TEMPE TERASISecure Site ...perguruan tinggi mitra agar kualitas pelayanan menjadi maksimal. Antara lain, Universitas Airlangga, ITS, Universitas Negeri Surabaya, dan UK Petra. Sebelum

TEMPE TERASI (sisTEM PErpusTakaan Elektronik terintegRASI)

NASKAH KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK (KOVABLIK) 2019 PROVINSI JAWA TIMUR

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Surabaya

URUTAN SUSUNAN PROPOSAL

TEMPE TERASI (Sistem Perpustakaan Elektronik Terintegrasi)

KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK (KOVABLIK) 2019

PROVINSI JAWA TIMUR

1. Proposal

2. Standar Pelayanan

3. Maklumat pelayanan

4. Indeks Kepuasan Masyarakat

5. Penanganan Pengaduan

6. Sistem Informasi Pelayanan Publik

Sumber ilustrasi: republika dan potretnews

1 | D I N A S P E R P U S T A K A A N D A N K E A R S I P A N S U R A B A Y A

TEMPE TERASI - (SISTEM PERPUSTAKAAN ELEKTRONIK TERINTEGRASI)

Dengan penduduk 3,2 juta jiwa tersebar di lahan ±33,4 ribu hektar, Surabaya membutuhkan sistem

pelayanan yang prima akan informasi. Dengan dicanangkannya Surabaya sebagai kota literasi pada

tahun 2014, dibutuhkan sistem perpustakaan yang mampu menjangkau dan dijangkau oleh

masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, sistem perpustakaan yang dikembangkan adalah sistem

penyebaran lokasi perpustakaan dalam bentuk perpustakaan-perpustakaan kecil yang disebut dengan

Taman Bacaan Masyarakat (TBM).

Berdasarkan data Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) tahun 2019, Surabaya memiliki 1.405

(TBM maupun perpustakaan) titik layanan perpustakaan dengan 488 petugas teknis, membuat Kota

Surabaya menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki titik layanan perpustakaan paling

banyak. Perpustakaan ini merupakan tempat pembelajaran dan pusat edukasi (centre of education)

bagi masyarakat Surabaya dan menjadi tempat pembelajaran seumur hidup (long life learning).

Selain itu, sejumlah 1,2 juta buku perpustakaan diharapkan mampu dijangkau dan dimanfaatkan

secara maksimal oleh masyarakat di seluruh penjuru Surabaya. Untuk itu, diperlukan adanya sistem

yang mampu mengelola data perpustakaan serta memonitoring kegiatan di perpustakaan secara

realtime.

Dicetuskanlah inovasi TEMPE TERASI (Sistem Perpustakaan Elektronik Terintegrasi) untuk mengelola

data terutama mengenai koleksi buku, e-book, e-video maupun sumber referensi lain seperti koleksi

perguruan tinggi mitra agar kualitas pelayanan menjadi maksimal. Antara lain, Universitas Airlangga,

ITS, Universitas Negeri Surabaya, dan UK Petra.

Sebelum TEMPE TERASI, tidak ada media pencarian informasi berupa katalog perpustakaan yang

terintegrasi di Surabaya. Sehingga, masyarakat masih kesulitan mendapatkan informasi yang mereka

cari. Untuk mendapatkan melacak informasi tentang literatur referensi maupun buku, mereka datang

langsung ke perpustakaan atau Taman Bacaan yang lokasinya kemungkinan jauh dari tempat tinggal

mereka. Kondisi ini tentu tidak efektif. TEMPE TERASI merupakan inovasi pelayanan perpustakaan

yang mengubah keadaan ini.

Ke depan, Dispusip juga akan mengintegrasikan media pembelajaran bagi penulis-penulis pemula di

Surabaya melalui TEMPE TERASI ini. Jadi, layanan ini tidak hanya membantu pembaca. Namun juga,

menciptakan penulis berkualitas. TEMPE TERASI bisa diakses melalui tautan

https://dispusip.surabaya.go.id/dils/page.php?id=perpustakaanumum

RINGKASAN

https://dispusip.surabaya.go.id/dils/page.php?id=perpustakaanumum



Berdasarkan data Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) tahun 2019, Surabaya memiliki 1.405

titik layanan perpustakaan dengan 488 petugas teknis, membuat Kota Surabaya menjadi salah satu

wilayah di Indonesia yang memiliki titik layanan perpustakaan paling banyak. Selain itu, 1,2 juta buku

perpustakaan diharapkan mampu dijangkau dan dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat di

seluruh penjuru Surabaya. Untuk itu, diperlukan sistem yang mampu mengelola data perpustakaan

serta memonitoring kegiatan di perpustakaan secara realtime.

