95
STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK. DALAM MEMBENTUK OPINI PUBLIK INDIPRENEUR SURABAYA, JAWA TIMUR LORENSA VIRGIANA DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK. DALAM MEMBENTUK OPINI PUBLIK

INDIPRENEUR SURABAYA, JAWA TIMUR

LORENSA VIRGIANA

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam
Page 3: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Strategi Public

Relations PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. dalam Membentuk Opini Publik

Indipreneur Surabaya, Jawa Timur adalah benar karya saya dengan arahan dari

komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan

tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang

diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks

dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Juni 2014

Lorensa Virgiana

NIM I34100006

Page 4: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

ABSTRAK

LORENSA VIRGIANA. Strategi Public Relations PT Telekomunikasi Indonesia

Tbk. dalam Membentuk Opini Publik IndiPreneur Surabaya, Jawa Timur.

Dibimbing oleh YATRI INDAH KUSUMASTUTI.

Public Relations merupakan penghubung antara perusahaan dengan

publiknya yang melaksanakan kegiatan komunikasi terencana, baik ke dalam

maupun ke luar. Peranan seorang praktisi Public Relations salah satunya adalah

mengevaluasi opini publik karena hal ini berpengaruh terhadap reputasi dan

eksistensi perusahaan. Bukan perkara mudah untuk menciptakan opini yang

positif di benak publik. Public Relations PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

bertugas menciptakan suatu strategi yang kreatif dan tepat guna membentuk opini

positif seperti yang diharapkan oleh manajemen perusahaan. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif didukung dengan data kualitatif untuk

mengetahui strategi yang diimplementasikan melalui berbagai aktivitas

penyampaian pesan dan hubungannya dengan opini publik dengan ukuran

tingkatan cognition, affect, dan behaviour. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa

variabel ragam dan frekuensi aktivitas penyampaian pesan berhubungan opini

publik. Perhitungan analisis SWOT menunjukkan bahwa Public Relations PT

Telekomunikasi Indonesia Tbk. harus melakukan diversifikasi aktivitas

penyampaian pesan agar dapat menghadapi ancaman perusahaan.

Kata kunci: opini publik, Public Relations, strategi, SWOT

ABSTRACT

LORENSA VIRGIANA. The Strategy of Public Relations PT Telekomunikasi

Indonesia Tbk. for Creating Public Opinion in IndiPreneur Program Surabaya

East Java. Supervised by YATRI INDAH KUSUMASTUTI.

Public Relations is the connector between the company and its publics that

implement planned communication activities, either inside or outside. One of

Public Relations role is to evaluate public opinion as this also affect the

company's reputation and existence. It’s not an easy work to create a positive

opinion in the public mind. Public Relations of PT Telkomunikasi Indonesia Tbk.

work to create creative and appropriate strategies in order to form a positive

opinion as expected by the company management. This study uses a quantitative

approach and supported by qualitative data to determine which strategies are

implemented through a variety of activities to deliver messages and the correlation

with public opinion in cognition, affect, and behavior level. The statistic result

showed that there is correlation between the diversity and frequency of Public

Relation communication activities with public opinion. SWOT analysis

calculation indicates that the Public Relations of PT Telekomunikasi Indonesia

Tbk. should diversify the activities to deliver messages in order to face the threats

of the company.

Keywords: public opinion, Public Relations, strategies, SWOT

Page 5: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam
Page 6: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

pada

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan

Masyarakat

STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK. DALAM MEMBENTUK OPINI PUBLIK

INDIPRENEUR SURABAYA, JAWA TIMUR

LORENSA VIRGIANA

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 7: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

Judul Skripsi : Strategi Public Relations PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. dalam

Membentuk Opini Publik IndiPreneur Surabaya, Jawa Timur

Nama : Lorensa Virgiana

NIM : I34100006

Disetujui oleh

Ir Yatri Indah Kusumastuti, MSi

Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Siti Amanah, MSc

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 8: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-

Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam

penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2014 sampai April 2014 ini ialah

Public Relations, dengan judul Strategi Public Relations PT Telekomunikasi

Indonesia Tbk. dalam Membentuk Opini Publik Indipreneur Surabaya, Jawa

Timur.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ivone Andayani selaku pembimbing

di Telkom Divisi V Jawa Timur serta rekan – rekan Corporate Communications

yang telah banyak membantu penulis dalam proses pengambilan data. Penulis

juga mengucapkan terima kasih kepada Ir. Yatri Indah Kusumastuti, MSi selaku

dosen pembimbing yang telah banyak memberikan dukungan, saran, dan curahan

waktunya kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini. Tak lupa penulis

sampaikan terima kasih sebesar – besarnya kepada kedua orang tua tercinta,

Bapak Rudik Anang Bahtiar dan Ibu Kustiyawati, yang selalu melimpahkan kasih

sayang, doa, serta motivasi kepada penulis. Sahabat Saya Novalina yang selalu

menemani dan memberi semangat, Ryane, Putri, Nur Hannah, Ahmad Fauzi,

Ninish Fajrina, dan Indah Tri yang setia memberikan kehangatan, kritik, dan

saran, serta Gebyar, Fihim, Anggi, Tira, Aulia, dan teman – teman KPM yang

tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih atas segala masukan yang

membangun kepada penulis.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juni 2014

Lorensa Virgiana

Page 9: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN x

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 3

Tujuan Penelitian 4

Kegunaan Penelitian 4

PENDEKATAN TEORITIS 6

Strategi Public Relations 8

Opini Publik 11

Publik 14

Analisis SWOT 14

Kerangka Pemikiran 20

Hipotesis Penelitian 21

Definisi Operasional 21

PENDEKATAN LAPANGAN 26

Lokasi dan Waktu 26

Metode Penelitian 26

Teknik Pemilihan Responden dan Informan 26

Teknik Pengumpulan Data 27

Teknik Pengolahan dan Analisis Data 27

GAMBARAN UMUM 28

Sekilas PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. 28

Visi, Misi, dan Budaya Kerja PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. 29

Struktur Organisasi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. 31

Indonesia Digital Entrepreunur (IndiPreneur) Telkom 30

STRATEGI KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMBENTUK

OPINI PUBLIK 32

Strategi Komunikasi Public Relations Telkom 32

Aktivitas sebagai Implementasi Strategi Public Relations Telkom 34

Page 10: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

AKTIVITAS PENYAMPAIAN INFORMASI OLEH PUBLIC RELATIONS

DAN OPINI PUBLIK PROGRAM 37

Aktivitas Penyampaian Informasi Program IndiPreneur Telkom 37

Tingkat Pengetahuan mengenai Ragam dan Frekuensi Aktivitas

Penyampaian Informasi Program IndiPreneur Telkom 38

Tingkat Penilaian terhadap Kekuatan Rancangan Pesan terkait Program

IndiPreneur Telkom 41

Opini Publik terkait Pelaksanaan Program IndiPreneur Telkom 43

ANALISIS HUBUNGAN AKTIVITAS PENYAMPAIAN INFORMASI

OLEH PUBLIC RELATIONS DENGAN OPINI PUBLIK PROGRAM

INDIPRENEUR TELKOM 46

Hubungan Pengetahuan mengenai Ragam Aktivitas Penyampaian Pesan oleh

Public Relations dan Opini Publik menurut Tingkatan Affect 46

Hubungan Pengetahuan mengenai Ragam Aktivitas Penyampaian Pesan oleh

Public Relations dan Opini Publik menurut Tingkatan Cognition 47

Hubungan Pengetahuan mengenai Ragam Aktivitas Penyampaian Pesan oleh

Public Relations dan Opini Publik menurut Tingkatan Behaviour 47

Hubungan Pengetahuan tentang Frekuensi Penyampaian Pesan oleh Public

Relations dan Opini Publik menurut Tingkatan Affect 49

Hubungan Pengetahuan tentang Frekuensi Penyampaian Pesan oleh Public

Relations dan Opini Publik menurut Tingkatan Cognition 49

Hubungan Pengetahuan tentang Frekuensi Penyampaian Pesan oleh Public

Relations dan Opini Publik menurut Tingkatan Behaviour 50

Hubungan Penilaian terhadap Kekuatan Rancangan Pesan dan Opini Publik

menurut Tingkatan Affect 51

Hubungan Penilaian terhadap Kekuatan Rancangan Pesan dan Opini Publik

menurut Tingkatan Cognition 52

Hubungan Kekuatan Rancangan Pesan dan Opini Publik menurut Tingkatan

Behaviour 53

Hubungan Aktivitas Public Relations dan Opini Publik 54

ANALISIS SWOT 56

Analisis SWOT 56

Analisis Faktor Strategi Internal 59

Analisis Faktor Strategi Eksternal 61

Susunan Formulasi Strategi 60

Page 11: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

Pemilihan Alternatif Strategi dengan Matriks SWOT 61

SIMPULAN DAN SARAN 66

Simpulan 66

Saran 66

DAFTAR PUSTAKA 68

LAMPIRAN 70

RIWAYAT HIDUP 81

Page 12: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

DAFTAR TABEL

1 Stakeholders internal dan eksternal 14

2 Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS) 15

3 Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS) 16

4 Matriks SWOT 19

5 Jumlah dan presentase ragam aktivitas penyampaian pesan oleh Public

Relations dan opini publik tingkatan affect 46

6 Jumlah dan presentase ragam aktivitas penyampaian pesan oleh Public

Relations dan opini publik tingkatan cognition 47

7 Jumlah dan presentase ragam aktivitas penyampaian pesan oleh Public

Relations dan opini publik tingkatan behaviour 48

8 Jumlah dan presentase frekuensi penyampaian pesan oleh Public Relations dan

opini publik tingkatan affect 49

9 Jumlah dan presentase frekuensi penyampaian pesan oleh Public Relations dan

opini publik tingkatan cognition 50

10 Jumlah dan presentase frekuensi penyampaian pesan oleh Public Relations

dan opini publik tingkatan behaviour 51

11 Jumlah dan presentase kekuatan rancangan pesan dan opini publik tingkatan

affect 52

12 Jumlah dan presentase kekuatan rancangan pesan dan opini publik tingkatan

cognition 53

13 Sebaran dan presentase kekuatan rancangan pesan dan opini publik tingkatan

behaviour 53

14 Sebaran nilai koefisien korelasi aktivitas Public Relations dengan opini publik 55

15 Faktor Strategi Internal (IFAS) Telkom 58

16 Faktor Strategi Eksternal (EFAS) Telkom 60

17 Matriks SWOT 65

Page 13: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

DAFTAR GAMBAR

1 Proses pembentukan opini publik 12

2 Matriks internal-eksternal 17

3 Diagram analisis SWOT 18

4 Kerangka analisis hubungan strategi Public Relations terhadap opini 20

5 Struktur organisasi Telkom 31

6 Presentase ragam aktivitas penyampaian pesan yang diketahui responden 39

7 Tingkat pengetahuan responden mengenai ragam penyampaian pesan 40

8 Tingkat pengetahuan responden mengenai frekuensi penyampaian pesan 41

9 Tingkat penilaian responden terhadap kekuatan rancangan pesan (akumulasi 42

10 Tingkat penilaian responden terhadap kekuatan rancangan pesan

berdasarkan ragam media 42

11 Opini publik berdasarkan tingkat affect, cognition, dan behaviour 43

12 Opini publik responden 45

DAFTAR LAMPIRAN

1 Tampilan portal IndiPreneur Telkom www.smartbisnis.co.id 70

2 Press Release IndiPreneur Januari 2014 71

3 Hasil olahan data statistik 76

4 Jadwal pelaksanaan penelitian 79

5 Kerangka sampling 80

Page 14: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam
Page 15: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif kuat menembus angka 6,3 persen

atau nomor dua di Asia setelah China, yang didorong oleh kuatnya daya konsumsi

swasta dan meningkatnya investasi yang berorientasi pada permintaan domestic

(Kemendag 2012). Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif kuat tersebut

dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah keberadaan Perseroan

Terbatas (Persero). Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007

Tentang Perseroan Terbatas menyebutkan bahwa Perseroan Terbatas dikenal

sebagai salah satu pilar pembangunan perekonomian nasional.

Perseroan Terbatas (Persero) menurut UU No. 40 Tahun 2007 adalah badan

hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian,

melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam

saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang – undang dan

peraturan pelaksanaannya. Sebagai badan hukum yang dimiliki bersama,

keberadaan Perseroan Terbatas (Persero) saat ini cukup banyak. Khususnya di

Indonesia, jumlah Perseroan Terbatas (Persero) yang tercatat sebagai BUMN

(Badan Usaha Milik Negara)1 sebanyak 140 perusahaan yang bergerak di 13

sektor usaha. Jumlah yang tidak sedikit tersebut menimbulkan situasi persaingan

yang tidak dapat dihindari. Kemunculan perusahaan atau unit usaha yang

menawarkan produk atau jasa serupa akan menciptakan situasi persaingan dimana

setiap perusahaan berusaha menjadi lebih unggul daripada pesaing lainnya. Hal ini

memaksa manajemen dari perusahaan untuk berpikir kreatif guna menciptakan

solusi bagi persaingan atau strategi yang tepat agar produk ataupun jasa yang

menjadi pilihan usaha akan tetap unggul dan bertahan serta mampu menguasai

pasar.

Strategi merupakan seperangkat aktivitas yang dilakukan oleh sebuah

perusahaan atau seseorang dalam mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan

untuk memperoleh keunggulan kompetisi dalam pasar agar lebih baik dari para

pesaingnya (Ruslan 2001). Selain strategi di bidang keuangan, pemasaran

penjualan, ataupun periklanan, pendekatan Public Relations sebagai bagian yang

menjadi kekuatan komunikasi dan informasi perusahaan dengan stakeholders

adalah salah satu strategi perusahaan agar dapat menjaga posisi perusahaan di

pasar.

Public Relation atau seringkali dikenal sebagai PR melakukan pendekatan

citra atau image dari suatu unit usaha penyedia barang dan jasa sebagai salah satu

komponen dalam menjaga posisi unit usaha di pasar dan keberlangsungan usaha

dalam jangka panjang. PR bertugas menciptakan pemahaman – pemahaman

melalui kekuatan informasi. Informasi dapat bersumber dari realita mengenai

barang atau jasa yang diproduksi, aktivitas perusahaan, maupun tanggung jawab

sosial perusahaan yang informasinya disebarluaskan kepada publik perusahaan.

Sebagai bagian yang menjalankan fungsi strategis di perusahaan, seorang praktisi

PR bertugas mengevaluasi sikap atau opini publik yang akan berdampak aktivitas

dan eksistensi perusahaan. Wasesa (2010) menjelaskan bahwa tugas PR adalah

1 Sumber: http://www.bumn.go.id/daftar-bumn/

Page 16: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

2

melakukan battle of opinions, dimana PR harus mampu menciptakan opini publik

yang kuat sehingga berpengaruh terhadap opini yang datang dari benak publik.

Istilah opini publik (dalam bahasa Inggris Public Opinion) terdiri dari dua

kata berbahasa latin, yakni opinari dan publicus. Opinari berarti berpikir atau

menduga, publicus berarti milik masyarakat luas. Dengan demikian, dapat

diartikan bahwa opini publik menyangkut hal seperti dugaan, perkiraan, harapan,

dan pilihan yang dilakukan banyak orang (Kasali 1994). Opini publik sangat

penting untuk ditinjau oleh praktisi PR karena akan menyangkut reputasi dan

eksistensi perusahaan. Ruslan (2001) mengungkapkan bahwa praktisi Public

Relations harus mengevaluasi secara berkala tentang opini publik yang sedang

berkembang dalam segmen – segmen publiknya. Kasali (1994) menambahkan

bahwa khususnya perusahaan besar (konglomerat dan BUMN) sudah pasti akan

selalu memantau kebijakan politik dan opini yang diungkapkan maupun yang

tidak diungkapkan oleh segmen publik tertentu. Hal ini mengindikasikan bahwa

opini publik memiliki pengaruh yang kuat terhadap perusahaan. Opini publik

tidak dapat dipisahkan karena seluruh aktivitas dan kebijakan perusahaan akan

dinilai oleh publiknya, baik secara verbal maupun non verbal, diungkapkan

maupun tidak diungkapkan. Publik memiliki keunikan dimana memiliki

kebebasan untuk memilih, menyerukan pendapat, memuji, bahkan mengkritik

perusahaan. Opini publik yang positif atau baik tentu akan mendatangkan

keuntungan bagi berbagai pihak, khususnya para pemangku kepentingan atau

publik perusahaan. Apapun bentuknya, opini yang disuarakan oleh masyarakat

akan berpengaruh pada perusahaan.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (selanjutnya disebut Telkom) adalah

salah satu perusahaan penyedia produk dan jasa layanan komunikasi dan

informasi terlengkap dan terbesar di Indonesia. Majalah ekenomi terkemuka

berbasis di Amerika Serikat Forbes, Telkom menempati urutan 685 dari 2000

perusahaan publik berkinerja terbaik serta urutan keempat di Indonesia2. Prestasi

ini menunjukkan bahwa Telkom adalah perusahaan yang memiliki keunggulan

bersaing, baik produk maupun pengelolaan perusahaan. Selain itu, pencapaian

prestasi ini juga tidak terlepas dari pengaruh opini publik perusahaan. Akan tetapi,

sebagai penyedia produk dan jasa layanan komunikasi informasi di era berbasis

teknologi saat ini, Telkom memiliki beragam stakeholders sebagai bagian dari

publiknya yang tersebar di seluruh Indonesia sehingga menimbulkan

ketidakpastian terhadap opini yang muncul dari aktivitas dan juga kebijakan yang

dilakukan Telkom. Publik perusahaan memiliki karakteristik yang heterogen

sehingga menjadi kewajiban Public Relations Telkom untuk melakukan kontrol

terhadap opini yang berkembang. Public Relations Telkom sebagai penghubung

perusahaan dengan publiknya memerlukan suatu strategi tepat dalam memberikan

aksi dan informasi yang relevan dengan kebutuhan kedua belah pihak.

Cutlip, Center, dan Broom (2000) menyebutkan organisasi atau perusahaan

dan publik mempunyai definisi yang berlainan atas isu. Organisasi atau

perusahaan tidak membicarakan hal yang sama ketika terlibat dalam komunikasi

tentang suatu isu. Demikian halnya dengan publik program IndiPreneur Telkom.

IndiPreneur (Indonesia Digital Entepreneur) merupakan salah satu bagian dari

mega proyek Telkom untuk mewujudkan Indonesia Digital Society demi

2 Sumber : http://www.beritasatu.com/ekonomi/142337-daftar-perusahaan-ri-yang-tembus-2000-

terbaik-dunia-versi-forbes.html.

Page 17: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

3

terciptanya daya saing masyarakat di bidang teknologi dan informasi serta

pembangunan Indonesia di sektor informasi, ekonomi, dan sosial budaya melalui

pengembangan usaha UMKM (Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro) berbasis

digital. Selama ini UMKM berada di posisi yang tidak menguntungkan karena

menghadapi ketatnya kompetisi, khususnya dari pesaing modern dan UMKM

masih menggunakan cara – cara tradisional dalam produksi dan pemasaran

(Setiawan 2013). Pengetahuan dan keterampilan pengelola UMKM dalam

menjalankan bisnis secara modern (menggunakan perangkat teknologi dan

komunikasi modern) perlu ditingkatkan. Telkom sebagai pencetus program

IndiPreneur yang tergolong masih baru ini harus mampu membentuk opini publik

yang baik terhadap program tersebut sehingga tujuan untuk mengembangkan

pengetahuan dan keterampilan terhadap penggunaan teknologi informasi dapat

tercapai. Public Relations Telkom memerlukan suatu rancangan dalam

memberikan aksi dan informasi terhadap pemilik UMKM agar mau mengikuti

kegiatan edukasi digital bussiness sesuai target sebanyak 500.000 UMKM yang

akan meningkatkan daya saing dan mengurangi kesenjangan yang terjadi di

bidang teknologi informasi dan komunikasi sehingga mampu mendongkrak sektor

perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan penelitian

guna mengidentifikasi dan menganalisis strategi yang digunakan Public Relations

Telkom dalam memberikan aksi dan informasi tersebut kepada publik perusahaan,

khususnya pemilik UMKM sebagai publik dari program Indipreneur Telkom.

Masalah Penelitian

Strategi merupakan satu hal penting yang harus dipersiapkan agar dapat

mencegah kesalahan dan kegagalan yang mampu mengganggu kestabilan usaha

suatu perusahaan di masa depan. Sebagai penghubung antara perusahaan dengan

publiknya, praktisi Public Relations Telkom haruslah menyiapkan strategi yang

tepat dalam mengkomunikasikan seluruh informasi yang relevan dengan

kebutuhan perusahaan serta publiknya dengan tujuan menciptakan opini yang

menguntungkan bagi berbagai pihak, khususnya bagi perusahaan demi eksistensi

usahanya dalam jangka panjang. Begitu pula dengan program IndiPreneur

(Indonesia Digital Entrepreneur) yang merupakan salah satu bagian dari mega

proyek Telkom untuk mewujudkan Indonesia Digital Society demi terciptanya

daya saing masyarakat di bidang teknologi dan informasi serta pembangunan

Indonesia di sektor informasi, ekonomi, dan sosial budaya melalui pengembangan

usaha UMKM (Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro) berbasis digital. Public

Relations juga harus mempersiapkan strategi untuk memberikan aksi dan

informasi kepada publik terkait agar maksud dan tujuan dari IndiPreneur diterima

dengan baik. Oleh karena itu dicetuskan pertanyaan penelitian pertama yakni

bagaimana strategi yang diterapkan Public Relations PT Telekomunikasi

Indonesia Tbk. dalam memberikan aksi dan informasi kepada publik?

Strategi tersebut direalisasikan dalam bentuk aktivitas – aktivitas Public

Relations yang mampu memengaruhi opini khalayak yang menjadi publik

perusahaan. Selama ini kegiatan mengevaluasi opini publik oleh Public Relations

jarang terpublikasi. Banyak penelitian tentang Public Relations seringkali terfokus

pada pelaksanaan aktivitas media relations dan publikasi di media. Opini publik

Page 18: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

4

tidak menjadi elemen utama untuk dianalisis dan dihubungkan dengan aktivitas

penyampaian pesan oleh Public Relations. Oleh karena itu, penelitian ini

mengangkat permasalahan terkait opini publik sebagai permasalahan penelitian

kedua, yakni bagaimana keterkaitan aktivitas yang dilakukan Public

Relations PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. dengan opini publik terkait

program IndiPreneur? Program IndiPreneur adalah program yang tergolong

masih baru dibandingkan dengan produk dan layanan lainnya dari Telkom

sehingga opini publik yang berkembang terhadap kegiatan tersebut perlu untuk

dianalisis lebih jauh demi keberlanjutan dari program tersebut.

Strategi yang telah dikonsepkan oleh Public Relations perusahaan

diwujudkan dalam bentuk aktivitas - aktivitas Public Relations yang bertujuan

untuk mencapai tujuan perusahaan yang dicita-citakan. Akan tetapi, melihat

situasi publik yang beragam, faktor lingkungan, dan program IndiPreneur yang

masih relatif baru diinisiasikan, Public Relations Telkom memerlukan suatu

rancangan dalam memberikan aksi dan informasi terhadap pemilik UMKM agar

mau mengikuti kegiatan edukasi digital bussiness sesuai target sebanyak 500.000

UMKM yang akan meningkatkan daya saing dan mengurangi kesenjangan yang

terjadi di bidang teknologi informasi dan komunikasi sehingga mampu

mendongkrak sektor perekonomian Indonesia. Hingga saat ini, jumlah UMKM

yang bergabung dalam program IndiPreneur Telkom di Surabaya masih sebanyak

22.567 UMKM. Berdasarkan uraian tersebut, maka dicetuskan permasalahan

penelitian ketiga, yakni bagaimana usulan strategi yang dapat diterapkan oleh

Public Relations PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. dalam membentuk opini

publik positif terhadap program IndiPreneur?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat dirumuskan suatu tujuan

penelitian sebagai berikut:

1. Menganalisis strategi yang diterapkan Public Relations PT

Telekomunikasi Indonesia Tbk. dalam memberikan aksi dan informasi

kepada publik

2. Menganalisis keterkaitan aktivitas yang dilakukan Public Relations PT

Telekomunikasi Indonesia Tbk. dengan opini publik terkait program

IndiPreneur

3. Merumuskan usulan strategi bagi praktisi Public Relations PT

Telekomunikasi Indonesia Tbk. dalam membentuk opini publik yang

positif terhadap positif terhadap program IndiPreneur.

Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai strategi

Public Relations yang digunakan oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. serta

pengaruhnya terhadap opinii publik terhadap perusahaan. Secara lebih khusus,

penelitian ini akan bermanfaat bagi beberapa pihak, diantaranya:

1. Bagi akademisi

Page 19: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

5

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi penelitian –

penelitian selanjutnya yang sejenis. Diharapkan peneliti selanjutnya mampu

memperbaiki kelemahan – kelemahan pada penelitian ini.

2. Bagi masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada

masyarakat mengenai produk, jasa layanan komunikasi, serta aktivitas yang

dilakukan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

3. Bagi instansi terkait

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan dan perbaikan

dalam penerapan kebijakan internal maupun eksternal serta pengembangan

strategi dan aktivitas PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. sehingga mampu

meningkatkan kinerja dan kualitasnya.

Page 20: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

6

PENDEKATAN TEORITIS

Tinjauan Pustaka

Public Relations

Public Relations secara harfiah terdiri dari dua kata dalam bahasa Inggris,

yakni Public dan Relations yang diterjemahkan menjadi hubungan masyarakat.

Public (dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah khalayak) didefinsikan

sebagai kelompok atau orang – orang yang berkomunikasi dengan suatu

organisasi, baik secara internal ataupun eksternal (Jefkins 2002). Kemudian

relations diartikan sebagai hubungan-hubungan, dimana individu atau kelompok

melakukan interaksi.

Hubungan masyarakat atau Public Relation (PR) dapat didefinisikan sebagai

suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan

untuk menciptakan serta memelihara sikap saling pengertian antara sebuah

lembaga/institusi dengan masyarakat. Jefkins (2002) menjelaskan bahwa PR

adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke

luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai

tujuan – tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Ruslan (2001)

menyebutkan bahwa PR atau humas bertujuan untuk menegakkan atau

mengembangkan suatu “citra yang menguntungkan” (favorable image) bagi

organisasi/perusahaan, atau produk barang dan jasa terhadap para stakeholders-

nya (khalayak sasaran yang terkait yaitu publik internal dan publik eksternal).

