12
suhan Keperawatan Pasien Anemia A.Pengertian Anemia Anemia adalah pengurangan jumlah sel darah merah, kuantitas hemoglobin dan volume pada sel darah merah ( hematokrit per 100 ml darah ). Anemia dapat diklasifikasikan menurut : 1. Morfologi sel darah merah dan indeks – indeksnya 2. Etiologi Klasifikasi anemia menurut morfologi mikro dan makro menunjukkan ukuran sel darah merah sedangkan kromik menunjukkan warnanya. Ada tiga klasifikasi besar yaitu : 1. Anemia normositik normokrom adalah ukuran dan bentuk sel – sel darah merah normal serta mengandung hemoglobin dalam jumlah yang normal ( MCV dan MCHC normal atau rendah ) 2. Anemia makrositik normokrom adalah ukuran sel – sel darah merah lebih besar dari normal tetapi konsentrasi hemoglobin normal ( MCV meningkat, MCHC normal ) 3. Anemia mikrositik hipokrom ukuran sel – sel darah kecil mengandung hemoglobin dalam jumlah yang kurang dari normal ( MCV maupun MCHC kurang ). Yang termasuk dalam kategori anemia mikrositik hipokrom adalah anemia defisiensi bisa terjadi akibat kekurangan besi, pirodoksin atau tembaga. Anemia defisiensi besi adalah keadaan di mana kandungan besi tubuh total turun di bvawah tingkat normal yang terjadi akibat tidak adanya besi yang memadai untuk mensintesis hemoglobin. B. Patofisiologi Anemia Anemia defisiensi besi adalah anemia yang paling seiring

Suhan Keperawatan Pasien Anemia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asuhan keperawatan pasien anemia