Tujuan dibuatnya TEMPE TERASI (Sistem Perpustakaan Elektronik Terintegrasi) adalah untuk

mengintegrasikan sumber-sumber informasi yang dimiliki oleh Dispusip) Pemkot Surabaya agar dapat

diakses secara luas dan gratis oleh masyarakat. Sumber informasi yang tersedia pada TEMPE TERASI

berasal dari Dispusip baik berupa koleksi fisik maupun digital, serta katalog perpustakaan dan

repository milik perguruan tinggi mitra DISPUSIP. Antara lain, Universitas Airlangga, ITS, Universitas

Negeri Surabaya, dan UK Petra. Laman kemitraan ini juga bisa diakses melalui

https://dispusip.surabaya.go.id/dils/page.php?id=video&cari=z&page=150. Inovasi ini mendukung

program literasi di Surabaya dan semangat Long life education (pendidikan seumur hidup). Termasuk,

pendidikan non formal yang mendukung minat serta bakat masyarakat.

Selain itu pula terdapat video referensi sebagai penunjang informasi. Dengan demikian, akses

informasi masyarat tidak hanya terbatas hanya koleksi perpustakaan umum kota, namun dapat

menjadi lebih luas melalui TEMPE TERASI.

1. TUJUAN INOVASI

Gambarkan/Jelaskan tujuan ("gagasan") munculnya inovasi

ini

Laman TEMPE TERASI di fitur kemitraan dengan salah satu kampus di Surabaya

https://dispusip.surabaya.go.id/dils/page.php?id=video&cari=z&page=150



Dalam mendukung program Surabaya literasi, Dispusip Surabaya telah mengambil langkah konkret

dengan menyediakan layanan perpustakaan yang tersebar di seluruh Kota Surabaya. Perpustakaan

sebagai bagian dari sistem pendidikan, berperan penting dalam menyediakan sumber informasi yang

menunjang keberlangsungan pendidikan. Perpustakaan ini merupakan tempat pembelajaran dan

pusat edukasi (centre of education) bagi masyarakat Surabaya dan menjadi tempat pembelajaran

seumur hidup (long life learning). TEMPE TERASI mengoptimalkan layanan perpustakaan. TEMPE

TERASI juga menjadi rujukan masyarakat yang mencari edukasi dan referensi yang berbeda dengan

sekolah formal, atau bagi masyarakat yang memiliki minat berbeda/tidak sesuai dengan pendidikan

formal mereka.

Keberadaan TEMPE TERASI ikut mengoptimalkan peran Perpustakaan sebagai pusat pendidikan. Sosialisasi program,

misalnya, program pelatihan dan pendidikan mendongeng seperti terlihat pada foto, bisa digencarkan melalui media

digital inovasi TEMPE TERASI

2. KESELARASAN DENGAN KATEGORI YANG DIPILIH

Jelaskan keterkaitan inovasi dengan kategori yang dipilih.



Sebelum TEMPE TERASI, tidak ada media pencarian informasi berupa katalog perpustakaan yang

terintegrasi di Surabaya. Sehingga, masyarakat masih kesulitan mendapatkan informasi yang mereka

cari. Untuk mendapatkan melacak informasi tentang literatur referensi maupun buku, mereka datang

langsung ke perpustakaan atau Taman Bacaan yang lokasinya kemungkinan jauh dari tempat tinggal

mereka. Kondisi ini tentu tidak efektif. TEMPE TERASI merupakan inovasi pelayanan perpustakaan

yang mengubah keadaan ini.

Termasuk, bagi kalangan masyarakat difabel yang merasa kesulitan akan mobilitas. Selain itu, adanya

voice book pada TEMPE TERASI akan sangat membantu pemustaka tunanetra. Voice book dapat

mengeluarkan suara seperti story telling, sehingga pemustaka tunanetra pun dapat “membaca”

melalui voice book. Artinya, TEMPE TERASI menyediakan sumber belajar yang dapat dijangkau semua

kalangan. Bahkan, fasilitas ini mendekat pada anak-anak dan lansia karena mudah diakses.

