25
Oleh : ANAFRIN YUGISTYOWATI, S. Kep., Ns KONSEP KEHILANGAN DAN BERDUKA

Kehilangan Dan Berduka

  • Upload
    anafrin

  • View
    5.545

  • Download
    249

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kehilangan Dan Berduka

Oleh :ANAFRIN YUGISTYOWATI, S. Kep., Ns

KONSEP KEHILANGAN

DAN BERDUKA

Page 2: Kehilangan Dan Berduka

Tujuan Pembelajaran ???

Mahasiswa mampu memahami : Pengertian kehilangan Jenis-jenis kehilangan Tipe-Tipe Berduka (NANDA) Faktor-faktor yang mempengaruhi

kehilangan Tanda dan gejala proses kehilangan Rentang respon Kehilangan Peran perawat pada keluarga yang berduka

Page 3: Kehilangan Dan Berduka

Contoh Kasus :

Sebuah keluarga yang bahagia sedang menantikan kehadiran anak pertama mereka. Sang ibu telah mengandung dua bulan. Namun, suatu saat ibu mengalami perdarahan dan menurut dokter kehamilan tersebut tidak bisa dipertahankan. Oleh karena itu dilakukan aborsi untuk menyelamatkan jiwa ibunya.

Page 4: Kehilangan Dan Berduka

DEFINISI ???DEFINISI ??? Kehilangan adalah suatu keadaan individu

yang berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan (Lambert dan Lambert,1985,h.35).

Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami oleh setiap individu dalam rentang kehidupannya. Sejak lahir individu sudah mengalami kehilangan dan cenderung akan mengalaminya kembali walaupun dalam bentuk yang berbeda.

Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan (Lambert dan Lambert,1985,h.35).

Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami oleh setiap individu dalam rentang kehidupannya. Sejak lahir individu sudah mengalami kehilangan dan cenderung akan mengalaminya kembali walaupun dalam bentuk yang berbeda.

Page 5: Kehilangan Dan Berduka

Berduka(“Grieving”)- Respons emosi yang diekspresikan terhadap kehilangan yang dimanifestasikan adanya perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur, dan lain-lain. - Respon emosi yang normal terhadap suatu yang hilang / akan hilang setelah beberapa saat.

Kesedihan merupakan manifestasi dari :- Perasaan - Sensasi fisik – Pilihan kognitif

- Perubahan tingkah laku - Pencarian spiritual - Kesulitan dalam bersosialisasi

Page 6: Kehilangan Dan Berduka

JENIS-JENIS KEHILANGANJENIS-JENIS

KEHILANGAN

2. PERCEIVED LOSSDirasakan seseorang, tetapi tidak sama dirasakan orang lain. Misal : kehilangan masa muda, keuangan, lingkungan yang berharga .

2. PERCEIVED LOSSDirasakan seseorang, tetapi tidak sama dirasakan orang lain. Misal : kehilangan masa muda, keuangan, lingkungan yang berharga .

1. ACTUAL LOSSDiakui orang lain dan sama-sama dirasakan bahwa hal tsb merupakan suatu bentuk kehilangan.misal : kehilangan anggota badan , kehilangan suami/ istri , kehilangan pekerjaan.

1. ACTUAL LOSSDiakui orang lain dan sama-sama dirasakan bahwa hal tsb merupakan suatu bentuk kehilangan.misal : kehilangan anggota badan , kehilangan suami/ istri , kehilangan pekerjaan.

Page 7: Kehilangan Dan Berduka

LANJUTAN…3. PHICHICAL LOSS.

Kehilangan secara fisik. misal : seseorang mengalami kecelakaan dan akibat luka yang parah tangan atau kaki harus diamputasi.

4. PSYCHOLOGIS LOSS.Kehilangan secara psikologis. Misal : orang yang cacat akibat kecelakaan membuatnya merasa tidak percaya diri, gambaran dirinya terganggu, menarik diri dari sosial dan HDR

Page 8: Kehilangan Dan Berduka

Lanjutan…Lanjutan…

5. ANTICIPATORY LOSS.Kehilangan yang bisa dicegah. Misal : orang yang menderita ‘penyakit terminal’ yang rutin menjalani pengobatan.

5. ANTICIPATORY LOSS.Kehilangan yang bisa dicegah. Misal : orang yang menderita ‘penyakit terminal’ yang rutin menjalani pengobatan.

Page 9: Kehilangan Dan Berduka

TIPE KEHILANGAN & BERDUKA (NANDA) :

Berduka AntisipasiSuatu status yang merupakan pengalaman individu dalam merespon kehilangan yang aktual ataupun yang dirasakan seseorang, hubungan/kedekatan, obyek/ketidakmampuan fungsional sebelum terjadinya kehilangan (tipe ini masih dalam batas normal).

Berduka disfungsionalSuatu status yang merupakan pengalaman individu yang responnya di besar-besarkan saat individu kehilangan secara aktual maupun potensial, hubungan, obyek dan ketidakmampuan fungsional. Tipe ini kadang menjurus ketipikal, abnormal

Page 10: Kehilangan Dan Berduka

FAKTOR_FAKTOR YANG FAKTOR_FAKTOR YANG BERPENGARUHBERPENGARUH ::

Menurut Marthochio (1985) :Menurut Marthochio (1985) : Status sosial ekonomi yang rendahStatus sosial ekonomi yang rendah Kesehatan yang burukKesehatan yang buruk Kematian yang tiba-tiba atau sakit yang mendadakKematian yang tiba-tiba atau sakit yang mendadak Merasa tidak adanya dukungan sosial yang Merasa tidak adanya dukungan sosial yang

memadai (Kurangnya dukungan dari keluarga atau memadai (Kurangnya dukungan dari keluarga atau seseorang yang tidak dapat menghadapi ekspresi seseorang yang tidak dapat menghadapi ekspresi berduka).berduka).

Kurangnya dukungan dari kepercayaan keagamaanKurangnya dukungan dari kepercayaan keagamaan

Page 11: Kehilangan Dan Berduka

1. Tahap Tumbuh Kembang Usia :

a. Anak-anak Belum mengerti seperti orang dewasa, belum

bisa merasakan. Belum menghambat perkembangan. Bisa mengalami regresi

b. Dewasa Kehilangan membuat orang menjadi mengenang

tentang hidup, tujuan hidup, Menyiapkan diri bahwa kematian adalah hal yang

tidak bisa dihindari.

Page 12: Kehilangan Dan Berduka

2. KeluargaKeluarga mempengaruhi respon dan ekspresi kesedihan. Anak terbesar biasanya menunjukan sikap kuat, tidak menunjukan sikap sedih secara terbuka.

3. Faktor sosial ekonomiApabila yang meninggal merupakan penanggung jawab ekonomi keluarga, berarati kehilangan orang yang dicintai sekaligus kehilangan secara ekonomi.Dan hal ini bisa mengganggu kelangsungan hidup.

Page 13: Kehilangan Dan Berduka

4. Pengaruh KulturalKultur mempengaruhi manifestasi fisik dan emosi. Kultur ‘barat’ menganggap kesedihan adalah sesuatu yang sifatnya pribadi sehingga hanya diutarakan pada keluarga, kesedihan tidak ditunjukan pada orang lain. Kultur lain menggagap bahwa mengekspresikan kesedihan harus dengan berteriak dan menangis keras-keras.

Page 14: Kehilangan Dan Berduka

5. Agama5. Agama

Dengan agama bisa menghibur dan menimbulkan Dengan agama bisa menghibur dan menimbulkan rasa aman. Menyadarkan bahwa kematian sudah rasa aman. Menyadarkan bahwa kematian sudah ada dikonsep dasar agama. Tetapi ada juga yang ada dikonsep dasar agama. Tetapi ada juga yang menyalahkan Tuhan akan kematian.menyalahkan Tuhan akan kematian.

6. Penyebab Kematian .6. Penyebab Kematian .Seseorang yang ditinggal bersama anggota Seseorang yang ditinggal bersama anggota keluarga dengan tiba-tiba akan menyebabkan keluarga dengan tiba-tiba akan menyebabkan shock dan tahapan kehilangan yang lebih lama. shock dan tahapan kehilangan yang lebih lama. Ada yang menganggap bahwa kematian akibat Ada yang menganggap bahwa kematian akibat kecelakaan diasosiasikan dengan kesialan.kecelakaan diasosiasikan dengan kesialan.

Page 15: Kehilangan Dan Berduka

TANDA & GEJALA :TANDA & GEJALA :1.1. Efek fisikEfek fisik

Kelelahan, kehilangan selera, masalah Kelelahan, kehilangan selera, masalah tidur, lemah, tidur, lemah, berat badan menurun, sakit berat badan menurun, sakit kepala, pandangan kepala, pandangan kabur, susah bernapas, kabur, susah bernapas, palpitasi dan kenaikan berat palpitasi dan kenaikan berat badan.badan.2. Efek emosi2. Efek emosi

Mengingkari, bersalah , marah, kebencian, Mengingkari, bersalah , marah, kebencian, depresi, depresi, kesedihan, perasaan gagal, sulit kesedihan, perasaan gagal, sulit untuk untuk berkonsentrasi, gagal dan menerima berkonsentrasi, gagal dan menerima kenyataan , kenyataan , iritabilita, perhatian terhadap iritabilita, perhatian terhadap orang yang meninggal.orang yang meninggal.3. Efek sosial3. Efek sosiala. menarik diri dari lingkungana. menarik diri dari lingkunganb. isolasi (emosi dan fisik) dari istri, keluarga dan b. isolasi (emosi dan fisik) dari istri, keluarga dan

teman. teman.

Page 16: Kehilangan Dan Berduka

RENTANG RESPON BERDUKA

DENIAL = PENOLAKAN

ANGER = MARAH

BERGAINING = TAWAR MENAWAR

DEPRESI

ACCEPTENCE = MENERIMA(KuBBLER ROSS,1969)

DENIAL = PENOLAKAN

ANGER = MARAH

BERGAINING = TAWAR MENAWAR

DEPRESI

ACCEPTENCE = MENERIMA(KuBBLER ROSS,1969)

Page 17: Kehilangan Dan Berduka

TAHAPAN BERDUKA (Menurut Kubbler Ross)

1. DENIALReaksi pertama adalah syok, tidak mempercayai kenyataanVerbalisasi ” itu tidak mungkin”, “ saya tidak percaya itu

terjadi ”.Perubahan fisik: letih, lemah, pucat, mual, diare, gangguan

pernafasan, detak jantung cepat, menangis, gelisah.Secara intelektual seseorang dapat menerima hal-hal yang

berkaitan dengan kematian, tetapi jauhberbeda dengan tingkat emosi.

Implikasi asuhan yang harus diberikan adalah dengan memberikan support secara verbal, berikan waktu kepada mereka untuk menyadari apa yang sebenarnya terjadi.

Page 18: Kehilangan Dan Berduka

2. ANGER Marah kepada Sang Pencipta. Merupakan tahap tersulit yang dilalui keluarga.

Kadang- kadang pasien rewel, mengkritik orang yang berhubungan dengannya.

Timbul berbagai pertanyaan : “ mengapa harus saya? apa dosa saya ? “.

Asuhan yang diberikan dengan membantu untuk mengerti bahwa marah adalah sesuatu respon normal terhadap perasaan kehilangan, hindari menarik diri dan membalas dengan marah dan izinkan klien mengekspresikan kemarahannya sepuas mungkin dibawah pengawasan agar tidak membahayakan dirinya maupun orang lain

Page 19: Kehilangan Dan Berduka

3. BERGAINING ( TAWAR MENAWAR ). Menuju tahap menerima. Pasien tawar menawar untuk

berbuat baik jika diperpanjang hidupnya. Timbul pernyataan: “kalau ini bisa ditunda saya akan

lebih menjaga kesehatan saya”. Pasien menangis dan menyesal.(perawat : diam,

mendengarkan dan memberikan sentuhan terapeutik.) Dengarkan dengan penuh perhatian pada apa yang

pasangan sampaikan dan mendorong pasangan untuk berbicara karena dengan melakukan hal tersebut akan membantu mengurangi rasa bersalah dan perasaan takut yang mereka rasakan.