Citation preview

suhan Keperawatan Pasien AnemiaA.Pengertian AnemiaAnemia adalah pengurangan jumlah sel darah merah, kuantitas hemoglobin dan volume padasel darah merah ( hematokrit per 100 ml darah ).Anemia dapat diklasifikasikan menurut :1. Morfologi sel darah merah dan indeks indeksna!. "tiologi#lasifikasi anemiamenurut morfologi mikrodanmakromenunjukkanukuransel darahmerah sedangkan kromik menunjukkan $arnana. Ada tiga klasifikasi besar aitu :1. Anemia normositik normokrom adalah ukuran dan bentuk sel sel darah merah normalserta mengandung hemoglobin dalam jumlah ang normal ( M%& dan M%'% normal ataurendah )!. Anemiamakrositiknormokromadalahukuransel sel darahmerahlebihbesar darinormal tetapi konsentrasi hemoglobin normal ( M%& meningkat, M%'% normal )(. Anemia mikrositik hipokrom ukuran sel sel darah ke)il mengandung hemoglobin dalamjumlah ang kurang dari normal ( M%& maupun M%'% kurang ).*angtermasukdalamkategori anemiamikrositikhipokromadalahanemiadefisiensi bisaterjadi akibat kekurangan besi, pirodoksin atau tembaga.Anemia defisiensi besi adalah keadaan di mana kandungan besi tubuh total turun di bva$ahtingkat normal ang terjadi akibat tidakadana besi ang memadai untuk mensintesishemoglobin.B. PatofisiologiAnemiaAnemia defisiensi besi adalah anemia ang paling seiring menerang anak+anak. ,ai )ukupbulan ang lahir dari ibu nonanemik dan bergi-i baik, memiliki )ukup persediaan -at besisampai berat badan lahirna menjadi dua kali lipat umumna saat berusia .+/ bulan. 0esudahitu -at besi harus tersedia dalam makanan untuk memenuhi kebutuhan anak. 1ika asupan -atbesi dari makanan tidak men)ukupi terjadina anemia defisiensi besi. 'al ini paling seringterjadikarena pengenalana makanan padat ang terlalu dini (sebelumusia .+/ bulan).2hentikannasusuformulabaimengandung-at besi atauasi sebelumusia1tahundanminum susu sapi berlebihan tanpa tambahan makanan padat kaa besi. ,ai angtidak )ukupbulan , bai dengan perdarahan perinatal berlebihan atau bai dari ibu ang kuirang gi-i dankurang -at beri juga tidak memiliki )adangan -at besi ang adekuat. ,ai ini beresiko lebihtinggi menderita anemia defisiensi besi sebelum berusia / bulan.Anemia defisiensi besi dapat juga terjadi karena kehilangan darah ang kronik. 3ada bai haljni terjadi kerena perdarahan usus kronik ang disebabkn oleh protein dalam susu sapi angtidak tahan panas. 3ada anak sembarang umur kehilangan darah sebanak 1+4 ml dari saluran)erna setiap hari dapat menebabkan anemia defisiensi -at besi. 3ada remaja putri anemiadefisiensi -at besi juga dapat terjadi karena menstruasi ang berlebihan.C. DiagnosisPenyakit Anemiaa. #adar porfirin eritrosit bebas ( meningkat )b. #onsentrasi besi serum ( menurun )). 0aturasi transferin ( menurun )d. #onsentrasi feritin serum ( menurun )e. 'emoglobin menurunf. 5asio hemoglobin porfirin eritrosit ( lebih dari !,6 7g8g adalah diagnostik untuk defisiensibesig. Mean )ospus)le volume ( M%&) dan Mean %ospus)le 'emoglobin %on)entration( M%'% ) , menurun menebabkan anemia hipokrom mikrositik atau sel sel darah merahang ke)il ke)il dan pu)at.h. 0elama pengobatan jumlah retikulosit meningkat dalam( sampai 9 hari sesudahdimulaina terapi besi mengidentifikasi respon terapiutik ang positifi. :engan pengobatan, hemoglobin kembali normal dalam . sampai 6 minggumengidentifikasi tambahan besi dan nutrisi ang adekuat.D. Penanganan dan Pengobatan;saha pengobatan ditujukan pada pen)egahan dan intervensi. 3en)egahan tersebut men)akupmenganjurkanibuibuuntukmemberikanA02, makanmakanankaabesi danminumvitaminpranatal angmengandungbesi. + Dekosit :,>+ 5eaksi kulit sesuai dengan paparan+ 'itung jenis lekosit :,>+ Devel sel + Devel sel + Devel komplemen :,>+ G+ra thmus :5'!. 3engetahuan : kontrol infeksi#iteria:+ Menerangkan )ara+)ara penebaran+ Menerangkan fa)tor+faktor ang berkontribusi dengan penebaran+ Menjelaskan tanda+tanda dan gejala+ Menjelaskan aktivitas ang dapat meningkatkan resistensi terhadap infeksi(. 0tatus nutrisi#iteria:+ supan nutrisi+ Asupan makanan dan )airan+ "nergi+ Masa tubuh+ ,erat badan>2% :1. #ontrol infeksi#egiatan :F ,ersikan lingkungan se)ara tepat setelah digunakan oleh pasienF ?anti peralatan pasien setiap selesai tindakanF ,atasi jumlah pengunjungF Ajarkan )u)i tangan untuk menjaga kesehatan individuF Anjurkan pasien untuk )u)i tangan dengan tepatF ?unakan sabun antimikrobial untuk )u)i tanganF Anjurkan pengunjung untuk men)u)i tangan sebelum dan setelah meninggalkan ruangan pasienF %u)i tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasienF Dakukan universal pre)autionsF gunakan sarung tangan sterilF Dakukan pera$atan asepti) pada semua jalur 2&F Dakukan teknik pera$atan luka ang tepatF Ajarkan pasien untuk pengambilan urin porsi tengahF A% :0tatus >utrisi#iteria:+ 2ntake -at gi-i (nutrien) adekuat+ 2ntake makanan dan )airan adekuat+ "nergi ter)ukupi+ Masa tubuh sesuai+ ,erat badan sesuai usia+ ;kuran kebutuhan nutrisi se)ara biokimia dalam rentang normal>2% :Manajemen nutrisi+ aji adana alergi makanan+ #olaborasi dengan ahli gi-i untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi ang dibutuhkan pasien.+ ingkatkan konsumsi protein dan vitamin %+ ,erikan substansi gula+ *akinkan diet ang dimakan mengandung tinggi serat untuk men)egah konstipasi+ Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori+ ,erikan informasi tentang kebutuhan nutrisi+ #aji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi ang dibutuhkanMonitor >utrisi+ Monitor adana penurunan berat badan+ Monitor tipe dan jumlah aktivitas ang biasa dilakukan+ Monitor lingkungan selama makan+ 1ad$alkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan+ Monitor turgor kulit+ Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah+ Monitor mual dan muntah+ Monitor kadar albumin, total protein, 'b, dan kadar 't+ Monitor pu)at, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva+ Monitor kalori dan intake nuntrisi+ %atat adana edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan )avitas oral.+ %atat jika lidah ber$arna magenta, s)arletDA!A" P#S!AKA+ %arpenito, D.1., 1HH9. 5en)ana Asuhan #epera$atan, "?%, 1akarta.+ ,eth-, %e))il D., 0o$den, Dinda A., 1HH/. 3era$atan 3ediatri, "?%, 1akarta+ :oenges, M."., Moorhouse, M.B., ?eisserler, A.%., !000. 5en)ana Asuhan #epera$atan,"?%, 1akarta.+ #omite Medik 50 0ardjito, !000. 0tandar 3elaanan Medis, Medika B# ;?M, *ogakarta.+ M)%loske, 1.%., ,ile)hek, ?.M., 1HH/, >ursing 2nterventions %lassifi)ation. Mosb+*ear,ook, 0t.Douis.+