Kemitraan dan integrasi dengan katalog atau repository perpustakaan Universitas Airlangga, Unesa,

ITS, dan UK Petra memudahkan mereka yang bukan civitas academika. Mereka yang haus akan

wawasan dan pengetahuan dan hendak melacak keberadaan buku yang diinginkan, bisa dengan

mudah mencari tahu melalui DILS. Aplikasi ini bisa dibilang one stop service untuk pencarian informasi

literatur, referensi, dan buku yang ada di Surabaya.

Tampilan laman e-Book dalam inovasi TEMPE TERASI

3. SIGNIFIKANSI (ARTI PENTING)

Inovasi tersebut harus berdampak positif terhadap kelompok-kelompok penduduk, termasuk

kelompok yang rentan (yaitu anak-anak, perempuan, orang tua, orang cacat, dll.) dalam

konteks negara atau wilayah Anda.

Jelaskan bagaimana inovasi ini berperan penting dalam mengatasi kekurangan/kelemahan tata

kelola, administrasi umum atau pelayanan publik di wilayah Anda.



TEMPE TERASI dapat menjadi portal pencarian satu pintu bagi masyarakat yang mencari informasi.

Dengan fitur LOS (Library One Search) masyarakat hanya memerlukan satu kali klik pada

pc/smartphone nya ntuk mendapatkan informasi yang mereka cari dan menampilkan tempat terdekat

di mana masyarakat bisa mendapatkan informasi tersebut, seperti di Taman Baca Masyarakat

sehingga tidak perlu jauh-jauh mendatangi perpustakaan lain. Jika perpustakaan Surabaya tidak

dilengkapi TEMPE TERASI, masyarakat harus banyak membuang waktu dan tenaga untuk mendatangi

banyak perpustakaan yang belum tentu menyediakan informasi yang mereka inginkan. Dengan

berkonsep mendekatkan sumber informasi dan referensi kepada masyarakat, TEMPE TERASI menjadi

inovasi terbaru dalam pengelolaan perpustakaan.

Pemkot Surabaya tergolong pioner dalam reformasi birokrasi dan optimalisasi layanan berbasis

teknologi informasi. TEMPE TERASI adalah salah satunya. Inovasi ini original muncul dari gagasan

Dispusip yang ingin mendekatkan layanan perpustakaan pada masyarakat. Inovasi ini menjembatani

perpustakaan pemerintah dan perpustakaan perguruan tinggi untuk bekerja sama dalam memenuhi

kebutuhan informasi masyarakat. TEMPE TERASI menyediakan katalog dan informasi penunjang yang

dapat diakses secara gratis seperti e-book, video, dan lain sebagainya. Dispusip juga akan

mengintegrasikan media pembelajaran bagi penulis-penulis pemula melalui TEMPE TERASI. Jadi,

layanan ini tidak hanya membantu pembaca. Namun juga, menciptakan penulis berkualitas. Sehingga,

hasil karyanya dapat bermanfaat bagi orang lain.

Pelayanan perpustakaan di dunia digital, juga dilanjutkan dengan pelatihan dan pendidikan secara tatap muka

4. INOVATIF (KEBARUAN ATAU KEUNIKAN ATAU KEASLIAN)

JELASKAN SISI INOVATIF DARI INOVASI INI DALAM KONTEKS WILAYAH ANDA.

Jelaskan apakah inovasi ini asli atau merupakan

adaptasi/modifikasi/replikasi dari konteks lain.



TEMPE TERASI bisa direplikasi oleh daerah lain. Asal ada komitmen dengan pemerintah daerah. Untuk

membuat inovasi ini, Dispusip tidak membutuhkan pihak ketiga. Inovasi ini dibuat dengan sederhana

dan mudah dikembangkan, dioperasikan, dan diakses. Program ini bersifat open source, sehingga

tidak membutuhkan biaya yang besar.

TEMPE TERASI pernah dipresentasikan pada Kongres XIV Ikatan Pustakawan Indonesia Dan Seminar

Ilmiah Tahun 2018 di Hotel Bumi Surabaya yang dihadiri oleh ratusan pustakawan dari berbagai

daerah. Selain itu, diprersentasikan pula di hadapan instansi dari berbagai daerah yang melakukan

studi banding ke Dispusip Surabaya. Seperti dari Mataram, Denpasar, dan sebagainya.

