Upload
russel-hicks
View
108
Download
2
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
Kelompok 1
Ahmad Muhammad Qomar
Desy Nirwana SuciatiDesi Reski Fajar S.
Herianti AkibIrma Azis
ByKelompok 1
SUPPOSITORIA PENCAHAR
VIDEO
Formula asli
SUPPOSITORIA PENCAHAR
RANCANGAN FORMULANama Produk : LAXADINE® suppositoria
Jumlah Produk : 10 suppositoria @ 2 g
Tanggal Formulasi : 28 juni 2011
Tanggal produksi : 28 juni 2012
No. Reg : DTL 1120420953 A1
No. Batch : K 011002
Komposisi : Tiap 2 gram mengandung:
Gliserin : 1,7 gram
Natrium stearat : 0,17 gram
Air murni : ad 2 gram
MASTER FORMULA
Diproduksi oleh
Tanggal Pembuatan
Tanggal Produksi
Di Buat Oleh
Di Setujui Oleh
PT. ADERAI FARMA
28 JUNI 2011
28 juni 2012
Kelompok 1 Zul Fajri
Kode Bahan
Nama Bahan
Kegunaan Perdosis Perbatch
01-GL gliserin Zat aktif 1,7 gram 17 gram
02-NS Natrium stearat
Basis hidrofilik
0,17 gram 1,7 gram
03-AM Air murni pelarut 0.13 gram 1,3 gram
ALASAN PEMBUATAN
PRODUK
Kata suppositoria berasal dari bahasa latin, yaitu suppositorium, istilah ini pertama kali digunakan untuk sediaan obat sekitar abad 17. Pada mulanya suppositoria rektal yang ditemukan oleh hipokrates ini,digunakan untuk pengobatan penyakit asma. Jadi, suppositoria adalah sediaan padat yang umumnya digunakan melalui rektal, vagina, dan uretra. Suppositoria ini biasanya dibuat dengan basis yang meleleh atau melunak pada suhu tubuh.
(Teknologi Sediaan Farmasi Padat; 96)Suppositoria adalah suatu bentuk sediaan padat yang
pemakaiannya dengan cara memasukkan melalui lubang atau celah pada tubuh, dimana akan melebur, melunak atau melarut dan memberikan efek lokal atau sistemik. Umumnya dimasukkan melalui rektum, vagina dan uretra kadang melalui telinga dan hidung.
(Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi ed 4, 2005; 576 )Suppositoria adalah bentuk sediaan padat yang
digunakan melalui dubur, umumnya berbentuk terpedo, dapat melarut, melunak, dan meleleh pada suhu tubuh.
( Farmakope Indonesia ed III, 1979; 32)
Sebelum menganjurkan penggunaan pencahar, penting untuk di pastikan bahwa pasien mengalami konstipasi dan konstipasi tersebut merupakan gejala sekunder dari keluhan yang tidak terdiagnosis. Konstipasi adalah pembuangan tinja yang keras dengan frekuensi yang kurang dari biasanya. Pencahar bermanfaat untuk obat yang menginduksi konstipasi untuk pengeluaran parasit setelah pemberian oabt dan untuk membersihkan saluran cerna sebelum proses pembedahan atau radiologi, Terapi konstipasi jangka panjang kadang kala diperlukan.
