2
Tahapan Siklus Krebs: 1. Asam pivurat hasil glikolisis memasuki mitokondria. 2. Asam pivurat melepaskan gugus karboksil dalam bentuk CO2. Asam piruvat memberikan hidrogen dan elektron kepda NAD+, membentuk NADH. Selanjutnya koenzim bergabung dengan sisa dua atom karbon dari asam piruvat mmbentuk asetil-KoA. 3. Asetil Ko-A mentrasfer 2 atom karbonnya ke okaloasetat membentuk sitrat. Koenzim A dilepaskan dari asetil KoA. Penmbahan dan pelepasan H2O mengubah sitrat menjadi asam isositrat. 4. Asam isositrat melepaskan gugus karboksil dalam bentuk CO2 dan terbentuk asam α-ketoglutarat. Hidrogen dan elktron ditransfer kepada NAD, membentuk NADH. 5. Asam α-ketoglutarat melepakan gugus karboksil dalam bentuk CO2 dan NADH terbentuk. Asam α-ketoglutarat berikatan dengan molekul koenzim A, membentuk suksinil-KoA. 6. Koenzim A dilepaskan dan digantikan oleh fosfat (berasal dari GPT). Fofat terikat pada ADP membentuk ATP. Suksinil-KoA berubah menjadi asam suksinat. 7. Elektron dan hidrogen dari asam suksinat ditransfer ke FAD membentuk FADH2. Asam suksinat berubah menjadi asam fumarat. 8. Asam fumarat menggunakan H2O membentuk asam malat. Asam malat mentransfer hidrogen dan elektron ke NAD+ membentuk NADH. Asam malat berubah menjadi asam oksaloasetat yang akan digunakan dalam siklus Krebs selanjutnya. Jadi, siklus Krebs merupakan reaksi tahap kedua dalam respirasi aerob yang menghasilkan 8 NADH, 2 FADH2, dan 2 ATP. Jalur metabolisme daur asam trikarboksilat (asam sitrat) pertama diketemukan oleh Krebs (1937). Oleh karena itu, jalur ini disebut pula daur Krebs. Jalur daur ini merupakan jalur metabolisme yang utama dari berbagai senyawa hasil metabolisme, yaitu hasil katabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.

Tahapan Siklus Krebs

  • Upload
    mardi

  • View
    236

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ghjkl;

Citation preview

Page 1: Tahapan Siklus Krebs

Tahapan Siklus Krebs:

1. Asam pivurat hasil glikolisis memasuki mitokondria.

2. Asam pivurat melepaskan gugus karboksil dalam bentuk CO2. Asam piruvat memberikan hidrogen dan elektron kepda NAD+, membentuk NADH. Selanjutnya koenzim bergabung dengan sisa dua atom karbon dari asam piruvat mmbentuk asetil-KoA.

3. Asetil Ko-A mentrasfer 2 atom karbonnya ke okaloasetat membentuk sitrat. Koenzim A dilepaskan dari asetil KoA. Penmbahan dan pelepasan H2O mengubah sitrat menjadi asam isositrat.

4. Asam isositrat melepaskan gugus karboksil dalam bentuk CO2 dan terbentuk asam α-ketoglutarat. Hidrogen dan elktron ditransfer kepada NAD, membentuk NADH.

5. Asam α-ketoglutarat melepakan gugus karboksil dalam bentuk CO2 dan NADH terbentuk. Asam α-ketoglutarat berikatan dengan molekul koenzim A, membentuk suksinil-KoA.

6. Koenzim A dilepaskan dan digantikan oleh fosfat (berasal dari GPT). Fofat terikat pada ADP membentuk ATP. Suksinil-KoA berubah menjadi asam suksinat.

7. Elektron dan hidrogen dari asam suksinat ditransfer ke FAD membentuk FADH2. Asam suksinat berubah menjadi asam fumarat.

8. Asam fumarat menggunakan H2O membentuk asam malat. Asam malat mentransfer hidrogen dan elektron ke NAD+ membentuk NADH. Asam malat berubah menjadi asam oksaloasetat yang akan digunakan dalam siklus Krebs selanjutnya.

Jadi, siklus Krebs merupakan reaksi tahap kedua dalam respirasi aerob yang menghasilkan 8 NADH, 2 FADH2, dan 2 ATP.

Jalur metabolisme daur asam trikarboksilat (asam sitrat) pertama diketemukan oleh Krebs (1937).

Oleh karena itu, jalur ini disebut pula daur Krebs. Jalur daur ini merupakan jalur metabolisme yang utama dari berbagai senyawa hasil metabolisme, yaitu hasil katabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.