Upload
gustiayusuryani
View
1.212
Download
62
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
1/28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemeriksaan Radiologi merupakan pemeriksaan yang dapat digunakan
untuk mengetahui Anatomi dan Fisiologi dari suatu organ sehingga pada
kelainan Patologis maupun Traumatis dapat membantu dalam menentukan
diagnosa. Sejak awal ditemukannya sinar-x oleh Wilhelm ornad Rontgen
pada tahun !"#$ dan kemudian diproduksinya peralatan radiologi% teknik
radiogra&i sangat memberikan man&aat bagi penegakkan diagnosa suatu klinis.
'alam hal diatas yang melaksanakan tugas tersebut ialah seorangradiographer yang dituntut untuk bisa menghasilkan gambaran yang baik untuk
menegakkan diagnosa% maka dari itu dalam makalah ini akan diuraikan
bagaimana teknik pemeriksaan Ossa Pedis pada kasus Fraktur dengan proyeksi
Antero Posterior (AP) dan *bli+ue ,edial Rotation.
Fraktur atau patah tulang adalah keadaan dimana hubungan atau kesatuan
jaringan tulang terputus. Tulang mempunyai daya lentur (elastisitas) dengan
kekuatan yang memadai% apabila trauma melebihi dari daya lentur tersebut maka
terjadi Fraktur (patah tulang). Penyebab terjadinya Fraktur adalah trauma% stres
kronis dan berulang maupun pelunakan tulang yang abnormal.
Teknik radiogra&i yang digunakan pada Ossa Pedis adalah proyeksi
Proyeksi Antero Posterior (AP)% Proyeksi AP *bli+ue - ,edial Rotation%
Proyeksi AP *bli+ue - ateral Rotation% Proyeksi ateral / ,ediolateral%
Proyeksi ateral / ateromedial% Proyeksi ateral / ateromedial ,etode
Weight 0earing dalam buku pedoman radiologi Bontrager .
Teknik pemeriksaan Ossa Pedis yang sering digunakan dalam permeriksaan
Ossa Pedis di RS1' 2abupaten 0uleleng adalah proyeksi AP dan AP *bli+ue
,edial Rotation. Pada laporan kasus ini% penulis ingin mengetahui man&aat
pemeriksaan Ossa Pedis dengan proyeksi AP dan AP *bli+ue ,edial Rotation
di 3nstalasi Radiologi RS1' 2abupaten 0uleleng untuk mendukung diagnosa
pada kasus fraktur .
'engan alasan diatas maka penulis tertarik untuk mengangkatnya dalam
bentuk laporan kasus dengan judul “Teknik Pemeriksaan Radiologi Ossa
1
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
2/28
Pedis Pada Kasus Fraktur di Instalasi Radiologi RUD Ka!u"aten
Buleleng#.
1.$ Rumusan %asala&
0eberapa masalah yang penulis angkat adalah sebagai berikut
!.4.! 0agaimana teknik pemeriksaan radiologi Ossa Pedis dengan kasus
Fraktur di 3nstalasi RS1' 2abupaten 0uleleng 5
!.4.4 Apa kelebihan dan kekurangan teknik pemeriksaan Ossa Pedis di
3nstalasi Radiologi RS1' 2abupaten 0uleleng 5
1.' Tu(uan Penulisan
Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah sebagai berikut !.6.! 1ntuk mengetahui teknik pemeriksaan radiogra&i Ossa Pedis di 3nstalasi
Radiologi RS1' 2abupaten 0uleleng.
!.6.4 1ntuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teknik pemeriksaan
radiogra&i Ossa Pedis pada kasus fraktur di 3nstalasi Radiologi RS1'
2abupaten 0uleleng
1.) %an*aat Penulisan
,an&aat yang dapat diperoleh dari penulisan laporan kasus ini adalah sebagai
berikut !.7.! 0agi 3nstitusi Rumah Sakit
,emberi masukan dan saran-saran yang berguna bagi rumah sakit%
dalam hal ini 3nstalasi Radiologi umumnya dan Radiographer pada
khususnya mengenai pemeriksaan radiogra&i Ossa Pedis.
!.7.4 0agi 3nstitusi Pendidikan
Sebagai sumber pustaka bagi ,ahasiswa Akademi Teknik
Radiodiagnostik dan Radioterapi (ATR*) 0ali.
