62
STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA TEGALWANGI KECAMATAN TALANG KABUPATEN TEGAL , , . , . , , , , Universitas Negeri Semarang [email protected] Abstraksi Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tegalwangi Kecamatan Talang Kabupaten Tegal pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Wira Mandiri pada bulan Agustus 2020. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan dan kontribusi BUMDes Wira Mandiri, mengidentifikasi dan menganalisis faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan BUMDes Wira Mandiri, serta mencoba memberi alternatif strategi yang memungkinkan untuk diterapkan dalam pengembangan BUMDes Wira Mandiri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka, wawancara secara mendalam, dan focus group discussion. Teknik analisis yang digunakan yaitu Deskriptif, model analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa BUMDes Wira Mandiri telah dibentuk dari tahun 2020 dan memiliki usaha yang dijalankannya yaitu penyediaan jasa pembayaran untuk pajak, PDAM, Listrik, dsb. Faktor yang menghambat kemajuan dari BUMDes Wira Mandiri antara lain, pandemi COVID-19, relokasi anggaran, kesadaran warga Tegalwangi, dan kesulitan mengulik potensi yang akan diangkat. Strategi yang memungkingkan untuk diterapkan dalam pengembangan BUMDes Wira Mandiri antara lain dengan memasifkan kembali promosi lewat media pamflet dan pengadaan pasar kaget. Kata Kunci: Optimalisasi, BUMDes, Desa Tegalwangi

STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

  • Upload
    others

  • View
    32

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA TEGALWANGI KECAMATAN TALANG KABUPATEN TEGAL

𝐑𝐚𝐡𝐦𝐚 𝐇𝐚𝐲𝐚𝐭𝐢𝟏 𝐀𝐦𝐚𝐥𝐢𝐚 𝐔𝐭𝐚𝐦𝐢𝟐, 𝐀𝐧𝐢𝐬𝐚 𝐑𝐚𝐦𝐚𝐝𝐡𝐚𝐧𝐭𝐢𝟑,

𝐌𝐮𝐡. 𝐀𝐥𝐢 𝐀𝐳𝐡𝐮𝐫𝐢𝟒, 𝐘𝐮𝐝𝐡𝐚 𝐏𝐫𝐚𝐰𝐢𝐫𝐚𝐠𝐚𝐦𝐚𝟓.

𝐆𝐞𝐨𝐠𝐫𝐚𝐟𝐢𝟏, 𝐁𝐢𝐨𝐥𝐨𝐠𝐢𝟐, 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐒𝐞𝐣𝐚𝐫𝐚𝐡𝟑, 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐊𝐢𝐦𝐢𝐚𝟒,

𝐏𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐊𝐞𝐩𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐡𝐚𝐧 𝐎𝐥𝐚𝐡𝐫𝐚𝐠𝐚𝟓

Universitas Negeri Semarang

[email protected]

Abstraksi

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tegalwangi Kecamatan Talang Kabupaten Tegal pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Wira Mandiri pada bulan Agustus 2020. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan dan kontribusi BUMDes Wira Mandiri, mengidentifikasi dan menganalisis faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan BUMDes Wira Mandiri, serta mencoba memberi alternatif strategi yang memungkinkan untuk diterapkan dalam pengembangan BUMDes Wira Mandiri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka, wawancara secara mendalam, dan focus group discussion. Teknik analisis yang digunakan yaitu Deskriptif, model analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa BUMDes Wira Mandiri telah dibentuk dari tahun 2020 dan memiliki usaha yang dijalankannya yaitu penyediaan jasa pembayaran untuk pajak, PDAM, Listrik, dsb. Faktor yang menghambat kemajuan dari BUMDes Wira Mandiri antara lain, pandemi COVID-19, relokasi anggaran, kesadaran warga Tegalwangi, dan kesulitan mengulik potensi yang akan diangkat. Strategi yang memungkingkan untuk diterapkan dalam pengembangan BUMDes Wira Mandiri antara lain dengan memasifkan kembali promosi lewat media pamflet dan pengadaan pasar kaget.

Kata Kunci: Optimalisasi, BUMDes, Desa Tegalwangi

Page 2: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

PENDAHULUAN

Dalam konteks administrasi kenegaraan, Pemerintahan Desa merupakan unit terkecil dalam struktur pemerintahan yang ada di Indonesia. Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2014, pasal 1 ayat 1 Desa1, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia sedangkan pengertian Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Desa berkedudukan di wilayah kabupaten/kota. Selain itu secara politik Pengertian desa dipahami sebagai organisasi pemerintahan yang memiliki kewenangan tertentu dan masih dalam struktur organisme dalam wilayah pemerintahan negara. Ringkasnya, desa sebagai suatu kesatuan masyarakat hukum yang berkuasa menyelengggarakan pemerintahannya sendiri.2

Selain kemandiriannya dalam menyelenggarakan pemerintahan, desa juga dapat mandiri dalam bidang ekonomi dengan pendirian BUMDes. Strategi kemandirian dan penguatan ekonomi desa melalui BUMDes,

1 UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

pasal 1 ayat 1 2 Mashuri Maschab, Politik Pemerintahan

Desa di Indonesia, (Yogyakarta: Penerbit Polgov, 2013) hal.2

3 Dodi yudiardi, “Strategi Pengembangan

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam

meningkatkan prekonomian masyarakat

merupakan salah satu solusi untuk melepaskan ketergantungan masyarakat desa terhadap bantuan Pemerintah. Badan Usaha Milik Desa selanjutnya disingkat BUMDes, merupakan lembaga usaha yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa serta tidak lagi didirikan atas instruksi Pemerintah, tidak dikuasai oleh kelompok tertentu serta dalam menjalankan usahanya untuk kepentingan hajat hidup orang banyak yang strategis di desa.3 Selain itu lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa, BUMDes diproyeksikan muncul sebagai kekuatan ekonomi baru di wilayah perdesaan jika dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Dari pihak pemerintah pusat melalui Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) pada tahun 2018 telah memasukan BUMdes menjadi salah satu dari empat prioritas penggunaan dana desa. Lebih fokus bidang yang perlu dikembangkan dalam BUMDes diantaranya : (1) Pembentukan dan pengembangan produk unggulan desa atau produk unggulan kawasan pedesaan. (2) Pengembangan usaha layanan jasa. (3) Pengelolaan pemasaran hasil produksi usaha BUMDes dan usaha ekonomi lainnya yang difokuskan kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan desa.4

perdesaan kabupaten Garut”, Fakultas Ilmu

Sosial Politik Universitas Garut, 2015. 4 Qori Rusdiana, “Optimalisasi Peran

Badan Usaha Milik Desa Dalam

Pengembangan Potensiekonomi Lokal

Sebagai Pilar Perekonomian Desa Pujon

Kidul Kecamatan Pujon Kabupaten Malang”. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut

Page 3: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

Namun pentingnya BUMDes bagi Desa nampaknya tidak tercermin dari jumlah desa yang memiliki BUMDes. Di Kabupaten Tegal sendiri data per tahun 2019 dari 281 Desa baru berdiri 65 BUMDes. Dari 65 BUMDes tersebut diantaranya bergerak di bidang perdagangan dan koperasi, wisata desa, pengolahan sampah, BNI Link, Event Organazir, air bersih, jasa agen perbankan, simpan pinjam perdagangan umum, foto copy, sarana olahraga, peternakan, perkebunan, cuci mobil dan motor, percetakan, pengelolaan kios desa, air minum dalam kemasan, dan jasa angkut.5 Salah satu BUMDes yang ada di Kabupaten Tegal yaitu BUMDes Wira Mandiri, tepatnya berada di Desa Tegalwangi Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. BUMDes Wira Mandiri dengan konsep yang sekarang berupa penyediaan jasa untuk pembayaran pajak, BPJS, listrik dan lain sebagainya merupakan wajah baru yang digerakkan oleh pemerintahan Desa. Peraturan Desa tentang BUMDes sendiri secara lebih serius juga baru ada pada tahun 2020. Dengan kata lain mulai dari tahun 2020 ini BUMDes di Tegalwangi mulai ditata lebih serius untuk pengembangan kedepannya. Dalam menggerakan BUMDes tersebut pastilah pengurus BUMDes memiliki strategi-strategi yang akan diterapkan kedepan dalam mengoptimalisasikan BUMDes yang ada di Desa Tegalwangi ini. Penggerkan atau penghidupan kembali BUMDes inilah yang membuat kami tertarik untuk meneliti BUMDes Wira Mandiri Tegalwangi dengan judul penelitian berupa “Strategi Optimalisasi BUMDes

Agama Islam Negeri Tulungagung, Maret 2019

5 Pantura post.com, “Dari 281 Desa, Baru

Berdiri 65 BUMDES di Kabupaten Tegal”

Wira Mandiri Desa Tegalwangi, Kecamatan Talang Kabupaten Tegal”. Dari latar belakang masalah

yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian adalah: 1) Mengetahui Keberadaan dan Kontribusi BUMDes Wira Mandiri Terhadap Pendapatan Asli Desa ? 2) Mengetahui Apa Saja Faktor yang Memperlambat Kemajuan BUMDes Wira Mandiri ? 3) Mengetahui Apa Saja Strategi yang Dapat Dilaksanakan Untuk Mengoptimalkan BUMDes Wira Mandiri ? METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Fokus dalam penelitian ini adalah: (1) keberadaan dan kontribusi Badan Usaha Milik Desa (2) Faktor yang Memperlambat Kemajuan Badan Usaha Milik Desa (3) Saja Strategi yang Dapat Dilaksanakan Untuk Mengoptimalkan Badan Usaha Milik Desa. Lokasi penelitian yang akan diteliti adalah Desa Tegalwangi, Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer yaitu data yang diperoleh melalui informan dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dan dipandu dengan pedoman wawancara terstruktur yang sesuai dengan fokus penelitian. Disini kita mewawancarai pihak BUMDes untuk menjawab mengenai keberadaan dan kontribusi BUMDes, hambatan yang dialami BUMDes, serta strategi kedepan untuk pengoptimalisasian BUMDes. Sedangkan untuk data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui beberapa

dalam https://panturapost.com/dari-281-desa-baru-berdiri-65-bumdes-di-kabupaten-tegal/ ,

diakses pada tanggal 19 Agustus 2020

Page 4: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

informasi antara lain dokumen, buku, atau arsip. Untuk data sekunder kami mengambil dari AD/ART BUMDes Wira Mandiri dan Peraturan Desa No.1 Tahun 2020 tentang pembentukan kepengurusan dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Metode Analisis Data

Pengumpulan data dilakukan melalui teknik: studi pustaka, wawancara secara mendalam (in-depth interview), dan focus group discussion. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri yaitu model analisis interaktif Miles dan Huberman. Miles dan Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisa data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh6. Pada penelitian ini analisis data telah dilaksanakan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Proses analisis data ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu : pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclusion). Metode tersebut dilakukan dengan membandingkan antara hasil wawancara dan FGD dengan studi pustaka. Tahapan penelitian dilakukan sebagai berikut:

1. Peneliti lewat studi pustaka mengumpulkan informasi mengenai profil desa, potensi, serta informasi seputar BUMDes lewat buku profil desa, angket potensi desa, peraturan desa mengenai BUMDes serta AD/ART BUMDes Wira Mandiri

6 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif

Kualitatif Dan R & D. (Bandung: Alfabeta,

2017) hal 246

2. Peneliti melakukan wawancara untuk mengumpulkan informasi yang belum tersedia saat melakukan pengumpulan sumber lewat studi pustaka serta membandingkan beberapa informasi antara yang didapat dari studi pustaka dengan wawancara.

3. Peneliti mengolah informasi yang didapat dan memberikan saran untuk strategi pengoptimalisasian BUMDes lewat Focus Group Discussion.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN Keberadaan dan Kontribusi BUMDes

BUMDes Desa Tegalwangi memiliki nama yaitu BUMDes Wira Mandiri. BUMDes Wira Mandiri telah didirikan sejak awal periode pemerintahan Desa Tegalwangi saat ini (2020). Berdasarkan Peraturan Desa Tegalwangi Kecamatan Talang Kabupaten Tegal nomor 01 tahun 2020 BAB IV Pasal 4 dan 5, BUMDes Wira Mandiri memiliki maksud dan tujuan yaitu, 1) untuk menampung kegiatan-kegiatan dibidang ekonomi, pelayanan jasa atau barang yang dikelola oleh desa atau kerjasama antar desa, 2) untuk meningkatkan nilai guna atas aset dan potensi desa dalam mensejahterakan masyarakat desa, 3) untuk meningkatkan kemampuan keuangan Pemerintah Desa Tegalwangi dalam penyelenggaraan pemerintahan serta meningkatkan pendapatan masyarakat desa. Adapun tujuannya yaitu, 1) mewujudkan kelembagaan perekonomian masyarakat perdesaan yang mandiri untuk memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat, 2) mendukung kegiatan

Page 5: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

investasi lokal, penggalian potensi lokal serta meningkatkan perekonomian perdesaan dan perkotaan dengnan membangun sarana dan prasarana perekonomian perdesaan yang dibutuhkan untuk mengembangkan produktivitas usaha perdesaan, 3) mendorong perkembangan perekonomian masyarakat desa dengan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam merencanakan dan mengelola pembangunan perekonomian desa, 4) meningkatkan kreativitas dan peluang usaha ekonomi produktif masyarakat desa yang berpenghasilan rendah, 5) menciptakan kesempatan berusaha dan membuka lapangan kerja, 6) meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan Pendapatan Asli Desa (PADesa). Modal BUMDes Wira Mandiri berasal dari : a) sebagian atau seluruhnya dari kekayaan desa yang dipisahkan oleh Pemerintah Desa, b) masyarakat, c) bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, d) penyertaan modal pihak lain atau kerjasama bagi hasil atas dasar saling menguntungkan.7 (Peraturan Desa Tegalwangi Kecamatan Talang Kabupaten Tegal nomor 01 tahun 2020 BAB V Pasal 6). Dalam struktur organisasinya BUMDes Wira Mandiri terdiri dari penasihat, pelaksana operasional, dan pengawas sedangkan dalam susunan kepengurusan organisasi pengelola terdiri dari pembina, ketua, sekretaris, bendahara, dan pelaksana operasional unit usaha. Dalam perkembangannya BUMDes Wira Mandiri pernah berada dalam situasi yang sulit dimana terdapat beberapa faktor penghambat perkembangan dan kemajuan BUMDes Wira Mandiri. Melalui

7 Peraturan Desa Tegalwangi Kecamatan

Talang Kabupaten Tegal nomor 01 tahun 2020

kegiatan wawancara pada tanggal 18 Agustus 2020 dengan salah satu pengelola BUMDes, yang menjelaskan bahwa dalam kontribusinya dalam meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) BUMDes telah membuat usaha layanan publik seperti layanan pembayaran pajak, layanan pembayaran listrik, layanan pembayaran PDAM, pembayaran tiket KAI, pembayaran tiket pesawat, pembayaran BPJS, dan lain-lain. Dengan adanya kerjasama dengan pihak-pihak terkait BUMDes Wira Mandiri masih dapat memberikan kontribusinya dalam meningkatkan Pendapat Asli Desa (PADes) dan kedepannya BUMDes Wira Mandiri berencana untuk lebih memanfaatkan potensi lokal yang akan dikelola oleh BUMDes guna meningkatkan Pendapatan Asli Desa Tegalwangi. Faktor-faktor penghambat kemajuan BUMDes

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, terdapat beberapa faktor penghambat dalam pengelolaan BUMDes Wira Mandiri antara lain: 1. Pandemi COVID-19

Wabah pandemi COVID-19 yang saat ini melanda dunia termasuk Indonesia tidak hanya berimbas pada kesehatan masyarakat, namun juga pada sektor perekonomian. Banyak usaha-usaha yang terkena dampaknya. Khususnya lembaga ekonomi desa yang ada di Desa Tegalwangi yaitu BUMDes Wira Mandiri. Pandemi COVID-19 menjadi faktor penghambat utama dalam pengelolaan dan keberlanjutan usaha BUMDes di Desa Tegalwangi. Hal ini dikarenakan sejumlah program yang seharusnya berjalan mengalami

BAB V Pasal 6 tentang pembentukan

kepengurusan dan pengelolaan BUMDes

Page 6: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

guncangan baik secara langsung maupun tidak langsung. 2. Anggaran

Keberadaan anggaran pada BUMDES merupakan komponen penting dalam pengelolaan BUMDes, mengingat BUMDes adalah sebuah badan usaha. Saat ini, sekitar 30% anggaran dari dana desa dialokasikan untuk bantuan sosial akibat pandemi COVID-19 sesuai dengan peraturan yang ada di desa. Dengan adanya hal tersebut, berdampak pada penyelenggaran anggaran pada bidang usaha yang dilakukan BUMDes. Terkait dengan permasalahan anggaran, penyelenggaraan sebaiknya dijalankan berdasarkan good governance agar penyelenggaraan manajemen solid dan bertanggung jawab, menghindari salah alokasi anggaran, mencegah adanya korupsi secara politik dan administratif, dan menjalankan disiplin anggaran.8 Kedepannya anggaran yang ada dioptimalkan sesuai dengan bidang usaha yang dikembangkan BUMDes yang terdiri dari bidang jasa, keuangan, pendidikan lingkungan hidup, pertanian, perdagangan umum dan bidang lainnya yang menguntungkan dapat berjalan lancar dengan alokasi anggaran yang memadai. 3. Kesadaran masyarakat

Masyarakat Desa Tegalwangi masih belum sepenuhnya mengetahui keberadaan dan peran dari BUMDes. Hal ini dibuktikan dengan masih

8 Moh.Imamuddin. “Partisipasi

Masyarakat dalam Pengelolaan Badan

Usaha Milik Desa (BUMDesa) (Studi

Kasus di Desa Payaman Kecamatan

Solokuro Kabupaten Lamongan)”,

sedikitnya masayarakat yang memafaatkan keberadaan BUMDes ini. Sosialisasi BUMDes masih terbatas pada saat acara pembagian bantuan di Balai Desa sehingga kemungkinan besar sosialisasi tidak merata ke seluruh lapisan masyarakat. Padahal melalui sosialisasi ini diharapkan masyarakat menjadi paham dan sadar bahwa di Desa Tegalwangi terdapat badan usaha yang bisa membantu usaha masyarakat dan memperkuat perekonomian desa dalam rangka tercapainya kesejahteraan. Maka dari itu diperlukan promosi yang lebih intensif dan merata agar masyarakat dapat mengetahui keberadaan BUMDes Wira Mandiri dan menghindari adanya kesalah pahaman antara masyarakat dan Pemerintah Desa. 4. Potensi Desa yang Belum Tergali

BUMDes merupakan lembaga usaha yang dikelola masyarakat dan pemerintah desa dan dibentuk dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan didirikan berdasarkan kebutuhan dan potensi desa.9 Sangat disayangkan jika potensi desa belum digali secara maksimal, karena manfaat yang berguna bagi kesejahteraan desa kemungkinan menjadi tidak optimal. Berdasarkan hasil wawancara, potensi desa Tegalwangi masih belum tergali dengan baik padahal pada Perdes Tegalwangi No. 1 tahun 2020 Pasal 8 berbunyi “Usaha utama BUMDes “Wira Mandiri” harus memanfaatkan

Skripsi. UIN Sunan Ampel Surabaya,

2018

9 Hastowiyono dan Suharyanto,

Penyusunan Kelayakan Usaha dan Perencanaan Usaha BUM Desa. (FPPD.

