47
SUTURE MATERIAL DAN TEKNIK PENUTUPAN LUKA Pembimbing : dr. Bambang Wicaksono, Sp.BP Penyusun : Andri Jaya Atmaja 2009.04.0.0060 SMF ILMU BEDAH – RSAL DR. RAMELAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA 2015

SUTURE MATERIAL DAN TEKNIK PENUTUPAN LUKA.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

SUTURE MATERIAL DAN TEKNIK PENUTUPAN LUKA

SUTURE MATERIAL DAN TEKNIK PENUTUPAN LUKAPembimbing :dr. Bambang Wicaksono, Sp.BP

Penyusun :Andri Jaya Atmaja2009.04.0.0060SMF ILMU BEDAH RSAL DR. RAMELANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA2015Anatomi KulitKulit adalah organ yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit juga sangat kompleks, elastis dan sensitive, bervariasi pada keadaan iklim, umur, jenis kelamin, ras, dan juga bergantung pada lokasi tubuh.Kulit mempunyai berbagai fungsi seperti sebagai perlindung, pengantar haba, penyerap, indera perasa, dan fungsi pergetahan. Anatomi Kulit

Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama yaitu lapisan epidermis atau kutikel, lapisan dermis, dan lapisan subkutis. Teknik Penutupan LukaPrinsip dari teknik penutupan luka adalah untuk mencapai penataan kembali anatomi dari tepi luka dan memberikan kekuatan yang memadai sementara luka dalam proses penyembuhan. Prinsip lainnya adalah untuk meminimalkan komplikasi fungsional dan estetika. LukaLuka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Keadaan ini dapat disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik, atau gigitan hewan. Bentuk luka bermacam-macam bergantung penyebabnya :vulnus scissum vulnus punctumvulnus laceratumekskoriasiSuture MaterialPemilihan suture material dapat berbeda-beda bergantung pada jaringan yang terkena dan pemahaman dokter mengenai karakteristik suture material, karakteristik jaringan tubuh, dan proses penyembuhan luka.I. Benang SutureBenang merupakan benda asing yang diimplant ke dalam jaringan tubuh reaksi jaringan lapang kerja steril dan teknik aseptik meminimalisasi terjadinya resiko infeksi. Karakteristik Fisik BenangKonfigurasiKonfigurasi benang didasarkan pada jumlah helai bahan yang digunakan untuk membuatnya. Sebuah benang dapat monofilamen (yaitu, untai tunggal) atau multifilamen. Benang multifilamen dapat dipelintir atau dikepang.Karakteristik Fisik BenangUkuranUnited States Pharmacopeia (USP) sizes distandardisasi dan terkait dengan berbagai diameter tertentu (dalam milimeter) yang diperlukan untuk menghasilkan kekuatan regang tertentu. Rentang diameter ini bervariasi dengan berbagai kategori bahan jahitan. Kategori ini termasuk bahan-bahan alami, bahan-bahan sintetis yang dapat diserap, dan bahan-bahan sintetis yang tidak dapat diserap. Ukuran disajikan dengan nol, seperti 3-0, 4-0, 5-0, dan 6-0; nol yang lebih banyak menunjukkan ukuran yang lebih kecil.United States Pharmacopeia (USP) sizes

Karakteristik Fisik BenangKekuatan RegangKekuatan regang dari material adalah stres maksimal yang dapat ditahan sebelum putus. Tingkat di mana benang kehilangan kekuatan regang dari waktu ke waktu tidak sama dengan penyerapannya dan bervariasi antara bahan benang. Implantasi dan ikatan pada benang menurunkan kekuatan regang benang. Kering, tidak dipakai, maka benang yang dapat diserap (absorbable) kehilangan 4-13% dari kekuatan awalnya setelah direndam dalam larutan natrium klorida selama 24 jam. Benang yang diikat memiliki dua pertiga kekuatan dari benang yang tidak diikat.Karakteristik Fisik BenangKnot (Ikatan/Simpul)Simpul merupakan bagian penting dalam tindakan bedah. Proses hemostasis, penyambungan jaringan, jahitan akan bertahan jika dilakukan penyimpulan dengan teknik yang benar. Tiap jaringan yang dijahit mempunyai karakter yang berbeda, untuk itulah diperlukan teknik penyimpulan yang berbeda pula.Karakteristik Fisik BenangPrinsip Prinsip Dalam Membuat SimpulKuat dan tidak mudah lepasSederhanaIkatan sekecil mungkin, ujung dipotong secukupnya.Tidak boleh ada gesekan antara untaian benang yang akan melemahkan jahitanTidak boleh ada kerusakan materi jahitan (tidak boleh menjepit benang dengan instrumen)Tidak boleh terdapat tarikan yang berlebihanPertahankan tarikan pada satu ujung benang setelah ikatan pertama supaya lilitan tidak longgar pada jahitan kontinu

