44
HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KLUNGKUNG PROVINSI BALI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi Oleh: Anak Agung Lia Pratiwi NIM : 178114039 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

  • Upload
    others

  • View
    30

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH

PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD

KLUNGKUNG PROVINSI BALI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Anak Agung Lia Pratiwi

NIM : 178114039

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

ii

HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH

PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD

KLUNGKUNG PROVINSI BALI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Anak Agung Lia Pratiwi

NIM : 178114039

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

iii

Persetujuan Pembimbing

HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH

PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD

KLUNGKUNG PROVINSI BALI

Skripsi yang diajukan oleh:

Anak Agung Lia Pratiwi

NIM : 178114039

telah disetujui oleh

Pembimbing utama

(dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK.)

tanggal 08 Juni 2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

Pengesahan Skripsi Berjudul

HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH

PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD

KLUNGKUNG PROVINSI BALI

Oleh:

Anak Agung Lia Pratiwi

NIM : 178114039

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

pada tanggal: 05 Juli 2021

Mengetahui

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

Dekan

(Dr. apt. Yustina Sri Hartini)

Panitia Penguji : Tanda tangan

1. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. …………….

2. apt. Putu Dyana Christasani, M.Sc. …………….

3. apt. Phebe Hendra, M.Si., Ph.D. …………….

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, dengan mengikuti ketentuan sebagaimana

layaknya karya ilmiah. Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme

dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 08 Juni 2021

Penulis,

(Anak Agung Lia Pratiwi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Anak Agung Lia Pratiwi

Nomor Mahasiswa : 178114039

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Tekanan Darah pada Penderita Diabetes

Melitus Tipe 2 di RSUD Klungkung Provinsi Bali

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Atas kemajuan teknologi informasi, saya tidak berkeberatan jika nama, tanda

tangan, gambar atau image yang ada di dalam karya ilmiah saya terindeks oleh

mesin pencari (search engine), misalnya google.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 05 Juli 2021

Yang menyatakan

(Anak Agung Lia Pratiwi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

vii

ABSTRAK

Diabetes melitus merupakan gangguan metabolik yang disebabkan oleh

kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. IDF mencatat terdapat

10.700.000 penderita DM tahun 2019. Sebagian besar penderita DM tipe 2

mengalami hipertensi. Kadar glukosa darah yang tidak terkontrol dapat

mempengaruhi tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya

hubungan antara kadar glukosa darah dengan tekanan darah pada penderita diabetes

melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Klungkung Provinsi Bali. Jenis penelitian ini

adalah observasional analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional

retrospektif. Penelitian menggunakan data kadar glukosa darah puasa dan tekanan

darah yang diperoleh dari rekam medis. Sampel penelitian ini sebanyak 632

kunjungan penderita DM tipe 2 rawat jalan di RSUD Klungkung. Data yang didapat

diuji normalitasnya dengan Kolmogorov-Smirnov, kemudian diuji korelasi

menggunakan Spearman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara

kadar glukosa darah dengan tekanan darah sistolik (r=0,512, p=0,003) dan diastolik

(r=0,511, p=0,003) pada penderita DM tipe 2 yang berusia 41-50 tahun di RSUD

Kabupaten Klungkung, Bali. Pada usia 51-60 tahun terdapat hubungan kadar

glukosa darah dengan tekanan darah sistolik (r=0,632, p=0,000) dan diastolik

(r=0,265, p=0,001). Pada usia 61-70 tahun terdapat hubungan kadar glukosa darah

dengan tekanan darah sistolik (r=0,466, p=0,000) dan diastolik (r=0,109, p=0,023).

Kata Kunci: glukosa darah, tekanan darah, DM tipe 2, hipertensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

viii

ABSTRACT

Diabetes mellitus is a metabolic disorder caused by defects in insulin

secretion, insulin action, or both. The IDF recorded 10,700,000 people with

diabetes in 2019. Mostly the patients with type 2 diabetes had hypertension.

Uncontrolled blood glucose levels can affect blood pressure. This study was

conducted to determine relationship between blood glucose levels and blood

pressure in patients with type 2 diabetes at Klungkung Regional Hospital, Bali. This

research is observational analytic with retrospective cross-sectional study design.

The study used data on fasting blood glucose and blood pressure obtained from

medical records. The sample of this study was 632 visits of outpatient type 2

diabetes at Klungkung Regional Hospital. The obtained data were tested for

normality by Kolmogorov-Smirnov and then tested for correlation using Spearman.

The results showed there is a relationship between blood glucose levels and systolic

blood pressure (r=0.512, p=0.003) and diastolic (r=0.511, p=0.003) in patients

with type 2 diabetes aged 41-50 years at Klungkung Regional Hospital, Bali. In 51-

60 years, there is a relationship between blood glucose levels with systolic BP

(r=0.632, p=0.000) and diastolic (r=0.265, p=0.001). In 61-70 years there is a

relationship between blood glucose levels with systolic BP (r=0.466, p=0.000) and

diastolic (r=0.109, p=0.023).

Keywords: blood glucose, blood pressure, type 2 DM, hypertension.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

ABSTRACT .......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xii

PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

METODE PENELITIAN ....................................................................................... 4

HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................. 8

KESIMPULAN .................................................................................................... 17

SARAN ................................................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19

LAMPIRAN ......................................................................................................... 22

BIOGRAFI PENULIS ......................................................................................... 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

x

DAFTAR TABEL

Tabel I. Distribusi Jenis Kelamin Responden Menurut Usia ......................... 10

Tabel II. Hasil Uji Normalitas Data Kadar Glukosa Darah Puasa, Tekanan Darah

Sistolik dan Tekanan Darah Diastolik ............................................... 11

Tabel III. Analisis Hubungan Kadar Glukosa Darah Puasa dengan Tekanan

Darah Sistolik dan Diastolik pada Penderita DM tipe 2 ................... 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar I. Diagram Proses Pengambilan Sampel ................................................. 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Lembar Pengumpulan Data ......................................................... 23

Lampiran II. Ijin Penelitian ............................................................................. 24

Lampiran III. Kelaiakan Etik ............................................................................ 25

Lampiran IV. Hasil Uji Statistika ...................................................................... 26

Lampiran V. Sertifikat CE & BU .................................................................... 30

Lampiran VI. Dokumentasi Pengambilan Data ................................................ 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

1

PENDAHULUAN

Diabetes melitus merupakan gangguan metabolik yang ditandai dengan

peningkatan kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal, kondisi

hiperglikemia tersebut disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau

keduanya (PERKENI, 2019). Insulin merupakan hormon yang mengontrol

metabolisme karbohidrat dengan cara mengangkut glukosa masuk ke dalam sel

(Hall dan Hall, 2020). World Health Organization (2018) menyatakan, prevalensi

diabetes secara global pada orang dewasa >18 tahun telah meningkat dari 108 juta

jiwa (4,7%) pada tahun 1980 menjadi 422 juta jiwa (8,5%) pada tahun 2014. Pada

tahun 2016, terdapat 1,6 juta kematian yang disebabkan oleh diabetes (WHO,

2018). International Diabetes Federation (2019) menyebutkan bahwa, terdapat 463

juta jiwa penderita diabetes melitus di seluruh dunia dan proporsi kejadian diabetes

melitus tipe 2 (non-dependen insulin) mencapai 90% dari populasi dunia yang

menderita diabetes melitus. International Diabetes Federation (2019) juga

memprediksi adanya peningkatan jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia

pada orang dewasa (usia 20-79 tahun) dari 10,7 juta jiwa pada tahun 2019 menjadi

13,7 juta jiwa pada tahun 2030 dan 16,6 juta jiwa pada tahun 2045. Prevalensi

diabetes melitus di Indonesia terbilang tinggi, hal tersebut dibuktikan dengan data

International Diabetes Federation yang menyebutkan bahwa jumlah penderita DM

pada tahun 2017 sebanyak 10,3 juta jiwa (IDF, 2017), meningkat menjadi 10,7 juta

jiwa pada tahun 2019. Tingginya angka kejadian DM menyebabkan pada tahun

2019 Indonesia masuk dalam sepuluh besar negara dengan penderita diabetes

terbesar di dunia (IDF, 2019).

Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kasus

penderita DM cukup banyak. Menurut data Profil Kesehatan Provinsi Bali tahun

2018, diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit tidak menular yang termasuk

dalam 10 besar penyakit rawat jalan terbanyak kedua di Provinsi Bali (Dinas

Kesehatan Provinsi Bali, 2019). Menurut laporan Riskesdas tahun 2018, prevalensi

DM di Provinsi Bali tahun 2018 berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur

≥ 15 tahun mencapai 1,7% (12.092 jiwa) (Kemenkes RI., 2018). Menurut penelitian

Suastika et al. (cit., Sugiarta dan Darmita, 2020), prevalensi penderita DM tertinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

2

berdasarkan diagnosis atau gejala yang ditimbulkan pada penduduk umur ≥ 15

tahun terdapat di Kabupaten Jembrana yaitu sebesar 2,0%, sementara Kabupaten

Klungkung menyumbang prevalensi DM tertinggi ketiga setelah Jembrana dan

Buleleng yaitu sebesar 1,6%. Jumlah penderita DM berdasarkan data puskesmas di

Kabupaten Klungkung tahun 2018 yaitu sebesar 2.042 pasien (Dinas Kesehatan

Kabupaten Klungkung, 2018).

Sebagian besar penderita diabetes melitus tipe 2 menderita hipertensi

(Ferrannini dan Cushman, 2012). Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah

sistolik maupun diastolik secara persisten (Dipiro et al., 2017). Menurut penelitian

Sun et al. (2019) dari 13.931 subjek penyandang diabetes melitus tipe 2, terdapat

85.1% (11.855 subjek) diantaranya menderita hipertensi. Hipertensi dan diabetes

melitus telah menjadi masalah kesehatan utama masyarakat (Yaogai Lv et al.,

2018). Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap naik turunnya tekanan darah

adalah kadar glukosa darah. Kadar glukosa darah yang tinggi menjadi faktor resiko

terjadinya hipertensi (Ferrannini dan Cushman, 2012). Hiperglikemia apabila tidak

terkontrol akan mengakibatkan kerusakan serius pada organ tubuh, terutama saraf

dan pembuluh darah, yang akan berujung pada komplikasi mikrovaskular dan

makrovaskular (WHO, 2018). Mekanisme yang mendasari hubungan hipertensi

dengan diabetes melitus tipe 2 meliputi resistensi insulin pada jalur nitric-oxide, efek

stimulasi dari hiperinsulinemia pada aktivitas sistem saraf simpatis, perkembangan

otot polos, retensi natrium-cairan, dan efek excitatory dari hiperglikemia pada

sistem renin-angiotensin-aldosteron yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan

darah (Ferrannini dan Cushman, 2012). Menurut Petrie, Guzik, dan Touys (2018),

penyebab morbiditas dan mortalitas pada diabetes melitus adalah komplikasi penyakit

kardiovaskuler yang dapat diperburuk dengan adanya hipertensi. Hipertensi

merupakan faktor risiko utama terjadinya Atherosclerotic Cardiovascular Disease

(ASCVD) dan komplikasi mikrovaskuler pada penderita diabetes melitus (ADA,

2019).

Penelitian dari Putra, Wirawati, dan Mahartini (2019) di RSUP Sanglah

Denpasar, yang melibatkan 45 responden pasien DM tipe 2 dengan penyakit

penyerta maupun riwayat hipertensi, berusia >40 tahun, hasil penelitian tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

3

menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kadar glukosa darah sewaktu dengan

tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik pada penderita DM tipe 2 yang

mengalami hipertensi tahap 1. Hasil penelitian Winta, Setiyorini dan Wulandari

(2018) di RSUD Mardi Waluyo Blitar, yang melibatkan 75 responden lansia

penderita DM tipe 2, menemukan bahwa terdapat hubungan antara kadar glukosa

darah dengan tekanan darah pada lansia penderita DM tipe 2. Berdasarkan hasil

yang diperoleh pada penelitian terdahulu, dapat dinyatakan bahwa kadar glukosa

darah yang tinggi dapat memicu peningkatan tekanan darah yang akan berisiko

mengalami hipertensi pada penderita diabetes melitus tipe 2. Oleh karena itu, pada

penelitian ini ingin melihat pada pasien DM tipe 2 dengan kadar glukosa darah

puasa tertentu apakah benar dapat mempengaruhi tekanan darah.

Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Putra, et al. (2019)

menggunakan rentang usia responden yang cukup lebar yakni usia 40 s/d >80 tahun,

selain itu, pada penelitian Winta, et al. (2018) tidak dijelaskan variabel yang

digunakan kadar glukosa darah puasa atau glukosa darah sewaktu. Penelitian dan

data terkait hubungan kadar glukosa darah puasa dengan tekanan darah pada

penderita DM tipe 2 dengan rentang usia responden yang tidak terlalu lebar masih

sangat jarang diteliti, sedangkan pemeriksaan kadar glukosa darah puasa

merupakan prediktor terbaik sebagai penanda hipertensi (Kuwabara dan Hisatome

(2019) dan pada penderita DM tipe 2 lansia yang berusia ≥65 tahun, akan berisiko

mengalami peningkatan tekanan darah yang berkaitan dengan terjadinya

peningkatan kekakuan dinding pembuluh darah arteri selama masa penuaan (Boer,

et al., 2017). Dengan demikian, peneliti perlu melakukan penelitian terkait

hubungan kadar glukosa darah dengan tekanan darah pada penderita DM tipe 2,

yang mana menggunakan kadar glukosa darah puasa untuk mencegah adanya

pengaruh dari makanan dalam darah dan dikarenakan rentang usia terlalu lebar,

maka dari itu ketika dilakukan analisis data, karakteristik responden akan

dikategorikan berdasarkan usianya. Hal tersebut dilakukan karena ketika pasien

DM tipe 2 berusia muda yang memiliki glukosa darah puasa normal maka tekanan

darah pasien juga cenderung normal, namun pada pasien DM tipe 2 dengan usia tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

4

yang memiliki glukosa darah puasa normal tetapi tekanan darah akan cenderung

tinggi, sehingga dikhawatirkan hal tersebut dapat mempengaruhi hasil uji korelasi.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Klungkung merupakan

salah satu rumah sakit utama tipe B milik pemerintah kabupaten Klungkung yang

terletak di Kota Klungkung dengan prevalensi diabetes melitus tipe 2 yang

meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan

peneliti di RSUD Klungkung tahun 2020, jumlah data kunjungan pasien diabetes

melitus dengan dan tanpa komplikasi yang dirawat inap maupun rawat jalan di

RSUD Kabupaten Klungkung pada tahun 2019 sebanyak 7.368 kunjungan. Rumah

Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Klungkung dipilih sebagai model

penelitian. Diabetes melitus tipe 2 termasuk penyakit yang sering terjadi di rumah

sakit ini, sehingga lokasi ini dapat mendukung penelitian. Penelitian serupa sudah

pernah ditelusuri namun belum pernah dilakukan di RSUD Kabupaten Klungkung.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara

kadar glukosa darah dengan tekanan darah pada penderita diabetes melitus tipe 2 di

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Klungkung Provinsi Bali.

METODE PENELITIAN

Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan adalah jenis penelitian observasional analitik

dengan rancangan penelitian cross-sectional secara retrospektif. Penelitian

observasional analitik adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengamati

subjek, tanpa memberikan intervensi apapun kepada subjek penelitian. Rancangan

penelitian cross-sectional merupakan suatu penelitian yang mempelajari korelasi

antara faktor risiko (independen) dengan efek (dependen), dengan mengumpulkan

data sekaligus dalam satu waktu antara faktor risiko dengan efeknya (point time

approach), artinya semua variabel tersebut diobservasi pada waktu yang sama.

