92
Proses penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir & Pulau- Pulau Kecil (RZWP3K) Provinsi Kalimantan Tengah DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Bidang Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Jl. Brigjen Katamso No.02 Palangka aya telp (0536) 3229663, fax (0536) 3220517 Palangka Raya, 2014

SOSIALISASI RZWP3K 300414 p.bun.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • Proses penyusunan

    Rencana Zonasi Wilayah Pesisir & Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K)Provinsi Kalimantan Tengah

    DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAHBidang Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau KecilJl. Brigjen Katamso No.02 Palangka aya telp (0536) 3229663, fax (0536) 3220517

    Palangka Raya, 2014

  • OUTLINE

    KILAS BALIK PENYUSUNAN RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

    DOKUMEN RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

  • KILAS BALIK

    PENYUSUNAN RZWP3K PROVINSI

    KALIMANTAN TENGAH

  • PEMBENTUKAN TIM TEKNIS

    DAN TIM POKJA Tim terbentuk sejak penyusunan

    Dokuemen Rencana Strategis WP3K

    ( Renstra tahun 2012)

    Tahun 2013 (Penyusunan Dokumen AwalRencana Zonasi WP3K Provinsi

    Kalimantan Tengah

    Tahun 2014 (Penyempurnaan DokumenRencana Zonasi WP3K ------->

    Sosialisasi/konsultasi Publik (di Provinsi

    dan Kabupaten )

  • EKPOS PENDAHULUAN

    Di Aula BAPPEDA Provinsi Kalimantan Tengah

    Tanggal 25 Maret 2013

  • EKPOS PENDAHULUAN

    Di Aula BAPPEDA Provinsi Kalimantan Tengah

    Tanggal 25 Maret 2013

  • EKPOS AKHIR

    Di Aula DKP Provinsi Kalimantan Tengah

    Tanggal 5 Desember 2013

  • EKPOS AKHIR

    Di Aula DKP Provinsi Kalimantan Tengah

    Tanggal 5 Desember 2013

  • DOKUMEN RZWP3K PROVINSI

    KALIMANTAN TENGAH

  • PENDAHULUANRencana Zonasi Wilayah Pesisir & Pulau-Pulau Kecil

    (RZWP3K)Provinsi Kalimantan Tengah

    2013

    DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAHBidang Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

    Jl. Brigjen Katamso No.02 Palangka aya telp (0536) 3229663, fax (0536) 3220517

  • Provinsi Kalimantan Tengah memiliki luas wilayah Perairan 12 mil sebesar 12.536,1 km2 dengan 7 kabupaten memiliki pesisir dan 11 kecamatan pesisir.

    Terdapat potensi sub ekosistem mangrove, pantai berpasir, estuaria dan rawa banjiran (flood plain).

    Penggelolaan sumberdaya pesisir secara terpadu menghendaki adanya keberlanjutan dalam pemanfaatan sumberdaya pesisir.

    Pencemaran, kebakaran hutan, Kelembagaan dan ekonomi pasar

    belum berkembang, Keterbatasan sarana dan

    prasarana, Pemanfaatan sumberdaya, Pembukaan lahan untuk kegiatan

    perkebunan dll.

    ISU

    Penyusunan RZWP3K Prov. Kalimantan Tengah sesuai

    UU 27 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.16/MEN/2008 tentang Perencanaan

    Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.

    Latar Belakang

  • Tujuan, Manfaat dan Sasaran

    TUJUAN :

    menyusun arahan spasial

    untuk pemanfaatan ruang wilayah

    pesisir dan pulau-pulau kecil Provinsi Kalimantan

    Tengah.

    MANFAAT :

    Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya WP3K;

    Menjamin harmonisasi antara kepentingan pembangunan ekonomi

    dengan pelestarian sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil;

    Mewujudkan keterpaduan pembangunan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

    dengan wilayah daratannya;

    Mewujudkan keserasian pembangunan.

    SASARAN :

    Teridentifikasinya isu, permasalahan, potensi sumberdaya alam, sumberdaya

    fisik, sumberdaya manusia dan sumberdaya kemasyarakatan, serta kendala pemanfaatan sumber daya

    alam WP3K Provinsi Kalimantan Tengah.

    Tersusunnya paket sumberdaya WP3K Provinsi Kalimantan Tengah.

    Terformulasikannya kebijakan, strategi, dan arahan pengembangan WP3K di

    Provinsi Kalimantan Tengah.

    Zonasi merupakan alat dimana perencana dan pengelola menetapkanarahan pemanfaaan untuk setiap bagian dari wilayah pesisir dan laut.Rencana zonasi menetapkan kerangka kerja untuk manajemen dandengan demikian merupakan acuan utama dalam implementasi rencanapengelolaan.

  • Kedudukan RZWP3K

    Perencanaan Spasial Perencanaan Non-Spasial

    UU 26/2007 UU 27/2007 UU 25/2004

    RTRWN

    RTRWP

    RTRWKab/Kota

    RZWP3K

    RS-WP3K

    RP-WP3K

    RA-WP3K

    RPJP

    RPJM

    RKPD

    Masa Berlaku20 TahunSkala : 1:250.000 atau lebih besar

    RZWP3K adalah rencana yang menentukan arah penggunaan sumber dayatiap-tiap satuan perencanaan disertai dengan penetapan struktur dan polaruang pada Kawasan perencanaan yang memuat kegiatan yang bolehdilakukan dan tidak boleh dilakukan serta kegiatan yang hanya dapatdilakukan setelah memperoleh izin.

  • Ruang Lingkup Wilayah

    Ke arah Laut :Adalah batas pengaturan Sejauh 12 mill Laut

    atau batas kewenangan pengelolaan laut provinsi

    Ke Arah Darat :Batas administrasi kecamatan

    yang berbatasan langsungdengan wilayah pesisir (11 kecamatan)

    Wilayah Kabupaten:1. Sukamara2. Kotawaringin Barat3. Seruyan4. Kotawaringin Timur5. Katingan6. Pulang Pisau7. Kapuas

    Wilayah perencanaan RZWP3K Provinsi ke arah daratan mencakup wilayah administrasikecamatan dan ke arah perairan laut sejauh 12 (dua belas) mil laut diukur dari garis pantaike arah laut lepas dan/atau ke arah perairankepulauan.

  • Muatan RZWP3K Prov. Kalteng

    RZWP3K Provinsi Kalimantan

    Tengah

    Tujuan, Kebijakan dan

    Strategi Penataan Ruang WP3K Provinsi

    Rencana Struktur Ruang Wilayah Pesisir

    dan Pulau-pulau Kecil Provinsi

    Rencana Pola Ruang Wilayah

    Pesisir dan Pulau-Pulau

    Kecil Provinsi.

    Penetapan Kawasan

    Strategis WP3K ProvinsiArahan

    Pemanfaatan Ruang WP3K

    Provinsi

    Indikasi Program Utama

    Rekomendasi Terhadap RTRW

    Provinsi

    Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan

    Ruang Kawasan Pesisir dan

    Pulau-pulau Kecil Provinsi

  • Muatan RZWP3K Menurut Pedoman Terbaru.....(edisi Nop 2013)

    a. Pendahuluan, berisi latar belakang, maksud dan tujuan, serta ruang lingkup disusunnya RZWP-3-K;

    b. Gambaran umum kondisi daerah yang berisi deskripsi umum, sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil, pola penggunaan lahan dan perairan, serta kondisi sosial-budaya dan ekonomi;

    c. Pernyataan pemanfaatan kawasan/ zona;

    d. Tinjauan terhadap RTRW dan rencana pembangunanlainnya;

    e. Rekomendasi terhadap RTRW dan rencana pembangunan lainnya;

    f. Lampiran dokumen RZWP-3-K dalam bentuk album peta; dan

    g. Rancangan Peraturan Daerah RZWP-3-K.

  • ISU STRATEGIS PESISIR KALTENG

    Ekologi

    Ekonomi

    Pendidikan & Kesehatan

    Prasarana, Sarana &

    Pariwisata

    Pemanfaatan

    Sumberdaya Pesisir

    Kelembagaan Pemerintah

    & Tata Ruang

    1. Kerusakan pantai

    2. Pencemaran

    3. Kebakaran hutan

    4. Kesadaran terhadap lingkungan

    1. Kontribusi sektor perikanan rendah

    2. Keluarga miskin masih banyak

    3. Kelembagaan & ekonomi pasar belum berkembang

    1. Tingkat pendidikan masyarakat rendah

    2. Fasilitas kesehatan kurang memadai

    3. Suplai air bersih masih sulit didapatkan

    1. Jalan darat belum seluruhnya baik

    2. Fasilitas listrik PLN masih terbatas

    3. Transportasi laut reguler belum menjangkau desa pantai

    4. Konstruksi dermaga belum seluruhnya beton

    5. Obyek wisata belum dikelola dengan baik

    1. Rendahnya kontribusi perikanan dalam ekonomi regional

    2. Penggunaan teknologi oleh nelayan masih rendah

    3. Pengelolaan lahan tambak masih sederhana

    4. Usaha pertanian & kerajinan berskala lokal karena akses pasar terbatas

    1. Pemekaran wilayah berpengaruh pada program peng. pesisir & laut

    2. Penerapan tata ruang pesisir & laut belum terlaksana dengan baik

    3. Pengawasan & tindakan tegas terhadap pencurian ikan

    4. Belum berfungsinya TPI dengan baik

    5. Pengendalian pembukaan lahan tambak baru

  • Tinjauan KebijakanRencana Zonasi Wilayah Pesisir & Pulau-Pulau Kecil

    (RZWP3K)Provinsi Kalimantan Tengah

    2013

    DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAHBidang Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

    Jl. Brigjen Katamso No.02 Palangka aya telp (0536) 3229663, fax (0536) 3220517

  • Pengelolaan Wilayah Pesisir & Pulau-pulau Kecil (WP3K)

    SASARAN PEMBANGUNAN KELAUTAN :

    1. Berkurangnya pelanggaran dan perusakan sumberdaya pesisir danlaut.

    2. Membaiknya pengelolaan ekosistem pesisir, laut dan pulau-pulau kecilyang dilakukan secara lestari, terhadap dan berbasis masyarakat.