Bagan koneksifitas di laman TEMPE TERASI

5. TRANSFERABILITAS (SIFAT DAPAT DITERAPKAN PADA

KONTEKS/TEMPAT LAIN)

Apakah inovasi tersebut memiliki potensi dan/atau terbukti telah diterapkan dandiadaptasi

(disesuaikan) ke dalam konteks lain (misalnya wilayah atau unit lain)

Jika ya, jelaskan di mana dan bagaimana prosesnya.



TEMPE TERASI berjalan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yakni tim pengelola, sumber daya

peralatan yang meliputi komputer beserta fasilitas internet, dan sumber daya keuangan yang berasal

dari APBD Surabaya sejak tahun 2017. Langkah atau strategi yang dilakukan untuk memobilisasi SDM

adalah membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan dengan tepat serta melakukan

pengawasan menyeluruh. Inovasi ini memiliki dukungan anggaran yang stabil karena merupakan

bagian dari kegiatan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, terlebih baik Walikota maupun DPRD gencar

meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan berbasis teknologi informasi. Artinya, di aspek

peraturan maupun kelembagaan, inovasi ini juga mendapat dukungan yang penuh dari semua pihak.

TEMPE TERASI terus dikembangkan sesuai kebutuhan masyarakat. Ke depan, akan dilakukan “open

content” untuk menghimpun dan mempublikasikan karya-karya tulis masyarakat sehingga bisa

bermanfaat lebih luas. Dispusip menggandeng sejumlah perguruan tinggi untuk melakukan pelatihan

menulis. TEMPE TERASI terus beradaptasi untuk kebutuhan sosial masyarakat. Dengan cara ini, daopat

dipastikan kalau masyarakat akan mendukung keberlanjutan dari inovasi ini. DPRD sebagai perwakilan

warga dalam merumuskan perencanaan kota juga akan memberikan dorongan dari keberlangsungan

program ini. Di aspek ekonomi, selama ini banyak koleksi yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk

mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Secara tidak langsung, referensi yang

diakses melalui TEMPE TERASI dapat mendukung peningkatan taraf ekonomi masyarakat. Sejumlah

UMKM terbukti sudah bisa meningkatkan Omzet berkat asupan informasi dari TEMPE TERASI. Kalau

sudah begini, masyarakat merasa lebih dekat dengan program Pemkot Surabaya karena inovasi yang

dicetuskan bisa menyentuh secara langsung. Dispusip juga menggandeng UK Petra untuk melatih para

pelaku UMKM mengembangkan bisnis mereka. Yang paling penting, TEMPE TERASI tergolong ramah

lingkungan karena ikut mengurangi penggunaan kertas. Selama ini, pemantauan kegiatan para

petugas di perpustakaan dan Taman Bacaan Masyarakat salah satunya melalui TEMPE TERAS.

Selanjutnya, keseluruhan program TEMPE TERASI yang variatif ini akan diwujudkan dalam bentuk

mobile apps dan dapat diunduh bebas oleh masyarakat.

6. SUMBER DAYA DAN KEBERLANJUTAN

Sumber daya apa (yaitu keuangan, manusia atau lainnya) yang digunakan untuk melaksanakan

inovasi tersebut? Langkah-langkah/strategi apa yang dilakukan dalam memobilisasi/

menggerakkan seluruh sumber daya internal maupun eksternal? Bagaimana keberlanjutan

sumber daya yang digunakan dalam inovasi ini? Apakah hingga saat ini sumber daya masih

tersedia?

Jelaskan apakah dan bagaimana keberlanjutan dari inovasi ini (meliputi aspek-aspek

sosial, ekonomi dan lingkungan).



TEMPE TERASI dievaluasi berdasarkan data pengakses, tren topik paling dicari, dan masukan

masyarakat. Berdasarkan kajian menyeluruh, diadakan pendidikan, pelatihan serta lomba menulis

buku serta mendongeng. Juga, pelatihan dan pendidikan bagi UMKM serta penambahan buku tentang

ekonomi rakyat. Terdapat perubahan omzet bulanan dari sejumlah UMKM di Pagesangan, sebelum

dan sesudah inovasi. Misalnya, UMKM B1IWUH, dari Rp 2.000.000 menjadi Rp 4.000.000: Berkah

Crispy, dari Rp 1.000.000 menjadi Rp 1.500.000: Rapi Ayu, dari Rp 3.600.000 menjadi Rp 7.000.000:

Flass, dari Rp 5.000.000 menjadi Rp 6.000.000: Perca Ayu, dari Rp 500.000 menjadi Rp 700.000.

