Upload
others
View
25
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Company
LOGO
SUARA
Prodi D-3 Kesehatan Lingkungan
Zulfikar Ali As, 2018
PENGERTIAN BUNYI/SUARA
• Pada dasarnya suara adalah perubahan tekanan
• Gelombang longitudinal yang merambat melalui medium/perantara berupa
zat cair, padat, gas.
• Perambatan berbentuk rapatan-rapatan atau regangan-regangan.
• Kebanyakan suara merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni
secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi (frekuensi) yang
diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo/intensitas (kenyaringan)
bunyi dengan pengukuran dalam desibel.
• Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara
atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia.
FREKUENSI
• Jumlah getaran yang ditransmisikan atau diterima telinga
dalam setiap detik (Hertz)
• Manusia dapat mendengar pada fekuensi 20 hingga
20.000 Hz
• Frekuensi <20 Hz disebut Infrasonic, frekuensi >20.000
Hz disebut Ultrasonic
INTENSITAS
• Besarnya tekanan yang dipindahkan oleh bunyi ke dalam organ
telinga (berbahaya bila melampaui).
• desiBell : besarnya tekanan suara di tingkat ambang
pendengaran pada frekuensi 1000 Hz (suara umumnya 500 -
1000 Hz).
• Satuan lain : Bell, Bar, Dyne/cm2
di Inggris, 1 dB = 2 x 10-4 dyne/cm2
• Pada 1000 Hz intensitas 85 dB dapat diterima telinga manusia
KECEPATAN BUNYI
• Bunyi merambat di udara dengan kecepatan 1.224 km/jam.
• Bunyi merambat lebih lambat jika suhu dan tekanan udara lebih
rendah. Di udara tipis dan dingin pada ketinggian lebih dari 11 km,
kecepatan bunyi 1.000 km/jam. Di air, kecepatannya 5.400 km/jam,
jauh lebih cepat daripada di udara
• Rumus mencari cepat rambat bunyi adalah
v = s/t Dengan s panjang Gelombang bunyi dan t waktu
BISING
• Bising : suara yang mengganggu/tidak diinginkan
• Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau
kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan
lingkungan;
• Tingkat kebisingan adalah ukuran energi bunyi yang dinyatakan
dalam satuan desiBell disingkat dB;
PENGUKURAN
• Karena suara merupakan perubahan tekanan maka pengukuran suara
menggunakan prinsip pengukuran tekanan suara dan tingkat tekanan suara.
• Tingkat suara : beda sesaat dari tekanan suara di satu titik dan tekanan
statis. Satuannya mikrobar = 1 dyne/cm2
• Perbedaan tekanan suara terbesar yang dapat didengar manusia normal
tanpa rasa sakit dan suara terlemah adalah 106 : 1.
• Batas perbandingan ini yang dijadikan dasar satuan desiBell (dB)
• Pengukuran bising lingkungan dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu
cara sederhana dan cara langsung.
• Cara sederhana dilakukan dengan sebuahsound level meter biasa
diukur tingkat tekanan bunyi dB(A) selama 10 (sepuluh) menit untuk
tiap pengukuran. Pembacaan dilakukan setiap lima detik.
• Cara langsung dilakukan dengan sebuah integrating sound level
meter yang mempunyai fasilitas pengukuran LTM5, yaitu Leq dengan
waktu ukur setiap 5 detik, dilakukan pengukuran selama 10 (sepuluh)
menit.
METODE LANGSUNG
ALAT UKUR
Sebuah Integrating Sound Level Meter yang mempunyai
fasilitas pengukuran LSM, yaitu Leq dengan mengukur setiap 5
detik dilakukan pengukuran selama 10 menit.
Contoh :
- Sound Level Meter Type Rion NL-05
- Noise Logging Dose Meter Type M-28
SLM Type
Rion NL-05
Noise Logging Dose Meter Type M-28
SLM
Mikrofon
Layar
Box panel
Panel
start &
stop Panel
pause &
continue
Respon
jaringan &
mode ukur
Nilai
bising
Range
bising
Waktu
ukur
Indikator
baterai
Mode
respon
Rekaman
data
Panel
mode
jaringan
CARA OPERASIONAL
1. Cek Baterai
2. Kalibrasi (94,0 dBA)
3. Atur respon (fast/slow)
4. Atur jaringan (A/C/P)
5. Atur Level Range
- bawah 20 s.d. 70 dBA
- atas 80 s.d. 130 dBA
7. Pilih Mode waktu (5 second s.d. 24 hours)
8. Pilih Mode Pengukuran (Leq, Le, Lmax, none)
1. Cek Baterai
Geser switch power di sisi kiri alatdari posisi OFF ke posisi ON, kemudian perhatikan skala bateraipada sudut kiri bawah layar.
2. Kalibrasi
Tekan tombol “Cal” sekali, kemudian layar menampilkanangka 94,0 dBA sesuai nilai yang tertera di atasnya. Jika angka yang tampil kurang atau lebih, aturdengan memutar “adjust cal.” padasisi kiri alat
3. Atur Respon
Tekan tombol “slow/fast” untukmenentukan respon alat. Untukpengukuran bising lingkungangunakan mode “fast”.
4. Atur Jaringan
Tekan tombol “A/C/P” berulang-ulang, pilih mode “A” untukIndonesia, karena baku mutu yang digunakan adalah dBA.
Rincian
5. Level Range
Sesuaikan level range dengantingkat kebisingan yang ada dilapangan dengan menekan tombolpanah atas atau bawah pada “level range” misalnya 40 s.d. 100 dBA.
6. Mode Waktu
Tekan tombol “M. Time” beberapakali sampai muncul angka yang sesuai dengan set waktupengukuran. Biasanya digunakan10 menit.
7. Mode Pengukuran
Tekan tombol “Mode” beberapa kali sampai muncul pada layar “LAeq”
8. Memulai Pengukuran
Pasang alat pada trifoot, kemudiantekan tombol “Start”. Data akanterekam dan berhenti dengansendirinya pada set waktu yang ditentukan.
Rincian
Memanggil Data
Alat yang telah digunakan dalam set waktu tertentu secara otomatisakan menyimpan data dalam memori berkapasitas 50 data.
Untuk memanggil data tekan tombol “Recall” kemudian cari data yang dikehendaki dg menekan tombol “Data No.”
Untuk menghapus data tekan tombol “Recall” lalu “All Clear” dan“Recall” sekali lagi untuk mengembalikan ke posisi semula
RUMUS-RUMUS PERHITUNGAN KEBISINGAN
Kebisingan sumber
SPL Gabungan = 10 log 10Li/10
Dosis Paparan
D = T/TL
Waktu Paparan Maksimum
TL = 8 (0,5)(dB – 85)/3 jam
Rumus-rumus Perhitungan Kebisingan
Tempat KerjaPaparan Kebisingan Campuran
F = t/8 antilog (0,1(db – 85))
TKek = 10 log F total + 85 dB