Upload
vuxuyen
View
256
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
SURVEI TENTANG KEPUASAN HUBUNGAN DALAM PACARAN PADA
PASANGAN PACARAN JARAK JAUH
(LONG-DISTANCE RELATIONSHIP)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh :
Maria Oktavina Rae
NIM : 119114034
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Ketika kamu mengalami kegagalan, merasa putus asa, merasa tidak percaya
diri
God holds your hand and says :
“Try again, but this time with Me”
Remember it
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
SURVEI TENTANG KEPUASAN HUBUNGAN DALAM PACARAN PADA
PASANGAN PACARAN JARAK JAUH (LONG-DISTANCE
RELATIONSHIPS)
Maria Oktavina Rae
ABSTRAK
Pacaran merupakan fenomena yang tidak asing lagi di kehidupan kita sehari-hari. Dalam hubungan pacaran, seseorang dapat mengalami keterpisahan jarak dengan pasangannya, yang kita kenal dengan hubungan pacaran jarak jauh atau long distance relationships. Mereka yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh memiliki tantangan tersendiri, seperti komunikasi yang kurang leluasa karena tidak dapat bertemu, pasangan merasa kesepian, timbulnya stres, adanya rasa curiga dan cemburu apabila pasangan tidak segera membalas pesan yang akhirnya dapat mempengaruhi rasa percaya di antara pasangan, bahkan pasangan dapat memutuskan untuk mengakhiri hubungan pacaran jarak jauh yang dijalaninya. Salah satu cara untuk mengungkap seberapa puas pasangan terhadap hubungan pacaran yang dijalani adalah dengan melihat Kepuasan Hubungan dalam Pacaran. Kepuasan Hubungan dalam Pacaran adalah derajat seberapa puas seseorang terhadap hubungan yang dijalaninya bersama dengan pasangannyayang ditinjau dari tiga komponen, yaitu intimasi, hasrat, dan komitmen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepuasan hubungan dalam pacaran pada pasangan yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh. Subjek penelitian ini adalah laki-laki atau perempuan dengan rentang usia 17-22 tahun dan sedang menjalani hubungan pacaran jarak jauh. Instrumen penelitian ini disusun berdasarkan definisi dari 3 komponen yang telah dipaparkan. Validitas instrumen diukur menggunakan Indeks Validitas Isi-Item dan Indeks Validitas Isi-Skala (0,948). Hasil penelitian ini adalah tingkat kepuasan hubungan dalam pacaran pada pasangan yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh tergolong tinggi dengan subjek laki-laki memperoleh skor mean empiris (M = 292,53) kepuasan hubungan dalam pacaran yang lebih tinggi dibandingkan skor mean empiris subjek perempuan (M = 288,64). Selain itu, subjek laki-laki dalam penelitian ini memperoleh skor mean lebih tinggi pada komponen intimasi (M = 95,88), hasrat (M = 98,61), dan komitmen (M = 99,89) dibandingkan skor mean subjek perempuan. Kata kunci : Kepuasan Hubungan dalam Pacaran, Hubungan Pacaran Jarak Jauh, Intimasi, Hasrat, Komitmen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
SURVEY ON RELATIONSHIP SATISFACTION ON LONG DISTANCE RELATIONSHIPS (LONG-DISTANCE RELATIONSHIPS)
Maria Oktavina Rae
ABSTRACT
Dating is a familiar phenomenon in our daily lives. In a courtship relationships, someone can experience distance separation from one’s spouse, known to us as long distance relationships. Those who undergo long-distance courtship have their own challenges, such as lack of communication because they can’t meet, the couple feel lonely, the emergence of stress, the sense of suspicion and jealousy if the couple doesn’t immediately reply to messages that ultimately can affect the trust between couples, even couples may decide to terminate a long-distance courtship. One way to uncover how satisfied the couple of courtship relationship is lived is to see Relationship Satisfaction in Courtship. Relationship Satisfaction in Courtship is the degree of how satisfied a person is to the relationship he or she is living with his partner in terms of three components : intimacy, passion, and commitment. This study aims to determine the picture of relationship satisfaction in courtship on couples who undergo long-distance courtship relationship. The subjects of this study were male or female with the age range 17-22 years and are undergoing long-distance courtship relationship. This research instrument is based on the definition of the 3 components that have been presented. Instrument validity was measured using the Content Validity Index-Item and the Content Validity Index-Scale (0,948). The result of this study is the level of relationship satisfaction in courtship in couples who undergo long-distance courtship relationships are high with the male subjects obtained the score of empirical mean (M = 292,53) satisfaction relationship in dating higher than the score of empirical mean female subjects (M = 288,64). In addition, the male subjects in this study obtained higher mean scores on the intimacy component (M = 95,88), passion component (M = 98,61), and commitment component (M = 99,89) than the mean female subjects score. Keywords : Relationship Satisfaction in Courtship Relationship, Long Distance Relationship, Intimacy, Passion, Commitment
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa
selalu menyertai dan membimbing saya selama proses pengerjaan skripsi dari
awal hingga akhirnya dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi saya yang berjudul
“Survei Tentang Kepuasan Hubungan dalam Pacaran pada Pasangan Pacaran
Jarak Jauh (Long Distance Relationship)” disusun guna memenuhi syarat
memperoleh gelar sarjana Psikologi (S. Psi) di Universitas Sanata Dharma.
Dalam proses pengerjaan skripsi, saya menyadari bahwa banyak pihak
yang telah berperan serta dalam membantu proses penyelesaian skripsi baik dari
segi tenaga, pikiran, waktu, bahkan ekonomi sehingga pengerjaan skripsi yang
saya kerjakan dapat terbantu dan terselesaikan dengan baik dan lancar. Oleh
karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapa yang ada di Sorga, Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menyertai,
membimbing, mengingatkan, menegur saya apabila saya mulai merasa tidak
bersemangat dalam pengerjaan skripsi dan saat saya dihadapkan dengan berbagai
kesulitan dalam proses penyelesaian skripsi. Namun pada akhirnya, saya mampu
melewati itu semua dengan baik.
2. Papa, mama, kakak, serta keluarga besar saya baik dari pihak papa maupun
mama yang senantiasa mengingatkan saya untuk segera menyelesaikan skripsi
saya dan senantiasa mendukung, mendorong, dan bersabar terhadap saya selama
ini.
3. Alm. Filipus Rae, Alm. Amelia Rae, Alm. Thomas Widjianto, dan Alm.
Adriana Rae selaku kakek, nenek dan sepupu saya yang sudah memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
banyak pelajaran hidup kepada saya sehingga saya mampu untuk melewati proses
penyusunan skripsi dengan baik.
4. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
5. Bapak P. Eddy Suhartanto, S. Psi., M.Si selaku Kepala Program Studi Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma
6. Bapak Dr. A. Supratiknya selaku Dosen Pembimbing dan Dosen Pembimbing
Akademik yang telah memberikan banyak waktu dan tenaga untuk membimbing,
mengoreksi, bahkan memberikan banyak ilmu kepada saya selama saya kuliah di
Fakultas Psikologi Sanata Dharma.
7. Bapak C. Siswa Widyatmoko, M.Psi., Psi dan Bapak Edward Theodorus,
M.App.Psych selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan banyak saran
dan masukan positif dalam skripsi saya.
8. Seluruh dosen yang telah banyak memberikan ilmunya dalam proses
pembelajaran selama saya berkuliah di Fakultas Psikologi Sanata Dharma.
9. Seluruh karyawan di Fakultas Psikologi Sanata Dharma : Bu Nanik, Mas
Gandung, Mas Muji dan segenap student staff yang telah banyak berperan dalam
proses penyusunan skripsi.
10. Rhisang Sadewa, S. Psi yang selalu meluangkan waktunya untuk membantu,
memberikan semangat, mendengarkan keluh kesah saya dalam skripsi,
mendampingi, mengoreksi, dan menjadi teman diskusi terbaik saya selama proses
penyusunan skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
11. Cicilia Sendy Setya Ardari, S. Psi selaku tante (palsu), sahabat seperjuangan,
sahabat tidur bareng, sahabat kelompok tugas bareng, sahabat gila-gilaan bareng,
dan sahabat hangout bersama setiap weekend yang tidak pernah bosan
mendukung, membimbing, mengingatkan saya dalam proses penyusunan skripsi
hingga saya akhirnya bisa mengejar dia yang telah wisuda
12. Putri Nandayanti selaku adik (ketemu besar) yang selalu setia menjadi
pendengar, penasihat, pendamping hangout di Cirebon, teman narsis dan tidak
tahu malu bareng, serta yang selalu menunggu saya dengan setia pulang ke
Cirebon
13. Genk Gokil (Ninda, Ezra, Iuth, Picha, Cherry, Rudy) yang selalu jadi
pengingat saya untuk menyelesaikan skripsi saya supaya saya segera memberikan
lamaran di salah satu perusahaan tempat kalian bekerja
14. Sahabat-sahabat SMA Kristen 1 BPK Penabur Cirebon angkatan 2008-2011,
khususnya untuk kelas XII IPS 1 (Dhimas, Brian, Oliph, Atika, Mega, Cathalina,
Yolan, Freddy, Yohan, Iman), kelas XII IPA 2 (Itha dan Gaby), XII IPS 2 dan 3
(Arya, Billy, Hansel, Arifin) atas kenangan-kenangan gila dan persahabatan yang
masih berlangsung hingga saat ini.
15. Sahabat seperjuangan yang telah bersama-sama dengan saya dari awal masuk
Fakultas Psikologi Sanata Dharma (Ivana, Florent, Adri, Iin) yang sangat sabar
dengan sifat cerewet dan galak saya selama ini dan yang selalu ada mendampingi
saya dalam penyusunan skripsi.
16. Anak-anak Androghini dari generasi tetua (Ve, Temi, Delima, Della, Mitha,
Clara) sampai generasi saat ini atas pengalaman menari bersama di berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
event, pengalaman diserang haters, bahkan pengalaman bisa dapat uang sendiri
dari event-event dance. Saya bersyukur pernah menjadi bagian dari tim
Androghini Dancer selama saya kuliah di Fakultas Psikologi Sanata Dharma dan
karena kalian juga akhirnya saya bisa memiliki banyak jam terbang dalam
mengembangkan hobi menari saya. Androghini, MAKE A MOVE!
17. Tim Anak-Anak Professor (Pakde, Mbak Lala, Vania, Pika, Fitri, Rhintan,
Tama, Dedew, Ope, Ria, Raras, Gebi, Rikjan, Delima, Gege, Lenny) atas bantuan,
sharing dan semangat berjuangnya selama ini yang membuat saya akhirnya bisa
menyelesaikan skripsi saya dengan baik.
18. Tim kos Dewi 1 (Ibu Dewi beserta keluarga selaku pemilik kos, Mas Ari dan
Pak Eko selaku satpam kos, Pak Atang selaku pengurus kos, dan mbak penjaga
minimarket kos) yang mau mengizinkan saya pulang terlambat ketika saya ada
keperluan, mau membukakan pintu pagar kos ketika saya pulang terlambat, mau
membersihkan kamar saya ketika saya pulang kampung selama 6 tahun saya
merantau di Yogyakarta.
19. Seluruh responden penelitian saya atas kesediaan waktunya untuk mengisi
kuesioner yang telah saya berikan, semangat berjuang menjalani hubungan
pacaran jarak jauh
20. Teman-teman seperjuangan angkatan 2011 Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta atas segala pengalaman dan ilmu-ilmu yang telah
dibagikan kepada saya selama ini.
21. Seluruh pihak yang telah banyak berpartisipasi dalam proses penyusunan
skripsi yang saya lakukan hingga saya mampu menyelesaikannya dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................................... vi
ABSTRACT ................................................................................................................ vii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .............................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ix
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xviii
BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................. 10
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 11
A. Pacaran sebagai Hubungan Cinta ........................................................................... 11
B. Kepuasan Hubungan dalam Pacaran ...................................................................... 14
1. Definisi Kepuasan Hubungan dalam Pacaran ............................................... 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2. Pengukuran Kepuasan Hubungan dalam Pacaran ......................................... 15
C. Jenis-jenis Hubungan Pacaran ................................................................................ 18
1. Definisi Hubungan Pacaran Jarak Dekat & Hubungan Pacaran Jarak Jauh .. 18
2. Perbandingan Dampak Jenis Pacaran antara Hubungan Pacaran Jarak
Dekat & Hubungan Pacaran Jarak Jauh ........................................................ 20
D. Kerangka Konseptual ............................................................................................. 22
BAB III : METODE PENELITIAN ........................................................................... 25
A. Jenis dan Desain Penelitian .................................................................................... 25
B. Variabel Penelitian ................................................................................................. 25
1. Kepuasan Hubungan dalam Pacaran ............................................................. 25
2. Jenis Kelamin ................................................................................................ 27
3. Lama Hubungan Pacaran ............................................................................... 27
C. Populasi dan Sampel Penelitian.............................................................................. 28
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................................... 28
1. Skala Kepuasan Hubungan dalam Pacaran.................................................... 29
2. Eksplikasi Konstruk ....................................................................................... 30
3. Pemeriksaan Validitas Isi .............................................................................. 32
4. Pemeriksaan Ciri Psikometrik Item ............................................................... 34
5. Seleksi Item untuk Bentuk Final Skala Kepuasan Hubungan dalam
Pacaran .......................................................................................................... 35
6. Pemeriksaan Ciri Psikometrik Skala ............................................................. 37
a. Reliabilitas Skala Kepuasan Hubungan dalam Pacaran ............................ 37
b. Daya Diskriminasi Skala........................................................................... 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
E. Teknik Analisis Data .............................................................................................. 38
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 39
A. Statistik Deskriptif Data Penelitian ........................................................................ 39
B. Hasil Analisis terkait Pertanyaan Penelitian........................................................... 41
C. Pembahasan ............................................................................................................ 43
BAB V : PENUTUP ................................................................................................... 49
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 49
B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................................... 50
C. Saran... .................................................................................................................... 51
DAFTAR ACUAN ..................................................................................................... 53
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................... 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel. 1 Penskoran Jawaban Skala Kepuasan Hubungan dalam Pacaran .................. 30
Tabel. 2 Blue Print Skala Kepuasan Hubungan dalam Pacaran ................................. 32
Tabel. 3 Struktur Bentuk Final Skala Kepuasan Hubungan dalam Pacaran ............... 36
Tabel. 4 Statistik Deskriptif Jenis Kelamin................................................................. 39
Tabel. 5 Statistik Deskriptif Lama Hubungan Pacaran ............................................... 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar. 1 Bagan Kerangka Konseptual Kepuasan Hubungan dalam Pacaran .......... 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran. 1 Skala Kepuasan Hubungan dalam Pacaran untuk Uji Coba ................... 57
Lampiran. 2 Skala Kepuasan Hubungan dalam Pacaran Final ................................... 70
Lampiran. 3 ................................................................................................................. 81
Tabel Hasil IVI-I dan Rit ............................................................................................ 82
Tabel Uji Normalitas Kepuasan Hubungan dalam Pacaran ........................................ 85
Tabel Uji T Kepuasan Hubungan dalam Pacaran ....................................................... 85
Tabel Perbandingan Mean Teoretis dan Empiris Komponen Kepuasan Hubungan
dalam Pacaran ............................................................................................................. 85
Tabel Uji T Komponen Kepuasan Hubungan dalam Pacaran .................................... 86
Tabel Perbandingan Mean Teoretis dan Empiris Laki-laki & Perempuan ................. 86
Tabel Uji T Laki-laki dan Perempuan terhadap Kepuasan Hubungan dalam
Pacaran ....................................................................................................................... 86
Tabel Perbandingan Mean Teoretis dan Empiris antara Jenis Kelamin & Kepuasan
Hubungan dalam Pacaran ............................................................................................ 87
Tabel Uji Linearitas Kepuasan Hubungan dalam Pacaran dengan Lama Hubungan
Pacaran ....................................................................................................................... 87
Tabel Korelasi Kepuasan Hubungan dalam Pacaran dengan Lama Hubungan
Pacaran ....................................................................................................................... 88
Tabel Uji Linearitas antara Kepuasan Hubungan dalam Pacaran dengan Tingkat
Kepuasan dalam Pacaran pada Skala .......................................................................... 88
Tabel Korelasi Kepuasan Hubungan dalam Pacaran dengan Tingkat Kepuasan
dalam Pacaran pada Skala ........................................................................................... 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pacaran merupakan salah satu fenomena yang sudah tidak asing lagi di
kehidupan masyarakat saat ini. Umumnya, pacaran dikatakan sebagai relasi yang
intim antara dua individu yang berbeda jenis kelamin. Pacaran dapat diartikan
juga sebagai sarana bagi individu untuk menikmati kebersamaan dan mempelajari
relasi yang akrab dengan lawan jenis agar individu tersebut lebih mampu untuk
mengetahui dan memahami lebih dekat berbagai tipe-tipe kepribadian yang
berbeda, belajar tentang kerjasama, mempertimbangkan suatu hal, bertanggung
jawab, mengenal pentingnya kemampuan sosial dan etika, serta berinteraksi
dengan orang lain (Hurlock, 1983, dalam Pratiwi, 2015 ; Rice, 1996 ; Santrock,
2012).
