Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH REHABILITASI MEDIK TERHADAP FUNGSI MOTORIK PENDERITA
STROKE ISKEMIK DI RSUD PALEMBANG BARI
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran (S Ked)
Oleh TIARA KHAIRINA
NIM 702013012
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2017
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH REHABILITASI MEDIK TERHADAP FUNGSI MOTORIK PENDERITA
STROKE ISKEMIK DI RSUD PALEMBANG BARI
Dipersiapkan dan disusun oleh Tiara khairina
NEVf 702013012
Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S Ked)
Pada tanggal 8 Februari 2017
Menyetujui
dr Mitayani MSi Med Pembimbing Kedua
Dekan ^ Fakultas Kedokteran
PERNYATAAN
Dengan ini saya menerangkan bahwa
1 Karya tulis saya skripsi ini adalah asli dan belum pemah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik baik di Universitas Muhammadiyah
Palembang maupun Perguruan Tinggi lainnya
2 Karya tulis ini mumi gagasan mmusan dan penelitian saya sendiri tanpa
bantuan pihak lain kecuali arahan Tim Pembimbing
3 Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain kecuali secara tertulis dengan dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka
4 Pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pemyataan ini maka saya
bersedia menerima sanksi akademik atau sanksi lainnya sesuai dengan norma
yang berlaku di Perguman Tinggi ini
Palembang Februari 2017
Yang membuat pemyataan
(Tiara Khairina)
NIM 702013012
ii
PERSETIIJUAN PENGALIHAN HAK PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Dengan penyerahan naskah artikel dan softcopy berjudul Pengaruh Rehabilitasi
Medik Terhadap Fungsi Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUD Palembang
Bari Kepada unit penelitian dan pengabdian masyarakat (UP2M) Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang (FK-UMP) Saya
Nama Tiara Khairina
Nim 703013012
Program Studi Pendidikan Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang
Jenis Karya Ilmiah Skripsi
Demi pembangunan ilmu pegetahuan setuju memberikan kepada FK-UMP
Pengalihan Hak Cipta dan publikasi Bebas Royalti atas Karya Ilmiah Naskah dan
softcopy diatas Dengan has tersebut FK-UMP berhak menyimpan
mengalihmediaformatkan dalam bentu pangkalan data [database]
mendistribusikan menampilkan mempublikasikan di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari Saya seiama tetap
mencantumkan nama Saya dan Saya memberikan wewenang kepada pihak FK-
UMP untuk menentukan salah satu Pembimbing sebagai Penulis Utama dalam
Publikasi segala bentuk tuntulan hokum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta
dalam Karya ilmiah ini menjadi tanggung jawab Saya pribadi
Demikian pemyataan ini Saya buat dengan sebenamya
Dibuat di Palembang
Pada tanggal 17 Februari 2017
Yang Menyetujui
E R A I
51AEF35266074fll-^ ^
6^00 4k EHftMBP BUPIAH bull ENAMUP RUPIAH
Tiara khairina
NIM 702013012
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO
ltBanya((fygagaCan daCtm fiidup im SigJtnafpn orang tidafijmenyadari Setapa
defigtnya mertH^ dengan fffSeriuisdan saat merely menyerad
-(UumasAfva ^Edison)
Dengan izdn-Mu ya Allah ku persembahkan karya ini untuk
bull Kepada ibu saya dr Dewi Etikawati dan nenek saya Zubaidah Bermawi
yang sudah mcndukung saya secara rohani maupun materi
bull Kepada ayah saya Hendarsyah
bull Kepada adik adik saya Shafira Ramadhani Sauqi Ridho
bull Kepada pembimbing skripsi saya dr Budiman Juniwijaya SpS dan dr
Mitayani MsiMed yang telah memberikan nasihat saran dan ilmu yang
bermanfaat serta meluangkan waktunya untuk membimbing skripsi ini
hingga selesai
bull Kepada penguji skripsi saya dr Amrizal SpPD yang sudah meluangkan
waktu untuk menjadi penguji skripsi saya
bull Teman-teman terdekat saya (CHATgroup dan tcman teman SMA sayz)
yang seialu dapat memberikan keceriaan semangat dan bantuan di saat
menghadapi kesulitaa
bull Dan seluruh teman-teman angkatan 2013 (Genome Hexa) yang telah
banyak memberikan bantuan seiama proses perkuliahan di tahap
akademik
iii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
F A K U L T A S K E D O K T E R A N
SKRHraquoSI JANUARI2017
Tiara Khairina
PENGARUH REHABH^ITASI M E D I K TERHADAP FUNGSI M O T O R I K PENDERITA
S T R O K E I S K E M I K DI RSUD PALEMBANG BARI
vi + 46 haiaman + 13 tabel + 1 gambar + 6 lampiran
ABSTRAK
Stroke adalah teijadinya gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat gangguan aliran darah otak Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 dan merupakan penyebab kecacatan nomor 1 di Indonesia Rehabilitasi medik adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecacatan yang disebabkan oleh serangan stroke Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke iskemik Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional data diambil dari rekam medis RSUD Palembang Bari Sampel penelitian ini adalah penderita stroke iskemik yang melakukan fisioterapi di RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016 dengan besar sampel sebanyak 34 sampel Sampel penelitian ini diambil dengan cara total sampling Untuk mengetahui adakah perbedaan antara nilai fungsi motorik sebelum dan sesudah di rehabilitasi medik digunakan uji Wilcoxon Signed Rank didapatkan nilai p 0000 artinya nilai p lt 005 dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara nilai fungsi motorik pada ektremitas superior dan inferior sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Referensi 32 (2000-2015) Kata kunci Stroke nilai fungsi motorik rehabilitasi medik
iv
MUHAMMADIYAH PALEMBANG UNIVERSITY
M E D I C A L SCHOOL
MINI THESIS JANUARY 2017
Tiara Khairina
T H E IMPACT O F REHABILITATION FOR MOTOR FUNCTION O F
ISCHEMIC S T R O K E PATIENT IN RSUD PALEMBANG BARI
vi + 46 page + 13 table + 1 picture + 6 attachment
ABSTRACT
The definition of stroke is when there are malfunction occurs on focal brain or global which happens suddenly and determined as acute and appears more than two hours caused by the interruption or reduction of blood supply to the brain Stroke death rate in Indonesia is 15 and also became the highest cause of disability Medical rehabilitation is one of the ways to reduce the disability caused by ischemic brain attack The purpose of this research is to find and to explore the relation between physical therapy and the increase of motor function on ischemic stroke patient The type of this research is Analytic Observational with the cross sectional method using data from medical record of RSUD Palembang Bari The sample for this research is ischemic stroke patient who had done physical therapy at RSUD Palembang BARI on the period of U^ October 2015 until October 2016 with the total of 34 samples All of the sample on this research taken by total sampling method To know the difference of motor function before and after rehabilitation by using wilcoxon signed rank test with the result p determined as 0000 Hence the number of p lt 005 To shows that there is significant difference between the number of motor function on superior and inferior extremity before and after having medical rehabilitation
Reference 32 (2000-2015) Keyword Stroke motor function rehabilitation
V
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Rehabilitasi Medik
Terhadap Fungsi Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUD Palembang Bari
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang
Penulis menyadari bahwa dalam proses menyelesaikan skripsi ini banyak
kendaia yang diaiami namun berkat bantuan bimbingan kerjasama dari berbagai
pihak dan terutama berkat Allah SWT kendaia tersebut dapat diatasi
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuma maka
dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan adanya kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempumaan skripsi ini
Akhir kata penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi kita semua Aamiin
Palembang Februari 2017
Tiara Khairina
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JITDUL HALAMAN PENGESAHAN i HALAMAN PERNYATAAN ii HALAMAN PERSEMBAHAN iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI vii DAFTAR T A B E L ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB 1 Pendahuluan 1 11 Latar Belakang 1 12 Rumusan Masalah 3 13 Tujuan Penelitian 3 14 Manfaat Penelitian 4 15 Keaslian Penelitian 4
BAB H Tinjauan Pustaka 6 21 Landasan Teori 6
211 Stroke 6 A Definisi 6 B Faktor Risiko 7 C Klasifikasi 8 D Patofisiologi 10 E Pemeriksaan penunjang 12 F Rehabilitasi pasca stroke 12 G Intervensi fisioterapi 16 H Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Kemampu -
an Fungsi Motorik 20 22 Kerangka Teori 22 23 Hipotesis 23
BAB III Metode Penelitian 24 31 Jenis Penelitian 24 32 Waktu dan Tempat Penelitian 24 33 Populasi dan Sampel 24
331 Populasi Penelitian 24 332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian 24 333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi 25 334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian 25
34 Variabel Penelitian 26 341 Variabel Dependent 26 342 Variabel Independent 26
vii
35 Definisi Operasional 26 36 Cara Pengumpulan Data 27
361 Data Sekunder 27 37 Metode Teknis Analisis Data 27
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data 27 38 Alur Penelitian 29 39 RencanaJadwa Kegiatan 30 310 Anggaran 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 41 Hasil 33 42 Pembahasan 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41 51 Kesimpulan 41 52 Saran 41
DAFTAR PUSTAKA 42 LAMPIRAN 43 BIODATA 55
viii
DAFTAR T A B E L
Tabel Haiaman
Tabel 11 Keaslian Penelitian 5
Tabel 21 Klasifikasi Stroke Menurut Bamford 10
Tabel 22 Index Barthel 14
Tabel 23 Manual Muscle Testing 16
Tabel 31 Definisi Operasional 26
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian 31
Tabel 33 Anggaran 32
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin 33
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia 34
Tabel 43 Fungsi Motorik Ekstremitas Superior Penderita Stroke
Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi
Medik 35
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita Stroke
Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi
Medik 36
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik 37
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Ekstremitas
Superior dan Inferior Sebelum Dan Sesudah 38
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampi ran Halama n
Lampiran 1 Data penderita stroke yang mejalankan rehabilitasi
medik 45
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat 46
Lampiran 3Uji Normalitas 50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat 51
Lampiran 4 Kartu Bimbingan Proposal Skripsi 53
Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 54
Lampiran 6 Surat Tanda Selesai Penelitian 54
xi
BAB I
Pendahuluan
11 Latar belakang
Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan
nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan
oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya
Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di
berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)
Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000
kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya
stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174
kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart
Association 2004)
Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini
berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan
tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes
2013)
Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di
Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun
sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar
lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami
setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi
meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar
12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai
potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)
Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang
berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)
dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan
dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas
selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)
1
2
Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di
bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan
fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita
stroke (Beebe dan Lang 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan
kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara
dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan
dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak
peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan
komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No
1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)
Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan
motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi
neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses
kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis
(Irfan 2010)
Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan
peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan
terapi latihan secara rutin (Stein 2006)
Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat
diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan
sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)
Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian
tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani
(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia
2005)
Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon
bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan
fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke
memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)
3
Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di
Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti
hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik
pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI
12 Rumusan masalah
Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi
motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode
1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016
13 Tujuan penelitian
131 Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan
fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
132 Tujuan khusus
1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum
mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah
mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di
RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan
sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD
4
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
14 Manfaat penelitian
1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi
terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke
2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi
pada penderita yang mengalami stroke
3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan
fisioterapi apabila terkena stroke
15 Keaslian penelitian
Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan
dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik
penderita stroke iskemik
5
Tabel 11 Keaslian penelitian
Nama Judul
Penelitian
Desain
Penelitian
Hasil
Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian
2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan
peningkatan fungsi pendekatan perbedaan
motorik pada cross yang
penderita stroke sectional signifikan
iskemik di Rumah antara fungsi
Sakit PKU motorik pada
Muhammadiyah awal masuk
Surakarta dan setelah
dilakukan
fisioterapi
Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil
Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian
2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan
otot ekstremitas dan post test peningkatan
pada penderita design dengan kekuatan otot
stroke dengan kelompok lengan dan
hemiparesis di kontrol kaki
RSUD Bekasi
BAB II
Tinjauan Pustaka
21 Landasan teori
211 Definisi Stroke
Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris
yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran
Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis
atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam
beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit
yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah
gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu
Mardjono amp Sidharta 2010)
Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi
mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya
aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson
2006)
Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya
gangguan fungsional otak fokal maupun global secara
mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat
gangguan aliran darah otak
Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah
gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian
otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat
bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu
relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan
terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang
dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh
termasuk perintah dari semua gerakan fisik
6
7
212 Faktor risiko stroke
Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-
faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)
A Faktor risiko pasti
i Merokok
i i Peminum alkohol berat
i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy
mines)
iv Usia
Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55
tahun
V Jenis kelamin
Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki
daripada perempuan
vi Ras
Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik
lebih rentan terkena stroke
vii Genetik
B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan
i Kontrasepsi oral
i i Diet
Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam
dan kolestrol meningkatkan risiko stroke
i i i Musim
Musim dingin meningkatkan angka kejadian
stroke
iv Faktor sosial ekonomi
V Obesitas
vi Radar lemak darah abnormal
8
C Penyakit atau marker disease
i Hipertensi
i i Penyakit jantung
i i i TIA
iv Peningkatan hematokrit
V Diabetes mellitus
V Sickle cell disease
V Elevated fibrinogen concentration
V Migraine headaches
IX Carotid bruise
213 Klasifikasi stroke
Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran
manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam
(Mardjono amp Sidharta 2010)
Transient ischemic attack (TIA)
Stroke in evolution
i i i Completed stroke
A Completed stroke hemoragik
B Completed stroke non hemoragik
Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah
iStroke non-hemoragik
a TIA
b Stroke in evolution
c Thrombotic stroke
d Embolic stroke
e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh
proses di luar arteri seperi tumor abses dan
granuloma
i i Stroke hemoragik
9
a Perdarahan intraserebral
b Perdarahan subarachnoid
Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik
menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification
yang akan dijelaskan di (Tabel 21)
10
Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi
Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri
Circulation dysfunction media
Infract (TACI) 2 Hemanopia
(15) 3 Ipsilateral
motor sesory
defisit
Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri
Circulation serebri media
Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang
(35) arteri serebri
anterior
Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri
(Irculation kecil dan dalam
Infract ( LACI)
(25o)
Posterior Cranial nerve Batang otak
Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s
Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital
(25 ) motorsensory
deficit
Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management
214 Patofisiologi stroke
Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke
otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak
dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan
kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara
11
umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti
(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral
Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak
ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah
penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya
belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan
menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)
Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar
daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah
hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion
area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran
terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel
otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor
waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat
berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)
Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme
kematian sel otak (Misbach 2007)
Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan
sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat
timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik
(Misbach 2007)
Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent
death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau
shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler
dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat
bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat
toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)
Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran
lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin
lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang
berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan
12
pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi
membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap
metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu
mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis
(Misbach 2007)
215 Pemeriksaan Penunjang Stroke
Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang
diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI
tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan
hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa
(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)
Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum
dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi
platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah
CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara
stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)
216 Rehabilitasi Pasca Stroke
Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk
mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan
memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini
adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan
penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi
pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik
memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi
berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu atau kelompok untuk
mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik
13
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi
(Kemenkes 2001)
Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)
diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi
dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari
tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)
(Irfan 2010)
Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang
vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen
sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi
kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah
proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)
Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya
cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak
didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi
Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis
duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi
atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)
Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang
dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen
fisioterapi
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH REHABILITASI MEDIK TERHADAP FUNGSI MOTORIK PENDERITA
STROKE ISKEMIK DI RSUD PALEMBANG BARI
Dipersiapkan dan disusun oleh Tiara khairina
NEVf 702013012
Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S Ked)
Pada tanggal 8 Februari 2017
Menyetujui
dr Mitayani MSi Med Pembimbing Kedua
Dekan ^ Fakultas Kedokteran
PERNYATAAN
Dengan ini saya menerangkan bahwa
1 Karya tulis saya skripsi ini adalah asli dan belum pemah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik baik di Universitas Muhammadiyah
Palembang maupun Perguruan Tinggi lainnya
2 Karya tulis ini mumi gagasan mmusan dan penelitian saya sendiri tanpa
bantuan pihak lain kecuali arahan Tim Pembimbing
3 Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain kecuali secara tertulis dengan dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka
4 Pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pemyataan ini maka saya
bersedia menerima sanksi akademik atau sanksi lainnya sesuai dengan norma
yang berlaku di Perguman Tinggi ini
Palembang Februari 2017
Yang membuat pemyataan
(Tiara Khairina)
NIM 702013012
ii
PERSETIIJUAN PENGALIHAN HAK PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Dengan penyerahan naskah artikel dan softcopy berjudul Pengaruh Rehabilitasi
Medik Terhadap Fungsi Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUD Palembang
Bari Kepada unit penelitian dan pengabdian masyarakat (UP2M) Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang (FK-UMP) Saya
Nama Tiara Khairina
Nim 703013012
Program Studi Pendidikan Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang
Jenis Karya Ilmiah Skripsi
Demi pembangunan ilmu pegetahuan setuju memberikan kepada FK-UMP
Pengalihan Hak Cipta dan publikasi Bebas Royalti atas Karya Ilmiah Naskah dan
softcopy diatas Dengan has tersebut FK-UMP berhak menyimpan
mengalihmediaformatkan dalam bentu pangkalan data [database]
mendistribusikan menampilkan mempublikasikan di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari Saya seiama tetap
mencantumkan nama Saya dan Saya memberikan wewenang kepada pihak FK-
UMP untuk menentukan salah satu Pembimbing sebagai Penulis Utama dalam
Publikasi segala bentuk tuntulan hokum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta
dalam Karya ilmiah ini menjadi tanggung jawab Saya pribadi
Demikian pemyataan ini Saya buat dengan sebenamya
Dibuat di Palembang
Pada tanggal 17 Februari 2017
Yang Menyetujui
E R A I
51AEF35266074fll-^ ^
6^00 4k EHftMBP BUPIAH bull ENAMUP RUPIAH
Tiara khairina
NIM 702013012
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO
ltBanya((fygagaCan daCtm fiidup im SigJtnafpn orang tidafijmenyadari Setapa
defigtnya mertH^ dengan fffSeriuisdan saat merely menyerad
-(UumasAfva ^Edison)
Dengan izdn-Mu ya Allah ku persembahkan karya ini untuk
bull Kepada ibu saya dr Dewi Etikawati dan nenek saya Zubaidah Bermawi
yang sudah mcndukung saya secara rohani maupun materi
bull Kepada ayah saya Hendarsyah
bull Kepada adik adik saya Shafira Ramadhani Sauqi Ridho
bull Kepada pembimbing skripsi saya dr Budiman Juniwijaya SpS dan dr
Mitayani MsiMed yang telah memberikan nasihat saran dan ilmu yang
bermanfaat serta meluangkan waktunya untuk membimbing skripsi ini
hingga selesai
bull Kepada penguji skripsi saya dr Amrizal SpPD yang sudah meluangkan
waktu untuk menjadi penguji skripsi saya
bull Teman-teman terdekat saya (CHATgroup dan tcman teman SMA sayz)
yang seialu dapat memberikan keceriaan semangat dan bantuan di saat
menghadapi kesulitaa
bull Dan seluruh teman-teman angkatan 2013 (Genome Hexa) yang telah
banyak memberikan bantuan seiama proses perkuliahan di tahap
akademik
iii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
F A K U L T A S K E D O K T E R A N
SKRHraquoSI JANUARI2017
Tiara Khairina
PENGARUH REHABH^ITASI M E D I K TERHADAP FUNGSI M O T O R I K PENDERITA
S T R O K E I S K E M I K DI RSUD PALEMBANG BARI
vi + 46 haiaman + 13 tabel + 1 gambar + 6 lampiran
ABSTRAK
Stroke adalah teijadinya gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat gangguan aliran darah otak Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 dan merupakan penyebab kecacatan nomor 1 di Indonesia Rehabilitasi medik adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecacatan yang disebabkan oleh serangan stroke Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke iskemik Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional data diambil dari rekam medis RSUD Palembang Bari Sampel penelitian ini adalah penderita stroke iskemik yang melakukan fisioterapi di RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016 dengan besar sampel sebanyak 34 sampel Sampel penelitian ini diambil dengan cara total sampling Untuk mengetahui adakah perbedaan antara nilai fungsi motorik sebelum dan sesudah di rehabilitasi medik digunakan uji Wilcoxon Signed Rank didapatkan nilai p 0000 artinya nilai p lt 005 dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara nilai fungsi motorik pada ektremitas superior dan inferior sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Referensi 32 (2000-2015) Kata kunci Stroke nilai fungsi motorik rehabilitasi medik
iv
MUHAMMADIYAH PALEMBANG UNIVERSITY
M E D I C A L SCHOOL
MINI THESIS JANUARY 2017
Tiara Khairina
T H E IMPACT O F REHABILITATION FOR MOTOR FUNCTION O F
ISCHEMIC S T R O K E PATIENT IN RSUD PALEMBANG BARI
vi + 46 page + 13 table + 1 picture + 6 attachment
ABSTRACT
The definition of stroke is when there are malfunction occurs on focal brain or global which happens suddenly and determined as acute and appears more than two hours caused by the interruption or reduction of blood supply to the brain Stroke death rate in Indonesia is 15 and also became the highest cause of disability Medical rehabilitation is one of the ways to reduce the disability caused by ischemic brain attack The purpose of this research is to find and to explore the relation between physical therapy and the increase of motor function on ischemic stroke patient The type of this research is Analytic Observational with the cross sectional method using data from medical record of RSUD Palembang Bari The sample for this research is ischemic stroke patient who had done physical therapy at RSUD Palembang BARI on the period of U^ October 2015 until October 2016 with the total of 34 samples All of the sample on this research taken by total sampling method To know the difference of motor function before and after rehabilitation by using wilcoxon signed rank test with the result p determined as 0000 Hence the number of p lt 005 To shows that there is significant difference between the number of motor function on superior and inferior extremity before and after having medical rehabilitation
Reference 32 (2000-2015) Keyword Stroke motor function rehabilitation
V
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Rehabilitasi Medik
Terhadap Fungsi Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUD Palembang Bari
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang
Penulis menyadari bahwa dalam proses menyelesaikan skripsi ini banyak
kendaia yang diaiami namun berkat bantuan bimbingan kerjasama dari berbagai
pihak dan terutama berkat Allah SWT kendaia tersebut dapat diatasi
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuma maka
dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan adanya kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempumaan skripsi ini
Akhir kata penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi kita semua Aamiin
Palembang Februari 2017
Tiara Khairina
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JITDUL HALAMAN PENGESAHAN i HALAMAN PERNYATAAN ii HALAMAN PERSEMBAHAN iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI vii DAFTAR T A B E L ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB 1 Pendahuluan 1 11 Latar Belakang 1 12 Rumusan Masalah 3 13 Tujuan Penelitian 3 14 Manfaat Penelitian 4 15 Keaslian Penelitian 4
BAB H Tinjauan Pustaka 6 21 Landasan Teori 6
211 Stroke 6 A Definisi 6 B Faktor Risiko 7 C Klasifikasi 8 D Patofisiologi 10 E Pemeriksaan penunjang 12 F Rehabilitasi pasca stroke 12 G Intervensi fisioterapi 16 H Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Kemampu -
an Fungsi Motorik 20 22 Kerangka Teori 22 23 Hipotesis 23
BAB III Metode Penelitian 24 31 Jenis Penelitian 24 32 Waktu dan Tempat Penelitian 24 33 Populasi dan Sampel 24
331 Populasi Penelitian 24 332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian 24 333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi 25 334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian 25
34 Variabel Penelitian 26 341 Variabel Dependent 26 342 Variabel Independent 26
vii
35 Definisi Operasional 26 36 Cara Pengumpulan Data 27
361 Data Sekunder 27 37 Metode Teknis Analisis Data 27
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data 27 38 Alur Penelitian 29 39 RencanaJadwa Kegiatan 30 310 Anggaran 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 41 Hasil 33 42 Pembahasan 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41 51 Kesimpulan 41 52 Saran 41
DAFTAR PUSTAKA 42 LAMPIRAN 43 BIODATA 55
viii
DAFTAR T A B E L
Tabel Haiaman
Tabel 11 Keaslian Penelitian 5
Tabel 21 Klasifikasi Stroke Menurut Bamford 10
Tabel 22 Index Barthel 14
Tabel 23 Manual Muscle Testing 16
Tabel 31 Definisi Operasional 26
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian 31
Tabel 33 Anggaran 32
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin 33
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia 34
Tabel 43 Fungsi Motorik Ekstremitas Superior Penderita Stroke
Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi
Medik 35
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita Stroke
Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi
Medik 36
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik 37
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Ekstremitas
Superior dan Inferior Sebelum Dan Sesudah 38
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampi ran Halama n
Lampiran 1 Data penderita stroke yang mejalankan rehabilitasi
medik 45
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat 46
Lampiran 3Uji Normalitas 50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat 51
Lampiran 4 Kartu Bimbingan Proposal Skripsi 53
Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 54
Lampiran 6 Surat Tanda Selesai Penelitian 54
xi
BAB I
Pendahuluan
11 Latar belakang
Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan
nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan
oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya
Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di
berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)
Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000
kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya
stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174
kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart
Association 2004)
Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini
berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan
tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes
2013)
Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di
Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun
sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar
lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami
setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi
meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar
12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai
potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)
Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang
berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)
dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan
dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas
selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)
1
2
Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di
bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan
fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita
stroke (Beebe dan Lang 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan
kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara
dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan
dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak
peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan
komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No
1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)
Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan
motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi
neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses
kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis
(Irfan 2010)
Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan
peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan
terapi latihan secara rutin (Stein 2006)
Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat
diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan
sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)
Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian
tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani
(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia
2005)
Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon
bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan
fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke
memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)
3
Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di
Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti
hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik
pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI
12 Rumusan masalah
Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi
motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode
1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016
13 Tujuan penelitian
131 Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan
fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
132 Tujuan khusus
1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum
mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah
mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di
RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan
sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD
4
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
14 Manfaat penelitian
1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi
terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke
2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi
pada penderita yang mengalami stroke
3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan
fisioterapi apabila terkena stroke
15 Keaslian penelitian
Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan
dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik
penderita stroke iskemik
5
Tabel 11 Keaslian penelitian
Nama Judul
Penelitian
Desain
Penelitian
Hasil
Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian
2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan
peningkatan fungsi pendekatan perbedaan
motorik pada cross yang
penderita stroke sectional signifikan
iskemik di Rumah antara fungsi
Sakit PKU motorik pada
Muhammadiyah awal masuk
Surakarta dan setelah
dilakukan
fisioterapi
Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil
Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian
2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan
otot ekstremitas dan post test peningkatan
pada penderita design dengan kekuatan otot
stroke dengan kelompok lengan dan
hemiparesis di kontrol kaki
RSUD Bekasi
BAB II
Tinjauan Pustaka
21 Landasan teori
211 Definisi Stroke
Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris
yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran
Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis
atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam
beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit
yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah
gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu
Mardjono amp Sidharta 2010)
Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi
mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya
aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson
2006)
Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya
gangguan fungsional otak fokal maupun global secara
mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat
gangguan aliran darah otak
Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah
gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian
otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat
bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu
relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan
terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang
dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh
termasuk perintah dari semua gerakan fisik
6
7
212 Faktor risiko stroke
Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-
faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)
A Faktor risiko pasti
i Merokok
i i Peminum alkohol berat
i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy
mines)
iv Usia
Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55
tahun
V Jenis kelamin
Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki
daripada perempuan
vi Ras
Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik
lebih rentan terkena stroke
vii Genetik
B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan
i Kontrasepsi oral
i i Diet
Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam
dan kolestrol meningkatkan risiko stroke
i i i Musim
Musim dingin meningkatkan angka kejadian
stroke
iv Faktor sosial ekonomi
V Obesitas
vi Radar lemak darah abnormal
8
C Penyakit atau marker disease
i Hipertensi
i i Penyakit jantung
i i i TIA
iv Peningkatan hematokrit
V Diabetes mellitus
V Sickle cell disease
V Elevated fibrinogen concentration
V Migraine headaches
IX Carotid bruise
213 Klasifikasi stroke
Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran
manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam
(Mardjono amp Sidharta 2010)
Transient ischemic attack (TIA)
Stroke in evolution
i i i Completed stroke
A Completed stroke hemoragik
B Completed stroke non hemoragik
Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah
iStroke non-hemoragik
a TIA
b Stroke in evolution
c Thrombotic stroke
d Embolic stroke
e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh
proses di luar arteri seperi tumor abses dan
granuloma
i i Stroke hemoragik
9
a Perdarahan intraserebral
b Perdarahan subarachnoid
Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik
menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification
yang akan dijelaskan di (Tabel 21)
10
Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi
Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri
Circulation dysfunction media
Infract (TACI) 2 Hemanopia
(15) 3 Ipsilateral
motor sesory
defisit
Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri
Circulation serebri media
Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang
(35) arteri serebri
anterior
Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri
(Irculation kecil dan dalam
Infract ( LACI)
(25o)
Posterior Cranial nerve Batang otak
Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s
Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital
(25 ) motorsensory
deficit
Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management
214 Patofisiologi stroke
Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke
otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak
dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan
kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara
11
umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti
(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral
Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak
ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah
penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya
belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan
menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)
Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar
daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah
hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion
area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran
terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel
otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor
waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat
berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)
Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme
kematian sel otak (Misbach 2007)
Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan
sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat
timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik
(Misbach 2007)
Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent
death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau
shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler
dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat
bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat
toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)
Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran
lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin
lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang
berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan
12
pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi
membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap
metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu
mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis
(Misbach 2007)
215 Pemeriksaan Penunjang Stroke
Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang
diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI
tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan
hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa
(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)
Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum
dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi
platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah
CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara
stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)
216 Rehabilitasi Pasca Stroke
Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk
mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan
memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini
adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan
penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi
pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik
memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi
berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu atau kelompok untuk
mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik
13
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi
(Kemenkes 2001)
Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)
diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi
dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari
tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)
(Irfan 2010)
Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang
vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen
sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi
kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah
proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)
Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya
cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak
didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi
Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis
duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi
atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)
Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang
dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen
fisioterapi
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
PERNYATAAN
Dengan ini saya menerangkan bahwa
1 Karya tulis saya skripsi ini adalah asli dan belum pemah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik baik di Universitas Muhammadiyah
Palembang maupun Perguruan Tinggi lainnya
2 Karya tulis ini mumi gagasan mmusan dan penelitian saya sendiri tanpa
bantuan pihak lain kecuali arahan Tim Pembimbing
3 Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain kecuali secara tertulis dengan dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka
4 Pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pemyataan ini maka saya
bersedia menerima sanksi akademik atau sanksi lainnya sesuai dengan norma
yang berlaku di Perguman Tinggi ini
Palembang Februari 2017
Yang membuat pemyataan
(Tiara Khairina)
NIM 702013012
ii
PERSETIIJUAN PENGALIHAN HAK PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Dengan penyerahan naskah artikel dan softcopy berjudul Pengaruh Rehabilitasi
Medik Terhadap Fungsi Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUD Palembang
Bari Kepada unit penelitian dan pengabdian masyarakat (UP2M) Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang (FK-UMP) Saya
Nama Tiara Khairina
Nim 703013012
Program Studi Pendidikan Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang
Jenis Karya Ilmiah Skripsi
Demi pembangunan ilmu pegetahuan setuju memberikan kepada FK-UMP
Pengalihan Hak Cipta dan publikasi Bebas Royalti atas Karya Ilmiah Naskah dan
softcopy diatas Dengan has tersebut FK-UMP berhak menyimpan
mengalihmediaformatkan dalam bentu pangkalan data [database]
mendistribusikan menampilkan mempublikasikan di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari Saya seiama tetap
mencantumkan nama Saya dan Saya memberikan wewenang kepada pihak FK-
UMP untuk menentukan salah satu Pembimbing sebagai Penulis Utama dalam
Publikasi segala bentuk tuntulan hokum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta
dalam Karya ilmiah ini menjadi tanggung jawab Saya pribadi
Demikian pemyataan ini Saya buat dengan sebenamya
Dibuat di Palembang
Pada tanggal 17 Februari 2017
Yang Menyetujui
E R A I
51AEF35266074fll-^ ^
6^00 4k EHftMBP BUPIAH bull ENAMUP RUPIAH
Tiara khairina
NIM 702013012
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO
ltBanya((fygagaCan daCtm fiidup im SigJtnafpn orang tidafijmenyadari Setapa
defigtnya mertH^ dengan fffSeriuisdan saat merely menyerad
-(UumasAfva ^Edison)
Dengan izdn-Mu ya Allah ku persembahkan karya ini untuk
bull Kepada ibu saya dr Dewi Etikawati dan nenek saya Zubaidah Bermawi
yang sudah mcndukung saya secara rohani maupun materi
bull Kepada ayah saya Hendarsyah
bull Kepada adik adik saya Shafira Ramadhani Sauqi Ridho
bull Kepada pembimbing skripsi saya dr Budiman Juniwijaya SpS dan dr
Mitayani MsiMed yang telah memberikan nasihat saran dan ilmu yang
bermanfaat serta meluangkan waktunya untuk membimbing skripsi ini
hingga selesai
bull Kepada penguji skripsi saya dr Amrizal SpPD yang sudah meluangkan
waktu untuk menjadi penguji skripsi saya
bull Teman-teman terdekat saya (CHATgroup dan tcman teman SMA sayz)
yang seialu dapat memberikan keceriaan semangat dan bantuan di saat
menghadapi kesulitaa
bull Dan seluruh teman-teman angkatan 2013 (Genome Hexa) yang telah
banyak memberikan bantuan seiama proses perkuliahan di tahap
akademik
iii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
F A K U L T A S K E D O K T E R A N
SKRHraquoSI JANUARI2017
Tiara Khairina
PENGARUH REHABH^ITASI M E D I K TERHADAP FUNGSI M O T O R I K PENDERITA
S T R O K E I S K E M I K DI RSUD PALEMBANG BARI
vi + 46 haiaman + 13 tabel + 1 gambar + 6 lampiran
ABSTRAK
Stroke adalah teijadinya gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat gangguan aliran darah otak Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 dan merupakan penyebab kecacatan nomor 1 di Indonesia Rehabilitasi medik adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecacatan yang disebabkan oleh serangan stroke Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke iskemik Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional data diambil dari rekam medis RSUD Palembang Bari Sampel penelitian ini adalah penderita stroke iskemik yang melakukan fisioterapi di RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016 dengan besar sampel sebanyak 34 sampel Sampel penelitian ini diambil dengan cara total sampling Untuk mengetahui adakah perbedaan antara nilai fungsi motorik sebelum dan sesudah di rehabilitasi medik digunakan uji Wilcoxon Signed Rank didapatkan nilai p 0000 artinya nilai p lt 005 dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara nilai fungsi motorik pada ektremitas superior dan inferior sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Referensi 32 (2000-2015) Kata kunci Stroke nilai fungsi motorik rehabilitasi medik
iv
MUHAMMADIYAH PALEMBANG UNIVERSITY
M E D I C A L SCHOOL
MINI THESIS JANUARY 2017
Tiara Khairina
T H E IMPACT O F REHABILITATION FOR MOTOR FUNCTION O F
ISCHEMIC S T R O K E PATIENT IN RSUD PALEMBANG BARI
vi + 46 page + 13 table + 1 picture + 6 attachment
ABSTRACT
The definition of stroke is when there are malfunction occurs on focal brain or global which happens suddenly and determined as acute and appears more than two hours caused by the interruption or reduction of blood supply to the brain Stroke death rate in Indonesia is 15 and also became the highest cause of disability Medical rehabilitation is one of the ways to reduce the disability caused by ischemic brain attack The purpose of this research is to find and to explore the relation between physical therapy and the increase of motor function on ischemic stroke patient The type of this research is Analytic Observational with the cross sectional method using data from medical record of RSUD Palembang Bari The sample for this research is ischemic stroke patient who had done physical therapy at RSUD Palembang BARI on the period of U^ October 2015 until October 2016 with the total of 34 samples All of the sample on this research taken by total sampling method To know the difference of motor function before and after rehabilitation by using wilcoxon signed rank test with the result p determined as 0000 Hence the number of p lt 005 To shows that there is significant difference between the number of motor function on superior and inferior extremity before and after having medical rehabilitation
Reference 32 (2000-2015) Keyword Stroke motor function rehabilitation
V
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Rehabilitasi Medik
Terhadap Fungsi Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUD Palembang Bari
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang
Penulis menyadari bahwa dalam proses menyelesaikan skripsi ini banyak
kendaia yang diaiami namun berkat bantuan bimbingan kerjasama dari berbagai
pihak dan terutama berkat Allah SWT kendaia tersebut dapat diatasi
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuma maka
dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan adanya kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempumaan skripsi ini
Akhir kata penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi kita semua Aamiin
Palembang Februari 2017
Tiara Khairina
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JITDUL HALAMAN PENGESAHAN i HALAMAN PERNYATAAN ii HALAMAN PERSEMBAHAN iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI vii DAFTAR T A B E L ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB 1 Pendahuluan 1 11 Latar Belakang 1 12 Rumusan Masalah 3 13 Tujuan Penelitian 3 14 Manfaat Penelitian 4 15 Keaslian Penelitian 4
BAB H Tinjauan Pustaka 6 21 Landasan Teori 6
211 Stroke 6 A Definisi 6 B Faktor Risiko 7 C Klasifikasi 8 D Patofisiologi 10 E Pemeriksaan penunjang 12 F Rehabilitasi pasca stroke 12 G Intervensi fisioterapi 16 H Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Kemampu -
an Fungsi Motorik 20 22 Kerangka Teori 22 23 Hipotesis 23
BAB III Metode Penelitian 24 31 Jenis Penelitian 24 32 Waktu dan Tempat Penelitian 24 33 Populasi dan Sampel 24
331 Populasi Penelitian 24 332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian 24 333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi 25 334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian 25
34 Variabel Penelitian 26 341 Variabel Dependent 26 342 Variabel Independent 26
vii
35 Definisi Operasional 26 36 Cara Pengumpulan Data 27
361 Data Sekunder 27 37 Metode Teknis Analisis Data 27
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data 27 38 Alur Penelitian 29 39 RencanaJadwa Kegiatan 30 310 Anggaran 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 41 Hasil 33 42 Pembahasan 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41 51 Kesimpulan 41 52 Saran 41
DAFTAR PUSTAKA 42 LAMPIRAN 43 BIODATA 55
viii
DAFTAR T A B E L
Tabel Haiaman
Tabel 11 Keaslian Penelitian 5
Tabel 21 Klasifikasi Stroke Menurut Bamford 10
Tabel 22 Index Barthel 14
Tabel 23 Manual Muscle Testing 16
Tabel 31 Definisi Operasional 26
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian 31
Tabel 33 Anggaran 32
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin 33
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia 34
Tabel 43 Fungsi Motorik Ekstremitas Superior Penderita Stroke
Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi
Medik 35
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita Stroke
Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi
Medik 36
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik 37
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Ekstremitas
Superior dan Inferior Sebelum Dan Sesudah 38
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampi ran Halama n
Lampiran 1 Data penderita stroke yang mejalankan rehabilitasi
medik 45
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat 46
Lampiran 3Uji Normalitas 50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat 51
Lampiran 4 Kartu Bimbingan Proposal Skripsi 53
Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 54
Lampiran 6 Surat Tanda Selesai Penelitian 54
xi
BAB I
Pendahuluan
11 Latar belakang
Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan
nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan
oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya
Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di
berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)
Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000
kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya
stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174
kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart
Association 2004)
Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini
berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan
tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes
2013)
Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di
Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun
sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar
lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami
setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi
meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar
12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai
potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)
Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang
berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)
dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan
dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas
selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)
1
2
Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di
bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan
fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita
stroke (Beebe dan Lang 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan
kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara
dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan
dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak
peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan
komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No
1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)
Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan
motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi
neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses
kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis
(Irfan 2010)
Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan
peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan
terapi latihan secara rutin (Stein 2006)
Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat
diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan
sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)
Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian
tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani
(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia
2005)
Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon
bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan
fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke
memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)
3
Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di
Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti
hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik
pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI
12 Rumusan masalah
Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi
motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode
1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016
13 Tujuan penelitian
131 Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan
fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
132 Tujuan khusus
1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum
mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah
mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di
RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan
sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD
4
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
14 Manfaat penelitian
1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi
terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke
2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi
pada penderita yang mengalami stroke
3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan
fisioterapi apabila terkena stroke
15 Keaslian penelitian
Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan
dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik
penderita stroke iskemik
5
Tabel 11 Keaslian penelitian
Nama Judul
Penelitian
Desain
Penelitian
Hasil
Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian
2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan
peningkatan fungsi pendekatan perbedaan
motorik pada cross yang
penderita stroke sectional signifikan
iskemik di Rumah antara fungsi
Sakit PKU motorik pada
Muhammadiyah awal masuk
Surakarta dan setelah
dilakukan
fisioterapi
Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil
Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian
2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan
otot ekstremitas dan post test peningkatan
pada penderita design dengan kekuatan otot
stroke dengan kelompok lengan dan
hemiparesis di kontrol kaki
RSUD Bekasi
BAB II
Tinjauan Pustaka
21 Landasan teori
211 Definisi Stroke
Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris
yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran
Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis
atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam
beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit
yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah
gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu
Mardjono amp Sidharta 2010)
Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi
mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya
aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson
2006)
Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya
gangguan fungsional otak fokal maupun global secara
mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat
gangguan aliran darah otak
Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah
gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian
otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat
bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu
relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan
terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang
dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh
termasuk perintah dari semua gerakan fisik
6
7
212 Faktor risiko stroke
Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-
faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)
A Faktor risiko pasti
i Merokok
i i Peminum alkohol berat
i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy
mines)
iv Usia
Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55
tahun
V Jenis kelamin
Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki
daripada perempuan
vi Ras
Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik
lebih rentan terkena stroke
vii Genetik
B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan
i Kontrasepsi oral
i i Diet
Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam
dan kolestrol meningkatkan risiko stroke
i i i Musim
Musim dingin meningkatkan angka kejadian
stroke
iv Faktor sosial ekonomi
V Obesitas
vi Radar lemak darah abnormal
8
C Penyakit atau marker disease
i Hipertensi
i i Penyakit jantung
i i i TIA
iv Peningkatan hematokrit
V Diabetes mellitus
V Sickle cell disease
V Elevated fibrinogen concentration
V Migraine headaches
IX Carotid bruise
213 Klasifikasi stroke
Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran
manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam
(Mardjono amp Sidharta 2010)
Transient ischemic attack (TIA)
Stroke in evolution
i i i Completed stroke
A Completed stroke hemoragik
B Completed stroke non hemoragik
Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah
iStroke non-hemoragik
a TIA
b Stroke in evolution
c Thrombotic stroke
d Embolic stroke
e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh
proses di luar arteri seperi tumor abses dan
granuloma
i i Stroke hemoragik
9
a Perdarahan intraserebral
b Perdarahan subarachnoid
Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik
menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification
yang akan dijelaskan di (Tabel 21)
10
Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi
Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri
Circulation dysfunction media
Infract (TACI) 2 Hemanopia
(15) 3 Ipsilateral
motor sesory
defisit
Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri
Circulation serebri media
Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang
(35) arteri serebri
anterior
Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri
(Irculation kecil dan dalam
Infract ( LACI)
(25o)
Posterior Cranial nerve Batang otak
Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s
Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital
(25 ) motorsensory
deficit
Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management
214 Patofisiologi stroke
Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke
otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak
dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan
kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara
11
umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti
(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral
Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak
ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah
penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya
belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan
menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)
Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar
daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah
hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion
area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran
terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel
otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor
waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat
berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)
Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme
kematian sel otak (Misbach 2007)
Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan
sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat
timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik
(Misbach 2007)
Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent
death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau
shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler
dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat
bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat
toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)
Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran
lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin
lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang
berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan
12
pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi
membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap
metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu
mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis
(Misbach 2007)
215 Pemeriksaan Penunjang Stroke
Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang
diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI
tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan
hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa
(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)
Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum
dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi
platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah
CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara
stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)
216 Rehabilitasi Pasca Stroke
Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk
mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan
memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini
adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan
penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi
pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik
memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi
berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu atau kelompok untuk
mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik
13
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi
(Kemenkes 2001)
Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)
diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi
dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari
tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)
(Irfan 2010)
Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang
vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen
sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi
kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah
proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)
Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya
cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak
didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi
Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis
duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi
atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)
Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang
dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen
fisioterapi
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
PERSETIIJUAN PENGALIHAN HAK PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Dengan penyerahan naskah artikel dan softcopy berjudul Pengaruh Rehabilitasi
Medik Terhadap Fungsi Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUD Palembang
Bari Kepada unit penelitian dan pengabdian masyarakat (UP2M) Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang (FK-UMP) Saya
Nama Tiara Khairina
Nim 703013012
Program Studi Pendidikan Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang
Jenis Karya Ilmiah Skripsi
Demi pembangunan ilmu pegetahuan setuju memberikan kepada FK-UMP
Pengalihan Hak Cipta dan publikasi Bebas Royalti atas Karya Ilmiah Naskah dan
softcopy diatas Dengan has tersebut FK-UMP berhak menyimpan
mengalihmediaformatkan dalam bentu pangkalan data [database]
mendistribusikan menampilkan mempublikasikan di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari Saya seiama tetap
mencantumkan nama Saya dan Saya memberikan wewenang kepada pihak FK-
UMP untuk menentukan salah satu Pembimbing sebagai Penulis Utama dalam
Publikasi segala bentuk tuntulan hokum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta
dalam Karya ilmiah ini menjadi tanggung jawab Saya pribadi
Demikian pemyataan ini Saya buat dengan sebenamya
Dibuat di Palembang
Pada tanggal 17 Februari 2017
Yang Menyetujui
E R A I
51AEF35266074fll-^ ^
6^00 4k EHftMBP BUPIAH bull ENAMUP RUPIAH
Tiara khairina
NIM 702013012
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO
ltBanya((fygagaCan daCtm fiidup im SigJtnafpn orang tidafijmenyadari Setapa
defigtnya mertH^ dengan fffSeriuisdan saat merely menyerad
-(UumasAfva ^Edison)
Dengan izdn-Mu ya Allah ku persembahkan karya ini untuk
bull Kepada ibu saya dr Dewi Etikawati dan nenek saya Zubaidah Bermawi
yang sudah mcndukung saya secara rohani maupun materi
bull Kepada ayah saya Hendarsyah
bull Kepada adik adik saya Shafira Ramadhani Sauqi Ridho
bull Kepada pembimbing skripsi saya dr Budiman Juniwijaya SpS dan dr
Mitayani MsiMed yang telah memberikan nasihat saran dan ilmu yang
bermanfaat serta meluangkan waktunya untuk membimbing skripsi ini
hingga selesai
bull Kepada penguji skripsi saya dr Amrizal SpPD yang sudah meluangkan
waktu untuk menjadi penguji skripsi saya
bull Teman-teman terdekat saya (CHATgroup dan tcman teman SMA sayz)
yang seialu dapat memberikan keceriaan semangat dan bantuan di saat
menghadapi kesulitaa
bull Dan seluruh teman-teman angkatan 2013 (Genome Hexa) yang telah
banyak memberikan bantuan seiama proses perkuliahan di tahap
akademik
iii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
F A K U L T A S K E D O K T E R A N
SKRHraquoSI JANUARI2017
Tiara Khairina
PENGARUH REHABH^ITASI M E D I K TERHADAP FUNGSI M O T O R I K PENDERITA
S T R O K E I S K E M I K DI RSUD PALEMBANG BARI
vi + 46 haiaman + 13 tabel + 1 gambar + 6 lampiran
ABSTRAK
Stroke adalah teijadinya gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat gangguan aliran darah otak Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 dan merupakan penyebab kecacatan nomor 1 di Indonesia Rehabilitasi medik adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecacatan yang disebabkan oleh serangan stroke Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke iskemik Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional data diambil dari rekam medis RSUD Palembang Bari Sampel penelitian ini adalah penderita stroke iskemik yang melakukan fisioterapi di RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016 dengan besar sampel sebanyak 34 sampel Sampel penelitian ini diambil dengan cara total sampling Untuk mengetahui adakah perbedaan antara nilai fungsi motorik sebelum dan sesudah di rehabilitasi medik digunakan uji Wilcoxon Signed Rank didapatkan nilai p 0000 artinya nilai p lt 005 dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara nilai fungsi motorik pada ektremitas superior dan inferior sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Referensi 32 (2000-2015) Kata kunci Stroke nilai fungsi motorik rehabilitasi medik
iv
MUHAMMADIYAH PALEMBANG UNIVERSITY
M E D I C A L SCHOOL
MINI THESIS JANUARY 2017
Tiara Khairina
T H E IMPACT O F REHABILITATION FOR MOTOR FUNCTION O F
ISCHEMIC S T R O K E PATIENT IN RSUD PALEMBANG BARI
vi + 46 page + 13 table + 1 picture + 6 attachment
ABSTRACT
The definition of stroke is when there are malfunction occurs on focal brain or global which happens suddenly and determined as acute and appears more than two hours caused by the interruption or reduction of blood supply to the brain Stroke death rate in Indonesia is 15 and also became the highest cause of disability Medical rehabilitation is one of the ways to reduce the disability caused by ischemic brain attack The purpose of this research is to find and to explore the relation between physical therapy and the increase of motor function on ischemic stroke patient The type of this research is Analytic Observational with the cross sectional method using data from medical record of RSUD Palembang Bari The sample for this research is ischemic stroke patient who had done physical therapy at RSUD Palembang BARI on the period of U^ October 2015 until October 2016 with the total of 34 samples All of the sample on this research taken by total sampling method To know the difference of motor function before and after rehabilitation by using wilcoxon signed rank test with the result p determined as 0000 Hence the number of p lt 005 To shows that there is significant difference between the number of motor function on superior and inferior extremity before and after having medical rehabilitation
Reference 32 (2000-2015) Keyword Stroke motor function rehabilitation
V
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Rehabilitasi Medik
Terhadap Fungsi Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUD Palembang Bari
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang
Penulis menyadari bahwa dalam proses menyelesaikan skripsi ini banyak
kendaia yang diaiami namun berkat bantuan bimbingan kerjasama dari berbagai
pihak dan terutama berkat Allah SWT kendaia tersebut dapat diatasi
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuma maka
dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan adanya kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempumaan skripsi ini
Akhir kata penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi kita semua Aamiin
Palembang Februari 2017
Tiara Khairina
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JITDUL HALAMAN PENGESAHAN i HALAMAN PERNYATAAN ii HALAMAN PERSEMBAHAN iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI vii DAFTAR T A B E L ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB 1 Pendahuluan 1 11 Latar Belakang 1 12 Rumusan Masalah 3 13 Tujuan Penelitian 3 14 Manfaat Penelitian 4 15 Keaslian Penelitian 4
BAB H Tinjauan Pustaka 6 21 Landasan Teori 6
211 Stroke 6 A Definisi 6 B Faktor Risiko 7 C Klasifikasi 8 D Patofisiologi 10 E Pemeriksaan penunjang 12 F Rehabilitasi pasca stroke 12 G Intervensi fisioterapi 16 H Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Kemampu -
an Fungsi Motorik 20 22 Kerangka Teori 22 23 Hipotesis 23
BAB III Metode Penelitian 24 31 Jenis Penelitian 24 32 Waktu dan Tempat Penelitian 24 33 Populasi dan Sampel 24
331 Populasi Penelitian 24 332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian 24 333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi 25 334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian 25
34 Variabel Penelitian 26 341 Variabel Dependent 26 342 Variabel Independent 26
vii
35 Definisi Operasional 26 36 Cara Pengumpulan Data 27
361 Data Sekunder 27 37 Metode Teknis Analisis Data 27
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data 27 38 Alur Penelitian 29 39 RencanaJadwa Kegiatan 30 310 Anggaran 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 41 Hasil 33 42 Pembahasan 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41 51 Kesimpulan 41 52 Saran 41
DAFTAR PUSTAKA 42 LAMPIRAN 43 BIODATA 55
viii
DAFTAR T A B E L
Tabel Haiaman
Tabel 11 Keaslian Penelitian 5
Tabel 21 Klasifikasi Stroke Menurut Bamford 10
Tabel 22 Index Barthel 14
Tabel 23 Manual Muscle Testing 16
Tabel 31 Definisi Operasional 26
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian 31
Tabel 33 Anggaran 32
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin 33
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia 34
Tabel 43 Fungsi Motorik Ekstremitas Superior Penderita Stroke
Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi
Medik 35
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita Stroke
Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi
Medik 36
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik 37
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Ekstremitas
Superior dan Inferior Sebelum Dan Sesudah 38
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampi ran Halama n
Lampiran 1 Data penderita stroke yang mejalankan rehabilitasi
medik 45
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat 46
Lampiran 3Uji Normalitas 50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat 51
Lampiran 4 Kartu Bimbingan Proposal Skripsi 53
Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 54
Lampiran 6 Surat Tanda Selesai Penelitian 54
xi
BAB I
Pendahuluan
11 Latar belakang
Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan
nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan
oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya
Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di
berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)
Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000
kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya
stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174
kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart
Association 2004)
Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini
berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan
tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes
2013)
Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di
Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun
sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar
lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami
setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi
meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar
12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai
potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)
Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang
berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)
dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan
dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas
selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)
1
2
Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di
bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan
fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita
stroke (Beebe dan Lang 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan
kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara
dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan
dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak
peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan
komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No
1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)
Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan
motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi
neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses
kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis
(Irfan 2010)
Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan
peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan
terapi latihan secara rutin (Stein 2006)
Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat
diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan
sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)
Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian
tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani
(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia
2005)
Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon
bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan
fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke
memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)
3
Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di
Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti
hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik
pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI
12 Rumusan masalah
Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi
motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode
1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016
13 Tujuan penelitian
131 Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan
fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
132 Tujuan khusus
1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum
mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah
mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di
RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan
sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD
4
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
14 Manfaat penelitian
1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi
terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke
2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi
pada penderita yang mengalami stroke
3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan
fisioterapi apabila terkena stroke
15 Keaslian penelitian
Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan
dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik
penderita stroke iskemik
5
Tabel 11 Keaslian penelitian
Nama Judul
Penelitian
Desain
Penelitian
Hasil
Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian
2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan
peningkatan fungsi pendekatan perbedaan
motorik pada cross yang
penderita stroke sectional signifikan
iskemik di Rumah antara fungsi
Sakit PKU motorik pada
Muhammadiyah awal masuk
Surakarta dan setelah
dilakukan
fisioterapi
Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil
Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian
2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan
otot ekstremitas dan post test peningkatan
pada penderita design dengan kekuatan otot
stroke dengan kelompok lengan dan
hemiparesis di kontrol kaki
RSUD Bekasi
BAB II
Tinjauan Pustaka
21 Landasan teori
211 Definisi Stroke
Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris
yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran
Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis
atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam
beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit
yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah
gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu
Mardjono amp Sidharta 2010)
Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi
mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya
aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson
2006)
Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya
gangguan fungsional otak fokal maupun global secara
mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat
gangguan aliran darah otak
Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah
gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian
otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat
bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu
relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan
terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang
dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh
termasuk perintah dari semua gerakan fisik
6
7
212 Faktor risiko stroke
Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-
faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)
A Faktor risiko pasti
i Merokok
i i Peminum alkohol berat
i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy
mines)
iv Usia
Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55
tahun
V Jenis kelamin
Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki
daripada perempuan
vi Ras
Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik
lebih rentan terkena stroke
vii Genetik
B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan
i Kontrasepsi oral
i i Diet
Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam
dan kolestrol meningkatkan risiko stroke
i i i Musim
Musim dingin meningkatkan angka kejadian
stroke
iv Faktor sosial ekonomi
V Obesitas
vi Radar lemak darah abnormal
8
C Penyakit atau marker disease
i Hipertensi
i i Penyakit jantung
i i i TIA
iv Peningkatan hematokrit
V Diabetes mellitus
V Sickle cell disease
V Elevated fibrinogen concentration
V Migraine headaches
IX Carotid bruise
213 Klasifikasi stroke
Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran
manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam
(Mardjono amp Sidharta 2010)
Transient ischemic attack (TIA)
Stroke in evolution
i i i Completed stroke
A Completed stroke hemoragik
B Completed stroke non hemoragik
Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah
iStroke non-hemoragik
a TIA
b Stroke in evolution
c Thrombotic stroke
d Embolic stroke
e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh
proses di luar arteri seperi tumor abses dan
granuloma
i i Stroke hemoragik
9
a Perdarahan intraserebral
b Perdarahan subarachnoid
Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik
menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification
yang akan dijelaskan di (Tabel 21)
10
Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi
Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri
Circulation dysfunction media
Infract (TACI) 2 Hemanopia
(15) 3 Ipsilateral
motor sesory
defisit
Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri
Circulation serebri media
Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang
(35) arteri serebri
anterior
Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri
(Irculation kecil dan dalam
Infract ( LACI)
(25o)
Posterior Cranial nerve Batang otak
Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s
Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital
(25 ) motorsensory
deficit
Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management
214 Patofisiologi stroke
Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke
otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak
dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan
kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara
11
umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti
(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral
Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak
ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah
penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya
belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan
menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)
Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar
daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah
hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion
area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran
terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel
otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor
waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat
berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)
Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme
kematian sel otak (Misbach 2007)
Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan
sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat
timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik
(Misbach 2007)
Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent
death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau
shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler
dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat
bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat
toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)
Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran
lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin
lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang
berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan
12
pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi
membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap
metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu
mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis
(Misbach 2007)
215 Pemeriksaan Penunjang Stroke
Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang
diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI
tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan
hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa
(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)
Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum
dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi
platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah
CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara
stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)
216 Rehabilitasi Pasca Stroke
Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk
mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan
memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini
adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan
penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi
pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik
memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi
berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu atau kelompok untuk
mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik
13
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi
(Kemenkes 2001)
Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)
diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi
dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari
tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)
(Irfan 2010)
Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang
vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen
sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi
kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah
proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)
Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya
cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak
didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi
Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis
duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi
atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)
Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang
dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen
fisioterapi
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO
ltBanya((fygagaCan daCtm fiidup im SigJtnafpn orang tidafijmenyadari Setapa
defigtnya mertH^ dengan fffSeriuisdan saat merely menyerad
-(UumasAfva ^Edison)
Dengan izdn-Mu ya Allah ku persembahkan karya ini untuk
bull Kepada ibu saya dr Dewi Etikawati dan nenek saya Zubaidah Bermawi
yang sudah mcndukung saya secara rohani maupun materi
bull Kepada ayah saya Hendarsyah
bull Kepada adik adik saya Shafira Ramadhani Sauqi Ridho
bull Kepada pembimbing skripsi saya dr Budiman Juniwijaya SpS dan dr
Mitayani MsiMed yang telah memberikan nasihat saran dan ilmu yang
bermanfaat serta meluangkan waktunya untuk membimbing skripsi ini
hingga selesai
bull Kepada penguji skripsi saya dr Amrizal SpPD yang sudah meluangkan
waktu untuk menjadi penguji skripsi saya
bull Teman-teman terdekat saya (CHATgroup dan tcman teman SMA sayz)
yang seialu dapat memberikan keceriaan semangat dan bantuan di saat
menghadapi kesulitaa
bull Dan seluruh teman-teman angkatan 2013 (Genome Hexa) yang telah
banyak memberikan bantuan seiama proses perkuliahan di tahap
akademik
iii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
F A K U L T A S K E D O K T E R A N
SKRHraquoSI JANUARI2017
Tiara Khairina
PENGARUH REHABH^ITASI M E D I K TERHADAP FUNGSI M O T O R I K PENDERITA
S T R O K E I S K E M I K DI RSUD PALEMBANG BARI
vi + 46 haiaman + 13 tabel + 1 gambar + 6 lampiran
ABSTRAK
Stroke adalah teijadinya gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat gangguan aliran darah otak Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 dan merupakan penyebab kecacatan nomor 1 di Indonesia Rehabilitasi medik adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecacatan yang disebabkan oleh serangan stroke Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke iskemik Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional data diambil dari rekam medis RSUD Palembang Bari Sampel penelitian ini adalah penderita stroke iskemik yang melakukan fisioterapi di RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016 dengan besar sampel sebanyak 34 sampel Sampel penelitian ini diambil dengan cara total sampling Untuk mengetahui adakah perbedaan antara nilai fungsi motorik sebelum dan sesudah di rehabilitasi medik digunakan uji Wilcoxon Signed Rank didapatkan nilai p 0000 artinya nilai p lt 005 dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara nilai fungsi motorik pada ektremitas superior dan inferior sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Referensi 32 (2000-2015) Kata kunci Stroke nilai fungsi motorik rehabilitasi medik
iv
MUHAMMADIYAH PALEMBANG UNIVERSITY
M E D I C A L SCHOOL
MINI THESIS JANUARY 2017
Tiara Khairina
T H E IMPACT O F REHABILITATION FOR MOTOR FUNCTION O F
ISCHEMIC S T R O K E PATIENT IN RSUD PALEMBANG BARI
vi + 46 page + 13 table + 1 picture + 6 attachment
ABSTRACT
The definition of stroke is when there are malfunction occurs on focal brain or global which happens suddenly and determined as acute and appears more than two hours caused by the interruption or reduction of blood supply to the brain Stroke death rate in Indonesia is 15 and also became the highest cause of disability Medical rehabilitation is one of the ways to reduce the disability caused by ischemic brain attack The purpose of this research is to find and to explore the relation between physical therapy and the increase of motor function on ischemic stroke patient The type of this research is Analytic Observational with the cross sectional method using data from medical record of RSUD Palembang Bari The sample for this research is ischemic stroke patient who had done physical therapy at RSUD Palembang BARI on the period of U^ October 2015 until October 2016 with the total of 34 samples All of the sample on this research taken by total sampling method To know the difference of motor function before and after rehabilitation by using wilcoxon signed rank test with the result p determined as 0000 Hence the number of p lt 005 To shows that there is significant difference between the number of motor function on superior and inferior extremity before and after having medical rehabilitation
Reference 32 (2000-2015) Keyword Stroke motor function rehabilitation
V
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Rehabilitasi Medik
Terhadap Fungsi Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUD Palembang Bari
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang
Penulis menyadari bahwa dalam proses menyelesaikan skripsi ini banyak
kendaia yang diaiami namun berkat bantuan bimbingan kerjasama dari berbagai
pihak dan terutama berkat Allah SWT kendaia tersebut dapat diatasi
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuma maka
dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan adanya kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempumaan skripsi ini
Akhir kata penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi kita semua Aamiin
Palembang Februari 2017
Tiara Khairina
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JITDUL HALAMAN PENGESAHAN i HALAMAN PERNYATAAN ii HALAMAN PERSEMBAHAN iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI vii DAFTAR T A B E L ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB 1 Pendahuluan 1 11 Latar Belakang 1 12 Rumusan Masalah 3 13 Tujuan Penelitian 3 14 Manfaat Penelitian 4 15 Keaslian Penelitian 4
BAB H Tinjauan Pustaka 6 21 Landasan Teori 6
211 Stroke 6 A Definisi 6 B Faktor Risiko 7 C Klasifikasi 8 D Patofisiologi 10 E Pemeriksaan penunjang 12 F Rehabilitasi pasca stroke 12 G Intervensi fisioterapi 16 H Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Kemampu -
an Fungsi Motorik 20 22 Kerangka Teori 22 23 Hipotesis 23
BAB III Metode Penelitian 24 31 Jenis Penelitian 24 32 Waktu dan Tempat Penelitian 24 33 Populasi dan Sampel 24
331 Populasi Penelitian 24 332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian 24 333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi 25 334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian 25
34 Variabel Penelitian 26 341 Variabel Dependent 26 342 Variabel Independent 26
vii
35 Definisi Operasional 26 36 Cara Pengumpulan Data 27
361 Data Sekunder 27 37 Metode Teknis Analisis Data 27
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data 27 38 Alur Penelitian 29 39 RencanaJadwa Kegiatan 30 310 Anggaran 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 41 Hasil 33 42 Pembahasan 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41 51 Kesimpulan 41 52 Saran 41
DAFTAR PUSTAKA 42 LAMPIRAN 43 BIODATA 55
viii
DAFTAR T A B E L
Tabel Haiaman
Tabel 11 Keaslian Penelitian 5
Tabel 21 Klasifikasi Stroke Menurut Bamford 10
Tabel 22 Index Barthel 14
Tabel 23 Manual Muscle Testing 16
Tabel 31 Definisi Operasional 26
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian 31
Tabel 33 Anggaran 32
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin 33
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia 34
Tabel 43 Fungsi Motorik Ekstremitas Superior Penderita Stroke
Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi
Medik 35
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita Stroke
Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi
Medik 36
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik 37
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Ekstremitas
Superior dan Inferior Sebelum Dan Sesudah 38
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampi ran Halama n
Lampiran 1 Data penderita stroke yang mejalankan rehabilitasi
medik 45
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat 46
Lampiran 3Uji Normalitas 50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat 51
Lampiran 4 Kartu Bimbingan Proposal Skripsi 53
Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 54
Lampiran 6 Surat Tanda Selesai Penelitian 54
xi
BAB I
Pendahuluan
11 Latar belakang
Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan
nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan
oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya
Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di
berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)
Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000
kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya
stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174
kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart
Association 2004)
Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini
berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan
tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes
2013)
Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di
Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun
sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar
lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami
setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi
meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar
12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai
potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)
Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang
berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)
dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan
dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas
selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)
1
2
Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di
bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan
fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita
stroke (Beebe dan Lang 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan
kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara
dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan
dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak
peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan
komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No
1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)
Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan
motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi
neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses
kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis
(Irfan 2010)
Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan
peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan
terapi latihan secara rutin (Stein 2006)
Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat
diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan
sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)
Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian
tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani
(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia
2005)
Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon
bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan
fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke
memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)
3
Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di
Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti
hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik
pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI
12 Rumusan masalah
Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi
motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode
1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016
13 Tujuan penelitian
131 Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan
fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
132 Tujuan khusus
1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum
mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah
mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di
RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan
sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD
4
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
14 Manfaat penelitian
1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi
terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke
2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi
pada penderita yang mengalami stroke
3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan
fisioterapi apabila terkena stroke
15 Keaslian penelitian
Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan
dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik
penderita stroke iskemik
5
Tabel 11 Keaslian penelitian
Nama Judul
Penelitian
Desain
Penelitian
Hasil
Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian
2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan
peningkatan fungsi pendekatan perbedaan
motorik pada cross yang
penderita stroke sectional signifikan
iskemik di Rumah antara fungsi
Sakit PKU motorik pada
Muhammadiyah awal masuk
Surakarta dan setelah
dilakukan
fisioterapi
Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil
Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian
2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan
otot ekstremitas dan post test peningkatan
pada penderita design dengan kekuatan otot
stroke dengan kelompok lengan dan
hemiparesis di kontrol kaki
RSUD Bekasi
BAB II
Tinjauan Pustaka
21 Landasan teori
211 Definisi Stroke
Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris
yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran
Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis
atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam
beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit
yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah
gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu
Mardjono amp Sidharta 2010)
Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi
mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya
aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson
2006)
Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya
gangguan fungsional otak fokal maupun global secara
mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat
gangguan aliran darah otak
Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah
gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian
otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat
bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu
relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan
terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang
dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh
termasuk perintah dari semua gerakan fisik
6
7
212 Faktor risiko stroke
Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-
faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)
A Faktor risiko pasti
i Merokok
i i Peminum alkohol berat
i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy
mines)
iv Usia
Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55
tahun
V Jenis kelamin
Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki
daripada perempuan
vi Ras
Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik
lebih rentan terkena stroke
vii Genetik
B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan
i Kontrasepsi oral
i i Diet
Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam
dan kolestrol meningkatkan risiko stroke
i i i Musim
Musim dingin meningkatkan angka kejadian
stroke
iv Faktor sosial ekonomi
V Obesitas
vi Radar lemak darah abnormal
8
C Penyakit atau marker disease
i Hipertensi
i i Penyakit jantung
i i i TIA
iv Peningkatan hematokrit
V Diabetes mellitus
V Sickle cell disease
V Elevated fibrinogen concentration
V Migraine headaches
IX Carotid bruise
213 Klasifikasi stroke
Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran
manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam
(Mardjono amp Sidharta 2010)
Transient ischemic attack (TIA)
Stroke in evolution
i i i Completed stroke
A Completed stroke hemoragik
B Completed stroke non hemoragik
Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah
iStroke non-hemoragik
a TIA
b Stroke in evolution
c Thrombotic stroke
d Embolic stroke
e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh
proses di luar arteri seperi tumor abses dan
granuloma
i i Stroke hemoragik
9
a Perdarahan intraserebral
b Perdarahan subarachnoid
Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik
menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification
yang akan dijelaskan di (Tabel 21)
10
Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi
Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri
Circulation dysfunction media
Infract (TACI) 2 Hemanopia
(15) 3 Ipsilateral
motor sesory
defisit
Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri
Circulation serebri media
Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang
(35) arteri serebri
anterior
Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri
(Irculation kecil dan dalam
Infract ( LACI)
(25o)
Posterior Cranial nerve Batang otak
Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s
Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital
(25 ) motorsensory
deficit
Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management
214 Patofisiologi stroke
Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke
otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak
dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan
kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara
11
umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti
(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral
Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak
ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah
penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya
belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan
menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)
Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar
daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah
hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion
area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran
terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel
otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor
waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat
berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)
Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme
kematian sel otak (Misbach 2007)
Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan
sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat
timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik
(Misbach 2007)
Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent
death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau
shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler
dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat
bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat
toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)
Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran
lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin
lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang
berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan
12
pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi
membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap
metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu
mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis
(Misbach 2007)
215 Pemeriksaan Penunjang Stroke
Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang
diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI
tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan
hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa
(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)
Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum
dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi
platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah
CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara
stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)
216 Rehabilitasi Pasca Stroke
Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk
mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan
memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini
adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan
penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi
pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik
memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi
berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu atau kelompok untuk
mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik
13
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi
(Kemenkes 2001)
Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)
diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi
dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari
tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)
(Irfan 2010)
Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang
vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen
sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi
kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah
proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)
Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya
cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak
didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi
Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis
duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi
atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)
Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang
dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen
fisioterapi
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
F A K U L T A S K E D O K T E R A N
SKRHraquoSI JANUARI2017
Tiara Khairina
PENGARUH REHABH^ITASI M E D I K TERHADAP FUNGSI M O T O R I K PENDERITA
S T R O K E I S K E M I K DI RSUD PALEMBANG BARI
vi + 46 haiaman + 13 tabel + 1 gambar + 6 lampiran
ABSTRAK
Stroke adalah teijadinya gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat gangguan aliran darah otak Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 dan merupakan penyebab kecacatan nomor 1 di Indonesia Rehabilitasi medik adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecacatan yang disebabkan oleh serangan stroke Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke iskemik Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional data diambil dari rekam medis RSUD Palembang Bari Sampel penelitian ini adalah penderita stroke iskemik yang melakukan fisioterapi di RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016 dengan besar sampel sebanyak 34 sampel Sampel penelitian ini diambil dengan cara total sampling Untuk mengetahui adakah perbedaan antara nilai fungsi motorik sebelum dan sesudah di rehabilitasi medik digunakan uji Wilcoxon Signed Rank didapatkan nilai p 0000 artinya nilai p lt 005 dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara nilai fungsi motorik pada ektremitas superior dan inferior sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Referensi 32 (2000-2015) Kata kunci Stroke nilai fungsi motorik rehabilitasi medik
iv
MUHAMMADIYAH PALEMBANG UNIVERSITY
M E D I C A L SCHOOL
MINI THESIS JANUARY 2017
Tiara Khairina
T H E IMPACT O F REHABILITATION FOR MOTOR FUNCTION O F
ISCHEMIC S T R O K E PATIENT IN RSUD PALEMBANG BARI
vi + 46 page + 13 table + 1 picture + 6 attachment
ABSTRACT
The definition of stroke is when there are malfunction occurs on focal brain or global which happens suddenly and determined as acute and appears more than two hours caused by the interruption or reduction of blood supply to the brain Stroke death rate in Indonesia is 15 and also became the highest cause of disability Medical rehabilitation is one of the ways to reduce the disability caused by ischemic brain attack The purpose of this research is to find and to explore the relation between physical therapy and the increase of motor function on ischemic stroke patient The type of this research is Analytic Observational with the cross sectional method using data from medical record of RSUD Palembang Bari The sample for this research is ischemic stroke patient who had done physical therapy at RSUD Palembang BARI on the period of U^ October 2015 until October 2016 with the total of 34 samples All of the sample on this research taken by total sampling method To know the difference of motor function before and after rehabilitation by using wilcoxon signed rank test with the result p determined as 0000 Hence the number of p lt 005 To shows that there is significant difference between the number of motor function on superior and inferior extremity before and after having medical rehabilitation
Reference 32 (2000-2015) Keyword Stroke motor function rehabilitation
V
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Rehabilitasi Medik
Terhadap Fungsi Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUD Palembang Bari
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang
Penulis menyadari bahwa dalam proses menyelesaikan skripsi ini banyak
kendaia yang diaiami namun berkat bantuan bimbingan kerjasama dari berbagai
pihak dan terutama berkat Allah SWT kendaia tersebut dapat diatasi
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuma maka
dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan adanya kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempumaan skripsi ini
Akhir kata penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi kita semua Aamiin
Palembang Februari 2017
Tiara Khairina
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JITDUL HALAMAN PENGESAHAN i HALAMAN PERNYATAAN ii HALAMAN PERSEMBAHAN iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI vii DAFTAR T A B E L ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB 1 Pendahuluan 1 11 Latar Belakang 1 12 Rumusan Masalah 3 13 Tujuan Penelitian 3 14 Manfaat Penelitian 4 15 Keaslian Penelitian 4
BAB H Tinjauan Pustaka 6 21 Landasan Teori 6
211 Stroke 6 A Definisi 6 B Faktor Risiko 7 C Klasifikasi 8 D Patofisiologi 10 E Pemeriksaan penunjang 12 F Rehabilitasi pasca stroke 12 G Intervensi fisioterapi 16 H Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Kemampu -
an Fungsi Motorik 20 22 Kerangka Teori 22 23 Hipotesis 23
BAB III Metode Penelitian 24 31 Jenis Penelitian 24 32 Waktu dan Tempat Penelitian 24 33 Populasi dan Sampel 24
331 Populasi Penelitian 24 332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian 24 333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi 25 334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian 25
34 Variabel Penelitian 26 341 Variabel Dependent 26 342 Variabel Independent 26
vii
35 Definisi Operasional 26 36 Cara Pengumpulan Data 27
361 Data Sekunder 27 37 Metode Teknis Analisis Data 27
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data 27 38 Alur Penelitian 29 39 RencanaJadwa Kegiatan 30 310 Anggaran 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 41 Hasil 33 42 Pembahasan 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41 51 Kesimpulan 41 52 Saran 41
DAFTAR PUSTAKA 42 LAMPIRAN 43 BIODATA 55
viii
DAFTAR T A B E L
Tabel Haiaman
Tabel 11 Keaslian Penelitian 5
Tabel 21 Klasifikasi Stroke Menurut Bamford 10
Tabel 22 Index Barthel 14
Tabel 23 Manual Muscle Testing 16
Tabel 31 Definisi Operasional 26
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian 31
Tabel 33 Anggaran 32
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin 33
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia 34
Tabel 43 Fungsi Motorik Ekstremitas Superior Penderita Stroke
Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi
Medik 35
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita Stroke
Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi
Medik 36
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik 37
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Ekstremitas
Superior dan Inferior Sebelum Dan Sesudah 38
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampi ran Halama n
Lampiran 1 Data penderita stroke yang mejalankan rehabilitasi
medik 45
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat 46
Lampiran 3Uji Normalitas 50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat 51
Lampiran 4 Kartu Bimbingan Proposal Skripsi 53
Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 54
Lampiran 6 Surat Tanda Selesai Penelitian 54
xi
BAB I
Pendahuluan
11 Latar belakang
Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan
nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan
oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya
Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di
berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)
Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000
kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya
stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174
kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart
Association 2004)
Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini
berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan
tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes
2013)
Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di
Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun
sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar
lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami
setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi
meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar
12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai
potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)
Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang
berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)
dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan
dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas
selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)
1
2
Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di
bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan
fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita
stroke (Beebe dan Lang 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan
kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara
dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan
dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak
peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan
komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No
1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)
Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan
motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi
neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses
kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis
(Irfan 2010)
Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan
peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan
terapi latihan secara rutin (Stein 2006)
Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat
diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan
sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)
Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian
tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani
(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia
2005)
Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon
bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan
fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke
memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)
3
Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di
Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti
hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik
pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI
12 Rumusan masalah
Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi
motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode
1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016
13 Tujuan penelitian
131 Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan
fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
132 Tujuan khusus
1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum
mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah
mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di
RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan
sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD
4
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
14 Manfaat penelitian
1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi
terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke
2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi
pada penderita yang mengalami stroke
3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan
fisioterapi apabila terkena stroke
15 Keaslian penelitian
Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan
dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik
penderita stroke iskemik
5
Tabel 11 Keaslian penelitian
Nama Judul
Penelitian
Desain
Penelitian
Hasil
Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian
2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan
peningkatan fungsi pendekatan perbedaan
motorik pada cross yang
penderita stroke sectional signifikan
iskemik di Rumah antara fungsi
Sakit PKU motorik pada
Muhammadiyah awal masuk
Surakarta dan setelah
dilakukan
fisioterapi
Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil
Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian
2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan
otot ekstremitas dan post test peningkatan
pada penderita design dengan kekuatan otot
stroke dengan kelompok lengan dan
hemiparesis di kontrol kaki
RSUD Bekasi
BAB II
Tinjauan Pustaka
21 Landasan teori
211 Definisi Stroke
Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris
yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran
Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis
atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam
beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit
yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah
gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu
Mardjono amp Sidharta 2010)
Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi
mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya
aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson
2006)
Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya
gangguan fungsional otak fokal maupun global secara
mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat
gangguan aliran darah otak
Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah
gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian
otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat
bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu
relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan
terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang
dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh
termasuk perintah dari semua gerakan fisik
6
7
212 Faktor risiko stroke
Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-
faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)
A Faktor risiko pasti
i Merokok
i i Peminum alkohol berat
i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy
mines)
iv Usia
Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55
tahun
V Jenis kelamin
Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki
daripada perempuan
vi Ras
Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik
lebih rentan terkena stroke
vii Genetik
B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan
i Kontrasepsi oral
i i Diet
Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam
dan kolestrol meningkatkan risiko stroke
i i i Musim
Musim dingin meningkatkan angka kejadian
stroke
iv Faktor sosial ekonomi
V Obesitas
vi Radar lemak darah abnormal
8
C Penyakit atau marker disease
i Hipertensi
i i Penyakit jantung
i i i TIA
iv Peningkatan hematokrit
V Diabetes mellitus
V Sickle cell disease
V Elevated fibrinogen concentration
V Migraine headaches
IX Carotid bruise
213 Klasifikasi stroke
Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran
manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam
(Mardjono amp Sidharta 2010)
Transient ischemic attack (TIA)
Stroke in evolution
i i i Completed stroke
A Completed stroke hemoragik
B Completed stroke non hemoragik
Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah
iStroke non-hemoragik
a TIA
b Stroke in evolution
c Thrombotic stroke
d Embolic stroke
e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh
proses di luar arteri seperi tumor abses dan
granuloma
i i Stroke hemoragik
9
a Perdarahan intraserebral
b Perdarahan subarachnoid
Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik
menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification
yang akan dijelaskan di (Tabel 21)
10
Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi
Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri
Circulation dysfunction media
Infract (TACI) 2 Hemanopia
(15) 3 Ipsilateral
motor sesory
defisit
Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri
Circulation serebri media
Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang
(35) arteri serebri
anterior
Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri
(Irculation kecil dan dalam
Infract ( LACI)
(25o)
Posterior Cranial nerve Batang otak
Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s
Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital
(25 ) motorsensory
deficit
Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management
214 Patofisiologi stroke
Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke
otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak
dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan
kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara
11
umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti
(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral
Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak
ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah
penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya
belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan
menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)
Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar
daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah
hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion
area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran
terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel
otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor
waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat
berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)
Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme
kematian sel otak (Misbach 2007)
Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan
sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat
timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik
(Misbach 2007)
Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent
death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau
shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler
dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat
bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat
toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)
Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran
lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin
lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang
berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan
12
pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi
membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap
metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu
mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis
(Misbach 2007)
