74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK TERHADAP KEBUTUHAN TENAGA MEKANIK BENGKEL SEPEDA MOTOR DI KODYA SURAKARTA SKRIPSI Oleh : ADE SAPUTRA K2506008 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK TERHADAP

KEBUTUHAN TENAGA MEKANIK BENGKEL SEPEDA MOTOR DI

KODYA SURAKARTA

SKRIPSI

Oleh :

ADE SAPUTRA

K2506008

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK TERHADAP

KEBUTUHAN TENAGA MEKANIK BENGKEL SEPEDA MOTOR DI

KODYA SURAKARTA

Oleh :

ADE SAPUTRA

K2506008

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar sarjana

pada Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik dan Kejuruan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, 15 November 2010

Dosen Pembimbing I

Drs. Suhardi H. W, M.T

NIP. 1946 0604 197501 1 001

Dosen Pembimbing II

Herman Saputro, S.Pd, M.T

NIP.1982 0811 200604 1 001

Page 4: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan menurut sepengetahuan penulis juga tidak terdapat karya

atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara

tertulis mengacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 15 November 2010

Penulis,

ADE SAPUTRA

K2506008

Page 5: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Selasa

Tanggal : 30 November 2010

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Prof. Dr. M. Akhyar, M.Pd .....................

Sekretaris : Drs. Emilly Dardi, M.Kes ........................

Anggota I : Drs. Suhardi, H.W, M.T .....................

Anggota II : Herman Saputro, S.Pd. M.T ........................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 6: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Ade Saputra. STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK

TERHADAP KEBUTUHAN TENAGA MEKANIK BENGKEL SEPEDA

MOTOR DI KODYA SURAKARTA. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, November 2010.

Tujuan Penelitian adalah (1) memperoleh deskripsi kompetensi lulusan

yang dibutuhkan oleh industri jasa otomotif (bengkel motor); (2) memperoleh

deskripsi keahlian lulusan yang dibutuhkan oleh industri jasa otomotif (bengkel

motor); (3) mengetahui relevansi antara standar kompetensi KTSP SMK Dengan

kebutuhan tenaga mekanik bengkel sepeda motor.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh tenaga mekanik yang ada di Kodya Surakarta, dan

seluruh kepala bengkel yang ada di dalamnya. Teknik sampling yang digunakan

yaitu sampel bertujuan (purposive sampling), data ditentukan secara purposive

berdasarkan karakteristik bengkel. Bengkel yang diambil adalah bengkel motor

umum (bengkel motor yang menangani semua merek kendaraan) di Surakarta.

Jumlah bengkel motor umum yang ada di Kodya Surakarta yang di ambil dalam

penelitian ini sebanyak 28 bengkel dengan total 82 mekanik.

Data penelitian ini diperoleh dari dokumentasi Mendikdasmen,

kebutuhan industri jasa otomotif di Kodya Surakarta. Dari observasi terhadap

bengkel, penyebaran angket terhadap mekanik, dan wawancara terhadap kepala

bengkel. Dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif model alir

yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1992), analisis dilakukan dalam 3

langkah, yaitu mereduksi data, menyajikan data, dan menyimpulkan data. Untuk

menganalisis data yang sudah terkumpul, peneliti menggunakan prosentase

sampel untuk mengetahui tingkat kesesuaian standar kompetensi KTSP SMK

dengan kebutuhan tenaga mekanik bengkel sepeda motor.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan (1) bidang usaha yang ada

dimasyarakat pada saat ini sudah membentuk suatu kekhususan/spesialiasi,

dimana satu bidang usaha hanya menangani satu jenis pekerjaan. (2) standar

kompetensi yang telah dibuat MENDIKDASMEN sudah “Sangat tinggi/sangat

Page 7: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

sesuai” dengan kebutuhan industri jasa otomotif di Kodya Surakarta. (3) dari

enam belas komponen yang ada tingkat kebutuhan bengkel umum terhadap

standar kompetensi tersebut adalah sepuluh komponen standar kompetensi

dinyatakan kebutuhannya sangat tinggi yaitu melakukan perbaikan sistem

hidrolik, memelihara baterai, melakukan perbaikan sistem bahan bakar bensin,

melakukan perbaikan unit kopling berikut komponen-komponen sistem

pengoprasiannya, melakukan perbaikan sistem rem, melaksanakan pekerjaan

servis roda, ban dan rantai, melakukan perbaikan ringan pada rangkaian sistem

kelistrikan dan instrumen, melakukan perbaikan sistem starter, melakukan

perbaikan sistem pengisian, melakukan perbaikan sistem pengapian. Empat

komponen dinyatakan tinggi yaitu memperbaiki sistem gas buang, melakukan

overhoul kepala silinder, melakukan perbaikan engine berikut komponen-

komponennya, melakukan perbaikan sistem suspensi, satu komponen dinyatakan

cukup tinggi yaitu melakukan perbaikan pada transmisi manual, dan satu

komponen dinyatakan sangat rendah yaitu melakukan overhoul sitem pendingin

berikut komponen-komponennya. (4) selain Standar kompetensi yang sudah

ditetapkan masih ada kompetensi lain yang dibutuhkan dari para pelaku industri

jasa otomotif yaitu kompetensi perbaikan transmisi otomatis, kompetensi

perawatan dan perbaikan sistem injeksi bensin atau yang sering dikenal dengan

sebutan sistem efi (electronic fuel injection), kompetensi pelayanan pelanggan,

dan kompetensi pengelolaan manajemen bengkel. (5) standar kompetensi teknik

sepeda motor KTSP SMK sebesar 95,43% dari 28 bengkel dengan 82 mekanik

sesuai dengan kebutuhan tenaga mekanik bengkel sepeda motor yang ada di

kodya Surakarta, dan sebesar 4,57% dari 28 bengkel dengan 82 mekanik tidak

sesuai dengan kebutuhan tenaga mekanik bengkel sepeda motor yang ada di

kodya Surakarta. Ketidaksesuaian sebesar 4,57% yang ada bukan karena

disebabkan kecilnya kebutuhan industri jasa otomotif akan kompetensi tersebut,

akan tetapi lebih disebabkan karena adanya faktor lain yang mempengaruhinya.

Faktor tersebut adalah adanya keterbatasan kemampuan pada mekanik dan juga

sudah banyak unit usaha jasa yang secara khusus menangani suatu bidang tertentu

(misal khusus kenteng velg, pengecatan/ air brush, dan khusus pengelasan.

Page 8: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRACT

Ade Saputra. A Study on Relevance Vocational School’s Education Unit Level

Curriculum Competency Standard to The Demand for Mechanic of

Motorcycle Workshop in Surakarta Municipal. Thesis, Surakarta: Teacher

Training and Education Faculty of Sebelas Maret University, November 2010.

The objectives of research are (1) to get a description about the

graduation’s competency needed by the automotive service industry (motor

workshop); (2) to get a description about the graduation’s skill needed by the

automotive service industry (motor workshop); and (3) to find out the relevance of

Vocational School’s Education Unit Level Curriculum Competency standard to

the demand for motorcycle mechanic.

This study employed a descriptive qualitative method. The population of

research was all mechanics existing in Surakarta Municipal, and all chiefs of

workshop within it. The sampling technique employed was purposive sampling,

the data was determined purposively based on the characteristics of workshop.

The workshops taken were the general motorcycle workshops (the ones handling

all brands of motorcycle) in Surakarta. The number of general motor workshop in

Surakarta municipal taken in this research was 28 workshops with 82 mechanics.

The data of research was obtained from Mendikdasmen’s documentation,

the requirement of automotive service industry in Surakarta Municipal. From the

observation on the workshop, the distribution of questionnaire to the mechanics,

and interview with the chief of workshop. This research employed flow model of

qualitative data analysis developed by Miles and Huberman (1992), the analysis

was carried out in 3 stages: reducing data, displaying data and drawing a

conclusion. In order to analyze the data collected, the research employed the

percentage sample for finding out the compatibility level of Vocational School’s

Education Unit Level Curriculum Competency standard and the demand for

mechanic of motorcycle workshop.

Considering the result of research, it can be concluded that (1) the business

area existing in the society today has established a specialty, in which one

Page 9: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

business area deals with only one type of work. (2) the standard competency made

by MENDIKDASMEN has been “very high/very compatible” with the

requirement of automotive service industry in Surakarta Municipal. (3) out of

sixteen component existing of general workshop’s demand level for competency

standard, ten of them are classified as very high demand: repairing hydraulic

system, maintaining battery, repairing engine fuel system, repairing coupling unit

as well as its operation components, repairing brake system, servicing wheel, tire

and chain, doing mild reparation in the electricity and instrument system series,

repairing starter system, repairing filling system, and repairing combustion

system. Four of them are classified as high demand: repairing disposed gas

system, overhauling the head of cylinder, repairing the engine as well as its

components, repairing suspension system; one components classified into

sufficiently high demand: repairing manual transmission; and one component is

classified into very low demand: overhauling cooling system as well as its

components. (4) in addition to the predefined standard there are still other

competencies needed by the automotive service industry performers such as

repairing automatic transmission, maintaining and repairing fuel injection system

or called efi (electronic fuel injection), customer service, and workshop

management. (5) the standard motorcycle engineering competency of Vocational

School’s Education Unit Level Curriculum is 95.43% of 28 workshop with 82

mechanics consistent with the demand for mechanic of motorcycle workshop in

Surakarta Municipal, and 4.57% of 28 workshop with 82 mechanics is not

consistent with the demand for mechanic of motorcycle workshop in Surakarta

Municipal. Incompatibility of 4.57% existing is not because the small demand for

such competency in the automatically service industry, but because other factors

affecting it. Those factors are: limited competency of mechanic and also many

service business units specially deals with certain area (for example velg

standardization, air brushing, and welding).

Page 10: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

MOTTO

Jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan

dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka

terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja.

Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi. (Ernest Newman)

Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya

(dengan bersyukur). (QS. Adh Dhuhaa : 11)

Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta),

ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering) nya, niscaya tidak akan

habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi

Maha Bijaksana. (QS. Luqman : 27)

Page 11: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, dengan segala

kerendahan hati, karya ini kupersembahkan kepada:

Umak dan Bak tercinta yang senantiasa membimbingku dan selalu

mengiringiku dengan do’a dan kasih sayangnya.

Koyong-koyongku dan kopek-kopekku tercinta yang selalu jadi temanku dan

selalu mendukungku selama ini baik secara material dan moral terutama pek

Minarni S.Pd. dan yong Beni Yansenen S.E.

Neade Suharto S.Pd, Rahmad Budiyanto, Titis Setyawan S.Pd, M. Rosyad

Sudrajat S.Pd, Eko Prasetyo S.Pd, Amin Iskandar S.Pd, Ari Damar Nugroho

S.Pd, Erna Ari Trisnawati, Deby Arisma S.Pd, Ari Yulianto S.Pd, Indah Rian W

dan Martina Endah Trihastuti yang sudah menjadi teman dekat dan ikut

mendukung sampai selesai.

Teman-teman KSR PMI Unit UNS

Semua Dosen PTM yang telah membimbing saya selama kuliah di PTM.

Teman-teman PTM angkatan 2006 seperjuangan.

Kampus V UNS yang menjadi tempat kuliah, jauh dari fasilitas pusat.

Page 12: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas

rahmatNya, skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagian

persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini menghadapi

hambatan dan kesulitan. Namun dengan bantuan berbagai pihak, hambatan dan

kesulitan tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima

kasih kepada pihak-pihak yang dengan sepenuh hati memberi bantuan, dorongan,

motivasi, bimbingan dan pengarahan sehingga penyusunan skripsi ini dapat

terselesaikan. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS beserta seluruh stafnya.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan FKIP UNS

3. Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin.

4. Bapak Drs. Suhardi H. W, M.T selaku Pembimbing Akademik.

5. Bapak Drs. Suhardi H. W , M.T selaku Dosen Pembimbing I.

6. Bapak Herman Saputro, S.Pd, M.T selaku Dosen Pembimbing II.

7. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Teknik Mesin.