!.7.6 0agi Penulis,enambah dan memperdalam pengetahuan penulis tentang
pemeriksaan radiogra&i Ossa Pedis.
1.+ Pem!atasan %asala&
Agar pembahasan dalam laporan ini teratur dan terarah% maka penulis
membuat makalah yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu pemeriksaan
radiogra&i Ossa Pedis pada kasus fraktur di 3nstalasi Radiologi RS1'
2abupaten 0uleleng
2
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
3/28
1., istematika Penulisan
1ntuk memudahkan dalam memahami laporan kasus ini% maka penulis
membuat sistematika penulisan sebagai berikut
0ab 3 Pendahuluan
0ab ini berisi tentang latar belakang% rumusan masalah% tujuan
penulisan% man&aat penulisan pembatasan masalah dan sistematika
penulisan.
0ab 33 Tinjauan Pustaka
0ab ini berisi tentang anatomi Ossa Pedis% Patologi Ossa Pedis%
Teknik pemeriksaan Ossa Pedis.
0ab 333 Pembahasan
0ab ini berisi tentang hasil dan pembahasan penelitian.
0ab 38 Penutup
0ab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran.
'a&tar Pustaka
ampiran
3
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
4/28
BAB II
TIN-AUAN %ATERI
$.1 Anatomi Ossa Pedis
Gambar 2.1 Anatomi Ossa Pedis
Ossa Pedis terdiri atas 49 tulang% yaitu !7 Ossa phalang% $ Ossa metatarsal
dan : Ossa tarsal. *s tarsal terdiri atas os ;unei&orme medial% os ;unei&orme
intermedial% os ;unei&orme lateral% os ;uboideum , os naos ;al;is).
Ossa Pedis dibentuk dan bersatu untuk membentuk kesatuan longitudinal
dan arcus transversal . 0agian permukaan anterior (superior) kaki disebut
dengan dorsum atau permukaan 'orsal% dan in&erior (posterior) aspek dari
kaki disebut permukaan plantar. 2arena ketebalan yang beragam pada
anatomi kaki% maka harus kita perhatikan pemberian &aktor eksposi untuk
dapat menunjukkan densitas keseluruhan bagian tulang kaki.
4
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
5/28
$.$ Patologi Ossa Pedis
4.4.! Fraktur
Fraktur atau patah tulang adalah keadaan dimana hubungan atau
kesatuan jaringan tulang terputus. Tulang mempunyai daya lentur
(elastisitas) dengan kekuatan yang memadai% apabila trauma
melebihi dari daya lentur tersebut maka terjadi Fraktur (patah
tulang). Penyebab terjadinya Fraktur adalah trauma% stres kronis dan
berulang maupun pelunakan tulang yang abnormal. Fraktur terjadi
apabila
a. Trauma (benturan).
Ada dua trauma>benturan yang dapat mengakibatkan Fraktur %
yaitu benturan langsung% benturan tidak langsung.
b. Tekanan>stres yang terus menerus dan berlangsung lama.
Tekanan kronis berulang dalam jangka waktu lama akan
mengakibatkan Fraktur (patah tulang) yang kebanyakan pada
tulang tibia% &ibula (tulang-tulang pada betis) atau metatarsal pada
olahragawan% militer maupun penari. ontoh Seorang yang
senang baris berbaris dan menghentak-hentakkan kakinya% maka
mungkin terjadi patah tulang di daerah tertentu.
;. Adanya keadaan yang tidak normal pada tulang.
2elemahan tulang yang abnormal karena adanya proses patologis
seperti tumor maka dengan energi kekerasan yang minimal akan
mengakibatkan fraktur yang pada orang normal belum dapat
menimbulkan fraktur .
$.' Peralatan dan Ba&an ang Digunakan
4.6.! Pesawat sinar-x
4.6.4 2aset ukuran 47 x 6? ;m
4.6.6 Film ukuran 47 x 6? ;m
4.6.7 ,arker
4.6.$ Plaster
4.6.9 oad pembagi
4.6.: Pro;essing otomatis
$.) Proteksi Radiasi
5
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
6/28
4.7.! Penjelasan Proteksi Radiasi
Semua @at radioakti& dan radiasi pengion dapat menimbulkan
resiko bahaya radiasi baik untuk kesehatan dan keselamatan Pedisia
dan lingkungannya% jika tidak dikendalikan dengan baik. Proteksi
radiasi adalah suatu system untuk mengendalikan bahaya tersebut
dengan menggunakan peralatan proteksi dan kerekayasaan yang
;anggih serta mengikuti peraturan proteksi yang sudah dibakukan.