Penelitian ini dilakukan secara retrospektif, yang artinya melakukan penilaian pada

suatu peristiwa yang sudah terjadi sebelumnya (Masturoh dan Anggita, 2018).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara kadar glukosa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

5

darah dengan tekanan darah pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Klungkung Provinsi Bali.

Variabel pada penelitian ini terdiri dari variabel bebas, tergantung,

pengacau terkendali dan pengacau tidak terkendali. Variabel bebas pada penelitian

ini yaitu kadar glukosa darah dan variabel tergantung yaitu tekanan darah.

Vvariabel pengacau terkendali yaitu usia dan komplikasi penyakit, kemudian

variabel pengacau tidak terkendali diantaranya yaitu gaya hidup, aktivitas fisik,

riwayat penggunaan obat dan kondisi stres.

Izin dan Etika Penelitian

Penelitian ini telah memperoleh izin penelitian dari Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Klungkung Provinsi Bali pada tanggal 21 Januari 2021 dengan

nomor: 445/203/RSUD dan ethical clearance dari Komite Etik Penelitian

Kesehatan RSUD Kabupaten Klungkung dengan nomor: 445/201/RSUD untuk

memenuhi seluruh persyaratan penelitian sesuai dengan standar etika yang berlaku.

Lokasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kunjungan yang tercatat

dalam rekam medis pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan di Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Klungkung pada kurun waktu penelitian tanggal 1 Juli

2019 – 31 Juli 2020 yaitu sebanyak 4.848 kunjungan. Sampel dalam penelitian ini

adalah kunjungan yang tercatat dalam rekam medis pasien diabetes melitus tipe 2

rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Klungkung yang memenuhi

kriteria inklusi dan eksklusi pada kurun waktu penelitian tanggal 1 Juli 2019 – 31

Juli 2020 yaitu sebanyak 632 kunjungan. Kunjungan pada penelitian ini

didefinisikan sebagai kunjungan kontrol pada pasien diabetes melitus tipe 2 rawat

jalan yang berobat di RSUD Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali.

Kriteria inklusi sampel pada penelitian ini meliputi data rekam medis

pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan yang telah menjalani minimal 1 tahun

pengobatan di rsud kabupaten klungkung, tercatat kadar glukosa darah puasa dan

tekanan darah, berusia 30-70 tahun, tercatat menggunakan terapi berupa obat

hipoglikemik oral, tidak menggunakan terapi insulin. Kriteria eksklusi sampel pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

6

penelitian ini yaitu data rekam medis pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan yang

tercatat memiliki komplikasi pembuluh darah (penyakit jantung koroner, gagal

jantung, stroke, gagal ginjal kronis dan nefropati), data rekam medis pasien yang

tidak lengkap (tidak memenuhi informasi dasar yang dibutuhkan dalam penelitian),

wanita hamil.

Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa lembar pengumpulan data

yang didesain oleh peneliti untuk mengumpulkan data berupa No. RM, jenis

kelamin, usia, terapi, durasi penggunaan obat, komplikasi, kadar glukosa darah

puasa, tekanan darah sistolik dan diastolik yang tercatat pada rekam medis pasien

diabetes melitus tipe 2 rawat jalan di RSUD Kabupaten Klungkung Provinsi Bali.

Pengukuran Kadar Glukosa Darah

Pengukuran kadar glukosa darah puasa dilakukan berdasarkan data hasil

pemeriksaan kadar glukosa darah puasa pada saat pasien melakukan kunjungan ke

rumah sakit yang terdapat pada rekam medis. Pengukuran kadar glukosa darah

puasa berupa skala numerik. Peneliti mencatat kadar glukosa darah puasa secara

manual pada lembar pengumpulan data menggunakan perangkat elektronik laptop.

Pengukuran Tekanan Darah

Pengukuran tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik dilakukan

berdasarkan data hasil pemeriksaan tekanan darah pada saat pasien melakukan

kunjungan ke rumah sakit yang terdapat pada rekam medis. Pengukuran tekanan

darah berupa skala numerik. Peneliti mencatat tekanan darah sistolik dan diastolik

secara manual pada lembar pengumpulan data menggunakan perangkat elektronik

laptop.

Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling, yang

mana setiap anggota populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk

terpilih menjadi sampel. Penentuan sampel dilakukan secara purposive yaitu

menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu berdasarkan kriteria inklusi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

7

eksklusi (Sugiyono, 2019). Besar sampel minimal yaitu sebesar 356 kunjungan

pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan di RSUD Kabupaten Klungkung yang

ditentukan dengan rumus estimasi proporsi untuk penelitian cross sectional sebagai

berikut.

𝑛 =𝑍2𝑝(1 − 𝑝)𝑁

𝑑2(𝑁 − 1) + 𝑍2𝑝(1 − 𝑝)

𝑛 =1,9620,5(1 − 0,5)4848

0,052(4848 − 1) + 1,9620,5(1 − 0,5)

𝑛 =4656,0192

13,0779

𝑛 = 356,0219301 ≈ 356 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

Keterangan:

n = jumlah minimal sampel = 356 sampel

N = jumlah populasi = 4.848 kunjungan

Z = tingkat kepercayaan = 95% (1,96)

p = proporsi suatu kasus terhadap populasi = 50% (0,5)

d = tingkat penyimpangan terhadap populasi = 5% (0,05)

(Masturoh dan Anggita, 2018).

Pengumpulan Data Penelitian

Pengumpulan data dilakukan setelah memperoleh ethical clearance dan

izin penelitian dari Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Klungkung.

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasi

dengan melengkapi lembar pengumpulan data sebagai instrumen penelitian

(Masturoh dan Anggita, 2018). Peneliti memeriksa seluruh data rekam medis pasien

diabetes melitus tipe 2 rawat jalan yang berkunjung pada tanggal 1 Juli 2019 – 31

Juli 2020. Data yang diperoleh dari rekam medis tersebut dicatat pada lembar

pengumpulan data secara manual oleh peneliti menggunakan perangkat elektronik

laptop. Data yang dikumpulkan berupa No. RM, jenis kelamin, usia, terapi, durasi

penggunaan obat, komplikasi, hasil pengukuran kadar glukosa darah puasa, tekanan

darah sistolik dan diastolik, kemudian setelah semua data terkumpul akan diseleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

8

secara purposive sampling dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi.

Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini dilakukan di Pusat Kajian CE&BU FK-

KMK Universitas Gadjah Mada dengan menggunakan bantuan perangkat lunak

program “IBM SPSS Statistics 22 Lisensi UGM”. Analisis diawali dengan uji

normalitas untuk mengetahui distribusi data normal atau tidak secara analitis, uji

normalitas menggunakan parameter Kolmogorov-Smirnov karena besar sampel

>50, dengan kriteria distribusi normal yaitu p>0,05. Hasil distribusi data dinyatakan

tidak terdistribusi normal (p<0,05). Penelitian ini menggunakan jenis hipotesis

korelatif dan data berupa skala numerik-numerik, sehingga analisis menggunakan

uji korelasi Spearman karena distribusi data tidak normal. Uji hipotesis korelatif

antar kedua variabel akan dilakukan pada taraf kepercayaan 95%. Kekuatan

korelasi secara statistik akan diinterpretasikan berdasarkan nilai koefisien korelasi

(r). Kekuatan korelasi dinyatakan sangat lemah apabila nilai r = 0,0 – <0,2; lemah

apabila nilai r = 0,2 – <0,4; sedang jika nilai r = 0,4 – <0,6; kuat jika nilai r = 0,6 –

