28
SKRIPSI SITI AISYAH STUDI PENGGUNAAN ASAM VALPROAT PADA PASIEN EPILEPSI (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2018

SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/42290/1/Pendahuluan.pdf · jumlah penduduk. Gejala sementara yang terjadi pada epilepsi seperti kehilangan kesadaran, dan

  • Upload
    others

  • View
    26

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

SKRIPSI

SITI AISYAH

STUDI PENGGUNAAN ASAM VALPROAT PADA PASIEN EPILEPSI

(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2018

ii

iii

iv

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “STUDI PENGGUNAAN ASAM VALPROAT PADA PASIEN EPILEPSI (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo)” dengan tepat waktu dan sebaik-baiknya untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai pihak yang memberikan bimbingan, bantuan serta do’a sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan baik. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar besarnya kepada :

1. Orang tua penulis Ibu Supiyani dan Bapak Misrat yang telah mendidik, memotivasi, melimpahkan kasih sayang, dan doa terbesar kepada saya untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

2. Drs. H. Fauzan, M.Pd. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Faqih Ruhyanudin, M. Kep.,Sp.Kep.MB selaku dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Direktur dan staf Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo yang berkenan menerima dan mengizinkan saya untuk melakukan penelitian skripsi dibagian instalasi rekam medik.

5. Dian Ermawati, S.Farm., M.sc., Apt. selaku ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Bapak Drs. Didik Hasmono, Apt., MS. selaku pembimbing I yang telah tulus dan ikhlas dalam meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan, dan memberi semangat, motivasi, serta menginspirasi penulis selama menempuh pendidikan sampai terselesaikannya tugas akhir ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan kesehatan.

7. Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS. selaku pembimbing II yang telah tulus dan ikhlas dalam meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan, dan memberi semangat, motivasi, serta menginspirasi penulis selama menempuh pendidikan sampai terselesaikannya tugas akhir ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan kesehatan.

8. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp. FRS dan Ibu Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M.kes selaku penguji I dan II yang telah banyak memberikan kritikan dan saran demi terselesaikannya tugas akhir ini dengan sebaik-baiknya, semoga Allah SWT selalu melimpahkan kesehatan.

9. Program Studi Farmasi berserta seluruh jajaran staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan selama saya mengikuti program sarjana.

v

10. Pegawai dan jajaran staf Tata Usaha Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah berdedikasi membantu saya dalam membuat surat izin penelitian.

11. Komisi Etik Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kelaiakan etik pada proposal saya sehingga dapat melakukan penelitian skripsi.

12. Honis Ulventa Wibyanto yang telah memberikan semangat, dukungan, serta do’a kepada saya.

13. Murni Dwi Prastiwi sebagai teman kerja terbaik saya pada skripsi epilepsi, serta teman skripsi klinis RSUD Sidoarjo, Yeti dan Lisa yang selalu memberikan kritikan, saran dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Sahabat-sahabat terbaik saya : Selvi, Rosita, Edo, Agung, Wenni, Arif, Sahfilda, Fira, Aziz, M. Azis, dan Tita yang dengan tulus mendukung serta memberikan do’a kepada saya agar dapat menyelesaikan skripsi ini.

15. Teman-teman Farmasi D angkatan 2014 yang telah menemani hari-hari saya selama menempuh pendidikan di Program Studi Farmasi UMM sehingga saya dapat melewatinya dengan mudah dan menyenangkan.

16. Teman-teman KKN 27 Pujon 2017, khususnya Trialovena, Ninda, Novita, Divani, Ainun, Dina, Hasna, Jerry, Rifky, Shandy, dan Maulana yang telah menemani setengah perjalanan saya dalam menyelesaikan pendidikan di Program Studi Farmasi UMM.

17. Kepada seluruh teman-teman angkatan 2014 UMM yang berjuang bersama penulis untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Farmasi.

18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimakasih atas bantuan, dukungan, semangat, dan do’a yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah S.W.T membalas kebaikan Bapak, Ibu, dan Saudara sekalian. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kita semua. Amin. Terimakasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Malang, 26 April 2018

Siti Aisyah

vi

RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN ASAM VALPROAT PADA PASIEN EPILEPSI (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo)

Epilepsi adalah suatu kompleks gejala heterogen-suatu penyakit kronik

yang ditandai oleh kejang (seizure, bangkitan) berulang. Penyakit ini disebabkan oleh ketidakstabilan muatan listrik pada otak yang selanjutnya menganggu koordinasi otot. Secara global, diperkirakan 2,4 juta orang didiagnosis menderita epilepsi setiap tahunnya. Prevalensi epilepsi di Indonesia 5-10 kasus per 1000 orang dan insidensi 50 kasus per 100.000 orang per tahun. Sebuah studi melaporkan bahwa prevalensi epilepsi di Indonesia berkisar 0,5% sampai 2% dari jumlah penduduk. Gejala sementara yang terjadi pada epilepsi seperti kehilangan kesadaran, dan gangguan gerak, sensasi (termasuk penglihatan, pendengaran, dan rasa), mood, dan fungsi kognitif lainnya. Klasifikasi baru jenis epilepsi terdiri dari 3 jenis epilepsi yaitu epilepsi parsial atau fokal (parsial seizure), epilepsi generalisata primer (generalized seizure), dan unknown onset (tidak dapat diklasifikasikan). Etiologi epilepsi dibagi menjadi dua yaitu epilepsi idiopatik (primer) dan epilepsi simtomatik (sekunder). Menentukan etiologi epilepsi sangat penting karena berhubungan erat dengan penatalaksanaan selanjutnya. Terapi utama pada epilepsi adalah penggunaan obat anti epilepsi (AED). Pengobatan epilepsi banyak dilakukan dengan menggunakan obat anti epilepsi (AED) yaitu seperti valproat, fenitoin, clobazam dan karbamazepin. Asam valproat (VPA) telah banyak digunakan sebagai lini pertama sebagai obat antiepilepsi (AED). VPA memiliki spektrum mekanisme yang luas. VPA adalah AED yang umum digunakan mengontrol kejang parsial dan kejang generalisa, juga efktif untuk mengobati absence seizure.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola penggunaan asam valproat pada pasien epilepsi terkait jenis, dosis, interval pemberian, frekuensi pemberian, dan rute pemberian obat dikaitkan dengan data laboratorium dan data klinik pasien epilepsi.

Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif retrospektif, karena tidak ada perlakuan yang diberikan kepada objek. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode Time Limited Sampling yaitu pembatasan waktu pada periode waktu yang telah ditetapkan dan dilakukan dengan pencatatan data Rekam Medik Kesehatan (RMK) pasien epilepsi yang menerima obat asam valproat di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo periode Januari 2017 sampai Desember 2017 secara observasi retrospektif. Kriteria inklusi adalah pasien dengan diagnosa epilepsi yang mendapat terapi asam valproat dengan data Rekam Medik Kesehatan (RMK) lengkap dan melakukan perawatan di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo.

Hasil pada penelitian ini dalam periode periode Januari 2017 sampai Desember 2017 diperoleh sebanyak 119 RMK pasien dengan diagnosa epilepsi. Dari 119 RMK diperoleh sebanyak 27 RMK pasien epilepsi yang mendapatkan terapi asam valproat, sedangkan 92 RMK pasien epilepsi yang tidak mendapatkan terapi asam valproat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diperoleh data demografi pasien yang menunjukkan persentase terbesar jenis kelamin pada pasien epilepsi adalah laki-laki dengan persentase sebesar 59% (16 orang).

vii

Persentase terbesar usia pada pasien epilepsi adalah rentang usia 1-15 tahun dengan persentase sebesar 85% dimana pasien laki-laki sebanyak 15 orang (55%) dan pasien perempuan sebanyak 8 orang (30%). Persentase terbesar status pasien epilepsi adalah BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) dengan persentase sebesar 78% (21 orang). Persentase terbesar keluhan utama pada pasien epilepsi adalah kejang dengan persentase sebesar 85% (23 orang). Kemudian klasifikasi epilepsi dengan persentase terbesar adalah epilepsi dengan persentase sebesar 63% (17 orang). Pada hasil penelitian ini juga menunjukkan persentase pola penggunaan terapi pada pasien epilepsi yaitu pola penggunaan asam valproat tunggal sebanyak 13 pasien sebesar 26%, kombinasi 2 sebanyak 23 pasien sebesar 46%, kombinasi 3 sebanyak 13 pasien sebesar 26%, dan kombinasi 4 sebanyak 1 pasien sebesar 2%. Pada penggunaan terapi tunggal dosis yang paling banyak diberikan adalah asam valproat 2x250 mg (PO) sebanyak 5 pasien sebesar 38%. Kombinasi 2 yang paling banyak diberikan adalah asam valproat 2x250 mg (PO) + fenitoin 2x50 mg (IV) sebanyak 2 pasien sebesar 9%. Kombinasi 3 yang paling banyak diberikan adalah asam valproat (2x250 mg) PO + fenitoin (3x100 mg) IV + clobazam (1x10 mg) PO seanyak 2 pasien sebesar 16%. Kombinasi 4 yang diberikan adalah asam valproat (3x750 mg) PO + Loading fenitoin (300 mg dalam 100 ml PZ) IV + Maintanance fenitoin (3x50 mg) IV + Karbamazepin (2x200 mg). Jumlah pola pergantian terapi (switching) asam valproat pada pasien epilepsi sebanyak 13 jenis pola pergantian terapi yang diberikan pada 13 pasien.

Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan penelitian ini pola penggunaan asam valproat tunggal sebanyak 13 pasien sebesar 26%, kombinasi 2 sebanyak 23 pasien sebesar 46%, kombinasi 3 sebanyak 13 pasien sebesar 26%, dan kombinasi 4 sebanyak 1 pasien sebesar 2%. Pada penggunaan terapi tunggal dosis yang paling banyak diberikan adalah asam valproat 2x250 mg (PO) sebanyak 5 pasien sebesar 38%. Kombinasi 2 yang paling banyak adalah asam valproat 2x250 mg (PO) dan fenitoin 2x50 mg (IV) sebanyak 2 pasien sebesar 9%. Penggunaan terapi asam valproat sebagai antiepilepsi pada pasien epilepsi terkait penggunaan jenis, dosis, interval pemberian, frekuensi pemberian, dan rute pemberian asam valproat telah sesuai dengan pedoman terapi dan pustaka yang ada.

viii

ABSTRAK

STUDI PENGGUNAAN ASAM VALPROAT PADA PASIEN EPILEPSI (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo)

Siti Aisyah*1, Didik Hasmono2, Hidajah Rachmawati1

1) Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

2) Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga

Latar Belakang : Epilepsi adalah kompleks gejala heterogen suatu penyakit kronik yang ditandai oleh kejang. Asam valproat (VPA) adalah salah satu obat antiepilepsi lini pertama (AEDs) yang memiliki spektrum mekanisme luas. VPA biasa digunakan untuk pengelolaan kejang parsial dan kejang generalisata pada pasien epilepsi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan asam valproat pada pasien epilepsi terkait jenis, dosis, interval pemberian, frekuensi pemberian, dan rute pemberian obat dikaitkan dengan data laboratorium dan data klinik pasien epilepsi. Metode : Penelitian ini bersifat observasional retrospektif dengan penyajian data secara deskriptif pada pasien dengan diagnosa epilepsi yang menerima obat asam valproat di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo periode Januari 2017 sampai Desember 2017. Hasil dan Kesimpulan : Pola penggunaan terapi tunggal dosis yang paling banyak diberikan adalah asam valproat 2x250 mg (PO) sebanyak 5 pasien sebesar 38%. Pola penggunaan asam valproat yang paling banyak digunakan adalah kombinasi 2 sebanyak 23 pasien (46%), dosis yang banyak diberikan adalah kombinasi asam valproat 2x250 mg (PO) dan fenitoin 2x50 mg (IV) sebanyak 2 pasien (9%). Pola penggunaan switch sebanyak 13 pola pada 13 pasien epilepsi. Penggunaan jenis, dosis, interval, frekuensi dan rute pemberian asam valproat telah sesuai dengan pedoman dan pustaka yang ada. Kata Kunci : Asam valproat, Epilepsi, Antiepilepsi