2emungkinan bahaya radiasi itu disebabkan penyinaran tubuh
sebelah luar (eksternal)% jika sumber radiasi berada di luar tubuh dan
mungkin disebabkan penyinaran dalam tubuh jika sumber radiasi
berada di dalam tubuh.
'engan alasan itulah Pemerintah mengeluarkan peraturan-
peraturan yang bertujuan mengurangi akibat-akibat yang merugikan
ini berupa PP no !!% !4% !6 tahun !#:$% sedangkan ketentuan
pelaksanaannya dikeluarkan melalui S2 'irjen 0ATA no.
47>'B>33>!#"6. 'i dalamnya dijelaskan ruang lingkupnya sbb
2etentuan keselamatan kerja dimaksudkan sebagai petunjuk
bagi mereka yang bekerja dengan sumber radiasi pangion dibidang
kesehatan% industri% pendidikan% penelitian dan
sebagainya. 2etentuan yang terdapat dalam buku petunjuk ini
memuat dasar-dasar proteksi radiasi antara lain mengatur
a. 3A3 0ATAS '*S3S radiasi yang diijinkan
b. Persyaratan kerja dengan sumber radiasi
;. Prosedur kerja yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh setiap
orang yang bekerja dengan sumber radiasi.
Adapun konsep atau latar belakang peraturan yang mendasari batas-
batas dosis seperti yang diatur dalam ketentuan tersebut adalah
sebagai berikut
a. Radiasi pangion dapat menimbulkan akibat biologi yang
merugikan
b. Pengetahuan orang tentang akibat biologi dari radiasi dan
mekanismenya terus berkembang
6
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
7/28
Badi masuk akal apabila konsep maupun nilai batas dosis pada suatu
waktu berubah mengikuti perkembangan pengetahuan. Agar dapat
memahami 2onsep proteksi radiasi marilah lebih dahulu kita tinjau
masalah e&ek biologi dan radiasi.
4.7.4 C&ek 0iologi 'ari Radiasi
C&ek yang merugikan dapat dikelompokkan sebagai berikut
a. C&ek somatik non stokastik% mengakibatkan kemerahan pada
kulit% katarak% dll.
b. C&ek somatik stokastik% mengakibatkan leukimia.
;. C&ek Denetik Stokastik% e&ek yang dapat mun;ul pada generasi
berikutnya.
C&ek non stokastik terjadi apabila dosis yang diterima melebihi dosis
ambang tertentu untuk ma;am e&ek tertentu. =arga dosis ambang ini
untuk ma;am e&ek tertentu tidak sama untuk setiap orang dan
bergantung pada kondisi penyinaran. 1ntuk penerimaan dosis diatas
dosis ambang e&eknya makin gawat bila dosis yang diterima makin
tinggi. 0iasanya timbul segera ( kurang ! tahun sejak penyinaran).
Terjadinya e&ek Stokastik mengikuti hubungan probabilitik
dalam arti bila suatu kelompok orang menerima dosis lebih tinggi
akan makin besar kemungkinan terjadi e&ek Stokastik tertentu. C&ek
ini (dalam hal somatik) akan dialami oleh beberapa orang dalam
kelompok ini se;ara a;ak. 'alam hal ini genetik &rekuensi adanya
suatu kelainan pada generasi berikutnya makin tinggi bila dosis yang
diterima oleh kelompok makin tinggi.
4.7.6 'e&inisi Proteksi Radiasi
Proteksi radiasi adalah ilmu atau teknik yang mempelajari tentang
perlindungan kepada sekelompok orang atau indi
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
8/28
b. ,eminimalkan terjadinya e&ek stokastik hingga ke tingkat yang
;ukup rendah yang masih dapat diterima oleh setiap anggota
masyarakat.
