Upload
williananas
View
13
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Statistika
Citation preview
Dibuat oleh:Williana Suwirman (XI IPA 2/33)
Statistika
Klik salah satu kotak untuk melihat definisinya
≠Statistika Statistik
Statistika
• Pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisisan data, dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisaan yang dilakukan.
Statistik
• Hasil-hasil pengolahan data dan analisis data.• Dapat berupa: mean, modus, median, dsb.• Dapat digunakan untuk menyatakan kumpulan
data berbentuk bilangan yang disusun dalam bentuk tabel atau diagram yang menggambarkan karaktersik dari data itu.
Populasi dan sampel
• Populasi adalah keseluruhan jumlah subjek atau objek yang akan diteliti.
Contoh: Akan dilakukan tes urine terhadap murid-murid sekolah A. Murid-murid sekolah A adalah populasi.
• Sampel adalah contoh/sebagian objek yang diteliti, yang iambil dari populasi.
Contoh: Tes urine akan dilakukan kepada 10 anak dari sekolah A, yang mewakili hasil dari seluruh murid. 10 anak tersebut adalah sampel.
Datum dan Data
• Datum adalah keterangan yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang, atau sifat.
• Data adalah kumpulan datum.Contoh:
Tabel nilai ulangan matematika kelas XI IPA 2
Nama murid Alvin Elva Farhan Nana Reina Gloria
Nilai 100 90 95 92 98 94
Datum Datum Datum Datum Datum Datum
Data
Jenis-jenis Data
Data ukuran dan data cacahan
Data
Data Kuantitatif dan data kualitatif
Data primer, sekunder, dan mentah
Klik salah satu kotak yang tersedia!
Data ukuran dan cacahan
1. Data ukuran (data kontinu) merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Hasilnya dapat berupa bilangan pecahan dan desimal. Contoh: Tinggi dan berat badan siswa kelas XI IPA 2.2. Data cacahan (data diskrit) merupakan data yang
diperoleh dari hasil membilang atau menghitung. Hasilnya merupakan bilangan bulat. Contoh: Banyak murid kelas XI IPA 2 berjumlah 33
orang. Kembali ke jenis data
Data kuantitatif dan kualitatif
1. Data kuantitatif adalah data yang berupa bilangan. Data diskrit dan kontinu termasuk data kuantitatif Contoh: Tinggi dan berat badan, jumlah siswa, dsb.2. Data kualitatif adalah data yang dikategorikan
menurut kualitas onjek yang dipelajari. Golongan ini dikenal pula dengan nama atribut. Contoh: Kualitas barang A : Baik/rusak.
Kembali ke jenis data
Data primer, sekunder, dan mentah
• Data primer: Data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh organisasi yang menerbitkannya.
• Data sekunder: data yang diterbitkan oleh organisasi yang ukan merupakan pengolahnya.
• Data mentah: data yang baru dikumpulkan dan belum pernah mengalami pengolahan apapun.
Kembali ke jenis data
Pengumpulan, pembulatan, dan pemeriksaan terhadap data
• Pengumpulan data dapat dilakukan dengan meode-metode seperti penelitian lapangan, studi literatur, angket, dan wawancara.
• Pembulatan data memiliki aturan sbagai berikut: a. Jika angka paling kecil dari yang harus dihilangkan
4 atau kurang, maka angka paling kanan yang mendahuluinya tidak berubah.
b. Jika angka paling kiri dari yang harus dihilangkan lebih dari atau sama dengan 5, maka angka paling kanan yang mendahuluinya bertambah 1.
• Pemeriksaan data ditempuh untuk menghidari kekeliruan ataupun ketidakbenaran yang mungkin disebabkan oleh alat ukur yang tidak akurat, kurang teliti membaca alat, atau kurang telitinya pencatatan data atau menyalin data sehingga didapat data yang kebenarannya diragukan.
Turus / tally
• Turus dapat digunakan untuk mempermudah penghitungan data, baik data tunggal maupun data berkelompok.
• Turus dapat juga dimanfaatkan untuk menghindari kekeliruan dalam pencatatan data.
Jenis-jenis diagram
Diagram batang
Diagram garis
Diagram batang-daun
Diagram kotak garis
Diagram lingkaran
Klik salah satu kotak yang tersedia!
Diagram batang
Diagram batang vertikal Diagram batang horizontal
Category 1 Category 2 Category 3 Category 40
1
2
3
4
5
6
Series 1Series 2Series 3
Category 1
Category 2
Category 3
Category 4
0 1 2 3 4 5 6
Series 3Series 2Series 1
Diagram garis
• Diagram garis digunakan untuk menggambarkan perkembangan atau pertumbuhan suatu hal dari waktu ke waktu secara terus menerus.
Klik disini untuk melihat cara membuat diagram garis
Catego
ry 1
Catego
ry 2
Catego
ry 3
Catego
ry 4
0
1
2
3
4
5
6
Series 1Series 2Series 3
Cara membuat diagram garis
1. Buatlah dua sumbu yang saling berpotongan tegak lurus, yaitu sumbu horizontal (untuk menyatakan kategori atau waktu) dan sumbu vertikal (untuk menyatakan kuantitas).
2. Buatlah noktah-noktah untuk menyatakan masing-masing data disesuaikan dengan sumbunya.
3. Hubungkan noktah-noktah itu, sehingga diperoleh diagram garis atau grafik garis.
Diagram batang-daun
• Persebaran kumpulan data dapat disajikan dengan menggunakan diagram batang-daun. Dikatakan diagram batand-daun karena diagram ini menggunakan analogi hubungan antara batang dan daun yang terdapat pada tumbuhan.
Contoh diagram batang-daun• Diketahui hasil tes matematika
kelas XI IPA 2 sebagai berikut: 86, 91, 94, 74, 77, 75, 73,63, 83, 67, 79, 93, 71, 69, 64, 85, 95, 73, 76, 67, 73, 81, 73, 79, 63, 65, 95, 68, 80, 73
Data di samping dikelompokkan ke dalam interval 60-69, 70-79, 80-89, 90-99 menjadi diagram batang daun berikut :
Batang Daun Frekuensi
6789
334577890 13333456799013567 13455
81165
Bagaimana caranya ?
• Contoh soalBuatlah diagram batang-daun dari data berikut.45 10 20 31 48 20 29 27 11 825 21 42 24 22 36 33 22 23 1334 29 25 39 32 38 50 5
Diagram kotak-garis
• Digunakan untuk menggambarkan pemusatan sekaligus penyebaran dari kumpulan data atau menggambarkan letak relatif (nisbi) berbagai statistik.
• Langkah-langkah pembuatan: 1. Buat statistik jajaran (data terurut) 2. Buat statistik lima serangkai 3. Cari langkah, pagar dalam, pagar luar, dan
pencilan. 4. Buat diagram kotak-garis.
Statistik lima serangkai
Langkah, Pagar dalam, pagar luar, dan pencilan
• Hamparan : Jangkaian antar kuartil (H=Q3 -Q1)• Langkah : L= 3/2 H• Pagar dalam : Pd= Q1 – L• Pagar luar : Pl=Q3 +L• Pd < X < Pl ; Data di luar X : pencilan• Pencilan (data yang berada di luar pagar
dalam dann pagar luar) tidak dimasukkan ke dalam rata-rata.
Gambar diagram kotak garis
• Di atas median diberi tanda +• Jika ada pencilan, di atas pencilan tersebut
diberi tanda *
Diagram lingkaran
• Diagram lingkaran adalah penyajian data menggunakan gambar berbentuk daerah lingkaran.
• Diagram lingkaran lebih cocok untuk menyatakan perbandingan jika data itu terdiri dari beberapa kategori.
• Dalam diagram lingkaran, lingkaran dibagi menjadi juring-juring sesuai dengan data yang disajikan. Luas juring-juring sebanding dengan sudut pusat lingkaran dan banyak data yang disajikan.
• Dalam menggambar diagram lingkaran, kita membutuhkan presentase dan besar sudut.
• Presentase dapat dihitung dengan rumus: Data n / jml seluruh data X 100%• Besar sudut dapat dihitung dengan rumus: Data n / jml seluruh data X 360°
Contoh soal 2:Gambarkan diagram lingkaran yang menyatakan jumlah siswa yang
bersekolah di SD, SMP, dan SMA dalam Sekolah Jaya Selalu. Diketahui banyaknya siswa SD 750, siswa SMP 450, siswa SMA 600.
Penyelesaian:1. Buat tabel, hitung presentase dan besar sudut setiap kategori yang akan
ada di diagram lingkaran.
2. Buatlah diagram lingkaran berdasarkan besar sudut yang telah dihitung.
Data disusun menurut kelas-kelas interval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar.
Distribusi frekuensi adalah daftar yang memuat data berkelompok.
Distribusi frekuensi
B. BAGIAN-BAGIAN DISTRIBUSI FREKUENSI
• 1. Kelas-kelas ( class )• 2. Batas kelas ( class limit )• 3. Tepi kelas ( class boundary )• 4. Titik tengah kelas ( class mid point )• 5. Interval kelas ( class interval )• 6. Panjang interval kelas ( interval size )• 7. Frekuensi kelas ( class frequency )
1. Kelas - kelas
Kelas adalah kelompok nilai data atau variabel
2. Batas KelasNilai-nilai yang membatasi kelas yang satu dengan kelas yang lain.a. Batas kelas bawah (lower class limit)
terdapat dideretan kiri setiap kelasb. Batas kelas atas (upper class limit)
terdapat dideretan kanan setiap kelas
3. Tepi kelas
Batas kelas yang tidak memiliki lubang untuk angka tertentu antara kelas yang satu dengan kelas yang lain.Penentuan tepi kelas tergantung pada keakuratan pencatatan data.a. Tepi bawah kelas = batas bawah kelas – 0,5b. Tepi atas kelas = batas atas kelas – 0,5
4. Titik tengah kelas (Median)
Angka atau nilai data yang tepat terletak di tengah suatu kelas.Median merupakan nilai yang mewakili kelasnya.
Median (Me) : ½ (batas atas + batas bawah)
5. Interval kelas
Selang yang memisahkan kelas yang satu dengan kelas yang lain.
6. Panjang interval kelas
Jarak antara tepi atas kelas dan tepi bawah kelas.
7. Frekuensi kelas
Banyaknya data yang termasukke dalam kelas tertentu
Contoh :
Tabel Modal PT. AHI
Modal ( jutaan Rp) Frekuensi ( f )
50-5960-6970-7980-8990-99
1632201715
Jumlah 100
Sumber : Data fiktif
Dari contoh di slide sebelumnya :
• Banyaknya kelas : 5• Batas kelas : 50, 59, 60, 69,…..• Batas bawah kelas : 50, 60, 70, 80, 90• Batas atas kelas : 59, 69, 79, 89, 99• Tepi bawah kelas : 49,5 ; 59,5 ; …;89,5• Tepi atas kelas : 59,5 ; 69,5 ; …; 99,5• Titik tengah kelas : 54,5 ; 64,5 ; … ; 84,5• Interval kelas : 50-59, 60-69,…, 90-99• Panjang interval masing-masing 10• Frekuensi kelas adalah 16, 32, 20, 17 dan 15
C. PENYUSUNAN DISTRIBUSI FREKUENSI
Distribusi Frekuensi dapat dibuat dengan mengikuti pedoman berikut :
1. Mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar
Jangkauan ( R ) :Data terbesar – data terkecil
2. Menentukan jangkauan ( range ) dari data
3. Menentukan banyaknya kelas
k = 1 + 3,3 log n
k = banyaknya kelasn = banyaknya data
Hasilnya dibulatkan, biasanya ke atas
Dalam menentukan banyaknya kelas, usahakan :
• Tidak terlalu sedikit, sehingga pola kelompok kabur.
• Banyaknya kelas berkisar 5 sampai 15• Jika jangkauan terlalu besar maka
banyaknya kelas antara 10 sampai 20
Cara lain menetapkan banyaknya kelas
• Memilih atau menetapkan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
• Menggunakan rumus :
1i
Rk
R = jangkauanI = panjang interval
Hitung panjang interval kelas terlebih dahulu.
4. Menentukan Panjang Interval Kelas
Panjang interval kelas ( i ) :
Jangkauan ( R )
Banyaknya kelas ( k )
5. Menentukan batas bawah kelas pertama
Batas bawah kelas pertama biasanya dipilih dari data terkecil yang berasal dari pelebaran jangkauan, dan selisihnya harus kurang dari panjang interval kelasnya.
6. Menghitung frekuensi kelas
Menuliskan frekuensi kelas dalam kolom sesuai banyaknya data.
Seluruh data harus dimasukan ke dalam kelas dan satu data tidak boleh masuk ke dalam 2 kelas yang berbeda.
D. HISTOGRAM, POLIGON FREKUENSI, DAN KURVA
1. Histogram dan Poligon FrekuensiHistogram dan poligon frekuensi adalah dua grafik yang sering digunakan untuk menggambarkan distribusi frekuensi.Histogram : grafik batang yang datanya menempel satu sama lain.Poligon frekuensi : grafik garis
Gambar Histogram dan Poligon
2. Kurva FrekuensiKurva distribusi frekuensi, disingkat kurva frekuensi yang telah dihaluskan mempunyai berbagai bentuk dengan ciri-ciri tertentu.Antara lain, simetris, tidak simetris, bentuk J, bentu U, Bimodal, Multimodal, dll.
Ogive/Ogif
• Kurva ogif merupakan diagram garis yang menunjukkan kombinasi antara interval kelas dengan frekuensi kumulatif. Kurva ogif menunjukkan frekuensi kumulatif pada setiap tingkat atau kategori. Sumbu horizontal pada kurva ogif menunjukkan tepi interval kelas dan sumbu vertikal menunjukkan frekuensi kumulatif.
Gambar Ogif
E. JENIS-JENIS DISTRIBUSI FREKUENSI
• Distribusi Frekuensi Data Kualitatif1. Distribusi Frekuensi Relatif2. Distribusi Frekuensi Persentase
• Distribusi Frekuensi Data Kuantitatif1. Distribusi Frekuensi Relatif2. Distribusi Frekuensi Kumulatif
UKURAN PEMUSATAN DATA
• Yang dimaksud dengan ukuran pemusatan suatu data adalah rata-ratamedianmodus.
Rata-rata
Yang biasa disebut rata-rata (rataan) dalam kehidupan sehari-hari adalah rata-rata hitung.
Rata-rata disebut juga ‘mean’. Rata-rata hitung populasi dinyatakan dengan
lambang dibaca “mu”, sedangkan rata-rata hitung sampel dinyatakan dengan lambang dibaca “x bar” atau dan lain-lain, tergantung lambang yang digunakan untuk menyatakan variable yang sedang dicari rata-ratanya.
Rata-rata
• Dari suatu sampel ,
• rata-rata hitungnya adalah
• atau ditulis dengan notasi sigma sebagai berikut.
n
x...xx x n
21
n
ii
n
ii
xnn
xx
1
1 1
nx...xx ,,, 21
Rata-rata pada data tunggal berkelompok
• Untuk data tunggal berkelompok dirumuskan sebagai berikut:
n
ii
n
iii
n
nn
f
xf
f...ff
xf...xfxf x
1
1
21
2211
Rata-rata dalam tabel distribusi frekuensi
• Untuk data dalam tabel distribusi frekuensi
ix
f
xf x
i
n
ii
n
iii
-ke kelas tengah nilaiadalah dengan 1
1
Rata-rata pada tabel distribusi frekuensi dengan pengkodean
• Untuk data dalam tabel distribusi frekuensi, dengan cara pengkodean
kelas panjangadalah
-ke kelas kodeadalah
sementara rata-rata nilaiadalah dengan 1
1
p
ic
x
f
cfp x
i
s
n
ii
n
iii
sx
Modus
• Modus dari sekumpulan datum adalah datum yang paling sering muncul atau datum yang frekuensinya tertinggi.
• Dalam suatu data bisa terdapat satu modus (unimodus), dua modus (bimodus), lebih dari dua modus (multimodus), atau sama sekali tidak memiliki modus.
Modus
• Jika data dalam tabel distribusi frekuensi, maka modus sesungguhnya tidak dapat dicari. Sehingga ditetapkan aturan bahwa kelas yang frekuensinya tertinggi disebut kelas modus.
• Modus dari data dalam tabel distribusi frekuensi adalah bilangan dalam kelas modus dengan rumus:
• Bmod : batas bawah kelas modus, yaitu kelas dengan
frekuensi terbanyak• p : panjang kelas modus• b1
: selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
• b2 : selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi
kelas sesudahnya
21
1mod b b
b p B Modus
Median
• Apabila data numerik, yang terdiri atas n skor diurutkan dari yang terkecil hingga terbesar, maka data itu disebut juga statistik urutan, sedangkan skor yang nomor urutnya k, disebut statistik urutan ke-k dan dinyatakan dengan lambang x[k]
• Sehingga, rentang data = x[n] - x [k]
Median
• Dalam data tunggal, median adalah
X n
2
1 Median
Median• Untuk data dalam distribusi frekuensi
• Bmed : batas bawah kelas median
• p : panjang kelas median• n : jumlah semua frekuensi• F : jumlah frekuensi sebelum kelas median• fmed : frekuensi kelas median
medmed
2n
p B Median f
F
UKURAN LETAK• Ukuran letak suatu rangkaian
data adalah ukuran yang didasarkan pada letak dari ukuran
tersebut dalam suatu distribusi
JENIS-JENIS UKURAN LETAK
Kuartil diberi simbol K/Q ; adalah ukuran letak yang membagi suatu distribusi
menjadi 4 bagian yang sama.
25% 25% 25% 25%
K1 K2 K3
Berdasarkan gambar ini, maka ada 25% dari data dibawah kuartil I, dan 75%dari data berada diatas kuartil I
KUARTIL DATA TUNGGAL
• RUMUS :K1 = 1 (n+1) 4K2 = 2 (n + 1) 4K3 = 3 (n + 1) 4
• Contoh : Data penjualan komputer setiap bulan selama 7 bulan
terakhir tahun 2002 adalah : 2,4,3,3,6,5,7Jawab ;Urutkan data, sehingga menjadi : 2,3,3,4,5,6,7K1= 1 (7+1) 4 = 8/4 = 2 artinya data dengan posisi ke-2,Jadi nilai K1 = 3
• K2= 2 (7+1) 4 = 16/4 = 4, artinya data dengan posisi ke-4,
yaitu 4K3= 3 (7+1) 4 = 24/4 = 6, artinya data dengan posisi ke-6,
yaitu 6
KUARTIL DATA KELOMPOK
• Rumus ;• K1 = 1 (n)/4• K2 = 2 (n)/4• K3 = 3 (n)/4
CONTOH SO’AL ;• Tabel perhitungan kuartil pada distribusi frekuensi gaji
50 karyawan perusahaan percetakan buku tahun 2008 sbb ; Berapa nilai kuartil satu?
Kelas frekuensi Tepi kelas atas
Frekuensi kumulatif
30-3940-4950-5960-69
46812
39,549,559,569,5
4101830
49,5
Kelas frekuensi Tepi kelas bawah
Frekuensi kumulatif
70-7980-8990-99
974
79,589,599,5
394650
N = 50
Nilai kuartil ditentukan dengan rumus ;Ki = Lo + C (i. n/4 - ∑f) f
• Keterangan ; Ki = kuartil ke-1, 2 atau 3 Lo = batas nyata dari kelas yang memuat kuartil C = panjang kelas i=1,2,3 n = jumlah frekuensi ∑f = jumlah frekuensi kumulatif sebelum kelas yang
memuat kuartil f = frekuensi kelas dari kelas yang memuat kuartil
Dari tabel tersebut, maka didapatkan * kuartil 1 letak kuartil 1 = 1 (n/4) = 1 (50/4) = 12,5 Nilai kuartil 1 (k1) = 49,5+10(12,5-10) 8 = 49,5+10 (2,5)/8 = 49,5+3,13 = 52,63
DESIL (D)• Desil dari suatu rangkaian data
adalah ukuran letak yang membagi suatu distribusi menjadi
10 bagian yang sama besarnya.
D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9
MEDIAN
Berdasarkan gambar berikut, diketahui bahwa ada 10% dari data berada diBawah D1, dan 90% dari data berada diatas D1
DESIL UNTUK DATA TUNGGAL
• Untuk data tunggal, berlaku rumus ; Desil1=D1=1(n+1)/10 Desil5=D5=5(n+1)/10 Desil9=D9=9(n+1)/10
• Contoh :• Data penjualan komputer setiap bulan
selama 7 bulan terakhir adalah ; 2,4,3,3,6,5,7 Penyelesaian : Susunan data : 2,3,3,4,5,6,7 letak Desil1=1(7+1)/10=8/10=0,8≈1
(dibulatkan) Jadi posisi data ke-1 = 2
• Letak desil4=5(7+1)/10=40/10=4• Nilai desil 5 adalah data ke-4 = 4• Letak desil9=9(7+1)=72/10=7,2 ≈ 7
(dibulatkan)• Nilai desil 9 adalah data ke-7 = 7
DESIL UNTUK DATA KELOMPOK
• DESIL1=1(n)/10• DESIL5=5(n)/10• DESIL9=9(n)/10
CONTOH DESIL DATA BERKELOMPOK
Kelas frekuensi Tepi kelas atas
Frekuensi kumulatif
30-3940-4950-5960-69
46812
39,549,559,569,5
4101830
Kelas frekuensi Tepi kelas bawah
Frekuensi kumulatif
70-7980-8990-99
974
79,589,599,5
394650
N = 50
RUMUS DESIL BERKELOMPOK ;D1 = Lo + C (i.n/4 - ∑f) f
KETERANGAN
• Di = desil ke-1,2 s/d 9• Lo = Batas nyata dari kelas yang memuat desil• C = panjang kelas• i = 1,2,3 s/d 9 n = jumlah frekuensi ∑f = jumlah frekuensi kumulatif sebelum kelas yang memuat desil f = frekuensi kelas dari kelas yang memuat desil