ix

ABSTRACT

STUDY OF VALPROIC ACID USE IN EPILEPSY PATIENT (A research conducted at Sidoarjo Regional Public Hospital Inpatient

Installation)

Siti Aisyah *1, Didik Hasmono2, Hidajah Rachmawati1

1) Pharmacy Study Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang

2) Faculty of Pharmacy, Airlangga University Background: Epilepsy is a complex heterogeneous symptom of a chronic disease characterized by seizures. Valproic acid (VPA) is one of the first-line antiepileptic drugs (AEDs) which has a wide spectrum of mechanisms. VPA is commonly used for management of partial seizures and generalized seizures in epilepsy patients. Purpose: This research aims to determine the pattern of valproic acid use in epilepsy patients related of the type, dose, interval administration, frequency of administration, and route of administration of drugs associated with laboratory data and clinical data of epilepsy patients. Method: This study was retrospective observational with the presentation of data descriptively in patients with diagnoses of epilepsy who received valproate acid medicine at Inpatient Installation of Sidoarjo Regional Public Hospital from January 2017 to December 2017. Results and Conclusions: The most commonly used pattern of single dose therapy is valproate acid 2x250 mg (PO) for 5 patients at amount 38%. The most widely used pattern of valproic acid use was a combination of 2 for 23 patients (46%), the dose given was a combination of 2x250 mg (PO) valproate acid and phenytoin 2x50 mg (IV) for 2 patients (9%). The pattern of using switch was 13 patterns in 13 epilepsy patients. The use of the type, dosage, interval, frequency and route of valproic acid administration is in accordance with existing guidelines and libraries. Keywoard : Valproic Acid, Epilepsy, Antiepileptic

x

DAFTAR ISI

Halaman Lembar Pengesahan .............................................................................................. ii

Lembar Pengujian ................................................................................................ iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

RINGKASAN ....................................................................................................... vi

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT .......................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL............................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4

1.3.1 Tujuan Umum ......................................................................................... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5

1.4.1 Manfaat Bagi RSUD Sidoarjo ................................................................ 5

1.4.2 Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan............................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6

2.1 Tinjauan Tentang Sistem Saraf Pusat ............................................................ 6

2.1.1 Anatomi Sistem Saraf Pusat ................................................................... 6

2.1.2 Mikroanatomi Otak ................................................................................. 9

2.1.3 Sistem Neurotransmiter pada Sistem Saraf Pusat ................................. 11

2.2 Tinjauan Tentang Epilepsi ........................................................................... 16

2.2.1 Definisi Epilepsi ................................................................................... 16

2.2.2 Epidemiologi Epilepsi........................................................................... 17

2.2.3 Klasifikasi Epilepsi ............................................................................... 18

2.2.4 Etiologi Epilepsi ................................................................................... 23

xi

2.2.5 Patofisiologi Epilepsi ............................................................................ 25

2.3 Pemeriksaan Penderita Epilepsi .................................................................. 27

2.3.1 Anamnesis ............................................................................................. 27

2.3.2 Pemeriksaan Umum dan Neurologis .................................................... 28

2.3.3 Pemeriksaan Laboratorium ................................................................... 29

2.3.4 Pemeriksaan Penunjang ........................................................................ 29

2.4 Prinsip Umum Terapi Farmakologi Pada Epilepsi ...................................... 32

2.5 Tujuan Terapi pada Pasien Epilepsi ............................................................ 33

2.6 Terapi pada Pasien Epilepsi......................................................................... 34

2.6.1 Terapi Non Farmakologi ....................................................................... 34

2.6.2 Terapi Farmakologi............................................................................... 36

2.6.3 Tinjauan tentang Asam Valproat .............................................................. 41

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................ 51

3.1 Kerangka Konseptual .................................................................................. 51

3.2 Kerangka Operasional ................................................................................. 52

BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................... 53

4.1 Rancangan Penelitian .................................................................................. 53

4.2 Sampel Penelitian ........................................................................................ 53

4.2.1 Kriteria Inklusi ...................................................................................... 53

4.2.2 Kriteria Eksklusi ................................................................................... 53

4.3 Metode Pengambilan Sampel ...................................................................... 53

4.4 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 54

4.5 Definisi Operasional .................................................................................... 54

4.6 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 55

4.7 Pengkajian Data .......................................................................................... 56

BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................... 57

5.1 Data Demografi Pasien Epilepsi .................................................................. 58

5.1.1 Jenis Kelamin Pasien Epilepsi .............................................................. 58

5.1.2 Usia Pasien Epilepsi.............................................................................. 58

5.1.3 Status Pasien Epilepsi ........................................................................... 59

5.2 Keluhan Utama Pasien Epilepsi .................................................................. 59

5.3 Klasifikasi Jenis Epilepsi ............................................................................. 60

xii

5.4 Terapi Asam Valproat pada Pasien Epilepsi ............................................... 60

5.5 Pola Pergantian Terapi Asam Valproat (Switching) pada Pasien Epilepsi . 64

5.6 Distrbusi dan Penggunaan Terapi Lain pada Pasien Epilepsi ..................... 67

5.7 Lama Pemberian Terapi Asam Valproat pada Pasien Epilepsi ................... 68

5.8 Lama Masuk Rumah Sakit (MRS) Pasien Epilepsi ..................................... 68

5.9 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) Pasien Epilepsi .................................. 69

