6
RSU SARI MUTIARA MEDAN RESUSITASI JANTUNG PARU SPO No. Dokumen No.Revisi 0 Halaman 1 Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur dr.Tahim Solin, MMR I. Pengertian Resusitasi jantung paru merupakan usaha yang dilakukan untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan atau sirkulasi pada henti nafas (respiratory arrest) dan atau henti jantung (cardiac arrest) pada orang dimana fungsi tersebut gagal total oleh suatu sebab yang memungkinkan untuk hidup normal selanjutnya bila kedua fungsi tersebut bekerja kembali II.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan tindakan resusitasi sebagai usaha untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan atau sirkulasi, dan penanganan akibat henti nafas (respiratory

Spo Resusitasi Dan DNR

Embed Size (px)

DESCRIPTION

APA

Citation preview

Page 1: Spo Resusitasi Dan DNR

RSU SARI MUTIARA MEDAN

RESUSITASI JANTUNG PARU

SPO No. Dokumen No.Revisi

0

Halaman 1

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur

dr.Tahim Solin, MMR

I. Pengertian

Resusitasi jantung paru merupakan usaha yang dilakukan

untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan atau sirkulasi

pada henti nafas (respiratory arrest) dan atau henti jantung

(cardiac arrest) pada orang dimana fungsi tersebut gagal total

oleh suatu sebab yang memungkinkan untuk hidup normal

selanjutnya bila kedua fungsi tersebut bekerja kembali

II. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan

tindakan resusitasi sebagai usaha untuk mengembalikan fungsi

pernafasan dan atau sirkulasi, dan penanganan akibat henti

nafas (respiratory arrest) dan atau henti jantung (cardiac

arrest), pada seseorang dimana fungsi organ tersebut gagal

total oleh sebab yang mendadak

III. Kebijakan

IV. Prosedur

1. Bebaskan jalan nafas dengan triple air way maneuver

(ekstensikan kepal, dagu di dorong kedepan dan membuka

mulut ) bila ada benda asing di mulut dibersihkan

2. Implasi paru dengan cepat 2 kali dengan cara mulut ke

hidung, mulut kealat ; kantong sungkup (jika pasien tiak

Page 2: Spo Resusitasi Dan DNR

bernafas / dipsnue)

3. Pertahankan ekstensi kepala dan raba nadi karotis

4. Jika nadi teraba teruskan implasi paru 12 kali/menit

5. Jika nadi tidak teraba, lakukan kompresi jantung

6. Bila hanya ada satu penolong implasi 2x (2-3 detik) dengan

diselingi 15x kompresi sternum sedalam 4-5 cm

7. Bila ada dua orang penolong selingi 1x implasi sesudah 5x

kompresi, kompresi dilakukan 60x/ menit

8. Teruskan resusitasi sampai timbulnya nadi secara spontan

9. Waktu menghentikan resusitasi tergantung dari hasil

Evaluasi selama resusitasi

V. Unit terkait IGD

Rawat Jalan

Rawat Inap

IPI

IBS

Page 3: Spo Resusitasi Dan DNR

RSU SARI MUTIARA MEDAN

PENOLAKAN RESUSITASI JANTUNG PARU

SPO

No. Dokumen No.Revisi

0

Halaman 1

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Utama

dr.Tahim Solin, MMR

I. Pengertian Suatu perintah yang memberitahukan tenaga medis untuk tidak melakukan CPR ( Cardio pulmonary resuscitation)

II. Tujuan Untuk menyediakan suatu proses dimana keluarga pasien bisa

memilih prosedur yang nyaman dalam hal bantuan hidup oleh

tenaga medis emergency dalam kasus henti jantung / henti nafas.

III. Kebijakan SK Direktur No.: 760/XII.1/RSU-SM/II/2015 tentang

Kebijakan Hak Pasien dan Keluarga Menyetujui/Memberikan

Persetujuan atau Menolak Atas Tindakan yang akan dilakukan

oleh Tenaga Kesehatan Penyakit yang Dideritanya di RSU Sari

Mutiara Medan.

Page 4: Spo Resusitasi Dan DNR

IV. Prosedur

V. Unit terkait 1. Dokter

2. IGD

3. Ruang rawat inap

4. IPI/IBS

1. Jelaskan mengenai tindakan dan tujuan CPR kepada keluarga pasien.

2. Mintakan informed consent dari keluarganya. 3. Instruksikan kepada keluarga pasien untuk mengisi

formulir DNR. 4. Tempatkan kopi atau salinan pada rekam medis pasien dan

serahkan juga salinan pada pasien atau keluarga 5. Instruksikan kepada keluarga pasien untuk memasang

formulir DNR di tempat-tempat yang mudah dilihat seperti bedstand.

6. Tinjau kembali status DNR secara berkala dengan pasien atau walinya, revisi bila ada perubahan keputusan yang terjadi dan catat dalam rekam medis. Bila keputusan DNR dibatalkan, catat tanggal terjadinya.dan gelang DNR dimusnahkan

7. Perintah DNR harus mencakup hal-hal di bawah ini: a. Diagnosis b. Alasan DNR c. Kemampuan pasien untuk membuat keputusan d. Dokumentasi bahwa status DNR telah ditetapkan dan oleh siapa Perintah DNR dapat dibatalkan dengan keputusan keluarga pasien sendiri atau dokter yang merawat, atau oleh wali yang sah. Dalam hal ini, catatan DNR di rekam medis harus pula dibatalkan dan gelang DNR (jika ada) harus dimusnahkan