 variabel endogen, yaitu variabel return saham (cummulative abnormal return) sebesar 0,16. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kinerja keuangan perusahaan yang dimoderasi dengan variabel nilai tukar mampu menjelaskan variabel return saham sebesar 16% dan sisanya 84% dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini.

Tabel 4.4 Nilai Goodness of Fit Model

Hasil P-Value Kriteria Keterangan APC=0,225 P=0,003 GoodIfP<0,05 Didukung ARS=0,160 P<0,016 GoodIfP<0,05 Didukung AVIF=2,884 P<0,001 P<5 Didukung

Sumber: Output WarpPLS Berdasarkan tabel goodness of fit tersebut maka dapat disimpulkan interpretasi indikator model fit dalam penelitian ini memenuhi kriteria goodness of fit, sehingga data ini dapat digunakan untuk pengujian hipotesis. Pengujian Hipotesis

Gambar 4.5 Hasil Pengujian Hipotesis

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 19: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

18

Keterangan: CRT: Current Ratio ROA: Return On Asset DER: Debt to Equity Ratio TAT: Total Asset Turnover PER: Price to Earning Ratio RTN: Return Saham KRS: Nilai Tukar (kurs)

Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham dengan nilai tukar sebagai variabel moderasi. Berdasarkan pengujian hipotesis, terdapat lima hipotesis yang diajukan didukung dan lima hipotesis yang lain tidak didukung. 1. Current Ratio Berpengaruh Positif terhadap Return Saham Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa current ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hal tersebut terbukti dari pengujian hipotesis pertama yang menunjukkan bahwa P-value = <0,01, lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan (≤ 0,05) dan nilai koefisien jalur bertanda positif (0,05). Hasil analisis ini mengindikasikan bahwa informasi CR yang dapat diperoleh dari laporan keuangan berpengaruh pada return saham syariah di Jakarta Islamic Index (JII). CR dapat memberikan sinyal kepada investor untuk dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan investasi. Investor akan cenderung memilih perusahaan dengan tingkat CR yang tinggi. Semakin tinggi CR maka investor beranggapan bahwa perusahaan memiliki tingkat likuiditas yang lebih baik.

Hasil pengujian hipotesis pertama ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Prihantini (2009). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara current ratio dengan return saham. 2. Return on asset Berpengaruh Positif terhadap Return Saham Rasio profitabilitas menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam menjalankan operasi di perusahaannya dan meminimalkan beban perusahaan sehingga dapat memksimalkan laba yang diperoleh. Return on Asset (ROA) merupupakan gambaran dari tingkat laba suatu perusahaan yang diperoleh dari aset-aset yang dimilikinya. Tingkat profitabilitas perusahaan yang tinggi akan memberikan gambaran informasi bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik dan dapat memberikan tingkat return saham sesuai dengan yang diharapkan oleh investor.

Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa return on asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return saham. Hal tersebut terbukti dari pengujian hipotesis pertama yang menunjukkan bahwa P-value < 0,01, lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan (≤ 0,05) dan nilai koefisien jalur bertanda positif (0,34). Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa investor masih tetap menggunakan ROA sebagai ukuran kinerja perusahaan untuk memprediksi return saham syariah di Jakarta Islamic Index (JII), dengan demikian ROA yang semakin besar menunjukkan kinerja perusahaan semakin meningkat sehingga return saham syariah juga meningkat. ROA mencerminkan tingkat keuntungan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 20: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

19

yang diperoleh perusahaan atas aset yang digunakan. Manajemen perusahaan perlu meningkatkan besarnya ROA agar investor tetap tertarik membeli saham perusahaan. Hasil ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Prihantini (2009), Dwialesi dan Darmayanti (2016) dan Mayuni dan Suarjaya (2018) yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap return saham. 3. Debt to Equity Ratio Berpengaruh Positif terhadap Return Saham Pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham pada perusahaan yang teraftar di JII. Hal ini ditunjukkan dengan P-value = 0,08, lebih besar dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan (≤ 0,05) dan nilai koefisien jalur bertanda positif (0,12). Berdasarkan hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi DER maka semakin tinggi return saham yang akan diperoleh investor.