Karakteristik Fisik BenangPlastisitas dan ElastisitasPlastisitas adalah kemampuan benang untuk mempertahankan bentuk dan panjang baru setelah terjadi peregangan mengakomodasi luka bengkak, mengurangi risiko jaringan terjepit dan terbentuknya tanda goresan silang.Elastisitas adalah kemampuan benang untuk mendapatkan kembali bentuk dan panjang aslinya setelah peregangan. Setelah pembengkakan dari luka reda, benang kembali pada panjang aslinya dan membuat luka menutup kembali. Sebagian besar benang bersifat elastis; beberapa diantaranya adalah plastis. Memori adalah kemampuan benang untuk kembali ke bentuk semula setelah terjadi deformasi dengan ikatan. Memori berkaitan dengan plastisitas dan elastisitas. Benang dengan memori tingkat tinggi, terutama benang monofilamen, kaku dan sulit untuk ditangani dan mungkin lebih rentan terjadi simpul yang longgar dan tidak terikat. (Satteson ES, 2015)Karakteristik Fisik BenangHandling CharacteristicsDidefinisikan dengan kelenturan dan koefisien gesekan. Kelenturan mengacu pada kemudahan benang untuk bisa ditekuk. Koefisien gesekan adalah ukuran licin benang. Benang dengan koefisien gesekan tinggi, benang umumnya dikepang, lebih sulit untuk melewati jaringan, sehingga menyebabkan cedera yang lebih besar pada jaringan selama penempatan dan pengangkata jahitan. Namun, benang ini lebih lentur, menjadi lebih mudah untuk ditangani dan dimanipulasi untuk mengikat simpul. Karakteristik Fisik BenangReaksi JaringanJenis benang yang berbeda menghasilkan berbagai tingkat reaksi jaringan yang berbeda, khususnya peradangan. Peradangan yang hebat mengurangi resistensi terhadap infeksi dan penundaan terjadinya penyembuhan luka. Jenis dan ukuran benang dianggap faktor utama yang berkontribusi terhadap reaksi ini. Bahan-bahan alami yang diserap melalui proteolisis, menyebabkan respon inflamasi yang menonjol, sedangkan bahan sintetis yang diserap melalui hidrolisis, menghasilkan reaksi minimal. Karakteristik Fisik BenangSifat AntibakteriSifat antimikroba intrinsik pada benang dan penambahan lapisan antimikroba ekstrinsik telah lama dipercaya sebagai cara untuk mengurangi infeksi pada tempat pembedahan dengan mengurangi perlekatan bakteri pada benang, tetapi produk benang ini baru-baru saja tersedia di pasar. Produk-produk yang tersedia saat ini menggunakan triclosan (dilapisi Vicryl ditambah antibakteri; Ethicon dan Monocryl ditambah antibakteri; Ethicon). Biosida antimikroba ini telah terbukti mengurangi kolonisasi Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis methicillin-sensitive dan methicillin-resistant pada benang in vitro. Pelapis banang antimikroba lain seperti poly [(aminoethyl methacrylate)-co-(butyl methacrylate)] (PAMBM) telah terbukti memberikan aktivitas bacteriosida terhadap S. aureus dibandingkan dengan bakteriostatik dari triclosan secara in vitro; namun, produk tersebut belum diuji in vivo dan, oleh karena itu, belum tersedia secara komersial. Klasifikasi Benang Berdasarkan bisa atau tidaknya diserap oleh tubuh, benang diklasifikasikan menjadi benang absorbable (dapat diserap tubuh) dan non-absorbable (tidak dapat diserap tubuh).Benang yang dapat diserap biasanya banyak digunakan untuk :Internal (bagian dalam)Intradermal / subkutikularKulit (jarang)Benang yang tidak dapat diserap biasanya banyak digunakan untuk :Terutama untuk kulit, membutuhkan pengangkatan jahitanMaterial dari bahan stainless steel dapat digunakan pada tubuh bagian dalam serta dapat ditinggalkan dalam waktu yang lamaKlasifikasi Benang

