12
1 STRATEGI HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DALAM TUGAS PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) (Studi Deskriptif : Mensosialisasikan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia melalui website) Ainun Nabilah Siregar Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta E-mail : [email protected] ABSTRACT Informations is increasingly needed by many people both to develop their personal qualities and in order to live out their social environment. This is supported by government regulations on public openness. In the implementation of public information disclosure, there are things that really need to be considered, namely the implementation of public information services. The theory used by the writer for this research is using four processes of public relations, defining the problem, planning and programming, taking action communicating, evaluating and programing, the four processes are used by the author in making questions in this study.This study uses a qualitative descriptive research method, and it can be concluded that the public relations secretariat general and the expertise board of the house of reresentatives of the republic of Indonesia have implemented law number 14 of 2008 regarding public informations disclosure, especially regarding the role of the information management and documentation officer. The data collection methods used by the authors in this study is in indepth interviews of key informants. the authors conducted interviews directly with key informants, namely the head of public information subdivision section. The author also conducted interviews with informants who visited the Indonesian parliament. Based on the results of this study, the authors provide advice to the public relations secretariat general and the expertise board of the republic of Indonesia, must be more aware of the community about the programs that they are running, especially regarding the information dissemination of information management and documentation officers so that people are aware of any programs that are is being worked on by the public relations secretariat general and the expertise board of the Indonesian house of resentatives. Keyword: Strategy Public Relations, Pubic Informations Service. ABSTRAK Informasi semakin dibutuhkan oleh banyak orang baik untuk mengembangkan kualitas pribadi maupun dalam rangka menjalani lingkungan sosialnya. Hal itu didukung dengan aturan pemerintah tentang keterbukaan publik. Dalam pelaksanaan keterbukaan informasi publik ada hal yang sangat perlu diperhatikan yaitu tentang pelaksanaan pelayanan informasi publik tersebut. Teori yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah Menggunakan empat proses public relations, Defining the Problem, Planning and Programming, Taking action and communicating, Evaluating and Program, empat proses itulah yang digunakan penulis dalam membuat pertanyaan pada penelitian ini. Penelitian ini

STRATEGI HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Ainun-Nabila-Siregar.pdf · Teori yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah Menggunakan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Ainun-Nabila-Siregar.pdf · Teori yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah Menggunakan

1

STRATEGI HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DALAM TUGAS

PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)

(Studi Deskriptif : Mensosialisasikan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia melalui website)

Ainun Nabilah Siregar

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

E-mail : [email protected]

ABSTRACT

Informations is increasingly needed by many people both to develop their personal

qualities and in order to live out their social environment. This is supported by government

regulations on public openness. In the implementation of public information disclosure, there

are things that really need to be considered, namely the implementation of public information

services. The theory used by the writer for this research is using four processes of public

relations, defining the problem, planning and programming, taking action communicating,

evaluating and programing, the four processes are used by the author in making questions in

this study.This study uses a qualitative descriptive research method, and it can be concluded

that the public relations secretariat general and the expertise board of the house of

reresentatives of the republic of Indonesia have implemented law number 14 of 2008

regarding public informations disclosure, especially regarding the role of the information

management and documentation officer. The data collection methods used by the authors in

this study is in indepth interviews of key informants. the authors conducted interviews directly

with key informants, namely the head of public information subdivision section. The author

also conducted interviews with informants who visited the Indonesian parliament. Based on

the results of this study, the authors provide advice to the public relations secretariat general

and the expertise board of the republic of Indonesia, must be more aware of the community

about the programs that they are running, especially regarding the information dissemination

of information management and documentation officers so that people are aware of any

programs that are is being worked on by the public relations secretariat general and the

expertise board of the Indonesian house of resentatives.

Keyword: Strategy Public Relations, Pubic Informations Service.

