Upload
others
View
21
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
STRATEGI KOMUNIKASI PIMPINAN KOMUNITAS
MITSUBISHI KUDA (KMK) DALAM MEMBANGUN
PERILAKU KEAGAMAAN PADA ANGGOTANYA YANG
BERAGAMA ISLAM
Skripsi ini Disusun Untuk Melengkapi Persyaratan Dalam Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)
SKRIPSI
OLEH:
Oleh.
MUHAMMAD ABID AZKA
NIM. 43010150034
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2020
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
Success Begins With Trying And Earnestly
Sukses dimulai dengan berusaha dan dengan sungguh-sungguh
vii
PERSEMBAHAN
Dengan segenap rasa syukur kepada Allah Swt, dengan segenap
ketulusan hati, skripsi ini dipersembahkan untuk:
1. Alm. Ayahku Mubarok yang telah mencurahkan kasih sayang dan
pengorbanan serta do’anya kepada saya.
2. Untuk Ibuku Musryifah Tercinta segala perhatian, dukungan dan
do’anya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik
dan lancar.
3. Adiku tersayang, Firda Millati Azka.
4. Keluarga besar Bani Bisyri Sholeh dan Mbah Ali Mustofa yang selalu
memberikan semangat kepada saya.
5. Dosen Pembimbing Dra. Maryatin, M.Pd yang telah membimbing
skripsi hingga selesai.
6. Teman-teman yang selalu memberi tawa Roy, Mas Adit, Ibnu, Tyar,
Iqbal Shihab, Mas Pratama, Arista Rizky dan teman-teman Next Project
yang berjuang bersama dan membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
7. Teman seperjuanganku seluruh mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran
Islam angkatan 2015.
viii
KATA PENGANTAR
حيماللهبســــــــــــــــــم ا حمن اار الر
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat
Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam penulis
haturkan kepada Nabi Agung Muhammad Saw, keluarga, para sahabat, dan
para pengikutnya yang menjadi suri teladan bagi kita.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa dalam
proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan
karena keterbatasan dan kemampuan yang belum sempurna. Namun, berkat
adanya bantuan, motiv asi, dan bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini
dapat terselesaikan.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Mukti Ali, M. Hum. selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN
Salatiga.
3. Ibu Dra. Maryatin, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Komunikasi dan
Penyiaran Islam IAIN Salatiga sekaligus dosen pembimbing.
4. Bapak/Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan dan
bapak/ibu karyawan IAIN Salatiga yang telah melayani sepenuh hati.
ix
5. Om Dadang Satryo selaku pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK),
Om Mantri Eddy selaku wakil pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda
(KMK), dan Om Makmun selaku sekretaris Komunitas Mitsubishi Kuda
(KMK).
6. Semua pihak yang telah memberikan dukungan bagi penulis, yang tidak
bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan motivasi bagi penulis
sehingga bisa menyelesaikan skripsi.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan
masukan dan kritik yang membangun dari pembaca. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya serta para pembaca pada
umumnya.
Salatiga, 11 Maret 2020
Muhammad Abid Azka
NIM.43010150034
x
ABSTRAK
Azka, Abid Muhammad. 2020. Strategi Komunikasi Pimpinan Komunitas
Mitsubishi Kuda (KMK) Dalam Membangun Perilaku Keagamaan
Pada Anggotanya Yang Beragama Islam. Skripsi. Salatiga: Program
Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah, Institut
Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Maryatin, M.Pd.
Kata Kunci: strategi komunikasi, pimpinan, Komunitas Mitsubishi Kuda
(KMK), keagamaan.
Penelitian ini membahas tentang Strategi Komunikasi Pimpinan
Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) dalam Membangun Perilaku
Keagamaan pada Anggotanya yang Beragama Islam. Rumusan masalah
skripsi ini adalah: (1) Bagaimana strategi komunikasi pimpinan Komunitas
Mitsubishi Kuda (KMK) dengan anggotanya? (2) Bagaimana strategi
komunikasi pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) dalam perilaku
keagamaan pada anggotanya yang beragama Islam?
Teori yang digunakan adalah teori melalui kegiatan-kegiatan dan
perencanaan strategi komunikasi (communication planning) dan teori Fred
R. David dengan tiga tahapan dalam kegiatan tersebut antara lain,
implementasi, perumusan, dan evaluasi. Metode penelitian yang digunakan
adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui metode
wawancara, reduksi data observasi, dan dokumentasi. Untuk menguji
keabsahan data, penelitian ini menggunakan teknik Triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Strategi komunikasi
pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) dengan anggotanya yaitu
berperan aktif dengan selalu memberi contoh dengan tepat waktu saat
kegiatan terlaksana. Memberi ide atau masukan untuk sebuah kegiatan juga
mempererat kekompakan anggota. (2) Strategi komunikasi pimpinan
Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) dalam perilaku keagamaan pada
anggotanya yang beragama Islam yaitu pimpinan memiliki gagasan tentang
kegiatan keagamaan seperti bakti sosial, silaturahmi, saling membantu.
Selain itu juga pimpinan di dalam sambutan selalu mengawali dengan salam,
bersyukur, dan mengucapkan sholawat.
xi
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 Kerangka Pikir ....................................................................................13
Bagan 2.1 Tujuan Komunikasi ............................................................................33
Bagan 4.1 Struktur Organisasi Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK). .................90
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Logo KMKF .....................................................................................83
Gambar 4.2 Grup Whatsapp ................................................................................98
Gambar 4.3 Grup Whatsapp ................................................................................101
Gambar 4.4 Anggota Meminta Pertolongan ........................................................102
Gambar 4.5 Grup Whatsapp ................................................................................104
Gambar 4.6 Grup Whatsapp ................................................................................107
Gambar 4.7 Grup Whatsapp ................................................................................108
Gambar 4.8 Rundown Kegiatan Anniversary ......................................................110
Gambar 4.9 Pemasangan Sticker Kegiatan Anniversary......................................111
Gambar 4.10 Sambutan Pimpinan dan Serah Terima Kue Anniversary ............112
Gambar 4.11 Doa Penutup Kegiatan Anniversary ...............................................113
Gambar 4.12 Foto Bersama Setelah Kegiatan Anniversary ................................115
Gambar 4.13 Poster Bakti Sosial Bencana Banjir ...............................................123
Gambar 4.14 Saling Membantu ...........................................................................127
Gambar 4.15 Undangan Pernikahan ....................................................................129
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LOGO . ................................................................................................................ ii
NOTA PEMBIMBING ....................................................................................... iii
NOTA PENGESAHAN ...................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................... iv
MOTTO ............................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ............................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
ABSTRAK ........................................................................................................... x
DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 7
C. Tujuan ..................................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 8
xiv
E. Penegasan Istilah ...................................................................................... 9
F. Kerangka Pikir ......................................................................................... 12
G. Sistematika Penulisan .............................................................................. 17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka . .................................................................................... 19
B. Landasan Teori . ...................................................................................... 23
1. Komunikasi . ..................................................................................... 23
2. Strategi Komunikasi ......................................................................... 35
3. Kepemimpinan .................................................................................. 42
4. Komunitas . ....................................................................................... 52
5. Perilaku ............................................................................................. 57
6. Keagamaan ....................................................................................... 59
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 69
B. Lokasi Penelitian ..................................................................................... 71
C. Sumber dan Jenis Data ............................................................................ 71
D. Prosedur Pengumpulan Data .................................................................... 73
E. Teknik Analisis Data................................................................................ 78
xv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum atau Profil Komunitas Mitsubishi Kuda
(KMK)...................................................................................................... 83
1. Gambaran Profil Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK)..................... 83
2. Visi Misi ........................................................................................... 88
3. Struktur Organisasi Komunitas Mitsubishi Kuda Ranch
Salatiga .............................................................................................. 90
4. Program Kegiatan Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) .................. 93
B. Temuan Penelitian Penelitian .................................................................. 96
1. Strategi Komunikasi pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda
(KMK) dengan anggotanya ............................................................... 97
2. Strategi Komunikasi pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda
(KMK) dalam perilaku keagamaan pada anggotanya yang
beragama Islam . ............................................................................... 99
C. Pembahasan Penelitian.............................................................................102
1. Strategi Komunikasi pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda
(KMK) dengan anggotanya ...............................................................102
2. Strategi Komunikasi pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda
(KMK) dalam perilaku keagamaan pada anggotanya yang
beragama Islam . ...............................................................................118
xvi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................................131
B. Saran .........................................................................................................132
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata “Komunikasi” berasal dari Bahasa latin commicare, berarti
berpartisipasi atau memberitahu. Devito (2009) mengatakan bahwa
komunikasi merupakan tingkah laku satu orang atau lebih yang terkait
dengan proses mengerim dan menerima pesan. Dalam menyampaikan
pesan hingga menyimpukan makna dari pesan tersebut, dapat terjadi
kerusakan (distortion) karena adanya gangguan (noise) (Triningtyas,
2016: 12). Dalam proses komunikasi kebersamaan tersebut di usahakan
melalui tukar menukar pendapat, menyampai informasi ataupun
perubahan sikap/perilaku. Pada hakikatnya proses komunikasi sendiri
didalam komunitas atau organisasi juga timbul gagasan-gagasan yang
telah diterima oleh masyarakat dan fenomena yang terjadi masyarakat
atas komunitas atau organisasi itu sendiri, dalam menerima informasi
oleh masyarakat (Widjaja, 2000: 1-2).
Komunikasi sendiri kegiatan yang dimana seseorang
menyampaikan pesan melalui media tertentu kepada orang lain dan
sesudah menerima pesan serta memahami sejauh kemampuan, penerima
pesan menyempaikan pesan itu kepadanya. Selama tidak ada gangguan,
komunikasi akan berjalan lancar dan efektif.
2
Sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa
komunikasi itu penting untuk membangun konsep-konsep diri kita,
akulturasi diri, untuk melangsungkan hidup, untuk memperoleh
kebahgiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat
komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan dengan
orang lain. Melalui komunikasi kita berkerja sama dengan anggota
masyarakat (keluarga, kelompok belajar, kelompok komunitas,
perguruan tinggi, RT, RW, desa, kota, dan negara secara keselurahan)
untuk mencapai tujuan bersama (Mulyana, 2002: 5).
Komunikasi dengan komunitas juga mirip sama-sama menekan
kesamaan atau kebersamaan. Komunitas menunjuk kepada kelompok
orang yang berkumpul atau kebersamaan untuk mencapai tujuan, atau
passion yang sama, dan mereka berbagi makna dan sikap. Kesamaan
paham atau persepsi makna dari suatu pesan akan menjadikan manusia
untuk bersama-sama atau dalam komunitas sendiri menjadi satu tujuan
atau satu passion, membangun komunitas dimana di dalam kelompok
atau komunitas tersebut mereka dapat terus menerus berinteraksi guna
mempertahankan ide atau gagasan yang mereka anggap satu passion.
Sejatinya komunitas didirikan untuk kelompok sosial dari
beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki
ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas, individu-individu
3
di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya,
preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran dan sejumlah kondisi lain yang
serupa.
Tanpa komunikasi tidak akan ada komunitas. Komunitas
tergantung pada pengalaman dan emosi bersama, kemudian komunikasi
berperan menjelaskan kebersamaan itu. Oleh karena nya, komunitas juga
berbagi bentuk-bentuk komunikasi yang berkaitan dengan seni, agama,
dan Bahasa, dan masing-masing bentuk tersebut mengandung dan
menyampaikan gagasan, sikap, perspektif, pandangan yang mengkar
kuat dalam sejarah komunitas.
Salah satu komunitas otomotif untuk semua kalangan yang baru,
mulai bermunculan, baik roda dua maupun roda empat. Namun pendapat
sebagian masyarakat melihat fenomena tersebut dianggap negatif. Hal
tesebut komunitas yang disalah artikan menjadi geng-gengan liar. Disisi
lain tujuan komunitas untuk memberikan wadah sesuai passionnya yang
menjadi tercemar citra baiknya, karena ulah oknum-oknum komunitas
yang tidak bertanggung jawab, dimana pandangan masyarakat menjadi
negatif.
Strategi komunikasi hakikatnya adalah perencanaan (planning)
dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan
tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai
4
peta jalan yang hanya menunjukan arahnya saja, melainkan harus
mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Dan strategi
komunikasi juga merupakan panduan perencanaan komunikasi
(communication planning), harus mampu menunjukan bagaimana
operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa
pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung pada
situasi dan kondisi (Effendi, 1998: 32).
Dinamika yang sering dikupas dalam bidang perilaku organisasi,
tetapi jarang dipahami sepenuhnya. Dalam praktiknya, komunikasi yang
efektif merupakan persyaratan dasar untuk mencapai strategi organisasi
dan menejemen sumber daya manusia, tetapi hal tersebut tetap menjadi
salah satu masalah terbesar yang dihadapi manajemen modern (Luthans,
2006: 367).
Dalam memperoleh informasi manusia selalu berkomunikasi
terhadap orang lain, komunitas atau kelompok tertentu yang memiliki
informasi sesuai kebutuhannya. Selama proses tersebut, komunikasi
menjadi esensi bagi kelanjutan hidup seseorang sehingga selalu
mengalami perkembangan dalam segi akademis maupun nonakademis.
Berbicara tentang komunitas club mengingatkan kepada orang-
orang yang suka hura-hura ugal-ugalan kebut-kebutan di jalan dan di
keagamaan selalu ditinggalkan hanya memikirkan duniawi tanpa
5
memikir akhiratnya. Fakta adanya club komunitas mitsubishi kuda
(KMK) ini memang sering atau kurang diterima di kalangan masyarakat
dan disini strategi pimpinan komunitas untuk membangun perilaku
keagamaan anggota komunitas khususnya yang beraga islam. Komunitas
club sering disesuaikan dengan gaya hidup dan penampilan yang mereka
ikuti. Fakta club sering ditunjukkan dengan kebersamaan dan
kekompakan mereka. Tidak hanya itu saja, komunitas club mempunyai
visi dan misi yang mereka buat. Seperti halnya dalam komunitas club
mobil komunitas mitsubishi kuda (KMK) juga mempunyai aturan, visi
dan misi yang wajib untuk dijadikan acuan bagi para anggotanya.
Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana nilai keagamaan dalam
komunitas, lebih dalam lagi ingin mengetahui peran pimpinan dalam
membangun perilaku keagamaan. Dari latar belakang masalah tersebut
peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai strategi
komunikasi pimpinan komunitas mitsubishi kuda (KMK) dalam
membangun perilaku keagamaan pada anggotanya yang beragama
Islam.
Pentingnya komunitas sendiri adalah, suatu komunitas terbentuk
karena rasa solidaritas yang tinggi antar anggotanya. Rasa solidaritas
tersebut tumbuh dari kesamaan yang mereka miliki, misalnya hobi,
kegemaran atau kesukaan. Suatu komunitas merupakan tempat yang
6
dapat menumbuhkan rasa solidaritas tersebut. Dengan terus dipupuknya
rasa solidaritas yang ditumbuhkan dalam suatu komunitas, maka dapat
membuka jalan untuk menumbuhkan toleransi beragama memperkuat
keimanan dengan melalui kepedulian social, berbagi sesama dengan
melakukan suatu hal yang lebih umum dan menyeluruh, yaitu kepada
anggota masyarakat yang membutuhkan.
Untuk menjadi suatu bangsa yang kuat, maka harus memiliki
kepedulian sosial yang tinggi. Hal tersebut ditunjukkan misalnya dengan
memperkuat iman melakukan sholat 5 waktu bagi yang beragama islam
memberikan bantuan ketika terjadi bencana, membantu masyarakat
miskin untuk meningkatkan taraf hidupnya dengan penyuluhan dan bakti
sosial, dan sebagainya. Suatu komunitas sangat penting dalam
kehidupan mahluk, karena secara tidak langsung komunitas tersebut
membantu pemerintah dalam mencapai tujuan negara, misalnya
menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan.
Oleh karena itu, suatu komunitas seharusnya pimpinan sendiri
harus memberikan contoh keberagamaan agar memperkuat keimanan
dan memberikan perilaku positif agar anggota tidak melakukan
penyimpangan. Hal tersebut dimaksudkan agar tercipta komunikasi yang
baik antara pimpinan dengan anggota, dan secara tidak langsung agar
7
komunitas tersebut dapat membantu pemerintah dalam mencapai tujuan
negara seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Penelitian ini bermaksud untuk memberikan gambaran mengenai
manfaat komunitas mitsubishi kuda (KMK) tidak hanya untuk para
anggota KMK sendiri, namun agar anggota lebih memperkuat perilaku
keagamaan khususnya yang beragama Islam juga untuk masyarakat luas,
yaitu agar diluar anggota komunitas bisa memandang secara positif dan
banyak masyarakat yang memiliki mitsubishi kuda agar bergabung,
sehingga komunikasi yang baik antar komunitas dapat menjadi agen
sosial yang dapat berkontribusi bagi bangsa dan negara.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi komunikasi pimpinan komunitas mitsubishi
kuda (KMK) dengan anggotanya?
2. Bagaimana strategi komunikasi pimpinan komunitas mitsubishi
kuda (KMK) dalam perilaku keagamaan pada anggotanya yang
beragama Islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui, strategi komunikasi pimpinan komunitas
mitsubishi kuda (KMK) dengan anggotanya.
8
2. Untuk mengatahui strategi komunikasi pimpinan komunitas
mitsubishi kuda (KMK) dalam perilaku keagamaan pada
anggotanya yang beragama islam.
D. Manfaat Penelitaan
Selain hal tersebut, peneliti mengharapkan terselesaikannya skripsi
ini bermanfaat untuk berbagai kalangan umum selebihnya untuk anggota
komunitas dan khusunya civitas akademika Komunikasi Penyiaran
Islam Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga,
antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini untuk kepentingan khalayak keilmuan
khususnya komunitas mitsubishi kuda (KMK), semoga dapat
bermanfaat untuk keperluan lebih dalam tentang kajian ilmu
komunikasi, strategi komunikasi, kepemimpinan, dan keberagamaan
anggota komunitas juga lebih mendalam tentang bagaimana
menempatkan diri menjadi anggota komunitas.
2. Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini secara praktis dapat berguna bagi
Komunitas otomotif komunitas mitsubishi kuda (KMK) untuk lebih
meningkatkan proses strategi komunikasi pimpinan untuk
membangun perilaku keagamaan pada anggotanya khususnya yang
9
beragama islam.. Selain itu, penelitian ini juga dapat digunakan bagi
para anggota komunitas otomotif khususnya komunitas mitsubishi
kuda (KMK) sebagai pedoman agar bergabung dengan komunitas
otomotif yang beriman toleransi dan positif.
3. Manfaat Sosial
Penelitan ini diharapkan dapat menjadi bahan pengetahuan
untuk pimpinan komunitas mitsubishi kuda (KMK) dalam
penggunaan strategi komunikasi agar pimpinan dalam membangun
perilaku ke agamaan pada anggotanya yang beragama islam, agar
anggota dari komunitas ini menjadi beriman dan selalu memikirkan
keagamaan khususnya yang beragama islam. Dimana jika berhasil
calon anggota toyota vios baru mau berpartisipasi dan antusias
untuk sama-sama bergabung dan anggotanya menjadi banyak, oleh
karena itu komunitas mitsubishi kuda (KMK) menjadi komunitas
yang baik dan positif.
E. Penegasan Istilah
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan
dalam memahami judul penelitian, yang berjudul “Strategi Komunikasi
Pimpinan Komunitas Mobil Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) Dalam
Membangun Perilaku Ke-Agamaan Pada Anggotanya yang Beragama
Islam”, maka penulisan batatasan istilah sebagai berikut:
10
1. Strategi Komunikasi, menurut Carl Rogers (1982) adalah sebagai
suatu rancangan yang dibuat untuk mengubah tingkah laku manusia
dalam skala yang lebih besar melalui transfer ide-ide baru.
Middleton (1980) juga membuat definisi strategi komunikasi adalah
kombinasi yang terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari
komunikator, pesan, saluran, penerima sampai pada pengaruh efek
yang dirancang untuk muncapai tujian komunikasi yang optimal.
Dengan demikian strategi komunikasi sesalu dihubungkan dengan
bagimana menggerakan sumber daya komunikasi demi pencapaian
tujuan yang ingin dicapai (Nurhakki Hakki, 2017: 120).
2. Kepemimpinan merupakan suatu usaha dari seorang pemimpin
untuk dapat merealisasikan tujuan individu ataupun tujuan
organisasi. Oleh karena itu, pemimpin diharapkan dapat
mempengaruhi, mendukung dan memberikan motivasi agar para
pengikutnya tersebut mau melaksanakannya secara antusias dalam
mencapai tujuan yang diinginkan baik secara individu maupun
organisasi (Wijono, 2018: 4).
3. Perilaku keagamaan adalah suatu tindakan manusia yang
berkarakter nilai-nilai, etika, agama, dan norma-norma. Agama bagi
manusia merupakan unsur pokok yang menjadi kebutuhan spiritual.
Peraturan-peraturan yang terdapat di dalam agama pada dasarnya
11
merupakan nilai tertinggi bagi manusia. Demikian pula bagi
masyarakat di mana norma-norma agama tetap di akaui sebagai
kaidah-kaidah suci yang bersumber dari Allah. Oleh karena itu,
pembinaan perilaku beragamaan sesungguhnya tidak lain hanyalah
untuk menjadikan manusia sebagai manusia yang sempurna
(Wahyuni, 2018: 11).
Kesimpulannya dalam memahami atau memperjelas judul
penelitian bagi peneliti, bagi komunitas, dan bagi para pembaca sekripsi
yang berjudul, Strategi Komunikasi Pimpinan Komunitas Mobil
Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) dalam Membangun Perilaku Ke-
Agamaan pada Anggotanya yang Beragama Islam. Melalui awalan
tentang penjelasan stategi komunikasi yakni sebagai suatu rancangan
yang dibuat untuk mengubah tingkah laku manusia dalam skala yang
lebih besar melalui transfer ide-ide baru ataupun kombinasi yang terbaik
dari semua elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran,
penerima sampai pada pengaruh efek yang dirancang untuk muncapai
tujian komunikasi yang optimal. Kemudian penjelasan tentang pimpinan
suatu usaha dari seorang pemimpin untuk dapat merealisasikan tujuan
individu ataupun tujuan organisasi, oleh karena itu pemimpin harus
dapat mempengaruhi, mendukung dan memberikan motivasi agar para
pengikutnya tersebut mau melaksanakannya secara antusias. Penjelasan
12
yang terakhir tentang perilaku keagamaan yaitu unsur pokok yang
menjadi kebutuhan spiritual, setiap manusia atau indiviu yang beragama
harus menaati peraturan-peraturan yang terdapat di dalam agama pada
dasarnya merupakan nilai tertinggi bagi manusia, dimana norma-norma
agama tetap di akaui sebagai kaidah-kaidah suci yang bersumber dari
Allah. Itulah kesimpulan singkat dari penegasan istalah judul peneliti,
diharapkan dalam proses pelaksanaan dapat lebih memahami.
F. Kerangka Pikir
Kerangka pikir merupakan alur piker peneliti yang dijadikan
sebagia skema pemikiran yang melatar belakangi penelitian ini, dalam
kerangka berfikir ini peneliti akan mencoba menjelaskan masalah pokok
penelitian.
13
Strategi Komunikasi
Tahapan-Tahapan Strategi
Pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK)
Anggota Komunitas
Bagan 1.1 Kerangka Pikir
Strategi tidak cukup hanya perumusan konsep dan implementasi
terhadap strategi tersebut melainkan menurut Fred R. David, dalam
strategi juga dibutuhkan evaluasi terhadap strategi yang telah dilakukan
berhasil atau tidak. Dalam teori manajemen strategi milik David
mengemukakan tiga tahapan strategi di antaranya:
Perumusan Strategi Implementasi Strategi Evaluasi Strategi
Perilaku Keagamaan Anggota yang
Beragama Islam
14
1. Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan tahapan pertama dalam
strategi. Dalam tahap ini para pencipta, perumus, penkonsep harus
berfikir matang mengenai kesempatan terhadap komunitas untuk
melakukan Strategi Komunikasi Pimpinan Komunitas Mitsubishi
Kuda (KMK) Dalam Membangun Perilaku Ke-Agamaan Pada
Anggotanya yang Beragama Islam. Dan menghasilkan strategi
cadangan dan memilih strategi yang akan di gunakan. Dalam
perumususan stategi untuk menentukan masalah-masalah yang di
hadapi oleh komunitas.
Setelah itu dilakukan analisis tentang langkah-langkah yang
dapat diambil untuk keberhasilan menuju tujuan strategi tersebut.
Tahap ini penulisan adalah tahap pertama untuk memformulasikan
sebuah perencanaan yang dimulai oleh strategi komunitas untuk
bagaimana cara agar masyarkat tidak memandang bahwa komunitas
bersifat negatif, serta menetapkan baik kekurangan ataupun kelebihan
komunitas. Kemudian dihasilkan strategi-strategi untuk citra postif
komunitas di kalangan masyarakat.