215 Pemeriksaan Penunjang Stroke
Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang
diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI
tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan
hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa
(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)
Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum
dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi
platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah
CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara
stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)
216 Rehabilitasi Pasca Stroke
Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk
mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan
memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini
adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan
penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi
pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik
memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi
berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu atau kelompok untuk
mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik
13
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi
(Kemenkes 2001)
Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)
diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi
dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari
tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)
(Irfan 2010)
Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang
vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen
sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi
kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah
proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)
Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya
cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak
didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi
Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis
duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi
atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)
Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang
dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen
fisioterapi
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
MUHAMMADIYAH PALEMBANG UNIVERSITY
M E D I C A L SCHOOL
MINI THESIS JANUARY 2017
Tiara Khairina
T H E IMPACT O F REHABILITATION FOR MOTOR FUNCTION O F
ISCHEMIC S T R O K E PATIENT IN RSUD PALEMBANG BARI
vi + 46 page + 13 table + 1 picture + 6 attachment
ABSTRACT
The definition of stroke is when there are malfunction occurs on focal brain or global which happens suddenly and determined as acute and appears more than two hours caused by the interruption or reduction of blood supply to the brain Stroke death rate in Indonesia is 15 and also became the highest cause of disability Medical rehabilitation is one of the ways to reduce the disability caused by ischemic brain attack The purpose of this research is to find and to explore the relation between physical therapy and the increase of motor function on ischemic stroke patient The type of this research is Analytic Observational with the cross sectional method using data from medical record of RSUD Palembang Bari The sample for this research is ischemic stroke patient who had done physical therapy at RSUD Palembang BARI on the period of U^ October 2015 until October 2016 with the total of 34 samples All of the sample on this research taken by total sampling method To know the difference of motor function before and after rehabilitation by using wilcoxon signed rank test with the result p determined as 0000 Hence the number of p lt 005 To shows that there is significant difference between the number of motor function on superior and inferior extremity before and after having medical rehabilitation
Reference 32 (2000-2015) Keyword Stroke motor function rehabilitation
V
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Rehabilitasi Medik
Terhadap Fungsi Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUD Palembang Bari
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang
Penulis menyadari bahwa dalam proses menyelesaikan skripsi ini banyak
kendaia yang diaiami namun berkat bantuan bimbingan kerjasama dari berbagai
pihak dan terutama berkat Allah SWT kendaia tersebut dapat diatasi
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuma maka
dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan adanya kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempumaan skripsi ini
Akhir kata penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi kita semua Aamiin
Palembang Februari 2017
Tiara Khairina
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JITDUL HALAMAN PENGESAHAN i HALAMAN PERNYATAAN ii HALAMAN PERSEMBAHAN iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI vii DAFTAR T A B E L ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB 1 Pendahuluan 1 11 Latar Belakang 1 12 Rumusan Masalah 3 13 Tujuan Penelitian 3 14 Manfaat Penelitian 4 15 Keaslian Penelitian 4
BAB H Tinjauan Pustaka 6 21 Landasan Teori 6
211 Stroke 6 A Definisi 6 B Faktor Risiko 7 C Klasifikasi 8 D Patofisiologi 10 E Pemeriksaan penunjang 12 F Rehabilitasi pasca stroke 12 G Intervensi fisioterapi 16 H Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Kemampu -
an Fungsi Motorik 20 22 Kerangka Teori 22 23 Hipotesis 23
BAB III Metode Penelitian 24 31 Jenis Penelitian 24 32 Waktu dan Tempat Penelitian 24 33 Populasi dan Sampel 24
331 Populasi Penelitian 24 332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian 24 333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi 25 334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian 25
34 Variabel Penelitian 26 341 Variabel Dependent 26 342 Variabel Independent 26
vii
35 Definisi Operasional 26 36 Cara Pengumpulan Data 27
361 Data Sekunder 27 37 Metode Teknis Analisis Data 27
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data 27 38 Alur Penelitian 29 39 RencanaJadwa Kegiatan 30 310 Anggaran 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 41 Hasil 33 42 Pembahasan 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41 51 Kesimpulan 41 52 Saran 41
DAFTAR PUSTAKA 42 LAMPIRAN 43 BIODATA 55
viii
DAFTAR T A B E L
Tabel Haiaman
Tabel 11 Keaslian Penelitian 5
Tabel 21 Klasifikasi Stroke Menurut Bamford 10
Tabel 22 Index Barthel 14
Tabel 23 Manual Muscle Testing 16
Tabel 31 Definisi Operasional 26
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian 31
Tabel 33 Anggaran 32
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin 33
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia 34
Tabel 43 Fungsi Motorik Ekstremitas Superior Penderita Stroke
Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi
Medik 35
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita Stroke
Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi
Medik 36
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik 37
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Ekstremitas
Superior dan Inferior Sebelum Dan Sesudah 38
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampi ran Halama n
Lampiran 1 Data penderita stroke yang mejalankan rehabilitasi
medik 45
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat 46
Lampiran 3Uji Normalitas 50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat 51
Lampiran 4 Kartu Bimbingan Proposal Skripsi 53
Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 54
Lampiran 6 Surat Tanda Selesai Penelitian 54
xi
BAB I
Pendahuluan
11 Latar belakang
Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan
nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan
oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya
Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di
berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)
Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000
kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya
stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174
kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart
Association 2004)
Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini
berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan
tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes
2013)
Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di
Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun
sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar
lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami
setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi
meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar
12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai
potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)
Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang
berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)
dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan
dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas
selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)
1
2
Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di
bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan
fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita
stroke (Beebe dan Lang 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan
kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara
dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan
dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak
peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan
komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No
1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)
Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan
motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi
neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses
kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis
(Irfan 2010)
Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan
peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan
terapi latihan secara rutin (Stein 2006)
Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat
diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan
sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)
Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian
tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani
(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia
2005)
Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon
bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan
fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke
memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)
3
Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di
Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti
hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik
pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI
12 Rumusan masalah
Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi
motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode
1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016
13 Tujuan penelitian
131 Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan
fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
132 Tujuan khusus
1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum
mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah
mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di
RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan
sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD
4
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
14 Manfaat penelitian
1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi
terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke
2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi
pada penderita yang mengalami stroke
3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan
fisioterapi apabila terkena stroke
15 Keaslian penelitian
Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan
dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik
penderita stroke iskemik
5
Tabel 11 Keaslian penelitian
Nama Judul
Penelitian
Desain
Penelitian
Hasil
Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian
2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan
peningkatan fungsi pendekatan perbedaan
motorik pada cross yang
penderita stroke sectional signifikan
iskemik di Rumah antara fungsi
Sakit PKU motorik pada
Muhammadiyah awal masuk
Surakarta dan setelah
dilakukan
fisioterapi
Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil
Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian
2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan
otot ekstremitas dan post test peningkatan
pada penderita design dengan kekuatan otot
stroke dengan kelompok lengan dan
hemiparesis di kontrol kaki
RSUD Bekasi
BAB II
Tinjauan Pustaka
21 Landasan teori
211 Definisi Stroke
Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris
yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran
Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis
atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam
beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit
yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah
gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu
Mardjono amp Sidharta 2010)
Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi
mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya
aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson
2006)
Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya
gangguan fungsional otak fokal maupun global secara
mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat
gangguan aliran darah otak
Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah
gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian
otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat
bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu
relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan
terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang
dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh
termasuk perintah dari semua gerakan fisik
6
7
212 Faktor risiko stroke
Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-
faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)
A Faktor risiko pasti
i Merokok
i i Peminum alkohol berat
i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy
mines)
iv Usia
Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55
tahun
V Jenis kelamin
Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki
daripada perempuan
vi Ras
Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik
lebih rentan terkena stroke
vii Genetik
B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan
i Kontrasepsi oral
i i Diet
Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam
dan kolestrol meningkatkan risiko stroke
i i i Musim
Musim dingin meningkatkan angka kejadian
stroke
iv Faktor sosial ekonomi
V Obesitas
vi Radar lemak darah abnormal
8
C Penyakit atau marker disease
i Hipertensi
i i Penyakit jantung
i i i TIA
iv Peningkatan hematokrit
V Diabetes mellitus
V Sickle cell disease
V Elevated fibrinogen concentration
V Migraine headaches
IX Carotid bruise
213 Klasifikasi stroke
Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran
manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam
(Mardjono amp Sidharta 2010)
Transient ischemic attack (TIA)
Stroke in evolution
i i i Completed stroke
A Completed stroke hemoragik
B Completed stroke non hemoragik
Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah
iStroke non-hemoragik
a TIA
b Stroke in evolution
c Thrombotic stroke
d Embolic stroke
e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh
proses di luar arteri seperi tumor abses dan
granuloma
i i Stroke hemoragik
9
a Perdarahan intraserebral
b Perdarahan subarachnoid
Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik
menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification
yang akan dijelaskan di (Tabel 21)
10
Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi
Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri
Circulation dysfunction media
Infract (TACI) 2 Hemanopia
(15) 3 Ipsilateral
motor sesory
defisit
Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri
Circulation serebri media
Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang
(35) arteri serebri
anterior
Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri
(Irculation kecil dan dalam
Infract ( LACI)
(25o)
Posterior Cranial nerve Batang otak
Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s
Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital
(25 ) motorsensory
deficit
Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management
214 Patofisiologi stroke
Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke
otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak
dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan
kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara
11
umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti
(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral
Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak
ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah
penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya
belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan
menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)
Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar
daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah
hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion
area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran
terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel
otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor
waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat
berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)
Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme
kematian sel otak (Misbach 2007)
Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan
sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat
timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik
(Misbach 2007)
Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent
death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau
shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler
dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat
bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat
toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)
Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran
lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin
lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang
berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan
12
pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi
membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap
metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu
mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis
(Misbach 2007)
215 Pemeriksaan Penunjang Stroke
Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang
diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI
tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan
hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa
(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)
Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum
dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi
platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah
CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara
stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)
216 Rehabilitasi Pasca Stroke
Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk
mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan
memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini
adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan
penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi
pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik
memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi
berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu atau kelompok untuk
mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik
13
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi
(Kemenkes 2001)
Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)
diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi
dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari
tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)
(Irfan 2010)
Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang
vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen
sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi
kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah
proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)
Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya
cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak
didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi
Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis
duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi
atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)
Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang
dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen
fisioterapi
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Rehabilitasi Medik
Terhadap Fungsi Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUD Palembang Bari
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang
Penulis menyadari bahwa dalam proses menyelesaikan skripsi ini banyak
kendaia yang diaiami namun berkat bantuan bimbingan kerjasama dari berbagai
pihak dan terutama berkat Allah SWT kendaia tersebut dapat diatasi
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuma maka
dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan adanya kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempumaan skripsi ini
Akhir kata penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi kita semua Aamiin
Palembang Februari 2017
Tiara Khairina
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JITDUL HALAMAN PENGESAHAN i HALAMAN PERNYATAAN ii HALAMAN PERSEMBAHAN iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI vii DAFTAR T A B E L ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB 1 Pendahuluan 1 11 Latar Belakang 1 12 Rumusan Masalah 3 13 Tujuan Penelitian 3 14 Manfaat Penelitian 4 15 Keaslian Penelitian 4
BAB H Tinjauan Pustaka 6 21 Landasan Teori 6
211 Stroke 6 A Definisi 6 B Faktor Risiko 7 C Klasifikasi 8 D Patofisiologi 10 E Pemeriksaan penunjang 12 F Rehabilitasi pasca stroke 12 G Intervensi fisioterapi 16 H Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Kemampu -
an Fungsi Motorik 20 22 Kerangka Teori 22 23 Hipotesis 23
BAB III Metode Penelitian 24 31 Jenis Penelitian 24 32 Waktu dan Tempat Penelitian 24 33 Populasi dan Sampel 24
331 Populasi Penelitian 24 332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian 24 333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi 25 334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian 25
34 Variabel Penelitian 26 341 Variabel Dependent 26 342 Variabel Independent 26
vii
35 Definisi Operasional 26 36 Cara Pengumpulan Data 27
361 Data Sekunder 27 37 Metode Teknis Analisis Data 27
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data 27 38 Alur Penelitian 29 39 RencanaJadwa Kegiatan 30 310 Anggaran 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 41 Hasil 33 42 Pembahasan 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41 51 Kesimpulan 41 52 Saran 41
DAFTAR PUSTAKA 42 LAMPIRAN 43 BIODATA 55
viii
DAFTAR T A B E L
Tabel Haiaman
Tabel 11 Keaslian Penelitian 5
Tabel 21 Klasifikasi Stroke Menurut Bamford 10
Tabel 22 Index Barthel 14
Tabel 23 Manual Muscle Testing 16
Tabel 31 Definisi Operasional 26
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian 31
Tabel 33 Anggaran 32
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin 33
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia 34
Tabel 43 Fungsi Motorik Ekstremitas Superior Penderita Stroke
Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi
Medik 35
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita Stroke
Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi
Medik 36
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik 37
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Ekstremitas
Superior dan Inferior Sebelum Dan Sesudah 38
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampi ran Halama n
Lampiran 1 Data penderita stroke yang mejalankan rehabilitasi
medik 45
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat 46
Lampiran 3Uji Normalitas 50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat 51
Lampiran 4 Kartu Bimbingan Proposal Skripsi 53
Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 54
Lampiran 6 Surat Tanda Selesai Penelitian 54
xi
BAB I
Pendahuluan
11 Latar belakang
Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan
nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan
oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya
Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di
berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)
Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000
kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya
stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174
kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart
Association 2004)
Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini
berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan
tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes
2013)
Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di
Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun
sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar
lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami
setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi
meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar
12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai
potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)
Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang
berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)
dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan
dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas
selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)
1
2
Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di
bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan
fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita
stroke (Beebe dan Lang 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan
kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara
dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan
dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak
peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan
komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No
1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)
Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan
motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi
neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses
kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis
(Irfan 2010)
Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan
peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan
terapi latihan secara rutin (Stein 2006)
Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat
diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan
sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)
Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian
tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani
(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia
2005)
Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon
bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan
fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke
memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)
3
Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di
Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti
hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik
pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI
12 Rumusan masalah
Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi
motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode
1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016
13 Tujuan penelitian
131 Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan
fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
132 Tujuan khusus
1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum
mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah
mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di
RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan
sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD
4
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
14 Manfaat penelitian
1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi
terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke
2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi
pada penderita yang mengalami stroke
3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan
fisioterapi apabila terkena stroke
15 Keaslian penelitian
Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan
dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik
penderita stroke iskemik
5
Tabel 11 Keaslian penelitian
Nama Judul
Penelitian
Desain
Penelitian
Hasil
Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian
2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan
peningkatan fungsi pendekatan perbedaan
motorik pada cross yang
penderita stroke sectional signifikan
iskemik di Rumah antara fungsi
Sakit PKU motorik pada
Muhammadiyah awal masuk
Surakarta dan setelah
dilakukan
fisioterapi
Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil
Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian
2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan
otot ekstremitas dan post test peningkatan
pada penderita design dengan kekuatan otot
stroke dengan kelompok lengan dan
hemiparesis di kontrol kaki
RSUD Bekasi
BAB II
Tinjauan Pustaka
21 Landasan teori
211 Definisi Stroke
Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris
yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran
Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis
atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam
beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit
yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah
gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu
Mardjono amp Sidharta 2010)
Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi
mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya
aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson
2006)
Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya
gangguan fungsional otak fokal maupun global secara
mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat
gangguan aliran darah otak
Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah
gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian
otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat
bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu
relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan
terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang
dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh
termasuk perintah dari semua gerakan fisik
6
7
212 Faktor risiko stroke
Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-
faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)
A Faktor risiko pasti
i Merokok
i i Peminum alkohol berat
i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy
mines)
iv Usia
Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55
tahun
V Jenis kelamin
Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki
daripada perempuan
vi Ras
Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik
lebih rentan terkena stroke
vii Genetik
B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan
i Kontrasepsi oral
i i Diet
Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam
dan kolestrol meningkatkan risiko stroke
i i i Musim
Musim dingin meningkatkan angka kejadian
stroke
iv Faktor sosial ekonomi
V Obesitas
vi Radar lemak darah abnormal
8
C Penyakit atau marker disease
i Hipertensi
i i Penyakit jantung
i i i TIA
iv Peningkatan hematokrit
V Diabetes mellitus
V Sickle cell disease
V Elevated fibrinogen concentration
V Migraine headaches
IX Carotid bruise
213 Klasifikasi stroke
Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran
manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam
(Mardjono amp Sidharta 2010)
Transient ischemic attack (TIA)
Stroke in evolution
i i i Completed stroke
A Completed stroke hemoragik
B Completed stroke non hemoragik
Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah
iStroke non-hemoragik
a TIA
b Stroke in evolution
c Thrombotic stroke
d Embolic stroke
e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh
proses di luar arteri seperi tumor abses dan
granuloma
i i Stroke hemoragik
9
a Perdarahan intraserebral
b Perdarahan subarachnoid
Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik
menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification
yang akan dijelaskan di (Tabel 21)
10
Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi
Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri
Circulation dysfunction media
Infract (TACI) 2 Hemanopia
(15) 3 Ipsilateral
motor sesory
defisit
Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri
Circulation serebri media
Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang
(35) arteri serebri
anterior
Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri
(Irculation kecil dan dalam
Infract ( LACI)
(25o)
Posterior Cranial nerve Batang otak
Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s
Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital
(25 ) motorsensory
deficit
Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management
214 Patofisiologi stroke
Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke
otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak
dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan
kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara
11
umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti
(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral
Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak
ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah
penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya
belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan
menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)
Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar
daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah
hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion
area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran
terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel
otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor
waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat
berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)
Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme
kematian sel otak (Misbach 2007)
Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan
sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat
timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik
(Misbach 2007)
Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent
death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau
shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler
dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat
bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat
toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)
Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran
lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin
lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang
berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan
12
pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi
membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap
metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu
mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis
(Misbach 2007)
215 Pemeriksaan Penunjang Stroke
Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang
diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI
tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan
hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa
(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)
Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum
dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi
platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah
CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara
stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)
216 Rehabilitasi Pasca Stroke
Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk
mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan
memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini
adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan
penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi
pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik
memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi
berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu atau kelompok untuk
mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik
13
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi
(Kemenkes 2001)
Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)
diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi
dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari
tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)
(Irfan 2010)
Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang
vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen
sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi
kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah
proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)
Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya
cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak
didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi
Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis
duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi
atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)
Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang
dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen
fisioterapi
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
DAFTAR ISI
HALAMAN JITDUL HALAMAN PENGESAHAN i HALAMAN PERNYATAAN ii HALAMAN PERSEMBAHAN iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI vii DAFTAR T A B E L ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB 1 Pendahuluan 1 11 Latar Belakang 1 12 Rumusan Masalah 3 13 Tujuan Penelitian 3 14 Manfaat Penelitian 4 15 Keaslian Penelitian 4
BAB H Tinjauan Pustaka 6 21 Landasan Teori 6
211 Stroke 6 A Definisi 6 B Faktor Risiko 7 C Klasifikasi 8 D Patofisiologi 10 E Pemeriksaan penunjang 12 F Rehabilitasi pasca stroke 12 G Intervensi fisioterapi 16 H Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Kemampu -
an Fungsi Motorik 20 22 Kerangka Teori 22 23 Hipotesis 23
BAB III Metode Penelitian 24 31 Jenis Penelitian 24 32 Waktu dan Tempat Penelitian 24 33 Populasi dan Sampel 24
331 Populasi Penelitian 24 332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian 24 333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi 25 334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian 25
34 Variabel Penelitian 26 341 Variabel Dependent 26 342 Variabel Independent 26
vii
35 Definisi Operasional 26 36 Cara Pengumpulan Data 27
361 Data Sekunder 27 37 Metode Teknis Analisis Data 27
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data 27 38 Alur Penelitian 29 39 RencanaJadwa Kegiatan 30 310 Anggaran 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 41 Hasil 33 42 Pembahasan 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41 51 Kesimpulan 41 52 Saran 41
DAFTAR PUSTAKA 42 LAMPIRAN 43 BIODATA 55
viii
DAFTAR T A B E L
Tabel Haiaman
Tabel 11 Keaslian Penelitian 5
Tabel 21 Klasifikasi Stroke Menurut Bamford 10
Tabel 22 Index Barthel 14
Tabel 23 Manual Muscle Testing 16
Tabel 31 Definisi Operasional 26
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian 31
Tabel 33 Anggaran 32
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin 33
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia 34
Tabel 43 Fungsi Motorik Ekstremitas Superior Penderita Stroke
Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi
Medik 35
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita Stroke
Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi
Medik 36
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik 37
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Ekstremitas
Superior dan Inferior Sebelum Dan Sesudah 38
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampi ran Halama n
Lampiran 1 Data penderita stroke yang mejalankan rehabilitasi
medik 45
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat 46
Lampiran 3Uji Normalitas 50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat 51
Lampiran 4 Kartu Bimbingan Proposal Skripsi 53
Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 54
Lampiran 6 Surat Tanda Selesai Penelitian 54
xi
BAB I
Pendahuluan
11 Latar belakang
Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan
nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan
oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya
Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di
berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)
Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000
kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya
stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174
kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart
Association 2004)
Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini
berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan
tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes
2013)
Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di
Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun
sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar
lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami
setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi
meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar
12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai
potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)
Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang
berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)
dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan
dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas
selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)
1
2
Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di
bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan
fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita
stroke (Beebe dan Lang 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan
kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara
dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan
dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak
peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan
komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No
1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)
Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan
motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi
neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses
kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis
(Irfan 2010)
Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan
peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan
terapi latihan secara rutin (Stein 2006)
Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat
diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan
sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)
Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian
tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani
(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia
2005)
Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon
bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan
fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke
memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)
3
Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di
Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti
hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik
pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI
12 Rumusan masalah
Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi
motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode
1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016
13 Tujuan penelitian
131 Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan
fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
132 Tujuan khusus