Pacaran juga dapat dikatakan sebagai hubungan cinta yang memiliki tiga
komponen penting di dalamnya, yaitu : (1) intimasi/keintiman (intimacy) atau
pengalaman kedekatan, keterhubungan, dan keterikatan antara dua orang dalam
hubungan romantis yang melibatkan adanya keinginan untuk memberi, menerima,
dan membagi suatu pikiran yang terdalam dari diri seseorang kepada orang lain ;
(2) hasrat (passion) atau ketertarikan fisik dan emosional, dengan kata lain, hasrat
digambarkan dengan intensitas detak jantung meningkat, ingin selalu bersama
dengan pasangan yang dicintai, melakukan apapun demi pasangan, dan
menemukan kesamaan dalam banyak hal ; (3) komitmen (commitment) atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
keputusan seseorang untuk mencintai dan mempertahankan relasi dengan
pasangannya (Sternberg, 1997 ; Sternberg, 1986, 1988a, 1998b, dalam Baron &
Byrne, 2005). Adanya pemenuhan terhadap komponen intimasi, hasrat, dan
komitmen, maka kepuasan hubungan dalam pacaran akan terpenuhi.
Berdasarkan konsep Sternberg (1986), kepuasan hubungan dalam pacaran
dapat diartikan sebagai derajat seberapa puas seseorang terhadap pasangannya
yang ditentukan dengan melihat intensitas pemenuhan pada tiga komponen
segitiga cinta secara keseluruhan. Hal ini menjelaskan bahwa semakin tinggi
intensitas pemenuhan terhadap komponen intimasi, hasrat, dan komitmen dalam
suatu hubungan pacaran, maka semakin tinggi pula kepuasan hubungan dalam
pacaran yang dirasakan oleh pasangan. Sebaliknya, apabila intensitas pemenuhan
terhadap komponen intimasi, hasrat, dan komitmen dalam hubungan pacaran
rendah, maka kepuasan hubungan dalam pacaran yang dirasakan oleh pasangan
tergolong rendah.
Kepuasan hubungan dalam pacaran lebih mudah untuk dicapai ketika
pasangan menjalani hubungan pacaran jarak dekat (proximal relationships) karena
pasangan dapat berinteraksi dan berkomunikasi secara langsung dengan pasangan
mereka. Di samping itu, hubungan pacaran jarak dekat juga membuat pasangan
menjadi lebih mudah untuk memenuhi komponen intimasi, hasrat, dan komitmen
sehingga mampu memberikan pengaruh yang positif bagi kepuasan hubungan
dalam hubungan pacaran yang dijalani.
Ditinjau dari komponen intimasi (intimacy), pasangan yang menjalani
hubungan pacaran jarak dekat cenderung lebih intim karena mereka lebih mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
untuk bertemu dan berinteraksi dengan pasangan mereka tanpa adanya halangan
jarak. Hal tersebut membuat pasangan menjadi lebih mampu untuk membuka diri
terhadap pasangannya, adanya kepedulian di antara pasangan, serta adanya rasa
saling percaya dengan saling memberikan dukungan emosional di antara pasangan
(Kochar & Sharma, 2015).
Jika melihat komponen hasrat (passion), pasangan yang menjalani
hubungan pacaran jarak dekat cenderung lebih mudah untuk mengekspresikan
kebutuhan hasrat/gairahnya (bergandengan tangan, berpelukan, mencium kening,
atau berciuman) dan perasaannya (senang, sedih, bahagia, marah, dan sebagainya)
kepada pasangan mereka secara langsung.
Ditinjau dari komponen komitmen (commitment), pasangan yang
menjalani hubungan pacaran jarak dekat cenderung lebih mudah untuk saling
menjaga komitmen satu sama lain karena pasangan tidak dihadapkan pada situasi
yang memunculkan ketidakpastian dalam hubungan pacaran yang dijalani. Hal ini
membuat pasangan lebih dapat mengupayakan untuk membangun komunikasi
yang teratur dengan pasangan mereka, adanya keinginan untuk membangun relasi
di masa depan, saling bekerja sama dalam memecahkan masalah, adanya rasa
hormat di antara pasangan, serta pasangan mampu menciptakan suasana yang
positif dalam hubungan pacaran (Weigel & Ballard-Reisch, 2002, dalam Kochar
& Sharma, 2015).
Namun, pasangan yang menjalani hubungan pacaran dapat mengalami
keterpisahan jarak dengan pasangan mereka sehingga mereka tidak lagi dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
berinteraksi secara langsung dengan pasangan mereka. Fenomena ini dikenal
sebagai hubungan pacaran jarak jauh atau long distance relationships.
Di Indonesia, hubungan pacaran jarak jauh pun memiliki tantangan-
tantangan tersendiri. Seperti yang dialami artis Nikita Mirzani yang mengaku
dirinya merasa lelah dan gerah menjalani hubungan pacaran jarak jauh karena
perbedaan jarak dan waktu membuat ia dan pasangannya sulit berkomunikasi
(Lismartini & Amin, 2017). Lain halnya dengan yang dialami Marissa Nasution
yang mengaku bahwa hubungan pacaran jarak jauh membuat ia harus
mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk bertemu dengan pasangannya yang
berada di Singapura (Saputra, 2017). Selain itu, artis peran Marshanda juga
mengungkapkan bahwa dirinya bukan tipe wanita yang bisa menjalani hubungan
pacaran jarak jauh. Saat disinggung soal hubungannya dengan Jay Sutadisastra,
Marshanda mengaku bahwa ia memilih untuk berteman baik dengan Jay daripada
ia harus menjalani hubungan pacaran jarak jauh. Hal ini disebabkan kesibukan
yang Marshanda jalani sehingga tidak memungkinkan baginya untuk menjalin
hubungan serius apabila ia dan pasangan dipisahkan oleh jarak (Marshanda Ogah
Pacaran, 2017).
Jika dibandingkan dengan hubungan pacaran jarak dekat, dalam hubungan
pacaran jarak jauh, pemenuhan terhadap komponen intimasi, hasrat, dan
komitmen tidaklah semudah pasangan yang menjalani hubungan pacaran jarak
dekat. Pasangan yang menjalani pacaran jarak jauh cenderung membutuhkan
waktu yang cukup lama untuk dapat bertemu dengan pasangan mereka karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
adanya jarak dalam hubungan mereka. Hal tersebut mengakibatkan pemenuhan
terhadap komponen intimasi, hasrat, dan komitmen mengalami perubahan.
Dalam komponen intimasi (intimacy), pasangan yang menjalani hubungan
pacaran jarak jauh memiliki keintiman yang kurang karena mereka dipisahkan
oleh jarak sehingga pasangan menjadi kurang leluasa dalam berkomunikasi
karena frekuensi percakapan secara tatap muka yang berkurang sehingga dapat
mempengaruhi kepercayaan dan keterbukaan di antara kedua pasangan (Rukmana,
2015). Selain itu, keintiman yang berkurang dalam hubungan pacaran jarak jauh
juga mampu memunculkan stres yang membuat pasangan menjadi mudah
mengalami kesalahpahaman (Purba & Siregar, 2006, dalam Suwito, 2013).
Ditinjau dari komponen hasrat (passion), hubungan pacaran jarak jauh
membuat pasangan kurang mampu untuk mengekspresikan perasaan (marah,
sedih, kecewa, gembira, dan lainnya) atau mengekspresikan kebutuhan hasratnya
(bergandengan tangan, berpelukan, membelai rambut, berciuman, dan lainnya)
secara langsung kepada pasangan mereka sehingga pasangan menjadi mudah
merasa kesepian karena kurangnya waktu bagi pasangan untuk melakukan
aktivitas secara bersama-sama (Firmin, Firmin & Lorenzen, 2014 ; Mietzner &
Li-Wen, 2005).
Dalam komponen komitmen (commitment), pasangan yang menjalani
hubungan pacaran jarak jauh lebih mudah mengalami ketidakpastian dalam
hubungan yang dijalani. Hal tersebut biasanya disebabkan individu yang
berpacaran jarak jauh memiliki situasi emosi yang berbeda dengan individu yang
tidak berpacaran jarak jauh. Umumnya, individu yang menjalani pacaran jarak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
jauh lebih sering diliputi rasa cemburu dan curiga apabila pasangannya tidak
memberikan kabar, serta adanya jarak dalam hubungan membuat pasangan tidak
mampu untuk mendiskusikan keputusan yang diambil secara langsung sehingga
pasangan merasa semakin sulit untuk mempertahankan komitmen dalam
hubungan pacaran jarak jauh yang sedang dijalani (Permatasari, 2013 ;
Yudistriana, Basuki & Harsanti, 2010). Berdasarkan penjabaran tersebut, penulis
beranggapan bahwa kepuasan hubungan dalam pacaran cenderung lebih mudah
tercapai ketika pasangan berada dalam hubungan pacaran jarak dekat karena
pasangan lebih dapat memenuhi komponen intimasi, hasrat, dan komitmen secara
langsung.
Penelitian terdahulu mengenai kepuasan hubungan pada pasangan yang
menjalani hubungan pacaran jarak jauh pernah diteliti oleh Anatasia (2010).
Peneliti tersebut ingin melihat apakah ada hubungan antara kepuasan pacaran dan
hubungan romantis dalam hubungan jarak jauh. Diperoleh hasil bahwa ada
hubungan antara kepuasan pacaran dan hubungan romantis. Hal tersebut
menggambarkan bahwa kepuasan pacaran tinggi, maka akan memberikan
pengaruh positif pula pada hubungan romantis yang sedang dijalani. Namun,
dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan skala kepuasan pacaran dengan
mengacu pada 10 aspek-aspek kepuasan pacaran yang diadopsi dari indeks
kepuasan pernikahan menurut Hudson, seperti : mendapat kasih sayang dan
perhatian yang cukup dari pasangan, saling mempercayai terhadap segala hal yang
dilakukan oleh pasangan, dapat memahami dan mengerti apa yang dirasakan dan
apa yang dipikirkan pasangan, saling terbuka pada pasangan masing-masing,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
saling menghormati dan memperlakukan pasangan dengan baik, mempunyai
minat dan kesenangan yang sama dan sering melakukan kegiatan bersama-sama,
dapat menyelesaikan perbedaan pendapat antar pasangan dengan baik tanpa
menimbulkan kekecewaan pada salah satu pihak, mempunyai hubungan yang
tidak membosankan, mempunyai pandangan yang sama terhadap masa depan, dan
mempunyai tujuan yang sama dalam hubungan pacaran yang dijalani. Selain itu,
pengambilan data yang dilakukan dengan menyebarkan angket kepada subjek
penelitian berjumlah 30 orang dinilai kurang merepresentasikan apa yang akan
diteliti sehingga peneliti menyarankan untuk peneliti selanjutnya agar menentukan
subjek penelitian dalam jumlah yang mewakili populasi. Peneliti menggunakan
subjek penelitian dalam kategori dewasa awal minimal usia 19-23 tahun dan
sedang menjalani hubungan jarak jauh minimal 50 miles (meskipun di kota yang
sama).
Penelitian lain mengenai kepuasan hubungan pada pasangan yang
menjalani hubungan pacaran jarak jauh juga pernah diteliti oleh Horison (2013).
Peneliti tersebut ingin mengetahui apakah ada hubungan antara komponen cinta
Sternberg dengan kepuasan hubungan romantis pada dunia maya dan dunia nyata,
dengan kata lain, peneliti menggunakan teori segitiga cinta Sternberg sebagai
tolak ukur kepuasan hubungan romantis, namun peneliti tersebut tidak meneliti
dalam konteks hubungan pacaran jarak jauh. Selain itu, peneliti mengambil subjek
penelitian dengan kategori dewasa muda karena peneliti beranggapan bahwa usia
dewasa muda adalah usia saat seseorang mulai menjalin hubungan pacaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Penulis juga menemukan penelitian yang melihat perbedaan cinta
Sternberg berdasarkan jarak tempat tinggal (jarak dekat dan jarak jauh) pada
wanita yang dilakukan oleh Permatasari (2013). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan hubungan cinta jarak dekat/face to face dan
jarak jauh/LDR berdasarkan komponen cinta Sternberg dengan membatasi subjek
penelitian pada mahasiswi. Diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan di antara
hubungan cinta jarak dekat dan jarak jauh pada wanita. Hal ini disebabkan
beberapa alasan, di antaranya : rentang jawaban dalam skala yang terlalu banyak
dengan 9 pilihan jawaban. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menyarankan
penelitian selanjutnya untuk lebih disederhanakan menjadi 4 pilihan, adanya
pemberian nomor pada rentang jawaban sehingga peneliti menyarankan untuk
peneliti selanjutnya tidak memberi angka pada rentang jawaban agar subjek tidak
terpengaruh pada skor yang akan diperolehnya, atribut pada skala dibuat lebih
netral, terbatas hanya pada subjek wanita tanpa mempertimbangkan subjek pria.
Penulis juga menemukan bahwa kepuasan hubungan dapat dihubungkan
dengan beberapa variabel lain, seperti intensitas penggunaan situs jejaring sosial,
kecerdasan emosi, kesejahteraan psikologis, dan pengungkapan diri (Aldila, 2013
; Septarini, 2014 ; Sihombing, 2013 ; Ursila, 2012). Namun, penulis belum
menemukan penelitian yang benar-benar mengukur kepuasan hubungan dengan
menggunakan komponen intimasi, hasrat, dan komitmen dalam konteks hubungan
pacaran jarak jauh.
Berdasarkan defisiensi dalam tinjauan pustaka tersebut, penulis
memutuskan untuk melakukan penelitian mengenai kepuasan hubungan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
pacaran pada pasangan yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh ditinjau dari
komponen intimasi, hasrat, dan komitmen dari Sternberg (A Triangular Theory of
Love). Penulis memiliki asumsi bahwa semakin tinggi pemenuhan pada
komponen intimasi, hasrat, dan komitmen, maka semakin tinggi pula kepuasan
hubungan dalam hubungan pacaran jarak jauh yang dirasakan oleh pasangan.
Selain itu, penulis memutuskan untuk menggunakan metode penelitian survei
(kuantitatif) dan metode pengumpulan data melalui kuesioner yang disebarkan
secara online. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah laki-laki atau
perempuan yang sedang menjalani hubungan pacaran jarak jauh dengan rentang
usia 17-22 tahun. Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan banyak
manfaat bagi ilmu pengetahuan dalam bidang Psikologi.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran
kepuasan hubungan dalam pacaran pada pasangan yang menjalani hubungan
pacaran jarak jauh ditinjau dari komponen intimasi, hasrat, dan komitmen?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasan hubungan dalam
pacaran pada pasangan yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh ditinjau dari
komponen intimasi, hasrat, dan komitmen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
ilmu Psikologi, khususnya dalam aspek perkembangan relasi romantis dan
keterkaitan A Triangular Theory of Love dalam hubungan pacaran jarak jauh.
Selain itu, peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat memberikan kontribusi
terhadap ilmu pengetahuan psikologi terkait topik hubungan pacaran jarak jauh
karena kurangnya ilmu psikologi yang membahas topik tersebut secara lebih
mendalam. Peneliti juga berharap mampu memberikan gambaran mengenai
kepuasan hubungan berdasarkan komponen segitiga cinta dari Sternberg.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
pasangan dalam membangun komponen intimasi, hasrat, dan komitmen pada
hubungan pacaran jarak jauh. Selain itu, bagi individu yang akan menjalani
hubungan pacaran jarak jauh agar dapat lebih mengantisipasi berbagai konflik
yang hadir dalam hubungan pacaran jarak jauh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini, penulis akan mengelaborasi konsep mengenai pacaran
sebagai hubungan cinta, kepuasan hubungan dalam pacaran, jenis-jenis pacaran,
dan bagaimana perbandingan dari dampak jenis pacaran antara hubungan pacaran
jarak dekat dan hubungan pacaran jarak jauh.