BAB VI PEMBAHASAN .................................................................................... 70

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 84

7.1 Kesimpulan .................................................................................................. 84

7.2 Saran ............................................................................................................ 84

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 85

Lampiran ............................................................................................................. 95

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Contoh neurotransmiter utama (klasik) dan neuromodulator di sinaps............. 15

II.2 Penyebab kejang atau seizure ............................................................................ 24

II.3 Pemilihan antiseizure berdasarkan atas penggolongan seizure Epileptik ......... 38

II.4 Klasifikasi OAE yang mendapat approval dari FDA waktu ke

Waktu ........................................................................................................... 41

II.5 Bentuk sediaan asam valproat di Indonesia....................................................... 46

II.6 Sediaan asam valproat yang beredar di Indonesia ............................................. 46

II.7 Interaksi antara obat-obat antiepilepsi ............................................................... 48

II.8 Interaksi asam valproat dengan obat lain .......................................................... 48

II.9 Efek samping asam valproat .............................................................................. 49

V.1 Jenis kelamin pasien epilepsi ............................................................................ 58

V.2 Usia pasien epilepsi .......................................................................................... 58

V.3 Status pasien epilepsi ........................................................................................ 59

V.4 Keluhan utama pasien epilepsi .......................................................................... 60

V.5 Klasifikasi jenis epilepsi.................................................................................... 60

V.6 Pola penggunaan asam valproat pada pasien epilepsi ....................................... 61

V.7 Terapi asam valproat tunggal pada pasien epilepsi ........................................... 61

V.8 Pola penggunaan kombinasi dua terapi asam valproat pada pasien epilepsi .... 62

V.9 Pola penggunaan kombinasi tiga terapi asam valproat pada pasien epilepsi .... 63

V.10 Pola penggunaan kombinasi empat terapi asam valproat pada pasien

epileps ............................................................................................................ 64

V.11 Pola pergantian terapi asam valproat pada pasien epilepsi .......................... 64

V.12 Terapi lain yang diberikan pada pasien epilepsi .......................................... 67

V.13 Lama pemberian terapi asam valproate........................................................ 68

V.14 Lama MRS pasien epilepsi dengan terapi asam valproate ........................... 68

V.15 Kondisi KRS pada pasien epilepsi ............................................................... 69

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Potongan otak secara midsagital ........................................................... 9

Gambar 2.2 Komponen struktural sel saraf (neuron) ............................................... 11

Gambar 2.3 Bagian neuron ...................................................................................... 11

Gambar 2.4 Aksi, biosintesis, dan inaktivasi neurotransmitter ................................ 16

Gambar 2.5 Klasifikasi tipe kejang atau seizure ...................................................... 19

Gambar 2.6 Aktifitas EEG normal, dalam kelompok frekuensi .............................. 30

Gambar 2.7 Elektroensefalogram pada tipe epilepsi yang berbeda ......................... 31

Gambar 2.8 Diagram mekanisme kerja berbagai OAE di inhibitory dan

excitatory synapse................................................................................. 37

Gambar 2.9 Rasio monoterapi obat antiepilepsi yang paling umum digunakan...... 41

Gambar 2.10 Struktur kimia asam valproat ............................................................. 42

Gambar 2.11 Mekanisme kerja asam valproat ......................................................... 44

Gambar 2.12 Perbedaan efek samping pada perilaku berdasarkan obat

antiepilepsi yang diberikan pada anak-anak yang lebuh mud ............ 50

Gambar 5.1 Skema inklusi penelitian pada pasien epilepsi yang mendapatkan terapi asam valproat .............................................................................. 57

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................ 95

Lampiran 2. SURAT PERNYATAAN .................................................................... 96

Lampiran 3. SURAT TUGAS .................................................................................. 97

Lampiran 4. HASIL DETEKSI PLAGIASI............................................................. 98

Lampiran 5. SURAT IZIN PENELITIAN BAKESBANGPOL PROVINSI ......... 101

Lampiran 6. SURAT IZIN PENELITIAN BAKESBANGPOL KABUPATEN.... 102

Lampiran 7. SURAT ETHICAL CLEARENCE .................................................... 103

Lampiran 8. DAFTAR NILAI NORMAL DATA KLINIK DAN DATA

LABORATORIUM............................................................................ 104

Lampiran 9. LEMBAR PENGUMPUL DATA ...................................................... 106

Lampiran 10. TABEL INDUK ............................................................................... 220

xvi

DAFTAR SINGKATAN

Ach : Asetilkolin

ADH : Antidiuretic Hormone

AMPA : Alpha-amino-3-hidroxy-5-isoxazole propionic acid

ATP : Adenosin Tripospat

BB : Berat Badan

BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Ca2+ : Kalsium

CT Scan : Computerized Tomographic Scan

DMK : Data Medis Kesehatan

EEG : Electroencephalography

GABA : Gamma Aminobutyric Acid

ILAE : International League Againts Epilepsy

IV : Intra Vena

kg : Kilo Gram

KRS : Keluar Rumah Sakit

K+ : Kalium

L : Liter

LPD : Lembar Pengumpulan Data

mg : Mili Gram

ml : Mili Liter

MRI : Magnetic Resonance Imaging

MRS : Masuk Rumah Sakit

Na+ : Natrium

NMDA : N-metil-d-aspartat

OAE : Obat Anti Epilepsi

AED : Antiepilepsy Drug

pH : Potential of Hydrogen

RR : Respiratory Rate

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

SSP : Sistem Saraf Pusat

xvii

SST : Sistem Saraf Tepi

SSS : Sistem Saraf Somatik

TD : Tekanan Darah

VNS : Vagal Nerve Stimulator

µg : Mikro Gram

85

DAFTAR PUSTAKA

Aaberg, K.M., Suren, P., Soraas, C.L., Bakken, I.J., Lossius, M.I., Stoltenberg, C.,

dan Chin, R. 2017. Seizures, Syndromes, and Etiologies in Childhood

Epilepsy: The International League Against Epilepsy 1981, 1989, and

2017 Classifications Used in a Population-based Cohort. Full-Length

Original Research. 1-12.

