16
Abstrak Latar belakang dan Tujuan Untuk menentukan efikasi, keamanan, dan efektivitas biaya dari empat statin yang paling sering diresepkan (rosuvastatin, atrovastatin, pravastatin, dan simvastatin) dalam pengobatan dislipidemia pada penderita diabetes. Bahan dan Metode Penelitian ini menggunakan metode kohort, observasional, berdasarkan studi populasi yang dilakukan dilakukan di klinik diabetes dari Hamad Medical Hospital and Primary Health Care Centers (PHCC) selama periode Januari 2007 sampai dengan September 2012. Penelitian ini melibatkan 1.542 pasien diabetes bertutut-turut diatas 18 tahun dengan dislipidemia dan telah diresepkan salah satu dari ke empat statin tsb. Penelitian laboratorium diambil dari data base Electronic Medical Records (EMR). Sosiodemografik, tinggi badan, berat badan, dan aktivitas fisik, dikumpulkan dari rekam medis pasien. Informasi tentang statin didapatkan dari the pharmacy drug database. Penurunan kolesterol total yang efektif dalam mencapai target kadar kolesterol dan memperbaiki kadar plasma lipid pada pasien diabetes dengan dislipidemi melalui penggunaan obat rosuvastatin dengan atrovastatin, simvastatin, pravastatin telah diperhitungkan. Kadar lipid serum diukur sebelum 1 minggu sebelum dilakukan pengobatan dan pada akhir tahun kedua pengobatan. Hasil 1

Statin Fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Rosuvastatin

Citation preview

AbstrakLatar belakang dan TujuanUntuk menentukan efikasi, keamanan, dan efektivitas biaya dari empat statin yang paling sering diresepkan (rosuvastatin, atrovastatin, pravastatin, dan simvastatin) dalam pengobatan dislipidemia pada penderita diabetes.Bahan dan MetodePenelitian ini menggunakan metode kohort, observasional, berdasarkan studi populasi yang dilakukan dilakukan di klinik diabetes dari Hamad Medical Hospital and Primary Health Care Centers (PHCC) selama periode Januari 2007 sampai dengan September 2012. Penelitian ini melibatkan 1.542 pasien diabetes bertutut-turut diatas 18 tahun dengan dislipidemia dan telah diresepkan salah satu dari ke empat statin tsb. Penelitian laboratorium diambil dari data base Electronic Medical Records (EMR). Sosiodemografik, tinggi badan, berat badan, dan aktivitas fisik, dikumpulkan dari rekam medis pasien. Informasi tentang statin didapatkan dari the pharmacy drug database. Penurunan kolesterol total yang efektif dalam mencapai target kadar kolesterol dan memperbaiki kadar plasma lipid pada pasien diabetes dengan dislipidemi melalui penggunaan obat rosuvastatin dengan atrovastatin, simvastatin, pravastatin telah diperhitungkan. Kadar lipid serum diukur sebelum 1 minggu sebelum dilakukan pengobatan dan pada akhir tahun kedua pengobatan.HasilRosuvastatin (10mg) adalah yang paling efektif dalam mengurangi low density lipoprotein cholesterol (LDL-C; 28,59%), diikuti simvastatin 20 mg (16,7%), atrovastatin 20 mg (15,9%), dan pravastatin 20 mg (11,59%). Semua statin aman sehubungan dengan fungsi hati dan otot. Atrovastatin adalah stati paling aman karena hanya mengakibatkan sedikit dari jumlah pasien mikroalbuminuria dibandingkan dengan obat statin lainnya. Pengobatan dengan rouvastatin 10 mg lebih lebih efektif dalam memungkinkan pasien untuk mencapai target European and Adult Treatment Plan (ATP) III LDL-C dibandingkan dengan statin lain ( P 2 mmol / l) dan pengurangan high-density lipoprotein cholesterol (HDL-C). Sementara tingkat konsentrasi low-density lipoprotein cholesterol (LDL-C) normal, dengan partikel lebih padat dan ukuran yang lebih kecil, yang diyakini meningkatkan potensi aterogenik mereka. Statin dianggap baris pertama pengobatan farmakologis dislipidemia pada pasien diabetes. Pada berbagai penelitian melalui randomized trial diantara berbagai etnis melaporkan bahwa rosuvastatin merupakan obat statin yang paling efektif dalam menurunkan LDL-C, TGs, dan meningkatkan kadar HDL-C. Meskipun, sebelumnya atorvastatin dianggap lebih baik dan ampuh dalam mengurangi kadar LDL-C.Sangat sedikit penelitian yang membahas tentang efek pengobatan statin dalam mengubah profil lipid pada pasien dengan sindrom metabolik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan efikasi, keamanan, dan efektivitas biaya, dari ke empat statin yang paling sering diberikan dalam pengobatan dislipidemia pada pasien diabetes melitus.Bahan dan MetodePenelitian ini menggunakan metode kohort, observasional, dan penelitian berbasis populasi pada klinik diabetes di Hamad Medical Corporation (HMC) and Primary Health Care Centers (PHCC) sejak Januari 2007 sampai September 2013. Penelitian ini telah disetujui oleh Institutional Review Board (IRB) and Medical Research Ethics Committee.Populasi penelitianSebanyak 1.542 pasien diabetes disertai dislipidemia dengan usia diatas 18 tahun dilibatkan dalam penelitian ini. Pasien-pasien ini diberikan salah satu obat dari ke empat statin. Pasien ini didiagnosis sebagai penderita diabetes melitus jika kadar glukosa darah vena mereka lebih tinggi dari atau sama dengan 7 mmol/L atau jika memang mereka sudah dalam pengobatan diabetes pada saat penelitian dilakukan. Semua parameter lipid diukur dan sampel diambil pada saat pasien dalam keadaan puasa. Kolesterol dan TG ditentukan dengan alat tes enzimatik. LDL-C dihitung dengan menggunakan persamaan Friedewald untuk pasien dengan TG 400 mg /dl dan diukur dengan b-kuantifikasi bagi mereka dengan TG> 400 mg / dl. Kadar non-HDL-C dihitung dengan pengurangan HDL-C dari kolesterol total.Pasien yang memiliki kelainan genetik, riwayat angina, penyakit pembuluh darah yang berat, atau penyakit yang mengancam jiwa lainnya; nefropati dan / atau hipotiroidisme; atau penyakit aktif pada hati dan empedu dikeluarkan dari populasi penelitian. Pasien dengan tingkat creatine kinase (CK) > 10 dari batas atas normal (ULN); pasien yang memakai kortikosteroid bersamaan, siklosporin, dan / atau terapi penggantian hormon; dan riwayat penggunaan obat atau penyalahgunaan alkohol dan wanita hamil juga di eksklusi dari populasi penelitian.DataSebuah kuesioner yang dirancang dengan baik digunakan untuk mengumpulkan data dari pasien dan direkrut secara retrospektif. Kuesioner meliputi karakteristik sosiodemografi seperti usia, jenis kelamin, kebangsaan, tinggi, berat, dan pernikahan kerabat. Bagian kedua meliputi kegiatan dan kebiasaan gaya hidup fisik seperti merokok dan alkohol. Bagian ketiga meliputi rincian statin diresepkan untuk minimal 2 tahun secara terus menerus dan dosis, jenis DM, durasi, dan pemeriksaan laboratorium klinis dan biokimia seperti glukosa darah puasa, hemoglobin terglikasi (HbA1C), kolesterol total, HDL dan kolesterol LDL tingkat, dan TG. Data untuk pasien ini diperoleh dari database elektronik medis yang disebut (EMR-viewer) dan file pasien dari Departemen Medical Records. Informasi tentang jenis statin (rosuvastatin, atorvastatin, pravastatin, dan simvastatin) diambil dari database farmasi. Karakteristik dasar dari pasien dikumpulkan dari database, 1 minggu sebelum penggunaan awal obat statin. Sekali lagi setelah menggunakan statin, nilai biokimia dikumpulkan pada akhir tahun kedua pengobatan untuk perbandingan. Tinggi dan berat badan diukur dengan menggunakan metode standar. Indeks massa tubuh (BMI) dihitung sebagai berat dalam kilogram (dengan 1 kg dikurangi untuk memungkinkan untuk pakaian) dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat. Dosis yang diresepkan di HMC dan PHCC untuk pasien diabetes dengan dislipidemia adalah sebagai berikut: Atorvastatin 10 mg ( n = 150), 20 mg ( n = 200), dan 40 mg ( n = 140); Total N = 490 Pravastatin 20 mg ( n = 174) dan 40 mg ( n = 160); Total N = 274 Rosuvastatin 10 mg ( n = 300) dan 20 mg ( n = 222); Total N = 522 Simvastatin 20 mg; N = 196t -test digunakan untuk memastikan signifikansi perbedaan antara nilai rata-rata dari dua variabel kontinyu dan dikonfirmasi oleh non-parametrik uji Mann-Whitney. Chi-square dan uji Fisher (dua-sisi) dilakukan untuk menguji perbedaan proporsi variabel kategori antara dua atau lebih kelompok. Metode statistik non-parametrik, Kruskal-Wallis analisis satu arah dilakukan untuk mengevaluasi perbedaan antara kelompok yang berbeda karakteristik. P 30 kg / m2(P 3 ULN. Meskipun, kejadian gagal hati pada pasien yang memakai statin tampaknya tidak berbeda dari populasi umum.

Pada penelitian yang baru saja dilakukan ini tidak didapatkan pengaruh yang secara signifikan mempengaruhi kadar kreatinin serum dan laju filtrasi glomerolus (LFG) setelah 2 tahun pengobatan. Selain itu, ketiga statin tampaknya relatif aman untuk pasien dengan awalan mikroalbuminuria, karena jumlah kadar mikroalbuminuria yang meningkat sangat minim. Bahkan, pravastatin (40 mg) dapat mengurangi jumlah pasien dengan awalan mikroalbuminuria. Di sisi lain, pada pasien tanpa awalan mikroalbuminuria, tampaknya ada onset yang relatif signifikan mikroalbuminuria pada pasien yang memakai pravastatin (22,6%), simvastatin (20,9%), dan untuk tingkat yang lebih rendah rosuvastatin (10,7%) dan atorvastatin (8,8% ).Baru-baru ini, studi menunjukkan bahwa pasien dengan sindrom metabolik memiliki pengurangan yang lebih besar terhadap TG dan persentase yang agak lebih besar dalam peningkatan HDL-C dengan pengobatan statin, seperti yang diharapkan. Perbandingan antara kelompok penggunaan masing-masing statin menunjukkan keuntungan yang konsisten untuk pengobatan menggunakan rosuvastatin 10 mg dalam pencapaian tujuan LDL-C dan reduksi LDL-C, kolesterol total, dan non-HDL-C. Perlu dicatat bahwa analisis pharmacoeconomic oleh MERCURY menunjukkan bahwa pengobatan dengan rosuvastatin 10 mg lebih hemat biaya, dibandingkan dengan dosis yang setara atau lebih tinggi dari atorvastatin, simvastatin, dan pravastatin; dan pengalihan pasien dari statin pembanding menjadi rosuvastatin dapat memperbaiki target pencapaian kadar LDL-C dengan biaya tambahan yang relatif kecil, dengan harga setara (atau lebih rendah) terkait biaya obat. Dengan demikian, rosuvastatin 10 mg mungkin memiliki keunggulan pharmacoeconomic, dibandingkan dengan atorvastatin 20 mg, disamping juga memberikan efikasi yang sebanding.KesimpulanPenelitian ini membuktikan bahwa terapi statin efektif dalam pencapaian target kadar LDL-C dan meningkatkan profil lipid pada pasien diabetes dengan hiperkolesterolemia. Rosuvastatin 10 mg adalah statin yang paling efektif dalam mengurangi LDL-C, TG, dan kolesterol total pada pasien diabetes dengan dislipidemia.

1