8. Segenap karyawan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan FKIP UNS.

Menyadari bahwa terbatasnya ilmu pengetahuan yang dimiliki

menyebabkan kurang sempurnanya penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu,

diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi

kesempurnaan skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Surakarta, 15 November 2010

Page 13: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... iii

HALAMAN SURAT PERNYATAAN ......................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................... x

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... xi

KATA PENGANTAR ................................................................................... xii

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ..................................................................... 5

C. Perumusan Masalah ................................................................ 5

D. Tujuan Penenlitian .................................................................. 5

E. Manfaat Penelitian .................................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka ........................................................................ 7

1. Tinjauan Kurikulum ........................................................... 7

2. Tinjauan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) . 12

3. Tinjauan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ................. 18

4. Tinjauan KTSP SMK Spektrum 2008 .............................. 20

Page 14: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

5. Tinjauan Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor...... 22

6. Tinjauan Industri Jasa Otomotif ........................................ 29

B. Kerangka Berpikir .................................................................. 30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu penelitian ................................................. 32

1. Tempat ............................................................................... 32

2. Waktu ................................................................................. 32

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ............................................... 32

C. Sumber Data ........................................................................... 33

D. Teknik Sampling .................................................................... 33

1. Populasi .............................................................................. 33

2. Sampel ............................................................................... 33

E. Teknik Pengumpulan data ...................................................... 34

F. Validitas Data ......................................................................... 35

G. Analisis Data .......................................................................... 35

H. Prosedur Penelitian ................................................................. 38

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian .................................................... 39

B. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................... 42

1. Deskripsi Industri Jasa Otomotif (Khusus Menangani Sepeda

Motor ............................................................................... 43

2. Deskripsi Kebutuhan Kompetensi Industri Jasa Otomotif 45

C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori ........ 46

1. Tingkat Kesesuaian ............................................................ 46

2. Kritik dan Saran Dunia Kerja ............................................ 52

Page 15: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................... 53

A. Simpulan ................................................................................. 53

B. Implikasi ................................................................................. 54

1. Implikasi Teoritis ............................................................... 54

2. Implikasi Praktis ................................................................ 55

C. Saran ....................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 56

Page 16: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Standar Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor ..................... 25

Tabel 2 Daftar Bengkel Sepeda Motor Umum di Kodya Surakarta ............. 39

Tabel 3 Daftar Jumlah Mekanik pada Masing-masing Bengkel Sepeda Motor

Umum di Kodya Surakarta .............................................................. 41

Tabel 4 Persentase Kebutuhan Industri Jasa Otomotif di Kodya Surakarta . 46

Page 17: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Bagan Kerangka Pemikiran ........................................................... 31

Gambar 2 Skema Analisis Model Interaktif................................................... 37

Gambar 3 Prosedur Penelitian ........................................................................ 38

Gambar 4 Persentase Kesesuaian .................................................................. 50

Page 18: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Pengajuan dan Pengesahan Judul Skripsi ................................. 59

Lampiran 2 Daftar Kegiatan Seminar Proposal Skripsi ............................... 60

Lampiran 3 Pengesahan Proposal Skripsi .................................................... 61

Lampiran 4 Surat Permohonan Izin Menyusun skripsi ................................ 62

Lampiran 5 Surat Keputusan Dekan FKIP .................................................. 63

Lampiran 6 Surat Permohonan Izin Research.............................................. 64

Lampiran 7 Lembar Angket ......................................................................... 65

Lampiran 8 Lembar Observasi ..................................................................... 66

Lampiran 9 Lembar Wawancara .................................................................. 67

Lampiran 10 Lembar Dokumentasi ............................................................... 68

Lampiran 11 Data Hasil Angket .................................................................... 69

Lampiran 12 Data Hasil Observasi ................................................................ 70

Lampiran 13 Data Hasil Wawancara ............................................................. 71

Lampiran 14 Daftar Wawancara .................................................................... 72

Lampiran 15 Surat Keterangan Penelitian ..................................................... 73

Page 19: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia saat ini dihadapi dengan adanya Kawasan Perdagangan Bebas

ASEAN atau yang biasa dikenal dengan AFTA (ASEAN Free Trade Area). AFTA

adalah sebuah persetujuan oleh ASEAN mengenai sektor produksi lokal di seluruh

negara ASEAN. (wikipedia.com). Persetujuan AFTA ini bertujuan untuk menjadikan

kawasan ASEAN sebagai tempat produksi yang kompetitif, sehingga produk ASEAN

memiliki daya saing kuat di pasar global, menarik lebih banyak Foreign Direct

Investment (FDI), dan meningkatkan perdagangan antar negara anggota ASEAN

(Sumber: http://ditjenkpi.depdag.go.id/Umum/ASEAN%20FTA.pdf). Dengan situasi

dan kondisi ini persaingan antar bangsa akan berjalan semakin ketat, arus globalisasi

pun semakin luas, serta perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi (IPTEK)

akan berkembang semakin pesat. Sehingga dituntut adanya pemenuhan Sumber Daya

Manusia (SDM) yang berkualitas, agar SDM yang ada nantinya dapat bersaing dan

menjadi tokoh utama di dalam negeri sendiri. SDM yang berkualitas yaitu manusia

yang berbudi luhur, tangguh cerdas, terampil, mandiri setia kawan, bekerja keras,

produktif, kreatif, inovatif, disiplin serta berorientasi ke masa depan guna mencapai

kehidupan yang lebih baik. Profil sumber daya manusia tersebut hanya bisa di dapat

melalui proses pendidikan, baik jalur sekolah (formal) maupun luar sekolah

(informal).

Jalur sekolah atau pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar,

pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Satuan-satuan pendidikan yang ada

tersebut dirancang menjadi sebuah sistem yang saling berkaitan, guna membentuk

SDM yang berkarakter dan berkualitas. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional

yang terdapat dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 yang menyebutkan bahwa

pendidikan nasional diselenggarakan dengan tujuan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang

Page 20: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kemampuan dan

keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri,

serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Pendidikan nasional

menginginkan terciptanya kepribadian yang memiliki kemampuan dan keterampilan.

Secara khusus untuk pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah

umum dan pendidikan menengah kejuruan, pendidikan menengah kejuruan biasa kita

kenal dengan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Satuan pendidikan yang ada

mempunyai tujuan pendidikan masing-masing, SMK merupakan lembaga yang

berpotensi untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap

untuk kerja. Sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 15

menyebutkan bahwa “Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang

mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”. Lulusan

dari SMK nantinya diharapkan mempunyai keahlian dan keterampilan, sehingga

dapat bersaing di dunia kerja.

Komponen yang paling penting dalam upaya terwujudnya tujuan pendidikan

salah satunya adalah kurikulum, karena kurikulum merupakan dasar dan pedoman

dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum pendidikan yang di pakai di negara kita

pada saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), kurikulum ini

bersifat desentralisasi. Ita Saripati (Jurnal Pendidikan Inovatif, 2007 : 96) menyatakan

bahwa, “KTSP merupakan kurikulum yang bersifat desentralistik, yaitu Kurikulum

yang disusun oleh sekolah atau kelompok sekolah tertentu dalam suatu wilayah atau

daerah”. Pengembangan kurikulum yang bersifat desentralistik menuntut kreativitas

dari sekolah masing-masing dalam penyusunannya, yang didasarkan atas karakteristik

peserta didik, kebutuhan daerah, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi,

perkembangan daerah, dan berdasarkan kemampuan sekolah. Maka dengan adanya

konsekuensi tersebut, KTSP yang disusun dan dikembangkan oleh masing-masing

satuan pendidikan bisa berbeda antara satu sekolah dengan sekolah lainnya.

SMK sendiri memakai KTSP dengan pengelompokkan spektrum program

pendidikan yang didasarkan atas keputusan DIRJEN MENDIKDASMEN nomor

Page 21: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

251/C/KEP/MN/2008 tentang spektrum keahlian pendidikan menengah kejuruan

yang memuat bidang studi keahlian, program studi keahlian, dan kompetensi

keahlian. KTSP disusun berdasarkan program-program pendidikan yang ada pada

masing-masing sekolah (Misal: Program Studi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan,

Program Studi Keahlian Teknik Sepeda Motor).

Sesuai dalam pelaksanaannya kurikulum yang disusun dan dikembangkan

masing-masing satuan pendidikan tersebut juga harus tetap mengacu pada Standar

Nasional Pendidikan yang meliputi Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan

(SKL). Sebagaimana yang dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005)

tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang

pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu

kepada Satuan isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman

pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Panduan yang disusun BSNP terdiri atas dua bagian. Pertama, panduan Umum yang

memuat ketentuan umum pengembangan kurikulum yang dapat diterapkan pada

satuan pendidikan dengan mengacu pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

yang terdapat dalam SI dan SKL. Kedua, penyusunan KTSP juga harus mengikuti

ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.

Struktur formal KTSP yang disajikan dalam bentuk standar kompetensi,

kompetensi dasar dan indikator mengandung aspek-aspek materi ajar atau

pengalaman belajar, di dalam pelaksanaannya kepada sekolah diberikan ruang yang

luas untuk mengisi dan mengembangkannya. Tidak terbatas pada hal-hal yang terkait

dengan kepentingan nasional saja, tetapi juga yang terkait dengan nilai-nilai budaya,

potensi dan kepentingan daerah. Perhatian terhadap hal ini di dalam penyusunan

KTSP diturunkan pada tingkatan otorita yang paling bawah yaitu sekolah, dengan

asumsi dasar bahwa sekolah adalah institusi terdepan yang paling memahami

kepentingan masyarakat dan daerah dimana sekolah tersebut berada.

Page 22: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Pendidikan tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya keterkaitan dan

kesesuainnya dengan dunia usaha dan dunia industri. Direktorat Pembinaan SMK

(2010 : 13) menyatakan bahwa “Kontribusi dunia usaha dan dunia industri dalam

pendidikan menengah kejuruan masih rendah”, dan untuk mengatasinya Direktorat

pembinaan SMK juga menyimpulkan agar adanya pembentukan sistem yang

mengatur kemitraan sinergis dengan dunia usaha dan dunia industri untuk

peningkatan relevansi lulusan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.

Kurikulum mencerminkan hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat atau

pemakai keluaran sekolah, maka perlu ada kerja sama antara pihak pendidikan

dengan pihak luar pendidikan yang dalam hal ini pelaku industri dalam pembenahan

kurikulum. Masyarakat atau pengguna lulusan sekolah dapat memberikan bantuan,

kritik, atau saran-saran yang berguna bagi pembangunan program pendidikan di

sekolah.

Mengetahui secara langsung kebutuhan dunia industri pada saat ini dan

untuk memberi masukan kepada sekolah dalam penyusunan KTSP, maka perlu

diadakan penelitian mengenai kebutuhan industri dan kesesuaiannya dengan standar

kompetensi yang ada. Ita Sari pati (Jurnal Pendidikan Inovatif, 2007 : 96)

berpendapat bahwa “Kurikulum pendidikan harus komprehensif dan responsif

terhadap dinamika sosial, relevan, tidak over load, dan mampu mengakomodasikan

keberagaman keperluan dan kemajuan tekhnologi”.

Penelitian ini diharapkan pelaksanaan pendidikan dapat terlaksana dengan

baik, sehingga tujuan pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

sumber daya manusia yang berkualitas dapat tercapai.

Page 23: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

B. Fokus Penelitian

Fokus permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu:

1. Standar Kompetensi yang diambil adalah Standar Kompetensi Program Produktif

Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor yang dikeluarkan oleh

Mendikdasmen 2008.

2. Kebutuhan tenaga bengkel yang diteliti adalah kebutuhan tenaga bengkel sepeda

motor (bengkel motor umum).

C. Perumusan Masalah

Permasalahan yang dibahas dan diteliti dalam penelitian ini yaitu:

1. Kompetensi dan keahlian apa saja yang dibutuhkan tenaga bengkel sepeda motor

di Kodya Surakarta bagi para mekaniknya?

2. Apakah Standar Kompetensi KTSP SMK Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda

Motor sudah relevan dengan kebutuhan tenaga bengkel sepeda motor di Kodya

Surakarta?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Memperoleh deskripsi kompetensi lulusan yang dibutuhkan oleh industri jasa

otomotif (bengkel motor).

2. Memperoleh deskripsi keahlian lulusan yang dibutuhkan oleh industri jasa

otomotif (bengkel motor).

3. Mengetahui Studi Relevansi antara Standar Kompetensi KTSP SMK Dengan

Kebutuhan Tenaga Mekanik Bengkel Sepeda Motor.

Page 24: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis maupun

praktis yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

1. Memberi masukan kepada sekolah mengenai kompetensi yang diperlukan

bengkel sepeda motor di Surakarta, untuk mengebangkan kompetensi dasar dan

indikator pada Program Studi Keahlian Teknik Sepeda Motor di SMK.