Yogyakarta, 2014)

Page 7: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

semaksimal mungkin potensi desa”. Dikarenakan potensi desa belum tergali dengan baik, maka hal ini berpengaruh juga pada kemajuan BUMDes. Oleh karena itu perlu dilakukan pemetaan potensi desa secara menyeluruh agar potensi dapat dikembangkan. Strategi pengoptimalisasian BUMDes Wira Mandiri

BUMDes didirikan sebagai suatu pendekatan yang baru dalam usaha peningkatan ekonomi desa berdasarkan kebutuhan dan potensi desa10 . BUMDes memiliki cara kerja dengan mengumpulkan kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat dalam suatu bentuk kelembagaan atau badan usaha yang dikelola secara profesional dengan tetap memperhatikan standar potensi asli desa11

BUMDes “Wira Mandiri” Desa Tegalwangi masih dalam proses penataan ulang sumber daya manusia serta manajemen pengelolaan hal ini dibuktikan dengan masih terdapat warga yang belum mengetahui tentang keberadaan BUMDes ini. Oleh sebab itu, perlu dilakukan sebuah usaha promosi atau pengenalan mengenai BUMDes “Wira Mandiri” kepada warga Desa Tegalwangi. Proses promosi ini dilakukan dengan cara pembuatan pamflet yang berisi apa saja pelayanan yang dapat dilakukan oleh BUMDes “Wira Mandiri”. Sehingga setelah promosi ini berjalan warga Desa Tegalwangi diharapkan

10 Pristiani, YD dan Suratman, “Badan

Usaha Milik Desa Sanankulon Melek Administrasi dan Melek IT Untuk

Menumbuhkan dan Mengembangkan

Ekonomi Kreatif Masyarakat Desa Sanankulon Kecamatan Sanankulon

Kabupaten Blitar”, Jurnal ABDINUS, Vol 1

No. 2 Tahun 2018

mengetahui manfaat apa saja yang dapat diambil dari keberadaan BUMDes “Wira Mandiri” ini.

Berdasarakan hasil wawancara pada 18 Agustus 2020 dengan Pengelola BUMDes, awal mula berdirinya BUMDes “Wira Mandiri” pengelolaannya masih mencampur adukan urusan antara pemerintah desa dan BUMDes sehingga pada saat itu belum mampu berkembang dengan sangat baik. Ditambah kondisi masyarakat setempat yang masih kekurangan. Banyaknya masyarakat yang bermata pencaharian sebagai buruh bahkan masih banyak masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan. Berdasarkan permasalahan diatas, perlu dilakukan sebuah usaha untuk meningkatkan perkenomian Warga Tegalwangi dengan cara melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Adapun pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dapat dilakukan melalui BUMDes dengan diselenggarakan “Pasar Kaget” yaitu pasar sesaat yang terjadi ketika terdapat sebuah keramaian atau perayaan. Pasar kaget ini, BUMDes menyediakan tempat berjualan untuk warga Tegalwangi yang telah terdaftar. Dalam hal ini terdapat kerjasama bagi hasil antara BUMDes dan warga Tegalwangi yang saling menguntungkan.

PENUTUP

1. Simpulan BUMDes Wira Mandiri adalah BUMDES yang dimiliki oleh Desa

11 Zulkarnaen, RM, “Pengembangan

Potensi Ekonomi Desa Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes “Bangun Yuwana”

Desa Sumberjo) Pondok Salam Kabupaten

Purwakarta, Dharmakarya”, Jurnal Aplikasi IPTEK untuk Masyarakat, Vol. 5, No. 1, ISSN

1410 – 5675, 2016

Page 8: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

Tegalwangi Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Dengan nama Wira Mandiri diresmikan pada tahun 2020. Di periode pemerintah sebelumnya telah ada BUMDes tetapi pada masa kepemimpinan Kepala Desa Tegalwangi yang sekarang, Tangguh Modernaddin lebih dihidupkan kembali dengan konsep baru dengan hadirnya beberapa layanan yang dapat dilakukan di BUMDes seperti jasa pembayaran pajak, pulsa listrik, BPJS, PDAM, dan lain sebagainya. Keuntungan yang didapat dari BUMDes karena masih dalam tahap merintis belum dapat memberikan saving money untuk Pendapatan Asli Desa tetapi lebih kepada dana itu diolah untuk pengembangan BUMDes kedepannya. Faktor faktor yang menghambat dari kemajuan BUMdes saat ini diantaranya pandemi COVID-19. Kedua, realokasi anggran yang sebelumnya untuk BUMDes dialihkan ke Bantuan Dana Desa untuk warga yang ekonominya terdampak Covid-19. Ketiga, kesadaran masyarakat Desa Tegalwangi akan keberadaan BUMDes yang masih kurang, dan yang keempat kesulitan dalam menentukan potensi mana yang akan diambil untuk menggerakan BUMDes agar lebih berkembang lagi. Strategi yang dapat kami tawarkan ada dua yang pertama yaitu membuat media promosi lewat pamflet yang selanjutnya di share di WA Grup tiap RT dan yang kedua melalui pengadaan pasar kaget untuk warga Desa Tegalwangi dengan pihak BUMDes sebagai pihak penyelenggara tempat dan traktak untuk berjualan. Dengan ini selain mewadahi warga yang ingin berjualan juga dapat menambah pemasukan BUMDes dengan andil sebagai penyedia jasa untuk terselenggaranya pasar kaget.

2. Saran

Saran yang dapat kami sampaikan adalah untuk masyarakat Desa Tegalwangi mulailah membangun BUMDes secara lebih serius lagi dengan ikut berpartisipasi aktif dalam pengembangan BUMDes tanpa mengharapkan timbal balik dalam hal gaji. Karena fokus utamanya adalah penggerakan BUMDes terlebih dahulu agar dapat lebih berkembang dan ketika sudah berkembang pasti dapat menghasilkan keuntungan yang nantinya akan dirasakan juga oleh warga Tegalwangi. Yang kedua untuk penggalian potensi yang akan di angkat untuk fokus arah pengembangan BUMDes haruslah dipikirkan secara matang-matang agar tidak salah dalam memilih potensi desa dan hasil dari penggalian potensi tersebut dapat lebih maksimal hasilnya.

DAFTAR PUSTAKA

Dodi yudiardi. 2015. “Strategi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam meningkatkan prekonomian masyarakat perdesaan kabupaten Garut”, Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Garut.

Hastowiyono dan Suharyanto. 2014. Penyusunan Kelayakan Usaha dan Perencanaan Usaha BUM Desa. FPPD. Yogyakarta.

Mashuri Maschab. 2013. Politik Pemerintahan Desa di Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Polgov.

Moh.Imamuddin. “Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) (Studi Kasus di Desa Payaman Kecamatan Solokuro Kabupaten

Page 9: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

Lamongan)”, Skripsi. UIN Sunan Ampel Surabaya, 2018

Pantura post.com, “Dari 281 Desa, Baru Berdiri 65 BUMDES di Kabupaten Tegal” dalam https://panturapost.com/dari-281- desa-baru-berdiri-65-bumdes-di- kabupaten-tegal/ , diakses pada tanggal 19 Agustus 2020

Peraturan Desa Tegalwangi Kecamatan Talang Kabupaten Tegal nomor 01 Tahun 2020 Tentang Pembentukan Kepengurusan dan Pengelolaan BUMDes

Pristiani, YD dan Suratman. 2018. “Badan Usaha Milik Desa Sanankulon Melek Administrasi dan Melek IT Untuk Menumbuhkan dan Mengembangkan Ekonomi Kreatif Masyarakat Desa Sanankulon Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar”. Jurnal ABDINUS, Vol 1 No. 2.

Qori Rusdiana. 2019. “Optimalisasi Peran Badan Usaha Milik Desa Dalam Pengembangan Potensi ekonomi Lokal Sebagai Pilar Perekonomian Desa Pujon Kidul Kecamatan Pujon Kabupaten Malang”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta.

UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa pasal 1 ayat 1

Zulkarnaen, RM. 2016. “Pengembangan Potensi Ekonomi Desa Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes “Bangun Yuwana” Desa Sumberjo) Pondok Salam Kabupaten Purwakarta, Dharmakarya”, Jurnal Aplikasi

IPTEK untuk Masyarakat, Vol. 5, No. 1, ISSN 1410 – 5675.

LAMPIRAN

Page 10: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

Gambar 1. Wawancara bersama Bapak

Ganny dari pihak BUMDes

“Wira Mandiri”

Gambar 2. Pamflet Bumdes “Wira Mandiri” (Yudha Prawiragama)

Gambar 3. Pamflet Bumdes “Wira Mandiri” (Anisa Ramadhanti)

Gambar 4. Pamflet Bumdes “Wira Mandiri” (Muhammad Ali Azhuri)

Gambar 5. Pamflet Bumdes “Wira Mandiri” (Amalia Utami)

Page 11: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

Transkrip Wawancara Identitas Narasumber Nama : Bapak Ganny Jabatan BUMDes : Sekretaris BUMDes “Wira Mandiri” Desa Tegalwangi Mahasiswa: “Kita membagi 3 bahasan di artikel kita yang pertama tentang keberadaan sama kontribusi bumdes terhadap pendapatan Tegalwangi, yang kedua faktor penghambat sama yang ketiga apa yang akan dilakukan untuk kedepan kaya gitu Pak, pertama tentang keberadaan dan kontribusi bumdes ini untuk pendapatan di desa, ada beberapa pertanyaan Pak yang pertama itu sebenarnya di Tegalwangi itu pertama kali itu ada/didirikan kapan ?”

Narasumber: “Dari dulu semenjak pembinaan yang lama Bumdes sudah ada. Untuk sekarang ini kita di sini yang kadang sudah sungguh-sungguh tapi bentrok dengan aturan yang menurut saya pelik. Kalau kembali ke pertanyaan tadi kontribusi desa tadi ini kan yang jalan baru beberapa berarti hanya di BPOB, BPJS, kita kerjasama dengan BPD. Kontribusinya sementara untuk pengelola dulu karena kita baru merintis sekali ya kita paling hanya orang yang pengelola dan desa dan nominalnya tidak seberapa. Sementara ini kita bertiga bener-bener ikhlas pure tanpa mikir bayaran dan itikad kami ketika bumdes sudah bener-bener jadi besar, dulu sebelum ada COVID-19 rencana luar biasa anggarannya. Dulu ada kontribusi tukang parkirnya ada buat desanya lah sudah ada bayangan sekali tetapi ternyata COVID-19 akhirnya buyar akhirnya kita merintis dari usaha mikro salah satunya tadi BPUB, BPJS dan lain sebagainya berbentuk jasa dan nuwun sewu kita ambil fee nya amat kecil sekali tidak bisa ke nilai ekonomisnya sangat kecil banget. Kontribusi bumdes pada desa ada tapi prosentasinya baru beberapa sebenernya masuk pengelola dulu san rencana pengelola tadi akan dikembangkan pada sektor-sektor bisang yang lain yaitu rencana di bumdes. Nanti mungkin dalam waktu dekat ini kalau kemarin WIFI Corner itu sudah tinggal pasang tinggal woro-woro ke masyarakat tetapi ada satu hal sehingga nanti akan dialihkan ke ATK dan fotokopi. Sebenarnya dalam waktu dekat ini kan Tegalwangi masuk 25 besar ini kan masuk merdeka sampah yang tidak orang banyak tahu. Kami sudah merencanakan bank sampah nanti ada pengolahan sampah organik dan anorganik.”

Mahasiswa: “Faktor internal apa yang menghambat kemajuan BUMDES Pak?”

Narasumber: “Saya masih harus mengurus ini, harus kesini, jabatan merangkap. Saya sendiri penginnya monggo orang lain saja tapi orangnya harus ikhlas dan siap mengabdi. Kemudian hambatan lainnya yaitu potensi apa yang mau digali”

Mahasiswa: “Kalau tadi sudah faktor internal sekarang faktor eksternalnya. Yang menghambat kemajuan BUMDes apa nggih pak ?

Narasumber: “ Untuk saat ini yang menghambat untuk faktor eksternalnya dari dana, karena masuk ke bansos semua. 30% dari dana desa itu aturannya harus masuk bansos, ada 288, 400 juta itu tapi karena COVID-19 jadi seperti itu.”

Mahasiswa:

Berarti COVID-19 juga termasuk faktor eksternal ya Pak ?

Page 12: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

Narasumber: Iya, kalau itu semua mba termasuk kalian ini KKN nya di domisili masing-masing.

Mahasiswa: Usaha yang dilakukan pihak desa dalam optimalisasi bumdes itu apa saja Pak ?

Narasumber: “Saya merasa bukan orang desa tapi kadang-kadang merasa jadi orang desa. Saya baru masuk ke desa itu beberapa bulan yang lampau kalau 2 tahun yang silam saya masuk desa karena saya sebagai PPS bukan desa yang merekrut tapi KPU yang merekrut makanya masuk desa, dan secara batiniah lho ko desa seperti ini bukan saya sok jadi pahlawan tidak cuma kadang-kadang kalau ada tugas struktural yang tidak dijalankan.”

Mahasiswa: Itu bisa dibilang saklek gitu ya Pak, saklek aturan padahal Pak Gani berusaha menerapkan aturan yang tidak sesuai seperti itu.

Mahasiswa: “Menurut Pak Ganny warga di Tegalwangi itu sudah tahu belum ada Bumdes di desanya sendiri ?”

Narasumber: Yang tahu penerima bansos APPD 1 berarti 528 dan 516 sekitar 1044 orang kan hampir seluruh Tegalwangi dapat.

Mahasiswa : “Kalo menurut Pak Ganny untuk BUMDes Wira Mandiri sendiri masih perlu untuk di promosikan tidak ya pak ?”

Narasumber: “Masih sangat perlu, barangkali mas mbanya bisa membantu dalam mempromosikan BUMDes. Dari pihak BUMDes akan sangat terimakasih sekali”

Pembahasaan selanjutnya dilanjutkan tentang sharing mengenai strategi apa yang sekiranya dapat diterapkan untuk pengoptimalisasian BUMDes Tegalwangi.

Page 13: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

Pelatihan Penggunaan Aplikasi Pembelajaran berbasis E-Learning sebagai upaya Urgensi Pendidikan di Tengah Corona

Rahma Hayati, Siti Masitoh1, Ayu Febi Astuti2, Ade Nur Hidayah3, Revi Erawati4, May Ninda Hexa Fannisa5

Geografi, 1UNNES, [email protected], 2UNNES, [email protected], 4UNNES, [email protected], 4UNNES, [email protected], 5UNNES,

[email protected]

Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Abstrak

Indonesia mengalami ancaman virus yang dapat mengancam keselamatan rakyatnya. Maka dari itu, Indonesia menerapkan kebijakan kepada rakyatnya untuk melakukan social distancing dan physical distancing. Kebijakan ini berdampak pada terbatasnya aktivitas masyarakat diberbagi bidang, salah satunya adalah bidang pendidikan. Pembelajaran tidak dilakukan dengan tatap muka lagi, melainkan dilakukan secara online. Ada tantangan besar dalam pelaksanaan model pembelajaran jarak jauh. Salah satunya, pelajar belum terbiasa menggunakan sistem pembelajaran yang bersifat sepenuhnya online. Muncul kesulitan karena belum dilatih mengunakan peralatan untuk model pembelajaran jarak jauh. Karenanya perlu tambahan dukungan dan mentoring untuk menyesuaikan dengan model pembelajaran baru memerlukan inovasi untuk memberikan pembelajaran yang efektif dalam menghadapi situasi pembelajaran E-Learning ini sebagai upaya urgensi pendidikan di tengah virus corona. Kata Kunci : Covid-19, Pendidikan, E-Learning.

Page 14: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

A. PENDAHULUAN

Baru-baru ini Indonesia mengalami kegentingan wilayah dan ancaman keselamatan rakyatnya. Keselamatan rakyat Indonesia rentan hilang karena adanya serangan Virus Corona. Virus Corona atau Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada akhir 2019 lalu. Penyebaran virus yang belum ditemukan penawarnya itu hingga kini tak terkendali. Sudah 200 lebih negara di dunia melaporkan adanya kasus terpapar virus corona. Di Indonesia kasus ini pertama kali ditemukan pada dua warga Depok, Jawa Barat awal Maret lalu. Adanya virus tersebut berdampak pada terbatasnya aktivitas warga, virus ini diduga dapat menular dengan cepat baik melalui benda mati maupun benda hidup. Maka dari itu, pemerintah memutuskan untuk melakukan social distancing dan physical distancing. Dunia pekerjaan, pendidikan, ekonomi, politik, bahkan semua bidang mengalami dampak dari adanya virus ini. Sebagai upaya pencegahan, beberapa bidang kegiatan membatasi aktivitasnya, termasuk pada dunia pendidikan. Siswa maupun guru sudah tidak lagi melakukan kegiatan pembelajaran secara tatap muka langsung, melainkan digantikan dengan sekolah daring (pembelajaran secara online). Bagi sebagain pelaku dalam pendidikan sudah banyak mengenal kegiatan pembelajaran secara daring, akan tetapi banyak pula yang belum memahaminya. Maka dari itu diperlukan sebuah cara untuk mempermudah proses pembelajaran berlangsung.

