SMU3083-Asas Math Dsikrit-tugasan 1-Sem 6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Dokumen

Citation preview

SMU3083-ASAS MATEMATIK DISKRIT (Tugasan 1)Tugasan 1 : Pembahasan / Perbincangan (30%)Tugasan 1 terdiri daripada aktiviti pembelajaran berkumpulan untuk mendalami Modus Ponens dan Modus Tollens. Ia merupakan satu perbincangan berkumpulan. Ia hendaklah dilaksanakan dalam situasi sebenar. Rakaman video (sekurang-kurangnya setengah jam) perlu dibuat sebagai bukti. Projek ini bernilai 30% daripada markah keseluruhan tugasan. Anda boleh menyelesaikan tugasan ini dalam kumpulan berenam.

Arahan:

1. Baca arahan berkaitan projek ini dengan teliti.2. Buat persediaan pengetahuan tentang Modus Ponens dan Modus Tollens masing-masing sebelum mengadakan sesi perbahasan / perbincangan berkumpulan.3. Rancangkan aktiviti yang hendak dibuat pada masa sesi perbahasan / perbincangan. 4. Semasa sesi perbahasan / perbincangan dalam kelas, anda dikehendaki membahaskan Modus Ponens dan Modus Tollens.5. Anda digalakkan memberi contoh di papan putih dalam sesi perbahasan / perbincangan. Buat rakaman keseluruhan proses dan situasi perbahasan / perbincangan berlaku.6. Anda digalakkan bersuara dan berkongsi idea dalam sesi perbahasan / perbincangan. 7. Sediakan satu port folio tentang Modus Ponens dan Modus Tollens. Dalam port folio, masukkan definisi, istilah, penjelasan, contoh-contoh yang sesuai.8. Sumber rujukan perlu terdiri daripada 3 jenis sumber yang berlainan (cth:buku, jurnal, aktikal, laman sesawang, etc.). Sekurang-kurangnya 5 jenis sumber disediakan. 9. Buat satu refleksi tentang pengalaman semasa melaksanakan pembahasan / perbincangan berkumpulan ini.

10. Pada akhir tugasan ini, serahkan (a) portfolio anda. (b) rakaman video dalam bentuk CD. (c) refleksi anda tentang pengalaman dalam melaksanakan tugasan 1.

PORT FOLIO TENTANG MODUS PONENS DAN MODUS TOLLENS1.0 DEFINISI Modus Ponens dan Modus Tollens sebenarnya adalah suatu teknik penarikan kesimpulan dari logika manusia juga. Dalam Logika Matematika, kedua teknik penarikan kesimpulan tersebut dinyatakan dengan:

MODUS TOLLENSp q qKesimpulan: p

MODUS PONENSp qpKesimpulan: q

1.1Modus PonensModus ponen atau penalaran langsung adalh salah satu metode inferensi dimana jika diketahui implikasi Bila p maka q yang diasumsikan bernilai benar dan antasenden (p) benar. Supaya implikasi p_q bernilai benar, maka q juga harus bernilai benar. Modus Ponen : p_q , p _ q . Diketahui premis-premis p q dan p. Dari premis-premis itu dapat diambil konklusi q. Pengambilan kesimpulan dengan cara seperti itu disebut modus ponens atau kaedah pengasingan. Menurut Modul SMU3083, Asas Matematik Diskrit , Modus ponens disajikan dalam susunan sebagai berikut. adalah satu tautologiDengan menganggap kesemua premis adalah benar, kita hendaklah menentukan kesimpulannya adalah benar.

_________Contoh

Jika digit terakhir suatu bilangan adalah 0, maka bilangan tersebut habis dibagi 10 Digit terakhir suatu bilangan adalah 0\ Bilangan tersebut habis dibagi 101.2Definisi Modus TollensBentuk Modus Tollens mirip dengan Modus Ponens, hanya saja premis kedua dan kesimpulan merupakan kontraposisi premis pertama Modus Ponens. Hal ini mengingatkan bahawa suatu implikasi selalu ekuivalen dengan kontraposisinya. Modus Tollens : p_q, q _ p , contohnya diketahui premis-premis p q dan ~q. Dari premis-premis itu dapat diambil konklusi ~p. Pengambilan kesimpulan dengan cara seperti itu disebut modus tollens atau kaedah penolakan akibat. Modus tollens disajikan dalam susunan sebagai berikut.adalah satu tautologi

Contoh Jika digit terakhir suatu bilangan adalah 0, maka bilangan tersebut habis dibagi 10 Suatu bilangan tidak habis dibagi 10\ Digit terakhir bilangan tersebut bukan 0

2.0ISTILAH

3.0PENJELASANDalamMatematikdipelajari hukum penarikan kesimpulan, iaitu menemukan kalimat baru yang merupakan kesimpulan dari beberapa kalimat yang diketahui. Kalimat awal yang diketahui disebutpremis dan hasil kesimpulannya disebutkonklusi.Dari sekian banyak hukum penarikan kesimpulan yangvalid, ada dua yang sangat populer iaitumodus ponensdanmodus tolens.Modus Tolensmempunyai pola:Premis 1 : Jika P maka QPremis 2 : Tidak QDisimpulkan : Tidak P

Modus Ponensmempunyai pola:Premis 1 : Jika P maka QPremis 2 : PDisimpulkan : Q

Modus Ponens dan Modus Tollens juga dikenali dengan logika matematika. Salah satu kebaikannya ialah untuk membantuk membuat atau mencari kesimpulan yang benar berkaitan dengan teknik penarikan kesimpulan dasar dalam dunia matematik.

4.0CONTOH-CONTOH SESUAITerdapat beberapa jenis logika matematik yang digunakan iaitu seperti logika proposisi ( propositional logic). Dalam logika proposisi ini, sebuah kalimat itu dinyatakan dengan menggunakan simbol yang berkemungkinan juga berindeks.Contoh 1:

p: saya membaca di padangq: saya menulis di padangp q: saya membaca di padangdansaya menulis di padang (disingkat: saya membacadanmenulis di padang)p V q: saya membaca atau menulisp q:jikasaya membaca di padangmakasaya menulis di padang p: sayatidakmembaca di padang.

Ini bermaksud bahawa Modus Ponens adalah jika diketahuip qdanp, maka kesimpulannya ialah q. Sedangkan Modus Tollens pula bermaksud bahawa jika diketahuip qdanq, maka kesimpulannya p.

Contoh 2:

Diketahui cerita sederhana berikut: Jika saya makan di kelas maka saya minum di kelas. Saya makan di kelas. Apakah saya minum di kelas?Solusi:Menggunakan Contoh 1 di atas, kita memperoleh kalimat matematika:p qpMenggunakan Modus Ponens, maka kita bisa menarik kesimpulanq, yang artinyasaya minum di kelas.

Contoh 3:Diketahui cerita sederhana berikut: Jika saya makan di kelas maka saya minum di kelas. Saya tidak minum di kelas. Apakah saya makan di kelas?Solusi:Menggunakan Contoh 1 di atas, kita memperoleh kalimat matematika:p qqMenggunakan Modus Tollens, maka kita bisa menarik kesimpulanp, yang artinyasaya tidak makan di kelas.- []Contoh 4:Diketahui cerita sederhana berikut: Jika saya makan di kelas maka saya minum di kelas. Jika saya minum di kelas maka ruangan kelas menjadi kotor. Saya makan di kelas. Apakah ruangan kotor?Solusi:Misalkan:p: saya makan di kelasq: saya minum di kelasr: ruangan kelas menjadi kotormaka, cerita sederhana tersebut dapat dinyatakan dengan1:p q2:q r3:pMenggunakan Modus Ponens untuk kalimat 1 dan kalimat 3, maka kita bisa menarik kesimpulanq, yang artinyasaya minum di kelas. Kalimat-kalimat matematikanya bisa kita ubah menjadi:1:p q2:q r3:p4:qDengan menggunakan Modus Ponens untuk kalimat 2 dan 4, kita memperoleh kesimpulanr, yang artinyaruangan kelas menjadi kotor.Catatan Tambahan:Hukum de Morgan:(pq)(p Vq)(pVq)(pq)Ekuivalensi implikasi:(p q)(pVq)

1. Modus ponensModus ponens disebut juga kaidah pengasingan.Bentuknya sebagai berikut:(premis 1) berupa implikasi(premis 2) berupa anteseden(konklusi)Keabsahan (sah atau tidaknya) sebuah argumen dapat dilihat melalui tabel kebenaran.

BBB

BSS

SBB

SSB

Argumentasi ini sah karena untuk premisdanpbenar, konklusiqjuga benar.Contoh:Jika harga barang naik, maka permintaan barang turunHarga barang naikJadi permintaan barang turun2. Modus tollensModus tollens disebut juga kaidah penolakan.Bentuknya sebagai berikut:(premis 1) berupa implikasi(premis 2) berupa negasi dari konsekuen-(konklusi)

BBSSB

BSSBS

SBBSB

SSBBB

Keabsahannya diperlihatkan dengan tabel kebenaran berikut:Argumen ini sah, karena untuk premisdanbenar, konklusijuga benar.Contoh:Persamaan,, makadanberlainandantidak berlainanJadi persamaan,3. SilogismaBentuknya sebagai berikut:(premis 1) berupa implikasi(premis 2) berupa implikasi-(konklusi)

BBBBBB

BBSBSS

BSBSBB

BSSSBS

SBBBBB

SBSBSB

SSBBBB

SSSBBB

Keabsahannya diperlihatkan dengan tabel kebenaran berikut:Argumen ini sah, karena untuk premisdanbenar, konklusijuga benar.Contoh:Jika, makaJika, makaJadi jika, makaAda hal menarik tentang logika matematika. Kita tahu bahwamenyebabkan. Nah, sekarang perhatikan kalimat berikut: Jika saya tidak bisa melakukan apa pun, saya tidak dapat mengerjakan matematika. Jadi jika saya dapat mengerjakan matematika, saya dapat mengerjakan apa pun.Ada ada kesalahan di sini?Tidak ada yang salah dengan pernyataan itu. Penarikan kesimpulan seperti di atas adalah valid alias tepat. Akan tetapi, dalam aplikasinya, agar kesimpulan yang kita ambil itu benar adanya, maka asumsi-asumsi awal yang digunakan haruslah benar. Jika kita ambil contoh di atas, kesimpulan Jadi jika saya dapat mengerjakan matematika, saya dapat mengerjakan apa pun bisa benar apabila pernyataan sebelumnya, yakni: Jika saya tidak bisa melakukan apa pun, saya tidak dapat mengerjakan matematika kita asumsikan benar.Demikian tanggapan saya.

Jika saya tidak bisa melakukan apa pun, saya tidak bisa mengerjakan matematika itu jelas benar dong. Kalau tidak bisa melakukan apa pun, mengerjakan matematika pun pasti tidak bisa.Sebenarnya ada kesalahan dengan bukti itu. Kita ambil pernyataan: Saya tidak dapat mengerjakan apa pun. Tetapi tadi kita anggap kebalikannya adalah: Saya dapat mengerjakan apa pun. Ini salah! Seharusnya pernyataanyang tepat adalah: Saya dapat mengerjakan sesuatuu

infonya. berguna sekali.Mizzredmau nyanyadi implikasi p = B dan q = S jawabannya kan Skenapa S B jawabanya Bdan di biimplikasi S S = B 2. 4 + 3 = 8contoh di atas no 1 adalah pernyataan dan contoh no 2 bukan pernyataan. karna anda mengatakan bahwa pernyataan adalah kalimat yang mengandung nilai benar atau salah, sedangkan kalimat menurut anda adalahhrangkaian kata yang disusun menurut aturan bahasa yang mengandung arti. padalah contoh no. 2 bukan kategori kata tetapi kategori angka. kok bisa anda mengatakan bahwa contoh no 1 dan 2 adalah pernyataan.

Apakah empat dan tiga itu bukan kata?Apakah tambah itu bukan kata?Apakah sama dengan itu bukan kata?Apakah Anda pernah mendengar kalimat matematika?Kalimat matematika* adalah kalimat yang diekspresikan dalam bentuk lambang/ simbol matematika, (bisa berupa angka, lambang operasi bilangan, dsb.)Sepertinya jawabannya sudah jelas.CMIIW

1.Modus PonensMisalkan diketahui premis-premis pq dan p. Dari premis-premis itu dapat diambil konklusi q. Pengambilan kesimpulan dengan cara seperti itu disebut modus ponens atau kaidah pengasingan. Modus ponens disajikan dalam susunan sebagai berikut.pq. premis 1p. premis 2q. kesimpulan/konklusi3.SilogismeMisalkan diketahui premis-premis pq dan qr. Dari premis-premis itu dapat diambil konklusi pr. Pengambilan kesimpulan dengan cara seperti itu disebut kaidah silogisme. Silogisme disajikan dalam susunan sebagai berikut.pq. premis 1qr. premis 2pr. kesimpulan/konklusi

Rujukan/sumberhttp://www.matematikamenyenangkan.com/logika-matematika/Jacob, C. (2005, 20 Agustus). Perencanaan program berpikir kritis: Suatu telaah teoretis dan praktis. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Matematika: Peranan Matematika dalam Pengembangan Tekonologi InformasiWibisono, Samuel. 2004. Matematika Diskrit. Yogyakarta: Graha Ilmu.Lipschutz, Seymour dan George G. hall. 1988. Matematika Hingga. Jakarta: Penerbit Erlangga.Wirodikromo, Sartono. 2006. Matematika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.Kurnianingsih, Sri dkk. 2001. Matematika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.

LAMPIRANPERANCANGAN AKTIVITI

1.Mencari bahan /pengetahuan berkaitan dengan Modus Ponens dan Modus Tollens dari pelbagai sumber. Internet / laman sesawang Jurnal Buku-buku ilmiah Perbincangan dengan rakan sekumpulan2.Perbincangan dalam talian telefon, telegram, wassup.3.Perbincangan bersama dengan rakaman video.4. Membuat tugasan dengan lengkap.9