Perusahaan yang akan mengembangkan kegiatan operasinya akan membutuhkan lebih banyak modal. Jika modal dari pihak internal perusahaan yang sudah tidak mencukupi untuk memenuhi modal dari pihak ketiga (utang). Perusahaan yang akan mengembangkan kegiatan operasi tentunya akan memasang target lebih tinggi untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi sehingga return saham yang akan diperoleh para investor juga akan mengalami peningkatan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Sudarsono dan Sudiyatno (2016) dan Nidianti (2013) yang menyatakan bahwa DER memiliki pegaruh positif terhadap retun saham. Namun, investor tidak menjadikan DER sebagai bahan pertimbangan yang utama dalam keputusan investasi. Karena investor masih mempertimbangkan tingkat risiko dari perusahaan yang memiliki tingkat utang yang tinggi. 4. Total Asset Turnover Berpengaruh Positif terhadap Return Saham Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa total asset turnover berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return saham. Hal tersebut terbukti dari pengujian hipotesis ketiga yang menunjukkan bahwa P-value = 0,28, lebih besar dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan (≤ 0,05) dan nilai koefisien jalur bertanda positif (0,05). Semakin tinggi nilai TATO menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan asetnya. Penjualan yang semakin tinggi akan memberikan keuntungan yang lebih tinggi untuk perusahaan. Namun, TATO sebagai rasio aktivitas tidak mempengaruhi persepsi investor terhadap keuntungan di masa yang akan datang. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Chuzaimah dan Amalina (2014) dan Stevano (2015) yang menunjukkan bahwa TATO tidak berpengaruh terhadap return saham. 5. Price to Earning Ratio Berpengaruh Positif terhadap Return Saham Price Earning Ratio (PER) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur jumlah uang yang dibayar oleh penanam modal untuk setiap Rupiah pendapatan perusahaan. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa price to earning ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hal ini ditunjukkan dengan P-value < 0,01, lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan (≤ 0,05) dan nilai koefisien jalur bertanda positif (0,36).

Semakin tinggi Price Earning Ratio maka semakin besar kepercayaan investor terhadap masa depan perusahaan. Dengan meningkatnya kepercayaan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 21: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

20

investor terhadap masa depan suatu perusahaan maka minat investor akan saham perusahaan tersebut juga meningkat sehingga harga saham dan return dari saham tersebut juga akan mengalami peningkatan. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ginting dan Erward (2013) dan Stefano (2015) yang menyatakan bahwa PER tidak berpengaruh terhadap return saham. Namun, hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Nuryana (2013) yang menyatakan bahwa PER memiliki pengaruh positif terhadap return saham. 6. Nilai Tukar Memoderasi Pengaruh Current Ratio terhadap Return Saham Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan bahwa nilai tukar memperkuat pengaruh current ratio terhadap return saham. Hal ini ditunjukkan dengan P-value = <0,01, lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan (≤ 0,05) dan nilai koefisien jalur bertanda positif (0,34). Nilai koefisien jalur yang bertanda positif dan P-value di bawah tingkat signifikansi mengindikasikan bahwa nilai tukar memperkuat pengaruh current ratio terhadap return saham secara signifikan. Pada saat nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS mengalami depresiasi, maka pemerintah akan cenderung mengambil kebijakan uang ketat. Dengan adanya kebijakan tersebut perusahaan akan mengalami kesulitan untuk melakukan pinjaman jangka pendek dari bank. Hal ini dapat berakibat pada berkurangnya utang jangka pendek perusahaan, sedangkan nilai aset tetap karena tidak digunakan untuk memenuhi utang jangka pendek perusahaan, sehingga nilai CR akan mengalami kenaikan. 7. Tukar Memoderasi Pengaruh Return On Asset terhadap Return Saham Berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai tukar memperlemah pengaruh return on asset terhadap return saham. Hal ini ditunjukkan dengan P-value < 0,01, lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan (≤ 0,05) dan nilai koefisien jalur bertanda positif (0,22). Nilai koefisien jalur yang bertanda positif dan P-value di bawah tingkat signifikansi menunjukkan bahwa nilai tukar memperlemah pengaruh return on asset terhadap return saham secara signifikan. Dalam penelitian ini ROA memberikan ukuran kefektivan manajemen perusahaan dalam menggunkan asetnya untuk menghasilkan laba. Fluktuasi nilai tukar akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Nilai tukar yang melemah akan mengurangi daya beli sehingga dapat menurunkan pendapatan perusahaan. Jika pendapatan perusahaan menurun maka akan mengakibatkan penurunan return saham untuk investor. Dengan demikian nilai tukar memperlemah pengaruh ROA terhadap return saham syariah. 8. Nilai Tukar Memoderasi Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return