Jefkins (2004) membedakan PR dengan kegiatan periklanan, pemasaran,

promosi penjualan, dan publisitas. PR bukan salah satu bentuk periklanan,

pemasaran, promosi penjualan, maupun publisitas, namun dapat menunjang

keberhasilan satu sama lain. Periklanan terkait dengan fungsi penjualan dan

pembelian seperti promosi, penyediaan pasokan, perekrutan staf, atau

pengumuman hasil perdagangan. Pemasaran terkait dengan proses manajemen

yang bertanggung jawab untuk mengenali, mengantisipasi, dan memuaskan

keinginan atau kebutuhan konsumen demi meraih laba. Promosi penjualan

merupakan suatu bentuk dari komunikasi pemasaran yang sifatnya lebih personal.

Publisitas merupakan hasil, akibat, atau dampak dari dirumuskannya suatu

informasi. Sedangkan PR memiliki fungsi yang lebih luas daripada itu. PR terkait

dengan keseluruhan komunikasi dari suatu organisasi serta kemampuan mendidik

pasar (market education) sehingga konsumen mampu mengetahui keberadaan

serta kegunaan produk-produk yang dihasilkan dengan mengutamakan kekuatan

informasi.

Ruslan (2001) menjelaskan bahwa peranan umum PR/Humas dalam

manajemen suatu badan/organisasi itu terlihat adanya aktivitas pokok, yaitu:

a. Mengevaluasi sikap atau opini publik.

b. Mengidentifikasi kebijakan dan prosedur organisasi/perusahaan dengan

kepentingan publiknya.

c. Merencanakan dan melaksanakan penggiatan aktivitas PR/Humas.

Page 21: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

7

Ruslan (2001) menambahkan peranan PR atau humas tersebut diharapkan

menjadi “mata” dan “telinga”, serta “tangan kanan” bagi top manajemen dari

organisasi atau lembaga, yang ruang lingkup tugasnya antara lain meliputi

aktivitas:

a. Membina hubungan ke dalam (publik internal)

Publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari

unit/badan/perusahaan/organisasi itu sendiri dan mampu mengidentikkan atau

mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat,

sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi.

b. Membina hubungan ke luar (publik eksternal)

Publik eksternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan

tumbuhnya sikap dan gambaran yang positif publik terhadap lembaga yang

diwakilinya.

Konsep bauran PR juga dikenal pada kajian ilmu PR sebagai pengembangan

konsep bauran pemasaran Philip Kotler yang memasukkan dua unsur tambahan,

yakni Power dan PR. Lebih lanjut, Ruslan (2000) merinci korelasi komponen

utama peranan PR dalam konsep bauran PR sebagai berikut:

a. Publication (publikasi atau publisitas)

Setiap fungsi dan tugas PR adalah menyelenggarakan publikasi atau

menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau

kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh publik.

Setelah itu, menghasilkan publisitas untuk memperoleh tanggapan positif secara

lebih luas dari masyarakat. Dalam hal ini, tugas praktisi PR adalah menciptakan

berita untuk mencari publisitas melalui kerjasama dengan pihak pers atau

wartawan dengan tujuan menguntungkan citra lembaga atau organisasi yang

diwakilinya.

b. Event (penyusunan program acara)

Merancang acara tertentu atau lebih dikenal dengan peristiwa khusus

(special events) yang dipilih dalam jangka waktu, tempat, dan obyek tertentu yang

khusus sifatnya untuk memengaruhi opini publik. Ada beberapa jenis event,

diantaranya:

Callendar Event merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan pada bulan

tertentu sepanjang tahun

Special Event merupakan kegiatan yang dilaksanakan pada momen

tertentu diluar acara rutin dari program kerja PR, misalnya peluncuran

produk baru, pembukaan kantor atau pabrik baru, dan lain sebagainya

Moment Event merupakan event dilaksanakan pada acara yang bersifat

momentum atau lebih khusus lagi, misalnya pesta emas, pesta perak,

pesta berlian, hingga millenium.

c. News (menciptakan berita)

Berupaya menciptakan berita melalui press release, newsletter, dan bulletin,

yang mengacu pada teknis penulissan 5W + 1H (Who, What, Where, When, Why,

dan How) dengan sistematika penulisan “piramida terbalik”

d. Community involvement (kepeduliannya terhadap komunitas)

Keterlibatan tugas sehari – hari praktisi PR adalah mengadakan kontak

sosial dengan kelompok masyarakat tertentu untuk menjaga hubungan baik

(community relations and humanity relations) dengan pihak organisasi atau

lembaga yang diwakilinya

Page 22: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

8

e. Inform or image (memberitahukan atau meraih citra)

Ada dua fungsi utama dari PR, yaitu memberitahukan sesuatu kepada publik

atau menarik perhatian, sehingga diharapkan akan memperoleh tanggapan berupa

citra positif dari suatu proses “nothing” diupayakan menjadi “something”. Dari

yang tidak tahu menjadi tahu, setelah tahu menjadi suka, dan kemudian

diharapkan timbul sesuatu (something) yaitu berupa citra

f. Lobbying and negotiation (pendekatan atau bernegosiasi)

Keterampilan untuk melobi secara pendekatan pribadi dan kemudian

kemampuan bernegosisasi sangat diperlukan bagi seorang praktisi PR agar semua

rencana, ide, atau gagasan kegiatan suatu lembaga atau organisasi sebelum

dimasyarakatkan perlu memperoleh dukungan dari individu dan lembaga yang

berpengaruh sehingga timbul saling menguntungkan (win-win solution)

g. Social Responsibility (tanggung jawab sosial)

Aspek tanggung jawab sosial dalam dunia PR adalah cukup penting, tidak

hanya memikirkan keuntungan materi bagi lembaga atau organisasi serta tokoh

yang diwakilinya tetapi juga kepedulian kepada masyarakat untuk mencapai

sukses dalam memperoleh simpati atau empati dari khalayaknya. Hal ini dalam

fungsi PR (corporate function) terdapat fungsi yang berkaitan dengan social

marketing.

Strategi Public Relations

Ruslan (2001) menyebutkan strategi adalah bagian terpadu dari suatu

rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan

(planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari

proses manajemen. Manajemen itu sendiri memiliki beberapa unsur – unsur lain

disamping unsur perencanaan, yakni pengorganisasian (organizing), strukturisasi,

pengawakan (staffing), pengarahan (directing), dan pengendalian (controlling).

Berdasarkan uraian tersebut, lebih lanjut Ruslan (2001) mendefinisikan strategi

Public Relations sebagai alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna

mencapai tujuan Public Relations dalam kerangka rencana Public Relations

(Public Relations plan). Mendukung pernyataan tersebut, Wasesa (2010) dalam

bukunya Strategi Public Relations menyebutkan bahwa saat ini mulai muncul

harapan dari lini manajemen atas fungsi PR yang lebih kuat dalam menunjang

tujuan perusahaan.

Ruslan (2001) menjelaskan PR berfungsi untuk menciptakan iklim yang

kondusif dalam mengembangkan tanggung jawab serta partisipasi antara pejabat

humas dan masyarakat (khalayak sebagai sasaran) untuk mewujudkan tujuan

bersama, melalui berbagai macam aspek – aspek pendekatan atau strategi humas

yaitu:

1. Strategi Operasional

Strategi operasional dilakukan melalui pelaksanaan program humas yang

dilaksanakan dengan pendekatan kemasyarakatan (sociology approach), melalui

mekanisme sosial kultural dan nilai – nilai yang berlaku di masyarakat. Hal ini

dapat dilihat bahwa cermin opini publik atau kehendak masyarakat yang terekam

pada setiap berita atau surat pembaca dan lain sebagainya yang dimuat di berbagai

media massa. Artinya, pihak humas mutlak bersikap atau berkemampuan untuk

Page 23: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

9

mendengar (listening) dan bukan sekedar hear mengenai aspirasi yang ada di

dalam masyarakat, baik menyangkut etika, moral, maupun nilai – nilai

kemasyarakatan yang dianut. Itu merupakan acuan dalam strategi operasional

kehumasan.

2. Pendekatan Persuasif dan Edukatif

Pendekatan persuasif dan edukatif dilakukan terkait dengan fungsi humas

itu sendiri, yakni menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan

menyebarkan informasi dari organisasi kepada pihak publiknya, baik bersifat

mendidik dan memberikan penerangan maupun dengan melakukan pendekatan

persuasi agar tercipta saling pengertian, menghargai, pemahaman, toleransi, dan

sebagainya.

3. Pendekatan Tanggung Jawab Sosial Humas

Pendekatan tanggung jawab sosial humas dimaksudkan untuk

menumbuhkan sikap bahwa sasaran dan tujuan yang hendak dicapai bukan

memperoleh keuntungan sepihak dari publik sasarannya (masyarakat), tetapi

memperoleh keuntungan bersama (benevitas) yang terampil dalam memadukan

keuntungan dengan motivasi tanggung jawab sosialnya.

4. Pendekatan Kerjasama

Humas berupaya membina hubungan yang harmonis antara organisasi

dengan berbagai kalangan, baik ditujukan hubungan ke dalam (internal relations)

maupun hubungan ke luar (external relations) untuk meningkatkan kerjasama.

Humas berkewajiban memasyarakatkan misi instansi yang diwakilinya dan agar

dapat diterima oleh atau mendapat dukungan masyarakat (publik sasarannya)

dalam menyelenggarakan hubungan baik dengan publiknya (community relations),

untuk memperoleh opini publik dan perubahan sikap yang positif bagi kedua

belah pihak (mutual understanding).

5. Pendekatan Koordinatif dan Integratif

Untuk memperluas peranan humas/PR di masyarakat, maka fungsi humas

dalam arti sempit hanya mewakili lembaga/institusinya, tetapi peranan lebih luas

berpartisipasi dalam menunjang program pembangunan nasional dan mewujudkan

ketahanan nasional di bidang politik, ekonomi, sosial budaya (Poleksosbud), dan

Hankamnas.

PR atau Humas bertujuan untuk menegakkan dan mengembangkan “citra

yang menguntungkan” bagi organisasi atau perusahaan, atau produk barang dan

jasa terhadap para stakeholders-nya (publik eksternal maupun eksternal), sehingga

untuk mencapai tujuan tersebut strategi kegiatan PR atau Humas semestinya

diarahkan pada upaya menggarap persepsi para stakeholders sebagai tempat

akarnya sikap tindak dan persepsi mereka. Konsekuensinya, jika strategi tersebut

berhasil maka akan memperoleh sikap dan persepsi yang menguntungkan dari

stakeholders sebagai khalayak sasarannya. Pada akhirnya akan tercipta suatu opini

dan citra yang menguntungkan (Ruslan 2001).

Banyak penelitian melakukan kajian pada aktivitas PR sebagai wujud dari

strategi PR yang telah ditetapkan oleh manajemen. Shimp dan Delozier (1986)

dalam Putra (2008) menyebutkan beberapa aktivitas khusus dari Public Relations

seperti media relations, product publicity, employee communications, corporate

advertising, public affairs, goverment relations, sponsorships, event management,

issue management dan dealer relations, keterangan pers, konferensi pers,

penampilan pada radio dan televisi, sangat bermanfaat dan efektif untuk

Page 24: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

10

menciptakan product awareness, membangun opini, sikap, dan persepsi positif

publik terhadap organisasi beserta produk – produknya beserta menunjang

aktivitas pembelian. Lebih lanjut, Putra (2008) menyebutkan bahwa banyak

organisasi mengubah strategi komunikasi untuk mencapai tujuan perusahaan

dengan lebih banyak menggunakan taktik PR sebagai alat komunikasi pada

umumnya dan alat promosi pada khususnya dibandingkan taktik – taktik lainnya

seperti iklan (adevertising), promosi penjualan (sales promotion), penjualan

langsung (direct selling), dan lain-lain. Kajian Khadijah (2011) mengambil media

relation sebagai strategi dalam membangun citra perusahaan. Keberhasilan

perusahaan dalam memperoleh publisitas dapat diperoleh dari hubungan yang

harmonis dengan media. Peran media bagi PR juga sebagai saluran dalam

penyampaian pesan yang berguna untuk memperkenalkan, informasi dan

pemberitaan dari PR sebagai kekuatan pembentuk opini (power of opinion) yang

sangat efektif. Kerjasama dengan media akan menghasilkan frekuensi publisitas

yang cukup tinggi. Dampak pemberitaan dari media akan menimbulkan efek

keserempakan, efek dramatisir, efek publisitas tinggi, waktu relatif singkat,

pembentukan opini, khalayak yang sangat luas dalam waktu yang bersamaan.

Novianti (2010), disamping dengan penggunaan aktivitas media and press

relations sebagai strategi dalam membentuk citra positif dan mempertahankan

eksistensi perusahaan, PT Indocement Tungal Prakarsa Tbk. juga melakukan

strategi dasar yakni strategi edukatif-informatif dengan penyampaian berita

maupun informasi kepada publiknya sesuai dengan fakta dan opini yang ada di

dalam maupun di luar perusahaan. Disamping itu, PR Indocement juga melakukan

strategi metode komunikasi, kegiatan internal perusahaan (internal special events,

forum komunikasi rapat, company gathering, pengelolaan intranet, koordinir

media internal), serta kegiatan eksternal perusahaan (promosi dan publikasi, press

release, daily news monitoring, hubungan dengan media dan pers, corporate

relations and site visit, external special events, pengelolaan website) yang

bertujuan untuk memengaruhi terciptanya opini publik perusahaan yang memiliki

pengaruh pada eksistensi Indocement. Hasilnya menunjukkan bahwa berbagai

strategi yang dilakukan sudah dapat membentuk opini publik (internal dan

eksternal) yang positif. Hal ini dibuktikan dari banyaknya responden yang

menyatakan citra perusahaan positif (75%). Putra (2008) menggunakan analisis

SWOT (Strength Weaknesses Opportunities and Threaths) dalam

mengidentifikasi strategi PR yang digunakan Public Relations Pariwisata Bali.

Berbagai strategi yang dianalisis berdasarkan SWOT digunakan sebagai indikator

dalam mengidentifikasi persoalan persepsi publik atau stakeholders terkait.

Efektifitas aktivitas yang dilakukan oleh praktisi PR sebagai wujud strategi

yang dirancang dapat diukur melalui tiga variabel3

, yaitu ragam aktivitas,

frekuensi aktivitas, dan kekuatan rancangan pesan. Secara lebih rinci dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Ragam aktivitas

Ragam aktivitas merupakan jenis – jenis aktivitas untuk menyebarluaskan

informasi mengenai perusahaan, baik aktivitas, produk dan jasa.

3 Pengembangan dari konsep variabel penelitian berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran

Kawasan Ekowisata Berbasis Masyarakat” Yassiranda (2011) dalam Tami (2013).

Page 25: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

11

2. Frekuensi aktivitas

Frekuensi aktivitas berarti jumlah (banyaknya) pengulangan aktivitas yang

dilakukan praktisi Public Relations.

3. Kekuatan rancangan pesan

Pesan yang disampaikan dalam aktivitas – aktivitas Public Relations harus

dirancang agar idealnya dapat menarik perhatian khalayak atau publik. Hal

tersebut dapat ditinjau lebih lanjut berdasarkan teori ANSVA menurut Monroe

dalam Kusumastuti (2009). Attention merupakan upaya untuk menimbulkan

perhatian masyarakat luas, sehingga timbul ketertarikan dalam diri masyarakat

untuk melihat atau membaca informasi yang disampaikan. Need merupakan

bagaimana informasi yang disampaikan melalui berbagai aktivitas PR dapat

memenuhi kebutuhan publik, seperti informasi event perusahaan, publikasi,

informasi tentang produk, dan sebagainya. Satisfaction merupakan tingkat

kepuasan khalayak atas segala aktivitas yang dilakukan. Visualization merupakan

pendapat publik mengenai penggambaran pelaksanaan aktivitas PR yang

dilakukan, seperti event, website, dan lainnya seputar perusahaan. Action

menggambarkan tingkat keinginan publik untuk melakukan pembelian, mengikuti

event yang diadakan, mengisi kolom saran, dan lainnya.

Opini Publik

Opini publik (dalam bahasa Inggris public opinion) terdiri dari dua kata

berbahasa latin, yakni opinari dan publicus. Opinari berarti berpikir atau

menduga, publicus berarti milik masyarakat luas. Dengan demikian, dapat

diartikan bahwa opini publik menyangkut hal seperti dugaan, perkiraan, harapan,

dan pilihan yang dilakukan banyak orang (Kasali 1994). Ruslan (2001)

menerjemahkan istilah public opinion menjadi istilah pendapat umum. Cutlip.

Center, dan Broom (2000) menjabarkan istilah opini publik sebagai proses

dinamis komunikasi antarpribadi dan media mengenai isu di antara kelompok dan

kumpulan orang yang mempunyai kapasitas untuk bertindak dengan cara serupa.

Cutlip dan Center dalam Effendy (1999) menjelaskan opini sebagai

pengekspresian suatu sikap mengenai persoalan yang mengandung pertentangan.

Memahami opini seseorang, terutama opini publik, bukanlah susuatu yang

sederhana. Seorang praktisi PR hendaknya dapat memahami secara berkala opini

yang tengah beredar dalam segmen publiknya. Opini sendiri punyai kaitan yang

erat dengan sikap atau attitude (Kasali 1994). Lebih jauh, Abelson4 dalam Kasali

(1994) menyebutkan bahwa opini mempunyai unsur sebagai molekul opini, yakni:

a. Belief (kepercayaan tentang sesuatu)

b. Attitude (apa yang sebenarnya dirasakan seseorang)

c. Perceptions (persepsi)

Dalam kehidupan sehari-hari, istilah sikap telah dipergunakan orang secara

bergantian dengan opini, dalam arti kata: yang sebenarnya sikap disebut opini,

sedangkan yang sebenarnya opini dikatakan sikap. Sikap hanyalah merupakan

kecenderungan atau predisposisi untuk menggapai suatu persoalan atau situasi.

Jadi, sikap tertahan di dalam (inwardly held) yang bila menghadapi suatu

4 R.P Abelson, “Computers, Polls, and Public Opinion", dalam Transactions, 5, 1968, hal. 20-27.

Page 26: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

12

rangsangan bisa diekspresikan ke luar (outwardly expressed) dalam bentuk opini,

suatu pernyataan secara verbal (Effendy 1999). Lebih lanjut, sikap yang

merupakan paduan dari pikiran (kognisi) dan perasaan (afeksi) pada suatu ketika

dapat diekspresikan dalam bentuk tindakan atau perilaku secara fisik atau dalam

bentuk opini secara verbal.

Gambar 1 Proses pembentukan opini publik Sumber: Ruslan (2001)

Penelitian opini menurut J. Carrol Bateman dalam karyanya berjudul Public

Relations for Trade Associations5 didefinisikan sebagai upaya untuk menelaah

secara kuantitatif maupun kualitatif, sikap publik terhadap sebuah perusahaan

dagang, industri, atau organisasi lainnya, dan terhadap kebijaksanaannya,

personelnya, pelayanannya, atau produksinya. Istilah sikap (attirude) pada definisi

tersebut sama saja dengan istilah opini (opinion), sebab opini adalah

pengekspresian sikap yang bersemi di lubuk hati seseorang.

Persepsi lahir dari adanya pengalaman masa lalu yang dipertajam oleh nilai

– nilai budaya, nilai – nilai yang dianut, serta berita – berita yang berkembang.

Komponen ini memberikan suatu rekaman di benak seseorang dan siap dipanggil

kembali jika di kemudian hari berhadapan dengan stimuli serupa. Stimuli yang

masuk akan dicocokkan dengan rekaman yang ada untuk memberikan suatu

interpretasi. Interpretasi inilah yang melahirkan sikap seseorang (Kasali 1994).

Komponen pembentuknya, menurut Ruslan (2001) dikenal istilah ABCs of

attitude, yaitu:

1. Komponen A: Affect (perasaan atau emosi)

Komponen ini berkaitan dengan rasa senang, suka, sayang, takut,

benci, sedih dan kebanggaan hingga muak atau bosan terhadap sesuatu,

sebagai akibat telah merasakannya atau timbul setelah melihat dan

mendengarkannya. Kemudian komponen afektif tersebut merupakan

evaluasi berdasarkan perasaan seseorang yang secara emotif (aspek

emosional) untuk menghasilkan penilaian, yaitu “baik atau buruk”.

5 Diadopsi pada Effendy OU. 1999. Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis.

Bandung(ID): PT Remaja Rosdakarya. 177 hal.

FAKTOR

PENENTU

Latar belakang

budaya

Pengalaman

masa lalu

Nilai-nilai yang

dianut

Berita yang

bercabang

PERSEPSI OPINI KONSENSUS OPINI PUBLIK

PROSES

PEMBENTUKAN

SIKAP

AFFECT

BEHAVIOURS

COGNITIONS

Page 27: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

13

2. Komponen B: Behaviour (tingkah laku)

Komponen ini lebih menampilkan tingkah laku atau perilaku

seseorang, misalnya bereaksi untuk memukul, menghancurkan, menerima,

menolak, mengambil, membeli, dan lain sebagainya. Jadi merupakan

komponen untuk menggerakkan seseorang secara aktif (active element)

untuk melakukan “tindakan atau berperilaku” atas suatu reaksi yang sedang

dihadapinya.

3. Komponen C: Cognition (pengertian atau nalar)

Komponen kognisi ini berkaitan dengan penalaran sesorang untuk

menilai suatu informasi, pesan fakta dan pengertian yang berkaitan dengan

pendiriannya. Komponen ini menghasilkan penilaian atau pengertian dari

seseorang berdasarkan rasio atau kemampuan penalarannya. Artinya

kognitif tersebut merupakan aspek kemampuan intelektualitas seseorang

yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan.

Aktivitas PR yang menyangkut pendapat umum (opini publik) merupakan

aspek yang penting untuk keberhasilan menciptakan opini publik positif dan pada

akhirnya akan tercipta suatu citra yang baik bagi lembaga atau organisasi yang

menjadi tanggung jawabnya (Ruslan 2001). Wasesa (2010) mengungkapkan

bahwa sebuah realitas dapat dipersepsikan berbeda oleh tiap individu dan juga

bisa dipersepsikan berbeda oleh anggota publik yang berbeda. Oleh karena itu,

untuk mendapatkan citra yang diinginkan oleh manajemen perusahaan, praktisi

PR harus memahami secara persis proses seleksi apa yang terjadi ketika publik

menerima informasi mengenai realitas yang terjadi, sehingga praktisi PR harus

mampu memberikan stimulus yang dapat memacu persepsi yang diharapkan

manajemen muncul di benak publik untuk memberikan opini dan citra yang

positif terhadap perusahaan. Dengan kata lain, diperlukan suatu strategi yang tepat

dan sesuai dengan kondisi publik untuk mampu membentuk opini positif dari

publik sehingga akan berdampak baik pada citra perusahaan.

Strategi tentu dibutuhkan dalam pembentukan opini publik. Cutlip, Center,

dan Broom (2000) menjabarkan alasan mengapa strategi diperlukan melalui

pendekatan hubungan koorientasi sebagai berikut:

a. Organisasi dan publik mempunyai definisi yang berlainan atas isu. Mereka

betul – betul tidak membicarakan hal yang sama ketika terlibat dalam komunikasi

tentang “isu itu”. Mereka membicarakan isu yang berbeda – beda

b. Persepsi organisasi tentang pandangan publik tentang suatu isu (evaluasi

definisi “dan” atau “atau”) tidak sesuai dengan pandangan aktual publik.

Manajemen organisasi membuat keputusan tentang publik berdasarkan perkiraan

tidak akurat tentang pandangan publik. Tidak mengejutkan bila hubungan menjadi

buruk ketika anggota publik menjadi sasaran tindakan dan komunikasi organisasi

c. Anggota publik mempunyai persepsi tidak akurat tentang pendirian

organisasi atau isu yang menjadi kepentingan bersama. Tanggapan publik

terhadap manajemen organisasi, produk, tindakan dan prosedur, dan lain-lainnya

didasarakan pada perkiraan tidak akurat tentang kebijakan dan nilai manajemen.

Page 28: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

14

Publik

Khalayak atau publik adalah kelompok atau orang-orang yang

berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik secara internal maupun eksternal

(Jefkins 2004). Kegiatan – kegiatan PR tidak diarahkan kepada khalayak dalam

pengertian yang seluas – luasnya (masyarakat umum). Hal ini mengindikasikan

bahwa kegiatan – kegiatan PR tersebut khusus diarahkan kepada khalayak terbatas

atau pihak tertentu yang berbeda – beda. Jefkins (2004) menambahkan

penyebaran suatu pesan PR tidak dilakukan secara merata ke semua orang seperti

halnya pesan – pesan iklan melalui media massa. Dalam memilih khalayak, PR

bersifat lebih diskriminatif. Unsur atau segmen tertentu sengaja dipilih dalam

rangka lebih mengefektifkan penerimaan pesan – pesan.

Publik atau khalayak perusahaan juga dikenal dengan istilah stakeholders.

Tugas dari praktisi PR adalah membina hubungan baik dengan para stakeholders

melalui proses komunikasi. Kasali (1994) menyebutkan stakeholders merupakan

setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang

mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan.

Kasali (1994) menjelaskan secara umum stakeholders dapat dikelompokkan

menjadi dua bagian, yakni stakeholders internal dan stakeholders eksternal.

Keberhasilan perusahaan pada manajemen modern untuk memperoleh kepuasan

stakeholders dapat dijadikan indikator keberhasilan perusahaan. Perusahaan yang

gagal umumnya kehilangan kepercayaan dari stakeholders-nya. Oleh karena itu,

tugas PR adalah merawat dan mengembangkan kepercayaan unsur internal dan

eksternal (Kasali 1994).

Tabel 1 Stakeholders internal dan eksternal

Stakeholders internal Stakeholders eksternal

1. Pemegang saham

2. Manajemen dan Top Executive

3. Karyawan

4. Keluarga Karyawan

1. Konsumen

2. Penyalur

3. Pemasok

4. Bank

5. Pemerintah

6. Pesaing

7. Komunitas

8. pers

Konsumen dan masyarakat setempat/komunitas akan menjadi objek sasaran

dari penelitian ini sebagai publik eksternal perusahaan karena urgensinya terhadap

eksistensi perusahaan dan keterkaitannya dengan opini publik yang mampu

merefleksikan reputasi dari perusahaan.

Analisis SWOT

SWOT menurut Rangkuti (2009) adalah singkatan dari lingkungan internal

strengths dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan threats

yang dihadapi dunia bisnis. Rangkuti (2009), faktor internal dan eksternal yang

dipertimbangkan dalam analisis SWOT dapat menunjukkan kinerja perusahaan.

Page 29: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

15

Rangkuti (2009) mengungkapkan bahwa analisis SWOT merupakan

identifikasi berbagai faktor secara sitematis untuk merumuskan strategi

perusahaan yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan

(strength) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Lebih lanjut,

Rangkuti (2009) menjelaskan jika analisis SWOT dilakukan dengan

membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman

(threats) dengan faktor internal kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses).