Pengalaman telah membuktikan bahwa dengan menggunakan sistem
pembatasan dosis terhadap penyinaran tubuh (baik radiasi eksterna
maupun internal) kemungkinan resiko bahaya radiasi dapat diabaikan
Petugas Proteksi Radiasi dengan mengikuti Peraturan Proteksi
Radiasi dan menggunakan peralatan proteksi yang ;anggih dapat
menyelamatkan pekerja radiasi dan masyarakat pada umumnya.
Prosedur yang biasa diapakai untuk men;egah dan mengendalikan
bahaya radiasi adalah
a. ,eniadakan bahaya radiasi
b. ,engisolasi bahaya radiasi dari Pedisia
;. ,engisolasi Pedisia dari bahaya radiasi
1ntuk menerapkan tiga prinsip proteksi radiasi di atas dilaksanakan
oleh Petugas Proteksi Radiasi. Prinsip utama ;ukup jelas dengan
mentaati dan melaksanakan peraturan proteksi radiasi E kedua dengan
meran;ang tempat kerja dan menggunakan peralatan proteksi radiasi
yang baik dan penahan radiasi yang memadai sehingga kondisi kerja
dan lingkungannya aman dan selamatE dan ketiga memerlukan
pemonitoran dan pengawasan se;ara terus menerus baik pekerja
radiasi maupun lingkungannya dengan menggunakan alat
pemonitoran perorangan% pemonitoran lingkungan dan sur
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
9/28
yang sering disebut asas justi&ikasi yang artinya pembenaran% asas
optimalisasi dan asas limitasi. Penjelasannya adalah sebagai berikut
a. Asas legislasi atau justi&ikasi yang artinya pembenaran
Penerapan asas justi&ikasi dalam peman&aatan tenaga nuklir
menuntut agar sebelum tenaga nuklir diman&aatkan% terlebih
dahulu harus dilakukan analisis resiko man&aat. Apabila
peman&aatan tenaga nuklir menghasilkan man&aat yang lebih
besar dibandingkan dengan resiko akibat kerugian radiasi yang
mungkin ditimbulkannya% maka kegiatan tersebut boleh
dilaksanakan. Sebaliknya% apabila man&aatnya lebih ke;il dariresiko yang ditimbulkan% maka kegiatan tersebut tidak boleh
dilaksanakan. 0erikut adalah ;ontoh penerapan asas legislasi atau
justi&ikasi dalam kehidupan sehari-hari yaitu
!. Seorang ibu menderita kelainan jantung tetapi ibu tersebut
tidak dapat di roentgen karena ibu tersebut sedang hamil.
2arena ditakutkan radiasi tersebut akan tersalurkan ke
janinnya. ,aka pemotretan akan dilakukan setelah ibu
tersebut melahirkan.
4. Bika seseorang pasien datang ke ruang pemeriksaan tanpa
membawa rekomendasi dari dokter maka sebagai radiogra&er
tidak diharuskan untuk melakukan pemeriksaan terhadap
pasien tersebut.
6. Seorang radiogra&er tidak boleh seenaknya menggunakan
pesawat roentgen di dalam Rumah Sakit tempat ia bekerja%
misalnya dengan mengekspose binatang peliharaannya untuk
kepentingan pribadinya.
b. Asas *ptimalisasi
Penerapan asas ini dalam peman&aatan @at radioakti&
menuntut agar paparan radiasi yang berasal dari suatu kegiatan
harus ditekan serendah mungkin dengan mempertimbangkan
&aktor ekonomi dan sosial. Asas ini dikenal dengan sebutan
9
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
10/28
AARA (As ow As Reasonably A;hie
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
11/28
diminimalkan dan tidak merugikan pasien dalam hal
ekonomi.
6. Sebelum dilakukan pemeriksaan radiogra&er terlebih dahulu
harus memberikan instruksi yang jelas kepada pasien agar
pengulangan &oto dapat dihindari sehingga pasien tidak
mendapat dosis radiasi yang sia-sia.