Saham Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan bahwa nilai tukar memperkuat pengaruh debt to equity ratio terhadap return saham. Hal ini ditunjukkan dengan P-value = 0,02, lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan (≤ 0,05) dan nilai koefisien jalur bertanda positif (0,19). Nilai koefisien jalur yang bertanda positif dan P-value di bawah tingkat signifikansi menunjukkan bahwa nilai tukar memperkuat pengaruh debt to equity ratio terhadap return saham secara signifikan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 22: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

21

Pemerintahan yang kuat dengan perekonomian yang dinamis dan mata uang yang relatif stabil akan mendorong mengalirnya modal asing. Modal tersebut dapat berupa modal utang. Utang memiliki beberapa keunggulan, diantaranya adalah bunga utang yang akan mengurangi beban pajak, sehingga dapat meningkatkan keuntungan atau laba perusahaan dan kreditur tidak memiliki hak suara dan hak atas saham, sehingga tidak mengurangi jumlah return saham untuk investor. Jika mata uang atau nilai tukar uang domestik terhadap mata uang asing melemah dapat menghalangi kreditur asing untuk memberikan kredit ke dalam negeri. Sehingga perusahaan akan kesulitan mendapatkan pendanaan berupa utang. Dengan demikian, nilai tukar memperkuat pengaruh DER terhadap return saham syariah. 9. Nilai Tukar Memoderasi Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Return Saham Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan bahwa nilai tukar memperkuat pengaruh total asset turnover terhadap return saham. Hal ini ditunjukkan dengan P-value < 0,01, lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan (≤ 0,05) dan nilai koefisien jalur bertanda positif (0,22). Nilai koefisien jalur yang bertanda positif dan P-value di bawah tingkat signifikansi mengindikasikan bahwa nilai tukar memperkuat pengaruh total asset turnover terhadap return saham secara signifikan. Menguatnya nilai tukar akan menurunkan harga bahan baku. Jika harga bahan baku turun dan mudah untuk didapatkan maka aktivitas operasional perusahaan akan berjalan dengan lancar. Hal ini mengakibatkan perputaran aset dalam perusahaan akan semakin cepat. Penurunan harga bahan baku juga akan memberikan pengaruh terhadap laba yang akan diperoleh perusahaan. Kenaikan laba dapat meningkatkan return saham bagi investor. Dengan demikian, nilai tukar memperkuat pengaruh TATO terhadap return saham.

10. Nilai Tukar Memoderasi Pengaruh Price to earning ratio terhadap Return Saham

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan bahwa nilai tukar tidak memoderasi pengaruh price to earning ratio terhadap return saham. Hal ini ditunjukkan dengan P-value = 0,13, lebih besar dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan (≤ 0,05) dan nilai koefisien jalur bertanda negatif (-0,10). Perusahaan yang melakukan pengelolaan keuangan dengan baik maka tidak akan mudah terpengaruh dengan fluktuasi nilai tukar. Jika pengelolaan perusahaan baik maka kepercayaan investor akan tetap terjaga dan harga saham akan cenderung stabil. Dengan demikian, perusahaan akan mendapatkan laba yang optimal dan dapat memberikan return saham kepada investor dengan optimal pula. 1. Return on asset Berpengaruh Positif terhadap Return Saham Rasio profitabilitas menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam menjalankan operasi di perusahaannya dan meminimalkan beban perusahaan sehingga dapat memksimalkan laba yang diperoleh. Return on Asset (ROA) merupupakan gambaran dari tingkat laba suatu perusahaan yang diperoleh dari aset-aset yang dimilikinya. Tingkat profitabilitas perusahaan yang tinggi akan memberikan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 23: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