<0,8; dan sangat kuat ketika nilai r = 0,8 – 1,00. Uji korelasi dikatakan terdapat

hubungan yang signifikan, jika nilai p <0,05 (Dahlan, 2014).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Pelaksanaan Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh data kunjungan pasien diabetes

melitus tipe 2 rawat jalan di RSUD Kabupaten Klungkung periode 1 Juli 2019 – 31

Juli 2020 yang berjumlah 4.848 kunjungan. Jumlah sampel yang diikutsertakan

dalam penelitian ini yaitu sebanyak 632 sampel yang merupakan kumpulan data

kunjungan pasien dari 109 rekam medis pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan

di RSUD Kabupaten Klungkung periode 1 Juli 2019 – 31 Juli 2020. Karakteristik

dari 632 sampel tersebut adalah 277 kunjungan (51 rekam medis) laki - laki dan

355 kunjungan (58 rekam medis) perempuan. Data yang diambil adalah data

kunjungan yang tecantum dalam rekam medis pasien diabetes melitus tipe 2 yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

9

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah kunjungan tidak dibatasi, walaupun

pasien hanya 1 kali melakukan kunjungan ke Rumah Sakit, tetap dimasukkan

sebagai sampel dengan syarat telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

Diagram proses pengambilan sampel penelitian ditampilkan pada gambar 1.

Gambar I. Diagram Proses Pengambilan Sampel

Karakteristik Responden

Pada penelitian ini rentang usia responden yang ditentukan terlalu lebar

yaitu usia 30-70 tahun, oleh karena itu karakteristik usia responden penderita DM

tipe 2 yang berada di RSUD Kabupaten Klungkung terbagi menjadi 4 kategori,

yaitu usia 30-40 tahun, 41-50 tahun, 51-60 tahun, dan 61-70 tahun. Hal tersebut

dilakukan karena ketika penderita DM tipe 2 yang berusia produktif memiliki

glukosa darah puasa normal maka tekanan darah juga cenderung normal, namun

pada pasien DM tipe 2 dengan usia tua yang memiliki glukosa darah puasa normal

akan cenderung mengalami tekanan darah tinggi, sehingga hal tersebut dapat

mempengaruhi hasil uji korelasi apabila data dianalisis secara keseluruhan.

4.848 data kunjungan pasien DM

tipe 2 rawat jalan periode 1 Juli

2019 – 31 Juli 2020

Seleksi berdasarkan:

• Usia = 3.458 data kunjungan

• Terapi = 1.683 data kunjungan

• Durasi = 1.250 data kunjungan

Kriteria eksklusi =

618 data kunjungan

• 257 data kunjungan memiliki komplikasi

pembuluh darah

• 361 data kunjungan tidak tercatat kadar

GDP

Kriteria inklusi =

632 data kunjungan

• 277 data kunjungan pasien laki - laki

• 355 data kunjungan pasien perempuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

10

Pernyataan tersebut didukung oleh teori yang ada bahwa pada penderita DM tipe 2

lansia yang berusia ≥65 tahun, akan berisiko mengalami peningkatan tekanan darah

yang berkaitan dengan terjadinya peningkatan kekakuan dinding pembuluh darah

arteri selama masa penuaan (Boer, et al., 2017).

Tabel I. Distribusi Jenis Kelamin Responden Menurut Usia

Usia

(tahun)

Jenis Kelamin Jumlah Kunjungan

(N=632)

Persentase (%)

30-40 Laki-laki 0 0

Perempuan 0 0

41-50 Laki-laki 22 68,8

Perempuan 10 31,2

51-60 Laki-laki 52 31,5

Perempuan 113 68,5

61-70 Laki-laki 203 46,7

Perempuan 232 53,3

Berdasarkan tabel I diatas, hasil karakteristik yang ditunjukkan tersebut

memiliki persamaan dengan pernyataan Leslie, Lansang, Coppack, dan Kennedy

(2012) yang menjelaskan bahwa laki-laki lebih rentan terkena penyakit diabetes

melitus tipe 2 dibandingkan dengan perempuan, namun seiring dengan

bertambahnya usia persentase jumlah kunjungan pasien diabetes melitus tipe 2

antara laki-laki dan perempuan berbanding terbalik, yang mana perempuan lebih

banyak menderita diabetes melitus tipe 2. Perempuan memiliki risiko terkena

diabetes melitus tipe 2 lebih tinggi karena secara fisik perempuan lebih berpotensi

mengalami peningkatan indeks masa tubuh, selain itu adanya sindrom

pramenstruasi dan pasca-menopause dapat meningkatkan akumulasi lemak tubuh

sehingga berisiko mengalami gangguan sensitivitas insulin dan metabolisme

glukosa (Trisnawati dan Setyorogo, 2013).

Berdasarkan tabel I diperoleh informasi bahwa semakin bertambahnya

usia, risiko terkena diabetes melitus tipe 2 juga semakin meningkat. Kelompok usia

dengan kunjungan terbanyak ditemukan pada kelompok usia 61-70 tahun yaitu

sebanyak 435 kunjungan pasien diabetes melitus tipe 2. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Putra et al. (2019) di RSUP Sanglah

yang mengemukakan bahwa, mayoritas penderita diabetes melitus tipe 2 berusia

61-80 tahun. Pertambahan usia dapat menyebabkan degradasi kerja sistem tubuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

11

termasuk sistem endokrin sehingga berdampak pada terjadinya resistensi insulin

yang akan memicu tidak stabilnya kadar glukosa darah, oleh karena itu semakin

banyak data kunjungan pasien diabetes melitus ditemukan pada penderita dengan

lanjut usia (Isnaini dan Ratnasari, 2018). Persentase kejadian diabetes melitus tipe

2 pada kelompok usia 61-70 tahun yang berjenis kelamin perempuan diketahui

masih mendominasi dibanding laki-laki, yaitu sebanyak 53,3% pada perempuan

dan 46,7% pada laki-laki. Hal ini sejalan dengan penelitian Rosyada dan Trihandini

(2013) yang menemukan bahwa pada lansia penderita diabetes melitus di Indonesia

sebagian besar bejenis kelamin perempuan (52,9%). Jumlah kunjungan pasien

perempuan yang lebih banyak dapat disebabkan karena angka harapan hidup

perempuan pada sebagian besar masyarakat lebih tinggi dibandingkan laki-laki

sehingga banyaknya perempuan yang bertahan hidup hingga usia tua

mengakibatkan tingginya jumlah kunjungan penyandang diabetes melitus tipe 2

yang berjenis kelamin perempuan (Leslie et al., 2012).

Tabel II. Hasil Uji Normalitas Data Kadar Glukosa Darah Puasa, Tekanan

Darah Sistolik dan Tekanan Darah Diastolik

Usia

(tahun)

Variabel Nilai tengah

Minimum- maksimum

p Keterangan

41-50

GDP (mg/dL) 104 (84 – 121) 0,194 Normal

TDS (mmHg) 120 (100 – 130) 0,000 Tidak normal

TDD (mmHg) 77 (70 – 85) 0,000 Tidak normal

51-60

GDP (mg/dL) 115 (86 – 154) 0,060 Normal

TDS (mmHg) 122 (100 – 160) 0,000 Tidak normal

TDD (mmHg) 75 (60 – 90) 0,000 Tidak normal

61-70

GDP (mg/dL) 120 (57 – 275) 0,000 Tidak normal

TDS (mmHg) 130 (90 – 170) 0,000 Tidak normal

TDD (mmHg) 70 (40 – 100) 0,000 Tidak normal

Pada tabel II hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data tekanan darah

sistolik dan tekanan darah diastolik pada kelompok usia 41-50 tahun, 51-60 tahun

dan 61-70 tahun mempunyai nilai signifikansi 0,000 (<0,05), sehingga data dalam

penelitian ini dapat dinyatakan tidak terdistribusi normal dan pengujian hubungan

antar variabel menggunakan uji korelasi Spearman.

