71
STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN UMKM DI BOGOR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) Oleh : FITRI AUDHITD NIM : 206046103825 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M

STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN

UMKM DI BOGOR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh :

FITRI AUDHITD NIM : 206046103825

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 2: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN

UMKM DI BOGOR

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh :

Fitri Audhitd

NIM : 206046103825

Di Bawah Bimbingan

Drs. Djawahir Hejazziey, SH, MA

NIP.195510151979031002

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H / 2010 M

Page 3: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM

MENGEMBANGKAN UMKM DI BOGOR, telah diujikan dalam Sidang

munaqasah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada

tanggal 24 September 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) pada Program Studi Muamalat

(Ekonomi Islam).

Jakarta, 24 September 2010

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA,MM

NIP. 195505051982031012

PANITIA UJIAN

1. Ketua : Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA,MM (...................)

NIP. 195505051982031012

2. Sekretaris : Drs. H. Ahmad Yani, MA (...................)

NIP.196404121994031004

3. Pembimbing : Drs. Djawahir Hejazziey, SH,MA (...................)

NIP.195510151979031002

4. Penguji I : Drs. H. Odjo Kusnara, SH, MA (...................)

NIP. 194609041965101002

5. Penguji II : Dra. Nuriyah Tahier, MM (...................)

NIP. 150321873

Page 4: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 24 September 2010 M 15 Syawal 1431 H

Penulis

Page 5: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

ABSTRAK

Fitri Audhitd. Judul skripsi “Strategi KBMT El-Umma Dalam

Mengembangkan UMKM di Bogor”. Strata Satu (S1) Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

1431 H / 2010 M.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi KBMT El-Umma dalam

mengembangkan UMKM di Bogor. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

kualitatif yaitu metode penelitian yang menguraikan dan memaparkan masalah yang

ada sehingga memperoleh gambaran tentang objek yang diteliti dan masalah tersebut

dapat dipecahkan serta diselesaikan dengan baik dan benar.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian lapangan (field

research) untuk memperoleh data primer, dengan melakukan wawancara dan

penelitian langsung terhadap pihak yang dianggap berkompeten. Selain itu, penulis

juga melakukan penelitian kepustakaan (library research) untuk memperoleh data

sekunder, yakni untuk memperoleh data ilmiah dan akurat yang bersumber pada

buku-buku, dokumen, dan rujukan lain yang berkaitan dengan pokok pembahasan,

kemudian dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui fenomena yang sebenarnya.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa, Strategi yang dilakukan KBMT El-

Umma dalam mengembangkan UMKM di Bogor adalah dengan cara melakukan

strategi pada produk, strategi harga, strategi distribusi dan strategi promosi selain itu

strategi yang dilakukan adalah strategi pengelolaan dana.

Page 6: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

Hal-hal yang mempengaruhi KBMT El-Umma dalam mengembangkan

UMKM di Bogor dapat dilihat dari aspek manajemen, aspek lingkungan dan sosial

budaya

Kata Kunci : Pelepas Uang, Rentenir.

Page 7: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang

menguasai seluruh kehidupan dan yang telah memberikan segala nikmat. sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik..

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak dibantu, baik secara moril

maupun materil oleh berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ketua Program studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Ibu Dr.Euis Amalia, M.Ag dan Bapak Dr. Djawahir

Hejazziey, SH., MA. selaku Koordinator Teknis Program Non Reguler, Bapak

Ah. Azharuddin Latief, M.Ag selaku Sekretaris Program Studi dan Bapak

Drs.Ahmad Yani, MA. selaku Sekretaris Program Non Reguler.

3. Bapak Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA., selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah memberikan waktu luang, pengarahan dan bimbingan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Para Dosen yang telah mendidik dengan baik hingga penulis dapat

menyelesaikan studi di Program studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

5. Bapak Ahmad Solih, S.Ag.,M.E.I selaku Direktur KBMT EL-Umma yang

telah memberikan kesempatan dan kemudahan dalam memberikan data

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Untuk staf perpustakaan, terima kasih telah memberikan fasilitas untuk

mengadakan studi perpustakaan.

7. Kedua orang tuaku tercinta, ayahanda Affanulhakim Umar dan Ibunda Dwi

Harini, kedua kakakku Dhiahs Sunarti Affan dan Miftahul Jannah dan Zulfi

Alamsyah yang telah memberikan kasih sayangnya dan tiada henti

mendoakan, serta menyemangati baik moril maupun materil kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Keluarga besar SMP Islam Al-Hikmah Pondok Cabe yang telah memberikan

semangat dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas segala

dukungannya baik langsung maupun tidak, penulis ucapkan terima kasih.

semoga amal baik mereka dibalas dengan pahala yang berlipat. Amiin….

Jakarta, 24 September 2010 M

15 Syawal 1431 H

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

Page 9: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

DAFTAR ISI............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................ 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 6

D. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu......................................... 7

E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan ............ ..................... 9

F. Teknik Analisa Data.................................................................. 11

G. Sistematika Penulisan ............................................................... 11

BAB II TINJAUAN UMUM

A. Pengertian Strategi.................................................................... 13

B. Jenis-Jenis Strategi ................................................................... 15

C. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.......................................... 16

D. Baitul Mal Wat Tamwil............................................................ 20

E. Tabungan .................................................................................. 23

F. Pembiayaan ................................................................................ 25

BAB III GAMBARAN UMUM KBMT EL-UMMA BOGOR

A. Sejarah Pendirian ............................................................................... 33

B. Visi dan Misi Perusahaan .................................................................. 34

Page 10: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

C. Struktur Organisasi ............................................................................ 34

D. Perkembangan KBMT El-Umma ...................................................... 35

BAB IV STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN

UMKM DI BOGOR

A. Jenis dan Mekanisme Produk.................................................... 41

B. Strategi Pengembangan UMKM ............................................... 48

C. Hal yang Mempengaruhi KBMT EL-Umma dalam

Mengembangkan UMKM di Bogor............................................ 51

D. Strategi Pengelolaan Dana.......................................................... 54

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................. 58

B. Saran........................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

Page 11: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

A. Latar Belakang Masalah

Ekonomi Islam dibangun atas dasar agama Islam, karenanya ia merupakan

bagian tak terpisahkan (integral) dari agama Islam. Sebagai derivasi dari agama

islam, ekonomi islam akan mengikuti agama Islam dalam berbagai aspeknya.1

Di dalam sebuah sistem ekonomi terdapat tiga unsur yang keberadaannya

menjadi karakteristik dari sistem ekonomi yang bersangkutan. Ketiga unsur

tersebut adalah produksi, distribusi dan konsumsi. Dalam produksi terdapat empat

faktor yang paling penting yaitu faktor alam, tenaga kerja, modal dan

manajemen.2

Keempat faktor dalam produksi tersebut saling terkait antara satu dan

lainnya. Produksi memerlukan faktor alam atau yang biasa disebut dengan bahan

baku, bahan baku harus dikelola agar bisa menjadi barang yang dapat diproduksi.

Namun, dalam proses produsi, yang tidak kalah pentingnya adalah faktor modal,

karena apabila tidak ada modal maka produsen tidak akan bisa membeli bahan

baku, dan juga tidak bisa membayar upah tenaga kerja. Ketiga faktor tersebut

dilengkapi dengan faktor ke empat yaitu manajemen, karena jika ketiga faktor

tersebut ada namun manajemennya tidak berjalan baik, maka usaha yang

dilakukan pun tidak akan berjalan dengan baik. Manajemen diatur sedemikian

1 Pusat Pengkajian dan pengembangan Ekonomi Islam(P3EI), Ekonomi Islam (Jakarta: Universitas Islam Indonesia Yogyakarta atas kerjasama dengan bank Indonesia, 2008), h.13

2 Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-lembaga Perekonomian Umat (sebuah pengenalan) (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h.26

Page 12: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

rupa agar usaha yang dilakukan memperoleh keuntungan dan tidak mengalami

kerugian.

Seringkali seseorang memiliki keahlian untuk melakukan produksi namun

terkendala dimodal, untuk itu diperlukan lembaga keuangan yang bersedia

memberikan pinjaman untuk modal kerja. Pengusaha-pengusaha yang memiliki

perusahaan yang sudah besar sangat mudah memperoleh bantuan dana dari bank,

namun bagi pengusaha-pengusaha kecil atau para usahawan yang bergerak di

UMKM, memerlukan dana untuk modal sangat sulit didapatkan.

Kemampuan berwirausaha yang tinggi namun tidak diiringi dengan

cukupnya modal dapat menghalangi seorang wirausahawan untuk menjalankan

usahanya. Sangat disayangkan apabila hal tersebut sampai terjadi, karena

lapangan pekerjaan yang seharusnya terbuka menjadi tertutup karena usaha yang

tidak berjalan lagi.

Dalam konteks pembangunan ekonomi, UMKM adalah kelompok yang

sangat penting perannya. Kesimpulan ini setidaknya didasarkan atas dua argumen,

pertama karena UMKM ditengarai sebagai mesin penyerap tenaga kerja terbesar,

pada tahun 2007, jumlah UMKM mencapai 49,8 juta unit, yang terbesar diseluruh

tanah air. UMKM terbukti menggerakan sektor riil dan menyerap jutaan tenaga

kerja.3

3 A. Riawan amin, Perbankan syariah sebagai solusi Perekonomian Nasional, (Jakarta:Pidato Pengukuhan Doktor Honoris Causa Bidang Perbankan Syariah, 2009) h. 80-81

Page 13: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

Persoalan terbesar UMKM adalah kesulitan mengakses permodalan.

Dampak dari kesulitan dalam mengakses permodalan adalah banyak UMKM

yang masih menggunakan jasa pelepas uang bagi pengembangan usahanya.

Karena pelepas uang memberikan kemudahan dalam persyaratan pangajuan

pembiayaan. Pelepas uang tersebut adalah rentenir, yang dalam prakeknya

meminjamkan uang kepada masyarakat yang membutuhkan dana dengan tidak

melalui proses yang rumit. Namun rentenir tersebut menetapkan bunga yang

justru semakin mempersulit si peminjam uang. Dalam Islam, jelas praktek

rentenir tersebut tidak dibenarkan karena dapat dipersamakan dengan riba.

Disinilah peran lembaga keuangan syariah sangat diperlukan, untuk

membantu wirausahawan agar mendapatkan modal yang halal untuk menjalankan

usahanya kembali atau memulai usaha baru. Dengan batuan modal yang diberikan

akan terbukanya usaha baru yang akan berdampak pada terbukanya lapangan

pekerjaan baru pula.

Adanya pembiayaan yang diberikan oleh lembaga keuangan syariah untuk

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dapat membantu mereka agar terhindar dari

praktek riba yang menjerat mereka.