22

gambaran informasi bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik dan dapat memberikan tingkat return saham sesuai dengan yang diharapkan oleh investor. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa return on asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return saham. Hal tersebut terbukti dari pengujian hipotesis pertama yang menunjukkan bahwa P-value < 0,01, lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan (≤ 0,05) dan nilai koefisien jalur bertanda positif (0,34). Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa investor masih tetap menggunakan ROA sebagai ukuran kinerja perusahaan untuk memprediksi return saham syariah di Jakarta Islamic Index (JII), dengan demikian ROA yang semakin besar menunjukkan kinerja perusahaan semakin meningkat sehingga return saham syariah juga meningkat. ROA mencerminkan tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan atas atas aktiva yang digunakan. Manajemen perusahaan perlu meningkatkan besarnya ROA agar investor tetap tertarik membeli saham perusahaan. Hasil ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Prihantini (2009), Dwialesi dan Darmayanti (2016) dan Mayuni dan Suarjaya (2018) yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap return saham. 2. Debt to Equity Ratio Berpengaruh Positif terhadap Return Saham Pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham pada perusahaan yang teraftar di JII. Hal ini ditunjukkan dengan P-value = 0,08, lebih besar dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan (≤ 0,05) dan nilai koefisien jalur bertanda positif (0,12). Berdasarkan hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi DER maka semakin tinggi return saham yang akan diperoleh investor. Perusahaan yang akan mengembangkan kegiatan operasinya akan membutuhkan lebih banyak modal. Jika modal dari pihak internal perusahaan yang sudah tidak mencukupi untuk memenuhi modal dari pihak ketiga (utang). Perusahaan yang akan mengembangkan kegiatan operasi tentunya akan memasang target lebih tinggi untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi sehingga return saham yang akan diperoleh para investor juga akan mengalami peningkatan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Sudarsono dan Sudiyatno (2016) dan Nidianti (2013) yang menyatakan bahwa DER memiliki pegaruh positif terhadap retun saham. Namun, investor tidak menjadikan DER sebagai bahan pertimbangan yang utama dalam keputusan investasi. Karena investor masih mempertimbangkan tingkat risiko dari perusahaan yang memiliki tingkat utang yang tinggi. 3. Total Asset Turnover Berpengaruh Positif terhadap Return Saham Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa total asset turnover berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return saham. Hal tersebut terbukti dari pengujian hipotesis ketiga yang menunjukkan bahwa P-value = 0,19, lebih besar dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan (≤ 0,05) dan nilai koefisien jalur bertanda positif (0,08). Semakin tinggi nilai TATO menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan aktivanya. Penjualan yang semakin tinggi akan memberikan keuntungan yang lebih tinggi untuk perusahaan. Namun, TATO sebagai rasio aktivitas tidak mempengaruhi persepsi investor terhadap keuntungan di masa yang akan datang. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 24: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