Dari tabel II juga diperoleh informasi bahwa sebagian besar nilai tengah

lebih mendekati ke nilai minimal, yang artinya sebaran dari variabel data lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

12

banyak data yang rendah daripada data yang tinggi. Terlihat juga dari hasil nilai

tengah tersebut kadar glukosa darah puasa dan tekanan darah sudah mencapai target

yang diharapkan yaitu, untuk kadar glukosa darah puasa antara 80-130 mg/dL

(ADA, 2021), sedangkan target tekanan darah pada penderita diabetes melitus yaitu

<140/90 mmHg (PERKENI, 2019). Hasil tersebut dapat mengindikasikan bahwa

penderita DM tipe 2 rawat jalan di RSUD Klungkung sebagian sudah mampu

melaksanakan upaya manajeman diabetes yang baik untuk mengendalikan kadar

glukosa darahnya seperti patuh terhadap diet, berobat rutin, tidak stress dan

melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara teratur (Jansson, Svärdsudd, dan

Andersson, 2014). Dalam penelitian ini juga ditemukan terdapat data kadar glukosa

darah dan tekanan darah pasien yang normal, meskipun pasien jarang kontrol ke

Rumah Sakit atau ditemukan hanya sekali dalam setahun pasien melakukan

kunjungan ke Rumah Sakit. Hal ini dapat terjadi karena lokasi tempat peneliti

melakukan penelitian merupakan Rumah Sakit tipe B sehingga pasien yang

bersangkutan dapat dirujuk kembali ke fasilitas kesehatan tingkat pertama.

Pada nilai maksimum terlihat bahwa masih ditemukan nilai kadar glukosa

darah puasa dan tekanan darah yang belum memenuhi nilai target yang ditentukan,

terutama pada penderita DM tipe 2 yang berusia antara 51-70 tahun. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh Amin dan Puspitasari (2016) yang

menyatakan bahwa kadar glukosa darah tinggi dan tekanan darah tinggi rentan

terjadi pada individu lansia. Kadar glukosa darah dan tekanan darah yang tidak

terkontrol dapat disebabkan karena pasien belum mampu melakukan manajemen

diabetes yang baik, selain itu dapat terjadi karena faktor degeneratif, yang mana

seiring waktu dapat terjadi defisiensi sekresi insulin sebagai akibat dari kegagalan

sel β pankreas dalam memenuhi permintaan untuk memproduksi insulin selama

resistensi insulin, sehingga rentan terjadi hiperglikemia pada lansia. Hiperglikemia

dapat mempengaruhi tekanan darah melalui proses glikosilasi yang akan

menimbulkan plaque sehingga sel endotel pada pembuluh darah akan kehilangan

elastisitasnya menjadi kaku, keras dan menebal yang selanjutnya akan memicu

peningkatan tekanan darah pada lansia (Amin dan Puspitasari, 2016).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

13

Hasil penelitian pada bagian nilai tengah yang ditunjukkan pada tabel II

juga terlihat bahwa kadar glukosa darah puasa cenderung meningkat seiring dengan

bertambahnya usia. Hal serupa juga ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh

Putra (2019) bahwa seiring pertambahan usia maka risiko terjadinya peningkatan

kadar glukosa darah dan gangguan toleransi glukosa juga akan meningkat. Hasil

tersebut juga sejalan dengan penelitian Rudi dan Kwureh (2017) yang dilakukan

pada penderita diabetes melitus di RSUD M. Djoen Sintang, menemukan bahwa

kadar glukosa darah puasa terganggu paling banyak terjadi pada responden usia ≥45

tahun, serta usia ≥45 tahun lebih berisiko mengalami glukosa darah puasa terganggu

dibandingkan dengan usia <45 tahun. Hal ini dapat terjadi akibat faktor degeneratif,

yang mana terdapat penurunan fungsi tubuh dalam metabolisme glukosa (Lathifah,

2017). Menurut Trisnawati dan Setyorogo (2013) individu dengan lanjut usia lebih

rentan mengalami hiperglikemia karena pada lansia akan terjadi penurunan

aktivitas mitokondria di sel-sel otot sebesar 35% yang berkaitan dengan

meningkatnya kadar lemak pada otot sebesar 30% sehingga menyebabkan

terjadinya resistensi insulin dan ketika sel beta pankreas tidak adekuat dalam

memproduksi insulin untuk kompensasi adanya resistensi insulin, maka kadar

glukosa darah akan meningkat. Dalam kondisi normal, 0,5% sel β pankreas pada

orang dewasa akan mengalami apoptosis tetapi hal ini akan dikompensasi oleh

replikasi dan neogenesis. Ukuran sel beta normalnya relatif konstan, sehingga pada

masa dewasa jumlah sel β dipertahankan dalam kadar optimal. Dengan

bertambahnya usia, jumlah sel β akan menurun karena proses apoptosis melebihi

replikasi dan neogenesis, sehingga sekresi insulin akan berkurang dan terjadi

hiperglikemia yang apabila berlanjut dapat menyebabkan disfungsi sel beta

pankreas (Decroli, 2019).

Berdasarkan tabel II pada bagian nilai tengah juga diperoleh informasi

bahwa tekanan darah sistolik meningkat dan tekanan darah diastolik cenderung

menurun seiring bertambahnya usia. Hal tersebut sesuai dengan teori dari Boer et

al. (2017), yang menyatakan bahwa pada penderita DM tipe 2, dinding arteri akan

mengalami kekakuan selama proses penuaan dan hal tersebut akan berkontribusi

terhadap peningkatan tekanan darah sistolik dan penurunan tekanan darah diastolik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

14

Kumar et al. (cit., Nuraini, 2015), mengemukakan bahwa mulai usia 45 tahun,

dinding arteri akan menebal dan secara bertahap menyempit dan menjadi kaku

akibat kolagen menumpuk di lapisan otot polos pembuluh darah, sehingga

menyebabkan vasokonstriksi dan tekanan darah meningkat. Tekanan darah sistolik

akan meningkat dengan bertambahnya usia sampai usia 70 tahun karena elastisitas

pembuluh darah menurun, dan tekanan darah diastolik akan meningkat sampai usia

50 dan 60 tahun, dan kemudian akan menetap atau menurun. Penuaan dapat

menyebabkan beberapa perubahan fisiologis yang mana terjadi peningkatan

resistensi arteri perifer dan aktivitas simpatik. Sensitivitas reflek baroreseptor akan

menurun selain itu, fungsi ginjal juga akan berkurang yang mana terjadi penurunan

aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus terutama pada lansia sehingga dapat

menyebabkan gangguan pada tekanan darah.

Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Tekanan Darah

Tabel III. Analisis Hubungan Kadar Glukosa Darah Puasa dengan Tekanan

Darah Sistolik dan Diastolik pada Penderita DM tipe 2

Usia r p

41-50 tahun Tekanan Darah Sistolik (mmHg) 0,512 0,003

Tekanan Darah Diastolik (mmHg) 0,511 0,003

51-60 tahun Tekanan Darah Sistolik (mmHg) 0,632 0,000

Tekanan Darah Diastolik (mmHg) 0,265 0,001

61-70 tahun Tekanan Darah Sistolik (mmHg) 0,466 0,000

Tekanan Darah Diastolik (mmHg) 0,109 0,023

Berdasarkan tabel III, hasil analisis statistik yang menggunakan uji

Spearman pada kelompok usia 41-50 tahun, menunjukkan adanya kekuatan

hubungan yang sedang dan signifikan antara kadar glukosa darah puasa dengan

tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik pada penderita DM tipe 2. Hasil

penelitian tersebut sejalan dengan penelitian oleh Putra et al. (2019), yang

menyatakan adanya kekuatan korelasi yang sedang dan signifikan antara kadar

glukosa darah dengan tekanan darah sistolik maupun diastolik pada penderita DM

tipe 2.