2. Penelitian ini dapat dijadikan dasar rujukan teoritis untuk pengembangan

kurikulum dan amanat KTSP, baik yang menyangkut aspek perencanaan,

pelaksanaan, maupun evaluasinya.

2. Manfaat praktis

1. Menjadi bahan acuan bagi para lulusan SMK yang ingin masuk ke dunia kerja

khususnya industri jasa otomotif (bengkel sepeda motor).

2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat dan dunia industri terhadap pembaruan

pendidikan.

Page 25: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Tinjauan Kurikulum

a. Pengertian Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (BSNP, 2006 : 5).

Menjelaskan pengertian kurikulum mungkin merupakan pekerjaan yang

sulit, hal ini disebabkan pengertian kurikulum yang ada sekarang ini berbeda antara

yang satu dengan lainnya, tergantung dari cara pandang para ahlinya masing-masing.

Oleh karena itu maka, para ahli pendidikan dan ahli kurikulum membatasi pengertian

kurikulum.

Berikut gambaran beberapa pengertian kurikulum yang dikemukakan oleh

beberapa ahli.

Hilda Taba (1962) mengatakan bahwa, “Kurikulum adalah pernyataan

tentang tujuan-tujuan pendidikan yang bersifat umum dan khusus, dan materinya

dipilih dan diorganisasikan berdasarkan suatu pola tertentu untuk kepentingan belajar

dan mengajar”.

Oemar Hamalik (1990 : 31) bahwa, “Kurikulum merupakan alat pendidikan

untuk mencapai tujuan pendidikan”.

Pengertian kurikulum sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyatakan bahwa, "Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu".

Page 26: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Saylor, Alexander, dan Lewis (1981) menyatakan bahwa, “Kurikulum

sebagai suatu rencana yang berisi sekumpulan pengalaman belajar untuk anak didik

yang akan di didik”.

Robert Gagne (1967) menyatakan bahwa, “Kurikulum adalah suatu

rangkaian unit materi belajar yang disusun sedemikian rupa sehingga anak didik

dapat mempelajarinya berdasarkan kemampuan awal yang dimiliki/dikuasai

sebelumnya”.

John Dewey (1902) sejak lama telah menggunakan istilah kurikulum dalam

hubungannya dengan anak didik. Dewey menegaskan bahwa, “Kurikulum dan anak

didik merupakan dua hal yang berbeda tetapi kedua-duanya adalah proses tunggal

dalam bidang pendidikan. Kurikulum merupakan suatu rekonstruksi berkelanjutan

yang memaparkan pengalaman belajar anak didik melalui suatu susunan pengetahuan

yang terorganisir dengan baik yang biasanya disebut kurikulum”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat diartikan bahwa

kurikulum adalah seperangkat rencana pendidikan dan pedoman penyelenggaraan

pendidikan yang disiapkan untuk membelajarkan peserta didik, yang didalamnya

terdapat tujuan, isi, dan bahan pelajaran guna mencapai tujuan pendidikan tertentu.

b. Fungsi Kurikulum

Muhammad Joko Susilo (2006 : 83) menyatakan bahwa, fungsi kurikulum

dapat ditinjau dari tujuh segi yaitu:

1) Fungsi Kurikulum dalam Rangka Mencapai Tujuan Pendidikan

Kurikulum merupakan kendaraan (alat/usaha) bagi sekolah untuk mencapai

tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan, dengan kata lain bila tujuan yang

diinginkan tidak tercapai maka orang cenderung untuk meninjau kembali alat yang

digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.

2) Fungsi Kurikulum bagi Anak

Kurikulum sebagai arahan belajar bagi siswa, yang disiapkan sebagai salah

satu konsumsi bagi pendidikan mereka. Dengan begitu siswa diharapkan akan

Page 27: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

mendapat sejumlah pengalaman baru dan dapat dikembangkan seiring dengan

perkembangaan anak.

3) Fungsi Kurikulum bagi Guru

Kurikulum bagi guru ada 3 fungsi yaitu: (1) Sebagai pedoman kerja dalam

menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar bagi peserta didik, (2) Sebagai

pedoman untuk evaluasi terhadap perkembangan anak dalam rangka menyerap

sejumlah pengalaman yang diberikan, dan (3) Sebagai pedoman untuk mengatur

kegiatan pendidikan dan pengajaran.

4) Fungsi Kurikulum bagi Kepala Sekolah dan Pembina Sekolah

Kurikulum bagi kepala sekolah dan pembina sekolah ada 5 yaitu (1) Sebagai

pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi yaitu memperbaiki situasi belajar, (2)

Sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi dalam menciptakan situasi untuk

menunjang situasi belajar anak kearah yang lebih baik, (3) Sebagai pedoman dalam

melaksanakan supervisi dalam memberikan bantuan kepada guru untuk memperbaiki

situasi mengajar, (4) Sebagai pedoman untuk mengembangkan kurikulum lebih

lanjut, dan (5) Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi kemajuan belajar

mengajar.

5) Fungsi Kurikulum bagi Orang Tua Murid

Kurikulum bagi orang tua murid dalam hal ini orang tua murid turut serta

membantu usaha sekolah dalam memajukan putra-putrinya, bantuan orang tua dapat

melalui konsultasi langsung dengan sekolah atau guru, dana, dan sebagainya.

6) Fungsi Kurikulum bagi Sekolah pada Tingkatan Diatasnya

Kurikulum bagi sekolah tingkatan di atasnya berfungsi sebagai arahan untuk

mengontrol atau memelihara keseimbangan proses pendidikan, dan penyiapan tenaga

guru. Dengan adanya pendidikan berkelanjutan maka, kurikulum pada setiap

tingkatan sekolah di atasnya dapat mengadakan penyesuaian, misalnya suatu

kompetensi sudah diberikan pada tingkat di bawahnya (pelajaran di Sekolah Dasar),

maka harus dipertimbangakan lagi pemilihan bahan pengajaran untuk sekolah

tingkatan diatasnya (pelajaran di Sekolah Menengah Pertama).

Page 28: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

7) Fungsi Kurikulum bagi Masyarakat dan Pemakai Lulusan Sekolah

Bagi masyarakat kurikulum berfungsi sebagai penentu kualitas Sumber Daya

Manusia yang dibentuk. Para lulusan sekolah dibentuk dan dipersiapkan untuk terjun

di masyarakat, atau bisa dikatakan untuk bekerja sesuai dengan keahlian profesi yang

dimiliki, sekurang-kurangnya ada dua hal yang bisa dilakukan dalam fungsi ini yaitu

pemakai lulusan ikut memberikan bantuan guna memperlancar pelaksanaan program

pendidikan, dan ikut memberikan kritik/saran yang membangun dalam rangka

menyempurnakan program pendidikan di sekolah agar bisa lebih serasi dengan

kebutuhan masyarakat dan lapangan kerja.

c. Komponen Kurikulum

Kurikulum merupakan sebuah sistem, dan sebagai suatu sistem yang pasti

mempunyai bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling mendukung dan

membentuk satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Setiap komponen kurikulum

merupakan kesatuan yang mempunyai pengaruh timbal balik antara satu dengan

lainnya, adapun komponen kurikulum yang utama adalah tujuan, isi atau materi,

proses atau sistem penyampaian dan media, serta evaluasi. Hal ini sesuai dengan

pendapat Winarno Surachmad (1977 : 9) yang menyatakan bahwa, “Kurikulum

sebagai suatu program pendidikan yang direncanakan dan akan direncanakan

mempunyai komponen-komponen yaitu : tujuan, isi, organisasi dan strategi”.

Sedangkan menurut Nana Syaodih Sukmadinata (1999 : 102) menyatakan bahwa,

“Unsur atau komponen-komponen dari anatomi tubuh kurikulum yang utama adalah

tujuan, isi atau materi, proses penyampian dan media serta evaluasi”.

Berdasarkan uraian di atas tersebut dapat diketahui bahwa komponen-

komponen kurikulum terdiri dari :

1) Komponen Tujuan

Tujuan merupakan hal paling penting dalam proses pendidikan, yakni yang

dicapai secara menyeluruh, yang meliputi tujuan domain kognitif, domain afektif, dan

domain psikomotorik. Domain kognitif merupakan tujuan yang diinginkan yang

Page 29: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

mengarah pada perkembangan akal dan intelektual peserta didik, sedangkan domain

afektif mengarah pada sikap peserta didik, serta domain psikomotorik mengarah pada

perkembangan ketrampilan jasmani peserta didik.

Tujuan pendidikan yang berkaitan erat dengan perwujudan domain-domain

peserta didik diupayakan melalui suatu proses pendidikan yakni meliputi :

a. Tujuan Pendidikan Nasianal

b. Tujuan Institusional

c. Tujuan kurikuler

d. Tujuan Instruksional yang terdiri atas Tujuan Instruksional Umum dan khusus.

(Abdullah Idi, 2007 : 51)

2) Komponen Isi dan Struktur Program atau Materi

Komponen isi dan struktur program atau materi merupakan materi yang

diprogramkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Isi atau

materi yang dimaksud berupa materi bidang-bidang studi yang disesuaikan dengan

jenis, jenjang dan jalur pendidikan yang ada. Bidang-bidang studi tersebut telah

dicantumkan dalam struktur program kurikulum suatu sekolah.

3) Komponen Media atau Sarana dan Prasarana

Media merupakan alat bantu untuk memudahkan dalam mengaplikasi isi

kurikulum agar lebih mudah dimengerti oleh peserta didik dalam proses belajar

mengajar. Memilih alat media merupakan suatu hal yang dituntut bagi seorang

pendidik (guru) agar materi yang ditransfernya bisa berjalan sebagaimana mestinya,

dan tujuan pengajaran dari proses belajar mengajar yang ada diharapkan bisa tercapai

dengan baik.

4) Komponen Strategi Belajar Mengajar

Strategi menunjuk pada pendekatan, metode dan peralatan mengajar yang

diperlukan dalam pengajaran. Dengan menggunakan strategi yang tepat, diharapkan

hasil yang diperoleh dalam proses belajar mengajar dapat memuaskan bagi pendidik

maupun peserta didik.

Page 30: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

5) Komponen Proses Belajar Mengajar

Komponen ini sangat penting dalam suatu proses pengajaran atau

pendidikan. Tujuan akhir dari proses belajar mengajar adalah terjadinya perubahan

dalam tingkah laku peserta didik. Komponen ini juga punya kaitan erat dengan

suasana belajar yakni menumbuhkan motivasi dan kreativitas belajar di ruang kelas

maupun di luar kelas.

Dalam kaitannya dengan kemampuan guru dalam menciptakan suasana

pengajaran yang kondusif agar efektivitas tercipta dalam proses pengajaran, guru

perlu menerapkan dan mengembangkan metode mengajarnya, memusatkan pada

proses dengan produknya dan pada kompetensi yang relevan.

6) Komponen Evaluasi atau Penilaian

Melihat sejauh mana keberhasilan dalam pelaksanaan kurikulum, diperlukan

evaluasi. Evaluasi mempunyai hubungan erat dengan komponen lainnya, sehingga

evalusi dijadikan alat ukur untuk menentukan tujuan kurikulum, materi atau bahan

serta proses belajar mengajar. Evaluasi tidak hanya untuk memperlihatkan sejauh

mana tingkat prestasi peserta didik, tetapi juga sebagai sumber input dalam upaya

perbaikan dan pembaruan suatu kurikulum.

2. Tinjauan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

a. Pengertian KTSP

Awal 2006 uji coba KBK dihentikan dan muncullah Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP). Pelajaran KTSP masih tersendat, karena tinjauan dari

segi isi dan proses pencapaian target kompetensi pelajaran oleh siswa, hingga teknis

evaluasi tidaklah banyak perbedaan dengan Kurikulum 2004. Perbedaan yang paling

menonjol adalah guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran

sesuai dengan kondisi siswa, lingkungan, serta kondisi sekolah berada. Hal ini

disebabkan Kerangka Dasar (KD), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) setiap mata pelajaran untuk setiap satuan

pendidikan telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Jadi,

Page 31: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

pengembangan perangkat pembelajaran seperti silabus dan sistem penilaian

merupakan kewenangan satuan pendidikan (Sekolah) dibawah koordinasi dan

supervisi pemerintah Kabupaten/Kota. Konsep KTSP hingga sekarang masih terus

dilakukan pengembangan dan perbaikan.

BSNP (2006 : 5) menyatakan bahwa, “KTSP adalah kurikulum operasional

yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP

terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan

kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus”.

