15
STUDI ANALISIS POTENSI TIMBULAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DI LABORATORIUM TEKNIK PENYEHATAN DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA Ananda Putri Permatasari, Firdaus Ali, dan El Khobar Muhaemin Nazech 1. Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Kampus Baru UI Depok, 16424, Indonesia 2. Departemen Teknik Sipil. Fakultas Teknik, Kampus Baru UI Depok, 16424, Indonesia 3. Departemen Teknik Sipil. Fakultas Teknik, Kampus Baru UI Depok, 16424, Indonesia E-mail: [email protected] Abstrak Untuk mendasari perencanaan pengelolaan limbah B3 yang belum diberlakukan di UI sebagai kampus berkelanjutan, diperlukan studi analisis potensi limbah yang meliputi perhitungan volume, penentuan jenis, dan karakterisasi limbah B3 potensial untuk dilanjutkan menjadi studi inventarisasi limbah. Studi analisis limbah potensial dipaparkan dengan objek studi Laboratorium Teknik Penyehatan dan Lingkungan sebagai salah satu laboratorium di UI yang menghasilkan limbah B3, terbagi menjadi dua: 1) Laboratorium Lingkungan dan 2) Laboratorium Mikrobiologi Lingkungan dengan fokus studi timbulan limbah B3 dari kegiatan praktikum. Basis analisis adalah PP No. 18 Tahun 1999 jo. PP No. 85 Tahun 1999. Perhitungan dilakukan melalui studi rasional berdasarkan hukum kimia dan karakterisasi limbah berdasarkan MSDS sehingga diperoleh bahwa 1) Laboratorium Lingkungan menghasilkan limbah B3 potensial bersifat eksplosif, mudah terbakar reaktif, iritan, beracun, karsinogenik, korosif, mutagenik, dan ekotoksik dari keseluruhan 23 jenis limbah B3 potensial; 2) Laboratorium Mikrobiologi Lingkungan menghasilkan limbah B3 potensial bersifat eksplosif, mudah terbakar, iritan, beracun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, dan ekotoksik dari keseluruhan 8 jenis limbah B3. Kata kunci: limbah bahan berbahaya dan beracun (B3); limbah B3 potensial; limbah laboratorium ANALYSIS STUDY OF POTENTIAL HAZARDOUS WASTE MATERIALS IN SANITARY AND ENVIRONMENTAL ENGINEERING LABORATORY, FACULTY OF ENGINEERING, UNIVERSITAS INDONESIA Abstract For underlying hazardous waste management plan that has not been enforced in the UI campus, the necessary studies include analysis of potential waste volume calculations, the determination of the type, and a characterization of the potential to be continued later to hazardous waste into the waste inventory study. Studies of potential waste analysis study presented to the object Sanitary and Environmental Engineering Laboratory as one of the laboratories in the UI generating hazardous waste. The laboratory is divided into two: 1) Environmental Laboratory and 2) Environmental Microbiology Laboratory where this study is focused on the generation of hazardous waste practicum by students. The analysis base is PP. 18 Year 1999 jo. PP. 85 Year 1999 and supported by the EPA regulations. The calculation is done through rational study of law is based on the chemical and potential waste characterization based on MSDS to obtain that 1) Environmental Laboratory’s potential hazardous waste are charactherized as explosive, reactive flammable, irritant, toxic, carcinogenic, corrosive, mutagenic, and ecotoxic of the overall 23 type potential hazardous waste; 2) Environmental Microbiology Laboratory’s potential hazardous waste are charactherized as explosive, flammable, irritant, toxic, carcinogenic, teratogenic, mutagenic, and ecotoxic of total 8 types hazardous waste. Keywords: hazardous and toxic waste, potential hazardous waste, laboratory waste Studi analisis..., Ananda Putri Permatasari, FT UI, 2014

STUDI ANALISIS POTENSI TIMBULAN LIMBAH BAHAN …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDI ANALISIS POTENSI TIMBULAN LIMBAH BAHAN …

STUDI ANALISIS POTENSI TIMBULAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DI LABORATORIUM TEKNIK

PENYEHATAN DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

Ananda Putri Permatasari, Firdaus Ali, dan El Khobar Muhaemin Nazech

1. Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Kampus Baru UI Depok, 16424, Indonesia 2. Departemen Teknik Sipil. Fakultas Teknik, Kampus Baru UI Depok, 16424, Indonesia 3. Departemen Teknik Sipil. Fakultas Teknik, Kampus Baru UI Depok, 16424, Indonesia

E-mail: [email protected]

Abstrak

Untuk mendasari perencanaan pengelolaan limbah B3 yang belum diberlakukan di UI sebagai kampus berkelanjutan, diperlukan studi analisis potensi limbah yang meliputi perhitungan volume, penentuan jenis, dan karakterisasi limbah B3 potensial untuk dilanjutkan menjadi studi inventarisasi limbah. Studi analisis limbah potensial dipaparkan dengan objek studi Laboratorium Teknik Penyehatan dan Lingkungan sebagai salah satu laboratorium di UI yang menghasilkan limbah B3, terbagi menjadi dua: 1) Laboratorium Lingkungan dan 2) Laboratorium Mikrobiologi Lingkungan dengan fokus studi timbulan limbah B3 dari kegiatan praktikum. Basis analisis adalah PP No. 18 Tahun 1999 jo. PP No. 85 Tahun 1999. Perhitungan dilakukan melalui studi rasional berdasarkan hukum kimia dan karakterisasi limbah berdasarkan MSDS sehingga diperoleh bahwa 1) Laboratorium Lingkungan menghasilkan limbah B3 potensial bersifat eksplosif, mudah terbakar reaktif, iritan, beracun, karsinogenik, korosif, mutagenik, dan ekotoksik dari keseluruhan 23 jenis limbah B3 potensial; 2) Laboratorium Mikrobiologi Lingkungan menghasilkan limbah B3 potensial bersifat eksplosif, mudah terbakar, iritan, beracun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, dan ekotoksik dari keseluruhan 8 jenis limbah B3. Kata kunci: limbah bahan berbahaya dan beracun (B3); limbah B3 potensial; limbah laboratorium