Hasil analisis hubungan antara kadar glukosa darah puasa dengan tekanan

darah sistolik pada penderita DM tipe 2 yang berusia 51-60 tahun di RSUD

Kabupaten Klungkung Provinsi Bali yang ditampilkan pada tabel III, diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

15

hasil bahwa kekuatan hubungan secara statistik kuat dan terdapat hubungan yang

signifikan antara kadar glukosa darah puasa dengan tekanan darah sistolik, selain

itu diperoleh kekuatan hubungan yang lemah dan terdapat hubungan yang

signifikan antara kadar glukosa darah puasa dengan tekanan darah diastolik pada

penderita DM tipe 2 yang berusia 51-60 tahun di RSUD Kabupaten Klungkung

Provinsi Bali.

Hasil uji korelasi Spearman pada kelompok usia 61-70 tahun,

menunjukkan kekuatan hubungan yang sedang dan terdapat hubungan yang

signifikan antara kadar glukosa darah puasa dengan tekanan darah sistolik, serta

terdapat kekuatan hubungan yang sangat lemah dan signifikan antara kadar glukosa

darah puasa dengan tekanan darah diastolik pada penderita DM tipe 2 yang berusia

61-70 tahun di RSUD Kabupaten Klungkung Provinsi Bali.

Pada penelitian ini tidak ada data yang dianalisis secara keseluruhan,

sehingga berdasarkan hasil analisis hubungan kadar glukosa darah dengan tekanan

darah yang disajikan di tabel III, pada kelompok usia 41-50 tahun, 51-60 tahun dan

usia 61-70 tahun dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien korelasi pada tekanan

darah sistolik sebesar r < 0,7 yang cenderung menginterpretasikan kekuatan

korelasi yang kuat sedangkan pada tekanan darah diastolik diperoleh nilai r < 0,6

yang menunjukkan kekuatan korelasi yang sedang, dan juga nilai p < 0,05 pada

tekanan darah sistolik maupun diastolik, maka dapat dinyatakan Ha diterima dan H0

ditolak, yang mana Ha berarti ada hubungan yang signifikan antara kadar glukosa

darah dengan tekanan darah pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit

Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Klungkung Provinsi Bali. Adanya hubungan

yang signifikan antara kadar glukosa darah dengan tekanan darah mengindikasikan

bahwa kadar glukosa darah dapat mengendalikan naik turunnya tekanan darah.

Hasil penelitian yang didapatkan oleh peneliti sejalan dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Winta et al. (2018) bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara kadar glukosa darah dengan tekanan darah pada lansia penderita

diabetes melitus tipe 2 di RSD Mardi Waluyo Blitar dengan nilai p = 0,017. Teori

menyatakan bahwa ketika kadar glukosa darah meningkat dalam jangka panjang

pada penderita diabetes melitus, maka akan memicu peningkatan tekanan osmotik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

16

ekstraseluler yang menyebabkan keluarnya cairan dari jaringan (ke dalam

pembuluh darah) untuk mengurangi perbedaan tekanan antara intraseluler dan

ekstraseluler, akibatnya aliran ini akan meningkatkan jumlah cairan tubuh dan

darah di ekstraseluler (volume peredaran darah) sehingga menyebabkan terjadinya

peningkatan tekanan darah sistemik (Ohishi, 2018). Penelitian Yan et al. (2016)

menyatakan bahwa, kelompok dengan kadar glukosa darah puasa terganggu

(hiperglikemia) memiliki risiko hipertensi yang lebih tinggi secara signifikan

dibandingkan dengan kelompok dengan kadar glukosa darah puasa normal. Adanya

hubungan antara kadar glukosa darah dengan tekanan darah menjadikan pasien DM

agar dapat menjaga kadar glukosa darah dan tekanan darah karena hipertensi yang

terjadi pada penderita DM dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular yang

merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada penderita DM (Petrie

et al., 2018). Oleh karena itu, dengan mengontrol kadar glukosa darah dalam batas

normal tentunya akan mempertahankan tekanan darah dalam batas normal juga.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan bahwa hasil yang diperoleh hanya

melihat hubungan kadar glukosa darah puasa dengan tekanan darah sistolik dan

tekanan darah diastolik tanpa mempertimbangkan faktor terapi, penyakit penyerta

dan fisiologi responden. Pada penelitian ini, responden yang memiliki penyakit

penyerta hipertensi dan sedang dalam pengobatan antihipertensi tetap dimasukkan

sebagai sampel. Data kadar glukosa darah dan tekanan darah diambil dari seluruh

data kunjungan pasien selama periode 1 juli 2019 s/d 31 Juli 2020 dari setiap rekam

medis yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Tidak diketahui penyakit yang

lebih dahulu diderita pasien antara hipertensi atau diabetes melitus. Sejumlah 361

data kunjungan pasien diabetes melitus tipe 2 tereksklusi dari daftar responden

karena tidak memiliki data kadar glukosa darah puasa, yang mana kadar glukosa

darah puasa merupakan variabel penting yang dibutuhkan dalam penelitian ini,

sehingga karakteristik atau frekuensi dari variabel tersebut hilang yang

kemungkinan dapat mempengaruhi hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan

desain cross sectional yang memiliki kelemahan diantaranya memerlukan jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

17

sampel yang besar, terutama bila ada banyak variabel yang diteliti, perkembangan

penyakit tidak dapat dijelaskan secara akurat, kurang akurat dalam memprediksi

suatu kecenderungan dan kesimpulan korelasi faktor risiko dengan efek paling

lemah jika dibandingkan dengan dua desain analisis lainnya seperti case control

dan cohort (Masturoh dan Anggita, 2018).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut.

1. Terdapat hubungan dengan kekuatan sedang dan signifikan antara kadar

glukosa darah dengan tekanan darah sistolik (r=0,512; p=0,003) dan hubungan

dengan kekuatan sedang dan signifikan antara kadar glukosa darah dengan

tekanan darah diastolik (r=0,511; p=0,003) pada penderita diabetes melitus tipe

2 yang berusia 41-50 tahun di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten

Klungkung Provinsi Bali.

2. Terdapat hubungan dengan kekuatan kuat dan signifikan antara kadar glukosa

darah dengan tekanan darah sistolik (r=0,632; p=0,000) dan hubungan dengan

kekuatan lemah dan signifikan antara kadar glukosa darah dengan tekanan

darah diastolik (r=0,265; p=0,001) pada penderita diabetes melitus tipe 2 yang

berusia 51-60 tahun di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten

Klungkung Provinsi Bali.

3. Terdapat hubungan dengan kekuatan sedang dan signifikan antara kadar

glukosa darah dengan tekanan darah sistolik (r=0,466; p=0,000) dan hubungan

dengan kekuatan sangat lemah dan signifikan antara kadar glukosa darah

dengan tekanan darah diastolik (r=0,109; p=0,023) pada penderita diabetes

melitus tipe 2 yang berusia 61-70 tahun di Rumah Sakit Umum Daerah

(RSUD) Kabupaten Klungkung Provinsi Bali.

SARAN

1. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya agar menggunakan data

primer dari individu yang berbeda, sehingga setiap rekam medis atau pasien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

18

hanya diambil 1 data kunjungan dalam setahun atau dapat menggunakan data

primer dengan bertemu langsung kepada pasien saat pasien kontrol ke Poli

Penyakit Dalam, dengan demikian peneliti dapat memperoleh informasi yang

lebih lengkap dari sumber data. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hasil yang

diperoleh peneliti selanjutnya berbeda atau tidak dari penelitian ini.

2. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya agar menggunakan jumlah

sampel yang lebih banyak, sehingga hasil penelitian tersebut dapat

digeneralisasikan lebih baik.

3. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya agar dapat melakukan

penelitian lebih lanjut dengan metode yang berbeda selain mengetahui

hubungan antara faktor risiko dengan efeknya, serta dapat menambahkan

variabel lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

19

DAFTAR PUSTAKA

ADA, 2020. Standards of Medical Care in Diabetes 2020. Diabetes Care, 43(1),

514–531, 566–576.

ADA, 2021. Standards of Medical Care in Diabetes 2020. Diabetes Care, 44(1),

171.

Amin, M., dan Puspitasari, F., 2016. Hubungan antara Kadar Glukosa Darah

dengan Tekanan Darah pada Lansia di Upt Pstw Bondowoso. Jurnal

Kesehatan dr. Soebandi, 4(2), 241 -249.

Boer, D.I.H. et al., 2017. Diabetes and Hypertension: A Position Statement by the

American Diabetes Association. Diabetes Care, 40(9), 1273–1284.

Dahlan, M.S., 2014. Statistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Salemba Medika,

Jakarta, hal. 22, 223-230.

Decroli, E., 2019. Diabetes Melitus Tipe 2. Pusat Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit

Dalam, Padang, hal. 5.

Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung, 2018. Profil Kesehatan Kabupaten

Klungkung Tahun 2018. Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung,

Semarapura, hal. 130.

Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2019. Profil Kesehatan Provinsi Bali tahun 2018.

Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Denpasar, hal. 22.

Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Motzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M.,

2017. Pharmacotherapy a Pathophysiologic Approach. McGraw-Hill

Education, New York, pp. 171, 173-174.

Ferrannini, E., dan Cushman, W.C., 2012. Diabetes and hypertension: the bad

companions. Lancet, 380, 601–610.

Hall, J.E., dan Hall, M.E., 2020. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology.

Elsevier, Philadelphia, pp. 917, 984.

Huda, S.A., 2016. Hubungan Antara Kadar Glukosa Darah dengan Tekanan Darah

Manusia di RW 03 Kel. Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Bioedukasi,

7(2), 144-152.

InaSH, 2019. Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019. Indonesian Society of

Hypertension, Jakarta, hal. 10.

International Diabetes Federation, 2017. IDF Diabetes Atlas, 8thedition.

International Diabetes Federation, USA, p. 46.

International Diabetes Federation, 2019. IDF Diabetes Atlas, 9thedition.

International Diabetes Federation, USA, pp. 4,14,39,86.

Isnaini1, N., Ratnasari, 2018. Faktor risiko mempengaruhi kejadian Diabetes

mellitus tipe dua. Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Aisyiyah, 14(1), 59-

68. Jain, R., 2011. Pengobatan Alternatif untuk Mengatasi Tekanan Darah. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta, hal. 25.

Jansson, S. P. O., Svärdsudd, K., & Andersson, D. K. G., 2014. Effects of fasting

blood glucose levels and blood pressure and treatment of diabetes and

hypertension on the incidence of cardiovascular disease: a study of 740

patients with incident Type 2 diabetes with up to 30 years’ follow-up.

Diabetic Medicine, 31(9), 1055–1063.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

20

Kasper, D.L., Hauser, S.L., Jameson, J.L., Fauci, A.S., Longo, D.L., Loscalzo, J.,

2015. Harrison's Principles of Internal Medicine. McGraw-Hill

Education, New York, p.1621.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2018. Hasil Utama Riskesdas 2018.

Kemenkes RI, Jakarta, hal. 129.

Lathifah, N.L., 2017. Hubungan Durasi Penyakit dan Kadar Gula Darah dengan

Keluhan Subyektif Penderita Diabetes Melitus. Jurnal Berkala

Epidemiologi, 5(2), 231-239.

Leslie, D., Lansang, C., Coppack, S., Kennedy, L., 2012. Diabetes: Clinician's

Desk Reference. CRC Press, New York.

Masturoh, I., dan Anggita, N., 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, hal. 127,129,131,

188-190, 206.

Nuraini, B., 2015. Risk Factors of Hypertension. J MAJORITY, 4(5), 10-18.

Ohishi, M., 2018. Hypertension with diabetes mellitus: physiology and pathology.

Hypertension Research, 41(6), 389–393.

Oktaya, A.A., Akturk, H.K., dan Jahangir, E., 2016. Diabetes mellitus and

hypertension: a dual threat. Current Opinion in Cardiology, 31(4), 402–

409.

Paneni, F., Beckman, J.A., Creager, M.A., dan Cosentino, F., 2013. Diabetes and

vascular disease: pathophysiology, clinical consequences, and medical

therapy: part I. European Heart Journal, 34(31), 2436–2443.

PERKENI, 2019. Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2

Dewasa di Indonesia 2019. PB PERKENI, Jakarta, hal. 7.

Petrie, J.R., Guzik, T.J., dan Touys, R.M., 2018. Diabetes, Hypertension, and

Cardiovascular Disease: Clinical Insights and Vascular Mechanisms.

Canadian Journal of Cardiology, 34(5), 575-584.

Pikir, B.S., 2015. Hipertensi: Manajemen Komprehensif. Airlangga University

Press, Surabaya, hal. 80.

Putra, I.D.G.I.P., Wirawati, I.A.P., dan Mahartini, N.N., 2019. Hubungan kadar

gula darah dengan hipertensi pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di RSUP

Sanglah. Intisari Sains Medis, 10(3), 797-800.

Putra, Y.I.G., 2019. Gambaran Gula Darah pada Lansia di Panti Sosial Tresna

Wredha Wana Sraya Denpasar dan Panti Sosial Wredha Santi Tabanan.

BMJ, 6(1), 44-49.

Rosyada, A., dan Trihandini, I., 2013. Determinan Komplikasi Kronik Diabetes

Melitus pada Lanjut Usia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 7(9),

395-410.

RSUD Kabupaten Klungkung, 2019. Laporan Tahunan Kinerja BLUD RSUD Kab.

Klungkung Tahun 2018. RSUD Kabupaten Klungkung, Semarapura, hal.

47.

Rudi, A., Kwureh, H.N., 2017. Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kadar Gula

Darah Puasa pada Pengguna Layanan Laboratorium. Wawasan Kesehatan,

3(2), 33-39.

Sugiarta, I.G.R.M., dan Darmita, I.G.K., 2020. Profil penderita Diabetes Mellitus

Tipe-2 (DM-2) dengan komplikasi yang menjalani rawat inap di Rumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

21

Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung, Bali tahun 2018. Intisari Sains

Medis, 11(1), 7-12.

Sugiyono, 2019. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta, Jakarta, hal. 65,67.

Sun, D., et al., 2019. Type 2 Diabetes and Hypertension: A Study on Bidirectional

Causality. Circulation Research, 930-937.

Trisnawati, S.K., Setyorogo, S., 2013. Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus

Tipe II Di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012.

Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(1), 6-11.

Tsimihodimos, V., Gonzalez-Villalpando, C., Meigs, J. B., & Ferrannini, E.,

2018. Hypertension and Diabetes Mellitus Coprediction and Time

Trajectories. Hypertension, 71(3), 422–428.

Wells, B.G., DiPiro, J.T., Schwinghammer, T.L., DiPiro, C.V., 2017.

Pharmacotherapy Handbook. McGraw-Hill Education, New York, p.140.

Whelton, P. K. et al., 2017. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/

ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the Prevention, Detection,

Evaluation, and Management of High Blood Pressure in Adults: A Report

of the American College of Cardiology/American Heart Association Task

Force on Clinical Practice Guidelines. Hypertension, 71(6), e13–e115.

Winta, A.E., Setiyorini, E., dan Wulandari, N.A., 2018. Hubungan Kadar Gula

Darah dengan Tekanan Darah pada Lansia Penderita Diabetes Tipe 2.

Jurnal Ners dan Kebidanan, 5(2), 163–171.

World Health Organization, 2018. Diabetes, https://www.who.int/news-room/fact-

sheets/detail/diabetes, diakses tanggal 16 Agustus 2020.

Yamazaki, D., Hitomi H., dan Nishiyama, A., 2018. Hypertension with diabetes

mellitus complications. Hypertension Research, 41(3), 147–156.