Kurikulum 2006 merupakan sebutan lain dari Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). E. Mulyasa (2007 : 20) berpendapat bahwa, “Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk

mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi”. KTSP memberi

keleluasan penuh setiap sekolah mengembangkan kurikulum dengan tetap

mempertimbangkan potensi sekolah dan potensi daerah sekitar.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan hasil penegasan dari

kebijakan desentralisasi yaitu memberikan peluang yang sebesar-besarnya kepada

daerah untuk berkembang.

Pengembangan kurikulum dalam Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005)

tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang

pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu

kepada Satuan Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman

pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Panduan yang disusun BSNP terdiri atas dua bagian. Pertama, panduan Umum yang

memuat ketentuan umum pengembangan kurikulum yang dapat diterapkan pada

satuan pendidikan dengan mengacu pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

yang terdapat dalam SI dan SKL. Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus

Page 32: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP

19/2005.

b. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau

satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor

Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk

pendidikan menengah.

Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada

panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan

pertimbangan komite sekolah/madrasah. Adapun KTSP dikembangkan berdasarkan

prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Berpusat pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, dan Kepentingan Peserta

Didik dan Lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki

posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan

kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan

kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti

kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

2. Beragam dan Terpadu.

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik

peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan

tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status

sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib

kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam

keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.

Page 33: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan

isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan

memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan Kebutuhan Kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku

kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan

kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan

dunia kerja, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir,

keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan

keniscayaan.

5. Menyeluruh dan Berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang

kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara

berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

6. Belajar Sepanjang Hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan

pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum

mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan

informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu

berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara Kepentingan Nasional dan Kepentingan Daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan

kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan

memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Page 34: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

c. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan

kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan

semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak

mulia.

2) Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kemampuan peserta didik.

Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat

manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif,

psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun

dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual,

emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

3) Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.

Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik

lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan

karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Kurikulum harus memuat

keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan

pengembangan daerah.

4) Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.

Pembangunan era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan

yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong

partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu,

keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.

5) Tuntutan dunia kerja.

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi

peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup.

Kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki

Page 35: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan

peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

6) Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat

berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama

perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian

perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.

Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan

berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan

seni.

7) Agama.

Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan

taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat

beragam. Muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung

peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.

8) Dinamika perkembangan global.

Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun

bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan

antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu

bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan

bangsa lain.

9) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan

peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan

kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Kurikulum harus mendorong

berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk

memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

Page 36: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

10) Kondisi sosial budaya masyarakat setempat.

Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial

budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.

Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan

sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

11) Kesetaraan Jender.

Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan

dan memperhatikan kesetaraan jender.

12) Karakteristik satuan pendidikan.

Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi,

dan ciri khas satuan pendidikan.

3. Tinjauan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Menurut penjelasan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 15

menyebutkan bahwa, “Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang

mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.”

Sedangkan dari sumber http://id.wikipedia.org/wiki/SMK dituliskan bahwa, “Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang

menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai

lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil

belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs.”

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa SMK merupakan pendidikan

menengah yang diselenggarakan untuk melanjutkan dan memperluas pendidikan

dasar serta menyiapkan peserta didiknya untuk menjadi anggota masyarakat yang

memiliki kemampuan mengadakan dan mengembangkan kemampuannya lebih lanjut

dalam dunia kerja.

Masa pendidikan SMK adalah tiga tahun, lulusan dari SMK diharapkan

dapat langsung bekerja dan juga diberi kesempatan untuk melanjutkan ke perguruan

tinggi sesuai dengan programnya.

Page 37: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Jalur pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan mengutamakan

pengembangan peserta didik untuk melaksanakan jenis pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Pendidikan kejuruan dapat diklasifikasikan dalam jenis pendidikan khusus

(specialized education) karena kelompok pengajaran atau program yang disediakan

hanya dipilih oleh orang-orang yang memiliki minat khusus untuk mempersiapkan

dirinya bagi lapangan pekerjaan di masa mendatang agar hal tersebut dapat dicapai

maka pendidikan kejuruan berupaya menyiapkan sumber daya manusia yang

berkualitas yang dibutuhkan dalam dunia usaha dan industri.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal

Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

menyebutkan bahwa SMK mempunyai motto, “SMK BISA! (Siap kerja, Cerdas, dan

Kompetitif)”. Supaya lebih memahami dan mengerti arah dan tujuan SMK 2010,

berikut visi, misi, dan tujuan Direktorat Pembinaan SMK 2010:

a. Visi

Terwujudnya SMK bertaraf internasional, menghasilkan lulusan yang memiliki

jati diri bangsa, mampu mengembangkan keunggulan lokal dan bersaing di pasar

global.

b. Misi

1. Meningkatkan Profesionalisme dan Good Governance SMK sebagai pusat

pembudayaan kompetensi.

2. Meningkatkan Mutu Penyelenggaraan Pendidikan (8 Standar Nasional

Pendidikan).

3. Membangun dan memberdayakan SMK bertaraf internasional sehingga

menghasilkan lulusan yang memiliki jati diri bangsa dan keunggulan kompetitif

di pasar nasional dan global.

4. Memberdayakan SMK untuk mengembangkan potensi lokal menjadi

keunggulan komparatif.

Page 38: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

5. Memberdayakan SMK untuk mengembangkan kerjasama dengan Industri,

PPPG, LPMP, dan berbagai lembaga terkait.

6. Meningkatkan perluasan dan pemerataan akses pendidikan kejuruan yang

bermutu.

c. Tujuan

1. Mewujudkan Lembaga Pendidikan Kejuruan yang akuntabel sebagai Pusat

Pembudayaan Kompetensi Berstandar Nasional.

2. Mendidik Sumber Daya Manusia yang mempunyai etos kerja dan kompetensi

berstandar internasional.

3. Memberikan berbagai layanan Pendidikan Kejuruan yang permeabel dan

fleksibel secara terintegrasi antara jalur dan jenjang pendidikan.

4. Memperluas layanan dan pemerataan mutu pendidikan kejuruan.

5. Mengangkat keunggulan lokal sebagai modal daya saing bangsa.

4. Tinjauan KTSP SMK Spektrum 2008

Keputusan Direktur Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Departemen Pendidikan Nasional Nomor : 251/C/KEP/MN/2008, tanggal 22 Agustus

2008 menimbang bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

22 Tahun 2006 tentang Standar Isi penentuan jurusan atau program studi keahlian

pada SMK mengacu pada spektrum keahlian pendidikan menengah kejuruan yang

diatur oleh direkorat teknis (sumber: www.ditpsmk.com). Mengingat bahwa UU RI

No 20 Th 2003 tentang Sistem Pendidikan Standar Nasional, PP RI No 19 Th 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan, Permen Diknas No 22, 23, 24 Tahun 2006

tentang Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, serta Standar Pelaksanaan Standar

Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, memutuskan bahwa spektrum keahlian

pendidikan menengah kejuruan memuat bidang keahlian, program studi, kompetensi

keahlian dan deskripsi setiap kompetensi keahlian. Spektrum yang dimaksud

Page 39: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

merupakan acuan dalam menyelenggarakan bidang studi/program studi/kompetensi

keahlian pada SMK.

Surat keputusan Dirjen Mandikdasmen nomor 251/C/KEP/MN/2008 diatur

tentang spektrum keahlian pendidikan menengah kejuruan (SMK), adapun spektrum

keahlian tersebut di kelompokkan menjadi bidang studi keahlian, program studi

keahlian, dan kompetensi keahlian. Diantara ketiga kelompok tersebut Kompetensi

Keahlian merupakan kelompok baru yang telah ditetapkan oleh Dirjen

Mandikdasmen pada Spektrum 2008, dimana pada spektrum sebelumnya hanya

terdapat dua kelompok yakni Bidang Keahlian dan Program Keahlian.

Bidang Studi Keahlian adalah kelompok atau rumpun keahlian, pada

Spektrum 2008 terdapat 6 bidang studi keahlian yang terdiri atas:

a. Teknologi dan Rekayasa.

b. Teknologi Informasi dan Komunikasi.

c. Kesehatan.

d. Seni, kerajinan dan pariwisata.

e. Agribisnis dan Agroteknologi.

f. Bisnis dan Manajemen.

Sedangkan Program Studi Keahlian adalah jurusan dalam suatu bidang studi

keahlian, pada spektrum sebelumnya disebut bidang keahlian. Pada Spektrum 2008

terdapat 40 Program studi keahlian, yang tersebar pada seluruh Bidang Studi

Keahlian (data bidang studi keahlian terlampir).

Kompetensi keahlian adalah spesialisasi dalam suatu program studi keahlian,

pada spektrum sebelumnya disebut program keahlian. Terdapat 121 Kompetensi

Keahlian yang telah ditetapkan oleh Dirjen Mandikdasmen pada Spektrum 2008.

Keputusan Dirjen Mandikdasmen ini juga menjelaskan bahwa masing-

masing kelompok program pendidikan diselenggarakan sesuai kemampuan sekolah

dan kebutuhan daerah masing-masing, dan setiap penambahan dan/atau perubahan

bidang studi/program, studi/kompetensi keahlian, tetap harus mendapat persetujuan

Kepala Dinas Pendidikan.

Page 40: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Bidang studi keahlian Teknologi dan Rekayasa memuat beberapa program

studi keahlian yang meliputi : Teknik Bangunan, Teknik Blaming dan Sanitasi,

Teknik Survei dan Pemetaan, Teknik Ketenagalistrikan, Teknik Pendingin dan Tata

Udara, Teknik Mesin serta Teknik Otomotif. Pada Teknik Otomotif terdapat

Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor.

Kekhususan kurikulum SMK ini memiliki harapan memberikan peluang

tumbuhnya potensi SMK untuk mandiri dan bertanggung jawab dalam

mengembangkan program pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan

setempat dengan tetap mengikuti standar yang ditetapkan secara nasional.

5. Tinjauan Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor

Teknik Sepeda Motor adalah kompetensi keahlian pada Bidang Studi

Keahlian Teknologi dan Rekayasa Program Studi Keahlian Teknik Otomotif yang

menekankan pada keterampilan pelayanan jasa mekanik kendaraan sepeda motor.

Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor menyiapkan peserta didik untuk

bekerja pada bidang pekerjaan yang dikelola oleh badan, instansi atau perusahaan

pribadi (wirausaha).

Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor secara umum mengacu

pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai

Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa

pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta

didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.

Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor adalah membekali

peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam hal

berikut:

a. Perawatan dan perbaikan engine sepeda motor.

b. Perawatan dan perbaikan sistem pemindah tenaga sepeda motor.

c. Perawatan dan perbaikan chasis dan suspensi sepeda motor.

d. Perawatan dan perbaikan sistem kelistrikan sepeda motor.

Page 41: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Peraturan Menteri (Permen) yang

sama menentukan sesuatu yang berbeda dari sekolah umum. Jumlah mata pelajaran

dinyatakan disesuaikan dengan kebutuhan program tetapi juga pengelompokan mata

pelajaran dibedakan dari sekolah umum. Penyusunan kurikulum SMK mata pelajaran

dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok normatif, adatif, dan produktif.

Kelompok normatif adalah mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap yang

meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,

Pendidikan Jasmani Olah raga dan Kesehatan, dan Seni Budaya. Kelompok adaptif

terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Ketrampilan

Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan Kewirausahaan. Kelompok produktif

terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokan dalam Kompetensi Dasar

kejuruan dan Kompetensi Kejuruan. Kelompok adaptif dan produktif adalah mata

pelajaran yang dialokasikan waktunya disesuaikan dengan kebutuhan program

keahlian, dan dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain.

Dasar akademik bagi penetapan Standar Kompetensi Lulusan Satuan

Pendidikan adalah tujuan pendidikan dari setiap satuan pendidikan. Pada lampiran

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006

bagian A Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan Nomor 3 termasuk sebagai

berikut :

Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) dikembangkan

berdasarkan tujuan setiap satuan pendidikan, yakni: Pendidikan Menengah Kejuruan

yang terdiri atas SMK/MAK bertujuan: Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

Ketentuan tersebut masih berlaku hingga sekarang, adapun Standar

Kompetensi Lulusan KTSP SMK pada Satuan Pendidikan Kejuruan adalah sebagai

berikut :

1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan

perkembangan remaja.

Page 42: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta

memperbaiki kekurangannya.

3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan,

dan pekerjaannya.

4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial.

5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial

ekonomi dalam lingkup global.

6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis,

kreatif, dan inovatif.

7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam

pengambilan keputusan.

8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan

diri.

9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks.

11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial.

12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.