23

telah dilakukan oleh Chuzaimah dan Amalina (2014) dan Stevano (2015) yang menunjukkan bahwa TATO tidak berpengaruh terhadap return saham. 4. Price to Earning Ratio Berpengaruh Positif terhadap Return Saham Price Earning Ratio (PER) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur jumlah uang yang dibayar oleh penanam modal untuk setiap Rupiah pendapatan perusahaan. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa price to earning ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hal ini ditunjukkan dengan P-value = 0,01, lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan (≤ 0,05) dan nilai koefisien jalur bertanda negatif (0,35). Semakin tinggi Price Earning Ratio maka semakin besar kepercayaan investor terhadap masa depan perusahaan. Dengan meningkatnya kepercayaan investor terhadap masa depan suatu perusahaan maka minat investor akan saham perusahaan tersebut juga meningkat sehingga harga saham dan return dari saham tersebut juga akan mengalami peningkatan. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ginting dan Erward (2013) dan Stefano (2015) yang menyatakan bahwa PER tidak berpengaruh terhadap return saham. Namun, hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Nuryana (2013) yang menyatakan bahwa PER memiliki pengaruh positif terhadap return saham. 5. Nilai Tukar Memoderasi Pengaruh Current Ratio terhadap Return Saham Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan bahwa nilai tukar memperkuat pengaruh current ratio terhadap return saham. Hal ini ditunjukkan dengan P-value = <0,01, lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan (≤ 0,05) dan nilai koefisien jalur bertanda positif (0,34). Nilai koefisien jalur yang bertanda positif dan P-value di bawah tingkat signifikansi mengindikasikan bahwa nilai tukar memperkuat pengaruh current ratio terhadap return saham secara signifikan. Pada saat nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS mengalami depresiasi, maka pemerintah akan cenderung mengambil kebijakan uang ketat. Dengan adanya kebijakan tersebut perusahaan akan mengalami kesulitan untuk melakukan pinjaman jangka pendek dari bank. Hal ini dapat berakibat pada berkurangnya utang jangka pendek perusahaan, sedangkan nilai aset tetap karena tidak digunakan untuk memenuhi utang jangka pendek perusahaan, sehingga nilai CR akan mengalami kenaikan. 6. Nilai Tukar Memoderasi Pengaruh Return On Asset terhadap Return Saham Berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai tukar memperlemah pengaruh return on asset terhadap return saham. Hal ini ditunjukkan dengan P-value < 0,01, lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan (≤ 0,05) dan nilai koefisien jalur bertanda positif (0,22). Nilai koefisien jalur yang bertanda positif dan P-value di bawah tingkat signifikansi menunjukkan bahwa nilai tukar memperlemah pengaruh return on asset terhadap return saham secara signifikan. Dalam penelitian ini ROA memberikan ukuran kefektivan manajemen perusahaan dalam menggunkan aktivanya untuk menghasilkan laba. Fluktuasi nilai tukar akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Nilai tukar yang melemah akan mengurangi daya beli sehingga dapat menurunkan pendapatan perusahaan. Jika pendapatan perusahaan menurun maka akan mengakibatkan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 25: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

24

penurunan return saham untuk investor. Dengan demikian nilai tukar memperlemah pengaruh ROA terhadap return saham syariah. 7. Nilai Tukar Memoderasi Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan bahwa nilai tukar memperkuat pengaruh debt to equity ratio terhadap return saham. Hal ini ditunjukkan dengan P-value = 0,02, lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan (≤ 0,05) dan nilai koefisien jalur bertanda positif (0,19). Nilai koefisien jalur yang bertanda positif dan P-value di bawah tingkat signifikansi menunjukkan bahwa nilai tukar memperkuat pengaruh debt to equity ratio terhadap return saham secara signifikan. Pemerintahan yang kuat dengan perekonomian yang dinamis dan mata uang yang relatif stabil akan mendorong mengalirnya modal asing. Modal tersebut dapat berupa modal utang. Utang memiliki beberapa keunggulan, diantaranya adalah bunga utang yang akan mengurangi beban pajak, sehingga dapat meningkatkan keuntungan atau laba perusahaan dan kreditur tidak memiliki hak suara dan hak atas saham, sehingga tidak mengurangi jumlah return saham untuk investor. Jika mata uang atau nilai tukar uang domestik terhadap mata uang asing melemah dapat menghalangi kreditur asing untuk memberikan kredit ke dalam negeri. Sehingga perusahaan akan kesulitan mendapatkan pendanaan berupa utang. Dengan demikian, nilai tukar memperkuat pengaruh DER terhadap return saham syariah. 8. Nilai Tukar Memoderasi Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Return Saham Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan bahwa nilai tukar memperkuat pengaruh total asset turnover terhadap return saham. Hal ini ditunjukkan dengan P-value < 0,01, lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan (≤ 0,05) dan nilai koefisien jalur bertanda positif (0,22). Nilai koefisien jalur yang bertanda positif dan P-value di bawah tingkat signifikansi mengindikasikan bahwa nilai tukar memperkuat pengaruh total asset turnover terhadap return saham secara signifikan. Menguatnya nilai tukar akan menurunkan harga bahan baku. Jika harga bahan baku turun dan mudah untuk didapatkan maka aktivitas operasional perusahaan akan berjalan dengan lancar. Hal ini mengakibatkan perputaran aset dalam perusahaan akan semakin cepat. Penurunan harga bahan baku juga akan memberikan pengaruh terhadap laba yang akan diperoleh perusahaan. Kenaikan laba dapat meningkatkan return saham bagi investor. Dengan demikian, nilai tukar memperkuat pengaruh TATO terhadap return saham. 9. Nilai Tukar Memoderasi Pengaruh Price to earning ratio terhadap Return Saham Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan bahwa nilai tukar tidak memoderasi pengaruh price to earning ratio terhadap return saham. Hal ini ditunjukkan dengan P-value = 0,13, lebih besar dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan (≤ 0,05) dan nilai koefisien jalur bertanda negatif (-0,10). Perusahaan yang melakukan pengelolaan keuangan dengan baik maka tidak akan mudah terpengaruh dengan fluktuasi nilai tukar. Jika pengelolaan perusahaan baik maka kepercayaan investor akan tetap terjaga dan harga saham akan cenderung