Artinya, pendidikan dan pelatihan di sektor ekonomi rakyat berjalan baik.

Pelaksanaan sistem ini dipantau langsung oleh Walikota, Kepala Dispusip, dan tim pelaksana. Evaluasi dilakukan langsung oleh Kepala Dinas dan dilakukan secara berkala sebulan sekali pada akhir bulan. Evaluasi dilakukan dengan cara melakukan pertemuan dengan petugas perpustakaan, koordinator, tim pembuat sistem, serta Kepala Dinas. Dalam melakukan evaluasi aspek-aspek yang diperhatikan antara lain: 1. Frekuensi akses TEMPE TERASI oleh masyarakat 2. Frekuensi pencarian pada LOS atau Library One Search 3. Frekuensi akses ebook dan evideo 4. Feedback kepuasan oleh pengguna 5. Penambahan jumlah penulis dan pendongeng 6. Peningkatan UMKM binaan perpustakaan 7. Saran lain sebagai upaya pengembangan sistem

Bentuk evaluasi TEMPE TERASI dapat berupa jumlah frekuensi akses oleh masyarakat. Melalui cara ini

pula, dapat diketahui tren informasi apa yang paling sering dicari oleh masyarakat sehingga hal ini

dapat dijadikan salah satu acuan dalam kebijakan pengadaan koleksi. Ada pula evaluasi terhadap

frekuensi akses e-book dan video yang paling sering diakses oleh masyarakat. Dari sisi kepuasan,

pengguna dapat memberikan feedback puas/tidaknya dalam mengakses TEMPE TERASI. Melalui

kajian mendalam dan evaluasi, dilaksanakan pula sejumlah program pelatihan dan lomba menulis,

mendongeng, serta pelatihan UMKM. Saat ini, sudah banyak bibit penulis pemula yang dilatih intensif

dan siap meluncurkan buku berkualitas.

7. DAMPAK

Apakah inovasi ini telah dievaluasi secara resmi skala dampaknya, melalui evaluasi internal atau

eksternal, misalnya evaluasi yang dilakukan oleh APIP atau lembaga lain yang relevan.

Jika ya, jelaskan bagaimana inovasi ini dievaluasi dampaknya pada:

Target/kelompok sasaran;

Kelompok masyarakat di luar kelompok sasaran;

Aspek tata pemerintahan instansi (misalnya efisiensi anggaran; perbaikan proses bisnis;

kolaborasi antarsatuan unit kerja/perangkat daerah dan/atau pemangku kepentingan lainnya;

tingkat akuntabilitas).

Indikator-indikator apa yang digunakan dalam evaluasi itu.

Gambarkan/Apa hasil evaluasi tersebut?



Ada sejumlah pemangku kepentingan dalam TEMPE TERASI

1. Walikota Surabaya sebagai pemegang kebijakan, arahan dan bimbingan

2. Kepala Dispusip sebagai pelaksana kebijakan.

3. Petugas Dispusip. Pembuatan inovasi ini merupakan peran serta tim IT yang telah

dibentuk dengan perannya masing-masing, yang kemudian diterapkan dan di

sosialisasikan oleh seluruh petugas Dispusipo di lapangan.

4. Dinas Komunikasi dan Informatika sebagai penyedia server untuk menjamin kelancaran

pembuatan hingga implementasi TEMPE TERASI.

5. Kampus-kampus mitra seperti ITS, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya, UIN

Sunan Ampel dan UK Petra yang sudah bersinergi di laman Dispusip. Di sisi lain, UK Petra

mengadakan pelatihan UMKM di perpustakaan-perpustakaan. Kampus ini juga

memberikan pelatihan bagi Pustakawan dan Pemustaka (bagi masyarakat umum).

Universitas Airlangga, ITS, Universitas Negeri Surabaya, dan UIN Sunan Ampel juga kerap

mendukung acara pelatihan menulis dan membantu proses penerbitan.

6. Pihak swasta yang mendukung semua acara. Ke depan, akan dilakukan pula kemitraan

dengan para penerbit. Sehingga, penerbit bisa melihat tren pembaca di Surabaya agar bisa

melihat buku-buku apa yang pas untuk didistribusikan di Surabaya. Sebaliknya, warga

Surabaya bisa lebih mudah merilis buku melalui penerbit tersebut.