Tahap awal yang dilakukan adalah pengumpulan data. Rangkuti (2009)

lebih lanjut menyebutkan jika tahapan ini tidak sekedar kegiatan pengumpulan

data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra-analisis.

Tahap ini dilakukan dengan membedakan data eksternal dan internal perusahaan

melalui matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS) dan matriks Faktor Strategi

Internal (IFAS). Berikut adalah cara – cara penentuan Faktor Strategi Eksternal:

1. Busun dalam kolom 1 (5 sampai 10 peluang dan ancaman).

2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat

penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting).

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing – masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang

bersangkutan. Pemberian rating untuk faktor peluang bersifat positif

(peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil

diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya.

Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1.

Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh

faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk

masing – masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0

(outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

5. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4) untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan.

Langkah – langkah diatas dapat disajikan dalam suatu tabel matriks Faktor

Startegi Eksternal seperti tabel 2 berikut.

Tabel 2 Matriks faktor strategi eksternal (EFAS)

Indikator Faktor Eksternal Bobot Rating Skor

Ancaman

1

2

:

n

Peluang

1

2

:

n

Total 1,00

Page 30: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

16

Langkah – langkah serupa juga dilakukan untuk menentukan Faktor Strategi

Internal yang dapat disajikan dalam suatu tabel matriks Faktor Startegi Eksternal

seperti tabel 3 berikut.

Tabel 3 Matriks faktor strategi internal (IFAS)

Indikator faktor internal Bobot Rating Skor

Kekuatan

1

2

:

n

Kelemahan

1

2

:

n

Total 1,00

Langkah menyusun matriks Faktor Strategi Internal adalah sebagai berikut:

1. Tentukan faktor – faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan dalam

kolom 1.

2. Beri bobot masing – masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0

(paling penting) sampai 0,0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor –

faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (Tidak boleh melebihi

total skor 1,0).

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing – masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang

bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang termasuk

pada kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat

baik) dengan membandingkannya dengan rata – rata industri atau dengan

pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikannya.

Misalnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata

– rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan di

bawah rata – rata industri, nilainya adalah 4.

Setelah ditentukan EFAS dan IFAS, selanjutnya dapat dilakukan suatu

analisis yang disajikan dalam matriks internal-eksternal (IE Matrix) untuk melihat

strategi yang tepat untuk diterapkan (Rangkuti 2009). Matriks internal-eksternal

dapat disajikan seperti gambar 2 berikut.

Page 31: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

17

4.0 3.0 2.0 1.0

3.0

2.0

1.0

Total skor faktor strategi internal

Gambar 2 Matriks internal-eksternal

Keterangan:

I : Strategi konsentrasi melalui integrasi vertikal

II : Strategi konsentrasi melalui integrasi horizontal

III : Strategi turn around

IV : Strategi stabilitas

V : Strategi konsentrasi melalui integrasi horizontal atau stabilitas (tidak ada

perubahan terhadap laba)

VI : Strategi divestasi

VII : Strategi diversifikasi konsentrik

VIII : Strategi diversifikasi konglomerat

IX : Strategi likuidasi atau bangkrut

Langkah berikutnya yang juga dapat dilakukan untuk mempertajam analisis

dan penentuan strategi yang tepat adalah penentuan EFAS dan EFAS dalam

bentuk kuadran dengan cara mengurangi poin opportunities dengan threats untuk

menghasilkan titik Y. Kemudian dilanjutkan dengan mengurangkan strength

dengan weaknesses untuk menghasilkan titik X. Titik (X,Y) dimasukkan ke dalam

matriks SWOT sehingga diperoleh posisi perusahaan dalam hal ini adalah Telkom

berada pada kuadran tertentu (Rangkuti 2009).

I

Pertumbuhan

II

Pertumbuhan

III

Penciutan

IV

Stabilitas

V

Pertumbuhan

VI

Penciutan Stabilitas

VII

Pertumbuhan

VIII

Pertumbuhan

IX

Likuiditas

Kuat Rata - rata Lemah

Total skor

faktor

strategi

eksternal

Tinggi

Rendah

Menengah

Page 32: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

18

Gambar 3 Diagram analisis SWOT Sumber: Rangkuti (2009)

Gambar 3 menunjukkan posisi perusahaan (dalam hal ini Public Relations

Telkom dalam empat kuadran:

Kuadran I : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan Telkom

memiliki peluang dan kekuatan, sehingga dapat memanfaatkan

peluang yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi

ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif

(Growth Oriented Strategy).

Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, Telkom masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus

diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi

(produk/pasar).

Kuadran III : Telkom menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di

pihak lain, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.

Fokus strategi pengelola Telkom adalah meminimalkan masalah-

masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang

pasar yang lebih baik.

Kuadran IV : Telkom menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Putra (2008) menjelaskan analisis situasi ini menekankan pentingnya suatu

organisasi untuk mengetahui, memahami, dan menganalisis kondisi-kondisi

strategis yang ada di lingkungan internal maupun eksternal yang kemudian

dikaitkan dengan visi dan misi organisasi tersebut dalam pencapaian tujuan

dengan melakukan perbandingan terhadap beberapa faktor, yaitu antara faktor

eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal

kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses) dan dipergunakan untuk

menentukan kinerja perusahaan.

1. Mendukung strategi

agresif

3. Mendukung strategi

Turn Around

BERBAGAI

PELUANG

KELEMAHAN

INTERNAL

KEKUATAN

INTERNAL

BERBAGAI

ANCAMAN

4. Mendukung strategi

defensif

2. Mendukung strategi

diversifikasi

Page 33: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

19

Tabel 4 Matriks SWOT

IFAS

EFAS

STRENGTH (S) WEAKNESS (W)

OPPORTUNITIES (O)

STRATEGI SO

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang

STRATEGI WO

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan untuk

memanfaatkan peluang

THREATS (T)

STRATEGI ST

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi

ancaman

STRATEGI WT

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman Sumber: Rangkuti (2009)

Page 34: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

20

Kerangka Pemikiran

Perusahaan memiliki kewajiban menyampaikan informasi tentang produk,

kebijakan, dan kegiatan yang relevan dengan visi dan misi perusahaan kepada

publiknya. Keberagaman publik tentu saja menimbulkan ketidakpastian terkait

opini yang muncul dari aktivitas dan kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan.

Opini publik yang positif terhadap perusahaan tentu menjadi salah satu kekuatan

untuk menjaga eksistensinya dalam menghasilkan produk dan/atau jasa.

Berbagai strategi perlu diciptakan PR untuk membentuk opini publik.

Strategi yang diciptakan dapat diwujudkan melalui aktivitas – aktivitas PR.

Tingkat pengetahuan mengenai ragam dan frekuensi aktivitas serta tingkat

penilaian terhadap kekuatan rancangan pesan pada aktivitas penyampaian

informasi dapat memengaruhi sikap publik yang menjadi khalayak perusahaan

sehingga berpengaruh pada opini publik yang muncul terhadap perusahaan

(Gambar 3).

Keterangan:

Gambar 4 Kerangka analisis hubungan strategi Public Relations terhadap opini

: berhubungan

: unit analisis SWOT

dan studi deskriptif

STRATEGI

Public Relations

Aktivitas Public Relations (X)

OPINI PUBLIK (Y)

(diukur melalui komponen sikap)

Affect

Cognition

Behaviour

Tingkat keragaman aktivitas

Frekuensi aktivitas

Tingkat kekuatan rancangan pesan

Page 35: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

21

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka analisis di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Semakin beragam aktivitas penyampaian pesan yang diakses, semakin

positif opininya terhadap Telkom.

2. Semakin tinggi frekuensi penyampaian pesan, semakin positif opininya

terhadap Telkom.

3. Semakin tinggi tingkat kekuatan rancangan pesan, semakin positif opini

publik terhadap Telkom

4. Diduga terdapat hubungan antara ragam, frekuensi aktivitas penyampaian

pesan, dan kekuatan rancangan pesan dengan opini publik Telkom

Definisi Operasional

Penelitian ini menggunakan beberapa variabel yang terdiri dari berbagai

indikator. Masing – masing indikator dan variabel dideskripsikan terlebih dahulu

kemudian diberikan batasan masing – masing agar ditemukan skala

pengukurannya. Definisi operasional untuk masing – masing variabel adalah

sebagai berikut:

1. Strategi Public Relations

Strategi Public Relations adalah alternatif optimal yang dipilih untuk

ditempuh guna mencapai tujuan Public Relations dalam kerangka rencana Public

Relations (Public Relations plan) Telkom dengan berbagai pendekatan, yakni

pendekatan strategi operasional, pendekatan persuasif dan edukatif, pendekatan

tanggung jawab sosial, pendekatan kerjasama, serta pendekatan koordinatif dan

integratif.

2. Aktivitas Public Relations

Aktivitas Public Relations adalah segala bentuk kegiatan penyampaian aksi

dan informasi yang dilaksanakan oleh Public Relations sebagai wujud dari strategi

yang telah dirancang, dapat diukur dengan:

a) Ragam aktivitas adalah banyaknya jenis aktivitas Public Relations yang

digunakan untuk menyebarluaskan segala informasi tentang Telkom dan

diketahui oleh publik Telkom (pengelola UMKM). Variabel ragam aktivitas

diukur berdasarkan aktivitas penyampaian informasi mana yang diketahui

khalayak dan digunakan sebagai sumber informasi mengenai perusahaan.

Pengukuran menggunakan skala ordinal berdasarkan jumlah atau banyaknya

aktivitas penyampaian pesan yang diketahui oleh responden dalam

memperoleh informasi mengenai perusahaan. Jumlah pertanyaan untuk

ragam aktivitas Public Relations sebanyak 5 pertanyaan. Akumulasi skor

dikategorikan menjadi tinggi, sedang, dan rendah.

Interval = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

Jumlah Interval

Jumlah interval

a. Rendah jika akumulasi skor 5 – 6 (Kode 1)

b. Sedang jika akumulasi skor 7 – 8 (Kode 2)

c. Tinggi jika akumulasi skor 9 – 10 (Kode 3)

Page 36: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

22

b) Frekuensi aktivitas adalah tingkat keseringan aktivitas dilaksanakan oleh

Public Relations Telkom dalam menyampaikan informasi tentang

perusahaan kepada khalayak (yang diketahui khalayak). Variabel frekuensi

aktivitas diukur berdasarkan seberapa sering aktivitas yang dilaksanakan

oleh Public Relations Telkom dalam menyampaikan informasi tentang

perusahaan yang diketahui responden. Pengukuran menggunakan skala

ordinal dengan empat kategori, yaitu:

1) Tidak pernah, skor 1

2) Jarang, skor 2

3) Sering, skor 3

4) Sangat sering, skor 4

Jumlah pertanyaan untuk frekuensi aktivitas berjumlah 5 pertanyaan.

Akumulasi skor dikategorikan menjadi tinggi, sedang, dan rendah.

Interval = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

Jumlah Interval

Jumlah interval

a. Rendah jika akumulasi skor 5 – 6 (Kode 1)

b. Sedang jika akumulasi skor 7 – 8 (Kode 2)

c. Tinggi jika akumulasi skor 9 – 10 (Kode 3)

c) Kekuatan rancangan pesan merupakan tingkat kekuatan desain aktivitas

penyampaian informasi kepada khalayak yang dinilai oleh responden.

Kekuatan rancangan diukur berdasarkan lima dimensi, yaitu attention, need,

satisfaction, vizualization, dan action.

a. Attention merupakan kekuatan pesan untuk menarik perhatian, dikur

berdasarkan seberapa tinggi kekuatan pesan tersebut dapat menarik

perhatian responden. Pengukuran menggunakan skala ordinal dengan

empat kategori, yaitu:

1) Tidak tahu, skor 1

2) Kurang menarik, skor 2

3) Menarik, skor 3

4) Sangat menarik, skor 4

b. Need merupakan kebutuhan responden akan informasi yang disediakan

pihak manajemen atau Public Relations Telkom. Pengukuran

menggunakan skala ordinal dengan empat kategori, yaitu:

1) Tidak tahu, skor 1

2) Kurang lengkap, skor 2

3) Lengkap, skor 3

4) Sangat lengkap, skor 4

c. Satisfaction merupakan kepuasan responden terhadap ketersediaan

informasi yang diterima mengenai Telkom. Pengukuran menggunakan

skala ordinal dengan empat kategori, yaitu:

1) Tidak tahu, skor 1

2) Tidak puas, skor 2

3) Puas, skor 3

4) Sangat puas, skor 4

d. Vizualization merupakan persepsi responden terhadap penggambaran isi

pesan yang disampaikan praktisi Public Relations Telkom. Pengukuran

menggunakan skala ordinal dengan empat kategori, yaitu:

Page 37: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

23

1) Tidak tahu, skor 1

2) Kurang lengkap, skor 2

3) Lengkap, skor 3

4) Sangat lengkap, skor 4

e. Action menggambarkan tingkat keinginan responden untuk mengikuti

program/menggunakan produk Telkom. Pengukuran menggunakan skala

ordinal dengan empat kategori, yaitu:

1) Sangat lemah, skor 1

2) Lemah, skor 2

3) Kuat, skor 3

4) Sangat kuat, skor 4

Jumlah pertanyaan untuk variabel kekuatan rancangan pesan berjumlah 17

pertanyaan dari keseluruhan indikator kekuatan rancangan pesan.

Akumulasi skor dikategorikan menjadi tinggi, sedang, dan rendah.

Interval = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

Jumlah Interval

Jumlah interval

a. Rendah jika akumulasi skor 17 – 33 (Kode 1)

b. Sedang jika akumulasi skor 34 – 50 (Kode 2)

c. Tinggi jika akumulasi skor 51 – 68 (Kode 3)

Jumlah pertanyaan untuk variabel aktivitas berjumlah 27 pertanyaan dari

keseluruhan indikator opini publik. Akumulasi skor dikategorikan menjadi tinggi,

sedang, dan rendah dihitung berdasarkan penjumlahan masing – masing kode.

Jumlah interval

a. Rendah jika akumulasi kode 3 – 4 (Kode 1)

b. Sedang jika akumulasi kode 5 – 6 (Kode 2)

c. Tinggi jika akumulasi kode 7 – 9 (Kode 3)

3. Opini Publik

Opini publik adalah dugaan, perkiraan, harapan, dan pilihan yang

diungkapkan oleh khalayak perusahaan, dapat diukur dengan:

1. Affect (perasaan atau emosi) merupakan komponen yang berkaitan dengan

rasa senang, suka, sayang, takut, benci, sedih dan kebanggaan hingga muak

atau bosan terhadap aktivitas Public Relations Telkom, sebagai akibat telah

merasakannya atau timbul setelah melihat dan mendengarkannya.

Pengukuran menggunakan skala ordinal dengan empat kategori, berdasarkan

apa yang dirasakan terhadap Telkom sebagai akibat dari aktivitas Public

Relations.

a. Tidak setuju, skor 1

b. Kurang setuju, skor 2

c. Setuju, skor 3

d. Sangat setuju, skor 4

Jumlah pertanyaan untuk variabel affect berjumlah 5 pertanyaan dari

keseluruhan indikator kekuatan rancangan pesan. Akumulasi skor

dikategorikan menjadi tinggi, sedang, dan rendah.

Interval = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

Jumlah Interval

Jumlah interval

a. Rendah jika akumulasi skor 5 - 9 (Kode 1)

Page 38: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

24

b. Sedang jika akumulasi skor 10 - 14 (Kode 2)

c. Tinggi jika akumulasi skor 15 - 20 (Kode 3)

2. Cognition (pengertian atau nalar) merupakan komponen yang berkaitan

dengan penalaran publik untuk menilai suatu informasi, pesan fakta dan

pengertian yang berkaitan dengan pendiriannya yang muncul setelah

dilaksanakan aktivitas Public Relations Telkom. Komponen ini

menghasilkan penilaian atau pengertian dari seseorang berdasarkan rasio

atau kemampuan penalarannya. Pengukuran menggunakan skala ordinal

dengan empat kategori, berdasarkan apa yang diketahui atau dimengerti

tentang Telkom sebagai akibat dari aktivitas Public Relations.

a. Tidak setuju, skor 1

b. Kurang setuju, skor 2

c. Setuju, skor 3

d. Sangat setuju, skor 4

Jumlah pertanyaan untuk variabel cognition berjumlah 5 pertanyaan dari

keseluruhan indikator kekuatan rancangan pesan. Akumulasi skor

dikategorikan menjadi tinggi, sedang, dan rendah.

Interval = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

Jumlah Interval

Jumlah interval

a. Rendah jika akumulasi skor 5 - 9 (Kode 1)

b. Sedang jika akumulasi skor 10 - 14 (Kode 2)

c. Tinggi jika akumulasi skor 15 - 20 (Kode 3)

3. Behaviour (tingkah laku) merupakan komponen yang menampilkan tingkah

laku atau perilaku publik Telkom, misalnya bereaksi untuk menerima,

menolak, mengambil, dan membeli. Jadi merupakan komponen untuk

menggerakkan publik secara aktif (active element) untuk melakukan

“tindakan atau berperilaku” atas suatu reaksi yang sedang dihadapinya.

Pengukuran menggunakan skala ordinal dengan empat kategori, berdasarkan

apa yang dilakukan responden terhadap Telkom sebagai akibat dari

aktivitas Public Relations.

a. Tidak setuju, skor 1

b. Kurang setuju, skor 2

c. Setuju, skor 3

d. Sangat setuju, skor 4

Jumlah pertanyaan untuk variabel behaviour berjumlah 5 pertanyaan dari

keseluruhan indikator kekuatan rancangan pesan. Akumulasi skor

dikategorikan menjadi tinggi, sedang, dan rendah.

Interval = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

Jumlah Interval

Jumlah interval

a. Rendah jika akumulasi skor 5 - 9 (Kode 1)

b. Sedang jika akumulasi skor 10 - 14 (Kode 2)

c. Tinggi jika akumulasi skor 15 - 20 (Kode 3)

Jumlah pertanyaan untuk variabel opini publik berjumlah 15 pertanyaan dari

keseluruhan indikator opini publik. Akumulasi skor dikategorikan menjadi positif

dan negatif.

Page 39: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

25

Interval = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

Jumlah Interval

Jumlah interval

a. Negatif jika akumulasi kode 3 – 4

b. Netral jika akumulasi kode 5 – 6

c. Positif jika akumulasi kode 7 – 9

Page 40: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

26

PENDEKATAN LAPANGAN

Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada sejumlah UMKM (Usaha Menengah, Kecil,

dan Mikro) di wilayah Surabaya, Jawa Timur yang menjadi mitra binaan CDC

(Community Development Center) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. divisi

regional V Jawa Timur. Waktu yang dibutuhkan pada penelitian ini yakni enam

bulan, terhitung dari bulan Februari 2014 sampai dengan Juni 2014 (Lampiran 4).

Objek penelitian ditentukan secara purposive (sengaja) dengan

pertimbangan UMKM merupakan sektor vital perekonomian nasional dan Telkom

memiliki aktivitas-aktivitas Public Relations dan tanggung jawab sosial yang

mendukung pengembangan UMKM berbasis pengembangan teknologi informasi

disamping alasan Telkom adalah perusahaan terbesar penyedia produk dan jasa

layanan komunikasi di Indonesia yang memiliki banyak kelompok binaan. Selain

itu, Telkom memiliki satu divisi khusus yang menjalankan fungsi serta peranan

Public Relations, yaitu Divisi Corporate Communications.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Pendekatan kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode survai, yaitu dengan menggunakan pertanyaan terstruktur

atau sistematis yang sama kepada banyak orang (kuesioner), untuk kemudian

seluruh jawaban yang diperoleh dicatat, diolah, dan dianalisis. Hal ini sesuai

dengan konsep penelitian survei dari Singarimbun dan Effendi (2008) bahwa

penelitian survei dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi serta

menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data primer. Sedangkan

pendekatan kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam dengan informan

dan observasi lapang serta analisis SWOT (Strength Weakness Opportunities and

Threats) untuk mendapatkan gambaran yang lebih detail tentang bagaimana aspek

– aspek eksternal seperti kesempatan (opportunities) dan ancaman (threats) dapat

disikapi lebih lanjut untuk disesuaikan dengan kondisi internal perusahaan seperti

kekuatan (strength), dan kelemahan (weakness) (Putra 2008). Output dari analisis

SWOT yang digunakan adalah usulan strategi yang nantinya akan menjadi

masukan bagi perusahaan terkait penerapan yang paling efektif dan

menguntungkan perusahaan dan bermanfaat bagi publik perusahaan.

Teknik Pemilihan Responden dan Informan

Responden pada penelitian ini merupakan responden yang dipilih dengan

teknik sensus, yakni sebuah sampel yang diambil keseluruhan dari populasi.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pengelola UMKM binaan Telkom area

Surabaya, Jawa Timur yang mengetahui secara pasti keberadaan program

IndiPreneur Telkom (Mitra Telkom). Kemudian kerangka sampling dibuat untuk

Page 41: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

27

menentukan rincian unsur sampling yang akan menjadi responden penelitian.

Kerangka sampling dalam penelitian ini adalah pengelola yang mengikuti

program IndiPreneur Telkom Divisi V Jatim, dimana unit analisisnya adalah

satuan unit usaha. Kerangka sampling dibuat dengan mendata seluruh populasi.

Informan diambil dari divisi Corporate Communications sebagai divisi yang

menjalankan fungsi dan peranan Public Relations sejumlah empat orang.

Berdasarkan perincian tersebut, didapatkan total jumlah sampel penelitian

sebanyak 30 responden dan empat informan yang diselesaikan dalam jangka

waktu 4 minggu.

Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui wawancara

terstruktur dengan menggunakan kuesioner kepada 30 responden dan empat

informan. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi atau jawaban atas

pertanyaan – pertanyaan yang relevan dengan tujuan penelitian. Selain wawancara

terstruktur melalui kuesioner, data primer juga diperoleh melalui wawancara

mendalam dengan informan menggunakan panduan pertanyaan wawancara untuk

mendapatkan informasi tentang strategi Public Relations yang digunakan serta

identifikasi bersama peluang, ancaman, kelebihan, dan kelemahan perusahaan.

Data sekunder yang digunakan dalam penilitian ini diperoleh dari dokumen

perusahaan (profil, strategi, aktivitas Public Relations, laporan

pertanggungjawaban kegiatan perusahaan, dll). Sealin itu, data sekunder juga

ditunjang dengan sejumlah literatur dari hasil penelitian terdahulu yang sejenis,

buku, jurnal ilmiah, skripsi/tesis/disertasi, dan internet.

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data primer yang telah diperoleh selanjutnya dilakukan pengolahan data.

Data kuantitatif diolah dengan menggunakan Microsoft Excel 2010 dan SPSS for

Windows versi 20, dianalisis dengan metode yang sesuai dalam mengukur tingkat

ragam aktivitas, frekuensi aktivitas, kekuatan rancangan pesan, dan opini publik

perusahaan.

Uji statistik yang digunakan berupa Uji Korelasi Rank Spearman. Uji

Korelasi Rank Spearman merupakan uji statisitik yang digunakan untuk melihat

hubungan antara data – data yang berbentuk ordinal. Penyajian data dilakukan

dengan tabulasi frekuensi, tabulasi silang, grafik dan diagram yang disesuaikan

dengan kebutuhan dan ketersediaan data.

Data – data kualitatif terkait strategi dan aktivitas Public Relations Telkom

yang didapatkan saat wawancara menjadi informasi tambahan untuk mendukung

dan memperkuat data kuantitatif yang diperoleh. Setelah opini publik berhasil

dianalisis, langkah selanjutnya adalah penggunaan analisis SWOT untuk

merumuskan strategi Public Relations yang efektif sesuai dengan elemen peluang,

ancaman, kelebihan, dan kekurangan untuk dapat digunakan oleh manajemen

Telkom.

Page 42: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

28

GAMBARAN UMUM

Sekilas PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.6

PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom Group) adalah satu-satunya BUMN

telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar

di Indonesia berbasis ICT (Information, Communication, Technology), mencakup

telepon tetap (fixed phone), telepon wireless (fixed wireless), telepon seluler, data

dan internet, jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui

anak perusahaan. Telkom Group melayani pelanggan di seluruh Indonesia dengan

rangkaian lengkap layanan telekomunikasi. Telkom juga menyediakan berbagai

layanan di bidang informasi, media dan edutainment, termasuk cloud-based and

server-based managed services, layanan e-Payment dan IT enabler, e-Commerce

dan layanan portal lainnya. Saham Telkom tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI :

TLKM) dan menerbitkan American Depository Shares yang terdaftar di New York

Stock Exchange (NYSE : TLK) dan London Stock Exchange (LSE : TKIA).

Telkom mengembangkan portofolio bisnis yang dikenal dengan istilah

TIMES. Berikut penjelasan portofolio bisnis Telkom.

1. Telecommunication

Telekomunikasi merupakan bagian business legacy Telkom. Sebagai ikon bisnis

perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain

Ordinary Telephone Service (POTS), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan

komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta

telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Layanan

telekomunikasi Telkom telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari

pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta

korporasi.

2. Information

Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan Telkom dalam

ranah New Economy Business (NEB). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai

layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup

Value Added Services (VAS) dan Managed Application/IT Outsourcing (ITO), e-

Payment dan IT enabler Services (ITeS).

3. Media

Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan sebagai

bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (FTA) dan Pay TV

untuk gaya hidup digital yang modern.

4. Edutainment

Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis NEB

Telkom dengan menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom menawarkan

6 Sumber : www.telkom.co.id

Page 43: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

29

beragam layanan di antaranya Ring Back Tone (RBT), SMS Content, portal dan

lain-lain.

5. Services

Services menjadi salah satu model bisnis Telkom yang berorientasi kepada

pelanggan. Ini sejalan dengan Customer Portfolio Telkom kepada pelanggan

Personal, Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale, dan Internasional.

Sebagai perusahaan telekomunikasi, Telkom Group terus mengupayakan

inovasi di sektor-sektor selain telekomunikasi, serta membangun sinergi di antara

seluruh produk, layanan dan solusi, dari bisnis legacy sampai New Wave Business.

Untuk meningkatkan business value, pada tahun 2012 Telkom Group mengubah

portofolio bisnisnya menjadi TIMES (Telecommunication, Information, Media,

Edutainment & Service). Untuk menjalankan portofolio bisnisnya, Telkom Group

memiliki empat anak perusahaan, yakni PT Telekomunikasi Indonesia Selular

(Telkomsel), PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), PT Telkom

Metra dan PT Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel).