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 26: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

25

stabil. Dengan demikian, perusahaan akan mendapatkan laba yang optimal dan dapat memberikan return saham kepada investor dengan optimal pula. Kesimpulan Berdasarkan analisis hasil pengujian terhadap kemampuan nilai tukar dalam memoderasi pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Current ratio (CR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Semakin tinggi current ratio, maka semakin menarik perhatian investor untuk menginvestasikan dananya ke perusahaan. CR mengandung informasi yang dianggap penting bagi investor, dengan melihat tingkat CR investor dapat menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan bahwa current ratio berpengaruh positif terhadap return saham didukung. 2. Return on asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Semakin tinggi return on asset perusahaan, maka semakin menarik perhatian investor untuk menginvestasikan dananya ke perusahaan. Investor menganggap semakin tinggi return on asset maka perusahaan memiliki laba yang tinggi dan akan memberikan return saham yang lebih tinggi pula untuk investor. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa return on asset berpengaruh positif terhadap return saham didukung. 3. Debt to equity ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham. Dengan demikian, dapat disimpulkan hipotesis keempat yang menyatakan bahwa debt to equity ratio berpengaruh positif terhadap return saham tidak didukung. Hal ini disebabkan karena kenaikan utang pada perusahaan sesungguhnya tidak hanya memberi dampak positif saja bagi perusahaan, namun juga akan memberi dampak negatif, sehingga investor cenderung tidak mempertimbangkan informasi mengenai debt to equity ratio dalam pengambilan keputusan berinvestasi. 4. Total asset turnover berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham. Semakin tinggi total asset turnover, maka semakin menarik perhatian investor untuk menginvestasikan dananya ke perusahaan. Namun, TATO sebagai rasio aktivitas tidak mempengaruhi persepsi investor terhadap keuntungan di masa yang akan datang sebagai pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan investasi. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa total asset turnover berpengaruh positif signifikan terhadap return saham tidak didukung. 5. Price to earning ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Dengan demikian, dapat disimpulkan hipotesis kelima yang menyatakan bahwa price to earning ratio berpengaruh positif terhadap return saham didukung. Hal ini disebabkan karena besarnya PER didasarkan pada besarnya laba/rugi yang dicatat secara akrual di laporan laba rugi perusahaan, sehingga dapat mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan return saham yang akan diterima investor. 6. Nilai tukar memperkuat pengaruh current ratio terhadap return saham. Dengan demikian, dapat disimpulkan hipotesis ketujuh yang menyatakan bahwa nilai tukar memoderasi pengaruh current ratio terhadap return saham didukung. Hal ini

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 27: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