A. Pacaran sebagai Hubungan Cinta
Pacaran dapat diartikan sebagai hubungan cinta yang melibatkan dua
individu yang berbeda jenis kelamin. Hubungan cinta tersebut memiliki tiga
komponen cinta yang berperan penting di dalamnya, yaitu intimasi, hasrat, dan
komitmen. Sternberg (1986, 1997, 1998, dalam Dariyo, 2002) mendefinisikan
ketiga komponen cinta tersebut sebagai berikut :
a. Intimasi (Intimacy). Intimasi dianggap sebagai elemen emosional atau afeksi
yang mendorong individu untuk selalu melakukan kedekatan emosional dengan
orang yang dicintainya. Sternberg dan Grajek (1984, dalam Sternberg, 1997) juga
menambahkan bahwa intimasi dapat digambarkan dengan adanya keinginan untuk
mensejahterakan orang yang kita cintai, memiliki pengalaman yang
menyenangkan dengan pasangan, menjadikan kepentingan pasangan sebagai
prioritas, mampu mengandalkan pasangan kita ketika kita membutuhkannya,
adanya saling pengertian satu sama lain, adanya keinginan untuk saling berbagi
mengenai diri dan apa yang dimiliki dengan orang yang dicintai, adanya
penerimaan terhadap dukungan emosional yang diberikan pasangan kepada kita,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
memberikan dukungan emosional kepada pasangan kita, saling menjaga dan
membangun komunikasi yang intim satu sama lain, dan adanya sikap saling
menghargai di antara pasangan. Berdasarkan penjabaran tersebut, penulis
menyimpulkan bahwa intimasi adalah pengalaman yang mengutamakan adanya
kedekatan emosional di antara kedua pasangan dalam hubungan pacaran yang
digambarkan dengan adanya keinginan untuk membangun komunikasi yang intim
di antara pasangan, memiliki keinginan untuk berbagi mengenai diri dan
pengalaman keseharian di antara pasangan, mampu mengandalkan pasangan kita
ketika kita membutuhkannya, saling memberi dan menerima dukungan emosional
di antara pasangan, dan adanya sikap saling menghargai dan menghormati di
antara kedua pasangan.
b. Hasrat (Passion). Hasrat dapat dikatakan sebagai elemen fisiologis yang
menyebabkan seseorang merasa ingin dekat secara fisik dan merasakan sentuhan
fisik. Pada dasarnya, Sternberg (1998, dalam Dariyo, 2002) berpendapat bahwa
hasrat dapat meliputi sentuhan fisik, seperti membelai rambut, berpegangan
tangan, merangkul, memeluk, mencium atau bahkan berhubungan seksual.
Sternberg (1997) juga beranggapan bahwa daya tarik fisik merupakan bagian dari
hasrat. Selain itu, hasrat juga dapat dipengaruhi oleh aspek-aspek lain, seperti
harga diri, kepatuhan, keinginan untuk menolong, dan sifat dominan (Sternberg,
1997). Berdasarkan penjabaran tersebut, penulis menyimpulkan bahwa hasrat
adalah pengalaman yang mengutamakan adanya daya tarik fisik dan peristiwa-
peristiwa romantis yang melibatkan dorongan fisiologis yang dapat digambarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dengan adanya sentuhan-sentuhan fisik, seperti bergandengan tangan, memeluk,
membelai, mencium kening, berciuman bahkan berhubungan seksual, munculnya
reaksi-reaksi tertentu, seperti perasaan senang dan jantung berdegup kencang saat
berada dekat dengan pasangan, serta adanya keinginan untuk selalu berada di
dekat pasangannya.
c. Komitmen (Commitment). Sternberg (1998, dalam Dariyo, 2002)
mendefinisikan komitmen sebagai elemen konatif yang mendorong individu tetap
mempertahankan keutuhan hubungan cinta dengan pasangan hidup yang
dicintainya. Selain itu, komitmen akan terlihat dengan adanya upaya-upaya
tindakan cinta yang cenderung meningkatkan rasa percaya, rasa diterima, merasa
berharga, dan merasa dicintai pasangan hidupnya. Komitmen juga dapat
bermakna melakukan sesuatu untuk menjaga suatu hubungan tetap langgeng,
melindungi hubungan tersebut dari bahaya, serta memperbaiki bila hubungan
dalam keadaan kritis (Rahman, 2013 ; Sarwono & Meinarno, 2009). Sternberg
(1986, 1997) mengidentifikasikan komitmen ke dalam dua bentuk, yaitu,
komitmen jangka pendek atau keputusan seseorang untuk mencintai orang yang
dicintainya dan komitmen jangka panjang atau usaha seseorang untuk memelihara
hubungan dengan orang yang dicintainya. Berdasarkan penjabaran tersebut,
penulis menyimpulkan bahwa komitmen adalah upaya-upaya tindakan cinta guna
menjaga keutuhan dan kelangsungan hubungan pacaran yang dijalani yang
digambarkan dengan adanya kepercayaan di antara kedua pasangan, adanya
keinginan untuk menerima pasangan apa adanya tanpa syarat, adanya keinginan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
untuk tetap bersama-sama dengan pasangan dalam berbagai kondisi, adanya
keinginan untuk membangun masa depan bersama-sama, dan pasangan saling
bekerja sama dalam memecahkan permasalahan.
Sternberg (1986) menjelaskan bahwa adanya peran penting dari tiga
komponen cinta pada akhirnya mampu membentuk suatu hubungan cinta yang
ideal atau biasa disebut consummate love. Dengan kata lain, pacaran dapat
menjadi suatu hubungan yang ideal ketika pasangan mampu memenuhi tiga
komponen cinta tersebut. Selain itu, adanya pemenuhan terhadap komponen
intimasi, hasrat, dan komitmen dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap
kepuasan hubungan dalam hubungan pacaran yang dijalani.
Berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa pacaran
merupakan bentuk interaksi yang terjadi antara dua individu yang berbeda jenis
kelamin yang membentuk suatu hubungan cinta. Komponen intimasi, hasrat, dan
komitmen memiliki peran penting dalam memberikan pengaruh yang positif bagi
kepuasan hubungan dalam hubungan pacaran yang dijalani.
B. Kepuasan Hubungan dalam Pacaran
1. Definisi kepuasan hubungan dalam pacaran
Berdasarkan konsep Sternberg (1986), kepuasan hubungan dalam
pacaran adalah derajat seberapa puas seseorang terhadap hubungan pacaran
yang dijalani dengan pasangan yang ditentukan dengan melihat intensitas
pemenuhan pada tiga komponen segitiga cinta secara keseluruhan. Hal ini
menjelaskan bahwa semakin tinggi intensitas pemenuhan terhadap komponen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
intimasi, hasrat, dan komitmen dalam suatu hubungan pacaran, maka semakin
tinggi pula kepuasan hubungan dalam pacaran yang dirasakan oleh pasangan.
Sebaliknya, apabila intensitas pemenuhan terhadap komponen intimasi, hasrat,
dan komitmen dalam hubungan pacaran rendah, maka kepuasan hubungan
dalam pacaran yang dirasakan oleh pasangan tergolong rendah.
Intimacy (intimasi)
Passion (hasrat) Commitment (komitmen)
2. Pengukuran kepuasan hubungan dalam pacaran
Sternberg Triangular Love Scale (STLS) merupakan bentuk skala
yang dikembangkan oleh Sternberg untuk mengukur ketiga komponen segitiga
cinta, yaitu intimasi, hasrat, dan komitmen. Sternberg (1997) merumuskan
tujuan dari STLS adalah mencoba membangun skala yang valid berdasarkan
komponen dari teori segitiga cinta dalam rangka untuk menentukan seberapa
baik skala tersebut dapat digunakan dalam berbagai jenis hubungan dengan
orang yang berbeda-beda, seperti orang tua (ayah atau ibu), saudara kandung,
teman sebaya, atau pasangan. Dalam penelitiannya, Sternberg (1997) juga
Consummate
Love
(cinta ideal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
ingin melakukan uji skala dengan membandingkan Sternberg Triangular Love
Scale (STLS) dengan Rubin Love Scale dan Rubin Liking Scale (Rubin, 1970,
dalam Sternberg, 1997). Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua
jenis skala tersebut mampu digunakan untuk mengukur kepuasan suatu
hubungan dan manakah dari kedua skala tersebut yang memiliki korelasi tinggi
terhadap kepuasan hubungan.
STLS (Sternberg Triangular Love Scale) berbentuk kuesioner yang
memiliki 72 pernyataan berisi 36 pernyataan yang berkaitan tentang perasaan
dan 36 pernyataan yang berkaitan dengan perilaku. Masing-masing dari 36
pernyataan tersebut berisi 12 pernyataan yang berkaitan dengan komponen
intimasi, 12 pernyataan yang berkaitan dengan komponen hasrat, dan 12
pernyataan yang berkaitan dengan komponen komitmen. Pernyataan-
pernyataan tersebut disusun secara acak. Pada lembar pengerjaan, partisipan
diminta memberikan penilaian yang berupa rentangan angka dari angka 1
(tidak sama sekali) hingga angka 9 (sering) dengan angka 3 (agak), 5 (sedang),
dan 7 (cukup) sebagai nilai tengah dari rentangan angka tersebut. Sebelum
menjawab pernyataan-pernyataan tersebut, partisipan diminta kesediaannya
terlebih dahulu untuk menyetujui lembar persetujuan (informed consent) terkait
persyaratan yang harus dipenuhi untuk kebutuhan penelitian (Sternberg, 1997).
Hasil dari penelitian yang dilakukan Sternberg menunjukkan bahwa
STLS (Sternberg Triangular Love Scale) pada dasarnya mampu digunakan
dalam suatu penelitian. Hal ini disebabkan ketiga komponen dari STLS
masing-masing menunjukkan korelasi yang tinggi. Namun, dari ketiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
komponen tersebut, komponen intimasi menunjukkan korelasi yang lebih
tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan 12 item di dalamnya secara konsisten
memiliki korelasi yang besar. Dengan kata lain, 12 item tersebut mampu
mengukur dan memberikan gambaran mengenai aspek-aspek dari intimasi itu
sendiri. Untuk komponen hasrat, hanya ada 9 item dari 12 item yang memiliki
korelasi yang tinggi. Sedangkan, komponen komitmen hanya ada 6 item dari
12 item yang memiliki korelasi yang tinggi. Hal ini disebabkan ada beberapa
item yang kurang mengukur aspek hasrat dan komitmen sehingga gambaran
yang diperoleh tidak sesuai dengan apa yang ingin diketahui oleh peneliti.
Selain itu, STLS dengan Rubin Liking Scale dan Rubin Love Scale
masing-masing berkorelasi dengan kepuasan hubungan, namun ketiga
komponen STLS memiliki nilai korelasi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan kedua skala Rubin. Secara keseluruhan, Rubin Love Scale memiliki
skor korelasi 0.59, Rubin Liking Scale dengan skor korelasi 0.36, serta intimasi,
hasrat, dan komitmen secara berurutan memiliki skor korelasi 0.86, 0.77, dan
0.75. Dengan kata lain, skala Sternberg lebih mampu memprediksi kepuasan
hubungan dibandingkan skala Rubin, namun bukan berarti skala Rubin tidak
mampu memprediksi kepuasan hubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
C. Jenis-jenis Hubungan Pacaran
1. Definisi Hubungan Pacaran Jarak Dekat dan Hubungan Pacaran Jarak
Jauh
Hampton (2001) membagi hubungan pacaran menjadi dua jenis, yaitu
hubungan pacaran jarak dekat dan hubungan pacaran jarak jauh. Menurut
Hampton (2001), hubungan pacaran jarak dekat atau proximal relationships
adalah suatu hubungan pacaran yang tidak dipisahkan oleh jarak sehingga
memungkinkan adanya kedekatan fisik di antara pasangan.
Hubungan pacaran jarak jauh atau long distance relationships menurut
Hampton (2001) adalah suatu hubungan pacaran yang dipisahkan oleh jarak
sehingga tidak adanya kedekatan fisik di antara pasangan dalam periode waktu
tertentu. Guldner (1996, dalam Skinner, 2005) memberikan pernyataan
sederhana bahwa pacaran jarak jauh terjadi ketika pasangan tinggal cukup jauh
dari pasangannya sehingga mereka mengalami kesulitan atau bahkan tidak
memungkinkan bagi mereka untuk bertemu setiap hari. Hal ini didukung oleh
pernyataan Arditti & Kauffman (2003, dalam Pistole, Robert & Chapman,
2010) bahwa pasangan yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh biasanya
disebabkan adanya kesempatan bekerja atau melanjutkan studi pendidikan di
tempat lain dan pada waktu tertentu, misalnya akhir pekan, mereka akan
bertemu sebelum akhirnya mereka dipisahkan lagi oleh jarak.
Berdasarkan penjabaran di atas, penelitian ini akan berfokus pada
hubungan pacaran jarak jauh atau long distance relationships. Hubungan
pacaran jarak jauh sendiri dapat digambarkan sebagai hubungan pacaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dipisahkan oleh jarak. Biasanya, hal tersebut disebabkan adanya kesempatan
untuk bekerja atau melanjutkan studi di luar kota atau bahkan luar negeri yang
mengakibatkan pasangan tidak dapat berinteraksi dan berkomunikasi secara
langsung sehingga mereka hanya dapat bertemu pada periode waktu tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2. Perbandingan Dampak Jenis Pacaran antara Hubungan Pacaran Jarak
Dekat dan Hubungan Pacaran Jarak Jauh
No Kondisi Hubungan pacaran jarak
dekat
Hubungan pacaran jarak
jauh
1. Isi
komunikasi
Pasangan cenderung
membahas hal-hal yang
tidak berkaitan dengan
hubungan mereka. Dengan
kata lain, pasangan dapat
saling membicarakan
apapun dengan pasangan
mereka bahkan hal-hal tidak
penting yang seringkali
terjadi di sekelilingnya
(Stephen, 1986, dalam Lin
& Knee, 2006).
Pasangan cenderung
menghindari isi komunikasi
yang dapat memunculkan
konflik dan lebih banyak
membicarakan hal-hal yang
bersifat positif sehingga lebih
dapat meningkatkan
keintiman di antara pasangan
(Stafford, 2010).
2. Frekuensi
tatap muka
Pasangan memiliki waktu
yang lebih banyak untuk
berinteraksi secara tatap
muka sehingga pasangan
lebih mudah untuk bertemu
dan berkomunikasi secara
langsung dan dapat saling
Pasangan memiliki waktu
yang kurang untuk melakukan
percakapan secara tatap muka,
namun pasangan tetap
berusaha untuk menunjukkan
perilaku yang baik ketika
mereka dapat bertemu satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
memberikan dukungan
emosional satu sama lain
(Stafford, 2010 ; Kochar &
Sharma, 2015).
sama lain (Bebee, Bebee &
Redmond, 2011 ; Stafford,
2010).
3. Biaya Pasangan yang menjalani
hubungan pacaran jarak
dekat mungkin tidak harus
mengeluarkan banyak biaya
apabila ingin menemui
pasangan mereka karena
mereka berada dalam satu
kota/negara yang
memungkinkan lebih
besarnya kesempatan untuk
bertemu dan berinteraksi
secara langsung (Bebee,
Bebee & Redmond, 2011).
Pasangan cenderung
mengeluarkan biaya yang
cukup besar, seperti biaya
telefon jarak jauh, bensin,
tiket pesawat, serta
penginapan. Hal ini dilakukan
untuk dapat bertemu dan
menghabiskan waktu bersama
dengan pasangan meskipun
harus mengganggu jadwal
rutinitas sehari-hari (Bebee,
Bebee & Redmond, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
D. Kerangka Konseptual
Pacaran merupakan hubungan cinta yang terjadi antara dua individu yang
berbeda jenis kelamin. Komponen intimasi, hasrat, dan komitmen memiliki peran
penting dalam memberikan pengaruh yang positif bagi kepuasan hubungan dalam
hubungan pacaran yang dijalani.
Konsep kepuasan hubungan dalam pacaran sendiri dapat digambarkan
sebagai derajat penilaian, baik positif maupun negatif, terkait seberapa puas
seseorang terhadap hubungan yang dijalani bersama pasangannya dengan melihat
intensitas pemenuhan pada komponen intimasi, hasrat, dan komitmen secara
keseluruhan. Hal ini menjelaskan bahwa kepuasan hubungan dalam pacaran
berkaitan erat dengan seberapa besar upaya yang dilakukan individu untuk
memenuhi komponen intimasi, hasrat, dan komitmen guna untuk mencapai
kepuasan hubungan dalam hubungan pacaran yang dijalaninya.
Terdapat dua jenis hubungan pacaran, yaitu hubungan pacaran jarak dekat
dan hubungan pacaran jarak jauh. Dalam hubungan pacaran jarak dekat,
pemenuhan terhadap komponen intimasi, hasrat, dan komitmen dianggap lebih
mudah untuk dilakukan karena pasangan lebih mudah untuk bertemu dan
berinteraksi satu sama lain secara langsung sehingga kepuasan hubungan dalam
hubungan pacaran jarak dekat tergolong tinggi.
Dalam hubungan pacaran jarak jauh, pasangan dihadapkan pada kondisi
yang berbeda dengan pasangan yang menjalani hubungan pacaran jarak dekat.
Tak jarang, perbedaan kondisi dalam hubungan pacaran jarak jauh mengakibatkan
intensitas tatap muka di antara pasangan berkurang, pasangan cenderung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
menghindari isi komunikasi yang dapat memunculkan konflik sehingga pasangan
berusaha lebih banyak membicarakan hal-hal positif yang dapat meningkatkan
keintiman di antara pasangan, dan pasangan perlu mengeluarkan biaya yang
cukup besar untuk dapat bertemu dan menghabiskan waktu bersama-sama dengan
pasangan (Bebee, Bebee & Redmond, 2011 ; Stafford, 2010).