13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara

demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya.

15. Mengapresiasi karya seni dan budaya.

16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok.

17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan

lingkungan.

18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun.

19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di

masyarakat.

20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain.

21. Menunjukkan ketrampilan membaca, menulis naskah secara sistematis & estetis.

Page 43: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

22. Menunjukkan ketrampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam

bahasa Indonesia dan Inggris.

23. Menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk

memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi

sesuai dengan kejuruannya.

(Sumber:http://tutorial.smkn6dki.or.id/index.php?action=downloadfile&filename=07

2_Deskripsi_Multimedia_FPUP.pdf&directory=public_downloads/Standard_Kompet

ensi_TIK2009&PHPSESSID=525ecfe71ae84181d031fa67048842ce)

Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah

digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik.

Standar Kompetensi Lulusan tersebut meliputi standar kompetensi lulusan minimal

satuan pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal

kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.

Kompetensi kejuruan dalam Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor

adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Standar Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor (Sumber:

Smkmerdekabdg.com/akademik/standar-kompetensi-dasar/sepeda-motor.html)

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Melakukan perbaikan sistem

hidrolik

1.1 Memelihara sistem hidrolik

1.2 Menguji sistem hidrolik

1.3 Memperbaiki sistem hidrolik.

2. Memperbaiki sistem gas buang 2.1 Mendiagnosis gangguan sistem gas buang

2.2 Memperbaiki gangguan sistem gas buang

3. Memelihara baterai 3.1 Mengidentifikasi konstruksi baterai

3.2 Melaksanakan teknik pemanfaatan baterai

3.3 Merawat baterai

Page 44: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

4. Melaksanakan overhaul kepala

silinder

4.1 Membongkar komponen kepala silinder

4.2 Memperbaiki komponen kepala silinder

4.3 Merakit komponen kepala silinder

5. Melakukan overhaul sistem

pendingin berikut komponen-

komponennya

5.1 Mendiagnosis gangguan pada sistem

pendingin

5.2 Memperbaiki gangguan sistem pendingin

5.3 Merakit komponen sistem pendingin

6. Melakukan perbaikan sistem

bahan bakar bensin

6.1 Mengindentifikasi komponen sistem bahan

bakar bensin

6.2 Memeriksa komponen sistem bahan bakar

bensin

6.3 Mendiagnosis gangguan pada sistem bahan

bakar bensin

6.4 Memperbaiki gangguan sistem bahan bakar

bensin

7. Melakukan perbaikan engine

berikut komponen-

komponennya

7.1 Mengindentifikasi komponen engine

7.2 Memeriksa komponen engine

7.3 Mendiagnosis gangguan pada engine

7.4 Memperbaiki engine berikut komponennya

8. Melakukan perbaikan unit

kopling berikut komponen-

komponen sistem

pengoperasiannya

8.1 Mendiagnosis gangguan pada sistem kopling

manual berikut komponen sistem

pengoperasiannya

8.2 Memperbaiki sistem kopling manual berikut

komponen sistem pengoperasiannya

8.3 Mendiagnosis gangguan pada sistem kopling

berikut komponen pengoperasiannya

Page 45: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

8.4 Memperbaiki kerusakan pada sistem kopling

berikut komponen pengoperasiannya

9. Melakukan perbaikan sistem

transmisi manual

9.1 Mendiagnosis gangguan pada sistem

transmisi manual

9.2 Memperbaiki gangguan sistem transmisi

manual.

10. Melakukan perbaikan sistem

transmisi otomatis

10.1 Mendiagnosis gangguan pada sistem

transmisi otomatis

10.2 Memperbaiki gangguan sistem transmisi

otomatis.

11. Melakukan perbaikan sistem

rem

11.1 Mengindentifikasi komponen sistem rem

11.2 Mendiagnosis gangguan pada sistem rem

11.3 Memperbaiki sistem rem.

12. Melakukan perbaikan sistem

suspensi

12.1 Mendiagnosis gangguan pada sistem

suspensi

12.2 Memperbaiki sistem suspensi.

13. Melaksanakan pekerjaan servis

pada roda, ban dan rantai

13.1 Mendiagnosis gangguan pada roda dan

sistem penggerak rantai

13.2 Memperbaiki gangguan sistem penggerak

rantai.

14. Melakukan perbaikan ringan

pada rangkaian sistem

kelistrikan dan instrumen

14.1 Mengindentifikasi sistem kelistrikan dan

instrumen

14.2 Mendiagnosis gangguan pada rangkaian

sistem kelistrikan dan instrumen

14.3 Memperbaiki rangkaian sistem kelistrikan

dan instrumen.

Page 46: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

15. Melakukan perbaikan sistem

starter

15.1 Mengindentifikasi komponen sistem starter

15.2 Mendiagnosis gangguan pada sistem starter

15.3 Memperbaiki gangguan sistem starter.

16. Melakukan perbaikan sistem

pengisian

16.1 Mengindentifikasi komponen sistem

pengisian

16.2 Mendiagnosis gangguan pada sistem

pengisian

16.3 Memperbaiki gangguan sistem pengisian.

17. Melakukan perbaikan sistem

pengapian

17.1 Mengindentifikasi komponen sistem

pengapian

17.2 Mendiagnosis gangguan pada sistem

pengapian

17.3 Memperbaiki gangguan sistem pengapian.

Page 47: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

6. Tinjauan Industri Jasa Otomotif

Pengertian jasa menurut Kotler and Keller (2006 : 372) menyatakan bahwa,

“A service is any act or performance that one party can offer to another that is

essentially intangible and does not result in the ownership of anything. Its production

may or may not be tied to a physical product.” (Jasa adalah setiap tindakan atau

kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak

berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan. Produksi jasa dapat

terikat atau tidak terikat pada suatu produk fisik).

Stanton (2002 : 537) menyatakan bahwa,“Services are identifiable,

intangible activities that are the main object of a transaction designed to provide

want-satisfaction to customers. By this definition we exclude supplementary services

that support the sale of goods or other services”.

Zeithaml and Bitner (2003 : 3) menyatakan bahwa, “Include all economic

activities whose output is not a physical product or construction, is generally

consumed at the time it is produced, and provided added value in forms (such as

convenience, amusement, timeliness, comfort, or health) that are essentially

intangible concerns of its first purchaser”.

Jasa pada dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain

produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan,

memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud bagi pembeli

pertamanya.

Kesimpulan yang dimaksud industri jasa otomotif disini adalah suatu usaha

atau kegiatan yang memberikan pelayanan dan tindakan yang ditawarkan oleh satu

pihak ke pihak lain yang berupa perawatan dan perbaikan kendaraan ringan. Industri

jasa otomotif yang dimaksud dalam penelitian ini bisa juga kita artikan/sebut sebagai

bengkel motor umum.

Page 48: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

B. Kerangka Bepikir

AFTA persaingan antar bangsa akan berjalan semakin ketat, arus globalisasi

pun semakin luas, serta perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi (IPTEK)

akan berkembang semakin pesat, untuk itu dituntut adanya pemenuhan Sumber Daya

Manusia (SDM) yang berkualitas, agar SDM yang ada nantinya dapat bersaing dan

menjadi tokoh utama di dalam negeri sendiri.

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan

bahan pelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan

belajar mengajar. Kurikulum mempunyai kedudukan sendiri dalam seluruh proses

pendidikan dan juga mengarah segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya

tujuan pendidikan, sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan tersebut secara

jelas dirumuskan dan dicantumkan dalam kurikulum, juga disesuaikan dengan

tuntutan dan kebutuhan masyarakat.

Penerapan KTSP menuntut adanya pengembangan dan kreatifitas dari sekolah

masing-masing dalam penentuan kompetensi dan indikator pembelajaran yang

disesuaikan dengan kebutuhan pada daerah masing-masing. Ketentuan ini ditujukan

agar tercapai sumber daya manusia yang berkualitas, sebab sumber daya manusia

merupakan potensi yang besar dalam pembangunan nasional. Pengembangan sumber

daya manusia ini dapat dikembangkan melalui jalur pendidikan, yaitu melalui

kurikulum yang disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat maupun

lapangan pekerjaan, oleh sebab itu untuk memberi masukan kepada sekolah mengenai

kompetensi yang dibutuhkan bengkel sepeda motor di Surakarta, untuk selanjutnya

dapat dirancang guna menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar dan

indikator pada Program Studi Keahlian Teknik Sepeda Motor di SMK, sebagai

bahan acuan bagi sekolah dalam menyusun kurikulum, dan untuk pengembangan

kurikulum dan amanat KTSP, maka perlu dikaji lebih lanjut mengenai kebutuhan-

kebutuhan industri dan diteliti kesesuaiannya dengan kurikulum yang ada pada saat

ini akhirnya diharapkan penerapan kurikulum yang ada benar-benar terlaksana sesuai

kebutuhan daerah, sehingga proses belajar mengajar yang baik serta dukungan penuh

Page 49: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

dari masyarakat dan dunia industri akan mempermudah tercapainya tujuan

Pendidikan Nasional, yaitu menghasilkan lulusan yang berkompeten serta menjadi

sumber daya manusia yang berkualitas pada akhirnya diharapkan para lulusan dapat

masuk di dunia usaha dan industri sesuai dengan program keahlian yang ditekuni

yaitu Teknik Otomotif dan khususnya kompetensi keahlian Teknik Sepeda Motor.

Memperjelas pelaksanan dari uraian diatas dirumuskan gambar sebagai

berikut :

Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran

Standar Kompetensi KTSP SMK

Kompetensi Keahlian Teknik

Sepeda Motor

Kebutuhan Tenaga Bengkel

Sepeda Motor

Relevansi KTSP SMK Kompetensi

Keahlian Teknik Sepeda Motor dengan

Kebutuhan Tenaga Bengkel Sepeda Motor

Kepercayaan

masyarakat

SDM berkualitas

Bahan Pedoman

Pembentukan KTSP

Sekolah

Acuan Lulusan SMK

Page 50: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada industri jasa otomotif yang menangani

perawatan dan perbaikan Sepeda Motor (bengkel motor umum) di wilayah kodya

Surakarta dan sekitarnya.

2. Waktu

Adapun jadwal penelitian sebagai berikut:

a. Studi literatur pada tanggal 03 Juni 2010 s/d 14 Juni 2010

b. Penyusunan proposal pada tanggal 01 Juli 2010 s/d 03 Agustus 2010

c. Seminar proposal penelitian pada tanggal 06 Agustus 2010

d. Revisi proposal penelitian pada tanggal 07 Agustus 2010 s/d 09 Agustus 2010

e. Perijinan proposal penelitian pada tanggal 09 Agustus 2010 s/d 25 Agustus

2010

f. Pelaksanaan penelitian pada tanggal 29 Agustus 2010 s/d 11 Oktober 2010

g. Analisis data pada tanggal 14 Oktober 2010 s/d 18 Oktober 2010

h. Penyusunan laporan hasil penelitian 20 Oktober s/d selesai

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, Bogdan dan Taylor

mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

dapat diamati (L. J. Moleong, 2007 : 4).

Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi

yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami

fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan. Penelitian kualitatif adalah

Page 51: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti

merupakan instrumen kunci Sugiyono (2005).

Penelitian Deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis,

faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu. Penelitian

ini diarahkan pada latar dan individu objek penelitian secara utuh, dan hasilnya akan

menggambarkan kondisi yang sebenarnya/alamiah secara sitematis, faktual, dan

akurat.

C. Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini diambil langsung berdasarkan peristiwa di

lokasi, dan arsip/dokumen yang berhubungan dengan masalah penelitian. Selain itu

ada 2 kelompok informan yang akan dijadikan sebagai sumber data utama dalam

penelitian ini, yaitu kelompok mekanik (sebagai pekerja teknis) dan kelompok

kepala bengkel.

D. Teknik Sampling

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga mekanik yang ada di

Kodya Surakarta, dan seluruh kepala bengkel yang ada di dalamnya.

2. Sampel Penelitian

Teknik sampling yang digunakan yaitu sampel bertujuan (purposive

sampling), data ditentukan secara purposive berdasarkan karakteristik bengkel.

Bengkel yang diambil adalah bengkel motor umum (bengkel motor yang menangani

semua merek kendaraan) di Kodya Surakarta. Jumlah bengkel motor umum yang ada

di surakarta yang di ambil dalam penelitian ini sebanyak 28 bengkel dengan total 82

mekanik.

