9
TEKANAN DARAH I. PENDAHULUAN Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuan luas dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukup tinggi untuk menghasilkan gaya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu tinggi yang dapat menimbulkan kerja tambahan bagi jantung. Tekanan darah diperoleh dalam pengukuran, yakni tekanan sistole dan diastole. Sistole dan diastole merupakan dua periode yang menyusun satu siklus jantung. Diastole adalah kondisi relaksasi, yakni saat jantung terisi oleh darah yang kemudian diikuti oleh periode kontraksi atau sistole. Satu siklus jantung tersusun atas empat fase 1. Pengisian ventrikel (ventricular filling) Adalah fase diastolik, saat ventrikel mengembang dan tekanannya turun dibandingkan dengan atrium. Pada fase ini, ventrikel terisi oleh darah dalam tiga tahapan, yakni pengisian ventrikel secara cepat, diikuti dengan pengisian yang lebih lambat (diastasis), hingga kemudian proses diakhiri dengan sistole atrial. Hasil akhir diperoleh EDV (End Diastolic Volume), yang merupakan volume darah total yang mengisi tiap ventrikel, besarnya kurang lebih 130 mL. 2. Kontraksi isovolumetrik (isovolumetric contraction) Mulai fase ini, atria repolarisasi, dan berada dalam kondisi diastole selama sisa siklus. Sebaliknya, ventrikel mengalami depolarisasi dan mulai berkontraksi. Tekanan dalam

Tekanan Darah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

OK

Citation preview

Page 1: Tekanan Darah

TEKANAN DARAH

I. PENDAHULUAN

Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuan luas dinding

pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukup tinggi untuk menghasilkan

gaya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu tinggi yang dapat menimbulkan kerja

tambahan bagi jantung. Tekanan darah diperoleh dalam pengukuran, yakni tekanan sistole

dan diastole.

Sistole dan diastole merupakan dua periode yang menyusun satu siklus jantung.

Diastole adalah kondisi relaksasi, yakni saat jantung terisi oleh darah yang kemudian diikuti

oleh periode kontraksi atau sistole. Satu siklus jantung tersusun atas empat fase

1. Pengisian ventrikel (ventricular filling)

Adalah fase diastolik, saat ventrikel mengembang dan tekanannya turun dibandingkan

dengan atrium. Pada fase ini, ventrikel terisi oleh darah dalam tiga tahapan, yakni pengisian

ventrikel secara cepat, diikuti dengan pengisian yang lebih lambat (diastasis), hingga

kemudian proses diakhiri dengan sistole atrial. Hasil akhir diperoleh EDV (End Diastolic

Volume), yang merupakan volume darah total yang mengisi tiap ventrikel, besarnya kurang

lebih 130 mL.

2. Kontraksi isovolumetrik (isovolumetric contraction)

Mulai fase ini, atria repolarisasi, dan berada dalam kondisi diastole selama sisa siklus.

Sebaliknya, ventrikel mengalami depolarisasi dan mulai berkontraksi. Tekanan dalam

ventrikel meningkat tajam, namun darah masih belum dapat keluar dari jantung dikarenakan

tekanan pada aorta (80 mmHg) dan pulmonary trunk (10 mmHg) masih lebih tinggi

dibandingkan tekanan ventrikel, serta masih menutupnya keempat katup jantung. Dalam fase

ini, volume darah dalam ventrikel adalah tetap, sehingga dinamakan isovolumetrik.

Maka yang dimaksud dengan tekanan sistole adalah tekanan puncak yang

ditimbulkan di arteri sewaktu darah dipompa ke dalam pembuluh tersebut selama kontraksi

ventrikel, sedangkan tekanan diastole adalah tekanan terendah yang terjadi di arteri sewaktu

darah mengalir ke pembuluh hilir sewaktu relaksasi ventrikel. Selisih antara tekanan sistole

dan diastole, ini yang disebut dengan blood pressure amplitude atau pulse pressure

Page 2: Tekanan Darah

Metode auskultasi untuk mengukur tekanan sistole-diastole

Sphygmomanometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah

arteri. Alat ini terdiri dari sebuah manset elastis yang berisi kantong karet tiup.

Ketika manset diikatkan pada lengan, inflasi dari kantong karet memampatkan

jaringan bawah manset. Jika kantong karet membengkak untuk tekanan yang melebihi nilai

puncak gelombang nadi, arteri terus melemah dan tidak ada gelombang pulsa yang bisa

teraba di arteri perifer. Jika tekanan dalam spontan secara bertahap dikurangi, suatu titik akan

tercapai di mana terdapat gelombang pulsa sedikit melebihi tekanan pada jaringan sekitarnya

dan dalam kantong karet. Pada tingkat itu, denyut nadi menjadi teraba dan tekanan yang

ditunjukkan pada manometer air raksa adalah ukuran dari nadi puncak atau tekanan sistolik.