Visi, Misi, dan Budaya Kerja PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Telkom dikenal sebagai suatu organisasi bisnis yang menyediakan beragam

kebutuhan komunikasi dan informasi konsumen di berbagai daerah di seluruh

wilayah Indonesia bahkan juga menyediakan jaringan yang dapat diakses di luar

wilayah Indonesia. Oleh karena itu, keberadaan visi dan misi corporate

merupakan hal yang sangat penting untuk dilaksanakan dan dipegang erat demi

menjaga kontinuitas bisnis di masa depan. Sodiqin (1998) menjabarkan visi

sebagai cara pandang sebuah organisasi terhadap harapan yang ingin dicapai di

masa yang akan datang. Sedangkan misi merupakan usaha, kegiatan, tindakan

yang strategis, dan merupakan tugas satuan yang mendukung tugas kerja

organisasi. Berdasarkan definisi tersebut, untuk mencapai tujuan bisnisnya,

Telkom mencetuskan visi dan misi perusahaan sebagai berikut:

Visi Telkom

Menjadi pemain terdepan dalam Telecommunication, Information, Media,

Edutainment and Services (TIMES) di wilayah.

“To become a leading Telecommunication, Information, Media, Edutainment and

Services (TIMES) player in the region”.

Misi Telkom

Menyediakan layanan “more for less” TIMES.

Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

Budaya Telkom

Corporate Culture : The Telkom Way

Basic Belief : Always The Best

Core Values : Solid, Speed, Smart

Key Behaviours : Imagine, Focus, Action

Inisiatif Strategis : Pusat keunggulan Fokus pada portofolio dengan pertumbuhan atau value yang tinggi

Page 44: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

30

Percepatan ekspansi internasional Transformasi biaya Pengembangan IDN (id-Access, id-Ring, id-Con) Indonesia Digital Solution (“IDS”) – layanan konvergen pada solusi

ekosistem digital Indonesia Digital Platfrom (“IDP”) – platform enabler untuk

pengembangan ekosistem Eksekusi sistem pengelolaan anak perushaan terbaik Mengelola portofolio melalui BoE dan CRO Meningkatkan sinergi di dalam Telkom Group.

Program Indonesia Digital Entrepreunur (IndiPreneur) Telkom

Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia

merupakan tulang punggung pertumbuhan perekonomian nasional dengan

pengembangan bisnis yang senantiasa berorientasi pada kepedulian dan

pembangunan masyarakat berbasis digital yang mudah, murah, dan bermanfaat.

Telkom memiliki satu target menjadi “The King of Digital” dimana target tersebut

dibagi menjadi tiga bagian, yakni Digital Media, Digital Ecosystem, dan Digital

Society. Khusus untuk Digital Society, Telkom telah merancang pengembangan

digital untuk seluruh kota di Indonesia sehingga nantinya akan tercipta ekosistem

– ekosistem yang Digital Friendly. Selain itu, Digital Society inilah yang akan

menjadi pendorong terciptanya Indonesia Digital Network (IDN), program besar

Telkom sampai 2014 untuk merealisasikan MP3EI (Master Plan Percepatan

Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) sebagai bentuk kontribusi Telkom

untuk membantu pemerintah membangun Indonesia yang lebih baik.

Atas dasar inilah, Telkom sangat memberi perhatian pada pengembangan

UMKM (Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro) melalui program IndiPreneur

(Indonesia Digital Entrepreneur) yang menjadi bagian dari mega proyek Telkom

Digital Society tersebut. Diketahui bahwa sekitar 59 juta dari 242 juta lebih

penduduk Indonesia merupakan pelaku UMKM sehingga mampu memberikan

kontribusi positif bagi pendapatan nasional, yaitu sebesar 56,5 persen dari total

GDP Indonesia (LPJ Sosialisasi Telkom 2014). Para pelaku UMKM dibekali

dengan pengetahuan mengenai implementasi teknologi informasi dan komunikasi

(TIK) dan e-Commerce serta memberikan kemampuan untuk menjalankannya.

Melalui program ini, UMKM lokal dapat mengembangkan bisnis dengan solusi

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berkualitas serta terjangkau, seperti

koneksi broadband, web builder, web hosting, domain name, dan e-Commerce

application yang dapat dinikmati secara gratis dan dioperasikan dengan mudah

sehingga mampu memberikan kemudahan dan keunggulan kompetitif bagi

UMKM untuk bersaing di pasar global.

IndiPreneur juga bertujuan untuk memerangi kesenjangan kualitas

pendidikan antara kota dan pelosok dengan menyediakan infrastruktur Wifi.

Diharapkan infrastruktur tersebut dapat mencerdaskan bangsa Indonesia menjadi

bangsa yang lebih maju dan memiliki daya saing tinggi di kancah global dengan

Page 45: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

31

pemerataan akses informasi dan pembelajaran yang bisa diakses di smartphone,

netbook, laptop, dan perangkat akses internet lain.

Tahun 2014, Telkom menargetkan sekitar 500 ribu UMKM yang tersebar

di seluruh Indonesia dapat berkembang melalui program IndiPreneur ini. Seluruh

UMKM yang tergabung dalam program ini akan terdaftar pada portal IndiPreneur

yakni www.smartbisnis.co.id. Melalui portal tersebut, pengelola UMKM tidak

hanya dapat mempromosikan produk atau jasa yang menjadi core busniness-nya,

akan tetapi juga dapat mengakses informasi seputar perkembangan terkini di

dunia bisnis (Lampiran 1).

Struktur Organisasi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Struktur suatu organisasi atau perusahaan menggambarkan bagaimana

organisasi atau perusahaan tersebut mengatur manajemen di dalamnya, termasuk

mengatur hubungan antar orang, kelompok, dan kepentingan. Struktur suatu

perusahaan dibentuk secara sengaja sebagai salah satu instrumen untuk

melaksanakan portofolio bisnis serta mencapai tujuan yang telah tertuang dalam

visi dan misi perusahaan. Struktur organisasi Telkom disusun sedemikian rupa

untuk menjalankan portofolio bisnis TIMES dan juga mencapai keunggulan

kompetitif di pasar lokal maupun global (Gambar 5).

Gambar 5 Struktur organisasi Telkom Sumber : www.telkom.co.id

Direktur

Utama Group

DIRUT Telkomsel DIRUT Telin DIRUT

TelkomMetra

DIRUT

TelkomMetra

Direktur

Enterprise &

Business Service

Direktur

Wholesale &

International

Service

Direktur Human

Capital

Management

Direktur

Keuangan

Direktur Network

& IT Solution

Direktur Innovation

& Strategic

Portofolio

Direktur

Consumer Service

Page 46: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

32

STRATEGI KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS DALAM

MEMBENTUK OPINI PUBLIK

Strategi Komunikasi Public Relations Telkom

Strategi merupakan seperangkat aktivitas yang dilakukan oleh sebuah

perusahaan atau seseorang dalam mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan

untuk memperoleh keunggulan kompetisi dalam pasar agar lebih baik dari para

pesaingnya (Ruslan 2001). Telkom menerapkan strategi komunikasi yang

disesuaikan dengan portofolio bisnisnya, yakni TIMES (Telecommunication,

Information, Media, Edutainment & Service). Atas dasar tersebut, PR Telkom

menyadari bahwa pendekatan dalam melakukan komunikasi dengan publik tidak

hanya semata – mata untuk menciptakan reputasi baik perusahaan, akan tetapi

juga komunikasi yang mampu memberikan manfaat bagi berbagai pihak,

memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk mengakses informasi atau

memberikan kritik dan saran terhadap perusahaan, sehingga diharapkan mampu

menjembatani kedua belah pihak dan meningkatkan customer satisfaction. Secara

umum, PR Telkom berada di bawah naungan divisi Corporate Communications

Telkom yang berkantor pusat di Jakarta. Akan tetapi, Telkom membagi dirinya ke

dalam tujuh regional kerja, yaitu divisi I Sumatera, divisi II Jakarta dan sekitarnya,

divisi III Jawa Barat, divisi IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, divisi V Jawa

Timur, divisi VI Kalimantan, divisi VII Indonesia Bagian Timur. Masing –

masing regional tersebut memiliki Public Relations yang lingkup tugasnya

pengembangan di masing – masing regional.

Strategi komunikasi yang diterapkan oleh divisi Corporate Communications

sebagai komunikator perusahaan dengan publiknya untuk membentuk opini

publik diintegrasikan dengan stakeholders sasarannya. Hal ini diperkuat dengan

pernyataan dari staf Corporate Communication Telkom IH berikut.

“Industri teknologi dan komunikasi di Indonesia tumbuh di Indonesia

sebesar 1,333 % dalam 12 tahun dan pertumbuhannya lebih tinggi

dibandingkan industri – industri lain. Telkom sebagai perusahaan terbesar

telekomunikasi ikut andil di dalamnya. Tugas PR adalah membentuk

persepsi The King of Digital bagi Telkom di benak publik dengan melakukan

berbagai bentuk strategi komunikasi yang disesuaikan dengan segmen

publik Telkom, apakah itu pemerintah, investor, media, atau masyarakat

luas (konsumen)“ (IH, 33 tahun).

Jika yang menjadi publik adalah pihak pemerintah, metode komunikasi

yang digunakan berupa public exposse, talkshow, dan juga seminar. Jika

perusahaan lain atau BUMN lain yang menjadi publik sasarannya, metode

komunikasi yang digunakan berupa FGD (Focus Group Discussion) dan

gathering. Jika yang menjadi publik sasarannya adalah media, komunikasi

dilakukan melalui touring, public exposse, press conference, news release, dan

juga website. Touring, FGD, talkshow, advertising, website, event, seminar, dan

sponsorship digunakan sebagai media komunikasi dengan komunitas atau

kelompok terkait. PR Telkom juga menggunakan talkshow, website, advertising,

dan seminar sebagai media komunikasi dengan customer dan masyarakat umum.

Page 47: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

33

Hal ini dimaksudkan agar metode komunikasi menjadi lebih efektif dan efisien

serta cocok dengan kriteria maupun kebutuhan komponen sasarannya.

Ruslan (2001) menjelaskan bahwa PR berfungsi untuk menciptakan iklim

yang kondusif dalam mengembangkan tanggung jawab serta partisipasi antara PR

dan masyarakat (khalayak sebagai sasaran) untuk mewujudkan tujuan bersama,

melalui berbagai macam aspek – aspek pendekatan atau strategi PR. Hal ini juga

yang dapat ditemukan dalam strategi komunikasi yang dilakukan oleh PR Telkom,

diantaranya:

1. Pendekatan persuasif dan edukatif

Pendekatan persuasif dan edukatif dilakukan terkait dengan fungsi PR itu

sendiri, yakni menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan

menyebarkan informasi dari organisasi kepada pihak publiknya, baik bersifat

mendidik dan memberikan penerangan maupun dengan melakukan pendekatan

persuasi agar tercipta saling pengertian, menghargai, pemahaman, toleransi, dan

sebagainya. PR Telkom melakukan komunikasi dua arah dengan publiknya.

Artinya, PR Telkom tidak hanya memberikan informasi terus menerus terkait

produk, layanan, dan aktivitas perusahaan kepada publik, akan tetapi juga

menerima (listening, bukan sekedar hearing) kritik dan saran, baik melalui media

cetak, milis, website, dan call center 147. Selain itu, PR Telkom juga memberikan

kesempatan bagi pihak eksternal perusahaan untuk melakukan company visit

(biasanya dari sekolah dan Perguruan Tinggi setempat) yang tentunya akan

mengomunikasikan visi perusahaan melalui edukasi kepada publik.

2. Pendekatan kerjasama

PR Telkom berupaya untuk membina hubungan yang harmonis antara

organisasi dengan berbagai stakeholders-nya, baik ditujukan hubungan ke dalam

(internal relations) maupun hubungan ke luar (external relations) untuk

meningkatkan kerjasama. PR Telkom memasyarakatkan misi perusahaan agar

dapat diterima atau mendapat dukungan dari publik sasarannya dan memperoleh

opini publik dan perubahan sikap yang positif bagi kedua belah pihak (mutual

understanding). Hal ini dilakukan misalnya dengan melakukan negosiasi dengan

bupati atau gubernur untuk rancangan pengembangan wilayah berbasis digital,

press conference, launching, dan bekerjasama dengan berbagai media untuk

mengomunikasikannya ke khalayak luas sehingga dapat membentuk opini di

benak publik. Kaitannya dengan internal relations, PR Telkom juga bersinergi

dengan divisi – divisi terkait untuk dapat melakukan kinerjanya secara maksimal.

Misalnya, PR bersinergi dengan divisi CDC (Community Development Center)

untuk menyampaikan informasi detail terkait program Telkom untuk

pemberdayaan komunitas atau mitra binaan Telkom karena tidak akan cukup

apabila penyampaian informasi hanya dilakukan oleh PR melalui kerjasama media.

PR Telkom membentuk persepsi publik terlebih dahulu untuk kemudian

disinergikan dengan divisi terkait agar opini yang berkembang di benak publik

semakin baik dan menguntungkan berbagai pihak.

3. Pendekatan koordinatif dan integratif

PR Telkom memiliki peranan yang lebih lebih luas tidak hanya membentuk

reputasi baik perusahaan, tetapi juga berpartisipasi dalam menunjang program

pembangunan nasional. Telkom memiliki mega proyek Indonesia Digital Society

yang mendukung MP3EI (Master Plan Percepatan Perluasan Pembangunan

Ekonomi Indonesia) yang harus dikomunikasikan juga kepada khalayak luas

Page 48: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

34

sebagai bentuk kepedulian Telkom untuk Indonesia, sehingga mampu membentuk

reputasi yang baik bagi perusahaan. Tidak sekedar reputasi positif yang

diharapkan, akan tetapi kontribusi Telkom untuk Indonesia juga mendukung

pembangunan Indonesia berbasiskan pengembangan teknologi informasi dan

komunikasi sehingga Indonesia memiliki daya saing di tingkat global.

Beberapa pendekatan komunikasi yang dilakukan PR Telkom diatas secara

tidak langsung dalam periode tertentu mampu membentuk opini positif dari

khalayak terhadap Telkom sebagai perusahaan yang menyediakan jasa dan

layanan komunikasi yang baik. Hampir seluruh responden menganggap Telkom

sebagai perusahaan yang bagus, berkembang, dan memiliki banyak produk untuk

dikonsumsi. Strategi tersebut dianggap berhasil sehingga dapat memperoleh sikap

dan persepsi yang menguntungkan dari khalayak sasarannya dan pada akhirnya

akan tercipta suatu opini dan citra yang menguntungkan (Ruslan 2001).

Aktivitas sebagai Implementasi Strategi Public Relations Telkom

Public Relations melakukan pendekatan citra atau image dari suatu unit

usaha penyedia barang dan jasa sebagai salah satu komponen dalam menjaga

posisi unit usaha di pasar dan keberlangsungan usaha dalam jangka panjang. PR

Telkom bertugas menciptakan pemahaman – pemahaman melalui kekuatan

informasi. Informasi dapat bersumber dari realita mengenai produk Telkom Group

yang disediakan, aktivitas perusahaan, maupun tanggung jawab sosial perusahaan

yang informasinya disebarluaskan kepada publik Telkom. Sebagai bagian yang

menjalankan fungsi strategis di perusahaan, Wasesa (2010) menjelaskan bahwa

tugas PR adalah melakukan battle of opinions, dimana PR harus mampu

menciptakan opini publik yang kuat sehingga berpengaruh terhadap opini yang

datang dari benak publik, baik internal maupun eksternal perusahaan.

Ada dua aktivitas utama yang dilakukan PR Telkom dalam memberikan

informasi kepada publik untuk membentuk opininya, yakni:

1. Internal communications

a. Publikasi dan sosialisasi untuk publik internal di website internal Telkom

(Portal Telkom). Telkom memiliki portal khusus untuk karyawan yang

menjadi bagian dari publik internal. PR Telkom mengelola portal

tersebut untuk menyosialisasikan berbagai informasi terkait perusahaan,

baik prestasi dan penghargaan Telkom, berita karyawan, capaian kinerja

Telkom, dan artikel terkait lainnya. Hal ini dilakukan PR Telkom sebagai

upaya untuk memberikan kemudahan bagi seluruh karyawan Telkom

dalam mengakses informasi terbaru. Disamping itu, portal internal ini

juga dimaksudkan sebagai sarana publikasi bagi karyawan terkait

kegiatan – kegiatan yang dilakukan perusahaan sehingga karyawan selalu

up to date terhadap informasi – informasi tersebut.

2. External communications

a. Media exposse (press release, press conference)

Fungsi dan tugas PR adalah menyelenggarakan publikasi atau

menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas

atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui

oleh publik. Setelah itu, menghasilkan publisitas untuk memperoleh

Page 49: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

35

tanggapan positif secara lebih luas dari masyarakat. Dalam hal ini, tugas

praktisi PR adalah menciptakan berita untuk mencari publisitas melalui

kerjasama dengan pihak pers atau wartawan dengan tujuan

menguntungkan citra lembaga atau organisasi yang diwakilinya (Ruslan

2000). PR Telkom juga mengandalkan kekuatan media untuk

menghasilkan publisitas untuk memengaruhi opini publik terhadap

perusahaan. Beberapa media, baik cetak, internet, ataupun radio di Jawa

Timur yang menjadi rekan dari PR Telkom, adalah Jawa Pos, Investor

Daily, Suara Karya, Antara, Bisnis Indonesia, Seputar Indonesia,

Komputek, Surya, Radar Surabaya, Memo, Bangsa, Jakarta Post, Berita

Lima, Okezone, Kompas, Viva News, Berita Jatim, Kabar Bisnis, Suara

Surabaya, Radio Sonora, Radio Suara Surabaya, Radio Pas FM, dan

Radio Pro2 FM (Lampiran 3).

b. Media relationship

Keberhasilan perusahaan dalam memperoleh publisitas dapat diperoleh

dari hubungan yang harmonis dengan media. Peran media bagi Public

Relations adalah sebagai saluran dalam penyampaian pesan yang

berguna untuk memperkenalkan informasi dan pemberitaan dari PR

sebagai kekuatan pembentuk opini (power of opinion) yang sangat

efektif (Khadijah 2011). Beberapa aktivitas yang dilakukan oleh PR

Telkom demi menjaga hubungan yang harmonis dengan media adalah

media gathering. Kegiatan yang dilakukan dengan pers biasanya

diwujudkan dalam bentuk sport gathering, kontak personal, berkumpul

ketika ada event-event yang diliput, dan lain sebagainya dengan

intensitas yang tidak rutin tapi sering dilakukan.

c. Customer education

Aktivitas lain yang dilakukan PR Telkom dalam memberikan aksi dan

informasi kepada publik perusahaan adalah melalui kegiatan customer

education. Edukasi dilakukan dalam bentuk company visit, seminar di

perguruan tinggi setempat dan event ke sekolah – sekolah di Surabaya

dan sekitarnya. Tanggal 11 Oktober 2013, Telkom bekerja sama dengan

pihak perguruan tinggi setempat (Institut Agama Islam Negeri Sunan

Ampel) untuk mengadakan pelatihan “Toko Online” yang diikuti oleh

sekitar 30 peserta 7. Berbagai metode tersebut dilakukan dengan maksud

untuk menyampaikan informasi seputar Telkom dalam bentuk kegiatan

yang tidak terkesan “menggurui” dan menunjang pengembangan potensi

dan bakat peserta dengan basis teknologi, informasi, dan komunikasi.

d. Complain handling

Komplain dari konsumen ataupun stakeholders yang berkepentingan

juga ditangani oleh PR Telkom. Dikhususkan untuk komplain via call

center Telkom 147, penanganan komplain langsung dilakukan oleh

bagian customer services. Seringkali, saat ini komplain dari publik

terpublikasi di media online, seperti kaskus. Berbagai komentar terkait

isu Telkom ataupun keluhan atas produk dan layanan Telkom dapat

diakses jutaan pelanggan. Peranan PR Telkom disini adalah melakukan

7 Sumber : Data peserta pelatihan Toko Online LPKBI 2013 – 2014 Institut Agama Islam Negeri

Sunan Ampel

Page 50: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

36

kontrol dengan memberikan informasi yang relefan dengan isu supaya

tidak memberikan kerugian bagi banyak pihak yang berkepentingan.

e. Bekerjasama dengan unit – unit atau divisi terkait untuk beberapa

program

Berbagai upaya dalam memberikan aksi dan informasi kepada publik

akan lebih efektif hasilnya jika dilakukan dengan integrasi dan

kolaborasi yang baik dengan divisi – divisi lain dalam perusahaan. Hal

ini juga dilakukan oleh PR Telkom untuk mengupayakan efektifitas

penyampaian informasi kepada publik. Misalnya, pada mega proyek

Digital Society, secara khusus PR Telkom berkoordinasi dengan unit

pengembangan komunitas CDC (Community Development Center)

dalam memberikan informasi kepada publik sasaran melalui sosialisasi,

pengembangan kapasitas dari komunitas, dan lain sebagainya.

f. Event Management

Aktivitas event management dilakukan oleh PR Telkom. Bagi setiap

kegiatan di luar kantor yang diprakarsai oleh Telkom, peran PR adalah

menyusun informasi – informasi apa yang dapat dibawa pada kegiatan

tersebut sebagai sarana edukasi dan persuasi. PR Telkom juga

menyiapkan press converence atau sesi bagi pers atau media untuk

meliput kegiatan dan memperoleh informasi seputar kegiatan sebagai

data untuk dipublikasikan.

Page 51: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

37

AKTIVITAS PENYAMPAIAN INFORMASI OLEH PUBLIC

RELATIONS DAN OPINI PUBLIK PROGRAM

INDIPRENEUR TELKOM

Aktivitas Penyampaian Informasi Program IndiPreneur Telkom

IndiPreneur Telkom adalah salah satu program baru Telkom yang diinisiasi

untuk mendukung program pembangunan perekonomian nasional Indonesia

dengan UMKM (Usaha Menengah Kecil dan Mikro) sebagai sasarannya.

Informasi seputar program tersebut mutlak dibutuhkan oleh UMKM maupun

seluruh stakeholders lainnya yang menjadi publik perusahaan agar dapat

berkontribusi dalam mencapai tujuan program dan tentunya juga mampu

membangun UMKM di seluruh wilayah Indonesia.

Pemberitaan di media

Segala bentuk aktivitas penyampaian informasi yang dilakukan oleh PR

Telkom bertujuan untuk membentuk persepsi di benak publik terhadap perusahaan.

Salah satunya adalah melakukan sinergi dengan pihak media untuk memberitakan

program, kegiatan, dan isu mengenai perusahaan sehingga diketahui oleh publik

luas. PR Telkom menyusun press release terkait isu atau kegiatan perusahaan

yang ingin diberitakan kepada khalayak luas dan didistribusikan kepada beberapa

media massa cetak (Lampiran 2). Press Release seputar kegiatan IndiPreneur

telah didistribusikan kepada media cetak lokal, seperti Jawa Pos, Antara, Seputar

Indonesia, Surya, dan Radar Surabaya.

Pemberitaan di internet

Telkom merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

disoroti keberadaannya oleh berbagai pihak karena dikenal dengan produk dan

layanannya serta kegiatan dan prestasi yang dikonsumsi oleh masyarakat yang

tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Perkembangan teknologi dan informasi

yang sangat pesat saat ini merupakan suatu peluang bagi PR sebagai penghubung

antara perusahaan dengan khalayak luas untuk mendistribusikan informasi –

informasi tersebut. PR Telkom bekerjasama dengan berbagai warta berita online

untuk juga ikut menginformasikan kepada berbagai pihak mengenai produk,

layanan, prestasi, dan aktivitas dari Telkom. Pemberitaan melalui internet juga

dilakukan oleh PR Telkom dengan mengaktifkan portal atau website resmi milik

Telkom, yakni www.telkom.co.id yang berisi berbagai macam ulasan mengenai

Telkom Group yang bisa diakses secara terbuka oleh khalayak luas serta website

khusus IndiPreneur (www.smartbisnis.co.id) yang secara khusus dibuat untuk

mewadahi para penggunanya.

Berita mengenai program IndiPreneur Telkom yang terbilang masih baru

tersebut dapat diakses dengan cepat di media internet. Berbagai artikel terkait

telah banyak diterbitkan oleh berbagai portal berita online, seperti Republika

Online, Berita Jatim, Kabar Bisnis, Koran Indonesia, dan lain sebagainya

sebanyak 48 media online (Lampiran 3), website Telkom dan website Indipreneur

sendiri. Beberapa waktu yang lalu, pemberitaan prestasi Telkom terkait program

IndiPreneur tersebut tercatat dalam Rekor Muri di Sidoarjo, Jawa Timur. Telkom

juga mengadakan IndiPreneur Fest pada tahun 2013 dan juga diberitakan oleh

banyak warta berita online yang dapat diakses secara bebas oleh khalayak luas.

Page 52: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

38

Sosialisasi dan Brosur

Sosialisasi dilakukan oleh pihak Telkom sebagai bentuk komunikasi dengan

publik IndiPreneur atau sasaran program tersebut, yakni pengelola UMKM yang

juga menjadi mitra binaan Telkom. Secara khusus, sosialisasi dikelola oleh bagian

pembinaan komunitas atau community relations yang dijalankan oleh CDC

(Community Development Center). Tidak hanya kepada mitra binaan, sosialisasi

juga pernah diadakan dengan mengajak rekan – rekan mahasiswa yang memiliki

jiwa entrepreneur agar dapat terdedah informasi seputar bisnis berbasiskan media

digital yang diusung Telkom sejak tahun 2013.

Penyampaian informasi seputar IndiPreneur kepada pihak terkait dalam

sosialisasi dilakukan selama beberapa jam dengan sekaligus memberikan praktek

langsung bagi peserta untuk dapat menggunakan perangkat komputer, layanan

internet dan email, serta mendaftarkan unit bisnis atau UMKM peserta di website

IndiPreneur www.smartbisnis.co.id. PR Telkom disini bersinergi dengan divisi

CDC untuk melaksanakan sosialisasi dengan melakukan pertukaran informasi

seputar IndiPreneur sehingga tidak terjadi kesalahpahaman di masa depan terkait

dengan pemberitaan yang akan dipublikasikan oleh PR Telkom.

Sosialisasi dan pelatihan bagi UMKM pada tahun 2014 dilakukan selama

beberapa kali. Tanggal 24 Februari 2014 dilakukan sosialisasi dan pelatihan bagi

UMKM di beberapa tempat dalam waktu yang berbeda, yakni di BLC Margoyoso

dan Dinoyo, Surabaya, Jawa Timur. Pelatihan untuk anggota mitra Telkom

lainnya juga dilakukan di tempat yang sama pada bulan Maret 2014 dan dihadiri

oleh puluhan peserta.8

Tingkat Pengetahuan mengenai Ragam dan Frekuensi Aktivitas

Penyampaian Informasi Program IndiPreneur Telkom

Responden dalam penelitian ini adalah pengelola UMKM yang menjadi

mitra binaan Telkom yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur. Berdasarkan data

yang sudah diolah, didapatkan hasil bahwa penyampaian pesan seputar

IndiPreneur melalui sosialisasi yang diberikan pihak Telkom kepada UMKM

mitra binaan lebih banyak diketahui oleh responden dengan presentase sebesar

62 % (Gambar 4). Artinya, sosialisasi digunakan sebagai sumber informasi utama

bagi pengelola UMKM dalam mengetahui lebih jauh informasi mengenai

IndiPreneur tersebut, sedangkan media cetak, internet, dan brosur sebagai

sumberi informasi memiliki porsi yang lebih kecil diketahui dan diakses oleh

responden dengan presentase masing – masing sebesar 9%, 4%, dan 2%. Sisanya

sebesar 23 % adalah tingkat pengetahuan resonden terhadap media penyampai

informasi IndiPreneur dari rekan, teman, atau saudara.