Page 52: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

E. Teknik Pengumpulan Data

Ada 4 metode yang penulis gunakan untuk pengumpulan data dalam

penilitian ini, yaitu:

1. Metode Observasi

Metode Observasi adalah suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan

jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.

Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai bengkel yang

dipilih, dan pengamatan langsung terhadap job/pekerjaan yang dilakukan para

mekanik.

2. Metode Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan yang di wawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu.

Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang kebutuhan industri

terhadap keahlian para mekanik.

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan menghimpun dan

menganalisis dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik.

Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi Standar Kompetensi yang

terdapat pada KTSP SMK Spektrum 2008, dan data-data yang berhubungan

dengan masalah.

4. Metode Angket

Metode angket adalah suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak

langsung. Dengan demikian dalam metode ini peneliti tidak langsung bertanya

jawab dengan responden tetapi peneliti hanya memberikan kousioner pada

responden.

Page 53: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

F. Validitas Data

Memastikan validitas data dalam penelitian ini diperoleh melalui

trianggulasi, Lexy J. Moleong (2007 : 330) menyebutkan bahwa, “trianggulasi adalah

teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data

itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu”.

Penggunaan trianggulasi dikarenakan validitasnya tidak berbentuk angka statistik,

akan tetapi validitas ditentukan berdasarkan pertimbangan yang logis. Penggunaan

trianggulasi ini nantinya berfungsi untuk memproleh data yang dapat dipercaya

kebenarannya karena tidak hanya dilihat dari satu cara pandang, tetapi

multiperspektif, dan selain itu data yang sudah diperoleh lebih diyakini keabsahan

datanya karena mempunyai pembanding.

Patton (H. B. Sutopo, 2002 : 78) menyatakan bahwa ada empat macam

teknik trianggulasi yaitu “(1) trianggulasi data (data triangulation), (2) trianggulasi

peneliti (investigator triangulation), (3) trianggulasi metodologis (methodological

triangulation), dan (4) trianggulasi teoretis (theoritical triangulation)”.

Pada penelitian ini menggunakan trianggulasi data dan trianggulasi metode,

trianggulasi data disebut juga trianggulasi sumber.

G. Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis data kualitatif model alir

yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1992), analisis dilakukan dalam 3

langkah, yaitu mereduksi data, menyajikan data, dan menyimpulkan data.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data kualitatif ini adalah

sebagi berikut :

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari

Page 54: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung secara terus

menerus selama penelitian berlangsung.

Data yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan langkah

sebagai berikut :

a. Menjumlah skor pada masing-masing butir soal

Untuk kepentingan analisis, maka masing-masing pilihan jawaban pada

instrumen penelitian (angket) diberi skor sebagai berikut:

Sering = 3

Kadang-kadang = 2

Pernah/Sangat jarang = 1

Tidak Pernah = 0

b. Menghitung persentase

Dari data yang sudah terkumpul peneliti menggunakan persentase nilai,

dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

N = Persentase tingkat kesesuaian/kebutuhan

X = Skor yang terkumpul pada butir soal

Y = Skor maksimal pada butir soal

Untuk analisis kesesuaian, dinilai tingkat persentase dengan ketentuan:

Tidak Sesuai = ∑ TP (Tidak Pernah)

Sesuai = ∑ P (Pernah) + ∑ KK (Kadang-kadang) + ∑ S (Sering)

c. Hasil persentase lalu di deskripsikan/berpedoman pada kriteria sebagai berikut:

Pencapaian 0% - 39% sangat rendah

Pencapaian 40% - 55% rendah

Pencapaian 56% - 65% cukup tinggi

Pencapaian 66% - 79% tinggi

Pencapaian 80% - 100% sangat tinggi (Suharsimi Arikunto, 1998 : 48)

N = ∑X

x 100% ∑Y

Page 55: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

2. Penyajian data

Menghindari kesulitan dalam melakukan penarikan kesimpulan, data yang sudah

terkumpul perlu disajikan dalam bentuk-bentuk tertentu guna menggabungkan

informasi yang tersusun dalam bentuk yang padu. Inti dari kegiatan ini adalah

mengorganisir informasi secara sistematis guna mempermudah peneliti dalam

menggabungkan dan merangkaikan keterikatan antar data terkait dengan fenomena

yang ada pada obyek penelitian. Lebih lanjut, peneliti dapat membandingkan

fenomena yang terjadi di lapangan dengan teori yang relevan.

3. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini bukanlah langkah final dari kegiatan

analisis. Dengan bertambahnya data, kesimpulan yang kabur menjadi lebih

mendasar. Dalam hal ini kesimpulan senantiasa harus diverifikasi selama

penelitian berlangsung.

Kegiatan-kegiatan tersebut di atas dapat digambarkan secara skematis

sebagai berikut :

Gambar 2. Skema Analisis Model Interaktif (Huberman & Miles, 1992 : 20)

Pengumpulan

Data

Reduksi Data

Penyajian Data

Kesimpulan/

Verifikasi

Page 56: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

H. Prosedur Penelitian

Menyusun karya penelitian ilmiah merupakan suatu proses bertindak dan

berpikir yang logis dan sistematis, pada penelitian ini prosedur yang digunakan

adalah seperti pada gambar berikut :

Gambar 3. Prosedur Penelitian

Pra Penelitian

Merumuskan Masalah

Merumuskan Tujuan dan Manfaat

Kajian Tentang Konseptual / teoritis

Memilih Pendekatan

Menentukan Variabel Menentukan Sumber Data

Menentukan dan Menyusun Intrumen

Mengumpulkan Data

Analisis dan Reduksi Data

Menarik Kesimpulan

Page 57: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan pengumpulan data yang telah dilakukan pada bengkel motor

umun di wilayah Kodya Surakarta diperoleh data mengenai relevansi KTSP SMK

dengan kebutuhan kompetensi mekanik industri jasa otomotif.

Penyajian dan analisis data mengacu pada hasil penelitian yang terdapat

dalam rekapitulasi data relevansi KTSP SMK dengan kebutuhan industri jasa

otomotif di Kodya Surakarta. Berikut ini disajikan secara berurutan data hasil

penelitian.

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Bengkel motor umum yang ada di Kodya Surakarta jumlahnya sudah

sangat banyak sekali, hampir di setiap sudut daerah terdapat bengkel motor dan

jaraknya pun hampir saling berdekatan. Hal ini sejalan dengan kondisi sepeda

motor yang sudah memadati kodya Surakarta, dan terus meningkat jumlahnya

mengikuti pertumbuhan ekonomi di kota Solo yang juga semakin baik.

Jenis atau tipe bengkel motor umum yang ada di masyarakat pada saat ini

juga sangat bervariasi, misalnya bengkel umum yang hanya melakukan servis dan

perbaikan, bengkel umum yang melakukan servis dan perbaikan sekaligus

menjual spare part, dan bengkel umum yang dikombinasikan dengan bidang

usaha lain yang berhubungan dengan otomotif.

Berikut adalah daftar bengkel sepeda motor umum di Kodya Surakarta

yang di gunakan sebagai sampel penelitian:

Tabel 2. Daftar Bengkel Sepeda Motor Umum di Kodya Surakarta

No. Bengkel Mobil Alamat

1. GAJAH MADA MOTOR Jl. Gajah Mada No 109 Surakarta

2. S ASIH MOTOR Jl. Tentara Praja No. 2 Jebres, Surakarta

3. RIDWAN MOTOR Jl. Untung suropati No. 123 Pasar Kliwon,

Surakarta

4. TIMURAN MOTOR 2 Jl. Cut Nyak Dien No. 22 Surakarta

Page 58: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

5. PERTAMINI MOTOR Jl. KH. Maskur No. 63 Kentingan, Surakarta

6. SANJAYA MOTOR Jl. Surya No 135, Jagalan, Surakarta

7. BERKAT KASIH MOTOR Jl. Surya No 131, Jagalan-Surakarta

8. SEGER JAYA MOTOR Jl. Jend. Urip Sumoharjo No 123 Mesen,

Surakarta

9. BMM MOTOR Jl. Gajah Mada No 99 B Surakarta

10. SIDO AGUNG MOTOR Jl. Brigdjen Katamso No. 117 Mojosongo,

Surakarta

11. SELAMET MOTOR Jl. Kolonel Sugiono No. 27 Nusukan, Surakarta

12. SONITEN MOTOR Jl. Yossudarso No. 145 Surakarta

13. PRIMA JAYA MOTOR Jl. Kyai Mojo Rt 01/05 Semanggi, Surakarta

14. UNTUNG MOTOR Jl. Jend. Urip Sumoharjo No 171 Surakarta

15. DUNIA MOTOR Jl. Gotong Royong No. 64 Gemblegan,

Surakarta

16. SUMBER ALAM MOTOR Jl. Kapten Mulyadi No. 89 Pasar Kliwon,

Surakarta

17. KARYA DUA PERKASA Jl. Kyai Mojo Rt 02/03 Semanggi, Surakarta

18. GONDRONG MOTOR Jl. Untung suropati No. 125 Semanggi,

Surakarta

19. ADI KARYA MOTOR Jl. Kyai Mojo Rt 04/05 Semanggi, Surakarta

20. PUTRA JAYA MOTOR Jl. Kyai Mojo Rt 05/06 Semanggi, Surakarta

21. SABAR JAYA MOTOR Jl. Gading kidul No. 102 Gading, Surakarta

22. KURNIA BARU MOTOR Jl. Yossudarso No. 325 Gemblegan, Surakarta

23. NUGROHO MOTOR Jl. Yossudarso No. 260 Surakarta

24. POPO MOTOR Jl. Honggowongso No. 134 Tipes, Surakarta

25. GARUDA MOTOR Jl. Yossudarso No. 161 Surakarta

26. LANCAR MOTOR Jl. Veteran No. 183 Gading, Surakarta

27. ANUGRAH MOTOR Jl. Jaka tingkir No 9 Surakarta

28. MADUMA MOTOR Jl. Pakel No 19 Surakarta

Page 59: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Bengkel-bengkel umum tersebut diatas diambil secara purposive sampel

untuk diambil datanya dan dilakukan penelitian sesuai kebutuhan, bengkel yang

telah dilakukan penelitian berjumlah 28 bengkel sepeda motor yang tersebar di

seluruh Kodya Surakarta. Namun tidak semua bengkel yang ada daerah di

dilakukan penelitian, karena ada beberapa bengkel yang tidak memenuhi

persyaratan dan kebutuhan data penelitian.

Dari keseluruhan 28 bengkel umum tersebut telah dilakukan penelitian

terhadap 82 mekanik.

Tabel 3. Daftar Jumlah Mekanik pada Masing-masing Bengkel Sepeda Motor

Umum

No. Bengkel Mobil Jumlah Mekanik

1. GAJAH MADA MOTOR 4

2. S ASIH MOTOR 2

3. RIDWAN MOTOR 2

4. TIMURAN MOTOR 2 2

5. PERTAMINI MOTOR 2

6. SANJAYA MOTOR 2

7. BERKAT KASIH MOTOR 4

8. SEGER JAYA MOTOR 2

9. BMM MOTOR 2

10. SIDO AGUNG MOTOR 2

11. SELAMET MOTOR 2

12. SONITEN MOTOR 2

13. PRIMA JAYA MOTOR 4

14. UNTUNG MOTOR 2

15. DUNIA MOTOR 6

16. SUMBER ALAM MOTOR 3

17. KARYA DUA PERKASA 3

18. GONDRONG MOTOR 2

19. ADI KARYA MOTOR 2

Page 60: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

20. PUTRA JAYA MOTOR 3

21. SABAR JAYA MOTOR 2

22. KURNIA BARU MOTOR 4

23. NUGROHO MOTOR 3

24. POPO MOTOR 3

25. GARUDA MOTOR 4

26. LANCAR MOTOR 5

27. ANUGRAH MOTOR 3

28. MADUMA MOTOR 5

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Deskripsi Industri Jasa Otomotif (Khusus Menangani Sepeda Motor)

Jenis dan tipe bidang usaha industri jasa otomotif yang ada di Kodya

Surakarta sangatlah beragam, baik usaha yang berkaitan dengan perawatan dan

perbaikan maupun usaha yang memanjakan para pelanggan dengan accecoris dan

modifikasi.