Aliran darah mengalir melalui arteri di bawah manset dengan cepat dan

mempercepat kolom darah di cabang arteri perifer, menghasilkan turbulensi dan suara khas,

yang dapat didengar melalui stetoskop. Sebagian tekanan dalam manset dikurangi lebih

lanjut. Perbedaan antara tekanan sistolik dan tekanan manset semakin melebar dan arteri

terbuka selama beberapa waktu. Secara umum, jumlah darah bergelombang di bawah manset

juga sama meningkatnya, dan suara jantung melalui stetoskop cenderung mengeras. Ketika

tekanan dalam manset turun di bawah tekanan minimal gelombang nadi, arteri tetap terbuka

terus menerus dan suara yang dipancarkan menjadi teredam karena darah terus mengalir dan

derajat percepatan darah oleh gelombang pulsa tiba-tiba dikurangi. Pada masih rendah manset

Page 3: Tekanan Darah

tekanan, suara hilang sama sekali sebagai aliran laminar dan aliran darah menjadi normal

kembali. Adapun bunyi yang didengar saat auskultasi pemeriksaan tekanan darah disebut

dengan bunyi korotkoff, yakni bunyi yang ditimbulkan karena turbulensi aliran darah yang

ditimbulkan karena oklusi parsial dari arteri brachialis.

STANDARD OPERATING PROCEDURE

(MENGUKUR TEKANAN DARAH)

Pengertian

Mengukur tekanan darah seseorang melalui permukaan dinding arteri dengan menggunakan

tensimeter air raksa maupun digital.

Tujuan

1) Mengetahui tekanan darah

2) Menentukan diagnosis

3) Menentukan terapi yg akan digunakan.

Pembagian nilai pengukuran tekanan darah

1) Sistolik : Kontraksi maksimal jantung

2) Diastolik : Tekanan istirahat

Hal-hal yg harus diperhatikan

1) Sebelum pemeriksaan, hindari mengkonsumsi makanan yg merangsang peningkatan

tekanan darah. Misal : kafein, alkohol dan rokok.

2) Anjurkan untuk beristirahat sejenak hingga pasien dalam keadaan tenang selama

kurang lebih 5 menit.

3) Pemeriksaan dilakukan pada tangan kanan (tangan dominan) kecuali bila ditemukan

cedera. Tidak ada nilai tekanan darah normal yg tepat, namun dihitung berdasarkan

rentang nilai kondisi klien.

4) Pasien poliklinik (instalasi rawat jalan)pasien duduk berhadapan dengan perawat.

5) Pasien rawat inap, pasien berbaring telentang.

Page 4: Tekanan Darah

6) Kecemasan (ansietas) yg merupakan masalah umum pada kunjungan pertama yang

disebabkan oleh sindrom white collar hypertension. Ulangi pengukuran setelah klien

rileks.

7) Kesalahan pengukuran dapat menyebabkan klien menerima obat penurun tekanan

darah dan bisa berujung pada kematian.

8) Lengan yg gemuk atau kurus. Bila lila >41 cm, gunakan manset lebar (18 cm). Bila

sangat kurus, gunakan manset pediatrik.

9) Jika bunyi Korotkoff terdengar lemah atau tak terdengar, lakukan teknik berikut ini :

o Tinggikan lengan klien sebelum dan selama memompa manset, kemudian

turunkan lengannya dan tentukan tenakan darahnya.

o Pompa manset, minta klien mengepalkan tangannya beberapa kali. Tentukan

tekanan darahnya.

 A. Persiapan

1. Lansia

Atur posisi lansia duduk dilantai.

Jika telah melakukan aktivitas istirahatkan dulu sampai tenang, karena akan

berpengaruh terhadap hasil pengukuran tekanan darah.

2. Persiapan Alat

Spigmomanometer (Tensi meter).

Stetoskop

B. Pelaksanaan

1) Atur posisi tangn minimal sejajar dengan letak jantung dan tidak terlalu rendah.

2) Tempatkan atau letakan manset pada lengan atas 3 jari diatas sikut.

3) Tempelkan Manometer pada manset yang telah dipasang.

4) Cari denyut nadi pada arteri brachialis (pada lipatan siku).

5) Setelah nadi ditemukan tempelkan stetoskop pada daerah denyutan nadi tersebut.

6) Pasang stetoskop pada telinga pemeriksa.

7) Cari denyut nadi pada arteri radialis (pada daerah pergelangan tangan).

8) Mulai melakukan pemompaan sampai dirasakan denyutan nadi pada pergelangan

Page 5: Tekanan Darah

tangan menghilang, lalu tambahkan 1 – 2 pompaan.

9) Pegang ujung stetoskop lalu mulai turunkan tekanaan pada manset secara perlahan –

lahan.

10) Dengarkan adanya suara ”dug – dug – dug” :

Bunyi pertama menunjukan tekanan sistolik.

Bunyi yang terakhir terdengar menunjukan tekanan diastolik.

Contoh : Jika bunyi jarum manometer menunjukan 120 dan bunyi terakhir menghilang jarum manometer menunjukan angka 80 berarti tekanan darah orang tersebut adalah 120/80 mmHg.

11) Sesudah selesai lepaskan stetoskop dan manset dari pergelangan tangan lansia.

12) Catat dan beritahukan hasil yang telah diperoleh.

NILAI NORMAL

Page 6: Tekanan Darah

Menurut Depkes 

Umur Nilai tekanan darah

1 bulan 86/54

1 tahun 96/65

2 tahun 99/65

4 tahun 99/65

6 tahun 100/65

8 tahun 105/60

10 tahun 110/60

12 tahun 115/60

15-20 tahun 90/60 – 120/80

> 30 tahun 110/70 – 140/90

                               

Menurut WHO                                   1. Dewasa : sistolik < = 120 mmhg                                

2. Diastolik < = 80 mmhg                       

Tekanan darah perbatasan                               

1. Sistolik 121-129 mmhg                       

2. Diastolik 81-84 mmhg