;. Asas imitasi
Penerapan asas ini dalam peman&aatan tenaga nuklir
menuntut agar dosis radiasi yang diterima oleh seseorang dalam
menjalankan suatu kegiatan tidak boleh melebihi nilai batas yang
telah ditetapkan oleh instansi yang berwenang. ang dimaksud
ilai 0atas 'osis (0') ini adalah dosis radiasi yang diterima
dari penyinaran eksterna dan interna selama ! (satu) tahun dan
tidak tergantung pada laju dosis. Penetapan 0' ini tidak
memperhitungkan penerimaan dosis untuk tujuan medik dan
yang berasal dari radiasi alam. 0' yang berlaku saat ini adalah
$? mS< ($??? mrem) pertahun untuk pekerja radiasi dan $ mS<
($?? mrem) per tahun untuk anggota masyarakat. Sehubungan
dengan rekomendasi 3ACA agar 0' untuk pekerja radiasi
diturunkan menjadi 4? mS< (4??? mrem) per tahun untuk jangka
waktu $ tahun (dengan ;atatan per tahun tidak boleh melebihi $?
mS
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
12/28
(antebra;hi)% k8 yang digunakan sebesar 7$. Apabila ada
seorang pasien anak-anak juga ingin memeriksakan
antebra;hinya maka kita sebagai radiogra&er harus
menurunkan kondisi yang tadi digunakan menjadi k8 7?
karena dengan kondisi tersebut sudah dapat dihasilkan
gambar radiogra&i yang bagus karena tebal objek sudah dapat
ditembus dengan kondisi tersebut.
b. Pada pemeriksaan Thorax untuk bayi sebaiknya
menggunakan &ilm !" x 47 ;m atau 47 x 6? ;m. =al ini
dimaksudkan agar dosis yang diterima pasien dapat
diminimalkan.
;. Bika radiogra&er melakukan &oto sinar-x% untuk mengurangi
dosis radiasi yang diterima oleh pasien% kita sebisa mungkin
mengatur luas kolimasi sesuai dengan kebutuhan. Sebab
semakin besar kolimasi maka semakin besar pula radiasi
yang diterima oleh pasien begitupun sebaliknya.
$.+ Proeksi ang DigunakanProyeksi yang digunakan pada teknik pemeriksaan Ossa Pedis adalah
4.$.! Proyeksi Antero Posterior (AP)
a. Posisi Pasien Posisikan pasien supine>duduk diatas meja
pemeriksaan.
b. Posisi *bjek Tekuk lutut pasien sehingga telapak kaki
menempel pada kaset. 2aset
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
13/28
Gambar 2.5.1 Proyeksi AP
2riteria gambar yang tampak
Tampak os naduduk diatas
meja pemeriksaan.
b. Posisi *bjek Tekuk lutut pasien sehingga telapak kaki
menempel pada kaset. 2aki dirotasikan kemedial membentuk
sudut 6?o .
;. entral Ray (R) Tegak lurus kaset
d. FF' !??;m
e. entral Point (P) ,etatarsal 333&. Pasang marker R> sesuai objek
g. 3nstruksikan pasien supaya tidak merubah posisi kemudian
ekspose.
13
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
14/28
Gambar 2.5.2 AP Obliue ! "edial #otation
2riteria gambar yang tampak
Tampak os ;unei&orm medial% os ;unei&orm intermedial% metatarsal%
tuberosity% os ;unei&orm lateral% os ;uboid% os ;al;aneus% sinus tarsi% talus% os
naduduk diatas meja
pemeriksaan.
b. Posisi *bjek Tekuk lutut pasien sehingga telapak kaki
menempel pada kaset. 2aki dirotasikan kelateral membentuk
sudut 6?o .
;. entral Ray (R) Tegak lurus kaset
d. FF' !??;m
e. entral Point (P) ,etatarsal 333
&. Pasang marker R> sesuai objek
g. 3nstruksikan pasien supaya tidak merubah posisi kemudian
ekspose.
14
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
15/28
Gambar 2.5.$ AP Obliue ! %ateral #otation
2riteria gambar yang tampak
Tampak os ;unei&orm medial%os ;unei&orm intermedial% os naduduk diatas meja
pemeriksaan. 2emudian untuk kenyamanan pasien% tubuh pasien
diposisikan obli+ue (P*>RP*).
b. Posisi *bjek Atur Pedis true lateral% sisi lateral Pedismenempel pada kaset. Fleksikan Pedis sehingga membentuk
sudut #?o terhadap ;ruris.
;. entral Ray (R) Tegak lurus kaset
d. FF' !??;m
e. entral Point (P) ,etatarsal 333
&. Pasang marker R> sesuai objek
g. 3nstruksikan pasien supaya tidak merubah posisi kemudian
ekspose.
Gambar 2.5.& %ateral ' "ediolateral
2riteria gambar yang tampak
Tampak phalang% metatarsal% os tarsal% os tibia% os &ibula% tibiotalar joint% os
na
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
16/28
a. Posisi Pasien Posisikan pasien supine>duduk diatas meja
pemeriksaan. 2emudian untuk kenyamanan pasien% tubuh pasien
diposisikan obli+ue (P*>RP*).
b. Posisi *bjek Atur Pedis true lateral% sisi medial Pedis
menempel pada kaset. Fleksikan Pedis sehingga membentuk
sudut #?o terhadap ;ruris.
;. entral Ray (R) Tegak lurus kaset
d. FF' !??;m
e. entral Point (P) ,etatarsal 333
&. Pasang marker R> sesuai objek
g. 3nstruksikan pasien supaya tidak merubah posisi kemudian
ekspose.
Gambar 2.5.5 %ateral ' %ateromedial
2riteria gambar yang tampak
Tampak phalanges% metatarsal% os &ibula% os tibia% tibiotalar joint% os naberdiri
tegak (ere;t pada bidang yang datar)
b. Posisi *bjek 2aset diletakkan diantara ;ruris dengan sisi
depan kaset menghadap Pedis yang akan di&oto.
;. entral Ray (R) =ori@ontal% tegak lurus kaset
d. FF' !??;m
e. entral Point (P) ,etatarsal 333
&. Pasang marker R> sesuai objek
g. 3nstruksikan pasien supaya tidak merubah posisi kemudian
ekspose.
16
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
17/28
atatan 2aset diletakkan ditempat khusus untuk proyeksi metode
weight bearing agar daerah longituninal ar;h terproyeksi dalam &ilm.
Gambar 2.5.( %ateral ' %ateromedial "etode )eig*t Bearing
2riteria gambar yang tampak
Tampak phalanges% metatarsal% os &ibula% os tibia% tibiotalar joint% os na
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
18/28
BAB III
HAIL DAN PE%BAHAAN
'.1 Hasil Penelitian Teknik Pemeriksaan Radiologi Ossa Pedis Pada
Kasus Fraktur .
6.!.! 3dentitas Pasien
Pasien yang diangkat sebagai sampel dalam penyusunan laporan
ini memiliki identisas sebagai berikut
a. o &oto R.$
b. ama Pasien ,r. G
;. 1mur !$ Tahun
d. o R, $4-469?
e. Benis 2elamin laki-laki&. 2linis Fraktur
g. Tanggal Pemeriksaan !7 Februari 4?!9
h. Benis Pemeriksaan Ossa Pedis 'extra proyeksi AP dan
*bli+ue
6.!.4 Riwayat Penyakit
Pasien datang ke 3nstalasi Radiologi RS1' 2abupaten
0uleleng pada tanggal !7 Februari 4?!9. Pasien datang dengan
keluhan sakit pada Ossa Pedis yang sudah dibalut perban. Setelah
menyerahkan surat permintaan dokter dari 1D'% pasien
dipersilahkan masuk ke ruang pemeriksaan untuk melakukan
pemeriksaan. Pemeriksaan yang diminta adalah Ossa Pedis dengan
proyeksi AP dan *bli+ue dengan klinis Fraktur .
6.!.6 Persiapan Alat
6.!.6.! Pesawat Sinar-G
18
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
19/28
Gambar $.1.$.1 Pesa+at inar!-
,erk S=3,A'H1Serial o ,9F7:"4:??#
Akti
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
20/28
Gambar $.1.$.& "arker
6.!.6.$ Plaster
Gambar $.1.$.5
Plaster
6.!.6.9 oad Pembagi
Gambar $.1.$.( %oad Pembagi
6.!.6.: Automati; Pro;essing
20
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
21/28
Gambar $.1.$. Automatic Processing
6.!.6." Apron
Gambar $.1.$. A3ron
6.!.7 Teknik Pemeriksaan Radiologi Ossa Pedis Pada 2asus Fraktur di
3nstalasi Radiologi RS1' 2abupaten 0uleleng
Pada saat penulis melakukan Praktek 2erja apangan (P2) di
3nstalasi Radiologi 2abupaten 0uleleng% penulis menemukan
pasien dengan kasus Fraktur Ossa Pedis dengan proyeksi AP dan
AP *bli+ue ,edial Rotation. Adapun teknik pemeriksaannya
yaitu
6.!.7.! Proyeksi Antero Posterior (AP)
Posisi Pasien Posisikan pasien supine>duduk
diatas meja pemeriksaan.