2. Implementasi Strategi
Implementasi strategi, tahapan dimana setelah strategi
dirumuskan yaitu pelaksanaan strategi yang telah di tetapkan.
15
Pelaksanaan tersebut berupa penerapan dari strategi. Strategi yang
dimaksudkan adalah strategi yang telah direncanakan pada tahap
pertama yaitu perumusan strategi. Pada tahap ini penulis memahami
merupakan tahap yang membutuhkan komitmen komunitas dan kerja
sama anggota komunitas agar meyakinkan terhadap masyarakat agar
komunitas sendiri menjadi komunitas yang berpositif dan diterima
oleh masyarakat. Jika komitmen dan kerjasama antar anggota
komunitas tidak terjalin dengan baik maka kemungkinan strategi
untuk meyakinkan masyarakat agar menjadi komunitas yang positif
tidak akan terwujud. Implementasi strategi sendiri menurut teori Fred
R. David setelah merumuskan dan memilih strategi yang ditetapkan,
maka langkah selanjutnya adalah melakukan implementasi strategi,
yang sering disebut juga tindakan dalam strategi, karena implemenasi
berarti memobilisasi untuk mengubah strategi yang dirumuskan
menjadi suatu tindakan. Kegiatan yang termasuk dalam implementasi
strategi adalah pengembangan budaya dalam mendukung strategi,
menciptakan struktir yang efektif, mengubah arah, meyiapkan
anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi yang
masuk.
16
3. Evaluasi Strategi
Tahapan Terakhir ini merupakan tahapan yang diperlukan
karena dalam tahap ini keberhasilan yang telah di capai dapat diukur
kembali untuk penetatan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak
ukur berhasil atau tidak, sesuai atau tidaknya strategi yang telah
diterapkan. Maksudnya dalam tahap evaluasi dari strategi yang telah
diaksikan ini adalah tahap yang sangat diperlukan, sebab di tahap ini
bisa terlihat bagaimana strategi yang dijalankan telah benar atau
masih butuh perbaikan. Misalnya, dari strategi yang direncanakan
awal belum tentu pada saat penerapannya situasi serta kondisinya
berjalan beriringan. Pasti akan ada suatu halangan yang menghambat
meskipun tidak banyak.
Tujuan dari strategi komunikasi menurut R. Wayne Pace, Brent D.
Peterson, dan M. Dallas Burnett dalam Bukunya, Techniques for
effective communication, menyatakan bahwa tujuan kegiatan
komunikasi terdiri atas tiga tujuan utama, yaitu:
a. to secure understanding,
b. to establish acceptance,
c. to motivate action.
Pertama adalah to secure understanding, memastikan bahwa komunikasi
mengerti pesan yang diterimanya. Andaikata ia sudah dapat mengerti
dan menerima, maka penerimaannya itu harus dibina (to establish
17
acceptance). Pada akhirnya kegiatan dimotivasikan (to motivate action)
(Effendy, 1998: 32).
G. Sistematika Penulisan
Agar penulisan sekripsi ini lebih mudah dipahami, maka tentunya
perlu dibuat sistematika pembahasan sebagai berikut:
Bab I, Pendahuluan, Pada bab ini memuat tentang: latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitan, manfaat penelitian,
kerangka pikir, penegasan istilah, tinjauan pustaka, dan sistematika
penulisan skripsi.
Bab II, Landasan Teori, Berisi tentang kajian teoritis dan
tinjauan pustaka, yang didalamnya berisi tentang komunikasi, strategi
komunikasi, kepemimpinan, dan keberagamaan anggota komunitas,
tentang Strategi Komunikasi Pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda
(KMK) Dalam Membangun Perilaku Keagamaan Pada Anggotanya
yang Beragama Islam,
Bab III, Merupakan bab yang menerangkan tentang metodologi
penelitian meliputi jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber data,
prosedur pengumpulan data, teknik analisis data dan teknik validitas
data.
Bab IV, Hasil Penelitian dan Pembahasan, Berisikan tentang
gambaran umumt komunitas mitsubishi kuda (KMK), temuan penelitian,
18
dan pembahasan penelitian. Membahas mengenai dua sub bab, yang
pertama sub bab yang mengupas tentang temuan dan sub bab kedua
berisi tentang konfirmasi teori dengan temuan melalui Strategi
Komunikasi Pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) Dalam
Membangun Perilaku Keagamaan Pada Anggotanya yang Beragama
Islam.
Bab V, Dalam bab ini akan disampaikan tentang kesimpulan dan
saran. Diakhiri dengan daftar pustaka, serta lampiran-lampiran yang
dapat mendukung laporan penelitian.
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Strategi Dakwah Islam Akun Youtube Ibnu The Jenggot
Dalam Meningkatkan Kesadaran Nilai-Nilai Islam, oleh Anggy
Masyyta mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, tahun 2018. Dalam penelitian ini yang menjadi
latar belakang media sosial bukan lagi menjadi sesuatu yang baru dalam
lingkungan masyarakat. Beberapa fenomena yang pernah terjadi di
media sosial ialah gaya hidup yang berlebih-lebihan, tutur kata yang
tidak sopan serta menjadikan agama sebagai suatu bahan candaan juga
turut pernah menjadi suatu fenomena di Indonesia. maka penulis
mengajukan sebuah pertanyaan yang akan dijadikan sebagai rumusan
masalah dalam penelitian ini. Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah Bagaimana perumusan, implementasi, dan evaluasi (sesuai teori
Fred R David). Penilaian strategi dakwah Islam akun youtube Ibnu The
Jenggot dalam meningkatkan kesadaran nilai-nilai Islam? Pada
penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan
teknik analisis deskriptif yang menekankan kepada analisis data dan
fakta yang ada di lapangan dengan berpedoman pada teori yang sesuai.
20
Dari hasil penelitian yang telah penulis analisis maka dapat disimpulkan
bahwa strategi dakwah tahap perencanaan bagi Ibnu The Jenggot
membentuk perumusan yang meliputi visi, misi, juga metode
dakwahnya. Pada implementasi, diterapkan tahapan untuk menarik
penonton. Pada evaluasi akun Ibnu The Jenggot meninjau kembali
strategi yang telah diterapkannya.
Strategi Komunikasi PT. Kaha Event Management Dalam
Mempertahankan Loyalitas Pelanggan, oleh Pembayun Menur Seta
mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, tahun 2014. Dalam penelitian ini yang menjadi latar belakang
terlihat dari maraknya keberadaan perusahaan-perusahaan yang bergerak
di bidang jasa salah satunya adalah event organizer. Event organizer
merupakan perusahaan jasa pelayanan untuk menangani, mengatur
secara sistematis suatu kegiatan acara. PT. Kaha Event Managemenent
adalah perusahaan event organizer. Timbul sebuah rumusan masalah
dalam penelitian ini, yaitu: bagaimana strategi komunikasi yang
dilakukan oleh PT. Kaha Event Management dalam mempertahankan
loyalitas pelanggan? Peneliti menggali berbagai upaya strategi
komunikasi yang dilakukan PT. Kaha Event Management dalam
mempertahankan loyalitas pelanggan. PT. Kaha Event Management
21
terlihat melakukan strategi-strategi khusus dalam mempertahankan
loyalitas pelanggan sehingga terlihat beberapa pelanggan setia dalam
waktu yang lama. Berdasarkan pengamatan peneliti, PT. Kaha Event
Management menjalankan beberapa tahapan strategi sesuai teori Fred R
David, yakni perumusan strategi, implementasi strategi, kemudian
evaluasi strategi. Sikap dari para pelanggan PT. Kaha Event
Management lakukan sesuai dengan definisi operasional dalam
karakteristik loyalitas pelanggan. Jadi strategi komunikasi PT. Kaha
Event Management dalam mempertahankan loyalitas pelanggan telah
diaplikasikan dengan baik sehingga pelanggan menjadi loyal.
Strategi Komunitas Hijab Bekasi Untuk Menarik Minat
Anggota Baru¸ oleh Annisa Nidya Hapsari mahasiswi jurusan Ilmu
Komunikasi fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa Serang, tahun 2013. Awal mulanya Komunitas hijab
banyak bermunculan di berbagai kota ataupun di daerah termasuk di
Bekasi. Termasuk di Bekasi muncullah komunitas Hijabsi yang sangat
cepat beranggota 326 orang dalam kurun waktu setahun, dan salah
satunya berperan dengan berkomunikasi. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui strategi komunikasi yang dilakukan komunitas Hijabsi
dalam memperoleh anggota baru. Penelitian ini menggunakan teori
sintalitas kelompok. Teori ini dikemukakan oleh Cattel yang
22
mengutamakan sifat komunikasi kelompok sebagai kekuatan kelompok.
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif yang bersifat
deskriptif dan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam,
observasi, dan studi dokumentasi. Bahwa pola komunikasi yang
digunakan komunitas Hijabsi ada komunikasi internal, dan eksternal
atau luar lingkup Hijabsi. Sedangkan dalam menarik minat anggota,
komunitas Hijabsi telah menerapkan strategi pada setiap unsur
komunikasi, yaitu strategi komunikator, pemilihan komunikan, pesan,
media dan sumber dana. Tahapan strategi komunikasi komunitas Hijabsi
menemui hambatan baik dari dalam maupun luar komunitas. Di samping
itu komunitas Hijabsi memperoleh banyak dukungan dari berbagai
pihak. Dari hasil penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa strategi
komunikasi yang dilakukan komunitas Hijabsi dalam memperoleh
anggota sudah cukup efektif, hal ini dapat dilihat dari jumlah anggota
yang semakin bertambah dan respon positif yang diberikan oleh
masyarakat Bekasi terhadap kehadiran dari komunitas Hijabsi.
Kesimpulan terkait kesamaan dan perbedaan yang telah dikaji
peneliti dari tinjauan pustaka di atas, bahwa tidak menyamai sepenuhnya
dengan penelitian terdahulu. Selalu ada perbedaan mendasar terkait
objek penelitian.
23
B. Landasan Teori
1. Komunikasi
a. Pengertian Komunikasi
Secara epistimologi istilah komunikasi dari bahasa latin,
yakni communicare. Artinya, berbicara, menyampaikan pesan,
informasi, pikiran, perasaan, gagasan dan pendapat yang
dilakukan oleh orang kepada orang lain dengan mengharapkan
jawaban, tanggapan atau arus balik (feedback). Dalam bahasa
latin ialah communicatio (dalam bahasa Inggris, communication).
Artinya, pemberitahuan, pemberian bagian dalam pertukaran
pidato yang oleh pembicara dimintakan pertimbangan para
pendengar. Jadi semacam dialog. Harus ada arus balik (umpan
balik) atau feedback pergaulan, persatuan, kesatuan,
persaudaraan, hal ikut mengambil bagian, kerja sama (Muis,
2001: 36).
Komunikasi secara umum hubungan dengan sesama
manusia untuk menerima pesan melalui media tertentu bertujuan
untuk mendapatkan informasi, sesudah menerima pesan
seseorang sendiri akan mulai melakukan aktivitas sesuai pesan
yang didapat serta memahami sejauh kemampuan, penerima
pesan menyampaikan pesan kepadanya. Selama tidak ada
24
problem atau masalah, komunikasi akan berjalan lancar dan
efektif. Menurut Stephen Covey (1997), komunikasi merupakan
keterampilan yang paling penting dalam hidup kita. Kita
menghabiskan sebagian besar jam di saat kita sadar dan bangun
untuk berkomunikasi. Sama halnya dengan pernafasan,
komunikasi kita anggap sebagai hal yang otomatis terjadi begitu
saja, sehingga kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukan
dengan efektif (Saleh, 2016: 2).
Everrt M. Rogers mengartikan komunikasi dikatakan
sebagai proses pengiriman suatu ide dari sumber kepada satu
penerima atau lebih dengan tujuan komunikan mau
melaksanakan apa yang disampaikan. Dengan demikian ada dua
faktor penting komunikasi dikatakan efektif apabila sama makna
dan pemahaman antara komunikator dengan komunikan tentang
ide yang disampaikan (Mulyana,2010: 69).
Menurut Harold D. Laswell komunikasi sendiri adalah
cara menggambarkan komunikasi yang baik dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Siapa mengatakan apa
dengan saluran apa kepada siapa dengan efek bagaimana? (who
says what in which chanel to whom with what effect ?).
25
Berdasarkan definisi Lasswell ini dapat diturunkan lima
unsur komunikasi yang sering bergantung satu sama lain yaitu.
1) Komunikator
Komunikator adalah seseorang yang berinisiatif atau
mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi dan dapat
diposisikan sebagai pengirim pesan kepada komunikan.
Dalam hal ini komunikator harus mengetahui dan
memahami isi pesan yang akan disampaikan kepada
komunikan agar pesan dapat tersampaikan dengan baik.
2) Pesan
Pesan adalah yaitu apa yang di komunikan oleh
sumber kepada penerima. Dimana pesan sendiri suatu ide
atau informasi keseluruhan yang akan disampaikan oleh
komunikator kepada komunikan. Isi pesan bisa berupa
tulisan, gambar, kata-kata dan perantara lainnya.
3) Media
Media sebuah alat yang digunakan sumber untuk
sarana komunikasi, digunakan sebagai penyalur pesan dalam
komunikasi.
26
4) Komunikan
Komunikan atau penerima merupakan seseorang yang
diposisikan sebagai penerima pesan yang disampaikan oleh
komunikator. Komunikan bisa terdiri dari satu orang atau
lebih dan bisa dalam bentuk kelompok. Komunikan
merupakan bagian penting dari proses komunikasi yang
menjadi sasaran dan bertanggung jawab untuk bisa
memahami pesan yang disampaikan oleh komunikan.
5) Efek
Efek adalah dampak pengiriman pesan yang disampaikan
komunikator kepada komunikan. Apabila tingkah laku
komunikan mengalami perubahan sesuai dengan isi pesan. Maka
komunikator bisa dikatakan berhasil dalam menyampaikan pesan
(Mulyana, 2010: 69-71).
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan berdasarkan
definisi Laswell atas 5 unsur. Komunikasi adalah proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan
melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Sendiri
sangatlah luas untuk kita pahami dan mengerti. Komunikasi
tidak hanya proses bicara ataupun memberikan informasi. Unsur-
27
unsur proses komunikasi di atas, merupakan faktor penting
dalam berkomunikasi.
b. Jenis-Jenis Komunikasi
Jenis komunikasi yang dilakukan oleh manusia terdiri dari 2
yakni.
1) Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal merupakan jenis komunikasi yang
dilakukan menyampaikan pesan dengan menggunakan kata-
kata baik lisan maupun tulisan. Oleh karena itu paling umum
digunakan organisasi atau komunitas, dimana penting bagi
seseorang pemimpin untuk mengetahui lebih banyak
mengenai komunikasi, komunikasi verbal merupakan
karakteristik khusus dari manusia.
Komunikasi verbal terdapat perbedaan atas
komunikasi lisan dan komunikasi tertulis. Definisinya
sebagai suatu proses seseorang pembicara berinteraksi secara
lisan dengan pendengar agar terpengaruh oleh pembicara.
Sedangkan komunikasi tertulis ialah keputusan yang akan
disampaikan oleh pemimpin organisasi komunitas itu
disandingkan dalam simbol-simbol yang di tuliskan pada
kertas atau pada tempat lain yang bisa dibaca, kemudian di
28
sebarkan pada anggota organisasi atau komunitas. Di dalam
organisasi atau komunitas, terdapat tipe-tipe komunikasi dari
komunikasi lisan seperti: penjelasan, intruksi, laporan lisan,
pembicaraan untuk mendapatkan persetujuan kebijaksanaan,
memajukan penjualan menghargai orang lain dalam
organisasi. Sedangkan dalam komunikasi tertulis ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti penampilan
komunikasi dan pemilihan kata-kata yang digunakan.
2) Komunikasi Nonverbal
Menurut Prof Hadied Cangara agar setiap orang tahu
diri, tahu bahwa diri, dan tahu menempatkan diri. Individu
yang memiliki kecerdasan berkomunikasi bukanlah semata-
mata orang yang selalu dapat melontarkan opini, kritik,
saran, atau pendapat, namun tahu diri kapan bicara dan akan
diam, tahu membawa diri pada setiap lingkungan atau
kondisi yang berbeda-beda, kapan berbicara sebagai
pimpinan, sebagai pasangan, sebagai anak, sebagai sahabat
dan sebagainya, sebab setiap orang memiliki relasi yang
bervariasi dalam hubungan dengan orang-orang di
sekitarnya. Tahu kapan tersenyum, berjabat tangan,
menyentuh, menepuk pundak, menampilkan diri dengan
29
busana, memakai riasan wajah, memakai wewangian dan
sebagainya (Rustan & Hakki, 2017: 77-78)
Adanya komunikasi nonverbal dapat memberikan
penekanan, pengulangan, melengkapi dan mengganti
komunikasi verbal, sehingga lebih mudah ditafsirkan
maksudnya. yang dimaksud dengan komunikasi nonverbal
adalah penciptaan dan pertukaran pesan dengan tidak
menggunakan kata-kata seperti komunikasi yang
menggunakan gerakan tubuh, sikap tubuh, kontak mata,
ekspresi muka, kedekatan jarak dan sentuhan. Atau dapat
dikatakan bahwa semua kejadian di sekeliling situasi
komunikasi yang tidak berhubungan dengan kata-kata yang
diucapkan atau dituliskan. Dengan komunikasi nonverbal
orang dapat mengekspresikan perasaannya melalui ekspresi
wajah, nada atau kecepatan berbicara.
Tanda-tanda komunikasi nonverbal belumlah dapat
didefinisikan seluruhnya tetapi hasil penelitian menunjukkan
bahwa cara seseorang duduk, berdiri, berjalan, berpakaian,
semuanya menyampaikan informasi pada orang lain. Tiap
gerakan yang seseorang buat dapat menyatakan asal kita,
30
siapa kita, kesehatan atau bahkan keadaan psikologis
seseorang (Muhammad, 2009: 4).
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan jenis
komunikasi terdiri dari verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal
di sampaikan secara jelas dengan kata-kata lisan atau tulisan.
Sedangkan komunikasi nonverbal adalah penyampaian pesan tak
langsung yang ditampilkan dari fisik komunikan.
c. Bentuk-bentuk Komunikasi
Bentuk-bentuk komunikasi terdiri dari tiga bentuk di
antaranya sebagai berikut:
1) Komunikasi Intrapersonal
Proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang.
Yang menjadi pusat perhatian di sini adalah bagaimana
jalannya proses pengolahan informasi yang di alami
seseorang melalui sistem mengenai proses indranya.
Komunikasi intrapersonal umumnya membahas menangani
proses pemahaman, ingatan, dan interpretasi terhadap
simbol-simbol yang di tangkap melalui pancaindra.
2) Komunikasi Interpersonal
Komunikasi antar perorangan dan bersifat pribadi, baik
yang terjadi secara langsung (tanpa medium). Kegiatan-
31
kegiatan seperti percakapan tatap muka, percakapan melalui
telepon, surat menyurat pribadi, antar pribadi merupakan
contoh-contoh komunikasi interpersonal. Komunikasi
interpersonal umumnya memfokuskan pengamatan pada
bentuk-bentuk dan sifat hubungan, percakapan, interaksi,
dan karakteristik komunikator.
3) Komunikasi Organisasi
Menunjukkan pada pola dan bentuk komunikasi yang
terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi. Komunikasi
organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi formal dan
informal, serta bentuk-bentuk komunikasi interpersonal dan
komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi antara lain
menyangkut struktur dan fungsi organisasi hubungan antara
manusia, komunikasi dan proses pengorganisasian, serta
kebudayaan organisasi (Daryanto. 2014: 23).
4) Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok sekumpulan orang yang
berinstruksi satu sama lain guna mencapai tujuan bersama,
untuk mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka
sebagai bagian dari kelompok tersebut. kelompok tersebut
misalnya, keluarga, kelompok pemecah masalah, kelompok
32
diskusi, atau komite yang sedang melakukan rapat untuk
mengambil keputusan (Suryanto,2015: 135).
5) Komunikasi Massa
Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai proses
komunikasi yang berlangsung dimana pesanya dikirim
langsung dari berbagai sumber kepada khalayak yang
sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis
seperti, radio, tv, surat kabar dan film (Cangara,2009: 29).
Berdasarkan teori di atas peneliti menyimpulkan
bentuk komunikasi terdiri dari lima point. Pertama
komunikasi intrapersonal yaitu alur komunikasi yang ada
dalam diri seseorang. Kedua, komunikasi interpesonal yaitu
jenis komunikasi antara satu orang dengan orang lain secara
langsung. Ketiga, komunikasi organisasi yaitu proses
komunikasi yang terjadi sebuah organisasi. Keempet,
komunikasi kelompok yaitu kumpulan orang berkomunikasi
dengan kumpulan orang lainnya. Kelima, komunikasi massa
yaitu komunikasi yang di sampaikan dengan alat mekanis
kepada khalayak umum dan dapat di akses secara bersama.
Kelima point tersebut memiliki sifat yang saling berkaitan.
33
d. Tujuan dan fungsi komunikasi
1) Tujuan komunikasi
Secara umum, menurut Wilbur Schramm (1974),
tujuan komunikasi dapat dilihat dari dua perspektif
kepentingan, yaitu kepentingan sumber / pengirim /
komunikator dan kepentingan penerima / komunikan.
Dengan demikian, tujuan komunikasi yang ingin dicapai
dapat digambarkan sebagai berikut.
Tujuan komunikasi dari
sudut kepentingan sumber
Tujuan komunikasi dari
sudut kepentingan penerima
Bagan 2.1 Tujuan Komunikasi
Memahami
informasi
Memberi informasi
Mempelajari
Menikmati
Menyenangkan
Mendidik
Menganjurkan
sesuatu tindakan/
persuasi
Menerima atau
menolak anjuran
34
Gambaran di atas adalah tujuan dari komunikasi yang
menurut teori dari Wilbur Schramm (1974), dengan
demikian tujuan komunikasi yang akan di capai sesuai
dengan kepentingan sumber / pengirim / komunikator dan
kepentingan penerima / komunikan (Suryanto, 2015: 228).
2) Fungsi komunikasi
Pendapat Harold D. Lasswell yang menyebutkan
fungsi-fungsi komunikasi sebagai berikut.
a) Manusia dapat mengkontrol lingkungannya
b) Beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka berbeda.
c) Melakukan transformasi warisan sosial kepada generasi
berikutnya.
Melalui komunikasi dengan sesama manusia kita bisa
memperbanyak sahabat, memperbanyak rizki,
memperbanyak dan memelihara pelanggan (costumers), dan
juga memelihara hubungan baik antara bawahan dan atasan
dalam suatu organisasi. Pendek kata komunikasi berfungsi
menjembatani hubungan antar manusia dalam bermasyarakat
(Cangara, 2018: 73).
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa
manusia dapat hidup damai dengan sebuah komunikasi
35
meliputi, beradaptasi dengan lingkungan, mengontrol
lingkungan, dan memberi arahan untuk generasi yang akan
datang. Dengan berkomunikasi manusia secara fungsi
memiliki nilai manfaat yang tinggi.
2. Strategi Komunikasi
a. Strategi
Secara istilah, strategi dijelaskan Stainer dan Minner
sebagai penetapan misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi
dengan melihat kekuatan eksternal dan internal (George A
Steiner, 1997: 18). Strategi adalah perencanaan dan manajemen
untuk mencapai sebuah tujuan (Onong Uchjana Efenndy, 2007:
40. Strategi adalah rencana lengkap untuk mencapai tujuan
sebuah organisasi (Ricky W. Grifin, 2004: 249). Menurut Terry
menjelaskan bahwa strategi adalah suatu cara memikirkan masa
yang akan datang agar dapat memutuskan apa yang sepatutnya
dikerjakan di awal waktu, mengerjakan sesuatu yang dapat
merealisasikan sasaran-sasaran yang telah ditentukan untuk
direalisasikan (Ahmad Abdul Azhim Muhammad, 2004: 9).
Strategi merupakan meningkatkan pemahaman tentang
tujuan. Artinya, setelah kita bersama-bersama memahami hakikat
dan makna sesuatu tujuan, maka kita menentukan strategi untuk
36
mencapai tujuan. Tanpa tujuan, maka tindakan yang dibuat
semata-mata sekedar suatu taktik yang dapat meningkat cepat
namun sebaliknya dapat merosot ke dalam satu masalah lain,
Contoh, setiap organisasi atau komunitas selalu memutuskan
atau visi dan misi, itulah tujuan ideal suatu organisasi atau
komunitas. Berarti, jika organisasi atau komunitas tidak
menetapkan tujuan, baik secara implisit maupun eksplisit, yang
tampak dalam rumusan organisasi atau komunitas, maka kita
juga tidak dapat merumuskan strategi untuk mencapai tujuan
yang masih samar-samar itu. Adanya tujuan memberikan kita
peluang untuk merumuskan strategi yang di mulai dari tataran
operasional hingga ke tataran konseptual. Merumuskan strategi
memang selalu ada tidak sesuai dengan tujuan hal ini akan ada
resiko yang di hadapi oleh organisasi atau komunitas (Alo
Liliweri, 2011: 239).
Penetapan strategi langkah krusial yang memerlukan
penanganan secara hati-hati dalam setiap program komunikasi.
Sebab jika penetapan strategi salah atau keliru maka jalan yang
ditempuh untuk mencapai tujuan bisa gagal, terutama kerugian
dari segi waktu, materi, dan tenaga (Hafied Cangara, 2013: 103).
37
Tahapan-Tahapan Strategi menurut Fred R David
mengatakan bahwa dalam proses strategi ada tahapan-tahapan
yang harus ditempuh, yaitu:
1) Perumusan strategi
Perumusan strategi merupakan tahapan pertama
dalam strategi. Dalam tahap ini para pencipta, perumus,
konsep harus berpikir matang mengenai kesempatan
terhadap komunitas untuk melakukan analisis deskriptif
nilai-nilai komunikasi dalam bentuk bakti sosial, serta
menentukan sasaran yang tepat untuk masyarakat agar
mengembalikan citra positif. Dan menghasilkan strategi
cadangan dan memilih strategi yang akan di gunakan. Dalam
perumusan strategi untuk menentukan masalah-masalah
yang di hadapi oleh komunitas. Setelah itu dilakukan analisis
tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk
keberhasilan menuju tujuan strategi tersebut. Tahap ini
penulisan adalah tahap pertama untuk memformulasikan
sebuah perencanaan yang dimulai oleh strategi komunitas
untuk bagaimana cara agar masyarakat tidak memandang
bahwa komunitas bersifat negatif, serta menetapkan baik
kekurangan ataupun kelebihan komunitas. Kemudian
38
dihasilkan strategi-strategi untuk citra positif komunitas di
kalangan masyarakat.
2) Implementasi strategi
Implementasi strategi, tahapan dimana setelah
strategi dirumuskan yaitu pelaksanaan strategi yang telah di
tetapkan. Pelaksanaan tersebut berupa penerapan dari
strategi. Strategi yang dimaksudkan adalah strategi yang
telah direncanakan pada tahap pertama yaitu perumusan
strategi. Pada tahap ini penulis memahami merupakan tahap
yang membutuhkan komitmen komunitas dan kerja sama
anggota komunitas agar meyakinkan terhadap masyarakat
agar komunitas sendiri menjadi komunitas yang ber positif
dan diterima oleh masyarakat. Jika komitmen dan kerja sama
antar anggota komunitas tidak terjalin dengan baik maka
kemungkinan strategi untuk meyakinkan masyarakat agar
menjadi komunitas yang positif tidak akan terwujud.
Implementasi strategi sendiri menurut teori Fred R. David
setelah merumuskan dan memilih strategi yang ditetapkan,
maka langkah selanjutnya adalah melakukan implementasi
strategi, yang sering disebut juga tindakan dalam strategi,
karena implementasi berarti memobilisasi untuk mengubah
39
strategi yang dirumuskan menjadi suatu tindakan. Kegiatan
yang termasuk dalam implementasi strategi adalah
pengembangan budaya dalam mendukung strategi,
menciptakan struktur yang efektif, mengubah arah,
menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan
sistem informasi yang masuk.
3) Evaluasi strategi
Tahapan terakhir ini merupakan tahapan yang
diperlukan karena dalam tahap ini keberhasilan yang telah di
capai dapat diukur kembali untuk penataan tujuan
berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur berhasil atau tidak,
sesuai atau tidaknya strategi yang telah diterapkan.
Maksudnya dalam tahap evaluasi dari strategi yang telah
diaksikan ini adalah tahap yang sangat diperlukan, sebab di
tahap ini bisa terlihat bagaimana strategi yang dijalankan
telah benar atau masih butuh perbaikan. Misalnya, dari
strategi yang direncanakan awal belum tentu pada saat
penerapannya situasi serta kondisinya berjalan beriringan.
Pasti akan ada suatu halangan yang menghambat meskipun
tidak banyak
40
b. Strategi komunikasi
Strategi komunikasi menurut Effendy Uchjana (1992)
merupakan percampuran antara perencanaan komunikasi
(communication planning) dengan manajemen komunikasi
(communication management) untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Strategi komunikasi harus mampu menunjukkan
bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam
arti kata pendekatannya bisa berbeda-beda tergantung pada suatu
kondisi dan situasi (Effenfy, 2003: 45-46).
Komunikasi selalu terjadi dalam atau melalui ruang.
Menurut Mulyana (2009) Para pembelajar komunikasi mengenal
betul bahwa komunikasi mempunyai konteks-konteks, apakah ia
terjadi dalam sebuah organisasi, kelompok atau dalam sebuah
kumpulan audience yang disebut sebagai massa. Adapun ruang
atau tempat yang di maksud merupakan dimensi penting strategi
komunikasi. Dalam ruang atau tempat tidak hanya berupa lokasi
terjadinya komunikasi namun juga menjadi proses komunikasi
(Dhona, 2018: 14).
Dikutip dari buku milik Onong Uchjana Effendy (2004)
yang berjudul Dinamika Komunikasi terdapat fungsi ganda dari
strategi komunikasi yaitu menyebarluaskan pesan komunikasi
41
yang bertujuan untuk menginformasikan, menginstruksi secara
terperinci kepada sasaran untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Kemudian untuk menjembatani kesenjangan budaya atau dengan
kata lain fungsi ini terjadi akibat mudahnya diperoleh
penggunaan terhadap media massa yang dapat merusak moral
budaya. Sebagai contoh saat ini televisi menjadi saluran
komunikasi untuk memberikan informasi. Meski hanya bisa
berkomunikasi satu arah, namun televisi memberikan pengaruh
besar pada kehidupan masyarakat. Apabila tontonan yang
ditayangkan tidak baik maka anak-anak yang menonton akan
mengikuti. Ini jelas akan merusak moral masyarakat (Effendy,
2004: 28).
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan, strategi
komunikasi merupakan langkah setiap individu atau kelompok
melakukan perencanaan di lengkapi manajemen dalam
melakukan proses sebuah komunikasi terjadi. Hal tersebut
dilakukan untuk mencapai hasil komunikasi yang sesuai. Dengan
penerapan strategi komunikasi tentunya berbagai hal terperinci
dapat disampaikan, selain itu memperkecil berbagai gangguan
dalam suatu komunikasi terjadi.
42
3. Kepemimpinan
a. Pengertian kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan rangkaian aktivitas seorang
pemimpin (leader) yang tidak dapat dipisahkan dengan
kedudukan, gaya (style) dan perilaku seorang pemimpin
tersebut, serta interaksi antara pemimpin, pengikut dan situasi.
Menurut sutarto (1998:25) bahwa kepemimpinan adalah
sesuatu rangkaian aktivitas penataan atau pengaturan berupa
kemampuan seseorang dalam mempengaruhi perilaku orang
lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kemudian menurut
George R. Terry (1972:458) mengajukan bahwa kepemimpinan
kegiatan mempengaruhi orang lain untuk diarahkan
mewujudkan tujuan organisasi. Menurut stoner kepemimpinan
sebuah proses mengarakan dan usaha dalam mempengaruhi
kegiatan yang berkaitan dengan anggota kelompok atau
organisasi (Suparman, 2019: 12).
Kepemimpinan atau Leadership diartikan sebagai
memimpin orang lain. Pemimpinnya dikenal dengan istilah
team leader (pemimpin kelompok) yang memahami apa yang
menjadi tanggung jawab kepemimpinannya, menyelami kondisi
43
bawahannya, kesediaannya untuk meleburkan diri dengan
tuntutan dan konsekuensi dari tanggung jawab yang dipikulnya,
serta memiliki komitmen untuk membawa setiap bawahannya
mengeksplorasi kapasitas dirinya hingga menghasilkan prestasi
tertinggi (Yudiatmaja, 2013: 30).
Adapun makna dari Pemimpin adalah seorang pribadi
yang memiliki kecakapan dan kelebihan-khususnya kecakapan
kelebihan di satu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi
orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan
(Kartini,2016: 38).
Beberapa definisi yang dikutip Hafulyon dalam jurnalnya
Keragaman Konsep Kepemimpinan dalam Organisasi yaitu
sebagai berikut
1) Stephen P. Robbins mengatakan Kepemimpinan adalah
kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk
mencapai tujuan.
2) Richard L Daft menyatakan Kepemimpinan merupakan
kemampuan mempengaruhi orang-orang untuk mencapai
tujuan organisasi.
44
3) G.R. Terry dan L.W.RVC menyatakan kepemimpinan adalah
kemampuan mempengaruhi pengikut-pengikutnya untuk
bekerja bersama dengan kepercayaan serta tekun mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan pemimpin mereka (Hafulyon,
2014: 2-3).
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan, bahwa
kepemimpinan adalah bagaimana seseorang menjadi panutan
atas orang lain, pemimpin tentunya memegang kendali dari
seluruh kegiatan, proses, cara, manajemen, dan lainnya terkait
organisasi atau komunitas yang dipimpinnya. Pemimpin yang
baik tentunya memiliki tujuan ke arah yang baik dan tanggung
jawab untuk organisasi atau komunitas yang dipimpinnya.
b. Fungsi kepemimpinan
1) Fungsi Penentu Arah
Pemimpin harus mampu menentukan arah dan tujuan
organisasi. Atau dengan kata lain, pemimpin memiliki
fungsi penentu arah organisasi atau negara tersebut dibawa.
Pemimpin harus mengidentifikasi serta menentukan visi,
tujuan dan sasaran yang diinginkan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor seperti, sumber daya
yang digunakan, sistem yang pendukung, waktu yang
45
ditetapkan serta biaya yang digunakan untuk mencapai
tujuan
2) Fungsi mediator
Setiap organisasi ataupun negara, pasti menghadapi
berbagai permasalahan yang mungkin timbul dari
lingkungan internal maupun eksternal. Dalam menghadapi
berbagai permasalahan tersebut, peranan seorang
pemimpin berfungsi mediator sangat diperlukan terutama
dalam hal penyelesaian masalah yang ada dan mengambil
suatu keputusan atau kebijakan dengan memperhatikan
akan kepentingan bersama. Fungsi dari mediator,
pemimpin harus menjembatani dan mempertemukan
sebagai pihak-pihak berkepentingan dalam organisasi
sehingga tercipta solusi keputusan yang efektif.
3) Fungsi integrator
Fungsi kepemimpinan ini bertujuan untuk
mengedepankan dan mengakomodir semua kepentingan,
kebutuhan serta keinginan dalam lingkungan suatu
organisasi untuk tercipta suatu sinergi bersama sehingga
roda kehidupan organisasi dapat berjalan dengan baik.
Untuk mampu menjalankan fungsi ini, seorang pemimpin
46
harus mampu memiliki integritas dan kepribadian yang
baik sehingga akan menjadikan pemimpin tersebut selalu
lebih mengutamakan kepentingan bersama dari pada
kepentingan pribadi atau kelompok. Pimpinan memiliki
integritas adalah pemimpin yang memimpin sesuai dengan
apa yang benar dan bertindak secara konsisten sesuai
ketentuan yang ada, baik melalui perkataan dan perbuatan.
4) Fungsi komunikator
Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang
melakukan komunikasi yang baik dengan orang-orang
yang di pimpinannya dan yang ada di sekitarnya.
Pemimpin harus mampu membuang batas-batas yang dapat
menimbulkan perbedaan-perbedaan dan memadukan
semua kepribadian yang berbeda untuk menyelesaikan
tugas-tugas dengan mudah. Di samping itu juga, pemimpin
harus memiliki seni negosiasi untuk menghadapi
permasalahan perbedaan persepsi atau konflik sehingga
tercipta suatu kesepakatan dan kerja sama yang baik antara
yang berkonflik tanpa harus ada pihak yang di rugikan.
Untuk sukses dalam berkomunikasi, maka seorang
47
pemimpin akan memiliki sopan santun dalam
berkomunikasi.
5) Fungsi motivator
Pemimpin yang hebat harus memainkan suatu fungsi
untuk memotivasi dan mengarahkan orang-orang yang
dipimpinnya (bawahan) dan orang lain yang ada di
lingkungannya menuju ke masa depan yang lebih baik.
Pemimpin organisasi yang hebat adalah pemimpin yang
mampu mengarahkan dan menggerakkan bawahannya ke
arah yang baik. Seseorang pemimpin harus memotivasi dan
mengarahkan seluruh bawahan atau masyarakatnya untuk:
menciptakan suasana yang baik dan keharmonisan di
dalam lingkungannya; menaati aturan-aturan hukum yang
terkait dengan kehidupan berorganisasi; bekerja keras
untuk menciptakan kesejahteraan yang baik; terus berkarya
dan memberikan nilai yang berarti bagi sesamanya;
menciptakan kehidupan yang baik dan berkualitas.
6) Fungsi inovator
Inovator dalam konteks kepemimpinan adalah
mendorong daya saing organisasi melalui peran-perannya
dalam berbagai aspek yang bisa memberikan pertumbuhan
48
dan perkembangan organisasi. Inovasi berati menciptakan
atau membuat sesuatu yang terbarukan. Bentuk inovasi
seorang pemimpin dapat di aplikasikan dalam bentuk yaitu:
inovasi membangun visi baru dalam memikirkan
kebutuhan dan mensejahterakan organisasi yang
dipimpinnya; inovasi dalam mengelola keragaman dan
dinamika organisasi; dan inovasi dalam mencari solusi
permasalahan di dalam organisasi (Tambunan, 2015: 17-
28).
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan, bahwa
selain pemimpin harus bertanggung jawab, tentunya tidak
lepas dari fungsi yang telah diharapkan, antara lain fungsi
penentu arah (mampu membawa organisasi atau komunitas
kepada tujuan yang telah ditentukan), fungsi mediator (dapat
menjembatani antar anggota dan pihak lain ketika terjadi
permasalahan), fungsi integrator (dapat menggerakkan seluruh
elemen anggota organisasi atau komunitas ke arah tujuan visi
misi yang ditetapkan), fungsi komunikator (dapat melakukan
komunikasi yang efektif dengan bawahannya dan di
sekitarnya), fungsi motivator (dapat memberikan arahan
kepada bawahan atau sekitarnya), dan fungsi inovator
49
(mampu mendorong organisasi untuk berkembang maju,
dalam mengolah dinamika sosial).
c. Kriteria seorang pemimpin
Orang yang terpilih dan dipercayai untuk melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya dalam mengelola sebuah
organisasi atau negara. Pemimpin merupakan barisan terdepan
dalam mengarahkan sumber daya manusia; mengelola sumber
daya organisasi lainya; serta menetapkan visi, misi, sasaran dan
mengkomunikasikannya kepada semua anggota organisasi
untuk tercapai. Untuk dapat dikatakan sebagai pemimpin, maka
ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, yaitu:
1) Memiliki kekuasaan, adalah kapasitas atau kemampuan
seorang untuk mempengaruhi orang dan perilakunya untuk
melakukan suatu. Seseorang yang dipercayai sebagai
pemimpin, secara otomatis melekat kekuasaan atau
kewenangannya, sehingga para bawahannya mau patuh
kepada pemimpin tersebut.
2) Memiliki Pengikut, adalah orang yang turut mengandung
dan bekerja bersama-sama dengan pemimpin. Pengikut
pemimpin dalam sebuah organisasi maupun negara adalah
karyawan, bawahan, staf ataupun pegawai, secara langsung
50
bertanggungjawab kepada pemimpin. Keberadaan pengikut
menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan peran
kepemimpinan, dan sebagai sumber daya yang digunakan
untuk menyelesaikan perkerjaan. Pemimpin tidak dapat
bekerja sendiri, sehingga pemimpin membutuhkan
dukungan dan kerja sama dengan para pengikutnya. Oleh
karenanya, pemimpin harus membina hubungan yang baik
para pengikutnya, meningkatkan keterampilan para
pengikutnya, serta membantu untuk kesejahteraan
pengikutnya.
3) Memiliki kemampuan, potensi sumber daya yang di miliki
seorang pemimpin. Kemampuan dapat berupa keterampilan
teknis dan kecerdasan yang lebih dimiliki seorang
pemimpin. Kemampuan ini dapat diperoleh dari
pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan pemimpin.
Dengan kemampuan, akan mendukung pemimpin dalam
menjalankan peran pemimpinnya dalam hal penyelesaian
tugas-tugasnya (Tambunan , 2015: 9-10).
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan, kriteria
seseorang pemimpin merupakan orang yang terpilih dan
dipercayai untuk melaksanakan tugas sebagai pemimpin
51
komunitas ataupun organisasi. Untuk dapat dikatakan sebagai
pemimpin, maka ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu
memiliki kekuasaan, memiliki pengikut, memiliki kemampuan,
dan lain sebagainya.
d. Jenis pemimpin
1) Pemimpin formal, adalah seseorang yang diberikan amanat
dan kepercayaan oleh suatu organisasi formal untuk
menjadi pemimpin dalam struktur organisasi, yang
mengangkatnya didasarkan surat keputusan, dan diberikan
segala bentuk hak dan kewajibannya guna mendukung
dalam penyelesaian pekerjaan dan mencapai tujuan
organisasi.
2) Kepemimpinan informal, adalah seseorang yang menjadi
pemimpin tanpa diangkat secara formal dan tanpa didukung
oleh surat keputusan dari suatu organisasi formal.
Kepemimpinan jenis ini dipercayai untuk menjadi
pemimpin karena memiliki sejumlah keterampilan dan
kecerdasan yang baik, keteladanannya, ketokohannya, atau
jasanya, sehingga menunjukkan pengaruh yang besar dan
rasa hormat dari suatu kelompok atau masyarakat
(Tambunan , 2015: 32-33).
52
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan, jenis
pemimpin ada dua, antara lain pemimpin formal seseorang
yang diberikan amanat dan kepercayaan oleh suatu organisasi
formal untuk menjadi pemimpin dalam struktur organisasi.
Sedangkan pemimpin formal dipercayai untuk menjadi
pemimpin karena memiliki sejumlah keterampilan dan
kecerdasan yang baik, keteladanannya, ketokohannya, atau
jasanya, sehingga menunjukkan pengaruh yang besar dan rasa
hormat dari suatu kelompok atau masyarakat.
4. Komunitas
a. Pengertian Komunitas
Pengertian komunitas dikemukakan oleh Dalas S Beach
dalam Burhanuddin, adalah: suatu sistem, mempunyai struktur
dan perencanaan yang dilakukan dengan penuh kesadaran, di
dalamnya orang-orang bekerja dan berhubungan satu sama lain
dengan suatu cara yang terkoordinasi dan kooperatif guna
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
(Burhanudin1994:192).
Pengertian komunitas menurut Bedjo Siswanto adalah:
sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama
untuk merealisasikan tujuan bersama (Siswanto,1990:74).
53
Pengertian komunitas atau organisasi menurut Didin
Hafidhuddin, yaitu pertama, organisasi sebagai wadah atau
tempat, dan kedua, pengertian organisasi sebagai proses yang
dilakukan bersama-sama, dengan landasan yang sama, dan juga
dengan cara-cara yang sama (Hafidhuddin,2003:27).
b. Proses Komunitas
Proses komunitas multi langkah, (dalam buku Sabardi,2001:86-
87) adalah:
1) Pemerincian pekerjaan
Memerinci seluruh pekerjaan yang harus
dilaksanakan untuk mencapai tujuan komunitas atau
organisasi. Setiap komunitas atau organisasi dibentuk
dengan seperangkat tujuan: misalnya rumah-rumah sakit
diadakan untuk merawat orang sakit, perusahaan dibentuk
untuk menghasilkan barang dan jasa, tim sepak bola
dibentuk untuk memenangkan pertandingan. Pencapaian
tiap tujuan jelas sekali dilakukan dengan cara yang
berbeda-beda. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan
komunitas atau organisasi, pertama harus ditentukan tugas
komunitas atau organisasi secara keseluruhan. Oleh karena
itu, untuk mencapai tujuan organisasi, pertama harus
54
ditentukan tugas komunitas atau organisasi secara
keseluruhan. Sebagai contoh, sebelum komunitas atau
organisasi rumah sakit dapat membantu orang yang sakit,
mereka harus membeli peralatan, memperkerjakan dokter
dan pegawai profesional dan non profesional lainnya,
membentuk berbagai departemen medis khusus, mengatur
adanya pengakuan dari organisasi-organisasi profesional,
koordinasi
dengan berbagai lembaga kemasyarakatan dsb.
2) Pembagian pekerjaan
Membagi beban kerja ke dalam aktivitas yang secara
logis dan menyenangkan dapat dilakukan oleh seseorang
atau oleh sekelompok orang. Komunitas atau organisasi
dibentuk karena pekerjaan yang akan diselesaikan tidak
dapat dilakukan oleh satu orang saja. Dengan demikian,
pekerjaan komunitas atau organisasi haruslah dibagi secara
tepat di antara anggotanya. Istilah tepat berarti:
a) Pertama dimaksudkan bahwa setiap orang akan
diberikan tugas atas dasar kualifikasinya atau tugas
tersebut dan,
55
b) kedua, bahwa tidak seorang pun yang akan ditugas
untuk melaksanakan beban kerja yang terlalu berat atau
terlalu ringan.
3) Pemisahan pekerjaan
Untuk memperbesar suatu perusahaan di mana akan
mengangkat pegawai lebih banyak untuk melakukan
berbagai aktivitas, maka pekerjaan masing-masing
kelompok anggota perlu dikaitkan/dipadukan. Departemen-
departemen yang umum dijumpai dalam perusahaan
manufaktur adalah:
a) Penjualan
b) Produksi
c) Akuntansi
d) Personalia
e) Pemasaran
Dalam departemen tertentu terdapat karyawan-
karyawan yang memiliki sejumlah keterampilan dan
tingkat keahlian yang berbeda-beda, di mana interaksi antar
mereka diatur dengan prosedur yang sudah ditetapkan.
Pemisahan pekerjaan seperti itu pada umumnya disebut
sebagai departemen.
56
4) Koordinasi pekerjaan
Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi
pekerjaan anggota organisasi satu kesatuan yang harmonis.
Contoh, manajer pemasaran dalam suatu perusahaan
manufaktur boleh jadi mendesak adanya anggaran
periklanan yang lebih besar untuk memacu atau menarik
permintaan sedangkan perusahaan lebih menaruh perhatian
pada penanaman modal dalam peralatan otomatis untuk
memperkecil pengeluaran biaya produksi.
5) Monitoring dan reorganisasi
Memonitor efektivitas organisasi dan pengambilan
langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau
meningkatkan efektivitas. Karena pengorganisasian
merupakan suatu proses yang berkelanjutan, maka
diperlukan adanya penilaian ulang terhadap keempat
langkah sebelumnya secara berkala.
Tidak ada cara terbaik untuk merancang struktur
yang dapat diterapkan bagi semua komunitas atau
organisasi. Struktur yang paling diinginkan berbeda-beda,
bergantung pada masing-masing organisasi dan dalam
57
organisasi sekalipun struktur itu akan berbeda dari waktu
ke waktu (Hafulyon, 2014: 4-5).
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan, bahwa
proses di dalam komunitas harus mengacu pada 5 proses di
antaranya, perincian atau tujuan tugas dari komunitas tersebut,
pembagian kerja di dalam hal ini sangat penting sebuah kerja
sama agar kegiatan-kegiatan di dalam komunitas dapat
terselesaikan, pemisah pekerjaan di dalam proses ini semua
anggota setiap komunitas yang berkompeten di bidangnya
dapat melakukan sesuai tugas dan keahliannya yang dimiliki,
koordinasi perkerjaan dimana setiap perkerjaan anggota
organisasi satu kesatuan ketika ada masalah dengan suatu hal
harus mendiskusikan dengan anggota yang lainnya, dan yang
terakhir adalah reorganisasi merupakan suatu proses yang
berkelanjutan, maka diperlukan adanya penilaian ulang
terhadap keempat langkah sebelumnya secara berkala.
5. Perilaku
a. Pengertian Perilaku
Menurut J.B Watson (1878-1958) perilaku merupakan
mencangkup perilaku yang kasatmata seperti makan, menangis,
memasak, melihat, bekerja, dan perilaku yang tidak kasatmata,
58
seperti fantasi, memotivasi, dan memproses yang terjadi pada
waktu seseorang diam atau secara fisik tidak bergerak.
Dengan demikian perilaku sendiri mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut.
1) Perilaku itu sendiri kasatmata, tetapi penyebab terjadinya
perilaku secara langsung mungkin tidak dapat diamati.
2) Perilaku mengenal berbagai tingkatan, yaitu perilaku
sederhana dan stereotip, seperti perilaku binatang bersel
satu; perilaku kompleks seperti perilaku sosial manusia;
perilaku sederhana, seperti refleks, tetapi ada juga yang
melibatkan proses mental biologis yang lebih tinggi.
3) Perilaku bisa disadari dan bisa tidak disadari.
b. Terbentuknya Perilaku
Secara historis merupakan dari bagian dari program
sosial untuk kesejahteraan masyarakat dan fokusnya adalah
hubungan saling menunjang antara manusia sebagai individu
ataupun kelompok dan lingkungan fisiknya, untuk mengikatkan
kehidupan melalui kebijakan perencanaan dan perencanaan.
Sejatinya perilaku terbentuk berdasarkan lingkungan yang
mempengaruhi manusia sendiri menyadarinya. Seperti pengaruh
terhadap kepuasan kerja seorang pekerja atau produktivitas
59
meskipun ia sendiri tidak menyadarinya. Apabila lingkungan
sendiri sungguh mempengaruhi manusia secara psikologi,
diyakininya hal ini dapat dipelajari secara sistematis (Laurens,
2005, 19-20).
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa
perilaku manusia akan terbentuk dari lingkungan dimana mereka
di besarkan, perilaku tersebut dapat di sadari ataupun tidak di
sadari oleh manusia sehingga manusia dapat mengetahui
perilaku yang sudah ditanamkan di lingkungan masing-masing.
6. Keagamaan
a. Pengertian Keagamaan
Agama berasal dari Bahasa Sangsekerta yang artinya
tidak kacau, diambil dari dua suku kata “a” berarti tidak dan
“gama” berarti kacau, secara lengkapnya agama ialah peraturan
yang mengatur manusia agar tidak kacau.(Kahmad, 2000:21)
Agama adalah aturan dari Tuhan Yang Maha Esa, untuk petunjuk
kepada manusia agar dapat selamat dan sejahtera atau bahagia
hidupnya di dunia dan akhirat dengan petunjuk-petunjuk serta
pekerjaan nabi-nabi beserta kitab-kitab-Nya. (Marimba,
1989:128) Jadi agama adalah merupakan aturan-aturan atau
perundang-undangan yang datangnya dari Tuhan diturunkan
60
kepada manusia sebagai pedoman hidup di dunia akhirat agar
memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat kelak. Agama
sebagai refleksi atas cara beragama tidak hanya terbatas pada
kepercayaan saja, tetapi juga merefleksi dalam perwujudan-
perwujudan tindakan kolektivitas umat, bangunan perubahan.
Perwujudan-perwujudan tersebut keluar sebagai bentuk dari
pengungkapan cara beragama sehingga agama dalam arti umum
dapat diuraikan menjadi beberapa unsur atau dimensi religiusitas
(Subqi, 2016:167).
Harun Nasution (1974) mengukakan pengertian agama
berdasarkan asal kata, yaitu, al-Din (relegere, religare) dan
agama. Al-Din (Semit) berarti undang-undang atau hukum.
Kemudian dalam Bahasa Arab, kata ini mengundang arti
menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan, kebiasaan.
Sedangkan dari kata religi (Latin) atau relegere berarti
mengumpulkan dan membaca. Kemudian religere berarti
mengikat. Adapun kata agama terdiri dari a= tidak; gam= pergi,
mengandung arti tidak pergi, tetap di tempat atau di warisi
turun-temurun. Dari pengertian kata-kata tersebut menurut
Harun Nasition (1974) adalah ikatan. Karena itu, agama
mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi
61
manusia. Ikatan dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang
lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tidak
dapat ditangkap dengan pancaindra, namun mempunyai
pengaruh yang besar sekali terhadap kehidupan manusia sehari-
hari (Jalaludin, 2016:9-10).
Keberagamaan dari kata agama yang berarti segenap
kepercayaan kepada tuhan. Beragama berarti memeluk atau
menjalankan agama. Sedangkan keberagamaan adalah adanya
kesadaran diri individu dalam menjalankan suatu ajaran dari
suatu agama yang dianut.
Intinya dari agama adalah iman. Dimana ialah
kepercayaan yang meresap ke dalam hati, dengan penuh
keyakinan, tidak bercampur syak (ragu), serta memberi
pengaruh bagi pandangan hidup, tingkah laku dan perbuatan
sehari-hari. Jadi, iman itu bukanlah semata-mat ucapan lidah,
bukan sekedar perbuatan dan bukan pula merupakan
pengetahuan tentang rukun iman.
Islam yaitu agama yang terdiri dari dua dimensi ajaran
yaitu sebagai keyakinan atau iman dan syariah yakni yang
diamalkan. kedua dimensi ajaran ini mempunyai hubungan
yang saling kait mengait antara yang satu dengan yang lainya
62
yang tak bisa terpisahkan. Iman merupakan implementasi yang
berupa norma-norma, yang bisa dijadikan pegangan seorang
muslim. Oleh karena syariah akan mempunyai arti apabila
dilandasi dengan keimanan yang benar. Dengan demikian ke
Imanan, merupakan akidah yang pokok. sebab di atas iman
berdirilah syariah yang kemudian dari pokok itulah keluar
cabang-cabangnya. Keduanya saling sambung menyambung
yang diibaratkan bagai buah dan pohon sebagai sebab dan
musababnya. Karena adanya hubungan yang sangat erat maka
amal perbuatan selalu disertai dengan keimanan.
b. Dasar dan Tujuan Pembinaan Keagamaan
Dasar memaknai pembinaan adalah ajaran-ajaran yang
ada dalam al-Quran dan al hadits yang semua telah difirmankan
oleh Allah SWT dan telah disabdakan oleh Rasulullah SAW,
sebagaimana tertulis di dalam al-Quran. Q.S. Ali Imran : 104.
Artinya:
“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat
yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada ang
makruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah
orang-orang yang beruntung”.
63
Demikian orang yang beriman harus menyelamatkan
dirinya dan warganya sesama manusia dari kerusakan budi
pekerti serta untuk mencapai kebahagiaan yang berimbang
antara dunia akhirat dengan cara memberi bimbingan agar
mereka mempunyai budi pekerti yang luhur segala
perbuatannya berpedoman pada ajaran Islam. Adapun tujuan
dari pembinaan keagamaan ini tidak dapat terlepas dari tujuan
hidup manusia yakni untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan
akhirat. Sebagaimana firman Allah dalam Surat al-Qashash: 77
Artinya:
“Dan carilah kepada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat dan janganlah kamu melupakan kebahagiaan
dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan” .
Merujuk pada pengertian pembinaan di atas dapat
disimpulkan bahwa tujuan dari pembinaan adalah agar
tercapainya kesempurnaan, artinya untuk mengadakan
peningkatan dari yang sebelumnya. Bila sebelumnya
kurang baik dan tidak sesuai dengan yang diinginkan.
64
Dengan demikian tujuan dari pembinaan keagamaan
adalah mewujudkan manusia yang mempercayai dan
menjalankan ajaran agama Islam dengan sepenuhnya.
(Subqi, 2016:168-169).
c. Faktor Mempengaruhi Keagamaan
Yang dimaksud dengan faktor yang mempengaruhi
keagamaan adalah hal-hal yang turut memberikan andil baik
positif maupun negatif terhadap keberagamaan masyarakat
1) Faktor Sosial
Faktor ini mencakup semua pengaruh sosial untuk
menyesuaikan diri dengan berbagai pendapat dan sikap
yang di sepakati oleh lingkungan itu.
2) Faktor Pengalaman
Ada tiga jenis pengalaman yang bisa dimasukkan di
antara berbagai faktor yang membagi sumbangan
terhadap sikap keagamaan: pengalaman mengenai dunia
nyata, mengenai konflik moral, dan mengenai keadaan-
keadaan emosional tertentu yang tampak memiliki kaitan
dengan agama.
3) Faktor Kebutuhan
Adanya kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi secara
sempurna dimana-mana sehingga mengakibatkan terasa
65
adanya kebutuhan akan kepuasan-kepuasan agama. Di
antaranya, kebutuhan akan keselamatan, kebutuhan akan
cinta, kebutuhan untuk memperoleh harga diri, dan
kebutuhan yang timbul karena adanya kematian.
4) Faktor Proses Pemikiran.
Yaitu berbagai proses pemikiran verbal (faktor
intelektual) yang berpendapat bahwa manusia adalah
makhluk yang berpikir dan salah satu dari akibat
pemikirannya (Jalaludin, 2016: 247).
d. Fungsi Keagamaan
Menurut Jalaludin (2016) Fungsi keagamaan tidak bisa
dibedakan dalam kehidupan masyarakat. Berbagai fungsi yang
dipaparkan yaitu.
1) Mengedukasi, yaitu penganut agama memiliki pendapat
bahwa ajaran yang ada dari agama tersebut harus diikuti.
agama yaitu berfungsi menyuruh dan melarang jika dilihat
secara yuridis. Hal tersebut merupakan bentuk pengaturan
dari agama untuk penganut agar menjadi lebih baik.
2) Penyelamat, dalam pemahaman agama keselamatan
meliputi dua alam (dunia dan akhirat). Untuk mencapai
66
keselamatan tersebut penganut diajarkan berupa
pengenalan sakral yaitu, beriman kepada tuhan.
3) Sebagai perdamaian, yaitu seseorang yang bersalah atau
berdosa dapat mencapai kedamaian batin melalui tuntunan
agama. Seseorang yang berdosa tersebut dapat merasakan
kedamaian dengan cara bertobat.
4) Sebagai sosial kontrol, para penganut agama sesuai dengan
ajaran agama yang dipeluknya terikat batin pada tuntunan
ajaran tersebut, baik secara pribadi maupun kelompok.
Ajaran agama oleh penganutnya dianggap sebagai norma,
sehingga dalam hal ini agama dapat berfungsi sebagai
pengawasan sosial secara individu maupun kelompok,
karena, agama secara intensi merupakan norma bagi
pengikutnya dan agama secara dogmatis (ajaran)
mempunyai fungsi kritis yang bersifat profetis (wahyu,
kenabian).
5) Sebagai pemupuk rasa solidaritas, para penganut agama
yang sama secara psikologis akan merasa memiliki
kesamaan dalam satu kesatuan. Iman dan kepercayaan.
Rasa kesatuan ini akan membina rasa solidaritas dalam
kelompok maupun perorangan, bahkan kadang-kadang
67
dapat membina rasa persaudaraan yang kokoh. Pada
beberapa agama rasa persaudaraan itu bahkan dapat
mengalahkan rasa kebangsaan
6) Berfungsi transformatif, ajaran agama dapat mengubah
kehidupan baru sesuai dengan ajaran yang dianutnya.
Kehidupan baru yang diterimanya berdasarkan ajaran
agama yang dipeluknya itu kadang-kadang kala mampu
mengubah kesetiaannya kepada adat atau norma kehidupan
yang dianutnya sebelum itu.
7) Berfungsi kreatif, ajaran agama mendorong dan mengajak
para penganutnya untuk bekerja produktif bukan saja untuk
kepentingan dirinya sendiri, tetapi juga untuk kepentingan
orang lain. Penganut agama bukan saja disuruh bekerja
secara rutin dalam pola hidup yang sama, akan tetapi juga
dituntut untuk melakukan inovasi dan penemuan baru
(Jalaluddin,2016: 284).
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa
fungsi dari keagamaan adalah sebagai edukatif, penyelamat,
perdamaian, sosial control, pemupuk rasa solidaritas,
transformatif, dan kreatif. Serta mengenai kaitan masyarakat
yang memiliki karakteristik sama dengan anggota kelompok
68
dalam sebuah komunitas maka fungsi keagamaan juga tidak
jauh berbeda dengan apa yang dipaparkan.
69
BAB III
METODE PENELITIAN
Pengertian metode menurut Departemen Pendidikan Indonesia (2001)
adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan agar tercapai
sesuai yang dikehendaki. Cara kerja yang dimaksud memiliki sistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan. Sedangkan yang dimaksud dengan penelitian adalah usaha untuk
tujuan yang ditentukan dengan menggunakan metode ilmiah (Muhtadi,
2015:1).
Mempermudah pembahasan yang sudah dirumuskan dan agar
mencapai tujuan penelitian ini, maka memerlukan adanya metode penelitian
yang sesuai untuk menyimpulkan konsep. Serta data yang diperoleh nantinya
supaya bisa lengkap dan tepat. Maka penelitian ini memerlukan metode-
metode yaitu:
A. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini, menggunakan metode penelitian kualitatif,
karena dapat dipandang sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa data tulisan ataupun lisan. Peneliti
mengumpulkan data yang diperlukan guna membahas tentang strategi
komunikasi pimpinan komunitas mitsubishi kuda (KMK) dalam
membangun perilaku keagamaan pada anggotanya yang beragama
70
Islam. Dalam hal ini data yang diperoleh peneliti tidak dijabarkan
dengan angka-angka namun dalam deskripsi atau penjelasan yang
mendalam. Data yang diperoleh nanti berasal dari beberapa cara
observasi, wawancara dan dokumentasi.
Menurut Denzin & Lincoln (1994) menyatakan bahwa penelitian
kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah dengan
maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan
jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Erickson (1968)
menyatakan bahwa penelitian kualitatif berusaha menemukan dan
menggambarkan secara naratif kegiatan yang dilakukan dan dampak
dari tindakan yang dilakukan terhadap kehidupan mereka (Anggito,
Setiawan, 2018: 7).
Pada awalnya metode penelitian kualitatif lebih banyak
digunakan di bidang antropologi budaya sehingga sering disebut sebagai
metode ctnografi. Metode penelitian kualitatif juga sering disebut
sebagai metode penelitian naturalistik karena penelitian dilakukan pada
kondisi latar yang alamiah atau apa adanya. Dengan demikian, kondisi
pada saat peneliti memasuki lapangan, selama berada di lapangan, dan
setelah keluar dari lapangan, kondisi objek yang diteliti relative tidak
berubah (Sugiarto, 2015: 8).
71
Pada penelitian ini khususnya, peneliti terlibat langsung untuk
mengungkapkan secara sistematis fakta terhadap apa yang tampak dan
bagaimana keadaan yang diteliti secara benar dan cermat. Menggunakan
metode analisa kualitatif mencoba untuk memberikan gambaran atau
paparan berdasarkan data yang diperoleh. Peneliti tidak bermaksud
untuk menyajikan hipotesa serta dapat memungkinkan kami melacak
variasi cara yang digunakan oleh komunikator.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih peneliti yaitu di Warung Sawah pada saat
acara Kumpul Kuda (KUMDA) Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) di
daerah Jl Lingkar Pulutan Salatiga, adapun penelitian tersebut
dilaksanakan pada bulan awal bulan November hingga bulan Desember.
C. Sumber dan Jenis Data
Menurut Lofland yang dikutip oleh Moleong (2014: 157) sumber
data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumentasi dan lain-lain.
Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi dalam
kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, dan foto komunitas
mitsubishi kuda (KMK).
72
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Data Primer
Sumber data primer merupakan data yang paling utama dalam
sebuah penelitian yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di
lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang
bersangkutan dan memerlukannya. Peneliti memperoleh sumber data
primer yang menjadi sumber data paling pokok dari hasil tanya jawab
pimpinan, sekjen, salah satu anggota komunitas mitsubishi kuda
(KMK).
2. Data Sekunder
Sumber data sekunder merupakan sumber data kedua. Sumber
data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung
melalui catatan orang lain. Adapun sumber data sekunder dalam
penelitian ini adalah dokumen, laporan catatan-catatan, komunitas
mitsubishi kuda (KMK), buku dan jurnal yang mempunyai relevansi
penting yang berkaitan dengan strategi komunikasi pimpinan
komunitas Mitsubishi kuda (KMK) dalam membangun perilaku
keagamaan pada anggotanya yang beragama Islam (Siswanto, 2004:
140).
73
D. Prosedur Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah memperhatikan sesuatu dengan
menggunakan mata atau pengamatan yang meliputi kegiatan,
pemusatan perhatian terhadap suatu objek. Selain itu salah satu
teknik pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode
penelitian kualitatif. Di samping wawancara pula, penelitian juga
melakukan metode observasi. Menurut Supardi (2006) bahwa
metode observasi merupakan metode mengumpulkan data yang
dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik
gejala-gejala yang di selidiki. Kemudian lebih ditekankan oleh
Sugiyono (2013) bahwa observasi adalah dasar semua ilmu
pengetahuan (Fitrah & Luthfiyah, 2001: 72).
Dengan adanya observasi ini peneliti terlibat langsung di
dalam kegiatan yang sedang berlangsung untuk mengetahui apa saja
kaitan dengan, strategi komunikasi pimpinan komunitas mitsubishi
kuda (KMK) dalam membangun perilaku keagamaan pada
anggotanya yang beragama Islam. Diharapkan dapat melaksanakan
penelitian dengan semaksimal mungkin.
74
2. Wawancara
Wawancara merupakan bentuk komunikasi antara dua orang,
melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari
seseorang lainya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan,
berdasarkan tujuan tertentu (Deddy Mulyana, 2010: 180).
Menurut Sugiyono (2013) beberapa macam wawancara, yaitu:
wawancara terstruktur, wawancara semi instruktur, dan wawancara
tak berinstruktur. Berdasarkan pandangan perspektif penulis dari 3
macam wawancara, antara lain: Wawancara terstruktur, biasanya
digunakan dalam rangka untuk mendapatkan penjelasan saja dari
suatu fenomena atau kejadian, dan bukan tujuan untuk memahami
fenomena tersebut. Karena alasan tersebut biasanya wawancara
terinstruktur lebih sering digunakan dalam penelitian kualitatif.
Wawancara tak berinstruktur, wawancara ini biasanya diikuti oleh
suatu kata kunci, agenda atau daftar topik yang akan dicakup dalam
wawancara. Wawancara jenis ini bersifat fleksibel dan penelitian
dapat mengikuti minat dan pemikiran partisipan (Muh Fitrah &
Luthfiyah, 2001: 71).
Bentuk wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah
wawancara terpimpin yaitu Tanya jawab oleh pimpinan, sekjen, dan
salah satu anggota dari komunitas komunitas mitsubishi kuda
75
(KMK) di mana pertanyaan sudah dipersiapkan terlebih dahulu
sebelum melakukan wawancara. Wawancara ini dilakukan untuk
mendapatkan data yang berkaitan dengan strategi komunikasi dan
peningkatan keberagamaan untuk anggota.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu,
dokumen biasanya berbentuk tulisan, gambar atau karya- karya
monumental dari seseorang. Rekam jejak penelitian yang dilakukan,
sehingga dapat membuktikan penelitian tersebut benar-benar terjadi
di lapangan. Dokumentasi yang dilakukan peneliti terdiri dari
beberapa hal di antaranya adalah foto-foto yang berkaitan dengan
penelitian, dalam penelitian ini berupa dokumen foto tentang proses
wawancara dengan narasumber dan kegiatan keagamaan komunitas
mitsubishi kuda (KMK).
4. Teknik Analisis Data
Menurut Moleong, analisa data adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data karena dalam pola,
kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema
dan dapat dirumuskan hipotesis kerja spirit yang disarankan oleh
data. Analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang
tersedia dari berbagai sumber, setelah dibaca, dipelajari, dan
76
ditelaah maka langkah selanjutnya mengadakan reduksi data yang di
lakuan dengan jalan membuat abstraksi atau ringkasan inti, langkah
berikutnya menyusun dalam satuan-satuan. Satuan-satuan ini yang
kemudian dikategorikan sambil membuat coding (pengkodean),
tahap terakhir dari analisis data adalah mengadakan pemeriksaan
keabsahan data (Moleong, 2014: 190).
Analisis data secara sistematis dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
a. Reduksi Data
Sebagai proses pemilihan, perumusan perhatian pada
penyederhanaan data, pengabstrakan dari transformasi data
besar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
Reduksi data berlangsung secara kontinu selama berlangsung
kegiatan yang berorientasi kualitatif. Selama pengumpulan
data, terjadi reduksi berikutnya, yakni sebagai kegiatan
membuat ringkasan, mengode, menelusuri tema, membuat
gugus-gugus, dan membuat partisi memo. Reduksi data
merupakan bagian dari analisis dalam penelitian kualitatif.
Seleksi terhadap bagian data yang dikode, data yang dibuang,
dan pola-pola yang meringkas bagian-bagian data yang
tersebar, berbagai cerita (hal data) yang berkembang, semua
itu merupakan pilihan analisis reduktif. Analisis reduktif atas
77
data adalah bentuk analisis yang mempertajam,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu
dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa
sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
Data yang diperoleh oleh peneliti di lokasi penelitian,
perlu dicatat secara teliti dan terperinci mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada
hal yang penting, serta mencari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang direduksi akan memberi gambaran yang
jelas.
b. Penyajian Data
Penyajian data yaitu sekumpulan informasi sistematis
yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan
dan pengambilan tindakan. Penyajian tersebut dapat berbentuk
metrik, grafik, jaringan dan bagan.
c. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi.
Langkah verifikasi dilakukan sejak permulaan,
pengumpulan data, pembuatan pola-pola, penjelasan
konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, dan alur sebab akibat
serta proposisi. Setelah tahap penyajian data selesai, tahap
analisis selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan
78
verifikasi. Peneliti mencari makna tentang data yang
dikumpulkan, kemudian disimpulkan untuk menjawab
rumusan masalah dalam penelitian (Saebani, 2008:95-96).
Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, maka selanjutnya
dilakukan teknik analisis data dengan menggunakan metode
kualitatif deskriptif, dimaksud dengan metode kualitatif deskriptif
memaparkan hasil penelitian sesuai dengan fakta yang terhimpun
dengan apa adanya. Artinya peneliti menggambarkan kembali data-
data yang terkumpul mengenai strategi komunikasi pimpinan
komunitas mobil komunitas mitsubishi kuda (KMK) dalam
membangun perilaku keagamaan pada anggotanya yang beragama
Islam.
E. Teknik Validasi Data
Hasil analisa dan interpretasi temuan hasil penelitian agar sesuai
dengan kenyataan lapangan maka data tersebut dikonfirmasikan
kembali kepada sumber data (Rukajat, 2018:23). Penelitian dikatakan
valid hasilnya apabila menggunakan uji validitas data. Validitas
merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono,
2015:267).
79
Peneliti akan menggunakan berbagai uji validitas dengan
berbagai teknik, agar didapati hasil yang kredibel dan dapat
dipertanggung jawabkan, penjelasan menurut buku Pendekatan
Penelitian Kualitatif (Rukajat, 2018:54), antara lain:
1. Uji Kredibilitas (validitas internal)
Penelitian kualitatif banyak diragukan kebenarannya karena
subjektivitas peneliti yang mengambil peran secara dominan.
Teknik pengumpulan data berupa wawancara dan observasi
mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka
dan tanpa kontrol. Ukuran tentang kebenaran data yang
dikumpulkan yaitu kesamaan konsep peneliti dengan konsep
narasumber, langkah yang diambil yaitu;
a) Triangulasi,
Memastikan kebenaran data dengan membandingkan
data dari sumber yang lain dan cara pengumpulan berbeda.
Langkah ini digunakan peneliti agar lebih fokus menemukan
analisa data karena perbedaan berbagai data yang didapatkan.
Dalam penelitian ini triangulasi dilakukan membandingkan hasil
wawancara dengan pengamatan yang telah dilakukan
Berdasarkan pengertian di atas, triangulasi data dibagi menjadi 6
aspek, di antaranya:
80
1) Triangulasi dalam aspek waktu, memiliki pengaruh dalam
pengecekan data. Triangulasi waktu yaitu pengecekan data
dari waktu ke waktu, hari ke hari atau minggu ke minggu
apakah data tersebut berubah atau tidak. Perlu ada
pengecekan berulang-ulang.
2) Triangulasi dalam aspek metode, pada aspek ini tujuannya
untuk membandingkan data yang diperoleh dengan metode-
metode yang lainnya. Data yang diperoleh akan membawa
ke kesimpulan yang baik dan benar. Metode yang dapat
diujikan antara lain: observasi, wawancara, dokumentasi,
studi dokumen dan metode lainnya.
3) Triangulasi dalam aspek tempat, pada aspek ini perlu
mengamati beberapa tempat sebelum mengambil beberapa
tempat sebagai objeknya. Dalam aspek ini bisa dijadikan
perbandingan sebelum akhirnya menarik kesimpulan.
4) Triangulasi dalam aspek teori, dalam hal ini hasil dari
penelitian dibandingkan kembali dengan teori-teori yang
relevan untuk menghindari kesenjangan pada penelitian yang
dilakukan.
5) Triangulasi dalam aspek peneliti, pada penelitian ini dapat
berarti kolaborasi dengan peneliti-peneliti lainnya. oleh
81
karena itu temuan dalam untuk data yang diperoleh masing-
masing perlu dikaji lebih lanjut. Kajian data yang diperoleh
dari berbagai peneliti merupakan keragaman informasi yang
memperkaya sumber penelitian yang sedang dilaksanakan.
6) Triangulasi dalam aspek sumber, pada aspek ini perlu
melakukan pengamatan pada sumber data yang lain. Sumber
yang berbeda bisa memungkinkan memiliki informasi yang
berbeda. Dengan begitu bisa melakukan kajian lebih lanjut
untuk bisa memperoleh hasil yang benar.
Pada penelitian triangulasi yang digunakan peneliti
adalah triangulasi dalam aspek tempat. Sebab, peneliti dalam
pengumpulan data terlibat di dalam kegiatan yang sedang
berlangsung. Hal ini bertujuan untuk mengamati mengambil
beberapa tempat yang berlangsung di dalam strategi
komunikasi pimpinan komunitas mitsubishi kuda (KMK) dalam
membangun perilaku keagamaan pada anggotanya yang
beragama Islam.
b) Penggunaan bahan referensi,
Untuk meningkatkan kualitas dan kepercayaan data
dengan menggunakan audio recorder sebagai bentuk acuan
kembali dari sebuah wawancara. Dalam hal ini peneliti
82
menyiapkan audio recorder dan hasil record tersebut akan
dijadikan satu untuk diunggah dalam penyimpanan di media
internet. Terkait hal tersebut peneliti akan menggunakan
Google Drive.
2. Uji Transferabilitas (validitas eksternal)
Dalam penelitian ini, validitas ini diartikan sejauh mana hasil
dapat di aplikasikan pada situasi lain. Apabila hasil penelitian ini
memiliki kesesuaian dengan yang terjadi di lapangan, maka hasil
dapat diterapkan untuk populasi dari sampel yang diambil. Dalam
penelitian ini harapannya dapat mendeskripsikan dan analisis
mengenai situasi dan kondisi sebenarnya mengenai penelitian
strategi komunikasi pimpinan komunitas mobil komunitas
mitsubishi kuda (KMK) dalam membangun perilaku keagamaan
pada anggotanya yang beragama Islam.
83
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum atau Profil Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK)
Berdasarkan hasil temuan di lapangan melalui observasi dan
wawancara dengan pengurus komunitas mitsubishi kuda (KMK) ranch
Salatiga maka akan di sampaikan data sebagai berikut.
1. Gambaran PROFIL Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK)
Sejarah berdirinya komunitas mitsubishi kuda (KMK), pada
awalnya bernama komunitas mitsubishi kuda facebook (KMKF) yaitu
karena berdiri hanya melalui laman Grup Facebook, anggotanya ada
35 orang sampai sekarang masih aktif. Dari 35 orang itu ada yang
tetap berada di komunitas mitsubishi kuda (KMK) tetapi ada sebagian
yang lain mendirikan komunitas lain, adapun logo komunitas
mitsubishi kuda facebook (KMKF) sebagai berikut.
Gambar 4.1 Logo KMKF
84
Komunitas mitsubishi kuda (KMK) berdiri pada tanggal 3
Desember 2011, pada saat itu hanya berada di wilayah Jabodetabek
(Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi), kemudian berkembang
mulai melalui laman Grup Facebook. Awalnya hanya 10 orang
kemudian bertambah menjadi 20 orang anggota dan berkembang di
seluruh Indonesia. Berdasarkan data yang ada hingga saat ini sudah
mencapai 3030 anggota baru di seluruh Indonesia.
Pada tahun 2012 komunitas mitsubishi kuda (KMK)
berkembang lebih pesat hampir di wilayah Indonesia berdirilah
cabang-cabang yang biasa disebut ranch. Adapun datanya cabang-
cabang di seluruh wilayah di Indonesia terbagi 23 sebagai berikut.
1) KMK Ranch Salatiga (daerah Kota Salatiga)
2) KMK Ranch Semarang (daerah Kota Semarang)
3) KMK Unsur Ranch Jatim (daerah Jawa Timur)
4) KMK Soloraya (daerah Kota Solo)
5) KMK Ranch Tangerang (daerah Kota Tangerang)
6) KMK Surabaya (daerah Kota Surabaya)
7) KMK Ranch Jambi (daerah Kota Jambi)
8) KMK Ranch Bandung (daerah Kota Bandung)
9) KMK Ranch Riau (daerah Kota Riau)
10) KMK Chapter Plat K (Daerah Kota Purwodadi, Kudus, Pati)
85
11) KMK Ranch Kendal (daerah Kota Kendal)
12) KMK Ranch Palembang Darussalam (daerah Kota
Palembang)
13) KMK Ranch Lampung (daerah Kota Lampung)
14) KMK Ranch Jambiraja (daerah Kota Jambi)
15) KMK Ranch Banten (daerah Kota Banten)
16) KMK Ranch Cisuwarta (daerah Kota Purwakarta)
17) KMK Racik (daerah Kota Cikarang)
18) KMK Ranch Sidoarjo (daerah Kota Sidoarjo)
19) KMK Jabeka (daerah Kota Bekasi)
20) KMK Kutamas (daerah Kota Sumedang)
21) KMK Sumut (daerah Sumatra Utara)
22) KMK Ranch Sumbara (daerah Sumatra Barat)
23) KMK Ranch Curup (daerah Kota Bengkulu)
Ada suatu kondisi dimana 50 persen atau bahkan lebih
anggota komunitas mitsubishi kuda (KMK) adalah juga
merupakan anggota komunitas/klub lain. Kita berkembang
dari situ. Konflik pasti ada, perbedaan pendapat dalam
banyak hal tidak bisa dihindari, tetapi beberapa orang bijak
menentukan sikap ideal berkaitan dengan etika
berkomunitas untuk bagaimana bersikap di sini dan
bagaimana bersikap di sana. Yang tua tapi tidak bijak lama-
lama menyesuaikan diri (Postingan 13 Desember 2019
pukul 09.18 oleh Pratikkno Dayu, dalam informasi internal
grup facebook komunitas mitsubishi kuda (KMK)).
Komunitas mitsubishi kuda (KMK) adalah komunitas
yang bersifat kekeluargaan, jadi tidak mengikat secara kaku ke
86
anggota. Penyelesaian masalah berkaitan dengan loyalitas lebih
mengedepankan etika dan estetika. Artinya kalau Komunitas
mitsubishi kuda (KMK) berhasil membuat nyaman atau menarik
bagi anggota, diharapkan loyalitas akan terbentuk dengan
sendirinya pada masing-masing pribadi.
Dalam ad/art terlampirkan menjamin kebebasan anggota
untuk menjadi anggota komunitas lain. Ketika pada saat orang
akan berganti mobil. Dia mungkin akan masuk komunitas mobil
barunya. Komunitas mitsubishi kuda (KMK) melekat pada
orangnya, bukan pada mobilnya. Dia masih anggota Komunitas
mitsubishi kuda (KMK). Begitu juga sebelum menjadi anggota
Komunitas mitsubishi kuda (KMK) mungkin orang sudah
terlebih dahulu menjadi anggota suatu komunitas otomotif
tertentu (Postingan 13 Desember 2019 pukul 09.18 oleh
Pratikkno Dayu, dalam informasi internal grup facebook
komunitas mitsubishi kuda (KMK)).
Menurut Dadang selaku ketua komunitas mitsubishi kuda
(KMK) Ranch Salatiga, komunitas mitsubishi kuda (KMK)
terbentuk pada tanggal 3 Desember 2011 di DKI Jakarta. Di
bentuknya Komunitas mitsubishi kuda (KMK) didasari rasa
kecintaan terhadap Mitsubishi Kuda. Selain itu rasa ingin berbagi
87
bagaimana merawat, informasi suku cadang. Rasa kekeluargaan,
sehingga di bentuknya Komunitas mitsubishi kuda (KMK)
memiliki semboyan khusus yang di buat sejak awal yaitu “Satu
Kuda Sejuta Saudara”.
Berdirinya cabang-cabang atau ranch didaerah pada tahun
2012, pertama kalinya cabang adalah Komunitas mitsubishi
kuda (KMK) Ranch Tangerang. Tujuannya agar setiap
daerah lebih mudah kumpul menjalin silaturahmi sesuai
daerahnya, agar segala informasi tentang merawat
Mitsubishi Kuda lebih cepat dan bisa saling membantu.
Awalnya anggota Komunitas mitsubishi kuda (KMK) yang
berdomisili di kota Salatiga bergabung dengan Komunitas
mitsubishi kuda (KMK) Ranch Semarang, lambat laun
anggota dari Salatiga banyak yang mengeluhkan ketika
kumpul harus ke Semarang kemudian sepakat anggota dari
kota Salatiga mengajukan cabang atau ranch baru
kepemimpinan pusat, dan resmi berdirinya Komunitas
mitsubishi kuda (KMK) Ranch Salatiga baru satu tahun pada
tanggal 3 Desember 2018, dan insyaallah akan di laksanakan
anniversary besok tanggal 15 Desember 2019 di Karunia
Resto, Tlatar Boyolali ” (wawancara dengan Dadang, 10
November 2019 pukul 15.30).
Dalam komunitas mitsubishi kuda (KMK) terdapat
Kegiatan rutin satu bulan sekali yaitu kumda adalah kumpulan
kuda meliputi seluruh keluarga anggota Komunitas mitsubishi
kuda (KMK) bahkan mengajak istri dan anaknya untuk bertujuan
menjalin silaturahmi. Dimana tempat acara sendiri berkeliling di
rumah-rumah anggota, tujuannya agar anggota saling mengetahui
rumah masing-masing. Di dalam acara kumda sendiri selain
merekatkan persaudaraan antar anggota. Kegiatan dilakukan
88
antara lain arisan istri-istri anggota, membahas tentang merawat
Mitsubishi kuda. Adapun kegiatan lain adalah kopdar
dilaksanakan sebulan sekali pada sabtu malam minggu ke dua,
tempatnya di terminal Tingkir atau di depan denpom Jl
Diponegoro Salatiga. Kopdar diikuti hanya anggota saja,
biasanya membahas tentang keluh kesah dan pengalaman
memiliki Mitsubishi Kuda, atau membahas kegiatan-kegiatan
yang akan di adakan, seperti contohnya akan berlangsungnya
jambore nasional (Jamnas) yang di laksanakan di Kota Bandung
pada tangga 11-12 Februari 2020.
Berdasarkan wawancara tersebut mengetahui sejarah
munculnya Komunitas mitsubishi kuda (KMK) ranch Salatiga
didasari beberapa anggota yang berdomisili di Salatiga merasakan
keberatan apabila ada acara kumpulan kuda (kumda) sebulan
sekali ke Semarang
2. Visi Misi
a) Visi
“Satu Kuda Sejuta Saudara” yang lebih Kreatif dan Innovatif
b) Misi
1) Eksistensi Berkomunikasi.
2) Rekrutmen anggota baru.
89
3) Pengurus yang edukatif, siap melayani, dan bekerja
sama.
4) Menjalin hubungan yang komunikatif dan sehat antar
ranch/korwil dan lintas komunitas.
5) Kedepankan kebersamaan dan menghilangkan
kepentingan pribadi,
6) Kembali ke komunitas mitsubishi kuda yang humoris
dan serius. Jadikan facebook official komunitas
mitsubishi kuda (KMK) wadah dan share dunia
otomotif.
7) Perubahan dan semangat baru.
90
3. Struktur Organisasi Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK)
Ranch Salatiga
Bagan 4.1 Struktur Organisasi KMK
a. Pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) Ranch
Salatiga
Dadang Satryo, 1482 atau yang kerap disapa Om
Dadang adalah pimpinan dari Komunitas Mitusbishi Kuda
(KMK) Ranch Salatiga yang turut mengelola dan
mempromosikan Komunitas mitsubishi kuda (KMK) ranch
Pimpinan
Dadang Striyo
Sekretaris
Mamun
Humas
Rusli Faisal
Anggota
Bendahara
Eko Sugiarto
Wakil Pimpinan
Mantri Eddy
Penasehat
Bagus Sanjaya
91
salatiga. Didalam pimpinan dari Komunitas mitsubishi kuda
(KMK) Ranch Salatiga di kenal sebagai sosok yang tegas,
memberikan contoh yang baik dan berjiwa religi. Dimana
pimpinan juga merencanakan akan mengadakan ziarah para
wali-wali di sekitaran Jawa Tengah.
b. Wakil Pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) Ranch
Salatiga
Mantri Eddy, 2097 atau kerap di sapa Om Eddy. Dia
menjabat sebagai wakil Pimpinan Komunitas mitsubishi
kuda (KMK) ranch salatiga tugasnya dalam bidang ini
adalah mengelola seluruh kegiatan dan mengingatkan
seluruh anggota untuk selalu kompak dan bekerja sama dan
saling menolong.
c. Penasehat Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) Ranch
Salatiga
Bagus Sanjaya, 777 atau kerap disapa Om Bagus.
Dia adalah sosok yang sangat komunikatif dan humoris dan
tegas dalam memberikan nasehat apabila di dalam sebuah
kegiatan komunitas. Dalam menyampaikan nasehat-nasehat
dengan cara gaya komunikasi yang humor.
92
d. Sekretaris Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) Ranch
Salatiga
Makmun 2255, atau sering di sapa Om Makmun.
menjabat sebagai sekretaris dialah yang sering membuat
surat undangan saat acara kopi darat (Kopdar) dan kumpul
kuda (Kumda) dan mencatat data-data kegiatan komunitas
yang sudah dilaksanakan ataupun akan dilaksanakan.
e. Bendahara Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) Ranch
Salatiga
Eko Sugiarto 1549, atau sering di sapa om Eko Ndut.
Menjabat sebagai bendahara komunitas, dialah tugasnya
dalam memegang keuangan dari komunitas, baik keuangan
dalam iuran kegiatan, iuran dalam pembuatan atribut
komunitas, dan arisan komunitas.
f. Humas Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) Ranch Salatiga
Rusli Faisal 2235, atau sering disebut Om Rusli
abghe, menjabat sebagai humas, dialah tugasnya di dalam
komunitas sebagai pembawa acara dan mengumumkan
setiap kegiatan yang akan berlangsung dan mempromosikan
komunitas.
93
4. Program Kegiatan Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK)
Program kegiatan pada Komunitas mitsubishi kuda
(KMK) ranch Salatiga. Adapun unsur-unsur program kegiatan
baik yang sudah dilaksanakan ataupun akan dilaksanakan sebagai
berikut.
a. Anniversary 1st Komunitas mitsubishi kuda (KMK) ranch
Salatiga
Kegiatan anniversary 1 Komunitas mitsubishi kuda
(KMK) ranch Salatiga merupakan hari jadinya Komunitas
mitsubishi kuda (KMK) ranch Salatiga yang telah di
resmikan pada tanggal 15 Desember 2018, selain itu
kegiatan tersebut ialah untuk berkumpulnya seluruh
keluarga-keluarga anggota, agar saling berkenal dan
merekatkan tali persaudaraan. Di dalam acara anniversary
ini juga tidak hanya berkumpul antar keluarga anggota saja,
tetapi dengan dilakukan serangkaian acara formal ataupun
informal.
b. Kumda (Kumpul Kuda)
Kegiatan kumda (kumpul kuda) ini dilakukan setiap
bulan, di mana dilaksanakan berkeliling di rumah-rumah
antar anggota. Bertujuan agar antar anggota mengetahui
94
rumahnya masing-masing, selain itu di dalam kumda tersebut
diadakan acara arisan untuk para istri anggota atau bagi yang
sudah berkeluarga, membahas kegiatan terdekat yang akan
dilaksanakan, selain itu juga membahas kekurangan atau
kelebihan Mitsubishi Kuda beserta tips dan trik saat
menangani trobel dijalan.
c. Kopdar (Kopi Darat)
Kopi darat biasa di sebut kopdar ini adalah nama
julukan seluruh komunitas dimana kegiatan tersebut
dilaksanakan pada malam hari dipinggir jalan atau di tengah
kota, sembari menyeduh kopi. Di dalam kegiatan kopdar
tersebut Komunitas mitsubishi kuda (KMK) biasa
dilaksanakan setiap malam minggu atau fungsional, yang
mengikuti hanya anggota saja, dimana acara tersebut
biasanya dilaksanakan di terminal Tingkir, di depan denpom
jalan Diponegoro, dan di depan bundaran ramayana.
Kegiatan ini lebih bertujuan mempromosikan dan
mengenalkan untuk masyarakat luas bagi yang memiliki
Mitsubishi Kuda agar bergabung dengan Komunitas
mitsubishi kuda (KMK).
95
d. Bakti Sosial
Didalam bakti sosial tersebut merupakan wujud peduli
komunitas untuk korban bencana, dimana setiap insan
mewajibkan saling membantu untuk sesama. Kegiatan
tersebut juga untuk memberikan motivasi anggota agar lebih
sadar pentingnya membantu, menolong bagi korban-korban
kesusahan.
e. Saling Membantu
Jiwa kemanusiaan dalam anggota Komunitas
mitsubishi kuda (KMK) saling membantu jika kendaraannya
salah satu anggota mengalami ada kendala di jalan, maka
anggota yang lainnya terdekat bergegas menghampiri sesuai
kemampuan kita. Bahkan hanya kenal di grup facebook,
tetapi wajah belum terlalu kenal, di situlah manfaat di dalam
bergabung di komunitas.
f. Kegiatan Silaturahmi
Komunitas mitsubishi kuda (KMK) juga tidak hanya
membahas tentang Mitsubishi Kuda, tetapi juga memiliki
kekeluargaan yang sangat kental. Dengan dibuktikan
tenggang rasa setiap salah satu anggota memiliki khajat
maka turut mengunjungi dan memeriahkan, saat salah satu
96
anggota tertimpa musibah maka anggota yang lain turut
menengok dan mendoakan. Salah satu bentuk kekeluargaan
ini yang sudah terealisasi seperti, menengok salah satu
anggota yang pulang dari ibadah haji, dan melayat salah satu
orang tua anggota.
B. Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil wawancara di lapangan maka dapat
disampaikan hasil yang telah didapatkan strategi komunikasi pimpinan
Komunitas mitsubishi kuda (KMK) dalam membangun perilaku
keagamaan pada anggotanya yang beragama Islam. Ada beberapa yang
digunakan pimpinan dalam membangun perilaku keagamaan (Grup
Whatsapp, Instagram, dan Facebook), selain itu pimpinan juga
menyinggung saat melakukan sambutan setiap acara, untuk selalu
kompak dan saling membantu untuk sesama, temuan penelitian sebagai
berikut..
Namun kegiatan yang pasti adalah merekatkan sesama
anggota pecinta Mitsubishi Kuda dan saling menjalin
kekeluargaan sesuai dengan textline “Satu Kuda Sejuta
Saudara” (wawancara dengan Dadang, 10 November 2019
pukul 15.30).
97
1. Strategi Komunikasi Pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda
(KMK) Dengan Anggotanya.
Berdasarkan wawancara dengan pimpinan Komunitas
mitsubishi kuda (KMK) ranch Salatiga tentang bagaimana strategi
komunikasi Pimpinan Komunitas mitsubishi kuda (KMK) dengan
anggotanya sebagai berikut.
Pimpinan komunitas mitsubishi kuda (KMK) kepada
anggota lebih condong memberikan contoh dalam penerapan
strategi komunikasi. Terbukti sesuai wawancara pada tanggal 10
November 2019. Pada saat peneliti melakukan wawancara pada
point Bagaimana strategi komunikasi pimpinan komunitas
mitsubishi kuda dengan anggotanya.
Biasanya dalam melakukan kegiatan-kegiatan sendiri saya
memberikan contoh agar lebih memproritaskan kegiatan
yang ada, dimana ketika anggota memiliki waktu luang
diharapkan juga mengikuti kegiatan yang ada. Bertujuan
untuk selalu memiliki rasa memiliki, memperkuat tali
persaudaraan, dan kompak solid. Di dalam kegiatan rutin
komunitas mitsubishi kuda (KMK) juga saya melakukan
himbauan untuk meluangkan waktu seperti kegiatan besar
ataupun kegiatan kecil. Seperti kegiatan besar meliputi
anniversary yang akan dilaksanakan, bakti sosial, dan
jamnas, adapun kegiatan kecil yang dilaksanakan rutin
yang seperti kumda (kumpul kuda), kopdar (kopi darat)
pada malam hari ” (wawancara dengan Dadang, 10
November 2019 pukul 15.30).
Menurut Wakil Pimpinan Mantri Eddy komunitas
mitsubishi kuda (KMK) pimpinan kepada anggota selalu
98
memberikan contoh dalam penerapan strategi komunikasi.
Terbukti sesuai wawancara pada tanggal 10 November 2019 dan
postingan grup pada tanggal 22 Februari 2020. Pada saat peneliti
melakukan wawancara pada point Bagaimana strategi komunikasi
pimpinan Komunitas mitsubishi kuda (KMK) point dengan
anggotanya.
Pimpinan dalam melakukan strategi komunikasi lebih
memberikan contoh berangkat lebih awal dan aktif
mengajak di grup whatsapp, sehingga anggota sendiri
menjadi antusias dimana setiap kegiatan-kegiatan banyak
yang mengikuti dan lebih segan apabila pimpinan
memberikan contoh secara langsung ” (wawancara
dengan Eddy, 10 November 2019 pukul 15.30).
Gambar 4.2 Grup Whatsapp
99
Menurut Makmun sekretaris Komunitas mitsubishi kuda
(KMK) pimpinan dalam melakukan strategi komunikasi
dengan anggotanya, bertujuan agar komunitas mitsubishi
kuda (KMK) lebih maju dan agar selalu kompak dengan
selalu memberikan ide gagasan di dalam kegiatan ”
(wawancara dengan Makmun, 10 November 2019 pukul
15.30)
Berdasarkan data temuan strategi komunikasi pimpinan
komunitas mitsubishi kuda (KMK) dengan anggotanya, melalui
kegiatan-kegiatan seperti kumda (Kumpul Kuda), kopdar (Kopi
darat), dan anniversary. Pimpinan memiliki strategi komunikasi
yang efektif dan tepat sasaran. Terbukti dari hasil kegiatan yang
dipimpinnya berjalan sesuai rencana terlebih anggota dalam
mengikuti kegiatan lebih kompak dan semangat
2. Strategi Komunikasi Pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda
(KMK) dalam Perilaku Keagamaan pada Anggotanya yang
Beragama Islam
Strategi komunikasi pimpinan Komunitas mitsubishi
kuda (KMK) dalam membangun perilaku keagamaan pada
anggotanya yang beragama Islam. Pimpinan dalam melakukan
sambutan melalukan kalimat salam dan rasa syukur kepada
Allah SWT serta mengucapkan Sholawat kepada junjungan
nabi Muhammad SAW.
100
Pimpinan telah melaksanakan strategi komunikasi yang
disebutkan diatas yaitu pada semua kegiatan. Hampir tidak
pernah satu pun terlewatkan dalam sambutan untuk melakukan
bentuk strategi tersebut.
Dalam bagian ini data melalui observasi secara langsung,
bagaimana strategi komunikasi dalam Komunitas mitsubishi
kuda (KMK) yang berkaitan perilaku keagamaan pada
anggotanya yang beragama Islam. Pimpinan dalam membangun
keagamaan melalui kegiatan seperti bakti sosial, silaturahmi, dan
saling membantu antar anggota.
Komunitas mitsubishi kuda (KMK) melalui kegiatan
silaturahmi bertujuan merekatkan kekeluargaan sesama
anggota Apabila ada sebagian anggota yang terkena
trobel pada mobilnya anggota yang lainnya bisa
membantu, disisi lain kegiatan bakti sosial apabila sesama
baik teman atau saudara di tempat lain terkena musibah
atau ada bencana alam kita bisa membantu melalui
mengumpulkan dana dan kita langsung menyalurkan
sendiri ketempat itu. Dengan sering kita kumpul budaya seperti
hari ini kita berkumpul sama keluarga sama anak sama istri Jadi kita
saling bisa kenal salam silaturahmi juga untuk kedepannya kita juga
saling menjaga diri agar supaya sesama anggota tidak terjadi gesekan
yang bisa memecah (wawancara dengan Dadang, 10
November 2019 pukul 15.30).
Pimpinan juga menghimbau kepada agar selalu
berperilaku positif di masyarakat agar dipandang baik dan
menjadi sebuah komunitas yang memiliki ahlaq mulia dengan
101
dibuktikan setiap melakukan sambutan di setiap kegiatan selalu
memperkuat nilai-nilai islami.
Menurut Mantri Eddy wakil pimpinan Komunitas
mitsubishi kuda (KMK) pimpinan juga selalu berantusias dalam
membantu anggota dari manapun yang terkena masalah dengan
mobil, dan apabila pimpinan sedang ada tugas di luar kota juga
selalu mengingatkan anggota yang tidak memiliki kegiatan
apapun agar segera membantu di buktikan dengan contoh pada
tanggal 6 Februari 2020 melalui memberitahu dengan grup
whatsapp.
Gambar 4.3 Grup Whatsapp
Menurut Makmun sebagai Sekretaris Komunitas mitsubishi
kuda pimpinan dalam kegiatan silaturahmi juga selalu pertama dan
102
bersemangat, di situlah tugas pimpinan agar memberikan contoh
kepada anggotanya agar meniru apa yang dilakukan pimpinan.
terkait dengan kegiatan bakti sosial pimpinan selalu memegang
teguh Khoirunnas anfauhum linnas, sebaik-baiknya manusia
adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Dimana ketika kita
membantu bagi orang yang membutuhkan akan menjadi manfaat
bagi orang lain.
Gambar 4.4 Anggota Meminta Pertolongan
C. Pembahasan Penelitian
1. Strategi Komunikasi Pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda
(KMK) Dengan Anggotanya.
Berdasarkan data temuan penelitian melalui observasi
langsung dan wawancara dengan pimpinan, wakil pimpinan dan
humas memantau secara langsung laman grup facebook dan grup
103
whatsapp dalam melakukan strategi komunikasi pimpinan dengan
anggotanya melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
a. Kegiatan Anniversary
Dalam kegiatan anniversary akan menghubungkan
temuan lapangan berdasarkan teori menurut Fred R David
mengatakan bahwa dalam proses strategi ada tahapan-tahapan
yang harus ditempuh yaitu, perumusan strategi, implementasi
strategi, dan evaluasi strategi.
Berdasarkan tersebut lebih banyak strategi pimpinan
dengan anggotanya melalui kegiatan anniversary dimana
pimpinan komunitas mitsubishi kuda (KMK) Ranch Salatiga ikut
ambil bagian dalam acara anniversary 1 tahun. Acara terlaksana
pada hari minggu, 15 Desember 2019 bertempat Karunia resto,
Tlatar Boyolali.
1) Perumusan Strategi Komunikasi Pimpinan Komunitas
Mitsubishi Kuda (KMK) dalam Kegiatan Anniversary ke-1
Tahun
Pemimpin merencanakan sebuah acara anniversary
komunitas mitsubishi kuda (KMK). Pemimpin memberikan
ide pilihan pada 3 tempat yaitu Tlaga Sarangan Magetan Jawa
104
Timur, Salip Putih Salatiga, Tlatar Boyolali, pemimpin
membentuk konsep acara, saat berkumpul.
Pada tanggal 9 November 2019 pemimpin komunitas
mitsubishi kuda (KMK) menyelipkan bahasan agenda
anniversary dalam kumpul kuda (kumda) ke 8. Kemudian
perencanaan tersebut di kuatkan pada saat kumpul kuda
(kumda) yang berlangsung di Warung Sawah pada hari
minggu, 10 November 2019 pukul 13.00 WIB.
Gambar 4.5 Grup facebook
Di sisi lain pada saat itu merupakan momen
pertama peneliti sah menjadi anggota baru dan menerima
staterkit. Hal tersebut merupakan simbolis pertama saat
105
bergabung dalam anggota komunitas. Dengan nomor
anggota peneliti yaitu 2655. Nomor anggota dari peneliti
tersebut merupakan nomor urut anggota se Indonesia. Dari
situlah peneliti mengenal lebih dekat dengan pimpinan
komunitas.
Dalam memberikan tiga opsi tempat pilihan
pemimpin membebaskan para anggota untuk mevoting, di
antara tempat tiga tempat tersebut meliputi, Magetan Jawa
Timur, Salip Putih Salatiga, Tlatar Boyolali. Dengan
banyak pertimbangan berbagai hal para anggota banyak
memilih di Tlatar Boyolali karena tempatnya tidak terlalu
jauh dari kota Salatiga, sehingga setiap anggota bisa
merasakan touring bersamaan dengan mengendarai
Mitsubishi Kuda walaupun hanya dalam kurang lebih 1
jam perjalanan.
Hasil perencanaan pembahasan kegiatan menuai
pemikiran baru, berbagai hal yang telah direncanakan
pimpinan mendapat tambahan ide baru dari anggota yang
mengikuti kumpul kuda (kumda). Dalam hal ini pimpinan
terbuka dengan masukan anggota lainnya. Berikut
merupakan hasil keputusan perencanaan yang telah
106
disepakati seluruh anggota dan ditegaskan oleh pimpinan.
Adapun hasil keputusan dalam acara kumpul kuda
(kumda) dalam perencanaan anniversary dan membentuk
susunan panitia anniversary Komunitas mitsubishi kuda
(KMK) ranch Salatiga sebagai berikut.
a) Semua anggota KMK Ranch Salatiga sudah
mendapat noki, stiker, dan seragam.
b) Anniversary KMK Ranch Salatiga di rencanakan
tanggal 15 Desember 2019.
c) Tempat anniversary di laksanakan di luar kota, tetapi
tidak jauh-jauh, sehingga bisa touring.
d) Tempat anniversary di laksanakan di Tlatar Boyolali
e) Berangkat bersama start pukul 09.00 WIB kumpul di
SPBU Klero.
107
Gambar 4.6 Grup Whatsapp
Hasil dari acara kumpul kuda (kumda) telah
membentuk panitia anniversary Komunitas mitsubishi
kuda (KMK) ranch Salatiga, untuk membentuk, jalannya
acara anniversary agar berjalan lancar sesuai
perencanaan. Pada tanggal 11 November 2019 telah
membentuk grup whatsapp khusus panitia, agar
memudahkan koordinasi. Grup tersebut merupakan
inisiatif dari wakil pimpinan Komunitas mitsubishi kuda
(KMK) om Mantri Eddy.
Pada tanggal 18 November 2019 setelah panitia
berdiskusi dalam grup whatsapp anniversary
108
tersepakatilah kumpul dan penentuan panitia. Setelah itu
panitia kumpul bersama agar keputusan jalannya acara
anniversary lebih matang. Kumpul tersebut terlaksana di
terminal Tingkir (dekat kantor UPTD), pimpinan
mengikuti hasil rapat, karena kepanitiaan di bawah arahan
ketua panitia anniversary.
Gambar 4.7 Grup Whatsapp
Dalam hal ini pimpinan Komunitas Mitsubihi
Kuda (KMK) hanya memberikan masukan dan pendapat
mengenai jalannya acara anniversary. Pendapat pimpinan
tersebut mengusulkan beberapa kegiatan, seperti I untuk
anak-anak dari anggota Komunitas Mitsubihi Kuda
109
(KMK). Tujuan utamanya adalah terjalinnya silaturahmi
antar anak anggota supaya, tatap terjaga keluargaannya.
Diharapkan juga, acara ini bisa dilanjutkan di masa depan
oleh anak dari anggota Komunitas mitsubishi kuda
(KMK), maka dari itu Pendidikan atau kegiatan outbond
sejak dini ini di berikan kepada anak tersebut. Usulan
pimpinan selanjutnya ceremonial, yaitu isinya sambutan
pimpinan dan ketua panitia anniversary laporan-laporan
dari bendahara Komunitas mitsubishi kuda (KMK) dan
kue anniversary tiup lilin.
Setelah kumpul panitia perencanaan acara
anniversary dalam hal ini pimpinan turut menyetujui
perencanaan jalannya acara anniversary dan mendukung.
Berikut rundown perencanaan acara anniversary yang
sudah di sepakati oleh pimpinan dan panitia.
110
Gambar 4.8 Rundown kegiatan Anniversary
2) Implementasi Strategi Komunikasi Pimpinan Komunitas
Mitsubishi Kuda (KMK) Dalam Kegiatan Anniversary ke-1
Tahun
Dalam pelaksanaan anniversary Komunitas
mitsubishi kuda (KMK) ranch Salatiga hari minggu, 15
Desember 2019 Pukul 09.00 WIB awalnya sesuai rencana
berkumpul di SPBU Klero, namun ternyata tidak cukup
untuk parkir. Pimpinan akhirnya memutuskan pindah titik
kumpul seluruh anggota di SPBU Tengaran. Saat berkumpul
komplit pukul 10.00 WIB, pimpinan mulai mengarahkan
rute yang di ambil dan membagikan sticker dan kaos
111
anniversary agar menempel di kendaraan masing-masing
sembari anggota berganti baju anniversary.
Gambar 4.9 Pemasangan Sticker Kegiatan
Anniversary
Saat itu juga anggota berinisiatif mengadakan
pengambilan momen gambar tersebut, dan pimpinan juga
berantusias dalam pengambilan momen gambar. Pada pukul
10.30 WIB pimpinan dan seluruh anggota bergegas untuk
touring menuju Tlatar Boyolali dengan dipandu oleh panitia
anniversary.
Setelah sampai di Karunia Resto, Tlatar Boyolali
pukul 11.15 WIB pimpinan dan anggota mengatur posisi
parkir kendaraan, panitia mulai menyiapkan tempat untuk
berlangsungnya acara anniversary. Sehingga panitia
langsung bergegas melakukan pembukaan acara yang di
awali ceremonial, dengan di awali pembawa acara
dilanjutkan sambutan ketua panitia anniversary, dan telah
112
dibuka secara sah dengan sambutan pimpinan disertai
peniupan lilin diikuti oleh anak-anak dari anggota, dan
pemotongan kue anniversary di lakukan ketua panitia lalu
diserahkan secara simbolis kepada pimpinan.
Gambar 4.10 Sambutan Pimpinan, Sambutan Ketua Panita, Pembawa
Acara Dan Serah Terima Kue Anniversary
Kegiatan selanjutnya laporan-laporan kepada
bendahara komunitas mitsubishi kuda (KMK) dimana
menjelaskan tentang pemasukan dan pengeluaran keuangan
mulai dari awal terbentuknya komunitas mitsubishi kuda
(KMK) ranch Salatiga hingga sekarang. Pimpinan
113
mengapresiasi dengan transparansi keuangan sehingga ke
depannya akan menjadi lebih solid dan kompak.
Acara ceremonial di tutup dengan doa secara Islam
oleh salah satu anggota Komunitas mitsubishi kuda (KMK)
agar acara anniversary ini berjalan lancar dan tidak ada
halangan suatu apapun, sehingga seluruh anggota menjalin
kekeluargaan tetap kompak dan solid.
Gambar 4.11 Do’a Penutup Kegiatan Anniversary
Sesuai rundown selanjutnya acara anniversary
selanjutnya outbond oleh anak-anak anggota yang rata-rata
berusia sekolah dasar dimana acara tersebut seperti
permainan tebak-tebak, berbaris, permainan di dalam air,
dan sebagainya. Di instrukturi oleh pegawai Karunia resto
Tlatar Boyolali sendiri yang pengalaman dan kreatif. Melihat
sisi lain anak-anak anggota tersebut menjadi sangat akrab
114
tidak ada canggung-canggung lagi. Sesuai gagasan pimpinan
dengan adanya outbond khusus untuk anak-anak dari
anggota, agar ke akraban itu tidak hanyalah orang tua
masing-masing tapi anak-anak juga menjadi akrab.
Sementara itu anak-anak anggota sibuk dan asik
bermain outbond para pimpinan dan anggota melakukan
coffie break makan siang sembari berbincang-bincang dan
istirahat bagi yang beragama Islam melakukan ibadah sholat
duhur berjamaah.
Dalam rangkaian acara selanjutnya istirahat dan
makan siang untuk anak-anak anggota yang setelah
mengikuti outbond, sembari pimpinan memberikan
pengarahan panitia anniversary untuk membuat game atau
pertanyaan untuk anak-anak anggota yang sedang istirahat
dan menikmati makan siang. Sementara itu di dalam acara
anniversary ini sendiri ini anggota ini berinisiatif melakukan
tukar kado, konsepnya dengan membuat game atau
pertanyaan untuk anak-anak anggota itu sendiri.
115
Acara berakhir dengan foto bersama-sama seluruh
anggota dimana pimpinan dan semua anggota sangat
antusias mengikuti foto-foto. Dengan pengabadian foto-foto
tersebut pimpinan dan anggota berfoto di parkiran dengan
berjejeran rapi Mitsubishi Kuda.
Gambar 4.12 Foto Bersama Setelah Kegiatan Anniversary
3) Evaluasi Strategi Komunikasi Pimpinan Komunitas
Mitsubishi Kuda (KMK) Dalam Kegiatan Anniversary ke-1
Tahun
Sebagaimana terlampir evaluasi strategi komunikasi
pimpinan dalam kegiatan anniversary komunitas mitsubishi
kuda (KMK) ke-1 tahun adalah hasil atau laporan-laporan
kegiatan tersebut, adapun isi dari evaluasi tersebut seperti.
Bentuk kegiatan, tujuan kegiatan, waktu tempat akomodasi,
rundown acara terlaksana, susunan panitia kegiatan, laporan
keuangan, kendala atau hambatan, saran, dan hasil kegiatan.
116
b. Kegiatan Kumda (Kumpul Kuda)
Kumpul kuda sendiri dapat diartikan adalah sebuah
wadah menjalin silaturahmi biasanya dilaksanakan setiap sebulan
sekali. Pimpinan biasanya didalam acara bulanan ini selalu
memberikan sambutan yang berisi tentang ajakan agar selalu
kompak, menjaga persaudaraan dan tetap setia terhadap
Komunitas Mitsubihi Kuda (KMK). Setiap acara kumda
biasanya dilaksanakan di rumah para anggota secara bergantian
melalui voting.
Selain itu kegiatan kumda membahas tentang acara-acara
yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, tujuannya untuk
menguatkan perencanaan sebuah acara agar lebih matang saat
pelaksaan. Di samping itu kumda sendiri banyak yang membahas
kelebihan kekurangan Mitsubishi kuda dan spearpart yang harus
perhatikan ketika masa waktunya diganti.
Tujuan pimpinan sendiri di dalam kumda ini akan menitik
fokuskan kepada anggota agar patuh dengan lalu lintas dan
apabila anggota suka dengan modifikasi juga mengajak agar
memodifikasi sesuai aturan kepolisian.
117
c. Kegiatan Kopdar (kopi darat)
Tidak jauh berbeda dengan kumda (kumpul kuda)
kegiatan kopdar (kopi darat) ini dengan perbedaan biasanya
dilaksanakan pada hampir setiap malam minggu, tujuan dari
kopdar (kopi darat) ini biasanya adalah promosi agar yang
memiliki Mitsubishi kuda agar bisa gabung. Kopdar (kopi darat)
sendiri biasanya hanya anggota saja di mulai pukul 21.00 sampai
01.00 dini hari. Pimpinan juga mewajibkan dan meluangkan
waktu bagi yang tidak memiliki kepentingan agar bisa datang
kopdar (kopi darat), biasanya di laksanakan di depan denpom
jalan Diponegoro atau di terminal Tingkir.
Kopdar (kopi darat) ini sering diisi foto-foto berjejeran
Mitsubishi kuda, tujuannya akan di upload di sosial media
seperti facebook dan Instagram, sehingga agar orang yang
melihat foto-foto tersebut kelihatan kompak menjalin
kekeluargaan yang sangat kental. Sesuai arahan dari pimpinan
agar selalu kompak dan menjaga tali kekeluargaan.
Disisi lain setiap kopdar (kopi darat) pimpinan juga
mengisyaratkan berbagai macam arahan sesuai pimpinan pusat,
seperti kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. Pimpinan juga
mengajak agar berpartisipasi di setiap kegiatan pusat seperti
118
jamnas di Bandung pada tanggal 15-16 Februari 2020, agar
mengenal seluruh anggota di penjuru Indonesia
Dengan kegiatan anniversary, kumda, dan kopdar dapat
disimpulkan bahwa strategi komunikasi pimpinan dengan
anggotanya dapat sesuai dengan apa yang diharapkan pimpinan.
Sehingga telah terlaksana dengan baik kegiatan-kegiatan tersebut.
2. Strategi Komunikasi Pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda
(KMK) dalam Perilaku Keagamaan pada Anggotanya yang
Beragama Islam.
Sebuah strategi komunikasi merupakan suatu rencana yang
memiliki tujuan untuk dicapai. Dalam langkah untuk mencapai
tujuan tersebut diperlukan untuk menyusun rencana yang sesuai dan
terarah. Jika diaplikasikan dalam strategi komunikasi pimpinan
Komunitas mitsubishi kuda (KMK) dalam perilaku keagamaan pada
anggotanya yang beragama Islam. Penyusunan strategi pimpinan
Komunitas mitsubishi kuda (KMK) dalam perilaku keagamaan pada
anggotanya yang beragama Islam. Karena secara tidak disadari
bahwa pimpinan Komunitas mitsubishi kuda (KMK) telah
menerapkan strategi komunikasi yang bersifat membangun perilaku
keagamaan. Bentuk strategi komunikasi tersebut yang bersifat
umum meliputi.
119
Berdasarkan temuan data rumusan masalah tentang
pimpinan membangun perilaku keagamaan pada anggotanya yang
beragama Islam melalui observasi secara langsung, dan wawancara.
Pimpinan lebih memfokuskan strategi komunikasi dalam
membangun keagamaan melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat
kebaikan adapun kegiatan tersebut sebagai berikut.
a. Kegiatan Anniversary
Dalam bagian ini penelitian hanya menambahi
bagaimana strategi komunikasi dalam kegiatan anniversary 1st
Komunitas mitsubishi kuda (KMK) yang berkaitan perilaku
keagamaan pada anggotanya yang beragama Islam. Bagian
yang di tambahi sesuai pada pembahasan di awal sebelum bab
ini. Selain itu, juga pembahasan tentang strategi komunikasi
pimpinan komunikasi Mitsubishi kuda (KMK) dalam
membangun perilaku keagamaan pada anggotanya yang
beragama Islam dan bersifat umum.
Pada kumda (kumpul kuda) ke VIII saat
merencanakan sebuah acara, yang terlaksana pada hari
minggu, 10 November 2019 di Warung Sawah Salatiga
pimpinan di beri kesempatan memimpin acara tersebut.
Beliau membuka acara dengan salam lengkap, wujud syukur
120
kepada Allah SWT, dan Sholawat kepada nabi Muhammad
SAW.
Dalam hal ini pimpinan telah mengamalkan ucapan
yang baik dengan pahala tinggi sesuai Hadist nabi
Muhammad SAW. Hadist tersebut sebagai berikut.
:
. :
: . :
: . .
. :
ه ذي غ حيحص
Artinya.
Dari „Imran bin Hushain Radhiyallahu anhu dia
berkata: Seorang laki-laki datang kepada Rasûlullâh
Shallallahu „alaihi wa sallam lalu berkata: as-Salâmu
„alaikum (semoga keselamatan dari Allah tercurah
untukmu). Lalu Rasûlullâh Shallallahu „alaihi wa
sallam membalas salam orang tersebut, kemudian
orang tersebut duduk dan Rasûlullâh Shallallahu
„alaihi wa sallam bersabda: “(Dia mendapatkan)
sepuluh kebaikan”. Kemudian datang orang lain
kepada Beliau Shallallahu „alaihi wa sallam lalu
berkata: as-Salâmu„alaikum warahmatullah (semoga
keselamatan dan rahmat dari Allah tercurah untukmu).
Lalu Beliau Shallallahu „alaihi wa sallam membalas
salam orang tersebut, kemudian orang tersebut duduk
dan Rasûlullâh Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:
“(Dia mendapatkan) dua puluh kebaikan”. Kemudian
121
datang lagi orang lain kepada Beliau Shallallahu
„alaihi wa sallam lalu berkata: as-Salâmu„alaikum
warahmatullahi wabarakâtuh (semoga keselamatan,
rahmat dan keberkahan dari Allah tercurah untukmu).
Lalu Beliau Shallallahu „alaihi wa sallam membalas
salam orang tersebut, kemudian orang tersebut duduk
dan Rasûlullâh Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:
“(Dia mendapatkan) tiga puluh kebaikan”.
b. Bakti Sosial
Pimpinan telah melaksanakan bentuk bakti sosial pada
saat tertentu yaitu ketika terjadi musibah bencana alam
atau membantu sesama bagi yang membutuhkan.
Kegiatan bakti sosial dalam Komunitas mitsubishi
kuda (KMK) ini telah terlaksana pada bulan April 2018,
bentuk program bakti sosial ini mengajak para anggota,
bukan hanya touring dan foya-foya tetapi agar peduli
korban bencana, seperti korban bencana banjir di kota
Brebes. Dalam hal ini pimpinan mengajak para
anggotanya turut berbagi rizky untuk membantu sesama
seperti korban banjir di kota Brebes. Seperti yang di
sampaikan firman Allah SWT di dalam Surah Al Baqoroh
ayat (215) sebagai berikut.
122
يسألووك ماذا يىفقون قل ما أوفقتم مه خير فللوالديه
لسبيل وما تفعلوا مه والقربيه واليتامي والمساكيه وابه ا
به عليم خير فئن الل
Artinya.
Mereka bertanya kepada engkau tentang apa
yang mereka infakkan, Jawablah! Apa saja
harta yang kamu infakkan hendaklah diberikan
kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak
yatim, orang-orang miskin dan orang-orang
yang sedang dalam perjalanan. Dan apa saja
kebajikan yang kamu buat, maka
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui".
Firman Allah SWT di dalam Surah Al Baqoroh
ayat (215) dapat didefinisikan bahwa kita mengharuskan
kita menyisikan penghasilan kita untuk menginfakan
kepada orang-orang yang membutuhkan, dimana
pimpinan Komunitas mitsubishi kuda (KMK) khususnya
ranch Salatiga mengajak atau membangun perilaku
keagamaan dengan cara membantu sesama yang telah
terkena musibah sehingga tujuan dari komunitas sendiri
juga harus banyak dengan kegiatan-kegiatan positif seperti
kegiatan bakti sosial tersebut.
123
Disisi lain pimpinan juga mencontohkan setiap
kegiatan bakti sosial tersebut agar sebuah strategi
komunikasi suatu rencana dalam membangun perilaku
keagamaan yang memiliki tujuan untuk dicapai. Tidak
hanya komunitas bertujuan hura-hura atau touring, tetapi
para anggota menjadi sadar dan mengerti kegiatan-
kegiatan bakti sosial sangat bermanfaat bagi orang lain,
Gambar 4.13 Poster Bakti Sosial Bencana Banjir
c. Saling Membantu
Saling membantu merupakan kebiasaan mulia
yang harus kita bangun sebagai bentuk kepedulian
terhadap sesama manusia. Sehingga di dalam Komunitas
mitsubishi kuda (KMK) pun sangat memperkuat dan
saling membantu, apabila salah satu anggota yang
124
mengalami masalah di kendaraan khususnya Mitsubishi
Kuda. Biasanya para anggota ketika mengalami masalah
pada kendaraan langsung meminta pertolongan melalui
grup facebook. Anggota yang kendaraan terkena masalah
didaerah tertentu khususnya seluruh Indonesia langsung
cabang-cabang daerah Komunitas mitsubishi kuda (KMK)
yang lain saling membantu.
Sejumlah ayat dalam Alqur’an juga
mengisyaratkan sikap saling membantu ini sebagai bagian
dari kehidupan sehari-hari. Berikut ayat alquran tentang
saling membantu yang penting untuk kita perhatikan QS
Al Maidah ayat (2).
ثم وتعاوووا علي البر والتقوى ول تعاوووا علي ال
شديد العقاب إن الل والعدوان واتقوا الل
Artinya.
Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong
dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat
siksaan-Nya. (Q.S Al-Maidah: 2)
Di dalam Firman Allah SWT (Q.S Al-Maidah: 2)
Sebagai makhluk sosial, manusia yang tidak bisa
memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri selalu
125
membutuhkan bantuan orang lain. Di sinilah peran
Komunitas mitsubishi kuda (KMK) sikap saling
membantu dibutuhkan dalam rangka membantu
meringankan beban satu sama lain. Karena antara manusia
satu dengan yang lainnya pasti saling membutuhkan,
pimpinan sendiri sering mengingatkan dan
menginstruksikan ketika ada kendaraan dari salah satu
anggota yang terkena masalah agar segera membantu.
Sehingga tidak ada seorang pun manusia di muka bumi ini
yang tidak membutuhkan pertolongan dari orang lain.
Maka sangat tidak pantas bila seseorang memelihara sifat
sombong dan merendahkan orang lain karena merasa
dirinya lebih mulia. Karena pada hakikatnya kita semua
makhluk adalah yang lemah. Seperti yang di ungkapkan
sekretaris dari Komunitas mitsubishi kuda (KMK) ranch
Salatiga Om Makmun dalam akun facebook nya pada
tanggal 16 November 2019 pukul 13.35
Satu dari seribu manfaat bergabung dengan
komunitas ini, ketika teman sedang terkena
kendala di jalan, walau hanya kenal via grup
saja, terkadang wajah saja tak kenal, tapi
komunitas menyatukan kita, ketika ada kendala
dijalan. Kita saling membantu sebisa kita.
Apakah harus ikut komunitas? Tentunya tidak!
Kita membantu semua rekan-rekan semampu
126
kita. Khoirunnas anfauhum linnas, sebaik-
bakinya manuasia adalah yang bermanfaat
untuk orang lain.
Maka dalam ke anggota Komunitas mitsubishi
kuda (KMK) wujud saling membantu sudah ada.
Pimpinan juga selalu menganjurkan kegiatan ini tampak
dari anggotanya yang telah mengungkapkan isi hati
melalui akun media sosial bernama facebook.
127
Gambar 4.14 Saling Membantu
d. Silaturahmi Anggota
Pimpinan Komunitas mitsubishi kuda (KMK)
juga selalu mengingatkan untuk selalu memperkuat tali
persaudaraan dengan sangat menjunjung tinggi dalam hal
kegiatan menyambangi salah satu anggota pulang dari
ibadah haji, mendatangi apabila anggota yang sedang
128
menikah, dan melayat apabila salah satu kerabat dari
anggota yang berduka. Sesuai firman Allah SWT di dalam
Q.S Al Hujurat ayat (10) banyak mengajarkan tentang
persaudaraan, mengajarkan secara rinci, berikut Q.S Al
Hujurat ayat (10).
لعلكم إوما ٱلمؤمىون إخوة فأصلحوا بيه أخويكم وٱتقوا ٱلل
ترحمون
Artinya.
Orang-orang beriman itu sesungguhnya
bersaudara. Sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua
saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat.
Berikut adalah kegiatan silaturahmi anggota;
1) Silaturahmi Pulang dari Ibadah Haji
Kegiatan ini merupakan wujud rasa
kekeluargaan dengan silaturahmi menyambangi salah
satu anggota yang telah pulang dari ibadah haji pada
tanggal 15 September 2019. Kegiatan tersebut
terlaksana dikarenakan kekompakan anggota yang
sadar akan pentingnya tali asih satu sama lain. Dengan
menyambangi saudara dalam anggota Komunitas
mitsubishi kuda (KMK) tersebut, secara tidak
129
langsung pimpinan sudah mengajak kepada langkah
yang baik.
2) Silaturahmi pernikahan anggota
Ketika anggota memiliki acara pernikahan,
pimpinan langsung mengajak seluruh anggota yang
tidak berhalangan hadir untuk menyambanginya.
Dengan ini Komunitas mitsubishi kuda (KMK)
merupakan wujud kepedulian dan rasa kekeluargaan
terhadap satu anggota dengan anggota yang lainnya.
Oleh karena itu dengan adanya Komunitas mitsubishi
kuda (KMK) menyatukan, dengan hobby yang sama
kegemaran yang sama, di situlah tujuan komunitas
terbentuk.
Gambar 4.15 Undangan Pernikahan
130
Berdasarkan simpulan di atas maka dari itu Strategi
komunikasi pimpinan Komunitas mitsubishi kuda (KMK)
dalam perilaku keagamaan pada anggotanya yang beragama
Islam. Pimpinan mengarahkan suatu kegiatan khususnya di
dalam keagamaan terlaksana dengan sebaik-baiknya dan
anggota sendiri sangat berantusias mengikuti perintah dari
pimpinan.
131
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang strategi komunikasi
pimpinan komunitas mitsubishi kuda (KMK) dalam membangun
perilaku keagamaan pada anggotanya yang beragama Islam dengan
diperkuat data yang ada, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Strategi Komunikasi Pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda
(KMK) Dengan Anggotanya.
Dalam strategi komunikasi pimpinan komunitas
mitsubishi kuda (KMK) dengan anggotanya, pimpinan
menggunakan konsep strategi komunikasi dengan anggotanya
melalui kegiatan-kegiatan dan perencanaan strategi komunikasi
(communication planning) melalui kegiatan anniversary
Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) ranch Salatiga sesuai
dengan teori Fred R. David dengan tiga tahapan dalam kegiatan
tersebut antara lain, implementasi, perumusan, dan evaluasi.
Pimpinan berperan aktif dengan selalu memberi contoh dengan
tepat waktu saat kegiatan terlaksana. Memberi ide atau
132
masukan untuk sebuah kegiatan juga mempererat ke
kompakkan anggota.
2. Strategi Komunikasi Pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda
(KMK) dalam Perilaku Keagamaan pada Anggotanya yang
Beragama Islam
Berdasarkan hal ini Strategi komunikasi pimpinan
komunitas mitsubishi kuda (KMK) dalam perilaku keagamaan
pada anggotanya yang beragama Islam adalah melalui kegiatan-
kegiatan yang mengandung keagamaan, khususnya pada agama
Islam. Pimpinan memiliki gagasan tentang kegiatan keagamaan
seperti bakti sosial, silaturahmi, saling membantu. Selain itu
juga pimpinan di dalam sambutan selalu mengawali dengan
salam, bersyukur, dan mengucapkan sholawat. Pimpinan dalam
melalui strategi komunikasi dengan anggotanya dalam perilaku
keagamaan, anggota sebagian besar sangat antusias dalam
melaksanakan perintah dari pimpinan secara langsung, dan
menjadi kerja sama yang kuat dengan anggota satu dengan
anggota yang lainnya.
B. Saran
Demi mendukung kemajuan komunikasi mitsubishi kuda
(KMK) dan keberhasilan strategi komunikasi pimpinan dengan
133
anggotanya melalui kegiatan-kegiatan, penulis memberikan saran
sebagai berikut:
1. Bagi Pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK).
a. Memaksimalkan dalam memimpin Komunitas Mitsubishi
Kuda (KMK) agar strategi komunikasi pimpinan dengan
anggotanya lebih efektif lagi.
b. Pimpinan lebih tegas dalam memberikan keputusan setiap
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan
c. Pimpinan lebih tegas dalam memberikan waktu secara rutin
dalam melaksanakan kegiatan seperti kopi darat (KOPDAR)
dan kumpul kuda (KUMDA).
2. Bagi Anggota Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK)
a. Dalam melaksanakan perintah pimpinan dalam kegiatan
apapun lebih memproritaskan apabila sedang tidak ada acara
pribadi.
b. Anggota memiliki hak untuk memberikan masukan kepada
pimpinan apabila di dalam memimpin kurang pas.
134
DAFTAR PUSTAKA
Anggito Albi, Setiawan Johan. 2018. Metode Penelitian Kualitatif. Jawa
Barat Sukabumi: CV Jejak.
Akh. Muwafik saleh. 2016. Komunikasi Dalam Kepimpinan Organisasi.
Malang: Universitas Brawijaya Press.
Ahmad Abdul Azhim Muhammad. 2004. Strategi Hijrah, Solo: Tiga
Serangkai
Alo Liliweri. 2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna, (Jakarta: Prenada
Media Group.
Arni Muhammad. 2014. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Cangara Hafied. 2018. Pengantar Ilmu Komunikasi. Depok Jawa Barat: PT
Raya Grafindo Persada.
______________. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raya
Grafindo Persada.
______________. 2013. Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Depok: PT
Rajagrafindo Persada.
Daryanto. 2014. Teori Komunikasi. Malang: Gunung Samudra.
Dhona Rafika Holy. 2018. Komunikasi geografi. Yogyakarta: Jurnal
komunikasi.
Effendy Uchjan Onong, 2007. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
______________. 1993. Uchjana Onong, Dinamika Komunikasi, Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
______________. 2004. Uchjana Onong, Dinamika Komunikasi, Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
______________. 2003, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT.
Citra Aditya Bakti.
Fitrah Muh & Luthfiyah. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Jawa Barat
Sukabumi: Tindakan Kelas & Studi Kasus, CV Jejak.
George A Steiner. 1997. Kebijakan dan Strategi Manajemen, Jakarta: PT
Gelora Aksara Pratama.
Hakki Nurhakki Rustan Sultra Ahmad. 2017. Pengantar Ilmu Komunikasi.
Yogyakarta Sleman: penerbitan CV Budi Utama.
Hafulyon. 2014. Jurnal. Keragaman Konsep Kepemimpinan dalam
Organisasi. Batusangkar: Stain Batusangkar.
Jalaludin. 2016. Psikologi Agama. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Kartini, Kartono. 2011. Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: PT. Rajawali
grafindo Persada.
135
Luthans Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Moleong, Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mulyana Deddy. 2002. Ilmu Komunikasi Suatu pengantar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
______________. 2010. Suatu Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Remaja
Rosdakarya.
______________. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Rukajat, Ajat. 2018. Pendekatan Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:
Deepublish,.
Ricky W. Griffin. 2004. Manajemen. Jakarta: Erlangga.
Rousydiy Lathief T. A. 1989. Dasar-Dasar Rhetorica Komunikasi dan
Informasi. Medan: Firma Rimbow.
Suciati. 2017. Teori Komunikasi dalam Multi Perspekif. Yogyakarta: Buku
Litera.
Setiawan Johan & Anggito Albi. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Jawa Barat Kab Sukabumi: CV Jejak.
Sugiarto Eko. 2015. Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif Skripsi dan
Tesis. Yogyakarta Sleman: Suaka Media.
Saebani Ahmad dan Afifudin. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: Pustaka Setia.
Subqi Imam. 2016. Jurnal Pola Komunikasi Keagamaan Dalam Membentuk
Kepribadian Anak. Jurnal INJECT Volume 1, No 2
Suryanto. 2015. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: CV Pustaka Setia.
Suparman. 2019. Kepemimpinan Kepala Sekolah & Guru (Sebuah Pengatar
Teoritik). Indonesia: Uwais Inspirasi.
Tambunan Sony Toman. 2015. Pimpinan dan Kepemimpinan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Triningtyas Ariswanti Diana, 2016, Komunikasi Antar Pribadi, Jawa Timur
Magetan: CV. AE Media Grafika.
Wijono Sutarno. 2018. Kepemimpinan Dalam Perspektif Organisasi,
Jakarta: Prenadamedia Group.
Wahyuni, 2018, Agama dan Pembentukan Struktur Sosial Pertaubatan
Agama. Jakarta: Budaya, dan Tradisi Sosial, Prenadamedia Group.
Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Indonesia: PT. Gramedia
Widiasarana.
Yudiatmaja, Fridayana. 2013 .Kepemimpinan: Konsep, Teori dan
karakternya. Media Komunikasi FIS. 12(2): 29-38.
136
LAMPIRAN
Gambar 1
Wawancara dengan
Pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK)
Gambar 2
Wawancara dengan Wakil Pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK)
137
Gambar 3
Rapat Perencanaan Kegiatan Anniversary
Gambar 4
Serah terima Sticker dan Baju
sebagai simbolis peneliti bergabung Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK)
138
Gambar 5
Kegiatan Kumda (Kumpul Kuda) di Warung Sawah
Gambar 6
Kegiatan Kopdar di Denpom Jl Diponegoro
139
Gambar 7
Kegiatan Anniversary ke 1 di Karunia Resto Tlatar Boyolali
Gambar 8
Sambutan Pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK)
140
dalam Kegiatan Anniversary ke 1
Gambar 9
Sambutan Ketua Panitia Anniversary dan Penyerahan Potongan Kue
Oleh Ketua panitia Anniversary kepada Pimpinan Komunitas Mitusbishi
Kuda (KMK)
Gambar 10
Pembacaan Do’a penutup
kegiatan Anniversary oleh salah satu Anggota
141
Gambar 11
Kegiatan Bakti Sosial Bencana Banjir di Brebes
Gambar 12
Kegiatan Silaturohmi dalam rangka
Menengok anggota pulang dari Ibadah Haji
142
Gambar 13
Kegiatan Silaturohmi dalam rangka
Sukuran Pernikahan Anggota
Gambar 14
Kegiatan Saling Menolong
Ketika Anggota mengalami Kendala di Kendaraan
143
Gambar 15
Logo Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK)
Gambar 16
Logo Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) Ranch Salatiga
Gambar 17
144
Akun Grup Facebook Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK)
Gambar 18
Akun Grup Whatsapp Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) Ranch Salatiga
AD/ART
ANGGARAN DASAR
KOMUNITAS MITSUBISHI KUDA
Bahwa sesungguhnya Pancasila adalah Dasar dan Falsafah Bangsa dan
Negara Repubik Indonesia, yang menjamin bangsa Indonesia dalam
mencapai tujuannya yakni Masyarakat yang adil dan makmur. Bahwa dalam
pembangunan Manusia seutuhnya perlu dibina semua kegiatan masyarakat
yang bersifat positif diantaranya kegemaran yang bertalian dengan
kendaraan bermotor.
Dengan iktikad ikut serta mengembangkan kegemaran serta
meningkatkan sifat solidaritas maka dibentuk sebuah perkumpulan dengan
Anggaran Dasar sebagai berikut :
145
BAB I
NAMA, SIFAT, MOTTO, LOGO DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Komunitas Mitsubishi Kuda atau disingkat menjadi
KMK. Komunitas ini merupakan wadah yang menghimpun semua pemilik /
pengguna / Pengemar mobil Mitsubishi kuda di Indonesia yang merupakan
perubahan dari Komunitas Mitsubishi Kuda Facebook atau disingkat KMKf.
Sejak berdiri pertama kali pada tanggal 12 Februari 2012.
Pasal 2
Sifat
1. Komunitas Mitsubishi Kuda bersifat kekeluargaan, demokratis,
persaudaraan dan gotong royong.
2. Komunitas ini bukan merupakan organisasi politis, agama ataupun
yang terkait dengan organisasi lainnya.
3. Perkumpulan ini memberi kebebasan kepada Anggotanya untuk secara
aktif beraspirasi dalam mengisi program yang positif yang bermanfaat
bagi Anggota maupun bagi Organisasi.
Pasal 3
Motto
Komunitas Mitsubishi Kuda memiliki Motto “ Satu Kuda Sejuta Saudara”.
Pasal 4
Logo
Pasal 5
Tempat kedudukan
Komunitas Mitsubishi Kuda berkedudukan di Jakarta, dan selanjutnya
disebut kedudukan kantor pusat;
146
BAB II
AZAS, TUJUAN DAN KEGIATAN
Pasal 6
Azas
Komunitas Mitsubishi Kuda berdasarkan Undang-undang Dasar 1945 dan
Pancasila.
Pasal 7
Tujuan
1. Komunitas Mitsubishi Kuda merupakan wadah berkumpul,
berkomunikasi dan silahturahmi antar sesama anggota yang memiliki
hobi dan minat yang sama terhadap Mitsubishi kuda.
2. Komunitas Mitsubishi Kuda menjadi wadah mengembangkan dan
meningkatkan pengetahuan tentang hal-hal yang berhubungan dengan
Mitsubishi kuda sehingga dapat mengetahui dan mengatasi
permasalahan yang terjadi pada Mitsubishi kuda.
147
3. Komunitas Mitsubishi Kuda menanamkan perilaku disiplin dan tertib
berlalu lintas kepada seluruh anggotanya.
4. Komunitas Mitsubishi Kuda menjadi wadah mengekspersikan hobi
dan minat terhadap Mitsubishi kuda tanpa melanggar peraturan –
peraturan yang berlaku.
Pasal 8
Kegiatan
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Komunitas Mitsubishi Kuda adalah saling
tukar informasi, pembinaan, peningkatan, pengembangan dan pengetahuan
yang menyangkut tentang berkendaraan khususnya tentang Mitsubishi Kuda.
BAB III
KEDAULATAN
Pasal 9
Kedaulatan
148
Kedaulatan Komunitas ini ada pada anggota dan dilaksanakan sepenuhnya
oleh Rapat Anggota dan Rapat Anggota Luar Biasa.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 10
Keanggotaan
1. Anggota Komunitas Mitsubishi Kuda adalah Pemilik, dan Atau
Pengguna Kendaraan Mitsubishi Kuda. Ketentuan mengenai
keanggotaan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga
(ART).
Keanggotaan Perkumpulan ini terdiri dari :
a. Anggota Biasa
b. Anggota Luar Biasa
c. Anggota Sesepuh
2. Yang dapat menjadi Anggota Biasa adalah Pemilik dan Penggemar
Mobil merk Mitsubishi Kuda
3. Yang dapat menjadi Anggota Luar Biasa adalah semua orang yang
bersimpati kepada Organisasi dan ditetapkan oleh Rapat Pengurus.
4. Anggota Sesepuh adalah pendiri dan pengurus awal perkumpulan yang
aktif hingga saat ini.
5. Anggota yang memiliki kendaraan Mitsubishi Kuda yang masih
menjadi milik perusahaan, instansi pemerintah dan militer belum dapat
mendaftarkan kendaraan tersebut di perkumpulan kecuali atas ijin dari
instansi yang bersangkutan atau sedang dalam proses balik nama.
6. Keanggotaan ini bersifat bebas dan tidak mengikat.
Keanggotaan berakhir karena :
1. Meninggal dunia
149
2. Atas permintaan sendiri dengan mengajukan surat pengunduran diri.
3. Diberhentikan karena pelanggaran disiplin yang merugikan Organisasi.
BAB V
ORGANISASI KEPENGURUSAN
Pasal 11
Organisasi
Susunan kepengurusan Komunitas Mitsubishi Kuda terdiri dari :
1. Pengurus pusat Komunitas Mitsubishi Kuda dan atau disebut
pengurus pusat KMK
2. Pengurus wilayah Komunitas Mitsubishi Kuda dan atau disebut
coordinator ranch
Pasal 12
Kepengurusan
Kepengurusan Pusat merupakan perwakilan tertinggi komunitas, dipilih
secara utuh dalam satu paket pemilihan yang dilaksanakan oleh seluruh
perwakilan wilayah atau ranch dan atau minimal 2/3 dari jumlah perwakilan
wilayah atau ranch. Susunan pengurus pusat KMK terdiri dari :
1. Ketua Umum,
2. Wakil Ketua,
3. Sekretaris
4. Bendahara
Kepengurusan Wilayah merupakan perwakilan wilayah yang dipilih secara
demokratis dan aklamasi oleh seluruh dan atau minimal 2/3 anggota pada
wilayah masing-masing, kemudian di kukuhkan dan dilantik oleh pengurus
pusat KMK melalui surat keputusan pengangkatan, dimana susunan
kepengurusan wilayah atau ranch terdiri dari :
1. Koordinator Ranch
150
2. Sekretaris Ranch
Pasal 13
Persyaratan Pengurus
1. Adalah Anggota Komunitas Mitsubishi Kuda.
2. Memiliki Visi dan Misi yang jelas melalui program kerja dan
kegiatan.
3. Memiliki kemampuan dan kredibilitas yang baik dan tidak tersangkut
masalah hukum.
4. Memiliki minat dan berdedikasi tinggi terhadap komunitas.
5. Bersedia melaksanakan, taat dan tunduk kepada AD/ART dan
melaksanakannya.
Pasal 14
Masa Bakti Pengurus
Masa Bakti Pengurus baik Kepengurusan Pusat KMK maupun Ranch di atur
dan di samakan yaitu 3 (Tiga) Tahun dan ketua dapat dipilih untuk 2 (dua)
Kali periode.
penggantian kepengurusan dilakukan selambat-lambatnya pada akhir bulan
januari tahun yang ditentukan
Pengurus dapat berhenti, karena :
a. Masa bhakti telah selesai dan telah terpilih pengurus baru.
b. Mengundurkan diri.
c. Diberhentikan karena pelanggaran disiplin yang merugikan
Perkumpulan.
d. Meninggal dunia.
Pasal 15
Tugas dan Kewajiban Pengurus
1. Setiap Pengurus harus membuat laporan kerja setiap tahun pada Rapat
Anggota Tahunan dan pada akhir masa bhaktinya dan dilaporkan pada
151
Rapat Anggota melalui laporan pertanggung jawaban yang
disampaikan oleh Ketua.
2. Ketua baru harus sudah dapat menetapkan susunan kepengurusannya
paling lambat 1 (satu) bulan setelah dilantik.
3. Pengurus mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan rapat
anggota dan rapat anggota luar biasa;
4. Membuat program kerja dan menjalankan program kerja tersebut;
5. Menghadiri rapat pengurus yang menyangkut tugas dan fungsinya;
BAB VI
RAPAT-RAPAT
Pasal 16
Rapat Anggota
1. Kekuasan tertinggi dalam Perkumpulan ini berada dalam Rapat
Anggota.
2. Rapat anggota diadakan sekali dalam 1 (satu) tahun.
3. Rapat anggota luar biasa dapat diadakan apabila :
a. Diminta oleh dua pertiga dari jumlah Anggota.
b. Ada hal penting yang menyangkut kelangsungan hidup
Perkumpulan.
4. Keputusan dalam Rapat Anggota diambil secara musyawarah.
Pasal 17
Rapat Anggota Luar Biasa
Sama dengan rapat anggota dan hanya dilakukan apabila terjadi
permasalahan yang sangat mendesak dan dilakukan oleh pengurus pusat dan
perwakilan ranch.
152
BAB VII
KEKAYAAN KOMUNITAS
Pasal 18
Kekayaan Komunitas
Kekayaan Komunitas diperoleh dari :
1. Uang Pangkal yang diperoleh pada saat pendaftran anggota dan di
tarik hanya satu kali;
2. Sumbangan Sukarela;
3. Hasil- hasil usaha yang sah;
4. Dana dari Sponsorship.
Pasal 19
Penggunaan Kekayaan Komunitas
Pengunaan Kekayaan Komunitas adalah dari anggota, oleh anggota dan
untuk anggota. diatur dan dilaksanakan oleh pengurus.
Hal- hal yang berhubungan dengan kekayaan komunitas diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB VIII
PERUBAHANAN DAN PEMBUBARAN
Pasal 20
Perubahan
1. Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilaksanakan dengan
keputusan rapat anggota.
2. Keputusan adalah sah apabila di terima dan disetujui oleh sekurang-
kurangnya 2/3 dari jumlah anggota rapat.
3.
153
Pasal 21
Pembubaran
1. Komunitas Mitsubishi Kuda ini hanya dapat dibubarkan dengan
Rapat Anggota Luar Biasa
2. Keputusan adalah sah apabila diterima dan disetujui oleh sekurang-
kurangnya 2/3 dari seluruh anggota Komunitas Mitsubishi Kuda.
3. Kekayaan Komunitas setelah dikurangi beban dan atau tanggungan
komunitas pada pihak ketiga, akan dikembalikan lagi kepada
anggota.
BAB IX
PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur didalam Anggaran Dasar
ini diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga (ART). Anggaran
Dasar ini berlaku sejak ditanda tangani.
Jakarta, Oktober 2014
Didi Za
Ketua Umum Darin Ilmiyati
Sekretaris
154
EVALUASI STRATEGI KOMUNIKASI PIMPINAN KOMUNITAS
MITSUBISHI KUDA (KMK) DALAM KEGIATAN ANNIVERSARY
KE-1 TAHUN
1) Bentuk Kegiatan
a) Pendataan Anggota
Dimana pendataan anggota yang hadir tersebut mengisi list di grup
whatsapp yang telah di siapkan oleh panitia anniversary.
Kemudian pimpinan dan seluruh anggota komunitas Mitsubishi
kuda (KMK) berkumpul di SPBU Tengaran untuk persiapan
touring ke lokasi anniversary di Karunia resto Tlatar Boyolali.
b) Pembukaan
Pembukaan di awali dengan pembawa acara oleh panitia dimana
panitia juga mempersiapkan kue anniversary.
c) Sambutan
Sambutan Ketua panitia penyelenggara kegiatan Anniversary 1st
Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK).
Sambutan dari bendahara Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK)
Sambutan dari pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK)
155
d) Pengukuhan anniversary (KMK) dan penutupan pembukaan.
Dimana akan di sahkan oleh pimpinan Komunitas Mitsubishi
Kuda (KMK) dengan pemotongan kue anniversary. Di tutup
dengan doa.
e) Acara Out bond anak-anak anggota dan coffie break
Dimana anak-anak dari anggota melakukan hiburan dengan
outbond, sedangkan pimpinan dan anggota coffie break dan
berbincang-bincang santai.
f) Istirahat Sholat dan Makan
Setelah anak-anak anggota selesai out bond dilanjutkan istirahat
Sholat bagi anggota yang beragama Islam dan dilanjutkan makan
siang yang sudah di siapkan oleh Karunia resto Tlatar Boyolali.
g) Game dan Tukar Kado
Acara game ini diisi oleh panitia anniversary dengan memberikan
pertanyaan lucu atau seputar tentang komunitas Mitsubishi kuda
(KMK) dengan memberikan hadiah yang sudah dibawa oleh
anggota, dimana anggota di wajibkan membawa kado seharga
30.000-50.000 untuk meramaikan acara game.
h) Penutup dan Foto-Foto
Dimana acara penutup ini disertai foto-foto, dilakukan di parkiran
dan seluruh mobil dimana pimpinan menginstruksikan menata rapi
156
posisi parkir mobil agar saat di foto menjadi bagus. Foto-foto
tersebut disertai menggunakan logo banner anniversary 1st
Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) diikuti hanya pimpinan dan
anggotanya saja.
2) Tujuan Kegiatan
a) Dalam Masyarakat
Mengubah paradigma dan stigma negatif masyarakat yang melihat
pada acara anniversary tentang komunitas.
b) Bagi Komunitas Lain
Memberikan inspirasi bagi komunitas lain yang melihat acara
anniversary untuk bersahabat sesama komunitas.
c) Bagi Pimpinan
Merekatkan tali silaturahmi antar anggota agar sesama anggota
baik yang baru gabung maupun sudah lama gabung saling
mengenal dan khususnya keluarga dari anggota juga mengenal
keluarga yang liannya. Mengetahui struktur organisasi dalam
Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK)
d) Bagi Panitia Penyelenggara Anniversary
Mengakrabkan Keluarga besar komunitas Mitsubishi Kuda
(KMK). Menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan, persahabatan
157
dan keakraban antar sesama anggota. Sebuah trobosan yang
fungsional untuk mencapai sasaran-sasaran yang positif.
3) Waktu, Tempat dan Akomodasi
Hari dan Tanggal : Minggu, 15 Desember 2019
Pukul : 09.00 WIB – Selesai
Tempat : Karunia Resto Tlatar Boyolali
4) Rundown Acara Terlaksana
09.00 : Kumpul di SPBU Tengaran
09.30-10.30 : Touring Road to Tlatar
10.30-11.00 : Sampai lokasi, foto-foto, persiapan
11.00-12.30 : Acara Anniversary 1st KMK
- Sambutan
- Laporan
- Pemotongan Kue Anniversary
- Penutup Do’a
12.30-13.45 : Out bond anak-anak anggota
: Coffie Break
: Istirahat Sholat
: Makan Siang
13.45-14.30 : Game dan Tukar Kado
158
14.30-15.00 : Foto-Foto
15.00 : Persiapan Touring Pulang
5) Susunan Panitia
Ketua : Om Rusli
Sekretaris : Om Abid Azka
Bendahara : Om Eko
Seksi Konsumsi : Tante Tri
: Tante Yuli
Seksi Acara : Om Makmun
: Om Thohir
Seksi Hiburan : Om Didin
: Om Manto
Seksi Dokumentasi : Om Lang
: Om Marno
Koordinator Lapangan : Om Bagus
: Om Dadang
: Om Edi
6) Laporan Keuangan
Berikut laporan keuangan anniversary 1st Komunitas Mitsubishi Kuda
(KMK)
159
a) Pemasukan Dana
- Kas :Rp1.000.000,-
- Iuran Anggota Rp 150.000,- X 20 :Rp3.000.000,-
- Kaos Ranch Salatiga (13 Kaos) :Rp1.395.000,-
- Kaos Anniversary (32 Kaos) :Rp2.825.000,-
Total :Rp8.220.000,-
b) Pengeluaran Dana
- Biaya Kaos Anniversary :Rp2.340.000,-
- Biaya Kaos Ranch :Rp1.000.000,-
- Biaya stiker Anniversary : Rp 390.000,-
- Biaya Banner MMT Anniversary : Rp 136.000,-
- Kue Anniversary : Rp 160.000,-
- Biaya Konsumsi (45dewasa+15 anak) :Rp2.700.000,-
- Biaya Out Bond : Rp 500.000,-
Total :Rp7.226.000,-
c) Saldo Akhir Anniversary : Rp 994.000,-
7) Kendala Atau Hambatan
Hambatan-hambatan yang di alami sejak persiapan hingga
pelaksanaan anniversary yaitu:
a) Manajemen waktu yang kurang terkendali
160
b) Kurangnya koordinasi antar panitia
c) Persiapan waktu saat berkumpul di SPBU Tengaran molor
waktunya jadi waktu saat perencanaan rundown molor 30menit.
8) Saran
Adapun saran untuk acara anniversary 1st Komunitas
Mitsubishi Kuda (KMK) sebagai berikut.
a) Panitia harus lebih berkoordinasi dan mematangkan acara yang
akan dibawakan.
b) Panitia harus lebih mematangkan segala persiapan yang
dibutuhkan seperti persiapan MC, Jadwal acara, atau yang
lainnya yang berhubungan dengan acara.
c) Para anggota yang ikut partisipasi harus on time sesuai rundown
acara.
9) Hasil Kegiatan
Peserta Kegiatan Anniversary 1st diikuti 20 peserta juga
anggota dalam struktur organisasi Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK)
Ranch Salatiga sebagai berikut.
Pimpinan - Om Dadang
Wakil Pimpinan - Om Edi
161
Penasehat - Om Bagus Sanjaya
Sekretaris - Om Makmun
Bendahara - Om Eko
Anggota - Om Lang
- Om Didin
- Om Tohir
- Om Abid Azka
- Om Bahaudin
- Om Rusli
- Om Marno
- Om Imam
- Om Mulyadi
- Om Bagus Widodo
- Om Ngadiyanto
- Om Samuel
- Om Gunawan
- Tante Fitri
- Om Said
162
CURRICULUM VITAE
Nama : Muhammad Abid Azka
Tempat/Tgl. Lahir : Kab, Semarang, 07 Juni 1996
Alamat : Jl Lurik Manunggal Krajan 1 01/03
Ds Bener Kec. Tengaran, Kab. Semarang
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan Terakhir : MA (Madrassah Aliyah)
Telepon (HP) : 0895360436189
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Email : [email protected]
Hobi : Otomotif, Video Cinematic
PENDIDIKAN FORMAL
SDN Bener 01
SMP N 10 Salatiga
MAN Salatiga
KEMAMPUAN DAN KEAHLIAN
Mahir dalam memperbaiki kendaraan roda 4
Mahir dalam mengemudi
Mahir dalam mengoperasikan kamera
163
PEDOMAN WAWANCARA
A. Untuk Pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) ranch Salatiga
1. Bagaimana Latar Belakang dari Komunitas Mitsubishi Kuda?
2. Bagaimana Sejarah Komunitas Mitsubishi Kuda?
3. Apakah Visi Misi Komunitas?
4. Sejak kapan menjadi pimpinan komunitas?
5. Adakah target atau pencapaian sebagai pimpinan komunitas?
6. Bagaimana sistem organisasi Komunitas Mitsubishi Kuda?
7. Bagaimana strategi komunikasi pimpinan komunitas Mitsubishi
Kuda dengan anggotanya?
8. Bagaimana strategi komunikasi pimpinan Komunitas Mitsubishi
Kuda dalam perilaku keagamaan pada anggotanya yang beragama
Islam?
B. Untuk wakil pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) ranch
Salatiga
1. Bagaimana Gambaran Umum Komunitas Mitsubishi Kuda?
2. Sejarah Komunitas Mitsubishi Kuda?
3. Visi Misi Komunitas Mitsubishi Kuda?
4. Suka duka menjadi sekjen komunitas?
5. Apa saja bentuk komunikasi yang diterapkan pemimpin?
164
6. Bagaimana strategi komunikasi pimpinan komunitas Mitsubishi
Kuda dengan anggotanya?
7. Bagaimana pemimpin melakukan komunikasi dengan anda?
8. Kegiatan apa yang telah di gagas oleh pemimpin dalam
membentuk perilaku keagamaan?
C. Untuk Sekretaris/mewakili anggota Komunitas Mitsubishi Kuda
(KMK) ranch Salatiga
1. Bagaimana Gambaran Umum Komunitas?
2. Bagaimana peran dari pemimpin dan wakil koordinator lapangan?
3. Suka duka menjadi anggota?
4. Bagaimana cara komunikasi pimpinan dengan anda selaku
anggota?
5. Menurut anda, langkah paling efektif apakah dalam membangun
perilaku keagamaan yang telah dilakukan pimpinan anda?
165
HASIL WAWANCARA
Narasumber : Pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) ranch
Salatiga
Nama : Dadang Satryo
Tempat : Warung Sawah Pulutan Kota Salatiga
Waktu : Minggu, 10 November 2019, pukul 15.30 WIB
1. Pertanyaan : Bagaimana Latar Belakang dari Komunitas
Mitsubishi Kuda?
Jawaban : Latar belakang KMK awalnya dari Komunitas
Mitsubish Kuda facebook yang di anggotai 35 orang hingga sekarang
menjadi 3030
2. Pertanyaan : Bagaimana Sejarah Komunitas Mitsubishi Kuda?
Jawaban : Sejarahnya pertama bernama Komunitas Mitsubishi
Kuda Facebook (KMKF) yaitu karena berdiri hanya melalui Grup
Facebook, anggotanya ada 35 orang sampai sekarang masih aktif. Dan
dari 35 tetap di KMK dan sebagian mendirikan komunitas lain.
Berdirinya cabang-cabang atau ranch didaerah pada tahun 2012, pertama
kalinya cabang adalah Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) Ranch
Tangerang. Tujuannya agar setiap daerah lebih mudah kumpul menjalin
silaturahmi sesuai daerahnya, agar segala informasi tentang merawat
Mitsubishi Kuda lebih cepat dan bisa saling membantu. Awalnya
anggota Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) yang berdomisili di kota
166
Salatiga bergabung dengan Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) Ranch
Semarang, lambat laun anggota dari Salatiga banyak yang mengeluhkan
ketika kumpul harus ke Semarang kemudian sepakat anggota dari kota
Salatiga mengajukan cabang atau ranch baru kepemimpinan pusat, dan
resmi berdirinya Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) Ranch Salatiga
baru satu tahun pada tanggal 3 Desember 2018, dan insyaallah akan di
laksanakan Anniversary besok tanggal 15 Desember 2019 di Karunia
Resto, Tlatar Boyolali ”
3. Pertanyaan : Apakah Visi Misi Komunitas?
Jawaban : Visi “Satu Kuda Sejuta Saudara” yang lebih Kreatif
dan Innovatif
Misi
a) Eksistensi Berkomunikasi.
b) Rekrutmen anggota baru.
c) Pengurus yang edukatif, siap melayani, dan
bekerja sama.
d) Menjalin hubungan yang komunikatif dan sehat
antar ranch/korwil dan lintas komunitas.
e) Kedepankan kebersamaan dan menghilangkan
kepentingan pribadi,
167
f) Kembali ke komunitas Mitsubishi kuda yang
humoris dan serius. Jadikan facebook official
komunitas Mitsubishi kuda (KMK) wadah dan
share dunia otomotif.
g) Perubahan dan semangat baru.
4. Pertanyaan : Sejak kapan menjadi pimpinan komunitas?
Jawaban : Tanggal 10 Oktober 2018
5. Pertanyaan : Adakah target atau pencapaian sebagai pimpinan
komunitas?
Jawaban : Memajukan Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK)
agar khususnya pemilik Mitsubishi Kuda banyak yang minat untuk
gabung dan diterima. Namun kegiatan yang pasti adalah merekatkan
sesama anggota pecinta Mitsubishi Kuda dan saling menjalin
kekeluargaan sesuai dengan textline “Satu Kuda Sejuta Saudara
6. Pertanyaan : Bagaimana sistem organisasi Komunitas Mitsubishi
Kuda?
Jawaban : Seperti biasanya ada ketua, wakil ketua, penasehat,
sekretaris, bendahara, dan humas.
7. Pertanyaan : Bagaimana strategi komunikasi pimpinan komunitas
Mitsubishi Kuda dengan anggotanya?
168
Jawaban : Untuk memimpin Komunitas Mitsubishi Kuda
(KMK) khususnya di Ranch Salatiga ini sangat bisa di arahkan untuk
anggotanya, dan rata-rata menggunakan cara berkomunikasi dengan
kegiatan-kegiatan yang ada. Biasanya dalam melakukan kegiatan-
kegiatan sendiri saya memberikan contoh agar lebih memproritaskan
kegiatan yang ada, dimana ketika anggota memiliki waktu luang
diharapkan juga mengikuti kegiatan yang ada. Bertujuan untuk selalu
memiliki rasa memiliki, memperkuat tali persaudaraan, dan kompak
solid. Di dalam kegiatan rutin komunitas Mitsubishi kuda (KMK) juga
saya melakukan himbauan untuk meluangkan waktu seperti kegiatan
besar ataupun kegiatan kecil. Seperti kegiatan besar meliputi
anniversary yang akan dilaksanakan, bakti sosial, dan jamnas, adapun
kegiatan kecil yang dilaksanakan rutin yang seperti kumda (kumpul
kuda), kopdar (kopi darat) pada malam hari
8. Pertanyaan : Bagaimana strategi komunikasi pimpinan Komunitas
Mitsubishi Kuda dalam perilaku keagamaan pada anggotanya yang
beragama Islam?
Jawaban : Komunitas Mitsubishi kuda (KMK) melalui kegiatan
silaturahmi bertujuan merekatkan kekeluargaan sesama anggota Apabila
ada sebagian anggota yang terkena trobel pada mobilnya anggota yang
lainnya bisa membantu, disisi lain kegiatan bakti sosial apabila sesama
169
baik teman atau saudara di tempat lain terkena musibah atau ada
bencana alam kita bisa membantu melalui mengumpulkan dana dan kita
langsung menyalurkan sendiri ketempat itu. Dengan sering kita kumpul
budaya seperti hari ini kita berkumpul sama keluarga sama anak sama
istri Jadi kita saling bisa kenal salam silaturahmi juga untuk kedepannya
kita juga saling menjaga diri agar supaya sesama anggota tidak terjadi
gesekan yang bisa memecah.
Narasumber : Wakil Pimpinan Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) ranch
Salatiga
Nama : Mantri Eddy
Tempat : Warung Sawah Pulutan Kota Salatiga
Waktu : Minggu, 10 November 2019, pukul 16.00 WIB
1. Pertanyaan : Bagaimana Gambaran Umum Komunitas Mitsubishi
Kuda?
Jawaban : Komunitas Mitsubishi Kuda awalnya dari grup
facebook. Dimana setiap orang bebas bergabung grup tersebut.
2. Pertanyaan : Sejarah Komunitas Mitsubishi Kuda?
Jawaban : Sejarahnya khususnya KMK ranch Salatiga didasari
beberapa anggota yang berdomisili di Salatiga merasakan keberatan
apabila ada acara kumpulan kuda (kumda) sebulan sekali ke Semarang.
3. Pertanyaan : Visi Misi Komunitas Mitsubishi Kuda?
170
Jawaban : Visi “Satu Kuda Sejuta Saudara” yang lebih Kreatif
dan Innovatif
Misi
a) Eksistensi Berkomunikasi.
b) Rekrutmen anggota baru.
c) Pengurus yang edukatif, siap melayani, dan
bekerja sama.
d) Menjalin hubungan yang komunikatif dan sehat
antar ranch/korwil dan lintas komunitas.
e) Kedepankan kebersamaan dan menghilangkan
kepentingan pribadi,
f) Kembali ke komunitas Mitsubishi kuda yang
humoris dan serius. Jadikan facebook official
komunitas Mitsubishi kuda (KMK) wadah dan
share dunia otomotif.
g) Perubahan dan semangat baru.
4. Pertanyaan : Apa saja bentuk komunikasi yang diterapkan
pemimpin?
Jawaban : Bentuk komunikasi pimpinan dalam menyampaikan
suatu hal tentang komunitas Mitsubishi kuda (KMK) terkhusus ranch
171
Salatiga dengan kegiatan-kegiatan yang tujuan lebih menjalin
kekeluargaan yang kental.
5. Pertanyaan : Bagaimana strategi komunikasi pimpinan komunitas
Mitsubishi Kuda dengan anggotanya?
Jawaban : Pimpinan dalam melakukan strategi komunikasi
lebih memberikan contoh berangkat lebih awal dan aktif mengajak di
grup whatsapp, sehingga anggota sendiri menjadi antusias dimana setiap
kegiatan-kegiatan banyak yang mengikuti dan lebih segan apabila
pimpinan memberikan contoh secara langsung
6. Pertanyaan : Bagaimana pemimpin melakukan komunikasi
dengan anda?
Jawaban : Biasanya melakukan koordinasi di bentuk dengan
grup whatsapp khusus pengurus, isinya tentang keluh kesah komunitas
Mitsubishi kuda (KMK) dan kedepannya.
7. Pertanyaan : Kegiatan apa yang telah di gagas oleh pemimpin
dalam membentuk perilaku keagamaan?
Jawaban : Om Dadang dalam kegiatan saling membantu selalu
berantusias membantu anggota dari manapun yang terkena masalah
dengan mobil, dan apabila pimpinan sedang ada tugas di luar kota juga
selalu mengingatkan anggota yang tidak memiliki kegiatan apapun agar
segera membantu memalui grup facebook.
172
Narasumber : Sekretaris / Mewakili Anggota Komunitas Mitsubishi Kuda
(KMK) ranch Salatiga
Nama : Makmun
Tempat : Warung Sawah Pulutan Kota Salatiga
Waktu : Minggu, 10 November 2019, pukul 16.30 WIB
1. Pertanyaan : Bagaimana Gambaran Umum Komunitas?
Jawaban : Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) sangat
memperkuat persaudaraan sangat di utamakan wujud dari kekeluargaan,
sering kali anggota yang sudah tidak lagi memiliki Mitsubishi kuda,
masih tetap di anggap gabung dengan Komunitas Mitsubishi Kuda
(KMK)
2. Pertanyaan : Bagaimana peran dari pemimpin dan wakil
pimpinan?
Jawaban : sama-sama aktif dalam menyampai suatu hal kayak
kegiatan-kegiatan lebih condong memberikan contoh terhadap anggota
untuk lebih aktif dalam kegiatan komunitas.
3. Pertanyaan : Suka duka menjadi anggota?
Jawaban : Sukanya rasa kekeluargaan sangat kuat baik di dalam
berkomunikasi dan tidak neko-neko biasanya kan komunitas itu selalu
pamer modifikasi yang apa sudah diganti dan memanas-manasi, disini
komunitas Mitsubishi kuda (KMK) tidak ada oknum seperti itu.
173
4. Pertanyaan : Bagaimana cara komunikasi pimpinan dengan anda
selaku anggota?
Jawaban : Lebih sering menyampaikan undangan-undangan
kegiatan di dalam grup whatapp dan selalu mengingatkan untuk menjaga
tali parsaudaraan di setiap sambutan di dalam kegiatan.
5. Pertanyaan : Menurut anda, langkah paling efektif apakah dalam
membangun perilaku keagamaan yang telah dilakukan pimpinan anda?
Jawaban : Pimpinan agar memberikan contoh kepada
anggotanya agar meniru apa yang dilakukan pimpinan. terkait dengan
kegiatan bakti sosial pimpinan selalu memegang teguh Khoirunnas
anfauhum linnas, sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk
orang lain. Dimana ketika kita membantu bagi orang yang
membutuhkan akan menjadi manfaat bagi orang lain.
174
TRIANGULASI DATA
No Rumusan
Masalah
Pertanyaan Jawaban Kesimpulan
1 Bagaimana
strategi
komunikasi
pimpinan
Komunitas
Mitsubishi
Kuda
(KMK)
dengan
anggotanya?
Bagaimana
Sejarah
Komunitas
Mitsubishi
Kuda?
Sejarahnya pertama
bernama Komunitas
Mitsubishi Kuda Facebook
(KMKF) yaitu karena
berdiri hanya melalui Grup
Facebook, anggotanya ada
35 orang sampai sekarang
masih aktif. Dan dari 35
tetap di KMK dan sebagian
mendirikan komunitas lain.
Berdirinya cabang-cabang
atau ranch didaerah pada
tahun 2012, pertama
kalinya cabang adalah
Komunitas Mitsubishi
Kuda (KMK) Ranch
Tangerang. Tujuannya agar
setiap daerah lebih mudah
kumpul menjalin
silaturahmi sesuai
daerahnya, agar segala
informasi tentang merawat
Mitsubishi Kuda lebih
cepat dan bisa saling
membantu. Awalnya
anggota Komunitas
Mitsubishi Kuda (KMK)
yang berdomisili di kota
Salatiga bergabung dengan
Komunitas Mitsubishi
Kuda (KMK) Ranch
Semarang, lambat laun
Komunitas
Mitusbishi
Kuda (KMK
) awalnya
berdiri melalui
laman grup
yang di namai
KMKF berada
di Jakarta.
Berdirinya
ranch/cabang
pertama di
Tangerang.
Muncul di
ranch Salatiga
karena
anggota dari
Salatiga
banyak yang
mengeluhkan
ketika kumpul
harus ke
Semarang
kemudian
sepakat
anggota dari
kota Salatiga
mengajukan
cabang atau
ranch baru
kepemimpinan
175
Adakah
target atau
pencapaian
sebagai
pimpinan
komunitas?
Bagaimana
strategi
komunikasi
anggota dari Salatiga
banyak yang mengeluhkan
ketika kumpul harus ke
Semarang kemudian
sepakat anggota dari kota
Salatiga mengajukan
cabang atau ranch baru
kepemimpinan pusat, dan
resmi berdirinya
Komunitas Mitsubishi
Kuda (KMK) Ranch
Salatiga baru satu tahun
pada tanggal 3 desember
2018, dan insyaallah akan
di laksanakan anniversary
besok tanggal 15 desember
2019 di Karunia Resto,
Tlatar Boyolali ”
Memajukan Komunitas
Mitsubishi Kuda (KMK)
agar khususnya pemilik
Mitsubishi Kuda banyak
yang minat untuk gabung
dan diterima. Namun
kegiatan yang pasti adalah
merekatkan sesama
anggota pecinta Mitsubishi
Kuda dan saling menjalin
kekeluargaan sesuai dengan
textline “Satu Kuda Sejuta
Saudara
Pimpinan dalam melakukan
strategi komunikasi lebih
pusat.
Komunitas
Mitsubishi
Kuda (KMK)
target yang di
capai untuk
menarik
pemilik
Mitsubishi
Kuda
berminat
untuk
bergabung.
Dan utamanya
merekatkan
silaturahmi.
Strategi
176
pimpinan
komunitas
Mitsubishi
Kuda
dengan
anggotanya?
memberikan contoh
berangkat lebih awal dan
aktif mengajak di grup
whatsapp, sehingga
anggota sendiri menjadi
antusias dimana setiap
kegiatan-kegiatan banyak
yang mengikuti dan lebih
segan apabila pimpinan
memberikan contoh secara
langsung
Komunikasi
pimpinan
yaitu lebih
memberikan
contoh secara
langsung dan
aktif dalam
menggiatkan.
2. Bagaimana
strategi
komunikasi
pimpinan
Komunitas
Mitsubishi
Kuda
(KMK)
dalam
perilaku
keagamaan
pada
anggotanya
yang
beragama
Islam
Bagaimana
strategi
komunikasi
pimpinan
Komunitas
Mitsubishi
Kuda dalam
perilaku
keagamaan
pada
anggotanya
yang
beragama
Islam?
Komunitas Mitsubishi kuda
(KMK) melalui kegiatan
silaturahmi bertujuan
merekatkan kekeluargaan
sesama anggota Apabila
ada sebagian anggota yang
terkena trobel pada
mobilnya anggota yang
lainnya bisa membantu,
disisi lain kegiatan bakti
sosial apabila sesama baik
teman atau saudara di
tempat lain terkena
musibah atau ada bencana
alam kita bisa membantu
melalui mengumpulkan
dana dan kita langsung
menyalurkan sendiri ke
tempat itu. Dengan sering
kita kumpul budaya seperti
hari ini kita berkumpul
sama keluarga sama anak
sama istri Jadi kita saling
bisa kenal salam
Strategi
komunikasi
pimpinan
dalam
perilaku
keagamaan
yaitu
silaturahmi,
bakti sosial,
saling
membantu
177
Menurut
anda,
langkah
paling
efektif
apakah
dalam
membangun
perilaku
keagamaan
yang telah
dilakukan
pimpinan
anda?
silaturahmi juga untuk
kedepannya kita juga saling
menjaga diri agar supaya
sesama anggota tidak
terjadi gesekan yang bisa
memecah
Pimpinan agar memberikan
contoh kepada anggotanya
agar meniru apa yang
dilakukan pimpinan. terkait
dengan kegiatan bakti
sosial pimpinan selalu
memegang teguh (HR
Ahmad dan Thabrani)
Khoirunnas anfauhum
linnas, sebaik-baiknya
manusia adalah yang
bermanfaat untuk orang
lain. Dimana ketika kita
membantu bagi orang yang
membutuhkan akan
menjadi manfaat bagi orang
lain.
Langkah
paling efektif
membangun
perilaku
keagamaan
yaitu
Pimpinan
memegang
teguh
Khoirunnas
anfauhum
linnas,
178
REDUKSI DATA
Masalah
Diteliti
Tokoh Analis
Mantri Eddy Makmun
Strategi
komunikasi
pimpinan
dengan
bawahan
Pimpinan
Dalam
Membangun
Perilaku
Keagamaan
“ Pimpinan dalam
melakukan strategi
komunikasi lebih
memberikan contoh
berangkat lebih
awal dan aktif
mengajak di grup
whatsapp, sehingga
anggota sendiri
menjadi antusias
dimana setiap
kegiatan-kegiatan
banyak yang
mengikuti dan lebih
segan apabila
pimpinan
memberikan contoh
secara langsung”
Om Dadang dalam
kegiatan saling
membantu selalu
berantusias
membantu anggota
dari manapun yang
terkena masalah
dengan mobil, dan
apabila pimpinan
sedang ada tugas di
luar kota juga selalu
“ Lebih sering
menyampaikan
undangan-undangan
kegiatan di dalam
grup whatsapp dan
selalu
mengingatkan
untuk menjaga tali
parsaudaraan di
setiap sambutan di
dalam kegiatan.
Pimpinan agar
memberikan contoh
kepada anggotanya
agar meniru apa
yang dilakukan
pimpinan. terkait
dengan kegiatan
bakti sosial
pimpinan selalu
memegang teguh
Khoirunnas
anfauhum linnas,
Pimpinan dalam
strategi
komunikasi
melalui contoh
langsung,
dengan
kegiatan-
kegiatan rutin
Komunitas
Mitsubishi
Kuda. Juga
lebih sering
menyampaikan
undangan
kegiatan di grup
whatsapp.
Pimpinan
membangun
keagamaan
dengan kegiatan
saling
membantu,
silaturahmi, dan
bakti sosial, dan
tujuan dari
pimpinan
Khoirunnas
179
mengingatkan
anggota yang tidak
memiliki kegiatan
apapun agar segera
membantu memalui
grup facebook.
sebaik-baiknya
manusia adalah yang
bermanfaat untuk
orang lain. Dimana
ketika kita
membantu bagi
orang yang
membutuhkan akan
menjadi manfaat
bagi orang lain.
anfauhum
linnas.