7. Aparat yang menjamin keamanan pelaksanaan kegiatan-kegiatan perpustakaan serta

tokoh masyarakat dan pengurus perpustakaan yang berperan aktif dalam ikut mengelola

dan menjaga perpustakaan.

8. KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN (MENEKANKAN

KERJASAMA/KOLABORASI, KETERLIBATAN, KOORDINASI, KEMITRAAN

DAN INKLUSIF)

Jelaskan pemangku kepentingan mana yang terlibat, dan apa peran dan

kontribusi mereka dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi inovasi ini.

Kegiatan di

Taman Bacaan

Masyarakat

makin aktif,

efisien dan efektif

setelah TEMPE

TERASI

dikembangkan



Pembelajaran yang bisa dipetik adalah kesadaran bahwa di era digital seperti sekarang, Pemerintah

Daerah perlu melakukan reformasi birokrasi dan pelayanan di aspek teknologi informasi. TEMPE

TERASI mengajarkan pentingnya sinergitas. Baik di internal maupun ekternal Pemkot Surabaya. Ke

depan, sangat memungkinkan untuk dapat berintegrasi dengan perpustakaan daerah lain dan

perpustakaan independen. Sehingga, informasi yang tersedia lebih kaya. Melalui TEMPE TERASI, minat

baca dan menulis masyarakat terpompa. Inovasi ini melahirkan program Seribu Penulis Seribu

Pendongeng melalui pelatihan menulis. Ke depan, TEMPE TERASI akan memiliki konten arsip dan

sejarah yang inspiratif. Artinya, TEMPE TERASI mendukung semua aktifitas pendidikan baik formal

maupun non formal.

9. PELAJARAN YANG DIPETIK

Gambarkan pelajaran apa yang dipetik, serta usulan ide agar inovasi ini dapat ditingkatkan

lebih lanjut atau gambarkan kekhususan inovasi yang membuat inovasi ini luar biasa yang

membawa perubahan yang lebih cepat dan lebih luas.

TEMPE TERASI juga menyentuh layanan ke perpustakaan sekolah yang ada di Surabaya

MAKLUMAT PELAYANAN

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

SI KOIN KEPUASAN PELAYANAN

PERPUSTAKAAN BALAI PEMUDA KOTA SURABAYA

TAHUN 2018

BULAN

INDIKATOR KEPUASAN JUMLAH

TIDAK PUAS PUAS SANGAT PUAS

JANUARI 53 374 392 819

FEBRUARI 73 524 356 953

MARET 46 463 337 846

APRIL 24 545 534 1103

MEI 52 454 356 862

JUNI 6 272 196 474

JULI 55 534 327 916

AGUSTUS 39 592 334 965

SEPTEMBER 30 489 435 954

OKTOBER 19 528 327 874

NOPEMBER 31 581 293 905

DESEMBER 50 229 488 767

TOTAL 478 5585 4375 10438

PROSENTASE 4.6% 53.5% 41.9% 100%

Tampilan laman depan website Dispusip Surabaya

Pengaduan masyarakat terhadap layanan publik TEMPE TERASI bisa disampaikan secara langsung melalui kantor Dispusip Surabaya. Dapat pula melalui telepon, email, maupun kolom komentar atau masukan yang ada di website Dispusip Surabaya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Surabaya

Jalan Tunjungan, No.1 Lantai 4, Surabaya

Email: [email protected]

031-8708154

Pemberitahuan inovasi DILS pada website Dispusip http://dispusip.surabaya.go.id, tersedia pada link “Pencarian Koleksi dan Referensi Buku KLIK DISINI” atau di link http://dispusip.surabaya.go.id/dils

PENANGANAN PENGADUAN & SISTEM INFORMASI PELAYANAN PUBLIK

mailto:[email protected]


DOKUMENTASI KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDIDIKAN PENULIS MUDA

DOKUMENTASI KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDIDIKAN PENULIS MUDA

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Surabaya

Jalan Tunjungan, No.1 Lantai 4, Surabaya

Email: [email protected]

031-8708154

http://dispusip.surabaya.go.id


Documents

TEMPE TERASISecure Site ...perguruan tinggi mitra agar kualitas pelayanan menjadi maksimal. Antara lain, Universitas Airlangga, ITS, Universitas Negeri Surabaya, dan UK Petra. Sebelum