Bidang usaha industri otomotif yang berkaitan dengan sepeda motor yang

ada dan berkembang di kodya Surakarta yaitu :

1. Servis sepeda motor

Servis sepeda motor merupakan bengkel yang kita kenal menangani

berbagai jenis perawatan dan perbaikan sepeda motor, pekerjaan utama yang

sering dilakukan adalah servis sepeda motor yaitu perawatan sepeda motor dengan

cara membersihkan karburator dan komponen-komponennya. Ada juga yang

memvariasikan servis sepeda motor ini dengan tidak hanya membersihkan

karburator, tapi juga mengecek komponen-komponen utama dan keamanan

berkendara seperti memeriksa ketinggian air aki dan kondisi aki, memeriksa

kekencangan rantai dan memberikan pelumas. Selain pekerjaan utama tersebut

ada juga pekerjaan lain yang ditangani tapi dilakukan jika hanya ada kerusakan

seperti mengganti kanvas rem, memperbaiki kelistrikan sepeda motor,

memperbaiki sistem bahan bakar, dan memperbaiki engine .

Page 61: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2. Ganti oli

Bidang usaha yang satu ini paling banyak digandengkan dengan bidang

usaha lain yaitu servis motor, tapi ada juga yang membuat bidang usaha ganti oli

ini berdiri sendiri. Pekerjaan utamanya adalah mengganti oli mesin para

pelanggan yang sering dilakukan secara berkala.

3. Tambal ban

Sesuai dengan namanya, pekerjaan utama dalam bidang usaha ini yaitu

melakukan perbaikan pada ban yang bocor (tambal ban).

4. Cuci steam/salju sepeda motor

Pekerjaan utama yang dilakukan adalah melakukan pencucian sepeda

motor.

5. Pengelasan

Pengelasan biasa dipakai bagi pemilik sepeda motor yang ingin

memodifikasi motornya, serta memperbaiki rangka yang rusak dikarenakan

kecelakaan ataupun hal lain yang tidak diinginkan

6. Pengecatan/air brush

Pengecatan paling sering dilakukan dalam hal modifikasi motor, agar

motor kelihatan lebih menarik. Namun ada juga yang melakukan pengecatan

untuk tujuan-tujuan tertentu, misalnya mengecat bagian motor yang tergores agar

kelihatan bersih dan baru lagi.

7. Kenteng velg

Bidang usaha ini melakukan pekerjaan dalam hal memperbaiki velg yang

sudah tidak center ataupun jari-jari lingkarannya yang berubah akibat benturan-

benturan yang keras, salah satunya dikarenakan sering melewati jalan yang rusak

dan unggakan atau yang sering dikenal dengan sebutan “polisi tidur”. Adapun

caranya yaitu dengan memukul bagian yang tidak center atau sudah bengkok.

8. Perbaikan dan pemasangan jari-jari sepeda motor

Pekerjaan dalam bidang usaha ini tujuannya hampir sama dengan bidang

usaha “kenteng velg” yaitu memperbaiki velg agar roda berputar dengan

sempurna. Namun cara kerjanya saja yang berbeda, yaitu dengan cara mengganti

jari-jari sepeda motor.

Page 62: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

9. Perbaikan dan modifikasi jok sepeda motor

Lebih sering dilakukan oleh peminat modifikator motor agar motonya

kelihatan lebih menarik, namun ada juga yang melakukan penggantian jok motor

dikarenakan jok yang lama telah rusak ataupun robek.

10. Press body sepeda motor

Bidang usaha ini melakukan perbaikan pada body sepeda motor ataupun

membuat body motor yang baru sesuai dengan yang diinginkan.

11. Perawatan dan perbaikan accu

Salah satu komponen penting dalam kendaraan adalah sistem kelistrikan,

dan komponen utamanya adalah accu ataupun yang kita kenal dengan sebutan

aki. Bidang usaha yang satu ini melakukan pekerjaan dalam hal yang

berhubungan dengan aki, seperti pengisian aki atau accu recharge, pengisian air

aki, jual aki baru dan juga tukar tambah aki.

12. Kuras tangki sepeda motor

Pekerjaan utama dalam bidang usaha ini yaitu membersihkan tangki

bensin sepeda motor. Pekerjaan ini sering dilakukan karena tangki sepeda motor

sudah berkarat dan banyak kotoran di dalamnya, sehingga menggangu proses

sistem bahan bakar. Jika kondisi tangki sudah parah, bisa juga dilakukan

penggantian.

13. Perbaikan komstir

14. Cutting sticker

Pekerjaan utama dalam bidang usaha ini yaitu menghiasi motor dengan

sticker, sehingga lebih banyak pelanggannya adalah modifikator motor.

15. Accecoris

Bidang usaha ini melakukan penjualan dan pemasangan accecoris motor,

peminatnya pun kebanyakan modifikator motor.

Keseluruhan jenis bidang usaha yang ada di Kodya Surakarta tersebut

diatas, dapat kita lihat bahwa setiap bidang usaha yang ada mengarah ke

spesialisasi dan profesionalisme pekerjaan. Setiap satu bidang usaha hanya

menangani satu jenis pekerjaan dan lebih spesifik ke salah satu komponen.

Page 63: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Namun meski demikian masih ada satu bidang usaha di gandengkan dengan usaha

yang lain menjadi satu.

Hal ini merupakan perkembangan yang positif di dunia usaha khususnya

bidang otomotif bagi siswa SMK, karena makin banyak kesempatan yang terbuka,

peluang yang semakin besar, dan beragamnya pilihan jenis usaha yang bisa di

sesuaikan dengan kemampuan masing-masing.

2. Deskripsi Kebutuhan Kompetensi Industri Jasa Otomotif

Seperti dapat kita lihat pada uraian-uraian sebelumnya, bidang usaha

yang ada di Kodya Surakarta sudah sangat banyak dan juga berbagai macam

jenisnya. Seiring dengan adanya bidang usaha yang semakin beragam ini, secara

tidak langsung menuntut kompetensi-kempetensi yang bervariasi juga sesuai

dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.

Dunia industri menginginkan komptensi-kompetensi yang lebih spesifik,

yaitu kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Jika kita

gambarkan dari bidang usaha yang ada, kompetensi yang dibutuhkan pada saat ini

adalah kompetensi perawatan dan perbaikan engine, kompetensi pengecatan,

kompetensi pengelasan, kompetensi pemahaman mengenai ban dan velg,

kompetensi pengerjaan body, kompetensi pemahaman mengenai penggunaan oli,

dan kompetensi pemahaman mengenai accu.

Bidang usaha yang ada seperti telah disebutkan pada uraian sebelumnya

rata-rata adalah jenis usaha jasa, sehingga banyak juga kompetensi-kompetensi

non teknis yang juga wajib dan perlu diketahui karena usaha jasa adalah usaha

yang berhubungan dengan orang banyak. Kompetensi-kompetensi tersebut adalah

kompetensi mengenai manajemen usaha/perusahaan, kompetensi manajemen

keuangan, kompetensi sikap dan prilaku berhadapan dengan orang lain, dan

kompetensi pelayanan pelanggan.

Page 64: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori

1. Tingkat Kesesuaian

Secara garis besar standar kompetensi yang telah dibuat Mendikdasmen

merupakan kebutuhan dari industri, namun kebutuhan tersebut merupakan

kebutuhan secara global dan sudah sangat sesuai dengan kebutuhan industri yang

ada di Kodya Surakarta, baik industri-industri kecil maupun menengah.

Secara keseluruhan semua kebutuhan timbul dari perkembangan yang

ada di masyarakat, dengan meningkatnya teknologi maka makin meningkat juga

kebutuhan masyarakat dan akhirnya meningkat juga kebutuhan industri jasa dalam

memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Dengan kondisi ini diharapkan

kurikulum dapat terus mengikuti perkembangan zaman yang ada, sehingga dapat

dihasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Berikut adalah tingkat kebutuhan industri jasa otomotif khususnya

bengkel umum sepeda motor di Kodya Surakarta terhadap Standar Kompetensi

Keahlian Teknik Sepeda Motor yang telah ditetapkan oleh Mendikdasmen dalam

KTSP Spektrum 2008:

Tabel 4. Persentase Kebutuhan Industri Jasa Otomotif di Kodya Surakarta

STANDAR KOMPETENSI

KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR

TINGKAT

KEBUTUHAN

1. Melakukan perbaikan sistem hidrolik

1.1 Memelihara sistem hidrolik

1.2 Menguji sistem hidrolik

1.3 Memperbaiki sistem hidrolik

Sangat Tinggi

2. Memperbaiki sistem gas buang

2.1 Mendiagnosis gangguan sistem gas buang

2.2 Memperbaiki gangguan sistem gas buang

Tinggi

3. Memelihara baterai

3.1 Mengidentifikasi konstruksi baterai

3.2 Melaksanakan teknik pemanfaatan baterai

3.3 Merawat baterai.

Sangat Tinggi

Page 65: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

STANDAR KOMPETENSI

KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR

TINGKAT

KEBUTUHAN

4. Melaksanakan overhaul kepala silinder

4.1 Membongkar komponen kepala silinder

4.2 Memperbaiki komponen kepala silinder

4.3 Merakit komponen kepala silinder

Tinggi

5. Melakukan overhaul sistem pendingin berikut komponen

komponennya

5.1 Mendiagnosis gangguan pada sistem pendingin

5.2 Memperbaiki gangguan sistem pendingin

5.3 Merakit komponen sistem pendingin

Sangat Rendah

6. Melakukan perbaikan sistem bahan bakar bensin

6.1 Mengindentifikasi komponen sistem bahan bakar bensin

6.2 Memeriksa komponen sistem bahan bakar bensin

6.3 Mendiagnosis gangguan pada sistem bahan bakar bensin

6.4 Memperbaiki gangguan sistem bahan bakar bensin

Sangat Tinggi

7. Melakukan perbaikan engine berikut komponen-komponennya

7.1 Mengindentifikasi komponen engine

7.2 Memeriksa komponen engine

7.3 Mendiagnosis gangguan pada engine

7.4 Memperbaiki engine berikut komponennya.

Tinggi

Page 66: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

STANDAR KOMPETENSI

KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR

TINGKAT

KEBUTUHAN

8. Melakukan perbaikan unit kopling berikut komponen-komponen

sistem pengoperasiannya

8.1 Mendiagnosis gangguan pada sistem kopling manual berikut

komponen sistem pengoperasiannya

8.2 Memperbaiki sistem kopling manual berikut komponen

sistem pengoperasiannya

8.3 Mendiagnosis gangguan pada sistem kopling berikut

komponen pengoperasiannya

8.4 Memperbaiki kerusakan pada sistem kopling berikut

komponen pengoperasiannya

Sangat Tinggi

9. Melakukan perbaikan sistem transmisi manual

9.1 Mendiagnosis gangguan pada sistem transmisi manual

9.2 Memperbaiki gangguan sistem transmisi manual.

Cukup Tinggi

10. Melakukan perbaikan sistem rem

10.1 Mengindentifikasi komponen sistem rem

10.2 Mendiagnosis gangguan pada sistem rem

10.3 Memperbaiki sistem rem.

Sangat Tinggi

11. Melakukan perbaikan sistem suspensi

11.1 Mendiagnosis gangguan pada sistem suspense

11.2 Memperbaiki sistem suspensi

Tinggi

12. Melaksanakan pekerjaan servis pada roda, ban dan rantai

12.1 Mendiagnosis gangguan pada roda dan sistem penggerak

rantai

12.2 Memperbaiki gangguan sistem penggerak rantai.

Sangat Tinggi

Page 67: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

STANDAR KOMPETENSI

KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR

TINGKAT

KEBUTUHAN

13. Melakukan perbaikan ringan pada rangkaian sistem kelistrikan

dan instrumen

13.1 Mengindentifikasi sistem kelistrikan dan instrumen

13.2 Mendiagnosis gangguan pada rangkaian sistem kelistrikan

dan instrument

13.3 Memperbaiki rangkaian sistem kelistrikan dan instrumen.

Sangat Tinggi

14. Melakukan perbaikan sistem starter

14.1 Mengindentifikasi komponen sistem starter

14.2 Mendiagnosis gangguan pada sistem starter

14.3 Memperbaiki gangguan sistem starter

Sangat Tinggi

15. Melakukan perbaikan sistem pengisian

15.1 Mengindentifikasi komponen sistem pengisian

15.2 Mendiagnosis gangguan pada sistem pengisian

15.3 Memperbaiki gangguan sistem pengisian

Sangat Tinggi

16. Melakukan perbaikan sistem pengapian

16.1 Mengindentifikasi komponen sistem pengapian

16.2 Mendiagnosis gangguan pada sistem pengapian

16.3 Memperbaiki gangguan sistem pengapian

Sangat Tinggi

Data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak enam belas komponen yang