ABSTRAK

Informasi semakin dibutuhkan oleh banyak orang baik untuk mengembangkan

kualitas pribadi maupun dalam rangka menjalani lingkungan sosialnya. Hal itu didukung

dengan aturan pemerintah tentang keterbukaan publik. Dalam pelaksanaan keterbukaan

informasi publik ada hal yang sangat perlu diperhatikan yaitu tentang pelaksanaan pelayanan

informasi publik tersebut. Teori yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah

Menggunakan empat proses public relations, Defining the Problem, Planning and

Programming, Taking action and communicating, Evaluating and Program, empat proses

itulah yang digunakan penulis dalam membuat pertanyaan pada penelitian ini. Penelitian ini

Page 2: STRATEGI HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Ainun-Nabila-Siregar.pdf · Teori yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah Menggunakan

2

menggunakan Metode Penelitian Deskriptif kualitatif, dan dapat disimpulkan bahwa Humas

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia telah

menginplementasikan undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi

publik khususnya mengenai peran Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi. Metode

pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu dengan wawancara

mendalam (in-dept interview) terhadap key informan penulis melakukan wawancara secara

langsung dengan key informan yaitu Kepala Sub Bagian Pelayan informasi publik,. Penulis

juga melakukan wawancara kepada informan yang mendatangi DPR RI. Berdasarkan hasil

penelitian ini, penulis memberikan saran kepada Humas Sekretariat Jenderal dan Badan

Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia iyalah harus lebih aware lagi dengan

masyarakat akan program-program yang mereka sedang jalani khususnya mengenai

sosialisasi website Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi agar masyarakat

mengetahui adanya program yang sedang dikerjakan oleh Humas Sekretariat Jenderal dan

Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Kata Kunci: Strategi Humas, Pelayanan Informasi Publik.

PENDAHULUAN

Informasi merupakan kebutuhan utama bagi setiap orang. Informasi semakin

dibutuhkan oleh banyak orang baik untuk mengembangkan kualitas pribadi maupun dalam

rangka menjalani lingkungan sosialnya.

Di era modern saat ini kebutuhan atas memperoleh informasi merupakan hal yang

dianggap penting dan praktis bagi semua kalangan, sehingga masyarakat dengan mudah

mengakses segala macam bentuk informasi. Informasi menjadi kebutuhan dasar dalam

pengambilan keputusan-keputusan personal dan sosial. Dengan keterbukaan informasi ini

pemerintah Indonesia menyiapkan dan menyelenggarakan suatu aturan keterbukaan informasi

publik yang menyediakan segala macam informasi mengenai kepemerintahan agar

masyarakat juga mengetahui transparansi dan tanggung jawab pemerintah kepada publik juga

terealisasikan dengan baik1

Sebagai warga Negara kita mempunyai hak mendapatkan informasi yang dijamin oleh

konstitusi UUD 1945. dalam pasal 28F dijelaskan bahwa setiap orang berhak untuk

berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan

sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan

menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.2

Perkembangan teknologi komunikasi turut mendorong perkembangan informasi,

setiap detik, informasi terus menyebar dari satu tempat ke tempat lain, dengan cepat akibat

perkembangan teknologi komunikasi. Setiap hari, kita disuguhi informasi dari belahan dunia

yang berbeda nyaris pada saat yang bersamaan. Batas-batas antar Negara seolah menjadi

hilang, akibat pesatnya perkembangan informasi. Kemampuan suatu Negara mengelola

1 Luthfi Widagdo Eddyono, “Implementasi UU KIP, Majalah Konstitusi, No. 24, September 2009, hlm. 16. 2 Alimusafirdaus Siregar, ‘’Pers dan LSM sesuai pasal 28F UUD 1945 berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi, mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya’’. https://detikkasus.com/pers-dan-

lsm-sesui-pasal-28f-uud-1945-berhak-untuk-berkomunikasi-dan-memperoleh-informasi-mengembangkan-

pribadi-dan-lingkungan-sosialnya/, diakses pada 11 Juli 2019 Pukul 14:12 WIB.

Page 3: STRATEGI HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Ainun-Nabila-Siregar.pdf · Teori yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah Menggunakan

3

informasi dan menghasilkan informasi publik yang berkualitas menjadi salah satu faktor

keberhasilan bagi suatu Negara.

Teknologi pada dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman

media, inilah salah satu ciri dalam media baru, dengan teknologi, komunikasi yang semakin

canggih memungkinkan kita mengakses berbagai macam informasi. Perkembangan teknologi

yang semakin canggih mengharuskan para praktisi humas mempelajari dan memanfaatkan

teknologi yang semakin berkembang.

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mempunyai program

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) yang dimana PPID ini memudahkan

masyarakat yang ingin meminta permohonan pengambilan data, informasi dan dokumentasi

mengenai DPR RI secara online dan dapat mengaksesnya melalui PPID, akan tetapi banyak

dari masyarakat sendiri masih sangat minim yang mengetahui PPID tersebut atau pelayanan

permintaan permohonan data dan dokumentasi melalui internet.

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) mempunyai website yang

dikelola oleh Badan Publik yaitu Humas Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yakni website http://ppid.dpr.go.id/ yang

dimana website tersebut adalah website resmi PPID

DPR RI dan dapat diakses oleh siapa saja, yang di dalamnya kita dapat dengan mudah

mengakses permintaan permohonan pengambilan data dan dokumentasi mengenai DPR RI,

penyampaian aspirasi atau bahkan hanya sekedar untuk mengetahui program kerja yang

sedang dilakukan/dijalankan oleh DPR RI. Dengan adanya website memudahkan Humas

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

(DPR RI) dalam penyebaran informasi dan publikasi.

Namun kebanyakan dari masyarakat yang ingin mengetahui informasi dan

dokumentasi mengenai DPR RI atau bahkan ingin menyampaikan aspirasi, mereka jauh-jauh

datang ke DPR RI hanya untuk sekedar pengambilan permohonan permintaan data dan

informasi mengenai DPR RI, penyampaian aspirasi atau program kerja lainnya, yang

seharusnya mereka dengan mudah dan gampang mengakses melalui website Pejabat

Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) tersebut, sehingga masyarakat tidak perlu lagi

datang ke DPR RI untuk meminta data dan informasi mengenai DPR RI, penyampaian

aspirasi atau program kerja yang lainnya.

Maka dari itu perlunya Strategi Humas Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dalam Tugas Pejabat Pengelola

Informasi dan Dokumentasi (PPID) dengan mensosialisasikan website Pejabat Pengelola

Informasi dan Dokumentasi (PPID).

Rumusan Masalah

Dalam mensosialisasikan website PPID, bagaimana strategi Humas yang digunakan

oleh Humas Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia (DPR RI) dalam Tugas Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)

dengan mensosialisasikan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) melalui

website?’’

Page 4: STRATEGI HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Ainun-Nabila-Siregar.pdf · Teori yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah Menggunakan

4

Tujuan Penelitian

Tujuan yang dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi Humas dalam

mensosialisasikan Website Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) oleh

Humas Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia (DPR RI), melalui Strategi Humas dan media sosial.

Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian Akademis

Secara akademis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk kajian

ilmu komunikasi khususnya Public Relations mengenai Strategi humas di lingkungan prodi

D-III Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta.

Manfaat penelitian Praktis

Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat diantaranya:

Bagi peneliti diharapkan dapat memberikan pengalaman dan menerapkan ilmu

pengetahuan yang diterima selama mengikuti perkuliahan maupun studi secara mandiri.

Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berkaitan

dengan kehumasan.

TINJAUAN PUSTAKA

Public Relations

Humas atau Public Relations, menurut definisi kamus yang diterbitkan oleh Institute

of Public Relations (IPR) sebuah lembaga humas terkemuka di inggris dan Eropa, adalah

keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam

rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi

dengan segenap khayalaknya.3

Menurut Frank Jefkins, menyatakan bahwa Public Relations adalah “Sesuatu yang

merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik ke dalam maupun ke luar, antara

suatu organisasi dengan khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang spesifik

berlandaskan pada saling pengertian.” Menurutnya, Public Relations pada intinya senantiasa

berkenan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui informasi dan membagi

pengetahuan. Melalui kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak perubahan

yang positif.4

3 Ropingi El Ishaq, “Public Relations Teori dan Praktik”, Malang : Intrans Publishing, 2017, hlm. 4. 4 Syariffudin S. Gassing, “Public Relations”, Yogyakarta : C.V Andi Offset, 2016, hlm. 9.

Page 5: STRATEGI HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Ainun-Nabila-Siregar.pdf · Teori yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah Menggunakan

5

Menurut E.Marston “public relations is planned, persuasive communication designed

to influence significant public” (public relations adalah kegiatan komunikasi persuasif dan

terencana yang didesain untuk memengaruhi publik yang signifikan).5

Strategi Humas

Sebuah strategi Public Relations adalah pendekatan menyeluruh bagi sebuah

kampanye atau program dan penjelasan rasional dibelakang program taktis dan akan didikte

dan ditentukan oleh persoalan yang muncul dari analisis dan penelitian.6

Istilah strategi sering juga disebut rencana strategi atau rencana jangka panjang.

Selain berkonotasi jangka panjang strategi juga mempunyai pengertian yang terkait dengan

hal-hal seperti kemenangan, kehidupan, atau daya juang. Artinya menyangkut dengan hal-hal

berkaitan dengan mampu atau tidaknya organisasi menghadapi tekanan yang muncul dari

dalam atau luar. Kalau dapat ia akan terus hidup, kalau tidak ia akan mati seketika.7 Renald

Kasali menyebutkan rencana jangka panjang inilah yang menjadi pegangan bagi para praktisi

PR untuk menyusun berbagai rencana teknis dan langkah komunikasi yang akan diambil

sehari-hari.8

Menurut Butterick yang menyatakan bahwa strategi public relations adalah

pendekatan menyeluruh bagi sebuah kampanye atau program dan penjelasan rasional

dibelakang program taktis dan akan didikte dan ditentukan oleh persoalan yang muncul dari

analisis atau penelitian. Inilah dasar terbangunnya program taktis dan memindahkan

perusahaan dari posisi yang ada sekarang menuju pada posisi yang diinginkan pada akhir

program.9

Empat Tahapan Proses Strategi Public Relations

Rosady Ruslan dalam bukunya berjudul “Manajemen Public Relations dan Media

Komunikasi, Konsep dua Aplikasi” mengutip 4 proses pokok public relations. Menurut Scoot

M.Cultip & Allen H. Center menyatakan bahwa proses perencanaan program kerja public

relations yang menjadi landasan atau acuan untuk melakukan pelaksanaan. Empat proses

public relations tersebut yaitu:10

Defining the Problem

Langkah pertama ini melibatkan pengkajian dan pemantauan pengetahuan, opini,

sikap dan perilaku yang terkait dengan tindakan dan kebijakan organisasi. Langkah ini

menentukan “apa yang sedang terjadi sekarang”?

5 Kriyantono Rachmat, “Public Relations Writing, Teknik Produksi Media Public Relations dan Publisitas

Korporat”, Jakarta : Prenadamedia Grup, 2016, hlm. 4. 6 Keith Butterick, “Pengantar Public Relations Teori dan Praktik”, Jakarta : Rajawali Pers, 2012, hlm. 153. 7 Soleh Soemirat, “Dasar-dasar Public Relations”, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, hlm. 91. 8 Widya Parimita, “Public Relations”, Rawamangun: UNJ Press, 2009, hlm. 47. 9 Hafied Cangara, “Perencanaan dan Strategi Komunikasi”, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013, hlm. 102. 10 Rosady Ruslan “Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi”, Jakarta : Raja Grafindo Persada,

2012, hlm. 66.

Page 6: STRATEGI HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Ainun-Nabila-Siregar.pdf · Teori yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah Menggunakan

6

Planning and Programming

Informasi yang terkumpul pada langkah pertama digunakan untuk membuat

keputusan mengenai publik, sasaran, tindakan dan strategi komunikasi, taktik dan tujuan

program. Langkah kedua dalam proses public relations ini menjawab, “kita telah mempelajari

situasi ini berdasarkan apa, apa yang harus diubah, dilakukan atau dikatakan.

Taking Action and Communicating

Langkah ketiga yang melibatkan implementasi program dari tindakan dan komunikasi

yang telah didesain untuk mencapai tujuan spesifik bagi setiap publik untuk mencapai sasaran

program. Pertanyaan pada langkah ini adalah “siapa yang akan melakukan dan

memberitahukan program ini, serta kapan, dimana dan bagaimana?”

Evaluating and Program

Langkah terakhir dalam proses ini melibatkan kesiapan penilaian, implementasi, dan

hasil dari program tersebut. Penyesuaian telah dibuat sejak terimplemetasi, berdasarkan

umpan balik evaluasi mengenai bagaimana program tersebut berhasil atau tidak. Program

dapat dilanjutkan atau dihentikan berdasarkan pertanyaan “bagaimana yang sedang kita

kerjakan atau bagaimana yang telah kerjakan”.

Pelayanan Informasi Publik

Pelayanan informasi publik pada dasarnya dilaksanakan selama Pelayanan yang dapat

memberikan kepuasan kepada para pelanggan sekurang-kurangnya mengandung unsur pokok

yaitu: terdapatnya pelayanan yang merata dan sama, yaitu dalam pelaksanaan tidak ada

diskriminasi yang diberikan oleh aparat pemerintah terhadap masyarakat. Pelayanan

menganakritikan dan menganakemaskan keluarga, pangkat, suku, agama, dan tanpa

memandang status ekonomi.

Pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada para pelanggan sekurang-

kurangnya mengandung tiga unsur pokok, yaitu: a) terdapatnya pelayanan yang merata dan

sama, yaitu dalam pelaksanaan tidak ada diskriminasi yang diberikan oleh aparat pemerintah

terhadap masyarakat. Pelayanan tidak menganakritikan dan menganakemaskan keluarga,

pangkat, suku, agama, dan tanpa memandang status ekonomi. Hal ini membutuhkan

kejujuran dan tenggang rasa dari para pemberi pelayanan tersebut. b) pelayanan yang

diberikan harus tepat pada waktunya. Pelayanan oleh aparat pemerintah dengan mengulur

waktu dengan berbagai alasan merupakan tindakan yang dapat mengecewakan masyarakat.

Mereka yang membutuhkan secepat mungkin diselesaikan akan mengeluh kalau tidak segera

dilayani. Lagi pula jika mereka mengulur waktu tentunya merupakan beban untuk tahap

selanjutnya, karena berbarengan dengan semakin banyaknya tugas yang harus diselesaikan.

C) pelayanan harus merupakan pelayanan yang berkesinambungan.

Page 7: STRATEGI HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Ainun-Nabila-Siregar.pdf · Teori yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah Menggunakan

7

Website

Website sebagai salah satu media digital yang berperan sebagai wadah dari sebuah

profil pribadi, baik itu perusahaan atau bahkan penyedia produk dan jasa, untuk menjadi

salah satu media yang menggunakan jejaring internet yang saat ini semakin banyak informasi

yang mudah diakses melalui internet, maka dari itu peran dari sebuah website dapat dikatakan

sangatlah penting sebagai salah satu penyebar informasi dan media promosi yang berbentuk

digital.

Website adalah halaman yang merupakan satu alamat domain yang berisi informasi,

data, visual, audio, memuat aplikasi, hingga berisi tautan dari halaman web lainnya.

Sebagaimana dijelaskan dalam antar bab ini, penggunaan website sebagai salah satu jenis

media siber sejatinya bisa menjelaskan beragam bentuk media siber. Namun untuk lebih

memberikan pembedaan lebih tegas, maka yang dimaksud website disinilah halaman

website/situs dalam pengertian umum. Artinya, website yang disesuaikan dengan jenis

informasi yang akan disampaikan, seperti www.kompas.com merupakan situs berita milik

Kompas Gramedia Group atau www.uinjkt.ac.id sebagai situs milik perguruan tinggi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.11

METODE PENELITIAN

Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif

kualitatif. David Williams menulis bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada

suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau

peneliti yang tertarik secara alamiah.12

Metode penelitian deskriptif kualitatif ini yang akan dipake oleh penulis karena

metode ini bertujuan untuk mendapatkan data yang sesuai untuk menjelaskan dan

menggambarkan Strategi Humas Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan

Rakyat Republik Indonesia.

Key Informan dan Informan Penelitian

Key Informan adalah seorang yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi

pokok yang diperlukan dalam penelitian. Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik

Purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu, yang mana di penelitian ini key informan terdiri dari, Kepala

Sub Bagian Pelayanan Informasi Publik dan Pranata Humas Sekretariat Jenderal dan Badan

Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yang dimana orang

tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang ingin penulis teliti atau mungkin dia sebagai

11 Rulli Nasrullah, “Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia)”, Rawamangun : Prenadamedia Group, 2016,

hlm. 25. 12 Lexy J. Moleong, “Metodologi Penelitian Kualitatif”, Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset, 2014, hlm.

5.

Page 8: STRATEGI HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Ainun-Nabila-Siregar.pdf · Teori yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah Menggunakan

8

penguasa sehingga memudahkan penulis dalam pengambilan data atau informasi pada saat

penelitian.

Sedangkan Informan adalah mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi

sosial yang sedang diteliti. Selain itu penulis menentukan kriteria informan, menggunakan

penarikan sample non-probability untuk menentukan informasi tambahan. Adapun informan

yang penulis tentukan yaitu Masyarakat yang datang mengunjungi Dewan Perwakilan Rakyat

Republik Indonesia (DPR RI).

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian,

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik

pengumpulan data, maka penulis tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang

ditetapkan.13

Uji Instrumen

Teknik uji instrument yang digunakan oleh penulis dalam meneliti penelitian ini

adalah Triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemerikasaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu

Penulis menggunakan Triangulasi sumber, yang dimana penulis membandingkan dan

mengecek balik derajat kepercayaan suatu informan yang diperoleh melalui waktu dan alat

yang berbeda, hal ini dapat dicapai dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan

dengan hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dan

dengan apa yang dikatakan secara pribadi dan lain sebagainya.

Teknik Analisis Data

Sesuai dengan metode penelitian yaitu penelitian kualitatif, teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif ini

adalah analisis terhadap informasi yang diperoleh berdasarkan kemampuan nalar peneliti

dalam menghubungkan fakta-fakta, data yang diperoleh di lapangan.

Teknik analisis data kualitatif digunakan dengan cara menyajikan hasil wawancara

dan melakukan analisis serta menarik kesimpulan terhadap informasi yang ditemukan di

lapangan sehingga akan diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti dan

kemudian akan ditarik kesimpulan.

Teknik analisis data merupakan prosedur penelitian sebelum menarik sebuah

kesimpulan, dalam penelitian kualitatif kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara, dan berubah jika tidak terdapat bukti-bukti akurat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi jika kesimpulan didukung oleh bukti-bukti yang valid

13 Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”, Bandung : Alfabeta, 2017, hlm. 224.

Page 9: STRATEGI HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Ainun-Nabila-Siregar.pdf · Teori yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah Menggunakan

9

dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.14

PEMBAHASAN

Dalam era globalisasi informasi, pemerintah dibeberapa Negara tidak cukup hanya

membangun dan menata ekonominya. Mereka dituntut pula mengkomunikasikan apa yang

mereka lakukan, serta mengelola informasi tentang kondisi real negaranya, supaya tidak

terjadi bias ditatanan informasi global. Dengan demikian pemerintah modern dengan jajaran

birikrasinya dituntut mampu melakukan komunikasi internasional dengan prinsip-prinsip dan

proses-proses Public Relations. Seperti yang digunakan pada teori strategi humas yaitu empat

proses public relations, Defining the Problem, Planning and Programming, Taking action and

communicating, Evaluating and Program, empat proses itulah yang digunakan penulis dalam

membuat pertanyaan pada penelitian ini.

Humas Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia (DPR RI) dalam mensosialisasikan website Pejabat Pengelola Informasi dan

Dokumentasi (PPID) menggunakan media social sebagai wadah untuk mensosialisasikan

ppid, media social yang digunakan oleh Humas DPR RI yaitu media social yang dimiliki

DPR RI dan media social kami ada Twitter dan Instagram, karena instagram merupakan

media social dengan jumlah pengguna terbanyak ke tujuh di dunia. yang paling sering

digunakan setelah youtube dan Whatsapp, Indonesia sendiri termasuk dalam 3 besar

pengguna aktif Instagram. Total pengguna instagram di dunia mencapai angka 1 miliyar akun

aktif meskipun perusahaan kemudian mengklarifikasi bahwa angka ini tidak mewakili

pengguna yang aktif.

Selain media social humas DPR RI juga mensosialisasikan website PPID dengan cara

memberikan informasi mengenai adanya permintaan permohonan data dan dokumentasi,

menyampaikan aspirasi, melalui tatap muka (face to face) kepada setiap masyarakat yang

datang langsung ke Humas Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan

Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), selain itu Humas Sekretariat Jenderal dan Badan

Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) juga mensosialisasikan

website ppid melalui program-program humas lainnya, seperti Kunjungan Masyarakat

(Edukasi Parlemen), PARJA (Parlemen Remaja), PARKAM (Parlemen Kampus),

BAKOHUMAS (Badan Koordinasi Kehumasan) dan Program-program humas lainnya.

KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan yang dilakukan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui

Strategi humas dalam mensosialisasikan website Pejabat Pengelola Informasi dan

14 Masruroh, Tesis : “Analisis branding dalam upaya pengembangan destinasi wisata religi sunan drajat”

(Surabaya : Universitas Islam Sunan Ampel, 2018) hlm. 61.

Page 10: STRATEGI HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Ainun-Nabila-Siregar.pdf · Teori yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah Menggunakan

10

Dokumentasi oleh Humas Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan

Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), melalui starategi humas dan media sosial. Yang telah

dijelaskan di bab sebelumnya:

1. Strategi Humas Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan

Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dalam Pejabat Pengelola Informasi dan

Dokumentasi (PPID) dengan cara mensosialisasikan melalui website yaitu dengan

cara melakukan tatap muka (face to face) kepada setiap masyarakat yang datang

langsung ke Humas DPR RI, selain itu Humas Sekretariat Jenderal dan Badan

Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) juga

mensosialisasikan melalui program-program Humas lainnya, melalui Kunjungan

Masyarakat (Edukasi Parlemen), PARJA (Parlemen Remaja), PARKAM (Parlemen

Kampus), BAKOHUMAS (Badan Koordinasi Kehumasan) dan program-program

humas lainnya.”

2. Adanya hambatan dalam mensosialisasikan website Pejabat Pengelola Informasi

dan Dokumentasi, Hambatan-hambatan itu terdiri dari aspek Kognitif, Afektif dan

Konatif. Hambatan kognitif berupa kurangnya pengetahuan dari masyarakat adanya

website PPID. Hambatan Afektif merupakan akibat dari kurangnya pengetahuan

tentang sosialisasi website PPID sehingga sebagian masyarakat belum mengetahui

adanya permintaan permohonan data, penyampaian aspirasi secara online. Hambatan

Konatif disebabkan karena kebiasaan yang sudah cukup lama masyarakat lakukan

yaitu mendatangi langsung DPR RI untuk memberikan permohonan data secara

langsung.

DAFTAR PUSTAKA

Buku.

Butterick, Keith, 2012. Pengantar Public Relations Teori dan Praktik, Jakarta: Rajawali Pers.

Cangara, Hafied, 2013. Perencanaan dan Strategi Komunikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo.

Effendy Onong, Uchjana, 2009. Komunikasi teori dan Praktek, Jakarta: PT. Remaja

Rosdakarya

El Ishaq, Ropingi, 2017. Public Relations Teori dan Praktik, Malang: Intrans Publishing.

Gassing, Syariffudin S, 2016. Public Relations, Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Gunawan, Imam, 2016. Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, Jakarta: Bumi Aksara.

, 2016. Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, Jakarta: Sinar Grafika

Offset.

Harun, Rochajat, dkk, 2010. Komunikasi Pembangunan Perubahan Sosial Perspektif

Dominan, Kaji Ulang dan Teori Kritis, Jakarta: Kencana.

Page 11: STRATEGI HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Ainun-Nabila-Siregar.pdf · Teori yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah Menggunakan

11

Kriyantono, Rachmat, 2016. Public Relations Writing: Teknik Produksi media Public

Relations dan Publisitas Korporat, Jakarta: Prenadamedia Group.

Martono, Nanang, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Moleong Lexy J, 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Offset.

Moleong, J., 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nasrullah, Rulli, 2016. Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia), Rawamangun:

Prenadamedia Group.

Parimita, Widya, 2009. Public Relations, Rawamangun: UNJ Press

Ruslan, Rosady, 2012. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

, 2016, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi: Konsep dan Aplikasi, Depok:

RajaGrafindo Persada.

Soemirat, Soleh, 2009. Dasar-dasar Public Relations, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung: Alfabeta.

, 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Sumarsan, Thomas, 2013. Sistem Pengendalian Manajemen Konsep Aplikasi dan

Pengukuran Kinerja, Jakarta: Permata Puri Media.

Sutrisno, Edy, 2011. Budaya Organisasi, Kencana Jakarta: Prenadamedia Group.

Syahputra, Iswandi, 2018. Opini Publik, Bandung: Simbiosa Rekatama.

Syam, Nina W, 2012. Sosiologi sebagai Akar Ilmu Komunikasi, Bandung: Simniosa

Rekatama

Website.

Wina Puspita Sari, Indah Nursyamsiah, 2013. Strategi Humas TVRI dalam Memperbaiki

Citra TVRI di Mata Publik Jurnal Communicology,

https://doi.org/10.21009/communicology.001.04 diakses pada 11 Juli 2019 Pukul

10:12 WIB

https://detikkasus.com/pers-dan-lsm-sesui-pasal-28f-uud-1945-berhak-untuk-berkomunikasi-

dan-memperoleh-informasi-mengembangkan-pribadi-dan-lingkungan-sosialnya/,

diakses pada 11 Juli 2019 Pukul 14:12 WIB.

https://kominfo.go.id/content/detail/15380/kementerian-kominfo-sebut-pengguna-internet-

indonesia-capai-54-persen/0/sorotan_media, diakses pada 11 Juli 2019 Pukul 14:39

WIB.

https://jagad.id/pengertian-internet/, diakses pada 12 Juli 2019 Pukul 10:46 WIB.

Page 12: STRATEGI HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Ainun-Nabila-Siregar.pdf · Teori yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah Menggunakan

12

http://www.dpr.go.id/setjen/tentang/sekretariat/jenderal/dprri, diakses pada 20 Juli 2019,

Pukul11:20 WIB.

http://itjambi.com/apa-itu-internet/ diakses pada 24 Juli 2019 Pukul 12:33 WIB.

Sumber Lain.

Wawancara dengan Pemohon Permintaan data dan dokumentasi secara online yang datang ke

Humas Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia, Reza Kerenhapukh Mahasiswa Universitas Pertamina, mengenai sosialisasi

Pemohon Permintaan data dan Dokumentasi secara online, pada 18 Juli 2019.

Wawancara dengan Pemohon Permintaan data dan dokumentasi secara online yang datang ke

Humas Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia, Cantika Armelia Anindita Mahasiswa Universitas Padjajaran, mengenai

sosialisasi Pemohon Permintaan data dan Dokumentasi secara online, pada 18 Juli

2019.

Wawancara dengan Kepala Sub Bagian Pelayanan Informasi Publik Humas Sekretariat

Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Tri

Hastuti mengenai sosialisasi Pemohon Permintaan data dan Dokumentasi secara

online, pada 17 Juli 2019.