Masyarakat Indonesia sudah banyak memiliki kemampuan untuk mengakses teknologi ini, mereka akan dapat dengan mudah mendapatkan akses internet dan mengunduh aplikasi pembelajaran. Sebagai upaya urgensi dalam menghadapi virus

corona dengan tetap belajar adalah penggunaan aplikasi pembelajaran secara online. Alasan penggunaan aplikasi akan lebih efektif karena siswa tidak memerlukan kapasitas internet yang lebih besar untuk mengaksesnya, karena jika sudah terpasang pada handphone maupun laptop, maka akan dapat dengan mudah diakses dan dikontrol.

Penulis artikel ini memberikan ide mengenai media pembelajaran berupa aplikasi khusus, agar pengajar dan pelajar/siswa dapat mengetahui dan memahami penggunaan aplikasi e-learning dan tetap dapat mendapatkan pembelajaran dengan baik di tengah wabah corona dan penerapan physical distancing. Selain itu juga memberikan pengalaman menarik menggunakan aplikasi pembelajaran dengan E-learning yang biasa mereka gunakan.

B. PELAKSANAAN DAN METODE

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan mengenai segala kelebihan dan pentingnya penggunaan e-learning di masa pandemi covid-19.

Pelaksanaan pelatihan E-learning diakukan secara langsung dengan dibatasi jumlah orang. Pelatihan dilakukan menggunakan laptop untuk mengenalkan dan menjelaskan tentang berbagai hal yang dapat dilakukan aplikasi E-learning untuk pelajar.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Menurut J.J. Rousseau (2003: 69) menjelaskan bahawa “Pendidikan merupakan memberikan kita pembekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkanya pada masa dewasa”. Pentingnya pendidikan menjadikan hal tersebut menjadi sorotan. Terlebih pada situasi sekarang, di mana

Page 15: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

Indonesia sedang mengalami musibah yang mengharuskan seluruh warganya untuk membatasi aktivitas yang membahayakan kesehatan. Kejamnya dampak dan penularan corona, membuat pemerintah memutuskan untuk mengganti kegiatan belajar mengajar menjadi sistem online. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology, ICT) demikian pesat. Kemajuan ini tentu saja berpengaruh terhadap berbagai bidang kehidupan, termasuk di dalamnya pendidikan. Keberhasilan pelaksanaan otonomi dan globalisasi pendidikan hanya mungkin dapat dicapai dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pendidikan. Khususnya di era pandemi COVID-19 ini pemerintah meminta seluruh pelajar di Indonesia untuk belajar di rumah. Banyak dari guru mencoba dan menggunakan aplikasi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran, bahkan media sosialpun menjadi andalan. Namun, fitur-fitur pada media sosial masih belum dapat memenuhi kebutuhan pembelajaran secara menyeluruh. Maka dari itu, diperlukan sebuah media yang dapat digunakan secara intens dengan cakupan yang dapat memenuhi kebutuhan pembelajaran siswa secara menyeluruh.

Penggunaan aplikasi menjadi salah satu cara untuk memaksimalkan kegiatan pembelajaran, disamping penggunaan yang praktis, penambahan fitur aplikasi juga dapat menarik minat siswa dalam melakukan pembelajaran. Baru-baru ini banyak sekali aplikasi pihak ketiga yang muncul dan menawarkan fitur untuk kegiatan pembelajaran seperti video conference. Namun, karena keamanannya belum terjamin

seringkali terjadi kebocoran data oleh hacker. Maka dari itu, dari pihak guru maupun petinggi pendidikan memerlukan upaya untuk membuat secara mandiri aplikasi untuk pembelajaran siswa. Mereka dapat membuat aplikasi berbasis E-learning. Penggunaan teknologi mobile mempunyai sumbangan besar dalam lembaga pendidikan, termasuk di dalamnya adalah pencapaian tujuan pembelajaran jarak jauh (Korucu & Alkan, 2011). Berbagai media juga dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran secara daring. Pembelajaran daring menghubungkan peserta didik dengan sumber belajarnya (database, pakar/instruktur, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat saling berkomunikasi, berinteraksi atau berkolaborasi (secara langsung dan secara tidak langsung. Pembelajaran daring adalah bentuk pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi, misalnya internet.

Secara umum, E-learning berarti suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dengan teknologi sera sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara guru dengan siswa (Ardiansyah, 2013).

Ada beberapa manfaat dalam penggunaan E-learning, antara lain : 1. Fleksibel. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan. 2. Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara

Page 16: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar. 3. Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.

Selain manfaat, E-learning juga memiliki kelebihan. Kelebihan E-learning adalah dapat memberikan fleksibilitas, interaktivitas, kecepatan, visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing media (Sujana, 2005 : 253 ). Menurut L. Tjokro (2009:187), E-learning memiliki banyak kelebihan yaitu : 1. Lebih mudah diserap, artinya

menggunakan fasilitas multimedia berupa gambar, teks, animasi, suara, video.

2. Jauh lebih efektif dalam biaya, artinya tidak perlu instruktur, tidak perlu minimum audiensi, bisa dimana saja, bisa kapan saja, murah untuk diperbanyak.

3. Jauh lebih ringkas, artinya tidak banyak formalitas kelas, langsung pada pokok bahasan, mata pelajaran sesuai kebutuhan.

4. Tersedia 24 jam/hari – 7 hari/minggu, artinya penguaasaan materi tergantung pada semangat dan daya serap siswa, bisa dimonitor, bisa diuji dengan e-test.

Aplikasi Pembelajaran Pendidikan Berbasis Aplikasi E-learning dapat menjadi alternatif guru untuk mengajar, dengan fitur-fitur sederhana:

Pada saat membuka aplikasi ini, maka akan dapat langsung dilihat pilihan menu log in, terdapat dua pilihan yaitu untuk pengajar dan pembelajar.

Setelah memasuki aplikasi dan berhasil masuk, pada pembelajar, akan ditampilkan pilihan kelas dan guru

pengampu beradasarkan grade kelas yang ada. Pengguna juga dapat mengakses materi dari kelas lain mauapun grade lain, namun sifatnya hanya terbatas.

Setelah masuk sesuai dengan kelas dan grade, maka akan muncul pilihan materi yang telah diinput oleh pengajar, dibar menu bagian paling bawah terdapat pilihan menu riwayat pembelajaran, Video Conference, Room Chat, Reward, dan Perpustakaan.

Berikut akan dijelaskan lebih lanjut mengenai bar menu paling bawah:

1. Riwayat Pembelajaran Pada menu ini, akan ditampilkan apa saja yang telah dipelajari oleh siswa tersebut, dan dapat dilihat kembali hasil jawaban siswa atas tugas yang diberikan oleh guru (tetapi bersifat permanen, tidak dapat diubah kembali). Pembelajaran ada yang menggunakan reading maupun test dengan timing waktu.

2. Video Conference Pada menu ini, berisi fitur untuk melakukan pertemuan tatap muka secara online dengan pengajar. Jika pengajar meminta adanya pertemuan tatap muka, maka siswa hanya perlu meng klik pilihan menu tersebut dan akan muncul nama guru yang sedang melakukan pertemuan tatap muka.

3. Room Chat Fitur ini berisi pelayanan pengiriman pesan, fitur ini terhubung dengan email pengajar dan pengguna. Jika akan melakukan pengiriman tugas berupa file, maka akan dapat dikirimkan secara langsung mengenai fitur ini dengan ditujukan kepada user name pengajar.

4. Reward Pada fitur ini, berisi nilai keaktifan siswa dalam menggunakan aplikasi dan nilai hasil test yang telah diujikan oleh pengajar. Reward keaktifan yang telah didapat berupa

Page 17: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

poin yang dapat ditukarkan dengan voucher akses materi selanjutnya. Jadi, pengajar dapat memberikan kisi-kisi test yang akan dilaksanakan kepada pengguna yang mendapatkan poin keaktifan pembelajaran.

5. Perpustakaan Pada menu ini, akan ditampilkan Perpustakaan lengkap dengan e-book keperluan mengajar. Pengembangan lain-lain mengenai fitur yang ada dapat disesuaikan dengan permintaan pengajar dan kebutuhan pembelajar berdasarkan saran dari ahli teknologi yang bekerja sama secara langsung. Penggunaan aplikasi E-learning ini dapat dilaksanakan untuk semua pengguna telepon genggam android maupun laptop. Sasaran penggunanya adalah pengajar dan pembelajar, tidak terbatas ruang dan waktu karena aplikasi tersebut dapat diakses selama 24 jam.

Pelaksanaan pelatihan aplikasi E-learning dilakukan secara langsung di Desa Pagiyanten RT. 10 RW. 03 Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal dengan dibatasi beberapa pelajar saja. Pelaksanaan pelatihan ini dilakukan bersama-sama dengan pendampingan belajar di rumah bagi siswa atau pelajar. Materi pelatihan dengan mengenalkan dan menjelaskan tentang berbagai hal yang dapat dilakukan aplikasi E-learning untuk pelajar menggunakan laptop.

D. PENUTUP Simpulan

Pandemi Covid-19 berdampak pada dunia pendidikan. Adanya wabah virus corona ini menghambat kegiatan belajar mengajar yang biasanya berlangsung secara tatap muka. Sistem pembelajaran dilakukan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi. Bagi sebagian pelaku dalam pendidikan sudah banyak mengenal kegiatan pembelajaran secara daring, akan tetapi banyak pula yang belum memahaminya. Ada tantangan besardalampelaksanaan model pembelajaran jarak jauh. Salah satunya, pelajar belum terbiasa menggunakan sistem pembelajaran yang bersifat sepenuhnya online. Penggunaan aplikasi pembelajaran e-learning ini sebagai upaya dalam menjaga keoptimalan pembelajaran dan memberikan ide mengenai media pembelajaran berupa aplikasi khusus, agar pengajar dan pelajar dapat memahami dan mengetahui penggunaan aplikasi e-learning dan tetap dapat mendapatkan pembelajaran dengan baik di tengah wabah corona dan penerapan physical distancing. Saran

Inovasi dan kreaktifitas diperlukan pengajar untuk tetap menjaga kualitas pendidikan, terlebih adanya Virus Corona yang menyebabkan terbatasnya interaksi kepada siswa. Diharapkan pengajar maupun ahli pendidikan dapat terus mengembangkan ide agar proses pengajaran dapat berjalan dengan lancar.

Page 18: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …
Page 19: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

DAFTAR PUSTAKA

Chandrawati, Sri Rahayu. 2010. Pemanfaatan E-learning dalam Pembelajaran. No 2 Vol. 8. http://jurnal.untan.ac.id/

Ihsan, Fuad H. 2005. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Korucu, A. T., & Alkan, A. (2011). Differences between m-learning (mobile learning) and elearning, basic terminology and usage of m-learning in education.Procedia - Social and Behavioral Sciences. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2011.04.029

Pranoto, Alvini.dkk. 2009. Sains dan Teknologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sujana, Janti Gristinawati dan Yuyu Yulia.

2005. Perkembangan Perpustakaan di Indonesia. Bogor: IPB Press.

Rousseau, J.J. 2003. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Page 21: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

1

Pendampingan Belajar Siswa Sebagai Upaya Mengefektifkan Belajar Dirumah

Rahma Hayati1, Zamiat Rafik2, Rahma Ta'nisatul Qulub3, Akhmad Maulidan4, Yasir Arafat5,

Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Abstraksi

Penutupan sementara lembaga pendidikan sebagai upaya menahan penyebaran pendemi covid-19 di seluruh dunia berdampak pada jutaan pelajar, tidak kecuali di Indonesia. Gangguan dalam proses belajar langsung antara siswa dan guru dan pembatalan pembelajaran berdampak pada psikologis anak didik dan menurunnya kualitas keterampilan murid. Beban itu tanggung jawab semua elemen pendidikan negara dalam kelangsungan hidup sekolah bagi semua pemegang steak pendidikan guna melakukan pembelajaran dirumah. Bagaimana seharusnya Indonesia merencanakan, mempersiapkan, dan mengatasi pemulihan covid 19, untuk kekerasan kerugian dunia pendidikan di masa mendatang.

Abstraction

The temporary closure of educational institutions in an effort to contain the spread of the Covid-19 epidemic around the world has an impact on millions of students, not except in Indonesia. Disturbances in the direct learning process between students and teachers and learning cancellations have an impact on the psychology of students and reduce the quality of student skills. That burden is the responsibility of all elements of state education in school survival for all educational steak holders to carry out learning at home. How should Indonesia plan, prepare for, and overcome covid 19 recovery, for the violent losses of education in the future.

Page 22: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

PENDAHULUAN

Persebaran covid 19 yang masih membuat Indonesia bahkan dunia harus mampu merubah segala pola kehidupannya, mulai dari pola social, ekonomi, politik, hukum hingga bidang pendidikan ikut berduka di tengah-tengah krisis akibat sebaran covid-19. Semua Negara tergerak membuat kebijakan untuk mengantisipasi perlambatan dan pencegahan efek sebaran virus covid-19. Khusus pada bidang pendidikan semua Negara berupaya membuat kebijakan terbaiknya untuk keutuhan layanan pendidikan. Begitu pula bagi Indonesia yang juga memberikan kebijakan kebijakan untuk mampu mencegah dan menghentikan persebaran covid 19, mulai dari adanya work from home, school from home, social distancing, physical distancing, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), dan New Normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru. Adaptasi Kebiasaan Baru atau kenormalan baru merupakan kondisi dimana segala aktifitas dapat berjalan tetapi dengan tetap memperhatikan protocol kesehatan pencegahan penyebaran covid- 19 dengan tetap menjaga jarak, menggunakan masker, rajin mencuci tangan dan sebagainya.

Menanggapi dari hal ini, pemerintah menerapkan berbagai kebijakan dalam bidang pendidikan, dengan mengizinkan daerah dengan zona hijau untuk melakukan aktivitas belajar mengajar secara tatap muka untuk jenjang SD dan SMP. Namun, dengan ketentuan tetap mematuhi protocol kesehatan yang ketat. Seperti di Desa Pegirikan sendiri telah masuk kedalam zona hijau dan menerapkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, dengan menerapkan aturan perotokol kegiatan seperti, dalam satu kelas

hanya diisi oleh setengah dari jumlah siswa, sehingga pembelajaran dilakukan dengan system (belajar disekolah-belajar dirumah dst) secara bergantian. Selain itu, sekolah mewajibkan siswanya untuk menggunakan masker, dan menyiapkan tempat cuci tangan yang memadai, serta meniadakan waktu istirahat. Pembelajaran didesain sedemikian rupa agar tetap berada dalam jalur aman dan tetap mengikuti protocol kesehatan yang dianjurkan oleh Kementrian Kesehatan dan

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Tidak ada cara belajar yang lebih baik atau lebih buruk dari yang lain, namun bagaimana keberhasilan siswa menguasai isi materi yang sama ditentukan oleh cara belajar dari masing-masing siswa (Dunn, 2012).

Berdasarkan wawancara dengan salah satu orang tua siswa, dengan system belajar yang demikian, ada beberapa kelebihan dan kekurangannya. Beberapa kekurangannya seperti,siswa bahkan orang tua yang mengeluhkan belajar menjadi kurang efektif, dikarenakan siswa merasa hanya di berikan tugas-tugas pada saat libur dan harus dikumpulkan saat berangkat, guru cenderung menyerahkan sepenuhnya pembelajaran kepada orang tua, tidak semua orang tua dapat mendampingi anaknya saat belajar dirumah dikarenakan berbagai hal yang mengakibatkan tugas tugas siswa menjadi terbengkalai. Siswa usia SD belum mampu menerappkan Self-Direction-Learning, yaitu Proses pembelajaran dengan menggunakan SDL dianggap berhasil jika pebelajar telah mampu mengarahkan proses belajarnya tanpa adanya bantuan dari pembelajar (Gibbsons, 2002). Dari beberapa kekurangan yang ada,

Page 23: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

2

tidak dipungkiri bahwa system belajar di masa Adaptasi Baru juga memiliki kelebihan yaitu siswa lebih rajin belajar meskipun harus didampingi orang tua, dan rasa kekhawatiran orang tua mengenai penularan covid di sekolah terobati dengan system belajar demikian.

METODE PELAKSANAAN

Pendampingan belajar siswa melalui bimbingan belajar ini dilaksanakan disalah satu rumah mahasiswa KKN BMC UNNES 2020 di Desa Pegirikan Kecamatan Talang Kabupaten Tegal yang berjumlah 6 mahasiswa . kegiatan ini diikuti oleh partisipan siswa SD kelas 1 sampai kelas 6. Karena banyak siswa yang berminat mengikuti pendampingan bimbingan belajar tetapi kita pada masa pandemic seperti ini kita wajib mematuhi protokol kesehatan yang sudah dihimbau oleh pemerintah sehingga kita bagi menjadi dua kelompok, pada petemuan pertama untuk kelompok A siswa SD kelas 1 sampai kelas 3 dan pertemuan kedua untuk kelompok B siswa SD kelas 4 sampai kelas 6, setiap pertemuan kelompok kami beri batasan maksimal 18 peserta dalam setiap kelompok yang nantinya dibagi setiap pengajar menghandle 3 siswa agar bisa menjaga jarak satu sama lain dan wajib menggunakan masker ketika mengikuti bimbingan belajar untuk mematuhi protokol kesehatan yang telah dihimbau oleh pemerintah.

Pada pelaksanaan KKN BMC UNNES 2020 kita memilih program kerja pendampingan belajar karena metode pembelajaran daring siswa lebih banyak memiliki waktu kosong dirumah dan banyak orang tua siswa yang mengeluh kesulitan dalam mendampingi belajar putra putrinya

melalui daring karna masa pandemi seperti ini dan tidak semua orang tua siswa bisa mendampingi putra putrinya dalam belajar karana orang tua sibuk dengan pekerjaanya untuk mencari nafkah. Disini tujuan kita memilih melaksanakan program kerja pendampingan bimbingan belajar supaya orang tua siswa merasa terbantu dalam mendampingi putra putrinya belajar, baik dalam bentuk tugas yang diberikan oleh guru disekolah maupun mata pelajaran yang belum mereka kuasai.

Fasilitas yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan adalah rumah mahasiswa sebagai wadah untuk bimbingan belajar, alat tulis menulis, buku pelajaran siswa, dan snak sebagai reward untuk siswa agar lebih giat belajar. Metode pertama pelaksanaan Program kerja bimbingan belajar yang dilaksanakan siswa membawa tugas yang diberikan oleh guru di sekolah lalu membawa tugas ketempat bimbingan belajar untuk dikerjakan bersama, ketika siswa merasa kesulitan siswa bisa menanyakan kepada pengajar tetapi ketika siswa dalam mengerjakan tugas tidak ada kendala apapun pengajar cukup untuk memantau saja supaya siswa tidak selalu bergantung kepada pengajar agar siswa belajar lebih mandiri dan tidak menggantungkan orang lain. Metode kedua pelaksanaan Program kerja bimbingan belajar yang dilaksanakan ketika siswa datang ketempat bimbingan belajar tidak ada tugas yang diberikan oleh guru di sekolah pengajar akan memberikan latihan-latihan soal atau memberikan materi yang terdapat di buku pelajaran siswa supaya siswa tetap belajar. Pelaksaaan kegiatan ini dilaksanakan selama bulan Juli dan Agustus 2020. Pendampingan belajar siswa dilakukan dua kali pertemuan dalam seminggu pada hari selasa malam

Page 24: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

3

dan hari kamis malam tepatnya pada pukul 19.00 – 20.30 WIB.

Hasil dan Pembahasan dan Wawancara Orang Tua Murid

Berdasarkan hasil kegiatan dari program kerja yang telah kami laksanakan, yaitu dapat membantu orang tua dalam membimbing dan mengawasi siswa untuk dapat tetap belajar selama masa pandemi ini dengan lancar. Menjadikan siswa yang aktif dalam belajar, membantu siswa menyeleseikan pekerjaan rumah dan memberikan materi sesuai yang diberikan sekolahan. Mengingat dan menimbang beberapa kondisi dari orang tua peserta didik yang hanya sebagian memiliki HP Android di tambah dengan jaringan yang belum terlalu mendukung sehingga mengambil keputusan untuk melakukan pembelajaran secara luring dengan mengadakan posko kkn untuk tempat belajar siswa, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang dianjurkan yaitu dengan memakai masker, sering mencuci tangan dan selalu menyediakan hand sanitizer sebelum pembelajaran dimulai.

Dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir, anak-anak semakin bersemangat untuk belajar, dimulai dari berangkat menuju tempat yang lebih awal, itu sudah membuat kita sangat senang dan lebih bersemangat lagi dalam memberikan bimbingan pada anak-anak. Progres siswa dalam belajar pun meningkat sangat pesat, yang dulunya masih bingung dengan materi yang diberikan oleh guru di sekolahan, sekarang dapat menemukan solusi dalam menyelesaikan tugas-tugas atau pekerjaan rumah. Anak-anak pun mampu berperan aktif dalam belajar,

dan mau bertanya tentang kesulitan yang ia alami dalam belajar. Kita selalu memberi motivasi pada anak-anak agar tidak malas dan patah semangat dalam belajar.

Adapun faktor pendorong dan faktor penghambat, faktor pendorong meliputi fasilitas yang mewadahi sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik, sedangkan faktor penghambat siswa yang kami bimbing melebihi dari yang saya kira, yaitu dimana pembimbing berjumlah 6 orang sedangkan siswa berjumlah kurang lebih 30 anak, itupun kelasnya berbeda-beda sehingga sangat menyulitkan kita, tetapi itu tidak membuat kita bingung, karena kita sudah membagi jadwal yaitu untuk satu pertemuan di isi 18 anak, dan pertemuan berikutnya 18 anak lagi. Jadi untuk pertemuan diambil satu minggu 2 pertemuan, hari selasa dan hari kamis. Sehingga memudahkan kita untuk berbagi ilmu kepada anak-anak.

Wawancara dengan Orang Tua Murid

Berdasarkan hasil wawancara dengan orang tua murid , mengenai adanya kegiatan bimbingan belajar yang kita adakan. Yaitu Orangtua murid mengatakan sangat

Page 25: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

4

berterimakasih karena dengan adanya kegiatan bimbel ini, dapat membantu orangtua dalam membimbing dan mengawasi anak-anak sekolah yang memiliki kesulitan belajar dikarenakan masa pandemi , sehingga materi yang guru berikan pun tidak dapat dijelaskan secara langsung. Orangtua murid berpesan agar kegiatan bimbel ini selalu di adakan, untuk memudahkan anak-anak dalam menyeleseikan pekerjaan rumah agar siswa menjadi aktif dan tidak malas untuk belajar.

Simpulan

Berdasarkan isi dari artikel ini,dapat disimpulkan bahwa adanya Pendampingan Belajar/bimbingan belajar ini berjalan efektif dan antusias dari anak-anak sangat tinggi untuk mengikutinya. Hal ini dapat memberikan efek baik buat diri anak-anak itu sendiri. Menjadikan siswa yang aktif dalam belajar, membantu siswa menyeleseikan pekerjaan rumah dan memberikan materi sesuai yang diberikan sekolahan. Dari pihak orangtua juga sangat mendukung adanya kegiatan pendampingan belajar ini dan sangat berharap agar kegiatan pendampingan ini selalu diadakan setiap minggunya.

Daftar Pustaka

Dunn, d. (2012). Survey of Research Learning Style. California Journal of Science Education , 14.

Gibbsons, M. (2002). The Self-Directed Learning Handbook. John Wiley and Sons.

Pratiwi, E. W. (2020). DAMPAK COVID-19 TERHADAP KEGIATAN PEMBELAJARAN ONLINE DI

SEBUAH PERGURUAN TINGGI KRISTEN DI INDONESIA. Perspektif Ilmu Pendidikan, 1-8.

Putri Siti Febriani, A. S. (2017). DAMPAK CARA BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR DALAM MENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN. Manajerial, 163-173 Vol.2 (2).

https://www.unicef.org/indonesia/id/coronavirus/ce

Page 26: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

5

PELATIHAN BUDIDAYA IKAN LELE DENGAN MEMANFAATKAN LAHAN KOSONG UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN WARGA

(Studi di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal)

Rahma Hayati1), Achmad Faizal Bachri2), Annisa Nurlaili3), Ari Solaiman4), Sinta Risqiana5), Syifa Indah Nur’ayatin6)

Dosen Jurusan Geografi1), Pendidikan Teknik Otomotif2), Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial3), Seni Rupa Konsentrasi Desain Komunikasi Visual4),

Pendidikan Bahasa Inggris5), Pendidikan Seni Tari6)

Universitas Negeri Semarang

2)[email protected]

Abstrak

Di Indonesia ikan lele merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang sangat potensial. Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Budidaya ikan lele merupakan segmen usaha yang dimulai dari pemilihan benih ikan lele sampai mencapai ukuran konsumsi. Pemilihan lokasi yang tepat untuk budidaya ikan lele merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan budidaya ikan lele. Desa Harjosari Lor Dukuh Pegaengan yang berada di Kecamata Adiwerna Kabupaten Tegal Jawa Tengah merupakan desa yang memiliki potensi untuk mengembangkan budidaya ikan lele, warga yang antusias dengan budidaya ikan lele serta lahan yang cukup memadai namun belum dimanfaatkan secara ekonomi oleh penduduk. Peluang tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan pembudidayaan ikan lele. Selain itu dengan adanya pelatihan pembudidayaan ikan lele diharapkan dapat memberikan keuntungan lain yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dengan terciptanya lapangan kerja baru bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan menganalisis pelatihan budidaya ikan lele dalam rangka untuk meningkatkan perekonomian warga Dukuh Pegaengan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Subyek penelitian terdiri dari pelaku usaha budidaya ikan lele dan warga. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa pelaksanaan pelatihan diawali dengan perencanaan pelatihan yang disusun secara sistematis. Hasil pelatihan budidaya ikan lele yaitu untuk warga Dukuh Pegaengan mengetahui cara budidaya ikan lele.

Kata Kunci: budidaya, ikan lele, pelatihan, perekonomi

Page 27: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

PENDAHULUAN

Adanya pandemi Covid-19 di seluruh dunia memberikan dampak ke seluruh lapisan masyarakat di aspek kehidupan masyarakat. Salah satu dampak yang menjadi perhatian besar yaitu perekonomian. Tidak sedikit masyarakat yang mengalami penurunan ekonomi karena terkena dampak dari adanya Covid-19. Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat risiko Covid-19 yang sangat tinggi sehingga dampak terhadap penurunan perekonomian di Indonesia juga tinggi. Baik zona merah sampai zona hijau juga mengalami penurunan tingkat ekonomi yang signifikan. Perekonomian dunia hancur lebur karena adanya Covid-19 yang berasal dari China dengan adanya bukti dimana jumlah pengangguran meningkat, industri jasa terpuruk, aktivitas manufaktur menurun, tahun yang buruk untuk perdagangan, dan penyusutan ekonomi global (Rina, 2020). Dengan adanya penurunan perekonomian di berbagai daerah, maka diperlukan adanya suatu penyelesaian yang diharapkan bisa membantu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Pelatihan adalah suatu proses pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan mengedepankan praktek daripada teori dalam jangka waktu yang relatif singkat untuk mencapai tujuan tertentu (Sastradipoera, 2006). Tujuan dari adanya pelatihan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan dan menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi terkait dengan pelatihan yang diadakan. Dengan adanya pelatihan maka diharapkan peserta dapat memanfaatkan ilmu yang dimiliki untuk menyelesaikan masalah dan memenuhi kebutuhan hidupnya.

Budidaya adalah suatu usaha yang tersusun dengan secara terencana untuk memelihara serta mengembangkan suatu tanaman atau hewan (Ibeng P, 2020). Budidaya dilakukan agar tanaman atau hewan bisa dikembangkan dan dilestarikan sehingga diharapkan dapat menghasilkan suatu manfaat dalam memenuhi kebutuhan hidup. Budidaya biasanya dilakukan oleh peternak dan petani dimana peternak melakukan budidaya hewan yang menjadi sumber makanan dari ayam sampai ikan dan petani membudidayakan tanaman pangan yang berupa sayur dan buah hingga tanaman hias. Oleh karena itu, budidaya dapat dilakukan pada ikan lele.

Budidaya ikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 31 Tahun 2004 tentang perikanan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan, dan/atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya. Budidaya ikan lele merupakan suatu kegiatan memelihara dan mengembangbiakkan ikan lele untuk diambil manfaatnya baik pelestarian atau hasil yang diperoleh jika dijual. Ikan lele bisa dipelihara di kolam, tangki, maupun sungai kecil. Pemeliharaan ikan lele tidak terlalu sulit dan jika diajarkan bisa memberikan manfaat yang besar untuk masyarakat. Budidaya ikan lele dapat dilakukan di lahan kritis yang tidak dimanfaatkan untuk pertanian dan modal untuk membuatnya juga sedikit yang penting harus tekun dan telaten. Tidak hanya itu, ikan lele juga banyak dikonsumsi oleh masyarakat sehingga peluang untuk mendapatkan

Page 28: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

2

hasilnya besar jika dapat membudidayakan ikan lele dengan baik.

Sebagian besar masyarakat desa Harjosari Lor, khususnya di dukuh Pegaengan berusaha di bidang industri atau jasa dan ada beberapa yang menanam sayuran. Jika diperhatikan lebih seksama, masih terdapat banyak lahan yang sangat potensial untuk dimanfaatkan. Lahan-lahan tersebut banyak yang kosong dan tidak dimanfaatkan. Sebagian masyarakat banyak yang belum bisa memanfaatkan lahan tersebut dengan baik. Kami akan melakukan penelitian mengenai pelatihan budidaya ikan lele dengan memanfaatkan lahan kosong tersebut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar yang menurun karena adanya pandemi Covid-19. Budidaya ikan lele belum menjadi salah satu usaha yang diminati karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan para masyarakat sekitar mengenai pemanfaatan lahan kosong dan budidaya ikan lele. Lahan yang kritis atau sulit ditanami pertanian dibiarkan kosong tanpa adanya pemanfaatan.

Dengan adanya pelatihan budidaya ikan lele, maka selain bisa memanfaatkan kekosongan lahan diharapkan masyarakat juga bisa menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk mengatasi permasalahan ekonomi dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan perekonomian masyarakat akan lebih maju dan mengurangi dampak dari adanya pandemi Covid-19.

Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin mengkaji mengenai “Pelatihan Budidaya Ikan Lele dengan Memanfaatkan Lahan Kosong untuk Meningkatkan Perekonomian Warga

(Studi di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal)”.

METODE

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Menurut Sugiono, penelitian kualitatif merupakan penelitian dimana peneliti ditempatkan sebagai instrument kunci dengan teknik pengumpulan data dilakukan secara penggabungan dan analisis yang bersifat induktif (Sugiono, 2010). Penelitian kualitatif menghasilkan data yang bersifat deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk memehami informasi atau sebuah fenomena secara apa adanya yang dideskripsikan dalam bentuk kata dan kalimat yang alamiah.

Peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif karena mengangkat permasalahan yang dijabarkan dan di bahas dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana cara-cara pelatihan ternak lele yang dapat memanfaatkan lahan kosong untuk meningkatkan perekonomian dalam hal ini berupa peningkatan pendapatan masyarakat. Peneliti bermaksud untuk mendeskripsikan, menggambarkan permasalahan yang diangkat dalam penelitian .

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian merupakan objek dimana penelitian dilakukan. Tempat penelitian merupakan suatu yang menjadi sasaran penelitian sehingga akan mempermudah dalam memperoleh data serta sumber penelitian yang sesuai dengan sasaran penelitian. Tempat atau

Page 29: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

3

lokasi penelitian yaitu di dukuh Pegaengan desa Harjosari Lor, dimana desa tersebut terdapat beberapa pemanfaatan lahan kosong yang dijadikan sebagai peternakan lele. Waktu pelaksanaan dilakukan yaitu pada tanggal 9 Agustus 2020, dimana pelaksanaan penelitian bersamaan dengan adanya pelaksanaan program pengabdian masyarakat berupa KKN BMC UNNES tahun 2020.

3. Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland (Lexy Moleong 2011 ; 157) dalam penelitian kualitatif, sumber data yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah berupa kata-kata dan tindakan dan data tambahan berupa dokumen dan lain lain. Penentuan subjek peneitian melalui kriteria dimana subjek bertujuan untuk memberikan keterangan mengeni informasi- informasi atau data penelitian yang dibutuhkan. Sumber data penelitian merupakan subjek penelitian adalah pemilik dari ternak lele yang memberikan informasi mengenai pelatihan budidaya ikan lele.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara langsung ke lapangan atau obyek penelitian terhadap gejala sosial. Teknik Observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi

dan benda serta rekaman gambar. Observasi dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Peneliti berperan serta sebagai pengamat dalam hal ini tidak sepenuhnya sebagai pemeranserta tetapi melakukan fungsi pengamatan (Lexy J. Moleong, 2011: 177).

Teknik observasi dipergunakan untuk menggalih informasi mengenai pelatihan cara budidaya ikan lele. b. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara dengan orang- orang yang dianggap tahu tentang topik penelitian baik mengenai sikap, pendapat dan pengalaman untuk memperoleh data secara langsung dengan benar dan tepat. Dalam wawancara ini ditujukan untuk mendapatkan informasi yang relevan, lengkap dan lebih mendalam, dengan cara lebih lengkap dan relevan yang sering disebut dengan probing (pemeriksaan), karena dalam proses wawancara seringkali terjadi bias baik oleh pewawancara maupun oleh subyek.

Dari uraian di atas pengumpulan sumber data utama penelitian mengenai ini menggunakan wawancara mendalam. Metode wawancara mendalam ini digunakan untuk mendapatkan data dan informasi yang belum di dapatkan dari sumber lain. Wawancara yang dilakukan dengan pelaku usaha budidaya lele secara langsung. c. Dokumentasi

Dokumentasi menurut Moleong, (1998: 163) adalah metode pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen- dokumen yaitu bahan tertulis baik yang bersifat eksternal maupun internal yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian.

Dokumentasi digunakan untuk menggali informasi dalam kaitannya

Page 30: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

4

dengan arsip-arsip yang ada atau catatan, proses pembelajaran oleh instruktur, metode penyampaian yang diterapkan, evaluasi program pelatihan, serta foto-foto kegiatan, fasilitas, dan sarana serta catatan kejadian yang dapat membantu menjelaskan kondisi yang akan digambarkan oleh peneliti (Ramadhani, n.d.).

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pelatihan budidaya ikan lele dengan memanfaatkan lahan kosong untuk meningkatkan perekonomian warga desa.

Kegiatan pelatihan budidaya ikan lele pada kalangan masyarakat dukuh Pegaengan desa Harjosari lor Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal, dilakukan sebagai upaya peningkatan perekonomian dengan memanfaatkan lahan kosong sebagai tempat budidaya ikan lele dumbo. Pemanfaatan lahan pekarangan rumah yang kurang efektif merupakan dasar pemikiran kami untuk melakukan kegiatan ini, pekarangan rumah yang hanya biasanya dibiarkan kosong atau sebagai tempat pembuangan sampah dapat dijadikan sebagai lahan budidaya.

Atas dasar fenomena itulah maka, diperlukan kepedulian dalam menggali potensi dan pemanfaatan lahan pekarangan yang kosong. Salah satunya adalah dengan berkonsentrasi pada pembudidayaan ikan lele jenis dumbo yang dimaksudkan dapat meningkatkan sektor perekonomian masyarakat dukuh Pegaengan desa Harjosari Lor. Pelatihan budidaya ikan lele merupakan salah satu dari program kerja KKB BMC yang dilaksanakan di domisili masing-masing mahasiswa yang diharapkan dapat meminimalisir

penyebaran dan penularan dari virus Covid-19.

Dari hasil pelatihan bedidaya ikan lele dumbo dapat peneliti kemukakan bahwa persiapan program pelatihan budidaya ikan lele dilakukan melalui tahapan berikut :

a. Pengetahuan umum tentang budidaya ikan lele

Sebuah pengetahuan sangat penting bagi kita yang ingin memulai suatu usaha atau kegiatan, karena dengan pengetahuan dapat dijadikan sebagai landasan dasar yang berupa teori. Pengetahuan yang dimaksud yaitu tentang cara budidaya ikan lele serta penyakit apa saja yang sering muncul pada proses budidaya dan cara penanganannya.

b. Persiapan lahan dan kolam

Persiapan lahan dan kolam pada budidaya ikan lele sangatlah penting, sebab tanpa adanya persiapan tersebut kegiatan budidaya ini tidak dapat terrealisasikan. Lahan disini kita dapat menggunakan lahan atau pekarangan rumah yang tak terpakai yang biasanya dibiarkan kosong atau berfungsi sebagai tempat pembakaran sampah rumah tangga. Dengan menatanya dan merubah sebagai tempat kolam budidaya ikan lele setidaknya lahan tersebut dapat bermanfaat dan meningkatkan perekonomian. Mengenai jenis kolam kalian dapat memilih antara kolam tanah, terpal ataupun kolam semen tergantung dari kemampuan anda.

c. Indukan ikan lele

Pemilihan indukan ikan lele yang bagus dan berkualitas akan berpengaruh pada hasil anakan dari induk tersebut yang nantinya dapat kita jadikan sebagai bahan untuk pembesaran ikan lele. Namun jika

Page 31: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

5

kalian tidak ingin melakukan proses ini maka ada alternatif lain yaitu dengan cara membeli benih ikan lele ke pengepul atau penjual ikan lele untuk kemudian dibesarkan sendiri.

2. Proses pembudidayaan ikan lele yang dilakukan oleh kelompok KKN BMC UNNES di dukuh Pegaengan desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal.

Subjek dari penelitian ini adalah warga desa Harjosari Lor khususnya dukuh Pegaengan yang ingin terjun atau sekedar menambah wawasan mengenai cara pembudidayaan ikan lele. Pelaksanaan pelatihan budidaya ikan lele dilakukan disalah satu rumah warga yang sudah mempunyai atau menekuni usaha dibidang budidaya ikan lele dari pukul 08.00-11.30 WIB. Sistem pelatihan budidaya ikan lele dilakukan secara bertahap mulai dari proses pemilihan indukan hingga proses panen atau pemasaran. 1) Pemilihan induk dan proses pemijahan

Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan saat pemilihan induk pada ikan lele. Indukan ikan lele yang kita pilih harus sehat dan sudah cukup umur serta jenis kelamin yang sepasang. Salah satu ciri-ciri indukan jantan pada induk ikan lele yaitu: Bertubuh ramping, alat kelaminnya memerah, warna tubuh akan terlihat coklat kemerahan, gerakannya lincah. Sedangkan untuk indukan betina cirinya adalah bagian perut membesar ke arah anus dan apabila diraba terasa lembek, apabila diurut akan keluar telur berwarna hijau tua, alat kelamin berwarna kemerahan dan terlihat membengkak, warna tubuh berubah menjadi coklat kemerahan, gerakannya lambat.

Setelah mengetahui ciri dari jenis kelamin ikan lele tersebut selanjutnya yaitu masuk ke proses pemijahan. Pada proses ini 1 pasang indukan ikan lele dimasukkan dalam satu kolam dengan sedikit air dan media bertelur berupa serabut kelapa atau ijuk yang sudah diseting sedemikian rupa untuk kemudian proses ini dilakukan selama 2 hari 2 malam. Setelah indukan ikan lele bertelur, kemudian ambil media telur yang sudah tertempel dengan telur ikan lele dan letakkan pada kolam yang berbeda dan tunggu hingga menetas.

Gambar 1. Pemilihan induk

betina

Gambar 2. Pemilihan induk

jantan Berikut ini adalah tabel

pemberian pakan lele berdasarkan umur dan ukurannya

Page 32: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

6

Umur

(Hari)

Berat

Badan

(gr/ekor)

Panjang (cm)

Ukuran pele

t (mm

)

Dosis pakan

1-10

2.5 – 5

7 – 8 2 6 – 5

11-20

5 – 20

11 – 12

2 5 – 4.5

21-30

21 – 50

15 – 16

2 4.5 – 4

31-40

51 – 80

18 – 19

3 4 – 3

41-50

81 – 100

20 – 22

3 3 – 2

51-60

>100 > 30 3 2

Anjuran dosis pakan ikan lele. Sumber: DJPB, 2013

2) Cara pemeliharaan ikan lele

Pemeliharaan ikan lele pada intinya adalah keselarasan antara pemberian pakan, pengaturan air kolam, pemberian vitamin, serta upaya pencegahan dan penanggulangan hama dan penyakit pada ikan lele.

Gambar 3. Benih ikan

lele Pakan merupakan penyumbang biaya produksi terbesar yaitu antara 80-85% dari total biaya produksi. Untuk menekan biaya produksi pada

pakan ikan lele dapat kita terapkan beberapa pakan alternatif diantaranya yaitu : a) Bekicot atau keong

Bekicot merupakan bahan pakan ikan lele yang secara alternatif bisa digunakan sebagai pakan ikan yang memiliki kandungan protein sangat lengkap dan sangat bagus sebagai makanan yang dapat menjadikan ikan lele cepat besar pertumbuhannya, ikan lele pun memang sangat menyukai jenis pakan yang amis seperti bekicot. Para peternak ikan lele memang sangat memuji kehadiran bekicot karena fungsi gizinya hampir sama seperti keong emas sehingga akan dapat menguntungkan bagi para pelaku budidaya.

b) Tanaman atau dedaunan Terdapat pakan alami

ikan lele dari tumbuhan atau dedaunan yang memiliki nutrisi yang baik bagi ikan lele. Contohnya adalah kangkung dan daun pepaya. Tanaman ini banyak dicari oleh peternak ikan lele karena merupakan salah satu pakan alternatif yang murah dan mudah didapat.

c) Unggas

Pada peternakan ayam setiap harinya biasanya ada saja ayam yang mati. Limbah ayam bisa kalian gunakan untuk memberi makan ikan lele, karena lele merupakan hewan karnivora. Ayam yang sudah mati tidak boleh diberikan secara langsung untuk menghindari wabah penyakit pada ikan. Ayam harus direbus serta dibersihkan terlebih dahulu. Proses

Page 33: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

7

perebusan ini bertujuan untuk menghilangkan bau dan membunuh bibit penyakit yang mungkin terkandung dalam ayam. Setelah mendidih diamkan sampai menjadi dingin, kemudian berikan ke ikan lele anda pada hari itu juga.

3) Pengendalian hama dan penyakit

Dalam segala kegiatan pasti ada juga yang namanya kendala, begitupun dengan budidaya ikan lele pasti juga ada saja kendala yang dialami. Beberapa kendala yang sering terjadi pada saat proses budidaya ikan lele berhubungan dengan penyakit pada ikan lele yang masih kecil. Penyakit tersebut biasanya terjadi karena kualitas air dan juga pemberian pakan yang kurang cocok sehingga menyebabkan bakteri, virus, jamur, dan hama dapat hidup di dalam air kolam. Untuk mencegah dan mengantisipasi hama tersebut ada beberapa cara yang dapat kalian lakukan sebagai berikut : a. Persiapan kolam budidaya

yang baik b. Selalu lakukan

pembersihan dan desinfeksi terhadap wadah dan peralatan sebelum, selama dan sesudah proses produksi.

c. Lakukan manajemen air dan penjagaan kualitas air kondisinya optimal untuk kehidupan ikan lele.

d. Lakukan penebaran dengan padat tebar yang sesuai dan tidak terlalu padat. Ini bermanfaat untuk mengurangi terjadinya kontak antar ikan secara

langsung, menghindari kanibalisme dan mencegah penularan penyakit.

e. Pilih dan seleksi benih yang sehat dan telah tersertifikasi.

f. Selalu berikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan untuk menjaga stamina, mencegah serangan penyakit dan meningkatkan ketahanan tubuh ikan secara rutin selama pemeliharaan.

4) Proses panen ikan lele

Gambar 4. Proses pemilihan

ikan lele siap panen

Gambar 5. Proses panen Setelah usia ikan

mencapai 60 hari, kemudian lakukan proses panen dengan cara memilih ukuran ikan yang lebih besar sesuai dengan ukuran pasar yaitu sekitar 25cm. Dengan demikian, dalam satu kolam dapat dipanen lebih dari satu kali dan pastikan juga penjualan ikan

Page 34: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

8

setelah panen tidak terlalu lama agar ikan lele tetap segar.

Masyarakat desa Harjosari Lor khususnya dukuh Pegaengan nantinya dapat memasarkan hasil panen budidaya ikan lele ini dengan cara menjualnya di pasar atau bekerja sama dengan penjual-penjual lainnya yang membutuhkan pasokan ikan lele untuk mereka perdagangkan dengan baik dalam bentuk hidup ataupun olahan makanan.

PENUTUP

1. SIMPULAN Berdasarkan hasil dari

pelaksanaan program kerja budidaya ikan lele maka dapat kami simpulkan ada beberapa hal yang perlu dilakukan saat melakukan budidaya ini yaitu pengetahuan umum tentang budidaya ikan lele, persiapan lahan dan kolam, pemilihan induk lele yang sudah cukup umur, cara pemijahan dan perawatan larva lele, pemberian pakan, serta penanganan hama dan penyakit yang sering terjadi pada saat budidaya ikan lele.

Setelah ikan lele memenuhi usia panen maka dapat dilakukan proses panen dengan cara memilih ukuran sesuai dengan permintaan pasar.

2. SARAN Saran dalam kegiatan

penelitian ini adalah perlunya pendampingan yang berkelanjutan dari program ini agar dapat berjalan sesuai dengan rencana. Warga membutuhkan dukungan dari pemerintah desa setempat

untuk keberlanjutan dan pengembangan usaha budidaya ikan lele, selain itu diharapkan pula warga desa Harjosari Lor selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang budidaya ikan lele.

DAFTAR PUSTAKA

Ibeng, Parta. 2020. Pengertian Budidaya, Arti, Manfaat, Jenis dan Contohnya. https://pendidikan.co.id/pengertian-budidaya-arti-manfaat-jenis-dan-contohnya/. Diakses pada 16 Agustus 2020 pukul 16.30 WIB.

Ramadhani.2016.Kegiatan Bina Desa Pemberdayaan Melalui Batik Tulis Pengabean Dalam Mewujudkan Desa Kreatif Ekonomi.Tegal.

Rina, Ratu. 2020. Ini 7 Bukti COVID-19 Telah Bikin Ekonomi Dunia Hancur Lebur. CNBC Indonesia. Diakses dari: https://www.cnbcindonesia.com/news/20200425183739-4-154449/ini-7-bukti-covid-19-telah-bikin-ekonomi-dunia-hancur-lebur pada tanggal 16 Agustus 2020.

Sastradipoera, Komaruddin. 2006. Pengembangan dan Pelatihan: Suatu pendekatan manajemen sumber daya manusia. Bung: Kappa-Sigma.

Sugiono.2018.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.Bandung:Alfabeta.

Page 35: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …
Page 36: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

2

PENDAMPINGAN BELAJAR DALAM SEKTOR PENDIDIKAN NONFORMAL DI RUMAH TAHFIDZ AS SYIFA DESA TEMBOK LOR, KECAMATAN ADIWERNA

KABUPATEN TEGAL

Rahma Hayati, Rizka Auliatul Husna, Sri Mukhlisoh, Desi Dwi Dzikrianti, Eli Mulya Wiyatun, Selly Dyah Putri P.

Geografi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Guru Anak Usia Dini , Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa,

Geografi.

Universitas Negeri Semarang

Abstrak

Pendidikan merupakan ujung tombak dari upaya mencerahkan peradaban. Dalam masa pandemi jalur pendidikan formal sangat terdampak, hal ini secara tidak langsung mebuat jalur pendidikan nonformal semakin populer dimasyarakat. Rumah tahfidz merupakan jalur pendidikan nonformal yang saat ini sedang cukup masif dimasyarakat, tak terkecuali dilingkungan desa tembok lor. Mayoritas masyarakat desa tembok lor adalah muslim dengan basis organisasi masyarakatnya yaitu muhammadiyah dan nahdlatul ulama. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berbentuk pendampingan secara langsung yaitu menjadi fasilitator dalam kegiatan rutin berupa menerima setoran hafalan dan murajaah bersama yang dilaksanakan empat kali dalam sepekan dan berpartisipasi dalam penyelenggaraan kegiatan malam bina iman dan taqwa yang dilaksanakan secara rutin tiga bulan sekali sebagai wahana ujian bagi santri.

Kata kunci: Rumah Tahfidz, Pendidikan Nonformal

Page 37: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

3

Pendahuluan

Pengabdian masyarakat merupakan salah satu dari tridarma perguruan tinggi, dalam pengamalannya UNNES mengadakan program pengabdian masyarakat yang salah satunya biasa disebut yang biasa disebut dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pada masa pandemi seperti sekarang ini UNNES melaksanakan KKN online dengan tema KKN Bersama Melawa Covid 19 (KKN BMC) yang dilaksanakan didomisili mahasiswa dengan ketentuan sesuai juknis dari Lembaga Pengembangan Pengabdian Masyarakat UNNES (LPPM UNNES). KKN BMC setidaknya mencakup tiga sektor yaitu Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi (Ketahanan Pangan). Sektor pendidikan merupakan sektor yang sangat terdampak khususnya pada pendidikan formal dan non formal. Pada pendidikan formal sejak awal pandemi yaitu pada Maret 2020 lembaga pendidikan diharuskan untuk meliburkan siswanya dan menggantinya dengan pendidikan jarak jauh dan diidentikkan berbasis dalam jaringan sebagai upaya pencegahan penularan covid 19 dan hal ini berjalan lebih dari tiga bulan. Pada akhir Juli 2020 lembaga pendidikan dalam sektor pendidikan formal di Kabupaten Tegal mulai aktif melaksanakan pembelajaran tatap muka, hanya saja tidak seperti kondisi semula, adanya penyesuaian seperti diadakannya giliran untuk hadir ke sekolah dan diharuskan mengikuti protokoler kesehatan. Sedangkan lembaga pendidikan disektor pendidikan nonformal sudah terlebih dahulu mengadakan pembelajaran tatap muka, tentunya hal ini juga bergantung pada lembaga penyelengara dan secara teknis kegiatan pembelajaran tidak melulu terpusat di sekolah.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yakni pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Untuk mengetahui keberhasilan dari upaya pendidikan dapat diketahui dari tujuan pendidikan nasional dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 3 yang berbunyi “tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Menurut H. M. Arifin mendefinisikan pendidikan sebagai usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian, serta kemampuan dasar anak didik dalam bentuk pendidikan formal maupun informal. Pendidikan formal adalah jenis pendidikan yang sudah terstruktur dan memiliki jenjang mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar (SD), pendidikan menengah (SMP), pendidikan menengah (SMA), pendidikan tinggi (Universitas). Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dilaksanakan secara berjenjang dan terstruktur. Jenis pendidikan ini disetarakan sesuai dengan hasil program pendidikan formal melalui proses penilaian dari pihak yang berwenang contohnya lembaga kursus, majlis ta’lim, kelompok bermain dan

Page 38: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

4

sanggar. Pendidikan informal merupakan pendidikan yang berasaln dari keluarga dan lingkungan dimana peserta didiknya diharapkan dapat belajar secara lebih mandiri. Contoh pendidikan informal seperti agama, budi pekerti, etika, sopan santun, moral dan sosialisasi.

Kualitas sumber daya manusia sangat bergantung pada kualitas pendidikan yang didapatkannya. Melalui pendidikan akan lahir seseorang yang berilmu yang dapat menjadi abdi dan khalifah Allah di alam semesta sesuai dengan kehendak sang penciptanya. Seperti yang diungkapkan Muhammad Abduh tokoh pembaharu muslim bahwa pendidikan merupakan suatu hal yang terpenting dalam kehidupan manusia dam dapat mengubah segala sesuatunya. Rumah tahfidz as Syifa merupakan suatu usaha yang serius bafgi desa tembok lor untuk membenahi kekurangan dalam pendidikan yaitu salah satunya melalui pembelajaran ayat suci Al Quran sejak usia dini. Untuk menyukseskan pendidikan perlu adanya dukungan dalam berbagai pihak sehingga dalam penyelenggaraan pendidikan formal, informal dan non formal haruslah searah dan berkesinambungan, peran orang tua sangatlah dominan untuk menentukan lkeberhasilan pada anak. Akan tetapi keterbatasan waktu akibat kesibuakan orang tua maka dipilihlah pendidikan nonformal yang diserahkan kepada lembaga yang dipercaya untuk membimbing pembelajaran agama maupun bacaan Al-Qur’an bagi anak-anak tingkat TK sampai SD (Sekolah Dasar).

Metode pelaksanaan

Pengabdian dilaksanakan dengan cara terjun langsung mengikuti kegiatan rutin Rumah

Tahfidz, setiap malam Senin-malam Kamis dengan kegiatan berupa menerima setoran dan murajaah bersama. Selain kegiatan rutin ada juga kegiatan mabit atau malam bina iman dan taqwa yang dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan tujuan meningkatkan motivasi dan semangat dalam menambah hafalan. Pengabdian dilakukan dengan berperan sebagai fasilitator sejak awal KKN BMC yakni tanggal 11 Juli 2020 sampai nanti berakhirnya KKN BMC tanggal 22 Agustus 2020.

Rumah tahfidz As Syifa pada tahun ini menargetkan untuk menyelesaikan hafalan juz 30. Dalam keberjalanannya setelah diamati terdapat faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan Rumah Tahfidz As Syifa.

Faktor pendukung:

1. Takmir masjid berperan dominan Hadirnya Rumah tahfidz sangat diapresiasi oleh takmir masjid, dalam hal ini takmir masjid memberikan keleluasaan tempat dan membantu pendanaan rumah Tahfidz.

2. Sambutan hangat dari masyarakat Banyak masyarakat yang peduli dalam kegiatan Rumah Tahfidz, hal ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang menjadi donatur tetap

3. Tingginya rasa percaya dari masyarakat untuk menitipkan anaknya untuk bergabung dalam kegiatan Rumah Tahfidz As Syifa.

Faktor penghambat:

1. Fasilitator yang kurang memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

Page 39: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

5

Dari segi kuantitas hanya terdapat enam pengajar yang aktif dari delapan pengajar yang terdata dalam Rumah Tahfidz, sedangkan santri mencapai 55 anak, sehingga rasio jumlah pengajar dan santri tidaklah seimbang. Dalam segi kualitas hanya lima dari delapan pengajar yang memiliki syahadah.

2. Keterbatasan waktu Kegiatan rutin dilaksanakan antara maghrib hingga isya, artinya hanya tersedia waktu kurang dari satu jam dalam kegiatan setor hafalan dan murajaah bersama, keterbatasan ini menyebabkan pelayanannya kurang maksimal.

3. Tempat yang kurang memadai Hingga saat ini kegiatan dilaksanakan di beranda masjid.kondisi tempat yang terbuka dan dekat dengan jalan raya memungkinkan terjadinya noise dan dapat membuyarkan fokus.

4. Rumah takhfidz kesulitan memperketat aturan untuk mematuhi protokol kesehatan sebab masyarakat setempat memiliki kesadaran yang cukup rendah terkait pentingnya mematuhi protokol kesehatan.

Hasil dan Pembahasan

Penyelenggaraan rumah tahfidz dimulai pada tanggal 15 Juni 2020, rekap data aktivitas hafalan dari tanggal 15 Juni hingga 13 Agustus 2020 sebagai berikut:

Nama surat Jumlah santri

An naba 23

An Nazi’at 11

‘Abasa 7

At Takwir 4

Al Muthaffifiin 2

Surat lainnya 5

Jumlah keseluruhan santri

55

Dari data di atas menunjukkan bahwa dalam waktu kurang dari dua bulan sudah lebih dari setengah dari jumlah santri yang menyelesaikan hafalan surat an naba yaitu sebanyak 32 santri. Ada 11 santri yang sedang menghafal surat an nazi’at, 7 santri yang menghafalkan surat ‘abasa, 4 santri yang sedang menghafal surat at takwir, 2 santri yang sedang menghafal surat al muthaffifiin dan ada 5 santri yang sedang menghafal surat lainnya (al buruj, al a,la, al ghasyiyah).

Kegiatan rutin berupa setoran hafalan dan murajaah bersama dilaksanakan bada magrib hingga isya. Kegiatan dimulai dengan berdoa kemudian dilanjut murojaah bersama. Dalam satu pertemuan murojaah dua surat yaitu an naba dan an nazi’at, setelah selesai kemudian dibagi kelompok kecil dengan setiap kelompok ada satu pengajar atau fasilitator dengan tujuh hingga sepuluh santri. Tersedia pula juz amma sebagai media pembelajaran untuk menentukan apakah sudah hafal atau perlu perbaikan hafalan setiap ayatnya. Juz amma ini didapatkan santri ketika mendaftar sebagai santri dan dikenakan harga 20.000, tidak ada biaya pendaftara tapi yang ada adalah biaya untuk mendapatkan juz amma.

Page 40: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

6

Gambar 1. Kegiatan rutin di Masjid Al-Ishlah

Gambar 2. Setoran hafalan

Gambar 3. Setoran hafalan pada warga sekitar

Selain kegiatan rutin menerima setoran hafalan dan murojaah bersama ada pula kegiatan malam bina iman dan taqwa atau biasa disebut mabit sebagai sarana meningkatkan motivasi dan semangat dalam menghafal sekaligus mometum ujian bagi santri, sebab salah satu kegiatan mabit berupa setoran hafalan ke rumah-rumah warga sekitar masjid. Selain menguji ketepatan dan kelancaran hafalan juga melatih mental santri untuk mengeksplor kemampuannya. MABIT dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2020 sampai dengan 26 Agustus 2020.

Gambar 4. Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT)

Rumah Tahfidz As Syifa merupakan amal usaha muhammadiyah yang berada di bawah naungan Nasyiatul ‘Aisyiyah sebagai penggeraknya. Ada delapan pengajar atau fasilitator dengan tiga pengajar laki-laki dan lima pengajar perempuan, ada 55 santri. Minat masyarakat untuk menitipkan anaknya agar bergabung dalam Rumah Tahfidz cukup besar namun karena keterbatasan yang ada maka kebijakan yang berlaku adalah pembatasan jumlah santri, bila kuota sudah penuh maka tersedia daftar tunggu bagi pendaftar baru. Rumah Tahfidz As Syifa belum berbentuk kelembagaan maka sifat pengajar atau fasilitator bersifat sukarelawan dan basisnya adalah pengabdian sehingga beban yang ada pada pengajar adalah beban moral bukan beban pekerjaan. Sifatnya yang sukarelawan membuat tidak adanya ketegasan hukum atau peraturan yang benar-benar mengikat bagi pengajar atau fasilitator.

Sumber dana didapat dari donatur dan infaq setiap malam kamis, dana digunakan untuk apresiasi pengajar senilai 50.000 rupiah perbulan bagi setiap pengajar dan konsumsi pengajar berupa makanan

Page 41: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

7

ringan, selain itu dana juga digunakan untuk snack santri setiap malam kamis. Selain itu pihak takmir masjid memberikan subsidi dana untuk apresiasi bagi pengajar dengan besaran nilai 100.000 rupiah setiap bulan bagi setiap pengajar.

Masa anak-anak adalah masa yang tepat untuk menanamkan karakter termasuk diantaranya karakter religiusitas dan kegiatan menghafal Al Quran adalah salah satu pilihan untuk menanamkan akhlaqul karimah dan menghindarkan anak-anak disibukkan dengan kegiatan negatif, sebab perkara menghafal adalah perkara pengulangan maka setelah setoran di rumah tahfidz, santri diharuskan murojaah di rumah. Oleh karena itu jalur pendidikan informal juga diberdayakan sebab peran orang tua untuk membantu anak dalam memurojaah hafalannya di rumah sangat dibutuhkan agar hafalannya benar-benar mudqin.

Penutup

1. Simpulan

Sudah seharusnya ketiga jalur pendidikan yang tersedia dapat dimaksimalkan fungsi dan tujuannya. Baik pendidikan formal, nonformal dan informal akan mempengaruhi pembentukan kepribadian setiap individu dalam hal inisantri. Tak ada satu jalur pendidikan yang lebih unggul dari jalur pendidikan lainnya, maka dari itu kerjasama dan kontribusi dari berbagai pihak sangatlah menentukan ketercapaian tujuan pendidikan seperti yang tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 3.

Kegiatan semacam rumah tahfidz memang perlu untuk terus diadakan sebab bukan hanya mencakup pendidikan nonformal namun dari sini juga akan

memberdayakan pendidikan informal di lingkup keluarga.

2. Saran

Saran dalam kegiatan tersebut perlunya menambahan fasilitator untuk menunjang kegiatan Rumah Takhfidz ini berjalan dengan baik dan dalam jangka waktu yang panjang, tentunya dengan tenaga pengajar yang juga harus mempunyai pengetahuan yang lebih agar anak-anak juga mendapatkan ilmu yang bermanfaat pula. Waktu yang cukup memadai juga agar anak-anak dapat relaks untuk menghafalny tidak tergesa-gesa dalam hafalannya karena waktu yang terbatas, selain itu diharapkan warga juga dapat menyadari akan pentingnya mematuhi protokol kesehatan di era pandemi seperti saat ini.

Page 42: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

8

Daftar Pustaka

Faishol, Riza., dan Ahmad Izza Muttaqin. 2018. Pendampingan Pendidikan Non Formal Diposdaya Masjid Jami An-Nur Desa Cluring Banyuwangi, 1, 81

Alhafidz, Ahsin W. 1994. Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an. Wonosobo: Bumi Aksara.

Maftuhah, lu’luatul. 2014. Motode Pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an Bagi Anak MI di Rumah Tahfidz Al-hikmah Bubug Rubuh Gunung Kidul [skripsi]. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Page 43: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

9

PELATIHAN PEMBUATAN HANDSANITEZER ALAMI DENGAN GEL ANTISEPTIK EKSTRAK DAUN SIRIH DI DESA KEBASEN

KECAMATAN TALANG KABUPATEN TEGAL

Oleh

Rahma Hayati 𝟏 , Aflahul Azami 2, Arina Maulannisa 3, Euis Nurilaini Fatimah 4 , Fitriatun Isnaeni 5, Yanuar Fitria Wulandari 6

Dosen Jurusan Georgrafi 𝟏 , Pendidikan Kepelatihan Olahraga 2, Pendidikan Ekonomi Administrasi Perkantoran 3, Teknik Arsitektur 4,

Pendidikan Teknik Bangunan 5, Fakultas Hukum 6

Universitas Negeri Semarang

[email protected]

Abstrak

Hand sanitizer adalah zat pembersih tangan tanpa menggunakan air yang dapat menghambat pertumbuhan hingga membunuh bakteri. Daun sirih merupakan tumbuhan yang mengandung zat antiseptik dan dapat membunuh bakteri dan jamur serta memiliki daya antioksidan. . Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pelatihan pembuatan handsanitezer alami dengan gel antiseptik ekstrak daun sirih yang dilakukan di Desa Kebasen Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Pemilihan lokasi ini karena kurangnya sarana untuk mencuci tangan dan tidak tersedianya sabun atau larutan antiseptic. Warga desa yang antusias dengan pembuatan handsanitezer serta memahami maanfaat yang dapat diperoleh dari pelatihan handsanitezer dapat dimanfaatkan secara ekonomi oleh warga. Metode pelaksanaan kegiatan KKN ini menggunakan metode pendekatan secara langsung, ceramah dan praktik. Tahapan yang dilakukan terdiri dari Tahap Persiapan, Ceramah tim, Praktek lapangan dan Evaluasi kegiatan. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa pelaksanaan pelatihan pembuatan handsanitizer dengan memanfaatkan daun sirih dan jeruk nipis sebagai bahan alami, Proses pelatihan pembuatan handsanitezer dan hasil pengemasan handsanitezer alami. Hasil penelitian pelatihan pembuatan handsanitezer alami dengan gel antiseptik ekstrak daun sirih yang dilakukan di Desa Kebasen Kecamatan Talang Kabupaten Tegal yaitu untuk mengetahui cara pembuatan handsanitezer dari bahan alami.

Kata kunci : Pelatihan Pembuatan Handsanitezer Alami_ Desa Kebasen

Kecamatan Talang Kabupaten Tegal

Page 44: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

1

0

PENDAHULUAN

Pandemi COVID-19 masih belum usai. Meskipun pemerintah sudah memberlakukan new normal atau adaptasi kebiasaan baru bukan berarti kita telah lepas dari ancaman virus ini. Kita hanya harus beradaptasi dengan kehadiran COVID-19 sambil memulai kembali aktivitas seperti sedia kala yang sebelumnya kita batasi (karena harus di rumah saja) selama empat bulan terakhir.

Di masa memulai kembali ini, kita tetap harus mematuhi protokol kesehatan ketika beraktivitas di luar rumah misalnya dengan menggunakan masker, tetap jaga jarak, dan memastikan kebersihan tangan setiap hari. Pastikan juga untuk selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik secara berkala untuk memastikan tangan terbebas dari kuman.

Di situasi tertentu saat tidak dapat mengakses air dan sabun (seperti di kendaraan umum, setelah menyentuh pintu ruangan kantor, memencet tombol lift, dan keadaan lain) Dengan membuat handsanitzer alami sendiri kita bisa menghemat biaya dan pemaikaiannya yang praktis, dengan utamanya untuk menjaga higienitas tangan agar terbebas dari kuman. Sebab kuman ada di mana-mana dan bisa menyebar kapan saja tanpa kita sadari terutama melalui kontak tangan.

Bahan antiseptik yang digunakan dalam formula sediaan adalah dari golongan alkohol (etanol, propanol, isopropanol) dengan konsentrasi ± 50% sampai 70% dan jenis disinfektan yang lain seperti : klorheksidin, triklosan (Block, 2001 dan Gennaro, 1995).

Alkohol banyak digunakan sebagai antiseptik/desinfektan untuk disinfeksi permukaan dan kulit yang bersih, tetapi tidak untuk luka. Alkohol sebagai disinfektan mempunyai aktivitas

Page 45: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

1

1

bakterisidal, bekerja terhadap berbagai jenis bakteri, tetapi tidak terhadap virus dan jamur.

Kandungan daun sirih adalah minyak atsiri yang terdiri dari hidroksi kavikol, kavibetol, estargiol, eugenol, metileugenol, karvakrol, terpen, seskuiterpen, fenilpropan dan tanin (Anonim, 1980). Ekstrak daun sirih telah dikembangkan dalam beberapa bentuk sediaan misal pasta gigi, sabun, obat kumur karena daya antiseptiknya. Sediaan perasan, infus, ekstrak air-alkohol, ekstrak heksan, ekstrak kloroform maupun ekstrak etanol dari daun sirih mempunyai aktivitas antibakteri terhadap gingivitis, plak dan karies (Suwondo et.al., 1991).

Penelitian ini dilakukan di Desa Kebasen Kecamatan Talang Kabupaten Tegal, karena kurangnya sarana untuk mencuci tangan dan tidak tersedianya sabun atau larutan antiseptik.

METODE

Metode pelaksanaan kegiatan KKN ini menggunakan metode pendekatan secara langsung, ceramah dan praktik. Berikut tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan ini meliputi:

A. Tahap Persiapan

Sosialisasi dilakukan di daerah tujuan pelaksanaan program KKN yaitu di Desa Pesarean. Target masyarakat yang dijadikan mitra adalah warga Desa Kebasen Kecamatan Talang Kbupaten Tegal . Sosialisasi dilakukan secara langsung di lapangan yang terdiri dari lima orang dan secara daring

melalui grup whatsapp Desa Kebasen Kecamatan Talang Kbupaten Tegal. Dalam tahapan persiapan ini, dilakukan diskusi dengan warga Desa Kebasen Kecamatan Talang Kbupaten Tegal yang bertujuan untuk:

Page 46: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

1

2

1. Memberikan informasi tentang tujuan dan maksud program KKN tersebut dilaksanakan.

2. Melakukan pendataan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat khususnya warga Desa Kebasen Kecamatan Talang Kbupaten Tegal

3. Melakukan diskusi tentang penggunaan handsanitizer sebagai langkah dalam pencegahan virus COVID-19.

4. Mendiskusikan lokasi dan jadwal pelaksanaan program kegiatan KKN kepada masyarakat ini.

B. Ceramah Tim

Menyiapkan materi dan bahan peraga yang akan disampaikan pada peserta. Materi yang akan disajikan adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi pelatihan dan keunggulan handsanitizer berbahan dasar ekstrak daun sirih.

2. Memberikan pelatihan cara pembuatan handsanitizer berbahan dasar ekstrak daun sirih.

C. Praktek Lapangan

Dalam praktek lapangan pelatihan pembuatan handsanitizer berbahan dasar ekstrak daun sirih ada beberapa tahapan yang dilakukan meliputi :

1. Tahap persiapan alat dan bahan

2. Tahap pembuatanhandsanitizer

berbahan dasar ekstrak daun sirih

D. Evaluasi Kegiatan

Keberhasilan pelaksaan progam KKN kepada masyarakat yang diusulkan ini akan dievaluasi selama pelaksanaan berjalan. Evaluasi dilakukan pada kegiatan saat peserta menerima materi pelatihan dan praktik handsanitizer.

Berdasarkan hasil survei dan diskusi dengan warga Desa Kebasen Kecamatan Talang Kbupaten Tegal, masyarakat sangat tertarik mengenai pelatihan pembuatan handsanitizer berbahan dasar daun sirih. Hal ini disebabkankarena pembuatan handsanitizer berbahan daun sirih mudah dilakukan dan bahan mudah dicari, sehingga masyarakat tidak panik saat kehabisan handsanitizer dipasaran karena dapat membuatnya sendiri. Gambaran Kegiatan yang diberikan kepada mitra dapat dilihat pada Gambar

Page 47: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

1

3

Page 48: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

1

4

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pelatihan pembuatan handsanitizer dengan memanfaatkan daun sirih dan jeruk nipis sebagai bahan alami yang mudah didapatkan dan harganya terjangkau. Kegiatan pelatihan pembuatan handsanitizer alami pada kalangan masyarakat desa kebasen, kecamatan talang, kabupaten tegal sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 dengan memanfaatkan bahan alami. Pemanfaatan bahan alami yang jarang digunakan oleh sebagian masyarakat merupakan konsep pemikiran kami untuk melakukan kegiatan ini. Daun sirih dan jeruk nipis yang kurang diketahui masyarakat akan kegunaan dan kandugan yang ada di dalamnya.

Atas pemikiran itulah, maka diperlukan pemahaman dalam masyarakat agar dapat mengetahui kandungan daun sirih dan jeruk nipis tersebut yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan-bahan handsanitizer yang biasanya menggunakan bahan kimia. Pelatihan pembuatan handsanitizer ini, merupakan salah satu program kerja yang dilaksanakan di domisili masing-masing mahasiswa yang diharapkan dapat meminimalisir penyebaran atau penularan covid-19.

Dari hasil pelatihan pembuatan handsanitizer alami dapat peneliti kemukakan bahwa persiapan program pelatihan pembuatan handsanitizer alami dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : a. Pengetahuan umum terkait

fungsi handsanitizer Sebuah pengetahuan sangat penting bagi masyarakat agar dapat dijadikan sebagai landasan dasar pemahaman mereka terutama pada masa sekarang yang masih luasnya penyebaran dan penularan virus corona.

b. Persiapan alat dan bahan

Persiapan alat dan bahan pada pelatihan ini sangatlah penting, sebab tanpa adanya persiapan tersebut kegiatan pelatihan ini tidak dapat terealisasikan. alat-alat yang dibutuhkan merupakan alat-alat dapur yang sederhana, seperti gelas, pisau, saringan, gunting, mangkok dan gelas ukur. Sedangkan bahan yang dibutuhkan yaitu daun sirih dan jeruk nipis. Dengan membuat handsanitzer alami sendiri, kita bisa menghemat biaya dan pemakaiannya yang praktis, dengan utamanya untuk menjaga higienitas tangan agar terbebas dari kuman.

Page 49: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

1

5

c. Cara pembuatan handsanitizer alami Pembuatan handsanitizer alami dengan memanfaatkan ekstrak daun sirih sebagai bahan utama dan jeruk nipis sebagai bahan pelengkap. Prosentase kedua bahan antara lain daun sirih di atas 15%, jeruk nipis 8% dan sedikit tambahan air.

2. Proses PelatihanPembuatan Handsanitizer Alami Yang Dilakukan oleh Kelompok KKN BMC UNNES di Desa Kebasen Kecamatan Talang Kabupaten Tegal.

Subjek dari penelitian ini adalah warga Desa Kebasen khususnya RT 04 yang ingin menambah wawasan mengenai bagaimana cara membuat handsanitizer alami dengan memanfaatkan daun sirih dan jeruk nipis. Pelaksanaan pelatihan pembuatan handsanitizer alami dilakukan di salah satu rumah warga dari pukul 14.30- 16.00 WIB. Sistem pelatihan pembuatan handsanitizer alami dilakukan secara bertahap mulai dari proses pembuatan ekstrak daun sirih hingga proses pengemasan dalam botol spray. 1. Persiapan Bahan-Bahan

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat pembuatan ekstrak daun sirih yaitu daun sirih yang masih segar dengan ciri

berwarna hijau tua, sedangkan untuk pemilihan jeruk nipis diutamakan yang memiliki kandungan air yang banyak dengan ciri jeruk nipis ketika dipencet agak lunak. Ekstrak daun sirih mudah teroksidasi (berubah warna), jadi inilah tujuan kita menggabungkan bahan lain yaitu jeruk nipis karena untuk menetralisir hasil oksidasi air rebusan jeruk nipis.

Gambar 1. Persiapan Alat dan

bahan

2. Pelaksanaan Pelatihan

Pembuatan Handsanitizer Alami

Fungsi handsanitizer menjadi alternatif untuk membersihkan tangan apabila tidak ada air dan sabun. Penggunaan handsanitizer pada saat ini cenderung menggunakan bahan sintetis dan kimiawi sehingga mempunyai dampak yang tidak baik bagi kesehatan lingkungan, maka kami merekomendasikan menggunakan bahan alami karena bahan alami lebih aman dan mudah untuk diperoleh. Menurut penelitian

Page 50: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

1

6

ekstrak daun sirih 15% terbukti efektif untuk membunuh mikroorganisme yang ada pada kulit kita (Sari, 2006).

Gambar 2. Pelaksanaan Pelatihan Pembuatan Handsanitizer Alami

3. Hasil dari Pengemasan Handsanitizer Alami

Menurut Moeljanto dan Mulyono, daun sirih mengandung zat antiseptic yang dapat membunuh bakteri sehingga banyak digunakan sebagai antibakteri dan antijamur. Selain berkhasiat untuk mengobati penyakit, daun sirih juga mengandung antioksidan. Handsanitizer dalam bentuk spray memiliki daya bunuh kuman yang lebih efektif serta tidak menyebabkan kelengketan dibandingkan dengan handsanitizer yang dikemas dalam bentuk gel.

Gambar 3. Hasil dari

Pengemasan Handsanitizer Alami

Masyarakat Desa Kebasen nantinya dapat mencoba dan mempraktikkan membuat handsanitizer alami ini di rumah masing-masing untuk dijadikan alternatif lain untuk membersihkan tangan dari kuman dan bakteri, dan dapat menjadi pilihan yang tepat untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.

PENUTUP

1. SIMPULAN

Berdasarkan hasil dari pelaksanaan program kerja Pelatihan Pembuatan Handsanitezer Alami Dengan Gel Antiseptik Ekstrak Daun Sirih, maka dapat kami simpulkan ada beberapa hal yang perlu dilakukan saat melakukan pelatihan pembuatan handsanitezer alami yaitu pengetahuan umum tentang bahan alami untuk membuat handsanitezer, Pelatihan pembuatan handsanitizer, Pelaksanaan Pelatihan Pembuatan Handsanitizer Alami, serta hasil pengemasan handsanitezer.

2. SARAN

Dalam kegitan penelitian ini adalah perlunya pendampingan yang berkelanjutan dari program ini agar dapat berjalan sesuai dengan rencana. Warga membutuhkan dukungan dari pemerintah desa untuk menerapkan

Page 51: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

1

7

kebiasaan baru yaitu menerapkan pemakaian handsanitezer pada saat bepergian.

DAFTAR PUSTAKA 1. WHO, 2013. Bakteri yang Ada di Tangan, (dari http://www.vemale.-

com/ke- sehatan/19614-bakteri-di-tangan-setiap- hari.html, diunduh 30 Januari 2015).

2. Departemen Kesehatan R. I., 2008. Kepmenkes RI Nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, Ditjen P2PL, Jakarta.

3. Desiyanto, F. A., 2013. Efektivitas mencuci tangan menggunakan cairan pembersih tangan antiseptik (hand sanitizer) terhadap jumlah angka kuman, Jurnal Kesmas, 7 (2).

4. Diana, A. R., 2012. Pengaruh Diseminasi Dokter Kecil tentang Penggunaan Hand Sanitizer Gel dan Spray terhadap Penurunan Angka Kuman tangan Siswa SDN Demak Ijo Gamping Sleman. Karya Tulis Ilmiah tidak diterbitkan, Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes, Yogyakarta.

5. Mulyono, M. R., 2003. Khasiat dan Manfaat Daun Sirih Obat Mujarab dari masa ke Masa, AgroMedia Pustaka, Jakarta.

6. Mariyatin, H., Ekiyantini W., dan Sri, L., 2012. Efektivitas Antibakteri Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper Crocatum) dan Sirih Hijau (Piper Betle L.) sebagai Bahan Alternatif Irigasi Saluran Akar (dari http://repository.unej. ac.id/handle/123456789/59385, diunduh 17 Januari 2015).

7. Hermawan, A., 2007. Pengaruh Ekstrak Daun Sirih terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aerus dan Escherichia coli dengan Metode Difusi Disk, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Surabaya.

8. Notoatmodjo, S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. 9. Inderakesuma, T., 2010. Perancangan Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun

untuk Cegah Penyakit (dari http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=brow se&op=read&id=jbptunikomppgdl- taqwainder-22964, diunduh 14 Februari 2015).

10. Rachmawati, F., Juliantina dan Triyana, S. Y., 2008. Perbandingan angka kuman pada cuci tangan dengan beberapa bahan sebagai standarisasi kerja di laboratorium mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia, Jurnal Penelitian dan Pengabdian, (dari www.dppm. uii.ac.id, diunduh 3 Maret 2010).

11. Amri, C., 2006. Petunjuk Praktikum Penyehatan Makanan dan Minuman B, Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes DepKes, Yogyakarta.

12. Elita, T. A., 2010. Perbedaan Kemampuan 3 Jenis Sabun Pencuci Tangan dalam Menurunkan Angka Kuman Tangan Murid SDN Patran Gamping Sleman Yogyakarta, Karya Tulis Ilmiah tidak diterbitkan, Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes, Yogyakarta.

Page 52: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

Pelatihan E-commerce bagi Masyarakat Desa Gembong Kulon

Rahma Hayatia, Ilham Almatinb, Himatul Karimahc, M. Zakki Mahatird, Syakrila Ratu Awwalie, Windi Nuraenif

Universitas Negeri Semarang, Indonesia

[email protected] [email protected]

[email protected] [email protected]

[email protected]

Abstraksi Pandemi Covid-19 sangat memengaruhi seluruh sektor dan pola kehidupan masyarakat. Salah satu sektor yang terkena dampak secara langsung pandemi ini adalah ekonomi. Kegiatan perdagangan harus dibuka untuk meningkatkan roda perekonomian Indonesia. E-commerse diharapkan mampu menjadi salah satu sektor penguat perekomian mengingat masa pandemi mengharuskan masyarakat untuk membatasi aktivitas. Pelatihan E-commerce dilaksanakan dengan harapan mampu mendongkrak kembali perekonomian masyarakat. Metode yang digunakan dalam artikel ini ialah metode deskriptif kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan data dan hipotesis mengenai segala kelebihan, kekurangan dan pentingnya penggunaan e-commerse di saat pandemi.

Page 53: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

PENDAHULUAN

Pandemi Covid-19 sangat memengaruhi seluruh sektor dan pola kehidupan masyarakat. Salah satu sektor yang terkena dampak secara langsung pandemi ini adalah ekonomi. Seperti yang kita ketahui, ekonomi adalah pondasi utama dalam mencapai kesejahteraan kehidupan masyarakat, sehingga tidak mungkin ekonomi berhenti ‘berputar’ di tengah pandemi ini, ia harus terus berjalan. Namun, pada kenyataannya, ekonomi di Indonesia, bahkan seluruh dunia tidak dapat berjalan semestinya — seperti transaksi secara langsung, penutupan pasar dan mall, dan sebagainya. Hal ini terjadi sebagai konsekuensi pemberlakuan kebijakan-kebijakan untuk mencegah penularan Covid-19, antara lain PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), Lockdown, dan sebagainya.

Kehidupan harus terus berjalan, begitupun ekonomi masyarakat di tengah pandemi ini. Oleh karena itu, sudah saatnya bagi seluruh elemen masyarakat menerapkan adaptasi kebiasaan baru untuk bertahan hidup, dan menggerakkan roda ekonomi walau tersendat. Mengutip dari nasional.kontan.co.id, Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, menjelaskan dalam keterangan pers pada tanggal 11 Juni 2020, bahwa kegiatan perdagangan harus dibuka untuk meningkatkan roda perekonomian Indonesia. Meskipun begitu, beliau menekankan kewajiban penerapan protokol kesehatan, sehingga langkah pemulihan ekonomi tidak justru menjadi bumerang penularan Covid-19.

Berdasarkan pernyataan dari Menteri Perdagangan tersebut, maka sudah menjadi sebuah kewajiban untuk menerapkan protokol kesehatan

baik dalam pembukaan kembali sebuah kegiatan perdagangan maupun kegiatan-kegiatan lain. Salah satu penerapan protokol kesehatan yang dilakukan di dalam kegiatan perdagangan adalah melakukan transaksi secara daring. Transaksi secara daring dapat memperkecil kemungkinan penularan Covid-19, karena proses pemilihan barang, pembelian barang, dan penggunaan virtual money dilakukan tanpa harus bertatap muka langsung.

E-commerce atau niaga elektronik adalah salah satu model perdagangan yang menggunakan transaksi secara daring. Electronic Commerce (e-commerce) atau perdagangan elektronik adalah proses pembelian, penjualan atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan komputer. E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan, dan lain-lain. Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga memerlukan teknologi basis data atau pangkalan data (database), surel atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi nonkomputer yang lain, seperti sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-commerce ini (Siregar, 2010 dalam Edwin Agung Wibowo, Pemanfaatan Teknologi E-commerce dalam Proses Bisnis, 2016). Menurut Jony Wong (2010:33) dalam Artikel Analisis Bisnis E-Commerce pada Mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, pengertian dari electronic commerce atau perdagangan elektronik adalah pembelian, penjualan dan pemasaran barang, serta jasa melalui sistem elektronik. Seperti radio, televisi dan jaringan komputer atau internet.

Page 54: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

Perdagangan elektronik memang sedang marak dilakukan beberapa tahun belakangan. Masyarakat semakin kreatif mencari peluang dengan cara yang lebih mudah dan menguntungkan dengan adanya majunya teknologi komunikasi.

E-commerse saat ini juga diharapkan mampu menjadi salah satu sektor penguat perekomian mengingat masa pandemi mengharuskan masyarakat untuk membatasi aktivitas berkerumun atau bahkan sekadar bertemu yang biasanya merupakan hal penting dalam melakukan transaksi.

Masa pandemi menjadi peristiwa besar dalam masyarakat yang menghasilkan dampak terhadap segala lini kehidupan. Salah satu dampak pandemi yang paling dikhawatirkan adalah terdampaknya sektor ekonomi mikro yang menyasar pada sektor riil perekonomian masyarakat. Apabila hal ini terjadi, maka negara akan mengalami inflasi yang berdampak pada harga-harga barang yang beredar di pasaran. Dengan demikian, daya beli masyarakat akan berkurang dan pada akhirnya akan menambah tingkat kemiskinan di Indonesia.

Hal ini dapat dihindari apabila masyarakat dapat berperan aktif dalam pergerakan ekonomi walaupun masih berada di masa pandemi. Salah satu cara yang patut dipertimbangkan adalah dengan menggunakan Niaga Elektronik. Niaga-el diharapkan mampu mengembangkan usaha mikro masyarakat, khususnya di Desa Gembong Kulon, Kec. Adiwerna, Kab. Tegal.

Masyarakat di Desa Gembong Kulon terdiri dari warga usia produktif dengan jumlah yang

cukup dominan. Dengan penggunaan E-commerse sebagai salah satu cara penanganan dampak ekonomi yang melemah. Hal ini sangat mungkin dilakukan mengingat dengan adanya pandemi ini, aktivitas di luar rumah jauh berkurang dan meningkatkan aktivitas virtual. Hal ini sebenarnya merupakan peluang yang besar untuk meningkatkan produktivitas secara daring.

Pelatihan E-commerce dilaksanakan dengan harapan mampu mendongkrak kembali perekonomian masyarakat Desa Gembong Kulon yang tentu mengalami pelemahan terutama bagi golongan ekonomi menengah ke bawah.

METODE PELAKSANAAN

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan data dan hipotesis mengenai segala kelebihan, kekurangan dan pentingnya penggunaan e-commerse di masa pandemi. Kombinasi juga dilakukan antara metode training dan pendampingan serta tanya jawab di dalam pelatihan E-commerce ini. Perekrutan peserta pelatihan dilakukan secara Door to Door dengan melakukan protokol kesehatan. saat proses perekrutan, peserta memberikan nomor telepon yang terhubung dengan Whatsapp. Selanjutnya, dibuatkan grup khusus pelatihan E-commerce.

Proses berikutnya, sosialisasi dilanjutkan melalui grup Whatsapp. Sosialiasi awal dilakukan dengan menjelaskan tentang berbagai hal yang dapat dilakukan dengan E-commerce.

Metode penyampaian informasi dilakukan dengan memberikan tutorial yang dapat diperoleh melalui tautan Youtube yang

Page 55: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

membahas mengenai penjualan produk dengan memanfaatkan E-commerce. Dalam hal ini, situs maupun aplikasi yang digunakan adalah platform Niaga-el. Sesi tanya jawab dilakukan setelah peserta melihat dan memahami video tutorial.

PEMBAHASAN

Proses kegiatan pelatihan E-Commerce menggunakan media Whatsapp dengan cara memberikan materi dan tanya jawab perihal E-commerce. Penggunaan media Whatsapp ditujukan untuk mengurangi kontak langsung dengan peserta pelatihan di masa pandemi ini.

Pelaksanaan pelatihan dilakukan secara bertahap dan dibuka langsung oleh mahasiswa yang berperan sebagai pelatih dan pembawa materi. Materi pelatihan dimulai dengan cara registrasi di aplikasi yang digunakan sebagai platform online. Materi menggunakan video tutorial yang diunduh dari Youtube dan yang dibuat oleh pelaku KKN BMC UNNES 2020. Selanjutnya, materi yang disampaikan adalah pengunggahan produk yang ingin dijual peserta, mulai dari pengunggahan foto produk dan detail produk, seperti ukuran produk warna, harga, merek produk yang akan dijual kondisi barang, berat atau massa barang serta pengaturan jasa antar yang tersedia. Kemudian, dari materi atau tutorial yang diberikan, peserta dapat memulai bertanya mengenai hal yang masih belum dipahami atau belum dipahami secara detail. Pelatihan dilaksanakan secara online sehingga peserta bisa menanyakan dan meminta saran mengenai pelatihan di waktu kapanpun.

Saat pelatihan

hanya sedikit peserta yang cukup aktif bertanya dan

memberikan tanggapan.

Hal ini menjadi kendala

utama dalam pelatihan

banyak peserta yang masih lebih

nyaman dengan

pelatihan secara langsung atau tatap muka hingga akhirnya pemberi materi datang ke rumah peserta yang benar-benar memiliki masalah dalam pelatihan serta ingin menanyakan lebih lanjut perihal materi pelatihan, berikut ini adalah foto saat penjelasan materi langsung ke rumah peserta.

Dari pelatihan, semua peserta dapat memahami materi yang diberikan untuk diaplikasikan dalam pengembangan usaha. Tiap peserta mampu menggunakan aplikasi atau paltform toko online untuk berbelanja ataupun menjual produknya, namun masih belum ada peserta yang menghasilkan toko online yang benar-

Page 56: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

benar berjalan dan menghasilkan keuntungan yang cukup.

SIMPULAN DAN SARAN

Teknologi komunikasi saat ini telah berkembang sangat maju sehingga masyarakat semakin giat memanfaatkan kemudahan komunikasi tersebut untuk hal lain seperti sebagai sarana perdagangan atau e-commerse.

Aktivitas Niaga elektronik dianggap penting sebagai sarana untuk kembali mempercepat roda perekonomian negeri yang melambat akibat pandemi Covid-19.

Masyarakat Gembong Kulon terdiri dari warga usia produktif dengan jumlah yang cukup dominan. Dengan penggunaan e-commerse sebagai salah satu cara penanganan dampak ekonomi yang melemah.

Pelatihan E-commerce yang dilakukan sebagai langkah dalam membantu pemulihan ekonomi di masyarakat Desa Gembong Kulon berhasil dilakukan secara daring.

Tiap peserta mampu menggunakan aplikasi atau paltform toko online untuk berbelanja ataupun menjual produknya, namun masih belum ada peserta yang menghasilkan toko online yang benar-benar berjalan dan menghasilkan keuntungan yang cukup

DAFTAR PUSTAKA

Wong, Jony. 2010. Internet Marketing for Beginners. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Siregar, Riki R. 2010. Strategi Meningkatkan Persaingan Bisnis Perusahaan dengan Penerapan E-commerce.

Wibowo, E. A. (2014). Pemanfaatan Teknologi E-commerce dalam

Proses Bisnis. Jurnal Equilibiria, Vol. 1 (No. 1), 95-108. Diakses melalui https://www.journal.unrika.ac.id/index.php/equi/article/view/222 pada tanggal 16 Agustus 2020, pukul 18.00.