26

disebabkan karena kebijakan pemerintah saat nilai tukar mengalami depresiasi akan menurunkan tingkat utang jangka pendek perusahaan sehingga meningkatkan current ratio (CR). 7. Nilai tukar memperkuat pengaruh return on asset terhadap return saham. Dengan demikian, dapat disimpulkan hipotesis ketujuh yang menyatakan bahwa nilai tukar memoderasi pengaruh return on asset terhadap return saham didukung. Hal ini disebabkan karena semakin menguat nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS maka akan menurunkan nilai aset perusahaan, sehingga akan meningkatkan rasio ROA. 8. Nilai tukar memperkuat pengaruh debt to equity ratio terhadap return saham. Dengan demikian, dapat disimpulkan hipotesis kesembilan yang menyatakan bahwa nilai tukar memoderasi pengaruh debt to equity terhadap return saham didukung. Nilai tukar yang sangat fluktuatif akan mempengaruhi nilai utang perusahaan terutama utang perusahaan yang menggunakan mata uang asing. 9. Nilai tukar memoderasi pengaruh total asset turnover terhadap return saham. Dengan demikian, dapat disimpulkan hipotesis kedelapan yang menyatakan bahwa nilai tukar memoderasi pengaruh total asset turnover terhadap return saham didukung. Hal ini disebabkan karena fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS akan mempengaruhi nilai aset perusahaan. 10. Nilai tukar tidak memoderasi pengaruh price to earning ratio terhadap return saham. Dengan demikian, hasil pengujian hipotesis kesepuluh yang menunjukkan bahwa nilai tukar memoderasi pengaruh price to earning ratio terhadap return saham tidak didukung. Sehingga informasi tersebut tidak dapat mempengaruhi pengaruh price to earning ratio terhadap return saham.

Keterbatasan Pada penelitian ini terdapat keterbatasan, yaitu: 1. Peneliti tidak dapat menggunakan JII 70 karena belum memenuhi periode sampel. Sehingga peneliti menggunakan JII 30 yang mengakibatkan sampel yang diperoleh lebih sedikit. Saran Berdasarkan keterbatasan yang ada di atas, saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel JII 70, sehingga akan diperoleh jumlah sampel yang lebih banyak dan memberikan hasil yang lebih akurat.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 28: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

27

Daftar Pustaka

Akpo, E. S., Hassan, S., & Esuike, B. U. (2015). Reconciling The Arbitrage Pricing Theory (APT) and The Capital Asset Pricing Model (CAPM) Institutional and Theoretical Framework. International Journal of Development and Economic Sustainability, 3.

Ang, R. (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Mediasoft Indonesia.

Anwar, M. (2016). Impact of Firms’ Performance on Stock Returns (Evidence from Listed Companies of FTSE-100 Index London). Global Journal of Management and Business Research: Accounting and Auditing .

Ardi, A., & Harjito, D. A. (2017). Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

Budiawati, A. D. (2018, October 25). https://www.dream.co.id/dinar/saham-industri-menggeliat-indeks-syariah-kembali-perkasa-1810259.html. Retrieved from Dream.co.id Muslim Lifestyle: www.dream.co.id

Chiadmi, M., & Ghaiti, F. (2012). Modeling Volatility Stock Market using the ARCH and GARCH Models: Comparative Study between an Islamic and a Conventional Index (SP Sharia VS SP 500). International Research Journal of Finance and Economics ISSN 1450-2887 Issue 91.

Chuzaimah, & Amalina, N. (2014). Analisis Pengaruh Faktor-faktor Fundamental terhadap Return Saham Syariah pada Perusahaan yang Tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2007-2011. Seminar Nasional dan Call for Paper (sancall 2014): RESEARCH METHOD AND ORGANITATIONAL STUDIES, 189-195.

Devaki, A. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Pada Perusahaan LQ45 Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Benefita 2.

Dirga, S. P., Siregar, H., & Sinaga, B. M. (2016). Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi terhadap Return Kelompok Saham Subsektor Perkebunan. Jurnal Aplikasi Manajemen.

Dwialesi, J. B., & Darmayanti, N. A. (2016). Pengaruh Faktor-faktor Fundamental terhadap Return Saham Indeks Kompas 100. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana.

Emamgholipour, M., Pouraghajan, A., Haghparast, M., Shirsavar, A., & Tabari, N. (2013). The Effects of Performance Evaluation Market Ratios on the Stock Return: Evidence from the Tehran Stock Exchange. International Research Journal of Applied and Basic Sciences.

Fahmi, I. (2012). Manajemen Investasi Teori dan Soal Jawab. Salemba Empat.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 29: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

28

Farkhan, & Ika. (2013). Pengaruh Rasio Keuangan terhdap Return Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Unimus.

Ghazali, I., & Latan, H. (2014). Partial Least Squares : Konsep, Teknik dan Aplikasi Menggunakan Program SmartPLS3.0. Semarang: Universitas Diponegoro.

Har, W. P., & Ghafar, M. (2015). The Impact of Accounting Earnings on Stock Returns: The Case of Malaysia’s Plantation Industry. International Journal of Business and Management.

Harahap, S. S. (2010). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Hasibuan, B. (2014). Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga Dan Nilai Tukar Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2008-2012E TAHUN 2008 - 2012. Jurnal Measurement, 8.

Husnan, S. (2001). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta.

Hussein, A. S. (2015). Penelitian Bisnis dan Manajemen Menggunakan Partial Least Squares (PLS) dengan smartPLS 3.0. Universitas Brawijaya.

Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Cost, and Ownership Structure. Jurnal of Financial Economics, Vol. 3.

Jogiyanto. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Edisi Kedua ed.). Yogyakarta: BPFE UGM.

Jogiyanto, H. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi . Yogyakarta: BPFE-UGM.

Jogiyanto, H. M. (2013). Teori Portofilio dan Analisis Investasi (Vols. Edisi Ke-VIII). Yogyakarta: BPPE.

Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Rajawali Pers.

Kurniawan, Y. J. (2013). Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE) terhadap Return Saham. Jurnal Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Lulukiyyah, M. (2011). Analisis Pengaruh Total Asset Turnover (TATO), Return On Asset (ROA), Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham. Tesis, Universitas Diponegoro.

Mayuni, I. A., & Suarjaya, G. (2018). Pengaruh ROA, Firm Size, EPS, Dan PER Terhadap Return Saham Pada Sektor Manufaktur Di BEI. E-Jurnal

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 30: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

29

Manajemen Unud. doi: https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2018.v7.i08.p2

McGown, C., & Junaina, M. (2010). The The thoretical Impact Of The Listing of Syariah Approved Stocks on Stock Price and Trading Volume. International Business & Economics Research Journal.

Mulyanto, F. A., Topowijono, & Husaini, A. (2016). Analisis Fundamental untuk Menilai Harga Saham dan Keputusan Investasi dengan Menggunakan Metode Pendekatan Price Earning Ratio. Jurnal Administrasi Bisnis.

Nidianti, P. I. (2013). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Return Saham Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 5.1.

Nuryana, I. (2013). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Jakarta . Jurnal Akuntansi Aktual.

Ouma, W., & Muriu, D. (2014). The Impact of Macroeconomic Variables on Stock Market Return in Kenya. International Journal of Business and Commerce.

Prihantini, R. (2009). Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, ROA, DER dan CR Terhadap Return Saham. Jurnal Bisnis Strategi.

Restuti, M. I. (2006). Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Peringkat Obligasi dan Yield Obligasi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 1.

Ross, S. (1977). The Determination of Financial Structure: The Incentive Signaling Approach. Bell Journal of Economics.

Sadedy, B., & Ghazali, M. Z. (2017). The Impact of Microeconomic Variables on Stock Return by Moderating of Money Supply. Asian Social Science, 13.

Sarofah, U. (2018). Pengaruh Inflasi dan Kurs Rupiah terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Periode 2013-2016). IAIN Purwokerto, Purwokerto.

Sudarsono, B., & Sudiyatno, B. (2016). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2014. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE) .

Suwandy, T. (2014). Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, BI Rate, Harga Minyak Dunia, Harga Emas Dunia, dan Indeks Straits Times Terhadap Return Indeks LQ 45 Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2003-2013. Jurnal Bisnis Strategi.

Varaulizza, A. V. (2019). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2012-2017. Jurnal Manajemen dan Bisnis.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 31: TESIS - repository.stieykpn.ac.idrepository.stieykpn.ac.id/727/1/JURNAL Alpin Daru... · pentingnya menerapkan sistem gaya hidup halal dalam kehidupan sehari -hari. Salah ... dan

30

Venkates, C., Tyagi, M., & Ganesh, L. (2012). Fundamental Analysis and Stock Returns: An Indian Evidence. Global Advanced Research Journal of Economics, Accounting and Finance, 1.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id