Berdasarkan beberapa kondisi tersebut, hubungan pacaran jarak jauh
membuat pemenuhan terhadap komponen intimasi, hasrat, dan komitmen
mengalami perubahan karena pasangan tidak dapat bertemu dan berinteraksi
secara langsung dengan pasangan mereka sehingga kepuasan hubungan dalam
pacaran jarak jauh tergolong rendah.
Dari penjabaran di atas, menarik bagi penulis untuk mengetahui lebih jelas
mengenai bagaimana gambaran kepuasan hubungan pada pasangan yang
menjalani hubungan pacaran jarak jauh berdasarkan pada ketiga komponen
segitiga cinta dari Sternberg, yaitu intimasi, hasrat, dan komitmen pada pasangan
dengan rentang usia 17-22 tahun dan sedang menjalani hubungan pacaran jarak
jauh (beda kota/negara). Diharapkan penelitian ini mampu memberikan manfaat
bagi perkembangan ilmu Psikologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Gambar. 1 Bagan Kerangka Konseptual Kepuasan Hubungan dalam
Pacaran
Pacaran sebagai Hubungan Cinta
Intimasi Hasrat Komitmen
Kepuasan Hubungan
dalam Pacaran
Pacaran Jarak Jauh
Kondisi
Kepuasan Hubungan
dalam Pacaran Tinggi
Kepuasan Hubungan
dalam Pacaran Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif
menggunakan desain penelitian survei. Penelitian ini berfokus pada kepuasan
hubungan dalam pacaran dengan mempertimbangkan beberapa faktor demografis,
yaitu jenis kelamin dan lama hubungan pacaran. Partisipan dalam penelitian ini
adalah laki-laki atau perempuan berusia 17-22 tahun yang sedang menjalani
hubungan pacaran jarak jauh. Instrumen dalam penelitian ini berupa skala
Kepuasan Hubungan dalam Pacaran dengan item-item yang disusun berdasarkan
tiga komponen segitiga cinta Sternberg, yaitu intimasi, hasrat, dan komitmen.
Data hasil penelitian ini akan dianalisis dengan teknik analisis statistik deskriptif
dan uji korelasi menggunakan SPSS.
B. Variabel Penelitian
Variabel utama adalah kepuasan hubungan dalam pacaran dengan tiga
komponen penting di dalamnya, yaitu intimasi, hasrat, dan komitmen. Variabel
tersebut akan dieksplorasi sebagai variabel dependen terkait dengan jenis kelamin
dan lama hubungan pacaran sebagai variabel independen.
1. Kepuasan Hubungan dalam Pacaran
Kepuasan hubungan dalam pacaran adalah derajat kepuasan seseorang
terhadap hubungan pacaran yang dijalani dengan pasangannya yang ditentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dengan melihat intensitas pemenuhan terhadap ketiga komponen segitiga cinta
secara keseluruhan, yaitu intimasi, hasrat, dan komitmen.
Intimasi adalah pengalaman yang mengutamakan adanya kedekatan
emosional di antara kedua pasangan dalam hubungan pacaran yang
ditunjukkan dengan adanya keinginan untuk membangun komunikasi yang
intim di antara pasangan, memiliki keinginan untuk berbagi mengenai diri dan
pengalaman keseharian di antara pasangan, mampu mengandalkan pasangan
kita ketika kita membutuhkannya, saling memberi dan menerima dukungan
emosional di antara pasangan, serta adanya sikap saling menghargai dan
menghormati di antara kedua pasangan.
Hasrat adalah pengalaman yang melibatkan daya tarik fisik dan
peristiwa-peristiwa romantis yang melibatkan dorongan fisiologis yang dapat
ditunjukkan dengan adanya sentuhan-sentuhan fisik, seperti bergandengan
tangan, memeluk, membelai, mencium kening, berciuman bahkan berhubungan
seksual, munculnya reaksi-reaksi tertentu, seperti perasaan senang dan jantung
berdegup kencang saat berada dekat dengan pasangan, serta adanya keinginan
untuk selalu berada di dekat pasangannya.
Komitmen adalah upaya-upaya tindakan cinta guna menjaga keutuhan
dan kelangsungan hubungan pacaran yang dijalani yang ditunjukkan dengan
adanya kepercayaan di antara kedua pasangan, keinginan untuk menerima
pasangan apa adanya tanpa syarat, keinginan untuk tetap bersama-sama dengan
pasangan dalam berbagai kondisi, keinginan untuk membangun masa depan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
bersama-sama, dan pasangan saling bekerja sama dalam memecahkan
permasalahan.
Kepuasan hubungan dalam pacaran akan diukur menggunakan skala
yang peneliti susun sendiri dengan item yang didasarkan pada definisi dari tiga
komponen segitiga cinta Sternberg. Skor total pada skala menunjukkan tinggi
rendahnya kepuasan hubungan dalam pacaran pada subjek. Semakin tinggi
skor total yang diperoleh, maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan
hubungan dalam pacaran yang dirasakan oleh subjek dan begitu sebaliknya.
Sebagai cek, responden diminta mengungkapkan secara personal
tingkat kepuasan hubungan pacaran jarak jauh mereka dengan menjawab
sebuah pertanyaan pada bagian identitas diri skala penelitian dengan alternatif
pilihan jawaban berskala 1 (tidak puas) sampai 6 (puas).
2. Jenis Kelamin
Data jenis kelamin dapat diperoleh dari pengakuan masing-masing
subjek penelitian yang tertulis dalam bagian identitas diri. Jenis kelamin laki-
laki diberi angka 1, sedangkan jenis kelamin perempuan diberi angka 2.
Bilangan tersebut dipakai sebagai label dan tidak memiliki nilai numerik.
3. Lama Hubungan Pacaran
Lama hubungan pacaran adalah proses berpacaran yang sudah
dilewati oleh pasangan yang terhitung dari awal berpacaran hingga saat ini,
dinyatakan dalam bulan. Data lama hubungan pacaran diperoleh dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
pengakuan masing-masing subjek penelitian yang tercantum dalam bagian
identitas diri pada skala penelitian.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah laki-laki atau perempuan yang sedang
menjalani hubungan pacaran jarak jauh dengan rentang usia 17-22 tahun yang
tersebar di berbagai daerah, baik di dalam maupun di luar Indonesia berjumlah
202 orang dengan subjek laki-laki berjumlah 56 orang dan subjek perempuan
berjumlah 146 orang. Dari segi jarak tempat tinggal, mayoritas subjek penelitian
ini berada antar kota antar provinsi dengan pasangannya sebanyak 102 orang,
kemudian subjek yang berada antar kota antar provinsi antar pulau dengan
pasangannya sebanyak 59 orang. Selain itu, subjek yang berada antar kota dengan
pasangannya berjumlah 29 orang, sedangkan subjek yang berada antar kota antar
provinsi antar pulau antar negara dengan pasangannya hanya berjumlah 12 orang.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data variabel utama dalam penelitian ini, yaitu kepuasan
hubungan dalam pacaran dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online
melalui media sosial, seperti Line, WhatsApp, Path, Twitter, dan Facebook.
Kuesioner online sendiri adalah kuesioner yang disusun melalui perangkat lunak
atau software tertentu, dalam penelitian ini peneliti menggunakan google docs
untuk menyusun kuesioner, yang kemudian disebarkan kepada para pengguna
media sosial melalui link yang diberikan oleh perangkat lunak yang bersangkutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
(Wright, 2005). Sedangkan, pengumpulan data jenis kelamin dan lama hubungan
pacaran dilakukan dengan memberikan sejumlah pertanyaan dengan beberapa
pilihan jawaban yang sudah tersedia dalam bagian identitas diri pada skala
penelitian.
1. Skala Kepuasan Hubungan dalam Pacaran
Skala Kepuasan Hubungan dalam Pacaran disusun berdasarkan definisi
dari tiga komponen segitiga cinta dari Sternberg, yaitu intimasi, hasrat, dan
komitmen. Skala Kepuasan Hubungan dalam Pacaran disusun untuk mengukur
tingkat kepuasan hubungan dalam pacaran pada pasangan yang menjalani
hubungan pacaran jarak jauh dengan 90 pernyataan dengan masing-masing
komponen memiliki 30 item pernyataan yang di dalamnya terdapat 15 item
pernyataan favorable dan 15 pernyataan unfavorable. Pernyataan favorable
apabila disetujui maka menunjukkan sikap positif terhadap atribut psikologis
yang sedang diukur, sedangkan pernyataan unfavorable apabila disetujui maka
menunjukkan sikap negatif terhadap atribut psikologis yang sedang diukur.
Model penskalaan yang digunakan dalam penyusunan skala kepuasan
hubungan dalam pacaran adalah model skala Likert (method of summated
ratings). Dalam model skala Likert, subjek diminta untuk menyatakan
kesetujuan-ketidaksetujuannya terhadap pernyataan yang terkait dengan
keadaan dirinya dalam sebuah kontinum (Supratiknya, 2014). Peneliti
menggunakan 6 pilihan jawaban untuk menghindari jawaban netral dari subjek
penelitian, yaitu STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), ATS (Agak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tidak Setuju), AS (Agak Setuju), S (Setuju), dan SS (Sangat Setuju). Cara
penskoran skala kepuasan hubungan dalam pacaran adalah seperti berikut :
Tabel. 1
Penskoran Jawaban Skala Kepuasan Hubungan dalam Pacaran
Kriteria
Pernyataan
Favorable Unfavorable
Sangat Setuju 6 1
Setuju 5 2
Agak Setuju 4 3
Agak Tidak Setuju 3 4
Tidak Setuju 2 5
Sangat Tidak Setuju 1 6
2. Eksplikasi Konstruk
Kepuasan Hubungan dalam Pacaran (KHP) adalah derajat kepuasan
seseorang terhadap hubungan pacaran yang dijalani bersama dengan
pasangannya dengan melihat pada intensitas pemenuhan komponen intimasi,
hasrat, dan komitmen secara keseluruhan. Dengan kata lain, semakin tinggi
pemenuhan pada ketiga komponen tersebut, maka semakin tinggi pula tingkat
kepuasan hubungan dalam pacaran yang dirasakan oleh pasangan.
Komponen intimasi menitikberatkan pada rasa ingin berbagi
mengenai diri dan pengalaman keseharian di antara pasangan, saling memberi
dan menerima dukungan emosional di antara pasangan, pasangan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
diandalkan ketika kita membutuhkannya, serta adanya sikap saling menghargai
dan menghormati di antara kedua pasangan.
Komponen hasrat menitikberatkan pada aktivitas fisik, seperti
bergandengan tangan, berpelukan, berciuman, bahkan berhubungan seksual.
Komponen komitmen menitikberatkan adanya kepercayaan di antara pasangan,
adanya keinginan untuk tetap bersama-sama dengan pasangan dalam berbagai
kondisi, saling bekerja sama dalam memecahkan masalah, adanya keinginan
untuk menerima pasangan apa adanya, dan keinginan untuk membangun masa
depan bersama-sama.
Berdasarkan indikator dari ketiga komponen cinta Sternberg tersebut,
peneliti kemudian menyusun pernyataan-pernyataan berjumlah 90 pernyataan
dengan masing-masing 30 pernyataan terkait komponen intimasi, 30
pernyataan terkait komponen hasrat, dan 30 pernyataan terkait komponen
komitmen yang kemudian terbentuk menjadi sebuah skala penelitian yang akan
disebarkan pada pasangan yang sedang menjalani hubungan pacaran jarak jauh
dengan rentang usia 17-22 tahun yang tersebar di berbagai daerah, baik di
Indonesia maupun di luar Indonesia. Dari penjabaran di atas, peneliti
menyusun tabel blueprint Kepuasan Hubungan dalam Pacaran berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel. 2
Blue Print Skala Kepuasan Hubungan dalam Pacaran
Komponen
Pernyataan
Jumlah
Presentase Favorable Unfavorable
Intimasi
18, 23, 26, 30,
40, 44, 47, 52,
56, 59, 61, 72,
74, 76, 87
4, 15, 19, 28, 32,
41, 49, 50, 53,
57, 63, 64, 78,
79, 81
30
33,333 %
Hasrat
13, 16, 20, 35,
36, 46, 54, 58,
60, 70, 71, 73,
75, 80, 85
2, 3, 5, 6, 7, 9,
12, 14, 25, 29,
34, 37, 65, 67, 69
30
33,333 %
Komitmen
17, 21, 38, 39,
42, 43, 45, 51,
55, 62, 68, 83,
84, 86, 88
1, 8, 10, 11, 22,
24, 27, 31, 33,
48, 66, 77, 82,
89, 90
30
33,333 %
TOTAL 45 45 90 100 %
3. Pemeriksaan Validitas Isi
Pemeriksaan validitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan validitas isi yang dikemukakan oleh Lynn (1986, dalam
Supratiknya, 2016) dengan mempertimbangkan dua parameter penting di
dalamnya, yaitu Indeks Validitas Isi Item (IVI-I) dan Indeks Validitas Isi Skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
(IVI-S). Penilaian Indeks Validitas Isi Item (IVI-I) melibatkan 3 orang penilai
untuk memberikan penilaian terhadap atribut psikologis yang diukur dalam
penelitian ini, dengan skor penilaian Indeks Validitas Isi Item (IVI-I) minimum
adalah 0,78, sedangkan penilaian Indeks Validitas Isi Skala (IVI-S) dilakukan
dengan melihat item-item yang mendapat penilaian dari panel penilai dalam
kategori agak relevan (nilai = 3) dan sangat relevan (nilai = 4) dengan
penilaian Indeks Validitas Isi Skala (IVI-S) dikatakan baik apabila memperoleh
skor ≥ 0,90.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 3 orang panel penilai
dengan satu orang panel ahli yang berperan sebagai expert content, yaitu Bapak
Prof. Supratiknya dan dua orang berasal dari teman sebaya yang juga sedang
menyusun skripsi. Masing-masing panel penilai memberikan penilaian
mengenai sejauh mana item-item dalam penelitian ini relevan dengan
komponen dari atribut psikologis yang diukur, yaitu Kepuasan Hubungan
dalam Pacaran. Hasil perhitungan Indeks Validitas Isi Item (IVI-I)
menunjukkan dari 90 item penelitian, terdapat 14 item yang memperoleh skor
≤ 0,78. Peneliti memutuskan untuk melakukan perbaikan terhadap 14 item
tersebut berdasarkan catatan yang diberikan oleh panel ahli dan teman sebaya
guna mempertahankan jumlah item ke bentuk semula sebelum dilakukan uji
coba sehingga jumlah item dalam penelitian ini tetap 90 item. Sedangkan, hasil
perhitungan Indeks Validitas Isi Skala (IVI-S) dalam penelitian ini
memperoleh skor ≥ 0,90, yaitu 0,948. Hal ini menunjukkan bahwa skala
Kepuasan Hubungan dalam Pacaran memiliki validitas isi skala yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
sehingga skala Kepuasan Hubungan dalam Pacaran dapat dilanjutkan dengan
uji coba untuk memeriksa kinerja item secara empiris.
4. Pemeriksaan Ciri Psikometrik Item
Uji coba skala Kepuasan Hubungan dalam Pacaran dengan kriteria
subjek laki-laki atau perempuan yang sedang menjalani hubungan pacaran
jarak jauh pada rentang usia 17-22 tahun dilakukan pada Rabu, 22 Februari
2017 sampai Selasa, 28 Februari 2017. Peneliti menyebarkan kuesioner di
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada kelas B
semester II, kelas D semester IV, dan kelas A semester IV pada hari pertama
dan memperoleh 9 orang. Hari kedua sampai hari terakhir, peneliti
memutuskan untuk menyebarkan kuesioner di luar kampus dan memperoleh 41
orang. Total keseluruhan subjek adalah 50 orang.
Daya diskriminasi item diestimasi lewat korelasi distribusi skor item
dengan distribusi skor total. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skor
indeks daya diskriminasi = 0,20. Dari data uji coba, terdapat 8 item yang
memperoleh skor rit bernilai minus dan rit ≤ 0,20 yang terdiri dari 3 item
favorable dan 5 item unfavorable.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
5. Seleksi Item untuk Bentuk Final Skala Kepuasan Hubungan dalam
Pacaran
Dalam menyusun bentuk final skala, peneliti menggunakan dua
parameter berdasarkan skor IVI-I dan skor rit. Langkah pertama, peneliti
menggugurkan 8 item yang memiliki skor rit bernilai minus dan rit ≤ 0,20.
