Teori Lapsus.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

  • PENDAHULUANFraktur collum femur fraktur yang terjadi pada leher tulang femur (distal permukaan kaput femur sampai bagian proksimal dari intertrokanter) collum femur tempat yang paling sering terkena pada manula dan kaitannya dengan osteoporosisPada anak terjadi karena akibat paksaan seperti trauma energi tinggi atau pada keadaan suatu kekerasan terhadap anak (child abuse)

  • ANATOMI SENDI PANGGUL Sendi panggul (articulatio coxae) sendi synovial yang dibentuk oleh tulang femur pada bagian caput femur dan tulang pelvis pada acetabulum dan mempunyai konfigurasi ball and socket.

  • Sendi ini diliputi otot dan ligamen Bag. Anterior: - Lapisan superficial: m. Psoas mayor, m. Pectineus dan m. Iliacus - Lapisan profunda: m. Rektus femoris, m. Iliopsoas, m. Obturator externus

  • Bag. Posterior: - Lapisan superficial: m. Gluteus, m.Obturator internus, m.Quadratus femoris & m. Piriformis - Lapisan profunda: m.Gemelli, m.Obturator externus, m.Obturator internus

  • Ligamen pada sendi panggul: - Ligamen iliofemoral - Ligamen pubofemoral - Ligamen ischiofemoral - Ligamen transverse acetabular - Ligamen teres femoris

  • Sudut pada sendi panggul

    Sudut corpus collum femur terbentuk oleh perpotongan garis yang berjalan sepanjang collum femur dengan garis yang melalui corpus femur. Normal sudut ini sebesar 124,7 7,4. Apabila sudutnya < 110 coxae vara dan sebaliknya bila sudutnya > N coxae valga.

  • Gerakan Sendi panggul

    Flexi pada sendi panggul N besarnya 120Extensi dengan meluruskan kaki nilai 03. Abduksi N 30-40 axial.Adduksi dengan menyilangkan kedua kaki N 30.5. Rotasi lateral dan medial N 40.

  • Anatomi Femur

  • OTOT-OTOT FEMUR

  • Vaskularisasi pada femur

  • COLLUM FEMUR

  • FRAKTUR COLLUM FEMUR PADA DEWASAFraktur collum femur sering terjadi pada usia di atas 60 tahun dan lebih sering pada wanita yang disebabkan oleh kerapuhan tulang akibat kombinasi proses penuaan dan osteoporosis pasca menopause insiden pada pasien muda sangat rendah dan terutama dikaitkan dengan trauma energi tinggi. Kebanyakan terjadi pada usia tua dengan umur rata-rata 72, sebagai hasil terjatuh dengan energi rendah.

  • Penyebab umum yang mengakibatkan kelemahan pada tulang yaitu :a. Osteoporosis. Penggunaan Vitamin D dan Kalsium diketahui mengurangi terjadinya fraktur patologis sebanyak 43%.Homosistein, merupakan suatu asam amino alami yang toksik dan menyebabkan kelainan pada jantung, stroke dan fraktur tulangPenyakit metabolik lain seperti Penyakit Paget, Osteomalasia dan Osteogenesis Imperfekta.Tumor tulang primer yang jinak atau ganas.Kanker metastasis pada bagian proksimal femur juga dapat melemahkan tulang dan mempermudah terjadinya fraktur patologis.Infeksi pada tulang.

    Elemen lainnya yang meningkatkan resiko terjadinya fraktur adalah resiko terjatuh atau cedera.

  • MEKANISME FRAKTUR Trauma langsung (direct) biasanya penderita terjatuh dengan posisi miring dimana daerah trochanter mayor langsung terbentur dengan benda keras (jalanan).Trauma tidak langsung (indirect). Karena gerakan exorotasi yang mendadak dari tungkai bawah. Karena caput femur terikat kuat dengan ligament di dalam acetabulum oleh ligament iliofemoral dan kapsul sendi, mengakibatkan fraktur di daerah collum femur.

  • Klasifikasi Fraktur Collum FemurFraktur intracapsuler (collum femur) A. Berdasarkan lokasi anatomi - Fraktur subkapital - Fraktur trans-servikal - Fraktur basis kolum femur

  • B. Berdasarkan arah sudut garis patahan (Pauwel) Pauwel membagi fraktur leher femur dari sudut yang terbentuk antara garis fraktur dengan bidang horizontal. Terdapat 3 tipe sudut: - Tipe I: sudut yang terbentuk < 30 - Tipe II: sudut yang terbentuk antara 30- 50 - Tipe III: sudut yang terbentuk >70

  • C. Dislokasi atau tidak dari fragmennya (Garden) - Garden I : incomplete - Garden II : fraktur collum femur tanpa dislokasi - Garden III : fraktur collum femur dengan dislokasi - Garden IV : fraktur collum femur dan dislokasi total

  • Fraktur Extracapsular A. Fracture Intertrochanter Klasifikasi Evan-Massie a.Stabil - Garis fraktur intertrochanter-undisplaced - Garis fraktur intertrochanter displaced menjadi varusb.Tidak stabil - Garis fraktur cominutiva dan displaced varus - Garis fraktur intertrochanter dan subtrokanter

  • Klasifikasi Fielding & Magliato, yaitu :tipe 1 : garis fraktur satu level dengan trochanter minortipe 2 : garis patah berada 1 -2 inch di bawah dari batas atas trochanter minortipe 3 : garis patah berada 2 -3 inch di distal dari batas atas trochanter minorB. Fracture Subtrochanter