Yan, Q., et al., 2016. Association of blood glucose level and hypertension in Elderly

Chinese Subjects: a community based study. BMC Endocrine Disorders,

16(1), 1-8.

Yaogai Lv., et al., 2018. Association of Blood Pressure with Fasting Blood Glucose

Levels in Northeast China: A Cross-Sectional Study. Scientific Reports,

8(1), 1-7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

22

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

23

Lampiran 1. Lembar Pengumpulan Data

No. No.

RM

Jenis

kelamin

(L/P)

Usia

(th)

Terapi

(OHO/insulin)

Riwayat

Penggunaan

Obat

Lama

pengobatan

DM

Komplikasi GDP

(mg/dL)

Tekanan darah

(mmHg)

Sistolik Diastolik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

24

Lampiran 2. Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

25

Lampiran 3. Kelaiakan Etik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

26

Lampiran 5. Hasil Uji Statistik

Descriptives

Usia Statistic Std. Error

GDP (mg/dL)

(41-50) Mean 102.47 1.945

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 98.50

Upper Bound 106.44

5% Trimmed Mean 102.47

Median 104.00

Variance 121.031

Std. Deviation 11.001

Minimum 84

Maximum 121

Range 37

Interquartile Range 21

Skewness -.157 .414

Kurtosis -1.303 .809

(51-60) Mean 113.28 .982

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 111.35

Upper Bound 115.22

5% Trimmed Mean 113.25

Median 115.00

Variance 158.973

Std. Deviation 12.608

Minimum 86

Maximum 154

Range 68

Interquartile Range 19

Skewness .084 .189

Kurtosis .003 .376

(61-70) Mean 121.24 .973

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 119.33

Upper Bound 123.16

5% Trimmed Mean 120.45

Median 120.00

Variance 412.249

Std. Deviation 20.304

Minimum 57

Maximum 275

Range 218

Interquartile Range 22

Skewness 1.271 .117

Kurtosis 7.787 .234

TDS (mmHg)

(41-50) Mean 118.97 1.319

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 116.28

Upper Bound 121.66

5% Trimmed Mean 119.41

Median 120.00

Variance 55.709

Std. Deviation 7.464

Minimum 100

Maximum 130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

27

Range 30

Interquartile Range 5

Skewness -.733 .414

Kurtosis 1.172 .809

(51-60) Mean 124.64 .855

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 122.95

Upper Bound 126.33

5% Trimmed Mean 124.38

Median 122.00

Variance 120.646

Std. Deviation 10.984

Minimum 100

Maximum 160

Range 60

Interquartile Range 10

Skewness .471 .189

Kurtosis 1.256 .376

(61-70) Mean 129.37 .677

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 128.04

Upper Bound 130.70

5% Trimmed Mean 129.19

Median 130.00

Variance 199.081

Std. Deviation 14.110

Minimum 90

Maximum 170

Range 80

Interquartile Range 20

Skewness .176 .117

Kurtosis .087 .234

TDD (mmHg)

(41-50) Mean 76.00 .891

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 74.18

Upper Bound 77.82

5% Trimmed Mean 75.83

Median 77.00

Variance 25.419

Std. Deviation 5.042

Minimum 70

Maximum 85

Range 15

Interquartile Range 10

Skewness -.024 .414

Kurtosis -1.443 .809

(51-60) Mean 74.48 .549

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 73.39

Upper Bound 75.56

5% Trimmed Mean 74.50

Median 75.00

Variance 49.727

Std. Deviation 7.052

Minimum 60

Maximum 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

28

Range 30

Interquartile Range 10

Skewness -.122 .189

Kurtosis -.393 .376

(61-70) Mean 71.85 .432

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 71.00

Upper Bound 72.69

5% Trimmed Mean 71.96

Median 70.00

Variance 81.066

Std. Deviation 9.004

Minimum 40

Maximum 100

Range 60

Interquartile Range 10

Skewness -.258 .117

Kurtosis .188 .234

Tests of Normality

Usia

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

GDP (mg/dL)

(41-50) .129 32 .194 .937 32 .061

(51-60) .068 165 .060 .986 165 .110

(61-70) .080 435 .000 .931 435 .000

TDS (mmHg)

(41-50) .242 32 .000 .873 32 .001

(51-60) .179 165 .000 .927 165 .000

(61-70) .130 435 .000 .969 435 .000

TDD (mmHg)

(41-50) .255 32 .000 .816 32 .000

(51-60) .226 165 .000 .899 165 .000

(61-70) .191 435 .000 .933 435 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Nonparametric Correlations

Usia GDP (mg/dL)

(41-50) Spearman's rho

GDP (mg/dL) Correlation Coefficient 1.000

Sig. (2-tailed) .

N 32

TDS (mmHg) Correlation Coefficient .512**

Sig. (2-tailed) .003

N 32

TDD (mmHg) Correlation Coefficient .511**

Sig. (2-tailed) .003

N 32

(51-60) Spearman's rho

GDP (mg/dL) Correlation Coefficient 1.000

Sig. (2-tailed) .

N 165

TDS (mmHg) Correlation Coefficient .632**

Sig. (2-tailed) .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

29

N 165

TDD (mmHg) Correlation Coefficient .265**

Sig. (2-tailed) .001

N 165

(61-70) Spearman's rho

GDP (mg/dL) Correlation Coefficient 1.000

Sig. (2-tailed) .

N 435

TDS (mmHg) Correlation Coefficient .466**

Sig. (2-tailed) .000

N 435

TDD (mmHg) Correlation Coefficient .109*

Sig. (2-tailed) .023

N 435

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

30

Lampiran 6. Sertifikat CE & BU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

31

Lampiran 7. Dokumentasi Pengambilan Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH …

32

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Hubungan Kadar Glukosa

Darah dengan Tekanan Darah pada Penderita Diabetes

Melitus Tipe 2 di RSUD Klungkung Provinsi Bali”

memiliki nama lengkap yaitu Anak Agung Lia Pratiwi.

Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara

dari pasangan Anak Agung Gede Swastika dan Anak

Agung Istri Ngurah Mariani. Penulis lahir di Denpasar,

10 Maret 1999. Pendidikan formal penulis diawali di

TK Kumara Adi I (2005-2006), kemudian melanjutkan

pendidikan di SD 6 Dauh Puri (2006-2011), setelah itu

pendidikan di SMP Negeri 1 Semarapura (2011-2014),

selanjutnya SMA Negeri 1 Semarapura (2014-2017).

Pada tahun 2017, penulis melanjutkan pendidikan ke

jenjang strata satu di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama menjalani perkuliahan, penulis terlibat aktif dalam beberapa kegiatan

kepanitiaan antara lain: anggota divisi konsumsi dalam kegiatan Desa Mitra 2 tahun

2017, relawan mahasiswa kesehatan dalam kegiatan Donor Darah Gereja St.

Antonius Kotabaru tahun 2017, volunteer dalam kegiatan Traditional Medicine

2017, volunteer dalam kegiatan World Diabetes Day 2017, volunteer dalam acara

Future Pharmacist in Action #2 tahun 2017, peserta pada acara Seminar Nasional

2017, peserta dalam acara Talkshow Faction 2017, anggota UKF PSF Veronica

periode 2016/2017, anggota UKF KMHD Periode 2017/2018, anggota divisi humas

dalam kegiatan Future Pharmacist in Action #3 tahun 2018, anggota divisi acara

dalam kegiatan Tirta Yatra & Bakti Sosial tahun 2018, anggota divisi konsumsi &

dana usaha dalam acara Latihan Kepemimpinan 1 tahun 2018, anggota divisi humas

dalam kegiatan Future Pharmacist in Action #4 tahun 2019. Penulis juga aktif

menjadi asisten dosen untuk mata kuliah praktikum Kimia Organik tahun akademik

2019/2020.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI