Slide Rika

8/18/2019 Slide Rika

1/24

Journal Reading

NYERI NEUROPATI PADA KANKER

RIKA FITRIA

1407101030341

Pembimbing:

dr. Els !"sn#i$ !%.!


2/24

Dasar-dasar manajemen nyeri terkait

kanker • Nyeri dapat diatasi dengan pengobatan modifikasi

primer penyakit (paling sering radioterapi)• Pilihan pengobatan simtomatik untuk nyeri pada

kanker adalah farmakoterapi berbasis opioid dan

tujuannya adalah untuk mengoptimalkan hasil

positif dari obat ini dan meminimalkan efeksamping.

• Pengobatan opioid yang efektif tergantung pada

pilihan obat dan rute yang tepat, dosisindividualisasi, pertimbangan dosis untuk nyeri,

dan pengobatan umum dari efek samping opioid.


3/24

• Penambahan obat anti-inflamasi non-steroid

untuk pengobatan opioid dapat membantu,

tapi resiko gastrointestinal, kardiovaskular

dan ginjal pada obat ini harus

dipertimbangkan terhadap keuntungan yangdiperoleh.

• Obat analgesik adjuvan (misalnya

glukokortikoid, antidepresan danantikonvulsan) memiliki banyak kegunaan

ketika pengobatan single opioid tidak ukup.


4/24

!indr&m n'eri ne"r&%#i( #er(i# (n(er


5/24

Kr(#eris#i( (linis• Nyeri neuropatik terkait kanker adalah kronis dan sering

terdiri dari nyeri dengan eksaserbasi akut yang timbulspontan tetapi juga dapat dipiu, seperti nyeri spontan

yang dirasakan di daerah kelainan sensorik

(hiposensitivitas, hipersensitivitas, atau keduanya).

• !ensasi lain, seperti parestesia, dysaesthesia dapat timbul

seara spontan atau hanya terjadi ketika dirangsang oleh

stimulus.

• "llodynia adalah jenis nyeri yang ditimbulkan oleh stimulasi

yang tidak berbahaya. "llodynia dinamis mekanik

(allodynia yang dirangsang dengan sentuhan) adalahbentuk paling umum, tetapi allodynia panas atau dingin

mungkin dapat timbul juga. #iperalgesia sering timbul

tetapi biasanya tidak digambarkan sebagai gejala oleh

pasien.


6/24

•

Nyeri polineuropati perifer yang disebabkan olehkemoterapi biasanya bergantung pada dosis

dan efek samping kumulatif dengan distribusi

'glove-and-stocking $. %ejala termasuk

kehilangan sensorik, parestesia, dysaesthesiadan kadang-kadang disertai nyeri dengan

kelemahan otot.


7/24

Peng&b#n )rm(&l&gis n'eri

ne"r&%#i(• Obat-obatan yang digunakan umumnya memiliki tingkat

respons yang terbatas dan responden sering mengalamipenurunan nyeri hanya parsial pada dosis yang ditoleransi.

• Pengobatan nyeri neuropatik biasanya menimbulkan gejala&

namun, dalam beberapa kasus, penyebabnya dapat diobati.

•

Pendekatan yang paling umum digunakan untukmembandingkan terapi melibatkan perhitungan jumlah yang

dibutuhkan untuk pengobatan (NN'& Number-Needed-to-

Treat ) dan jumlah yang berpotensi membahayakan dari data

uji klinis.

•Finnerup dkk. telah mendeskripsikan lebih dari * randomizecontrol trials untuk mendukung pengambilan keputusan yang

menjadi dasar algoritma pengobatan seara evidence-base,

namun sangat sedikit penelitian yang memfokuskan pada

nyeri neuropatik terkait kanker.


8/24

*b%en#in dn %regblin

• +edua obat tampaknya sama efektif.

• %abapentin dan pregabalin memiliki efek yang baik pada

neuralgia post-herpetika, neuropati diabetik, nyeri edera

saraf tulang belakang (spinal cord injury ), dan nyeri

neuropatik kanker.

• %abapentin dan pregabalin tidak diketahui interaksi obatdan toleransinya dengan baik. engantuk dan pusing

adalah efek samping yang paling umum& edema perifer,

peningkatan berat badan, mual, vertigo, asthenia, mulut

kering, dan ataksia dapat terjadi• %abapentin dan pregabalin mempengaruhi ekskresi

ginjal dan pada gangguan ginjal memerlukan

penyesuaian dosis.


9/24

An#i(&n+"lsn linn'

• +arbamaepin dan oarbaepine adalah obat

lini pertama untuk neuralgia trigeminal.

• +arbamaepin dan oarbaepine telah

dilaporkan memiliki efek analgesik yang

sebanding, tetapi oarbaepine memiliki lebihsedikit efek samping. engingat kedua profil

efek samping dan interaksi obat tersebut, tidak

ada obat yang dianggap sebagai pengobatan lini

pertama pada nyeri neuropatik terkait kanker.


10/24

An#ide%resn

• "ntidepresan memiliki efek menguntungkan di

berbagai tingkat nyeri neuropatik.

• "ntidepresan digunakan dalam pengobatan nyeri

neuropatik termasuk antidepresan trisiklik ('/")

(misalnya amitriptyline dan imipramine) dan

selective serotonin norepinefrin reuptake inhibitors

(!N01s) (misalnya duloetine dan venlafaine).

• 2fek analgesik dari !!01 meragukan. #al ini jelas

bah3a efek analgesik dari antidepresan adalah

spesifik dan independen dari efek antidepresan itu

sendiri.


11/24

• !elain itu, obat-obatan seperti venlafaine dapat

sangat berguna pada pasien dengan kanker

payudara dengan nyeri neuropatik.

• '/" telah terbukti efektif untuk kondisi nyeri

neuropatik yang berbeda dalam beberaparandomized controlled trials dengan nilai NN'

mulai 4, - 4,5.

• #al itu juga mengusulkan bah3a terapi tersebut

efektif pada nyeri neuropatik kanker.


12/24

• 2fek samping antikolinergik umumnya timbul

selama terapi '/" (mulut kering, konstipasi,

retensi urin, berkeringat, dan penglihatan kabur).

engantuk dan kebingungan dapat menjadi

masalah ketika memulai pengobatan danke3aspadaan tertentu diperlukan pada orang

tua dan orang-orang di polifarmasi, terutama

opioid. #ipotensi ortostatik dan gangguan

berjalan sering timbul, terutama pada orang tua.


13/24

• +ombinasi dengan antiaritmia kelas 1/ dapat

menyebabkan konsentrasi serum toksik dari'/". #al tersebut menjadi kontraindikasi

pada pasien dengan epilepsi, gagal jantung,

dan blok konduksi jantung. !ebuah studi

kohort retrospektif menemukan bah3a '/"dalam dosis 6 ** mg setiap hari dikaitkan

dengan peningkatan risiko relatif kematian

jantung mendadak.


14/24

• !N01 selektif telah terbukti memiliki beberapa

keberhasilan dalam nyeri neuropatik. Perobaan aak

baru-baru ini telah mendokumentasikan efek venlafainedan duloetine di polineuropati diabetik.

• 2fek samping yang paling umum adalah mual& efek

samping lain meliputi mengantuk, pusing, sembelit,

anoreksia, mulut kering, hiperhidrosis, dan disfungsiseksual.

• "da risiko tekanan arteri meningkat dengan venlafaine

dan pemantauan rutin dianjurkan. Duloetine tidak boleh

digunakan pada pasien dengan disfungsi hati dan dosis

venlafaine harus dikurangi pada pasien dengan

insufisiensi ginjal atau hati.


15/24

,id&(in T&%i(l

• Perobaan aak telah menunjukkan efek positif

dari lidokain patch 78 pada neuralgia post-

herpetika dan ampuran neuropati fokal perifer

dengan allodynia.

•

#al ini juga telah digunakan pada neuropatiperifer akibat kemoterapi yang mempengaruhi

kaki dan sindrom nyeri pasa operasi payudara.

• Obat tersebut tidak boleh digunakan pada

pasien yang memakai obat oral antiaritmia kelas1.


16/24

N-me#il n#g&nis D-s%r##

• N-methyl D-aspartat (ND") antagonis

dalam bentuk oral atau ketamin parenteral

adalah obat yang berguna untuk sakit kanker

yang berhubungan dengan neuropatik

sentral, inflamasi dan etiologi iskemik, namundemikian tidak ada bukti yang ukup untuk

merekomendasikan obat ini untuk kanker

tidak terkontrol terkait nyeri.


17/24

nnbin&ids• /annabinoids baru-baru ini telah dipelajari di

beberapa 0/' dengan hasil positif dengan

dosis optimum dipakai dalam studi nyeri

kanker.

• /annabinoids ditoleransi dengan baikdengan dosis meningkat seara bertahap.

2fek samping termasuk pusing, mengantuk,

gangguan fungsi psikomotor, mulut kering.• /annabinoid semprot (!ative) adalah obat

kanker terkait nyeri di +anada yang berlisensi.


18/24

%si/in• penelitian telah menemukan setidaknya 4

minggu terjadapat pengurangan nyeri setelah

aplikasi dari konsentrasi tinggi apsaiin Path

tunggal pada polineuropati dan post-herpetik

neuralgia.• 9utena, path kulit dari apsaiin 58, telah

diberikan iin edar di 2ropa untuk $pengobatan

nyeri neuropatik perifer pada orang de3asa

nondiabetes dan :ood and Drug "ssoiation(:D") telah menyetujui penggunaannya untuk

neuralgia post-herpetika.


19/24

Ter%i (&mbinsi• ;ika pengobatan dengan obat tunggal hanya sebagian

efektif, obat lain dapat ditambahkan.• Pada pasien dengan neuropati diabetik atau neuralgia

post-herpetika, penelitian telah mendokumentasikan

gangguan nyeri berkurang dengan kombinasi

gabapentinoid dan '/" atau opioid dibandingkandengan obat tunggal saja.

• ;uga pada pasien dengan nyeri kanker terkait

neuropatik, gabapentin (


20/24

• !ementara beberapa kombinasi mengurangi

efek samping, obat lain dapat menyebabkanefek samping tak ditoleransi.

• !edasi, pusing, mual, dan efek samping

lainnya harus dipantau seara hati-hati. #al

ini penting untuk menyadari efek samping

tertentu seperti sindrom serotonergik yang

mungkin terjadi ketika menggabungkan

tramadol dengan !01.


21/24

Peng&b#n n&n-)rm(&l&gis• :isioterapi dapat diindikasikan pada

beberapa pasien dengan nyeri neuropatik

untuk meringankan komplikasi yang

berhubungan dengan imobilitas atau efek lain

dari penyakit ini.• =ukti penggunaan strategi non farmakologis

manajemen (misalnya pijat, akupuntur,

kebugaran, dan teknik pikiran-tubuh) dapat

meningkatkan manajemen nyeri nyeri

neuropatik yang berhubungan dengan kanker


22/24

Prinsi% %eng&b#n "m"m

•

'idak ada bukti yang kuat untuk memilihmanajemen farmakologis tertentu terkait

nyeri neuropatik.

•

!aat ini, pendekatan harus didasarkanpada kemungkinan tolerabilitas dengan

kemungkinan manfaat untuk gejala

lainnya


23/24

Alg&ri#m %eng&b#n• 1dealnya, harus ada algoritma pengobatan

terperaya. Namun saat ini, semua keputusan harus

individual.

• Prinsip-prinsip umum obat mempertimbangkan

semua komorbiditas dan interaksi obat.

•

Pertimbangan yang paling penting adalah> profilefek samping yang diharapkan, komorbiditas yang

ada, dan hidup bersama gejala yang juga mungkin

timbul dari obat tertentu.

•

'ujuannya adalah analgesia maksimal denganpaling sedikit efek samping.

• 'erapi kombinasi dapat dipertimbangkan pada

pasien dengan efek yang ukup dari satu obat.


24/24

Terim (si

Documents

Slide Rika