(Informasi obat nasional indonesia;71)
Alasan penambahan bahan
1. GLISERIN Biasa digunakan pada rektal sebagai
suppositoria atau larutan dalam dosis tunggal,untuk meningkatkan evakuasi fekal dalam pengaturan konstipasi. Biasanya bereaksi dalam 15-30 menit. Gliserol umumnya diklasifikasi sebagai laksativ osmotik.(Sean C. Sweetman: Martindale 36th, 2009; 2314)
Merupakan bahan yang membantu efek laksansia dari suppositoria dengan mengeluarkan air dari usus dan juga karena efek iritasinya pada permukaan mukosa(Howard C. Ansel: Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi 4th, 2005; 595)
Digunakan sebagai sediaan rektal untuk segera mengosongkan usus besar. Secara rektal zat ini praktis diserap sedangkan daya kerjanya sudah tampak setelah 15-30 menit. Kadar yang tinggi dalam suppositoria dapat menimbulkan iritasi lokal.(Tan Hoan Tjay : obat-obat penting,2007 : 306)
Terkadang digunakan sebagai laxativ,khususnya pada balita dan anak-anak. Evakuasi fekal biasanya terjadi selama 15-30menit setelah pemberian. Bekerja dengan menstimulasi mukosa rektal dan menghaluskan materia fekal.(Alfonso R.Gennaro : remintons pharmaceutical sciences :785)
2. NATRIUM STEARAT Dengan melarutnya natrium stearat dalam gliserol yang
didihkan (perbandingan jumlah 1:10) pada saat didinginkan akan terbentuk gel yang bentunya mantap.(Rudolf Voight: Buku Pelajaran Tehnologi Farmasi, 1995; 289)
Natrium stearat secara resmi digunakan dalam sediaan farmasi sebagai emulgator dan bahan pemadat. Digunakan sebagai komposisi suppositoria gliserin. Dalam dermatologis, digunakan untuk sediaan tropikal pada sycosis dan penyakit kulit lainnya.(Alfonso R. G.: Reminton Science & Practice Pharmacy 20th, 2000; 1047)
Merupakan suatu bahan yang dalam suppositoria dapat mengeraskan dan dapat pula memberikan efek laksansia.(Howard C. Ansel: Pengantar bentuk sediaan farmasi 4th; 595)
3. AIR MURNI Suppositoria sebaiknya mengandung
sedikitnya 20% air untuk mencegah rangsangan membran mukosa.(Ansel C. Howard: Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Industri 4th, 2008; 585)
Penambahan air diperlukan untuk membantu melarutkan suppositoria untuk dimasukkan.(Lachman, dkk, 2008; 1175)
U R A I A N B A H A N
1. Gliserin (Farmakope Indonesia 3rd, 1979; 271)Nama resmi : GLYCEROLUMNama lain : Gliserol Rumus
struktur:Rumus Mol. : C3H8O3
Berat Molekul : 92,10Pemerian : cairan seperti sirup, jernih,
tidak berwarna, tak berbau, manis diikuti rasa hangat, jika dismpan berapa lama pada suhu rendah dapat memadat membentuk massa hablur, tidak berwarn ayang tidak melebur hingga suhu mencapai lebih kurang 20º C
Kelarutan : dapat bercampur dengan air dan dengan etanol (95%) P praktis, tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam minyak lemak
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik Kegunaan : sebagai bahan aktifKhasiat : laksativ osmotikKompaktibilitas : tidak kompak pada bahan
pengoksidasi kuat dengan membentuk campuran yang mudah meledak. Akan berubah kehitaman bila dicampurkan dengan bismuth atau seng oksida lalu terkena cahaya
Dosis : * dewasa dan anak-anak usia 6 tahun keatas 3 g dalam suppositoria (70 % dalam gelatin ) atau klisma (4-5 g untuk dewasa , anak-anak 2-3 g)
(Obat-Obat Penting) * biasanya untuk dewasa secara rektal 3g. Anak-anak dibawah 6 tahun 1-1,5g. Dalam suppositoria 1,5 dan 3 gram.
(Remington Pharmaceutical Sciences)
2. Natrium stearat (RPS:1326)Nama resmi : NATRII STEARATNama lain : Sodium stearatRumus mol.: C18H35NaO2/306,47
Pemerian : serbuk putih,terasa lembut saat dipegang,biasanya kecil berbau seperti lilin,dipengaruhi oleh cahaya,larutan menjadi basa dengan penambahan PP
Kelarutan : larut perlahan dalam air dingin dan alkohol dingin larut baik dalam air panas,alkohol panas
Kestabilan : stabil dalam materi yang higroskopis dan pada kondisi kelembaban yang tinggi. Sodium stearat dapat diabsopsi dalam jumlah besar
Kegunaan : basis hidrofilik
3. Air murni (Farmakope Indonesia 4th, 1995; )Nama resmi : AQUA PURIFICATANama lain : air murniRM/BM : H20/18,02
Pemerian : cairan jernih;tidak berwarna;tidak berbau;tidak mempunyai rasa
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baikKegunaan : pelarutKhasiat : mencegah rangsangan membran
mukosaCatatan : air murni adalah air yang dimurnikan
yang diperoleh dengan destilasi,perlakuan menggunakan penukar ion,osmosis balik,atau proses lain yang sesuai. Dibuat dari air yang memenuhi persyaratan air murni,tak mengandung bahan tambahan lain.