  • Manifestasi Klinik Deformitas : Daya tarik kekuatan otot menyebabkan fragmen tulang berpindah dari tempatnya. seperti:rotasi pemendekan tulang;penekanan tulang.Bengkak (oedema) : muncul secara cepat dari lokasi dan ekstravasasi darah dalam jaringan yang berdekatan dengan fraktur.Ekimosis dari perdarahan subcutaneousSpasme otot (spasme involunters dekat fraktur)TendernessNyeri : disebabkan oleh spasme otot, perpindahan tulang dari tempatnya dan kerusakan struktur di daerah yang berdekatan.Kehilangan sensasi Pergerakan abnormalSyok hipovolemikKrepitasi

  • Dia DIAGNOSIS FRAKTUR FEMUR

  • PenatalaksanaanPrinsip penatalaksanaan yaitu conservatif, operatif dan rehabilitative

    Undisplaced intracapsular fractures terapi conservative merupakan terapi primer. Displaced intracapsular fractures Langkah operasi memerlukan internal fiksasi ataupun arthroplasty

  • Terapi Conservative Penanganan konservatif dapat dilakukan dengan skin traction misal buck extension

  • Terapi operative meliputi: A. Internal fixation undisplaced fracture, yaitu: - Dynamic hip screw (DHS) - Cannulated screw B. Arthroplasty displaced fractures,yaitu: - Hemiarthroplasty - Total hip arthroplasty

  • Dynamic hip screwdigunakan sebagai internal fixation darifraktur collum femur dan fraktur intertrochanter, subtrochanter dan basilar-cervical.

  • Cannulated Screw memiliki poros tengah yang berongga. Cannulated screw memiliki keuntungan karena dapat dimasukkan melalui guide wire dan guide pin

  • ArthroplastyHemiarthroplasty hanya menggantikan ball portion dari sendi panggul, tidak dengan socket portion.

  • Ada 2 tipe: - Unipolar type, yaitu solid metal ball yang menggantikan femoral head. - Bipolar type mempunyai femoral head yang dapat berputar dimana femoral head tersebut melekat pada steam. Bipolar prosthesis didesin untuk mengurangi robekan dari kartilago artikular di dalam acetabulum

  • Total hip arthroplasty Total hip replacement adalah operasi dimana tulang dan kartilago persendiaan panggul yang rusak diganti dengan sendi artificial. THR memiliki tiga bagian, yaitu corpus atau steam yang akan dimasukkan ke dalam femur untuk memberikan stabilitas, head implant yang akan menggantikan caput femoris, dan cup implant yang akan menggantikan permukaan acetabulum

  • Perbedaan Cemented Hip Implant dan Porous Hip

  • Terdapat tiga prosedur operasi THR, yaitu.1. Traditional hip replacement surgery Rata-rata 10 -12 inci insisi dan otot dan tendon dipotong.

  • 2. Minimally invasive hip replacement surgery Merupakan operasi THR dengan insisi yang lebih kecil dibanding operasi tradisional. Ada 2 metode: 1. menggunakan insisi tunggal selebar 3 sampai 6 inci dan dengan prosedur operasi yang mirip dengan operasi tradisional. 2. Metode yang kedua menggunakan insisi selebar 2 hingga 3 inci di atas inguinal untuk memasukan cup impalnt, dan insisi selebar 1 sampai 2 inci di atas bokong untuk memasukkan steam dan head implant.

  • 3. Computer Assisted Hip Replacement Surgery membantu operator untuk menempatkan implant setepat mungkin dengan bantuan computer. Selama operasi berlangsung computer akan memberi informasi letak tungkai dan pelvis pasien, letak implant serta instrument yang akan digunakan

  • Teknik operasi pada THR

  • Terapi Rehabilitative Acute Phase- Tujuan terapi ini adalah untuk meningkatkan penyembuhan, untuk mencegah timbulnya komplikasi dan mengembalikan fungsi - Digunakan untuk menunjang terapi waktu beristirahat dan membantu pasien mengubah program training untuk membantu penyembuhan - Beberapa pasien memerlukan orthotic untuk mencegah pronasi yang berlebihan, yang dapat meningkatkan tekanan pada collum femur

  • Recovery Phase Latihan kekuatan untuk stabilisasi panggul dan otot dapat dimulai. Tujuan utama adalah untuk memperbaiki dan mengembalikan gerakan (range of motion) dari panggul dan pahaBila pasien tidak merasa nyeri lagi, weight bearing dapat dilakukan. Ketika pasien telah mampu mentoleransi partial weight-bearing, aktivitas umum di luar rumah seperti berenang dan cycling boleh dilakukan. Foto x-ray dilakukan seminggu sekali sampai pasien dapat bergerak dengan full weight bearing tanpa rasa nyeri.

  • KOMPLIKASINon-union Penyebab: buruknya pasokan darah, tidak sempurnanya reduksi, tidak mencukupinya fiksasi, dan lambatnya penyembuhan Avaskuler nekrosis Nekrosis Avascular caput femur adalah komplikasi yang tak terduga setelah dilakukan semua jenis fiksasi internal. Osteoarthritis Nekrosis avaskular atau kolapnya caput femoris dapat mengakibatkan osteoarthritis sekunder setelah beberapa tahun

  • *********************************************