Langkah kedua, peneliti menggugurkan 22 item untuk menyeimbangkan
jumlah item pada masing-masing komponen, baik item favorable maupun item
unfavorable. Langkah ketiga, peneliti memutuskan untuk mempertahankan 60
item yang tersisa dengan pertimbangan melihat item-item yang memiliki skor
IVI-I = 1 dan skor rit ≥ 0,20 serta item-item yang memiliki skor IVI-I = 0,67,
namun memiliki skor rit ≥ 0,20. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut,
diperoleh bentuk final skala Kepuasan Hubungan dalam Pacaran dengan total
60 item.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel. 3
Struktur Bentuk Final Skala Kepuasan Hubungan dalam Pacaran
Komponen
Pernyataan
Jumlah
Presentase Favorable Unfavorable
Intimasi
17(1, .526), 21(1, .467),
28(1, .592), 32(1, .574),
36(1, .516), 40(1, .506),
49(1, .664), 51(1, .421),
53(1, .531), 58(1, .593)
4(1, .476), 12(1, .489),
19(1, .386), 23(1, .443),
29(1, .276), 34(1, .344),
35(1, .395), 38(1, .258),
42(1, .243), 43(1, .395)
20
33,33 %
Hasrat
10(1, .535), 13(1, .500),
15(1, .350), 25(1, .397),
39(1, .434), 48(1, .376),
50(1, .416), 52(1, .287),
54(1, .273), 57(1, .411)
2(1, .662), 3(1, .406),
5(1, .439), 7(1, .312),
11(1, .683), 16(1, .528),
20(1, .689), 44(1, .496),
46(1, .324), 47(1, .591)
20
33,33 %
Komitmen
14(1, .428), 26(1, .364),
27(1, .564), 30(1, .381),
31(1, .612), 33(1, .716),
37(1, .453), 41(1, .552),
56(1, .417), 59(1, .491)
1(0,67, .562), 6(1, .358),
8(1, .350), 9(0,67, .300),
18(1, .313), 22(0,67, .357),
24(1, .501), 45(1, .326),
55(1, .509), 60(1, .444)
20
33,33 %
TOTAL 30 30 60 100 %
Keterangan : nomor item(skor IVI-I, skor rit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
6. Pemeriksaan Ciri Psikometrik Skala
Dalam tahapan ini, terdapat dua langkah penting untuk melakukan
pemeriksaan ciri psikometrik skala, yaitu dengan memeriksa reliabilitas skala
dan daya diskriminasi skala.
a. Reliabilitas Skala Kepuasan Hubungan dalam Pacaran
Batas koefisien reliabilitas minimum yang dipandang cukup
memuaskan ≥ 0,70. Skor reliabilitas (α) dalam penelitian ini sebesar 0,944.
Hal ini menjelaskan bahwa skala penelitian ini dapat dikatakan memuaskan
untuk mengukur kepuasan hubungan dalam pacaran.
b. Daya Diskriminasi Skala
Pemeriksaan daya diskriminasi skala dilakukan dengan menghitung
koefisien delta Ferguson. Lazimnya, tes dengan daya diskriminasi yang
baik memiliki koefisien delta Ferguson δ ≥ 0,90 (Supratiknya, 2014).
Besarnya koefisien delta Ferguson dalam penelitian ini adalah 0,949. Hasil
ini menunjukkan bahwa skala Kepuasan Hubungan dalam Pacaran memiliki
daya diskriminasi tes yang baik sehingga skala ini mampu menunjukkan
perbedaan kepuasan hubungan dalam pacaran pada masing-masing subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
E. Teknik Analisis Data
Tingkat kepuasan hubungan dalam pacaran pada pasangan yang
menjalani hubungan pacaran jarak jauh diperoleh dengan melakukan analisis
statistik deskriptif dengan membandingkan skor mean teoretis dan mean
empiris serta melakukan uji T. Untuk mengetahui hubungan antara jenis
kelamin dan lama hubungan pacaran dengan kepuasan hubungan dalam
pacaran diperoleh dengan melakukan uji korelasi. Untuk menentukan teknik
statistik korelasi yang sesuai, dilakukan uji asumsi dan uji linearitas terlebih
dahulu sebelum dilakukan uji korelasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Statistik Deskriptif Data Penelitian
Berdasarkan data penelitian jenis kelamin, diperoleh hasil bahwa subjek
laki-laki yang berjumlah 56 orang, sedangkan subjek perempuan yang berjumlah
146 orang. Hal ini dilihat dari peroleh skor mean empiris subjek laki-laki (M =
292,53) lebih tinggi dibandingkan subjek perempuan (M = 288,64).
Tabel. 4
Statistik Deskriptif Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
Teoretis Empiris Teoretis Empiris
Skor Min 60 178 60 188
Skor Maks 360 356 360 356
Mean 210 292,53 210 288,64
SD 50 29,667 50 28
Total 680 858,047 680 860,59
Berdasarkan data jarak tempat tinggal, mayoritas responden dalam
penelitian ini berada antar kota antar provinsi dengan pasangannya dengan
perolehan responden sebanyak 102 orang, kemudian responden yang berada antar
kota antar provinsi antar pulau dengan pasangannya merupakan responden
terbanyak kedua dengan jumlah responden 59 orang. Pasangan yang berada antar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
kota dengan pasangannya berjumlah 29 orang, sedangkan mereka yang berada
antar kota antar provinsi antar pulau antar negara dengan pasangannya dalam
penelitian ini hanya berjumlah 12 orang responden.
Tabel. 5
Statistik Deskriptif Jarak Tempat Tinggal
Tempat Tinggal diantara Pasangan Jumlah
Antar kota 29
Antar kota antar provinsi 102
Antar kota antar provinsi antar pulau 59
Antar kota antar provinsi antar pulau antar negara 12
Total 202
Berdasarkan data demografis lama hubungan pacaran, mayoritas subjek
dalam penelitian ini sedang menjalin hubungan pacaran pada rentang 7-36 bulan
dengan perolehan subjek sebanyak 67 orang. Sedangkan, lama hubungan pacaran
pada rentang 55-96 bulan hanya memperoleh 25 orang. Hal ini mengatakan bahwa
mayoritas subjek dalam penelitian ini sudah menjalani hubungan pacaran sekitar 7
bulan hingga 3 tahun, sedangkan mereka yang sudah menjalani hubungan pacaran
lebih lama sekitar 4 tahun hingga 8 tahun dalam penelitian ini hanya beberapa
orang saja.
Berdasarkan data demografis media komunikasi, mayoritas subjek dalam
penelitian ini cenderung lebih sering menggunakan fitur aplikasi chatting untuk
berkomunikasi dengan pasangan mereka. Hal ini bisa dilihat dari perolehan skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
subjek yang lebih didominasi oleh mereka yang sering menggunakan fitur
chatting, seperti Line sebanyak 75 orang dan fitur chatting WhatsApp sebanyak 62
orang.
B. Hasil Analisis Data terkait Pertanyaan Penelitian
1. Kepuasan Hubungan dalam Pacaran pada pasangan yang menjalani hubungan
pacaran jarak jauh
Hasil uji asumsi terhadap kepuasan hubungan dalam pacaran
menunjukkan bahwa data berdistribusi secara normal (Z = 0,837 ; kolgomorov
smirnov ; p = 0,486). Perhitungan statistik deskritif dilakukan dengan
membandingkan mean teoretis dan mean empirik menunjukkan bahwa skor
mean empiris (M = 290,19) kepuasan hubungan dalam pacaran lebih besar
daripada mean teoretis (M = 210). Hal ini menjelaskan bahwa tingkat kepuasan
hubungan dalam pacaran pada pasangan yang menjalani hubungan pacaran
jarak jauh dalam penelitian ini tergolong tinggi. Temuan tersebut diperkuat
dengan hasil uji T yang dilakukan peneliti yang menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara skor mean teoretis dengan skor mean empiris
dengan perolehan skor signifikansi (p) < 0,05, yaitu 0,000. Selain itu, peneliti
juga melakukan pengecekan terhadap jawaban subjek pada skala penelitian
terkait tingkat kepuasan dalam hubungan pacaran jarak jauh pada bagian
identitas diri dengan melakukan uji korelasi dan diperoleh hasil bahwa ada
hubungan yang signifikan dan positif antara kepuasan hubungan dalam pacaran
dengan tingkat kepuasan dalam hubungan pacaran jarak jauh (r = 0,43 ;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pearson ; p = 0,000). Hasil ini menegaskan temuan peneliti di atas bahwa
tingkat kepuasan hubungan dalam pacaran pada pasangan yang menjalani
hubungan pacaran jarak jauh dalam penelitian ini tergolong tinggi.
2. Perbedaan Mean Kelompok Laki-laki dan Perempuan terhadap Kepuasan
Hubungan dalam Pacaran
Berdasarkan data perhitungan, dapat disimpulkan bahwa skor mean
empiris kelompok laki-laki (M = 294,38 ; statistik deskriptif ; p = 0,000) lebih
tinggi dibandingkan skor mean empiris kelompok perempuan (M = 288,59 ;
statistik deskriptif ; p = 0,000). Perbedaan ini menunjukkan bahwa kepuasan
hubungan dalam pacaran pada remaja laki-laki yang sedang menjalani
hubungan pacaran jarak jauh cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan
remaja perempuan yang sedang menjalani hubungan pacaran jarak jauh (mean
teoretis : 210).
3. Bagaimana Hubungan antara Kepuasan Hubungan dalam Pacaran dengan Lama
Hubungan Pacaran?
Hasil uji asumsi menunjukkan bahwa data berdistribusi secara normal
(Z = 0,837 ; kolgomorov smirnov ; p = 0,486) dan tidak linear (F = 0,041 ; uji
linearitas ; p = 0,840). Berdasarkan hasil uji asumsi tersebut, maka dilakukan
analisis dengan menggunakan teknik nonparametrik Korelasi Spearman. Hasil
analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan dan negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
antara kepuasan hubungan dalam pacaran dengan lama hubungan (rs = -0,017 ;
spearman ; p = 0,806).
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis di atas, tingkat kepuasan hubungan dalam
pacaran pada pasangan yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh dalam
penelitian ini tergolong tinggi. Hal ini didukung dengan data penelitian berupa
pernyataan subjek penelitian terkait seberapa puas mereka menjalani hubungan
pacaran dengan pasangannya yang tercantum pada kolom identitas diri skala
penelitian. Dari hasil korelasi yang peneliti lakukan, diperoleh hasil bahwa
terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara kepuasan hubungan dalam
pacaran dengan tingkat kepuasan hubungan dalam pacaran (r = 0,430 ; pearson ; p
= 0,000) yang tercantum pada bagian identitas diri skala penelitian. Hasil ini
semakin menegaskan temuan peneliti bahwa tingkat kepuasan hubungan dalam
pacaran pada pasangan yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh dalam
penelitian ini tergolong tinggi.
Hasil analisis data statistik deskriptif dengan membandingkan mean
teoretis dengan mean empiris, serta melakukan uji one sample T-Test pada
masing-masing komponen dari kepuasan hubungan dalam pacaran, yaitu intimasi,
hasrat, dan komitmen menunjukkan bahwa ketiga komponen tersebut memperoleh
skor mean empiris lebih besar dibandingkan skor mean teoretisnya, serta
memperoleh skor signifikansi di bawah 0,05 (p = 0,000). Hasil ini menegaskan
bahwa ketiga komponen segitiga cinta Sternberg dapat menjadi faktor penentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
terhadap kepuasan hubungan dalam pacaran, khususnya pacaran jarak jauh. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Sternberg
(1997) yang diperoleh hasil bahwa ketiga komponen cinta Sternberg memiliki
hubungan terhadap kepuasan hubungan sehingga komponen intimasi, hasrat, dan
komitmen dapat digunakan sebagai faktor penentu kepuasan hubungan suatu
hubungan romantis.
Namun, jika kita melihat perolehan skor mean masing-masing komponen,
skor mean empiris pada komponen komitmen (M = 99,23 ; statistik deskriptif ; p
= 0,000) cenderung lebih tinggi dibandingkan skor mean empiris komponen
intimasi (M = 95,30 ; statistik deskriptif ; p = 0,000) dan mean empiris komponen
hasrat (M = 95,65 ; statistik deskriptif ; p = 0,000). Hal ini menunjukkan bahwa
pasangan yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh dalam penelitian ini
memiliki keinginan yang cukup besar untuk tetap mempertahankan kelangsungan
hubungan pacaran jarak jauh yang sedang dijalani dengan melakukan berbagai
upaya, seperti saling menjaga kepercayaan satu sama lain dan keinginan untuk
tetap bersama-sama, baik suka maupun duka. Maka, meskipun jarak memisahkan
mereka, mereka tetap merasakan kepuasan dalam hubungan pacaran yang dijalani.
Tingginya hasil perolehan skor mean empiris pada komponen komitmen
dibandingkan komponen intimasi dan komponen hasrat dalam penelitian ini
ternyata sejalan dengan penelitian Acker & Davis (1992). Dalam penelitiannya,
mereka melakukan analisis regresi untuk melihat apakah ada korelasi antara
ketiga komponen cinta Sternberg terhadap kepuasan hubungan. Hasil penelitian
tersebut mengatakan bahwa ketiga komponen cinta dari Sternberg memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
korelasi yang signifikan terhadap kepuasan hubungan, namun komponen
komitmen merupakan prediktor yang lebih konsisten dan kuat dalam menentukan
kepuasan suatu hubungan dibandingkan dengan komponen intimasi dan hasrat.
Tidak hanya itu, Andrade, Wachelke, dan Rodrigues (2015) dalam
penelitiannya juga menemukan bahwa ketiga komponen cinta merupakan
prediktor yang signifikan dalam kepuasan hubungan, namun komitmen memiliki
korelasi yang lebih tinggi dibandingkan intimasi dan hasrat. Hal ini juga didukung
oleh penelitian yang dilakukan oleh Whitely (1993, dalam Fletcher, Simpson &
Thomas, 2000) yang menemukan bahwa komitmen secara signifikan merupakan
prediktor yang lebih baik dalam kestabilan hubungan dibandingkan intimasi dan
hasrat.
Hasil analisis terhadap perbedaan kepuasan hubungan dalam pacaran
antara laki-laki dan perempuan dengan membandingkan skor mean teoretis
dengan skor mean empiris menunjukkan bahwa skor mean empiris subjek laki-
laki (M = 292,53 ; statistik deskriptif ; p = 0,000) cenderung lebih besar daripada
skor mean empiris subjek perempuan (M = 288,64 ; statistik deskriptif ; p =
0,000). Data ini menjelaskan bahwa subjek laki-laki dalam penelitian ini
cenderung memiliki tingkat kepuasan hubungan dalam pacaran yang lebih tinggi
dibandingkan subjek perempuan. Fakta ini semakin didukung dengan hasil
analisis terhadap perbedaan mean jenis kelamin dan mean komponen kepuasan
hubungan dalam pacaran. Hasil tersebut menunjukkan bahwa subjek laki-laki
memiliki skor mean yang lebih tinggi pada komponen intimasi, hasrat, dan
komitmen dibandingkan skor mean subjek perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Pada komponen intimasi, subjek laki-laki memperoleh skor mean (M =
95,88 ; statistik deskriptif ; p = 0,000), sedangkan subjek perempuan memperoleh
skor mean (M = 95,09 ; statistik deskriptif ; p = 0,000). Hal ini menggambarkan
bahwa subjek laki-laki dalam penelitian ini cenderung memiliki keinginan untuk
melakukan kedekatan emosional yang lebih besar daripada subjek perempuan,
seperti melakukan komunikasi yang cukup intens guna berbagi mengenai kegiatan
sehari-hari kepada pasangannya dan memberikan dukungan emosional kepada
pasangannya terkait apapun yang akan dihadapi. Hasil ini bertentangan dengan
hasil penelitian Sternberg (1997) yang menemukan bahwa subjek perempuan
dalam penelitiannya memiliki skor intimasi yang lebih tinggi dibandingkan subjek
laki-laki. Selain itu, penelitian yang dilakukan Kochar & Sharma (2015) juga
menemukan bahwa subjek perempuan dalam penelitian mereka memiliki intimasi
yang lebih tinggi dibandingkan subjek laki-laki. Kochar & Sharma (2015)
beranggapan bahwa perempuan lebih mampu untuk mengkomunikasikan
pemikiran atau kebutuhan yang dimilikinya dalam suatu hubungan, karena mereka
mampu berkomunikasi dengan baik, mereka juga lebih dapat memahami pasangan
mereka dengan baik. Selain itu, perempuan pada umumnya selalu memberikan
dukungan emosional sekaligus mengharapkan dukungan emosional juga dari
pasangannya, lebih pengertian, dan lebih menghargai pasangannya, sedangkan
laki-laki dianggap kurang menunjukkan sikap-sikap tersebut dan lebih cenderung
mendominasi pada dorongan/keinginan fisiologis (Kochar & Sharma, 2015).
Pada komponen hasrat, subjek laki-laki memperoleh skor mean (M =
98,61 ; statistik deskriptif ; p = 0,000), sedangkan perempuan memperoleh skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
mean (M = 94,52 ; statistik deskriptif ; p = 0,000). Hal ini menunjukkan bahwa
subjek laki-laki pada penelitian ini cenderung memiliki dorongan fisiologis yang
lebih besar dibandingkan subjek perempuan. Hasil ini sejalan dengan penelitian
Hatfield & Sprecher (1986) yang menemukan bahwa komponen hasrat cenderung
lebih tinggi pada laki-laki dan komponen hasrat merupakan komponen yang
paling menentukan kepuasan hubungan pada laki-laki karena pada dasarnya laki-
laki dianggap lebih mudah untuk mengekspresikan makna cinta yang biasanya
digambarkan melalui tingkah laku seksual mulai dari berpegangan tangan,
berciuman, bahkan sampai melakukan hubungan intim dibandingkan perempuan.