8 Sumber : Data peserta pelatihan Bos Toko dan IndiPreneur Telkom Surabaya 2014

Page 53: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

39

Gambar 6 Presentase ragam aktivitas penyampaian pesan yang diketahui

responden

Keseluruhan responden mengungkapkan bahwa sosialisasi adalah sumber

informasi utama sehingga responden mengetahui berbagai informasi tentang

program dari sosialisasi tersebut. Sumber informasi lainnya seperti pemberitaan di

media cetak, internet, ataupun brosur tidak banyak diketahui. Hal ini

mengindikasikan bahwa aktivitas penyampaian pesan oleh PR Telkom yang

diketahui responden tidak beragam. Kenyataan tersebut diperkuat dengan

pernyataan responden HR yang sudah menjadi mitra Telkom selama 4 tahun

sebagai berikut.

“Program UKM Online dari Telkom itu taunya dari sosialisasi mbak. Dapat

telepon dari orang Telkomnya untuk datang ke sosialisasi. Kalau dari

internet tidak mbak, karena memang tidak pakai internet. Masih ada

kebutuhan lain. Koran juga tidak langganan” (HR, pengusaha potong kertas

struk).

Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yakni jangkauan berita

yang tidak sampai kepada responden (pemberitaan di media internet atau media

cetak lebih umumnya tersegmentasi pada kalangan menengah ke atas), responden

yang tidak akses kepada internet ataupun surat kabar, dan juga frekuensi

pemberitaan yang tidak terlalu sering. Terhitung pada tahun 2014, jumlah

pemberitaan di media dari Press Release yang disediakan oleh PR Telkom hanya

sebanyak tiga kali pemberitaan. Hal ini tentu saja berdampak pada opini dan sikap

publik terhadap program tersebut. Hampir 100% responden mengaku tidak

mengetahui program IndiPreneur sebelum menerima sosialisasi dari pihak

Telkom.

Fungsi dan tugas PR adalah menyelenggarakan publikasi atau

menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau

kegiatan perusahaan yang pantas untuk diketahui oleh publik, kemudian

menghasilkan publisitas untuk memperoleh tanggapan positif secara lebih luas

dari masyarakat. Tugas praktisi PR adalah menciptakan berita untuk mencari

publisitas melalui kerjasama dengan pihak pers atau wartawan dengan tujuan

menguntungkan citra lembaga atau organisasi yang diwakilinya (Ruslan 2000).

Publikasi melalui media dan pers yang dilakukan oleh PR kurang tersegmentasi

dengan tepat, khususnya untuk program IndiPreneur sehingga pada akhirnya

pengelola UMKM yang tidak akses menjadi tidak mengetahui informasi dari

Sosialisasi 62%

Media Cetak 9%

Media Internet

4%

Brosur 2%

Rekan/Saudara 23%

Page 54: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

40

media – media yang bersangkutan. Berkaitan dengan kondisi tersebut, PR Telkom

bertugas dalam membentuk persepsi terlebih dahulu di benak publik sehingga

publik paling tidak mengetahui bahwa Telkom memiliki program tersebut.

Menyadari perihal tersebut, PR tidak dapat berdiri sendiri ketika akan

menyampaikan informasi dan membentuk opini publik terhadap program Telkom

tersebut ataupun perusahaan secara umumnya. Akan tetapi, PR juga

mensinergikan dirinya dengan divisi terkait, seperti CDC, dalam menyampaikan

informasi yang dibutuhkan publik sehingga terciptalah sosialisasi yang

dikhususkan bagi mitra binaan Telkom serta kelompok lain yang membutuhkan

sosialisasi menurut pihak Telkom. Jadi, pemberitaan di media saja memang tidak

cukup untuk membentuk persepsi, opini, dan sikap publik yang terkait dengan

pelaksanaan program tersebut. Terutama bagi penerima manfaat program, adanya

sosialisasi dan pembinaan secara berkala dapat memacu semangat dalam

mengembangkan UMKM. Bagi pihak Telkom sendiri, disamping penilaian yang

baik terhadap perusahaan oleh publik, keikutsertaan berbagai pihak dalam

mendukung program tersebut tentu akan memberikan keuntungan bisnis

(peningkatan jumlah pelanggan produk dan jasa Telkom) serta tercapainya

pemenuhan tanggung jawab Telkom untuk Indonesia.

Berdasarkan beberapa sumber informasi seputar IndiPreneur yang diketahui

responden sesuai penjelasan diatas, dapat pula dianalisis tingkat pengetahuan

responden mengenai ragam aktivitas penyampaian pesan tersebut. Didapatkan

hasil bahwa tingkat pengetahuan responden mengenai ragam aktivitas

penyampaian pesan tentang IndiPreneur berada pada kategori sedang. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak banyak responden yang mengetahui dan tidak

mengakses sumber media selain sosialisasi untuk mengetahui info seputar

program IndiPreneur. Sebaran dan presentase responden dapat dilihat pada tabel

dan diagram berikut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50 % responden memiliki tingkat

pengetahuan mengenai ragam aktivitas penyampaian pesan tentang IndiPreneur

yang sedang. Tidak berbeda jauh dengan presentase dari kategori sedang, tingkat

pengetahuan responden pada kategori rendah memiliki presentase sebesar 46,7 %.

Sedangkan untuk tingkat pengetahuan responden pada kategori tinggi hanya

sebesar 3,3 %. Artinya, sedikit responden yang mengetahui media penyampaian

pesan mengenai IndiPreneur selain melalui sosialisasi.

Gambar 7 Tingkat pengetahuan responden mengenai ragam penyampaian pesan

0

10

20

30

40

50

60

Rendah Sedang Tinggi

Presentase

Pengetahuan Mengenai Ragam Media Penyampaian Pesan

Page 55: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

41

Sejalan dengan ragam media penyampaian pesan yang diketahui responden,

pengetahuan responden mengenai frekuensi penyampaian pesan melalui beberapa

media tersebut masih rendah dengan presentase sebanyak 50 %. Tingkat

pengetahuan pada kategori sedang sebesar 46,7 % dan 3,3 % pada kategori tinggi.

Artinya, sebagian responden tidak mengetahui secara pasti seberapa sering media

– media tersebut memberitakan atau menyebarluaskan informasi seputar program

IndiPreneur (Gambar 8).

Gambar 8 Tingkat pengetahuan responden mengenai frekuensi penyampaian

pesan

Berdasarkan pengakuan responden yang hampir keseluruhan mengetahui

program tersebut via sosialisasi, rata – rata mengetahui sosialisasi dilakukan

sebanyak satu kali (tidak sering) dan hampir tidak mengetahui seberapa sering

diberitakan melalui media lainnya, baik cetak ataupun internet. Hal ini juga

dinyatakan oleh SI.

“Pemberitahuan sosialisasi dapatnya sekali mbak. Orang Telkom yang

menelepon secara langsung untuk memberikan instruksi ikut sosialisasi.

Diajak teman juga sekali untuk datang, kebetulan mitra binaan dengan

Telkom juga” (SI, pedagang alas kaki).

Pernyataan SI tersebut juga diperkuat oleh ungkapan dari ES sebagai berikut.

“Saya taunya dari teman sekali. Kalau dari koran atau internet tidak pernah

mbak. Tidak sempat juga buka – buka di internet atau baca koran mbak.

Mending cari duit” (ES, pedangang sepatu).

Tingkat Penilaian terhadap Kekuatan Rancangan Pesan terkait Program

IndiPreneur Telkom

Kekuatan rancangan pesan merupakan elemen penting dalam

menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Penelitian ini menggunakan

komponen ANSVA menurut Alan H Monroe dalam Kusumastuti (2009), yakni

terdapat lima tahapan urutan motif sesuai cara berpikir manusia dalam formula

tersebut: Attention (perhatian), Need (kebutuhan), Satisfaction (kepuasan),

Visualization (visualisasi), dan Action (tindakan).

Secara keseluruhan, penilaian responden terhadap kekuatan rancangan pesan

tentang IndiPreneur berada pada kategori rendah dengan presentase yang cukup

0

10

20

30

40

50

60

Rendah Sedang Tinggi

Presentase

Pengetahuan responden tentang frekuensi aktivitas

Page 56: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

42

tinggi, yakni sebesar 93,3 %. Angka tersebut dapat dikaitkan dengan pengetahuan

responden mengenai ragam aktivitas penyampaian pesan tentang IndiPreneur

yang berbanding terbalik dengan variabel penilaian terhadap kekuatan rancangan

pesan ini. Pengetahuan yang tidak cukup tinggi terhadap ragam aktivitas

penyampaian pesan membuat responden juga tidak cukup pertimbangan untuk

menilai bagaimana kekuatan rancangan pesan dari masing – maisng media

penyampai pesan seputar IndiPrenuer sesuai formula ANSVA. Berikut

merupakan gambaran lebih detail dari penilaian responden terhadap kekuatan

rancangan pesan dari masing – masing media penyampai pesan seputar

IndiPreneur Telkom yang terbagi dalam tiga kategori, yakni rendah, sedang dan

tinggi.

Gambar 9 Tingkat penilaian responden terhadap kekuatan rancangan pesan

(akumulasi)

Diagram berikut menggambarkan bahwa rata – rata penilaian responden

terhadap kekuatan rancangan pesan dari masing – masing media berada pada

kategori rendah dengan komposisi yang jauh berbeda dengan komponen sedang

dan tingginya. Tingkat penilaian pada kategori tinggi hanya ada pada sosialisasi,

yakni sebesar 63,3 %.

Gambar 10 Tingkat penilaian responden terhadap kekuatan rancangan pesan

berdasarkan ragam media

0

20

40

60

80

100

Rendah Sedang Tinggi

Presentase

Penilaian terhadap kekuatan rancangan pesan

Media CetakMedia

InternetBrosur Sosialisasi

Rekan/Saudara

Rendah 90 96,7 93,3 6,7 73,3

Sedang 6,7 3,3 3,3 30 20

Tinggi 3,3 0 3,4 63,3 6,7

0

20

40

60

80

100

120

Pre

sen

tase

Page 57: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

43

Penilaian pada kekuatan pesan yang tinggi pada media sosialisasi didukung

oleh pernyataan CKD berikut.

“Sudah cukup menarik informasi yang disampaikan, tetapi masih kurang

mbak waktunya. Masih belum paham betul jadi sebaiknya ada sosialisasi

lagi. Tapi keseluruhan sudah memuaskan dan menarik” (CKD, pedagang

baju, tas, sepatu wanita).

Pernyataan tersebut juga diperkuat dengan ungkapan SI sebagai berikut berikut.

“Sudah cukup memuaskan tetapi secara pribadi masih kurang. Inginnya

nambah lagi biar lebih paham dan bisa mengelola bisnis online” (SI,

pedagang sepatu).

Hal ini dapat terjadi mengingat sosialisasi merupakan ragam aktivitas

penyampaian pesan yang diketahui dan diakses oleh seluruh responden,

sedangkan untuk media cetak, internet, brosur, dan informasi dari rekan atau

saudara, penilaian responden berada pada kategori rendah dengan presentase

diatas 90 % untuk media cetak, internet, dan brosur serta 73,3 % untuk penilaian

terhadap informasi dari rekan atau saudara responden dikarenakan rata – rata

responden mengungkapkan bahwa mereka tidak mengakses atau tidak mengetahui

informasi seputar IndiPreneur dari media yang bersangkutan.

Opini Publik terkait Pelaksanaan Program IndiPreneur Telkom

Cutlip dan Center dalam Effendy (1999) menjelaskan opini sebagai

pengekspresian suatu sikap mengenai persoalan yang mengandung pertentangan.

Memahami opini seseorang, terutama opini publik, bukanlah susuatu yang

sederhana. Seorang praktisi Public Relations hendaknya dapat memahami secara

berkala opini yang tengah beredar dalam segmen publiknya. Opini sendiri punya

kaitan yang erat dengan sikap atau attitude (Kasali 1994). Penelitian ini

menggunakan tiga elemen sikap, yakni affect, cognition, dan behaviour untuk

menilai opini publik, khususnya terhadap program IndiPreneur Telkom.

Gambar 11 Opini publik berdasarkan tingkat affect, cognition, dan behaviour

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Affect Cognition Behaviour

Presentase

Opini publik berdasarkan tingakatan affect, cognition, dan behaviour

Rendah

Sedang

Tinggi

Page 58: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

44

Opini publik berdasarkan komponen affect, cognition, dan behaviour

terhadap program IndiPreneur Telkom adalah tinggi pada tingkatan affect dan

cognition, akan tetapi sedang pada tingkatan behaviour-nya dengan presentase

masing – masing 53,3 %, 83,3 %, dan 60 %. Angka tersebut menunjukkan bahwa

aktivitas – aktivitas penyampaian pesan yang dilakukan PR Telkom bekerjasama

dengan pihak – pihak terkait (khususnya melalui sosialisasi) cukup efektif

memberikan dampak pada tingkat affect, cognition, dan behaviour publik

IndiPreneur.

Tingkat Affect

Ruslan (2001) menjelaskan bahwa affect berkaitan dengan rasa senang, suka,

sayang, takut, benci, sedih dan kebanggaan hingga muak atau bosan terhadap

sesuatu, sebagai akibat telah merasakannya atau timbul setelah melihat dan

mendengarkannya, dalam hal ini adalah perasaan responden terhadap program

IndiPreneur Telkom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat affect

responden terhadap program tersebut adalah tinggi dengan presentase sebesar

53,3 %. Sementara 40 % responden berada pada tingkat affect sedang, dan 6,7 %

responden pada tingkatan rendah.

Sebagian besar responden telah merasakan manfaat dari pemberian

informasi seputar IndiPreneur dan juga menilai baik pada program tersebut. Akan

tetapi juga ada sebagian responden yang memiliki penilaian berbeda. Responden

berinisial AS mengutarakan bahwa belum merasakan manfaat dan pentingnya

program tersebut karena dinilai kurang cocok dengan bisnis penerbitan buku yang

dikelolanya.

Tingkat Cognition

Ruslan (2001) menjelaskan bahwa komponen kognisi ini berkaitan dengan

penalaran sesorang untuk menilai suatu informasi, pesan fakta dan pengertian

yang berkaitan dengan pendiriannya, dalam hal ini adalah informasi tentang

Telkom dan program IndiPreneur yang sedang dilaksanakan. Senada dengan

tingkatan affect, tingkat pengetahuan responden berada pada kategori tinggi

dengan presentase yang lebih besar dari tingkatan affect, yakni sebesar 83,3 %.

Sebagian besar responden mengetahui dan masih mengingat berbagai

informasi yang telah didapatkan setelah mengikuti sosialisasi atau dari media

penyampaian pesan lain yang diakses. Informasi seputar biaya transaksi, website

www.smartbisnis.co.id sebagai portal khusus IndiPrneuer, Telkom sebagai

pengusung program, serta pelayanan yang diberikan Telkom masih diketahui

dengan cukup baik oleh responden.

Tingkat Behaviour

Ruslan (2001) menjelaskan bahwa komponen ini lebih menampilkan

tingkah laku atau perilaku seseorang secara aktif (active element), yakni kaitannya

dengan perilaku publik yang menjadi bagian dari program IndiPreneur Telkom.

Hasil penelitian menunjukkan tingkat perilaku yang ditampilkan responden

terhadap program tersebut berada pada kategori sedang atau dengan presentase

sebesar 60% dari total 100% tingkatan behaviour. Arti dari presentase tersebut

adalah segala bentuk penyampaian informasi kepada publik mengenai program

yang dilakukan oleh PR Telkom dan pihak terkait tidak berdampak secara

signifikan pada perilaku responden.

Page 59: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

45

Beberapa responden memberikan keterangan bahwa pengetahuan terhadap

program tersebut tidak selalu selaras dengan perilaku yang ditampakkan.

Meskipun mengetahui secara pasti informasi dan manfaat program tersebut,

namun responden masih menyesuaikan lagi dengan prioritas kebutuhan,

kemampuan mengakses internet dan juga menggunakan perangkat komputer, serta

kesesuaian dengan unit bisnis atau UMKM yang digeluti apakah memerlukan

internet sebagai basis pemasaran dan pengelolaan bisnis atau tidak. Hal tersebut

juga diungkapkan oleh SI sebagai berikut.

“Saya kurang mengerti penggunakan komputer mbak, apalagi internet. Jadi

mungkin akan berguna jika diterapkan oleh yang bisa mempraktekkan. Saya

sudah mendaftar akan tetapi belum ada hasilnya karena tidak dikelola. Bagi

yang mengerti dan mampu tentu akan sangat bermanfaat mbak” (SI,

pedagang sepatu).

Secara keseluruhan, ketiga komponen tersebut mampu menggambarkan

bagaimana opini publik terkait program IndiPreneur. Berikut sebaran dan

presentase akumulasi tingkatan affect, cognition, dan behaviour responden

menjadi tingkat opini publik.

Gambar 12 Opini publik responden

Opini publik terkait program IndiPreneur Telkom yang sudah dilaksanakan

sejak tahun 2013 terbilang positif. Sebanyak 73,3 % responden mengakui bahwa

Telkom memberikan banyak ilmu dan keuntungan bagi pengembangan usaha

bisnis yang dikelola melalui program tersebut. Telkom dinilai sebagai perusahaan

yang memberikan pelayanan yang cukup baik, tidak hanya dari produk dan jasa

komunikasi yang disediakan, akan tetapi juga bentuk dukungannya kepada

masyarakat untuk mengembangkan sektor perekonomian maupun sektor lainnya.

01020304050607080

Negatif Netral Positif

Presentase

Opini publik

Page 60: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

46

ANALISIS HUBUNGAN AKTIVITAS PENYAMPAIAN

INFORMASI OLEH PUBLIC RELATIONS DENGAN OPINI

PUBLIK PROGRAM INDIPRENEUR TELKOM

Hubungan Ragam Aktivitas Penyampaian Pesan oleh Public Relations dan

Opini Publik menurut Tingkatan Affect

Ragam aktivitas penyampaian pesan dilihat dari pengetahuan responden

terhadap aktivitas Public Relations yang digunakan untuk menginformasikan

IndiPreneur Telkom dan diketahui oleh publik Telkom (pengelola UMKM).

Informasi seputar IndiPreneur disebarluaskan melalui media cetak, internet,

brosur, sosialisasi, dan juga dari rekan/saudara pengelola UMKM.

Pembahasan berikut menguraikan tentang hubungan antara ragam aktivitas

penyampaian pesan oleh PR dan opini publik menurut tingkatan affect. Tingkatan

affect yang dimaksud adalah perasaan senang, puas, dan menerima atas program,

produk, dan layanan Telkom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar

26,7 % responden memiliki opini positif dengan pengetahuan terhadap ragam

aktivitas yang rendah. Opini positif juga dimiliki oleh sebanyak 23,3 % responden

dengan pengetahuan mengenai ragam aktivitas sedang dan 3,3 % responden

dengan pengetahuan ragam penyampaian pesan tinggi.

Tabel 5 Jumlah dan presentase ragam aktivitas penyampaian pesan oleh Public

Relations dan opini publik tingkatan affect

Opini

publik

(affect)

Ragam aktivitas penyampaian pesan Total

Rendah Sedang Tinggi

∑ % ∑ % ∑ % ∑ %

Negatif 1 3,3 1 3,3 0 0 2 6,7

Netral 5 16,7 7 23,3 0 0 12 40,0

Positif 8 26,7 7 23,3 1 3,3 16 53,3

Total 14 46,7 15 49,9 1 3,3 30 100,0

Uji Rank Spearman: Nilai Koefisien Korelasi = 0,097, Nilai Signifikansi = 0,608

Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara

pengetahuan responden tentang ragam aktivitas penyampaian dan tingkat affect

dari opini publik. Hasil tersebut diperkuat dengan hasil uji korelasi Rank pearman

yang menunjukkan nilai signifikansi 0,608 dimana angka tersebut lebih besar dari

taraf kepercayaan α 0,05 (0,608 > 0,05), artinya tidak ada hubungan antara kedua

variabel yang digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis mengenai

semakin tinggi ragam media penyampaian pesan yang diketahui maka semakin

positif opini publik tingkatan affect tidak dapat diterima. Perhitungan uji statistik

Rank Spearman dapat dilihat pada lampiran 3.

Page 61: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

47

Hubungan Ragam Aktivitas Penyampaian Pesan oleh Public Relations dan

Opini Publik menurut Tingkatan Cognition

Pembahasan selanjutnya adalah mengenai hubungan antara ragam aktivitas

penyampaian pesan oleh PR Telkom dengan opini publik menurut tingkatan

cognition. Bahasan ini mencakup keterkaitan aktivitas – aktivitas penyampaian

pesan oleh PR Telkom yang diketahui responden dengan opini terhadap Telkom

dan program IndiPreneur-nya dilihat dari komponen pengetahuan responden

tentang Telkom, program IndiPreneur, dan mengingat informasi – informasi

seputar program.

Hasil tabulasi silang menunjukkan 30 % responden memiliki opini publik

positif pada pengetahuan mengenai ragam penyampaian pesan rendah, 50 % pada

pengetahuan mengenai ragam penyampaian pesan sedang, dan 3,3 % pada

pengetahuan mengenai ragam penyampaian pesan tinggi.

Tabel 6 Jumlah dan presentase ragam aktivitas penyampaian pesan oleh Public

Relations dan opini publik tingkatan cognition

Opini publik

(cognition)

Ragam aktivitas penyampaian pesan Total

Rendah Sedang Tinggi

∑ % ∑ % ∑ % ∑ %

Negatif 2 6,7 0 0 0 0 2 6,7

Netral 3 10,0 0 0 0 0 3 10,0

Positif 9 30,0 15 50,0 1 3,3 25 83,3

Total 14 46,7 15 50,0 1 3,3 30 100,0

Uji Rank Spearman: Nilai Koefisien Korelasi = 0,434, Nilai Signifikansi = 0,017. Signifikan pada

α 0,05

Tabel 6 menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara pengetahuan

tentang ragam aktivitas penyampaian pesan dengan opini publik tingkatan

cognition dengan nilai signifikansi 0,017 (0,017 < 0,05) dengan nilai koefisien

korelasi sebesar 0,434 yang berarti mempunyai hubungan moderat (sedang). Hal

ini menunjukkan bahwa hipotesis semakin tinggi ragam media penyampaian

pesan yang diketahui maka semakin positif opini publik tingkatan cognition dapat

diterima. Aturan dalam menentukan kekuatan hubungan tersebut adalah sebagai

berikut: 0,00 (tidak ada hubungan), 0,01 – 0,09 (hubungan kurang berarti), 0,10 –

0,29 (hubungan lemah), 0,30 – 0,49 (hubungan moderat), 0,50 – 0,69 (hubungan

kuat), 0,70 – 0,89 (hubungan sangat kuat), >0,9 (hubungan mendekati sempurna).

Perhitungan uji statistik Rank Spearman dapat dilihat pada lampiran 3.

Hubungan Ragam Aktivitas Penyampaian Pesan oleh Public Relations dan

Opini Publik menurut Tingkatan Behaviour

Bahasan berikut mengurai keterkaitan antara pengetahuan mengenai ragam

aktivitas penyampaian pesan oleh PR Telkom dengan opini publik menurut

tingkatan behaviour. Tingkatan behaviour yang dimaksud adalah keinginan

responden untuk menggunakan produk dan layanan Telkom, mengikuti program

Telkom, dan mengajak rekan atau saudara untuk melakukan hal yang serupa.

Page 62: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

48

Hasil tabulasi menunjukkan bahwa opini publik netral dimiliki oleh 33 %

responden dengan pengetahuan mengenai ragam aktivitas rendah. Demikian pula

dengan 23,3 % dan 3,3 % responden dengan pengetahuan mengenai ragam

penyampaian pesan sedang dan tinggi juga memiliki opini publik yang netral

terhadap Telkom.

Tabel 7 Jumlah dan presentase ragam aktivitas penyampaian pesan oleh Public

Relations dan opini publik tingkatan behaviour

Opini publik

(behaviour)

Ragam aktivitas penyampaian pesan Total

Rendah Sedang Tinggi

∑ % ∑ % ∑ % ∑ %

Negatif 3 10,0 2 6,7 0 0 5 16,7

Netral 10 33,3 7 23,3 1 3,3 18 60,0

Positif 1 3,3 6 20,0 0 0 7 23,3

Total 14 46,6 15 50,0 1 3,3 30 100,0

Uji Rank Spearman: Nilai Koefisien Korelasi = 0,304, Nilai Signifikansi = 0,102

Berdasarkan tabel tabulasi silang, didapatkan kesimpulan bahwa tidak ada

keterkaitan antara ragam aktivitas penyampaian dan tingkat behaviour dari opini

publik. Hasil tersebut diperkuat dengan hasil uji korelasi Rank Spearman yang

menunjukkan nilai signifikansi 0,102 dimana angka tersebut lebih besar dari taraf

kepercayaan α 0,05 (0,102 > 0,05), artinya tidak ada hubungan antara kedua

variabel yang digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis mengenai

semakin tinggi ragam media penyampaian pesan yang diketahui maka semakin

positif opini publik tingkatan behaviour tidak dapat diterima. Perhitungan uji

statistik Rank Spearman dapat dilihat pada lampiran 3.

Ketiga elemen yang telah diuji secara statistik diatas menunjukkan hasil

bahwa hanya tingkatan cognition yang memiliki hubungan dengan ragam aktivitas

penyampaian pesan. Tingkatan cognition berkaitan dengan penalaran sesorang

untuk menilai suatu informasi ataupun pesan dan fakta. Beragam aktivitas

penyampaian informasi yang dilakukan akan mudah diingat dan dicerna sebagai

pengetahuan oleh responden sehingga tingkat cognition akan lebih mudah ditempa

oleh informasi – informasi dari luar. Media penyampai pesan seputar IndiPreneur

yang diketahui responden masih dapat diingat dan juga digunakan sebagai sumber

informasi sehingga responden tahu dan pengetahuan mengenai ragam

penyampaian pesan menjadi berkorelasi dengan tingkat cognition responden

secara moderat (sedang). Akan tetapi belum mencapai tahap merasakan manfaat

dari ragam informasi yang diakses dan mencari informasi lebih dalam dari media

yang bersangkutan ataupun media penyampai pesan lainnya sehingga tidak

berkorelasi dengan tingkatan affect dan behaviour. Berhubungan secara moderat

(sedang) dapat diakibatkan karena tingkat pengetahuan responden tentang ragam

aktivitas penyampaian pesan berada pada level sedang (Gambar 7).