1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum
mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah
mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di
RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan
sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD
4
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
14 Manfaat penelitian
1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi
terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke
2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi
pada penderita yang mengalami stroke
3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan
fisioterapi apabila terkena stroke
15 Keaslian penelitian
Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan
dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik
penderita stroke iskemik
5
Tabel 11 Keaslian penelitian
Nama Judul
Penelitian
Desain
Penelitian
Hasil
Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian
2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan
peningkatan fungsi pendekatan perbedaan
motorik pada cross yang
penderita stroke sectional signifikan
iskemik di Rumah antara fungsi
Sakit PKU motorik pada
Muhammadiyah awal masuk
Surakarta dan setelah
dilakukan
fisioterapi
Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil
Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian
2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan
otot ekstremitas dan post test peningkatan
pada penderita design dengan kekuatan otot
stroke dengan kelompok lengan dan
hemiparesis di kontrol kaki
RSUD Bekasi
BAB II
Tinjauan Pustaka
21 Landasan teori
211 Definisi Stroke
Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris
yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran
Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis
atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam
beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit
yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah
gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu
Mardjono amp Sidharta 2010)
Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi
mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya
aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson
2006)
Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya
gangguan fungsional otak fokal maupun global secara
mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat
gangguan aliran darah otak
Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah
gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian
otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat
bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu
relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan
terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang
dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh
termasuk perintah dari semua gerakan fisik
6
7
212 Faktor risiko stroke
Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-
faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)
A Faktor risiko pasti
i Merokok
i i Peminum alkohol berat
i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy
mines)
iv Usia
Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55
tahun
V Jenis kelamin
Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki
daripada perempuan
vi Ras
Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik
lebih rentan terkena stroke
vii Genetik
B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan
i Kontrasepsi oral
i i Diet
Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam
dan kolestrol meningkatkan risiko stroke
i i i Musim
Musim dingin meningkatkan angka kejadian
stroke
iv Faktor sosial ekonomi
V Obesitas
vi Radar lemak darah abnormal
8
C Penyakit atau marker disease
i Hipertensi
i i Penyakit jantung
i i i TIA
iv Peningkatan hematokrit
V Diabetes mellitus
V Sickle cell disease
V Elevated fibrinogen concentration
V Migraine headaches
IX Carotid bruise
213 Klasifikasi stroke
Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran
manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam
(Mardjono amp Sidharta 2010)
Transient ischemic attack (TIA)
Stroke in evolution
i i i Completed stroke
A Completed stroke hemoragik
B Completed stroke non hemoragik
Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah
iStroke non-hemoragik
a TIA
b Stroke in evolution
c Thrombotic stroke
d Embolic stroke
e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh
proses di luar arteri seperi tumor abses dan
granuloma
i i Stroke hemoragik
9
a Perdarahan intraserebral
b Perdarahan subarachnoid
Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik
menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification
yang akan dijelaskan di (Tabel 21)
10
Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi
Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri
Circulation dysfunction media
Infract (TACI) 2 Hemanopia
(15) 3 Ipsilateral
motor sesory
defisit
Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri
Circulation serebri media
Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang
(35) arteri serebri
anterior
Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri
(Irculation kecil dan dalam
Infract ( LACI)
(25o)
Posterior Cranial nerve Batang otak
Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s
Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital
(25 ) motorsensory
deficit
Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management
214 Patofisiologi stroke
Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke
otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak
dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan
kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara
11
umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti
(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral
Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak
ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah
penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya
belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan
menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)
Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar
daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah
hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion
area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran
terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel
otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor
waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat
berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)
Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme
kematian sel otak (Misbach 2007)
Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan
sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat
timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik
(Misbach 2007)
Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent
death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau
shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler
dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat
bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat
toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)
Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran
lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin
lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang
berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan
12
pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi
membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap
metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu
mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis
(Misbach 2007)
215 Pemeriksaan Penunjang Stroke
Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang
diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI
tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan
hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa
(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)
Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum
dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi
platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah
CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara
stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)
216 Rehabilitasi Pasca Stroke
Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk
mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan
memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini
adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan
penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi
pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik
memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi
berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu atau kelompok untuk
mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik
13
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi
(Kemenkes 2001)
Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)
diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi
dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari
tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)
(Irfan 2010)
Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang
vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen
sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi
kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah
proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)
Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya
cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak
didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi
Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis
duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi
atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)
Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang
dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen
fisioterapi
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
35 Definisi Operasional 26 36 Cara Pengumpulan Data 27
361 Data Sekunder 27 37 Metode Teknis Analisis Data 27
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data 27 38 Alur Penelitian 29 39 RencanaJadwa Kegiatan 30 310 Anggaran 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 41 Hasil 33 42 Pembahasan 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41 51 Kesimpulan 41 52 Saran 41
DAFTAR PUSTAKA 42 LAMPIRAN 43 BIODATA 55
viii
DAFTAR T A B E L
Tabel Haiaman
Tabel 11 Keaslian Penelitian 5
Tabel 21 Klasifikasi Stroke Menurut Bamford 10
Tabel 22 Index Barthel 14
Tabel 23 Manual Muscle Testing 16
Tabel 31 Definisi Operasional 26
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian 31
Tabel 33 Anggaran 32
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin 33
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia 34
Tabel 43 Fungsi Motorik Ekstremitas Superior Penderita Stroke
Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi
Medik 35
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita Stroke
Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi
Medik 36
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik 37
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Ekstremitas
Superior dan Inferior Sebelum Dan Sesudah 38
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampi ran Halama n
Lampiran 1 Data penderita stroke yang mejalankan rehabilitasi
medik 45
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat 46
Lampiran 3Uji Normalitas 50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat 51
Lampiran 4 Kartu Bimbingan Proposal Skripsi 53
Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 54
Lampiran 6 Surat Tanda Selesai Penelitian 54
xi
BAB I
Pendahuluan
11 Latar belakang
Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan
nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan
oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya
Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di
berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)
Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000
kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya
stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174
kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart
Association 2004)
Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini
berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan
tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes
2013)
Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di
Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun
sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar
lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami
setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi
meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar
12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai
potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)
Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang
berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)
dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan
dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas
selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)
1
2
Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di
bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan
fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita
stroke (Beebe dan Lang 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan
kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara
dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan
dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak
peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan
komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No
1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)
Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan
motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi
neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses
kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis
(Irfan 2010)
Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan
peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan
terapi latihan secara rutin (Stein 2006)
Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat
diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan
sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)
Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian
tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani
(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia
2005)
Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon
bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan
fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke
memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)
3
Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di
Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti
hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik
pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI
12 Rumusan masalah
Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi
motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode
1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016
13 Tujuan penelitian
131 Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan
fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
132 Tujuan khusus
1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum
mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah
mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di
RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan
sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD
4
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
14 Manfaat penelitian
1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi
terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke
2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi
pada penderita yang mengalami stroke
3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan
fisioterapi apabila terkena stroke
15 Keaslian penelitian
Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan
dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik
penderita stroke iskemik
5
Tabel 11 Keaslian penelitian
Nama Judul
Penelitian
Desain
Penelitian
Hasil
Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian
2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan
peningkatan fungsi pendekatan perbedaan
motorik pada cross yang
penderita stroke sectional signifikan
iskemik di Rumah antara fungsi
Sakit PKU motorik pada
Muhammadiyah awal masuk
Surakarta dan setelah
dilakukan
fisioterapi
Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil
Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian
2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan
otot ekstremitas dan post test peningkatan
pada penderita design dengan kekuatan otot
stroke dengan kelompok lengan dan
hemiparesis di kontrol kaki
RSUD Bekasi
BAB II
Tinjauan Pustaka
21 Landasan teori
211 Definisi Stroke
Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris
yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran
Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis
atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam
beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit
yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah
gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu
Mardjono amp Sidharta 2010)
Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi
mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya
aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson
2006)
Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya
gangguan fungsional otak fokal maupun global secara
mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat
gangguan aliran darah otak
Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah
gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian
otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat
bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu
relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan
terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang
dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh
termasuk perintah dari semua gerakan fisik
6
7
212 Faktor risiko stroke
Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-
faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)
A Faktor risiko pasti
i Merokok
i i Peminum alkohol berat
i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy
mines)
iv Usia
Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55
tahun
V Jenis kelamin
Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki
daripada perempuan
vi Ras
Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik
lebih rentan terkena stroke
vii Genetik
B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan
i Kontrasepsi oral
i i Diet
Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam
dan kolestrol meningkatkan risiko stroke
i i i Musim
Musim dingin meningkatkan angka kejadian
stroke
iv Faktor sosial ekonomi
V Obesitas
vi Radar lemak darah abnormal
8
C Penyakit atau marker disease
i Hipertensi
i i Penyakit jantung
i i i TIA
iv Peningkatan hematokrit
V Diabetes mellitus
V Sickle cell disease
V Elevated fibrinogen concentration
V Migraine headaches
IX Carotid bruise
213 Klasifikasi stroke
Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran
manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam
(Mardjono amp Sidharta 2010)
Transient ischemic attack (TIA)
Stroke in evolution
i i i Completed stroke
A Completed stroke hemoragik
B Completed stroke non hemoragik
Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah
iStroke non-hemoragik
a TIA
b Stroke in evolution
c Thrombotic stroke
d Embolic stroke
e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh
proses di luar arteri seperi tumor abses dan
granuloma
i i Stroke hemoragik
9
a Perdarahan intraserebral
b Perdarahan subarachnoid
Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik
menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification
yang akan dijelaskan di (Tabel 21)
10
Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi
Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri
Circulation dysfunction media
Infract (TACI) 2 Hemanopia
(15) 3 Ipsilateral
motor sesory
defisit
Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri
Circulation serebri media
Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang
(35) arteri serebri
anterior
Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri
(Irculation kecil dan dalam
Infract ( LACI)
(25o)
Posterior Cranial nerve Batang otak
Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s
Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital
(25 ) motorsensory
deficit
Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management
214 Patofisiologi stroke
Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke
otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak
dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan
kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara
11
umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti
(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral
Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak
ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah
penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya
belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan
menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)
Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar
daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah
hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion
area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran
terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel
otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor
waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat
berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)
Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme
kematian sel otak (Misbach 2007)
Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan
sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat
timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik
(Misbach 2007)
Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent
death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau
shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler
dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat
bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat
toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)
Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran
lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin
lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang
berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan
12
pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi
membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap
metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu
mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis
(Misbach 2007)
215 Pemeriksaan Penunjang Stroke
Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang
diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI
tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan
hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa
(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)
Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum
dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi
platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah
CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara
stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)
216 Rehabilitasi Pasca Stroke
Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk
mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan
memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini
adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan
penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi
pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik
memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi
berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu atau kelompok untuk
mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik
13
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi
(Kemenkes 2001)
Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)
diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi
dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari
tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)
(Irfan 2010)
Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang
vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen
sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi
kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah
proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)
Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya
cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak
didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi
Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis
duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi
atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)
Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang
dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen
fisioterapi
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
DAFTAR T A B E L
Tabel Haiaman
Tabel 11 Keaslian Penelitian 5
Tabel 21 Klasifikasi Stroke Menurut Bamford 10
Tabel 22 Index Barthel 14
Tabel 23 Manual Muscle Testing 16
Tabel 31 Definisi Operasional 26
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian 31
Tabel 33 Anggaran 32
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin 33
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia 34
Tabel 43 Fungsi Motorik Ekstremitas Superior Penderita Stroke
Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi
Medik 35
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita Stroke
Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi
Medik 36
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik 37
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Ekstremitas
Superior dan Inferior Sebelum Dan Sesudah 38
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampi ran Halama n
Lampiran 1 Data penderita stroke yang mejalankan rehabilitasi
medik 45
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat 46
Lampiran 3Uji Normalitas 50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat 51
Lampiran 4 Kartu Bimbingan Proposal Skripsi 53
Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 54
Lampiran 6 Surat Tanda Selesai Penelitian 54
xi
BAB I
Pendahuluan
11 Latar belakang
Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan
nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan
oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya
Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di
berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)
Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000
kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya
stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174
kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart
Association 2004)
Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini
berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan
tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes
2013)
Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di
Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun
sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar
lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami
setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi
meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar
12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai
potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)
Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang
berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)
dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan
dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas
selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)
1
2
Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di
bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan
fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita
stroke (Beebe dan Lang 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan
kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara
dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan
dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak
peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan
komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No
1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)
Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan
motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi
neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses
kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis
(Irfan 2010)
Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan
peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan
terapi latihan secara rutin (Stein 2006)
Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat
diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan
sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)
Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian
tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani
(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia
2005)
Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon
bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan
fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke
memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)
3
Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di
Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti
hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik
pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI
12 Rumusan masalah
Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi
motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode
1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016
13 Tujuan penelitian
131 Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan
fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
132 Tujuan khusus
1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum
mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah
mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di
RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan
sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD
4
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
14 Manfaat penelitian
1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi
terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke
2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi
pada penderita yang mengalami stroke
3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan
fisioterapi apabila terkena stroke
15 Keaslian penelitian
Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan
dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik
penderita stroke iskemik
5
Tabel 11 Keaslian penelitian
Nama Judul
Penelitian
Desain
Penelitian
Hasil
Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian
2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan
peningkatan fungsi pendekatan perbedaan
motorik pada cross yang
penderita stroke sectional signifikan
iskemik di Rumah antara fungsi
Sakit PKU motorik pada
Muhammadiyah awal masuk
Surakarta dan setelah
dilakukan
fisioterapi
Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil
Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian
2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan
otot ekstremitas dan post test peningkatan
pada penderita design dengan kekuatan otot
stroke dengan kelompok lengan dan
hemiparesis di kontrol kaki
RSUD Bekasi
BAB II
Tinjauan Pustaka
21 Landasan teori
211 Definisi Stroke
Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris
yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran
Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis
atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam
beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit
yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah
gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu
Mardjono amp Sidharta 2010)
Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi
mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya
aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson
2006)
Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya
gangguan fungsional otak fokal maupun global secara
mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat
gangguan aliran darah otak
Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah
gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian
otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat
bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu
relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan
terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang
dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh
termasuk perintah dari semua gerakan fisik
6
7
212 Faktor risiko stroke
Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-
faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)
A Faktor risiko pasti
i Merokok
i i Peminum alkohol berat
i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy
mines)
iv Usia
Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55
tahun
V Jenis kelamin
Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki
daripada perempuan
vi Ras
Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik
lebih rentan terkena stroke
vii Genetik
B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan
i Kontrasepsi oral
i i Diet
Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam
dan kolestrol meningkatkan risiko stroke
i i i Musim
Musim dingin meningkatkan angka kejadian
stroke
iv Faktor sosial ekonomi
V Obesitas
vi Radar lemak darah abnormal
8
C Penyakit atau marker disease
i Hipertensi
i i Penyakit jantung
i i i TIA
iv Peningkatan hematokrit
V Diabetes mellitus
V Sickle cell disease
V Elevated fibrinogen concentration
V Migraine headaches
IX Carotid bruise
213 Klasifikasi stroke
Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran
manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam
(Mardjono amp Sidharta 2010)
Transient ischemic attack (TIA)
Stroke in evolution
i i i Completed stroke
A Completed stroke hemoragik
B Completed stroke non hemoragik
Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah
iStroke non-hemoragik
a TIA
b Stroke in evolution
c Thrombotic stroke
d Embolic stroke
e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh
proses di luar arteri seperi tumor abses dan
granuloma
i i Stroke hemoragik
9
a Perdarahan intraserebral
b Perdarahan subarachnoid
Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik
menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification
yang akan dijelaskan di (Tabel 21)
10
Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi
Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri
Circulation dysfunction media
Infract (TACI) 2 Hemanopia
(15) 3 Ipsilateral
motor sesory
defisit
Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri
Circulation serebri media
Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang
(35) arteri serebri
anterior
Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri
(Irculation kecil dan dalam
Infract ( LACI)
(25o)
Posterior Cranial nerve Batang otak
Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s
Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital
(25 ) motorsensory
deficit
Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management
214 Patofisiologi stroke
Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke
otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak
dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan
kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara
11
umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti
(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral
Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak
ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah
penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya
belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan
menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)
Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar
daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah
hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion
area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran
terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel
otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor
waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat
berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)
Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme
kematian sel otak (Misbach 2007)
Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan
sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat
timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik
(Misbach 2007)
Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent
death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau
shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler
dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat
bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat
toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)
Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran
lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin
lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang
berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan
12
pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi
membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap
metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu
mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis
(Misbach 2007)
215 Pemeriksaan Penunjang Stroke
Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang
diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI
tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan
hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa
(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)
Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum
dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi
platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah
CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara
stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)
216 Rehabilitasi Pasca Stroke
Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk
mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan
memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini
adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan
penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi
pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik
memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi
berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu atau kelompok untuk
mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik
13
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi
(Kemenkes 2001)
Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)
diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi
dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari
tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)
(Irfan 2010)
Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang
vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen
sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi
kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah
proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)
Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya
cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak
didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi
Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis
duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi
atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)
Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang
dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen
fisioterapi
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
DAFTAR LAMPIRAN
Lampi ran Halama n
Lampiran 1 Data penderita stroke yang mejalankan rehabilitasi
medik 45
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat 46
Lampiran 3Uji Normalitas 50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat 51
Lampiran 4 Kartu Bimbingan Proposal Skripsi 53
Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 54
Lampiran 6 Surat Tanda Selesai Penelitian 54
xi
BAB I
Pendahuluan
11 Latar belakang
Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan
nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan
oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya
Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di
berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)
Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000
kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya
stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174
kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart
Association 2004)
Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini
berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan
tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes
2013)
Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di
Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun
sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar
lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami
setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi
meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar
12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai
potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)
Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang
berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)
dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan
dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas
selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)
1
2
Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di
bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan
fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita
stroke (Beebe dan Lang 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan
kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara
dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan
dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak
peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan
komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No
1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)
Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan
motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi
neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses
kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis
(Irfan 2010)
Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan
peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan
terapi latihan secara rutin (Stein 2006)
Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat
diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan
sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)
Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian
tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani
(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia
2005)
Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon
bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan
fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke
memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)
3
Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di
Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti
hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik
pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI
12 Rumusan masalah
Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi
motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode
1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016
13 Tujuan penelitian
131 Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan
fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
132 Tujuan khusus
1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum
mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah
mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di
RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan
sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD
4
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
14 Manfaat penelitian
1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi
terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke
2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi
pada penderita yang mengalami stroke
3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan
fisioterapi apabila terkena stroke
15 Keaslian penelitian
Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan
dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik
penderita stroke iskemik
5
Tabel 11 Keaslian penelitian
Nama Judul
Penelitian
Desain
Penelitian
Hasil
Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian
2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan
peningkatan fungsi pendekatan perbedaan
motorik pada cross yang
penderita stroke sectional signifikan
iskemik di Rumah antara fungsi
Sakit PKU motorik pada
Muhammadiyah awal masuk
Surakarta dan setelah
dilakukan
fisioterapi
Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil
Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian
2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan
otot ekstremitas dan post test peningkatan
pada penderita design dengan kekuatan otot
stroke dengan kelompok lengan dan
hemiparesis di kontrol kaki
RSUD Bekasi
BAB II
Tinjauan Pustaka
21 Landasan teori
211 Definisi Stroke
Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris
yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran
Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis
atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam
beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit
yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah
gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu
Mardjono amp Sidharta 2010)
Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi
mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya
aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson
2006)
Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya
gangguan fungsional otak fokal maupun global secara
mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat
gangguan aliran darah otak
Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah
gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian
otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat
bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu
relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan
terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang
dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh
termasuk perintah dari semua gerakan fisik
6
7
212 Faktor risiko stroke
Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-
faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)
A Faktor risiko pasti
i Merokok
i i Peminum alkohol berat
i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy
mines)
iv Usia
Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55
tahun
V Jenis kelamin
Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki
daripada perempuan
vi Ras
Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik
lebih rentan terkena stroke
vii Genetik
B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan
i Kontrasepsi oral
i i Diet
Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam
dan kolestrol meningkatkan risiko stroke
i i i Musim
Musim dingin meningkatkan angka kejadian
stroke
iv Faktor sosial ekonomi
V Obesitas
vi Radar lemak darah abnormal
8
C Penyakit atau marker disease
i Hipertensi
i i Penyakit jantung
i i i TIA
iv Peningkatan hematokrit
V Diabetes mellitus
V Sickle cell disease
V Elevated fibrinogen concentration
V Migraine headaches
IX Carotid bruise
213 Klasifikasi stroke
Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran
manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam
(Mardjono amp Sidharta 2010)
Transient ischemic attack (TIA)
Stroke in evolution
i i i Completed stroke
A Completed stroke hemoragik
B Completed stroke non hemoragik
Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah
iStroke non-hemoragik
a TIA
b Stroke in evolution
c Thrombotic stroke
d Embolic stroke
e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh
proses di luar arteri seperi tumor abses dan
granuloma
i i Stroke hemoragik
9
a Perdarahan intraserebral
b Perdarahan subarachnoid
Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik
menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification
yang akan dijelaskan di (Tabel 21)
10
Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi
Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri
Circulation dysfunction media
Infract (TACI) 2 Hemanopia
(15) 3 Ipsilateral
motor sesory
defisit
Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri
Circulation serebri media
Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang
(35) arteri serebri
anterior
Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri
(Irculation kecil dan dalam
Infract ( LACI)
(25o)
Posterior Cranial nerve Batang otak
Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s
Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital
(25 ) motorsensory
deficit
Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management
214 Patofisiologi stroke
Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke
otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak
dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan
kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara
11
umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti
(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral
Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak
ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah
penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya
belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan
menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)
Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar
daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah
hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion
area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran
terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel
otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor
waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat
berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)
Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme
kematian sel otak (Misbach 2007)
Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan
sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat
timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik
(Misbach 2007)
Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent
death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau
shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler
dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat
bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat
toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)
Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran
lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin
lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang
berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan
12
pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi
membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap
metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu
mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis
(Misbach 2007)
215 Pemeriksaan Penunjang Stroke
Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang
diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI
tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan
hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa
(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)
Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum
dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi
platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah
CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara
stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)
216 Rehabilitasi Pasca Stroke
Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk
mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan
memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini
adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan
penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi
pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik
memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi
berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu atau kelompok untuk
mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik
13
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi
(Kemenkes 2001)
Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)
diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi
dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari
tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)
(Irfan 2010)
Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang
vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen
sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi
kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah
proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)
Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya
cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak
didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi
Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis
duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi
atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)
Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang
dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen
fisioterapi
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
BAB I
Pendahuluan
11 Latar belakang
Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan
nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan
oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya
Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di
berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)
Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000
kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya
stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174
kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart
Association 2004)
Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini
berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan
tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes
2013)
Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di
Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun
sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar
lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami
setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi
meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar
12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai
potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)
Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang
berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)
dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan
dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas
selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)
1
2
Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di
bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan
fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita
stroke (Beebe dan Lang 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan
kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara
dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan
dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak
peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan
komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No
1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)
Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan
motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi
neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses
kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis
(Irfan 2010)
Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan
peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan
terapi latihan secara rutin (Stein 2006)
Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat
diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan
sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)
Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian
tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani
(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia
2005)
Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon
bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan
fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke
memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)
3
Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di
Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti
hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik
pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI
12 Rumusan masalah
Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi
motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode
1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016
13 Tujuan penelitian
131 Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan
fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
132 Tujuan khusus
1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum
mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah
mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di
RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan
sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD
4
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
14 Manfaat penelitian
1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi
terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke
2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi
pada penderita yang mengalami stroke
3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan
fisioterapi apabila terkena stroke
15 Keaslian penelitian
Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan
dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik
penderita stroke iskemik
5
Tabel 11 Keaslian penelitian
Nama Judul
Penelitian
Desain
Penelitian
Hasil
Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian
2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan
peningkatan fungsi pendekatan perbedaan
motorik pada cross yang
penderita stroke sectional signifikan
iskemik di Rumah antara fungsi
Sakit PKU motorik pada
Muhammadiyah awal masuk
Surakarta dan setelah
dilakukan
fisioterapi
Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil
Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian
2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan
otot ekstremitas dan post test peningkatan
pada penderita design dengan kekuatan otot
stroke dengan kelompok lengan dan
hemiparesis di kontrol kaki
RSUD Bekasi
BAB II
Tinjauan Pustaka
21 Landasan teori
211 Definisi Stroke
Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris
yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran
Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis
atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam
beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit
yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah
gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu
Mardjono amp Sidharta 2010)
Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi
mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya
aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson
2006)
Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya
gangguan fungsional otak fokal maupun global secara
mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat
gangguan aliran darah otak
Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah
gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian
otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat
bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu
relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan
terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang
dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh
termasuk perintah dari semua gerakan fisik
6
7
212 Faktor risiko stroke
Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-
faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)
A Faktor risiko pasti
i Merokok
i i Peminum alkohol berat
i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy
mines)
iv Usia
Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55
tahun
V Jenis kelamin
Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki
daripada perempuan
vi Ras
Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik
lebih rentan terkena stroke
vii Genetik
B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan
i Kontrasepsi oral
i i Diet
Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam
dan kolestrol meningkatkan risiko stroke
i i i Musim
Musim dingin meningkatkan angka kejadian
stroke
iv Faktor sosial ekonomi
V Obesitas
vi Radar lemak darah abnormal
8
C Penyakit atau marker disease
i Hipertensi
i i Penyakit jantung
i i i TIA
iv Peningkatan hematokrit
V Diabetes mellitus
V Sickle cell disease
V Elevated fibrinogen concentration
V Migraine headaches
IX Carotid bruise
213 Klasifikasi stroke
Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran
manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam
(Mardjono amp Sidharta 2010)
Transient ischemic attack (TIA)
Stroke in evolution
i i i Completed stroke
A Completed stroke hemoragik
B Completed stroke non hemoragik
Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah
iStroke non-hemoragik
a TIA
b Stroke in evolution
c Thrombotic stroke
d Embolic stroke
e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh
proses di luar arteri seperi tumor abses dan
granuloma
i i Stroke hemoragik
9
a Perdarahan intraserebral
b Perdarahan subarachnoid
Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik
menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification
yang akan dijelaskan di (Tabel 21)
10
Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi
Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri
Circulation dysfunction media
Infract (TACI) 2 Hemanopia
(15) 3 Ipsilateral
motor sesory
defisit
Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri
Circulation serebri media
Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang
(35) arteri serebri
anterior
Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri
(Irculation kecil dan dalam
Infract ( LACI)
(25o)
Posterior Cranial nerve Batang otak
Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s
Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital
(25 ) motorsensory
deficit
Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management
214 Patofisiologi stroke
Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke
otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak
dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan
kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara
11
umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti
(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral
Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak
ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah
penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya
belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan
menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)
Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar
daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah
hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion
area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran
terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel
otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor
waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat
berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)
Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme
kematian sel otak (Misbach 2007)
Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan
sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat
timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik
(Misbach 2007)
Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent
death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau
shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler
dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat
bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat
toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)
Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran
lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin
lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang
berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan
12
pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi
membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap
metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu
mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis
(Misbach 2007)
215 Pemeriksaan Penunjang Stroke
Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang
diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI
tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan
hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa
(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)
Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum
dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi
platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah
CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara
stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)
216 Rehabilitasi Pasca Stroke
Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk
mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan
memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini
adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan
penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi
pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik
memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi
berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu atau kelompok untuk
mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik
13
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi
(Kemenkes 2001)
Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)
diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi
dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari
tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)
(Irfan 2010)
Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang
vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen
sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi
kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah
proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)
Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya
cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak
didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi
Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis
duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi
atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)
Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang
dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen
fisioterapi
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
2
Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di
bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan
fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita
stroke (Beebe dan Lang 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan
kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara
dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan
dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak
peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan
komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No
1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)
Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan
motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi
neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses
kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis
(Irfan 2010)
Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan
peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan
terapi latihan secara rutin (Stein 2006)
Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat
diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan
sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)
Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian
tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani
(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia
2005)
Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon
bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan
fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke
memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)
3
Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di
Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti
hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik
pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI
12 Rumusan masalah
Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi
motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode
1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016
13 Tujuan penelitian
131 Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan
fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
132 Tujuan khusus
1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum
mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah
mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di
RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan
sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD
4
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
14 Manfaat penelitian
1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi
terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke
2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi
pada penderita yang mengalami stroke
3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan
fisioterapi apabila terkena stroke
15 Keaslian penelitian
Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan
dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik
penderita stroke iskemik
5
Tabel 11 Keaslian penelitian
Nama Judul
Penelitian
Desain
Penelitian
Hasil
Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian
2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan
peningkatan fungsi pendekatan perbedaan
motorik pada cross yang
penderita stroke sectional signifikan
iskemik di Rumah antara fungsi
Sakit PKU motorik pada
Muhammadiyah awal masuk
Surakarta dan setelah
dilakukan
fisioterapi
Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil
Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian
2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan
otot ekstremitas dan post test peningkatan
pada penderita design dengan kekuatan otot
stroke dengan kelompok lengan dan
hemiparesis di kontrol kaki
RSUD Bekasi
BAB II
Tinjauan Pustaka
21 Landasan teori
211 Definisi Stroke
Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris
yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran
Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis
atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam
beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit
yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah
gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu
Mardjono amp Sidharta 2010)
Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi
mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya
aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson
2006)
Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya
gangguan fungsional otak fokal maupun global secara
mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat
gangguan aliran darah otak
Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah
gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian
otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat
bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu
relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan
terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang
dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh
termasuk perintah dari semua gerakan fisik
6
7
212 Faktor risiko stroke
Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-
faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)
A Faktor risiko pasti
i Merokok
i i Peminum alkohol berat
i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy
mines)
iv Usia
Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55
tahun
V Jenis kelamin
Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki
daripada perempuan
vi Ras
Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik
lebih rentan terkena stroke
vii Genetik
B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan
i Kontrasepsi oral
i i Diet
Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam
dan kolestrol meningkatkan risiko stroke
i i i Musim
Musim dingin meningkatkan angka kejadian
stroke
iv Faktor sosial ekonomi
V Obesitas
vi Radar lemak darah abnormal
8
C Penyakit atau marker disease
i Hipertensi
i i Penyakit jantung
i i i TIA
iv Peningkatan hematokrit
V Diabetes mellitus
V Sickle cell disease
V Elevated fibrinogen concentration
V Migraine headaches
IX Carotid bruise
213 Klasifikasi stroke
Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran
manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam
(Mardjono amp Sidharta 2010)
Transient ischemic attack (TIA)
Stroke in evolution
i i i Completed stroke
A Completed stroke hemoragik
B Completed stroke non hemoragik
Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah
iStroke non-hemoragik
a TIA
b Stroke in evolution
c Thrombotic stroke
d Embolic stroke
e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh
proses di luar arteri seperi tumor abses dan
granuloma
i i Stroke hemoragik
9
a Perdarahan intraserebral
b Perdarahan subarachnoid
Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik
menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification
yang akan dijelaskan di (Tabel 21)
10
Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi
Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri
Circulation dysfunction media
Infract (TACI) 2 Hemanopia
(15) 3 Ipsilateral
motor sesory
defisit
Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri
Circulation serebri media
Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang
(35) arteri serebri
anterior
Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri
(Irculation kecil dan dalam
Infract ( LACI)
(25o)
Posterior Cranial nerve Batang otak
Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s
Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital
(25 ) motorsensory
deficit
Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management
214 Patofisiologi stroke
Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke
otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak
dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan
kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara
11
umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti
(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral
Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak
ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah
penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya
belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan
menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)
Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar
daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah
hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion
area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran
terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel
otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor
waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat
berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)
Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme
kematian sel otak (Misbach 2007)
Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan
sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat
timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik
(Misbach 2007)
Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent
death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau
shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler
dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat
bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat
toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)
Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran
lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin
lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang
berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan
12
pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi
membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap
metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu
mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis
(Misbach 2007)
215 Pemeriksaan Penunjang Stroke
Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang
diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI
tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan
hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa
(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)
Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum
dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi
platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah
CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara
stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)
216 Rehabilitasi Pasca Stroke
Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk
mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan
memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini
adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan
penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi
pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik
memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi
berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu atau kelompok untuk
mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik
13
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi
(Kemenkes 2001)
Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)
diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi
dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari
tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)
(Irfan 2010)
Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang
vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen
sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi
kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah
proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)
Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya
cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak
didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi
Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis
duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi
atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)
Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang
dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen
fisioterapi
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
3
Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di
Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti
hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik
pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI
12 Rumusan masalah
Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi
motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode
1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016
13 Tujuan penelitian
131 Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan
fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
132 Tujuan khusus
1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum
mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah
mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di
RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31
Oktober 2016
3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan
sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD
4
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
14 Manfaat penelitian
1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi
terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke
2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi
pada penderita yang mengalami stroke
3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan
fisioterapi apabila terkena stroke
15 Keaslian penelitian
Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan
dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik
penderita stroke iskemik
5
Tabel 11 Keaslian penelitian
Nama Judul
Penelitian
Desain
Penelitian
Hasil
Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian
2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan
peningkatan fungsi pendekatan perbedaan
motorik pada cross yang
penderita stroke sectional signifikan
iskemik di Rumah antara fungsi
Sakit PKU motorik pada
Muhammadiyah awal masuk
Surakarta dan setelah
dilakukan
fisioterapi
Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil
Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian
2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan
otot ekstremitas dan post test peningkatan
pada penderita design dengan kekuatan otot
stroke dengan kelompok lengan dan
hemiparesis di kontrol kaki
RSUD Bekasi
BAB II
Tinjauan Pustaka
21 Landasan teori
211 Definisi Stroke
Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris
yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran
Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis
atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam
beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit
yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah
gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu
Mardjono amp Sidharta 2010)
Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi
mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya
aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson
2006)
Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya
gangguan fungsional otak fokal maupun global secara
mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat
gangguan aliran darah otak
Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah
gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian
otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat
bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu
relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan
terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang
dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh
termasuk perintah dari semua gerakan fisik
6
7
212 Faktor risiko stroke
Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-
faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)
A Faktor risiko pasti
i Merokok
i i Peminum alkohol berat
i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy
mines)
iv Usia
Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55
tahun
V Jenis kelamin
Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki
daripada perempuan
vi Ras
Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik
lebih rentan terkena stroke
vii Genetik
B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan
i Kontrasepsi oral
i i Diet
Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam
dan kolestrol meningkatkan risiko stroke
i i i Musim
Musim dingin meningkatkan angka kejadian
stroke
iv Faktor sosial ekonomi
V Obesitas
vi Radar lemak darah abnormal
8
C Penyakit atau marker disease
i Hipertensi
i i Penyakit jantung
i i i TIA
iv Peningkatan hematokrit
V Diabetes mellitus
V Sickle cell disease
V Elevated fibrinogen concentration
V Migraine headaches
IX Carotid bruise
213 Klasifikasi stroke
Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran
manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam
(Mardjono amp Sidharta 2010)
Transient ischemic attack (TIA)
Stroke in evolution
i i i Completed stroke
A Completed stroke hemoragik
B Completed stroke non hemoragik
Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah
iStroke non-hemoragik
a TIA
b Stroke in evolution
c Thrombotic stroke
d Embolic stroke
e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh
proses di luar arteri seperi tumor abses dan
granuloma
i i Stroke hemoragik
9
a Perdarahan intraserebral
b Perdarahan subarachnoid
Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik
menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification
yang akan dijelaskan di (Tabel 21)
10
Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi
Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri
Circulation dysfunction media
Infract (TACI) 2 Hemanopia
(15) 3 Ipsilateral
motor sesory
defisit
Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri
Circulation serebri media
Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang
(35) arteri serebri
anterior
Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri
(Irculation kecil dan dalam
Infract ( LACI)
(25o)
Posterior Cranial nerve Batang otak
Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s
Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital
(25 ) motorsensory
deficit
Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management
214 Patofisiologi stroke
Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke
otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak
dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan
kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara
11
umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti
(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral
Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak
ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah
penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya
belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan
menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)
Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar
daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah
hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion
area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran
terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel
otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor
waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat
berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)
Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme
kematian sel otak (Misbach 2007)
Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan
sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat
timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik
(Misbach 2007)
Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent
death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau
shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler
dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat
bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat
toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)
Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran
lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin
lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang
berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan
12
pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi
membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap
metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu
mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis
(Misbach 2007)
215 Pemeriksaan Penunjang Stroke
Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang
diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI
tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan
hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa
(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)
Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum
dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi
platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah
CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara
stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)
216 Rehabilitasi Pasca Stroke
Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk
mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan
memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini
adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan
penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi
pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik
memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi
berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu atau kelompok untuk
mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik
13
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi
(Kemenkes 2001)
Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)
diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi
dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari
tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)
(Irfan 2010)
Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang
vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen
sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi
kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah
proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)
Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya
cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak
didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi
Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis
duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi
atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)
Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang
dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen
fisioterapi
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
4
Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober
2016
14 Manfaat penelitian
1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi
terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke
2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi
pada penderita yang mengalami stroke
3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan
fisioterapi apabila terkena stroke
15 Keaslian penelitian
Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan
dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik
penderita stroke iskemik
5
Tabel 11 Keaslian penelitian
Nama Judul
Penelitian
Desain
Penelitian
Hasil
Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian
2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan
peningkatan fungsi pendekatan perbedaan
motorik pada cross yang
penderita stroke sectional signifikan
iskemik di Rumah antara fungsi
Sakit PKU motorik pada
Muhammadiyah awal masuk
Surakarta dan setelah
dilakukan
fisioterapi
Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil
Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian
2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan
otot ekstremitas dan post test peningkatan
pada penderita design dengan kekuatan otot
stroke dengan kelompok lengan dan
hemiparesis di kontrol kaki
RSUD Bekasi
BAB II
Tinjauan Pustaka
21 Landasan teori
211 Definisi Stroke
Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris
yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran
Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis
atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam
beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit
yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah
gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu
Mardjono amp Sidharta 2010)
Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi
mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya
aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson
2006)
Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya
gangguan fungsional otak fokal maupun global secara
mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat
gangguan aliran darah otak
Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah
gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian
otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat
bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu
relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan
terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang
dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh
termasuk perintah dari semua gerakan fisik
6
7
212 Faktor risiko stroke
Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-
faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)
A Faktor risiko pasti
i Merokok
i i Peminum alkohol berat
i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy
mines)
iv Usia
Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55
tahun
V Jenis kelamin
Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki
daripada perempuan
vi Ras
Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik
lebih rentan terkena stroke
vii Genetik
B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan
i Kontrasepsi oral
i i Diet
Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam
dan kolestrol meningkatkan risiko stroke
i i i Musim
Musim dingin meningkatkan angka kejadian
stroke
iv Faktor sosial ekonomi
V Obesitas
vi Radar lemak darah abnormal
8
C Penyakit atau marker disease
i Hipertensi
i i Penyakit jantung
i i i TIA
iv Peningkatan hematokrit
V Diabetes mellitus
V Sickle cell disease
V Elevated fibrinogen concentration
V Migraine headaches
IX Carotid bruise
213 Klasifikasi stroke
Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran
manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam
(Mardjono amp Sidharta 2010)
Transient ischemic attack (TIA)
Stroke in evolution
i i i Completed stroke
A Completed stroke hemoragik
B Completed stroke non hemoragik
Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah
iStroke non-hemoragik
a TIA
b Stroke in evolution
c Thrombotic stroke
d Embolic stroke
e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh
proses di luar arteri seperi tumor abses dan
granuloma
i i Stroke hemoragik
9
a Perdarahan intraserebral
b Perdarahan subarachnoid
Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik
menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification
yang akan dijelaskan di (Tabel 21)
10
Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi
Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri
Circulation dysfunction media
Infract (TACI) 2 Hemanopia
(15) 3 Ipsilateral
motor sesory
defisit
Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri
Circulation serebri media
Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang
(35) arteri serebri
anterior
Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri
(Irculation kecil dan dalam
Infract ( LACI)
(25o)
Posterior Cranial nerve Batang otak
Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s
Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital
(25 ) motorsensory
deficit
Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management
214 Patofisiologi stroke
Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke
otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak
dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan
kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara
11
umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti
(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral
Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak
ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah
penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya
belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan
menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)
Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar
daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah
hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion
area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran
terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel
otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor
waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat
berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)
Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme
kematian sel otak (Misbach 2007)
Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan
sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat
timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik
(Misbach 2007)
Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent
death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau
shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler
dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat
bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat
toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)
Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran
lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin
lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang
berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan
12
pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi
membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap
metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu
mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis
(Misbach 2007)
215 Pemeriksaan Penunjang Stroke
Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang
diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI
tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan
hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa
(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)
Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum
dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi
platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah
CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara
stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)
216 Rehabilitasi Pasca Stroke
Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk
mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan
memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini
adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan
penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi
pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik
memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi
berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu atau kelompok untuk
mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik
13
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi
(Kemenkes 2001)
Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)
diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi
dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari
tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)
(Irfan 2010)
Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang
vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen
sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi
kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah
proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)
Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya
cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak
didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi
Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis
duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi
atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)
Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang
dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen
fisioterapi
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
5
Tabel 11 Keaslian penelitian
Nama Judul
Penelitian
Desain
Penelitian
Hasil
Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian
2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan
peningkatan fungsi pendekatan perbedaan
motorik pada cross yang
penderita stroke sectional signifikan
iskemik di Rumah antara fungsi
Sakit PKU motorik pada
Muhammadiyah awal masuk
Surakarta dan setelah
dilakukan
fisioterapi
Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil
Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian
2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan
otot ekstremitas dan post test peningkatan
pada penderita design dengan kekuatan otot
stroke dengan kelompok lengan dan
hemiparesis di kontrol kaki
RSUD Bekasi
BAB II
Tinjauan Pustaka
21 Landasan teori
211 Definisi Stroke
Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris
yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran
Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis
atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam
beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit
yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah
gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu
Mardjono amp Sidharta 2010)
Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi
mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya
aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson
2006)
Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya
gangguan fungsional otak fokal maupun global secara
mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat
gangguan aliran darah otak
Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah
gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian
otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat
bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu
relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan
terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang
dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh
termasuk perintah dari semua gerakan fisik
6
7
212 Faktor risiko stroke
Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-
faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)
A Faktor risiko pasti
i Merokok
i i Peminum alkohol berat
i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy
mines)
iv Usia
Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55
tahun
V Jenis kelamin
Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki
daripada perempuan
vi Ras
Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik
lebih rentan terkena stroke
vii Genetik
B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan
i Kontrasepsi oral
i i Diet
Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam
dan kolestrol meningkatkan risiko stroke
i i i Musim
Musim dingin meningkatkan angka kejadian
stroke
iv Faktor sosial ekonomi
V Obesitas
vi Radar lemak darah abnormal
8
C Penyakit atau marker disease
i Hipertensi
i i Penyakit jantung
i i i TIA
iv Peningkatan hematokrit
V Diabetes mellitus
V Sickle cell disease
V Elevated fibrinogen concentration
V Migraine headaches
IX Carotid bruise
213 Klasifikasi stroke
Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran
manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam
(Mardjono amp Sidharta 2010)
Transient ischemic attack (TIA)
Stroke in evolution
i i i Completed stroke
A Completed stroke hemoragik
B Completed stroke non hemoragik
Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah
iStroke non-hemoragik
a TIA
b Stroke in evolution
c Thrombotic stroke
d Embolic stroke
e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh
proses di luar arteri seperi tumor abses dan
granuloma
i i Stroke hemoragik
9
a Perdarahan intraserebral
b Perdarahan subarachnoid
Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik
menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification
yang akan dijelaskan di (Tabel 21)
10
Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi
Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri
Circulation dysfunction media
Infract (TACI) 2 Hemanopia
(15) 3 Ipsilateral
motor sesory
defisit
Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri
Circulation serebri media
Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang
(35) arteri serebri
anterior
Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri
(Irculation kecil dan dalam
Infract ( LACI)
(25o)
Posterior Cranial nerve Batang otak
Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s
Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital
(25 ) motorsensory
deficit
Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management
214 Patofisiologi stroke
Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke
otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak
dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan
kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara
11
umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti
(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral
Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak
ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah
penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya
belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan
menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)
Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar
daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah
hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion
area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran
terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel
otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor
waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat
berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)
Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme
kematian sel otak (Misbach 2007)
Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan
sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat
timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik
(Misbach 2007)
Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent
death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau
shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler
dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat
bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat
toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)
Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran
lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin
lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang
berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan
12
pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi
membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap
metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu
mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis
(Misbach 2007)
215 Pemeriksaan Penunjang Stroke
Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang
diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI
tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan
hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa
(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)
Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum
dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi
platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah
CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara
stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)
216 Rehabilitasi Pasca Stroke
Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk
mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan
memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini
adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan
penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi
pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik
memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi
berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu atau kelompok untuk
mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik
13
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi
(Kemenkes 2001)
Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)
diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi
dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari
tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)
(Irfan 2010)
Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang
vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen
sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi
kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah
proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)
Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya
cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak
didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi
Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis
duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi
atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)
Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang
dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen
fisioterapi
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
BAB II
Tinjauan Pustaka
21 Landasan teori
211 Definisi Stroke
Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris
yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran
Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis
atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam
beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit
yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah
gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu
Mardjono amp Sidharta 2010)
Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi
mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya
aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson
2006)
Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya
gangguan fungsional otak fokal maupun global secara
mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat
gangguan aliran darah otak
Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah
gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian
otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat
bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu
relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan
terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang
dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh
termasuk perintah dari semua gerakan fisik
6
7
212 Faktor risiko stroke
Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-
faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)
A Faktor risiko pasti
i Merokok
i i Peminum alkohol berat
i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy
mines)
iv Usia
Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55
tahun
V Jenis kelamin
Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki
daripada perempuan
vi Ras
Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik
lebih rentan terkena stroke
vii Genetik
B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan
i Kontrasepsi oral
i i Diet
Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam
dan kolestrol meningkatkan risiko stroke
i i i Musim
Musim dingin meningkatkan angka kejadian
stroke
iv Faktor sosial ekonomi
V Obesitas
vi Radar lemak darah abnormal
8
C Penyakit atau marker disease
i Hipertensi
i i Penyakit jantung
i i i TIA
iv Peningkatan hematokrit
V Diabetes mellitus
V Sickle cell disease
V Elevated fibrinogen concentration
V Migraine headaches
IX Carotid bruise
213 Klasifikasi stroke
Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran
manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam
(Mardjono amp Sidharta 2010)
Transient ischemic attack (TIA)
Stroke in evolution
i i i Completed stroke
A Completed stroke hemoragik
B Completed stroke non hemoragik
Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah
iStroke non-hemoragik
a TIA
b Stroke in evolution
c Thrombotic stroke
d Embolic stroke
e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh
proses di luar arteri seperi tumor abses dan
granuloma
i i Stroke hemoragik
9
a Perdarahan intraserebral
b Perdarahan subarachnoid
Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik
menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification
yang akan dijelaskan di (Tabel 21)
10
Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi
Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri
Circulation dysfunction media
Infract (TACI) 2 Hemanopia
(15) 3 Ipsilateral
motor sesory
defisit
Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri
Circulation serebri media
Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang
(35) arteri serebri
anterior
Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri
(Irculation kecil dan dalam
Infract ( LACI)
(25o)
Posterior Cranial nerve Batang otak
Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s
Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital
(25 ) motorsensory
deficit
Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management
214 Patofisiologi stroke
Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke
otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak
dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan
kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara
11
umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti
(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral
Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak
ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah
penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya
belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan
menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)
Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar
daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah
hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion
area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran
terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel
otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor
waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat
berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)
Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme
kematian sel otak (Misbach 2007)
Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan
sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat
timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik
(Misbach 2007)
Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent
death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau
shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler
dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat
bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat
toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)
Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran
lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin
lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang
berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan
12
pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi
membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap
metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu
mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis
(Misbach 2007)
215 Pemeriksaan Penunjang Stroke
Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang
diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI
tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan
hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa
(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)
Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum
dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi
platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah
CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara
stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)
216 Rehabilitasi Pasca Stroke
Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk
mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan
memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini
adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan
penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi
pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik
memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi
berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu atau kelompok untuk
mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik
13
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi
(Kemenkes 2001)
Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)
diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi
dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari
tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)
(Irfan 2010)
Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang
vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen
sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi
kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah
proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)
Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya
cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak
didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi
Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis
duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi
atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)
Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang
dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen
fisioterapi
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
7
212 Faktor risiko stroke
Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-
faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)
A Faktor risiko pasti
i Merokok
i i Peminum alkohol berat
i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy
mines)
iv Usia
Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55
tahun
V Jenis kelamin
Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki
daripada perempuan
vi Ras
Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik
lebih rentan terkena stroke
vii Genetik
B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan
i Kontrasepsi oral
i i Diet
Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam
dan kolestrol meningkatkan risiko stroke
i i i Musim
Musim dingin meningkatkan angka kejadian
stroke
iv Faktor sosial ekonomi
V Obesitas
vi Radar lemak darah abnormal
8
C Penyakit atau marker disease
i Hipertensi
i i Penyakit jantung
i i i TIA
iv Peningkatan hematokrit
V Diabetes mellitus
V Sickle cell disease
V Elevated fibrinogen concentration
V Migraine headaches
IX Carotid bruise
213 Klasifikasi stroke
Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran
manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam
(Mardjono amp Sidharta 2010)
Transient ischemic attack (TIA)
Stroke in evolution
i i i Completed stroke
A Completed stroke hemoragik
B Completed stroke non hemoragik
Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah
iStroke non-hemoragik
a TIA
b Stroke in evolution
c Thrombotic stroke
d Embolic stroke
e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh
proses di luar arteri seperi tumor abses dan
granuloma
i i Stroke hemoragik
9
a Perdarahan intraserebral
b Perdarahan subarachnoid
Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik
menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification
yang akan dijelaskan di (Tabel 21)
10
Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi
Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri
Circulation dysfunction media
Infract (TACI) 2 Hemanopia
(15) 3 Ipsilateral
motor sesory
defisit
Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri
Circulation serebri media
Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang
(35) arteri serebri
anterior
Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri
(Irculation kecil dan dalam
Infract ( LACI)
(25o)
Posterior Cranial nerve Batang otak
Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s
Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital
(25 ) motorsensory
deficit
Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management
214 Patofisiologi stroke
Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke
otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak
dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan
kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara
11
umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti
(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral
Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak
ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah
penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya
belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan
menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)
Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar
daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah
hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion
area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran
terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel
otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor
waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat
berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)
Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme
kematian sel otak (Misbach 2007)
Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan
sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat
timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik
(Misbach 2007)
Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent
death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau
shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler
dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat
bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat
toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)
Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran
lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin
lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang
berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan
12
pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi
membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap
metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu
mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis
(Misbach 2007)
215 Pemeriksaan Penunjang Stroke
Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang
diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI
tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan
hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa
(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)
Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum
dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi
platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah
CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara
stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)
216 Rehabilitasi Pasca Stroke
Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk
mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan
memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini
adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan
penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi
pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik
memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi
berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu atau kelompok untuk
mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik
13
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi
(Kemenkes 2001)
Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)
diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi
dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari
tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)
(Irfan 2010)
Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang
vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen
sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi
kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah
proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)
Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya
cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak
didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi
Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis
duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi
atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)
Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang
dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen
fisioterapi
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
8
C Penyakit atau marker disease
i Hipertensi
i i Penyakit jantung
i i i TIA
iv Peningkatan hematokrit
V Diabetes mellitus
V Sickle cell disease
V Elevated fibrinogen concentration
V Migraine headaches
IX Carotid bruise
213 Klasifikasi stroke
Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran
manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam
(Mardjono amp Sidharta 2010)
Transient ischemic attack (TIA)
Stroke in evolution
i i i Completed stroke
A Completed stroke hemoragik
B Completed stroke non hemoragik
Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah
iStroke non-hemoragik
a TIA
b Stroke in evolution
c Thrombotic stroke
d Embolic stroke
e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh
proses di luar arteri seperi tumor abses dan
granuloma
i i Stroke hemoragik
9
a Perdarahan intraserebral
b Perdarahan subarachnoid
Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik
menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification
yang akan dijelaskan di (Tabel 21)
10
Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi
Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri
Circulation dysfunction media
Infract (TACI) 2 Hemanopia
(15) 3 Ipsilateral
motor sesory
defisit
Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri
Circulation serebri media
Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang
(35) arteri serebri
anterior
Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri
(Irculation kecil dan dalam
Infract ( LACI)
(25o)
Posterior Cranial nerve Batang otak
Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s
Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital
(25 ) motorsensory
deficit
Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management
214 Patofisiologi stroke
Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke
otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak
dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan
kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara
11
umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti
(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral
Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak
ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah
penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya
belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan
menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)
Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar
daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah
hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion
area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran
terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel
otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor
waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat
berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)
Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme
kematian sel otak (Misbach 2007)
Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan
sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat
timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik
(Misbach 2007)
Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent
death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau
shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler
dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat
bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat
toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)
Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran
lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin
lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang
berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan
12
pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi
membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap
metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu
mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis
(Misbach 2007)
215 Pemeriksaan Penunjang Stroke
Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang
diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI
tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan
hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa
(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)
Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum
dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi
platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah
CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara
stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)
216 Rehabilitasi Pasca Stroke
Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk
mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan
memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini
adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan
penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi
pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik
memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi
berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu atau kelompok untuk
mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik
13
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi
(Kemenkes 2001)
Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)
diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi
dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari
tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)
(Irfan 2010)
Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang
vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen
sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi
kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah
proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)
Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya
cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak
didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi
Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis
duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi
atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)
Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang
dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen
fisioterapi
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
9
a Perdarahan intraserebral
b Perdarahan subarachnoid
Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik
menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification
yang akan dijelaskan di (Tabel 21)
10
Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi
Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri
Circulation dysfunction media
Infract (TACI) 2 Hemanopia
(15) 3 Ipsilateral
motor sesory
defisit
Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri
Circulation serebri media
Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang
(35) arteri serebri
anterior
Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri
(Irculation kecil dan dalam
Infract ( LACI)
(25o)
Posterior Cranial nerve Batang otak
Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s
Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital
(25 ) motorsensory
deficit
Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management
214 Patofisiologi stroke
Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke
otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak
dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan
kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara
11
umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti
(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral
Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak
ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah
penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya
belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan
menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)
Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar
daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah
hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion
area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran
terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel
otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor
waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat
berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)
Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme
kematian sel otak (Misbach 2007)
Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan
sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat
timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik
(Misbach 2007)
Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent
death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau
shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler
dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat
bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat
toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)
Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran
lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin
lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang
berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan
12
pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi
membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap
metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu
mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis
(Misbach 2007)
215 Pemeriksaan Penunjang Stroke
Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang
diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI
tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan
hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa
(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)
Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum
dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi
platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah
CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara
stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)
216 Rehabilitasi Pasca Stroke
Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk
mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan
memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini
adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan
penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi
pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik
memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi
berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu atau kelompok untuk
mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik
13
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi
(Kemenkes 2001)
Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)
diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi
dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari
tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)
(Irfan 2010)
Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang
vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen
sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi
kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah
proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)
Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya
cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak
didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi
Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis
duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi
atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)
Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang
dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen
fisioterapi
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
10
Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi
Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri
Circulation dysfunction media
Infract (TACI) 2 Hemanopia
(15) 3 Ipsilateral
motor sesory
defisit
Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri
Circulation serebri media
Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang
(35) arteri serebri
anterior
Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri
(Irculation kecil dan dalam
Infract ( LACI)
(25o)
Posterior Cranial nerve Batang otak
Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s
Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital
(25 ) motorsensory
deficit
Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management
214 Patofisiologi stroke
Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke
otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak
dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan
kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara
11
umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti
(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral
Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak
ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah
penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya
belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan
menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)
Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar
daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah
hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion
area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran
terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel
otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor
waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat
berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)
Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme
kematian sel otak (Misbach 2007)
Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan
sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat
timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik
(Misbach 2007)
Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent
death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau
shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler
dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat
bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat
toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)
Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran
lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin
lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang
berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan
12
pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi
membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap
metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu
mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis
(Misbach 2007)
215 Pemeriksaan Penunjang Stroke
Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang
diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI
tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan
hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa
(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)
Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum
dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi
platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah
CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara
stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)
216 Rehabilitasi Pasca Stroke
Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk
mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan
memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini
adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan
penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi
pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik
memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi
berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu atau kelompok untuk
mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik
13
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi
(Kemenkes 2001)
Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)
diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi
dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari
tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)
(Irfan 2010)
Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang
vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen
sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi
kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah
proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)
Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya
cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak
didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi
Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis
duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi
atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)
Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang
dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen
fisioterapi
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
11
umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti
(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral
Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak
ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah
penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya
belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan
menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)
Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar
daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah
hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion
area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran
terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel
otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor
waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat
berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)
Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme
kematian sel otak (Misbach 2007)
Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan
sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat
timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik
(Misbach 2007)
Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent
death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau
shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler
dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat
bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat
toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)
Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran
lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin
lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang
berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan
12
pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi
membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap
metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu
mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis
(Misbach 2007)
215 Pemeriksaan Penunjang Stroke
Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang
diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI
tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan
hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa
(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)
Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum
dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi
platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah
CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara
stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)
216 Rehabilitasi Pasca Stroke
Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk
mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan
memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini
adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan
penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi
pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik
memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi
berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu atau kelompok untuk
mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik
13
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi
(Kemenkes 2001)
Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)
diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi
dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari
tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)
(Irfan 2010)
Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang
vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen
sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi
kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah
proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)
Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya
cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak
didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi
Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis
duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi
atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)
Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang
dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen
fisioterapi
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
12
pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi
membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap
metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu
mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis
(Misbach 2007)
215 Pemeriksaan Penunjang Stroke
Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang
diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI
tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan
hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa
(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)
Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum
dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi
platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah
CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara
stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)
216 Rehabilitasi Pasca Stroke
Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk
mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan
memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini
adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan
penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi
pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik
memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi
berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu atau kelompok untuk
mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik
13
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi
(Kemenkes 2001)
Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)
diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi
dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari
tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)
(Irfan 2010)
Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang
vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen
sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi
kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah
proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)
Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya
cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak
didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi
Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis
duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi
atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)
Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang
dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen
fisioterapi
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
13
elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi
(Kemenkes 2001)
Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)
diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi
dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari
tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)
(Irfan 2010)
Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang
vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen
sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi
kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah
proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)
Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya
cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak
didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan
fisioterapi
Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis
duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi
atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)
Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang
dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen
fisioterapi
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
14
A Index Barthel
Tabel 22 Index Barthel
Aktivitas Skor indikator
Makan 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 Dapat melakukan sendiri
Mandi 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Dapat dilakukan sendiri
Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan
5 Dapat melakukan sendiri
mencukursikat gigi dll)
Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
minimal
10 Dapat melakukan sendiri
Defekasi 0 Inkontinensia
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Miksi 0 Inkontinensia urin atau
menggunakan kateter
5 Kadang terjadi inkontinensia
10 Tidak terjadi inkontinensia
Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan
sendiri
5 Memerlukan bantuan
10 Mandiri
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
15
Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
0 Tidak dapat melakukan
Tidak ada keseimbangan
duduk
5 Perlu bantuan beberapa
orang dapat duduk
10 Perlu bantuan minimal
15 Dapat melakukan sendiri
Mobilitas 0 Immobil
5 Memerlukan kursi roda
10 Berjalan dengan bantuan
15 Mandiri
Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan
5 Perlu bantuan
10 Mandiri
Total skor (0-100)
sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
16
B Manual Muscle Testing
Tabel 23 Manual Muscle Jesting
Nilai Keterangan
5 Kekuatan otot normal
4 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi sambil
melawan tahanan yang lemah
sampai sedang
3 Gerakan aktif dan dapat
melawan gravitasi
2 Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi
1 Terdapat sedikit kontraksi
0 Tidak ada kontraksi
Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis
anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif
217 Intervensi Fisoterapi
A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy
Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan
yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap
kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion
sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi
vasodilatasi lokal (Irfan 2010)
Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan
temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya
dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek
menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan
segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy
penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
17
jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung
cairan dan darah (Irfan 2010)
Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan
ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon
ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks
jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada
jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)
Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan
otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor
Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas
pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas
saraf (Irfan 2010)
B Terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat
pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam
pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun
pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang
dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan
kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya
fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)
1 Latihan gerak pasif
Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika
otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara
involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan
Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah
a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
i Gerakan menekuk dan meluruskan
bahu
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
siku
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
18
i i i Gerakan memutar pergelangan
tangan
iv Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelagan tangan
V Gerakan memutar ibu jari
vi Gerakan menekuk dan meluruskan
jari tangan
b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
i Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha
i i Gerakan menekuk dan meluruskan
lutut
i i i Gerakan latihan pangkal paha
iv Gerakan memutar perggelangan
kaki
I I Latihan gerak aktif
Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh
kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi
penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad
2008)
Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif
pada penderita stroke meliputi
a) Latihan I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh meggunakan tangan
yang sehat kearah atas
i i Letakkan kedua tangan di atas kepala
Kembalikan tangan ke posisi semula
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
19
b) Latihan I I
i Anjurkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh melewati dada kearah
tangan yang sehat
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
c) Latihan III
i Anj urkan penderita mengangkat tangan
yang lemah lumpuh ke atas kepala
i i Kembalikan tangan ke posisi semula
d) Latihan IV
i Tekuk siku yang lemahlumpuh
menggunakan tangan yang sehat
i i Luruskan siku kemudian angkat keatas
i i i Letakan kembali tangan yang lemah di
tempat tidur
e) Latihan V
i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh
menggunakan tangan yang sehat angkat ke
atas dada
i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan
kearah luar
i i i Kembalikan ke posisi semula
f) Latihan VI
i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah
dengan tangan yang sehat
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah
dengan tangan yang sehat
g) Latihan VII
i Anjurkan penderita meletakan kaki yang
sehat di bawah lutut yang lemah
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
20
i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
h) Latihan VIII
i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki
yang sehat sekitar 3 cm
ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan
dan kiri Kembali ke posisi semula dan
ulangi lagi
218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik
Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita
stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh
(Junaidi 2011)
Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses
kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi
motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan
mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika
2011)
Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam
mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan
stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di
unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan
dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart
Association 2006)
Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya
perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan
waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke
Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi
motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau
rangsangan (Rujito 2007)
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
21
Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke
dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang
mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin
keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi
potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar
melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis
(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut
kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)
sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)
Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali
normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-
ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga
terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola
fungsional (Rujito 2007)
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)
dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan
beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang
positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
22
21 Kerangka teori
Adanya emboli thrombosis
pada arteri di otak khususnya
sirkulus willisi
Daerah penumbra masih
bisa di stimulasi agar
terjadi kontraksi pada
otot dengan fisioterapi
Apabila otot mengalami
kontraktur dilakukan
fisioterapi agar masih
bisa digerakkan
Penurunan Cerebral Blood
Flow
Terjadi nekrosis terbentuk
daerah umbra dan penumbra
pada bagian motorik primer
Terjadinya hemiparesis
Penurunan fungsi motorik
sebelum fisioterapi
Peningkatan fungsi motorik
sesudah fisioterapi
Variable yang ditelilti
Variable yang tidak diteliti
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
23
22 Hipotesis
HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah
Fisioterapi pada penderita stroke iskemik
H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah
fisioterapi pada penderita stroke iskemik
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
BAB n i
METODE PENELITIAN
31 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional
32 Waktu dan Tempat Penelitian
321 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember tahun 2016
322 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik
RSUD Palembang BARI
33 Populasi dan Sampel Penelitian
331 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan
terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita
stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi
terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober
2015-31 Oktober 2016
332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah
subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat
subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan
fisioterapi di RSUD Palembang BARI
24
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
25
333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi
A Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD
Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke
2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6
bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik
3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan
B Kriteria Ekskiusi
Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu
1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin
2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex
3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi
4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh
sebab Iain
334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel
penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
26
34 Variabel Penelitian
341 Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi
motorik pada penderita stroke iskemik
342 Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses
fisioterapi
35 Definisi Operasional
Tabel 31 Definisi Operasional
A Fungsi motorik
Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca
stroke
Alat ukur Manual Muscle Testing
Cara ukur Observasi rekam medis
Hasil ukur Skor MMT
1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)
2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)
3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi)
4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi)
5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi sambil melawan tahanan yang
lemah sampai sedang)
6 skor 5 (Gerakan otot normal)
Skala Numerik
ukur
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55
27
B Fisioterapi
Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar
dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian
diagnosis perlakuan dan aktivitas
pencegahan penyakit atau cedera
Alat ukur Lembar observasi
Cara ukur Observasi rekam medik
Hasil ukur I Terapi latihan aktif
2 Terapi latihan pasif
3 Elektroterapeutis
Skala ukur Nominal
36 Cara Pengumpulan Data
361 Data Sekunder
Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari
data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam
medik RSUD Palembang BARI
371 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan
melalui empat tahap yaitu
1 Data Entry
Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam
medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI
2 Editing
Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam
komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan
akurasinya
3 Coding
28
Setelah melalui proses editing data-data diberi kode
tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis
data
4 Tabulating
Pada tahap ini data yang sama data yang sama
dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung
dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan
menggunakan program SPSS sebagai berikut
A Analisis univariat
Analisis univariat akan dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada
setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi
B Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi
motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah
dilakukan fisioterapi
Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan
membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan
ketentuan
a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan
29
38Alur Penelitian
Kriteria
inklusi
Penentuan populasi dan sampel
Pengambilan sampel penelitian
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sebelum
difisioterapi
Dilihat fungsi motorik penderita
stroke iskemik sesudah
difisioterapi
Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank
Hasil dan pembahasan
Kriteria
ekskiusi
Fisioterapi
Kesimpulan dan saran
Gambar 31 Alur Penelitian
30
39 RencanaJadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul
skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan
judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi
penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke
akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin
pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi
pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan
batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 32
31
Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016
2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016
Pembimbing 1 Pembimbing 11
2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016
pembimbing
4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016
5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016
akademik
6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1
Oktober 2016
7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15
Oktober 2016
8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22
Oktober 2016
9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember
2016
10 Penyusunan skripsi Desember 2016
Januari 2016
11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016
12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10
Februari 2017
13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17
pengumpulan skripsi Februari 2016
32
110 Anggaran
Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi
kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya
yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung
Tabel 33 Anggaran
No Harga
1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram
35000 Rp 140000-
2 Alat tulis dan map Rp 50000-
3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan
skripsi Rp 200000-
6 Transportasi Rp 200000-
Total Rp 590000-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD
Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek
penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan
rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober
2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48
subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek
penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh
sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi
medik berupa terapi latihan
411 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain
distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin
A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini
Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian
Laki -Laki 20 588
Perempuan 14 412
Total 34 100
33
34
Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20
orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)
B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 42 di bawah ini
Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian
26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa
subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada
usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah
mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang
412 Hasil Analisis Univariat
Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi
motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan
sesudah dilakukan rehabilitasi medik
A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini
35
Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
Fungsi motorik ekstremitas superior
Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior
N (penderita)
N (penderita)
0 9 265 1 29
I 0 0 5 147
2 2 59 1 29
3 15 441 3 88
4 8 235 17 50
5 0 0 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)
Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami
peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0
meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD
1420)
36
B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke
iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik
Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior
penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan
rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini
Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita
Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Rehabilitasi Medik
Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)
0 3 86 0 0
1 4 118 3 88
2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206
Total 34 100 34 100
Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)
Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik
ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami
penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi
medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami
peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum
dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1
meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk
nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5
mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan
rehabilitasi medik
37
Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan
rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi
motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD
1169)
413 Hasil Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek
penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut
A Uji normalitas nilai fungsi motorik
Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat
dilihat pada tabel 45 di bawah ini
Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P
Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi
medik
Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi
medik
Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt
005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga
dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu
pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik
38
Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada
fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum
dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat
pada tabel 4 6 dibawah i n i
Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik
Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah
N P value
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas superior
Fungsi motorik pada 34 0000
ekstremitas inferior
Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt
sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara
nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior
sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke
iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588
dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan
teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki
daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan
LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )
lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk
2006)
Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling
banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu
39
sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan
Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan
hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50
tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD
Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden
berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga
sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko
kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun
Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238
pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat
melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu
penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik
adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)
Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350
pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai
fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan
gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di
rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di
Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk
latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional
penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon
2000)
Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi
motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam
40
merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan
perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian
informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan
menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132
penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang
melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi
motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi
motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang
mengalami gangguan ringan
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa
terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap
kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika
fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin
Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan
dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak
dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke
tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah
meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok
kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok
eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama
dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian
ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada
kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)
41
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik
pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke
iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik
yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan
fungsi motorik pendenta stroke iskemik
52 Saran
Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif
agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis
mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin
42
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)
Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco
Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau
Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta
Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)
DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)
Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)
Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta
Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86
43
Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta
Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta
Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)
LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)
Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana
Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20
Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)
Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta
Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta
Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta
Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta
Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)
Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99
44
Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta
Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)
Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta
Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)
Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang
Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta
Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)
Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara
Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)
46
Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Cumulal
Valid ive
Frequcnc Percent Pcrceni Percent
0 9 265 265 265
2 2 59 59 324
3 15 441 441 765
4 8 235 235 1000
Total 34
100
0 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Valid Cumulative
Frcqucncgt Percent Percent Percent
0 1 29 2 9 29
1 5 147 147 176
2 1 29 29 206
3 3 88 88 294
4 17 500 500 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
47
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 3 88 88 88
I 4 118 118 206
2 2 59 59 265
3 11 324 324 588
4 12 353 353 941
5 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH
D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
1 3 88 88 88
2 3 88 88 176
3 2 59 59 235
4 19 559 559 794
5 7 206 206 1000
Total 34 1000 1000
48
JENIS K E L A M I N
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 20 588 588 588
perempuan 14 412 412 1000
Total 34 1000 1000
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
VaUd 26-35 2 59 59 59
36-45 4 118 118 176
46-55 7 206 206 382
55-65 14 412 41 2 794
66-75 5 147 147 941
76-85 2 59 59 1000
Total 34 1000 1000
49
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk
Statistic df Sig- Statistic df Sg
Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
333 34 000 763 34 000
Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
344 34 000 791 34 000
Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik
260 34 000 864 34 001
Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik
364 34 000 776 34 000
50
Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmt_sesudah- mmt sebelum Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 29 1500 43500
Ties
Total 34
a mml sesudah lt mmt sebelum
b mmt_sesudah gt mmt sebelum
c mmt sesudah = mmt sebelum
Test Statistics
mmtsesu
dah-
mmtsebel
um
z -5010
Asymp Sig (2-tailed) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
51
Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
mmtscdbawah
mmtsebbawah
Negative
Ranks 0 00 00
Positive
Ranks 22 1150 25300
Ties 12
Total 34
a mmt scd bawah lt mmt seb bawah
b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah
c mmt sed bawah = mmt seb bawah
Test Statistics
mmised
bawdi -
mmt seb
bawah
z -4455
AsvTnp Sig (2-taiicd) 000
a Based on negative ranks
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old
Palemfeana Januari 2017
Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -
Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG
Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik
Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI
Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL
PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli
bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3
JUDUL SKRIPSI
mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash
NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN
1 bulllaiiiii- ^aMi
2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1
jiff
4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^
6 7 ^S-- I - act 8
9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-
I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo
mdash
y ^
10 l( ^ mdash Ili
11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v
bullft^t e fe V bullia
12 i
13 bull - 14
i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash
15
16
CATATAN
f v
c j cc C v
Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan
^-M-PuYfv ZM^ m-rA
BIODATA
Nama
TempatTanggal Lahir
Alamat
Telp Hp
Agama
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Jumlah Saudara
Anak Ke
Riwayat Pendidikan
Tiara khairina
Palembang 24 September 1996
Jin Ratusianum
081279414626
khairinatiara3gmaiicom
Islam
Drs Hendarsyah
drDewi Etikawati
2 orang
Idari 3 bersaudara
1 TK Kartika
2 SD Negeri 52
3 SMP Kusuma Bangsa
4 SMA Kusuma Bangsa
Palembang Ey^t^^2016
(Tiara Khairina)
55