ANALYSIS STUDY OF POTENTIAL HAZARDOUS WASTE MATERIALS IN SANITARY AND ENVIRONMENTAL ENGINEERING

LABORATORY, FACULTY OF ENGINEERING, UNIVERSITAS INDONESIA

Abstract

For underlying hazardous waste management plan that has not been enforced in the UI campus, the necessary studies include analysis of potential waste volume calculations, the determination of the type, and a characterization of the potential to be continued later to hazardous waste into the waste inventory study. Studies of potential waste analysis study presented to the object Sanitary and Environmental Engineering Laboratory as one of the laboratories in the UI generating hazardous waste. The laboratory is divided into two: 1) Environmental Laboratory and 2) Environmental Microbiology Laboratory where this study is focused on the generation of hazardous waste practicum by students. The analysis base is PP. 18 Year 1999 jo. PP. 85 Year 1999 and supported by the EPA regulations. The calculation is done through rational study of law is based on the chemical and potential waste characterization based on MSDS to obtain that 1) Environmental Laboratory’s potential hazardous waste are charactherized as explosive, reactive flammable, irritant, toxic, carcinogenic, corrosive, mutagenic, and ecotoxic of the overall 23 type potential hazardous waste; 2) Environmental Microbiology Laboratory’s potential hazardous waste are charactherized as explosive, flammable, irritant, toxic, carcinogenic, teratogenic, mutagenic, and ecotoxic of total 8 types hazardous waste. Keywords: hazardous and toxic waste, potential hazardous waste, laboratory waste

Studi analisis..., Ananda Putri Permatasari, FT UI, 2014

Page 2: STUDI ANALISIS POTENSI TIMBULAN LIMBAH BAHAN …

Pendahuluan

Pengendalian pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) secara teknis

belum terimplementasi sesuai amanat Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup maupun Peraturan Pemerintah No. 18

Tahun 1999 jo. PP No. 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan

Beracun. Secara esensial, berarti pula belum pencemaran oleh limbah B3 belum terkendali.

Hal ini disimpulkan dari pengamatan yang dapat dilihat sehari-hari, dimana pembuangan

limbah baterai, bola lampu, aki, oli, limbah praktikum, dilakukan serupa dengan pembuangan

limbah non-B3.

Demikian juga yang terjadi di lingkungan Universitas Indonesia. Berdasarkan

penelitian oleh mahasiswa Teknik Lingkungan UI pada 2011, didapati belum terimplementasi

pengelolaan limbah B3 di UI secara terintegrasi. Demikian pula hasil konfirmasi tentang

pengelolaan limbah B3 laboratorium di FTUI kepada pihak pengelola infrastruktur setempat.

Padahal, sebagai univeristas teladan sepatutnya UI menjadi pionir dalam implementasi

kampus berkelanjutan (sustainable campus) salah satunya melalui pengendalian pencemaran

limbah B3 dari laboratorium.

Menurut Chaaban, institusi pendidikan seperti universitas mengemban peran sangat

besar terhadap pertanggungjawaban kasus pencemaran. Khususnya fakultas teknik, dianggap

perlu melangsungkan riset terkait guna menyediakan detil teknis untuk pengendalian

pencemaran limbah B3 (Chaaban, 2001). Timbulan limbah B3 di kampus tidak dapat

dihindari karena merupakan salah satu kebutuhan vital dalam perkembangan akademis

melalui aktivitas riset dan praktikum oleh akademisi dan mahasiswa.

Untuk mencapai keterpaduan pengelolaan limbah tersebut, diperlukan langkah awal

berupa analisis potensi limbah B3 sebagai dasar inventarisasi limbah B3 laboratorium dan

manajemen limbah pada tingkat setelahnya, dimulai dari lingkup lokasi terdekat yaitu

Laboratorium Teknik Penyehatan dan Lingkungan FTUI. Fungsi inventarisasi yaitu sebagai

basis penentuan kebijakan, prosedur kerja laboratorium, maupun evaluasi B3 di kemudian

hari.

Permasalahan yang diajukan dalam penelitian: apa jenis, berapa kuantitas, dan

bagaimana karakteristik limbah B3 potensial yang ditimbulkan dari hasil kegiatan praktikum

di Laboratorium Teknik Penyehatan dan Lingkungan UI?

Tujuan penelitian secara umum adalah (1) mengetahui jenis, kuantitas, dan

karakteristik limbah B3 potensial yang dihasilkan Laboratorium Teknik Penyehatan dan

Studi analisis..., Ananda Putri Permatasari, FT UI, 2014

Page 3: STUDI ANALISIS POTENSI TIMBULAN LIMBAH BAHAN …

Lingkungan pada kegiatan praktikum; (2) menyertakan MSDS untuk setiap bahan berpotensi

sebagai limbah B3 sebagai salah satu basis pengelolaan limbah skala laboratorium, fakultas,

maupun universitas; dan (3) mengompilasi data kuantitas, jenis, dan karakteristik bahan yang

berpotensi menjadi limbah B3 dilengkapi dengan MSDS B3 tersebut dalam suatu pangkalan

data potensi timbulan limbah B3.