Page 63: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

49

Hubungan Frekuensi Penyampaian Pesan oleh Public Relations dan Opini

Publik menurut Tingkatan Affect

Menurut Morrison (2010) dalam Tami (2013), frekuensi diartikan sebagai

jumlah waktu rata – rata mereka yang terjangkau memiliki peluang terekspos oleh

pesan merek dalam suatu preiode tertentu. Pengetahuan mengenai frekuensi

penyampaian pesan berarti banyaknya pengulangan aktivitas penyampaian pesan

yang diketahui oleh responden melalui berbagai media, seperti media cetak,

internet, brosur, sosialisasi, dan seberapa sering mendengarkan informasi seputar

IndiPreneur Telkom melalui rekan atau saudara.

Pembahasan berikut menguraikan keterkaitan antara frekuensi penyampaian

pesan oleh PR Telkom dengan opini publik menurut tingkatan affect. Tingkatan

affect yang dimaksud adalah perasaan senang, puas, dan menerima atas program,

produk, dan layanan Telkom. Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa 26,7 %

responden memiliki opini publik positif dengan pengetahuan tentang frekuensi

penyampaian pesan rendah. Sebesar 23,3 % opini publik juga positif dengan

pengetahuan mengenai frekuensi penyampaian pesan sedang serta sebesar 3,3 %

untuk frekuensi tinggi.

Tabel 8 Jumlah dan presentase frekuensi penyampaian pesan oleh Public

Relations dan opini publik tingkatan affect

Opini

publik

(affect)

Frekuensi penyampaian pesan Total

Rendah Sedang Tinggi

∑ % ∑ % ∑ % ∑ %

Negatif 2 6,7 0 0 0 0 2 6,7

Netral 5 17,7 7 23,3 0 0 12 40,0

Positif 8 26,7 7 23,3 1 3,3 16 53,3

Total 15 51,0 14 46,6 1 3,3 30 100,0

Uji Rank Spearman: Nilai Koefisien Korelasi = 0,195, Nilai Signifikansi = 0,302

Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara frekuensi

penyampaian pesan dan tingkatan affect dari opini publik. Hasil tersebut diperkuat

dengan hasil uji korelasi Rank Spearman yang menunjukkan nilai signifikansi

0,302 dimana angka tersebut lebih besar dari taraf kepercayaan α 0,05 (0,302 >

0,05), artinya tidak ada hubungan antara kedua variabel yang digunakan. Hal ini

menunjukkan bahwa hipotesis mengenai semakin tinggi frekuensi aktivitas

penyampaian pesan maka semakin positif opini publik tingkatan affect tidak dapat

diterima. Perhitungan uji statistik Rank Spearman dapat dilihat pada lampiran 3.

Hubungan Frekuensi Penyampaian Pesan oleh Public Relations dan Opini

Publik menurut Tingkatan Cognition

Pembahasan berikut menguraikan hubungan antara frekuensi penyampaian

pesan dan opini publik menurut tingkatan cognition. Bahasan ini mencakup

keterkaitan frekuensi penyampaian pesan dengan opini terhadap Telkom dan

program IndiPreneur-nya dilihat dari komponen pengetahuan responden,

Page 64: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

50

mencakup pengetahuan tentang Telkom, program IndiPreneur, dan mengingat

informasi – informasi seputar program.

Hasil tabulasi silang menunjukkan kecenderungan peningkatan presentase

dari masing – masing kategori (rendah, sedang, dan tinggi) pada elemen frekuensi

penyampaian pesan yang ketiganya berada pada tingkat opini publik positif

menurut komponen cognition. Opini publik positif dimiliki responden sebesar

33,3 % dengan pengetahuan mengenai frekuensi penyampaian pesan rendah.

Sebesar 46,7 % responden juga memiliki opini publik positif dengan pengetahuan

mengenai frekuensi penyampaian pesan sedang. Kondisi opini yang sama juga ada

pada responden dengan pengetahuan mengenai frekuensi penyampaian pesan

tinggi, sebesar 3,3 %.

Tabel 9 Jumlah dan presentase frekuensi penyampaian pesan oleh Public

Relations dan opini publik tingkatan cognition

Opini publik

(cognition)

Frekuensi penyampaian pesan Total

Rendah Sedang Tinggi

∑ % ∑ % ∑ % ∑ %

Negatif 2 6,7 0 0 0 0 2 6,7

Netral 3 10,0 0 0 0 0 3 10,0

Positif 10 33,3 14 46,7 1 3,3 25 83,3

Total 15 50,0 14 46,7 1 3,3 30 100,0

Uji Rank Spearman: Nilai Koefisien Korelasi = 0,500, Nilai Signifikansi = 0,005. Signifikan pada

α 0,05

Hasil tersebut menggambarkan jika terdapat hubungan positif antara

frekuensi penyampaian pesan dengan opini publik tingkatan cognition dengan

nilai signifikansi 0,005 (0,005 < 0,05), dan signifikan pada taraf kepercayaan α

95 % (0,05) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,500 yang berarti mempunyai

hubungan moderat (sedang). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis semakin tinggi

frekuensi penyampaian pesan maka semakin positif opini publik tingkatan

cognition dapat diterima. Perhitungan uji statistik Rank Spearman dapat dilihat

pada lampiran 3.

Hubungan Frekuensi Penyampaian Pesan oleh Public Relations dan Opini

Publik menurut Tingkatan Behaviour

Pembahasan selanjutnya menguraikan tentang keterkaitan frekuensi

penyampaian pesan oleh PR Telkom terkait informasi IndiPreneur dengan opini

publik menurut tingkatan behaviour. Tingkatan behaviour yang dimaksud adalah

keinginan responden untuk menggunakan produk dan layanan Telkom, mengikuti

program Telkom, dan mengajak rekan atau saudara untuk melakukan hal yang

serupa.

Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa opini publik netral dimiliki oleh

keseluruhan responden pada tingkat pengetahuan mengenai frekuensi

penyampaian pesan yang rendah, sedang maupun tinggi dengan presentase masing

– masing sebesar 33,3 %, 23,3 % dan 3,3 %.

Page 65: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

51

Tabel 10 Jumlah dan presentase frekuensi penyampaian pesan oleh Public

Relations dan opini publik tingkatan behaviour

Opini publik

(behaviour)

Frekuensi penyampaian pesan Total

Rendah Sedang Tinggi

∑ % ∑ % ∑ % ∑ %

Negatif 4 13,3 1 3,3 0 0 5 16,7

Netral 10 33,3 7 23,3 1 3,3 18 60,0

Positif 1 3,3 6 20,0 0 0 7 23,3

Total 15 50,0 14 46,7 1 3,3 30 100,0 Uji Rank Spearman: Nilai Koefisien Korelasi = 0,446, Nilai Signifikansi = 0,014. Signifikan pada

α 0,05

Hasil tersebut menggambarkan jika terdapat hubungan positif antara

pengetahuan tentang frekuensi penyampaian pesan dengan opini publik tingkatan

behaviour dengan nilai signifikansi 0,014 (0,014 < 0,05), dan signifikan pada taraf

kepercayaan α 5 % (0,05) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,446 yang

berarti mempunyai hubungan kuat. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis semakin

tinggi frekuensi penyampaian pesan maka semakin positif opini publik tingkatan

behaviour dapat diterima. Perhitungan uji statistik Rank Spearman dapat dilihat

pada lampiran 3.

Kesimpulan yang didapatkan dari infromasi diatas adalah kecenderungan

adanya korelasi antara indikator frekuensi penyampaian pesan dengan opini

menurut tingkatan cognition dan behaviour. Tingkatan cognition berkaitan dengan

penalaran sesorang untuk menilai suatu informasi ataupun pesan dan fakta,

sedangkan tingkatan behaviour berkaitan dengan tingkah laku atau perilaku

seseorang. Beragam aktivitas penyampaian informasi dan frekuensi

penyampaiannya masih diingat dan dicerna sebagai pengetahuan oleh responden.

Media penyampai pesan seputar IndiPreneur yang diketahui responden masih

dapat diingat dan juga digunakan sebagai sumber informasi dengan frekuensi

tertentu, sehingga responden tahu dan frekuensi penyampaian pesan menjadi

berkorelasi dengan tingkat cognition responden secara moderat (sedang) dan

mampu berdampak juga pada tingkatan behaviour-nya. Berhubungan secara

moderat (sedang) dapat diakibatkan karena tingkat pengetahuan responden

tentang frekuensi penyampaian pesan berada pada level yang tidak cukup tinggi

(Gambar 8).

Hubungan Kekuatan Rancangan Pesan dan Opini Publik menurut

Tingkatan Affect

Kekuatan rancangan pesan merupakan tingkat kekuatan desain aktivitas

penyampaian informasi kepada responden yang diukur berdasarkan lima dimensi,

yaitu attention, need, satisfaction, visualization, dan action. Kelima dimensi

tersebut digunakan kepada masing – masing aktivitas penyampaian pesan seputar

IndiPreneur oleh PR Telkom dan pihak yang terkait program tersebut. Penelitian

ini mengidentifikasi bagaimana penilaian responden terhadap kekuatan rancangan

pesan tersebut dan keterkaitannya dengan opini publik menurut tingkatan affect.

Page 66: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

52

Tingkatan affect yang dimaksudkan adalah perasaan senang, puas, dan menerima

atas program, produk, dan layanan Telkom.

Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa opini publik positif dimiliki

responden dengan presentase sebesar 50 %. Opini positif juga ditunjukkan oleh

responden sebanyak 3,3 % dengan tingkat penilaian terhadap kekuatan rancangan

pesan pada kategori sedang. Tidak ada responden yang memberikan penilaian

tinggi pada elemen kekuatan rancangan pesan menurut tingkatan affect ini.

Tabel 11 Jumlah dan presentase kekuatan rancangan pesan dan opini publik

tingkatan affect

Opini

publik

(affect)

Kekuatan rancangan pesan Total

Rendah Sedang Tinggi

∑ % ∑ % ∑ % ∑ %

Negatif 2 6,7 0 0 0 0 2 6,7

Netral 11 36,7 1 3,3 0 0 12 40,0

Positif 15 50,0 1 3,3 0 0 16 53,3

Total 28 93,4 2 6,6 0 0 30 100,0

Uji Rank Spearman: Nilai Koefisien Korelasi = 0,202, Nilai Signifikansi = 0,285

Hasil tersebut menggambarkan jika tidak ada hubungan antara penilaian

terhadap kekuatan rancangan pesan dan tingkatan affect dari opini publik. Hasil

tersebut diperkuat dengan hasil uji korelasi Rank Spearman yang menunjukkan

nilai signifikansi 0,285 dimana angka tersebut lebih besar dari taraf kepercayaan α

0,05 (0,282 > 0,05), artinya tidak ada hubungan antara kedua variabel yang

digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis mengenai semakin tinggi

kekuatan rancangan pesan maka semakin positif opini publik pada tingkatan affect

tidak dapat diterima. Perhitungan uji statistik Rank Spearman dapat dilihat pada

lampiran 3.

Hubungan Kekuatan Rancangan Pesan dan Opini Publik menurut

Tingkatan Cognition

Pembahasan berikutnya menguraikan hubungan antara penilaian terhadap

kekuatan rancangan pesan dan opini publik menurut tingkatan cognition. Bahasan

ini mencakup keterkaitan penilaian responden terhadap kekuatan rancangan pesan

dengan opini terhadap Telkom dan program IndiPreneur-nya dilihat dari

komponen pengetahuan responden, mencakup pengetahuan tentang Telkom,

program IndiPreneur, dan mengingat informasi – informasi seputar program.

Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa opini publik positif dimiliki

responden dengan presentase sebesar 76,6 %. Opini positif juga ditunjukkan oleh

responden sebanyak 6,7 % dengan tingkat penilaian terhadap kekuatan rancangan

pesan pada kategori sedang. Tidak ada responden yang memberikan penilaian

tinggi pada elemen kekuatan rancangan pesan untuk tingkatan cognition, sama

seperti penilaian kekuatan rancangan pesan menurut tingkatan affect.

Page 67: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

53

Tabel 12 Jumlah dan presentase kekuatan rancangan pesan dan opini publik

tingkatan cognition

Opini publik

(cognition)

Kekuatan rancangan pesan Total

Rendah Sedang Tinggi

∑ % ∑ % ∑ % ∑ %

Negatif 2 6,7 0 0 0 0 2 6,7

Netral 3 10,0 0 0 0 0 3 10,0

Positif 23 76,6 2 6,7 0 0 25 83,3

Total 28 93,3 2 6,7 0 0 30 100,0

Uji Rank Spearman: Nilai Koefisien Korelasi = -0,049, Nilai Signifikansi = 0,798

Hasil tersebut menggambarkan jika tidak ada hubungan antara penilaian

terhadap kekuatan rancangan pesan dan tingkatan cognition dari opini publik.

Hasil tersebut diperkuat dengan hasil uji korelasi Rank Spearman yang

menunjukkan nilai signifikansi 0,798 dimana angka tersebut lebih besar dari taraf

kepercayaan α 0,05 (0,798 > 0,05), artinya tidak ada hubungan antara kedua

variabel yang digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis mengenai

semakin tinggi kekuatan rancangan pesan maka semakin positif opini publik pada

tingkatan cognition tidak dapat diterima. Perhitungan uji statistik Rank Spearman

dapat dilihat pada lampiran 3.

Hubungan Kekuatan Rancangan Pesan dan Opini Publik menurut

Tingkatan Behaviour

Pembahasan ini menguraikan hubungan antara penilaian terhadap kekuatan

rancangan pesan dan opini publik menurut tingkatan cognition, mencakup

keterkaitan penilaian responden terhadap kekuatan rancangan pesan dengan opini

terhadap Telkom dan program IndiPreneur-nya dilihat dari komponen

pengetahuan responden, mencakup pengetahuan tentang Telkom, program

IndiPreneur, dan mengingat informasi – informasi seputar program.

Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa opini publik netral dimiliki

responden dengan presentase sebesar 53,3 %. Opini netral juga ditunjukkan oleh

responden sebanyak 6,7 % dengan tingkat penilaian terhadap kekuatan rancangan

pesan pada kategori sedang. Tidak ada responden yang memberikan penilaian

tinggi pada elemen kekuatan rancangan pesan untuk tingkatan behaviour, sama

seperti penilaian kekuatan rancangan pesan menurut tingkatan affect dan cognition.

Tabel 13 Sebaran dan presentase kekuatan rancangan pesan dan opini publik

tingkatan behaviour

Opini publik

(behaviour)

Kekuatan rancangan pesan Total

Rendah Sedang Tinggi

∑ % ∑ % ∑ % ∑ %

Negatif 5 16,7 0 0 0 0 5 16,7

Netral 16 53,3 2 6,7 0 0 18 60,0

Positif 7 23,3 0 0 0 0 7 23,3

Total 28 100,0 2 100,0 0 0 30 100,0

Uji Rank Spearman: Nilai Koefisien Korelasi = -0,296, Nilai Signifikansi = 0,112

Page 68: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

54

Hasil tersebut menggambarkan jika tidak ada hubungan antara penilaian

terhadap kekuatan rancangan pesan dan tingkatan behaviour dari opini publik.

Hasil tersebut diperkuat dengan hasil uji korelasi Rank Spearman yang

menunjukkan nilai signifikansi 0,112 dimana angka tersebut lebih besar dari taraf

kepercayaan α 0,05 (0,112 > 0,05), artinya tidak ada hubungan antara kedua

variabel yang digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis mengenai

semakin tinggi kekuatan rancangan pesan maka semakin positif opini publik pada

tingkatan behaviour tidak dapat diterima. Perhitungan uji statistik Rank Spearman

dapat dilihat pada lampiran 3.

Ketiga hubungan yang telah diuji diatas menunjukkan hasil bahwa diantara

ketiga tingkatan affect, behaviour, dan behaviour tidak ada yang berkorelasi

positif dengan indikator penilaian terhadap kekuatan rancangan pesan. Hal ini

dapat disebabkan oleh tingkat penilaian terhadap kekuatan pesan yang rendah

(Gambar 7) dan juga dapat dikaitkan dengan ragam aktivitas yang diketahui oleh

responden yang berada pada tingkat sedang sehingga beberapa responden tidak

sampai pada tahap menilai kekuatan pesan menurut dimensi ANSVA karena tidak

mengetahui ragam – ragam aktivitas penyampaian pesan yang digunakan PR

Telkom.

Hubungan Aktivitas Public Relations dan Opini Publik

Cutlip dan Center dalam Effendy (1999) menjelaskan opini sebagai

pengekspresian suatu sikap mengenai persoalan yang mengandung pertentangan.

Ruslan (2001) menerjemahkan istilah opini publik menjadi istilah pendapat umum.

Cutlip. Center, dan Broom (2000) menjabarkan istilah opini sebagai proses

dinamis komunikasi antarpribadi dan media mengenai isu di antara kelompok dan

kumpulan orang yang mempunyai kapasitas untuk bertindak dengan cara serupa.

Indikator opini publik program IndiPrneuer Telkom yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tingkat affect, cognition, dan behaviour, sesuai dengan

konsep Kasali (1994) bahwa opini sendiri punya kaitan yang erat dengan sikap

atau attitude.

Pembentukan opini itu sendiri tidak terlepas dari proses komunikasi antara

perusahaan dan publiknya yang dijembatani oleh Public Relations. Segala bentuk

penyampaian informasi seputar Telkom dan program IndiPreneur-nya sedikit

banyak dapat memberikan dampak pada opini yang berkembang. Aktivitas

penyampaian pesan yang merupakan bentuk implementasi dari strategi yang

dirancang menggunakan tiga alat ukur dalam penelitian ini, yaitu pengetahuan

tentang ragam aktivitas penyampaian pesan, pengetahuan terhadap frekuensi

aktivitas penyampaian pesan, dan penilaian terhadap kekuatan rancangan pesan

seputar IndiPreneur Telkom. Tabel 14 berikut menunjukkan nilai koefisien

korelasi olah statistik menggunakan Rank Spearman untuk menguji hubungan

aktivitas PR dengan opini publik.

Page 69: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

55

Tabel 14 Sebaran nilai koefisien korelasi aktivitas Public Relations dengan opini

publik

Aktivitas Public Relations Opini publik

Affect Cognition Behaviour Akumulasi

Ragam aktivitas

penyampaian pesan 0,097 0,434

* 0,304 0,425

*

Frekuensi aktivitas

penyampaian pesan 0,195 0,500

* 0,446

* 0,591

*

Penilaian terhadap

kekuatan rancangan pesan 0,202 -0,049 -0,296 -0,075

Keterangan: * signifikan pada α 0,05

Berdasarkan hasil tabel 14, variabel ragam dan frekuensi aktivitas

penyampaian pesan memiliki hubungan dengan akumulasi opini publik. Hal ini

didasarkan pada uji korelasi Rank Spearman yang menunjukkan nilai signifikansi

yang lebih kecil dari derajat kepercayaan (α) 0,05, yakni sebesar 0,019 dan 0,001

dengan nilai koefisien korelasi masing – masing sebesar 0,425 dan 0,591

(Lampiran 3). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi keragaman aktivitas

penyampaian pesan yang diketahui dan diakses maka akan semakin baik opini

publik terhadap perusahaan. Semakin tinggi frekuensi aktivitas penyampaian

pesan yang diketahui dan diakses maka semakin baik pula opini publik terhadap

perusahaan.

Page 70: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

56

ANALISIS SWOT

Analisis SWOT

Telkom adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penyedia produk dan

jasa telekomunikasi yang memiliki jutaan pelanggan tersebar di seluruh wilayah

Indonesia maupun di beberapa negara di luar Indonesia. Strategi sebagai elemen

mutlak yang harus dimiliki oleh Telkom untuk mewujudkan visi dan misinya

perlu dirumuskan. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)

merupakan instrumen yang dikembangkan untuk merumuskan strategi PR Telkom,

sebagai salah satu strategi untuk menjaga keberlangsungan perusahaan dalam

jangka panjang, dalam memberikan aksi dan informasi kepada publik. Analisis ini

dilakukan dengan membandingkan faktor eksternal perusahaan, yakni peluang

(opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal perusahaan, yakni

kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses). Faktor – faktor strategi

eksternal dan internal dirumuskan bersama dengan PR Telkom melalui

wawancara mendalam, observasi di lapang, dan melihat berbagai data terkait yang

dimiliki perusahaan, seperti data stakeholders mapping dan sebaran media Jawa

Timur yang dikelola oleh PR Telkom.

Analisis Faktor Internal

Analisis Strength (Kekuatan)

Analisis strength (kekuatan) merupakan analisis faktor – faktor lingkungan

internal Telkom. Bagian ini terfokus pada analisis aktivitas PR Telkom dalam

memberikan aksi dan infromasi kepada publik. Aktivitas PR Telkom dalam

menyampaikan informasi kepada publik cukup beragam, yaitu:

a. Media relations dan media exposse merupakan aktivitas utama yang

menjadi kekuatan bagi Telkom dalam membentuk opini publik yang

tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pemberitaan di media, baik cetak

maupun elektronik dimaksudkan untuk memberikan edukasi kepada publik

tentang program – program, prestasi dan capaian, produk dan jasa, serta

kegiatan tanggung jawab sosial Telkom. Media adalah sarana yang kuat

pengaruhnya kepada berbagai kalangan publik dan mampu menjangkau

wilayah yang lebih luas daripada metode komunikasi konvensional.

b. Aktivitas Government Relations dimaksudkan sebagai cara untuk membina

hubungan baik dengan pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pusat

yang memiliki keterkaitan dengan jangkauan kerja Telkom di seluruh

wilayah Indonesia. Saat ini Telkom diminta oleh pemerintah Indonesia

untuk mendukung MP3EI (Master Plan Percepatan Perluasan Pembangunan

Ekonomi Indonesia) melalui pengembangan teknologi dan komunikasi

untuk meningkatkan pertumbuhan sektor ekonomi Indonesia. Hubungan

yang baik dengan pemerintah merupakan suatu kekuatan bagi Telkom untuk

semakin mengembangkan bisnisnya dan memberikan kontribusi nyata untuk

Indonesia.

Page 71: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

57

c. Aktivitas lainnya seperti event management juga dilakukan untuk

memberikan edukasi bagi khalayak luas. Bagi setiap kegiatan di luar kantor

yang diprakarsai oleh Telkom, peran PR adalah menyusun informasi –

informasi apa yang dapat dibawa pada kegiatan tersebut sebagai sarana

edukasi dan persuasi.

d. Customer education merupakan aksi yang dilakukan PR Telkom untuk

menyampaikan informasi kepada publik, biasanya berupa kegiatan company

visit atau seminar di lembaga – lembaga tertentu.

e. Aktivitas internal communications dilakukan untuk tetap menjaga kualitas

dan hubungan yang baik diantara karyawan dan para pimpinan Telkom.

Beberapa diantaranya adalah dengan aktif mengelola portal internal Telkom

yang berisi informasi dan juga kabar terkini seputar keluarga besar Telkom

Group serta menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh divisi yang ada.

Analisis Weaknesses (Kelemahan)

Analisis mengenai aspek weaknesses (kelemahan) merupakan analisis faktor

– faktor kelemahan internal Telkom. Beberapa kelemahan yang ditemukan di

lapang dan saat wawancara yaitu:

a. Kelemahan utama yaitu minimnya media komunikasi konvensional yang

digunakan untuk memberikan edukasi kepada khalayak luas. Penggunaan

media massa dinilai lebih efektif dan efisien dalam menyampaikan

informasi seputar Telkom kepada khalayak karena dapat dilakukan dalam

waktu singkat serta menjangkau wilayah yang luas, terlebih lagi di era

kecanggihan teknologi informasi saat ini. Akan tetapi, tidak dapat

dipungkiri bahwa media konvensional masih dibutuhkan sebagai media

edukasi bagi kalangan tertentu, khususnya bagi yang tidak mengakses media

cetak ataupun tidak mampu mengakses internet karena faktor tertentu. Hal

ini juga harus dipikirkan oleh PR Telkom untuk lebih dapat mengefektifkan

aktivitas penyampaian pesan kepada publik perusahaan.

b. Frekuensi komunikasi yang jarang dengan publik tertentu juga berpengaruh

pada opini dari publik perusahaan. Publikasi seputar Telkom terkait

kegiatan atau program Telkom (non-produk) dirasa kurang, sehingga masih

ada bagian publik yang tidak terpapar informasi seputar Telkom yang

seharusnya dapat menjadi publik sasaran dari aktivitas atau program yang

bersangkutan.

c. Complain handling melalui media atau customer service dianggap

masyarakat kurang memuaskan. PR Telkom memiliki kewajiban untuk

memberikan penjelasan atau konfirmasi bagi komplain masyarakat di media.

Akan tetapi, apresiasi khalayak di media sangat sulit ditelusuri satu per satu

dan sangat mudah menyebar sehingga belum dapat dikontrol atau ditangani

secara maksimal oleh PR Telkom. Hal ini juga bisa dikaitkan dengan

keterbatasan sumberdaya manusia di divisi Corporate Communiations

Telkom yang menangani khusus complain handling tersebut.

Lebih lanjut, beberapa kekuatan dan kelemahan Telkom yang telah

dijabarkan diatas disajikan dalam matriks faktor strategi internal disertai dengan

bobot dan ratingnya untuk mendapatkan penilaian dari setiap indikator yang

digunakan pada tabel 15 berikut.

Page 72: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

58

Tabel 15 Faktor strategi internal (IFAS) Telkom

Indikator Faktor Internal Bobot Rating Skor

Kekuatan

Government Relations, dukungan pemerintah

terhadap Telkom untuk membangun

Indonesia lebih baik

0,15 4 0,60

Media Relations dan Media Exposse 0,15 3 0,45

Customer Education 0,05 3 0,15

Event management 0,15 4 0.60

Internal Communications dan integrasi

dengan berbagai divisi terkait

0,10 4 0,40

Kelemahan

Frekuensi komunikasi yang jarang dengan

publik, khususnya publik IndiPreneur

0,05 1 0,05

Kurangnya penggunaan media komunikasi

konvensional kepada segmen publik tertentu

0,15 1 0,15

Kurangnya publikasi tentang aktivitas

Telkom (non produk) yang dapat diikuti oleh

khalayak luas

0,10 1 0,10

Complain Handling 0,05 2 0,10

Minimnya personil Corporate

Communications Telkom yang menangani

non-media

0,05 3 0,15

Total 1,00 2,75

Analisis Faktor Eksternal

Analisis Threats (Ancaman)

Analisis mengenai faktor ancaman dalam instrumen SWOT ini adalah

analisis faktor – faktor lingkungan eksternal berupa ancaman terhadap Telkom

sebagai BUMN yang memiliki basis bisnis di bidang digital dan telekomunikasi.