Pada komponen komitmen, skor mean subjek laki-laki (M = 99,23 ;
statistik deskriptif ; p = 0,000) memperoleh skor lebih tinggi dibandingkan skor
mean subjek perempuan (M = 98,98 ; statistik deskriptif ; p = 0,000). Hal ini
menunjukkan bahwa subjek laki-laki dalam penelitian ini memiliki keinginan
yang besar daripada subjek perempuan untuk mengupayakan berbagai cara agar
hubungan pacaran yang mereka jalani dapat bertahan meskipun jarak memisahkan
mereka. Hasil ini sejalan dengan penelitian Ackerman, Griskevicius & Li (2011)
yang menunjukkan bahwa subjek laki-laki dalam penelitiannya ternyata memiliki
kecenderungan yang lebih tinggi untuk mengekspresikan kebutuhan komitmen
terhadap pasangannya dalam hubungan pacaran yang dijalani. Dalam
penelitiannya, Tang (2007) berpendapat bahwa adanya komitmen yang tinggi
pada laki-laki terhadap pasangannya karena adanya rasa cinta dan keinginan yang
besar untuk tidak mementingkan kepentingan diri sendiri, dengan kata lain, lebih
mengutamakan kepentingan pasangannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Dalam penelitian ini, ditemukan hasil bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan dan negatif antara lama hubungan pacaran dengan kepuasan hubungan
dalam pacaran (rs = - 0,017 ; spearman ; p = 0,806). Hasil ini menunjukkan
bahwa kepuasan hubungan dalam pacaran tidak ditentukan dari lamanya suatu
hubungan pacaran. Hasil temuan ini sejalan dengan temuan Gao (2001) yang
menemukan bahwa lama hubungan tidak berkorelasi dengan rasa puas yang
pasangan rasakan dalam suatu hubungan romantis karena fokus utama dalam
suatu hubungan adalah kualitas hubungan itu sendiri dan bukannya panjangnya
suatu hubungan romantis berlangsung.
Berdasarkan data statistik deskriptif, mayoritas subjek dalam penelitian ini
lebih banyak menggunakan fitur aplikasi chatting sebagai media komunikasi yang
menjembatani pasangan dalam berkomunikasi selama menjalani hubungan
pacaran jarak jauh. Pettigrew (2009, dalam Coyne, Stockdale, Busby, Iverson &
Grant, 2011) mengatakan bahwa fitur text messaging (fitur chatting) dapat
memberikan keuntungan bagi hubungan mereka karena fitur tersebut membuat
mereka dapat menghubungi pasangan mereka secara terus-menerus. Selain itu,
Coyne, dkk (2011) juga berpendapat bahwa penggunaan aplikasi komunikasi
berbasis chatting dapat membantu pasangan untuk berkomunikasi sepanjang hari,
serta mampu meningkatkan intensitas komunikasi mereka meskipun mereka
dipisahkan oleh jarak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepuasan hubungan
dalam pacaran pada pasangan pacaran jarak jauh ditinjau dari komponen intimasi,
hasrat, dan komitmen, serta dieksplorasi berdasarkan jenis kelamin dan lama
hubungan pacaran. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kepuasan hubungan dalam pacaran pada pasangan pacaran jarak jauh tergolong
tinggi (M = 290,19 > M = 210 ; statistik deskriptif ; p = 0,000).
2. Komponen intimasi (M = 95,30 ; statistik deskriptif ; p = 0,000), hasrat (M =
95,65 ; statistik deskriptif ; p = 0,000), dan komitmen (M = 99,23 ; statistik
deskriptif ; p = 0,000) merupakan faktor penentu kepuasan hubungan dalam
pacaran. Namun, komponen komitmen memegang peranan penting dan memiliki
peran penting dalam menciptakan kepuasan hubungan dalam pacaran.
3. Ada perbedaan mean antara laki-laki (M = 294,38 ; statistik deskriptif ; p =
0,000) dan perempuan (M = 288,59 ; statistik deskriptif ; p = 0,000) terhadap
kepuasan hubungan dalam pacaran. Laki-laki memiliki tingkat kepuasan yang
lebih tinggi dibandingkan perempuan.
4. Ada perbedaan mean antara jenis kelamin dengan mean komponen kepuasan
hubungan dalam pacaran. Laki-laki memperoleh skor mean yang lebih tinggi pada
komponen intimasi (M = 95,88 ; statistik deskriptif ; p = 0,000), komponen hasrat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
(M = 98,61 ; statistik deskriptif ; p = 0,000), dan komponen komitmen (M = 99,23
; statistik deskriptif ; p = 0,000) dibandingkan perempuan. Hasil ini semakin
menguatkan bahwa subjek laki-laki dalam penelitian ini cenderung lebih merasa
puas dalam hubungan pacaran jarak jauh yang dijalani.
5. Tidak ada hubungan yang signifikan dan negatif antara kepuasan hubungan
dalam pacaran dengan lama hubungan pacaran (rs = - 0,017 ; spearman ; p =
0,806).
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian kepuasan hubungan dalam pacaran pada pasangan pacaran jarak
jauh memiliki beberapa keterbatasan, yaitu faktor demografis frekuensi
komunikasi dan frekuensi tatap muka dalam skala penelitian ini hanya memiliki
dua pilihan jawaban sehingga hal tersebut mengakibatkan kedua faktor
demografis tersebut tidak dapat diuji linearitas dengan kepuasan hubungan dalam
pacaran karena uji linearitas harus memiliki lebih dari 3 kategorisasi pilihan.
Apabila di bawah dari 3, maka kedua faktor demografis tersebut tidak dapat
mengukur kepuasan hubungan dalam pacaran.
Dalam proses pengambilan data melalui kuesioner online, terdapat 28
subjek dari 230 subjek yang mengisi data identitas diri yang kurang lengkap,
seperti lama hubungan yang hanya menuliskan angka 2 atau 4 tanpa memberikan
keterangan lebih lanjut apakah 2 bulan atau 2 tahun. Hal ini membuat peneliti
akhirnya memutuskan untuk tidak memakai 28 subjek tersebut dan diperoleh 202
subjek penelitian. Hal ini disebabkan kurangnya panduan dari peneliti dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
memberikan instruksi pada kolom identitas, seperti memberikan contoh penulisan
yang benar (2 bulan atau 2 tahun) pada kolom lama hubungan sehingga subjek
penelitian yang mengisi pun tidak keliru dalam mencantumkan data diri mereka.
Peneliti juga kurang mempertimbangkan lebih banyak variabel yang dapat
menentukan kepuasan hubungan dalam pacaran pada laki-laki atau perempuan,
seperti ada tidaknya kekerasan dalam hubungan, ada tidaknya rasa kesepian dalam
hubungan sehingga penelitian ini kurang memberikan informasi terkait data-data
tersebut. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat lebih mempertimbangkan
variabel-variabel lain yang dapat menentukan kepuasan hubungan dalam pacaran.
C. Saran
Berdasarkan hasil analisis, pembahasan, kesimpulan, dan keterbatasan
penelitian dari penelitian kepuasan hubungan dalam pacaran pada pasangan
pacaran jarak jauh yang sudah dilakukan, maka peneliti mengajukan saran :
1. Pasangan yang menjalani pacaran jarak jauh
Jarak bukanlah suatu hambatan yang dapat membuat seseorang berhenti
memperjuangkan hubungan. Dari ketiga komponen cinta Sternberg, komitmen
memegang peranan penting dalam kepuasan hubungan dalam pacaran. Apabila
seseorang telah memiliki komitmen, tantangan dalam hubungan mampu
mereka lewati dengan cukup baik karena komitmen menekankan pada usaha
pribadi seseorang untuk tetap mempertahankan hubungan mereka dan memilih
untuk tetap bersama-sama dengan pasangannya dalam berbagai kondisi, baik
suka maupun duka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2. Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti lain yang tertarik untuk meneliti tentang kepuasan hubungan
dalam pacaran pada pasangan pacaran jarak jauh, bisa menjadikan penelitian
ini sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya. Dari segi metode, peneliti
berharap kedepannya peneliti selanjutnya dapat menggunakan metode
kualitatif. Dari segi faktor demografis, peneliti menyarankan peneliti
selanjutnya dapat mengelaborasikan faktor-faktor demografis yang belum
peneliti ungkap dalam penelitian ini. Dari segi komponen kepuasan hubungan
dalam pacaran, peneliti selanjutnya mungkin dapat menggunakan komponen
cinta dari Rubin karena komponen cinta Sternberg dan Rubin pada dasarnya
dapat dijadikan indikator penentu kepuasan hubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
DAFTAR ACUAN
Acker, M., & Davis, M. H. (1992). Intimacy, passion and commitment in adult romantic relationships: A test of the triangular theory of love. Journal of Social and Personal Relationships, 9(1), 21-50.
Ackerman, J. M., Griskevicius, V., & Li, N. P. (2011). Let's get serious:
communicating commitment in romantic relationships. Journal of personality and social psychology, 100(6), 1079-1094.
Aldila, R. R. (2013). Hubungan antara kecerdasan emosi dan kepuasan hubungan
pada mahasiswa yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Anatasia, G. (2010). Kepuasan pacaran dan hubungan romantis pada hubungan
jarak jauh. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Andrade, A. L., Wachelke, J. F. R., & Howat-Rodrigues, A. B. C. (2015).
Relationship Satisfaction in Young Adults: Gender and Love Dimensions. Interpersona, 9(1), 19-31.
Baron, R. A., & Byrne. D. (2005). Psikologi sosial/edisi kesepuluh/Jilid 2. Jakarta
: Penerbit Erlangga. Bebee, S. A., Bebee, S. J., & Redmond, M. V. (2011). Interpersonal
communication relating others (6th ed). Boston : Pearson Education, Inc. Coyne, S. M., Stockdale, L., Busby, D., Iverson, B., & Grant, D. M. (2011). “I luv
u:)!”: A descriptive study of the media use of individuals in romantic relationships. Family Relations, 60(2), 150-162.
Dariyo, A. (2002). Psikologi perkembangan dewasa muda. Jakarta : Grasindo. Fletcher, G. J., Simpson, J. A., & Thomas, G. (2000). The measurement of
perceived relationship quality components: A confirmatory factor analytic approach. Personality and Social Psychology Bulletin, 26(3), 340-354.
Firmin, M. W., Firmin, R. L., & Lorenzen, K. M. (2000). Loneliness Dynamics Involved with College Long-Distance Relationships. Cedarville University. Gao, G. (2001). Intimacy, passion, and commitment in Chinese and US American romantic relationships. International Journal of Intercultural Relations, 25(3), 329-342.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Hampton, JR., D. P. (2001). The effect of communication on satisfaction in long distance and proximal relationships of college students. National Undergraduate Research Clearinghouse, 4. Hatfield, E., & Sprecher, S. (1986). Measuring passionate love in intimate relationships. Journal of adolescence, 9(4), 383-410. Horison, C. (2013). Hubungan komponen cinta sternberg dengan kepuasan hubungan romantis pada dunia maya dan dunia nyata. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Kochar, R. K., & Sharma, D. (2015). Role of Love in Relationship Satisfaction.
3(6), Issue 1. Lin, H. L. (2004). So Far and Yet So Close: Predictors of Closeness in Local and
Long-distance Relationships (Doctoral dissertation, University of Houston).
Lismartini, E., & Amin, A. (2017). Nikita Mirzani Lelah Pacaran Jarak
Jauh. http://www.viva.co.id/showbiz/gosip/939961-nikita-mirzani-lelah-pacaran-jarak-jauh.
Marshanda Ogah Pacaran. (2017). Marshanda Ogah Pacaran Jarak
Jauh. http://indotainment.indopos.co.id/read/2017/04/07/94209/Marshanda-Ogah-Pacaran-Jarak-Jauh.
Mietzner, S., & Lin, L. W. (2005). Would you do it again?. College Student
Journal, 39(1). Permatasari, K. I. (2013). Perbedaan cinta sternberg (intimacy, passion, commitment) berdasarkan jarak tempat tinggal pada wanita. Skripsi. Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Pistole, M. C., Roberts, A., & Chapman, M. L. (2010). Attachment, relationship maintenance, and stress in long distance and geographically close romantic relationships. Journal of Social and Personal Relationships, 27(4), 535- 552. Pratiwi, N. M. A . (2015). Perbedaan kualitas komunikasi antara individu dewasa awal yang berpacaran jarak jauh dan jarak dekat di denpasar. Skripsi. Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar. Rahman, A. A. (2013). Psikologi sosial: integrasi pengetahuan wahyu dan pengetahuan empirik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Rice, F. Philip. (1996). The adolescent : development, relationships, and culture (8th ed). Allyn and Bacon, Boston. Rukmana, C. F. (2015). Manajemen konflik pasangan long distance relationship. Skripsi. Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Multimedia Public Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara Tangerang. Sarwono, S. W., & Meinarno, E. A. (2009). Psikologi sosial. Jakarta : Salemba Humanika. Santrock, J. W. (2012). Life-span development (13th Ed.) : perkembangan masa hidup edisi ketigabelas, jilid I. Jakarta : Penerbit Erlangga. Saputra, R. A. (2017). Pacaran Jarak Jauh, Marissa Nasution Berat di
Ongkos. http://showbiz.liputan6.com/read/2875394/pacaran-jarak-jauh-marissa-nasution-berat-di-ongkos.
Septarini, M. A. (2014). Hubungan antara intensitas penggunaan situs jejaring sosial dengan kepuasan hubungan romantis. Skripsi. Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sihombing, F. W. (2013). Hubungan pengungkapan diri terhadap kepuasan
hubungan romantis pada dewasa awal. Skripsi Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Skinner, B. (2005). Perceptions of college students in long distance
relationships. UW-L Journal of Undergraduate Research VIII. Stafford, L. (2010). Geographic distance and communication during courtship. Communication Research, 37(2), 275-297. Sternberg, R. J. (1997). Construct validation of a triangular love scale.European Journal of Social Psychology, 27(3), 313-335. Sternberg, R. J. (1986). A triangular theory of love. Psychological review, 93(2), 119-135. Supratiknya, A. (2007). Kiat merujuk sumber acuan dalam penulisan karya ilmiah. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Supratiknya, A. (2014). Pengukuran psikologis. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Supratiknya, A. (2016). Metodologi penelitian kuantitatif & kualitatif dalam psikologi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Suwito, L. D. (2013). Hubungan komitmen dalam berpacaran dengan subjective well-being pada mahasiswa UKSW salatiga yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Satya Wacana Salatiga. Tang, P. T. (2007). Romantic relationship: Love styles, triangular love and
relationship satisfaction. A Thesis submitted for the Degree Bachelor of Social Sciences with Honors in Psychology at the City University of Hong Kong.
Ursila, F. M. (2012). Hubungan antara kepuasan hubungan romantis dan
psychological well-being pada mahasiswa yang berpacaran. Skripsi. Fakultas Psikologi Program Studi Sarjana Reguler Universitas Indonesia.
Wright, K. B. (2005). Researching Internet‐based populations: Advantages and
disadvantages of online survey research, online questionnaire authoring software packages, and web survey services. Journal of Computer‐Mediated Communication, 10(3), 00-00.
Yudistriana, K., Basuki, A. H., & Harsanti, I. (2011). Intimasi pada Pria Dewasa
Awal yang Berpacaran Jarak Jauh Beda Kota. Jurnal Ilmiah Psikologi, 3(2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
LAMPIRAN I
SKALA KEPUASAN HUBUNGAN DALAM PACARAN UNTUK UJI
COBA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh :
Maria Oktavina Rae
119114034
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
PENGANTAR
Dengan hormat,
Saya, Maria Oktavina Rae selaku Mahasiswi Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sedang melakukan penelitian untuk
menyelesaikan tugas akhir (skripsi) sebagai salah satu syarat kelulusan. Oleh
karena itu, saya membutuhkan partisipasi teman-teman untuk mengisi skala
kuesioner yang telah saya sediakan.
Penelitian ini berfokus pada teman-teman yang sedang menjalani
hubungan pacaran jarak jauh atau long distance relationship dimana pernyataan-
pernyataan pada kuesioner seputar tentang aktivitas atau pengalaman teman-
teman selama menjalani hubungan pacaran jarak jauh dengan pasangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan jawaban yang sesuai dengan
keadaan teman-teman saat ini. Teman-teman diharapkan menjawab pernyataan-
pernyataan sesuai dengan keadaan, pikiran, dan perasaan teman-teman yang
sebenarnya. Tidak ada jawaban yang benar atau salah selama jawaban yang
teman-teman pilih merupakan keadaan sebenarnya dari diri teman-teman.