    3. Disepakatinya batas laut dengan negara tetangga.

    4. Serasinya peraturan perundang-undangan yang terkait denganpengelolaan dan pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut.

    5. Terselenggaranya desentralisasi yang mendorong pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut yang efisien dan berkelanjutan.

    6. Meningkatnya luas kawasan konservasi laut dan meningkatnya jenisgenetika biota laut langka dan terancam punah.

    7. Terintegrasinya pembangunan laut, pesisir dan daratan dalam satukesatuan pembangunan wilayah.

    8. Terselenggaranya pemanfaatan ruang laut, pesisir dan pulau-pulaukecil secara serasi sesuai dengan daya dukung lingkungannya.

    9. Terwujudnya ekosistem pesisir dan laut yang terjaga kebersihan,kesehatan dan produktivitasnya.

    10. Meningkatnya upaya mitigasi bencana alam laut.

  • Visi Pembangunan Kelautan dan Perikanan:Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing

    dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat.

    Misi Pembangunan Kelautan dan Perikanan:1. Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan

    dan Perikanan.2. Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk

    Kelautan dan Perikanan.3. Memelihara Daya Dukung dan Kualitas Lingkungan

    Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.

    Renstra Pembangunan Kelautan & Perikanan Kalteng

  • Program Pengembangan danPengelolan Perikanan Tangkap

    Program Pengawasan Sumber DayaKelautan dan Perikanan.

    Program Pengelolaan sumber DayaLaut dan Pulau-Pulau Kecil.

    Program Peningkatan Daya SaingProduk Perikanan

    Program Peningkatan ProduksiPerikanan Budidaya

    Program Pengawasan danPeningkatan akuntabilitas aparaturKKP

    Program Penelitian danPengembangan IPTEK Kelautan danPerikanan

    Program Pengembangan SumberDaya Manusia Kelautan danPerikanan

    Program Pengembangan KarantinaIkan, Pengendalian Mutu danKeamanan Hasil Perikanan

    Program Peningkatan DukunganManajemen dan Pelaksanaan TugasTeknis Lainnya KKP

    Program Keg. Renstra Pemb.Kelautan & Perikanan Kalteng

  • RPJMD PROVINSI KALTENG

    Program Pembangunan Kelautan:Peningkatan pemanfaatan sumber daya Perikanan dan Kelautan dalammendukung ekonomi dan tetap menjaga keletariannya melalui:1. Penataan dan perbaikan lingkungan perikanan budidaya.2. Penataan industri perikanan dan kegiatan ekonomi masyarakat

    WP3K.3. Perbaikan dan peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan

    tangkap4. Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam

    pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan.5. Peningkatan kualitas pengolahan dan nilai tambah produk

    perikanan melalui pengembangan teknologi pasca tangkap.6. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia, penyuluh dan

    pendamping perikanan.7. Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pelabuhan

    perikanan khususnya di wilayah (sentra-sentra nelayan), termasukperkuatan armada tangkap dan pasar ikan terapung.

  • RTRW PROVINSI KALTENG

    ARAHAN PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR DAN KELAUTAN:

    Kebijakan pengembangan Kawasan Pesisir dan Kelautan adalahsebagai berikut

    a. Pengembangan kawasan agar tetap lestari

    b. Penyadiaan saran-prasarana Kawasan pessisir dan Kelautan

    c. Pengendalian pemanfaatannya dari pengaruh budaya lain

    d. Pengamanan dari invasi kegiatan bangsa lain

    ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERIKANAN:

    Pengembangan kawasan buddidaya perikanan ditujukan untukpengembangan budidaya perikanan, khususnya perikanan airtawar.

  • TIPOLOGI PERSANDINGAN PERDA 8 DENGAN SK

    MENHUT 529 TAHUN 2012

  • Dalam Pasal 40 dinyatakan bahwa Indikasi Arahan Peraturan Zonasi

    untuk Rencana Pola Ruang mencakup :

    a. Indikasi arahan peraturan zonasi kawasan lindung;

    b. Indikasi arahan peraturan zonasi kawasan budi daya;

    c. Indikasi arahan peraturan zonasi pengembangan kawasan laut.

    Selanjutnya dalam Pasal 58 dinyatakan bahwa Indikasi arahan zonasi

    Rencana Pengembangan Kawasan Laut sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 40 huruf c akan diatur lebih lanjut melalui Peraturan Daerah

    tersendiri.

    Berdasarkan Pasal 56 ayat (1) pengelolaan Pesisir dan Laut, arahan

    peraturan zonasi diarahkan untuk mendukung (a) Peningkatan dan

    pengembangan Kawasan Perindustrian Maritim; (b) Peningkatan dan

    pengembangan Industri Pengembangan Pariwisata; dan (c) Peningkatan

    dan pengembangan Kawasan perindustrian pengolahan sumber daya

    laut;

  • No Jenis Pengembangan Arahan Peraturan Zonasi

    1. Peningkatan dan

    pengembangan Kawasan

    Perindustrian Maritim;

    Lahan kawasan industri maritim, ramah

    lingkungan/keluaran limbah sisa dikelola,

    berada di daerah pesisir pantai;

    Lahan termasuk sarana perkantoran, tempat

    pelatihan, klinik medis, dan restorasi;

    Prasarana pergudangan, pelabuhan, dan jalan

    lingkungan dalam kawasan.

    2. Peningkatan dan

    pengembangan Industri

    Pengembangan

    Pariwisata;

    Industri berada dalam kawasan pariwisata atau

    diluar kawasan namun masih berdekatan

    dengan kawasan pariwisata diutamakan

    industri kerajinan, makanan olahan;

    Fasilitas jalan ke kawasan pariwisata,

    transportasi/angkutan.

    3. Peningkatan dan

    pengembangan Kawasan

    perindustrian pengolahan

    sumber daya laut;

    meliputi lahan peruntukan berada di daerah

    pesisir pantai untuk industri dan klaster industri

    ramah lingkungan baik olahan maupun

    kerajinan.

  • Secara spesifik tertuang dalam Pengelolaan Sumber DayaLaut dan Pesisir yang menjadi Kewenangan Dinas Kelautan

    dan Perikanan Provinsi Kalimantan Tengah.

    Pengelolaan kawasan pesisir adalah bersifat lintas sektor danlintas wilayah, sehingga kebijakan ini juga ditangani oleh

    sektor-sektor lain yang memerlukan koordinasi dengan baik.

    Secara kewilayahan kebijakan ini juga didorong melaluiterbentuknya cluster-cluster perekonomian yang

    memungkinkan terbentuknya pusat-pusat kegiatan

    perekonomian baru.

  • Ilustrasi Rencana WP3K Provinsi

  • Ilustrasi Rencana WP3K Kab/Kota

  • Gambaran Umum Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

    Rencana Zonasi Wilayah Pesisir & Pulau-Pulau Kecil

    (RZWP3K)Provinsi Kalimantan Tengah

    2013

    DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAHBidang Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

    Jl. Brigjen Katamso No.02 Palangka aya telp (0536) 3229663, fax (0536) 3220517

  • Administrasi

    Provinsi Kalimantan Tengah terletak antara 0o45 Lintang Utara hingga 3o30 LS dan 110o-116o BT. Luas wilayah Provinsi Kalimantan Tengah adalah 153.564 Km2 untuk wilayah daratan, sedangkan untuk luas wilayah perairan seluas + 89.282 Km2. (58,14%)Panjang pantai + 750Km.

  • Wilayah WP3K

    NoWilayah Administrasi

    KecamatanWilayah Adiministrasi Kabupaten

    Luas

    (Km2)

    1 Kecamatan Jelai Kab. Sukamara 796

    2 Kecamatan Pantai Lunci Kab. Sukamara 804

    3 Kecamatan Arut Selatan Kab. Kotawaringin Barat 2.400

    4 Kecamatan Kumai Kab. Kotawaringin Barat 2.921

    5 Kecamatan Seruyan Hilir Kab. Seruyan 5.380

    6 Kecamatan Teluk Sampit Kab. Kotawaringin Timur 610

    7 Kecamatan Pulau Hanaut Kab. Kotawaringin Timur 619

    8 Kecamatan Katingan Kuala Kab. Katingan 1.440

    9 Kecamatan kahayan Kuala Kab. Pulang Pisau 1.150

    10 Kecamatan Sebangau Kuala Kab. Pulang Pisau 3.801

    11 Kecamatan Kapuas Kuala Kab. Kapuas 348

    Jumlah 20.269

  • Wilayah WP3K

    Ke arah Laut :Adalah batas pengaturan Sejauh 12 mill Laut

    Atau batas kewenangan pengelolaan laut provinsi

    Kabupaten Sukamara :Kec. Jelai dan Pantai Lunci

    Kabupaten Kotawaringin Barat:Kec. Arut Selatan dan Kumai

    Kabupaten Seruyan:Kec. Seruyan Hilir

    Kabupaten Kotawaringin Timur:Kec. Teluk Sampit dan P. Hanauti

    Kabupaten Katingan :Kec. Katingan Kuala

    Kabupaten P. Pisau:Kec. Kahayan KualaKec. Sebangau Kuala

    Kabupaten Kapuas :Kec. Kapuas Kuala

  • Curah Hujan di Provinsi Kalimantan Tengah Berkisar antara 2600 mm/tahun- 4100 mm/tahun

    Curah Hujan

  • Terdapat 15 sungai yang mengaliri di Provinsi Kalimantan Tengah:1. Sungai Jelai2. Sungai Mapam3. Sungai Kumai4. Sungai Arut5. Sungai Lamandu6. Sungai Seruyan7. Sungai Mentaya8. Sungai Kahayan9. Sungai Sebangau10. Sungai Anjir Kalampan11. Sungai Anjir Basarang12. Sungai Terusan Raya13. Sungai Kapuas Murung14. Sungai Kapuas15. Pesisir Laut Jawa

    Kondisi Hidrologi

  • Musim Barat (Desember-Februari). Kecepatan Arus pada bulan ini berkisar

    antara 0,02-3,0 m/detik.

    Musim Peralihan II (September-November). Kecepatan Arus pada bulan ini berkisar

    antara 0,01-1 m/detik.

    Musim Timur (Juni-Agustus). KecepatanAruis pada bulan ini berkisar antara 0,01-2,0

    m/detik.

    Musim Peralihan I (Maret-Mei). KecepatanArus pada bulan ini berkisar antara 0,01-

    2,6m/detik.

    Kecepatan Arus

  • Hidro-OseanografiBatimetri (kedalaman laut) perairan Pesisir KalimantanTengah merupakan perairan laut dangkal (dibawah200 m) yaitu berkisar antara 0-20 meter

    Rata-rata kuat arus di perairan laut PropinsiKalimantan Tengah 0,320 m/detik dengan kuat arusmaksimum sebesar 1,65 m/detik dan terendah 0,05m/detik

    Perairan Kalimantan Tengah secara umummempunyai tipe pasang surut (pasut) campurancenderung diurnal(mixed tide prevailing diurnal). Polakemunculan pasang surut ini adalah dalam 1 hari bisaterjadi 1 kali saat air pasang dan 1 kali pada saat airsurut, tetapi bisa juga terjadi 2 kali saat air surutdengan ketinggian antar puncak yang jauh berbeda.

  • Kondisi kecerahan perairan Kalimantan Tengah rendah. Sekitar88,04% perairan dengan kecerahan dibawah 2,50 m.

    Kandungan material tersuspensi di perairan Kalimantan Tengahbelum melebihi ambang batas. Tetapi dikarenakann debit sungai-sungai yang bermuara kelaut membawa endapan lumpur yangbesar, sehingga kondisi kekeruhan air tetap menjadi tinggi.Parameter TDS berkisar 0,9-28 gram/l, TSS berkisar 0,121-2,39mg/l. maka perairan tersebut baik untuk kegiatan budidaya dankonservasi biota, dan secara fenomena lapangan belum dijumpaihal-hal yang merugikan kesehatan masyarakat sebagai efek darikondisi tersebut.

    Kecenderungan meningkatnya akumulasi sedimen diperairanseiring dengan perubahan guna lahan di daerah pedalamansebagai akibat kegiatan pembangunan perkebunan, penebanganhutan yang tidak terkendali, pertambangan pembangunan pusat-pusat kegiatan.

    Kualitas perairan disepanjang pantai menurun sebagai tingginya sedimentasi yang mengakibatkan tingkat kekeruhan perairan.

  • pH sepanjang pesisir Kalimantan Tengah, berkisar3,5-10,5, sedangkan baku mutu untuk perikananbudidaya berkisar 6-9. Hal ini menunjukan bahwaperairan tersebut mempunyai kisaran derajatkeasaman yang cukup baik untu budidaya tambahan.

    Besaran nilai parameter BOD masih baik yaitu lebihrendah dari 45, yang diperbolehkan untuk budidayaperikanan. Parameter DO berkisar 4,87-7,10, nilaibaku mutu budidaya perikanan maksimum 6 mg/l.kondisi ini memungkinkan kondisi perairan pesisirKalimantan Tengah dapat digunakan untuk kegiatanbudidaya pertambakan dan konservasi.

  • Kondisi Suhu/Temperatur di PerairanKalimantan Tengah dan sekitarnya rata-rata mencapai 29C atau pada kisaran 27,5C-30C.

    Suhu Permukaan perairan

  • Hasil Pengamatan lapangan dan uji laboratoriummenunjukkan salinitas berkisar 7,5-35%.

    Salinitas

  • Sekitar 88,04% perairan dengan kecerahan dibawah 2,50 m sangat buruk

    Kecerahan

  • Sedimentasi terjadi di Dermaga Rakyat UjungPandaran hingga Lampuyang (Teluk sampit),kemudian Teluk Sebangau, Tanjung Malatayur,Daerah Klapak, Daerah Cemara Labat dan daerahPelampai.

    Sedimentasi

  • MorfologiMorfologi daerah pesisir Propinsi Kalimantan Tengah berdasarkan pengamatan pada kemiringan lereng dan beda tinggi serta batuan penyusunnya dapat dibedakan menjadi 2 (dua) satuan morfologi yaitu:

    1. Satuan perbukitan bergelombang lemah. Satuan perbukitan bergelombanglemah mencakup 10% luas daerah pesisir yaitu meliputi wilayah pedalamanKalimantan Tengah. Secara umum satuan morfologi ini memiliki kemiringanlereng lebih kurang (5-10)% dan beda tinggi berkisar (5-25) meter.

    2. Satuan dataran.satuan dataran mencakup 80% luasdaerah pesisir yaitu meliputi wilayahpantai, sepanjang sungai utama danrawa Kalimantan Tengah.

  • Morfologi daerah pesisir Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan

    kemiringan lereng dan beda tinggi serta batuan penyusunnya terbagi

    menjadi dua yaitu satuan perbukitan bergelombang lemah dan satuan

    dataran pantai, rawa dan sungai.

    Geomorfologi pesisir Kalteng 80% Satuan daratan dan Rawa Banjiran(flood

    plain)

    Secara Geologis Dataran Pesisir Kalimantan Tengah Terbentuk dari batuan

    endapan dengan material penyusun endapan pasir, lumpur dan endapan

    bahan organik

    GEOMORFOLOGI

  • BATHIMETRI

    Berdasarkan Peta Fisik Dasar Wilayah Lautdan Pesisir Kalimantan Tengah yang dikeluarkanoleh Archiegama tahun 2001, diperoleh bahwa perairan laut Propinsi Kalimantan Tengahsecara umum memiliki kondisi batimetri yang relatif angkal dengan kedalaman rata-ratakurang dari 30 m. Kedalaman yang lebih dari 30 m hanya ditemui di bagian barat dari wilayahlaut Kalteng, yaitu pada jarak sekitar 75 km ke arah laut dari Kabupaten Kotim atau padalintang 3o45 LS. Sedangkan ke arah timur wilayah perairan, kedalaman ini berkurang padagaris lintang yang sama.

  • Menurut tingkat kesuburannya tanah di Provinsi KalimantanTengah termasuk dalam kelas IV, V, dan III dengan jenis tanahterdiri dari Organosol, Aluvial, Regosol, PMK, Podsol, Latosol,Litosol dan Laterit.

    JENIS TANAH

  • Ekosistem pesisir Mangrove

    Ekosistem mangrove dapat dibedakan dalam tiga tipe utama, bentuk

    pantai/delta, bentuk muara sungai/laguna, dan bentuk pulau. Ketiga

    tipe tersebut terwakili di Kalimantan secara umum, terutama di Kalimantan

    Tengah.

    Jenis Mangrove yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah antara lain Api-api,

    Bakau, Nipah, Cemara laut, Rambai, Jinggah, Nyirih, dan Plarak.

    Dari hasil kajian yang dilakukan menunjukkan bahwa hutan mangrove di

    wilayah pesisir Kalimantan Tengah termasuk hutan mangrove yang

    memiliki zonasi sederhana (zonasi campuran).

    Dilihat dari sebarannya, hutan mangrove wilayah pesisir dan laut Kalimantan

    Tengah terdapat di Kabupaten Kapuas, di Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Kabupaten Kotawaringin Barat dengan

    luas kurang lebih 59.617 Ha

  • Terumbu Karang

    Beberapa lokasi di Kalimantan Tengah yang terdeteksi memiliki terumbu karang adalah Gosong Awing. Selain itu Terumbu karang juga di temukan di perairan Kabupaten Kotawaringin Barat berdasarkan peta Dishidros TNI AL ditemukan di sekitar Gosong Senggora dan Gosong Sepagar yang terletak disisi timur pantai Tanjung Puting. Tipe terumbu karang di perairan ini tergolong gosong/taka (pacth reef).

    Sebaran terumbu karang di Kalimantan Tengah berdasarkan orientasi lapangan ditemukan di Kabupaten Seruyan dan Kotawaringin Barat. Informasi terakhir berdasarkan pendugaan citra satelit kemungkinan terdapat pula di Kabupaten Sukamara.

    Beberapa genera karang yang dijumpai pada rataan terumbu seperti Acropora bercabang, Goniopora, Favia, Favites, Goniastrea, Galaxea, Fungia, Turbinaria, Montipora, Pectinia, Diplostrea dan Porites. Sementara pada lereng terumbu umumnya dijumpai Galaxea, Turbinaria, Porites, Favia, Pectinia dan Tubastrea. Semua jenis karang termasuk kedalam filum Cnidaria (Coelenterata).

  • Padang Lamun

    Padang lamun di pesisir Kalimantan Tengah sejauh ini hanya ditemukan di perairan pesisir Kabupaten Kotawaringin Barat yang tersebar di sepanjang pantai dan laut. Lamun yang tumbuh di sepanjang pantai pada kedalaman yang berkisar antara 0,2 meter hingga 3 meter, sedangkan yang tumbuh di perairan laut pada kedalaman yang berkisar antara 1 meter hingga 6 meter.

    Sebaran di sepanjang pantai meliputi Desa Kubu, Tanjung Keluang, Tanjung Pandan, Sungai Bakau, Teluk Bogam dan Tanjung Penghujan. Sedangkan di perairan laut meliputi Gosong Pinggir, Gosong Sepagar, Gosong Berendam dan Gosong Senggora.

    Jenis Lamun yang ada di Perairan Kalimantan Tegah antara lain Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Halophila minor, Cymodocea serrulata, Enhalus acoroides

    No LokasiJenis Lamun

    SubstratEa Th Hm Cs

    1 Kubu + - - - Pasir Berlumpur

    2 Tj. Keluang + - - - Pasir Berlumpur

    3 Tj. Pandan + - - - Pasir Berlumpur

    4 Sungai Bakau + - - - Pasir Berlumpur

    5 Teluk Bogam + - - - Pasir Berlumpur

    6 Tj. Penghujan + - - - Pasir Berlumpur

    7 Gs. Senggora + + + + Pasir

    8 Gs. Pinggir + + + + Pasir

    9 Gs. Berendam + + + + Pasir

    10 Gs. Sepagar + + + + Pasir

    Penyebaran Jenis lamun yang teridentifikasi di perairan Kotawaringin

    Barat

    Sumber: Renstra WP3K Provinsi Kalimantan Tengah

    Keterangan:

    + = Ada; - = Tidak ada

    EA (Enhalus acoroides), TH (Thalassia hemprichii), HM (Halophila minor), CS (Cymodocea serrulata)

  • BIOTA PERAIRAN

    Biota PerairanBeberapa biota perairan yangg terdapat pada wilayah perairan pesisir dan pulau pulau kecil Provinsi Kalimantan Tengah adalah:

    Penyu Hijau (Chelonia mydas)

    Buaya Sapit (Tomistoma schlegelli)

    Buaya Muara (Crocodylus porosus)

    Duyung (Dugong dugong)

    Ikan dan Udang

    No Fauna Nama Lokal Nama Latin

    1. Ikan (pisces) Tongkol Katsuwonus pelamis

    Puput Putih Tunus abause

    Bandeng Albula vulves

    Bawal Hitam Formito pipay

    Pari Tlygam pepae

    Kakap Evinephalus paurina

    Layaran Isthopanus sp

    Belanak Pugi chepalus

    2. Udang (Crustacea) Udang Putih Penaeus indicus

    Udang Windu Penaeus monodon

    3. Kepiting Rajungan Portunus velagius

    4. Cumi (Chepalopoda) Cumi Loligo vulgaris

    5. Penyu Penyu Hijau Chelonia mydas

    6. Ubur-ubur Ubur-ubur Jelly fish

    Fauna laut Yang Terdapat di Perairan Kalimantan Tengah

  • Satwa Liar

    Beberapa satwa liar yang terdapat di wilayah pesisir serta pulau pulau kecil wilayah Provinsi Kalimantan Tengah adalah:

    a. Orangutan (Pongo pygmaeus)

    b. Beruk (Macca nemestriana)

    c. Bekantan (Nasalis larvatus)

    d. Kelasi atau Lutung Merah (Presbytis rubicunda)

    e. Kera Ekor Panjang (Macaca fascicularis)

    f. Lutung (Presbytis cristata)

    g. Owa-Owa (Hylobates muellery)

    h. Burung Sindanglawe (Ciconia stormil)

    i. Burung Rangkong (Buceros sp)

    j. Burung Raja Udang Paruh Bangau (Pelargopsis capensis)

    SATWA LIAR

  • PENGGUNAAN RUANG AKTUAL

    KAWASAN PESISIR KE ARAH DARATPenggunaan tanah pesisir

    Kalimantan Tengah dikelompokkan menjadi lima

    jenis penggunaan, yaitu untuk permukiman 4.661 Ha, budidaya pertanian 538.359 Ha, tambak

    masyarakat 1.837 Ha, rawa 100.654 Ha dan hutan 1.082.487

    Ha. Dilihat dari struktur penggunaaan tanah, penggunaan

    tanah hutan (hutan belukar, hutan lebat, hutan sejenis)

    merupakan penggunaan tanah yang paling besar yaitu 1.082.487

    Ha (52,47 %) dan tanah usaha (perkebunan, sawah, tambak,

    permukiman) sekitar 128.043 Ha (6,21 %) dari seluruh wilayah

    pesisir.

  • Kehutanan WP3K Kalimantan Tengah

    No Penggunaan

    lahanKecamatan (Luas dalam Hektar)

    Kapuas kuala Kahayan kuala Mentaya hilir Pulau hanaut Seruyan Hilir Katingan Kuala Jelai Kumai Arut Selatan

    1 Sawah 15.729,0 106.643,0 3.829,4 3.940,0 1.067,0 2.943,0 606,0 84,8 18,

    4

    2 Lahan Kering 12.499,0 111.170,0 11.065,0 838,0 7.092,5 2.924,0 483,0 15.155,5 -

    3 Pekarangan 303,0 2.903,0 931,5 1.475,0 - 399,0 - 3.553,0 -

    4 Lainnya 14.209,0 274.884,0 - 12.164,0 - 10.000,0 4250 140.875,0 -

    5 Hutan - - 76.974,1 43.383,0 73.414,8 21.827,0 - 68.460,5 -

    Jenis Penggunaan Lahan Wilayah Peisisir Kalimantan Tengah

  • KAWASAN BUDIDAYA PERIKANAN

    Kawasan budidaya perairan dapat diindikasikan dari luas perairan yang

    terdapat di kecamatan pesisir Provinsi Kalimantan Tengah. Luasan daerah

    perairan terdiri dari luas perairan daratan berupa sungai, rawa, dan danau,

    serta luas perairan laut.

    Keterangan : * = tidak ada dataSumber: Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah dalam Angka (2013)

    Luas Perairan Kecamatan Pesisir di Provinsi Kalimantan Tengah

    No KabupatenKecamatan

    Pesisir

    Luas Perairan Darat (ha)Laut (ha)

    Sungai Rawa Danau Jumlah

    1 Sukamara Jelai

    * * * * *

    Pantai Luci

    2 Kotawaringin

    Barat

    Arut Selatan

    Kumai

    3 Seruyan Seruyan

    Hilir

    4 Kotawaringin

    Timur

    Teluk

    Sampit

    Pulau

    Hanaut

    5 Katingan Katingan

    Kuala

    6 Pulang Pisau Kahayan

    Kuala6,578 65,189 655.20 120,422.40

    Sebangau

    Kuala3,524 16,216 368.60 51,609.6

    7 Kapuas Kapuas

    Kuala8,266.35 28,000 36,266.35 25,600

  • Perikanan Tangkap

    No KabupatenKecamatan

    Pesisir

    Perikanan (Ton)Jumlah

    Sungai Rawa Danau Laut

    1 Sukamara Jelai 13.40 10.09 - 1571.10 181.4

    Pantai Luci 7.30 197.14 - 1936.30 2140.74

    2 Seruyan Seruyan

    Hilir1354.89 614.76 1235.81 * 3196.46

    3 Kotawaringin

    Timur

    Teluk

    Sampit69.7 42.5 - 2684.7 2796.9

    Pulau

    Hanaut105.2 20.3 - 2843.5 2969

    4 Pulang Pisau Kahayan

    Kuala* * * * 7953.48

    Sebangau

    Kuala* * * * *

    5 Kapuas Kapuas

    Kuala240.27 113.06 141.32 6672.45 7167.10

    Keterangan: * Tidak ada data

    Sumber: Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah dalam Angka (2013)

    Produksi Perikanan Tangkap Kecamatan Pesisir diProvinsi Kalimantan Tengah

    Perikanan tangkap di kecamatan pesisir Provinsi Kalimantan Tengah terdiri dari perikanan tangkap sungai, rawa, danau, dan laut. Perikanan tangkap adalah sumber penghidupan utama bagi masyarakat wilayah pesisir Kalimantan Tengah. Sehingga

    perairan pantai dan laut-nya merupakan basis penting perikanan untuk konsumsi lokal, regional dan antar pulau

  • KONDISI SARANA DAN PRASARANA KELAUTAN DAN PERIKANAN

    Pelabuhan laut yang tersedia di Kal imantan Tengah untuk sarana jasaperdagangan, angkutan penumpang dan barang (ekspor dan impor maupun lokal) yakni:1. Pelabuhan Pengumpul, yaitu Pelabuhan Sukamara, Pelabuhan Kumai, Pelabuhan

    Pangkalan Bun, Pelabuhan Sampit, Pelabuhan Pulang Pisau, Pelabuhan KualaKapuas.

    2. Pelabuhan Pengumpan, yaitu Pelabuhan Pegatan Mendawai, Pelabuhan Kuala Pembuang,Pelabuhan Samuda, Pelabuhan Kereng Bangkirai.

    Peta Sebaran Pelabuhan WP3K Kalimantan Tengah

  • PRASARANA DAN SARANA PERIKANAN

    No Jenis Armada

    Rumah Tangga Perikanan

    2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

    1. Tanpa Perahu 729 729 1.254 836 950 843 2.219

    2. Jukung 5.867 5.456 11.509 6.495 4.201 4.414 11.969

    3. Perahu Papan kecil 2.307 2.379 5.723 4.188 3.380 5.723 3.572

    4.Perahu PapanSedang 665 394 871 2.465

    3.360 2.990 5.126

    5.Perahu PapanBesar - - 5 207 201 201 3070

    6. Motor Tempel 2.353 2.854 5.060 3.575 3.877 5.352 201

    7. Kapal Motor - - - 810 797 6 5.613

    Jumlah 11.921 11.812 24.422 18.576 16.766 19.529 31.770

    Sumber: Penyusunan Profil Investasi Perikanan Provinsi Kalimantan Tengah (2012)

    Jumlah Rumah Tangga Perikanan berdasarkan penggunaan Prasarana Penangkapan Ikan di

    Kecamatan Pesisir Provinsi Kalimantan Tengah

  • N0. Jenis Armada 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

    1. Jukung 6.162 4.658 12.099 6.870 4.597 4.760 3.768

    2. Perahu Papan kecil 2.687 2.759 6.430 4.707 3.939 6.225 5.454

    3. Perahu Papan Sedang 1.614 1.343 2.698 2.465 3.402 3.034 3.085

    4. Perahu Papan Besar - - 5 207 201 201 201

    5. Motor Tempel 2.539 3.040 5.291 3.575 3.908 5.504 5.676

    6. Kapal Motor - - 810 797 6 -

    Jumlah 13.002 11.800 26.523 18.634 16.844 19.730 18.184

    Armada Penangkapan Ikan di Pesisir Provinsi Kalimantan Tengah

    Sumber: Penyusunan Profil Investasi Perikanan Provinsi Kalimantan Tengah (2012)

    Alat tangkap dan teknik penangkapan ikan yang digunakan nelayan perairan umum daratan di Kalimantan Tengah umumnya masih bersifat tradisional. Jika ditinjau

    dari segi prinsip teknik penangkapan yang digunakan terlihat bahwa telah banyak pemanfaatan tingkah laku ikan (behaviour) untuk tujuan penangkapan ikan yang

    telah digunakan.

  • PRASARANA DAN SARANA PARIWISATA

    Salah satu hal yang menunjang kegiatan pariwisata adalah tersedianya prasarana pariwisata yang terdiri dari hotel, restaurant, dan objek wisata yang tersebar di Kecamatan Pesisir Provinsi Kalimantan Tengah.

    No KabupatenKecamatan

    PesisirJumlah Hotel Jumlah Kamar

    1 Sukamara Jelai 1 23

    Pantai Luci 0 *

    2 Kotawaringin Barat Arut Selatan 23 540

    Kumai 10 119

    3 Seruyan Seruyan Hilir 16 *

    4 Kotawaringin Timur Teluk Sampit * *

    Pulau Hanaut * *

    5 Katingan Katingan Kuala* *

    6 Pulang Pisau Kahayan Kuala 5 58

    Sebangau Kuala

    * *

    7 Kapuas Kapuas Kuala 330 546

    Jumlah Hotel dan Kamar Hotel di Kecamatan Pesisir Provinsi Kalimantan Tengah

  • POTENSI INVESTASI

    Perikanan Budidaya

    Budi daya Ikan Air Tawar, Potensi nya ada di sungai ,danau dan rawa yang

    tersebar diseluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah .

    Peluang investasi sektor perikanan adalah :

    Budidaya Tambak

    Pembuatan lahan tambak di kawasan mangrove yang fungsinya adalahkawasan lindung sesuai rencana Tata Ruang Wilayah Kalimantan Tengah

    Budidaya tambak udang di beberapa lokasi tidak memberi hasil yang optimal bahkan ada tambak yang terlantar.

    Budaya usaha tani termasuk perikanan dan pengolahan hasil umumnyaberorientasi untuk pemenuhan kebutuhan jangka pendek(subsisten)

    Budidaya tambak udang/bandeng/kepiting. Lahan yang tersedia seluas 84.400 Ha. Di kabupaten : Kapuas, Pulang pisau, Katingan, Kotim , kobar dan Sukamara.

    Budi Daya Ikan di Keramba / jaring apung areal yang tersedia di 11 sungai besar, di Kabupaten : Pulang Pisau, P.Raya, Kapuas, Kotim, Seruyan, Kobar.

    Penangkaran : labi-labi di Kabupaten Pulang pisau dan Katingan, ikan hias arwana, di kabupaten seruyan, ikan betutu di Kabupaten Kotawaringin Barat

  • RincianTahun

    Kenaikan Per Tahun

    2006 2007 2008 2009 2010 2011

    Total Volume 87.943,12 94.398,53 97.594,35 100.822,62 126.261,38 113.555,26 9,82

    Penangkapan 81.974,90 87.984,70 88.964,90 85.903,10 101.338,40 81.572,1 5,74

    Perikanan Laut 48.401,10 48.567,70 48.162,40 47.358,30 59.725,40 46.398.7 5,99

    Perairan Umum 33.573,80 39.417,00 40.802,50 38.544,80 41.613,00 35.173,4 5,84

    Budidaya 5.968,22 6.413,83 8.629,45 14.919,52 24.922,98 31.983,16 35,58

    Budidaya Laut - 36,00 30,00 31,30 400,00 198,75 23,67

    Budidaya Payau 1.242,58 1.084,16 1.314,04 2.308,16 3.806,93 5.185,56 25,49

    Kolam 856,54 978,26 2.205,85 5.161,83 6.825,45 12.663,44 68,41

    Karamba 3.749,89 4.283,53 5.030,25 7.253,66 13.616,13 13.726,15 28,36

    Jaring Apung - 31,88 49,31 164,57 257,82 206,97 5,21

    Sawah 119,21 - - - 162,65 198,75 0,29

    Sumber : Renstra WP3K Provinsi Kalimantan Tengah

    Volume Produksi Perikanan Kalimantan Tengah

    Konsumsi ikan per kapita Kalimantan Tengah meningkat rata rata sebesar 0,94 % per tahun yakni dari 34,41 kg/kapita pada

    tahun 2006 menjadi 35,72 kg/kapita pada akhir tahun 2010.Diperkirakan pada akhir tahun 2011 konsumsi ikan dapat

    mencapai 36,08 kg/kapita. Peningkatan konsumsi ikan tersebutmenggambarkan bahwa ketersediaan produk perikanan yang

    berasal dari kegiatan penangkapan (capture) maupun budidaya(aquacapture) tersedia dengan baik.

  • Pariwisata dan Jasa Lingkungan

    1. Pariwisata Bahari

    Obyek wisata yang cukup potensial di kawasan pesisir dan pantaiantara lain Tanjung Keluang (Tanjung Penghujan) dan Pantai KubudiKabupaten Kotawaringin Barat, Ujung Pandaran di KabupatenKotawaringin Timur dan pantai Cemara Labat di Kabupaten Kapuas.

    Di Kabupaten Kotawaringin Barat, terdapat obyek wisata TamanNasional Tanjung Puting. Keanekaragaman dan kekhasan flora danfauna yang dimiliki Taman Nasional Tanjung Puting merupakan dayatarik wisata yang kuat bagi wisatawan untuk berkunjung ke tempatini.

    2. Pariwisata Pesisir

    Karakteristik pariwisata pesisir Kalimantan Tengah yang berupaobyek wisata budaya banyak terpusat di Kabupaten KotawaringinBarat. Obyek wisata budaya tersebut antara lain: Istana Kerjaan Al-Nursari dan peninggalannya, Masjid dan peninggalannya.

  • Pertambangan

    Sumberdaya energi

    Batubara

    Batubara di pesisir Kalimantan Tengah dijumpai di Kabupaten Kotawaringin Timur yaitu pada dua lokasi yaitu anak sungai Cempaga Kecamatan Cempaga Mulia dan sekitar sungai Mentaya Kecamatan Kuala Kuayan.

    Kondisi Jumlah (Ton)

    Sumberdaya Tereka 1.050.749.643

    Sumberdaya Terunjuk 774.660.937

    Sumberdaya Terukur 407.801.954

    Adangan Terbukti 40.000.000

    Potensi Batubara di Provinsi Kalimantan Tengah

    Sumber: Pengumpulan Data dan informasi untuk MCMA Propinsi Kalimantan Tengah

  • Sumberdaya mineral

    Emas

    Emas di Kalimantan Tengah dijumpai sebagai endapan primer yang tersebar di beberapa kabupaten, terutama di daerah sepanjang aliran sungai. Sedangkan emas sekunder dijumpai sebagai hasil endapan pada tepi-tepi sungai, terutama di bagian dalam kelokan sungai.

    Kaolin

    Endapan kaolin ditemukan di sekitar Teluk Sampit, daerah Rambon, daerah Tanah Putih, daerah Sitirung, daerah Target, sekitar daerah Parit dan pada hulu Sungai Cempaga yaitu di sekitar daerah Pundu.

    Pasir kwarsa

    Pasir kwarsa merupakan bahan galian yang paling luas penyebarannya di Kalimantan Tengah. Pasir kwarsa yang dijumpai di sekitar Danau Sembuluh

  • KONDISI SOSIAL BUDAYA

    KEPENDUDUKAN

    Jumlah penduduk WP3K Provinsi Kalimantan Tengah adalah 283.058 jiwa dengan kepadatanpenduduk rata- rata adalah 14 jiwa/Km2. Jumlah distribusi penduduk tertinggi terdapat diKecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat dengan total 101.925 jiwa danterendah terdapat di Kecamatan Jelai Kabupaten Sukamara sebanyak 4.627 jiwa

    Jumlah penduduk desa pesisir 8,4% dari jumlah penduduk Kalimantan Tengah

    Tingkat Pendidikan 20% tidak tamat SD dan 30 % tamat SD

    Penyakit dominan ISPA, Malaria, Demam Berdarah, Muntaber

    Etnis : Banjar, Dayak, Jawa, Bugis

    Agama : Mayoritas Islam

    Kemiskinan : Tingkat Kemiskinan Penduduk Desa Pesisir 25% (Penerima ASKIN danRASKIN)

    No KabupatenKecamatan

    PesisirLuas (km2)

    Penduduk (jiwa)

    Kepadatan Penduduk (jiwa/km)

    1 Sukamara Jelai 796 4627 6

    Pantai Luci 804 5306 7

    2 Kotawaringin Barat Arut Selatan 2400 101.925 42

    Kumai 2921 48.025 16

    3 Seruyan Seruyan Hilir 4659 31.154 6

    4 Kotawaringin Timur Teluk Sampit 610 9.155 15

    Pulau Hanaut 620 15.855 26

    5 Katingan Katingan Kuala1.440 19.948 14

    6 Pulang Pisau Kahayan Kuala 1.150 20.175 17

    Sebangau Kuala

    3.801 8.024 2

    7 Kapuas Kapuas Kuala 348 18.864 54

    Jumlah dan kepadatan Penduduk WP3K Provinsi Kalimantan Tengah 2012

    Sumber: Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah dalam Angka (2013)

  • ADAT ISTIADAT DAN KEARIFAN LOKAL

    Potensi sumberdaya wilayah pesisir secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu sumberdaya pesisir daratan dan sumberdaya lautan, namun pada umumnya penduduk setempat atau desa/kampung, membatasi wilayah laut desa/kampungnya secara adat, yaitu: dengan memperhitungkan jangkauan kemampuan perahu motor tempel 12 pk (satuan tenaga kuda/horse power), kuranglebih 12 mil dari pantai.

    Umumnya penduduk pesisir Kalimantan Tengah menerapkan

    pembatasan jenis peralatan untuk penangkapan ikan di wilayah

    perairan adat

    Tujuannya adalah mengendalikan eksploitasi sumberdaya laut secara berlebihan, baik oleh warga desa/kampung sendiri atau pun orang

    luar,

  • PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

    Beberapa isu yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir dan pualu-pulau kecil di Provinsi Kalimantan Tengah disebabkan oleh pemanfaatan pembangunan pesisir

    EkologiKerusakan pantai, pencemaran, kebakaran hutan, dan kurangnya kesadaran terhadap lingkungan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

    EkonomiRendahnya kontribusi sektor perikanan, masih banyaknya keluarga miskin yang berdomisili di wilayah pesisir, serta kelembagaan dan ekonomi pasar yang belum berkembang

    Pendidikan dan KesehatanTingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah, fasilitas kesehatan yang kurang memadai, dan suplai air bersih yang masih sulit didapatkan di wilayah pesisir Provinsi Kalimantan Tengah.

    Kelembagaan Pemerintah dan Tata RuangPemekaran wilayah yang berpengaruh pada program pengelolaan pesisir dan laut, penerapan tata ruang pesisir belum baik, rendahnya pengawasan terhadap pencurian ikan, dan belum terkelolanya TPI.

    Pemanfaatan Sumberdaya PesisirRendahnya kontribusi perikanan dalam ekonomi regional, penggunaan teknolgi yang masih rendah dalam sistem perikanan budidaya dan tangkap, pengelolaan lahan tambak dengan system sederhana, dan usaha pertanian terbatas akses terhadap pasar.

    Prasarana, Sarana, dan PariwisataKondisi jalan darat yang belum baik, fasillitas listrik PLN yang masih terbatas, transportasi laut regular belum mengakses desa-desa pesisir, konstruksi dermaga yang belum baik, dan belum terkelolanya objek wisata secara terpadu.

  • KAJIAN DAN ANALISIS Rencana Zonasi Wilayah Pesisir & Pulau-Pulau Kecil

    (RZWP3K)Provinsi Kalimantan Tengah

    2013

    DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAHBidang Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

    Jl. Brigjen Katamso No.02 Palangka aya telp (0536) 3229663, fax (0536) 3220517

  • PEMANFAATAN UMUM KAWASAN PELABUHAN

    Pelabuhan Pangkalan Bun mempunyaiperanan penting sebagai pelabuhanekspor untuk produk-produk hasilkehutanan di Propinsi Kalimantan Tengah;

    Pelabuhan Kumai merupakanpelabuhan yang penting untuk kegiatanbongkar muat barang bagi pelayaranrakyat;

    Pelabuhan Sampit mempunyai perananpenting untuk bongkar muat baranguntuk pelayaran dalam negeri.

    Pelabuhan Samuda mempunyai peranan yang cukup penting untuk jenis pelayaran rakyat, namun baru terbatas pada pemasukan barang.

    Alur pelayaran akan bertambah ramai di masa yang akan datang sehingga diperlukan pengaturan yang ketat terutama bagi kapal-kapal yang parkir

    arus penumpang yang turun dan naik juga mempengaruhi aktivitas, sehingga diperlukan adanya pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Provinsi Kalimantan Tengah akibat adanya aktivitas tersebut.

  • PEMANFAATAN RUANG JASA PARIWISATA BAHARI

    potensi wisata bahari di Propinsi Kalimantan Tengah belum tergalidan belum termanfaatkan yang terdiri dari aktivitas wisata mulaidari adanya fenomena alam, budaya, dan kehidupan sosialmasyarakat, biota laut, serta kualitas perairan

    pemanfaatan ruang bahari sebagai wisata dapat memberikandampak posiif bagi pemasukan pendapatan daerah, akan tetapidapat berperan besar terhadap kerusakan ekosistem.

  • PERMASALAHAN BUDIDAYA PERIKANAN

    Modal yang digunakan oleh petani/nelayan di kawasan pesisir sangat terbatas;

    Keterbatasan benih yang seringkali dialami petani/nelayan dalam mengusahakan kegiatan budidaya;

    Relatif rendahnya kemampuan permodalan yang dimiliki nelayan dalam mengelola usaha budidaya;

    Relatif sedikitnya jaringan irigasi teknis sebagai penunjang usaha budidaya;

    Harga pakan yang cukup tinggi, sehingga biaya produksi akan terserap untuk pakan;

    Pembukaan lahan tambak secara besar-besaran mengakibatkan rusaknya ekosistem mangrove yangberfungsi sebagai penjaga garis pantai dan daerah asuhan larva, tempat memijah dan bertelur ikan dan udang; dan

    Terjadi pendangkalan lumpur pada saluran primer dan sekunder secara cepat karena dijadikan jalur transportasi.

  • ANALISIS PERMASALAHAN

    masyarakat wilayah pesisir yang hidup di atas tanah rawa membuang sampah padatbuangan rumah tangga ke bawah rumah-rumah panggung

    kondisi sampah yang tercampur air dan tanah rawa tersebut akan berproses secarakimiawi

    Kebersihan

    perubahan kebijakan penting terkait pengeloaan pesisir

    Tidak berfungsinya TPI (Tempat Pelelangan Ikan) di wilayah pesisir Kaltengmemerlukan penanganan yang serius

    Pengawasan dan tindakan tegas terhadap nelayan-nelayan asing yang beroperasi di laut Kalimantan Tengah

    Kelembagaandan

    Administrasi

    teknologi yang digunakan nelayan-nelayan lokal relatif masih sederhana sehinggadaya jelajah yang bisa dilakukan oleh para nelayan hanya sampai dibawah 4 mil

    Potensi pembukaan lahan tambak masih cukup besar di wilayah pesisir Kalimantan Tengah

    Penyusutan luas lahan kolam tradisional beje di Kabupaten Kapuas dan KabupatenPulang Pisau yang diakibatkan oleh Proyek Lahan Gambut

    PemanfaatanSumberdaya

    pesisir

  • ANALISIS PERMASALAHAN

    Sedimentas mengakibatkan pendangkalan dan merusak hutanmangrove yang ada

    Kerusakanpantai

    Wilayah pesisir Kalimantan Tengah seperti hal-nya wilayah hutanrawa daratan Kalimantan, secara umum rawan terhadap bencanabanjir pada musim penghujan.

    BencanaAlam

    Pariwisata yang terdapat di daerah pesisir Kalimantan Tengah padaumumnya belum dikelola dengan baik

    Jalan darat menuju daerah pesisir belum seluruhnya dalam kondisiyang baik

    Sarana danPrasarana

  • RENCANA POLA RUANGRencana Zonasi Wilayah Pesisir & Pulau-Pulau Kecil

    (RZWP3K)Provinsi Kalimantan Tengah

    2013

    DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAHBidang Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

    Jl. Brigjen Katamso No.02 Palangka aya telp (0536) 3229663, fax (0536) 3220517

  • RENCANA POLA RUANG KAWASAN PEMANFAATAN UMUM

    PERIKANAN BUDIDAYA ditujukan untuk pengembangan budidaya

    perikanan khususnya perikanan air tawar

    terdiri dari pengembangan tambak dan perairan darat dengan luas 177.65 Km2.

    kategori pemanfaatan umum pada zona pemanfaatan laut adalah seluas 2901.35 Km2

    sebagai area pemanfaatan umum dan 1379.76 Km2 sebagai budidaya

    berada pada kawasan 4 mil laut dari daratan WP3K Provinsi Kalimantan Tengah

    PERMUKIMAN permukiman kota mencakup wilayah

    administrasi wilayah kota dan wilayah pengembangan kota/perkotaan yang telah ditetapkan sebagai kawasan permukiman

    Permukiman desa mencakup perkampungan desa-desa yang ada dan kemungkinan bagi perluasannya

    pengembangan permukiman di WP3K Provinsi Kalimantan Tengah adalah seluas 568.51 Km2

    yang termasuk ke dalam permukiman eksisting dan permukiman yang direncanakan sesuai dengan arahan RTRW

  • RENCANA POLA RUANG KAWASAN PEMANFAATAN UMUM

    PERIKANAN TANGKAP ditujukan untuk pengembangan perikanan laut

    tangkap

    Pengembangan arahan zona perikanan tangkap berlokasi di area jangkauan 4 mil- 12 mil laut dari daratan WP3K Provinsi Kalimantan Tengah. Luasan area pengembangan ini adalah seluas 6854.42 Km2

    PARIWISATA Zona ini berlokasi di area kurang dari 4 mil laut

    dari daratan WP3K Provinsi Kalimantan Tengah. Luasan area pengembangan di daratan seluas 0.03 Km2, sedangkan di zona pemanfaatan laut seluas 796.9 Km2.

  • RENCANA POLA RUANG KAWASAN PEMANFAATAN UMUM

    PELABUHAN Pelabuhan Laut Primer ditetapkan tiga. Kumai

    untuk sektor barat wilayah, Sampit untuk sektor tengah, dan Bahaur (rencana) untuk sektor timur. Perlakuan prioritas bagi eksisting (Kumai & Sampit) ialah perluasan/ relokasi area kontainer, peningkatan akses, dan renovasi terminal penumpang;

    Pelabuhan Laut Sekunder : untuk sektor barat Kuala Jelai di Sukamara, untuk sektor tengah Segintong di Seruyan, untuk sektor timur Pegatan di Katingan;

    Pelabuhan Laut Tersier : Seijelai (Sukamara), Pulangpisau, dan Jenamas.

    Dermaga Ferry untuk kawasan barat di Kumai, rute Kumai-Kendal (Jawa Tengah); untuk kawasan timur di Bahaur, rute Bahaur-Paciran (Jawa Timur).

    PERTANIAN Peremajaan dan perluasan areal tanaman

    perkebunan.

    Pengembangan sesuai denganpotensi/kesesuaian lahannya secara optimal.

    Pengendalian perluasan tanaman perkebunanuntuk memelihara kelestarian lingkungan.

  • RENCANA POLA RUANG KAWASAN PEMANFAATAN UMUM

    HUTAN dalam zona pemanfaatan daratan yang

    dikembangkan seluas 8313.03 Km2.

    Pengembangan hutan tersebut telah mencakup luasan sebagai hutan lindung, hutan produksi, Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK), dan Hutan Produksi Terbatas (HPT).

    PERTAMBANGAN Potensi pertambangan di Provinsi Kalimantan

    Tengah ini sangat besar baik golongan A, B, maupun C

    Luasan arahan kawasan pertambangan adalah seluas 6.47 Km2.

  • RENCANA POLA RUANG KAWASAN KONSERVASI

    Sempadan pantai kawasan di sepanjang pantai kurang lebih 751.000 km

    dengan lebar di kawasan perkotaan 30-100 m dan dan diluar kawasan perkotaan 100-250 m

    Sempadan Sungai terdapat di sepanjang sungai, terutama untuk sungai-

    sungai besar. kawasan sempadan sungai pada kawasan perkotaan dan perdesaan disepanjang 11 sungai besar

    Rawan Gelombangpasang

    kawasan yang berada di daerah pantai di Kabupaten Sukamara, Kotawaringin Barat, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katingan, Pulang Pisau, dan di Kabupaten Kapuas.

    Taman Nasional

    Kawasan konservasi ekosistem air hitam (KEAH) yang terdapat di Kabupaten Kapuas.

    Danau Sembulu di Kabupaten Seruyan.

    Suaka Margasatwa Sungai Lamandau luas kurang lebih 61.425 Ha di Kabupaten Sukamara.

    Tanjung Puting di Kobar

    Sebangau di Pulang Pisau

  • RENCANA POLA RUANG ZONA ALUR

    Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI);

    Jaringan pelayaran yang menghubungkanantarpelabuhan internasional hub danpelabuhan internasional; dan

    Jaringan pelayaran yang menghubungkanantara pelabuhan internasional hub danpelabuhan internasional dengan pelabuhaninternasional di negara lain.

    Alur pelayaran nasional terdiri atas:

    Alur pelayaran yang menghubungkanpelabuhan nasional dengan pelabuhaninternasional atau pelabuhan internasionalhub;

    Alur pelayaran yang menghubungkanantarpelabuhan nasional;

    Alur pelayaran yang menghubungkan antarapelabuhan nasional dan pelabuhan regional; dan

    Alur pelayaran yang menghubungkanantarpelabuhan regional.

  • RENCANA POLA RUANG KAWASAN STRATEGIS

    KSP KEPENTINGAN EKONOMI

    KSP Minapolitan di Kabupaten Katingan dan Kabupaten Pulang Pisau.

    KSP pengembangan lahan gambut (PLG) di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau,

    KSP terpadu industri, pelabuhan peti kemas dan pergudangan di Pelabuhan Kumai (Kabupaten Kotawaringin Barat), Pelabuhan Batanjung (Kabupaten Kapuas), Pelabuhan Sampit Bagendang (Kabupaten Kotawaringin Timur), Pelabuhan Pangkalan Bun (Kabupaten Kotawaringin Barat).

    KSP KEPENTINGAN LINGKUNGAN HIDUP

    Kawasan konservasi ekosistem air hitam (KEAH) yang terdapat di Kabupaten Kapuas.

    Danau Sembulu di Kabupaten Seruyan.

    Suaka Margasatwa Sungai Lamandau luas kurang lebih 61.425 Ha di Kabupaten Sukamara,

    Kawasan DAS Mentaya (Kabupaten Kotawaringin Timur), DAS Seruyan, DAS Jelai (Kabupaten Sukamara).

    Kawasan rawan gelombang pasang yaitu kawasan yang berada di daerah pantai di Kabupaten Sukamara, Kotawaringin Barat, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katingan, Pulang Pisau, dan di Kabupaten Kapuas.

  • RENCANA POLA RUANG

    No Zona Pemanfaatan Laut Luas (Km2)

    1 Alur Pelayaran 2233.9

    2 Area Pemanfaatan Umum 2901.35

    3Konservasi Terumbu Karang dan Padang

    lamun89.43

    4 Tangkapan ikan 6854.42

    5 Terumbu 72.13

    6 Budidaya 1379.76

    7 Pariwisata 796.6

    No Zona Pemanfaatan Daratan Luas (Km2)

    1 Area Penggunaan Lain 2204.92

    2 Danau 54.16

    3 Hutan 8313.03

    4 Konservasi Magrove 119.39

    5 Industri 33.18

    6 Perikanan Budidaya 177.65

    7 Pertanian 1851.49

    8 Permukiman 568.51

    9 Konservasi Suaka Alam 5418.94

    10 Pariwisata 0.03

    11 Perkebunan 2538.99

    12 Pertambangan 6.47

    13 Sempadan Pantai 52.54

  • RENCANA POLA RUANG

    RZWP3K Provinsi Kalimantan Tengah Lokasi Aktivitas yang diperbolehkanAktivitas yang tidak

    diperbolehkan

    Rencana Struktur Ruang

    Pusat-Pusat pertumbuhan Kab. Kotawaringin Barat,

    Kab Sukamara, kab,

    Katingan, dan Kab.

    Pulang Pisau

    Sebagai Pusat Kegiatan

    Wilayah Ordo 1 dan Ordo 2

    dengan fungsi distribusi

    regional-nasional, transportasi

    laut, pintu sekunder, pusat jasa

    transportasi, keuangan,

    pariwisat, pemerintahan, dan

    permukiman perkotaan

    Kegiatan-kegiatan yang

    ditetapkan sebagai arahan

    kegiatan pada pengembangan

    hierarki di atasnya.

    Sistem prasarana jaringan transportasi Aliran Sungai Kapuas,

    Mentaya, Lamandau,

    Kahayan, Katingan, dan

    Arut

    Pengembangan jaringan

    transportasi laut dan sungai,

    pemantapan pelabuhan

    Kegiatan-kegiatan yang tidak

    termasuk di dalam kepentingan

    pengembangan transportasi laut

    dan darat yang menunjang

    aksesibilitas ke pesisir

    Sistem prasarana sumber daya air Seluruh DAS di WP3 K

    Provinsi Kalimantan

    Tengah

    Pengembangan irigasi melalui

    pemanfaatan dan pengendalian

    dengan maksud pelestarian

    kemamouan SDA

    Eksploitasi air tanah secara

    berlebihan di luar ketentuan

    pemanfataan sumber daya air

    yang ditetapkan RTRW Provinsi

    Kalimantan Tengah

    Sistem prasarana energy, listrik, dan

    telekomunikasi

    Jaringan jalan PKW di

    WP3K provinsi

    Kalimantan Tengah

    Pengembangan jaringan pipa

    transmisi dan distribusi minyak

    dan gas bumi, Pengembangan

    Pembangkit Listrik energi baru,

    dan pengembangan

    interkonerksi jaringan transmisi.

    Pengembangan sistem jaringan

    dan penggunaan sebagai

    pemanfaatan budidaya di luar

    ketentuan pemnfataan sumber

    daya air yang ditetapkan RTRW

    Provinsi Kalimantan Tengah

  • RENCANA POLA RUANGRZWP3K Provinsi Kalimantan Tengah Lokasi Luas (Km2)

    Aktivitas yang

    diperbolehkan

    Aktivitas yang tidak

    diperbolehkan

    Pemanfaatan Umum

    Perikanan Budidaya Laut Kec. Arut Selatan,

    Kumai, Kahayan Kuala,

    Teluk sampit,

    2901.35 Kegiatan buddidaya yang

    disesuaikan dengan jenis

    ikan yang sesuai pada

    pengembangan budidaya

    laut

    Kegiatan selain budidaya laut

    serta pencemaran dan

    pembuangan limbah

    Perikanan Budidaya Darat 0-4 mil laut 177.65 Kegiatan buddidaya yang

    disesuaikan dengan jenis

    ikan yang sesuai pada

    pengembangan budidaya

    darat

    Kegiatan selain budidaya darat

    serta pencemaran dan

    pembuangan limbah

    Permukiman Di seluruh Kecamatan

    WP3K Provinsi

    Kalimantan Tengah

    568.51 Arahan pengembangan

    permukiman kota dan

    pedesaan beserta prasarana

    dan utilitas penunjang

    Kegiatan industri dan

    pertambangan

    Perikanan tangkap 4-12 mil laut 6854.42 Kegiatan penangkapan ikan

    dengan alat pancing, jaring

    apung, ingsang, dan lainnya

    Penangkapan ikan

    menggunakan alat peledak

    dan jaring dengan ukuran kecil

    Industri Kec, Kapuas Kuala dan

    Kahayan Kuala

    33.18 Kegiatan industri yang

    dairahkan sesuai RTRW

    Pengembangan permukiman

    dan kegiatan pelayanan umum

    Pariwisata Kec. Sebangau Kuala,

    Kahayan Kuala, dan

    Jelai, serta

    pemanfaatan 0-4 mil

    laut

    796.6 di laut Sebagai tempat wisata

    bahari (pasir putih, mandi di

    laut, sun set/sun rise, diving,

    snorkeling)

    Kegiatan budidaya laut,

    penagkapan ikan, dan

    pembuangan limbah

    Pelabuhan Kumai, sampit,

    Seruyan, Sukamara,

    Katingan, Pulangpisau

    67.49 Sebagai Daerah Lingkungan

    Kerja Pelabuhan (kolam

    pelabuhan, tempat parkir

    kapal)

    Jalur nelayan tradisional

    menuju fishing ground

    Kegiatan lain selain

    kepentingan pelabuhan dan

    pelyaran

    Pertanian Kec. Pulau Hanaut,

    Teluk sampit, Sebangau

    Kuala, dan Kahayan

    Kuala

    1851.49 Kegiatan pertanian tanaman

    pangan dan produksilainnya

    yang disesuaikan dnegan

    kemampuan lahan

    Konversi ke jenis tambak dan

    permukiman

  • RENCANA POLA RUANG

    RZWP3K Provinsi Kalimantan

    TengahLokasi Luas (Km2)

    Aktivitas yang

    diperbolehkan

    Aktivitas yang tidak

    diperbolehkan

    Hutan Kec. Katingan Kuala,

    Pualau Hanaut, Teluk

    Sampit, Seruyan Hilir,

    Arut Selatan,

    Kumai,Pantai Luci,

    Jelai

    8313.03 Kegiatan hutan lindung,

    produksi dan produksi

    terbatas

    Kegiata selain perlindungan

    hutan dan produksi yang

    telah ditetapkan dalam

    RTRW

    Pertambangan Kec. Kahayan Kuala 6.47 Pertambangan sesuai

    arahan RTRW

    Kegiatan komersil dan

    budidaya lainnya

    Alur

    Alur Pelayaran Pada area perairan

    antara 4 mil hingga 12

    mil

    2233.9 Sebagai Daerah

    Lingkungan Kerja

    Pelabuhan dan pelayaran

    Kegiatan lain selain

    kepentingan pelabuhan dan

    pelyaran

    Kawasan Konservasi

    Konservasi Darat Kec. Kumai, Arut

    Selatan, Kahayan

    Kuala, Katingan Kuala,

    Seruyan Hilir,

    Sebangau Kuala,

    Katingan Kuala

    5418.94 Kegiatan konservasi taman

    nasional, sempadan,

    perlindungan , KLHS, dan

    lainnya yang temasuk

    didalamnya perlindungan

    cagar alam dan suaka

    margasatwa

    Kegiatan permukiman,

    produksi, komersial, dan

    budidaya lainnya

    Konservasi Laut 0-4 mil laut pada

    kawasan perlindungan

    terumbu karang dan

    padang lamun

    89.43 Konservasi vegetasi

    mangrove sebagai

    penyangga kehidupan laut

    dan perlindungan pantai

    Pembuangan limbah padat

    ke pantai;

    Pembuangan limbah cair

    tanpa pengolahan ke pantai;

    Budidaya pertanian tanpa

    pengolahan tanah secara

    intensif;

    Pembangunan tempat

    hunian atau tempat usaha

    tanpa Ijin Mendirikan

    Bangunan (IMB).

  • PETA RENCANA POLA RUANG RZWP3K KALTENG

  • PETA RENCANA POLA RUANG RZWP3K KALTENG WILAYAH I

  • PETA RENCANA POLA RUANG RZWP3K KALTENG WILAYAH II

  • PETA RENCANA POLA RUANG RZWP3K KALTENG WILAYAH III

  • REKOMENDASI TERHADAP RTRW PROVINSI

    Peruntukan ruang sisi daratmemberikan pengaruh terhadap pesisir, sehingga pemanfaatan ruang harus sesuai dengan peruntukan.

    Melalui fungsi DAS telah menhubungkan keterkaitan antara sisi darat dan laut, sehingga penting untuk menjaga kelestarian 10 daerah aliran sungai(DAS) utama1. DAS Jelai 379.000 Ha2. DAS Lamandau 1.189.000 Ha3. DAS Arut4. DAS Kumai 402.800 Ha5. DAS Seruyan 1.629.000 Ha6. DAS Mentaya 1.537.000 Ha7. DAS Katingan 1.993.000 Ha8. DAS Sebangau 544.500 Ha9. DAS Kahayan 1.861.000 Ha10. DAS Kapuas 1.517.000 Ha

  • SekianTerimakasih....