Salah satu lembaga keuangan syariah yang menyediakan pembiayaan

untuk UMKM adalah Baitul Mal wa Tamwil (BMT). Baitul Mal wa Tamwil

(BMT) adalah balai usaha mandiri terpadu dengan kegiatan mengembangkan

usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan

ekonomi pengusaha kecil bawah dan kecil dengan antara lain mendorong kegiatan

Page 14: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya, selain itu, BMT

juga bisa menerima titipan zakat, infak dan sedekah, serta menyalurkanya sesuai

dengan peraturan dan amanatnya.

Dalam memberikan pembiayan untuk UMKM diperlukan strategi yang

tepat agar BMT dapat menyalurkan pembiayaan tersebut pada usaha yang tepat

dan mendapatkan keuntungan dari hasil kerjasama yang dilakukan.

KBMT El-Umma merupakan salah satu lembaga keuangan mikro yang

berada di warung borong-Bogor. BMT ini merupakan mitra dari para pengusaha

UMKM tepatnya UMKM yang bergerak di bidang perdagangan, seperti

pedagang-pedagang di pasar tradisional Bogor serta toko-toko sembako yang

berada di lingkungan Koperasi Baitul Mal wat Tamwil El-Umma (KBMT El-

Umma).

KBMT El-Umma ini baru berdiri pada tahun 2008, namun setiap tahunnya

selalu mengalami perkembangan yang signifikan. Sampai bulan Agustus 2010 ini

tercatat jumlah nasabahnya sudah mencapai 500 orang.4

Perkembangan yang terjadi menunjukan bahwa KBMT El-Umma

memiliki strategi dalam melakukan aktifitasnya, dan telah menjalankan fungsinya

untuk mengembangkan UMKM di kawasan Bogor.

Di latar belakangi penjelasan tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk

mempelajari dan mengkaji lebih jauh tentang strategi yang dilakukan oleh KBMT

4 Wawancara pribadi dengan Ahmad Sholih. Tanggal 2 agustus 2010

Page 15: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

El-Umma dalam mengembangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Oleh karena itu penulis mengajukan skripsi dengan judul “STRATEGI KBMT

EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN UMKM DI BOGOR”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar pembahasan tidak terlalu meluas, maka penulis memberikan batasan

dan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Pembatasan

Untuk mempermudah didalam memahami skripsi ini, penulis

membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi serta

strategi pengelolaan dana KBMT El-Umma dan membatasi UMKM pada

UMKM yang bergerak dibidang perdagangan yang berada di wilayah Bogor.

2. Rumusan Masalah

Dari batasan masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi KBMT El-Umma dalam mengembangkan UMKM di

Bogor?

2. Bagaimana strategi pengelolaan dana pada KBMT El-Umma?

3. Apa saja yang mempengaruhi strategi KBMT El-Umma dalam

mengembangkan UMKM di Bogor?

Page 16: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, adapun

tujuan dan manfaat dari telaah kritis ilmiah terhadap Strategi KBMT El-

Umma dalam mengembangkan UMKM di Bogor ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana strategi KBMT El-Umma dalam

mengembangkan UMKM di Bogor.

b. Untuk mengetahui bagaimana strategi pengelolaan dana pada KBMT El-

Umma.

c. Untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi strategi KBMT El-Umma

dalam mengembangkan UMKM di Bogor.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Bagi BMT sebagai bahan evaluasi kritis atau perbandingan

atas langkah-langkah yang telah dan sedang diambil oleh perusahaan

dalam mencapai tujuan dan sekaligus sebagai dasar strategi dalam

mengembangkan UMKM di Bogor.

b. Bagi nasabah, di harapkan hasil penulisan ini terbaca secara luas oleh

warga negara Indonesia agar mereka yang mayoritas beragama islam

bergerak untuk berpartisipasi dalam pengembangan bisnis peran

Koperasi Jasa Keuangan Syariah dalam pengembangan bisnis

Page 17: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

produknya . Sehingga, produk yang dikembangkan mendapat respon

yang positif.

c. Bagi Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum, sebagai bahan referensi

dan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan untuk melanjutkan

studi berikutnya yang terkait dengan skripsi ini.

d. Bagi penulis, sebagai wahana untuk memperkaya khasanah karya tulis

tentang strategi KBMT El-Umma dalam mengembangan UMKM di

Bogor. Penulis berharap tulisan ini memberi kontribusi positif untuk

penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

D. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu

1. Cecep Suyudi, pada tahun 2008 dengan judul penelitian “ Strategi

lembaga Nirlaba Dalam Upaya Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah (studi pada Lembaga Nirlaba Syariah Masyarakat Mandiri

Parung, Bogor. Adapun tujuan dari skripsi ini adalah memahami dan

meneliti lebih jauh strategi yang dikembangkan oleh lembaga-lembaga

keuangan syariah dalam upaya pemberdayaan UMKM dan untuk

mengetahui keunggulan strategi yang dikembangkan Masyarakat

Mandiri.

2. Muhamad Amin, pada tahun 2009 tentang Strategi Bank Perkreditan

Rakyat Syariah (BPRS) dalam Pengelolaan Risiko Pembiayaan UKM:

studi BPRS Alsalam cabang Cinere. Tujuan dari penulisan skripsi

Page 18: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

tersebut adalah untuk mengetahui alasan BPR Syariah Alsalam memilih

segmen UKM dalam pembiayaan, untuk mengetahui permasalahan dan

risiko apa saja BPR Syariah Alsalam dalam memberikan pembiayaan

UKM dan untuk mengetahui implementasi strategi pengelolaan risiko

pada pembiayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) BPR Syariah Alsalam.

3. Nuryana Satia, pada tahun 2009 tentang Peran UKM Center Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia dalam mengembangkan Usaha Kecil dan

Mikro. Adapun tujuan dari skripsi tersebut adalah untuk mengetahui pola

pemberdayaan dan pembinaan yang diterapkan UKM Center, untuk

mengetahui pengaruh positif yang diperoleh dari pemberdayaan dan

pembinaan tersebut.

4. A. Fauzan, pada tahun 2009 tentang Alokasi penyaluran dana

pembiayaan pada UKM oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

cabang Tangerang. Adapun tujuan dari skripsi tersebut adalah untuk

mengetahui bagaimana prosedur umum untuk memperoleh pambiayaan

pada UKM, mengetahui Bank Rakyat Indonesia Unit Usaha Syariah

lebih dekat mengenai aplikasi pembiayaan, baik dari alokasi penyaluran

dana maupun sisi prosedur, mampu menganalisa dan mengevaluasi

berdasarkan analisa SWOT dan strateginya untuk proses penyaluran

dalam peningkatan modal UKM.

Dengan demikian pembahasan skripsi yang di angkat dalam

penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian yang telah ada, yang

Page 19: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

berkaitan dengan strategi KBMT dalam mengembangkan UMKM di

Bogor. Sedangkan penelitian terdahulu lebih kepada strategi pengelolaan

resiko dan peran lembaga dalam pemberdayaan UMKM.

E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kualitatif, karena dapat digolongkan ke

dalam deskriptif dengan pendekatan studi kasus yaitu untuk melakukan

pengukuran yang cermat dan sistematik terhadap peristiwa tertentu dengan

cara menafsirkan data yang telah ada dengan tanpa hipotesis dan tetap

mempertahankan keutuhan dari objek penelitian yang terintegrasi.

2. Ruang Lingkup Penelitian

Objek penelitian ini ditetapkan secara khusus pada KBMT El-Umma

Bogor, dan diarahkan untuk mengumpulkan data yang mendukung untuk

menjawab permasalahan yang telah diungkapkan di atas. Penelitian ini

khususnya diarahkan pada strategi KBMT El-Umma dalam

mengembangkan UMKM di Bogor.

3. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Penulis menggunakan jenis data primer dan sekunder

Data primer diperoleh melalui pengamatan kegiatan operasional dalam

wawancara, KBMT El-Umma Bogor.

Page 20: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

Data sekunder diambil dari dokumentasi perusahaan. Khususnya pada

KBMT El-Umma Bogor.

a. Observasi (data primer) yang dilakukan penulis yaitu dengan cara

mengadakan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti

yaitu pada KBMT El-Umma Bogor. Data yang diperoleh mencakup

beberapa aspek dari segi ekonomi, religius, pendidikan dan teknis

yang meliputi situasi lokasi dan keamanan tempat penelitian.

b. Wawancara (data primer) yaitu penulis mengadakan wawancara

secara langsung tentang data internal perusahaan dengan pimpinan

KBMT El-Umma Bogor yang mewakili objek yang diteliti. Data

yang diperoleh berupa strategi KBMT El-Umma dalam

mengembangkan UMKM di Bogor.

c. Dokumentasi (data sekunder) yaitu proses untuk memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian yang berasal dari data yang

berbentuk arsip (dokumen) yang dimiliki oleh KBMT El-Umma,

buku, majalah, dan baik melalui internet maupun media lainnya. Data

yang diperoleh berupa struktur organisasi, personalia, pemasaran dan

operasional.

F. Teknik Analisa Data

Analisa dilakukan setelah data-data yang dibutuhkan dalam penelitian

ini terkumpul. Proses analisa dimulai dari membaca, mempelajari, dan

Page 21: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

menelaah data yang didapat mengenai strategi KBMT El-Umma dalam

mengembangkan UMKM di Bogor. Selanjutnya dari proses analisa tersebut,

penulis mengambil kesimpulan dalam masalah yang bersifat umum kepada

masalah yang bersifat khusus (deduktif).

G. Teknik Penulisan

Teknik penulisan pada skripsi ini mengacu pada pada buku pedoman

penulisan skripsi yang diterbitkan olah Fakultas syariah dan hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2008.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam menyusun skripsi ini

adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah.

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan (review) kajian terdahulu, metode

penelitian, teknik analisa data, teknik penulisan dan sistematika

penulisan.

BAB II Tinjauan umum, Bab ini membahas tentang pengertian strategi,

jenis-jenis strategi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Baitul

Mal wat Tamwil, Tabungan, dan Pembiayaan,.

Page 22: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

BAB III Berisi Tentang Gambaran Umum KBMT EL-UMMA, terdiri

dari: Sejarah Pendirian, Visi dan Misi Perusahaan, Struktur

Organisasi, serta Perkembangan KBMT EL-UMMA dari awal

berdiri hingga sekarang.

BAB IV Strategi KBMT El-Umma dalam Mengembangkan UMKM di

Bogor, Bab ini membahas tentang Jenis dan Mekanisme

Produk KBMT El-Umma, Strategi Pengembangan UMKM,

Hal yang Mempengaruhi KBMT EL-Umma dalam

Mengembangkan UMKM di Bogor, Strategi Pengelolaan

Dana.

BAB V Penutup, yang meliputi Kesimpulan dan Saran-saran.

BAB II

TINJAUAN UMUM

A. Pengertian Strategi

Page 23: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia Strategi memiliki arti siasat perang,

ilmu siasat perang, tempat yang baik menurut siasat perang, rencana yang cermat

mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.5

Menurut kamus manajemen, yang dimaksud dengan strategi adalah

rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan

saling berhubungan dalam hal waktu dan ukuran.6

Sedangkan menurut kamus marketing, yang dimaksud dengan strategi

adalah rencana, kadang-kadang dalam garis besar saja, untuk mencapai tujuan-

tujuan tertentu, biasanya dikuantifikasi dan lebih sering atas dasar waktu yang

relatif lama.7

Strategi adalah langkah-langkah yang harus dijalankan oleh suatu

perusahaan untuk mencapai tujuan. Kadang-kadang langkah yang harus dihadapi

terjal dan berliku-liku, namu ada pula langkah yang relatif mudah. Di samping

itu, banyak rintangan atau cobaan yang dihadapi untuk mencapai tujuan. Oleh

karena itu, setiap langkah harus dijalankan secara hati-hati dan terarah.8

5 Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989),Cet ke-II h.859.

6 B.N. Marbun, Kamus Manajemen, (Jakarta: Pustaka Harapan, 2003), Cet I h. 340. 7 Norman A.Hart dan John Stapleton, Kamus Marketing, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), Cet

II h.200. 8 Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006) h. 171

Page 24: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

Strategi itu adalah rencana tentang serangkaian manuver, yang mencakup

seluruh elemen yang kasat mata maupun yang tak-kasat mata, untuk menjamin

keberhasilan mencapai tujuan.9

Dari definisi strategi di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan strategi adalah langkah-langkah atau rencana yang harus dijalankan secara

cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.

Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut :

a. Pengertian Umum Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

b. Pengertian khusus Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.10

B. Jenis-Jenis Strategi

Jenis-jenis strategi adalah sebagai berikut :

1. Strategi Integrasi

9 Efendi Arianto, “ Pengertian Strategi”, artikel diakses pada 2 Agustus 2010 dari http://strategika.wordpress.com/2007/06/24/pengertian-strategi/

10 David, “Konsep Strategi” artikel diakses pada 2 Agustus 2010 dari http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-strategi-definisi-perumusan.html

Page 25: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan / atau pesaing.

2. Strategi Intensif Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan.

3. Strategi Diversifikasi Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang tidak disebut diversifikasi konglomerat.

4. Strategi Defensif Disamping strategi integrative, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga dapat menjalankan strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi. Rasionalisasi Biaya, terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun. Kadang disebut sebagai strategi berbalik (turnaround) atau reorganisasi, rasionalisasi biaya dirancang untuk memperkuat kompetensi pembeda dasar organisasi. Selama proses rasionalisasi biaya, perencana strategi bekerja dengan sumber daya terbatas dan menghadapi tekanan dari para pemegang saham, karyawan dan media. Divestasi adalah menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisi atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu besar, atau tidak cocok dengan aktivitas lainnya dalam perusahaan. Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara

Page 26: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

emosional sulit dilakukan. Namun, barangkali lebih baik berhenti beroperasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah besar.

5. Strategi Umum Michael Porter Menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum. Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu peduli terhadap perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen.11

C. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

1. Pengertian

a. Usaha Mikro

Menurut undang-undang No 20 Tahun 2008, Usaha mikro adalah usaha

produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang

memenuhi kriteria sebagai berikut :

1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000 (lima puluh

juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000 (tiga

ratus juta rupiah).

11 David, “Konsep Strategi” artikel diakses pada 2 Agustus 2010 dari http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-strategi-definisi-perumusan.html

Page 27: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

b. Usaha Kecil

Usaha kecil diatur dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995

tentang Usaha Kecil. Seiring dengan kebutuhan, percepatan pertumbuhan

perekonomian dan pembangunan hukum, maka Undang-Undang Usaha

Kecil diganti dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha

Mikro Kecil dan Menengah yang lebih memperjelas dan mempertegas

ketentuan Undang-Undang Usaha Kecil.

Menurut Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995, yang dimaksud

dengan Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan

memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta

kepemilikan sebagai berikut:

1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000 (dua ratus juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000 (satu

milyar rupiah)

3) Milik Warga Negara Indonesia

4) Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun

tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar.

5) Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan

hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

Page 28: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

Sedangkan Menurut undang-undang No 20 Tahun 2008, Usaha

kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan

oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha

menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.50.000.000 (lima puluh juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000 (lima ratus juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000 (tiga ratus

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000 (dua milyar

lima ratus juta rupiah).

c. Usaha Menengah

Menurut Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995, Usaha Menengah

dan Usaha Besar adalah kegiatan ekonomi yang mempunyai kriteria

kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari pada kekayaan

bersih dan hasil penjualan tahunan usaha kecil.

Sedangkan Menurut undang-undang No 20 Tahun 2008, Usaha

menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorang atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai dan

Page 29: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil

atau usaha besar, yang memiliki kriteria sebagai berikut :

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000 (lima ratus juta

rupiah) sampai dengan paling banyak 10.000.000.000 (sepuluh milyar

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000 (dua

milyar lima ratus juta rupiah) sampai dnegan paling banyak Rp.

50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah).

2. Karakteristik UMKM

Adapun karakteristik UMKM sebagi berikut :

a. Mempunyai skala yang kecil, baik modal, penggunaan tenaga kerja maupun orientasi pasar

b. Banyak berlokasi di pedesaan, kota-kota kecil atau daerah pinggiran kota besar

c. Status usaha milik probadi atau keluarga. d. Sumber tenaga kerja berasal dari lingkungan sosial budaya (etnis

geografis) yang direkrut melalui pola pemagangan atau melalui pihak ketiga.

e. Pola kerja sering kali part time atau sebagai usaha sampingan dari kegiatan lainnya.

f. Memiliki kemampuan terbatas dalam mengadopsi teknologi, pengelolaan usaha dan administrasinya sederhana.

g. Struktur permodalan sangat terbatas dan kekurangan modal kerja serta sangat tegantung terhadap sumber modal sendiri dan lingkungan pribadi.

h. Strategi perusahaan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang sering berubah secara cepat.12

12 Cecep Suyudi, ”strategi Lembaga Nirlaba dalam Upaya Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah(studi pada Lembaga Nirlaba Syariah Masyarakat Mandiri

Page 30: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

3. Problem UMKM

Setelah memahami karakteristik UMKM maka langkah lebih lanjut adalah

memahami permasalahan-permasalahan yang ada di dunia UMKM, adapun

permasalahan tersebut antara lain :

a. kelemahan di bidang operasi dan manajemen. b. kelemahan dalam struktur permodalan dan keterbatasan untuk memperoleh

jalur akses terhadap sumber-sumber permodalan. c. kelemahan dalam memperoleh paluang dan memperbesar pangsa pasar. d. keterbatasan dalam kelemahan pemanfaatan akses dan penguasaan

teknologi, khususnya teknologi terapan. e. masih rendahnya kualitas SDM yang meliputi aspek kompetensi,

keterampilan, etos kerja, karakter, kesadaran akan pentingnya konsisten mutu dan standarisasi produk dan jasa, serta wawasan kewirauasahaan.

f. keterbatasan penyediaan bahan baku, mulai dari jumlah yang dapat dibeli, standarisasi kualitas yang ada, maupun panjangnya rantai distribusi bahan baku yang berakibat pada harag bahan baku itu sendiri.

g. sistem kemitraan yang pernah digulirkan selama ini, cenderung mengalami distorsi ditingkat implementasi sehingga berdampak pada subordinasinya pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dibandingkan dengan mitra usahanya.13

D. Baitul Mal wat Tamwil (BMT)

Rasulullah Saw merupakan kepala negara pertama yang memperkenalkan

konsep baru di bidang keuangan Negara di abad ketujuh, yaitu semua hasil

penghimpunan kekayaan nagara harus dikumpulkan terlebih dahulu dan kemudin

dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan Negara. Tempat pusat pengumpulan dana

Parung, Bogor), (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h.42

13 Ibid, h 45

Page 31: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

tersebut disebut bait al mal. Pemasukan negara yang sangat sedikit disimpan di

lembaga ini dalam jangka waktu yang pendek untuk selanjutnya didistribusikan

kepada masyarakat.

Dana yang terkumpul di Baitul mal ini digunakan untuk berbagai kegiatan

seperti penyebaran islam, pendidikan dan kebudayaan, pembangunan

infrastruktur, pembangunan armada perang dan keamanan dan penyediaan

layanan kesejahteraan sosial. Seluruh alokasi dana Baitul Mal tersebut

mempunyai dampak terhadap pertumbuhan ekonomi, baik secara langsung

maupun tidak.14

1. Pengertian BMT

BMT adalah kependekan kata Balai Usaha Mandiri Terpadu atau

Baitul Mal wat Tamwil, yaitu lembaga keuangan mikro (LKM) yang beroperasi

berdasarkan prinsip-prinsip syariah. BMT sesuai namanya terdiri dari dua

fungsi utama, yaitu :

a. Baitul Tamwil (rumah pengembangan harta), melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonomi.

b. Baitul Mal(rumah harta), menerima titipan zakat, infak dan sedekah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan amanahnya.15

14 Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Jakarta: Granada Press,2007), h. 17

15 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2009) h. 447

Page 32: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

Pola pengembangan institusi keuangan ini diadopsi dari Bayt al-mal

yang peranh dan sempat tumbuh dan berkembang pada masa Nabi SAW dan

Khulafa al-Rasyidin. Oleh karena itu, keberadaan BMT selain bisa dianggap

sebagai media penyalur pendayagunaan harta ibadah seperti zakat, infaq dan

shadaqah, juga bisa dianggap sebagai institusi yang bergerak di bidang

investasi yang bersifat produktif seperti layaknya bank.16

Oleh karena itu, selain berfungsi sebagai lembaga keuangan BMT juga

bisa berfungsi sebagai lembaga ekonomi. Sebagai lembaga keuangan ia

bertugas menghimpun dana dari masyarakat (anggota BMT) dan menyalurkan

dana dari masyarakat (anggota BMT). Sebagai lembaga ekonomi ia juga

berhak melakukan kegiatan ekonomi, seperti perdagangan, industri dan

pertanian.

2. Ciri-ciri BMT

Adapun ciri-ciri dari BMT adalah sebagai berikut :

a. Berorientasi bisnis, mencari laba bersama, meningkatkan pemanfaatan ekonomi paling banyak untuk anggota dan lingkungannya.

b. Bukan lembaga sosial tetapi dapat dimanfaatkan untuk mengefektifkan penggunaan zakat, infak dan sedekah bagi kesejahteraan orang banyak.

c. Ditumbuhkan dari bawah berlandaskan peran serta masyarakat disekitarnya.

16 Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-lembaga Perekonomian Umat (sebuah pengenalan) (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h.183.

Page 33: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

d. Milik bersama masyarakat kecil bawah dan kecil dari lingkungan BMT itu sendiri, bukan milik orang seorang atau orang lain di luar masyarakat itu.17

Selain ciri utama diatas BMT juga memiliki ciri khas sebagai berikut:

a. Staf dan karyawan BMT bertindak aktif, dinamis, berpandangan

produktif, tidak menunggu tetapi menjemput nasabah, baik sebagai

penyetor dana maupun sebagai penerima pembiayaan usaha.

b. Kantor dibuka dalam waktu tertentu dan ditunggui oleh sejumlah staf yang

terbatas, karena sebagian besar staf harus bergerak dilapangan untuk

mendapatkan nasabah penyetor dana, memonitor dan mensupervisi usaha

nasabah.

c. BMT mengadakan pengajian rutin secara berkala yang waktu dan

tempatnya biasanya dimadrasah, masjid atau mushola ditentukan sesuai

dengan kegiatan nasabah dan anggota BMT; setelah pengajian biasanya

dilanjutkan dengan perbincangan bisnis dari para nasabah BMT.

d. Manejemen BMT diselenggarakan secara profesional dan islami.

E. Pengertian Tabungan

17 Ibid, h.184.

Page 34: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan

menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek,

bilyet giro, dan atau lainnya yang dipersamakan dengan itu. Nasabah jika

hendak mengambil simpanannya dapat datang langung ke bank dengan

membawa buku tabungan, slip penarikan atau melalui fasilitas ATM.18

Dalam perbankan syariah atau lembaga keuangan syariah lain yang

memiliki produk tabungan, biasanya mengunakan akad Wadiah atau titipan

prinsip al-wadiah merupakan murni titipan dari satu pihak ke pihak lain, baik

perorangan maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja

bila si penitip menghendaki. Penerima simpanan disebut yad al-amanah yang

artinya tangan amanah. Si penyimpan tidak bertanggung jawab atas segala

kehilangan dan kerusakan yang terjadi pada titipan selam hal itu bukan akibat dari

kelalaian atau kecerobohan yang bersangkutan dalam memelihara barang

titipan.19

Dari prinsip yad al-amanah”tangan amanah” kemudian berkembang prinsip

yad dhamanah ”tangan penanggung” yang berarti bahwa pihak penyimpan

bertanggung jawab atas segala kerusakan atau kehilangan yang terjadi pada

barang/aset titipan.20

18 Abdul Ghofur Ansori, Perbankan Syariah di Indonesia (Jakarta: Gadjah Mada University Press, 2007), h. 87

19 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), h.180

20 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h.43

Page 35: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

Dalam perkembangan konsep al-wadiah di dunia Islam, dijumpai berbagai

bentuk dan variasi, serta pihak-pihak yang terlibat pun semakin beragam. Pada

dasarnya tabungan merupakan titipan yang dapat diambil setiap saat oleh orang

yang menitipkannya.

Jika barang titipan itu (umpamanya uang) dimanfaatkan oleh pihak

penerima titipan, kemudian dikembalikan kembali secara utuh, dan bahkan

dilebihkan sebagai imbalan jasa, menurut ulama Malikiyah dan Hanafiyah,

hukumnya boleh, sekalipun dalam pemanfaatan imbalan jasa ini disedekahkan

kepada orang yang memerlukan atau Bait al-Mal. Akan tetapi munurut ulma

Syafi’iyah tidak boleh dan akadnya dinyatakan gugur. Menurut Wahbah Zuhaili,

penerima Wadiah tidak boleh meminta imbalan atas wadiah, kecuali bila harta atau

barang titipan itu memerlukan ruang khusus, maka boleh meminta uang sewa.21

F. Pembiayaan

1. Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk

21 Ah. Azharuddin Latif, Fiqh Muamalat, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 170

Page 36: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu

dengan imbalan atau bagi hasil.22

Pengertian lain tentang pembiayaan yaitu pendanaan yang dikeluarkan

untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri

maupun dijalankan oleh orang lain. Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai

untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan

kepada nasabah.23

2. Perbedaan Pembiayaan dengan Kredit

Kredit adalah sesuatu yang dibayar secara berangsur-angsur, baik itu

jual beli maupun dalam pinjam meminjam. Kredit bisa pula terjadi pada

seseorang yang meminjam uang ke bank atau koperasi, kemudian pinjaman

tersebut dibayar berangsur-angsur, ada yang dibayar setiap hari, mingguan ada

pula yang dibayar satu kali dalam sebulan.24

Yang menjadi perbedaan antara kredit yang diberikan berdasarkan

konvensional dengan pembiayaan yang diberikan berdasarkan prinsip syariah

adalah terletak pada keuntungan yang diharapkan. Jika berdasarkan prinsip

22 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan 23 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta : UPP AMPYKPN, 2005), h.

304 24 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), h.

301.

Page 37: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

konvensional keuntungan yang diperoleh melalui bunga sedangkan yang

berdasarkan prinsip syariah berupa imbalan atau bagi hasil.25

Sebelum pembiayaan diberikan, untuk meyakinkan bahwa nasabah

benar-benar dapat dipercaya maka terlebih dahulu mengadakan analisa

pembiayaan. Analisis mencakup latar belakang nasabah atau usahanya,

prospek usahanya, jaminan yang diberikan serta faktor-faktor lainnya. Tujuan

analisis ini adalah agar BMT yakin bahwa pembiayaan yang diberikan benar-

benar aman.

3. Prinsip-Prinsip Pemberian Pembiayaan

Sebelum fasilitas pembiayaan diberikan, maka BMT harus yakin

bahwa pembiayaan yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan

tersebut diperoleh dari hasi penilaian pembiayaan sebelum pembiayaan

tersebut disalurkan. Pemberian pembiayaan dilakukan dengan mengunakan

analisis 5 C.

Adapun penjelasan untuk analisis 5C adalah sebagai berikut :

a. Charakter Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang diberikan pembiyaan benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang nasabah baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya,

25 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), h.93

Page 38: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

keadaan keluarga, hoby dan sosial standingnya. Ini semua merupakan ukuran ”kemauan” membayar.

b. Capacity Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur dengan kemampuan dalam memahami tentang ketentuan-ketantuan pemerintah. Begitu pula dengan kemampuannya dalam menjalankan usahanya selama ini. Pada akhirnya terlihat ”kemampuannya” dalam mengembalikan pembiayaan yang disalurkan.

c. Capital Untuk melihat pengunaan modal apakah efektif, dilihat laporan keuangan. Capital juga dilihat dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini.

d. Collateral Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah pembiyaan yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahanya, sehingga jika terjadi suatu masalah., maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin.

e. Condition Dalam menilai pembiayaan hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik sekarang dan dimasa yang akan datang sesuai sektor masing-masing, serta prospek usaha yang dibiayai hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan pembiayaan tersebut bermasalah relatif kecil.26

Akad-akad yang digunakan dalam perbankan syariah atau lembaga

keuangan lain dalam memberikan pembiayaan adalah:

a. Mudharabah

Mudharabah yaitu suatu perjanjian usaha antara pemilik modal

dengan pengusaha, dimana pihak pemilik modal menyediakan seluruh

dana yang diperlukan dan pihak pengusaha melakukan pengelolaan

26 Ibid., h.104

Page 39: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

atas usaha. Hasil usaha bersama ini dibagi sesuai dengan kesepakatan

pada waktu akan pembiayaan ditandatangani yang dituangkan dalam

bentuk nisbah misalnya 70:30; 65:35. Apabila terjadi kerugian dan

kerugian tersebut merupakan konsekuensi bisnis(bukan

penyelewengan atau keluar dari kesepakatan) maka pihak penyedia

dana akan menanggung kerugian manakala pengusaha akan

menanggung kerugian managerial skill dan waktu serta kehilangan

nisbah keuntungan bagi hasil yang akan diperolehnya.27

Nisbah keuantungan harus dinyatakan dalam bentuk prosentase

antara kedua belah pihak, bukan dinyatakan dalam nominal tertentu.

Besarnya nisbah ditentukan berdasarkan kesepakatan masing-masing

pihak yang berkontrak, jadi angka besaran nisbah ini mucul sebagai

hasil tawar menawar antara shahib al mal dengan mudharib.28

Mudhrabah berasal dari kata ا لض ب فى االرضyaitu bepergian

untuk urusan dagang. Firman Allah swt :

... )20 : 73/ا لمز مل ... (

”...dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah...”

27 Karnaen Perwaatmadja dan Muhammad Syafi’i Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Islam, (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1992), h. 21

28 Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2004), h. 197

Page 40: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

Terkadang sebagian orang memiliki harta, tetapi tidak

berkemampuan memproduktifkannya, dan terkadang ada pula orang

yang tidak memiliki harta, tetapi ia mempunyai kemampuan

menproduktifkannya. Karena itu, syariat memperbolehkan mu’amalah

ini supaya kedua belah pihak dapat mengambil manfaatnya.29

Pembiayaan mudharabah adalah suatu perjanjian pambiayaan

antara bank dengan pengusaha, dimana pihak bank menyediakan

pembiayaan modal usaha atau proyek yang dikelola oleh pihak

pengusaha atas dasar perjanjian bagi hasil.30

Dengan mudharabah ini bank Islam atau lembaga keuangan

islam lainnya dapat memberikan tambahan modal kepada pengusaha

untuk perusahaannya dengan perjanjian bagi hasil, baik untung atau

pun rugi sesuai dengan perjanjian yang telah ditentukan sebelumnya.31

b. Murabahah

Jual beli murabahah adalah jual beli barang seharga modal

pembelian/kulakan ditambah keuntungan yang disepakati. Misalnya,

seseorang membeli barang kemudian menjualnya kembali dengan

keuntungan tertentu. Berapa besar keuntungan tersebut dapat

29 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, (Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1996), h. 37. 30 Karnaen Perwaatmadja dan Muhammad Syafi’i Antonio, Apa dan

Bagaimana Bank Islam, h. 105. 31 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, h. 287.

Page 41: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

dinyatakan dalam nominal rupiah tertentu atau dalam bentuk

persentase dari harga pembeliannya.32

Murabahah berarti pembelian barang dengan pembayaran

ditangguhkan (1 bulan, 3 bulan, 1 tahun dst). Pembiayaan murabahah

adalah pembiayaan yang diberikan kepada nasabah dalam rangka

pemenuhan kebutuhan produksi (inventory).33

Pembiayaan Murabahah adalah pembiayaan berdasarkan jual

beli dimana bank bertindak selaku penjual dan nasabah selaku

pembeli. Harga beli diketahui bersama dan tingkat keuntungan untuk

bank disepakati dimuka. Dalam fiqh klasik, murabahah dilakukan

secara tunai, dalam praktek perbankan, nasabah dapat membayar

secara cicilan. Karena tidak membayar secara tunai, nasabah dapat

diminta untuk memberikan jaminan.34

Dengan murabahah ini pada hakiktnya seseorang ingin

mengubah bentuk bisnisnya dari kegiatan pinjam meminjam menjadi

transaksi jual beli.35

32 Ah. Azharuddin Latif, Fiqh Muamalat, h. 118 33 Karnaen Perwaatmadja dan Muhammad Syafi’i Antonio, Apa dan

Bagaimana Bank Islam, h. 25 34 Laboratorium Bank Mini Fakultas syariah dan Hukum. Konsep dan

Mekanisme Bank Syariah, (Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2007), h. 12

35 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, h. 288.

Page 42: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

c. Al Qardhul Hasan

Al Qadhul Hasan adalah suatu pinjaman yang diberikan atas

dasar kewajiban sosial semata dimana si peminjam tidak dituntut untuk

mengembalikan apa pun kecuali modal pinjaman

Pada dasarnya pinjaman Al Qadhul Hasan diberikan kepada

mereka yang memerlukan pinjaman konsumtif jangka pendek untuk

tujuan-tujuan yang sangat urgen, atau untuk para pengusaha kecil yang

kekurangan dana tatapi mempunyai prospek bisnis yang sangat baik.

Pembiayaan Al Qadhul Hasan adalah perjanjian pembiayaan

antara bank dengan nasabah yang dianggap layak menerima yang

diprioritaskan bagi pengusaha kecil pemula yang potensial akan tetapi

tidak mempunyai modal apapun selain kemampuan berusaha serta

perorangan lainnya yang berada dalam keadaan terdesak, dimana

penerima kredit hanya diwajibkan mengembalikan pokok pinjaman

pada waktu jatuh tempo dan bank hanya membebani nasabah atas

biaya administrasi. Sasaran dari pembiayaan ini adalah pengusaha

kecil dan sektor informal atau masyarakat lain yang menghadapi

problem modal dengan prospek usaha yang layak.36

36 Karnaen Perwaatmadja dan Muhammad Syafi’i Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Islam, h. 106

Page 43: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

BAB III

GAMBARAN UMUM KBMT EL –UMMA

A. Sejarah Pendirian

Dilatarbelakangi keinginan untuk mendirikan suatu lembaga keuangan

yang dapat memberdayakan pengusaha Kecil dan Menengah maka pada Juli

2008 Ahmad Sholih, S.Ag, M.E.I bersama teman yang memiliki tujuan yang

sama dan bertempat tinggal di wilayah Bogor, mendirikan Koperasi Baitul

Mal Wat Tamwil yang kemudian diberi nama KBMT EL –UMMA.

Pada awal pendiriannya, KBMT El-Umma memperkenalkan lembaga

keuangan mikro ini kepada para pedagang yang berada di pasar. Pasar yang

menjadi sasaran KBMT ini adalah pasar Dramaga, Pasar Jum’at dan Pasar

Ciampea. Petugas KBMT El-Umma mendatangi langsung pedagang-

pedagang tersebut dan memberikan brosur serta menjelaskannya kepada

pedagang yang diberikan.

Pada awal berjalan, KBMT El-Umma belum mempunyai izin usaha,

karena pemilik menyadari bahwa perizinan usaha itu penting maka sambil

menjalankan usahanya, pemilik KBMT EL-UMMA juga melakukan

kepengurusan surat izin usaha. Pada tanggal 14 November 2008 dengan

disahkan oleh Menteri Negara Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan

Page 44: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

Menengah Bupati Bogor, Akta bendirian KBMT EL-Umma ini disahkan

dengan Nomor 518/197/BH/KPTS/KKUKM/2008.

B. Visi dan Misi Perusahaan

Visi : Meningkatkan kualitas keimanan dan kesejahteraan anggota dan mitra

binaan sehingga mampu berperan aktif sebagai khalifah Allah

Subhanahu wa Ta'ala.

Misi : Menerapkan prinsip-prinsip syari'at dalam kegiatan ekonomi,

memberdayakan pengusaha kecil dan menengah, dan membina

kepedulian orang mampu kepada dhuafaa secara terpola dan

berkesinambungan.

C. Struktur Organisasi

a. Nama : KBMT EL-UMMA

b. Alamat : Jl. Raya Warung Borong No 27 Ciampea

Bogor

c. No Akta Pendirian : 518/197/BH/KPTS/KKUKM/2008

d. Dewan Pengawas Syari’ah : Badru Tamam, MA

e. Dewan Pengawas : Ir. Harjono Sukarno

Mumul Mahdiatul Millah, S.Sos

1. Pengurus

a. Ketua : Ahmad Sholih, S.Ag, M.E.I

b. Sekretaris : Ir. Muhana

Page 45: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

c. Bendahara : Gigin Mardiansyah, S.Tp. MM

2.

3. Management

a. Manajer : Dwi Susanto

b. Marketing : Mansyur

Ridwan

c. Keuangan : Ade Sunarsih

Lira Oktaviani

D. Perkembangan KBMT EL-UMMA dari awal berdiri hingga sekarang

1. 1. Aspek Organisasi

Pada tahun pertama, langkah awal pengurus dalam menata organisasi

El-Umma secara serius ditandai dengan mengurus aspek legalitas dalam

persyaratan di Departemen Koperindag Kabupaten Bogor kemudian

dilanjutkan dengan perizinan surat izin Operasional perusahaan dan juga

Tanda Daftar Perusahaan. Lengkapnya perizinan sebagai syarat

diperbolehkannya operasionalisasi lembaga membuat kenyamanan dalam diri

pengurus dalam menjalankan lembaga ini. Proses selanjutnya adalah

pendataan keanggotaan, pada awal kepengurusan jumlah anggota yang ada

adalah 24 orang anggota, akan tetapi banyaknya kendala di lapangan banyak

dari anggota tersebut belum maksimal dalam menjalankan standar

keanggotaan di KBMT El-Umma. Sementara itu, dalam hal kepengurusan,

Page 46: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

KBMT El-Umma sementara yang ditunjuk dalam Rapat Anggota Tahunan

(RAT) 2008 dalam masa pembentukan awal adalah :

Ketua : Ahmad Sholih

Sekretaris : Adinda Dwi Putri

Bendahara : Gigin Mardansyah

Pada tahun ini Adinda Dwi Putri tidak bisa aktif lagi dalam kepengurusan

karena beberapa aktifitasnya yang tidak bisa ditinggalkan.

2. 2. Aspek Manajemen

Pada tahun pertama ini pengurus memfokuskan pengelolaan KBMT

EL-Umma ini dengan meletakan dasar-dasar atau pun pondasi yang kokoh

sehingga KBMT El-Umma ini bisa menjelma menjadi lembaga keuangan

mikro syariah yang terpercaya di seluruh nusantara. Di antaranya yang sudah

dilakukan adalah pengurus mentargetkan tercapainya 3 S (Tiga S) dalam

lembaga keuangan, yaitu syari’ah, sehat dan selalu berkembang.

a. Syariah

Penyempuranaan dan perbaikan transaksi-transaksi BMT dan juga kegiatan-

kegiatan yang dilaksanakan oleh BMT El-Umma dalam kurun waktu satu

tahun peratama terus dilakukan, di antaranya adalah :

1) Pada awal tahun pembentukan BMT El-Umma prosentase akad

pembiayaan lebih banyak dilakukan dengan akad murabahah/jual-beli

dibandingkan dengan akad mudhorobah (bagi hasil) terhadap transaksi

Page 47: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

yang dilakukan, akan tetapi setelah dilakukan evaluasi, pengurus

melakukan perubahan dengan memperbanyak prosentase akad

mudharabah. Karena dirasa lebih mendekati aspek syariah dalam

transaksi-transaksi anggota yang lebih didominasi pedagang-pedagang

kecil.

2) Mengadakan tilawah Al-Qur’an secara rutin setiap hari sebelum

karyawan melaksanakan pekerjaan.

3) Pemisahan dana-dana yang didapatkan dari BMT El-Umma dari zakat,

Infaq dan shodaqoh terhadap transaksi yang dilakukan BMT El-Umma.

Tujuan dari pemisahan ini supaya BMT El-Umma lebih fokus kepada

kegiatan-kegiatan yang bersifat tijari (bisnis). Kemudian untuk

sementara dana-dana yang terkumpul didalam BMT dibuat lembaganya

secara tersendiri dan diberi nama Bait El-Umma yang mana kegiatannya

difokuskan kepada kegiatan-kegiatan yang bersifat Tabarru(sosial).

b. Sehat

Selama tahun 2009, kondisi El-Umma bisa berjalan dengan baik walaupun

belum banyak yang bisa diperbuat, diantara yang sudah dilakukan adalah:

1) Pihak marketing selalu berusaha secara intensif untuk meningkatkan

kepercayaan anggota dan para investor sehingga aspek likuiditas El-

Umma bisa terjaga sepanjang tahun 2009, hal ini bisa terindikasi

dengan tetap terjaganya saldo baik di kas maupun di bank walaupun

kondisi mikro ekonomi mengalami banyak kendala.

Page 48: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

2) KBMT El-Umma menjalin kerjasama dengan menjadi anggota PT

PERMODALAN BMT VENTURA bahkan KBMT EL-Umma

merupakan satu-satunya KBMT yang berdirinya diilustrasikan seperti

melewati operasi cesar oleh spesialis KBMT-an yaitu para direksi di

PERMODALAN BMT VENTURA. Hal ini pengurus tekankan karena

kepercayaan yang diberikan oleh PERMODALAN BMT VENTURA

ini merupakan amanah yang akan dipertanggungjawabkan bukan

hanya kepada anggota akan tetapi kepada Allah SWT. Keuntungan

menjadi anggota Permodalan BMT Ventura adalah El-Umma

mendapatkan bantuan berupa Idiologisasi pengurus BMT, Manajemen

BMT, Bantuan permodalan dan masih banyak aspek-aspek lain yang

diberikan oleh Permodalan BMT yang tidak bisa dihitung secara

materi.

3) Aspek Kerjasama

Untuk meningkatkan perkembangan KBMT El-Umma pengurus

berusaha membuat sinergi dengan lembaga keuangan lainnya baik

dalam hal aspek peningkatan manajeman kelembagaan maupun

permodalan, di antaranya adalah mengirim beberapa pengurus untuk

mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Deperindagkop, BMT Center

dan lain-lain. El-Umma juga mencoba bersinergi dengan beberapa

BMT yang berada di Bogor Raya sehingga keberadaan El-Umma

menjadi cahaya yang bisa memberikan kontribusi terhadap

Page 49: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

perekonomian umat di antara cahaya-cahaya BMT yang lain. Diantara

BMT yang sudah bersinergi secara kelembagaan adalah BMT AMAL

ATINA dan BMT MADANI.

c. Selalu Berkembang

Pada awal perkambangan KBMT El-UMMA pengurus membuat beberapa

produk di antaranya:

1) Produk SIMPANAN

Produk simpanan ini diberi nama dengan Si Iman (Simpanan yang

Mudah dan Aman), yang berarti bahwa anggota akan menerima

kemudahan apabila menyimpan dananya di KBMT El-Umma,

kemudahan yang akan didapat adalah anggota cukup menghubungi

pihak BMT, dan pihak BMT akan datang menjemputnya. Kemudahan

yang lain adalah apabila anggota mau mengambil simpananya kapan

pun dan dimana pun maka pihak BMT akan memberikan simpanan

yang akan diambilnya. Dari segi keamanannya dana yang tersimpan di

KBMT akan aman baik dari segi nominalnya maupun kehalalannya

dalam penggunaan dana tersebut.

2) Simpanan Berjangka

Simpanan berjangka ini dinamakan IBADAH (Investasi Berjangka

Mudharabah) yaitu produk investasi berjangka yang menggunakan

prinsip mudharabah mutlaqah (bagi hasil). KBMT EL-UMMA

mengelola dana secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada

Page 50: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

masyarakat usaha kecil dan menengah secara profesional sesuai

syariah. Beberapa ketentuan IBADAH adalah sebagai berikut :

a. jangka waktu IBADAH minimal tiga bulan

b. Bagi hasil diberikan secara tunai, transfer ke rekening bank lain

atau pindah buku ke rekening simpanan di KBMT EL-UMMA

(IMAN) dapat juga dititip akumulasi yang dapat diambil saat jatuh

tempo,

c. Dapat diperpanjang secara otomatis (automatic roll over)

3) Pembiayaan MAISYAH

Produk pembiayaan KBMT EL-UMMA diberi nama MAISYAH yang

berarti Pembiayaan Mikro Syariah. Pemberian nama MAISYAH ini

mempunyai maksud agar anggota-anggota yang diberi pembiayaan

bisa memberikan maisyah (penghidupan) untuk diri dan keluarganya.

Dalam pembiayaan ini baru mempunyai dua akad saja. Yaitu akad

bagi hasil dan akad jual beli. Pada triwulan pertama kepengurusan

lebih banyak menggunakan sistem jual beli dalam akad-akad yang ada

di KBMT EL-UMMA. Kemudian setelah dilakukan evaluasi pengurus

menetapkan untuk memperbanyak akad mudhorobah dalam akad-

akadnya. Untuk memperjelas alur sistem pembiayaan yang bisa

dilakukan sebagai acuan operasional.

Page 51: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

BAB IV

STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN UMKM DI

BOGOR

A. Jenis dan Mekanisme Produk

KBMT El-Umma membagi produknya kedalam dua macam, yaitu

produk Simpanan dan produk pembiayaan. Adapun Jenis produk dan

mekanismenya adalah sebagai berikut :

1. SIMPANAN

a. Si IMAN

Produk simpanan ini diberi nama dengan Si Iman (Simpanan yang

Mudah dan Aman), yang berarti bahwa anggota akan menerima

kemudahan apabila menyimpan dananya di KBMT El-Umma, kemudahan

yang akan didapat adalah anggota cukup menghubungi pihak BMT, dan

pihak BMT akan datang menjemputnya. Kemudahan yang lain adalah

apabila anggota mau mengambil simpananya kapanpun dan dimanapun

maka pihak BMT akan memberikan simpanan yang akan diambilnya. Dari

segi keamanannya dana yang tersimpan di KBMT akan aman baik dari

segi nominalnya maupun kehalalannya dalam penggunaan dana tersebut.

Karena yang menjadi sasaran untuk menjadi nasabah BMT EL-

UMMA adalah orang-orang yang berada dikelas ekonomi bawah dan

menengah maka untuk pembukan pertama tabungan hanya dikenakan

Page 52: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

biaya Rp 25.000,- dan setoran berikutnya minimal Rp. 5.000,-.

Persyaratannya pun sangat mudah, hanya dengan mengisi formulir

permohonan pembukaan IMAN dan menyerahkan fotokopi KTP maka

seseorang sudah bisa memiliki tabungan di BMT El-Umma ini.

Jenis akad yang digunakan adalah wadiah(titipan), karena sifatnya

titipan dan dapat diambil sewaktu-waktu maka pihak BMT tidak

memberikan bagi hasil, hanya memberikan bonus yang besarnya menjadi

hak BMT.

b. IBADAH

Simpanan ini merupakan produk simpanan berjangka yaitu produk

investasi berjangka yang menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah

(bagi hasil). Adapun syarat pembukaan simpanan ini sama seperti

simpanan IMAN hanya saja untuk setoran awalnya adalah Rp.1.000.000,-

dan jangka waktu IBADAH minimal tiga bulan.

Dana yang masuk dari simpanan berjangka ini akan dikelola oleh

BMT pada usaha-usaha yang produktif dan menguntungkan sehingga

BMT bisa memberikan bagi hasil kepada nasabah IBADAH ini. Besarnya

bagi hasil disepakati bersama.

Bagi hasil diberikan secara tunai, transfer ke rekening bank lain

atau pindah buku ke rekening simpanan di KBMT EL-UMMA (IMAN)

dapat juga dititip akumulasi yang dapat diambil saat jatuh tempo.

Page 53: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

2. PEMBIAYAAN

a. MAISYAH

Produk pembiayaan KBMT EL-UMMA ini diberi nama MAISYAH

yang berarti Pembiayaan Mikro Syariah. Pemberian nama MAISYAH ini

mempunyai maksud agar anggota-anggota yang diberi pembiayaan bisa

memberikan maisyah (penghidupan) untuk diri dan keluarganya. Pembiayaan

ini mempunyai dua akad, yaitu akad Mudharabah (bagi hasil) dan akad

Murabahah (jual beli).

1) Akad Mudharabah

Pembiayaan dengan akad mudharabah adalah pembiayaan yang

diperuntukan bagi pengusaha mikro sebagai tambahan modal usaha

investasi. Pembiayaan ini diutamakan untuk para pedagang kecil.

Adapun persyaratan dari pembiayaan mudharabah ini adalah

memiliki usaha yang telah berjalan minimal tiga bulan, mengisi formulir

permohonan pembukaan MAISYAH, fotokopi KTP, dan bersedia disurvei

ke rumah dan tempat usaha.

Nasabah harus memiliki usaha yang telah berjalan minimal tiga

bulan karena dalam tiga bulan sejak memulai usaha, dapat terlihat

perkembangan usaha yang dijalani, apakan menguntungkan atau kurang

menguntungkan. BMT tidak memberikan pembiayaan untuk nasabah yang

belum memiliki usaha yang telah berjalan, karena dikhawatirkan dana

Page 54: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

yang diberikan tidak diperuntukan untuk usaha yang dimaksud dan

dikhawatirkan usaha yang dijalani tidak tepat.

Mengisi formulir pemohonan pembukaan MAISYAH, dalam

formulir tersebut ada banyak hal yang harus diisi oleh nasabah yang akan

mengajukan pembiayaan antara lain adalah jenis usaha yang akan

dibiayai, selain itu dijelaskan pula tentang persentase bagi hasil antara

nasabah dengan BMT, dan lamanya waktu pengembalian pembiayaan

tersebut serta jumlah cicilan yang akan rutin dibayarkan sesuai waktu

yang telah ditentukan sendiri oleh nasabah.

Fotokopi KTP diperlukan sebagai bukti bahwa nasabah tersebut

adalah benar tercatat sebagai warga negara indonesia yang bertempat

tinggal di wilayah dimana tertera pada KTP tersebut.

Nasabah yang telah mengajukan pembiayaan kepada BMT El-

Umma tidak langsung mendapatkan pembiayaan langsung di hari dimana

nasabah mengajukan permohonan tapi dilakukan survei terlebih dahulu

dan nasabah harus bersedia disurvei ke rumah dan tempat usahanya. Hal

ini untuk membuktikan bahwa apakah benar nasabah tersebut bertempat

tinggal sesuai dengan KTP yang ada dan apakah benar nasabah tersebut

memiliki usaha yang dimaksud. Survei ke tempat usaha juga untuk

mengetahui apakah usaha tersebut layak untuk diberikan pembiayaan atau

tidak.

Page 55: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

Nasabah yang mengajukan pembiayaan, banyak hal yang akan

dipertimbangkan oleh pihak BMT setelah mensurvei tempat usaha yang

akan dibiayai, antara lain adalah apakah jenis usaha tersebut sudah sesuai

dengan syariat islam, jika usahanya adalah berdagang maka apakah barang

yang didagangkan tersebut diharamkan oleh syariat Islam atau tidak,

seperti menjual minuman keras, menjual daging babi dan lain sebagainya.

Jika diharamkan maka pembiayaan tidak akan diberikan. Selain itu apakah

tempat yang dijadikan untuk usaha sesuai dengan pasar yang dituju,

strategis atau tidak. BMT juga mempertimbangan aspek risiko, seberapa

besar risiko yang akan terjadi jika pembiayaan tersebut diberikan.

Setelah survei dilakukan maka pihak BMT akan melakukan rapat

dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang telah didapat saat

melakukan survei. Jika dinyatakan layak mendapat pembiayaan maka

BMT akan memberitahu nasabah untuk kemudian pembiayaan itu

dicairkan.

Untuk menghindari terjadinya kerugian atau wanprestasi, maka

diperlukan jaminan dari pembiayaan tersebut. Jaminan tersebut ditentukan

berdasarkan jumlah pembiayaan yang diajukan oleh nasabah. Jika

pembiayaan yang diajukan di atas Rp. 2.000.000,- maka jaminan yang

diminta adalah BPKB atau barang berharga yang memiliki nilai jual. Jika

pembiayaan yang diajukan dibawah Rp. 2.000.000,- maka jaminannya

hanyalah buku nikah.

Page 56: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

Keuntungan yang diperoleh oleh pihak BMT didapat dari bagi

hasil yang besarnya telah disepakati di awal akad. Besarnya bagi hasil

tersebut dinyatakan dalam bentuk persentase bukan dalam bentuk nominal

tertentu.

Pengembalian pinjaman tersebut dapat dicicil sesuai dengan yang

telah ditentukan oleh nasabah, bisa perhari, perminggu atau perbulan. Bagi

hasil tersebut dibayarkan bersamaan dengan cicilan pembayaraan

pinjaman.

2) Akad Murabahah

Pembiayaan dengan akad murabahah adalah kerja sama yang

dilakukan antara BMT dan nasabahnya. Kerjasama tersebut adalah dalam

hal jual beli. Pembiayaan tersebut diberikan kepada nasabah dalam rangka

pemenuhan kebutuhan produksi.

Murabahah merupakan akad jual beli dimana pembeli mengetahui

harga barang dan besar keuntungan yang diinginkan oleh penjual.

Keuntungan tersebut dapat dinyatakan dalam nominal tertentu atau dalam

bentuk persentase dari harga pembeliannya.

Untuk persyaratan serta mekanisme permohonan pembiayaan ini

hampir sama dengan pengajuan pembiayaan murabahah. Namun, dalam

pembiayaan murabahah ini keuntungan yang diperoleh pihak BMT

ditentukan di awal, dan telah disepakati bersama.

Page 57: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

Pembiayaan ini diberikan kepada nasabah dalam rangka

pemenuhan kebutuhan produksi karena itu, nasabah yang mengajukan

pembiayaan ini pun harus memiliki usaha yang telah berjalan.

Semua nasabah pembiayaan murabahah ini memiliki usaha,

biasanya mereka meminta BMT untuk membelikan mesin untuk produksi

atau barang lain yang terkait dengan bahan baku produksi.

b. UJRAH

Ujrah adalah pembiyaan konsumtif yang diberikan kepada

nasabah. Pembiayaan ini biasanya untuk biaya pendidikan anak

sekolah. Nasabah yang ingin memasukan sekolah anaknya namun

tidak memiliki dana untuk biaya masuk tersebut dapat pengajukan

pembiayaan kepada BMT.

Karena pembiayaan ini merupakan pembiayaan konsumtif,

dimana dana yang diberikan bukan untuk modal usaha yang dapat

menghasilkan, maka pada pambiayaan ini tidak dikenakan bagi hasil.

Namun jika nasabah ingin memberikan balas jasa dari hasil dana yang

dipinjam, maka pihak BMT menerimanya dan besarnya pun tidak

ditentukan oleh pihak BMT.

Pengembalian cicilan pembiayaan dilakukan dengan cara pihak

KBMT EL-Umma menagihnya langsung ketempat berjualan pedagang

yang meminjam. Hal ini untuk mempermudah pedagang yang

meminjam agar pedagang tersebut tetap bisa berjualan tanpa harus

Page 58: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

meninggalkan dagangannya hanya untuk membayar cicilan ke kantor

KBMT El-Umma.

Dari semua produk yang ada di KBMT El-Umma, semuanya

bertujuan untuk mempermudah para pengusaha UMKM dalam

menjalankan usahanya. Nasabah pada KBMT El-Umma ini sebagian

besar merupakan para pedagang di pasar yang berada di kawasan

Bogor, yaitu pasar Ciampea, pasar Jumat dan pasar Dermaga. Selain

itu ada juga yang merupakan pedagang sembako yang berada di

sekitar KBMT El-Umma ini.

B. Strategi Pengembangan UMKM

1. Strategi Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar

untuk mendapat perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi, yang

meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadian, tempat organisasi dan gagasan

atau buah pikiran.37

Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha, memerlukan

strategi pemasaran yang pada dasarnya menunjukkan bagaimana sasaran

pemasaran dari produk yang dihasilkan tersebut dapat tercapai. Produk adalah

hal penting yang perlu diperhatikan dalam strategi bauran pemasaran, karena

37 Sofjan Assauri. Manajemen Pemasaran, Dasar Konsep dan Strategi. (Jakarta:PT. RajaGrafindo Persada, 2004), Cet. 7 h.200

Page 59: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

tanpa adanya produk, strategi bauran pemasaran lainnya tidak dapat

dilakukan. Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu

pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan.

Penerapan strategi pemasaran produk pada KBMT El-Umma

dilakukan dengan syarat yang mudah dan bagi hasil yang adil sesuai

dengan Syariat Islam. Produk yang ada sesuai dengan kebutuhan para

pengusaha UMKM, dan kemudahan yang diberikan bagi setiap nasabah

yang ingin menjadi nasabah KBMT El-Umma.

2. Strategi Harga

Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang

menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya

unsur biaya saja. Walaupun penetapan harga merupakan persoalan

penting, masih banyak perusahaan yang kurang sempurna dalam

menangani permasalahan penetapan harga tersebut. Karena menghasilkan

penerimaan penjualan, maka harga mempengaruhi tingkat penjualan,

tingkat keuntungan, serta share pasar yang dapat dicapai oleh

perusahaan.38

Dalam penetapan harga dalam hal ini biaya administrasi yang

ditetapkan oleh KBMT El-Umma tidak memberatkan nasabah yang ingin

38 Ibid, h.223

Page 60: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

menjadi mitra KBMT El-Umma. Dan biaya administrasi tersebut sesuai

dengan Syariat Islam.

3. Strategi Distribusi

Distribusi merupakan kegiatan penyampaian produk sampai ke

tangan si pemakai atau konsumen pada waktu yang tepat. Oleh karena itu,

kebijakan distribusi merupakan salah satu kebijakan pemasaran terpadu yang

mencakup penentuan saluran pemasaran (marketing channels) dan distribusi

fisik (physical distribution). Kedua faktor ini mempunyai hubungan yang

sangat erat dalam keberhasilan penyaluran dan sekaligus keberhasilan

pemasaran produk perusahaan. Efektivitas penggunaan saluran distribusi

diperlukan unutuk menjamin tersedianya produk di setiap mata rantai saluran

tersebut.39

Mengenai strategi ditribusi yang dilakukan oleh KBMT El-Umma

adalah dengan cara mendatangi para nasabah, dalam hal ini pedagang-

pedangan pasar, kemudian pihak KBMT El-Umma menjelaskan tentang

produk UMKM yang ada di KBMT El-Umma.

Dengan adanya pihak KBMT yang mendatangi nasabah dapat

mempermudah nasabah yang ingin menjadi mitra KBMT El-Umma.

39 Sofjan Assauri. Manajemen Pemasaran, Dasar Konsep dan Strategi. h.223-234

Page 61: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

4. Strategi Promosi

Promosi yang dilakukan oleh KBMT El-Umma dalam

mengembangkan UMKM di Bogor adalah dengan cara:

1. Menawarkan produk UMKM kepada nasabah atau mitra secara

langsung.

2. Membuat brosur dan spanduk dengan tampilan semenarik

mungkin, dengan susunan layout brosur dan spanduk yang

mengunakan tata warna, desain, kata-kata dan grafis yang baik

agar menimbulkan kesan eksklusif, sehingga nasabah atau mitra

tertarik untuk membaca.

C. Hal yang Mempengaruhi KBMT El-Umma Dalam Mengembangkan UMKM

di Bogor

1. Aspek Manajemen

Adanya kesadaran dalam mengaplikasikan ajaran islam di segala

aspek ekonomi, memacu KBMT El-Umma untuk mengeluarkan setiap

produknya serta manajemen pengelolaan produk secara Islami. Pengelolaan

serta mekanisme setiap produk dijalani sesuai dengan ketentuan yang ada.

Banyaknya para pedagang yang menjadi nasabah KBMT El-Umma, baik

nasabah simpanan ataupun nasabah pembiayaan sangat mempengaruhi

pendapatan KBMT El-Umma. Semakin banyaknya para pengusaha UMKM

Page 62: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

yang menjadi nasabah KBMT El-Umma, maka semakin banyak pula dana

yang dialokasikan untuk pembiayaan.

Agar pengusaha UMKM tertarik untuk menjadi nasabah KBMT El-

Umma maka dalam penetapan syarat dan mekanisme dari setiap produk

dilakukan semudah mungkin, agar para pengusaha UMKM tersebut dapat

menjangkau sehingga tertarik untuk menjadi nasabah KBMT El-Umma.

Selain itu, para karyawan KBMT El-Umma harus bersikap ramah dan giat

dalam bekerja. Sikap yang ramah dari para karyawan KBMT El-Umma dapat

meningkatkan jumlah nasabah, hal ini terjadi karena apabila karyawan KBMT

El-Umma melayani nasabah dengan ramah maka nasabah tersebut akan

merasa senang dan dihargai. Apapun perlakuan yang didapat nasabah dari

pelayanan karyawan KBMT El-Umma akan diceritakan kepada sesama

pedangang atau kepada orang lain. Jika perlakuan yang didapat baik maka

nasabah akan dengan sendirinya mempromosikan KBMT El-Umma kepada

sesama pedagang begitupun sebaliknya.

2. Aspek lingkungan

Di lingkungan disekitar KBMT El-Umma banyak terdapat usaha-

usaha Kecil, mikro, dan menengah yang sangat potensial. Itu berarti,

dibutuhkan lembaga keuangan yang dapat dijangkau oleh para pengusaha

UMKM tersebut. Banyak hal yang akan menjadi pertimbangan para

pengusaha UMKM tersebut dalam mengajukan pembiayaan ke lembaga

keuangan, salah satunya adalah kemudahan. Karena KBMT El-Umma

Page 63: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

lokasinya dekat dengan pasar dan disekitarnya pun banyak terdapat pedagang-

pedagang maka para pedagang tersebut dapat dengan mudah menjadi nasabah

KBMT EL-Umma karena lokasi yang dekat.

Semakin banyak pembiayaan yang disalurkan oleh KBMT El-Umma,

itu berarti bahwa semakin banyak pula usaha-usaha kecil yang berjalan. Hal

tersebut dapat berdampak pada semakin besar pula kecenderungan masyarakat

untuk membuka usaha kecil guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, lokasi KBMT El-Umma berdekatan dengan masjid besar

yang berada di kawasan tersebut. Pihak KBMT El-Umma dapat bekerjasama

dengan pengurus masjid atau dengan imam masjid untuk mensosialisasikan

tentang produk KBMT El-Umma yang dalam menjalankan aktifitasnya sesuai

syariah dan tidak ada riba di dalamnya. Imam masjid tersebut dapat

menjelaskan tentang keharaman riba kepada masyarakat. Dengan demikian,

masyarakat yang belum memiliki pengetahuan tentang itu dapat mengerti.

Ketika masyarakat tersebut paham tentang keharaman riba, maka masyarakat

tersebut akan dapat tertarik untuk menjadi nasabah KBMT El-Umma.

3. Aspek Sosial Budaya

Masyarakat di sekitar KBMT El-Umma adalah masyarakat yang

memiliki tingkat religiusitas yang tinggi. Pengetahuan mereka tentang

haramnya riba dapat mempengaruhi mereka dalam menjalankan aktifitas

ekonominya agar tidak bersentuhan dengan riba.

Page 64: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

Selain itu, setiap orang memiliki kecenderungan untuk memilih

sesuatu yang mudah dalam hal apa pun. Karena itulah, ketika KBMT El-

Umma hadir dengan menjalankan prinsip Syariah dan memberikan

kemudahan secara menyeluruh, baik dalam hal produk maupun pelayanan,

banyak masyarakat yang memiliki usaha tertarik untuk menjadi nasabah

KBMT El-Umma.

D. Strategi Pengelola Dana

1. Sumber Dana

a. KBMT El-Umma menjalin kerjasama dengan menjadi anggota PT

PERMODALAN BMT VENTURA bahkan KBMT EL-Umma merupakan

satu-satunya KBMT yang berdirinya diilustrasikan seperti melewati operasi

cesar oleh spesialis KBMT-an yaitu para direksi di PERMODALAN BMT

VENTURA. Hal ini pengurus tekankan karena kepercayaan yang diberikan

oleh PERMODALAN BMT VENTURA ini merupakan amanah yang akan

dipertanggungjawabkan bukan hanya kepada anggota akan tetapi kepada

Allah SWT. Keuntungan menjadi anggota Permodalan BMT Ventura adalah

El-Umma mendapatkan bantuan berupa Idiologisasi pengurus BMT,

Manajemen BMT, Bantuan permodalan dan masih banyak aspek-aspek lain

yang diberikan oleh Permodalan BMT.

b. Anggota tetap KBMT El-Umma

Page 65: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

Karena KBMT El-Umma merupakan lembaga keuanga berbentuk

koperasi maka KBMT El-Umma ini memiliki anggota tetap yang

berjumlah 20 orang, dimana tiap anggota memberikan simpanan pokok

sebesar Rp.3.000.000,-

c. Simpanan Nasabah

Simpanan merupakan sumber dana bagi BMT, simpanan nasabah

berasal dari simpanan para pedagang yang menjadi nasabah KBMT El-

Umma. Selain itu, dalam hal ini BMT bekerjasama dengan sekolah Taman

Kanak-Kanak disekitar BMT agar tabungan siswa TK tersebut disimpan

di KBMT EL-Umma.

d. Zakat, Infak dan Shodaqoh

KBMT El-Umma juga menerima dana Zakat, yang akan disalurkan

kembali kepada orang yang berhak menerimanya. Selain itu BMT juga

menerima jika ada nasabah atau pihak lain yang ingin berinfak ataupun

bershodaqoh di KBMT El-Umma ini.

2. Pengelolaan Dana

KBMT El-Umma selain memiliki produk-produk simpanan dan

pembiayaan dapat juga menerima dana Zakat, Infak ataupun dana-dana lain

yang sifatnya untuk kepentingan sosial.

Page 66: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

Dana yang ada di KBMT El-Umma ini dipisahkan menjadi dua, yaitu

dana Bait al Mal dan bayt al-Tamwil. Dana baitul mal diperolah dari

zakat,infak, shodaqoh dan lainnya.

Dana Baitul Tamwil diperoleh dari dana simpanan baik berupa

simpanan Iman ataupun Ibadah serta dana bagi hasil yang diperoleh dari hasil

pembiayaan mudharabah serta keuantungan yang diperoleh dari hasil

pembiayaan murabahah akan dikelola kembali oleh pihak BMT El-Umma

pada usaha-usaha yang produktif dan dijamin kehalalannya.

Dalam penyaluran pembiayaan dilakukan dengan sangat hati-hati agar

dana yang disalurkan tersebut tepat sasaran dan tidak merugikan pihak KBMT

El-Umma.

Dana yang diperoleh dan masuk kedalam baitul mal, digunakan untuk

dana sosial seperti santunan anak yatim. Dana zakat disalurkan kepada orang-

orang yang berhak menerima zakat.

Selain itu, dana yang ada di baitul mal juga dapat dipergunakan untuk

pembiayaan Qardhul Hasan. Pembiyaan ini diperuntukan bagi seseorang yang

memiliki usaha namun kemampuan ekonomi amat sangat lemah, dapat

dikategorikan sebagi orang yang kurang mampu.

Karena pembiayaan tersebut untuk nasabah yang kurang mampu,

maka pembiayaan yang menggunakan akad ini tidak dikenakan bagi hasil.

Syarat pengajuan pembiayaan ini sama dengan pembiayaan lain namun dalam

pembiayaan Qardhul Hasan ini selain tidak dikenakan bagi hasil tidak juga

Page 67: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

dikenakan jaminan. Nasabah hanya mengembalaikan dana yang dipinjamnya

saja.

BMT El-Umma memiliki kriteria khusus dalam menilai apakah

nasabah tersebut benar-benar tidak mampu atau tidak, hal tersebut dapat

dilakukan dengan cara mensurvei tempat usaha dan tempat tinggal nasabah

tersebut. Jika benar kurang mampu maka pembiayaan Qardhul Hasan ini

dapat diberikan.

Selain untuk hal-hal yang tersebut diatas, dana baitul mal ini juga

digunakan untuk menutupi pembiayaan bermasalah. Pembiayaan bermasalah

tersebut dapat berupa, macetnya pembayaran cicilan pinjaman baik yang

dikarenakan kematian nasabah peminjam atau terjadi bencana yang diluar

kendali nasabah. Untuk menutupi pembiayaan bermasalah tersebut, selain

dengan cara menjual jaminan dapat pula dengan cara mengambil dari dana

Baitul mal.

Page 68: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis

menarik kesimpulan, yaitu

4. Strategi yang dilakukan KBMT El-Umma dalam mengembangkan

UMKM di Bogor adalah dengan melakukan strategi pada produk dengan

cara penerapan syarat yang mudah dan bagi hasil yang adil. Produk yang

ada sesuai dengan kebutuhan para pengusaha UMKM, dan kemudahan

yang diberikan bagi setiap nasabah yang ingin menjadi nasabah KBMT

El-Umma. Strategi pada harga, dalam hal ini biaya administrasi yang

ditetapkan oleh KBMT El-Umma tidak memberatkan nasabah yang ingin

menjadi mitra KBMT El-Umma. Strategi distribusi dan promosi yang

dilakukan dengan cara memberikan brosur dan menjelaskannya pada para

pedagang yang ada di pasar sekitar KBMT El-Umma dan menjemput jika

nasabah ingin melakukan pembayaran cicilan, tabungan atau melakukan

transakasi lainnya.

5. Strategi pengelolaan dana Pada KBMT El-Umma dengan cara dana yang

ada di KBMT El-Umma ini dipisahkan menjadi dua, yaitu dana Bait al

Mal dan Baitul Tamwil. Dana Bait al Mal diperolah dari zakat,infak,

shodaqoh dan lainnya. Dana Baitul Tamwil diperoleh dari dana simpanan

Page 69: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

6. Hal-hal yang mempengaruhi KBMT El-Umma dalam mengembangkan

UMKM di Bogor dapat dilihat dari aspek manajemen, aspek lingkungan

dan sosial budaya. Dari aspek manajemen, Pengelolaan serta mekanisme

setiap produk dijalani sesuai dengan ketentuan yang ada. Banyaknya para

pedagang yang menjadi nasabah KBMT El-Umma, baik nasabah

simpanan atau pun nasabah pembiayaan sangat mempengaruhi pendapatan

KBMT El-Umma. Semakin banyaknya para pengusaha UMKM yang

menjadi nasabah KBMT El-Umma, maka semakin banyak pula dana yang

dialokasikan untuk pembiayaan. Dari aspek lingkungan, KBMT El-Umma

lokasinya dekat dengan pasar dan disekitarnya pun banyak terdapat

pedagang-pedagang maka para pedagang tersebut dapat dengan mudah

menjadi nasabah KBMT EL-Umma karena lokasi yang dekat. Dan dari

Page 70: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

aspek sosial budaya, karena masyarakat di sekitar KBMT El-Umma

adalah masyarakat yang memiliki tingkat religiusitas yang tinggi.

Pengetahuan mereka tentang haramnya riba dapat mempengaruhi mereka

dalam menjalankan aktifitas ekonominya agar tidak bersentuhan dengan

riba. Selain itu, setiap orang memiliki kecenderungan untuk memilih

sesuatu yang mudah dalam hal apapun. Karena itulah, ketika KBMT El-

Umma hadir dengan menjalankan prinsip Syariah dan memberikan

kemudahan secara menyeluruh, baik dalam hal produk maupun pelayanan,

banyak masyarakat yang memiliki usaha tertarik untuk menjadi nasabah

KBMT El-Umma.

B. Saran

1. Untuk KBMT El-Umma

Kian bertambahnya pedagang yang menjadi nasabah KBMT El-Umma

harus menjadikan BMT ini untuk semakin meningkatkan kinerja serta

memaksimalkan pelayanan yang ada. Jika dimungkinkan untuk menambah

produk baru dan mengembangkan produk yang ada agar fungsi BMT dapat

kian dimaksimalkan.

Hal lain adalah sebaiknya BMT El-Umma mengadakan pengajian

rutin bulanan. Pengajian tersebut berfungsi sebagai media untuk silaturahmi

antara sesama nasabah BMT, selain itu dapat pula dijadikan sebagai media

untuk saling bertukar pengalaman dan informasi yang berkaitan dengan dunia

Page 71: STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2571/1/FITRI... · membatasi strategi pada strategi produk, harga, ditribusi dan promosi

UMKM. Oleh pihak BMT, pengajian tersebut dapat pula berfungsi sebagai

media informasi untuk mengetahui perkembangan usaha para nasabah BMT.

Jika pengajian tersebut dilakukan secara rutin maka akan terbangun

suasana kekeluargaan yang hangat, akan ada rasa saling memiliki dan

membutuhkan satu sama lain, antara pihak BMT dan nasabah, sehingga

dengan begitu, baik pihak BMT maupun nasabah tidak akan mengecewakan

satu sama lain.

2. Untuk Masyarakat

Adanya lembaga keuangan mikro syariah seperti KBMT El-Umma ini,

harus dapat dimanfaatkan dengan baik, khususnya bagi masyarakat ekonomi

menangah ke bawah. Jika memiliki usaha kecil dan kekurangan dana untuk

modal usaha, dapat mengajukannya ke KBMT El-Umma.