Aco, A., & Endang, H. (2017). Analisis Bisnis E-commerce pada Mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Jurnal INSYPRO (Information System and Processing), Vol. 2 (No. 1). doi: 10.24252/insypro.v2i1.3246

Page 57: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

23

PELATIHAN BUDIDAYA KANGKUNG AIR SECARA HIDROPONIK MENGGUNAKAN SISTEM WICK

Rahma Hayati1, Indah Sekar Arum2, Panji Alwi Maulana3, Subhan Mahfud4, Vera Martahalina5, Yusril Yahya Muhaimin6

Geografi1, Teknik Informatika2, Pendidikan Guru Sekolah Dasar3 5 6, Pendidikan Teknik Elektro4

Universitas Negeri Semarang

Abstract

Community consumption needs are not only basic needs such as rice, corn, wheat, and cassava. But also need vegetables and fruits to complement the body's nutritional needs. The development of vegetable commodities in quantity and quality is faced with the narrowing of agricultural land. Hydroponic water spinach farming has a good prospect due to increasing of vegetable demand for healthier vegetables, hygienic and have a high selling price. One of the ways of the technological development in agriculture cultivation to produce healthier and hygienic product is by hydroponic technology system. Hydroponics is a method of farming that does not use soil media and can use narrow or less productive lands such as home yards. Counseling and training have been programmed in Pagedangan Village, Adiwerna Subdistrict. This counseling provides new knowledge for participants to be able to optimize their home yards so that they can be beneficial both in terms of aesthetics and even in the future in terms of the economy.

Keywords: cultivation, hydroponics, pagedangan village.

Abstrak

Kebutuhan konsumsi masyarakat bukan hanya kebutuhan pokok seperti beras, jagung, gandum, dan ketela, tetapi juga kebutuhan sayur-sayuran dan buah-buahan sebagai pelengkap kebutuhan nutrisi tubuh. Pengembangan komoditas sayuran secara kuantitas dan kualitas dihadapkan pada semakin sempitnya lahan pertanian. Usaha kangkung hidroponik memiliki potensi untuk dijalankan karena semakin tingginya permintaan masyarakat terhadap sayuran yang lebih sehat dan higienis serta memiliki harga jual yang tinggi. Perkembangan teknologi pada budidaya pertanian untuk menghasilkan produk yang lebih sehat dan higienis salah satunya adalah dengan sistem teknologi hidroponik. Hidroponik adalah cara bercocok tanam yang tidak menggunakan media tanah serta dapat memanfaatkan lahan- lahan yang sempit atau kurang produktif, seperti lahan pekarangan rumah. Penyuluhan dan pelatihan telah dilakukan secara terprogram di Desa Pagedangan Kecamatan Adiwerna. Penyuluhan ini memberikan pengetahuan baru bagi warga untuk dapat mengoptimalkan pekarangan rumah mereka sehingga dapat bermanfaat baik dalam segi estetika bahkan kedepannya dalam segi perekonomian. Dalam kondisi wabah Covid-19 ini, menjaga ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting dan salah satu upaya mewujudkan hal tersebut adalah melalui pelatihan budidaya ini.

Kata kunci: budidaya, hidroponik, desa pagedangan.

Page 58: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

24

A. PENDAHULUAN

Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus baru yang ditemukan di Wuhan, Tiongkok pada bulan Desember 2019. Coronavirus sendiri merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit ringan sampai berat, seperti pilek dan penyakit yang serius seperti MERS dan SARS. Pada awalnya penyakit ini hanya menyebar ke beberapa wilayah dekat Wuhan. Namun saat ini penyebaran kasus covid-19 semakin cepat dan meningkat ke seluruh dunia.

Penyakit ini menyebar dari orang yang satu ke yang lain melalui percikan-percikan yang keluar dari hidung atau mulut ketika orang yang terinfeksi sedang batuk, bersin, maupun berbicara. Apabila ada orang yang menghirup percikan dari orang yang terinfeksi virus tersebut maka orang tersebut dapat terinfeksi covid-19. Selain itu, percikan-percikan juga dapat menempel di benda maupun permukaan lainnya yang berada di sekitar orang seperti meja, gagang pintu, baju, dsb. Ketika orang menyentuh benda atau permukaan tersebut kemudian menyentuh mata, mulut, atau hidung mereka maka orang tersebut dapat terinfeksi covid-19. Penularan covid-19 juga dapat berasal dari orang yang tidak menunjukkan gejala.

Untuk melindungi diri dan orang lain agar tidak terinfeksi covid-19 maka perlu dilakukan kebiasaan menjaga kebersihan diantaranya kebersihan tangan, badan, rumah, lingkungan, dsb. Selain itu, jaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter terutama bila berada di dekat orang yang batuk dan bersin. Dan kurangi bepergian apabila situasi tidak begitu mendesak atau darurat.

Saat ini pembatasan sosial untuk mengurangi penekanan angka penyebaran covid-19 telah dilakukan dalam jangka waktu yang begitu lama. Akibatnya, di masa pandemi ini masyarakat mengalami situasi yang sulit. Tidak sedikit dari masyarakat kehilangan pekerjaan akibat pandemi tersebut. Sehingga masyarakat tidak mendapatkan pemasukan dan sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan suatu pelatihan yang mudah dan dapat dilakukan di rumah serta hanya memerlukan biaya yang sedikit. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan pelatihan budidaya kepada masyarakat khususnya secara hidroponik. Budidaya secara hidroponik memiliki banyak keuntungan diantaranya tidak memerlukan lahan yang luas, mudah dalam perawatan, dan memiliki nilai jual yang tinggi. Sistem penanaman secara hidroponik saat ini sudah banyak dilakukan oleh para petani di Indonesia, bahkan potensi pasar hidroponik saat ini masih luas dan kemungkinan dapat semakin berkembang di masa depan. Melihat kondisi dari waktu ke waktu, permintaan sayuran hidroponik semakin meningkat dan ditambah lagi dengan harga sayurannya yang cukup tinggi sehingga peluang bisnis hidroponik menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan.

Hidroponik sendiri berarti teknik budidaya tanaman yang cukup mudah sebab tidak memerlukan media tanah melainkan dengan pemberian nutrisi pada tanaman menggunakan air. Kebutuhan air pada hidroponik juga tidak terlalu banyak dibandingkan dengan kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Dalam penanaman secara hidroponik perlu

Page 59: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

25

memperhatikan beberapa aspek diantaranya yaitu ketepatan dalam pemberian nutrisi, intensitas cahaya, serta suhu di sekitar tanaman tumbuh. Terdapat banyak jenis tanaman yang dapat dilakukan penanaman secara hidroponik diantaranya sawi, cabai, kangkung, tomat, bayam, selada, dsb.

Dalam pelatihan budidaya ini, tanaman yang digunakan yaitu kangkung air. Selain itu dalam budidaya secara hidroponik terdapat beberapa sistem hidroponik yang dapat diaplikasikan. Sistem hidroponik yang dapat diaplikasikan ada beragam antara lain (1) sistem NFT (Nutrient Film Technique) yaitu salah satu sistem hidroponik yang menggunakan sistem sirkulasi aliran nutrisi tipis atau serupa dengan film, (2) sistem DFT (Deep Flow Technique) yaitu sistem hidroponik yang mensirkulasi air dan nutrisi menggunakan metode genangan dengan ketinggian sekitar 4-5 cm, (3) sistem sumbu (wick system) yaitu sistem hidroponik yang paling sederhana dan menggunakan kapilaritas dengan kain flanel untuk membantu nutrisi diserap ke akar tanaman, (4) rakit apung yaitu sistem hidroponik yang hampir sama dengan wick system namun dalam sistem ini akar langsung menyerap nutrisi tanpa menggunakan kain flanel, (5) dutch bucket yaitu sistem hidroponik yang sering digunakan untuk budidaya dengan jenis tanaman yang memiliki akar tunggang. Untuk pelatihan ini, penulis memilih wick system atau sistem sumbu sebab mudah diaplikasikan, sederhana, dan tidak memerlukan banyak biaya.

B. PELAKSANAAN DAN METODE

Lokasi & waktu kegiatan

Kegiatan pelatihan budidaya kangkung air secara hidroponik ini

berlokasi di Desa Pagedangan, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2020.

Partisispasi kegiatan

Sasaran kegiatan pelatihan budidaya adalah warga Desa Pagedangan, Kec. Adiwerna, Kab. Tegal. Masyarakat Pagedangan perlu diperkenalkan pelatihan budidaya sayuran ini guna menyiasati penggunaaan lahan yang sempit untuk bercocok tanam dirumah serta meningkatkan konsumsi sayuran untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.

Metode Pelaksanaan Kegiatan

Metode pelatihan budidaya yang digunakan adalah share pengetahuan, pelatihan, dan pendampingan secara daring. Peserta terdiri dari 20 orang warga yang berkeinginan mengikuti kegiatan yang dilaksanakan. Tahapan pelaksanaan kegiatan pelatihan budidaya kangkung air secara hidroponik dilakukan dua sesi, yaitu share pengetahuan dan pelatihan budidaya secara daring.

Kegiatan yang dilakukan diantaranya meliputi pembuatan media hidroponik, persemaian, pengaplikasian nutrisi, penanaman, pemeliharaan tanaman, dan pemanenan.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut 7 cara menanam kangkung air secara hidroponik di pekarangan dengan sistem wick.

1. Mempersiapkan Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang diperlukan juga relatif sederhana. Kita bahkan dapat

Page 60: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

26

menemukannya di sekitar kita. Berikut alat dan bahan yang harus anda siapkan antara lain sebagai berikut :

a. Botol plastik bekas air mineral b. Kain bekas untuk sumbu

(rekomendasi kain flanel) c. Gelas Plastik Bekas air mineral d. Nutrisi hidroponik e. Media tanam (rockwool, arang

sekam, cocopeat, batu bata, pasir malang, pilih yang paling mudah ditemukan)

2. Membuat Hidroponik Dengan Sistem Wick

Setelah alat dan bahan siap, maka langkah selanjutnya adalah membuat media hidroponik. Sistem wick merupakan metode sederhana dalam bertanam secara hidroponik seperti pada cara budidaya kangkung air hidroponik kali ini. Sistem ini juga merupakan metode bertanam hidroponik paling mudah, murah, dan sangat cocok bagi pemula atau para hobiis tanaman indoor.

Berikut tahapan lengkap membuat media tanam hidroponik sederhana dengan sistem wick.

a. Potong botol mineral menjadi dua bagian.

b. Lubangi bagian atas leher di dua sisi, untuk memudahkan anda bisa menggunakan paku yang di panaskan atau menggunakan solder.

c. Masukkan sumbu yang sudah di potong melalui kedua lubang yang telah dibuat tadi.

d. Pasangkan bagian atas botol dan bawah secara terbalik.

e. Media hidroponik sederhana sudah dapat digunakan.

3. Menyemai Benih Menggunakan Rockwool

Untuk tahap ini kita memilih tanaman yang mudah tumbuh seperti kangkung. Kita bisa mendapatkan bibit ini cukup dengan membeli secara online. Tinggal memasukan key word bibit tanaman hidroponik, maka sudah bisa dengan mudah menemukan dan membelinya.

Kita juga bisa sekaligus membeli media tanam rockwool yang juga telah banyak dijual di situs situs online. Setelah itu, bisa langsung menyemai benih seperti cara menanam hidroponik dengan rockwool. Berikut cara menyemai bibit hidroponik paling mudah:

a. Potong rockwool dengan ukuran 2.5×2.5 cm.

b. Basahi rockwool, namun jangan terlalu basah. Anda dapat mencipratkan air atau menyemprotkan air ke permukaan rocwool.

c. Buat lubang tanam pada bagian tengah rockwool menggunakan tusuk lidi dengan kedalaman kurang lebih 2mm.

d. Kemudian masukkan benih kangkung kedalam lubang tanam.

e. Setelah itu, tutup menggunakan plastik hitam dan simpan di ruangan yang gelap.

f. Setelah 1-2 hari benih akan mulai menunjukkan pertumbuhan dengan pecahnya biji dan tumbuhnya bakal akar dan bakal daun.

g. Jika sudah demikian, maka kita harus segera membuka plastik penutup dan menjemurnya dibawah cahaya matahari langsung.

h. Kita harus menjemurnya setiap hari, namun setelah cuaca terik sebaiknya masukkan kembali bibit semai ke dalam ruangan yang teduh.

Page 61: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

27

i. Jika media rockwool sudah terlihat kering maka sebaiknya siram menggunakan air yang di semprotkan ke media.

j. Saat tanaman telah menghasilkan daun sejati, maka saat itu bibit telah siap dipindahkan media tanam hidroponik.

4. Membuat Larutan Nutrisi

Setelah bibit siap dipindahkan maka larutan nutrisi harus disiapkan. Dalam budidaya tanaman hidroponik larutan nutrisi merupakan hal utama yang dapat menunjang pertumbuhan optimal bagi tanaman. Larutan nutrisi yang biasa digunakan adalah larutan nutrisi AB-MIX seperti cara menanam hidroponik.

Kita bisa mendapatkannya dengan mudah melalui situs online yang menjual perlengkapan budidaya hidroponik. Terdapat dua jenis yang dijual yakni bentuk serbuk dan cair. Pastikan kita membeli larutan AB-MIX untuk daun atau sayuran. Jika larutan yang anda beli berbentuk bubuk maka anda harus melarutkannya lebih dahulu. Untuk petunjuk cara melarutkan anda dapat membaca di kemasannya.

Larutan ABMIX merupakan larutan yang terdiri dari larutan A dan Larutan nutrisi B. Sehingga saat akan digunakan harus terlebih dahulu dicampur karena larutan ini merupakan larutan pekat. Campuran larutan dapat menggunakan air bersih. Setiap 5 ml larutan A dan larutan B dicampur dengan air 1 Liter. Larutkan larutan hingga campuran merata. Baru kemudian larutan nutrisi bisa digunakan.

5. Pindah Tanam Ke Media Tanam Hidroponik

Tahap selanjutnya adalah memindahkan bibit ke media tanam. Pemindahan ini tidak membutuhkan keahlian khusus seperti juga keuntungan hidroponik di bidang ekonomi , tentunya ada beberapa hal yang patut diperhatikan seperti dibawah ini :

a. Siapkan media hidroponik yang telah dibuat sebelumnya.

b. Isikan larutan nutrisi kebagian bawah botol.

c. Pindahkan rockwool yang berisi bibit tanaman ke bagian atas media yang sudah dipasangi sumbu kain flanel.

d. Pasangkan bagian atas dan bagian bawah media hidroponik.

e. Terakhir tanam hidroponik secara sederhana sudah selesai, namun tentunya untuk bisa memberikan hasil panen tanaman harus dirawat.

6. Pemeliharaan Tanaman Hidroponik

Pemeliharaan tanaman kangkung hidroponik relatif lebih mudah dibandingkan dengan budidaya kangkung konvensional. Dalam budidaya hidroponik, kita tidak perlu melakukan pemupukan, penyiraman, penjarangan dan penyiangan. Kunci dari menanam hidroponik sederhana adalah larutan nutrisi. Jangan sampai larutan nutrisi sampai habis.

Segera ganti saat larutan telah sedikit. Untuk dosis kita juga harus meningkatkannya secara bertahap. Karena semakin besar tanaman makan kebutuhan akan nutrisi juga semakin besar. Jika pada awal tanam kita menggunakan 5ml+5ml+1L maka tahap selanjutnya kita bisa menaikkannya menjadi 6ml+6ml+1L.

Page 62: STRATEGI OPTIMALISASI BUMDES WIRA MANDIRI DESA …

28

Botol media hidroponik juga rawan ditumbuhi lumut, sehingga kita harus rutin membersihkannya. Saat mengganti larutan nutrisi bisa sekaligus membersihkan lumut yang menempel.

7. Panen

Masa panen kangkung air ketika sudah berumur 27-35 hari setelah semai. Saat kangkung air siap panen maka segera lakukan pemanenan dengan cara memotong atau mencabut tanaman dari media rockwool merupakan keuntungan hidroponik dalam pertanian. Lakukan dengan hati hati agar tidak merusak sayuran. Setelah dipanen, simpan hasil panen di tempat yang teduh agar tetap segar.

D. PENUTUP

Simpulan

Dalam masa pandemi Covid-19 ini, menjaga ketahanan pangan merupakan hal yang mutlak. Melalui pelatihan budidaya kangkung berbasis hidroponik ini, masyarakat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri sebagai upaya mengurangi potensi terpapar Virus Corona.

Pelatihan budidaya berbasis hidroponik menggunakan sistem wick ini diberikan dengan mempertimbangkan kondisi lahan masyarakat yang terbatas. Dengan adanya pelatihan ini, masyarakat mendapat pengetahuan baru mengenai budidaya tanpa tergantung pada luas lahan yang dimiliki.

Saran

Hidroponik dapat digunakan untuk budidaya berbagai jenis tanaman sehingga peserta pelatihan dapat mengembangkan sesuai

dengan kebutuhannya. Dalam kondisi wabah seperti sekarang, hal utama yang perlu dilakukan adalah menjaga ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan bahan pangan dari luar.

Semoga pelatihan ini memberi manfaat dan vaksin segera ditemukan agar wabah dapat berakhir dan kehidupan dapat berjalan normal kembali.

E. DAFTAR PUSTAKA

Yulina, Henly (2009) “Penyuluhan Budidaya Tanaman Hidroponik di Desa Kalensari Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu”. Jurnal Pengabdian Masyarakat. 1(2): 112.

https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public

https://budidaya.id/hidroponik/

https://petanidigital.id/hidroponik/

https://tirto.id/tips-cara-jenis-bercoco k-tanam-hidroponik-untuk-pemula-f LMo

https://ilmubudidaya.com/cara-mena nam-hidroponik-kangkung

http://hidroponikpedia.com/5-macam -sistem-hidroponik/

https://www.researchgate.net/publication/337575622_Pemberdayaan_PKK_Desa_Pagarawan_melalui_Budi_Daya_Tanaman_Sayuran_dengan_Sistem_Hidroponik

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/84645/Hidroponik-Sederhana-Sistem-Wick/

http://hidroponikpedia.com/daftar-masa-panen-sayuran-hidroponik/