Jangan sampai ada pernyataan yang terlewati untuk dijawab.
Identitas dan hasil jawaban teman-teman hanya dipergunakan untuk
kepentingan penelitian sehingga data yang telah teman-teman cantumkan pada
kuesioner akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Apabila ada hal yang kurang
dipahami dapat bertanya langsung kepada peneliti.
Atas waktu dan perhatiannya, saya mengucapkan terimakasih atas
partisipasinya dalam mengisi kuesioner ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK IKUT
PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Setelah membaca penjelasan mengenai penelitian ini, saya bersedia untuk
terlibat dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner tanpa ada paksaan dari
pihak manapun. Seluruh jawaban yang saya berikan pada kuesioner ini sungguh-
sungguh sesuai dengan apa yang saya alami.
Yogyakarta,................................2017
( )
Nama lengkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
IDENTITAS DIRI
Inisial :
Usia : tahun
Jenis kelamin : ( ) laki-laki ( ) perempuan
Lama hubungan :
Dimana domisili Anda dan pasangan Anda saat ini?
Anda Pasangan Anda
KOTA
PROVINSI
NEGARA
Apa topik-topik yang biasanya disampaikan ketika Anda berkomunikasi dengan
pasangan Anda?
( ) keluarga ( ) teman pergaulan ( ) pekerjaan
Media yang sering Anda gunakan untuk berkomunikasi dengan pasangan?
( ) pesan singkat dan panggilan telefon
( ) fitur chatting (Line, WhatsApp, Wechat, Blackberry Messenger, Email, dan
lain-lain)
( ) fitur panggilan video (Skype, Line video call, WhatsApp video call, dan lain-
lain)
Pada umumnya, seberapa sering Anda berkomunikasi dengan pasangan Anda
dalam sehari?
( ) kurang dari satu kali ( ) satu kali ( ) lebih dari sekali
Berapa lama waktu yang Anda habiskan untuk berkomunikasi dengan pasangan
Anda setiap kali kontak?
( ) < 1 jam ( ) 1-3 jam ( ) 3-6 jam ( ) 6-8 jam ( ) > 8 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Berapa biaya yang Anda keluarkan untuk berkomunikasi atau mengunjungi
pasangan Anda per bulan?
( ) < Rp. 500.000,00
( ) Rp. 500.000,00 – Rp. 1.000.000,00
( ) Rp. 1.000.000,00- Rp. 2.000.000,00
( ) > Rp. 2.000.000,00
Seberapa sering Anda bertemu muka dengan pasangan Anda dalam sebulan?
( ) kurang dari satu kali ( ) satu kali ( ) lebih dari sekali
Seberapa puas Anda menjalani hubungan pacaran dengan pasangan Anda?
1 2 3 4 5 6
Tidak puas Puas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
PETUNJUK PENGISIAN
1. Skala ini terdiri dari 90 butir pernyataan. Bacalah dengan teliti sebelum Anda
mengisi jawaban dari pernyataan yang tersedia.
2. Pilihlah salah satu dari enam pilihan jawaban yang telah disediakan, yang
paling sesuai dengan keadaan Anda, dengan memberikan tanda silang (X) pada
kolom yang sudah disediakan. Enam pilihan jawaban tersedia, ialah :
SS : bila Anda “Sangat Setuju” dengan pernyataan tersebut
S : bila Anda “Setuju” dengan pernyataan tersebut
AS : bila Anda “Agak Setuju” dengan pernyataan tersebut
ATS : bila Anda “Agak Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut
TS : bila Anda “Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut
STS : bila Anda “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut
3. Bila Anda hendak mengganti jawaban, maka Anda dapat membumbuhkan
tanda sama dengan ( = ) pada jawaban yang salah dan berikan tanda silang (X)
pada jawaban baru yang Anda anggap benar.
No.
Pernyataan
Pilihan Jawaban SS S AS ATS TS STS
1. Saya adalah pribadi yang menyukai tantangan
X X
4. Anda diminta untuk mengisi sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya.
Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda, namun tidak ada jawaban yang
benar atau salah selama jawaban yang Anda pilih menggambarkan keadaan
sebenarnya dari diri Anda.
5. Periksalah kembali jawaban Anda dan jangan sampai ada yang terlewati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
No Pernyataan Pilihan Jawab STS TS ATS AS S SS
1 Saya membiarkan pasangan saya yang sedang menghadapi berbagai kesulitan
2 Saya melihat pasangan saya memiliki daya tarik fisik yang membosankan di mata saya
3 Saya mulai menghindari sentuhan-sentuhan fisik yang mungkin dilakukan saat saya bertemu dengan pasangan saya
4 Akhir-akhir ini, komunikasi saya dan pasangan cenderung dingin
5 Saya bosan saat harus bertemu dengan pasangan saya berkali-kali
6 Saya menahan diri untuk tidak bersentuhan fisik dengan pasangan saya saat bertemu
7 Hubungan saya dan pasangan saya tetap mesra meski kami jarang bersentuhan fisik
8 Saya merasa pasangan saya belum mampu untuk menerima kekurangan yang ada pada diri saya
9 Saya merasa kurang bergairah saat berciuman dengan pasangan saya
10 Pasangan saya jarang mendampingi saya melewati masa-masa sulit yang saya hadapi
11 Saya memaksa pasangan saya untuk melakukan hal-hal yang saya sukai meskipun hal tersebut bertolak belakangan dengan apa yang ia sukai
12 Saat bertemu, saya enggan untuk bersentuhan fisik dengan pasangan saya
13 Saya merasa pasangan saya semakin hari semakin menarik di mata saya
14 Akhir-akhir ini, gairah yang saya rasakan terhadap pasangan saya mulai hilang saat kami bertemu
15 Saya merasa malu menyampaikan pikiran dan perasaan saya kepada pasangan saya
16 Saya memiliki ketertarikan fisik terhadap pasangan saya
17 Dalam memecahkan suatu masalah, saya dan pasangan saya saling mendiskusikan satu sama lain mengenai solusi-solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
No Pernyataan Pilihan Jawab STS TS ATS AS S SS
18 Saya merasa senang karena pasangan saya terbuka terhadap perbedaan pendapat dan pikiran yang saya miliki
19 Saya merasa cemburu karena pasangan saya banyak berinteraksi dengan teman-teman lawan jenisnya
20 Saya suka menciumi wangi tubuh pasangan saya saat kami bertemu
21 Pasangan saya tetap mendampingi saya melewati masa-masa sulit yang saya hadapi
22 Pasangan saya cenderung membatasi saya dalam melakukan berbagai kegiatan yang saya sukai selama menjalani hubungan pacaran
23 Memiliki komunikasi yang terbuka dengan pasangan saya membuat saya merasa nyaman dan tenang
24 Saya belum memikirkan untuk membawa hubungan saya dengan pasangan saya ke tahap yang lebih serius
25 Saat bertemu, saya merasa penampilan pasangan saya mulai membosankan di mata saya
26 Saya merasa tenang karena pasangan saya dapat diandalkan ketika saya membutuhkannya
27 Saya merasa pasangan saya membuat berbagai alasan apabila saya memberikan beberapa pertanyaan terkait aktivitas yang dikerjakannya sehari-hari
28 Saya merasa lelah mendengarkan pasangan saya menceritakan banyak hal kepada saya
29 Saya merasa pasangan saya semakin kurang menarik di mata saya
30 Saya merasa bahagia karena pasangan saya dapat menerima diri saya apa adanya
31 Saya merasa kekurangan yang ada pada diri pasangan saya dapat menjadi penghambat dalam hubungan kami
32 Saya merasa sedih karena pasangan saya belum mampu menerima diri saya apa adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
No Pernyataan Pilihan Jawab STS TS ATS AS S SS
33 Saya merasa bahwa menjalani hubungan dengan pasangan saya merupakan keputusan yang salah
34 Saya terpaksa menuruti keinginan pasangan saya untuk mencium saya saat kami bertemu
35 Sentuhan-sentuhan fisik diantara saya dan pasangan saya adalah hal yang paling saya sukai saat kami saling bertemu
36 Saya suka memeluk pasangan saya ketika kami saling bertemu
37 Ketika bertemu, saya melihat penampilan fisik pasangan saya semakin hari semakin kurang menarik
38 Saya yakin untuk membawa hubungan saya dengan pasangan saya ke tahap yang lebih matang
39 Saya merasa pasangan saya mampu mendorong saya untuk menjadi diri saya sendiri
40 Dukungan yang diberikan pasangan saya membuat saya merasa tenang dalam menghadapi berbagai kesulitan
41 Saya merasa tenang meski tanpa ada kabar dari pasangan saya selama beberapa hari
42 Saya percaya bahwa pasangan saya mengatakan apa adanya mengenai hal-hal yang ia lakukan sehari-hari
43 Saya merasa bahwa hubungan yang saya jalani dengan pasangan saya merupakan keputusan yang tepat
44 Saya merasa senang saat pasangan saya dapat bercerita banyak hal kepada saya
45 Saya ingin menghabiskan waktu saya seumur hidup bersama-sama dengan pasangan saya saat ini
46 Saya suka mencium bibir pasangan saya ketika kami saling bertemu
47 Saya merasa tenang meskipun pasangan saya banyak berinteraksi dengan teman-teman lawan jenis
48 Saya dan pasangan saya jarang mendiskusikan solusi-solusi yang perlu diambil dalam memecahkan suatu masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
No Pernyataan Pilihan Jawab STS TS ATS AS S SS
49 Saya cenderung cuek saat pasangan saya menghilang tanpa ada kabar yang jelas
50 Saya merasa kecewa karena pasangan saya belum mampu untuk diandalkan ketika saya membutuhkannya
51 Saya dapat memberikan ruang bebas kepada pasangan saya untuk melakukan berbagai hal yang ia sukai
52 Saya merasa nyaman karena pasangan saya membuat saya merasa dipahami
53 Saya merasa kecewa karena pasangan saya belum mampu menerima perbedaan pendapat dan pikiran yang saya miliki
54 Ketika kami bertemu, saya suka memandangi wajah pasangan saya secara diam-diam
55 Saat sedang dilanda masalah, saya akan tetap memperjuangkan hubungan saya dan pasangan saya
56 Saya merasa lega saat menceritakan kesulitan-kesulitan yang saya hadapi kepada pasangan saya
57 Saya merasa kecewa karena pasangan saya belum mampu untuk memahami diri saya dengan baik
58 Saat berada dekat dengan pasangan saya, saya merasa bergairah
59 Saya merasa nyaman menceritakan apapun masalah yang saya alami kepada pasangan saya
60 Penting bagi saya memberikan kecupan hangat untuk pasangan saya ketika kami saling bertemu
61 Saya merasa khawatir saat pasangan saya tidak memberikan kabar kepada saya
62 Saya tetap mendampingi pasangan saya melewati masa-masa sulit yang ia hadapi
63 Saya merasa kecewa karena pasangan saya jarang memberikan dukungan ketika saya sedang menghadapi kesulitan
64 Saya merasa malu mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang saya alami kepada pasangan saya
65 Saat kami bertemu, gairah yang saya rasakan terhadap pasangan saya berkurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
No Pernyataan Pilihan Jawab STS TS ATS AS S SS
66 Saya terpaksa menjadi seperti apa yang pasangan saya kehendaki
67 Saya dan pasangan saya lebih suka berjalan sendiri-sendiri tanpa harus selalu bergandengan tangan saat bertemu
68 Pasangan saya mampu memberikan ruang bebas kepada saya untuk melakukan berbagai hal yang saya sukai
69 Saya merasa enggan untuk berada dekat dengan pasangan saya saat kami bertemu
70 Saat bertemu, sentuhan-sentuhan fisik diantara saya dan pasangan membuat hubungan semakin mesra
71 Saya merasa pasangan saya memiliki daya tarik yang berbeda dari orang-orang yang pernah dekat dengan saya
72 Saya merasa nyaman berbagi informasi pribadi tentang diri saya kepada pasangan saya
73 Daya tarik fisik yang dimiliki pasangan saya sebagian besar adalah hal yang saya idamkan selama ini
74 Saya merasa nyaman mengungkapkan pikiran dan perasaan yang saya miliki kepada pasangan saya
75 Saat bertemu dan berjalan berdua, saya selalu menggandeng tangan pasangan saya
76 Saya memiliki komunikasi yang hangat dengan pasangan saya
77 Saya memilih untuk menjadi diri orang lain saat bersama dengan pasangan saya
78 Saya merasa sedih karena pasangan saya jarang memberikan dukungan terkait apapun yang sedang saya hadapi
79 Saat sedang menghadapi masalah, saya merasa enggan untuk menceritakan kepada pasangan saya
80 Saya merasa pasangan saya selalu mampu membuat saya bergairah setiap kami bertemu
81 Saya merasa terpaksa membagi informasi pribadi tentang diri saya kepada pasangan saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
No Pernyataan Pilihan Jawab STS TS ATS AS S SS
82 Saya akan meninggalkan pasangan saya saat ia dihadapkan dengan kesulitan yang berat
83 Saya mampu menerima kekurangan yang ada pada diri pasangan saya
84 Saya ingin mendampingi pasangan saya baik dalam suka maupun duka
85 Saya menikmati saat pasangan saya memeluk dan mencium saya ketika kami dapat bertemu
86 Saya dapat menjadi diri saya sendiri di depan pasangan saya
87 Saya merasa bahagia karena pasangan saya memberi dukungan terkait apapun yang sedang saya hadapi
88 Saya merasa pasangan saya dapat menerima diri saya apa adanya
89 Saya berhenti memperjuangkan hubungan saya dan pasangan saya saat kami sedang diperhadapkan dengan masalah
90 Saya memiliki keraguan untuk menghabiskan waktu saya seumur hidup bersama dengan pasangan saya saat ini
~ SELESAI ~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
LAMPIRAN II
SKALA KEPUASAN HUBUNGAN DALAM PACARAN FINAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh :
Maria Oktavina Rae
119114034
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
PENGANTAR
Dengan hormat,
Saya, Maria Oktavina Rae selaku Mahasiswi Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sedang melakukan penelitian untuk
menyelesaikan tugas akhir (skripsi) sebagai salah satu syarat kelulusan. Oleh
karena itu, saya membutuhkan partisipasi teman-teman untuk mengisi skala
kuesioner yang telah saya sediakan.
Penelitian ini berfokus pada teman-teman yang sedang menjalani
hubungan pacaran jarak jauh atau long distance relationship dimana pernyataan-
pernyataan pada kuesioner seputar tentang aktivitas atau pengalaman teman-
teman selama menjalani hubungan pacaran jarak jauh dengan pasangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan jawaban yang sesuai dengan
keadaan teman-teman saat ini. Teman-teman diharapkan menjawab pernyataan-
pernyataan sesuai dengan keadaan, pikiran, dan perasaan teman-teman yang
sebenarnya. Tidak ada jawaban yang benar atau salah selama jawaban yang
teman-teman pilih merupakan keadaan sebenarnya dari diri teman-teman.
Jangan sampai ada pernyataan yang terlewati untuk dijawab.
Identitas dan hasil jawaban teman-teman hanya dipergunakan untuk
kepentingan penelitian sehingga data yang telah teman-teman cantumkan pada
kuesioner akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Apabila ada hal yang kurang
dipahami dapat bertanya langsung kepada peneliti.
Atas waktu dan perhatiannya, saya mengucapkan terimakasih atas
partisipasinya dalam mengisi kuesioner ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK IKUT
PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Setelah membaca penjelasan mengenai penelitian ini, saya bersedia untuk
terlibat dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner tanpa ada paksaan dari
pihak manapun. Seluruh jawaban yang saya berikan pada kuesioner ini sungguh-
sungguh sesuai dengan apa yang saya alami.
Yogyakarta,................................2017
( )
Nama lengkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
IDENTITAS DIRI
Inisial :
Usia : tahun
Jenis kelamin : ( ) laki-laki ( ) perempuan
Lama hubungan :
Dimana domisili Anda dan pasangan Anda saat ini?
Anda Pasangan Anda
KOTA
PROVINSI
NEGARA
Apa topik-topik yang biasanya disampaikan ketika Anda berkomunikasi dengan
pasangan Anda?
( ) keluarga ( ) teman pergaulan ( ) pekerjaan
Media yang sering Anda gunakan untuk berkomunikasi dengan pasangan?
( ) pesan singkat dan panggilan telefon
( ) fitur chatting (Line, WhatsApp, Wechat, Blackberry Messenger, Email, dan
lain-lain)
( ) fitur panggilan video (Skype, Line video call, WhatsApp video call, dan lain-
lain)
Pada umumnya, seberapa sering Anda berkomunikasi dengan pasangan Anda
dalam sehari?
( ) kurang dari satu kali ( ) satu kali ( ) lebih dari sekali
Berapa lama waktu yang Anda habiskan untuk berkomunikasi dengan pasangan
Anda setiap kali kontak?