Page 20: Kehilangan Dan Berduka

4.4. DEPRESIDEPRESI Menunjukan sikap menarik diri, tidak mau Menunjukan sikap menarik diri, tidak mau

bicara atau putus asa.bicara atau putus asa. Gejala ; menolak makan, susah tidur, letih, Gejala ; menolak makan, susah tidur, letih,

dorongan libido menurun. Bila depresi dorongan libido menurun. Bila depresi meningkat, pasien menjadi semakin lemah, meningkat, pasien menjadi semakin lemah, kurus atau terjadi gangguan tanda-tanda vital.kurus atau terjadi gangguan tanda-tanda vital.

Pasien merasa sepi ,merasa bahwa semua Pasien merasa sepi ,merasa bahwa semua orang meninggalkannya, pasien merasa tidak orang meninggalkannya, pasien merasa tidak berguna.berguna.

Fokus pikiran pada orang yang dicintai.” Apa Fokus pikiran pada orang yang dicintai.” Apa yang akan terjadi dengan istri dan anak saya., yang akan terjadi dengan istri dan anak saya., bila saya sudah tiada…??”bila saya sudah tiada…??”

Page 21: Kehilangan Dan Berduka

Lanjutan :

Pada tahapan ini biarkan pasangan mengekspresikan kesedihannya dan dalam hal ini komunikasi non verbal dengan duduk yang tenang disampingnya, memberikan suasana yang tenang tanpa mengharapkan adanya suatu percakapan yang berarti bahkan sentuhan. Berikan pengertian pada keluarga bahwa sangat penting pasangan berada dalam kesendirian untuk sementara waktu.

Page 22: Kehilangan Dan Berduka

LANJUTAN…LANJUTAN…

5.5. AcceptenceAcceptence Masa depresi sudah berlalu.Masa depresi sudah berlalu. Takut ditinggal sendiri.Takut ditinggal sendiri. Kadang ingin ditemani.Kadang ingin ditemani. Pikiran pada objek yang hilang berkurang.Pikiran pada objek yang hilang berkurang. Verbalisasi ;” apa yang dapat saya lakukan Verbalisasi ;” apa yang dapat saya lakukan

agar saya cepat sembuh”, “ yah, akhirnya agar saya cepat sembuh”, “ yah, akhirnya saya harus operasi “saya harus operasi “

Dalam tahap ini, dukung dan bantu Dalam tahap ini, dukung dan bantu pasangan untuk berpartisipasi aktif dalam pasangan untuk berpartisipasi aktif dalam program pemulihan.program pemulihan.

Page 23: Kehilangan Dan Berduka

PERAN PERAWAT ???

Bina hubungan saling percaya dengan klien Mengeksplorasi respon koping adaptif dan mal adaptif

terhadap masalahnya. Dengarkan klien dengan penuh empati, beri respon dan

tidak menghakimi. Berikan motivasi klien untuk mendiskusikan fikiran dan

perasaannya. Berikan motivasi klien untuk menyadari aspek positif dan

negatif dari dirinya. Membantu klien mengidentifikasi alternatif pemecahan

masalah. Membantu klien untuk melakukan tindakan yang penting

untuk merubah respon maladaptif dan mempertahankan respon koping yang adaptif.

Mengevaluasi perilaku dan aktivitas yang dialami klien.

Page 24: Kehilangan Dan Berduka

Penugasan :Penugasan :

• Carilah teori-teori yang menjelaskan tentang Carilah teori-teori yang menjelaskan tentang rentang respon (tahap) kehilangan (selain rentang respon (tahap) kehilangan (selain teori Kubbler Rose) sebanyak-banyaknya !!!teori Kubbler Rose) sebanyak-banyaknya !!!

• Bagaimana sikap Anda sebagai perawat Bagaimana sikap Anda sebagai perawat profesional dalam memberikan asuhan profesional dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang berduka???keperawatan pada pasien yang berduka???

• Tugas dikumpulkan 1 minggu setelah Tugas dikumpulkan 1 minggu setelah penugasan, diketik (spasi 1.5, tipe tulisan penugasan, diketik (spasi 1.5, tipe tulisan Time New Roman, kertas Kwarto)Time New Roman, kertas Kwarto)

Page 25: Kehilangan Dan Berduka

Semoga bermanfaat ….