ada tingkat kebutuhan bengkel umum terhadap Standar Kompetensi tersebut

adalah sepuluh komponen standar kompetensi dinyatakan kebutuhannya sangat

tinggi yaitu melakukan perbaikan sistem hidrolik, memelihara baterai, melakukan

perbaikan sistem bahan bakar bensin, melakukan perbaikan unit kopling berikut

komponen-komponen sistem pengoprasiannya, melakukan perbaikan sistem rem,

melaksanakan pekerjaan servis roda, ban dan rantai, melakukan perbaikan ringan

pada rangkaian sistem kelistrikan dan instrumen, melakukan perbaikan sistem

starter, melakukan perbaikan sistem pengisian, melakukan perbaikan sistem

pengapian. Empat komponen dinyatakan tinggi yaitu memperbaiki sistem gas

Page 68: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

buang, melakukan overhoul kepala silinder, melakukan perbaikan engine berikut

komponen-komponennya, melakukan perbaikan sistem suspensi, satu komponen

dinyatakan cukup tinggi yaitu melakukan perbaikan pada transmisi manual, dan

satu komponen dinyatakan sangat rendah yaitu melakukan overhoul sitem

pendingin berikut komponen-komponennya. Dari data secara keseluruhan

disimpulkan bahwa tingkat relevansi standar kompetensi KTSP SMK dengan

kebutuhan tenaga mekanik bengkel sepeda motor di Kodya Surakarta dinyatakan

“sangat sesuai/ sangat tinggi’’ sebesar 95,43% dari 28 bengkel dengan 82

mekanik sesuai dengan kebutuhan tenaga mekanik bengkel sepeda motor yang

ada di kodya Surakarta, dan sebesar 4,57% dari 28 bengkel dengan 82 mekanik

tidak sesuai dengan kebutuhan tenaga mekanik bengkel sepeda motor yang ada di

kodya Surakarta. Ketidaksesuaian sebesar 4,57% yang ada bukan karena

disebabkan kecilnya kebutuhan industri jasa otomotif akan kompetensi tersebut,

akan tetapi lebih disebabkan karena adanya faktor lain yang mempengaruhinya.

Faktor tersebut adalah adanya keterbatasan kemampuan pada mekanik dan juga

sudah banyak unit usaha jasa yang secara khusus menangani suatu bidang tertentu

(misal khusus kenteng velg, pengecatan/ air brush, dan khusus pengelasan.

Gambar 4. Persentase Kesesuaian

Relevansi Standar Kompetensi KTSP SMK

dengan Kebutuhan Tenaga MekanikBengkel Sepeda Motor

di kodya Surakarta

Sesuai (95,43%)

Tidak Sesuai (4,57%)

Page 69: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Semua kompetensi yang telah disebutkan diatas, masih ada kompetensi

lain yang dibutuhkan dari para pelaku industri. Di antaranya adalah sebagai

berikut:

1. Kompetensi Perbaikan transmisi otomatis

Pada masyarakat pada saat ini sudah banyak kita temukan sepeda motor

automatic, setiap pabrikan sepeda motor pun telah bersaing mengeluarkan

berbagai jenis model dan bentuk sepeda motor automatic tersebut. Dengan

banyaknya sepeda motor dengan transmisi otomatis ini mengakibatkan semakin

tinggi juga permintaan dalam hal perbaikan dan perawatan komponen-komponen

yang mengikutinya, dan kompetensi ini sendiri ternyata belum ada di salah satu

daftar kompetensi yang telah ditetapkan Kemendiknas.

2. Kompetensi perawatan dan perbaikan sistem injeksi bensin atau

yang sering dikenal dengan sebutan sistem EFI (Electronic Fuel

Injection).

Sistem EFI awal mulanya banyak digunakan pada kendaraan roda

4/mobil, namun pada saat ini sistem EFI juga sudah merambah sepeda motor.

Oleh sebab itu, kemampuan perawatan dan perbaikan sistem EFI merupakan

kebutuhan yang sangat dibutuhkan para pelaku industri pada saat ini. Hal ini juga

yang sering dikeluhkan oleh para kepala bengkel, kebutuhan yang tinggi ini masih

belum sejalan dengan kemampuan para mekaniknya. Mereka para mekanik ini,

masih banyak yang belum paham dan belum menguasai cara kerja komponen-

komponen yang mendukung dalam sistem injeksi bensin.

3. Kompetensi pelayanan pelanggan.

Kemampuan besosialisasi dengan pelanggan merupakan salah satu

kompetensi yang sangat penting dalam bidang usaha jasa, seperti kita ketahui

jenis pekerjaan yang berkaitan dengan sepeda motor ini kebanyakan jenis usaha

jasa. Sehingga sangat diperlukan kemampuan dalam bersosialisasi dengan orang

lain, agar usaha yang telah didirikan dapat bertahan dan banyak peminatnya

4. Kompetensi pengelolaan manajemen bengkel

Kemampuan mengatur dan mengorganisasikan bengkel merupakan dasar

berdirinya suatu bengkel.

Page 70: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Kompetensi-kompetensi tersebut merupakan kompetensi yang juga

dibutuhkan oleh industri jasa otomotif di Kodya Surakarta, oleh sebab itu

diharapkan juga di pelajari oleh siswa SMK.

2. Kritik dan Saran Dunia Kerja

a. Pada Pemilik Kendaraan

Sejatinya motor merupakan kendaraan yang lebih awet dibandingkan

kendaraan lain, karena hanya memerlukan sedikit perawatan agar setiap

komponen yang ada dapat bertahan sesuai masa umurnya. Penanganan pada

sepeda motor kebanyakan hanya servis ringan, kerusakan yang terjadi pada sepeda

motor lebih banyak disebabkan oleh kelalaian dari pemilik kendaraan itu sendiri,

oleh sebab itu berikut saran dan kritik dari pemilik bengkel agar sepeda motor

selalu dalam kondisi bagus:

a. Lakukan penggantian oli secara teratur, usahakan selalu

menggunakan merk yang sama.

b. Lakukan pemeriksaan kekencangan tali rantai

c. Selalu cek air aki, jangan sampai kurang atau melewati garis

minimum

d. Panaskan motor setiap pagi sebelum digunakan (1-2 menit).

e. Lakukan pembersihan karburator 2 bulan 1x

f. Jaga kecepatan hindari jalan berlubang agar tidak merusak velg

b. Pada Dunia Pendidikan

Bagi dunia kerja pendidikan informal dan nonformal merupakan satu

elemen penting dalam menciptakan sumber daya yang berkualitas, sehingga

sinkronisasi/kecocokan dan upaya saling dukung sangat diperlukan antara dunia

kerja dengan dunia pendidikan. Berikut saran dan kritik yang disampaikan dari

para pelaku industri yang bergerak di bidang uisaha jasa bengkel umum sepeda

motor di Kodya Surakarta :

Page 71: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

a. Setiap materi yang disampaikan dari SMK harus sesuai dengan

kondisi yang sebenarnya di lapangan baik itu secara teori maupun

praktek.

b. Pihak sekolah harus banyak menerima masukan dari dunia kerja

melalui siswa yang magang/ praktek pada dunia industri.

c. Perlu diperhatikan dan dibimbing keseriusan siswa sewaktu

melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan).

d. Diperbanyak materi mengenai injeksi dan sepeda motor automatic.

e. Siswa SMK diharapkan memperbanyak praktek di industri.

f. Alat-alat praktek di sekolah harus lengkap dan sesuai dengan

kebutuhan industry.

g. Materi teori dan praktek harus sesuai dan seimbang.

h. Guru juga sedapat mungkin harus mempunyai latar belakang teknik

di industri.

i. Dunia pendidikan banyak ketinggalan dari perkembangan

tekhnologi, sebaiknya para pelajar maupun pengajar kreatif mencari

info di luar dunia pendidikan.

j. Tingkatkan pendidikan dengan sistem yang baik.

Page 72: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

1. Bidang usaha yang ada di masyarakat pada saat ini sudah membentuk

suatu kekhususan/spesialiasi, dimana satu bidang usaha hanya menangani

satu jenis pekerjaan.

2. Standar Kompetensi yang telah dibuat Mendikdasmen sudah “Sangat

tinggi/sangat sesuai” dengan kebutuhan industri jasa otomotif di Kodya

Surakarta.

3. Dari enam belas komponen yang ada tingkat kebutuhan bengkel umum

terhadap Standar Kompetensi tersebut adalah sepuluh komponen standar

kompetensi dinyatakan kebutuhannya sangat tinggi yaitu melakukan

perbaikan sistem hidrolik, memelihara baterai, melakukan perbaikan

sistem bahan bakar bensin, melakukan perbaikan unit kopling berikut

komponen-komponen sistem pengoprasiannya, melakukan perbaikan

sistem rem, melaksanakan pekerjaan servis roda, ban dan rantai,

melakukan perbaikan ringan pada rangkaian sistem kelistrikan dan

instrumen, melakukan perbaikan sistem starter, melakukan perbaikan

sistem pengisian, melakukan perbaikan sistem pengapian. Empat

komponen dinyatakan tinggi yaitu memperbaiki sistem gas buang,

melakukan overhoul kepala silinder, melakukan perbaikan engine berikut

komponen-komponennya, melakukan perbaikan sistem suspensi, satu

komponen dinyatakan cukup tinggi yaitu melakukan perbaikan pada

transmisi manual, dan satu komponen dinyatakan sangat rendah yaitu

melakukan overhoul sitem pendingin berikut komponen-komponennya.

4. Standar Kompetensi Teknik Sepeda Motor KTSP SMK sebesar 95,43%

dari 28 bengkel dengan 82 mekanik sesuai dengan kebutuhan tenaga

mekanik bengkel sepeda motor yang ada di kodya Surakarta, dan sebesar

4,57% dari 28 bengkel dengan 82 mekanik tidak sesuai dengan kebutuhan

tenaga mekanik bengkel sepeda motor yang ada di kodya Surakarta.

Page 73: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Ketidaksesuaian sebesar 4,57% yang ada bukan karena disebabkan

kecilnya kebutuhan industri jasa otomotif akan kompetensi tersebut, akan

tetapi lebih disebabkan karena adanya faktor lain yang mempengaruhinya.

Faktor tersebut adalah adanya keterbatasan kemampuan pada mekanik dan

juga sudah banyak unit usaha jasa yang secara khusus menangani suatu

bidang tertentu (misal khusus kenteng velg, pengecatan/ air brush, dan

khusus pengelasan.

5. Selain Standar kompetensi yang sudah ditetapkan masih ada kompetensi

lain yang dibutuhkan dari para pelaku industri jasa otomotif yaitu

kompetensi perbaikan transmisi otomatis, kompetensi perawatan dan

perbaikan sistem injeksi bensin atau yang sering dikenal dengan sebutan

sistem efi (electronic fuel injection), kompetensi pelayanan pelanggan, dan

kompetensi pengelolaan manajemen bengkel.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang didukung oleh landasan teori, maka

penelitian ini dapat diterapkan ke dalam beberapa implikasi yang dikemukakan

sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pihak

sekolah mengenai kompetensi Teknik Speda Motor yang di butuhkan oleh

dunia industri jasa otomotif di Kodya Surakarta.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar rujukan teoritis untuk

pengembangan kurikulum dan amanat KTSP, baik yang menyangkut aspek

perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasinya.

c. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah referensi dan bahan

acuan dalam penelitian yang berkaitan.

Page 74: STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI KTSP SMK …eprints.uns.ac.id/10741/1/190541811201107551.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

2. Implikasi Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan wacana bagi para lulusan SMK

yang ingin memasuki dunia kerja, khususnya industri jasa otomotif.

b. Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dari

unit usaha jasa di Kodya Surakarta.

C. Saran

1. Kompetensi perawatan dan perbaikan transmisi otomatis dapat

dimasukkan dalam KTSP sekolah sebagai Kompetensi Dasar pada Standar

Kompetensi yang sesuai.

2. Mengingat begitu pentingnya Program keahlian Teknik Sepeda Motor,

sehingga sangat perlu diadakan pembukaan program ini di SMK

khususnya di Kodya Surakarta mengingat pada saat ini masih sangat

sedikit SMK yang membuka program ini.

3. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai modifikasi motor yang

berkembang di masyarakat dan juga efek yang di timbulkan.

4. Pembukaan program pendidikan di SMK diharapkan harus responsif dan

relevan terhadap perubahan dan kebutuhan dunia kerja, agar program

pendidikan yang dilaksanakan dapat benar-benar memenuhi kepentingan

daerah dan masyarakat luas.