Beberapa indikator yang dianggap sebagai ancaman bagi Telkom, yaitu:

a. Kemunculan berbagai penyedia jasa dan produk serupa di Indonesia

(kompetitor Telkom) serta waktu untuk mempersiapkan tantangan ASEAN

Economic Community bagi Telkom sehingga mampu membawa perusahaan

dan seluruh bagian di dalamnya ke dalam persaingan global. Kedua

indikator tersebut tidak dapat diacuhkan mengingat akan sangat berpengaruh

pada keberlangsungan bisnis Telkom dalam jangka waktu pendek maupun

panjang.

b. Kondisi pasar yang mudah dimasuki oleh produk luar yang masuk ke

Indonesia sebagai produk atau jasa subtitusi. Sudah jelas bahwa

keberadaanya memang menjadi ancaman, tidak hanya bisnis Telkom, akan

tetapi juga penyedia produk dan jasa lainnya sehingga mematikan

komoditas lokal yang seharusnya menjadi penguasa pasar di Indonesia.

c. Kondisi konsumen Indonesia yang beragam atau heterogen akan menjadi

ancaman yang cukup serius bila tidak ditangani dengan baik oleh

Page 73: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

59

manajemen Telkom. Konsumen memiliki kebebasan untuk memilih produk

atau jasa yang akan digunakan, menyukai atau mengkritik apabila tidak puas

dengan produk atau jasa yang digunakan, dan berhak menyuarakan juga di

berbagai media. Kondisi tersebut jelas menimbulkan ketidakpastian bagi

pasar Telkom dan harus terus dikontrol agar konsumen menjadi loyal

dengan produk dan layanan Telkom. Konsumen yang tidak loyal juga

menjadi ancaman bagi Telkom karena dapat mengurangi angka penjualan

dan juga berpengaruh pada laba yang diperoleh (Tabel 21).

Analisis Opportunities (Peluang)

Analisis mengenai aspek peluang merupakan analisis faktor – faktor

peluang dari lingkungan eksternal Telkom yang dapat berkontribusi bagi

kelangsungan bisnis Telkom dalam jangka panjang. Beberapa peluang bagi

Telkom yaitu:

a. Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat di era global saat

ini. Peluang ini adalah peluang terbesar bagi Telkom untuk

mengembangkan bisnisnya. Indikator tersebut menjadi peluang bagi Telkom

karena core busniness Telkom sebagai penyedia jasa dan layanan

komunikasi serta digital dan menuntut Telkom untuk semakin baik dalam

mengembangkan bisnisnya.

b. Peningkatan pendapatan masyarakat Indonesia dan rencana pembangunan

wilayah Indonesia Timur. Keduanya memang tidak saling berkaitan secara

langsung, akan tetapi menjadi elemen penting yang perlu diperhatikan oleh

Telkom. Pembangunan wilayah Indonesia Timur saat ini sangat diharapkan,

baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat di wilayah tersebut. Telkom

dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk mengembangkan jaringan kerja

dan pembangunan fasilitas telekomunikasi sehingga wilayah Indonesia

Timur menjadi terdedah akses informasi dan komunikasi yang lebih baik.

Peningkatan tingkat pendapatan masyarakat Indonesia juga mendukung bagi

pengembangan bisnis Telkom karena akan meningkatkan tingkat pemakaian

produk dan jasa telekomunikasi, terutama di era digital seperti saat ini

sehingga juga mampu memberikan peluang peningkatan pendapatan bagi

Telkom. Telkom mencoba membangun network di seluruh wilayah

Indonesia, tidak hanya terpusat di Jawa dan Sumatera. Hal ini tentunya akan

memberikan peluang bisnis bagi Telkom untuk meningkatkan

produktifitasnya di sektor komunikasi dan informasi.

Lebih lanjut, beberapa ancaman dan peluang bagi Telkom yang telah

dijabarkan diatas disajikan dalam matriks faktor strategi eksternal disertai dengan

bobot dan ratingnya untuk mendapatkan penilaian dari setiap indikator yang

digunakan pada tabel 16 berikut.

Page 74: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

60

Tabel 16 Faktor strategi eksternal (EFAS) Telkom

Indikator Faktor Eksternal Bobot Rating Skor

Ancaman

Kemunculan berbagai penyedia jasa dan

produk yang serupa di Indonesia

(kompetitor)

0,20 2 0,40

Konsumen yang sangat heterogen 0,15 2 0,30

Pasar persaingan dengan produk luar yang

masuk ke Indonesia

0,15 3 0,45

Waktu untuk menghadapi tantangan

ASEAN Economic Community, jadi harus

mempersiapkan agar dapat bersaing secara

global

0,20 2 0,40

Konsumen yang tidak loyal dengan jasa

dan layanan Telkom

0,05 4 0,20

Peluang

Perkembangan teknologi dan informasi

sesuai dengan core business Telkom

0,10 4 0,40

Peningkatan pendapatan masyarakat

Indonesia

0,05 4 0,20

Ketersambungan digital yang semakin

baik di masyarakat Telkom

membangun itu

0,02 3 0,06

Peningkatan pendapatan Telkom dari

pengembangan media digital

0,03 2 0,06

Pengembangan wilayah Indonesia Timur 0,05 3 0,15

Total 1,00 2,62

Susunan Formulasi Strategi

Matriks faktor strategi eksternal (EFAS) dan matriks faktor strategi internal

(IFAS) pada tabel 15 dan tabel 16 digunakan sebagai dasar dalam menyusun

formulasi strategi tepat yang disesuaikan dengan lingkungan eksternal dan internal

Telkom. Hasil pada tabel 16 menunjukkan skor total EFAS sebesar 2,62 dan 2,75

untuk skor total IFAS pada tabel 15. Perhitungan tersebut kemudian dianalisis

lebih lanjut menggunakan matriks internal-eksternal atau IE Matrix (Gambar 2)

sehingga didapatkan hasil bahwa strategi yang tepat untuk ditetapkan PR Telkom

dalam memberikan aksi dan informasi kepada publik adalah pertumbuhan atau

stabilisasi. Maksud dari pertumbuhan atau stabilisasi adalah keadaan dimana

strategi yang sebaiknya diambil adalah dengan melakukan diversifikasi

(pertumbuhan) atau stabilisasi dengan kecenderungan untuk mempertahankan

strategi – strategi yang selama ini diterapkan. Akan tetapi, untuk memperoleh

capaian yang lebih besar, Telkom sebaiknya melakukan strategi integrasi

horizontal, yaitu dengan cara memperluas kegiatan lini produk atau membangun

di lokasi lain yang tujuannya adalah meningkatkan jenis produk atau jasa. Salah

satunya rencana yang bisa dipercepat pelaksanaannya adalah pengembangan

Page 75: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

61

Kekuatan (S)

0,88

Kelemahan (W) 1,65

kawasan Indonesia Timur dari segi pengembangan teknologi dan informasi

disertai dengan kegiatan – kegiatan pengembangan kapasitas masyarakat setempat.

Gambar 13 berikut menunjukkan posisi kuadran SWOT dari Telkom. Posisi

Telkom ditunjukkan dari arsiran bergaris yang menunjukkan bahwa Telkom

berada di kuadran II. Meskipun menghadapi berbagai ancaman, Telkom masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah

menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara

strategi diversifikasi.

Hasil perhitungan menunjukkan selisih total skor EFAS (Y) sebesar – 0,88

dan selisih total skor IFAS (X) sebesar 1,65.

Peluang (O)

Ancaman (T)

Gambar 13 Posisi kuadran SWOT Telkom

Pemilihan Alternatif Strategi dengan Matriks SWOT

Strategi Public Relations Strength – Opportunities (S-O)

Strategi S-O dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, dalam hal ini

adalah Telkom, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan

memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Terdapat beberapa alternatif formulasi

strategi yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Memperluas jaringan kerjasama dengan lebih banyak media, baik cetak

maupun elektronik

Perkembangan teknologi dan informasi yang pesat saat ini menjadi

peluang bagi Telkom untuk semakin mengembangkan bisnisnya. PR

Telkom memang pada dasarnya telah memanfaatkan media massa sebagai

penyampai pesan kepada khalayak karena media adalah ujung tombak dari

segala aktivitas PR. Akan tetapi hal tersebut dirasa belum cukup karena

masih ada beberapa kalangan publik yang belum terjangkau. Kerjasama

yang lebih luas dengan media lokal, baik cetak atau elektronik, seperti

televisi atau radio lokal maupun nasional dan pembuatan milis atau grup

yang terbuka perlu dilakukan. Hubungan dengan media yang luas dan baik

dalam jangka panjang akan mampu membentuk reputasi Telkom yang lebih

Page 76: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

62

baik lagi, membentuk persepsi khalayak, memengaruhi pengambilan

keputusan pemerintah pada tingkat lokal, nasional, maupun internasional..

Apa yang sudah dilakukan oleh PR Telkom dalam menyampaikan informasi

kepada publik sudah efiesien namun tidak cukup efektif dalam membentuk

opini publik yang positif di beberapa kalangan. Penggunaan media internet

juga sangat diperlukan untuk menyentuh kalangan remaja dan dewasa yang

sudah terbiasa dengan penggunaan internet. Publikasi program dan produk

Telkom Group dapat dilakukan secara aktif melalui social media yang

tercatat memiliki pengguna yang sangat banyak di Indonesia.

2. Peningkatan hubungan kerjasama dengan pemerintah pusat atau daerah

daerah untuk mengembangkan daerah berbasis digital

Hubungan yang terjalin baik dengan pemerintah adalah suatu

keuntungan bagi Telkom untuk menjalankan bisnis dan kegiatan tanggung

jawab sosial perusahaan. Rencana Telkom dalam jangka panjang salah

satunya adalah dapat mengembangkan jaringan ke wilayah Indonesia Timur.

Hal ini juga selaras dengan keinginan pemerintah untuk melakukan

pemerataan pembangunan yang selama ini terpusat di Jawa, Bali, Sumatera.

PR Telkom harus mulai merancang atau menjalin hubungan dengan pihak

pemerintah untuk merealisasikan hal tersebut. Saat ini, Telkom juga

memiliki mega proyek Indonesia Digital Society yang juga bekerjasama

dengan pemerintah untuk pembangunan Indonesia berbasis digital agar

mampu bersaing di era global. Terlebih lagi dengan adanya keputusan untuk

dilaksanakannya pasar terbuka ASEAN 2015 mendatang. Jika tidak mau

tertinggal, sarana dan prasarana teknologi komunikasi informasi harus

segera diperbaiki dan dikembangkan sebagai salah satu usaha menghadapi

wacana tersebut.

Strategi Public Relations Weaknesses – Opportunities (W-O)

Strategi W-O diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan

cara meminimalkan kelemahan yang dimiliki. Terdapat beberapa alternatif

formulasi strategi yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Meningkatkan jumlah publikasi di media, baik cetak maupun elektronik

Frekuensi publikasi di media cetak atau elektronik perlu ditingkatkan

karena dengan paparan media secara konsisten dan frekuensi yang tinggi

maka akan memberikan pengaruh pada persepsi dan opini khalayak

terhadap Telkom. Selama ini, aktivitas paparan di media dirasa kurang

cukup memberikan informasi kepada publik di segmen tertentu karena

frekuensi pemberitaan atau penyebaran informasi apapun seputar Telkom,

kegiatan, dan prestasinya masih kurang. Penyampaian secara kreatif di

media juga dapat dipertimbangkan oleh PR Telkom. Tidak hanya melalui

pemberitaan di koran dan artikel online, akan tetapi juga menggunakan

metode kreatif seperti pengadaan kuis berhadiah di media sosial untuk

menjangkau kalangan remaja dan dewasa awal yang sudah terpapar

teknologi dengan frekuensi tertentu dalam satu bulan. Penggunaan media

konvensional juga masih dibutuhkan untuk memberikan informasi yang

serupa bagi segmen publik menengah ke bawah dan belum terpapar

teknologi ataupun internet, seperti personal communication, selebaran, event

bulanan, dan sebagainya.

Page 77: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

63

2. Menambah pengelolaan untuk penggunaan media konvensional

Penggunaan media massa cetak ataupun elektronik tidak selalu efektif

dalam menyampaikan pesan kepada publik. Ada beberapa publik tertentu

yang tidak terjangkau oleh media tersebut. Penggunaan media komunikasi

konvensional (secara langsung) masih tetap diperlukan untuk memberikan

edukasi kepada khalayak seputar program dan produk Telkom. Bagi

kalangan tertentu yang tidak dapat mengakses media cetak surat kabar,

internet, televisi, ataupun radio masih dapat terkena dampak penyampaian

informasi dengan menggunakan metode penyampaian secara langsung.

Misalnya, melakukan seminar dan pelatihan internet bagi siswa Sekolah

Dasar serta UMKM dengan frekuensi tertentu dalam satu bulan.

3. Menyampaikan informasi melalui kelompok bagi kalangan tertentu

Selama ini, kegiatan yang terkait dengan kelompok – kelompok

tertentu tidak diadakan oleh PR Telkom, akan tetapi secara langsung

dilakukan oleh bagian CDC atau Community Development Center. Akan

tetapi, PR Telkom juga harus menjalankan peranan ini untuk

mengembangkan kelompok – kelompok tertentu karena penyampaian

informasi melalui kelompok akan lebih efektif pada beberapa kasus.

Pengaruh kelompok dapat memengaruhi cara berpikir atau cara berperilaku

sesorang. Informasi seputar Telkom, baik program ataupun produk Telkom

Group dapat disampaikan melalui kelompok dengan berbagai metode,

seperti seminar, roadshow, sponsorship, kunjungan ke kampus atau sekolah

dengan menawarkan beragam manfaat dari produk dan layanan Telkom

kepada kelompok yang bersangkutan.

Strategi Public Relations Strength – Threats (S-T)

Strategi S-T dibuat dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki

perusahaan, dalam hal ini Telkom, untuk mengatasi ancaman. Terdapat beberapa

alternatif formulasi strategi yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Mengaktifkan suara layanan konsumen di media cetak, elektronik, ataupun

secara langsung (media kontrol)

Lini produk dan jasa yang ditawarkan Telkom ataupun Telkom Group

sudah beragam dan memiliki pelanggan sekitar 147 juta jiwa tersebar di

seluruh wilayah Indonesia. Hal ini merupakan suatu tantangan bagi Telkom

untuk meningkatkan manfaat produk dan pelayanan primanya. Salah satu

pelayanan yang perlu ditingkatkan adalah layanan kritik dan saran dari

konsumen. Pelayanan yang baik dan tepat akan memberikan kepuasan bagi

pelanggan sehingga akan meningkatkan kesukaan terhadap Telkom. Selain

itu, dengan memberikan ruangan khusus untuk menyampaikan ide, kritik,

dan saran konsumen, seperti milis untuk media internet juga mampu

memberikan kontrol terhadap opini yang berkembang di benak publik.

Terutama internet memberikan ruang yang sangat luas bagi pengakses untuk

memberikan komentar, baik positif maupun negatif yang juga mampu

berdampak pada opini publik keseluruhan terhadap Telkom. Pelayanan

konsumen secara langsung yang ramah dan sesuai dengan kebutuhan

informasi pelanggan juga harus ditekankan kepada customer service Telkom

147 agar dapat meningkatkan kepuasannya.

Page 78: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

64

2. Menyiapkan SDM dengan memberikan aksi dan infromasi terkait

perusahaan, sehingga membuat karyawan terlibat dan memiliki rasa

tanggung jawab dalam memuaskan konsumen, baik langsung ataupun tidak

langsung

Sumberdaya manusia profesional dan berkualitas merupakan salah

satu aset penting dalam mendukung keberhasilan perusahaan mencapai visi

dan misinya. PR Telkom juga harus dibekali dengan kemampuan

berkomunikasi yang baik. Terlebih untuk menghadapi era global saat ini dan

ASEAN Economic Community di tahun 2015 mendatang yang juga harus

dipersiapkan dengan matang untuk dapat bersaing dengan negara lain. Salah

satunya adalah dengen peningkatan kemampuan berbahasa asing, terutama

Bahasa Inggris. Selain itu, PR juga bertanggung jawab untuk meningkatkan

frekuensi dan kualitas edukasi kepada seluruh karyawan karena karyawan

juga merupakan agen penyampai informasi kepada khalayak luas.

3. Prinsip jemput bola untuk customer education

Kebutuhan informasi jutaan pelanggan Telkom yang tersebar di seluruh

wilayah Indonesia harus dilayani sebaik mungkin. Tidak hanya melalui

berbagai aktivitas pemberitaan di media dan layanan konsumen, akan tetapi

juga pelayanan informasi secara langsung. Beberapa cara yang dapat

dijadikan alternatif adalah dengan melakukan roadshow ke instansi –

instansi pendidikan ataupun pemerintah, event bulanan di titik – titik

tertentu di pusat kota, dan kerjasama dengan lembaga swadaya atau

kelompok tertentu untuk mengadakan pelatihan TIK yang difasilitasi oleh

Telkom dengan prinsip win – win solution. Hal ini akan memberikan

edukasi kepada publik dan secara tidak langsung akan memberikan efek

simpatik publik kepada Telkom.

Strategi Public Relations Weaknesses – Threats (W-T)

Strategi W-T didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Terdapat

beberapa alternatif formulasi strategi yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Peningkatan pelayanan complain handling untuk memuaskan kebutuhan

konsumen akan informasi

Selama ini pelayanan complain handling dirasa kurang memuaskan

kebutuhan informasi pelanggan. Oleh karena itu, peningkatan pelayanan

tersebut harus ditingkatkan untuk memaksimalkan kinerja Telkom dalam

memenuhi kebutuhan pelanggan di seluruh Indonesia. Pelayanan komplain

yang baik dan tepat akan memberikan kepuasan bagi pelanggan sehingga

akan meningkatkan kesukaan terhadap Telkom. Complain handling dapat

dilakukan dengan memberikan ruang khusus untuk menyampaikan ide,

kritik, dan saran konsumen, seperti milis untuk media internet juga mampu

memberikan kontrol terhadap opini yang berkembang di benak publik.

Internet memberikan ruang yang sangat luas bagi pengakses untuk

memberikan komentar, baik positif maupun negatif yang juga mampu

berdampak pada opini publik keseluruhan terhadap Telkom. Pelayanan

konsumen secara langsung yang ramah dan sesuai dengan kebutuhan

informasi pelanggan juga harus ditekankan kepada customer service Telkom

147.

Page 79: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

65

Tabel 17 Matriks SWOT

IFAS

EFAS

STRENGTH (S)

S1Government Relations

terpelihara dengan baik

S2 Media Relations dan

Media Exposse

S3 Customer Education

S4 Event management

S5 Internal

Communications dan

integrasi dengan

berbagai divisi terkait

WEAKNESSES (W)

W1 Frekuensi

komunikasi yang

jarang dengan publik

W2 Kurangnya

penggunaan media

komunikasi

konvensional

W3 Kurangnya publikasi

tentang aktivitas

Telkom (non

produk)

W4 Complain Handling

W5 Minimnya personil

Corporate

Communications

yang menangani

non-media

OPPORTUNITIES (O)

O1 Perkembangan teknologi

dan informasi

O2 Peningkatan pendapatan

masyarakat Indonesia

O3 Ketersambungan digital

yang makin baik di

masyarakat

O4 Peningkatan pendapatan

Telkom dari

pengembangan media

digital

O5 Pengembangan wilayah

Indonesia Timur

STRATEGI SO

Memperluas jaringan

kerjasama dengan lebih

banyak media, baik cetak

maupun elektronik

Peningkatan hubungan

kerjasama dengan

pemerintah pusat/daerah

daerah untuk

mengembangkan daerah

berbasis digital dengan

pelayanan dan konektifitas

terbaik

STRATEGI WO

Meningkatkan jumlah

publikasi di media, baik

ceta maupun elektronik

Menambah pengelolaan

untuk media

konvensional (secara

langsung) bagi kalangan

tertentu agar informasi

lebih merata

Menyampaikan

informasi melalui

kelompok bagi kalangan

tertentu

THREATS (T)

T1 Kemunculan jasa dan

produk yang serupa di

Indonesia (kompetitor)

T2 Konsumen yang sangat

heterogen

T3 Pasar persaingan dengan

produk luar

T4 Waktu untuk

menghadapi tantangan

AEC

T2 Konsumen yang tidak

loyal dengan jasa dan

layanan Telkom

STRATEGI ST

Mengaktifkan suara

layanan konsumen di media

cetak, elektronik, ataupun

secara langsung (media

kontrol)

Menyiapkan SDM dengan

memberikan aksi dan

infromasi terkait

perusahaan.

Prinsip jemput bola untuk

customer education

STRATEGI WT

Peningkatan pelayanan

complain handling untuk

memuaskan kebutuhan

konsumen akan

informasi, menggunakan

teknologi

Page 80: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

66

PENUTUP

Simpulan

Simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah:

1. Strategi yang digunakan oleh PR Telkom dalam memberikan aksi dan

informasi dilakukan melalui beberapa pendekatan, yakni pendekatan

persuasif dan edukatif, pendekatan kerjasama, dan pendekatan koordinatif

dan integratif. Keseluruhan pendekatan itu direalisasikan juga dalam

berbagai aktivitas untuk menyampaikan pesan seputar Telkom kepada

publik yang terbagi pada dua aktivitas komunikasi, yakni internal

communications dan eksternal communications. Internal communications

adalah komunikasi, publikasi, dan sosialisasi untuk publik internal,

sedangkan external communications dilakukan kepada publik eksternal.

2. Ragam aktivitas penyampaian pesan oleh PR Telkom yang diketahui

responden masuk dalam kategori sedang, sedangkan frekuensi penyampaian

pesan dan penilaian terhadap kekuatan rancangan pesan tergolong rendah.

Hal ini dapat terjadi karena hampir sebagaian besar responden kurang

mengenal media lain selain sosialisasi dalam mengakses informasi seputar

IndiPrenuer Telkom. Opini publik terhadap Telkom termasuk pada kategori

positif.

3. Ragam aktivitas penyampaian pesan IndiPreneur berhubungan menurut

tingkatan cognition dan tidak berhubungan menurut tingkatan affect dan

behaviour. Frekuensi aktivitas berhubungan dengan tingkatan cognition dan

behaviour. Penilaian kekuatan rancangan pesan tidak memiliki hubungan

dengan ketiga elemen opini publik. Secara keseluruhan, variabel ragam dan

frekuensi aktivitas penyampaian pesan berhubungan opini publik.

4. Telkom menghadapi situasi dimana ancaman terhadap perusahaan cukup

besar, akan tetapi disisi lain juga memiliki kekuatan internal yang mampu

menghadapi ancaman tersebut. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah

stabilisasi dengan kecenderungan untuk mempertahankan strategi – strategi

yang selama ini diterapkan atau diversifikasi dengan kecenderungan

peningkatan jenis aktivitas penyampaian pesan kepada publik yang

dilakukan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dirumuskan beberapa hal yang

dapat menjadi masukan atau saran, diantaranya sebagai berikut:

1. Penggunaan media komunikasi konvensional oleh PR Telkom, disamping

juga tetap dilakukan pengembangan aktivitas penyampaian pesan melalui

kekuatan media supaya lebih efektif dan menjangkau seluruh lapisan

masyarakat.

2. Peningkatan frekuensi edukasi dan event untuk publik luas (jemput bola),

melalui roadshow, seminar, sponsorship, pelatihan kepada siswa/mahasiswa

Page 81: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

67

dan UMKM yang dikoordinasikan dengan unit – unit terkait dalam waktu

tertentu.

3. Penggunaan media internet lebih diaktifkan, khususnya publikasi melalui

social media karena pengaruh dan penggunanya yang besar di Indonesia.

Pengadaan event atau kuis dengan frekuensi tertentu juga perlu untuk

meningkatkan minat pengguna internet mengakses informasi tentang

Telkom.

4. Hubungan baik dengan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk

pengembangan wilayah berbasis digital perlu ditingkatkan. Disamping akan

membawa keuntungan bisnis bagi Telkom, juga dapat membuktikan

kontribusi Telkom untuk Indonesia yang mampu bersaing di era global.

5. Mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional dan handal untuk

menghadapi era ASEAN Economic Community dengan pelatihan Bahasa

Inggris dan IT.

6. Pengelolaan yang lebih aktif, khususnya untuk aktivitas complain handling

di media sehingga mampu memberikan informasi yang lebih tepat, sesuai

dengan kebutuhan publik, dan menguntungkan semua pihak yang

berkepentingan.

7. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan menggunakan indikator serupa

dengan jumlah sampel yang lebih banyak untuk mendapatkan hasil yang

lebih valid.

Page 82: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

68

DAFTAR PUSTAKA

Cutlip SM, Center AH, Broom GM. 2000. Effevtive Public Relations: merancang

dan melaksanakan kegiatan kehumasan dengan sukses. (Alih bahasa dari

Bahasa Inggris oleh Pohan RVH). Jakarta(ID): PT Indeks Kelompok

Gramedia. 455 hal. [Judul asli: Effective Public Relations].

Effendy OU. 1999. Hubungan masyarakat suatu studi komunikologis.

Bandung(ID): PT Remaja Rosdakarya.

Jefkins F. 2002. Public Relations. (Alih bahasa dari Bahasa Inggris oleh Haris M).

Jakarta(ID): Erlangga. 440 hal. [Judul asli: Public Relations].

Kasali R. 1994. Manajemen Public Relations: konsep dan aplikasinya di

Indonesia. Jakarta(ID): Pusaka Utama Graviti. 265 hal.

Karadeniz M. 2009. The comparison of Public Relations and advertisement

activities In a successful marketing management, which one should be In

forefront. Jurnal. [internet]. [dikutip tanggal 10 november 2013]. Dapat

diunduh dari:

http://www.dho.edu.tr/enstitunet/dergi/04_mustafa_karadeniz.pdf.

[Kemendag] Kementrian Perdagangan. 2012. Laporan Kinerja 2012. [internet].

[dikutip tanggal 21 Oktober 2013]. Dapat diunduh dari:

http://www.kemendag.go.id/id/about-us/strategic-planning/laporan-kinerja-

2012.

Khadijah S. 2011. Strategi Public Relations dalam membangun citra perusahaan

(Studi deskriptif membangun hubungan baik dengan media dalam upaya

meningkatkan citra perusahaan). Jurnal. [internet]. [dikutip tanggal 5

November 2013]. Dapat diunduh dari: http://www.ejournal-

unisma.net/ojs/index.php/makna/article/view/399/367.

Kusumastuti YI. 2009. Komunikasi bisnis. Bogor(ID): IPB Press. 200 hal.