Posisi *bjek Tekuk lutut pasien sehingga telapak
kaki menempel pada kaset. 2aset
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
22/28
Gambar $.1.&.1 Proyeksi AP
6.!.7.4 Proyeksi AP *bli+ue-,edial Rotation
Posisi Pasien Posisikan pasien supine>duduk
diatas meja pemeriksaan.
Posisi *bjek Tekuk lutut pasien sehingga telapak
kaki menempel pada kaset. 2aki dirotasikan kemedial
membentuk sudut 6?o .
entral Ray (R) Tegak lurus kaset
FF' !??;m
entral Point (P) ,etatarsal 333Pasang marker R> sesuai objek
3nstruksikan pasien supaya tidak merubah posisi kemudian
ekspose.
Gambar $.1.&.2 Proyeksi AP Obliue "edial #otation
22
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
23/28
Radiogra&
2riteria gambar yang tampak
a. Pada proyeksi AP
Tampak os na
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
24/28
c. Terdapat &raktur pada metatarsal 33.
'.$ Pem!a&asan
6.4.! Prosedur Pemeriksaan Radiogra&i Ossa Pedis di 3nstalasi
Radiologi RS1' 2abupaten 0uleleng.
Tahapan yang harus dilakukan dalam pemeriksaan di 3nstalasi
Radiologi RS1' 2abupaten 0uleleng yaitu
a. Pasien datang ke 3stalasi Radiologi 2abupaten 0uleleng
dengan membawa surat permintaan &oto rontgen.
b. atat in&ormasi data pasien pada buku registrasi dan billing
sistem.;. Tulis data identitas pasien pada amplop.
d. Pasien dipersilahkan masuk ke ruang pemeriksaan untuk
dilakukan pemeriksaan
e. Setelah pasien diperiksa% pasien dipersilakan menunggu hasil.
6.4.4 Penatalaksanaan Teknik Pemeriksaan Radiologi Ossa Pedis Pada
2asus Fraktur di 3nstalasi Radiologi RS1' 2abupaten 0uleleng
0erdasarkan hasil obser
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
25/28
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
26/28
BAB I/
PENUTUP
).1 Kesim"ulan
7.!.! 'i 3nstalasi Radiologi RS1' 2abupaten 0uleleng dalam melakukan
pemeriksaan memiliki prosedur tersendiri untuk mempermudah
dalam melakukan pemeriksaan.
7.!.4 Teknik pemeriksaan radiogra&i Ossa Pedis pada kasus Fraktur di
3sntalasi Radiolgi RS1' 2abupaten 0uleleng hanya menggunakan
proyeksi Antero Posterior (AP) dan AP *bli+ue ,edial Rotation
karena dengan kedua proyeksi tersebut sudah mampu menampakangambaran yang jelas.
7.!.6 Pada pemeriksaan Ossa Pedis di 3nstalasi Radiologi RS1'
2abupaten 0uleleng mengutamakan kenyamanan pasien% agar
pemeriksaan bisa dilaksanakan dengan baik.
).$ aran
7.4.! 0agi Penulis
'apat menambah wawasan dan in&ormasi mengenai Teknik
Pemeriksaan Ossa Pedis pada kasus Fraktur .
7.4.4 0agi 3nstitusi Rumah Sakit
'adapt memberikan masukan dan saran-saran yang berguna bagi
Rumah Sakit dalam hal ini 3nstalasi Radiologi umumnya dan
Rdiogra&er pada khususnya mengenai pemeriksaan Ossa Pedis.
7.4.6 0agi 3nstitusi Pendidikan
Sebagai sumber pustaka bagi mahasiswa Akademi Teknik
Radiodiagnostik dan Radioterapi (ATR*) 0ali.
26
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
27/28
DA0TAR PUTAKA
'oengoes% C.,arilyn.4???. Ren;ana Asuhan 2eperawatan. Cdisi 6. Bakarta CD
larkIs% Arnold%.4??$. Positioning 3n Radiography% !4 th Cdition. 1SA *x&ord
1ni
8/18/2019 Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis
28/28
28