Abdulmaleki, A., Moghimi, A., Ghayour, M.B., dan Passouli, M.B. 2016.

Evaluation of Neuroprotective, Anticonvulsant, Sedative, and

Anxiolytic Activity of Citicoline in Rats. European Journal of

Pharmacology. S0014-2999 (16) 30488-5.

Ahmed Z, dan Spencer S.S. 2004. An Approach to the Evaluation of a Patient

for Seizures and Epilepsy. Wisconsin Medical Journal, 103(1) : 49-55

American Epilepsy Society (AES). 2014. Basic Mechanisms Underlying

Seizures and Epilepsy. American Epilepsy Society-9(04).

Androsova, G., Krause, R., Borghei, M., Wassenaar, M., Auce, P., Avbersek, A.,

Becker, F., Berghuis, B., dkk. 2017. Comparative Effectiveness of

Antiepileptic Drugs in Patients With Mesial Temporal Lobe Epilepsy

With Hippocampal Sclerosis. Epilepsia: 1-8,20.

Ariani, T.U. 2012. Sistem Neurobehavior. Jakarta : Penerbit Salemba Medika.

Bahrudin, M. 2013. Neurologi Klinis. Malang : Universitas Muhammadiyah

Malang Press.

Bintoro, A.C. 2012. Pemeriksaan EEG untuk Diagnosis dan Monitoring pada

Kelainan Neurologi. Medica Hospitalia. 1(1): 64-70.

Breda, S.G.J.V., Claessen, S.M.H., Herwijnen, M.V., Theunissen, D.H.J., Jennen,

D.G.J., Kok, T.M.C.M.D., dan Kleinjans, J.C.S. 2017. Integrative Omics

Data Analyses of Repated Dose Toxicity of Valproic Acid in Vitro

Reveal New Mechanisms of Steatosis Induction. Elsevier Journal. 393

(2018) 160–170.

Brodie, M.J., dan Kwan, P. 2012. Early Identification of Refractory of

Epilepsy. The New England Journal of Medicine. 342: 314-319.

86

Bromfield, E., Dworetzky, B., Hurwitz, S., Eluri, Z., Lane, L., Replansky, S., dkk.

2014. A Randomized Trial of Polyunsaturated Fatty Acids for

Refractory Epilepsy. Epilepsy Behav. 12: 187-190.

Budikayanti, A., Syegan, Z., Octaviana, F., dkk. 2014. EEG Praktis. Jakarta:

Badan Penerbit FKUI: p. 103-139.

Canpolat, M., Per, H., Gumus, H., Elmali, F., dan Kumandas, S. Investigating

The Prevalence of Febrile Convulsion in Kayseri, Turkey: An

Assesment of The Risk Factors For Recurrence of Febrile Convulsion

and for Development of Epilepsy. Elsevier Journal. 55 (2018) 36-47.

Carrol, R.G. 2010. Problem-Based Physiology. Philadelphia: Saunders, an

Imprint of Elsevier Inc.

Catibusic, F.H., Hasanbegovic, E., Melunovic, M., Zubcevic, S., dan Uzicanin, S.

2017. Effects of Carbamazepine and Valproate on Serum Aspartate

Aminotransferase Alanine Aminotransferase and Gamma-

Glutamyltransferase in Children. Original Paper. 71(4): 239-242.

Chaudhuri, I.R., Mridula, K.R., Rathnakishore, C.H., Balaraju, B., dan Bandaru

V.C.S. 2017. Association of 25-Hydroxyvitamin D Deficiency in

Pediatric Epileptic Patients. Iran J Child Neurol. 11(2): 48-56.

Chen, W., dan Meng, F.G. 2017. Ictal Heart Rate Changes and The Effects of

Vagus Nerve Stimulation For Patients With Refractory Epilepsy.

Neuropsychiatric Disease and Treatment. 2017(13): 2351-2356.

DEPKES RI. 2013. Kumpulan Peraturan Jaminan Kesehatan.

http://www.depkes.go.id/resources/download/jkn/himpunan-peraturan-

jaminan-kesehatan.pdf. Diakses tanggal 16 April 2018.

DEPKES RI. 2013. Panduan Praktis Tentang Kepesertaan dan Pelayanan

Kesehatan Yang Diselenggarakan Oleh BPJS Kesehatan Berdasarkan

Regulasi Yang Sudah Terbit. Diakses tanggal 16 April 2018.

Dijkman, S.C., Rauwe, W.M., Danhof, M., dan Pasqua, O.D. 2018.

Pharmacokinetic Interaction and Dosing Rationale for Antiepileptic

Drugs In Adult dan Children. Br J Clin Pharmacol. 84(1): 97-111.

87

Du, Z., Jiao, Y., dan Shi, L. 2016. Association of UGT2B7 and UGT

Polymorphisms with Serum Concentration of Antiepileptic Drug in

Children. Medical Science Monitor. 22: 4107-4113.

Fisher, R.S. 2017. The New Classification of Seizures by The International

League Against Epilepsy 2017. Curr Neurol Neurosci Rep 17:48.

Formularium Nasional. 2016. Daftar Obat Formularium Nasional.

binfar.kemkes.go.id/2016/01/formularium-nasional/. Diakses tanggal 5

November 2017.

Gauffin, H. 2012. Epilepsy In Young Adulthood: Medical, Psychosocial and

Functional Aspects. Linköping University Medical Dissertations.

Gilman, A.G. 2015. Goodman & Gilman Dasar Farmakologi Terapi, Ed. 10,

Vol. 1. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Giri, V.P., Giri, O.P., Khan, F.A., Kumar, N., Kumar, A., dan Haque, A. 2016.

Valproic Acid versus Lamotrigine as First-line Monotherapy in Newly

Diagnosed Idiopathic Generalized Tonic –Clonic Seizures in Adults –

A Randomized Controlled Trial. Journal of Clinical and Diagnostic

Research. 10(7): FC01-FC04.

Glauser, T., Menachem, E.B., Bourgeois, B., Cnaan, A., Guerreiro, C., Kalvianen,

R., Mattson, R., French, J.A., Perucca, E., dam Tomson, T. 2013. Updated

ILAE Evidence Review of Antiepileptic Drug Efficacy and

Effectiveness as Initial Monotherapy for Epileptic Seizures and

Syndromes. Epilepsia. 54(3): 551-563.

Gould, D.J. 2012. Buku Anatomi Klinis. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC.

Guilfoyle, S.M., Junger, K.F., Smith, A.W., Combs, A., Ollier, S., Hater, B., dan

Modi, A.C. 2017. Antiepileptic Drug Behavioral Side Effects and

Baseline Hyperactivity in Children and Adolescents with New Onset

Epilepsy. Epilepsia; 1-9.

Gunadarma, S., Kusumastuti, K., dan Kustiowati, E. 2014. Pedoman

Tatalaksana Epilepsi Kelompok Studi Epilepsi Perhimpunan Dokter

Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 18-23.

88

Gurnida, D.A., dan Qurbani, S.N. 2013. Tatalaksana Diet Ketogenik Pada

Penderita Epilepsi Anak Intractable. Jurnal Bagian Ilmu Kesehatan

Anak Universitas Padjajaran.

Hantoro, R. 2013. Buku Pintar Keperawatan Epilepsi. Yogyakarta: Penerbit

Cakrawala Ilmu.

Harsono. 2011. Buku Ajar Neurologi Klinis Ed. 5. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Hu, Q., Zhang, F., Teng, W., Hao, F., Zhang, J., Yin, M., dan Wang, N. 2017.

Efficacy and Safety of Antiepileptic Drugs for Refractory Partial-

onset Epilepsy. J Neurol. 10: 415-017.

Huang, C.R., Lin, C.H., Hsiao, S.C., Chen, N.C., Tsai, W.C., Chen, S.D., Lu,

Y.T., dan Chuang, Y.C. 2017. Drug Interaction between Valproic Acid

and Carbamapenems in Patients with Epileptic Seizures. Kaohsiung

Journal of Medical Sciences. 33: 130-136.

Hussein, A.M., Ghalwash, M., Magdy, K., dan Abulseoud, O.A. 2016.

Betalactams Antibiotic Ceftriaxone Modulates Seizures, Oxidative

Stress, and Connexin 43 Expression in Hippocampus of

Pentylenetetrazole Kindled Rats. Journal of Epilepsy Research. Vol. 6.

No. 1.

Ikawati, Z. 2011. Farmakoterapi Penyakit Sistem Saraf Pusat. Yogyakarta :

Bursa Ilmu.

ILAE. 2017. New ILAE Seizure Classification. https://www.ilae.org/guidelines.

Diakses tanggal 19 Oktober 2017.

ILAE. 2014. Definitoin of Epilepsy. https://www.ilae.org/guidelines/definition-

and-classification/definition-of-epilepsy-2014. Diakses tanggal 11

September 2017.

Imam, S.F., Lodhi, O.U.H., Zafar, R., Nasim, S., dan Malik, W.T. 2017.

Valproic-induced Hyperammonemic Enchephalopathy In a Known

Case of Epilepsy. Cureus 9(8): e1557.

Irianto, K. 2013. Anatomi dan Fisiologi. Bandung : Penerbit Alfabeta, cv.

89

Isselbacher, K.J., Braunwald, E., Wilson, J.D., Martin, J.B., Fauci, A.S., dan

Kasper, D.L. 2015. Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam Vol. 5 Ed. 13.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Ito, G., Okumura, A., dan Kanemoto, K. 2017. Efficacy of a Third or Later

Antiepileptic Drug Regimen According to Epilepsy Syndrome among

Adult Patients. Journal Epilepsy Research. 1211(17): 30125-0.

Katzung, B.G., Masters, S.B., dan Trevor, A.J. 2015. Farmakologi Dasar &

Klinik, Ed.12, Vol. 1. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Khasanah, R., Mahama, C.N., dan Runtuwene, T. 2015. Profil Penyandang

Epilepsi di Poliklinik Saraf RSUP Prof. R.D. Kandou Manado Periode

Juni 2013-Mei 2014. Jurnal e-Clinic (eCI): 3(1).

Koppel, B.S., dan Harden, C.L. 2014. Gender Issues in The Neurobiology of

Epilepsy: A Clinical Perspective. Elsevier Journal. 72(2014): 193-197.

Kossof, E.H., Kania, B.A.Z., dan Rho, J.M. 2009. Ketogenic Diets: An Update

for Child Neurologists. Journal of Child Neurology. 24: 979.

Kristanto, A. 2017. Epilepsi bangkitan umum tonik-klonik di UGD RSUP

Sanglah Denpasar-Bali. Intisari Sains Medis. 8(1): 69-73.

Kusumastuti, K., Gunadarman, S., Kustiwanto, E., dkk. Pedoman Tatalaksana

Epilepsi. Surabaya: Airlangga University Press.

Liao, J., dan Xiong, L. 2016. Implementation of Ketogenic Diet Therapy in

Refractory Epilepsies. Epilepsy Journal. Vol. 2 (issue 3).

Lind, L.K., Wide, K., Wettermark, B., dan Euler, M.V. 2018. Utilization of

Antiepileptic Medicines In Swedish Children and Adolescents with

Different Diagnoses. Original Article: Department of E-Health and

Strategic IT, Stockholm-Sweden.

Listiana, S.A., Didik, S., dan Susanti. Identifikasi Permasalahan Dosis dan

Interaksi Obat Pada Pasien Askes dan Umum Penderita Epiliepsi di

RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto. PHARMACY,

Vol.09 No. 02 Agustus 2012.

Liu, X., Carney, P.R., Bussing, R., Segal, R., Cottler, L.B., dan Winterstein, A.G.

2017. Trends in Antiepileptic Drug Use in Children and Adolescents

with Epilepsy. Pediatric Neurology. S0887-8994(16)30767-6.

90

Mahalaxmi, R., Ravikumar., Pandey, S., Shirwaikar, A., dan Shirwaikar A. 2009.

Effect of Recrystallization on Size, Shape, Polumorph, and Dissolution

of Carbamazepine. International Journal of PharmTech Research. 01(3):

pp 725-732.

Mashudi, S. 2011. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Dasar: Aplikasi Model

Pembelajaran Peta Konsep. Jakarta : Penerbit Salemba Medika.

Masriadi, S.K.M. 2016. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : CV.

Trans Info Media.

Mei, S., Feng, W., Zhu, L., Yu, Y., Yang, W., Gao, B., Wu, X., Zhao, Z., dan

Fang, F. 2017. Genetic Polimorphisms and Valproid Acid Plasma

Concentration in Children with Epilepsy on Valproic Acid

Monotherapy. Seizure: European Journal of Epilepsy: 1059-1311.

MIMS Indonesia. 2017. Asam Valproat. https://www.mims.com/indonesia.

Diakses tanggal 5 November 2017.

MIMS Indonesia. 2018. Kaen 3B. https://www.mims.com/indonesia. Diakses

tanggal 18 April 2018.

Moore, K.L., dan Dalley, A.F. 2013. Anatomi Berorientasi Klinis Ed. Kelima,

Jilid 3. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mozayani, A., dan Raymon, L.P. 2014. Buku Ajar Interaksi Obat Pedoman

Klinis & Forensik. Jakarta: Penerbut Buku Kedokteran EGC.

Mukhopadhyay, H.K., Kandar, C.C., Das, S.K., Ghosh, L., dan Gupta, B.K. 2012.

Epilepsy and Its Management : A Review. Journal of PharmaSciTech.

1(2): 20-26.

Niantirno, F.H. 2012. Prediktor Kejadian Kejang Pascaoperaso Bedah

Epilepsi Lobus Temporal Pada Penderita Epilepsi Lobus Temporal.

Karya Tulis Ilmiah. Semarang: Universitas Diponegoro.

Nugroho, A.E. 2014. Farmakologi Obat-obat Penting dalam Pembelajaran

Ilmu Farmasi dan Dunia Kesehatan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Peate, I., dan Nair, M. 2011. Fundamentals of Anatomy and Physiology For

Student Nurses. UK: Blackwell Publishing Ltd.

Pellock, J.M., Jr, R.N.D., Sankar, R., dan Wheless, J.W. 2017. Pediatric Epilepsy

Diagnosis and Therapy. New York: Demos Medical Publishing, LLC.

91

PERDOSSI. 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi 2014.

https://www.scribd.com/doc/236670695/Pedoman-Tatalaksana-Epilepsi-

2014-Perdossi. Diakses tanggal 17 Oktober 2017.

Perucca, E., dan Tomson, T. 2011. The Pharmacological Treatment of Epilepsy

in Adults. Lancet Neurol. 10: 446-56.

Poduri, A., Pinto, A.L., Lohani, S., Bergin, A.M., Bourgeois, B.F., Prabhu, S.P.,

Madsen, J.R., dan Takeoka, M. 2014. Surgery For Intractable Epilepsy

Due To Unilateral Brain Disease: A Retrospective Study Comparing

Hemispherectomy Techniques. Elsevier Journal. 51(3): 336-43.

Qiao, P.F., dan Niu, G.M. 2017. Resting-State fMRI Findings in Patients with

First-Episode Idiopathic Epilepsy Before and After Treatment.

Neurosciences vol. 22(4).

Raharjo, T.B. 2007. “Faktor-faktor Risiko Epilepsi Pada Anak di Bawah Usia

6 Tahun”. Magister Ilmu Biomedik dan Program Pendidikan Dokter

Spesialis I Ilmu Penyakit Saraf. Universitas Diponegoro Semarang.

Eprints.undip.ac.id/18016/1/Tri_Budi_Raharjo.pdf. Diakses tanggal 16

April 2018.

Rattu, P., Warouw, H., dan Hamel, R.S. 2015. Perbedaan Kualitas Pelayanan

Keperawatan Terhadap PasienaaPenerima Bantuan Iuran dan Pasien

Bukan Penerima Bantuan Iuran. ejournal Keperawatan (e-Kp) vol.3 (1).

Rizvi, S., Ladino, L.D., Ronquillo L.H., dan Zenteno, J.F.T. 2017. Epidemiology

of Early Styles of Epilepsy: Risk of Seizure Reccurence After a First

Seizure. Elsevier Journal. 2894(8): 1059-1311.

Ruiz, M.L., Sarasa, M.L.R., Rodriguez, L.S., Nieves, M.T.P., Estellez, F.I., Arce,

S.A., Ristol, E.G.A., dan Leon, J.B. 2017. Guidelines for Seizure

Management in Palliative Care: Proposal for an Updated Clinical

Practice Model Based On a Systematic Literature Review. Neurologia.

S0213-4853(17)30003-8.

Saha, R., Mohapatra, S., Kar, S.K., Tekkalaki, B., dan Anand, K.S. 2017.

Causative Factors and Phenomenology of Depression in EPILEPSY-A

Review. International Journal of Epilepsy. 4: 70-78.

92

Simon, B., dan Blake, J. 2017. Mechanism of Action of Non-invasive Cervocal

Vagus Nerve Stimulation For The Treatment of Primary Headaches.

Am J Manag Care. 23(17): 312-316.

Sirait, E., Lubis, R., dan Hiswani. 2013. Karakteristik Penderita Epilepsi

Rawat Inap di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2011-2013.

Jurnal Departemen Epidemiologi FKM USU Medan.

Sirven, J.I., Noe, K., Hoerth, M., dan Drazkowski, J. 2012. Antiepileptic Drugs

Resent Advance and Trends. Mayo Clin Proc. 87(9): 879-89.

Sloane, E. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Snell, R.S. 2015. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Stafstrom, C.E., dan Rho, J.M. 2012. The Ketogenic Diet As a Treatment

Paradigm for Diverse Neurological Disorders. Front Pharmacol: 3, 59.

Stafstrom, C.E. & Carmant, L. 2015. Seizures and Epilepsy: An Overview for

Neuroscientists. Cold Spring Harbor Laboratory Press. 5: a022-426.

Steensberg, A.T., Olsen, A.S., Litman, M., Jespersen, B.O., Kolko, M., dan

Pinborg, L.H. 2017. Visual Field Defects After Temporal Lobe

Resection for Epilepsy. Elsevier Ltd on behalf of British Epilepsy

Association. 54 (2018): 1-6.

Steinert, T., dan Froscher, W. 2017. Epileptic Seizures Under Antidepressive

Drug Treatment : Systematic Review. Pharmacopsychiatry Georg

Theme Verlag KG Stuttgart-New York. s-0043-117962.

Sunaryo, U. 2007. Diagnosis Epilepsi. Jurnal Neurologi Universitas Wijaya

Kusuma. 1(1): 49-56.

Syeda, A., dan Karim, R. 2016. The Mean Age of Petit Mal Epilepsy. Journal

of Pediadtric Neurosciences. 11(2): 112-114.

Tang, J.Y., Kiang, T.K.L., dan Enso, M.H.H. 2017. Pharmacokinetic

Interactions between Valproic Acid and Lorazepam (PIVOtAL

Study): A Review of Site-Specific Practices. Can J Hosp Pharm. 70(3):

171-8.

93

Tang, L., Ge, L., Wu, W., Yang, X., Rui, P., Wu, Y., Yu, W., dan Wang, X. 2017.

Lamotrigine Versus Valproic Acid Monotherapy for Generalised

Epilepsy : A Meta-analysis of Comparative Studies. Elsevier Journal.

51: 95-101.

Tarwoto., Aryani, R., dan Wartonah. 2009. Anatomi dan Fisiologi Untuk

Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Triono, A., dan Herini, E.S. 2014. Faktor Prognostik Kegagalan Terapi

Epilepsi pada Anak dengan Monoterapi. Sari Pediatri, Vol. 16, No. 4,

Desember 2014.

Veliskova, J., dan DeSantis, K.A. 2012. Sex and Hormonal Influences On

Seizures and Epilepsy. Elsevier Journal. 63 (2013): 267-277.

Vera, R., Dewi, M.A.R., dan Nursiah. 2014. Sindrom Epilepsi Pada Anak.

MKS, Th. 46. No.1.

Vidaurre, J., Gedela, S., dan Yaros, S. 2017. Antiepileptic Drugs and Liver

Disease. Pediatric Neurology. (17): 0887-8994.

Vizuette, A.F.K., Hansen, F., Negri. E., Leite, M.C., Oliveira, D.L., dan

Gonjalves, C.A. 2018. Effects of Dexamethasone on The Li-

Pillocarpine Model of Epilepsy: Protection Against Hippocampal

Inflamation and Astrogliosis. Biomed Central.

Waugh, A., & Grant, A. 2011. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta :

Penerbit Salemba Medika.

Wells, B.G., Schwinghammer, T.L., DiPiro, J.T., dan DiPiro, C.V. 2015.

Pharmacotherapy Handbook Ninth edit. Inggris : McGraw-Hill

Education Companies.

WHO. 2012. Epilepsy. www.who.int/gho/publications/world_health/2012/en/.

Diakses tanggal 20 oktober 2017.

WHO. 2017. Epilepsy. www.who.int/csr/don/archive/year/2017/en/. Diakses

tanggal 15 september 2017.

Wibowo, S., dan Gofir, A. 2011. Farmakoterapi dalam Neurologi. Jakarta :

Penerbit Salemba Medika.

94

Younus, I., dan Reddy, D.S. 2017. A Resurging Boom in New Drugs for

Epilepsy and Brain Disorders. Expert Review of Clinical Pharmacology:

01-56.

Yu, P., Zhou, D., Liao, W., Wang, X., Wang, T., Wang, Y., Wu, Y., Lang, S.,

dkk. 2016. An Investigation of The Characteristics of Outpatients

With Epilepsy and Antiepileptic Drug Utilization In a Multicancer

Cross-Sectional Study In China. Elsevier Journal. 69(2017)126-132.

Zain, M.S.B. 2013. Anatomi Sistem Regional & Perkembangan. Jakarta :

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Zhao, Y., Wang, Z., Lao, W., Kwang, P., Jiang, N., dkk. 2017. Anticonvulsant

Effect of Gentamicine on The Seizures Induced by Kainic Acid.

Neurological Research (1743-1328)

xcv