( ) < 1 jam ( ) 1-3 jam ( ) 3-6 jam ( ) 6-8 jam ( ) > 8 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Berapa biaya yang Anda keluarkan untuk berkomunikasi atau mengunjungi
pasangan Anda per bulan?
( ) < Rp. 500.000,00
( ) Rp. 500.000,00 – Rp. 1.000.000,00
( ) Rp. 1.000.000,00- Rp. 2.000.000,00
( ) > Rp. 2.000.000,00
Seberapa sering Anda bertemu muka dengan pasangan Anda dalam sebulan?
( ) kurang dari satu kali ( ) satu kali ( ) lebih dari sekali
Seberapa puas Anda menjalani hubungan pacaran dengan pasangan Anda?
1 2 3 4 5 6
Tidak puas Puas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PETUNJUK PENGISIAN
1. Skala ini terdiri dari 60 butir pernyataan. Bacalah dengan teliti sebelum Anda
mengisi jawaban dari pernyataan yang tersedia.
2. Pilihlah salah satu dari enam pilihan jawaban yang telah disediakan, yang
paling sesuai dengan keadaan Anda, dengan memberikan tanda silang (X) pada
kolom yang sudah disediakan. Enam pilihan jawaban tersedia, ialah :
SS : bila Anda “Sangat Setuju” dengan pernyataan tersebut
S : bila Anda “Setuju” dengan pernyataan tersebut
AS : bila Anda “Agak Setuju” dengan pernyataan tersebut
ATS : bila Anda “Agak Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut
TS : bila Anda “Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut
STS : bila Anda “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut
3. Bila Anda hendak mengganti jawaban, maka Anda dapat membumbuhkan
tanda sama dengan ( = ) pada jawaban yang salah dan berikan tanda silang (X)
pada jawaban baru yang Anda anggap benar.
No.
Pernyataan
Pilihan Jawaban SS S AS ATS TS STS
1. Saya adalah pribadi yang menyukai tantangan
X X
4. Anda diminta untuk mengisi sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya.
Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda, namun tidak ada jawaban yang
benar atau salah selama jawaban yang Anda pilih menggambarkan keadaan
sebenarnya dari diri Anda.
5. Periksalah kembali jawaban Anda dan jangan sampai ada yang terlewati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
No Pernyataan Pilihan Jawab STS TS ATS AS S SS
1 Saya membiarkan pasangan saya yang sedang menghadapi berbagai kesulitan
2 Saya melihat pasangan saya memiliki daya tarik fisik yang membosankan di mata saya
3 Saya mulai menghindari sentuhan-sentuhan fisik yang mungkin dilakukan saat saya bertemu dengan pasangan saya
4 Akhir-akhir ini, komunikasi saya dan pasangan cenderung dingin
5 Saya bosan saat harus bertemu dengan pasangan saya berkali-kali
6 Saya merasa pasangan saya belum mampu untuk menerima kekurangan yang ada pada diri saya
7 Saya merasa kurang bergairah saat berciuman dengan pasangan saya
8 Pasangan saya jarang mendampingi saya melewati masa-masa sulit yang saya hadapi
9 Saya memaksa pasangan saya untuk melakukan hal-hal yang saya sukai meskipun hal tersebut bertolak belakangan dengan apa yang ia sukai
10 Saya merasa pasangan saya semakin hari semakin menarik di mata saya
11 Akhir-akhir ini, gairah yang saya rasakan terhadap pasangan saya mulai hilang saat kami bertemu
12 Saya merasa malu menyampaikan pikiran dan perasaan saya kepada pasangan saya
13 Saya memiliki ketertarikan fisik terhadap pasangan saya
14 Dalam memecahkan suatu masalah, saya dan pasangan saya saling mendiskusikan satu sama lain mengenai solusi-solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
No Pernyataan Pilihan Jawab STS TS ATS AS S SS
15 Saya suka menciumi wangi tubuh pasangan saya saat kami bertemu
16 Saat bertemu, saya merasa penampilan pasangan saya mulai membosankan di mata saya
17 Saya merasa tenang karena pasangan saya dapat diandalkan ketika saya membutuhkannya
18 Saya merasa pasangan saya membuat berbagai alasan apabila saya memberikan beberapa pertanyaan terkait aktivitas yang dikerjakannya sehari-hari
19 Saya merasa lelah mendengarkan pasangan saya menceritakan banyak hal kepada saya
20 Saya merasa pasangan saya semakin kurang menarik di mata saya
21 Saya merasa bahagia karena pasangan saya dapat menerima diri saya apa adanya
22 Saya merasa kekurangan yang ada pada diri pasangan saya dapat menjadi penghambat dalam hubungan kami
23 Saya merasa sedih karena pasangan saya belum mampu menerima diri saya apa adanya
24 Saya merasa bahwa menjalani hubungan dengan pasangan saya merupakan keputusan yang salah
25 Saya suka memeluk pasangan saya ketika kami saling bertemu
26 Saya yakin untuk membawa hubungan saya dengan pasangan saya ke tahap yang lebih matang
27 Saya merasa pasangan saya mampu mendorong saya untuk menjadi diri saya sendiri
28 Dukungan yang diberikan pasangan saya membuat saya merasa tenang dalam menghadapi berbagai kesulitan
29 Saya merasa tenang meski tanpa ada kabar dari pasangan saya selama beberapa hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
No Pernyataan Pilihan Jawab STS TS ATS AS S SS
30 Saya percaya bahwa pasangan saya mengatakan apa adanya mengenai hal-hal yang ia lakukan sehari-hari
31 Saya merasa bahwa hubungan yang saya jalani dengan pasangan saya merupakan keputusan yang tepat
32 Saya merasa senang saat pasangan saya dapat bercerita banyak hal kepada saya
33 Saya ingin menghabiskan waktu saya seumur hidup bersama-sama dengan pasangan saya saat ini
34 Saya cenderung cuek saat pasangan saya menghilang tanpa ada kabar yang jelas
35 Saya merasa kecewa karena pasangan saya belum mampu untuk diandalkan ketika saya membutuhkannya
36 Saya merasa nyaman karena pasangan saya membuat saya merasa dipahami
37 Saat sedang dilanda masalah, saya akan tetap memperjuangkan hubungan saya dan pasangan saya
38 Saya merasa kecewa karena pasangan saya belum mampu untuk memahami diri saya dengan baik
39 Saat berada dekat dengan pasangan saya, saya merasa bergairah
40 Saya merasa nyaman menceritakan apapun masalah yang saya alami kepada pasangan saya
41 Saya tetap mendampingi pasangan saya melewati masa-masa sulit yang ia hadapi
42 Saya merasa kecewa karena pasangan saya jarang memberikan dukungan ketika saya sedang menghadapi kesulitan
43 Saya merasa malu mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang saya alami kepada pasangan saya
44 Saat kami bertemu, gairah yang saya rasakan terhadap pasangan saya berkuran
45 Saya terpaksa menjadi seperti apa yang pasangan saya kehendaki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
No Pernyataan Pilihan Jawab STS TS ATS AS S SS
46 Saya dan pasangan saya lebih suka berjalan sendiri-sendiri tanpa harus selalu bergandengan tangan saat bertemu
47 Saya merasa enggan untuk berada dekat dengan pasangan saya saat kami bertemu
48 Saat bertemu, sentuhan-sentuhan fisik diantara saya dan pasangan membuat hubungan semakin mesra
49 Saya merasa nyaman berbagi informasi pribadi tentang diri saya kepada pasangan saya
50 Daya tarik fisik yang dimiliki pasangan saya sebagian besar adalah hal yang saya idamkan selama ini
51 Saya merasa nyaman mengungkapkan pikiran dan perasaan yang saya miliki kepada pasangan saya
52 Saat bertemu dan berjalan berdua, saya selalu menggandeng tangan pasangan saya
53 Saya memiliki komunikasi yang hangat dengan pasangan saya
54 Saya merasa pasangan saya selalu mampu membuat saya bergairah setiap kami bertemu
55 Saya akan meninggalkan pasangan saya saat ia dihadapkan dengan kesulitan yang berat
56 Saya mampu menerima kekurangan yang ada pada diri pasangan saya
57 Saya menikmati saat pasangan saya memeluk dan mencium saya ketika kami dapat bertemu
58 Saya merasa bahagia karena pasangan saya memberi dukungan terkait apapun yang sedang saya hadapi
59 Saya merasa pasangan saya dapat menerima diri saya apa adanya
60 Saya memiliki keraguan untuk menghabiskan waktu saya seumur hidup bersama dengan pasangan saya saat ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
LAMPIRAN III
TABEL IVI-I DAN Rit, TABEL UJI NORMALITAS KEPUASAN HUBUNGAN DALAM PACARAN, TABEL UJI T KEPUASAN
HUBUNGAN DALAM PACARAN, TABEL PERBANDINGAN MEAN TEORETIS DAN EMPIRIS KOMPONEN KEPUASAN HUBUNGAN
DALAM PACARAN, TABEL UJI T KOMPONEN KEPUASAN HUBUNGAN DALAM PACARAN, TABEL PERBANDINGAN MEAN TEORETIS DAN EMPIRIS LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN, TABEL PERBEDAAN MEAN TEORETIS DAN EMPIRIS JENIS KELAMIN
DENGAN KOMPONEN KEPUASAN HUBUNGAN DALAM PACARAN, TABEL UJI LINEARITAS KEPUASAN HUBUNGAN DALAM PACARAN
DENGAN LAMA HUBUNGAN PACARAN, TABEL KORELASI LAMA HUBUNGAN DENGAN KEPUASAN HUBUNGAN DALAM PACARAN,
TABEL UJI LINEARITAS KEPUASAN HUBUNGAN DALAM PACARAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN DALAM PACARAN PADA SKALA,
TABEL KORELASI KEPUASAN HUBUNGAN DALAM PACARAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN DALAM HUBUNGAN PACARAN
PADA SKALA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Hasil IVI-I dan uji Korelasi Item Total Skala Kepuasan Hubungan dalam
Pacaran
No.
Aspek
Favorable Unfavorable
Jumlah Item IVI-I rit Item IVI-I rit
1. Intimasi 18 1 0,402 4 1 0,476
45
23 1 0, 434 15 1 0,489
26 1 0,526 19 1 -0,061
30 1 0,467 28 1 0,386
40 1 0,592 32 1 0,443
44 1 0,574 41 1 0,276
47 1 -0,145 49 1 0,344
52 1 0,516 50 1 0,395
56 1 0,426 53 1 0,111
59 1 0,506 57 1 0,258
61 1 0,334 63 1 0,243
72 1 0,664 64 1 0,395
74 1 0,421 78 1 0,191
76 1 0,531 79 0,67 0,373
87 1 0,593 81 0,67 0,412
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
No.
Aspek
Favorable Unfavorable
Jumlah Item IVI-I rit Item IVI-I rit
2. Hasrat 13 1 0,535 2 1 0,662
45
16 1 0,500 3 1 0,406
20 1 0,350 5 1 0,439
35 1 0,210 6 0,67 0,217
36 1 0,397 7 0,67 -0,094
46 1 0,148 9 1 0,312
54 1 0,227 12 0,67 0,532
58 1 0,434 14 1 0,683
60 1 0,243 25 1 0,528
70 1 0,376 29 1 0,689
71 0,67 0,527 34 0,67 0,367
73 1 0,416 37 0,67 0,305
75 1 0,287 65 1 0,496
80 1 0,273 67 1 0,324
85 1 0,411 69 1 0,591
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
No.
Aspek
Favorable Unfavorable
Jumlah Item IVI-I rit Item IVI-I rit
3. Komitmen 17 1 0,428 1 0,67 0,562
45
21 1 0,398 8 1 0,358
38 1 0,364 10 1 0,350
39 1 0,564 11 067 0,300
42 1 0,381 22 1 0,272
43 1 0,612 24 0,67 0,320
45 1 0,716 27 1 0,313
51 1 0,002 31 0,67 0,357
55 1 0,453 33 1 0,501
62 1 0,552 48 1 0,263
68 1 0,325 66 1 0,326
83 1 0,417 77 1 0,153
84 0,67 0,486 82 1 0,509
86 1 0,286 89 0,67 0,488
88 1 0,491 90 1 0,444
Keterangan : Angka yang di-underline adalah item-item yang gugur dengan rit
bernilai minus dan rit ≤ 0,20. Angka yang di-italic adalah item-item yang
digugurkan untuk menyeimbangkan jumlah item pada masing-masing aspek, baik
favorable maupun unfavorable. Angka yang di-bold adalah item-item yang
dipertahankan dengan pertimbangan melihat item-item yang memiliki skor IVI-I
sama dengan 1 dan skor rit ≥ 0,20 dan mempertahankan item-item yang memiliki
skor IVI-I ≤ 0,67, namun memiliki skor rit ≥ 0,20.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Uji Normalitas Kepuasan Hubungan dalam Pacaran
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KepuasanHubu
ngan
N 202
Normal Parametersa,b Mean 290,19
Std. Deviation 35,830
Most Extreme Differences Absolute ,059
Positive ,033
Negative -,059
Kolmogorov-Smirnov Z ,837
Asymp. Sig. (2-tailed) ,486
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Uji One Sample T-Test Kepuasan Hubungan dalam Pacaran
Test Value = 202
T 34,983
Df 201
Sig. (2-tailed) 0,000
Mean Difference 88,193
95% Confidence Interval of the Difference Lower 83,22
Upper 93,16
Mean Teoretis dan Mean Empiris Komponen dari Kepuasan Hubungan
dalam Pacaran
Aspek
Mean Teoretis Mean Empiris
N Skor
Min
Skor
Max
Mean SD N Skor
Min
Skor
Max
Mean SD
Intimasi 202 20 120 70 16,67 202 47 120 95,31 13,50
Hasrat 202 20 120 70 16,67 202 57 120 95,65 13,53
Komitmen 202 20 120 70 16,67 202 58 120 99,23 12,99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Uji One Sample T-Test Komponen Kepuasan Hubungan dalam Pacaran
Test Value = 202 Intimasi Hasrat Komitmen
T 100,334 101,882 107,874
Df 201 201 201
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
Mean Difference 95,307 95,332 99,614
95% Confidence Interval of the Difference Lower 93,43 93,49 97,79
Upper 97,18 97,18 101,43
Perbedaan Mean Kelompok Laki-laki dan Perempuan terhadap Kepuasan Hubungan dalam Pacaran
N Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean Skor total item
202 290,19 35,830 2,521
Lakilaki 57 292,53 38,952 5,159 Perempuan 147 288,64 34,052 2,809
Uji One-Sample T-Test Laki-laki dan Perempuan terhadap Kepuasan Hubungan dalam Pacaran
Test Value = 0
t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper Skor total item
115,109 201 ,000 290,193 285,22 295,16
Lakilaki 56,698 56 ,000 292,526 282,19 302,86 Perempuan 102,773 146 ,000 288,639 283,09 294,19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Perbedaan Mean Jenis Kelamin dengan Mean Komponen Kepuasan
Hubungan dalam Pacaran
Intimasi Jenis Kelamin Mean N Std. Deviation
1 95,88 56 15,371 2 95,09 146 12,762 Total 95,31 202 13,501
Hasrat Jenis Kelamin Mean N Std. Deviation
1 98,61 56 13,519 2 94,52 146 13,408 Total 95,65 202 13,530
Komitmen Jenis Kelamin Mean N Std. Deviation
1 99,89 56 14,359 2 98,98 146 12,476 Total 99,23 202 12,995
Uji Linearitas Kepuasan Hubungan dalam Pacaran dengan Lama Hubungan
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
KepuasanHubungan *
LamaHubungan
Between
Groups
(Combined) 28347,598 14 2024,828 1,648 ,070
Linearity 50,044 1 50,044 ,041 ,840
Deviation from
Linearity
28297,554 13 2176,735 1,772 ,050
Within Groups 229699,872 187 1228,342
Total 258047,470 201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Korelasi Kepuasan Hubungan dalam Pacaran dengan Lama Hubungan Pacaran Skor total item Lamahubungan
Spearman's rho Skor total item Correlation Coefficient 1,000 -,017
Sig. (2-tailed) . ,806
N 202 202
Lamahubungan Correlation Coefficient -,017 1,000
Sig. (2-tailed) ,806 .
N 202 202
Uji Linearitas Kepuasan Hubungan dalam Pacaran dengan Tingkat Kepuasan dalam Pacaran pada Skala
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Skor total item *
Rasapuas
Between
Groups
(Combined) 64996,789 5 12999,358 13,198 ,000
Linearity 47739,210 1 47739,210 48,469 ,000
Deviation from
Linearity 17257,579 4 4314,395 4,380 ,002
Within Groups 193050,681 196 984,952
Total 258047,470 201
Korelasi Kepuasan Hubungan dalam Pacaran dengan Tingkat Puas dalam Skala
Skor total item Rasapuas
Skor total item Pearson Correlation 1 ,430**
Sig. (2-tailed) ,000
N 202 202
Rasapuas Pearson Correlation ,430** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 202 202
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI