Slide Atresia Ani

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ddd

Citation preview

PowerPoint Presentation

ATRESIA ANIKHUSNON &SYARIFUL HAMDIPembimbing: dr. Muntadhar,Sp.B. Sp,BA11PENDAHULUANAtresia ani adalah kelainan congenital anus dimana anus tidak mempunyai lubang untuk mengeluarkan feces karena terjadi gangguan pemisahan kloaka yang terjadi saat kehamilan.Atresia Ani memiliki nama lain yaitu anus imperforata

2Etiologi Etiologi secara pasti atresia ani belum diketahui, namun ada sumber mengatakan kelainan bawaan anus disebabkan oleh gangguan pertumbuhan, fungsi dan pembentukan anus dari tonjolan embriogenik. Pada kelainan bawaan anus umumnya tidak ada kelainan rectum, sfingter, dan otot dasar panggul.

3PatofisiologiAnus dan rectum berkembang dari embrionik bagian belakang. Ujung ekor dari bagian belakang berkembang menjadi kloaka yang merupakan bakal genitoury dan struktur anorektal. Terjadi stenosis anal karena adanya penyempitan pada kanal anorektal.Terjadi atresia ani karena tidak ada kelengkapan migrasi dan perkembangan struktur kolon antara minggu ke 7- 10 dalam perkembangan fetal. Kegagalan migrasi dapat juga karena kegagalan dalam agenesis sacral dan abnormalitas pada uretra dan vagina. Tidak ada pembukaan usus besar yang keluar anus menyebabkan faeses tidak dapat dikeluarkan sehingga intestinal mengalami obstruksi.

44Faktor resiko atresia aniPutusnya saluran pencernaan atas dengan daerah anus sehingga,anus tidak adaGangguan organogenesisBerkaitan dengan sindrom down5Atresia ani dapat terjadi disertai dengan beberapa kelainan kongenital saat lahir seperti: Sindrom vactrel (sindrom dimana terjadi abnormalitas pada vertebral, anal, jantung, trachea, esofahus, ginjal dan kelenjar limfe). Kelainan sistem pencernaan.Kelainan sistem pekemihan. 6Gejala Atresia Animekonium tidak keluar dalam waktu 24-48 jam setelah bayi lahir, tinja dapat keluar dari uretra atau vagina,perut menggembung,muntah tidak bisa buang air besar,dengan ada atau tidaknya fistula. Pada atresia ani letak rendah menyebabkan distensi perut,muntahgangguan elektrolit dan asam basa.

7Klasifikasi Atresia AniLaki lakiperempuanFistula PerinealFistula RectouretraBulbarProstaticFistula RektovesikaRektal AtresiaFistula PerinealFistula VestibularKloaka PersistenRectal AtresiaPemeriksaan penunjang atresia aniFoto Invetogram (Wangenstein Rice)Penilaian yaitu dengan menarik garis imajiner pubococcigeal, bila kontras udara proksimal dari garis ini berarti letak tinggi,bila tepat pada garis letak intermediate,dan bila lebih distal dari garis ini berarti letak rendah.USG menentukan jarak antara anal dimple dan kantong rektum

9Identitas Nama: MardianaTanggal Lahir: 2 may 1994Jenis Kelamin: perempuanCM: 1-03-15-43Alamat: Pidie JayaAgama: IslamSuku: AcehTanggal Masuk: 2 maret 2015Tanggal Pemeriksaan: 5 -3-2015

10AnamnesisKeluhan Utama: Tidak ada lubang anusKeluhan tambahanPerut kembung (-) muntah(-) nyeri perut (-)Riwayat Penyakit SekarangPasien datang dengan keluhan BAB keluar dari lubang kemaluan, hal ini dialami pasien sejak lahir dan baru disadari keluarga ketika pasien berumur 40 hari dan pernah dilakukan operasi pada umur 2 tahun, pasien tidak di busi secara teratur sehingga anusnya tertutup kembali, kemudian dilakukan operasi colostomy dan PSARP sekitar sebulan yang lalu.11Riwayat Penyakit Dahulupernah dilakukan tindakan colostomi pada usia 2 tahun Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada. Riwayat PengobatanPost colostomyRiwayat persalinan dan kehamilanibu pasien tidak melakukan antenatal care secara teratur 12VITAL SIGN DAN PEMERIKSAAN FISIKKulitWarna: putihParut/skar: tidak dijumpaiSianosis: tidak dijumpaiIkterus: tidak dijumpaiPucat: tidak dijumpaiKepala: Normocepali, ubun-ubun terbuka rataWajah: simetris, udema (-), deformitas (-), pucat (-)Mata: udem palpebrae (-/-), konjungtiva pucat (-/-), Sklera ikterik (-/-), sekret (-/-), refleks cahaya (+/+), Pupil bulat isokor 3 mm / 3 mmTelinga: serumen(-/-), normotiaHidung: sekret(-/-), Nafas Cuping Hidung(-)

Kesadaran: CMHR: 60 x/menitRR: 16 x/menitSuhu: 36,6 CMulutBibir: simetris, bibir lembab (+), sianosis (-)Lidah: dalam batas normalTonsil : sulit dinilaiFaring : mukosa faring hiperemis (-)LeherInspeksi : simetris,retraksi (-) kelainan kongenital (-)Palpasi : pembesaran KGB (-)

14Inspeksi ThoraxPulmo DextraPulmo SinistraStatis / diam (tidur)Bentuk : simetrisRetraksi : -Bentuk : simetrisRetraksi : -Dinamis (bergerak )Bentuk : simetrisRetraksi : -Bentuk : simetrisRetraksi : -Palpasi Thorax Pulmo DextraPulmo SinistraLapangan Paru SuperiorSF normalNT : -SF normalNT : -Lapangan Paru MedialSF normalNT : -SF normalNT : -Lapngan Paru InferiorSF normalNT : -SF normalNT : -Perkusi ThoraxPulmo DextraPulmo SinistraLapangan Paru SuperiorTidak DilakukanTidak DilakukanLapangan Paru MedialTidak DilakukanTidak DilakukanLapngan Paru InferiorTidak DilakukanTidak DilakukanAuskultasi ThoraxPulmo DextraPulmo SinistraLapangan Paru SuperiorVesikuler Norma;Rhonki : -Wheezing : -Vesikuler NormalRhonki : -Wheezing : -Lapangan Paru MedialVesikuler NormalRhonki : -Wheezing : -Vesikuler NormalRhonki : -Wheezing : -Lapngan Paru InferiorVesikuler NormalRhonki : -Wheezing : -Vesikuler NormalRhonki : -Wheezing : -JantungInspeksi: ictus cordis tidak terlihatPalpasi: ictus cordis teraba di ICS V linea mid clavicula sinistra, irama regulerPerkusi: Tidak DilakukanAuskultasi: Bunyi Jantung I > Bunyi Jantung II, reguler, bising (-)AbdomenInspeksi: simetris, distensi (-)Palpasi: nyeri tekan (-), defans muscular tidak dijumpaiPerkusi: timpani (+)Auskultasi : peristaltik (-)16Genitalia: dbnAnus : lubang anus (-), tidak hiperemisEkstremitasSuperior: Pucat (-/-), Sianosis (-/-), Edema (-/-)Inferior: Pucat (-/-), Sianosis (-/-), Edema (-/-)

17Laboratorium 4 maret 2015Hb: 11,7 g/dlLeukosit : 7900Platelet : 386.000Ht : 35%Natrium : 142 m/molKalium : 4,4 m/molKlorida : 103 m/mol

18Foto klinis

19

Radiologi20

21

22

23

Diagnosa Sementara Atresia Ani dengan fistel rectovestibuler

PlanningPSARPFistulektomy-repair fistel rectovestibuler Diagnosa KerjaPost PSARP a/i Atresia Ani + Fistel rectovestibuler+ colostomy

24Tatalaksana

IVFD RL 20 gtt/ITramadol inj 1 amp/8 jamCeftriaxon 1 gr/12 jamRanitidin inj 1 amp/8 jam

2526TERIMAKASIHUNIVERSITAS SYIAH KUALA

2727