Perlu ditekankan bahwa potensi limbah yang dimaksud dalam penelitian adalah (1)

B3 yang timbul karena proses kimiawi, biologis, maupun fisis hingga menjadi senyawa atau

substansi limbah semifinal atau B3 sebelum B3 tersebut menjadi limbah tercampur, sehingga

karakteristiknya berpotensi berubah setelah pencampuran; atau (2) B3 dari setiap langkah

praktikum yang mengandung beberapa senyawa atau substansi sekaligus sehingga substansi

tersebut perlu diidentifikasi lagi melalui pengujian sampel untuk memastikan karakteristik

limbah berupa gabungan beberapa senyawa atau substansi. Kemudian, potensi limbah yang

terlingkupi dalam penelitian merupakan potensi limbah dari proses praktikum oleh

mahasiswa, tidak termasuk limbah kegiatan penelitian dan limbah cucian laboratorium.

Tinjauan Teoritis

Menurut definisi Resource Conservation and Recovery Act (RCRA), limbah

berbahaya dan beracun sebagai limbah padat (solid waste), atau kombinasi limbah padat, yang

karena kuantitas, konsentrasi, atau sifat fisik, kimiawi, atau karakteristik infeksiusnya dapat

menimbulkan, atau (a) secara signifikan berkontribusi pada sebuah peningkatan pada

kematian atau peningkatan pada yang tidak terpulihkan, atau menjadikan tidak bisa pulih; atau

(b) menimbulkan kemunculan substansi atau potensi beracun pada kesehatan manusia atau

lingkungan ketika digunakan, disimpan, diangkut, atau dibuang secara tidak semestinya, atau

sebaliknya diatur (dalam EPA, 2005).

Sedangkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 18 Tahun

1999, limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. Selanjutnya, limbah bahan berbahaya

dan beracun (B3) adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan

berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya,

baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan

lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan

hidup manusia serta makhluk lain. Hingga Juni 2014, Rancangan PP Tahun 2013 sebagai

pembaruan PP No. 18 Tahun 1999 sedang menunggu pengesahan sehingga PP No. 18 Tahun

1999 masih dijadikan landasan.

Studi analisis..., Ananda Putri Permatasari, FT UI, 2014

Page 4: STUDI ANALISIS POTENSI TIMBULAN LIMBAH BAHAN …

EPA mengidentifikasi empat perbedaan utama antara laboratorium operasi di sekolah

tinggi (colleges) dan universitas dengan laboratorium fasilitas produksi industri, dimana

perbedaan tersebut menimbulkan dorongan adanya regulasi khusus pengelolaan limbah B3 di

institusi pendidikan: (1) laboratorium di sekolah tinggi dan universitas memiliki banyak titik

timbulan limbah; (2) laboratorium tersebut cenderung menghasilkan volume limbah yang

relatif kecil pada setiap titik timbulan limbah B3; (3) limbah B3 yang dihasilkan cenderung

bervariasi terhadap waktu karena area penelitian yang berubah, berkebalikan dengan limbah

B3 dari industri; dan (4) pihak yang banyak terlibat adalah pelajar atau mahasiswa yang relatif

belum terlatih (dalam Monz, McDonough dan Ffiona, 2006).

Berdasarkan PP No. 18 Tahun 1999, catatan dan dokumen yang wajib dibuat serta

dimiliki oleh pihak pengelola limbah B3 wajib diserahkan kepada kepala instansi yang

bertanggung jawab dengan tembusan kepada instansi yang terkait dan Bupati/Walikotamadya

Kepala Daerah Tingkat II yang bersangkutan. Catatan disampaikan minimal enam bulan

sekali serta dipergunakan untuk: (a) inventarisasi jum1ah limbah B3 yang dimanfaatkan dan

(b) sebagai bahan eva1uasi da1am rangka penetapan kebijaksanaan dalam pengelolaan limbah

B3.

Perihal dokumentasi limbah, penelitian sebelumnya terhadap laboratorium di UI

telah dilakukan sejauh studi awal karakterisasi dan pengelolaan limbah B3 sebagaimana

diteliti oleh Larastika (2011). Penelitian tersebut merupakan sebuah studi kualitatif yang

menghasilkan keluaran berupa jenis dan karakteristik limbah B3 di FT, FMIPA, FK, dan FKG

UI. Belum terdapat kuantitas limbah yang disajikan oleh hasil studi, sehingga penelitian

lanjutan yang terdekat adalah studi potensi timbulan limbah B3 untuk dijadikan inventaris

limbah B3 sebagai dasar pengelolaan limbah B3 teritegrasi di UI.

Metode Penelitian Objek penelitian ini adalah Laboratorium Teknik Penyehatan dan Lingkungan di

FTUI yang terdiri dari 2 (dua) ruang laboratorium: (1) Laboratorium Teknik Lingkungan dan

(2) Laboratorium Mikrobiologi Lingkungan. Objek studinya merupakan limbah B3 potensial

dari kegiatan praktikum di kedua laboratorium tersebut, tidak termasuk limbah B3 dari

aktivitas penelitian maupun pencucuian alat laboratorium.

Penelitian menggunakan pendekatan campuran kuantitatif dan kualitatif. Data

dikumpulkan melalui (1) telaah dokumen dan (2) wawancara. Telaah dokumen dilakukan

terhadap modul praktikum untuk mempelajari prosedur praktikum sebagai dasar analisis

Studi analisis..., Ananda Putri Permatasari, FT UI, 2014

Page 5: STUDI ANALISIS POTENSI TIMBULAN LIMBAH BAHAN …

kimia dan kuantifikasi limbah B3 potensial, data peserta praktikum, MSDS, dan regulasi

terkait B3. Sedangkan wawancara dilakukan kepada laboran dan beberapa ahli.