Per dosisdalam 1 suppositoria memiliki 2g, mengandung :•Gliserin : 1,7 g•Sodium stearat : 0,17 g•Air murni : 2 g – (1,7 + 0,17) g
: 0,13 gPer batch
Dalam satu batch Laxadine suppositoria, terdiri dari: •Gliserin : 1,7 g x 10 = 17 gram•Sodium stearat : 0,17 g x 10 = 1,7 gram•Air murni : 0,13 g x 10 = 1,3 gram
PERHITUNGAN
CARA KERJA1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan2. Dihitung dan ditimbang bahan3. Dipanaskan pencetak yang terbuat dari logam4. Dipanaskan gliserin dalam wadah sampai + 120o
F5. Dilarutkan natrium stearat dengan pengadukan
dalam gliserin yang masih panas6. Dituangkan air murni segera ke dalam cetakan
suppositoria 7. Didinginkan untuk memadatkan suppositoria &
dikeluarkan8. Dituangkan ke dalam cetakan larutan
KOMPOSISI :Tiap 2 gram suppositoria mengandung :Gliserin 1,7 g
Aturan pakai:1 x sehari,Dipakai pagi hari
KOMPOSISI :Tiap 2 gram suppositoria mengandung :Gliserin 1,7 g
Aturan pakai:1 x sehari,Dipakai pagi hari
Indikasi: BAB keras, meningkatkan bahaya penyakit, membersihkan isi usus dan mengeluarkan racunLihat brosur!
Penyimpanan :Simpan pada suhu < 300C, simpan ditempat yang aman, jauhkan dari jangkauan anak-anak
No Reg : DTL 11204209053 A1 No. Batch : K 011002
Indikasi: BAB keras, meningkatkan bahaya penyakit, membersihkan isi usus dan mengeluarkan racunLihat brosur!
Penyimpanan :Simpan pada suhu < 300C, simpan ditempat yang aman, jauhkan dari jangkauan anak-anak
No Reg : DTL 11204209053 A1 No. Batch : K 011002
P No. 5AWAS! OBAT KERAS
TIDAK BOLEH DITELAN
P No. 5AWAS! OBAT KERAS
TIDAK BOLEH DITELAN
LAXADINE®
Suppositoria
PT. ADERAI FARMAMAKASSAR-INDONESIA
LAXADINE® Suppositoria
Komposisi : Tiap 2 gram supositoria mengandung :Gliserin 1,7 gNatrium stearat 0,17 gAqua murni ad 2 g
FarmakologiSebagai laksativ osmotik, menyebabkan perpindahan air dr
plasma ke ekstravaskular kolonIndikasi
BAB keras, meningkatkan bahaya penyakit, membersihkan isi usus & mengeluarkan racunKontraindikasi
Apendistis, obstruksi usus, sakit perut tanpa diketahui penyebabnya mual, muntah & kolikEfek Samping
Rasa terbakar, tidak nyamanInteraksi
Menghambat absorpsi zat larut lemakPenyimpanan :
Simpan pada suhu < 300C; di tempat yang aman, jauhkan dari jangkauan anak-anak Dosis :
Untuk Dewasa : 2 gram
No. Reg : DTL 1120420953 A1
PT. ADERAI FARMAMAKASSAR-INDONESIA
P No. 5AWAS ! OBAT KERAS
TIDAK BOLEH DITELAN
P No. 5AWAS ! OBAT KERAS
TIDAK BOLEH DITELAN
Dirjen POM, Farmakope Indonesia III, Depkes RI: Jakarta, 1979
Dirjen POM, Farmakope Indonesia IV, Depkes RI: Jakarta, 1995
Ansel, Howard C., Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi IV, UI Press: Jakarta, 2005
Lachman, Leon, dkk, Teori & Praktek Farmasi Industri III, UI Press: Jakarta, 2005
Arsul, M. Ikhlas, Tekhnologi Sediaan Farmasi Padat, Haikal Press: Makassar, 2011
Tjay, Tan Hoan, Obat-Obat Penting, : Jakarta, 2007Sprowls, Joseph B., Prescription Pharmacy III,
Lippincott Company: USA, 1970Gennaro, Alfonso, Remington: The Pharmaceutical
Sciences XX, Lippincott Company: USA,
DAFTAR ISI