Klasifikasi Benang Berdasarkan Bahan PembuatnyaNatural Atau AlamiSuture material ini terbuat dari kolagen yang berasal dari usus mamalia. Pada bahan natural atau alami seringkali mengakibatkan reaksi jaringan dan adanya sifat antigen dari bahan ini menyebabkan terjadinya reaksi inflamasi. Sintetis Atau BuatanSuture material ini terbuat dari bahan sintetis kolagen (polimer). Polimer yang memiliki sifat absorbable dan non-absorbable disintesis dari campuran polyester. Klasifikasi Benang Berdasarkan Jumlah FilamentMonofilamentBahan monofilament terbuat dari satu benang (single stranded). Struktur dari suture material ini lebih tahan dari kontaminasi mikroorganisme. Benang monofilament juga lebih mudah menembus jaringan (tahanannya rendah) daripada benang multifilament. Namun dalam menggunakan dan menyimpul monofilament harus hati-hati karena kerusakan pada benang ini akan mengakibatkan lemahnya benang dan akan memicu kegagalan suturing yang prematur. MultifilamentBahan-bahan multifilament berasal dari beberapa filament yang dijalin menjadi satu. Benang multifilament cenderung memiliki kekuatan regangan yang besar dan fleksibilitas serta piabilitas yang lebih besar dari benang-benang monofilament. Benang jenis ini juga lebih mudah untuk digunakan dan disimpul. Namun karena benang multifilament memiliki sifat kapilaritas yang cukup besar, cairan akan terserap disepanjang benang multifilament. Penyerapan cairan ini mengakibatkan turut masuknya patogen yang akan meningkatkan resiko infeksi luka. Klasifikasi Benang Benang Absorbable Dan Non-Absorbable Berdasarkan Bahan Pembuatnya :Absorbable suture berbahan alami atau naturalKolagenPlain Surgical Gut Atau Cat GutFast absorbing surgical gutChromic surgical gutAbsorbable suture berbahan sintetisPolyglycolate (Dexon)Polyglactin 910 (Vicryl)Polyglecaprone 25(Monocryl)PolysorbPolydioxanone (PDS)MaxonV-lockCaprosynNon-Absorbable Berbahan Alami Atau NaturalSurgical SilkSurgical cottonSurgical steelNon-Absorbable Berbahan SintetisNylonPolyester fiber (Mersilene/Surgidac [uncoated] and Ethibon/Ti-cron [coated])Polypropylene (Prolene)

II. Jarum SutureSyarat Jarum Suture yang baik adalah :Terbuat dari stainless steel berkualitas tinggi.Berukuran setipis mungkin tanpa mengurangi kekuatannya.Stabil apabila dijepit pada needle holder.Dapat membawa benang menembus jaringan dengan trauma minimal.Cukup tajam untuk menembus jaringan dengan perlawanan minimal.Cukup kaku / kuat sehingga tidak mudah bengkok, sekaligus cukup elastis agar tidak mudah patah saat dipakai selama pembedahan.Steril dan anti karat untuk mencegah masuknya mikroorganisme dan benda asing ke dalam luka.Jarum Suture

Terlepas dari tujuan penggunaannya, setiap jarum bedah memiliki tiga dasar komponen :Mata.Tubuh.Ujung.Klasifikasi Jarum SutureJarum Suture

Tipe Jarum SutureTipe Jarum Suture

III. Plester dan PerekatPlester dan Perekat

IV. Staples Mengamankan area yang luas dari cangkok kulit pada prosedur-prosedur perbaikan luka bakar atau kasus lainnya.Dua kekurangan staples :Dua kekurangan utama pada staples meliputi : Dengan menggunakan staples sulit untuk mencapai ketelitian dan perkiraan dari tepi kulit seperti pada penjahitan.Untuk menghilangkan staples selalu lebih sakit dibandingkan dengan penjahitan.

Staples

Teknik Penjahitan LukaLuka bersih dan diyakini tidak mengalami infeksi serta berumur kurang dari 8 jam boleh dijahit primer, sedangkan luka terkontaminasi berat dan atau tidak berbatas tegas sebaiknya dibiarkan sembuh per sekundam atau pertertiam. Teknik Penjahitan lukaPenjahitan luka membutuhkan beberapa persiapan baik alat, bahan serta beberapa peralatan lain. Urutan teknik juga harus dimengerti oleh operator serta asistennya. AlatTissue forceps (pinset) terdiri dari dua bentuk yaitu tissue forceps bergigi ujungnya (surgical forceps) dan tanpa gigi di ujungnya yaitu atraumatic tissue forceps dan dressing forceps.Scalpel handles dan scalpel bladesDissecting scissorsSuture scissorsNeedleholdersSuture needles (jarum)Doek steril

Alat

BahanBenangCairan desinfektan : povidon-iodine 10% (bethadine)Cairan NaCl 0,9% dan perhydrol 5% untuk mencuci lukaAnestesi lokal lidocain 2%HandscoenKasa steril

Urutan Teknik Penjahitan LukaPersiapan alat dan bahanPersiapan asisten dan operatorDesinfeksi lapangan operasiAnestesi lapangan operasi Debridement dan eksisi tepi lukaPenjahitan lukaPerawatan luka

Cara Memegang AlatInstrumen tertentu seperti pemegang jarum, gunting, dan pemegang kasa : yaitu ibu jari dan jari keempat sebagai pemegang utama, sementara jari kedua dan ketiga dipakai untuk memperkuat pegangan tangan. Untuk membuat simpul benang setelah jarum ditembuskan pada jaringan, benang dilingkarkan pada ujung pemegang jarum.Pinset lazim dipegang dengan tangan kiri, diantara ibu jari serta jari kedua dan ketiga. Jarum dipegang di daerah separuh bagian belakang.Handscoen dipakai menurut teknik tanpa singgung.Persiapan AlatSterilisasi dan cara sterilisasiSterilisasi adalah tindakan untuk membuat suatu alat-alat atau bahan dalam keadaan steril.Dapat dilakukan dengan 2 cara : kimia dan fisikPengepakanSebelum dilakukan sterilisasi secara fisik, semua instrument harus dibungkus dengan dua lapis kain secara rapat yang diikutkan dalam proses sterilisasi.Persiapan Penjahitan KulitRambut sekitar tepi luka dicukur sampai bersih.Kulit dan luka didesinfeksi dengan cairan bethadine 10%, dimulai dari bagian tengah kemudian menjauh dengan gerakan melingkar.Daerah operasi dipersempit dengan doek steril, sehingga bagian yang terbuka hanya bagian kulit dan luka yang akan dijahit.Dilakukan anestesi lokal dengan injeksi infiltrasi kulit sekitar luka.Luka dibersihkan dengan cairan perhydrol dan dibilas dengan cairan NaCl.Jaringan kulit, subcutis, fascia yang mati dibuang dengan menggunakan pisau dan gunting.Luka dicuci dengan perhydrol dan dibilas dengan NaCl.Jaringan subcutan dijahit dengan benang yang dapat diserap yaitu plain cat gut dengan simple interrupted suture.Kulit dijahit benang yang tak dapat diserap yaitu silk atau nylon.Macam Jahitan LukaJahitan simpul tunggal Jahitan matras horizontal Jahitan matras vertikalJahitan jelujur sederhana Jahitan jelujur festonJahitan simpul intrakutan Jahitan jelujur intrakutan

Macam Jahitan Luka

Penutupan LukaAdalah mengupayakan kondisi lingkungan yang baik pada luka sehingga proses penyembuhan berlangsung optimal.Pembalutan berfungsi sebagai pelindung terhadap penguapan, infeksi, mengupayakan lingkungan yang baik bagi luka dalam proses penyembuhan, sebagai fiksasi dan efek penekanan yang mencegah berkumpulnya rembesan darah yang menyebabkan hematom.Pemberian AntibiotikPrinsipnya pada luka bersih tidak perlu diberikan antibiotik dan pada luka terkontaminasi atau kotor maka perlu diberikan antibiotik.Pelepasan Jahitan, Plester, StaplesPrinsipnya adalah untuk melepaskan jahitan dan staples sesegera mungkin saat kekuatan regangan luka cukup kuat untuk menghindari luka terbuka kembali. Berdasarkan lokasi jahitan :Muka atau leher hari ke 5Perut hari ke 7-10Telapak tangan hari ke 10Jari tangan hari ke 10Tungkai atas hari ke 10Tungkai bawah hari ke 10-14Dada hari ke 7Punggung hari ke 10-14

TERIMA KASIH