Metode analisis data potensi limbah B3 terdiri dari dua alternatif yaitu (1) pengujian

sampel dan (2) analisis timbulan (generator knowledge/acceptable knowledge). Acceptable

knowledge meliputi, namun tidak terbatas pada: (1) analisis proses (process knowledge),

dimana informasi detil mengenai limbah diperoleh dari data analisis limbah eksisting atau

analisis data terdokumentasi atau studi terlaksana; (2) data dari analisis atau uji performa oleh

penghasil limbah; atau (3) dalam kasus limbah yang baru terdata, data dari analisis terbaru

limbah mengacu pada tanggal efektif berlakunya data limbah (EPA, 2013). Penghasil limbah

B3 dapat memilih untuk menggunakan di antara dua analisis tersebut. Pemilik atau penghasil

limbah bertanggung jawab untuk menyediakan informasi yang cukup sebagai syarat

kesesuaian dengan regulasi (EPA, 2013).

Penelitian kali ini menerapkan analisis acceptable knowledge karena cukup sesuai

dengan kebutuhan penelitian untuk melakukan studi limbah potensial. Kelebihan acceptable

knowledge dalam penelitian ini yaitu murah, hasil hitungan relatif pasti, dan mudah

dimodifikasi bila terdapat kesalahan. Meskipun begitu, sampling perlu dilakukan pada level

penelitian berikutnya agar karakteristik limbah potensial yang dihasilkan penelitian ini

terkonfirmasi secara empiris. Batasan waktu adalah faktor paling memengaruhi mengapa

sampling tidak dilakukan, sehingga penelitian hanya sedalam menyelidiki limbah B3

potensial, bukan limbah B3.

Secara umum, penelitian terdiri dari langkah (1) identifikasi awal potensi limbah B3

per aktivitas praktikum; (2) analisis karakteristik limbah B3 potensial; (3) kuantifikasi dan

kategorisasi limbah B3 potensial menggunakan tabel kuantifikasi dan kategorisasi limbah B3

potensial; dan (4) rekapitulasi limbah B3 potensial. Beberapa analisis penunjang yang

dilakukan untuk mengimplementasikan acceptable knowledge adalah (1) analisis kimia dan

kuantifikasi limbah potensial berdasarkan prosedur praktikum dan (2) penentuan karakteristik

limbah B3 potensial berdasarkan MSDS.

Hasil Penelitian Perhitungan dan analisis karakteristik limbah B3 potensial Laboratorium Lingkungan

dan Laboratorium Mikrobiologi Lingkungan dilakukan sehingga menghasilkan keluaran

berupa inventarisasi limbah B3 potensial sebagai berikut.

Studi analisis..., Ananda Putri Permatasari, FT UI, 2014

Page 6: STUDI ANALISIS POTENSI TIMBULAN LIMBAH BAHAN …

1. Laboratorium Lingkungan

Jenis limbah B3 potensial yang dihasilkan Laboratorium Lingkungan adalah

sejumlah dua puluh tiga jenis. Laboratorium lingkungan diestimasi menghasilkan jenis limbah

potensial dengan kategori (1) eksplosif sebanyak dua jenis, (2) mudah terbakar sebanyak lima

jenis, (3) reaktif sebanyak tiga jenis, (4) iritan sebanyak dua puluh tiga jenis, (5) beracun

sebanyak tujuh belas jenis, (6) karsinogenik sebanyak dua jenis, (7) korosif sebanyak lima

jenis, dan (8) ekotoksik sebanyak dua jenis sebagaimana dirinci pada tabel rekapitulasi limbah

B3 potensial Laboratorium Lingkungan. Limbah potensial dengan karakteristik teratogenik

tidak dihasilkan dari kegiatan praktikum di laboratorium lingkungan.

Tabel 1 Jumlah Jenis Limbah B3 Potensial Laboratorium Lingkungan

Limbah Jumlah Jenis Limbah Persentase (%) Eksplosif 2 8.70 Mudah Terbakar 5 21.74 Reaktif 3 13.04 Iritan 23 100.00 Beracun 17 73.91 Karsinogenik 2 8.70 Korosif 5 21.74 Teratogenik 0 0.00 Mutagenik 4 17.39 Ekotoksik 2 8.70 23  

Gambar 1 Persentase Karakteristik Limbah B3 Potensial Laboratorium Lingkungan

0.00 20.00 40.00 60.00 80.00

100.00

8.70 21.74 13.04

100.00

73.91

8.70 21.74

0.00 17.39 8.70

(%)

Karakteristik

Persentase Timbulan Limbah B3 Potensial Laboratorium Lingkungan

Studi analisis..., Ananda Putri Permatasari, FT UI, 2014

Page 7: STUDI ANALISIS POTENSI TIMBULAN LIMBAH BAHAN …

Tabel 2 Rekapitulasi Jenis dan Kuantitas Limbah B3 Potensial Laboratorium Lingkungan

Tipe Substansi Tipe Limbah B3 Potensial Rumus KimiaTimbulan per

Praktikum (ml)

Timbulan per Tahun

(ml)

Volum Total (ml)

A B C D E FEksplosif Asam Sulfat H2SO4 6 120

Permanganat MnO4- 579 11580Mudah terbakar Amonium Asetat CH3COONH4 901 18020

Amonium Dikromat (NH4)2Cr2O7 72 1440EDTA C10H12CaNa2N2O8.2H2O 110 2200Kalium Asetat CH3COOK 901 18020Permanganat MNO4- 579 11580

Reaktif Asam Sulfat H2SO4 6 120Kalium Hidroksida KOH 2232 44640Amonium Dikromat (NH4)2Cr2O7 72 1440

Menimbulkan iritasi Alumunium Hidroksida Al(OH)3 2500 50000Amonium Dikromat (NH4)2Cr2O7 72 1440Amonium Asetat CH3COONH4 901 18020Asam Sulfat H2SO4 6 120

Asam Karbonat H2CO3 126 2520Barium Sulfat BaSO4 354 7080Besi (III) Hidroksida Fe(OH)3 2500 50000Besi (II) Sulfat FeSO4 72 1440Besi (III) Sulfat Fe2(SO4)3 21 420EDTA C10H12CaNa2N2O8.2H2O 110 2200Iodin I2 901 18020Kalium Asetat CH3COOK 901 18020Kalium Hidroksida KOH 2232 44640Kalium Klorida KCl 901 18020Kalium Sulfat K2SO4 72 1440Larutan Klorin N/A 354 7080Mangan Dioksida MnO2 579 11580Mangan Hidroksida Mg(OH)2 2232 44640Mangan Sulfat MnSO4.H2O 2228 44560Natrium Iodida NaI 403.5 8070Natrium Tetrationat Dihidrat NaS4O6.2H2O 362.5 7250Perak Sulfat AgSO4 72 1440

Permanganat MnO4- 579 11580BerbahayaBeracun Amonium Asetat CH3COONH4 901 18020

Amonium Dikromat (NH4)2Cr2O7 72 1440Asam Karbonat H2CO3 126 2520Asam Sulfat H2SO4 6 120Barium Sulfat BaSO4 354 7080Besi (II) Sulfat FeSO4 72 1440Besi (III) Sulfat Fe2(SO4)3 21 420Iodin I2 901 18020Kalium Klorida KCl 901 18020Kalium Sulfat K2SO4 72 1440Mangan Dioksida MnO2 579 11580Mangan Sulfat MnSO4.H2O 2228 44560Natrium Iodida NaI 403.5 8070Natrium Tetrationat Dihidrat NaS4O6.2H2O 362.5 7250Kalium Hidroksida KOH 2232 44640Perak Sulfat AgSO4 72 1440Permanganat MnO4- 579 11580

Karsinogenik Amonium Dikromat (NH4)2Cr2O7 72 1440Asam Sulfat H2SO4 6 120

Korosif Asam Sulfat H2SO4 6 120Larutan Klorin N/A 354 7080Iodin I2 901 18020Natrium Iodida NaI 403.5 8070Perak Sulfat AgSO4 72 1440

InfeksiusTeratogenik - - 0 0 0Mutagenik Amonium Dikromat (NH4)2Cr2O7 72 1440

Mangan Sulfat MnSO4.H2O 2228 44560Kalium Klorida KCl 901 18020Kalium Hidroksida KOH 2232 44640

Ekotoksik Asam Sulfat H2SO4 6 120

Ion Mangan Mn2+ 113 22608657.5 173150Volum Total

11700

51260

46200

369580

197640

1560

34730

108660

2380

Studi analisis..., Ananda Putri Permatasari, FT UI, 2014

Page 8: STUDI ANALISIS POTENSI TIMBULAN LIMBAH BAHAN …

2. Laboratorium Mikrobiologi Lingkungan

Jenis limbah B3 potensial yang dihasilkan Laboratorium Mikrobiologi Lingkungan

adalah sejumlah delapan jenis. Laboratorium Mikrobiologi Lingkungan diestimasi

menghasilkan jenis limbah dengan kategori (1) eksplosif sebanyak dua jenis, (2) mudah

terbakar sebanyak empat jenis, (3) iritan sebanyak delapan jenis, (4) beracun sebanyak enam

jenis, (5) karsinogenik sebanyak dua jenis, (6) teratogenik sebanyak satu jenis, (7) mutagenik

sebanyak tiga jenis, dan (8) ekotoksik sebanyak satu jenis sebagaimana dirinci pada tabel

rekapitulasi limbah B3 potensial Mikrobiologi Lingkungan. Limbah potensial dengan

karakteristik reaktif dan korosif tidak dihasilkan dari kegiatan praktikum di Laboratorium

Lingkungan.

Volume total pada kolom timbulan per praktikum menunjukkan jumlah 403,0 ml per

tahun, diperoleh dari penjumlahan volume limbah potensial seluruh modul praktikum, yaitu

volume total limbah B3 potensial praktikum enumerasi mikroorganisme ditambah volume

total limbah B3 pengecatan struktur sel, dan volume total limbah B3 potensial pemeriksaan

air. Kemudian, volume tersebut dikalikan dengan 20 dimana nilai tersebut merupakan asumsi

jumlah kelompok praktikum, sehingga diperoleh volume total tahunan limbah B3

Laboratorium Mikrobiologi Lingkungan sebanyak 8.060,0 ml, sesuai kondisi bahwa

praktikum dilaksanakan setahun sekali. Untuk inventarisasi nyata yang kelak dilakukan,

laboran dapat menginput data jumlah kelompok sesuai kondisi di lapangan. Karakteristik

limbah potensual tidak berjumlah seratus persen karena terdapat limbah potensial, bahkan

sebagian besar limbah potensial, yang memiliki lebih dari satu karakteristik sekaligus.

Tabel 3 Jumlah Jenis Limbah B3 Potensial Lab. Mikrobiologi Lingkungan

Limbah Jumlah Jenis Limbah Persentase (%) Eksplosif 2 25.00 Mudah Terbakar 4 50.00 Reaktif 0 0.00 Iritan 8 100.00 Beracun 6 75.00 Karsinogenik 2 25.00 Korosif 0 0.00 Teratogenik 1 12.50 Mutagenik 3 37.50 Ekotoksik 1 12.50 8  

Studi analisis..., Ananda Putri Permatasari, FT UI, 2014

Page 9: STUDI ANALISIS POTENSI TIMBULAN LIMBAH BAHAN …

Gambar 2 Persentase Karakteristik Limbah B3 Potensial Laboratorium Mikrobiologi Lingkungan

Tabel 4 Rekapitulasi Inventaris Limbah B3 Potensial Lab. Mikrobiologi Lingkungan

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

100

25.00

50.00

0.00

100.00

75.00

25.00

0.00 12.50

37.50

12.50

(%)

Karaktersitik

Persentase Timbulan Limbah B3 Potensial Laboratorium Mikrobiologi Lingkungan

Tipe SubstansiTipe Limbah B3

Potensial Rumus KimiaTimbulan per

Praktikum (ml)

Estimasi Timbulan per Tahun (ml)

Volum Total (ml)

A B C D E FEksplosif Alkohol Aseton N/A 2 40

Kristal Violet C-25-H30-Cl-N3 2 40Mudah terbakar Alkohol Aseton N/A 2 40

Bile Green LB N/A 150 3000Kristal Violet C-25-H30-Cl-N3 2 40Safranin N/A 2 40

Reaktif - - 0 0Menimbulkan iritasi Alkohol Aseton N/A 2 40

Bile Green LB N/A 150 3000Kristal Violet C-25-H30-Cl-N3 2 40Lactose Broth N/A 75 1500Nutrient Agar N/A 5 100Endo Agar N/A 30 600Safranin N/A 2 40Lugol Iodin N/A 2 40

BerbahayaBeracun Alkohol Aseton N/A 2 40

Bile Green LB N/A 150 3000Nutrient Agar N/A 5 100Endo Agar N/A 30 600Safranin N/A 2 40Lugol Iodin N/A 2 40

Karsinogenik Endo Agar N/A 30 600Safranin N/A 2 40

Korosif - - 0 0InfeksiusTeratogenik Safranin N/A 2 40Mutagenik Kristal Violet C-25-H30-Cl-N3 2 40

Safranin N/A 2 40Koloni bakteri N/A 140 2800

Eksotoksik Bile Green LB N/A 150 3000 3000403 8060

2920

Volum Total

80

3120

5360

3820

640

Studi analisis..., Ananda Putri Permatasari, FT UI, 2014

Page 10: STUDI ANALISIS POTENSI TIMBULAN LIMBAH BAHAN …

Adapun prinsip kesetimbangan material maupun kesetimbangan massa (mass

balance) limbah B3 potensial tidak dialikasikan pada analisis karena terdapat faktor yang

tidak mendukung terimplementasinya analisis kesetimbangan secara tepat. Faktor tersebut

setidaknya adalah kesulitan mengaudit volume limbah pencucian alat praktikum yang

disebabkan oleh berbedanya kebiasaan setiap praktikan dalam efisiensi air untuk pencucian.

Sehingga, sulit dilakukan pengasumsian volume limbah air cucian. Volume limbah B3

potensial yang terdapat dalam air cucian pun relatif sangat kecil dibandingkan volume total

limbah potensial sehingga kuantitasnya dapat diabaikan.

Pembahasan Kuantifikasi dan kategorisasi limbah potensial hanya dilakukan terhadap modul

praktikum yang berpotensi menghasilkan limbah B3. Penentuan potensi B3 didasarkan pada

jenis bahan praktikum, apakah terdapat bahan yang tergolong B3 atau tidak.

Pada mata kuliah Kimia Lingkungan, praktikum yang dianalisis adalah (1) Praktikum

Modul Asam dan Basa: Metode Titrimetri dan Potensiometri, (2) Praktikum Modul Angka

Permanganat: Metode Titrimetri, (3) Praktikum Modul Kebutuhan Oksigen Kimiawi (COD):

Metode Refluks Tertutup, (4) Praktikum Modul Kebutuhan Oksigen Kimiawi (COD): Metode

Refluks Terbuka, (5) Praktikum Modul Kesadahan Total Kalsium dan Magnesium: Metode

Titrimetri, (6) Praktikum Modul Sulfat: Metode Spektrofotometri, (7) Praktikum Modul

Mangan: Metode Spektrofotometri, (8) Praktikum Modul Oksigen Terlarut (DO): Metode

Iodometri, dan (9) Praktikum Modul Kebutuhan Oksigen Biokimiawi (BOD).

Pada mata kuliah Laboratorium Lingkungan, praktikum yang diidentifikasi adalah

(1) Praktikum Modul Koagulasi dan Flokulasi dan (2) Praktikum Modul Analisa Klor Aktif

(Disinfeksi). Sedangkan pada mata kuliah Mikrobiologi Lingkungan, praktikum yang

berpotensi menghasilkan limbah B3 adalah (1) Praktikum Modul Enumerasi Mikroorganisme,

(2) Praktikum Modul Pemeriksaan Air, dan (3) Praktikum Modul Pengecatan Gram.

Setelah praktikum yang berpotensi B3 ditentukan, selanjutnya dilakukan (1)

penetapan jenis limbah B3 potensial per modul praktikum melalui analisis kimia atau lainnya,

(2) melakukan perhitungan kuantitas limbah B3 potensial berdasarkan prosedur praktikum,

(3) menganalisis proses perubahan bahan habis pakai menjadi limbah B3 potensial,

menentukan karakteristik limbah B3 potensial dengan bantuan material safety data sheets

(MSDS) dan(5) merekapitulasi data jenis, kuantitas, dan karakteristik limbah B3 potensial.

Langkah-langkah ini dilakukan dengan bantuan tabel kategorisasi dan kuantifikasi limbah B3

potensial yang dibuat sendiri oleh peneliti yang tujuan akhirnya mengacu pada tabel

Studi analisis..., Ananda Putri Permatasari, FT UI, 2014

Page 11: STUDI ANALISIS POTENSI TIMBULAN LIMBAH BAHAN …

rekapitulasi kuantitas dan jenis limbah B3 milik UNEP (2009). Berikut merupakan contoh

analisis per modul praktikum untuk memperoleh data kuantitas dan jenis limbah B3 potensial,

yaitu praktikum kebutuhan oksigen biokimiawi (BOD).

a. Prosedur Praktikum

1.Menyiapkan  akuades  2  liter

2.Menambahkan  buffer  fosfat  2  

ml,  MgSO4  2  ml,  CaCl2  2  ml,  FeCl2  2  ml,  dan  seeding  2  ml  secara  berurutan,  lalu  mengaduk  

selama  30  menit  menggunakan  stirrer

4a.  Menuang  larutan  ke  dalam  2  

winkler  sebagai  blanko  DO0  dan  DO5

4b.Menuang  larutan  dari  prosedur  3  ke  dalam  5  

winkler  sebagai  sampel  DO0,  DO4,  dan  DO6

5.Meneteskan  MnSO4  1  ml,  

iodida  azida  1  ml,  dan  H2SO4  1  ml  secara  berurutan

3.Mengencerkan  35-­‐50  ml  (sesuai  

tingkat  pengenceran  yang  diperlukan)  sampel  hingga  700  ml

6.Mendiamkannya    hingga  

terbentuk  endapan  (MnO2)

7.Meneteskan  H2SO4  1  ml  ke  sampel/blanko

8.Mengocok  sampel/blanko  hingga  endapan  larut

9.Menuang  sampe/blanko  hingga  emdapan  larut

10.Menitrasi  sampel/blanko  dengan  titran  Na2S2O3  sampai  biru  tepat  hilang  

(bening) Gambar 3 Prosedur Praktikum Kebutuhan Oksigen Biokimiawi

 

Studi analisis..., Ananda Putri Permatasari, FT UI, 2014

Page 12: STUDI ANALISIS POTENSI TIMBULAN LIMBAH BAHAN …

b. Kuantitas dan Jenis Potensi Limbah B3 Potensial Tabel 5 Kuantitas dan Jenis Limbah B3 Potensial Praktikum BOD

No. Sumber Timbulan BHP Volume

(ml) Faktor Pengali

Volume per Spesi

(ml)

Total Volume

(ml)

Jenis Limbah

Potensial 1

Volume 1 (Tepat setelah seeding)

H2O 2000 1 2000

1240 Garam kompleks

Buffer fosfat 2 1 2 MgSO4 2 1 2 CaCl2 2 1 2 FeCl3 2 1 2 Seeding 2 1 2 Lar. seeding blanko -350 2 -700 Lar. seeding sampel -35 2 -70

2

Volume 2 (Blanko DO0 & DO5)

Lar. seeding 350 2 700

708 MnSO4, I2, Mn(OH)2,

KOH

MnSO4 1 2 2 Iodida azida 1 2 2 H2SO4 1 2 2 H2SO4 1 2 2

3

Volume 3 (Titrasi Blanko)

Lar. blanko 50 2 100 104 Na2S4O6,

NaI Amilum 1 2 2 Na2SO4 1 2 2

4

Volume 4 (Pengenceran sampel)

Lar. seeding 35 2 70

0 - H2O 665 2 1330 Larutan sampel -350 4 -1400

5

Volume 5 (Sampel DO0, DO4, DO5, DO6)

Lar. sampel 350 4 1400

1220 MnSO4, I2, Mn(OH)2,

KOH

Amilum 1 4 4 MnSO4 1 4 4 Iodida azida 1 4 4 H2SO4 1 4 4 H2SO4 1 4 4 Lar. sampel -50 4 -200

6

Volume 6 (Titrasi Sampel)

Larutan sampel 50 4 200

208 Na2S4O6, NaI Amilum 1 4 4

Na2SO4 1 4 4 Volume Total (ml) 3480

Studi analisis..., Ananda Putri Permatasari, FT UI, 2014

Page 13: STUDI ANALISIS POTENSI TIMBULAN LIMBAH BAHAN …

c. Analisis Karakteristik Potensi Limbah B3 Potensial Tabel 6 Analisis Karakteristik Limbah B3 Potensial Praktikum BOD

No. Sumber Timbulan BHP Analisis

Jenis Limbah

Potensial

Karakteristik Limbah

Potensial 1

Volume 1 (Tepat setelah seeding)

H2O

Seeding dijadikan penambahan sumber BOD. Garam membantu pengendapan terjadi.

Garam kompleks

Belum teridentifikasi,

namun diasumsikan B3 karena

berasal dari bahan B3

Buffer fosfat

MgSO4

CaCl2

FeCl3

Seeding Lar. seeding blanko Lar. seeding sampel

2

Volume 2 (Blanko DO0 & DO5)

Lar. seeding (1) 2MnSO4 + O2 -­‐-­‐> 2MnO2(OH)2. (2) MnO2 + H2SO4 -­‐-­‐> Mn(SO4)2 + H2O. (3) MnO2 + 2KI + 2H2O -­‐-­‐> Mn(OH)2 + I2 + 2KOH. Oksigen terlarut ekuivalen dengan I2 yang terbebaskan oleh alkali iodida dan H2SO4.

MnSO4, I2,

Mn(OH)2, KOH

MnSO4 iritan, beracun,

mutagenik; I2 iritan,

beracun, korosif;

Mn(OH)2 iritan; KOH

reaktif, iritan, beracun,

mutagenik; NaI iritan, beracun, korosif; Na2S4O6

iritan, beracun (ScienceLab,

2013)

MnSO4

Iodida azida

H2SO4 H2SO4

3

Volume 3 (Titrasi Blanko)

Lar. blanko Na2S2O3 mereduksi iodium menjadi iodin (I-). Jumlah molekul iodium yang terbebaskan ekuivalen dengan jumlah oksgen terlarut.

Na2S4O6, NaI

Amilum Na2SO4

4

Volume 4 (Pengenceran sampel)

Lar. seeding - - H2O

Lar. sampel 5

Volume 5 (Sampel DO0, DO4, DO5, DO6)

Lar. sampel (1) 2MnSO4 + O2 -­‐-­‐> 2MnO2(OH)2. (2) MnO2 + H2SO4 -­‐-­‐>  Mn(SO4)2 + H2O. (3) MnO2 + 2KI + 2H2O -­‐-­‐>  Mn(OH)2 + I2 + 2KOH. Oksigen terlarut ekuivalen dengan I2 yang terbebaskan oleh alkali iodida dan H2SO4.

MnSO4, I2,

Mn(OH)2, KOH

Amilum MnSO4 Iodida azida H2SO4 H2SO4 Larutan sampel

6

Volume 6 (Titrasi Sampel)

Larutan sampel

Na2S2O3 mereduksi iodium menjadi iodin (I-) molekul iodium terbebaskan ekuivalen dengan jumlah oksigen terlarut.

Na2S4O6, NaI Amilum

Na2SO4

Studi analisis..., Ananda Putri Permatasari, FT UI, 2014

Page 14: STUDI ANALISIS POTENSI TIMBULAN LIMBAH BAHAN …

Kesimpulan

Berdasarkan kajian analisis potensi limbah B3 di Laboratorium Teknik Penyehatan

dan Lingkungan, maka diperoleh kesimpulan:

1. Karakteristik limbah B3 potensial yang ada dihasilkan Laboratorium Lingkungan dari

kegiatan praktikum adalah limbah B3 eksplosif, mudah terbakar, reaktif, iritan, beracun,

karsinogenik, korosif, mutagenik, dan ekotoksik, dengan rincian pada Tabel 2.

2. Kuantitas limbah B3 potensial yang dihasilkan Laboratorium Lingkungan dari kegiatan

praktikum adalah 173,150 liter limbah per tahun, dengan rincian pada Tabel 2.

3. Karakteristik limbah B3 potensial yang ada dihasilkan Laboratorium Mikrobiologi

Lingkungan dari kegiatan praktikum adalah limbah B3 eksplosif, mudah terbakar, iritan,

beracun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, dan ekotoksik, dengan rincian pada

Tabel 4.

4. Kuantitas limbah B3 potensial yang dihasilkan Laboratorium Mikrobiologi Lingkungan

dari kegiatan praktikum adalah 8,06 liter per tahun, dengan rincian pada Tabel 4.

Saran

Saran untuk pengembangan laboratorium di Program Studi Teknik Lingkungan pada

khususnya dan Fakultas Teknik UI pada umumnya adalah penyesuaian sistem manajemen

limbah B3 laboratorium akademik dengan persyaratan regulasi yang berlaku secara lokal

maupun nasional. Berdasarkan kondisi eksisting pengelolaan limbah B3 di laboratorium

tersebut, tampak bahwa belum terdapat sistem pengelolaan terstandar yang terintegrasi

dengan FTUI atau UI. Laboratorium Teknik Penyehatan dan Lingkungan sebagai penimbul

limbah berkewajiban untuk memiliki inventaris limbah B3 sebagaimana diamanatkan oleh PP

No. 18 Tahun 1999 jo. PP No. 85 Tahun 1999, sementara pada kenyataannya laboratorium

belum memiliki inventaris limbah.

Pengelolaan terstandardisasi dapat dimulai dari memperbaiki business as usual yang

tidak senada dengan amanat regulasi, misalnya membuang larutan asam sulfat pekat ke

saluran air. Padahal, salah satu karakteristik asam sulfat adalah ekotoksik sehingga asam

sulfat berbahaya bagi lingkungan. Perbaikan SOP praktikum dapat menjadi perangkat

sederhana untuk mewujudkan ketertiban pengelolaan limbah pada level business as usual.

Pengelolaan terintegrasi di FTUI perlu segera diwujudkan untuk mencapai level

pengelolaan yang sesuai dengan regulasi. Inventarisasi limbah di FTUI menjadi diperlukan

Studi analisis..., Ananda Putri Permatasari, FT UI, 2014

Page 15: STUDI ANALISIS POTENSI TIMBULAN LIMBAH BAHAN …

sebagai dasar pengelolaan limbah pada aspek pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, dan

sebagainya secara lebih efisien.

Kemudian, studi analisis potensi limbah B3 ini sebaiknya dilanjutkan dengan studi

analisis limbah B3 untuk memvalidasi karakteristik limbah B3 potensial per sumber timbulan

limbah potensial yang sudah dieliti pada karya tulis ini. Studi setelahnya yang diperlukan

adalah perancangan manajemen laboratorium, lalu dievaluasi secara berkala berdasarkan

regulasi terkait limbah B3 dan manajemen laboratorium. Untuk kajian yang lebih lengkap,

perlu dilakukan pula inventarisasi terhadap limbah kadaluarsa dan limbah B3 dari hasil

kegiatan tugas akhir mahasiswa. Data tersebut dapat melengkapi informasi mengenai

timbulan limbah B3 dari kegiatan praktikum yang telah dihasilkan dalam skripsi ini.

Daftar Referensi Chaaban, Moustafa A. (2001). “Hazardous waste source reduction in materials and processing

technologies”. Journals of Materials Processing Technology. (119). 336-343.  

Environmental Protection Agency. (2013). Waste Analysis at Facilities that Generate, Treat,

Store, and Dispose of Hazardous Waste. United States: Environmetal Protection

Agency.

Kementerian Sekretaris Negara Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun

1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

Kementerian Sekretaris Negara Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun

1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

Larastika, Widya. (2011). Studi Awal Karakterisasi dan Pengelolaan Limbah Berbahaya dan

Beracun (B3) di Universitas Indonesia. Skripsi Sarjana Universitas Indonesia Depok:

tidak diterbitkan.

Monz, David J. dan McDonough, Ffiona M. (2006). “EPA’s proposed Academic Laboratories

Rule: A more flexible approach to the management od hazardous waste”. Journal of

Chemical Health & Safety. Elsevier. Inc. September-Oktober.

United Nations Environmental Programme. (2009). Developing Integrated Solid Waste

Management: Training Manual. Jepang: United Nations Environmental Programme.

Studi analisis..., Ananda Putri Permatasari, FT UI, 2014