Muryanto. 2008. Perkembangan pengaturan pendirian Perseroan Terbatas (PT) di

Indonesia. [tesis]. [internet]. [dikutip tanggal 1 Maret 2014]. Semarang(ID):

Universitas Diponegoro. 127 hal. Dapat diunduh dari:

http://eprints.undip.ac.id/18373/1/M_U_R_Y_A_N_T_O.pdf.

Novianti N. 2010. Strategi Public Relations dalam mempertahankan eksistensi

corporate image melalui opini publik (Studi kasus PT Indocement Tunggal

Pralarsa Tbk.). [skripsi]. [internet]. [dikutip tanggal 4 November 2013].

Bogor(ID). Institut Pertanian Bogor. 101 hal. Dapat diunduh dari:

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27293/I10nno.pdf?se

quence=12.

Putra KDC. 2008. Strategi Public Relation pariwisata Bali. Ilmu Komunikasi.

[internet]. [dikutip tanggal 21 Oktober 2013]. Dapat diunduh dari:

http://jurnal.uajy.ac.id/jik/files/2012/05/3.-Kadek-Dwi-Cahaya-Putra-41-

66.pdf.

Rangkuti F. 2009. Analisis SWOT: Teknik membedah kasus bisnis. Jakarta(ID):

Gramedia Pustaka Utama. 188 hal.

Ruslan R. 2000. Kiat dan strategi kampanye Public Relations. Jakarta(ID): PT

RajaGrafindo Persada. 128 hal.

Ruslan R. 2001. Manajemen humas & manajemen komunikasi (Konsepsi dan

aplikasi). Jakarta(ID): PT Raja Grafindo Persada. 336 hal.

Page 83: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

69

Setiawan AB. 2013. Studi untuk pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi

untuk aktivitas dan strategi bisnis pada UMKM batik. [internet]. [dikutip

tanggal 2 Juli 2014]. Dapat diunduh dari:

http://balitbang.kominfo.go.id/balitbang/aptika-ikp/files/2013/02/STUDI-

UNTUK-PEMANFAATAN-TEKNOLOGI-INFORMASI-DAN-

KOMUNIKASI-UNTUK-AKTIVITAS-DAN-STRATEGI-BISNIS-PADA-

UMKM-BATIK.pdf.

Singarimbun M, Effendi S.1987. Metode penelitian survai. Yogyakarta(ID):

LP3ES.

Sodiqin A. 2009. Membangun visi dan misi instansi. Medik. [Internet]. [dikutip

tanggal 13 Mei 2014]. Dapat diunduh dari:

http://bdkjakarta.kemenag.go.id/file/media/2629forummembangunvisidanmi

siinstansi.pdf

Tami AI. 2013. Analisis strategi komunikasi pemasaran di Wana Wisata Curug

Tujuh Cilember Cisarua Kabupaten Bogor. [skripsi]. Bogor(ID): Institut

Pertanian Bogor. 131 hal.

[UU] Undang – Undang Republik Indonesia No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas.

Wasesa SA. 2010. Strategi Public Relations. Jakarta(ID): PT Gramedia Pustaka

Utama. 414 hal.

Page 84: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

70

Lampiran 1 Tampilan portal IndiPreneur Telkom www.smartbisnis.co.id

70

Page 85: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

71

Lampiran 2 Press Release IndiPreneur Januari dan Mei 2014

71

Page 86: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

72

PRESS RELEASE

1000 UKM Sidoarjo Siap Tembus Pasar Dunia

Baru......% UKM Sidoarjo Yang Tembus Pasar Dunia Bagian dari konsep Digital Society yang dipersembahkan oleh Telkom

Indonesia

Sidoarjo, 2 Mei 2013 – Sidoarjo yang selama ini dikenal sebagai Kota UKM akan makin maju

setelah Telkom Indonesia mengajak semua UKM di kota tersebut untuk meng-online kan bisnisnya di Portal

bisnis Telkom www.smartbisnis.co.id. Hari ini, bertempat di hall Sun Hotel Sidoarjo dalam acara bertajuk

IndiPreneur Fest 2013, tak kurang dari 500 UKM Sidoarjo akan dipandu Telkom untuk memasarkan

produknya menembus pasar global sehingga akan punya daya saing kompetitif dan mempertinggi daya saing

kota Sidoarjo.

Menurut General Manager Jatim Tengah Timur, Sujito, “Sampai akhir tahun ini, kami punya harapan

bisa mendidik 1000 UKM Sidoarjo untuk go global sehingga selain punya keunggulan kompetitif, mereka

akan jadi penggerak pertumbuhan perekonomian di Sidoarjo” Bukan hanya itu saja, setelah go global melalui

portal bisnis Telkom, Telkom memberikan akses internet dan berbagai aplikasi bisnis online seperti web

hosting, domain name dan e-commerce application secara gratis agar pelaku UMKM tidak harus terbebani

biaya yang tidak relevan. “Mereka hanya akan membayar ketika terjadi transaksi bisnis online dengan nilai

berkisar Rp100–Rp1.000,- per transaksi online” tambah Jito.

Melihat potensi jumlah UKM dan UMKM yang sangat besar di Sidoarjo, Jito optimis bahwa solusi

bisnis online yang diberikan oleh Telkom ini akan mampu menjadi daya dorong yang luar biasa bagi produk-

produk Sidoarjo untuk lebih dikenal di pasar global.

“Secara nasional, Telkom sudah mentargetkan tahun ini bisa meng-online tak kurang dari 100 ribu

UKM Indonesia,” tambah GM Industry Divisi Business Service, Ace. Diakui Ace, Indonesia masih memliki

jumlah enterpreneur yang kurang, padahal salah satu indikator kemajuan ekonomi suatu bangsa adalah minim

2% jumlah penduduknya adalah entrepeneur. Saat ini, katanya, jumlah pelaku usahanya masih berkisar 1,5%,

sementara beberapa negara di Asia seperti Cina dan Jepang sudah 10% dan Singapore serta Malaysia berkisar

7%. Salah satu sebabnya, menurutnya, adanya ketertinggalan UKM-UKM Indonesia dalam memanfaatkan

teknologi informasi untuk mendukung kemajuan usahanya sehingga punya pasar yang lebih luas dan

mendunia.

Menyadari beberapa kelemahan bisnis UKM Indonesia di bidang pemanfaatan teknologi informasi,

dan kurangnya penguasaan teknik pemasaran online, Telkom juga menggandeng HIPSI (Himpunan

pengusaha Santri Indonesia) Sidoarjo untuk menjadi pendamping atau mentoring para pelaku bisnis UKM

Sidoarjo.

Sementara itu, ditemui di tempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian,

Perdagangan & ESDM Sidoarjo, Fenny Apridawati mengatakan bahwa dari......UKM di Sidoarjo,.hanya...%

diantaranya yang sudah online, dan …...UKM yang sudah go public dengan mengekspor produknya ke manca

negara. Angka ini dinilai Fenny masih lambat untuk mendongkrak perekonomian di Sidoarjo. “Kami butuh

enabler untuk mempercepat proses tersebut, dan itu disolusi Telkom dengan teknologi informasi, baik dari

sisi akses maupun konten dan aplikasinya”, kata Fenny.

Menurut Jito, pihaknya sudah menyediakan tak kurang dari......acceess point di …..lokasi sentra

UKM, dan …..lainnya dipasang di publik area Sidoarjo seperti taman kota, ….....

Saat ini, Sidoarjo dijuluki sebagai kota UKM se-Indonesia, lantaran dengan jumlah penduduk terpadat

kedua se Jatim setelah Surabaya, jumlah pelaku bisnis UKM di Sidoarjo merupakan terbanyak di Jawa Timur,

bahkan di Indonesia. Selama 3 tahun terakhir ini, Balan layanan Umum (BLU) memberikan predikat kepada

kota Sidoarjo sebagai kota UKM terbaik.

Lebih jauh lagi, usaha pemberdayaan UKM Indonesia melalui program IndiPreneur adalah bagian

dari program Indonesia Digital Society. Program Indiso ini akan berjalan sesuai dengan misinya untuk

meningkatkan e-literacy di Indonesia jika mendapat dukungan penuh dari Pemerintahan Kabupaten/Kota

setempat. Dalam implementasinya, berupa penyediaan akses informasi kecepatan tinggi (broadband access)

pada berbagai sektor yaitu : e-Government Sector, e-Public Sector, e-Economic Sector dan kebutuhan lokal

(pilihan) di masing masing daerah sesuai potensinya. Misal di Jogja memilih budaya/culture, Bali memilih

pariwisata/tourism, Bandung memilih kreatifitas digital/digital creative. “Dan karena potensi Sidoarjo yang

paling menonjol adalah UKM, maka Sidoarjo memilih UKM nya” tambah Ace.

Page 87: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

73

Dalam Indiso, 3 mega project yg dijalankan oleh Telkom adalah IndiSchool, IndiPreneur dan

IndiFinance. “Terkait upaya Telkom menjadi pendamping Pemkab Sidoarjo dalam mewujudkan Sidoarjo

Digital Society, Indischools dan IndiPreneur adalah program yang sedang focus untuk kami garap disini

sesuai dengan potensi kotanya” tambah Jito mengakhiri press conference.

Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi :

Ivone Andayani

Public Relations Telkom Regional Jawa Timur

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Tel. 62-31-70017000.

Atau 081 21 70 2121

email : [email protected]

fb : Ivone Andayani

@MyIvone

website: www.telkom.co.id

Note :

Dari data potensi UKM Indonesia tahun 2011 dan 2012 terjadi peningkatan jumlah pelaku bisnis UKM

sebagai berikut :

Jenis Usaha

2011

2012

Usaha Besar

69.791 78.410

Usaha Menengah

192.131 198.443

Usaha Kecil

4.485.316 4.690.298

Usaha Mikro

52.352.285 54.171.448

Total

57.029.732 59.138.599

Tentang PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk atau disingkat Telkom. Telkom adalah penyedia layanan

berbasis ICT (Information, Communication, Technology) terbesar dan terlengkap di Indonesia, mencakup

telepon tetap (fixed phone), telepon wireless (fixed wireless), telepon seluler, data dan internet, jaringan dan

interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaa. Saat ini Telkom telah memperluas

portofolio usahanya yang mencakup TIMES (telecommunication, information, media, edutainment, services).

Saham Telkom tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI : TLKM), dan menerbitkan American Depository

Shares yang terdaftar di New York Stock Exchange (NYSE : TLK) dan London Stock Exchange (LSE :

TKIA)

Page 88: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

74

Lampiran 3 Daftar pemuatan berita IndiPreneur via media online

News Release :

Tahun 2014, Telkom Fokus Penetrasi Pasar SME pada 3 bidang SOHO, Business Solution,

dan Digital Media

Pemuatan :

1. http://suarabanyuurip.com/kabar/baca/soho-business-solution-dan-digital-media

2014, Telkom Fokus Penetrasi Pasar SME di 3 Bidang

SOHO, Business Solution, dan Digital Media

2. http://m.beritajatim.com/ekonomi/193747/2014,_telkom_fokus_penetrasi_pasar_sme_pada_3

_bidang_soho.html#.Ur0IHfuoDcI 2014, Telkom Fokus Penetrasi Pasar SME pada 3 Bidang SOHO

3. http://wartapedia.com/tekno/telko/operator/12552-telkom-kembangkan-program-pengelolaan-sentra-

umkm

TELKOM: Kembangkan Program Pengelolaan Sentra UMKM

4. http://www.siaga.co/news/2013/09/19/telkom-dukung-umkm-memperluas-sme-surabaya/ Telkom Dukung UMKM Memperluas SME Surabaya

5. http://www.wartamalut.com/2013/09/program-sme-surabaya-luar-biasa-bisa.html

Program SME Surabaya Luar Biasa Bisa

6. http://kabarbisnis.com/photo/284808

Telkom resmikan SME Surabaya Luar Biasa Bisa

7. http://koran-indonesia.com/2012/10/penetrasi-telkom-pelanggan-kecil-menengah-ditarget-capai-

8/#.Ur0IZPuoDcI

Penetrasi Telkom: Pelanggan Kecil Menengah Ditarget Capai 8%

8. http://www.merdeka.com/teknologi/telkom-bidik-rp-100-miliar-dari-3-segmen-pasar-ukm.html

Telkom bidik Rp 100 miliar dari 3 segmen pasar UKM

9. http://surabaya.tribunnews.com/2013/12/26/tahun-2014-telkom-ingin-gandeng-500-ribu-ukm

Tahun 2014, Telkom Ingin Gandeng 500 Ribu UKM

10. http://www.indotelko.com/kanal?c=id&it=2014-Ini-Langkah-Kuda-Telkom-di-Pasar-UKM

2014, Ini Langkah Kuda Telkom di Pasar UKM

11. http://ekbis.sindonews.com/read/2013/12/26/32/820940/tlkm-bidik-pendapatan-enterprise-dan-sme-

rp10-t

TLKM bidik pendapatan enterprise dan SME Rp10 T

News Release :

Telkom Pacu Pertumbuhan Bisnis ICT Awal 2014

Pemuatan :

1.Telkom: Bisnis UKM Tumbuh Rp 100 Miliar di 2014

http://inet.detik.com/read/2014/01/02/171131/2456941/328/telkom-bisnis-ukm-tumbuh-rp-100-

miliar-di-2014

2. Telkom Genjot Pertumbuhan IT Services

www.sindonews.com/.../2014/.../telkom-genjot-pertumbuhan-bisnis-it-services

3. Telkom Seriusi Layanan IT

http://m.jpnn.com/news.php?id=214225

4. 2014, Telkom Focus Bidik Segmen UKM

http://m.beritajatim.com/ekonomi/197048/2014,_telkom_fokus_bidik_segmen_ukm.html

5. Tiga Langkah Telkom kembangkan Layanan Bisnis

http://www.tribunnews.com/bisnis/2014/01/30/tiga-langkah-telkom-kembangkan-layanan-bisnis

6. Telkom Pacu Bisnis IT Service di 2014

http://www.kabarindo.com/?act=single&no=33204

7. Siasat Telkom Genjot Bisnis Teknologi Informasi

http://indotelko.com/kanal_indepth?it=Siasat-Telkom-Genjot-Bisnis-Teknologi-Informasi

8. Telkom Pacu Bisnis Teknologi Informasi via UKM

http://wartaekonomi.co.id/berita23691/telkom-pacu-bisnis-teknologi-informasi-korporasiukm.html

9. Ini Dia Strategi Telkom Pacu Bisnis Layanan IT

http://industri.kontan.co.id/news/ini-dia-strategi-telkom-pacu-bisnis-layanan-it

10. Tiga Langkah Telkom Kembangkan Layanan Bisnis

Page 89: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

75

http://id.berita.yahoo.com/tiga-langkah-telkom-kembangkan-layanan-bisnis-072602262--

finance.html

11. Telkom Pacu Bisnis Teknologi Informasi UKM

http://www.metrotvnews.com/tekno/read/2014/02/02/985/212692/Telkom-Pacu-Bisnis-Teknologi-

Informasi-UKM#.Uu8WNKvRy_w.gmail

News Release: Telkom Luncurkan SME Indonesia Bisa

Sidoarjo, 13 Januari 2014

Pemuatan :

1. http://www.merdeka.com/teknologi/telkom-luncurkan-program-baru-bernama-sme-

indonesia-bisa-sib.html

2. http://m.beritajatim.com/ekonomi/195425/telkom_luncurkan_sme_untuk_ukm_sidoarjo.html

3. http://surabaya.tribunnews.com/2014/01/13/telkom-garap-ict-untuk-sentra-ukm-di-sidoarjo

4. http://www.antarajatim.com/lihat/berita/124924/telkom-bangkitkan-wirausaha-melalui-sme-

indonesia-bisa

5. http://www.jpnn.com/read/2014/01/14/210738/Telkom-Incar-Rp-100-Miliar-dari-UKM-

6. http://www.republika.co.id/berita/trendtek/aplikasi/14/01/13/mzcho4-telkom-ict-permudah-

pelaku-usaha-ukm

7. http://www.kabarindo.com/?act=single&no=32791

8. http://kabarbisnis.com/photo/284996

9. http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=342479

10. http://www.solopos.com/2014/01/14/telkom-targetkan-1-juta-ukm-481791

11. http://kabarbisnis.com/read/2844425

12. http://www.jurnaljakarta.com/berita-1309-telkom-luncurkan-sme-indonesia-bisa.html

13. http://portaljatim.com/index.php/ekonomi/item/1833-telkom-target-kelola-100-sentra-ukm-

se-indonesia

14. http://www.ciputranews.com/ekonomi-bisnis/telkom-dorong-pelaku-ukm-manfaatkan-ict

15. http://www.bumn.go.id/telkom/publikasi/berita/telkom-luncurkan-program-sme-indonesia-

bisa/

16. http://www.metrotvnews.com/tekno/read/2014/01/06/13/205574/Telkom-Mendukung-

Modernisasi-UKM-dengan-Luncurkan-SME-Indonesia-BISA

17. http://startupbisnis.com/belajar-bisnis-online-mewujudkan-ukm-indonesia-yang-maju-

mandiri-dan-modern-pada-program-ukm-indonesia-bisa-oleh-telkom/

18. http://www.gresnews.com/berita/advertorial/141961-telkom-menggarap-100-sentra-ukm-

melalui-program-sme-indonesia-bisa/

19. http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2014/01/09/72240/modernisasi_ukm_telkom_l

uncurkan_sme_indonesia_bisa/

20. http://www.the-marketeers.com/archives/telkom-targetkan-500000-pelaku-ukm-gabung-

program-sme-indonesia-bisa.html

21. http://www.telkom.co.id/telkom-bangkitkan-inovasi-dan-semangat-wirausaha-melalui-sme-

indonesia-bisa.html

22. http://swa.co.id/technology/majukan-ukm-telkom-luncurkan-sme-indonesia-bisa

23. http://id.berita.yahoo.com/mewujudkan-sme-indonesia-yang-maju-mandiri-dan-modern-

014342057.html

24. http://www.smartbisnis.co.id/gallery/peluncuran-program-sme-indonesia-bisa

25. http://indotelco.com/2014/01/15/dir-ebis-luncurkan-program-sme-indonesia-bisa/

26. http://www.indonesiaheadlines.com/news/majukan-ukm-telkom-luncurkan-sme-indonesia-

bisa/

Page 90: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

76

Lampiran 4 Hasil olahan data statistik

Hasil Korelasi Rank Spearman

Correlations

Pengetahuan ttg Ragam Aktivitas

Affect

Spearman's rho

Pengetahuan ttg Ragam Aktivitas

Correlation Coefficient

1,000 ,097

Sig. (2-tailed) . ,608

N 30 30

Affect

Correlation Coefficient

,097 1,000

Sig. (2-tailed) ,608 .

N 30 30

Correlations

Pengetahuan ttg Ragam Aktivitas

Behavior

Spearman's rho

Pengetahuan ttg Ragam Aktivitas

Correlation Coefficient

1,000 ,304

Sig. (2-tailed) . ,102

N 30 30

Behavior

Correlation Coefficient

,304 1,000

Sig. (2-tailed) ,102 .

N 30 30

Correlations

Pengetahuan ttg Ragam Aktivitas

Cognition

Spearman's rho

Pengetahuan ttg Ragam Aktivitas

Correlation Coefficient

1,000 ,434*

Sig. (2-tailed) . ,017

N 30 30

Cognition

Correlation Coefficient

,434* 1,000

Sig. (2-tailed) ,017 .

N 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

Pengetahuan ttg Frekuensi Aktivitas

Affect

Spearman's rho

Pengetahuan ttg Frekuensi Aktivitas

Correlation Coefficient

1,000 ,195

Sig. (2-tailed) . ,302

N 30 30

Affect

Correlation Coefficient

,195 1,000

Sig. (2-tailed) ,302 .

N 30 30

Page 91: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

77

Correlations

Pengetahuan ttg Frekuensi

Aktivitas

Cognition

Spearman's rho

Pengetahuan ttg Frekuensi Aktivitas

Correlation Coefficient

1,000 ,500**

Sig. (2-tailed) . ,005

N 30 30

Cognition

Correlation Coefficient

,500** 1,000

Sig. (2-tailed) ,005 .

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

Pengetahuan ttg Frekuensi

Aktivitas

Behavior

Spearman's rho

Pengetahuan ttg Frekuensi Aktivitas

Correlation Coefficient

1,000 ,446*

Sig. (2-tailed) . ,014

N 30 30

Behavior

Correlation Coefficient

,446* 1,000

Sig. (2-tailed) ,014 .

N 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

Penilaian ttg Kekuatan

Rancangan Pesan

Affect

Spearman's rho

Penilaian ttg Kekuatan Rancangan Pesan

Correlation Coefficient

1,000 ,202

Sig. (2-tailed) . ,285

N 30 30

Affect

Correlation Coefficient

,202 1,000

Sig. (2-tailed) ,285 .

N 30 30

Correlations

Penilaian ttg Kekuatan

Rancangan Pesan

Cognition

Spearman's rho

Penilaian ttg Kekuatan Rancangan Pesan

Correlation Coefficient

1,000 -,049

Sig. (2-tailed) . ,798

N 30 30

Cognition

Correlation Coefficient

-,049 1,000

Sig. (2-tailed) ,798 .

N 30 30

Page 92: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

78

Correlations

Penilaian ttg Kekuatan

Rancangan Pesan

Behavior

Spearman's rho

Penilaian ttg Kekuatan Rancangan Pesan

Correlation Coefficient

1,000 -,296

Sig. (2-tailed) . ,112

N 30 30

Behavior

Correlation Coefficient

-,296 1,000

Sig. (2-tailed) ,112 .

N 30 30

Correlations

Pengetahuan ttg Ragam Aktivitas

Variabel Y

Spearman's rho

Pengetahuan ttg Ragam Aktivitas

Correlation Coefficient

1,000 ,425*

Sig. (2-tailed) . ,019

N 30 30

Variabel Y

Correlation Coefficient

,425* 1,000

Sig. (2-tailed) ,019 .

N 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

Pengetahuan ttg Frekuensi

Aktivitas

Variabel Y

Spearman's rho

Pengetahuan ttg Frekuensi Aktivitas

Correlation Coefficient

1,000 ,591**

Sig. (2-tailed) . ,001

N 30 30

Variabel Y

Correlation Coefficient

,591** 1,000

Sig. (2-tailed) ,001 .

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

Variabel Y Penilaian ttg

Kekuatan Rancangan Pesan

Spearman's rho

Variabel Y

Correlation Coefficient

1,000 -,075

Sig. (2-tailed) . ,695

N 30 30

Penilaian ttg Kekuatan Rancangan Pesan

Correlation Coefficient

-,075 1,000

Sig. (2-tailed) ,695 .

N 30 30

Page 93: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

79

Lampiran 5 Jadwal pelaksanaan penelitian

Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Penyusunan

Proposal

Skripsi

Kolokium

Perbaikan

Proposal

Skripsi

Pengambilan

Data Lapang

Pengolahan

dan Analisis

Data

Penulisan

Draft Skripsi

Uji Petik

Sidang

Skripsi

Perbaikan

Laporan

Skripsi

Page 94: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

80

Lampiran 6 Kerangka sampling

NO Nama

Responden

UMKM Usia Alamat

1 NA Karsa motor 33 karangrejo sawah v/22

2 WJ Kosan 56 bentul 2/18

3 YT CV Balqis 59 wisma pagesangan iv/4

4 ES Kosan 61 jetis kulon 1/60

5 AA Toko Rommy 32 pagesangan 2/49

6 DS Oxy Stockhist 64 karangrejo 15/21

7 RE Paket

pernikahan

44 pagesangan timur jaya/27

8 DK Konter

Imanuel

27 alun alun bangun sari

9 NA Butik 49 gunung sari indah X14

10 NAI Warnet Melati 51 kendangsari gg SD inpres

no 05

11 EMY ATK, air

mineral

42 putat C barat VIII/42

12 AS Penerbitan

buku TK

58 wonokitri gg buntu 90F

13 BS Toko Virgo 51 gang menur 1/15

14 SSD Azzam cell 27 raya jeruk 124

15 MS Peracangan 43 banyu urip jaya 1/29

16 HR Potong kertas

struk

38 manyar sabrangan IXA

17 SI Sepatu 36 ketintang madya II/34

18 AF Fadil Jaya

Abadi

45 karangrejo XII/60

19 ES Sepatu 44 ketintang PTT IV/18A

20 CKD Baju tas sepatu

perempuan

38 jagalan 3/20

21 MD Bengkel 49 pulo wonokromo XI/22

22 MSW Nisa

Collection

55 jetis kulon IX/20

23 AH Citra muslim 44 darmokali tugu 41N

24 SWR Kosan 51 menur 2/65

25 DS Alas kaki 38 pekayon, sidoarjo

26 AA Sepatu 52 margoyoso 45

27 FAS Sepatu 45 manyar sabrangan V

28 EF Peracangan 44 menur 6/18

29 ADR Alas kaki 47 darmokali IV/23

30 HA Batik 43 dinoyo 23

Page 95: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEKOMUNIKASI …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70535/I14lvi.pdf · strategi public relations pt telekomunikasi indonesia tbk. dalam

81

RIWAYAT HIDUP

Lorensa Virgiana dilahirkan di Lumajang, Jawa Timur pada tanggal 31

Agustus 1991. Penulis adalah anak kedua dari pasangan Bapak Rudik Anang

Bahtiar dan Ibu Kustiyawati. Penulis menempuh pendidikan formal sejak di TK

Bhayangkari pada tahun 1996. Pada tahun 1998 penulis menempuh pendidikan

formal di SD Ditotrunan 01 Lumajang sampai tahun 2000 hingga kemudian

pindah ke SD Dawuhan Situbondo. Kemudian penulis kembali ke Lumajang dan

melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 01 Lumajang selama 3 tahun. Setelah lulus

SMP pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 02 Lumajang

sampai tahun 2010. Pada bulan Februari 2010 penulis diterima sebagai mahasiswa

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi

Manusia, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Seleksi Masuk IPB (USMI)

Aktivitas penulis selama di IPB tidak hanya di perkuliahan, tetapi juga di

organisasi. Penulis adalah anggota dari Divisi Public Relations HIMASIERA

(Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-Ilmu Komunikasi dan Pengembangan

Masyarakat) periode 2011-2012 dan melanjutkan ke periode satu tahun

kepengurusan berikutnya di divisi yang sama sebagai bendahara divisi Public

Relations HIMASIERA.

Berkaitan dengan aktivitas penulis di organisasi, penulis juga aktif di

beberapa kepanitiaan. Tahun 2012 penulis pernah menjabat sebagai anggota

Divisi Sponsorship Indonesian Ecology Expo 2012 dan ketua Divisi Sponsorship

pada tahun 2013, anggota Divisi Acara HIMASIERA CHARITY, anggota Divisi

Humas dan Sponsorship Masa Perkenalan Departemen (MPD), dan masih banyak

kepanitiaan lainnya.

.

79